[ppiindia] Selamat Jalan

2010-01-03 Thread heri latief
Selamat Jalan

seorang tokoh telah pergi ke langit
gerakan akar rumput liar kehilangan

guyonan politik bergaya ngekik
tersimpan dalam hati pengikutnya

nyanyian anak jalanan semakin parau
debu kemerdekaan jadi bayangan

dan orang makin yakin, perjuangan
membela kepentingan orang miskin

Heri Latief
Amsterdam, 30/12/2009


http://www.facebook.com/heri.latief?ref=profile
http://sastrapembebasan.wordpress.com/


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Selamat Jalan Fahmy ...

2007-09-11 Thread Yap Hong Gie
Jum'at malam saya mendapat SMS bahwa, Ahmad Fahmy dalam keadaan koma di RS 
Pertamina, setelah mengalami massive stroke di Lombok.

Malam Minggu Fahmy telah tiada, meninggalkan banyak sahabat, dengan berbagai 
kenangan di masa lalu.

Teringat beberapa hari setelah pernikahan (1988), ketika saya dengan istri 
membuka tumpukan hadiah, ada sebuah membuka amplop besar yang menyimpan 
lukisan crayon.
Gambar pemandangan sebuah villa ditepi pantai dengan pohon kelapa, dilukis 
dan ditulis oleh seorang anak, dengan pesan yang berbunyi:  Papa Fahmi 
mengundang kita menginap di Villa mereka, di Anyer.

Hadiah yang begitu simpel, sangat originil, dan begitu indah dan 
mengesankan.

Itulah reflexi dari Ahmad Fahmy, seorang sahabat yang low-profile, sangat 
ramah, dengan tingkat pergaulan yang luas tanpa memandang latar belakang, 
jabatan, kaya atau miskin; semua adalah teman Fahmy.


Selamat jalan sahabat, saya yakin Anda mendapat tempat terbaik disisi Tuhan 
YME.


Wassalam, yhg.



http://www.kompas.com/kompas-cetak/0209/29/utama/xcin01.htm

Minggu, 29 September 2002
Cintaku di Tanamur...
kompas/agus susanto

Didirikan tahun 1970, November nanti dia akan genap berusia 32 tahun. 
Sementara rezim yang tumbuh bersamanya tumbang, Tanamur seperti 
anggur-menjadi "vintage" seiring perjalanan usia. Inilah salah satu potret 
perjalanan dunia hiburan di Indonesia.

"Yang datang banyak, lho. Saya sendiri tidak menduga, waktu itu ada belasan 
pasangan yang datang, yang menyatakan menemukan jodohnya di sini," ucap 
Ahmad Fahmy (60), pemilik Tanamur, mengenai acara bertajuk "I found my love 
in Tanamur" tadi.

Pasti cukup banyak orang, kenangan hidupnya tersangkut di Tanamur. "Itu dulu 
sekolahku...," seloroh Tutie Kirana, yang meramaikan dunia layar perak 
Indonesia utamanya di tahun 1970/ 1980-an. Waktu itu Tutie masih tinggal di 
bilangan Roxy, tak seberapa jauh dari Tanamur. "Saya tiap hari lewat situ, 
kadang mampir sehabis shooting," katanya.

Sedangkan Roy Marten, bintang yang masih bertahan sampai sekarang, mengenai 
Tanamur berujar, "Dahsyat. Di situ kumpul semua kelas, dari kelas pariah 
sampai yang lain-lainnya. Aku ke Jakarta tahun 1973, dulu yang ada hanya 
Tanamur dan Mini Disco. Sekarang semua berkembang, tapi Tanamur tak 
tergoyahkan oleh semua isu. Ramai terus." Dengan ber-seloroh Roy bilang, 
"Aku malah curiga Fahmy kerja sama dengan dokter paru-paru. Setelah dari 
situ, orang pengap oleh asap rokok, harus ke dokter paru-paru, he-he-he"

URUSAN individu, urusan sehari-hari, dalam studi mengenai gaya hidup toh ada 
yang menganggap punya signifikansi, taruhlah seperti diteorikan Anthony 
Giddens, bagaimana gaya hidup (lifestyles) menata sesuatu menjadi suatu 
kesatuan, menjadi sebuah pola yang kurang-lebih punya keteraturan. Gaya 
hidup itu sendiri adalah praktek hidup sehari-hari (dari individu-individu) 
yang dirutinkan, dan rutin tadi disatukan (biasanya oleh bisnis) menjadi 
kebiasaan berpakaian, makan, cara melewatkan waktu luang, dan lain-lain. 
Studi-studi paska-modernisme banyak sekali mengamati proses reproduksi 
sosial seperti itu.

Malam Minggu awal September lalu Tanamur ramai. Baik bagian luar maupun 
dalam belum selesai proses renovasinya. "Ini masih 30 persen," ucap Ahmad 
Fahmy, atau biasa dipanggil Fahmy begitu saja. Orang tampaknya tak terlalu 
peduli. Cewek-cewek berpakaian ketat, sendiri-sendiri ataupun berombongan, 
hilir mudik. Dari orang-orang pribumi sampai asing, tampil dengan gaya 
masing-masing, termasuk beberapa pria yang tampak "kemayu". "Saya tetap 
ingin mempertahankan ciri awal Tanamur. Di sini serba minimalis, fokusnya 
adalah manusia itu sendiri," ucap Fahmy, di sela-sela dentuman house music 
dan orang yang bergoyang di sana-sini, tidak hanya di lantai dansa.

Tanamur sebetulnya juga bisa dilihat dalam proses konsumsi berikut 
evolusinya, termasuk sampai terbentuknya "masyarakat konsumsi" (consumer 
society) di Indonesia pada tingkat seperti sekarang. Semua ini pasti juga 
tak bisa mengabaikan fase akhir 1960-an dan tahun 1970-an-saat lahirnya 
Tanamur-yang menjadi fase penting dalam perubahan sosial di Indonesia.

"Saya dirikan Tanamur 12 November 1970. Waktu itu diskotek masih hal baru. 
Yang ada kebanyakan waktu itu night club," kata Fahmy. Night club atau klub 
malam yang populer waktu itu taruhlah Tropicana dan LCC.

Begitu belum populernya sebutan disco, discotheque, sampai ketika Fahmy 
datang ke kantor DKI untuk meminta izin, pejabat yang menangani perizinan, 
orang yang kebetulan sudah dikenalnya, menanyakan apa itu disko.

