Fwd: [R@ntau-Net] Salak

2014-09-23 Terurut Topik Muchwardi Muchtar
*(--)Walaupun indak ado ahli gizi nan mareaksi ka postiang ko, adokoh
diantaro adidunsanak nan mangalami hal lain2 katu makan salak ko?*



*(+)Lai MakNgah.*

Urangnyo memang indak ahli gizi doh, tapi samanjak umua 15 tahun sanang
manulih di surek kaba. Mudah-mudahan bantuan urang tu (nan diambiaknyo dari
"web urang sabalah rumah" dapek palapeh uweh-uweh MakNgah di Santakaluiah
(?) atau masih di Payokumbuah?


Salam dari urang tu..,

He he he.

*mm

*Rahasia di balik buah salak*

Salak adalah buah yang cukup lezat untuk di makan, namun apakah ada yang
tahu sebenarnya manfaat dari buah salak itu apa, kandungan yang terdapat
dalam buah salak bahkan sejarah dari buah itu sendiri. Ada yang tahu? Kalau
anda belum tahu, di baca hingga akhir, paling tidak anda mendapatkan sebuah
pengetahuan yang berharga nantinya karena informasi dari manfaat buah salak
ini cukup bermanfaat.


 *Mengenal Lebih Dekat Tentang Buah Salak*

Salak merupakan sebuah tanaman yang disebut palma, dan menghasilkan buah
yang bisa dimakan. Buah salak berasal dari bahasa inggris snake fruit,
karena kulit dari buah ini seperti sisik ular. Pohon dari salak ini tidak
memiliki batang, dan berbentuk seperti perdu yang memiliki anak
banyak. Nama ilmiah dari buah salak adalah Salacca Edulis Salak bisa di
buat menjadi berbagai bentuk makanan, seperti asinan, manisan bahkan
sekarang sudah ada salak dalam bentuk keripik yang gurih dan renyah.



Salak adalah buah yang hanya tumbuh di daerah tropis dan salak juga banyak
diminati oleh masyarakat Eropa dan Amerika. Buah salak sangat baik untuk
kesehatan karena kandungannya yang banyak. Salak adalah buah dengan
kandungan seperti tannin, saponin, flavonoida dan kalsium yang cukup
tinggi. Berbagai kandungan yang terdapat dalam buah salak itu ternyata
sangat bermanfaat untuk kesehatan dan dapat mengobati berbagai penyakit.



*Manfaat dari Buah Salak*


*Mengobati Sakit Mata Dengan Buah Salak*
Penelitian terhadap buah salak menunjukkan bahwa buah salak ini termasuk
buah yang banyak mengandung beta karoten yaitu suatu nutrisi yang
bermanfaat menjaga kesehatan mata.Apabila anda memiliki gangguan pada mata,
maka buah salak bisa menjadi solusi yang tepat selain wortel.



*Mengenal Buah Salak Untuk Obat Diare / Mencret*
Selain obat mata, ternyata buah salak juga bermanfaat untuk mengobati
diare, jadi tidak perlu terburu – buru ke dokter, konsumsi 20 gram salak
muda akan meringankan penyakit diare tersebut. Lagipula buah salak bukanlah
buah yang sulit untuk di cari di toko buah.



*Salak juga bermanfaat sebagai camilan sehat*
Biasanya, buah salak hanya di hidangkan di atas meja padahal apabila buah
yang satu ini di olah dan di jadikan berbagai makanan, tentu akan memiliki
nilai jual yang tinggi. Contohnya, anda bisa membuat salak ini sebagai
asinan atau manisan. Bahkan seperti yang telah saya katakan, salak sekarang
sudah di eskpor keluar negeri dalam bentuk keripik. Dengan mesin yang
canggih, buah salak sekarang telah bisa diolah menjadi keripik yang lezat
dan gurih. Sekarang, keripik salak adalah keripik yang paling populer dari
makanan olahan salak lainnya.




-- Pesan terusan --
Dari: Sjamsir Sjarif 
Tanggal: 24 September 2014 09.03
Subjek: [R@ntau-Net] Salak
Kepada: rantaunet@googlegroups.com


Tampaknyo alun tabaco postiang ambo tantang Salak ko dek Botanist maupun
Ahli Gizi.
Mangko ambo tanyokan soal Salak ko karano hari Sinayan 2 hari nan lalu
tampak di ambo Salak nan lah lamo bana batahuntahun indak ambo makan.
Sampai di rumah ambo cubo makan salak tu ciek. Saroman ado masalah di bawah
rakuangan ambo sabalun masuak pencetnaan. Ambo takajuik dan mancubo tanang
salak tu lapeh ka paruik.

Walaupun indak ado ahli gizi nan mareaksi ka postiang ko, adokoh diantaro
adidunsanak nan mangalami hal lain2 katu makan salak ko?

Salam,
Makngah

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi http

[R@ntau-Net] Suka Duka RM Minang di Film Tabula Rasa

2014-09-23 Terurut Topik 'amir hamzah' via RantauNet
Film Tabula Rasa

Dunsanak RantauNet nan ambo hormati.

Ciek lai film nasional berlatar cerita budaya Minang. Fokus film labiah ka 
perjuangan hidup dalam usaho rumah makan Minang.
Dari trailler film nan ambo caliak di Youtube, nampak penggarapan nan rancak 
dengan angel gambar2 masakan nan manggugah salero makan. Randang itam, gulai 
ikan ala piaman, dendeang batokok, dll.


Labiah hebatnyo, salah satu pamain, Ozzol Ramdan (si uda di suami2 takut istri) 
asli Sunda, namun samakin santiang logat Minangnyo. 

Hebat! (rancak caliak trailler-nyo di Youtube) sambia mananti ulasan Uda Akmal, 
pengamat film kito)


Wasalam
Amir Hamzah, 41, Bks

Posted By:  Eko Satrio WibowoPengalamannya memerankan orang minang di film 
Suami-Suami Takut Istri: The Movie (2008) membuat seorang Ozzol Ramdan tak 
begitu kesulitan mendapatkan peran di film terbaru berjudul Tabula Rasa. Di 
film yang mengangkat tema kekayaan kuliner Indonesia ini, terutama 
masakan Padang, Ozzol Ramlan kembali dipercaya memerankan orang Minang. 
Padahal, ia sendiri bukanlah orang asli Minang, melainkan orang Sunda.

Ozzol sendiri mengaku sangat antusias ketika mendapatkan tawaran dalam film 
ini. Baginya, film Tabula Rasa ini memiliki cerita yang tidak biasa. "Film ini 
termasuk jarang ya. Film drama, tapi mengangkat tema soal makanan. Ceritanya 
pun orisinil, bukan cerita adaptasi," katanya.  

Walaupun
 pernah berperan sebagai orang Minang, Ozzol mengakui masih mengalami 
kesulitan dan tetap harus kembali belajar bersama pemain lain agar 
penampilan mereka maksimal. Bahkan, menurut aktor yang berperan sebagai 
Natsir di film Tabula Rasa ini, agar para pemain bisa 
menghayati dan mempelajari bahasa Padang dengan baik, sang produser 
Sheila Timothy menyediakan penasehat bahasa. 

"Kesulitannya tentu saja bahasa Padang ya, karena saya aslinya orang Sunda. 
Ibarat mengajarkan bahasa lalat ke jangkrik," canda Ozzol. Ia pun melanjutkan: 
"Untungnya mba Lala (Sheila Timothy) selaku produser memberikan kita penasehat 
bahasa, yaitu Tom Ibnur. Selama dua bulan kita belajar bahasa Padang," ujarnya 
di sela-sela konferensi pers filmTabula Rasa di kawasan Kuningan Jakarta 
Selatan, Kamis (18/9) siang.  

Ozzol
 juga mengungkapkan bahwa ia sangat takjub dengan tokoh Natsir yang ia 
perankan. Menurutnnya, sifat yang dimiliki Natsir idealnya juga dimiliki
 semua orang. "Memerankan Natsir itu menakjubkan. Sifatnya yang suka melayani 
mengajarkan kita bahwa sifat tersebut seharusnya dimiliki 
setiap orang. Entah itu melayani Tuhan, ibu kita, dan sebagainya," ungkapnya. 

