Re: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "WAKTUNYA KITA BERTEMU"
Mendukung pertemuan yang digagas BP2DIM Jakarta, mudah-mudahan semua BP2DIM yang ada di ranah/rantau manapun bisa ikut hadir. Dari Riau, berdoa semoga DIM segera wujud. Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Bls: [R@ntau-Net] MOCHTAR NAIM: "WAKTUNYA KITA BERTEMU"
Assalamu'alaikum Wr.Wb.Saudaraku AA satantangan komentar ajakan MN adolah sangeik elok dan positif. Ambo satuju 100% untuk melaksanakannyo dengan program dan langkah2 kebersamaan seluruh "stake holder" Minangkabau. Kalau wak lah supakeik untuk mewujudkan dan menuju DIM dengan landasan Philosophy ABS SBK sebagai kekuatan dasar rahayat dan suku bangso Minangkabau dalam menjlankan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI. Silahkan lanjuik dan kironyo S.C. jo O.C. lah mulai dapaeik disusun ataupun sudah tersusun nan pado hakikatnyo ambo mandukungnyo.Wassalamu'alaikum Wr.Wb.HAASMA, (Lk./71/Depok) Pada Rabu, 13 Januari 2016 16:15, Maturidi Donsanmenulis: Mendukung pertemuan yang digagas BP2DIM Jakarta, mudah-mudahan semua BP2DIM yang ada di ranah/rantau manapun bisa ikut hadir. Dari Riau, berdoa semoga DIM segera wujud. Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Sahari jo pulangkampuang.com
Assalaamu 'alaikum, Apak / Ibuk / Uda / Uni / dunsanak Rantau Net sadono, Mohon izin ambo malewaan informasi kegiatan nan ka datang dari pulangkampuang.com. Kalau lai kesempatan, kami maundang partisipasi nantikno untuak hadir ka kegiatan ko. Informasi terlampir nantik di-update taruih sampai hari H. Samantaro ko masih 'coming soon' namono. Mohon bantuan untuak manyebarluaskan. Mohon lo saran jo masukan untuak labiah manyuksesan acara kito basamo ko. Tarimo kasi sabalunno. Salam, Faisal Zulfi pulangkampuang.com -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Bls: [R@ntau-Net] Beasiswa Cargill
iah pak. sama dag bisa dibuka linknya Pada Minggu, 10 Januari 2016 9:47, Fashridjal M. Noormenulis: Ngga bisa dibuka linknya tuh pakOn Jan 10, 2016 9:10 AM, "muhammad syahreza" wrote: Assalamu'alaikum wr.wb. Ma tahu ado yang baminat...Beasiswa Cargillwww.cargillglobalscholars.com Salam Reza-- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Waspada Tergadap "Gafatar" !
Saya teruskan posting dari ananda Dadik dari milis "theAtjehofficer",yang intinya agar kita mewaspadai adanya "aliran sesat",yang menamakan dirinya Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara).Sasaran Gafatar adalah mereka-mereka,yang pemahamannya terhadap agama, sangat lemah.Untuk menghadapi Gafatar,perlu kerja sama yang erat antara aparat keamanan,dengan tokoh2 masyarakat. Kutipan pandangan Kapolda DIY :Kapolda DIY Brigjen Pol Erwin Triwanto mengatakan bahwa ormas Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) telah dilarang. Sedangkan soal doktrinnya, polisi masih terus mendalami. Demikian untuk menjadikan maklum. Wassalam,Jacky Mardono (82) From: "DA 171 CK DB 90 dadikjs.d...@gmail.com [theAtjehofficer]"To: "rb_po...@googlegroups.com" ; Aceh Milist Sent: Tuesday, 12 January 2016, 11:45 Subject: [atjeh.officer] Ini Fakta-fakta di Balik Aksi Terselubung Gafatar Jakarta - Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menjadi sorotan menyusul hilangnya beberapa orang secara mendadak. Aktivitas organisasi ini akhirnya terungkap. Sekilas tentang Gafatar, berdasarkan website Gafatar, organisasi ini disebut dideklarasikan di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada tahun 2012. Ketum Gafatar dijabat oleh Mahful Tumanurung. Organisasi ini memiliki jumlah kepengurusan berkembang hingga 34 DPD. Dasar pendirian organisasi adalah belum merdekanya Indonesia. Menurut mereka, Indonesia masih dijajah neokolonialis. Di sisi lain, para pejabat serakah dan kerap bertindak amoral. Program kerja Gafatar di antaranya ketahanan dan kemandirian pangan. Gafatar bukan organisasi keagamaan. Sepak terjang Gafatar terungkap menyusul ditemukannya dr Rica dan bayinya Zafran Alif Wicaksono yang menghilang selama 2 minggu. Kapolda DIY Brigjen Erwin Triwanto menduga kepergian berkaitan dengan organisasi Gafatar. Fakta-fakta tentang Gafatar semakin terungkap. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut organisasi itu terindikasi pecahan Al Qiyadah Al Islamiah yang dahulu dipimpin AhmadMusadeq. Gerakan ini menyasar orang-orang berpendidikan tinggi. Gafatar ternyata pernah mendaftarkan diri sebagai Ormas, namun ditolak Kemendagri dengan pertimbangan diidentifikasikan terkait dengan gerakan NII. Fakta lainnya, Gafatar diduga merupakan gerakan sosial terselubung dan aliran semacam ini tidak menutup kemungkinan akan mengarah ke pada tindakan yang bersifat extrimis. Dengan berkembangnya fakta-fakta itu, hingga kini belum ada keterangan resmi dari Gafatar terkait isu-isu yang beredar. Berikut fakta-fakta itu: Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang memperhatikan pola gerakan Gafatar menyebut bahwa organisasi itu terindikasi pecahan Al Qiyadah Al Islamiah yang dahulu dipimpin Ahmad Musadeq. "Gafatar ini metamorfosis dari beberapa aliran. Ini yang sedang kita kaji. Salah satunya di beberapa daerah dia terindikasi sebagai pecahan Al Qiyadah Al Islamiyah," kata Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI, KH Cholil Nafis saat berbincang, Selasa (12/1/2016). Menurut Cholil, pola gerakan Gafatar di tiap daerah berbeda-beda. Namun, yang paling kentara memang gerakan ini mirip dengan gerakan yang pernah dibawa Ahmad Musadeq. "Ada sebagian di Aceh itu memang jelas pecahannya Al Qiyadah Al Islamiah Ahmad Musadeq. Ada juga pecahan Dien Abraham," jelas Cholil. Untuk itu, MUI saat ini sedang melakukan pengkajian mendalam terkait organisasi ini. Apalagi belakangan marak adanya laporan orang hilang secara misterius dan diduga kuat bergabung dengan Gafatar. "Ini kami sedang mendalami dan meneliti secara komprehensif. Nanti setelah ada kesimpulan dari hasil penelitian, akan kami sampaikan dengan terbuka soal Gafatar ini," tegas Cholil. Sebagaimana diketahui, paham Al Qiyadah Al Islamiah pernah ramai diperbincangkan beberapa tahun yang lalu saat muncul orang bernama Ahmad Musadeq yang mengaku sebagai nabi setelah Nabi Muhammad. Musadeq saat itu merekrut banyak orang dan mengajarkan ajaran yang dianggap menyimpang, termasuk dalam tata cara beribadah. Al Qiyadah Al Islamiah dinyatakan organisasi terlarang dan akhirnya dibubarkan. Pola perekrutan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) sudah terbaca Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI, KH Cholil Nafis mengatakan bahwa Gafatar menyasar orang-orang berpendidikan tinggi yang tertarik dengan agama tapi tidak mempunyai dasar pengetahuan yang mencukupi. "Gerakan-gerakan semacam ini kan sasarannya para kaum-kaum eksekutif yang tertarik belajar agama, tapi mereka tidak mempunyai dasar pengetahuan yang cukup," kata Cholil, Selasa (12/1/2016). Gafatar akan sangat berkembang di daerah-daerah dengan jumlah kaum muda terpelajar yang tinggi namun dengan pengetahuan agama rendah. Para kaum muda terpelajar namun tidak memiliki dasar pengetahuan kuat ini lah yang akan menjadi sasaran empuk gerakan-gerakan semacam Gafatar. "Kenapa si orang tertarik? Karena
[R@ntau-Net] Re: Sahari jo pulangkampuang.com
Mohon maaf lampiran tatingga. Tarimo kasi. Salam, Faisal Zulfi pulangkampuang.com On Jan 10, 2016 7:52 PM, "Faisal Zulfi"wrote: > Assalaamu 'alaikum, Apak / Ibuk / Uda / Uni / dunsanak Rantau Net sadono, > > Mohon izin ambo malewaan informasi kegiatan nan ka datang dari > pulangkampuang.com. Kalau lai kesempatan, kami maundang partisipasi > nantikno untuak hadir ka kegiatan ko. Informasi terlampir nantik di-update > taruih sampai hari H. Samantaro ko masih 'coming soon' namono. Mohon > bantuan untuak manyebarluaskan. Mohon lo saran jo masukan untuak labiah > manyuksesan acara kito basamo ko. Tarimo kasi sabalunno. > > Salam, > > Faisal Zulfi > pulangkampuang.com > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
[R@ntau-Net] Re: Waspada Tergadap "Gafatar" ! (KBP2)
Saya teruskan posting dari milis "theAtjehofficer",tentang modus operandi Gafatar dalam merekrut anggota barunya. Wassalam,Jacky Mardono.__ Info Dari Group sebelah INFO... Hati2 bagi siapapun yang mempunyai anak-sedang kuliah dan kost di Jogja Bisa2 anak anda menjadi target perekrutan anggota aliran Gafatar . Anak perempuan saya hampir menjadi korban organisasi sesat ini Kata anak saya , modusnya diajak sesama teman utk pengajian - tetapi ajakan ini seperti ada unsur setengah paksaan . berkali kali anak saya menjawab tidak mau , krn sibuk dg tugas2 kuliah . tetapi berkali kali pula 'ajakan' itu terus dilakukan tanpa henti . karena merasa 'risih' , sekali tempo anak saya menuruti ajakan pengajian itu .Apa yang terjadi ? - banyak sekali keanehan2 yg terjadi dalam 'pengajian' itu . Anak saya bilang , peristiwa dalam 'pengajian' itu lbh tepat kalau dikatakan sbg-indoktrinasi dan pemahaman2 dasar aliran itu . - dan yang membuat anak saya msh dapat berfikir normal , adalah menolak saat disuruh minum 'cairan' dalam jamuan 'pengajian' itu , Mungkin 'minuman' itu yg membuat sebagian calon anggota yg direkrut 'gagal pulang' , dan berhasil 'dicuci otaknya' , shg dengan 'sukarela' menjadi anggota sekte Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara). Dan selanjutnya dgn kesadaran sendiri rela berpisah dari keluarganya dirumah . Inilah yg kemudian dikatakan sbg 'orang hilang' . - padahal , hilangnya itu - krn kesadaran sendiri , yg memang sdh tidak mau berhubungan dg keluarganya . Sungguh mengerikan .. ' Masih beruntung anak saya menolak minuman itu , dg alasan sdg berpuasa . dan dengan keberanian yg dipaksakan , anak saya pura2 ijin kencing ke belakang , lalu melarikan diri dan kabur .. ' Alhamdulillah anak saya selamat .. ' Semoga pengalaman ini akan membuat pemirsa lbh waspada dg putra putrinya yg sdg menuntut ilmu di Jogja .Wassalam__ From: Jacky Mardono TjokrodiredjoSent: Tuesday, 12 January 2016, 15:07 Subject: Waspada Tergadap "Gafatar" ! Saya teruskan posting dari ananda Dadik dari milis "theAtjehofficer", yang intinya agar kita mewaspadai adanya "aliran sesat",yang menamakan dirinya Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara).Sasaran Gafatar adalah mereka-mereka,yang pemahamannya terhadap agama, sangat lemah.Untuk menghadapi Gafatar,perlu kerja sama yang erat antara aparat keamanan,dengan tokoh2 masyarakat. Kutipan pandangan Kapolda DIY :Kapolda DIY Brigjen Pol Erwin Triwanto mengatakan bahwa ormas Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) telah dilarang. Sedangkan soal doktrinnya, polisi masih terus mendalami. Demikian untuk menjadikan maklum. Wassalam,Jacky Mardono (82) From: "DA 171 CK DB 90 dadikjs.d...@gmail.com [theAtjehofficer]" To: "rb_po...@googlegroups.com" ; Aceh Milist Sent: Tuesday, 12 January 2016, 11:45 Subject: [atjeh.officer] Ini Fakta-fakta di Balik Aksi Terselubung Gafatar Jakarta - Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menjadi sorotan menyusul hilangnya beberapa orang secara mendadak. Aktivitas organisasi ini akhirnya terungkap. Sekilas tentang Gafatar, berdasarkan website Gafatar, organisasi ini disebut dideklarasikan di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada tahun 2012. Ketum Gafatar dijabat oleh Mahful Tumanurung. Organisasi ini memiliki jumlah kepengurusan berkembang hingga 34 DPD. Dasar pendirian organisasi adalah belum merdekanya Indonesia. Menurut mereka, Indonesia masih dijajah neokolonialis. Di sisi lain, para pejabat serakah dan kerap bertindak amoral. Program kerja Gafatar di antaranya ketahanan dan kemandirian pangan. Gafatar bukan organisasi keagamaan. Sepak terjang Gafatar terungkap menyusul ditemukannya dr Rica dan bayinya Zafran Alif Wicaksono yang menghilang selama 2 minggu. Kapolda DIY Brigjen Erwin Triwanto menduga kepergian berkaitan dengan organisasi Gafatar. Fakta-fakta tentang Gafatar semakin terungkap. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut organisasi itu terindikasi pecahan Al Qiyadah Al Islamiah yang dahulu dipimpin AhmadMusadeq. Gerakan ini menyasar orang-orang berpendidikan tinggi. Gafatar ternyata pernah mendaftarkan diri sebagai Ormas, namun ditolak Kemendagri dengan pertimbangan diidentifikasikan terkait dengan gerakan NII. Fakta lainnya, Gafatar diduga merupakan gerakan sosial terselubung dan aliran semacam ini tidak menutup kemungkinan akan mengarah ke pada tindakan yang bersifat extrimis. Dengan berkembangnya fakta-fakta itu, hingga kini belum ada keterangan resmi dari Gafatar terkait isu-isu yang beredar. Berikut fakta-fakta itu: Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang memperhatikan pola gerakan Gafatar menyebut bahwa organisasi itu
[R@ntau-Net] Re: Waspada Tergadap "Gafatar" ! (KBP3)
MUI: Gafatar, Ajaran Baru Ahmad Musadeq Ditengarai Aliran Sesat 22 jam 49 menit lalu | 1546 viewsKIBLAT.NET, Jakarta – Organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) menjadi perbincangan publik. Terlebih, usai ditemukannya Dr Rica Tri Handayani yang sebelumnya dilaporkan hilang dan meninggalkan surat yang berisi harapan membuat peradaban lebih baik.Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asrorun Niam memastikan pihaknya masih melakukan kajian terhadap pandangan agama ormas Gafatar.“Yang pasti masih dilakukan pengkajian di Komisi Pengkajian tentang alirannya (Gafatar) itu,” ujar Niam seperti dilansir Okezone, Selasa (12/01).Meski demikian, Niam menengarai bahwa Gafatar memiliki kaitan dengan Al Qiyadah Islamiyah yang telah difatwa sesat oleh MUI. Putusan tersebut dikeluarkan lantaran mengakui Ahmad Musadek sebagai nabi.“Masih belum ada (fatwa untuk Gafatar), tapi ada info itu jelmaan dari Al Qiyadah Islamiyah yang sesat karena mengakui Musadeq sebagai nabi,” sambungnya.Jika memang berhubungan dengan ajaran Musadeq, Niam menegaskan Gafatar bisa divonis sesat. Terlebih pengakuan terhadap ketiadaan nabi setelah Muhammad SAW adalah akidah mendasar umat Islam.“Tentu itu tidak benar secara akidah, karena bagian dari dasar keagamaan yang jadi dasar keyakinan adalah pengakuan terhadap Muhammad sebagai nabi terakhir,” imbuhnya.Bahkan, Niam membeberkan, yang membedakan Islam dengan yang lain ialah keyakinan terhadap Nabi Muhammad sebagai pembawa pesan terakhir dari Tuhan. Jika menegasikan hal tersebut, alhasil ajaran itu bisa dipastikan sebagai aliran sesat.