"Disko itu apa?" tanya si pejabat. "Ooh, jadi dikasih pelat begitu?" ucapnya 
ketika diterangkan secara teknis bahwa di situ akan diputar musik dengan 
pelat atau piringan hitam. "Orang akan datang?" tanyanya lagi, masih bingung 
apakah orang akan mendatangi tempat hiburan semacam itu. Si pejabat rupanya 
menaruh iba kepada Fahmy. "Kalau mau band, nanti saya kasih..." cerita Fahmy 
mengenangkan sambil tertawa.

Diceritakan oleh Fa

[ppiindia] Selamat Jalan Ajengan Ilyas

2007-12-18 Thread Ananto
  Selamat Jalan Ajengan Ilyas


[image: Ajengan Elyas Ruhiyat]

Warga Nahdliyyin khususnya dan bangsa Indonesia umumnya, kembali harus rela
kehilangan tokoh santun yang sangat disegani, yaitu Pengasuh Ponpes Cipasung
Tasikmalaya, KH. M. Ilyas Ruchiyat.

Beliau dipanggil pulang Yang Maha Kuasa, Selasa (18/12/2007) sore pukul
16.15 WIB dalam usia 73 tahun. Rencananya, jenazah akan dimakamkan besok
Rabu (19/12/2007) pukul 07.00 WIB.

KH. Moh Ilyas Ruchiyat lahir pada 12 Rabiul Awal 1352 H/31 Januari 1934.
Dalam karirnya, ia tercatat pernah menjabat Rois Syuriyah PB NU periode
1994-1999, di masa KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjabat Ketua
Tanfidizyah PBNU. Ketika terjadi rebut-ribut antara Gus Dur dengan pamannya,
KH. Yusuf Hasyim dan KH. Ali Yafie, saat Munas NU di Lampung 1992, Ajengan
Ilyas lah yang berposisi sebagai penengah.

Ajengan Ilyas adalah juga sosok hadir di panggung nasional dengan kejujuran,
ketulusan, dan kesederhanaan. Karena hal itulah, seluruh komponen bangsa ini
membutuhkan dan merindukannya. Beliau juga diterima semua kalangan, baik
muslim maupun nonmuslim.

Ajengan Ilyas berpulang meninggalkan tiga putera puteri: seniman Acep Zazam
Noor, Ida Farida, dan Enung Nur Saidah Rahayu. Semoga keluarga yang
ditinggalkannya diberi kesabaran dan keikhlasan. Amin!

Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu

Selamat jalan Ajengan Ilyas.[]


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Selamat jalan Bung Fajar....

2008-05-03 Thread Mira Wijaya Kusuma

Bung Fajar, begitulah biasanya aku menyebut namanya. 
ku ingat kembali masa pengenalan awalku dengannya...
kontak awal melalui email pada tahun 2005.

Ketika itu, Lembaga Sastra Pembebasan sedang mempersiapkan penerbitan sebuah 
buku, berjudul "Tragedi Kemanusiaan 1965 - 2005; Antologi Puisi - Cerpen -Esei 
- Curhat".

Dalam buku tersebut Bung Fajar menulis tentang kisah pengalaman hidupnya 
bersama ortunya, sejak periode Perjuangan untuk Kemerdekaan 1945 sampai pada 
"Peristiwa G30S 1965/1966", yang berjudul "Ortuku Korban Teror Suharto".
juga, ia sebagai penyair menulis sebuah puisi berjudul "Satir Budaya".

Alm. Bung Fajar, adalah putra ke dua dari penyair LEKRA, Alm. Rumambi. Lahir di 
Bojonegoro, 26 Januari 1948. Pendidikan: Universitas Sipil Bangunan - Tiongkok. 
Penyair, anggota milis sastra pembebasan, bermukim di Stockholm - Swedia.

Dalam karyanya di buku Tragedi kemanusiaan, beliau menulis tentang Ayahnya: 
"Ayahku adalah orang Karo.  Dia berpendidikan sekolah guru, yang setingkat 
dengan sekolah dasar jaman sekarang. ... Pada bulan Januari 1965 Ayahku 
mendapat undangan dari Universitas Peking untuk mengajar bahasa Indonesia di 
sana..."

Salah satu karya sajak Alm. Rumambi, berjudul: "PERPISAHAN" 

PERPISAHAN 

Selamat tinggal, tanahair, segala juang, pengorbanan dan cita-cita 
hanya ada karena engkau ada 

pergiku ini bagi setiakawan internasionalisme 
di mana persahabatan antara bangsa-bangsa 
lebih cerah daripada matahari 
namun kau, lembah-lembah yang menghijau, nyiur-nyiur  
   yang melambai-lambai 
tapi juga kau, cekungnya mata ibu-ibu 
dan tangis anak-anak yang membentak 
segala ketiduran 
senantiasa pedoman pemberi arah 

selamat tinggal, tanah tersayang 
segala hidup dan kerja 
di mana saja 
padamu jua. 
  
   Surabaya, 7 Nov 1964 

Sajak ditulis ketika meninggalkan Surabaya menuju ke Jakarta untuk 2  
bulan kemudian pergi kami sekeluarga meninggalkan Indonesia dan ayah  
mendapat tugas mengajar ke Tiongkok. 

Sehubungan dengan Peristiwa Gerakan 30 September 1965 terjadi di Indonesia, 
ia telah menguraikan dalam curhatnya: "... Ortuku adalah korban kezaliman 
Suharto. Hak-haknya sebagai warga negara Indonesia telah dicabut  dengan 
dinyatakannya bahwa paspor mereka tidak berlaku. Ayahku meninggal pada tahun 
1970, sedangkan Ibuku meninggal pada tahun 1975. Sebelum meninggal perasaan 
sedih mereka adalah tidak bisa pulang lagi ke Indonesia..."

"...Perasaan kerinduan ayahku pada Indonesia dilukiskan dalam syairnya yang 
dijadikan nyanyian kroncong oleh komponis terkenal almarhum Bapak Setiyoso. 
Judulnya adalah Hati Mengenang Tanah Airku yang selalu kurindu..."

Bung Fajar telah meninggalkan kita semua, dengan pesan akhir dalam uraian  
curhatnya, "...Jangan lupakan tragedi nasional peristiwa berdarah yang mencapai 
korban jutaan manusia Gerakan 30 September 1965. Berjuang demi demokrasi dan 
keadilan"

Juga, dalam karya puisinya yang dimuat di milis sastra pembebasan pada tgl. 29 
September 2005.