Selain Ozzol Ramdan, film ini juga dibintangi oleh Jimmy Kobogau, Dewi Irawan, 
dan Yayu Unru. Film Tabula Rasa bisa Anda saksikan di Cinema XXI kesayangan 
Anda mulai tanggal 25 September 2014.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto

2014-09-23 Terurut Topik 'ZulTan' via RantauNet

Dunsanak NAH,

Saya tidak pernah mendengar, konon pula mengenal siapa sosok Masril Koto (MK) 
hingga kisah sumbang tentangnya mencuat dan merebak ke sepenjuru jagat maya. 
Dari sini barulah saya menonton sejumlah video tentangnya dan beberapa liputan 
"hebat" lainnya.  Sebaliknya, saya juga tidak kenal siapa sang penulis Faizah 
Fauzan, apalagi Albersio Dt. Maudun Sati yang mengaku salah satu dari empat 
pendiri LKMA Prima Tani.

Jadi, dalam beropini, tidak cukup alasan untuk mengatakan saya akan berpihak 
kepada salah satu di antara mereka.  Namun, mengingat hingga saat ini 
konfirmasi dari Agus Pratomo dan Sugeng Winarto dari BMT INTI Yogya (si penulis 
terkesan meminta kita mengkonfirmasi sendiri) yang disebut-sebut sebagai sang 
guru oleh Albersio, dkk tak kunjung muncul, dan karena sifat keumuman 
berhujjah, serta kajian dari berbagai sisi, boleh jadi saya seakan-akan 
berpihak ke salah satunya.

Ada beberapa poin yang perlu diketengahkan sehubungan dengan tulisan Faizah ini.

1.  Sang penulis mengaku kontributor majalah dan sedang mencari sosok 
inspiratif.  Namun, berita ini justru dimuat di blog bebas dan bukan di majalah 
yang dimaksud.  Mengapa?  Ada beragama jawaban.  Dianggap tidak inspiratif, 
investigasinya lemah dan tidak berimbang atau karena tidak lolos meja redaksi, 
mungkin saja jadi penyebab.

2.  Hampir seluruh materi tulisannya bersumber dari Albersio Dt. Maudun Sati, 
orang yang diisyaratkan tidak (lagi) bersahabat dengan MK.  Tak ada pihak lain 
yang dihubungi dengan sengaja seperti anggota LKMA, masyarakat setempat, alim 
ulama, atau tokoh adat, orang sesuku dan seulayat,  agar pemberitaan menjadi 
lebih seimbang sehingga enak dibaca.  Memang ada dikatakan sang penulis mencoba 
mencari tahu keberadaan MK, tapi niat ini tidak dinarasikan sungguh-sungguh 
melalui tulisannya.  Mengherankan, kata-kata yang meluncur justru, "Saya 
mencari informasi tentang Masril Koto."  Barisan kata ini bahkan diulangi 
hingga dua kali.  Satu ketika di kecamatan, yang lain saat di LKMA Prima Tani.  
Bukan pertanyaan semacam, "Saya ingin bertemu dengan MK." Atau karena bersifat 
investigasi, keberadaan MK justru tidak dikehendaki.

Bagi saya, tulisan "investigatif" ini memiliki kelemahan di sana sini dan 
cenderung tendensius jika enggan mengatakan memihak.  Netralitas petugas 
kecamatan yang berpendapat senada dengan Albersio, perlu diuji mengingat inilah 
satu-satunya lembaga pemeritahan resmi di wilayahnya yang mungkin paling sering 
berhungan dengannya.  Salah satu di antaranya, ketika menolong Albersio dkk. 
saat mendatangkan guru dari Yogyakarta.

3.  Perkara waktu.  Penulis melakukan kunjungan ke TKP pada bulan April dan 
tulisan ini meramaikan ranah publik sejak minggu ketiga bulan September ini.  
Nyaris satu semester waktu yang dihabiskan untuk meramu tulisan ini hingga 
tersaji dihadapan pembaca.  Durasi yang teramat panjang untuk sebuah tulisan 
"investigatif" yang singkat, dangkal dan tak berimbang, dengan nara sumber 
tunggal.

4.  Kebanyakan orang percaya, jika ada dua opini yang berseberangan pastilah 
salah satu di antaranya benar (salah) namun tetap saja tidak dapat ditentukan 
opini mana yang benar sampai diperoleh data sahih yang cukup. Berbeda dengan 
Matematika, "tidak positif" bukan bermakna "pasti negatif" karena angka nol 
harus menjadi opsi ketiga.

Dengan "keterbatasan fakta" saat ini, sebenarnya pilihan berpulang kepada 
pembaca masing-masing, apakah akan mempercayai Team Kick Andy dan Danamon 
dengan reputasi yang melekat pada mereka atau mempercayai sang penulis yang 
boleh jadi baru kali ini Anda dengar namanya.

Jika keliru, mohon maaf.

Salam,
ZulTan

-Original Message-
From: Akmal Nasery Basral 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 24 Sep 2014 05:37:46 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto

Sudah ada tanggapan dari Rhenald Khasali terhadap tulisan Fauzah Fauzan
ini, sanak Amir.

http://m.kompasiana.com/post/read/676030/3/tanggapan-rhenaldi-kasali-lewat-twitter-tentang-berita-masril-koto-versi-faizah-fauzan.html

Kita lihat saja perkembangannya.

Wassalam,

ANB

Pada 23 September 2014 20.20, 'amir hamzah' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif
> pangawan duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak,
> izinkan ambo batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana
> ko.  Maklum, sajak masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award,
> namo Masril Koto cukup harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo
> Ranah Minang.
> Mohon maaf kalau ada nan salah.
> Wasalam,
>
> Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks
>
> http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html
> Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto
>Faizah Fauzan 
> 19 Sep 2014 | 21:17
>  [image: Masril Koto (kin

[R@ntau-Net] Salak

2014-09-23 Terurut Topik Sjamsir Sjarif
Tampaknyo alun tabaco postiang ambo tantang Salak ko dek Botanist maupun Ahli 
Gizi. 
Mangko ambo tanyokan soal Salak ko karano hari Sinayan 2 hari nan lalu tampak 
di ambo Salak nan lah lamo bana batahuntahun indak ambo makan. Sampai di rumah 
ambo cubo makan salak tu ciek. Saroman ado masalah di bawah rakuangan ambo 
sabalun masuak pencetnaan. Ambo takajuik dan mancubo tanang salak tu lapeh ka 
paruik.

Walaupun indak ado ahli gizi nan mareaksi ka postiang ko, adokoh diantaro 
adidunsanak nan mangalami hal lain2 katu makan salak ko?

Salam, 
Makngah

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Bls: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto

2014-09-23 Terurut Topik 'amir hamzah' via RantauNet
Tarimokasih infonyo Uda Akmal
Mancaliak kredibilitas acara Kick Andy jo Danamon Award, agak sulik dek ambo 
manarimo carito adiak kito si Faizah ko.

Semoga ado klarifikasi lansuang dari Sanak Masril Kota.

Amir Hamzah, 41, Bks



Pada Rabu, 24 September 2014 5:37, Akmal Nasery Basral  
menulis:
 


Sudah ada tanggapan dari Rhenald Khasali terhadap tulisan Fauzah Fauzan ini, 
sanak Amir. 

http://m.kompasiana.com/post/read/676030/3/tanggapan-rhenaldi-kasali-lewat-twitter-tentang-berita-masril-koto-versi-faizah-fauzan.html


Kita lihat saja perkembangannya. 

Wassalam,

ANB


Pada 23 September 2014 20.20, 'amir hamzah' via RantauNet 
 menulis:

Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif pangawan 
duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak, izinkan ambo 
batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana ko.  Maklum, sajak 
masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award, namo Masril Koto cukup 
harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo Ranah Minang. 
>Mohon maaf kalau ada nan salah.
>Wasalam,
>
>
>Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks
>
>http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html
>
>Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto
> 
>Faizah Fauzan  
>19 Sep 2014 | 21:17
>Sumber: Masril Koto (kinciakincia.com)
>(Dilengkapi  dokumentasi foto)
>Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014), saya 
mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi 
kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh 
Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy.Dia memposisikan diri 
sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) 
Prima Tani alias Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam 
Bukittinggi. Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu 
yang berarti bagi rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir 
berdirinya LKMA-LKMA di seluruh Indonesia. Wajar bila orang 
mengaguminya. Terlebih Masril Koto mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 
SD.
>Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril 
Koto. Namun tidak bisa menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya 
putuskan mencari Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, 
Sumatera Barat. Kebetulan saya orang Minang jadi sedikit tahu 
lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada.
>Saya 
telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke kantor 
Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah dia 
dikenal orang kecamatan, pikir saya.
>Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang 
>media dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi tentang 
Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan yang saya temui 
menggeleng, mengatakan tidak tahu. 
Lalu mereka saling berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu.
>Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata:
>“Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi. Sudah 
>lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang LKMA 
Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah 
Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang 
namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan 
LKMA Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka 
masih ada di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril 
Koto sudah tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana 
saja.”
>Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi yang 
>saya dengar dengan telinga sendiri.Saya tidak mau terima informasi itu begitu 
>saja. Saya pamit dari kecamatan 
dan kemudian menelusuri Jalan Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi.
>Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah kecil, 
tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang 
lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan 
mempersilahkan saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang 
laki-laki separuh baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses 
catat mencatat saya amati.
>Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara.
>“Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?”
>“Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin membuat 
profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang 
mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan Masril 
Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?”
>Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan:
>“Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak 
>bertanya, saya tidak akan bercerita,” katanya.
>Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu 
didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3 
orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST;Syahril; danUlta Dusri. Di antara keempat 
orang ini, Alb

Re: [R@ntau-Net] Irman Gusman: Persatuan Parantau Jan Hanyo untuak Palapeh Taragak

2014-09-23 Terurut Topik Maturidi Donsan
Sanak Haasma dan sanak dipalanta n.a.h

Tolong bantangkan saketek dilapauko baalo konsep dari pak MCB, ambiak
intinyo sajo bia kito kunyah basamo.