“Islam dan tidak Islam itu bedanya dari pengakuan terhadap Muhammad sebagai nabi terakhir. Jika ada aliran yang menyatakan berbeda itu berarti sesat,” tukasnya.Sumber: Okezone Penulis: Furqon AmrullohKlik : http://www.kiblat.net/2016/01/12/mui-gafatar-ajaran-baru-ahmad-musadeq-ditengarai-aliran-sesat/ | Reply via web post | • | Reply to sender | • | Reply to group | • | Start a New Topic | • | Messages in this topic (1) | Visit Your Group • Privacy • Unsubscribe • Terms of Use . __,_._,___#yiv6737302805 -- #yiv6737302805ygrp-mkp {border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv6737302805 #yiv6737302805ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv6737302805 #yiv6737302805ygrp-mkp #yiv6737302805hd {color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 0;}#yiv6737302805 #yiv6737302805ygrp-mkp #yiv6737302805ads {margin-bottom:10px;}#yiv6737302805 #yiv6737302805ygrp-mkp .yiv6737302805ad {padding:0 0;}#yiv6737302805 #yiv6737302805ygrp-mkp .yiv6737302805ad p {margin:0;}#yiv6737302805 #yiv6737302805ygrp-mkp .yiv6737302805ad a {color:#ff;text-decoration:none;}#yiv6737302805 #yiv6737302805ygrp-sponsor #yiv6737302805ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv6737302805 #yiv6737302805ygrp-sponsor #yiv6737302805ygrp-lc #yiv6737302805hd {margin:10px 0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv6737302805 #yiv6737302805ygrp-sponsor #yiv6737302805ygrp-lc .yiv6737302805ad {margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv6737302805 #yiv6737302805actions {font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv6737302805 #yiv6737302805activity {background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv6737302805 #yiv6737302805activity span {font-weight:700;}#yiv6737302805 #yiv6737302805activity span:first-child {text-transform:uppercase;}#yiv6737302805 #yiv6737302805activity span a {color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv6737302805 #yiv6737302805activity span span {color:#ff7900;}#yiv6737302805 #yiv6737302805activity span .yiv6737302805underline {text-decoration:underline;}#yiv6737302805 .yiv6737302805attach {clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 0;width:400px;}#yiv6737302805 .yiv6737302805attach div a {text-decoration:none;}#yiv6737302805 .yiv6737302805attach img {border:none;padding-right:5px;}#yiv6737302805 .yiv6737302805attach label {display:block;margin-bottom:5px;}#yiv6737302805 .yiv6737302805attach label a {text-decoration:none;}#yiv6737302805 blockquote {margin:0 0 0 4px;}#yiv6737302805 .yiv6737302805bold {font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv6737302805 .yiv6737302805bold a {text-decoration:none;}#yiv6737302805 dd.yiv6737302805last p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6737302805 dd.yiv6737302805last p span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv6737302805 dd.yiv6737302805last p span.yiv6737302805yshortcuts {margin-right:0;}#yiv6737302805 div.yiv6737302805attach-table div div a {text-decoration:none;}#yiv6737302805 div.yiv6737302805attach-table {width:400px;}#yiv6737302805 div.yiv6737302805file-title a, #yiv6737302805 div.yiv6737302805file-title a:active, #yiv6737302805 div.yiv6737302805file-title a:hover, #yiv6737302805 div.yiv6737302805file-title a:visited
Re: [R@ntau-Net] Dari Daerah Industri Otak menjadi Daerah Pembuang Bayi ke Tempat Sampah ...
Pak Saaf, kita sulit untuk membendung dunia maya, malah tak mungkin. Dunia maya ini disatu sisi juga mendorong keruntuhan moral bangsa ini. Kusus untuk provinsi termasuk Sumbar, wibawa Gubenur terhadap pejabat teras daerah lainya termasuk yang menguasai senjata, masih diragukan. Mereka yang bertugas didaerah ini semua mengantongi pesanan dari pusat. Itulah barangkali Gubenur dan pemimpin masyarakat daerah lainnya gamang bertindak. Terlepas dari itu semua, mungkin menurut pak Saaf ada jalan yang lebih efektif untuk menghilangkan, setidaknya mengurangi hal yang memalukan itu. Mudah-mudahan ide itu menggaung ke ranah Wass, Maturidi -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Dari Daerah Industri Otak menjadi Daerah Pembuang Bayi ke Tempat Sampah ...
Pak Maturidi, pikiran kita dari Rantau hanya merupakan pelengkap. Kebijakan harus digariskan para pemimpin di Sumbar sendiri. Pada tanggal 14 Jan 2016 13.56, "Maturidi Donsan"menulis: > > Pak Saaf, kita sulit untuk membendung dunia maya, malah tak mungkin. > Dunia maya ini disatu sisi juga mendorong keruntuhan moral bangsa ini. > > Kusus untuk provinsi termasuk Sumbar, wibawa Gubenur terhadap pejabat > teras daerah lainya termasuk yang menguasai senjata, masih diragukan. > > Mereka yang bertugas didaerah ini semua mengantongi pesanan dari pusat. > Itulah barangkali Gubenur dan pemimpin masyarakat daerah lainnya gamang > bertindak. > > Terlepas dari itu semua, mungkin menurut pak Saaf ada jalan yang lebih > efektif untuk menghilangkan, setidaknya mengurangi hal yang memalukan itu. > Mudah-mudahan ide itu menggaung ke ranah > > Wass, > > Maturidi > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
Re: [R@ntau-Net] Dari Daerah Industri Otak menjadi Daerah Pembuang Bayi ke Tempat Sampah ...