KAMI KENANG HARI BERDARAH  INI  30 SEPTEMBER 1965 

Wahai  tulang  tulang yang  bersebaran
diseluruh penjuru tanah air kita 
kalian
 semua
putra putri terbaik rakyat Indonesia
yang telah dibantai rezim militer fasis Suharto
tanpa alasan
tak sedikitpun kesalahan
akan selalu kami kenang
akan kami teruskan juang demi cita cita mulia 
membangun  Indonesia 
merdeka, demokrasi makmur dan bahagia.
 
Wahai tulang tulang yang bersebaran 
diseluruh penjuru tanah air kita
yang berjumlah jutaan
dibantai dihutan hutan, ditembak mati tenggelam dirawa rawa
didasar jurang yang dalam dipenggal kepala
kebiadaban pembunuhan massal
yang terbesar sepanjang jaman diseluruh dunia 
algojo algojo dan otaknya
masih bebas berkeliaran kemana kemana
seolah olah tak bersalah apa apa
mereka masih dilindungi imperialis dunia.
 
Kami kenang hari berdarah ini  30 September 1965
kami hapus air mata
walaupun masih terus berduka
kami simpan terus dendam membara
menempa jadi kekuatan tak terhingga
berjuang , berjuang
demi hari depan Indonesia yang cerah
 ceria
berjuang , berjuang
hingga setan setan yang berkuasa
hancur lenyap dari bumi Indonesia.
 
Fadjar Sitepu, anak dari Penyair Lekra Rumambi.
Stockholm Swedia.

Selamat Jalan Bung Fajar
Semangat juangmu tetap kami teruskan
Seperti pula kau nyatakan:  
"Bukan jalan yang mudah, 
pasang surut, patah tumbuh hilang berganti. 
Dunia baru pasti akan tiba..."

MiRa, 03 Mai 2008 



Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 






   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] "Selamat Jalan" Mbak Sri

2010-05-26 Thread johnoei






"Selamat Jalan" Mbak Sri


Jakarta, KabariNews.com- Usai melakukan acara serah terima jabatannya dengan 
Menteri KeuanganAgus Martowardojo beberapa waktu lalu, mantan Menteri Keuangan 
SriMulyani Indrawati hari ini, Rabu (26/5), pukul 11.50 WIB, 
akhirnyameninggalkan kediamannnya di Jalan Kertanegara 14, Kebayoran 
Baru,Jakarta Selatan, menuju Washington D.C, Amerika Serikat, untukmenempati 
jabatan barunya sebagai direktur pelaksana Bank Dunia.

Untuk artikel selengkapnya klik http://www.KabariNews.com/?34979




[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Selamat Jalan Marlene Garcia Esperat ....

2005-03-27 Thread Ida Z.A


Kolomnis suratkabar mingguan di Filipina Marlene Garcia Esperat telah 
ditembak mati, dan dia merupakan korban jiwa kedua di negara itu 
tahun ini. Marlene sedang berada di rumahnya di kota Tacurong, 
Filipina selatan, Kamis malam ketika seorang bersenjata mengucapkan 
selamat malam kepadanya dan di muka anak-anaknya menembak dia pada 
kepala yang mengakibatkan tewasnya. Penembak itu melarikan diri. 
Suami korban – George - mengatakan kepada stasiun radio bahwa 
istrinya mempunyai banyak musuh karena berita yang diungkapkannya. 

Selain Marlene, pada 28 Februari baru lalu, kawanan bersenjata juga 
membunuh kolomnis lainnya – Arnulfo Villanueva. Dan selama 2004 telah 
13 wartawan yang tewas dibunuh di Filipina. 

Federasi Wartawan Internasional menyatakan, Filipina sebagai tempat 
maut alias negara paling rawan kedua di dunia sesudah Irak. 






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Give underprivileged students the materials they need to learn. 
Bring education to life by funding a specific classroom project.
http://us.click.yahoo.com/4F6XtA/_WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
~-> 

***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Selamat jalan Prof. Dr. Deliar Noer....

2008-06-18 Thread Asnawi Ihsan
Link:

http://www.kompas.com/read/xml/2008/06/18/14043340/deliar.noer.meninggal.dun
ia

 

 

Sejarawan muslim Indonesia Prof. Dr. Deliar Noer menghembuskan nafasnya yang
terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Rabu (18/6) siang,
sekitar pukul 13.40 WIB.

 

Saat ini jenazah sedang diurus untuk dibawa ke rumah duka di Jalan Swadaya
Raya No 7-9 Duren Sawit Jakarta Timur. Almarhum kelahiran Medan Kota,
Sumatera Utara, 82 tahun lalu pada 9 Februari.

 

 

Biodata 

 

Nama Lengkap  :  Deliar Noer

Tempat, Tanggal Lahir  :  Medan Kota, Sumatera Utara, 9 Februari 1926

Agama  :  Islam

Alamat Rumah  :  Jln Duren Sawit Jakarta Timur

 

PENDIDIKAN :

   Umum :

-  SD Tebingtinggi Kota Tebing Tinggi INDONESIA ( 1939 )

-  Madrasah Muhammadiyah, Tebing Tinggi ( 1939 )

-  Sekolah Menengah Pertama (SMP), Medan Medan Kota INDONESIA ( 1945 )

-  Sekolah Menengah Atas (SMA), Jakarta ( 1947 )

-  B.A. 1958 Fakultas Fakultas Sosial Politik Universitas Nasional INDONESIA
( 1958 )

-  M.A. 1959 di Itchaca, USA Cornell University AS ( 1959 )

-  di Itchaca, USA Cornell University AS ( 1962 )

 

PERJALANAN KARIER :

   Pekerjaan :

-  Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) DKI Jakarta INDONESIA ( 1988 )

-  Research Fellow Australian National University, Canberra AUSTRALIA ( 1975
)

-  Dosen Fisip Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) DKI Jakarta INDONESIA

-  Dosen Pascasarjana Universitas Islam Bandung Bandung Jawa Barat INDONESIA

-  Dosen Pascasarjana Universitas Krisnadwipayana (Unkris) DKI Jakarta
INDONESIA

-  Redaktur Kantor Berita PIA DKI Jakarta INDONESIA ( 1952 - 1955 )

-  Asisten Riset untuk soal-soal Islam INDONESIA ( 1955 - 1958 )

-  Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) Medan Medan Kota
Sumatera Utara INDONESIA ( 1963 - 1965 )

-  Dosen Luar Biasa FIS Universitas Indonesia (UI) DKI Jakarta INDONESIA (
1965 - 1974 )