Dulu memang alah ado tulisan pak  MCB ko, alun awah olah lai, kini
kebetulan anak mudo kita Fitrianto ado nan kama ulehnyo, tolong Haasma
bukakan saketek garis besar dar strategi pak MCB tu


Wass,

Maturidi (L/76) Talang, Solok,  Kutianyia, Duri Riau

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Irman Gusman: Persatuan Parantau Jan Hanyo untuak Palapeh Taragak

2014-09-23 Terurut Topik Maturidi Donsan
Ado pertanyaan Fitrianto nan alun ambo  jawab:
Usaho sarikat ditanah ulayat:

Kalau dikampuang bayak, mengenai sukses relatif., tapi ini mungkin sangat
mikro.
Orang berusaha  kerja sama berkebun atau  menyewa kebun atau sawah, numpang
berkebun ditanah ulayat dsb, yang punya tanah  dapat hasil sesuai
perjanjian, Yang menyewa pergi, tanah kembali ke asal.

Bagi kebanyakan, sekarang ini memang sistim lepas, ini terjadi bagi tanah
ulayat yang punah atau sebagian ninik mamak walaupun belum punah,

Menjual tanpa persetujuan seluruh anak kemenakan yang sudah berhak jadi
waris. Ini mungkin bisa terlihat pada posting pak Darwin Chalidi diatas,
mungkin akibat tanah dijual tanpa persetujuan waris, akhirnya pembeli
terpaksa penyelesaian akhirny dengan mengisi saku semua penghulu di nagari
tanah itu dibeli.

Kalu  jawi simeetal dihubungkan dengan pembangunan lepas tanah, mungkin
konteksnya beda

Wass,

Maturidi (L/76) Talang, Solok,  Kutianyia, Duri Riau

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Bls: [R@ntau-Net] Irman Gusman: Persatuan Parantau Jan Hanyo untuak Palapeh Taragak

2014-09-23 Terurut Topik 'asmun sjueib' via RantauNet
Tks. pembahasan panjang lebar hal pokok diateh. Philosophi dan latar belakang 
pemahaman ABS SBK yang mantab. Implementasi dan realisasi ditataran lapangannya 
kiro2 baa nan sarancaknyo.Wass. Haasma Depok.
Catatan : salah satu jawaban nan ambo tahu sebagaimana konsep pemikiran MCB 
dengan Strategi Ekonomi Kerakyatan Nagori di Sumbar. 


Pada Rabu, 24 September 2014 2:49, Fitrianto  menulis:
 


Pak Maturidi dan sanak sapalanta,

apo lah adoh nan manjalankan usaho jo caro nan apak sabuikkan (sewa atau 
berserikat memakai tanah ulayat) itu dan sukses?
kalau adoh, buliah juo ditampilkan disiko tuk jadi contoh.

nan nampak dek ambo sebagai pilot project dari rantau net adolah proyek jami 
simmetal.


proyek ko bakarajo samo jo wali nagari  dan mamakai tanah ulayat, tapi kito lah 
tau baa hasilnyo.

bahkan adoh pulo tuduhan ka anak mudo nan namuah mempeloporinyo, dari 
sabalunnyo nampak sebagai anak mudo nan penuh semangat mambangun nagari, kini 
lah kito giriang opini pulo sebagai 'penipu' (padohal nan tajadi mungkin anak 
mudo stress dek gagal menjalankan proyek, sampai tapisah jo anak bininyo).


Wassalam
fitr

lk/39/albany



2014-09-23 12:22 GMT-04:00 Maturidi Donsan :

Pak Darwin Chalidi,
Donard, Syafruddin Syaiyar (SS), dan sanak dialanta n.a .h
> 
>Menarik yang disampaikan pak Darwin Chalidi
>1.Saya
mendapat cerita…
>2.Sebelum
blusukan…
> 
>Nampaknya tanah yang dibeli,  blusukan sebagai penyelesaian akhirnya,  adalah 
>tanah harta pusaka/tanah ulayat.
>Awal proses pembelian  mungkin  diam-diam, kalau berterus
terang memang tidak akan bisa karena harus persetujuan semua ahliwaris kecuali
harta punah (yang bertali darah habis semua).
> 
>Niat baik dari perantau  mengembangkan  usaha ke kampung adalah baik sekali.
>Kebaikan ini hendaknya berujung  baik juga  kepada  orang kampung baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
> 
>Tapi kalau dengan menghilangkan tanah orang kampung alias
dibeli, ini hanya akan memberikan kebaikan jangka pendek kepada orang kampung.
>Orang dikampung belum terbiasa memutar /me-manage uang,
mungkin juga banyak kita yang dikota belum biasa memutar uang seperti layaknya
orang jual beli saham atau kasarnya jual beli uang di BE.
>Apalagi tergiur kepada barang mewah, umur tanah itu seumur
barang mewah itulah. 
>Setelah itu kalau kebetulan tanah itu hanya satu-satunya dan
habis, ujungnya petani yang menjual itu akan miskin . contoh di Jawa paling
kongkrit
>Kalau tanah itu masih bertahan, tanah itu bisa diolah anak
cucu sampai hari kiamat  dan bisa
menjamin hidup. 
>.
>Pilihan yang mungkin  baik ialah tidak dengan menghilangkan tanah harta 
>pusaka/ ulayat.
Mungkin HGU tapi HGU antara pemilik tanah ulayat  dengan pengusaha. Kalau 
perusahaan ini bankrut  yang habis hanya yang diatas tanah, tanah
kembali ke- asal.
> 
>Dari Donard 
>7. Kalau mnuruik…
> 
>Yang saya tangkap berbasis potensi ekonomi hulu-hilir,
massive,serentak, terencana, mungkin seperti bulog serupa
tapi tak sama.
> 
>Mengembangkan potensi ekonomi
hulu-hilir ini, saya membayangkan (mungkin saya salah)  salah satu contoh 
produksi lado merah.
>Pada saat over produksi,
produksi ini bisa ditampung perusahaan, digiling , diawetkan untuk selanjutnya
kembali lagi ke pasar/konsumen.
> 
>Bisa juga perusahaan  punya kebun sendiri (ini hanya kalau memang
rakyat tak bisa melakukannya seperti teh dsb).
>Begitu juga dengan produksi
lainnya, jadi dari hulu ke hilir bisa dipegang perusahaan yang sama.
Pengusahanya benar-benar dengan niat baik  memajukan rakyat Sumbar, tidak ada 
menimbun barang dsb. 
> 
>Tapi kita yakin kedepan kalau
pengusaha pribumi sumbar akan tulus untuk memajukan Sumbar.
>Selama ini yang dialami  petani kita,  waktu over produksi, mereka tertekan, 
>harga ditentukan cukong, tak ada
pilihan , kalau tidak segera dilepas produksi membusuk, terpaksa jual murah,
rugi, ujungnya usaha mati. 
> 
>Pemakaian tanah harus  tidak menghilangkan tanah harta pusaka/ulayat. 
>Usaha habis/bankrupt, tanah
kembali ke pemilik asal.
> 
>Saya terbayang kalau yang
digambarkan Donard  berjalan di Sumbar
dikelola  pengusaha yang ingin memelihara
harta pusaka/ulayat sangat-sangat memmbantu pribumi Sumbar.
>Kalau hanya melulu bisnis dengan
penggunaan tanah lepas milik,  usaha itu akhirnya
berujung  jauh dari  mensejahterakan rakyar
> Sumbar.
> 
>Kalau pelepasan milik
harta  pusaka/ulayat ini kita biarkan,
Sumbar dalam sekejap akan berubah menjadi gedung batu dan pemiliknya bukan
pribumi Sumbar, Rayat Sumbar hanya akan jadi kuli di gedung-gedung batu itu.
> 
>Satu-satunya pagar yang kuat
hanya  keputusan adat yang sudah dari
ratusan tahun berlaku yaitu tanah harta pusaka/ulayat tak bisa diperjual
belikan. Mudah-mudahan ini bisa dpertahankan oleh Sumbar.
> 
>Beda dengan Yogya (DIY), karena daerah istimewa, gubenur bisa  mengeluarkan 
>peraturan untuk melindungi
pribuminya dengan payung  hukum pasal 18
UUD 45.
> 
>DIY misalnya megeluarkan Instruksi 898/1975 mengatur pelayanan
pertanahan dimana WNI hanya bisa HGU
> 
>Sumbar harus juga bi

Re: [R@ntau-Net] Irman Gusman: Persatuan Parantau Jan Hanyo untuak Palapeh Taragak

2014-09-23 Terurut Topik Maturidi Donsan
Ass. wr, wbr, nak Fitrianto dan sanak dipalanta n.a.h



Iko samato-mato  untuak mancari formula, bagaimano kito mambangun diateh
tanah Sumbar tapi tanah rakyat tak lepas, kalau tanah ko lepas, sudah bisa
dibayangkan , ujungnya kemiskinan bagi rakyat Sumbar terutama pribumi
Sumbar.

Kusus untuk Sumbar/Minagkabau,  membangun dengan lepas tanah ini harus
dihindari.


Kita ingin kalau toh nanti gedung bertingkat itu  hadir di Sumbar,
pemiliknya adalah pribumi Sumbar bukan orang luar apalgi Asean

Pembangunan yang berlangsung di Jawa sebelum merdeka maupun sesudah merdeka
dengan sistim lepas tanah, ujungnya  hampir sebagian besar rakyat Jawa tak
punya tanah sendiri untuk digarap, sekarang terpaksa  jutaan memaksakan
diri untuk jadi TKI kemana saja dengan pendidikan seadanya.

Kita tak mau hal yang sama berlaku di Sumbar.

Namun demikian ini pilihan, kami yang tua mungkin hanya bisa menyampaikan
ide.



Kedepan Sumbar / Minagkabau itu adalah ditangan yang muda-muda
seperti  Fitrianto
dan kawan-kawan.



Bangunlah Sumbar/Minangkabau  itu  tapi perhatikan juga ABS SBK nya beserta
sistim matrilinealnya, jangan berujung kemiskinan bagi pribuminya sendiri.



Ini terbuka untuk kita diskusikan, mungkin nanti akan muncul ide yang lebih
baik terutama dari yang muda-muda seperti Fitrianto dan kawan-kawan.



Iko memang baru tawaran nak Fitrianto, mako dalam penutup, ambo tulis
"untuk renungan bersama"

Wass,

Maturidi (L/76) Talang, Solok,  Kutianyia, Duri Riau

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Soal Masril Koto

2014-09-23 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Sudah ada tanggapan dari Rhenald Khasali terhadap tulisan Fauzah Fauzan
ini, sanak Amir.

http://m.kompasiana.com/post/read/676030/3/tanggapan-rhenaldi-kasali-lewat-twitter-tentang-berita-masril-koto-versi-faizah-fauzan.html

Kita lihat saja perkembangannya.

Wassalam,

ANB

Pada 23 September 2014 20.20, 'amir hamzah' via RantauNet <
rantaunet@googlegroups.com> menulis:

> Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif
> pangawan duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak,
> izinkan ambo batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana
> ko.  Maklum, sajak masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award,
> namo Masril Koto cukup harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo
> Ranah Minang.
> Mohon maaf kalau ada nan salah.
> Wasalam,
>
> Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks
>
> http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html
> Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto
>Faizah Fauzan 
> 19 Sep 2014 | 21:17
>  [image: Masril Koto (kinciakincia.com)]
> Sumber: Masril Koto (kinciakincia.com)
> (Dilengkapi  dokumentasi foto)
> Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014),
> saya mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi
> kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh
> Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy.Dia memposisikan
> diri sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) Prima Tani alias
> Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam Bukittinggi.
> Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu yang berarti bagi
> rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir berdirinya LKMA-LKMA
> di seluruh Indonesia. Wajar bila orang mengaguminya. Terlebih Masril Koto
> mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 SD.
> Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril Koto. Namun tidak bisa
> menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya putuskan mencari
> Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, Sumatera Barat. Kebetulan saya
> orang Minang jadi sedikit tahu lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada.
> Saya telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke
> kantor Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah
> dia dikenal orang kecamatan, pikir saya.
> Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang
> media dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi
> tentang Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan
> yang saya temui menggeleng, mengatakan tidak tahu. Lalu mereka saling
> berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu.
> Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata:
> “Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi.
> Sudah lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang
> LKMA Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah
> Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang
> namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan LKMA
> Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka masih ada
> di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril Koto sudah
> tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana saja.”
> Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi
> yang saya dengar dengan telinga sendiri.Saya tidak mau terima informasi
> itu begitu saja. Saya pamit dari kecamatan dan kemudian menelusuri Jalan
> Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi.
> Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah
> kecil, tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang
> lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan mempersilahkan
> saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang laki-laki separuh
> baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses catat mencatat saya
> amati.
> Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara.
> “Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?”
> “Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin
> membuat profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang
> mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan
> Masril Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?”
> Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan:
> “Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak
> bertanya, saya tidak akan bercerita,” katanya.
> Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu
> didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3
> orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST;Syahril; danUlta Dusri. Di antara
> keempat orang ini, Albersiolah yang didampuk menjadi Ketua LKMA Prima Tani
> dari awal berdiri hingga sekarang ini karena ia dianggap punya pengalaman
> “yan

Re: [R@ntau-Net] Irman Gusman: Persatuan Parantau Jan Hanyo untuak Palapeh Taragak

2014-09-23 Terurut Topik Fitrianto
Pak Maturidi dan sanak sapalanta,

apo lah adoh nan manjalankan usaho jo caro nan apak sabuikkan (sewa atau
berserikat memakai tanah ulayat) itu dan sukses?
kalau adoh, buliah juo ditampilkan disiko tuk jadi contoh.

nan nampak dek ambo sebagai pilot project dari rantau net adolah proyek
jami simmetal.

proyek ko bakarajo samo jo wali nagari  dan mamakai tanah ulayat, tapi kito
lah tau baa hasilnyo.
bahkan adoh pulo tuduhan ka anak mudo nan namuah mempeloporinyo, dari
sabalunnyo nampak sebagai anak mudo nan penuh semangat mambangun nagari,
kini lah kito giriang opini pulo sebagai 'penipu' (padohal nan tajadi
mungkin anak mudo stress dek gagal menjalankan proyek, sampai tapisah jo
anak bininyo).

Wassalam
fitr
lk/39/albany

2014-09-23 12:22 GMT-04:00 Maturidi Donsan :

> Pak Darwin Chalidi, Donard, Syafruddin Syaiyar (SS), dan sanak dialanta
> n.a .h
>
>
>
> Menarik yang disampaikan pak Darwin Chalidi
>
> 1.Saya mendapat cerita…
>
> 2.Sebelum blusukan…
>
>
>
> Nampaknya tanah yang dibeli,  blusukan sebagai penyelesaian akhirnya,  adalah
> tanah harta pusaka/tanah ulayat.
>
> Awal proses pembelian  mungkin  diam-diam, kalau berterus terang memang
> tidak akan bisa karena harus persetujuan semua ahliwaris kecuali harta
> punah (yang bertali darah habis semua).
>
>
>
> Niat baik dari perantau  mengembangkan  usaha ke kampung adalah baik
> sekali.
>
> Kebaikan ini hendaknya berujung  baik juga  kepada  orang kampung baik
> jangka pendek maupun jangka panjang.
>
>
>
> Tapi kalau dengan menghilangkan tanah orang kampung alias dibeli, ini
> hanya akan memberikan kebaikan jangka pendek kepada orang kampung.
>
> Orang dikampung belum terbiasa memutar /me-manage uang, mungkin juga
> banyak kita yang dikota belum biasa memutar uang seperti layaknya orang
> jual beli saham atau kasarnya jual beli uang di BE.
>
> Apalagi tergiur kepada barang mewah, umur tanah itu seumur barang mewah
> itulah.
>
> Setelah itu kalau kebetulan tanah itu hanya satu-satunya dan habis,
> ujungnya petani yang menjual itu akan miskin . contoh di Jawa paling
> kongkrit
>
> Kalau tanah itu masih bertahan, tanah itu bisa diolah anak cucu sampai
> hari kiamat  dan bisa menjamin hidup.
>
> .
>
> Pilihan yang mungkin  baik ialah tidak dengan menghilangkan tanah harta
> pusaka/ ulayat. Mungkin HGU tapi HGU antara pemilik tanah ulayat  dengan
> pengusaha. Kalau perusahaan ini bankrut  yang habis hanya yang diatas
> tanah, tanah kembali ke- asal.
>
>
>
> Dari Donard
>
> 7. Kalau mnuruik…
>
>
>
> Yang saya tangkap berbasis potensi ekonomi hulu-hilir, massive,serentak,
> terencana, mungkin seperti bulog serupa tapi tak sama.
>
>
>
> Mengembangkan potensi ekonomi hulu-hilir ini, saya membayangkan (mungkin
> saya salah)  salah satu contoh produksi lado merah.
>
> Pada saat over produksi, produksi ini bisa ditampung perusahaan, digiling
> , diawetkan untuk selanjutnya kembali lagi ke pasar/konsumen.
>
>
>
> Bisa juga perusahaan  punya kebun sendiri (ini hanya kalau memang rakyat
> tak bisa melakukannya seperti teh dsb).
>
> Begitu juga dengan produksi lainnya, jadi dari hulu ke hilir bisa dipegang
> perusahaan yang sama. Pengusahanya benar-benar dengan niat baik  memajukan
> rakyat Sumbar, tidak ada menimbun barang dsb.
>
>
>
> Tapi kita yakin kedepan kalau pengusaha pribumi sumbar akan tulus untuk
> memajukan Sumbar.
>
> Selama ini yang dialami  petani kita,  waktu over produksi, mereka
> tertekan, harga ditentukan cukong, tak ada pilihan , kalau tidak segera
> dilepas produksi membusuk, terpaksa jual murah, rugi, ujungnya usaha mati.
>
>
>
> Pemakaian tanah harus  tidak menghilangkan tanah harta pusaka/ulayat.
>
> Usaha habis/bankrupt, tanah kembali ke pemilik asal.
>
>
>
> Saya terbayang kalau yang digambarkan Donard  berjalan di Sumbar dikelola
>  pengusaha yang ingin memelihara harta pusaka/ulayat sangat-sangat
> memmbantu pribumi Sumbar.
>
> Kalau hanya melulu bisnis dengan penggunaan tanah lepas milik,  usaha itu
> akhirnya berujung  jauh dari  mensejahterakan rakyar
>
>  Sumbar.
>
>
>
> Kalau pelepasan milik harta  pusaka/ulayat ini kita biarkan, Sumbar dalam
> sekejap akan berubah menjadi gedung batu dan pemiliknya bukan pribumi
> Sumbar, Rayat Sumbar hanya akan jadi kuli di gedung-gedung batu itu.
>
>
>
> Satu-satunya pagar yang kuat hanya  keputusan adat yang sudah dari
> ratusan tahun berlaku yaitu tanah harta pusaka/ulayat tak bisa diperjual
> belikan. Mudah-mudahan ini bisa dpertahankan oleh Sumbar.
>
>
>
> Beda dengan Yogya (DIY), *karena daerah istimewa*, gubenur bisa  mengeluarkan
> peraturan untuk melindungi pribuminya dengan payung  hukum pasal 18 UUD
> 45.
>
>
>
> DIY misalnya megeluarkan Instruksi 898/1975 mengatur pelayanan pertanahan
> dimana WNI hanya bisa HGU
>
>
>
> Sumbar harus juga bisa mengeluarkan peraturan daerah yang sama dengan DIY,
>  dengan dasar Pasal 18 B ayat 1, 2 dan  UU PPHMHA,
>
> diatur WNI hanya sampai HGU.
>
>
>
> Sesuai dengan harapan yang disampaikan SS mudah-mudaha pak IG mendorong
> pengusaha Minan

Re: [R@ntau-Net] Irman Gusman: Persatuan Parantau Jan Hanyo untuak Palapeh Taragak

2014-09-23 Terurut Topik Maturidi Donsan
Pak Darwin Chalidi, Donard, Syafruddin Syaiyar (SS), dan sanak dialanta n.a
.h



Menarik yang disampaikan pak Darwin Chalidi

1.Saya mendapat cerita…

2.Sebelum blusukan…



Nampaknya tanah yang dibeli,  blusukan sebagai penyelesaian akhirnya,  adalah
tanah harta pusaka/tanah ulayat.

Awal proses pembelian  mungkin  diam-diam, kalau berterus terang memang
tidak akan bisa karena harus persetujuan semua ahliwaris kecuali harta
punah (yang bertali darah habis semua).



Niat baik dari perantau  mengembangkan  usaha ke kampung adalah baik sekali.

Kebaikan ini hendaknya berujung  baik juga  kepada  orang kampung baik
jangka pendek maupun jangka panjang.



Tapi kalau dengan menghilangkan tanah orang kampung alias dibeli, ini hanya
akan memberikan kebaikan jangka pendek kepada orang kampung.

Orang dikampung belum terbiasa memutar /me-manage uang, mungkin juga banyak
kita yang dikota belum biasa memutar uang seperti layaknya orang jual beli
saham atau kasarnya jual beli uang di BE.

Apalagi tergiur kepada barang mewah, umur tanah itu seumur barang mewah
itulah.

Setelah itu kalau kebetulan tanah itu hanya satu-satunya dan habis,
ujungnya petani yang menjual itu akan miskin . contoh di Jawa paling
kongkrit

Kalau tanah itu masih bertahan, tanah itu bisa diolah anak cucu sampai hari
kiamat  dan bisa menjamin hidup.

.

Pilihan yang mungkin  baik ialah tidak dengan menghilangkan tanah harta
pusaka/ ulayat. Mungkin HGU tapi HGU antara pemilik tanah ulayat  dengan
pengusaha. Kalau perusahaan ini bankrut  yang habis hanya yang diatas
tanah, tanah kembali ke- asal.



Dari Donard

7. Kalau mnuruik…



Yang saya tangkap berbasis potensi ekonomi hulu-hilir, massive,serentak,
terencana, mungkin seperti bulog serupa tapi tak sama.



Mengembangkan potensi ekonomi hulu-hilir ini, saya membayangkan (mungkin
saya salah)  salah satu contoh produksi lado merah.

Pada saat over produksi, produksi ini bisa ditampung perusahaan, digiling ,
diawetkan untuk selanjutnya kembali lagi ke pasar/konsumen.



Bisa juga perusahaan  punya kebun sendiri (ini hanya kalau memang rakyat
tak bisa melakukannya seperti teh dsb).

Begitu juga dengan produksi lainnya, jadi dari hulu ke hilir bisa dipegang
perusahaan yang sama. Pengusahanya benar-benar dengan niat baik  memajukan
rakyat Sumbar, tidak ada menimbun barang dsb.



Tapi kita yakin kedepan kalau pengusaha pribumi sumbar akan tulus untuk
memajukan Sumbar.

Selama ini yang dialami  petani kita,  waktu over produksi, mereka
tertekan, harga ditentukan cukong, tak ada pilihan , kalau tidak segera
dilepas produksi membusuk, terpaksa jual murah, rugi, ujungnya usaha mati.



Pemakaian tanah harus  tidak menghilangkan tanah harta pusaka/ulayat.

Usaha habis/bankrupt, tanah kembali ke pemilik asal.



Saya terbayang kalau yang digambarkan Donard  berjalan di Sumbar
dikelola  pengusaha
yang ingin memelihara harta pusaka/ulayat sangat-sangat memmbantu pribumi
Sumbar.

Kalau hanya melulu bisnis dengan penggunaan tanah lepas milik,  usaha itu
akhirnya berujung  jauh dari  mensejahterakan rakyar

 Sumbar.



Kalau pelepasan milik harta  pusaka/ulayat ini kita biarkan, Sumbar dalam
sekejap akan berubah menjadi gedung batu dan pemiliknya bukan pribumi
Sumbar, Rayat Sumbar hanya akan jadi kuli di gedung-gedung batu itu.



Satu-satunya pagar yang kuat hanya  keputusan adat yang sudah dari ratusan
tahun berlaku yaitu tanah harta pusaka/ulayat tak bisa diperjual belikan.
Mudah-mudahan ini bisa dpertahankan oleh Sumbar.



Beda dengan Yogya (DIY), *karena daerah istimewa*, gubenur bisa  mengeluarkan
peraturan untuk melindungi pribuminya dengan payung  hukum pasal 18 UUD 45.



DIY misalnya megeluarkan Instruksi 898/1975 mengatur pelayanan pertanahan
dimana WNI hanya bisa HGU



Sumbar harus juga bisa mengeluarkan peraturan daerah yang sama dengan
DIY,  dengan
dasar Pasal 18 B ayat 1, 2 dan  UU PPHMHA,

diatur WNI hanya sampai HGU.



Sesuai dengan harapan yang disampaikan SS mudah-mudaha pak IG mendorong
pengusaha Minang yang sudah punya modal itu mengembangkan usaha di Sumbar
tapi tidak menghilangka tanah rakyat



Kembali ke pengembangan usaha di Sumbar, jika pengembangan itu akan
berujung  memiskinkan rakyat Sumbar, jauh lebih baik, biarkan sajalah
mereka berkembang dan hidup nyaman sederhana dari pada miskin papa,  dengan
hasil pertaniannya yang sudah berlangsung ratusan tahun itu.



Untuk jadi renungan kita bersama



Wass,



Maturidi (L76) Talang, Solok,  Kutiantia, Duri Riau

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!

Re: [R@ntau-Net] Masalah jawi Simental dan Angku Armen Zulkarnaen.

2014-09-23 Terurut Topik ajo duta
Soal non teknis basalingkuah. Rasonyo indak. Dek jo ambo abiah rayo tahun
lalu,
ambo jo armen masih basuo jo walinagari SK. Dari laporan armen, justru inyo
bacakak jo
bini walinagari tu, dek sato pulo maatur-atur dan inyo minta mauruih saikua.

Tapi memang armen alah indak amuah atau takuik ka SK. Waktu ambo maajak
inyo ka SK, inyo agak keberatan atau takuik. Katonyo beko dibawokan
ladiang. Dek ambo kareh ka datang, inyo tapaso sajo ikuik. Alhamdulillah
indak ado masalah. Malah peralatan komputernya nan ditahan walinagari, bisa
diambiak baliak. Gayanyo nan agak sotoy memang acok mangundang indak sanang
urang. Dimuko ambo masih badebat jo walinagari. Alhamdulillah bisa ambo
tangahi, indak sampai marunciang.

Wassalaamu'alaikum WW

Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA


2014-09-23 10:03 GMT-04:00 ajo duta :

> Sanaks, alasan indak bisa malapor dek komputer rusak dll., indak masuak
> aka.
> Warnet ado dima-dima. Waktu basuo abih rayo tahun lalu, inyo bajanji akan
> mambuek laporan dalam sabulan. Kini jo Mak Ngah bajanji bilo komputernyo
> elok akan malapor.
>
> Kalau liau baniek manipu, mako abihlah masa depannyo. Semoga indak...
>
> Wassalaamu'alaikum WW
>
> Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
> 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
> Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
> Jakarta - Sterling, Virginia USA
> 
>
> 2014-09-18 17:19 GMT-04:00 Sjamsir Sjarif :
>
> Samantaro Kito nan Basamo ragu-ragu tantang masalah Jawi Simental dan
>> diolah Angku Armen Zulkarnaen, kapatang, tanggal 18 Septembar 2014, ambo
>> tamui Angku Armen di kampuangnyo, Kubang, Payokumbuah. Panjang carito,
>> namun ambo indak dapek mancaliak solusinyo. Nan dapek ambo simpulkan untuak
>> ikhtisar sarupo di bawah ko.
>>
>> 1. Simental Grup-1 Sumpur Kudus, dari 9 ikua mulo-mulo, lah mati 2 ikua,
>> tingga 7 ikua, dan lah pindah-pindah cerai berai, indak ado baritonyo
>> sasudah laporan Angku Armen terakhir tahun nan lalu. Hubuangan Angku Armen
>> jo Masalah Pemeliharaan Simental di Sumpu sarato kawan-kawan LPM Marapalam
>> indak ado lai.
>>
>> 2. Simental Grup-2 Kubang, cuma 3 ikua dipaliaharo sacaro pribadi dek
>> Angku Armen di tanahnyo. Kapatang, katigo ikua jawi tu salasai dijuanyo;
>> ambo dibawo ka tampek projek tu, nan tingga cuma kandang jawi kosong sarato
>> dangau untuak manjagonyo,
>>
>> 3, Karano Angku Armen karusakan laptopnyo dan kahilangan hpnyo, tapaso
>> baliau indak dapek bakomunikasi jo Kito nan Basamo di Lapau ko. Karano alah
>> gave up dengan pemeliharaan jawi ko, dengan salasainyo penjualan jawi nan
>> tigo ikua ko, angku Armen ka baliak maramu alat komunikasinyo, ka mambali
>> laptop, hp, dan akan masuak baliak ka Lapau dan mambarikan Laporannyo ka
>> Rantaunet dalam tempo dup minggu ko.
>>
>> 4. Mudah2-an usahonyo maramu paragat komunikasinyo berhasil baiak dan
>> kito tunggulah Laporan nan ka disiapkannyo tu nanti.
>>
>> Sakitulah dahulu sakadar barito dari ambo.
>> Salam,
>> -- Makngah
>> Sjamsir Sjarif
>> Sadang di Kampuang
>>
>> --
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
>> lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>> * DILARANG:
>>   1. Email besar dari 200KB;
>>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>>   3. Email One Liner.
>> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
>> mengirimkan biodata!
>> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>> ---
>> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
>> Google Grup.
>> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
>> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>>
>
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nam

Re: [R@ntau-Net] Masalah jawi Simental dan Angku Armen Zulkarnaen.

2014-09-23 Terurut Topik ajo duta
Sanaks, alasan indak bisa malapor dek komputer rusak dll., indak masuak aka.
Warnet ado dima-dima. Waktu basuo abih rayo tahun lalu, inyo bajanji akan
mambuek laporan dalam sabulan. Kini jo Mak Ngah bajanji bilo komputernyo
elok akan malapor.

Kalau liau baniek manipu, mako abihlah masa depannyo. Semoga indak...

Wassalaamu'alaikum WW

Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA


2014-09-18 17:19 GMT-04:00 Sjamsir Sjarif :

> Samantaro Kito nan Basamo ragu-ragu tantang masalah Jawi Simental dan
> diolah Angku Armen Zulkarnaen, kapatang, tanggal 18 Septembar 2014, ambo
> tamui Angku Armen di kampuangnyo, Kubang, Payokumbuah. Panjang carito,
> namun ambo indak dapek mancaliak solusinyo. Nan dapek ambo simpulkan untuak
> ikhtisar sarupo di bawah ko.
>
> 1. Simental Grup-1 Sumpur Kudus, dari 9 ikua mulo-mulo, lah mati 2 ikua,
> tingga 7 ikua, dan lah pindah-pindah cerai berai, indak ado baritonyo
> sasudah laporan Angku Armen terakhir tahun nan lalu. Hubuangan Angku Armen
> jo Masalah Pemeliharaan Simental di Sumpu sarato kawan-kawan LPM Marapalam
> indak ado lai.
>
> 2. Simental Grup-2 Kubang, cuma 3 ikua dipaliaharo sacaro pribadi dek
> Angku Armen di tanahnyo. Kapatang, katigo ikua jawi tu salasai dijuanyo;
> ambo dibawo ka tampek projek tu, nan tingga cuma kandang jawi kosong sarato
> dangau untuak manjagonyo,
>
> 3, Karano Angku Armen karusakan laptopnyo dan kahilangan hpnyo, tapaso
> baliau indak dapek bakomunikasi jo Kito nan Basamo di Lapau ko. Karano alah
> gave up dengan pemeliharaan jawi ko, dengan salasainyo penjualan jawi nan
> tigo ikua ko, angku Armen ka baliak maramu alat komunikasinyo, ka mambali
> laptop, hp, dan akan masuak baliak ka Lapau dan mambarikan Laporannyo ka
> Rantaunet dalam tempo dup minggu ko.
>
> 4. Mudah2-an usahonyo maramu paragat komunikasinyo berhasil baiak dan kito
> tunggulah Laporan nan ka disiapkannyo tu nanti.
>
> Sakitulah dahulu sakadar barito dari ambo.
> Salam,
> -- Makngah
> Sjamsir Sjarif
> Sadang di Kampuang
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Bls: [R@ntau-Net] Irman Gusman: Persatuan Parantau Jan Hanyo untuak Palapeh Taragak

2014-09-23 Terurut Topik 'asmun sjueib' via RantauNet
Good question and we are the "perantau" need to know more about IG and or any 
other personal linking to West Sumatera Province esp. Minangkabau. The 
essential and important things is that how the person like him did for the 
people and Nagori awak any places in the Minangkabau, right? Wassalam, Haasma 
Depok 


Pada Selasa, 23 September 2014 9:27, Donard Games  
menulis:
 


Kanda Syaf Al jo mamak dans anak di Palanta RN,

Pandangan Pak IG tantu kito maklumi basamo bayak batuanyo.

Penelitian
 ambo manyerempet juo ka masalah karajo samo urang Minang ko. Alah ambo 
sampaian ko di Sumbar, di Malaysia, dan alah tabik pulo di jurnal. 

Hal2 yg menarik (meskipun indak bararti iko temuan baru):

1. Urang minang ko budayanyo kolektif (karajo samo), tapi di bisnis 
individual. Apakah mungkin karano kolektif identik dg bagi2 (piti 
kalua), mako mamiliah individual?
2. 
Urang Minang tajun ka bisnis indak punyo modal. yg ado modal sosial 
barupo jaringan perantau dan dunsanak (induak samang). Oleh karano itu, 
bisnis yg diambiak yg capek putarannyo dan indak talalu barisiko (rumah 
makan dan pakaian)-indak talalu penting karajo samo.
3. Kriteria sukses urang awak ko reputasi dan status sosial, jadi kalau 
lai jadi rajo bia ketek indak baa daripado diatua2 urang.
4. Nanti kalau lah sukses secara individu, urang Minang ko kambali ka 
budaya kolektif, bakumpua2 lalu manyumbang ka masjid di ranah dsb.
5. Dari carito Pak SB kito tau masalh mendasar lainnya dalah masalah 
amanah. Prinsip dasar quanxi adalah "ambo pacayo ka angku karano angku 
adalah kawan yg ambo picayoi, walau angku punyo kawan yg aku kenal juo, 
ambo labiah pacayo ka angku". Di kito, dek karano rumor dan kanyataan2 
yg ado, kito malah agak takuik bakarajo samo jo kawan karano takuik 
baubah pertemanan tu.
6. Urang yg 
dicaritokan dek Pak Darwin Chalidi merupakan outlier (indak umum 
tajadi). Jadi sistem di Minang ko memang menghendaki urang2 yg mode tu 
tampil, tapi indak bnyak urang mode tu karano butuh energi and modal 
(sosial) yg kuek. 
7. Kalau manuruik Lant Pritchett dari Harvard, mau indak mau, kito harus 
mengembangkan pusat2 
pertumbuhan baru. Jadi bukan berbasis nagari lai, tetapi berbasis potensi 
ekonomi yg terkait hulu-hilir. Jadi, memang investasi perantau-lokal ko 
harus masif, serentak, terencana, indak bisa karano nagari awak sajo.


sakitu dulu.

wassalam
donard,34, perth.


2014-09-22 21:46 GMT+08:00 Syafruddin AL :

Snak di Palanta, nah.
>
>Berita telampir ko alah dimuek di Metro Andalas, Kamis kapatang.
>Kalau ado tanggapan, silakan. Pasti ambo muek di halaman yang samo untuak 
>kamis bisuak.
>
>Tks
>
>Syaf AL/Metro Andalas
>-
>
>
>
>JAKARTA
– Katua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman, maminta agar panguruih
parsatuan parantau Minang di saluruh panjuru maubah caro bapikia dari hanyo
sakadar bakumpua-kumpua dan palapeh taragak, tapi harus manjadi parsatuan nan
mampu mambuek dan mampaarek karajo samo, baiak sasamo parantau maupun antaro 
parantau
jo kampuang halaman. 
> 
>“Salamoko
ambo paratik an, parsatuan parantau tu hanyo untuak sakadar basuo-suo dan 
malapeh
taragak sajo. Tapi indak banilai produktif dalam bantuak mambangun saliang
karajo samo dalam hubungan usaho,” kecek Irman katiko diminta mambarikan
sambutan dalam acara Halal bi Halal Ikatan Kaluarga Pesisir Selatan (IKPS) di
Jakarta, duo minggu nan lapeh.
> 
>Laki-laki
kalahia-an Padang Panjang nantun mangatokan bahwa dengan tekonologi nan makin
canggiah kini, partamuan malapeh taragak tu bisa dilakukan di mano sajo. Nan
paralu dilakukan kini, sajauah mano kegiatan malapeh taragak tu banilai tambah
dengan caro manjalin karajo samo di bidang usaho apo sajo.
> 
>Saat
kini, kecek baliau, Sumatera Barat sudah makin taicia dek karano daerah-daerah
lain sudah makin maju. Sabanta lai, tahun di muko, parsaingan dunia global akan
makin nyato dengan balakunyo Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic
Community) awal tahun 2015.
> 
>Taun
muko tu, pucuak ubi dari Pasisia Selatan tidak hanyo bisa dijua di Painan,
Padang atau Bukittinggi, tapi bisa dijojo an sampai ka Malaysia, Bangkok dan
Vietnam. Sabaliaknyo, ayam Bangkok, Durian Bangkok, Labu Siam dan sabagainyo
nan salamoko diambiak dari kabun awak surang, nantik yobana didatangkan dari
Bangkok. “Panggalehnyo pun urang Thailand pulo nan tibo ka nagari awak,” jaleh
Irman.
> 
>“Dek
alam ko memang lah samakin sampik, dunia indak lai ado bateh, mustinyo urang
Minang nan biaso manjadikan alam takambang jadi guru, harus bana-bana
mamapajari baliak apo perkembangan nan alah dan akan tajadi. Kalau indak bisa
mambaco tando-tando zaman, alamaik awak makin taicia,” ibuahnyo.
> 
>Bangun Karajo
Samo
> 
>Untuak
itu, Irman nan bagala Datuak Rajo Nan Labiah, maingek an para perantau dan
panguruih parkumpulan parantau untuak bisa saliang mambangun karajo usamo dalam
banyak bidang usaho dan ikuik mambangun daya saing daerah. “Parantau tu punyo
koneksi nan banyak di daerah rantau, harus dipa

[R@ntau-Net] Soal Masril Koto

2014-09-23 Terurut Topik 'amir hamzah' via RantauNet
Dunsanak jagatmaya di Rantau Net nan ambo hormati. Tulisan informatif pangawan 
duduak malam di muko layar PC atau gadget. Tanpa bermaksud buruak, izinkan ambo 
batanyo soal Masril Koto macam nan ditulih di Kompasiana ko.  Maklum, sajak 
masuak acara Kick Andy dan manarimo Danamon Award, namo Masril Koto cukup 
harum, dan tantu sajo ikuik mambao harum lo namo Ranah Minang. 
Mohon maaf kalau ada nan salah.
Wasalam,

Amir Hamzah, 41, Rang Piaman, tingga di Bks

http://m.kompasiana.com/post/read/675373/3/mempertanyakan-kebenaran-cerita-masril-koto.html

Mempertanyakan Kebenaran Cerita Masril Koto
 
Faizah Fauzan  
19 Sep 2014 | 21:17
Sumber: Masril Koto (kinciakincia.com)
(Dilengkapi  dokumentasi foto)
Saya seorang jurnalis lepas. Beberapa bulan lalu (Sekitar April 2014), saya 
mencari sosok inspiratif untuk dimuat di Majalah di mana saya menjadi 
kontributornya. Saya tertarik dengan sosok Masril Koto yang memperoleh 
Danamon Award dan masuk pula dalam talk show Kick Andy.Dia memposisikan diri 
sebagai pendiri Lembaga Kredit Mikro Agraria (LKMA) 
Prima Tani alias Bank Petani yang berlokasi di Kecamatan Baso, Kabupaten Agam 
Bukittinggi. Nama beliau melambung lantaran mampu membuat sesuatu 
yang berarti bagi rakyat kecil. Dan LKMA Prima Tani ini merupakan pionir 
berdirinya LKMA-LKMA di seluruh Indonesia. Wajar bila orang 
mengaguminya. Terlebih Masril Koto mengaku hanya sekolah sampai kelas 4 
SD.
Saya mencoba mencari tahu keberadaan Masril 
Koto. Namun tidak bisa menemukan nomor kontaknya. Akhirnya, dari Jakarta saya 
putuskan mencari Masril Koto ke kampung halamannya di Baso, 
Sumatera Barat. Kebetulan saya orang Minang jadi sedikit tahu 
lekuk-lekuk nagari tempat Masril berada.
Saya 
telusuri jalan raya Baso sampai ke arah Payakumbuh. Tujuannya ke kantor 
Camat Baso. Masril orang yang berjasa bagi warga kampung, pastilah dia 
dikenal orang kecamatan, pikir saya.
Begitu saya sampai di Kecamatan Baso, saya perkenalkan diri sebagai orang media 
dan menyampaikan maksud kedatangan saya untuk mencari informasi tentang 
Masril Koto pendiri LKMA Prima Tani. Beberapa petugas kecamatan yang saya temui 
menggeleng, mengatakan tidak tahu. 
Lalu mereka saling berpandangan. Janggal menurut saya waktu itu.
Lalu seorang petugas perempuan menghampiri saya, dan berkata:
“Bu, dulu Masril Koto memang sering ke sini. Tapi sekarang tidak lagi. Sudah 
lama tidak kelihatan orangnya. Kalau ibu mau mencari tahu tentang LKMA 
Prima Tani, kantornya ada di jalan raya ini. Ibu kembali saja ke arah 
Pasar Baso, di belah kiri jalan ada Kantor LKMA Prima Tani. Ada plang 
namanya. Tapi maaf, ya Bu. Masril Koto itu bukan orang yang mendirikan 
LKMA Prima Tani. Yang mendirikan itu kawan-kawannya. Sekarang mereka 
masih ada di sana, tetap menjalankan LKMA itu. Tapi setahu saya Masril 
Koto sudah tidak ada di sana. Kalau Ibu ingin tahu, sebaiknya ke sana 
saja.”
Saya kaget mendengar cerita itu. Rasanya tidak percaya dengan Informasi yang 
saya dengar dengan telinga sendiri.Saya tidak mau terima informasi itu begitu 
saja. Saya pamit dari kecamatan 
dan kemudian menelusuri Jalan Raya Baso seperti petunjuk ibu itu tadi.
Benar saja, ada LKMA Prima Tani berdiri. Kantornya mirip sebuh rumah kecil, 
tapi plang nama terpampang jelas. Saya masuk mengucap salam. Seorang 
lelaki dengan tinggi sekitar 17o cm menjawab salam saya dan 
mempersilahkan saya duduk dan menunggu. Dia sedang melayani seorang 
laki-laki separuh baya, seperti sedang melakukan transaksi. Ada proses 
catat mencatat saya amati.
Setelah tamunya pergi, saya ditemuinya dan kami berbicara.
“Maaf bu, ada yang bisa saya bantu?”
“Saya ke sini mau mencari informasi tentang Masril Koto. Saya ingin membuat 
profil tentang beliau. Informasi yang saya dapat, beliaulah yang 
mendirikan LKMA Prima Tani. Tapi tadi di kecamatan ada yang bilang bukan Masril 
Koto yang mendirikan. Bagaimana yang sebenarnya, Pak?”
Lelaki yang bernama Albersio Datuak Maudun Sati itu menjelaskan:
“Karena ibu bertanya, maka saya perlu menjawabnya. Kalau tadi ibu tidak 
bertanya, saya tidak akan bercerita,” katanya.
Lalu terbukalah informasi itu, bahwa sebetulnya LKMA Prima Tani itu 
didirikan oleh 4 sekawan yang dimotori oleh Albersio sendiri bersama 3 
orang temannya, yaitu; Yanti Agus ST;Syahril; danUlta Dusri. Di antara keempat 
orang ini, Albersiolah yang didampuk menjadi 
Ketua LKMA Prima Tani dari awal berdiri hingga sekarang ini karena ia 
dianggap punya pengalaman “yang lebih” dari yang lain. (Kisah tentang Albersio 
ini dimuat di Majalah Societa edisi 3 tahun 2014).
Albersio dan kawan-kawan mengajukan ke pihak Kecamatan ide mendirikan lembaga 
keuangan untuk petani dan mereka minta dibantu agar didatangkan guru. 
Lalu Kecamatan menfasilitasi empat sekawan ini berguru dengan Agus 
Praptomo dan Sugeng Winarto, keduanya pengurus BMT INTI Yogyakarta 
(cerita ini bisa dikonfrimasi kepda Agus dan Sugeng). Tanggal 4 Oktober 
2006 berdirilah LKMA Prima Tani dengan anggota 89 orang petani. Enam 
bulan berikutnya, tepatnya 

Re: [R@ntau-Net] Masalah jawi Simental dan Angku Armen Zulkarnaen.

2014-09-23 Terurut Topik 'Eri Baheram' via RantauNet
sejak awal saya sudah tanyakan kepada saudara armen, gimana masalah ekonomi? 
jadi saudara armen termasuk manusia sosial tapi akhirnya penipu, lebih baik 
cari orang pengganti yang punya hati nurani dan sudah baik ekonominya. tidak 
perlu lagi dipercaya manusia seperti sdr armen, nasi sudah jadi bubur, untung 
saya tidak jadi ikutan.

 
Eri Baheram
alias PITOPANG 19601227
Artistvägen 6
S-12135 Johanneshov
Stockholm-Sweden
hp. +46-73-744 99 90


On Tuesday, September 23, 2014 4:21 AM, hamid_muchlis via RantauNet 
 wrote:
 


Ambo suai jo usul Pak Saaf.
Kito tutup saja. Lagi pula pengelola sudah angkat tangan.
Apa yang masih bisa diuangkan  kito uangkan dan hasil penjualan jawih 
dikumpulkan, lalu dibagi di antara para peserta.
‎Salam,
Muchlis Hamid

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.
From: Saafroedin Bahar
Sent: Tuesday, 23 September 2014 3:22 AM
To: Rantau Net Rantau Net
Reply To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Masalah jawi Simental dan Angku Armen Zulkarnaen. 

Tarimo kasih Mak Ngah nan alah manamui bung Armen dan alah manyampaikan 
informasi terkini ttg proyek nan mulonyo bamukasuik rancak ko.
Jadi baa nan karancak sasudah ko ? Manuruik pandapek ambo, rancak proyek iko 
kito nyatokan gagal total dan kito tutuik sacaro resmi, bara jawi nan ado 
dijua, dan hasilnyo dibagi sacaro proporsional, sasudah dikaluaan biaya 
pamaliharoannyo.
Wassalam,
SB, 78, Jkt.
On Sep 19, 2014 4:19 AM, "Sjamsir Sjarif"  wrote:

Samantaro Kito nan Basamo ragu-ragu tantang masalah Jawi Simental dan diolah 
Angku Armen Zulkarnaen, kapatang, tanggal 18 Septembar 2014, ambo tamui Angku 
Armen di kampuangnyo, Kubang, Payokumbuah. Panjang carito, namun ambo indak 
dapek mancaliak solusinyo. Nan dapek ambo simpulkan untuak ikhtisar sarupo di 
bawah ko.
>
>1. Simental Grup-1 Sumpur Kudus, dari 9 ikua mulo-mulo, lah mati 2 ikua, 
>tingga 7 ikua, dan lah pindah-pindah cerai berai, indak ado baritonyo sasudah 
>laporan Angku Armen terakhir tahun nan lalu. Hubuangan Angku Armen jo Masalah 
>Pemeliharaan Simental di Sumpu sarato kawan-kawan LPM Marapalam indak ado lai.
>
>2. Simental Grup-2 Kubang, cuma 3 ikua dipaliaharo sacaro pribadi dek Angku 
>Armen di tanahnyo. Kapatang, katigo ikua jawi tu salasai dijuanyo; ambo dibawo 
>ka tampek projek tu, nan tingga cuma kandang jawi kosong sarato dangau untuak 
>manjagonyo,
>
>3, Karano Angku Armen karusakan laptopnyo dan kahilangan hpnyo, tapaso baliau 
>indak dapek bakomunikasi jo Kito nan Basamo di Lapau ko. Karano alah gave up 
>dengan pemeliharaan jawi ko, dengan salasainyo penjualan jawi nan tigo ikua 
>ko, angku Armen ka baliak maramu alat komunikasinyo, ka mambali laptop, hp, 
>dan akan masuak baliak ka Lapau dan mambarikan Laporannyo ka Rantaunet dalam 
>tempo dup minggu ko.
>
>4. Mudah2-an usahonyo maramu paragat komunikasinyo berhasil baiak dan kito 
>tunggulah Laporan nan ka disiapkannyo tu nanti.
>
>Sakitulah dahulu sakadar barito dari ambo.
>Salam,
>-- Makngah
>Sjamsir Sjarif
>Sadang di Kampuang
>
>--
>.
>* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
>* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>===
>UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
>* DILARANG:
>  1. Email besar dari 200KB;
>  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>  3. Email One Liner.
>* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
>mengirimkan biodata!
>* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
>subjeknya.
>===
>Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/
>---
>Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
>Grup.
>Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
>email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
>Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
1. Email besar dari 200KB;
2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Ber