Inyiak Sunguik, indak dapek a nan kadikatokan lai. Alah sabana runyam. Pada tanggal 14 Jan 2016 04.45, "Sjamsir Sjarif"menulis: > > Salah satu Keistimewaan Daerah yang selama ini diagung-agungkan adalah > bahwa Daerah Minang merupakan Daerah Istimewa *Industri Otak*, penghasil > intellektual yang diklaim-banggakan terkenal ke seluruh Nusantara. > > Nah ... berita ini malah sangat mengejutkan...! Di Negeri yang > disorak-sorakkan Beradat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah ini, > selain dari terjadinya bermacam-macam Pemalakan, Perzinaan malah meraja > lela > > Bayi-bayi tak berdosa malah Dibuang ke Tempat Sampah > > *Na'uzubillahi min zalik ...!* > > -- Nyiak Sunguik > Sjamsir Sjarif > > Dari Haluan kita baca: > > *Marak Aksi Buang Bayi Buah Perzinaan* > Dibaca: *0* kali > Kamis,14 Januari 2016 - 04:08:55 WIB > > *Dalam* 15 hari belakangan terjadi empat praktik pembuangan bayi di empat > daerah di Sumatera Barat (Sumbar). Ada kondisi bayi yang masih hidup dan > ada yang sudah meninggal. Empat daerah itu; Kabupaten Limapuluh Kota > (28/12-2015), Kota Solok (30/12-2015), Kota Bukittinggi (5/1-2016), dan > Kabupaten Solok Selatan (13/1-2015). Diduga kuat bayi yang dibuang adalah > hasil perzinaan atau hubungan luar nikah. Wanita muda yang melahirkan bayi > hasil perzinaan, malu diketahui oleh orang lain dan takut terkena sanksi > atau marah besar orang tua dan keluarganya. Pilihan mereka untuk menutupi > aib itu adalah dengan membuang bayi yang baru lahir tersebut. > > > Mayat jabang bayi di Kabupaten Limapuluh Kota ditemukan masyarakat Jorong > Banja Laweh Gadang, Nagari Banja Laweh, Kecamatan Bukit Barisan Senin > (28/12) sekitar Pukul 07.30 WIB. Jabang bayi tersebut ditemukan terapung > di kolam milik warga setempat. Jabang bayi yang diduga hasil hubungan gelap > tersebut, berjenis kelamin laki-laki. Jabang bayi itu pertama kali > ditemukan oleh Rahmi (20) ketika hendak buang air besar di kolam ikan > milik Mayor. Dia dikejutkan dengan sesosok orok mengapung dalam kolam ikan > tanpa balutan pakaian. Rahmi pun langsung memberitahu masyarakat sekitar, > sehingga kabar penemuan orok itu cepat menyebar di Kecamatan Bukit Barisan > dan Kabupaten Limapuluh Kota. Dengan sigap pihak kepolisian dari Polsek > Suliki, lansung mengamankan lokasi tempat ditemukannya jabang bayi itu. > > > Di Kota Solok juga ditemukan mayat bayi dibuang ke dalam kolam ikan Rabu > (30/12-2015). Pelakunya adalah ‘Y’ (17) yang bekerja sebagai penjaga toko. > Di hadapan petugas Y mengungkapkan, Senin (28/12) dini hari dia merasakan > sakit perut. Awalnya ia mengira sesak buang air besar, lantas pekerja > kantin ini langsung berlari ke dalam kamar mandi di rumahnya. Ternyata di > saat itu pelakuý justru melahirkan sosok bayi laki-laki hasil hubungan > gelap dengan sang kekasih yang telah lama kabur entah kemana. Karena panik > mendengar tangisan si buah hati, bayi yang lahir secara normal itu lantas > dimasukkan ke dalam kantong plastik berwarna hitam yang kebetulan > tergantung di kamar mandi. Entah setan mana yang merasuk, Y lalu membuang > kantong plastik berisikan bayi yang baru dilahirkannya itu ke dalam kolam > milik tetangga. > > > Sedangkan di Kota Bukittinggi, Selasa (5/1-2015) seorang bayi perempuan > ditemukan dalam kondisi sehat di bibir jalan aspal Jalan Pakokan Koto > Katiak Parit Antang Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) Bukittinggi > sekitar pukul 21.30 WIB, Selasa (5/1). Lokasi penemuan bayi itu tidak jauh > dari lokasi pemancingan. Bayi itu diduga dibuang oleh seorang perempuan > yang tidak diketahui identitasnya. Diduga kuat bayi yang lahir itu > merupakan hasil hubungan gelap. Banyak warga yang ingin menjadi orang tua > asuhnya. > > > Sementara di Kabupaten Solok Selatan, sejumlah warga di sekitar Jorong > Sungai Padi, Kecamatan Sangir, Solok Selatan (Sosel) dihebohkan dengan > penemuan mayat bayi yang tersangkut di aliran Sungai Lipek Patah di Jorong > Sungai Padi, Rabu (13/1-2015). Mayat bayi perempuan itu ditemukan dengan > kondisi tali pusar masih menempel. Bayi ini ditemukan warga yang hendak > mandi ke sungai sekitar pukul 07.30 WIB. > > > Fakta maraknya aksi pembuangan bayi hasil hubungan luar nikah di beberapa > daerah di Sumbar membuat kita terenyuh. Bayi itu lahir atas hubungan haram > yang sangat bertolak belakang dengan falsafah minangkabau Adat Basandi > Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Temuan itu semakin > mengkonfirmasi bahwa akhlak generasi muda Sumatera Barat jauh merosot. > Sulit membantah dugaan bahwa angka perzinaan di Sumbar cukup tinggi. Bahkan > tidak tertutup kemungkinan, bahwa yang muncul ke permukaan hanya empat > kasus, tapi yang sesungguhnya belasan atau bahkan mungkin puluhan. PR > (pekerjaan rumah) bagi kita semuanya. > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >
Re: [R@ntau-Net] Beasiswa Cargill
Assalamu'alaikum wr.wb. Pak Fashridjal & Icha Web sesuai link iklan nya di koran Salam Reza 2016-01-10 10:19 GMT+07:00 'Icha Chic' via RantauNet < rantaunet@googlegroups.com>: > iah pak. > sama dag bisa dibuka linknya > > > Pada Minggu, 10 Januari 2016 9:47, Fashridjal M. Noor < > fashridjalmn...@gmail.com> menulis: > > > Ngga bisa dibuka linknya tuh pak > On Jan 10, 2016 9:10 AM, "muhammad syahreza"> wrote: > > Assalamu'alaikum wr.wb. > > > Ma tahu ado yang baminat... > Beasiswa Cargill > www.cargillglobalscholars.com > > Salam > > > Reza > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. > -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. ===
[R@ntau-Net] Dari Daerah Industri Otak menjadi Daerah Pembuang Bayi ke Tempat Sampah ...
Salah satu Keistimewaan Daerah yang selama ini diagung-agungkan adalah bahwa Daerah Minang merupakan Daerah Istimewa *Industri Otak*, penghasil intellektual yang diklaim-banggakan terkenal ke seluruh Nusantara. Nah ... berita ini malah sangat mengejutkan...! Di Negeri yang disorak-sorakkan Beradat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah ini, selain dari terjadinya bermacam-macam Pemalakan, Perzinaan malah meraja lela Bayi-bayi tak berdosa malah Dibuang ke Tempat Sampah *Na'uzubillahi min zalik ...!* -- Nyiak Sunguik Sjamsir Sjarif Dari Haluan kita baca: *Marak Aksi Buang Bayi Buah Perzinaan* Dibaca: *0* kali Kamis,14 Januari 2016 - 04:08:55 WIB *Dalam* 15 hari belakangan terjadi empat praktik pembuangan bayi di empat daerah di Sumatera Barat (Sumbar). Ada kondisi bayi yang masih hidup dan ada yang sudah meninggal. Empat daerah itu; Kabupaten Limapuluh Kota (28/12-2015), Kota Solok (30/12-2015), Kota Bukittinggi (5/1-2016), dan Kabupaten Solok Selatan (13/1-2015). Diduga kuat bayi yang dibuang adalah hasil perzinaan atau hubungan luar nikah. Wanita muda yang melahirkan bayi hasil perzinaan, malu diketahui oleh orang lain dan takut terkena sanksi atau marah besar orang tua dan keluarganya. Pilihan mereka untuk menutupi aib itu adalah dengan membuang bayi yang baru lahir tersebut. Mayat jabang bayi di Kabupaten Limapuluh Kota ditemukan masyarakat Jorong Banja Laweh Gadang, Nagari Banja Laweh, Kecamatan Bukit Barisan Senin (28/12) sekitar Pukul 07.30 WIB. Jabang bayi tersebut ditemukan terapung di kolam milik warga setempat. Jabang bayi yang diduga hasil hubungan gelap tersebut, berjenis kelamin laki-laki. Jabang bayi itu pertama kali ditemukan oleh Rahmi (20) ketika hendak buang air besar di kolam ikan milik Mayor. Dia dikejutkan dengan sesosok orok mengapung dalam kolam ikan tanpa balutan pakaian. Rahmi pun langsung memberitahu masyarakat sekitar, sehingga kabar penemuan orok itu cepat menyebar di Kecamatan Bukit Barisan dan Kabupaten Limapuluh Kota. Dengan sigap pihak kepolisian dari Polsek Suliki, lansung mengamankan lokasi tempat ditemukannya jabang bayi itu. Di Kota Solok juga ditemukan mayat bayi dibuang ke dalam kolam ikan Rabu (30/12-2015). Pelakunya adalah ‘Y’ (17) yang bekerja sebagai penjaga toko. Di hadapan petugas Y mengungkapkan, Senin (28/12) dini hari dia merasakan sakit perut. Awalnya ia mengira sesak buang air besar, lantas pekerja kantin ini langsung berlari ke dalam kamar mandi di rumahnya. Ternyata di saat itu pelakuý justru melahirkan sosok bayi laki-laki hasil hubungan gelap dengan sang kekasih yang telah lama kabur entah kemana. Karena panik mendengar tangisan si buah hati, bayi yang lahir secara normal itu lantas dimasukkan ke dalam kantong plastik berwarna hitam yang kebetulan tergantung di kamar mandi. Entah setan mana yang merasuk, Y lalu membuang kantong plastik berisikan bayi yang baru dilahirkannya itu ke dalam kolam milik tetangga. Sedangkan di Kota Bukittinggi, Selasa (5/1-2015) seorang bayi perempuan ditemukan dalam kondisi sehat di bibir jalan aspal Jalan Pakokan Koto Katiak Parit Antang Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) Bukittinggi sekitar pukul 21.30 WIB, Selasa (5/1). Lokasi penemuan bayi itu tidak jauh dari lokasi pemancingan. Bayi itu diduga dibuang oleh seorang perempuan yang tidak diketahui identitasnya. Diduga kuat bayi yang lahir itu merupakan hasil hubungan gelap. Banyak warga yang ingin menjadi orang tua asuhnya. Sementara di Kabupaten Solok Selatan, sejumlah warga di sekitar Jorong Sungai Padi, Kecamatan Sangir, Solok Selatan (Sosel) dihebohkan dengan penemuan