-  Dosen tidak tetap Seskoad, Seskoal, Seskoau dan Lemhannas DKI Jakarta
INDONESIA ( 1966 - 1973 )

-  Guru Besar Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) DKI Jakarta
INDONESIA ( 1967 - 1974 )

-  Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta DKI Jakarta
INDONESIA ( 1967 - 1974 )

-  Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Indonesia (UI) DKI Jakarta
INDONESIA ( 1971 - 1974 )

-  Dosen Universitas Griffith AUSTRALIA ( 1976 - 1987 )

-  Dosen Universitas Nasional (Unas) DKI Jakarta INDONESIA ( 1986 - 1988 )

-  Dekan Universitas Nasional (Unas) DKI Jakarta INDONESIA ( 1986 - 1988 )

-  Administratur (Wakil Rektor) Universitas Nasional (Unas) DKI Jakarta
INDONESIA ( 1986 - 1988 )

-  Dosen Pascasarjana Universitas Darma Agung Medan Kota Sumatera Utara
INDONESIA ( 1990 - 1992 )

-  Dosen Universitas Islam Riau Riau INDONESIA ( 1990 - 1992 )

   Pemerintahan :

-  Staf ahli politik Kepala Negara Departemen Luar Negeri INDONESIA

-  Sekretaris bagian Perdagangan, Perwakilan RI di Singapura Departemen Luar
Negeri SINGAPURA ( 1947 - 1949 )

-  Pegawai Departemen Luar Negeri Departemen Luar Negeri ( 1950 - 1951 )

-  Guru SMA Muhamadiyah Departemen Pendidikan Nasional DKI Jakarta INDONESIA
( 1951 - 1953 )

-  Anggota Tim Ahli Staf Pribadi (Ketua Presidium Kabinet) Presiden RI
Kepresidenan DKI Jakarta INDONESIA ( 1966 - 1968 )

 

KEGIATAN LAIN :

-  Anggota Board of Trustees School of Social dan Islamic Studies Leeabing,

-  Ketua HMI Cabang Jakarta ( 1951 - 1953 )

-  Ketua Pengurus Besar HMI ( 1953 - 1955 )

-  Direktur Lembaga Islam untuk Penelitian dan Pengembangan Masyarakat
(LIPPM) ( 1980 - 1983 )

-  Ketua Yayasan Risalah Jakarta ( 1982 )

-  Ketua Umum Yayasan Ummat Islam ( 1982 - 1998 )

-  Anggota Pengurus Islamic Da'wah Council ( 1990 )

-  Wakil Presiden Regional Islamic Da'wah Council ( 1990 )

-  Ketua Periodik Forum Pemurnian Kedaulatan Rakyat ( 1991 )

-  Anggota Pimpinan Forum Pemurnian Kedaulatan Rakyat ( 1991 )

-  Anggota International Advisery Board Intellectual Discourse majalah (
1996 )

-  Ketua Umum Partai Ummat Islam (PUI) ( 1998 )

 

PUBLIKASI :

-  Buku : The Modernist Movement in Indonesia 1900-1942 (Buku), Penerbit :
Oxford University Press Kuala Lumpur

-  Buku : Administration of Islam in Indonesia (Buku), ( 1978 )

-  Buku : Ideologi Politik dan Pembangunan (Buku), ( 1978 )

-  Buku : Gerakan Modern Islam di Indonesia (Buku), ( 1980 )

-  Buku : Bunga Rampai dari Negeri Kangguru (Buku), ( 1981 )

-  Buku : Pemikiran Politik di Negeri Barat (Buku), ( 1982 )

-  Buku : Administrasi Islam di Indonesia (Buku), ( 1983 )

-  Buku : Pengantar ke Pemikiran Politik (Buku), Penerbit : Rajawali ( 1983
)

-  Buku : Islam, Pancasila dan Asas Tunggal (Buku), ( 1984 )

-  Buku : Partai Islam di Pentas Nasional 194501965 (Buku), ( 1987 )

-  Buku : Mohammad Hatta: Biografi Politik (Buku), Penerbit : LP3ES Jakarta
( 1990 )

-  Buku : Aku Bagian Ummat Aku Bagian Bangsa (Buku), Penerbit : Otobiografi
Deliar Noer. Mizan ( 1996 )

 

KELUARGA :

-  Zahara (Adek)

-  Dian

 

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Selamat Jalan Kawan Asmawati (Mbak AS);

2009-03-05 Thread Mira Wijaya Kusuma
Turut berduka cita atas wafatnya Mbak As, aktivis buruh FNPBI-PRD

Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan...

Mir@



Selamat Jalan Kawan Asmawati (Mbak AS); Engkau Telah Berjuang 
Setinggi-tingginya, Semulia-Mulianya

Aan de leden van Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND)
 

Kamis, 5 Maret 2009 | 16.30

Pada hari Kamis, 5 Maret 2009, pukul 16.30, kawan Asmawati (Mbak AS) telah 
meninggal dunia. Sebelumnya, ia telah menderita sakit dan menjalani pengobatan 
di RS Koja, Jakarta Utara selama 20 hari lebih. Tim dokter yang merawatnya 
mengaku tidak mengetahui apa penyakitnya. Mbak AS kemudian menjalani perawatan 
di rumah. Setelah beberapa hari menjalani perawatan, Mbak AS akhirnya 
menghembuskan nafas yang terakhir.

Mbak AS adalah seorang pejuang. Ia bukan saja aktif mengorganisir dan 
memperjuangkan hak-hak kaum buruh di berbagai pabrik, tetapi dia juga merupakan 
aktifis politik yang lantang, kritis, dan berani menentang kebijakan pemerintah 
yang merugikan rakyat. Bersama FNPBI, Mbak AS aktif berjuang membelah hak-hak 
buruh dan rakyat miskin di sekitar tempat tinggalnya. Terakhir, Ia menjabat 
sebagai ketua wilayah FNPBI Jabotabek. Selain itu, Mbak AS juga aktif di Partai 
Rakyat Demokratik (PRD), dimana ia menjadi salah satu kader terbaiknya. Ia 
bergabung dengan PRD pada bulan November 2007, dan sejak itu dia semakin aktif 
dalam perjuangan rakyat. Ia merupakan tipe pejuang yang tidak kenal menyerah. 
Selain bekerja tiap hari mengorganisir dan mengadvokasi buruh yang terkena 
kesulitan, Ia juga aktif dalam memberikan pendidikan politik kepada kaum buruh. 
Pada saat Papernas didirikan, ia adalah seorang organiser handal yang 
memperluas struktur Papernas di Jakarta Utara.

Hingga jatuh sakit dan menghembuskan nafasnya yang terakhir, Mbak masih sangat 
aktif dalam perjuangan. Tak salah jika mengatakan bahwa Mbak AS telah gugur 
dalam perjuangan membebaskan rakyat tertindas.

Kepergiannya telah meninggalkan kesedihan mendalam bukan saja kepada 
kawan-kawan seperjuangannya, tetapi juga teman-teman buruh, tetangga, dan 
orang-orang yang mengenalnya sebagai pribadi yang humanis, sosial dan rendah 
hati.

Mbak AS telah menunjukkan perjuangan setinggi-tingginya, semulia-mulianya. 
Perjuanganmu telah memberikan Inspirasi. Hingga kita pejuang yang tersisa 
maupun generasi yang akan datang punya tugas untuk melanjutkan perjuangannya. 
Selamat jalan Mbak AS. semangat dan cita-citamu kini terpatri dalam gelora 
perjuangan rakyat Indonesia.

Selamat Jalan
ASMAWATI (Ketua FNPBI Wilayah Jabotabek)
(13 Maret 1960- 5 Maret 2009)


Turut Berduka Cita:

Keluarga Besar Partai Rakyat Demokratik (PRD)
Keluarga Besar Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI)
Keluarga Besar Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Papernas)
Keluarga Besar Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI)
Keluarga Besar Serikat Tani Nasional (STN)
Keluarga Besar Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND)
Keluarga Besar Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (JAKER)
Keluarga Besar Sukarelawan Perjuangan Rakyat untuk Pembebasan Tanah Air 
(SPARTAN)
Keluarga Besar Partisipasi Indonesia (PI)

kunjungi http://berdikari.org

Sumber: 
http://www.facebook.com/home.php?#/inbox/readmessage.php?t=1019582423505&mbox_pos=0

Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Selamat jalan Bung Ashar Soetjipto Moenandar

2010-02-01 Thread Umar Said
Tulisan berikut ini juga disajikan, sebagai lampiran tulisan "In memoriam
Ashar Soetjipto Moenandar, seorang tokoh revolusioner senior Indonesia" ,
yang dimuat  dalam website http://umarsaid.free.fr





Selamat jalan Bung Ashar Soetjipto Moenandar



Ketika dilangsungkan upacara pemakaman tokoh revolusioner senior, Ashar
Soetjipto Moenandar, di Rotterdam (Holland) pada tanggal 26 Januari yang
lalu, yang dihadiri sekitar 250  orang dan berdatangan dari Holland,
Prancis, Jerman dan Swedia, telah berbicara empat orang untuk menyampaikan
penghormatan terakhir kepada almarhum.



Ke-empat orang itu adalah  Dr. Paul Thung (sahabat lama almarhum selama  68
tahun),  A. Umar Said, (mantan Pengurus PWI Pusat, sekretariat Persatuan
Wartawan Asia-Afrika sebelum peristiswa 65) yang datang dari Paris bersama
sejumlah teman-temannya, Ibrahim Isa (mantan sekjen Organisasi Indonesia
untuk Setiakawan Rakyat Asia-Afrika dan sekarang Sekretaris Yayasan Wertheim
di Belanda. Yang ke-empat adalah Sungkono, pimpinan Paguyuban Persaudaraan
di Belanda, yang dulunya pernah belajat di Moskow.



Di bawah ini adalah teks pidato tiga pembicara dalam upacara pemakaman
tersebut, kecuali pidato Dr Paul Thung yang diucapkannya dalam bahasa
Belanda, dan tanpa teks.





Berikut adalah teks yang dibacakan A. Umar Said , yang diberinya judul «
Patah tumbuh hilang berganti » :





Kawan-kawan dan para sahabat yang tercinta,



Pada hari ini kita bersama-sama menghadiri upacara pemakaman kawan tercinta
Bung Ashar Soetjipto Moenandar, sebagai tanda penghormatan atau penghargaan
terhadap apa yang telah diperjuangkannya selama hidupnya sebagai seorang
revolusioner bagi rakyat Indonesia.



Tentang sebagian riwayat hidup Bung Tjipto kita semua dapat menyimaknya
kembali dalam bukunya « Kumpulan tulisan », yang diterbitkan berkat usaha
sejumlah kawan di bawah pimpinan Bung Kasim. Buku ini  menyajikan berbagai
pendapat dan fikiran-fikiran Bung Tjipto mengenai berbagai aspek gerakan
revolusioner rakyat Indonesia, tentang  kejahatan besar Suharto beserta
pendukung –pendukungnya,  tentang  peristiwa G30S, tentang masalah-masalah
sosialisme dan berbagai masalah internasional. Dari itu semua nyatalah
dengan jelas sekali bahwa Bung Tjipto adalah seorang intelektual
revolusioner, seorang patriot yang sejak masa mudanya sudah memilih
sosialisme dan Marxisme sebagai pedoman hidup dan lapangan perjuangannya.



Di samping itu, seperti kita saksikan bersama, Bung Tjipto adalah satu orang
yang dituakan oleh banyak orang, sebagai sosok yang rendah hati, berusaha
bersikap correct terhadap semua orang, termasuk orang-orang yang tidak
sependapat dengannya. Inilah sikap atau sifat-sifat utama Bung Tjipto, dan
oleh karenanya ia terkenal bisa diterima atau dimengerti oleh berbagai
kalangan dan golongan.



Dari perjalanan hidup Bung Tjipto yang sangat menonjol adalah konsistensinya
dalam keyakinannya akan kebenaran tentang tujuan perjuangannya untuk
sosialisme bagi rakyat Indonesia, walaupun perjuangan ini pernah mengalami
pukulan-pukulan yang amat berat dari golongan reaksioner di bawah pimpinan
Suharto yang bersekongkol dengan kekuatan-kekuatan nekolim, terutama
imperialisme yang dikepalai AS.



Dalam kaitan ini, baiklah kiranya kita dengar kembali apa  yang ditulis
sebagai paragraf terakhir dalam bukunya « Kumpulan tulisan » yang berbunyi
sebagai berikut :

« Ribuan kawan dan sahabat dekat yang kukenal sudah tidak ada, mereka telah
memberikan pengorbanan luarbiasa, mengenang mereka membuat hatiku amat
sedih. Tetapi seperti peribahasa kita : Patah Tumbuh Hilang Berganti ! tetap
kupelihara rasa optimis, karena percaya pada bangsa dan rakyatku, terutama
pada generasi mudanya, yang kelak pasti akan berhasil mewujudkan
cita-citanya untuk masyarakat yang adil dan demokratik !



Atas ungkapan Bung Tjipto yang demikian ini, kiranya kita bisa sampaikan
kepadanya, di tempat peristirahatannya yang abadi sekarang ini, bahwa
optimismenya  itu tidaklah  sia-sia saja atau bukan ilusi belaka. Situasi di
Indonesia  dewasa ini menunjukkan berbagai petunjuk , bahwa sejak beberapa
waktu yang lalu, sedang terjadi perkembangan penting dalam gerakan
akyat  -- dan terutama gerakan generasi muda -- yang mengindikasikan bahwa
pepatah « Patah Tumbuh Hilang Berganti » sedang  - setapak demi setapak -
dalam proses perealisasian.



Perkembangan ini dapat sama-sama kita lihat, terutama sekali, sejak
munculnya  kasus skandal raksasa Bank Century, kasus Anggodo dan
kriminalisasi KPK, kasus Prita Mulyasari. Bolehlah kiranya dikatakan bahwa
setiap hari suratkabar dan televisi di Indonesia menyiarkan adanya berbagai
demonstrasi atau macam-macam aksi dari banyak kalangan, terutama dari
kalangan muda dan mahasiswa, yang mencerminkan kegigihan mereka untuk
melawan korupsi dan mafia hukum dan peradilan, dan melawan segala
ketidakadilan dan kejahatan  terhadap kepentingan rakyat.



Adalah menarik untuk kita perhatikan bahwa perkembangan yang terjadi
akhir-akhir ini  telah mempertinggi kesedaran politi

[ppiindia] Selamat Jalan Mas Chrisye Dan NyanyianmuTetap Abadi

2007-03-30 Thread wahyudi yudi
Penyanyi legendaris Indonesia Mas Chrisye telah pergi, pada hari Jum'at 
30-03-2007 dalam usia 57. Mas Chrisye telah meninggalkan keluarga, sahabat dan 
penggemarnya termasuk saya ini. penyanyi yang tidak lekang oleh zaman dan 
lagu-lagunya bisa dinikmati/didengarkan/dinyanyikan dengan berbagai 
usia/generasi penuh penghayatan syahdu, hingga hati bergetar lembut selembut 
wajah dan senyuman Mas Chrisye. Mas Chrisye yang hidupnya total dengan 
bernyanyi dan bemusik yang sulit dicari seperti Mas Chrisye sekarang ini. Saya 
penikmat lagu-lagunya Mas Chrisye dari masih duduk di sekolah dasar, hingga 
kini sudah berkepala tiga setengah lebih. Saya menyukai lagu-lagu Mas Chrisye 
yang lebut, abg bilang musik slow yang romatis/melo tapi tidak cengeng banget. 
Seperti lagu pergilah kasih mengingatkan waktu SMA patah hati. lagu resesi dan 
lagu-lagu yang bernuansa relegius bersama Taufik Ismail. Lagu-lagunya Mas 
Chrisye membuat hidup saya menjadi berati dan menikmati hidup seperti air
 mengalir. Dan ternyata kekuasaan manusia itu terbatas dan ada batasannya. 
Kekuasaan terbesar adalah ada pada-Nya.
  Sakitnya Mas Chrisye untuk mengingatkan dan meghargai arti sehat tubuh dan 
jiwa, untuk tidak merokok dan meminum minuman yang mengrusak tubuh yang sehat.
  Semoga keluarga yang ditinggalkannya tetap tabah dan sabar atas kepergiannya.
   
  salam
   
  yudi
   
  http://korbangempa.wordpress.com

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Selamat Jalan Pak Harto, Jasamu Akan Selalu Dikenang

2008-01-27 Thread Yap Hong Gie

http://www.antara.co.id/arc/2008/1/28/massa-berderet-di-jalanan-lepas-soeharto/

Nasional   28/01/08 09:44
Massa Berderet di Jalanan Lepas Soeharto

Jakarta (ANTARA News) - Massa berderet di sepanjang jalan yang dilewati
rombongan iring-iringan jenazah Soeharto dan keluarga, karena mereka ingin
menyaksikan sekaligus melepas jenazah mantan Presiden RI itu saat menuju
Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

Berdasarkan pengamatan ANTARA News, massa memadati ruas jalan di Taman
Suropati Menteng, titik Persimpangan Jalan HOS Cokroaminoto, hingga ke Jalan
Rasuna Said Kuningan.

Massa di sekitar Taman Suropati sebagian besar adalah anak-anak sekolah
dasar dan warga sekitar Menteng yang setiap pagi berolahraga di sana.

"Biasanya saya olahraga pagi sampai jam tujuh saja, tapi karena kabarnya
rombongan keluarga Pak Harto ada akan melintas di jalan ini maka saya pulang
agak terlambat untuk melihat secara langsung rombongan yang melintas,"
katanya.

Sementara itu, massa juga berderet di sepanjang Jalan Rasuna Said, Kuningan.
Sebagian besar dari mereka adalah karyawan yang berkantor di kawasan
tersebut.

"Saya memantau dari televisi, begitu diberitakan rombongan sudah berangkat
saya dan teman-teman berhamburan ke depan kantor," kata Imam Wibowo, seorang
karyawan yang berkantor di gedung Menara Imperium.

Seorang petugas keamanan di gedung Menara Gracia, Kliwanto mengatakan secara
spontan puluhan orang di kantornya keluar dari ruangan kerja, beberapa juga
menyaksikan dari dalam atap gedung bertingkat.

"Bagaimanapun orang menghujat Pak Harto, dia tetap seorang mantan Presiden
RI. Tentu saja di saat-saat terakhir beliau, saya ingin melihat untuk yang
terakhir kalinya," ujar Rahmat, karyawan di Plasa Stiabudi, Kuningan.

Pemandangan massa yang berderet di pinggir jalan tersebut hanya berlangsung
beberapa menit karena mereka harus segera kembali ke rutinitas kerja.

Berbagai tanggapan dan komentar bermunculan dari massa yang perlahan
membubarkan diri. Sebagian orang mengaku sangat kehilangan pria yang disebut
Bapak Pembangunan itu, sementara sebagian yang lain berucap kata doa.

"Semoga arwah beliau tenang dan keluarga besar Pak Harto tabah. Meski orang
banyak yang tidak suka pada Pak Harto, tapi perasaan kehilangan itu tetap
ada," ungkap Rahmawati, seorang karyawati yang ditemui di Taman Suropati.

Rahmawati mengatakan ia terpaksa masuk kantor lebih siang dari jam kerja
biasanya karena sengaja ingin melihat iringan jenazah Soeharto dan keluarga.
Perempuan yang berkantor di Jalan Pramuka ini mengaku Soeharto memiliki
banyak arti bagi keluarganya.

"Pada saat dia menjadi Presiden rasanya mencari pekerjaan tidak sesulit
sekarang, kondisi keamanan juga sangat kondulsif, harga kebutuhan pokok juga
tidak melonjak seperti sekarang," ujarnya.(*)

Copyright © 2008 ANTARA

~

Home/Megapolitan/News
Warga Jakarta Lepas Kepergian Pak Harto
Senin, 28 Januari 2008 | 08:24 WIB

JAKARTA, SENIN - Ribuan warga Jakarta memadati ruas-ruas jalan yang dilalui
iring-iringan kendaraan yang membawa jenazah mantan Presiden Soeharto dari
Jalan Cendana menuju Pangkalan Udara Halim Perdana Kususma.

Pemandangan tersebut terlihat dalam siaran live streaming KOMPAS.TV yang
menayangkan rangkaian perjalanan rombongan sejak dari kediaman mantan
penguasa Orde Baru.

Rangkaian kendaraan berjalan dengan kecepatan lambat,  menyusuri Jalan
Cendana, Teuku Umar, Imam Bonjol, Rasuna Said, tol dalam kota lalu menuju
Halim. Di Jalan Halim Perdana kusuma kepadatan massa kian terasa. Mereka
termasuk anak-anak sekolah dan masyarakat yang juga membawa spanduk yang
dibentangkan dipinggir jalan. Salah satunya bertuliskan, "Selamat Jalan
Pahlawanku".

Saat berita ini diturunkan,  rombongan telah tiba di pangkalan militer TNI
AU.

~~

http://www.detik.com/indexberita/indexfr.php

28/01/2008 07:42 WIB
Ribuan Warga Sambut Pak Harto di Sepanjang Jl Rasuna Said
Ramdhan Muhaimin - detikcom

 Jakarta - Hingga pukul 07.40 WIB, ribuan orang sudah memadati median tengah
Jl. HR Rasuna Said, Jakarta. Mereka ingin menyaksikan iring-iringan jenazah
Pak Harto. Sementara setiap jembatan penyeberangan, polisi bersiaga.

Pemantauan detikcom, Senin (28/1/2008), Jl. HR Rasuna Said dari arah Menteng
menuju Mampang sudah disterilkan. Tidak boleh satu pun kendaraan yang
melewati jalan itu, baik jalur cepat atau pun lambat.

Sementara itu, barisan warga di sepanjang Jl HR Rasuna Said semakin banyak.
Jika dijumlahkan, warga yang berkumpul di median tengah jalan maupun pinggir
jalan itu mencapai ribuan orang. Shelter busway juga tampak padat dengan
orang-orang yang menyaksikan iring-iringan jenazah Pak Harto.

Sejumlah anak-anak bersama ayah-ibunya juga terlihat dalam barisan orang
yang menyaksikan jenazah Pak Harto. "Kami sudah menunggu di sini dari jam
06.00 WIB," kata Ahmad, yang membawa anak-anaknya saat ditemui di shelter
busway depan KPK.

Jl. HR Rasuna Said akan dilalui oleh iring-iringan mobil jenazah Pak Harto.
Di sepanjang Jl HR Rasuna Said

Re: [ppiindia] Selamat Jalan Pak Harto, Jasamu Akan Selalu Dikenang

2008-01-27 Thread mediacare
Sepertinya massa bayaran nih...:))


  - Original Message - 
  From: Yap Hong Gie 
  To: Post Nasional ; Post Mediacare ; Post Marinir TNI-AL 
  Cc: Post X-PPI-Eropa77-87 ; Post Wahana-News ; Post T-net ; Post PPIIndia 
  Sent: Monday, January 28, 2008 10:11 AM
  Subject: [ppiindia] Selamat Jalan Pak Harto, Jasamu Akan Selalu Dikenang



  
http://www.antara.co.id/arc/2008/1/28/massa-berderet-di-jalanan-lepas-soeharto/

  Nasional 28/01/08 09:44
  Massa Berderet di Jalanan Lepas Soeharto

  Jakarta (ANTARA News) - Massa berderet di sepanjang jalan yang dilewati
  rombongan iring-iringan jenazah Soeharto dan keluarga, karena mereka ingin
  menyaksikan sekaligus melepas jenazah mantan Presiden RI itu saat menuju
  Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma.

  Berdasarkan pengamatan ANTARA News, massa memadati ruas jalan di Taman
  Suropati Menteng, titik Persimpangan Jalan HOS Cokroaminoto, hingga ke Jalan
  Rasuna Said Kuningan.

  Massa di sekitar Taman Suropati sebagian besar adalah anak-anak sekolah
  dasar dan warga sekitar Menteng yang setiap pagi berolahraga di sana.

  "Biasanya saya olahraga pagi sampai jam tujuh saja, tapi karena kabarnya
  rombongan keluarga Pak Harto ada akan melintas di jalan ini maka saya pulang
  agak terlambat untuk melihat secara langsung rombongan yang melintas,"
  katanya.

  Sementara itu, massa juga berderet di sepanjang Jalan Rasuna Said, Kuningan.
  Sebagian besar dari mereka adalah karyawan yang berkantor di kawasan
  tersebut.

  "Saya memantau dari televisi, begitu diberitakan rombongan sudah berangkat
  saya dan teman-teman berhamburan ke depan kantor," kata Imam Wibowo, seorang
  karyawan yang berkantor di gedung Menara Imperium.

  Seorang petugas keamanan di gedung Menara Gracia, Kliwanto mengatakan secara
  spontan puluhan orang di kantornya keluar dari ruangan kerja, beberapa juga
  menyaksikan dari dalam atap gedung bertingkat.

  "Bagaimanapun orang menghujat Pak Harto, dia tetap seorang mantan Presiden
  RI. Tentu saja di saat-saat terakhir beliau, saya ingin melihat untuk yang
  terakhir kalinya," ujar Rahmat, karyawan di Plasa Stiabudi, Kuningan.

  Pemandangan massa yang berderet di pinggir jalan tersebut hanya berlangsung
  beberapa menit karena mereka harus segera kembali ke rutinitas kerja.

  Berbagai tanggapan dan komentar bermunculan dari massa yang perlahan
  membubarkan diri. Sebagian orang mengaku sangat kehilangan pria yang disebut
  Bapak Pembangunan itu, sementara sebagian yang lain berucap kata doa.

  "Semoga arwah beliau tenang dan keluarga besar Pak Harto tabah. Meski orang
  banyak yang tidak suka pada Pak Harto, tapi perasaan kehilangan itu tetap
  ada," ungkap Rahmawati, seorang karyawati yang ditemui di Taman Suropati.

  Rahmawati mengatakan ia terpaksa masuk kantor lebih siang dari jam kerja
  biasanya karena sengaja ingin melihat iringan jenazah Soeharto dan keluarga.
  Perempuan yang berkantor di Jalan Pramuka ini mengaku Soeharto memiliki
  banyak arti bagi keluarganya.

  "Pada saat dia menjadi Presiden rasanya mencari pekerjaan tidak sesulit
  sekarang, kondisi keamanan juga sangat kondulsif, harga kebutuhan pokok juga
  tidak melonjak seperti sekarang," ujarnya.(*)

  Copyright © 2008 ANTARA

  ~

  Home/Megapolitan/News
  Warga Jakarta Lepas Kepergian Pak Harto
  Senin, 28 Januari 2008 | 08:24 WIB

  JAKARTA, SENIN - Ribuan warga Jakarta memadati ruas-ruas jalan yang dilalui
  iring-iringan kendaraan yang membawa jenazah mantan Presiden Soeharto dari
  Jalan Cendana menuju Pangkalan Udara Halim Perdana Kususma.

  Pemandangan tersebut terlihat dalam siaran live streaming KOMPAS.TV yang
  menayangkan rangkaian perjalanan rombongan sejak dari kediaman mantan
  penguasa Orde Baru.

  Rangkaian kendaraan berjalan dengan kecepatan lambat, menyusuri Jalan
  Cendana, Teuku Umar, Imam Bonjol, Rasuna Said, tol dalam kota lalu menuju
  Halim. Di Jalan Halim Perdana kusuma kepadatan massa kian terasa. Mereka
  termasuk anak-anak sekolah dan masyarakat yang juga membawa spanduk yang
  dibentangkan dipinggir jalan. Salah satunya bertuliskan, "Selamat Jalan
  Pahlawanku".

  Saat berita ini diturunkan, rombongan telah tiba di pangkalan militer TNI
  AU.

  ~~

  http://www.detik.com/indexberita/indexfr.php

  28/01/2008 07:42 WIB
  Ribuan Warga Sambut Pak Harto di Sepanjang Jl Rasuna Said
  Ramdhan Muhaimin - detikcom

  Jakarta - Hingga pukul 07.40 WIB, ribuan orang sudah memadati median tengah
  Jl. HR Rasuna Said, Jakarta. Mereka ingin menyaksikan iring-iringan jenazah
  Pak Harto. Sementara setiap jembatan penyeberangan, polisi bersiaga.

  Pemantauan detikcom, Senin (28/1/2008), Jl. HR Rasuna Said dari arah Menteng
  menuju Mampang sudah disterilkan. Tidak boleh satu pun kendaraan yang
  melewati jalan itu, baik jalur cepat atau pun lambat.

  Sementara itu, barisan warga di sepanjang Jl HR Rasuna Said semakin banyak.
  J

Re: [ppiindia] Selamat Jalan Pak Harto, Jasamu Akan Selalu Dikenang => Radityo #77614

2008-01-28 Thread Yap Hong Gie
Maksud Anda insan pers Indonesia massa bayaran? 
.. he he he ... 


"mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Sepertinya massa bayaran nih...:))


- Original Message -
From: Yap Hong Gie
To: Post Nasional ; Post Mediacare ; Post Marinir TNI-AL
Cc: Post X-PPI-Eropa77-87 ; Post Wahana-News ; Post T-net ; Post PPIIndia
Sent: Monday, January 28, 2008 10:11 AM
Subject: [ppiindia] Selamat Jalan Pak Harto, Jasamu Akan Selalu Dikenang


Re: [ppiindia] Selamat Jalan Pak Harto, Jasamu Akan Selalu Dikenang => Radityo #77614

2008-01-28 Thread mediacare
Bisa jadi ada yang begitu Oom Yap. Lihat saja TV dan beberapa koran. 


  - Original Message - 
  From: Yap Hong Gie 
  To: Post PPIIndia 
  Sent: Tuesday, January 29, 2008 10:57 AM
  Subject: Re: [ppiindia] Selamat Jalan Pak Harto, Jasamu Akan Selalu Dikenang 
=> Radityo #77614


  Maksud Anda insan pers Indonesia massa bayaran? 
  .. he he he ... 

  "mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Sepertinya massa bayaran nih...:))

  - Original Message -
  From: Yap Hong Gie
  To: Post Nasional ; Post Mediacare ; Post Marinir TNI-AL
  Cc: Post X-PPI-Eropa77-87 ; Post Wahana-News ; Post T-net ; Post PPIIndia
  Sent: Monday, January 28, 2008 10:11 AM
  Subject: [ppiindia] Selamat Jalan Pak Harto, Jasamu Akan Selalu Dikenang


   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.19.15/1248 - Release Date: 28/01/2008 
21:32


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [ppiindia] Selamat Jalan Pak Harto, Jasamu Akan Selalu Dikenang => Radityo #77673

2008-01-29 Thread Yap Hong Gie
Sebaliknya, apakah boleh diasumsikan bahwa media yang selama 10 tahun 
membusuki Pak Harto adalah kuli bayaran Mr. Soros .???



"mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bisa jadi ada yang begitu Oom Yap. Lihat saja TV dan beberapa koran.


- Original Message -
From: Yap Hong Gie
To: Post PPIIndia
Sent: Tuesday, January 29, 2008 10:57 AM
Subject: Re: [ppiindia] Selamat Jalan Pak Harto, Jasamu Akan Selalu Dikenang
=> Radityo #77614


Maksud Anda insan pers Indonesia massa bayaran?
.. he he he ...

"mediacare" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Sepertinya massa bayaran nih...:))

- Original Message -
From: Yap Hong Gie
To: Post Nasional ; Post Mediacare ; Post Marinir TNI-AL
Cc: Post X-PPI-Eropa77-87 ; Post Wahana-News ; Post T-net ; Post PPIIndia
Sent: Monday, January 28, 2008 10:11 AM
Subject: [ppiindia] Selamat Jalan Pak Harto, Jasamu Akan Selalu Dikenang