mayat bayi yang tersangkut di aliran Sungai Lipek Patah di Jorong Sungai Padi, Rabu (13/1-2015). Mayat bayi perempuan itu ditemukan dengan kondisi tali pusar masih menempel. Bayi ini ditemukan warga yang hendak mandi ke sungai sekitar pukul 07.30 WIB. Fakta maraknya aksi pembuangan bayi hasil hubungan luar nikah di beberapa daerah di Sumbar membuat kita terenyuh. Bayi itu lahir atas hubungan haram yang sangat bertolak belakang dengan falsafah minangkabau Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Temuan itu semakin mengkonfirmasi bahwa akhlak generasi muda Sumatera Barat jauh merosot. Sulit membantah dugaan bahwa angka perzinaan di Sumbar cukup tinggi. Bahkan tidak tertutup kemungkinan, bahwa yang muncul ke permukaan hanya empat kasus, tapi yang sesungguhnya belasan atau bahkan mungkin puluhan. PR (pekerjaan rumah) bagi kita semuanya. -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi
Re: [R@ntau-Net] Dari Daerah Industri Otak menjadi Daerah Pembuang Bayi ke Tempat Sampah ...
*Marak Aksi Buang Bayi Buah Perzinaan* Ini mungkin hanya permukaan gunung es saja, gunung ini sudah mulai mencair sejak 2006 yang lalu (lihat lampiran 6 dari…). Tidak bisa dipungkiri keadaan ini akan marak terjadi selagi hukum kita masih memberi peluang untuk itu. Dalam KUHP, bersebadan/berhubungan intim atas suka sama suka tak dilarang. Semua ahli hukum tahu ini termasuk sampai ke anak didik Sekarang dengan gencar dan menjamurnya adegan persetubuhan melalui dunia maya yang bisa diakses oleh semua orang termasuk dalam golongan umur anak-anak dan remaja ditambah lagi hukum dinegara ini tidak melarangnya maka pertsetubuhan yang dilakukan atas suka sama suka dikalangan umur remaja sulit dihindari. Para remaja kita yang dalam usia puber dihujani dengan iklan-ikaln obat perangsang syahwat dan adegan ranjang bugil maka perzinaan akan sulit diatasi kalau tak ada usaha dari kita semua. NKRI dihuni oleh bermacam etnis yang sebagian mereka melihat hubungan intim suka sama suka ini taka apa-apa, malah sebagai hak yang harus diperjuangkan kebebasannya. Karena kita belum/tidak mungkin membendung gencar-masuknya situs-situs persetubuhan dan iklan obat perangsang melalui dunia maya dan juga umat islam tak/belum berdaya merubah KUHP yang memberi peluang persetubuhan suka sama suka itu. Sebelum tahun 2000-an, mungkin sulit mencari film porno, kalau dapat mungkin harus sembunyi-sembunyian, sekarang diencer dan diobral melalui dunia maya. Maka bagi kita umat islam untuk menyelamatkan generasi islam kedepan, jalan yang mungkin bisa ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Masing-masing anak kita, kalau sudah terlihat ada keinginan untuk berhubungan suami istri, segera nikahkan. Jangan terhalang oleh pernikahan Dini. Pembatasan umur perkawinan dalam UU perkawinan 1974 bisa dikalahkan dengan alasan kita tak mau anak kita berzina seperti yang sudah dipaparkan oleh beberapa survey (lihat lampiran). 2. Sekolah-sekolah Islam harus menerima anak – anak yang sudah nikah ini selagi mereka masih ada kemauan belajar regular. 3. Orang tua harus bersedia iuran menanggung biaya hidup mereka. 4. Lebih baik kita menjaga agar anak-anak kita ini memelihara moralnya, sebab begitu satukali moral ini dilanggar, pelangggaran berikutnya akan susul menyusul, inilah yang menyebabkan rusaknya negara ini. Ini kalau umat islam setuju. NKRI memberikan partisipasi luas kepada masyarakat/daerah untuk membenahi dirinya, tergantung partisipasi ini mau digunakan atau tidak Hukum adat dibeberapa nagari Minangkabau, kalau ada yang berzina, dikucilkan dari kampung, dibuatkan pondok dihutan, dibuang ke hutan, tujuh turunan tak bisa memakai gelar kebesaran dan tidak dibawa duduk bersama dalam adat. Tapi di NKRI sekarang ini tak diakui lagi, kalah dengan UU/peraturan yang ada apalagi sekarang diserang dengan gencar oleh HAM. Selagi tidak ada payung hukum, UU/peraturan adat ini tak diakui, ninik mamak gamang meperlakukannya karena akan berhadapan dengan aparat yang berpegang kepada aturan resmi yang ada. Untuk itulah kita ingin merealisasikan DIM di Sumbar agar UU/peraturan adat itu ada payung hukumnya. Bagi kita umat islam melihat/membaca marak aksi buang bayi buah perzinaan, memang sangat menyedihkan tapi marilah masing-masing kita memberikan saran / jalan keluar mudah-mudahan ada yang terpakai. Wass, Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google Grup. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout. 6 DARI 10 REMAJA TIDAK PERAWAN LAGI.docx Description: MS-Word 2007 document
Re: [R@ntau-Net] Dari Daerah Industri Otak menjadi Daerah Pembuang Bayi ke Tempat Sampah ...
Pak Maturidi, sungguh memalukan. Saya belum melihat adanya reaksi yg sungguh-sungguh dari para pemimpin masyarakat dan pemerintahan di Sumatera Barat. Seakan-akan dianggap sudah biasa. Pada tanggal 14 Jan 2016 10.18, "Maturidi Donsan"menulis: > *Marak Aksi Buang Bayi Buah Perzinaan* > > Ini mungkin hanya permukaan gunung es saja, gunung ini sudah mulai mencair > sejak 2006 yang lalu (lihat lampiran 6 dari…). > > Tidak bisa dipungkiri keadaan ini akan marak terjadi selagi hukum kita > masih memberi peluang untuk itu. > > Dalam KUHP, bersebadan/berhubungan intim atas suka sama suka tak dilarang. > Semua ahli hukum tahu ini termasuk sampai ke anak didik > > Sekarang dengan gencar dan menjamurnya adegan persetubuhan melalui dunia > maya yang bisa diakses oleh semua orang termasuk dalam golongan umur > anak-anak > dan remaja ditambah lagi hukum dinegara ini tidak melarangnya maka > pertsetubuhan yang dilakukan atas suka sama suka dikalangan umur remaja > sulit dihindari. > > Para remaja kita yang dalam usia puber dihujani dengan iklan-ikaln obat > perangsang syahwat dan adegan ranjang bugil maka perzinaan akan sulit > diatasi kalau tak ada usaha dari kita semua. > > NKRI dihuni oleh bermacam etnis yang sebagian mereka melihat hubungan > intim suka sama suka ini taka apa-apa, malah sebagai hak yang harus > diperjuangkan kebebasannya. > > Karena kita belum/tidak mungkin membendung gencar-masuknya situs-situs > persetubuhan dan iklan obat perangsang melalui dunia maya dan juga umat > islam tak/belum berdaya merubah KUHP yang memberi peluang persetubuhan suka > sama suka itu. > > > > Sebelum tahun 2000-an, mungkin sulit mencari film porno, kalau dapat > mungkin harus sembunyi-sembunyian, sekarang diencer dan diobral melalui > dunia maya. > > Maka bagi kita umat islam untuk menyelamatkan generasi islam kedepan, jalan > yang mungkin bisa ditempuh adalah sebagai berikut: > > 1. Masing-masing anak kita, kalau sudah terlihat ada keinginan untuk > berhubungan suami istri, segera nikahkan. Jangan terhalang oleh pernikahan > Dini. Pembatasan umur perkawinan dalam UU perkawinan 1974 bisa dikalahkan > dengan alasan kita tak mau anak kita berzina seperti yang sudah dipaparkan > oleh beberapa survey (lihat lampiran). > > 2. Sekolah-sekolah Islam harus menerima anak – anak yang sudah nikah ini > selagi mereka masih ada kemauan belajar regular. > > 3. Orang tua harus bersedia iuran menanggung biaya hidup mereka. > > 4. Lebih baik kita menjaga agar anak-anak kita ini memelihara moralnya, > sebab begitu satukali moral ini dilanggar, pelangggaran berikutnya akan > susul menyusul, inilah yang menyebabkan rusaknya negara ini. > > Ini kalau umat islam setuju. > > NKRI memberikan partisipasi luas kepada masyarakat/daerah untuk membenahi > dirinya, tergantung partisipasi ini mau digunakan atau tidak > > Hukum adat dibeberapa nagari Minangkabau, kalau ada yang berzina, > dikucilkan dari kampung, dibuatkan pondok dihutan, dibuang ke hutan, tujuh > turunan tak bisa memakai gelar kebesaran dan tidak dibawa duduk bersama > dalam adat. Tapi di NKRI sekarang ini tak diakui lagi, kalah dengan > UU/peraturan yang ada apalagi sekarang diserang dengan gencar oleh HAM. > > Selagi tidak ada payung hukum, UU/peraturan adat ini tak diakui, ninik > mamak gamang meperlakukannya karena akan berhadapan dengan aparat yang > berpegang kepada aturan resmi yang ada. > > Untuk itulah kita ingin merealisasikan DIM di Sumbar agar UU/peraturan > adat itu ada payung hukumnya. > > Bagi kita umat islam melihat/membaca marak aksi buang bayi buah > perzinaan, memang sangat menyedihkan tapi marilah masing-masing kita > memberikan saran / jalan keluar mudah-mudahan ada yang terpakai. > > > > Wass, > > > > Maturidi (L/77) Talang, Solok, Kutianyia, Duri Riau > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta > mengirimkan biodata! > * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > --- > Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google > Grup. > Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, > kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com. > Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi