[R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Assalamualaikum, wr.wb Adidusanak yang saya hormati. Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab". Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. Begini. 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji.. Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar berpakaian sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg perbandingan isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, barangkali saya satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya sepulang pelatihan itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata teman2 kala itu. Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di UI ada NKK BKK. 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata etika muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak merujuk hadis. Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya : A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung dari gangguan.(QS 33:59). B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30) C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS 24:31) D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ). Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan islam. Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio dan rasa. Yaitu : A. Banyak orang menganggap termasuk saya, bahwa jilbab itu budaya arab. B. Bagaimana sekiranya pakai kerudung tapi seksi atau dadanya dipenuhi jebakan hawa nafsu ? Perempuan Copet di TA selalu berkedok pakaian muslimah ini. C. Tidak berjilbab tetapi ia ahli ibadah dan muamalah. D. Dan lain lain yang pro dan kontra. Akhirnya pendapat saya tentang jilbab adalah : 1. Benar pendapat pak Darwin Bahar : Bahwa Al-Quran turun tidak di ruangan hampa tetapi di tengah-tengah masyarakat dengan beragam budaya. Mengapa, tentu hanya Allah SWT yang punya Kitab yang mengetahuinya. Dalam batas-batas tertentu, sangat dipengaruhi oleh budaya di samping tingkat kecerdasan dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dari masyarakat di mana Al-Quran tersebut dibumikan. 2. Benar sekali pendapat Natsir bahwa, “Orang yang pakai jilbab itu adalah sebaik-baiknya muslimah. Tapi yang tidak pakai jilbab jangan dibilang tidak baik”. Sepertinya hal AlQuran adalah al Furqan, yang artinya pembeda. Maka pedoman saya berislam tetaplah Al Quran dalam kadar iman yang berfluktuasi. Taat atau tidak taat. Patuh atau tidak patuh. Sadar atau tidak sadar. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kita perbuat. Wafi amfusikum afala tubsiruun. Demikian uraian saya tentang jilbab. Selamat menjalani ibadah di bulan Ramadhan Wassalam, Evy Djamaludin Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: "Darwin Bahar" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 02:44:49 To: Palanta Rantaunet Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim mengenai Al Maidah Dinda Zultan sarato Sanak Sa Palanta nan Ambo Hormati; Tentang pertanyaan Zultan, bara kiro-kiro umua bini H. Agus Salim katiko bakodak tu? Jawaban saya singkat saja: saya tidak berdusta mengenai kodak tu :) Lebih lanjut, saya juga tidak berdusta :) pula tentang guru-guru perempuan saya di Padangpanjang dulu. Dan hal itu tidak hanya merupakan kasus Padangpanjang saja dan cara guru perempuan berbusana belaka, tetapi juga cara perempuan dewasa berbusana pada umumnya dan hampir merata di berbagai tempat di Ranah Minang. Malahan saya tidak ragu untuk mengatakan, ketika Uni Nismah masih menjadi murid SGA di Payakumbuh dulu, beliau menggunakan busana yang tidak berbeda dengan murid-murid SGA di Padangpanjang ketika itu: rok putih terusan sedikit di bawah lutut dan lengan baju sampai siku, tanpa penutup kepala tentu saja. Bukan baitu Uni? Dan yang tidak selalu menutup rambut di luar rumah b
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Bu Evi, Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. Salam, Akmal N. Basral Sent from my iPad2 On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvn...@yahoo.com wrote: > Assalamualaikum, wr.wb > > Adidusanak yang saya hormati. > > Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim > mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab > > Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. > Begini. > 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, > dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 > agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat > yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia > berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji.. > Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat > itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, > tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar berpakaian > sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg perbandingan > isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, barangkali saya > satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya sepulang pelatihan > itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata teman2 kala itu. > Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di UI > ada NKK BKK. > > 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan > lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah > dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata etika > muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak merujuk hadis. > Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya : > A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang > mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung dari > gangguan.(QS 33:59). > B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30) > C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. > Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke > dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS > 24:31) > D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti > haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud > menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ). > > Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan islam. > > Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio dan > rasa. Yaitu : > A. Banyak orang menganggap termasuk saya, bahwa jilbab itu budaya arab. > B. Bagaimana sekiranya pakai kerudung tapi seksi atau dadanya dipenuhi > jebakan hawa nafsu ? Perempuan Copet di TA selalu berkedok pakaian muslimah > ini. > C. Tidak berjilbab tetapi ia ahli ibadah dan muamalah. > D. Dan lain lain yang pro dan kontra. > > Akhirnya pendapat saya tentang jilbab adalah : > 1. Benar pendapat pak Darwin Bahar : > Bahwa Al-Quran turun tidak di ruangan hampa tetapi di tengah-tengah > masyarakat dengan beragam budaya. Mengapa, tentu hanya Allah SWT yang punya > Kitab yang mengetahuinya. Dalam batas-batas tertentu, sangat dipengaruhi oleh > budaya di samping tingkat kecerdasan dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan > dari masyarakat di mana Al-Quran tersebut dibumikan. > 2. Benar sekali pendapat Natsir bahwa, “Orang yang pakai jilbab itu adalah > sebaik-baiknya muslimah. Tapi yang tidak pakai jilbab jangan dibilang tidak > baik”. > > Sepertinya hal AlQuran adalah al Furqan, yang artinya pembeda. Maka pedoman > saya berislam tetaplah Al Quran dalam kadar iman yang berfluktuasi. Taat atau > tidak taat. Patuh atau tidak patuh. Sadar atau tidak sadar. Sesungguhnya > Allah Maha Mengetahui apa yang kita perbuat. Wafi amfusikum afala tubsiruun. > > Demikian uraian saya tentang jilbab. > > Selamat menjalani ibadah di bulan Ramadhan > > Wassalam, > > Evy Djamaludin > > > > Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone > From: "Darwin Bahar" > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Mon, 6 Aug 2012 02:44:49 +0700 > To: Palanta Rantaunet > ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim mengenai Al Maidah > > Dinda Zultan sarato Sanak Sa Palanta nan Ambo Hormati; > > Tentang pertanyaan Zultan, bara kiro-kiro umua bini H. Agus Salim katiko > bakodak tu? > > Jawaban saya singkat saja: saya tidak berdusta mengenai kodak tu :) > > Lebih lanjut, saya juga tidak berdusta :) pula tentang guru-guru perempuan > saya di Padangpanjang dulu. Dan hal itu tidak hanya merupakan kasus
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Aha, tabukak juo rasio takok taki MakNgah. Mungkin sekali kebenaran Cerita yang MakNgah minta carikan sumbernya itu, terbayang dalam rujukan Evy dalam kutipahn Nomor Urutan A,(QS 33:59),[dst]. Ayat-ayat itu turun dalam suasana Urang Arab cigok-mancigok jandela bini urang. Kabatulan yang menjengkelkan, nan rami dipacigokkan itu malah isteri Nabi sendiri, Siti Aisyah nan dikagumi karancakannyo. -- MakNgah --- In rantau...@yahoogroups.com, "sjamsir_sjarif" wrote: > > Rasonyo, turunnya perintah untuk tutup kepala itu, bukan saja di luar rumah, > bahkan di dalam rumah, ketika Nabi Mohammad sallallahu alaihi wassalam sudah > bosan bangkik suga melihat kelakuan orang-orang Arab laki-laki yang sering > mengintip kecantikan Siti Aisyah dari jendelanya. Kalau ada yang pernah > mendengar seperti itu, tolong carikan sumber ceritanya. > --- In rantau...@yahoogroups.com, "Akmal N. Basral" wrote: > > > Bu Evi, > Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan > pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri > Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa > hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. > > > Salam, > > Akmal N. Basral > > Sent from my iPad2 > > On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvny07@... wrote: > > > Assalamualaikum, wr.wb > > > > Adidusanak yang saya hormati. > > > > Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim > > mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab > > > > Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. > > Begini. > > 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, > > dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 > > agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat > > yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia > > berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji.. > > Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat > > itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, > > tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar > > berpakaian sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg > > perbandingan isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, > > barangkali saya satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya > > sepulang pelatihan itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata > > teman2 kala itu. > > Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di > > UI ada NKK BKK. > > > > 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan > > lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah > > dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata > > etika muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak > > merujuk hadis. Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya : > > A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang > > mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung > > dari gangguan.(QS 33:59). > > B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30) > > C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. > > Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke > > dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS > > 24:31) > > D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti > > haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud > > menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ). > > > > Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan > > islam. > > > > Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio > > dan rasa. Yaitu : > > A. Banyak orang menganggap termasuk saya, bahwa jilbab itu budaya arab. > > B. Bagaimana sekiranya pakai kerudung tapi seksi atau dadanya dipenuhi > > jebakan hawa nafsu ? Perempuan Copet di TA selalu berkedok pakaian muslimah > > ini. > > C. Tidak berjilbab tetapi ia ahli ibadah dan muamalah. > > D. Dan lain lain yang pro dan kontra. > > > > Akhirnya pendapat saya tentang jilbab adalah : > > 1. Benar pendapat pak Darwin Bahar : > > Bahwa Al-Quran turun tidak di ruangan hampa tetapi di tengah-tengah > > masyarakat dengan beragam budaya. Mengapa, tentu hanya Allah SWT yang punya > > Kitab yang mengetahuinya. Dalam batas-batas tertentu, sangat dipengaruhi > > oleh budaya di samping tingkat kecerdasan dan penguasaan terhadap ilmu > > pengetahuan dari masyarakat di mana Al-Quran tersebut dibumikan. > > 2. Benar sekali pendapat Natsir bahwa, "Orang yang pakai jilbab itu adalah > > sebaik-baiknya muslimah. Tapi yang tidak pakai jilbab jangan dibilang tidak > > baik". > > > > Sepertinya hal AlQuran adalah al Furqan, yang
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Sanak Akmal, Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik rambuik tu.. Nan ka indak2 sajo tu nyo... Sangenek, Wassalam, Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) Pyk-Mudiak,,KL, "Maminteh Sabalun Hanyuik!" Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -Original Message- From: "Akmal N. Basral" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bu Evi, Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. Salam, Akmal N. Basral Sent from my iPad2 On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvn...@yahoo.com wrote: > Assalamualaikum, wr.wb > > Adidusanak yang saya hormati. > > Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim > mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab > > Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. > Begini. > 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, > dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 > agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat > yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia > berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji.. > Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat > itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, > tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar berpakaian > sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg perbandingan > isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, barangkali saya > satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya sepulang pelatihan > itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata teman2 kala itu. > Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di UI > ada NKK BKK. > > 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan > lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah > dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata etika > muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak merujuk hadis. > Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya : > A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang > mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung dari > gangguan.(QS 33:59). > B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30) > C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. > Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke > dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS > 24:31) > D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti > haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud > menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ). > > Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan islam. > > Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio dan > rasa. Yaitu : > A. Banyak orang menganggap termasuk saya, bahwa jilbab itu budaya arab. > B. Bagaimana sekiranya pakai kerudung tapi seksi atau dadanya dipenuhi > jebakan hawa nafsu ? Perempuan Copet di TA selalu berkedok pakaian muslimah > ini. > C. Tidak berjilbab tetapi ia ahli ibadah dan muamalah. > D. Dan lain lain yang pro dan kontra. > > Akhirnya pendapat saya tentang jilbab adalah : > 1. Benar pendapat pak Darwin Bahar : > Bahwa Al-Quran turun tidak di ruangan hampa tetapi di tengah-tengah > masyarakat dengan beragam budaya. Mengapa, tentu hanya Allah SWT yang punya > Kitab yang mengetahuinya. Dalam batas-batas tertentu, sangat dipengaruhi oleh > budaya di samping tingkat kecerdasan dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan > dari masyarakat di mana Al-Quran tersebut dibumikan. > 2. Benar sekali pendapat Natsir bahwa, “Orang yang pakai jilbab itu adalah > sebaik-baiknya muslimah. Tapi yang tidak pakai jilbab jangan dibilang tidak > baik”. > > Sepertinya hal AlQuran adalah al Furqan, yang artinya pembeda. Maka pedoman > saya berislam tetaplah Al Quran dalam kadar iman yang berfluktuasi. Taat atau > tidak taat. Patuh atau tidak patuh. Sadar atau tidak sadar. Sesungguhnya > Allah Maha Mengetahui apa yang kita perbuat. Wafi amfusikum afala tubsiru
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"? -- Nyit Sungut --- In RantauNet@yahoogroups.cotum, "AnwarDjambak" wrote: > > Sanak Akmal, > > Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik > rambuik tu.. > > > Nan ka indak2 sajo tu nyo... > > Sangenek, > > Wassalam, > > Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) > Pyk-Mudiak,,KL, > "Maminteh Sabalun Hanyuik!" > Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile > > -Original Message- > From: "Akmal N. Basral" > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 > To: rantaunet@googlegroups.com > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > Bu Evi, > Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan > pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri > Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa > hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. > > > Salam, > > Akmal N. Basral > > Sent from my iPad2 > > On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvny07@... wrote: -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
MakNgah nan budiman, Ambo alah sabuik itu pandapek Gamal al-Banna dalam bukunyo "Hijab" (bukunyo banyak, dek karano di Mesir inyo dikenal sebagai intelektual, dan adiak Hasan al-Banna. Nan inyo mukasuid rambut bukan aurat adalah dalam konteks muamalah tu (hijab/jilbab, sampai burqa/cadar), bukan dalam Ibadah khusus seperti shalat. MakNgah bisa google/bing pandapeknyo tu. Ado juo wawancaro Gamal al-Banna dengan Guntur Romli (JIL) yang lebih elaboratif dan pernah dimuat dalam majalah Gatra. Salam, Akmal N. Basral Sent from my iPad2 On Aug 6, 2012, at 11:22 AM, "AnwarDjambak" wrote: > Sanak Akmal, > > Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik > rambuik tu.. > > > Nan ka indak2 sajo tu nyo... > > > > Sangenek, > > > > > > > Wassalam, > > > > > > Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) > Pyk-Mudiak,,KL, > "Maminteh Sabalun Hanyuik!" > Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile > From: "Akmal N. Basral" > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 +0700 > To: rantaunet@googlegroups.com > ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > Bu Evi, > Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan > pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri > Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa > hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. > > > Salam, > > Akmal N. Basral > > Sent from my iPad2 > > On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvn...@yahoo.com wrote: > >> Assalamualaikum, wr.wb >> >> Adidusanak yang saya hormati. >> >> Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim >> mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab >> >> Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. >> Begini. >> 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, >> dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 >> agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat >> yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia >> berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji.. >> Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat >> itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, >> tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar >> berpakaian sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg >> perbandingan isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, >> barangkali saya satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya >> sepulang pelatihan itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata >> teman2 kala itu. >> Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di >> UI ada NKK BKK. >> >> 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan >> lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah >> dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata >> etika muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak merujuk >> hadis. Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya : >> A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang >> mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung dari >> gangguan.(QS 33:59). >> B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30) >> C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. >> Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke >> dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS >> 24:31) >> D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti >> haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud >> menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ). >> >> Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan >> islam. >> >> Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio >> dan rasa. Yaitu : >> A. Banyak orang menganggap termasuk saya, bahwa jilbab itu budaya arab. >> B. Bagaimana sekiranya pakai kerudung tapi seksi atau dadanya dipenuhi >> jebakan hawa nafsu ? Perempuan Copet di TA selalu berkedok pakaian muslimah >> ini. >> C. Tidak berjilbab tetapi
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Aha... Mal MakNgah atau MakNuar? Action cures fear. -Original Message- From: "Akmal N. Basral" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 11:46:31 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab MakNgah nan budiman, Ambo alah sabuik itu pandapek Gamal al-Banna dalam bukunyo "Hijab" (bukunyo banyak, dek karano di Mesir inyo dikenal sebagai intelektual, dan adiak Hasan al-Banna. Nan inyo mukasuid rambut bukan aurat adalah dalam konteks muamalah tu (hijab/jilbab, sampai burqa/cadar), bukan dalam Ibadah khusus seperti shalat. MakNgah bisa google/bing pandapeknyo tu. Ado juo wawancaro Gamal al-Banna dengan Guntur Romli (JIL) yang lebih elaboratif dan pernah dimuat dalam majalah Gatra. Salam, Akmal N. Basral Sent from my iPad2 On Aug 6, 2012, at 11:22 AM, "AnwarDjambak" wrote: > Sanak Akmal, > > Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik > rambuik tu.. > > > Nan ka indak2 sajo tu nyo... > > > > Sangenek, > > > > > > > Wassalam, > > > > > > Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) > Pyk-Mudiak,,KL, > "Maminteh Sabalun Hanyuik!" > Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile > From: "Akmal N. Basral" > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 +0700 > To: rantaunet@googlegroups.com > ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > Bu Evi, > Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan > pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri > Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa > hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. > > > Salam, > > Akmal N. Basral > > Sent from my iPad2 > > On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvn...@yahoo.com wrote: > >> Assalamualaikum, wr.wb >> >> Adidusanak yang saya hormati. >> >> Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim >> mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab >> >> Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. >> Begini. >> 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, >> dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 >> agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat >> yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia >> berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji.. >> Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat >> itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, >> tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar >> berpakaian sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg >> perbandingan isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, >> barangkali saya satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya >> sepulang pelatihan itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata >> teman2 kala itu. >> Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di >> UI ada NKK BKK. >> >> 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan >> lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah >> dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata >> etika muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak merujuk >> hadis. Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya : >> A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang >> mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung dari >> gangguan.(QS 33:59). >> B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30) >> C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. >> Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke >> dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS >> 24:31) >> D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti >> haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud >> menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ). >> >> Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan >> islam. >> >> Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio >> dan rasa. Yaitu :
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya "awrat" yang memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila terlihat mendatangkan malu/aib). Dalam konteks tubuh manusia, pengertian itu mengacu pada alat kelamin dan dubur. Dasarnya adalah QS 7: 22 dan QS: 20: 121 yang menceritakan bagaimana setelah Adam dan Hawa terperdaya oleh bujukan setan untuk memakan buah larangan di surga, maka terbukalah aurat mereka sehingga harus ditutupi daun-daun surga. Dengan pengertian universal ini, seandainya aurat perempuan hanya wajah dan telapak tangan, ada penafsiran: bagaimana caranya Hawa menutup seluruh bagian tubuhnya dengan daun-daun surga? Sebanyak apa daun yang diperlukan? Atau daun sebesar apa? Karena itu mufassir seperti Pak Quraish Shihab pun dalam Tafsir Al Misbah berpendapat bahwa jilbab lebih merupakan produk budaya, adat istiadat Arab. Wallahu a'lam bish shawab, Akmal N. Basral On Aug 6, 2012, at 11:28 AM, "sjamsir_sjarif" wrote: > Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"? > -- Nyit Sungut > > --- In RantauNet@yahoogroups.cotum, "AnwarDjambak" > wrote: >> >> Sanak Akmal, >> >> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik >> rambuik tu.. >> >> >> Nan ka indak2 sajo tu nyo... >> >> Sangenek, >> >> Wassalam, >> >> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) >> Pyk-Mudiak,,KL, >> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" >> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile >> >> -----Original Message----- >> From: "Akmal N. Basral" >> Sender: rantaunet@googlegroups.com >> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 >> To: rantaunet@googlegroups.com >> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com >> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab >> >> >> Bu Evi, >> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan >> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri >> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih >> bahwa hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. >> >> >> Salam, >> >> Akmal N. Basral >> >> Sent from my iPad2 >> >> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvny07@... wrote: > > > -- > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti > subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > > -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Mohon maaf ambo salah mamanggia namo, baik untuk MakNgah dan MakNuar. Tarimo kasih MakZul :) Salam, Akmal N. Basral Sent from my iPad2 On Aug 6, 2012, at 11:51 AM, "ZulTan" wrote: > > > Aha... Mal > MakNgah atau MakNuar? > > Action cures fear. > From: "Akmal N. Basral" > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Mon, 6 Aug 2012 11:46:31 +0700 > To: rantaunet@googlegroups.com > ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > MakNgah nan budiman, > Ambo alah sabuik itu pandapek Gamal al-Banna dalam bukunyo "Hijab" (bukunyo > banyak, dek karano di Mesir inyo dikenal sebagai intelektual, dan adiak Hasan > al-Banna. Nan inyo mukasuid rambut bukan aurat adalah dalam konteks muamalah > tu (hijab/jilbab, sampai burqa/cadar), bukan dalam Ibadah khusus seperti > shalat. > > MakNgah bisa google/bing pandapeknyo tu. Ado juo wawancaro Gamal al-Banna > dengan Guntur Romli (JIL) yang lebih elaboratif dan pernah dimuat dalam > majalah Gatra. > > Salam, > > Akmal N. Basral > > > Sent from my iPad2 > > On Aug 6, 2012, at 11:22 AM, "AnwarDjambak" wrote: > >> Sanak Akmal, >> >> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik >> rambuik tu.. >> >> >> Nan ka indak2 sajo tu nyo... >> >> >> >> Sangenek, >> >> >> >> >> >> >> Wassalam, >> >> >> >> >> >> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) >> Pyk-Mudiak,,KL, >> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" >> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile >> From: "Akmal N. Basral" >> Sender: rantaunet@googlegroups.com >> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 +0700 >> To: rantaunet@googlegroups.com >> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com >> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab >> >> >> Bu Evi, >> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan >> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri >> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih >> bahwa hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. >> >> >> Salam, >> >> Akmal N. Basral >> >> Sent from my iPad2 >> >> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvn...@yahoo.com wrote: >> >>> Assalamualaikum, wr.wb >>> >>> Adidusanak yang saya hormati. >>> >>> Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim >>> mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab >>> >>> Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. >>> Begini. >>> 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, >>> dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 >>> agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat >>> yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia >>> berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji.. >>> Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat >>> itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, >>> tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar >>> berpakaian sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg >>> perbandingan isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, >>> barangkali saya satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya >>> sepulang pelatihan itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata >>> teman2 kala itu. >>> Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di >>> UI ada NKK BKK. >>> >>> 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan >>> lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah >>> dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata >>> etika muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak >>> merujuk hadis. Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya : >>> A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang >>> mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung >>> dari gangguan.(QS 33:59). >>> B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30) >>> C. Allah
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Kanakan Anwar Jambak nn baik n sanak palanta kasadonyo. 'Rambuik induak2 bukan aurat',itu kan pandapek pribadi Gamal Al-Banna. Kenyataannya ukatu JB ka Kairo thn 1980 banyak bana padusi Mesir nn manutuik rambuiknyo,baitu juo istri2 diplomat Mesir nn JB 'jumpai'. Memang ado padusi Mesir nn indak manutuik rambuik 'e, ketiko JB manonton penari padusi Bally Dance(Tari Paruik) di Kairo n Istanbul,Turki. Ado baiknyo kito rang palanta ini mengikuti As-Sunnah sajo bahwa rambuik ghang Padusi adalah aurat.Sunnah ini kan landasannya Al-Quran juo. Mari kita hati2 dalam menyikapi pandangan seseorang apalagi nn manyangkuik masalah nn prinsip dalam Islam. JB,DtRJ,73thn,Bonjer,Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: "AnwarDjambak" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 04:22:17 To: RantauNet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Sanak Akmal, Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik rambuik tu.. Nan ka indak2 sajo tu nyo... Sangenek, Wassalam, Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) Pyk-Mudiak,,KL, "Maminteh Sabalun Hanyuik!" Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -Original Message- From: "Akmal N. Basral" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bu Evi, Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. Salam, Akmal N. Basral Sent from my iPad2 On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvn...@yahoo.com wrote: > Assalamualaikum, wr.wb > > Adidusanak yang saya hormati. > > Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim > mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab > > Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. > Begini. > 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, > dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 > agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat > yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia > berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji.. > Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat > itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, > tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar berpakaian > sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg perbandingan > isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, barangkali saya > satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya sepulang pelatihan > itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata teman2 kala itu. > Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di UI > ada NKK BKK. > > 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan > lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah > dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata etika > muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak merujuk hadis. > Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya : > A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang > mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung dari > gangguan.(QS 33:59). > B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30) > C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. > Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke > dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS > 24:31) > D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti > haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud > menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ). > > Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan islam. > > Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio dan > rasa. Yaitu : > A. Banyak orang menganggap termasuk saya, bahwa jilbab itu budaya arab. > B. Bagaimana sekiranya pakai kerudung tapi seksi atau dadanya dipenuhi > jebakan hawa nafsu ? Perempuan Copet di TA selalu berkedok pakaian muslimah > ini. > C. Tidak berjilbab tetapi ia ahli ibadah dan muamalah. > D. D
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Tarimo kasih banyak Angku Akmal N. Basral. Barasiah pambariannyo, sanang MakNgah manarimonyo. Kalau dalam tulisan aArabnyo, akar kato "ara" ko alif-ra-alif atau apo? Buku kamus Makngah takuruang dalam kotak-kotak sajak pindah alun dibukak-bukak. Tapi dalam kaadaan mandasak ko samantaro awak bakomunikasi, adokoh hubuangan kato "ara" ko jo "arak" (minuman kareh? Baa ejaan "arak" dalam huruf Arabnyo? Maaf, tanyo tambah sangenek jadi duo ngenek jadinyo... Salam, -- MakNgah --- In rantau...@yahoogroups.com, "Akmal N. Basral" wrote: > > > Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya "awrat" > yang memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila terlihat > mendatangkan malu/aib). Dalam konteks tubuh manusia, pengertian itu mengacu > pada alat kelamin dan dubur. Dasarnya adalah QS 7: 22 dan QS: 20: 121 yang > menceritakan bagaimana setelah Adam dan Hawa terperdaya oleh bujukan setan > untuk memakan buah larangan di surga, maka terbukalah aurat mereka sehingga > harus ditutupi daun-daun surga. > > Dengan pengertian universal ini, seandainya aurat perempuan hanya wajah dan > telapak tangan, ada penafsiran: bagaimana caranya Hawa menutup seluruh bagian > tubuhnya dengan daun-daun surga? Sebanyak apa daun yang diperlukan? Atau daun > sebesar apa? > > Karena itu mufassir seperti Pak Quraish Shihab pun dalam Tafsir Al Misbah > berpendapat bahwa jilbab lebih merupakan produk budaya, adat istiadat Arab. > > Wallahu a'lam bish shawab, > > Akmal N. Basral > > > On Aug 6, 2012, at 11:28 AM, "sjamsir_sjarif" wrote: > > > Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"? > > -- Nyit Sungut > > > > --- In RantauNet@..., "AnwarDjambak" wrote: > >> > >> Sanak Akmal, > >> > >> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak > >> tutuik rambuik tu.. > >> > >> > >> Nan ka indak2 sajo tu nyo... > >> > >> Sangenek, > >> > >> Wassalam, > >> > >> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) > >> Pyk-Mudiak,,KL, > >> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" > >> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile > >> > >> -Original Message- > >> From: "Akmal N. Basral" > >> Sender: rantaunet@googlegroups.com > >> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 > >> To: rantaunet@googlegroups.com > >> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > >> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > >> > >> > >> Bu Evi, > >> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan > >> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri > >> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih > >> bahwa hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. > >> > >> > >> Salam, > >> > >> Akmal N. Basral > >> > >> Sent from my iPad2 > >> > >> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvny07@ wrote: -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Oh, lai sanang juo angku JB,DtRJ jo Belly Dance tu mah yo? Baa hukum Islamnyo kalau awak mancaliak tari paruik rancak tu? --- In rantau...@yahoogroups.com, zubir.amin@... wrote: > >Kanakan Anwar Jambak nn baik n sanak palanta kasadonyo. >'Rambuik induak2 bukan aurat',itu kan pandapek pribadi Gamal Al-Banna. > Kenyataannya ukatu JB ka Kairo thn 1980 banyak bana padusi Mesir nn > manutuik rambuiknyo,baitu juo istri2 diplomat Mesir nn JB 'jumpai'. > Memang ado padusi Mesir nn indak manutuik rambuik 'e, ketiko JB manonton > penari padusi Bally Dance(Tari Paruik) di Kairo n Istanbul,Turki. > Ado baiknyo kito rang palanta ini mengikuti As-Sunnah sajo bahwa rambuik > ghang Padusi adalah aurat.Sunnah ini kan landasannya Al-Quran juo. > Mari kita hati2 dalam menyikapi pandangan seseorang apalagi nn > manyangkuik masalah nn prinsip dalam Islam. > JB,DtRJ,73thn,Bonjer,Jakbar. > Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone > > -Original Message- > From: "AnwarDjambak" > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Mon, 6 Aug 2012 04:22:17 > To: RantauNet@googlegroups.com > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > Sanak Akmal, > > Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik > rambuik tu.. > > > Nan ka indak2 sajo tu nyo... > > Sangenek, > > Wassalam, > > Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) > Pyk-Mudiak,,KL, > "Maminteh Sabalun Hanyuik!" > Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile > > -Original Message- > From: "Akmal N. Basral" > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 > To: rantaunet@googlegroups.com > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > Bu Evi, > Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan > pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri > Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa > hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. > > > Salam, > > Akmal N. Basral > -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato para Pambaco nan Budiman. Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan ahli Agamo , bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana doo, konon pulo Bahaso Arab (Al Quran). Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak dilogika ambo. Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni baa..., dima, jo sia, mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan, gerak gerik (mimik dan gestik) dll. Kesimpulan bukan hanyo Jilbab, pakian ketat, ataupun disain yang longgar, sepatu tinggi sajo. Tetapi perlakuan2 gerak gerik (mimik dan gestik) yang bisa menimbulkan perhatian ataupun memancarkan sinar yang memikat kearah sexuil seseurang. Jadi, contoh extremnyo, misalnyo seseorang wanita remaja yang cantik-luar (rupa dan badannya) mengenakan pakaian Busana Muslim, nan ketat, sepatu tinggi tumit, make up yang memikat (Eye Shadow, Bulu Mata ; Alis mata, etc.) , bajalan dipasa Ikan, sarupo bajalan pragawati di catwalk. Ambo raso kalu padusi mudo nan berpostur pragawati, apolai nan profesional, pakai Burkahpun kalau inyo nak memikat/memukau ataupun menarik perhatianbisa2 sajo. Subaliaknyo, pihak lelaki pun musti baitu pulo, usah basipaik dan batingkah laku nyak MALAPIA nan tampak dimato, co Unto2 sabulan alun basuo aia. Diawak, kaum lelaki tiangnyo duu, reaksinyo b.. Mako dari itu, nan paralu bana diisi manuruik ambo, adolah utak manusia itu. Jadi kalau bapandidiakan elok/bana, misalnyo mancaliak padusi rancak nan babusana nan marangsang coapopunindak takajuik total. Mangucaplah, dan sadarilah , didunia iko, labiah banyak nan buruak dari eloknyo. DiEropa iko pun umumnyo, baitu manuruik pandapek ambo. Anak2 dari urangtuo nan berpandidiakan walaupun sesamo urang kapialah manuruik kito2 , mayoritas memang punyo etika, tapi tantu sajo norma2 itu manuruik kultur jo budaya masiang2 etnis. Mungkin wakatu maso pubertas aga rebellis, tapi urang tuo nan batangguang jawab, musti wajib menuntun anak2nyo. Intermezzo, misalnyo sajo sepupu2 kito nan di Irian-Barat, pakaiannyo se-hari2 jo pakaian untuak memikat sang Romeonyo, ambo raso agak balain. Dek norma disiko kan agak balain standardnyo. Usah katokan pulo, mereka iko manusia primitiv..umumnyo mereka iko jujur.. Sakitu sajolah dulu ota dari ambo. Wassalam, Muljadi Ali Basjah Original-Nachricht > Datum: Mon, 6 Aug 2012 12:17:11 +0700 > Von: "Akmal N. Basral" > An: "rantaunet@googlegroups.com" > Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya "awrat" > yang memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila > terlihat mendatangkan malu/aib). Dalam konteks tubuh manusia, pengertian itu > mengacu pada alat kelamin dan dubur. Dasarnya adalah QS 7: 22 dan QS: 20: 121 > yang menceritakan bagaimana setelah Adam dan Hawa terperdaya oleh bujukan > setan untuk memakan buah larangan di surga, maka terbukalah aurat mereka > sehingga harus ditutupi daun-daun surga. > > Dengan pengertian universal ini, seandainya aurat perempuan hanya wajah > dan telapak tangan, ada penafsiran: bagaimana caranya Hawa menutup seluruh > bagian tubuhnya dengan daun-daun surga? Sebanyak apa daun yang diperlukan?... > Atau daun sebesar apa? > > Karena itu mufassir seperti Pak Quraish Shihab pun dalam Tafsir Al Misbah > berpendapat bahwa jilbab lebih merupakan produk budaya, adat istiadat Arab. > > Wallahu a'lam bish shawab, > > Akmal N. Basral > > > On Aug 6, 2012, at 11:28 AM, "sjamsir_sjarif" wrote: > > > Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"? > > -- Nyit Sungut > > > > --- In RantauNet@yahoogroups.cotum, "AnwarDjambak" > wrote: > >> > >> Sanak Akmal, > >> > >> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak > tutuik rambuik tu.. > >> > >> > >> Nan ka indak2 sajo tu nyo... > >> > >> Sangenek, > >> > >> Wassalam, > >> > >> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) > Pyk-Mudiak,,KL, > >> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" > >> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile > >> > >> -Original Message- > >> From: "Akmal N. Basral" > >> Sender: rantaunet@googlegroups.com > >> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 > >> To: rantaunet@googlegroups.com > >> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > >> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > >> > >> > >> Bu Evi, > >> Me
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Ha,ha,ha,! Iko pilihan Nyit.Ukatu nonton Bally Dance di Kairo,JB sadang mengikuti Rapek Karajo Bidang Sosbud se Afrika.mewakili KBRI Tananarive,MadagascarKami di Traktir tuan rumah(KBRI) Kairo makan malam di 'Sahara City' n selingannya Bally Dance. Dek awak masih mudo(30an n sadang dalam tugas n alun bagala Dt lai,io tabudua incek mato disuguhi tari tu. Di Istanbul,kutiko diadokan Konperensi Menteri2 Keuangan negara2 OKI thn 1982,Pak Ali Wardhana,Menkau RI sebagai ketua delri minta JB(LO) untuak atur nonton Bally Dance.Io nonton lah pak Menteri n rombongan(para Dirut Bank Pemerintah) tamasuak lo ciek JB. Masaahnyo kini sejauh mana posisi JB dapat dibenarkan dari sisi hukum Islam kecek Nyit Sunguik,kalau nonton tari paruik tu. JB,DtRJ,kini di Bonjer.Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: "sjamsir_sjarif" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 06 Aug 2012 06:57:35 To: Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Oh, lai sanang juo angku JB,DtRJ jo Belly Dance tu mah yo? Baa hukum Islamnyo kalau awak mancaliak tari paruik rancak tu? --- In rantau...@yahoogroups.com, zubir.amin@... wrote: > >Kanakan Anwar Jambak nn baik n sanak palanta kasadonyo. >'Rambuik induak2 bukan aurat',itu kan pandapek pribadi Gamal Al-Banna. > Kenyataannya ukatu JB ka Kairo thn 1980 banyak bana padusi Mesir nn > manutuik rambuiknyo,baitu juo istri2 diplomat Mesir nn JB 'jumpai'. > Memang ado padusi Mesir nn indak manutuik rambuik 'e, ketiko JB manonton > penari padusi Bally Dance(Tari Paruik) di Kairo n Istanbul,Turki. > Ado baiknyo kito rang palanta ini mengikuti As-Sunnah sajo bahwa rambuik > ghang Padusi adalah aurat.Sunnah ini kan landasannya Al-Quran juo. > Mari kita hati2 dalam menyikapi pandangan seseorang apalagi nn > manyangkuik masalah nn prinsip dalam Islam. > JB,DtRJ,73thn,Bonjer,Jakbar. > Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone > > -Original Message- > From: "AnwarDjambak" > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Mon, 6 Aug 2012 04:22:17 > To: RantauNet@googlegroups.com > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > Sanak Akmal, > > Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik > rambuik tu.. > > > Nan ka indak2 sajo tu nyo... > > Sangenek, > > Wassalam, > > Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) > Pyk-Mudiak,,KL, > "Maminteh Sabalun Hanyuik!" > Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile > > -Original Message- > From: "Akmal N. Basral" > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 > To: rantaunet@googlegroups.com > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > Bu Evi, > Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan > pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri > Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa > hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. > > > Salam, > > Akmal N. Basral > -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peratu
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Assalamualaikum Wr.Wb. Mak Angah. Dalam Bahaso Mongolia Arak (minuman berakohol berasal dari Susu Kuda ) DiAsia Tangah,... Arak,...Kirgistan misalnyo, sarupo Aia Tapai Katan dinagari awak api nan lah gak antik saketek agaknyo. Wassalam, Muljadi Ali Basjah Original-Nachricht > Datum: Mon, 06 Aug 2012 06:47:32 - > Von: "sjamsir_sjarif" > An: rantaunet@googlegroups.com > Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > Tarimo kasih banyak Angku Akmal N. Basral. Barasiah pambariannyo, sanang > MakNgah manarimonyo. > > Kalau dalam tulisan aArabnyo, akar kato "ara" ko alif-ra-alif atau apo? > Buku kamus Makngah takuruang dalam kotak-kotak sajak pindah alun > dibukak-bukak. Tapi dalam kaadaan mandasak ko samantaro awak bakomunikasi, > adokoh > hubuangan kato "ara" ko jo "arak" (minuman kareh? Baa ejaan "arak" dalam huruf > Arabnyo? > > Maaf, tanyo tambah sangenek jadi duo ngenek jadinyo... > Salam, > -- MakNgah > > --- In rantau...@yahoogroups.com, "Akmal N. Basral" wrote: > > > > > > Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya > "awrat" yang memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila > terlihat mendatangkan malu/aib). Dalam konteks tubuh manusia, pengertian itu > mengacu pada alat kelamin dan dubur. Dasarnya adalah QS 7: 22 dan QS: 20: 121 > yang menceritakan bagaimana setelah Adam dan Hawa terperdaya oleh bujukan > setan untuk memakan buah larangan di surga, maka terbukalah aurat mereka > sehingga harus ditutupi daun-daun surga. > > > > Dengan pengertian universal ini, seandainya aurat perempuan hanya wajah > dan telapak tangan, ada penafsiran: bagaimana caranya Hawa menutup seluruh > bagian tubuhnya dengan daun-daun surga? Sebanyak apa daun yang diperlukan? > Atau daun sebesar apa? > > > > Karena itu mufassir seperti Pak Quraish Shihab pun dalam Tafsir Al > Misbah berpendapat bahwa jilbab lebih merupakan produk budaya, adat istiadat > Arab. > > > > Wallahu a'lam bish shawab, > > > > Akmal N. Basral > > > > > > On Aug 6, 2012, at 11:28 AM, "sjamsir_sjarif" wrote: > > > > > Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"? > > > -- Nyit Sungut > > > > > > --- In RantauNet@..., "AnwarDjambak" wrote: > > >> > > >> Sanak Akmal, > > >> > > >> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak > tutuik rambuik tu.. > > >> > > >> > > >> Nan ka indak2 sajo tu nyo... > > >> > > >> Sangenek, > > >> > > >> Wassalam, > > >> > > >> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) > Pyk-Mudiak,,KL, > > >> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" > > >> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile > > >> > > >> -Original Message- > > >> From: "Akmal N. Basral" > > >> Sender: rantaunet@googlegroups.com > > >> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 > > >> To: rantaunet@googlegroups.com > > >> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > > >> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > >> > > >> > > >> Bu Evi, > > >> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan > pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri > Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa > hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. > > >> > > >> > > >> Salam, > > >> > > >> Akmal N. Basral > > >> > > >> Sent from my iPad2 > > >> > > >> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvny07@ wrote: > > > -- -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Angku Muljadi di Jaruman Sharing ciek. Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan ambo di Superkoran berjudul AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan di Aceh (2007/2008), dan pernah dilewakan di Palanta ko. Wassalam, HDB-SBK (L, 69) Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja sebelum ini sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya. Dan tentu saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga lekuk-lekuk tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan hitam dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai seorang muslimah, Indah taat beribadah. Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada Indah? Tidak sukar menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah mempunyai wajah menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria normal. Namun sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran agama yang saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk "menundukkan pandangan" terhadap apa yang dapat menimbulkan "fantasi-fantasi liar" dalam fikiran saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu sering-sering "menundukkan pandangan" saya. Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecantikan perempuan Aceh yang eksotik. Sebagai pemula dan tidak memiliki pendidikan formal kesekretariatan, pekerjaan Iput yang lulusan D-3 ekonomi itu cukup bagus, dan perilakunya santun. Sebagai muslimah Iput hampir selalu shalat tepat waktu. Sesuai dengan aturan yang berlaku di NAD, Iput tiap hari berjilbab. Tetapi dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepadanya, kalau Iput lewat di depan meja saya, atau kebetulan berjalan membelakangi saya, saya sering terpaksa "menundukkan pandangan" saya. SWGL (So what gitu lho)? Setiap hari Sabtu dan Minggu belakangan ini saya punya kebiasaan, shalat Zuhur di Masjid Baiturrahman yang bersebelahan dengan Pasar Aceh yang hanya berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kosan saya. Setelah itu makan siang di restoran Padang yang masakannya gulai tunjangnya sangat cocok dengan lidah saya yang Minang totok ini. Nah Iput sering berbusana seperti kebanyakan anak-anak perempuan sesusia dia yang banyak berlalu-lalang di Pasar Aceh, berjilbab, bercelana jin atau katun yang ketat dan blus setengah badan dengan belahan di kiri kanan, sehingga hampir tidak ada ruang antara kulit dan pakaian yang membungkusnya. Dan Iput yang berpostur langsing itu adalah perempuan yang tidak saja dianugerahi Tuhan wajah yang menawan, tetapi juga pinggul yang penuh dan pangkal kaki yang berisi. Sebagai seorang yang punya dua anak gadis yang sudah dewasa, saya paham sekali, bahwa Iput dan jutaan gadis seusia dia sangat ingin tampil modis dan cantik. Bedanya, kedua anak gadis saya punya banyak pilihan yang saya dan mama mereka perbolehkan: rok tidak boleh di atas lutut, tidak boleh ketat dan tidak boleh berdada rendah dan tidak berlengan, sedangkan Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh tidak. Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh, sesuai dengan kententuan "syariat" harus menutup seluruh badan, dari rambut sampai ke ujung kaki. Tetapi apakah Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh memilih berbusana seperti yang saya kemukakan di atas sekedar ingin tampil cantik dan modis seperti jutaan anak-anak gadis lainnya di dunia, atau merupakan suatu protes yang diam terhadap perlakuan yang mereka rasakan tidak adil terhadap perempuan atas nama "syariat Islam", belum jelas benar bagi saya. Dan aurat itu apa sih sebenarnya? Pasar Aceh itu bersebelahan dengan Masjid Baiturahkman. Dan para ulama tentu bukannya tidak tahu, bahwa pakaian yang banyak dipakai perempuan muda yang berlalu lalang tidak jauh dari Masjid tersebut yang menempilkan bentuk tubuh mereka "dengan sempurna" itu tidak memenuhi ketentuan Islam mengenai aurat. Tetapi mereka hampir tidak berdaya mencegahnya, kecuali mengecam dalam khotbah-khotbah Jumat. Dulu di awal-awal pemberlakuan SI di Aceh, sering dilakukan sweeping oleh polisi syariah, yang di sana disebut Wilayatul Hisbah (WH), yang sering main "tengguk rapat". Perempuan setengah baya yang berjualan mie, karena hanya mengenakan songkok, bukan kerudungpun disikat. Tetapi sesekali sweeping juga dilakukan oleh Polisi atau TNI, dan alaamaak, beberapa anggota WH tertangkap basah melakukan perbuatan tidak tepuji. Akhirnya WH pun kehilangan taji, dan hampir jarang nongol lagi di tempat-tempat umum. For sure, saya tidak anti jilbab dan juga tidak anti syariat Islam, tentu saja. Isteri saya berjilbab, dan itu membuat saya bahagia. Yang saya persoalkan adalah begitu banyaknya waktu yang dihabiskan umat untuk masalah aurat (baca jilbab), sehingga waktu yang tersisa untuk mengatasi keterbelakngan umat yang tampak sangat nyata, sangat kurang. Yang saya persoalkan adalah monopoli tafsir. Ketika pakar Al Quran Prof Dr Qurais Shihab mengatakan bahwa bahwa jilbab tersebut masalah khilafiah, beliaupun diserang ramai-ramai. Di Jakarta, perempuan berjilbab sama sekali bukan pema
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Assalamualaikum Wr.Wb. Mak Angah. Manuruik ambo nan manyua jo nan mambaia badoso, sadangkan nan sato mancaliak samiang kan palangkok penderita di tato bahasonyo (pelengkap penderita). Antah baa pulo pandapek Pambaco2 lainnyo... koo eeh? (Ha.. ha.., LOL) Sabananyo tari paruik iko, merupokan gymnastik amai2 nan sasudah malahiakan anak, supayo badan balaiu tu, sihaik ,sarato paruik iko nan volumenyo mangetek, bisa suruik sarupo sabalunnyo. Biasonyo mera2 iko baraja sasamo kaum ibu/amai2 sajonyo. Tapi urang manggalehlah namonyo, apo nan bisa jadi pitih/laku yo digalehkannyo. Tagantuang Norma Hukum satampaik nan balaku, sabagai parintanginyo. Wassalam, Muljadi Ali Basjah. Original-Nachricht > Datum: Mon, 06 Aug 2012 06:57:35 - > Von: "sjamsir_sjarif" > An: rantaunet@googlegroups.com > Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > Oh, lai sanang juo angku JB,DtRJ jo Belly Dance tu mah yo? Baa hukum > Islamnyo kalau awak mancaliak tari paruik rancak tu? > > > --- In rantau...@yahoogroups.com, zubir.amin@... wrote: > > > >Kanakan Anwar Jambak nn baik n sanak palanta kasadonyo. > >'Rambuik induak2 bukan aurat',itu kan pandapek pribadi Gamal > Al-Banna. > > Kenyataannya ukatu JB ka Kairo thn 1980 banyak bana padusi Mesir nn > manutuik rambuiknyo,baitu juo istri2 diplomat Mesir nn JB 'jumpai'. > > Memang ado padusi Mesir nn indak manutuik rambuik 'e, ketiko JB > manonton penari padusi Bally Dance(Tari Paruik) di Kairo n Istanbul,Turki. > > Ado baiknyo kito rang palanta ini mengikuti As-Sunnah sajo bahwa > rambuik ghang Padusi adalah aurat.Sunnah ini kan landasannya Al-Quran juo. > > Mari kita hati2 dalam menyikapi pandangan seseorang apalagi nn > manyangkuik masalah nn prinsip dalam Islam. > > JB,DtRJ,73thn,Bonjer,Jakbar. > > Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone > > > > -Original Message- > > From: "AnwarDjambak" > > Sender: rantaunet@googlegroups.com > > Date: Mon, 6 Aug 2012 04:22:17 > > To: RantauNet@googlegroups.com > > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > > Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > > Sanak Akmal, > > > > Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak > tutuik rambuik tu.. > > > > > > Nan ka indak2 sajo tu nyo... > > > > Sangenek, > > > > Wassalam, > > > > Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) > Pyk-Mudiak,,KL, > > "Maminteh Sabalun Hanyuik!" > > Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile > > > > -Original Message- > > From: "Akmal N. Basral" > > Sender: rantaunet@googlegroups.com > > Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 > > To: rantaunet@googlegroups.com > > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > > Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > > > > Bu Evi, > > Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan > pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri > Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa > hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. > > > > > > Salam, > > > > Akmal N. Basral -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
MakNgah, sapendek pangatahuan ambo, arak itu dalam ugamo disabuik "khamr" (QS 2: 219, 5:91-92) dan "sakar/iskar" (QS : 16: 67). Sementara kondisi mabuk ("sukaro") disebutkan dalam QS: 4: 43 yang melarang orang-orang yang beriman shalat dalam kondisi mabuk. Imam besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof Dr. KH Ali Mustafa Yakub menyebutkan Al-Sukr adalah kondisi hilangnya akal setelah minum minuman yang memabukkan. Kata "arak" baru dikenal abad ke-5 H/11 M lewat manuskrip Hikayat Abu Al Qasim al-Baghdadi yang menyebutkan 'araq al nabidh (the 'araq of wine) yang lebih mengacu pada proses penyulingan buah anggur. Dalam ensiklopedi yang ditulis Al Nuwayri pada abad ke-8, terlacak untuk pertama kali adanya pajak atas (minuman) 'araq, baik hasil penyulingan anggur atau tebu. Wallahu a'lam bish shawab, Akmal N. Basral Sent from my iPad2 On Aug 6, 2012, at 1:47 PM, "sjamsir_sjarif" wrote: > > Tarimo kasih banyak Angku Akmal N. Basral. Barasiah pambariannyo, sanang > MakNgah manarimonyo. > > Kalau dalam tulisan aArabnyo, akar kato "ara" ko alif-ra-alif atau apo? Buku > kamus Makngah takuruang dalam kotak-kotak sajak pindah alun dibukak-bukak. > Tapi dalam kaadaan mandasak ko samantaro awak bakomunikasi, adokoh hubuangan > kato "ara" ko jo "arak" (minuman kareh? Baa ejaan "arak" dalam huruf Arabnyo? > > Maaf, tanyo tambah sangenek jadi duo ngenek jadinyo... > Salam, > -- MakNgah > > --- In rantau...@yahoogroups.com, "Akmal N. Basral" wrote: >> >> >> Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya "awrat" >> yang memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila terlihat >> mendatangkan malu/aib). Dalam konteks tubuh manusia, pengertian itu mengacu >> pada alat kelamin dan dubur. Dasarnya adalah QS 7: 22 dan QS: 20: 121 yang >> menceritakan bagaimana setelah Adam dan Hawa terperdaya oleh bujukan setan >> untuk memakan buah larangan di surga, maka terbukalah aurat mereka sehingga >> harus ditutupi daun-daun surga. >> >> Dengan pengertian universal ini, seandainya aurat perempuan hanya wajah dan >> telapak tangan, ada penafsiran: bagaimana caranya Hawa menutup seluruh >> bagian tubuhnya dengan daun-daun surga? Sebanyak apa daun yang diperlukan? >> Atau daun sebesar apa? >> >> Karena itu mufassir seperti Pak Quraish Shihab pun dalam Tafsir Al Misbah >> berpendapat bahwa jilbab lebih merupakan produk budaya, adat istiadat Arab. >> >> Wallahu a'lam bish shawab, >> >> Akmal N. Basral >> >> >> On Aug 6, 2012, at 11:28 AM, "sjamsir_sjarif" wrote: >> >>> Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"? >>> -- Nyit Sungut >>> >>> --- In RantauNet@..., "AnwarDjambak" wrote: >>>> >>>> Sanak Akmal, >>>> >>>> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak >>>> tutuik rambuik tu.. >>>> >>>> >>>> Nan ka indak2 sajo tu nyo... >>>> >>>> Sangenek, >>>> >>>> Wassalam, >>>> >>>> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) >>>> Pyk-Mudiak,,KL, >>>> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" >>>> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile >>>> >>>> -Original Message- >>>> From: "Akmal N. Basral" >>>> Sender: rantaunet@googlegroups.com >>>> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 >>>> To: rantaunet@googlegroups.com >>>> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com >>>> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab >>>> >>>> >>>> Bu Evi, >>>> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan >>>> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri >>>> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih >>>> bahwa hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat. >>>> >>>> >>>> Salam, >>>> >>>> Akmal N. Basral >>>> >>>> Sent from my iPad2 >>>> >>>> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvny07@ wrote: > > > -- > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/R
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Tarimo kasih Pak Muljadi ateh tambahan informasinyo. Buliah ambo tahu bapak tingga di Jaruman di kota ma? Ambo pernah sabanta di Konstanz-am-Bodensee mid-90'an. Novel patamo nan ambo tulih "Imperia" (2005) basetting di kota ketek di Jaruman Salatan ko. Tschüß, Akmal On Aug 6, 2012, at 2:00 PM, "Muljadi Ali Basjah" wrote: > Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato para > Pambaco nan Budiman. > > Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan ahli Agamo > , bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana doo, konon > pulo Bahaso Arab (Al Quran). > > Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak dilogika ambo. > Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni baa..., dima, jo > sia, mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan, gerak > gerik (mimik dan gestik) dll. > Kesimpulan bukan hanyo Jilbab, pakian ketat, ataupun disain yang longgar, > sepatu tinggi sajo. Tetapi perlakuan2 gerak gerik (mimik dan gestik) yang > bisa menimbulkan perhatian ataupun memancarkan sinar yang memikat kearah > sexuil seseurang. > Jadi, contoh extremnyo, misalnyo seseorang wanita remaja yang cantik-luar > (rupa dan badannya) mengenakan pakaian Busana Muslim, nan ketat, sepatu > tinggi tumit, make up yang memikat (Eye Shadow, Bulu Mata ; Alis mata, etc.) > , bajalan dipasa Ikan, sarupo bajalan pragawati di catwalk. > Ambo raso kalu padusi mudo nan berpostur pragawati, apolai nan profesional, > pakai Burkahpun kalau inyo nak memikat/memukau ataupun menarik > perhatianbisa2 sajo. > > Subaliaknyo, pihak lelaki pun musti baitu pulo, usah basipaik dan batingkah > laku nyak MALAPIA nan tampak dimato, co Unto2 sabulan alun basuo aia. Diawak, > kaum lelaki tiangnyo duu, reaksinyo b.. > > > Mako dari itu, nan paralu bana diisi manuruik ambo, adolah utak manusia itu. > Jadi kalau bapandidiakan elok/bana, misalnyo mancaliak padusi rancak nan > babusana nan marangsang coapopunindak takajuik total. Mangucaplah, dan > sadarilah , didunia iko, labiah banyak nan buruak dari eloknyo. > > DiEropa iko pun umumnyo, baitu manuruik pandapek ambo. Anak2 dari urangtuo > nan berpandidiakan walaupun sesamo urang kapialah manuruik kito2 , mayoritas > memang punyo etika, tapi tantu sajo norma2 itu manuruik kultur jo budaya > masiang2 etnis. Mungkin wakatu maso pubertas aga rebellis, tapi urang tuo nan > batangguang jawab, musti wajib menuntun anak2nyo. > > Intermezzo, misalnyo sajo sepupu2 kito nan di Irian-Barat, pakaiannyo > se-hari2 jo pakaian untuak memikat sang Romeonyo, ambo raso agak balain. > Dek norma disiko kan agak balain standardnyo. > Usah katokan pulo, mereka iko manusia primitiv..umumnyo mereka iko > jujur.. > > Sakitu sajolah dulu ota dari ambo. > > Wassalam, > Muljadi Ali Basjah > > > > > Original-Nachricht >> Datum: Mon, 6 Aug 2012 12:17:11 +0700 >> Von: "Akmal N. Basral" >> An: "rantaunet@googlegroups.com" >> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > >> >> Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya "awrat" >> yang memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila >> terlihat mendatangkan malu/aib). Dalam konteks tubuh manusia, pengertian itu >> mengacu pada alat kelamin dan dubur. Dasarnya adalah QS 7: 22 dan QS: 20: 121 >> yang menceritakan bagaimana setelah Adam dan Hawa terperdaya oleh bujukan >> setan untuk memakan buah larangan di surga, maka terbukalah aurat mereka >> sehingga harus ditutupi daun-daun surga. >> >> Dengan pengertian universal ini, seandainya aurat perempuan hanya wajah >> dan telapak tangan, ada penafsiran: bagaimana caranya Hawa menutup seluruh >> bagian tubuhnya dengan daun-daun surga? Sebanyak apa daun yang >> diperlukan?... >> Atau daun sebesar apa? >> >> Karena itu mufassir seperti Pak Quraish Shihab pun dalam Tafsir Al Misbah >> berpendapat bahwa jilbab lebih merupakan produk budaya, adat istiadat Arab. >> >> Wallahu a'lam bish shawab, >> >> Akmal N. Basral >> >> >> On Aug 6, 2012, at 11:28 AM, "sjamsir_sjarif" wrote: >> >>> Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"? >>> -- Nyit Sungut >>> >>> --- In RantauNet@yahoogroups.cotum, "AnwarDjambak" >> wrote: >>>> >>>> Sanak Akmal, >>>> >>>> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak >> tutuik rambuik tu.. >>>> >&g
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Mamak-mamak, Bundo dan handai taulan RantauNet, Pakaro jilbab (hijab) ko sabananyo pakaro yang alah salasai sajak zaman dahulu, indak ado Ulama nan basalisiah pandapek tentang kewajiban lelaki dan perempuan manutuik aurat nan sasuai jo syariat. Implementasinyo ado pado pakaian wakatu pelaksanaan sholat. Baitulah pakaian yang semustinyo, baik katiko sholat, maupun katiko indak sholat. Sapakaik, indak ado monopoli tafsir. Cuma, dek "ulama" balakangan, di utak-atiklah baliak masalah iko, dikatokan sebagai tradisi lah, sebagai "tidak wajib" lah, malah ado pulo yang bapandapek "menjilbabkan hati" labiah penting dari bajilbab (hijab) itu sendiri. Dicari berbagai alasan, tamasuak diambiaklah contoh padusi-padusi yang ba jilbab tapi berperilaku buruak, sahinggo disimpulkan : ndak dek jilbab gai urang ka elok doh, yang penting hati jo parangai. Cubo tanyo ka ulama nan tun, baa pandapeknyo katiko anak gadih jo istri nyo sholat tanpa pakai mukena, hanyo pakai rok salutuik rambuik tagerai baju langan pendek ? kalau inyo buliahkan, bararti batua kalau "ulama" nyo pakai tanda kutip. Para wanita muslimin memahami baso dalam sholat mereka harus manutuik aurat, mamakai pakaian longgar yang tatutuik saluruahnyo kecuali wajah jo tapak tangan. Pakaro kamudian setelah sholat akan kembali dibuka itu urat, atau tetap ditutuik seperti ketika sholat, itu pilihan. Sangat simple bukan ? sangenek Wassalam, Ronald - Depok Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Darwin Bahar" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 14:58:05 To: Palanta Rantaunet Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Angku Muljadi di Jaruman Sharing ciek. Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan ambo di Superkoran berjudul AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan di Aceh (2007/2008), dan pernah dilewakan di Palanta ko. Wassalam, HDB-SBK (L, 69) Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja sebelum ini sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya. Dan tentu saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga lekuk-lekuk tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan hitam dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai seorang muslimah, Indah taat beribadah. Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada Indah? Tidak sukar menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah mempunyai wajah menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria normal. Namun sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran agama yang saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk "menundukkan pandangan" terhadap apa yang dapat menimbulkan "fantasi-fantasi liar" dalam fikiran saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu sering-sering "menundukkan pandangan" saya. Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecantikan perempuan Aceh yang eksotik. Sebagai pemula dan tidak memiliki pendidikan formal kesekretariatan, pekerjaan Iput yang lulusan D-3 ekonomi itu cukup bagus, dan perilakunya santun. Sebagai muslimah Iput hampir selalu shalat tepat waktu. Sesuai dengan aturan yang berlaku di NAD, Iput tiap hari berjilbab. Tetapi dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepadanya, kalau Iput lewat di depan meja saya, atau kebetulan berjalan membelakangi saya, saya sering terpaksa "menundukkan pandangan" saya. SWGL (So what gitu lho)? Setiap hari Sabtu dan Minggu belakangan ini saya punya kebiasaan, shalat Zuhur di Masjid Baiturrahman yang bersebelahan dengan Pasar Aceh yang hanya berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kosan saya. Setelah itu makan siang di restoran Padang yang masakannya gulai tunjangnya sangat cocok dengan lidah saya yang Minang totok ini. Nah Iput sering berbusana seperti kebanyakan anak-anak perempuan sesusia dia yang banyak berlalu-lalang di Pasar Aceh, berjilbab, bercelana jin atau katun yang ketat dan blus setengah badan dengan belahan di kiri kanan, sehingga hampir tidak ada ruang antara kulit dan pakaian yang membungkusnya. Dan Iput yang berpostur langsing itu adalah perempuan yang tidak saja dianugerahi Tuhan wajah yang menawan, tetapi juga pinggul yang penuh dan pangkal kaki yang berisi. Sebagai seorang yang punya dua anak gadis yang sudah dewasa, saya paham sekali, bahwa Iput dan jutaan gadis seusia dia sangat ingin tampil modis dan cantik. Bedanya, kedua anak gadis saya punya banyak pilihan yang saya dan mama mereka perbolehkan: rok tidak boleh di atas lutut, tidak boleh ketat dan tidak boleh berdada rendah dan tidak berlengan, sedangkan Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh tidak. Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh, sesuai dengan kententuan "syariat" harus menutup seluruh badan, dari rambut sampai ke ujung kaki. Tetapi apakah Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh memilih berbusana seperti yang saya kemu
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral. Oh kironyo Bapak Akmal N. Basral novelist nan tamusahua itu, semoga semakin labiah sukksses ambo doakan. Konstanz am Bodensee (Konstanz didanau Boden), iyo kota indah, Universitas yang muda tapi terkenal. Nan tamusahua bana tantu sajo pulau Mainau ditangah Bodensee itu. Dilain terkenal dek Taman Bungonyo, juo famosa dek motornyo , yakni Pangeran dari Swedia nan marelakan Hak nyo sebagai pawarih Tahta kerajoan Swedia, demi beristrikan padusi pilihannyo nan bukan bangsawan. Kudiannyo antah baa pulo caritonyo bacarai sasudah kiro-2 40 thn nikah,. sudah tu dipasuntiangnyo mantan AsPri-nyo nan kabetulan sajo 35 tahun labiah mudo umuanyo. Klima didaerah Bodensee iko untuak Juruman memang nan paliang tropislah. Ambo tingga didusun, urang gunuang, diudik, Bad Endbach namo desanyo. Sakitu dulu ota dari ambo, nan lah mangencong pulo saketek, Wassalam, Muljadi Ali Basjah. Original-Nachricht > Datum: Mon, 6 Aug 2012 15:25:13 +0700 > Von: "Akmal N. Basral" > An: "rantaunet@googlegroups.com" > Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > Tarimo kasih Pak Muljadi ateh tambahan informasinyo. > Buliah ambo tahu bapak tingga di Jaruman di kota ma? > > Ambo pernah sabanta di Konstanz-am-Bodensee mid-90'an. > Novel patamo nan ambo tulih "Imperia" (2005) basetting di kota ketek di > Jaruman Salatan ko. > > Tschüß, > > Akmal > > > On Aug 6, 2012, at 2:00 PM, "Muljadi Ali Basjah" wrote: > > > Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato > para Pambaco nan Budiman. > > > > Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan ahli > Agamo , bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana doo, > konon pulo Bahaso Arab (Al Quran). > > > > Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak dilogika > ambo. Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni baa..., dima, jo > sia, mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan, gerak > gerik (mimik dan gestik) dll. > > Kesimpulan bukan hanyo Jilbab, pakian ketat, ataupun disain yang > longgar, sepatu tinggi sajo. Tetapi perlakuan2 gerak gerik (mimik dan gestik) > yang > bisa menimbulkan perhatian ataupun memancarkan sinar yang memikat kearah > sexuil seseurang. > > Jadi, contoh extremnyo, misalnyo seseorang wanita remaja yang > cantik-luar (rupa dan badannya) mengenakan pakaian Busana Muslim, nan ketat, > sepatu > tinggi tumit, make up yang memikat (Eye Shadow, Bulu Mata ; Alis mata, etc.) > , bajalan dipasa Ikan, sarupo bajalan pragawati di catwalk. > > Ambo raso kalu padusi mudo nan berpostur pragawati, apolai nan > profesional, pakai Burkahpun kalau inyo nak memikat/memukau ataupun menarik > perhatianbisa2 sajo. > > > > Subaliaknyo, pihak lelaki pun musti baitu pulo, usah basipaik dan > batingkah laku nyak MALAPIA nan tampak dimato, co Unto2 sabulan alun basuo > aia. > Diawak, kaum lelaki tiangnyo duu, reaksinyo b.. > > > > > > Mako dari itu, nan paralu bana diisi manuruik ambo, adolah utak manusia > itu. Jadi kalau bapandidiakan elok/bana, misalnyo mancaliak padusi rancak > nan babusana nan marangsang coapopunindak takajuik total. Mangucaplah, > dan sadarilah , didunia iko, labiah banyak nan buruak dari eloknyo. > > > > DiEropa iko pun umumnyo, baitu manuruik pandapek ambo. Anak2 dari > urangtuo nan berpandidiakan walaupun sesamo urang kapialah manuruik kito2 , > mayoritas memang punyo etika, tapi tantu sajo norma2 itu manuruik kultur jo > budaya masiang2 etnis. Mungkin wakatu maso pubertas aga rebellis, tapi urang > tuo nan batangguang jawab, musti wajib menuntun anak2nyo. > > > > Intermezzo, misalnyo sajo sepupu2 kito nan di Irian-Barat, pakaiannyo > se-hari2 jo pakaian untuak memikat sang Romeonyo, ambo raso agak balain. > > Dek norma disiko kan agak balain standardnyo. > > Usah katokan pulo, mereka iko manusia primitiv..umumnyo mereka iko > jujur...... > > > > Sakitu sajolah dulu ota dari ambo. > > > > Wassalam, > > Muljadi Ali Basjah > > > > > > > > > > Original-Nachricht > >> Datum: Mon, 6 Aug 2012 12:17:11 +0700 > >> Von: "Akmal N. Basral" > >> An: "rantaunet@googlegroups.com" > >> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > >> > >> Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya > "awrat" > >> yang memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila > >> terlihat mendatangkan malu/aib).
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Kanakan Ronald di Depok n sanak palanta. Ghaso2 'e,nn heboh mampacatuihkan su'al rambuik padusi nn sudah baligh, tamasuak aurat apo bukan nn kemudian bakambang manjadi pakai Jilbab di palanta ko;iolah awak laki2 je nyeh. Maa nyo suaro or pandangan sanak2 padusi awak anggota palanta ko. Mari kito tunggu pandapek mereka.Ok? JB,DtRJ,di Bonjer,Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: ronaldppu...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 09:30:53 To: Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Mamak-mamak, Bundo dan handai taulan RantauNet, Pakaro jilbab (hijab) ko sabananyo pakaro yang alah salasai sajak zaman dahulu, indak ado Ulama nan basalisiah pandapek tentang kewajiban lelaki dan perempuan manutuik aurat nan sasuai jo syariat. Implementasinyo ado pado pakaian wakatu pelaksanaan sholat. Baitulah pakaian yang semustinyo, baik katiko sholat, maupun katiko indak sholat. Sapakaik, indak ado monopoli tafsir. Cuma, dek "ulama" balakangan, di utak-atiklah baliak masalah iko, dikatokan sebagai tradisi lah, sebagai "tidak wajib" lah, malah ado pulo yang bapandapek "menjilbabkan hati" labiah penting dari bajilbab (hijab) itu sendiri. Dicari berbagai alasan, tamasuak diambiaklah contoh padusi-padusi yang ba jilbab tapi berperilaku buruak, sahinggo disimpulkan : ndak dek jilbab gai urang ka elok doh, yang penting hati jo parangai. Cubo tanyo ka ulama nan tun, baa pandapeknyo katiko anak gadih jo istri nyo sholat tanpa pakai mukena, hanyo pakai rok salutuik rambuik tagerai baju langan pendek ? kalau inyo buliahkan, bararti batua kalau "ulama" nyo pakai tanda kutip. Para wanita muslimin memahami baso dalam sholat mereka harus manutuik aurat, mamakai pakaian longgar yang tatutuik saluruahnyo kecuali wajah jo tapak tangan. Pakaro kamudian setelah sholat akan kembali dibuka itu urat, atau tetap ditutuik seperti ketika sholat, itu pilihan. Sangat simple bukan ? sangenek Wassalam, Ronald - Depok Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Darwin Bahar" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 14:58:05 To: Palanta Rantaunet Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Angku Muljadi di Jaruman Sharing ciek. Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan ambo di Superkoran berjudul AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan di Aceh (2007/2008), dan pernah dilewakan di Palanta ko. Wassalam, HDB-SBK (L, 69) Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja sebelum ini sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya. Dan tentu saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga lekuk-lekuk tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan hitam dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai seorang muslimah, Indah taat beribadah. Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada Indah? Tidak sukar menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah mempunyai wajah menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria normal. Namun sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran agama yang saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk "menundukkan pandangan" terhadap apa yang dapat menimbulkan "fantasi-fantasi liar" dalam fikiran saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu sering-sering "menundukkan pandangan" saya. Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecantikan perempuan Aceh yang eksotik. Sebagai pemula dan tidak memiliki pendidikan formal kesekretariatan, pekerjaan Iput yang lulusan D-3 ekonomi itu cukup bagus, dan perilakunya santun. Sebagai muslimah Iput hampir selalu shalat tepat waktu. Sesuai dengan aturan yang berlaku di NAD, Iput tiap hari berjilbab. Tetapi dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepadanya, kalau Iput lewat di depan meja saya, atau kebetulan berjalan membelakangi saya, saya sering terpaksa "menundukkan pandangan" saya. SWGL (So what gitu lho)? Setiap hari Sabtu dan Minggu belakangan ini saya punya kebiasaan, shalat Zuhur di Masjid Baiturrahman yang bersebelahan dengan Pasar Aceh yang hanya berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kosan saya. Setelah itu makan siang di restoran Padang yang masakannya gulai tunjangnya sangat cocok dengan lidah saya yang Minang totok ini. Nah Iput sering berbusana seperti kebanyakan anak-anak perempuan sesusia dia yang banyak berlalu-lalang di Pasar Aceh, berjilbab, bercelana jin atau katun yang ketat dan blus setengah badan dengan belahan di kiri kanan, sehingga hampir tidak ada ruang antara kulit dan pakaian yang membungkusnya. Dan Iput yang berpostur langsing itu adalah perempuan yang tidak saja dianugerahi Tuhan wajah yang menawan, tetapi juga pinggul yang penuh dan pangkal kaki yang berisi. S
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Iyo Pak Mul, ambo pernah manyubarang ka Insel Mainau tu. Rancak bana. Untuak bungo ros ukatu itu ado sakita 400-500 species kalau ambo ndak salah, alun lai pohon palem dan dahlia, bungo nan kini jadi slogan Kiktinggi 'The City of Dahlia' sajak tahun 2011 lalu. Konstanz iko antik dek karano sajak abad ke-15 ndak banyak barubah. Itulah sababnyo urang Juruman mambari namo saroman itu (Constance dalam lidah Inggrih). Tampek Pak Mul, Bad Endbach, ambo caliak di interrnet salah satu pusat spa dan turis di Juruman bagian barat. Pasti juo rancak. Sajak tahun bara Pak Mul di sinan? Wassalam, Akmal Sent from my iPad2 On Aug 6, 2012, at 5:39 PM, "Muljadi Ali Basjah" wrote: > Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral. > > Oh kironyo Bapak Akmal N. Basral novelist nan tamusahua itu, semoga semakin > labiah sukksses ambo doakan. > > Konstanz am Bodensee (Konstanz didanau Boden), iyo kota indah, > Universitas yang muda tapi terkenal. > Nan tamusahua bana tantu sajo pulau Mainau ditangah Bodensee itu. > Dilain terkenal dek Taman Bungonyo, juo famosa dek motornyo , yakni Pangeran > dari Swedia nan marelakan Hak nyo sebagai pawarih Tahta kerajoan Swedia, demi > beristrikan padusi pilihannyo nan bukan bangsawan. > Kudiannyo antah baa pulo caritonyo bacarai sasudah kiro-2 40 thn > nikah,. sudah tu dipasuntiangnyo mantan AsPri-nyo nan kabetulan sajo 35 > tahun labiah mudo umuanyo. > > Klima didaerah Bodensee iko untuak Juruman memang nan paliang tropislah. > > Ambo tingga didusun, urang gunuang, diudik, Bad Endbach namo desanyo. > > Sakitu dulu ota dari ambo, nan lah mangencong pulo saketek,' > Wassalam, > > Muljadi Ali Basjah. > > > Original-Nachricht >> Datum: Mon, 6 Aug 2012 15:25:13 +0700 >> Von: "Akmal N. Basral" >> An: "rantaunet@googlegroups.com" >> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > >> Tarimo kasih Pak Muljadi ateh tambahan informasinyo. >> Buliah ambo tahu bapak tingga di Jaruman di kota ma? >> >> Ambo pernah sabanta di Konstanz-am-Bodensee mid-90'an. >> Novel patamo nan ambo tulih "Imperia" (2005) basetting di kota ketek di >> Jaruman Salatan ko. >> >> Tschüß, >> >> Akmal >> >> >> On Aug 6, 2012, at 2:00 PM, "Muljadi Ali Basjah" wrote: >> >>> Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato >> para Pambaco nan Budiman. >>> >>> Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan ahli >> Agamo , bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana doo, >> konon pulo Bahaso Arab (Al Quran). >>> >>> Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak dilogika >> ambo. Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni baa..., dima, jo >> sia, mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan, gerak >> gerik (mimik dan gestik) dll. >>> Kesimpulan bukan hanyo Jilbab, pakian ketat, ataupun disain yang >> longgar, sepatu tinggi sajo. Tetapi perlakuan2 gerak gerik (mimik dan >> gestik) yang >> bisa menimbulkan perhatian ataupun memancarkan sinar yang memikat kearah >> sexuil seseurang. >>> Jadi, contoh extremnyo, misalnyo seseorang wanita remaja yang >> cantik-luar (rupa dan badannya) mengenakan pakaian Busana Muslim, nan ketat, >> sepatu >> tinggi tumit, make up yang memikat (Eye Shadow, Bulu Mata ; Alis mata, etc.) >> , bajalan dipasa Ikan, sarupo bajalan pragawati di catwalk. >>> Ambo raso kalu padusi mudo nan berpostur pragawati, apolai nan >> profesional, pakai Burkahpun kalau inyo nak memikat/memukau ataupun menarik >> perhatianbisa2 sajo. >>> >>> Subaliaknyo, pihak lelaki pun musti baitu pulo, usah basipaik dan >> batingkah laku nyak MALAPIA nan tampak dimato, co Unto2 sabulan alun basuo >> aia. >> Diawak, kaum lelaki tiangnyo duu, reaksinyo b.. >>> >>> >>> Mako dari itu, nan paralu bana diisi manuruik ambo, adolah utak manusia >> itu. Jadi kalau bapandidiakan elok/bana, misalnyo mancaliak padusi rancak >> nan babusana nan marangsang coapopunindak takajuik total. Mangucaplah, >> dan sadarilah , didunia iko, labiah banyak nan buruak dari eloknyo. >>> >>> DiEropa iko pun umumnyo, baitu manuruik pandapek ambo. Anak2 dari >> urangtuo nan berpandidiakan walaupun sesamo urang kapialah manuruik kito2 , >> mayoritas memang punyo etika, tapi tantu sajo norma2 itu manuruik kultur jo >> budaya masiang2 etnis. Mungkin wakatu maso pubertas aga rebellis, tapi urang >> tuo nan batangguang jawab, musti w
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Ini saya dapat pembahasan yang cukup terang dalam Al-Quran, aya dapatkan dari sebuah blog seorang ustaz di Malaysia. http://mahaguru58.blogspot.com/2011/12/rambut-wanita-apakah-ia-termasuk.html WNS From: "zubir.a...@gmail.com" To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Monday, August 6, 2012 11:08 PM Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Kanakan Ronald di Depok n sanak palanta. Ghaso2 'e,nn heboh mampacatuihkan su'al rambuik padusi nn sudah baligh, tamasuak aurat apo bukan nn kemudian bakambang manjadi pakai Jilbab di palanta ko;iolah awak laki2 je nyeh. Maa nyo suaro or pandangan sanak2 padusi awak anggota palanta ko. Mari kito tunggu pandapek mereka.Ok? JB,DtRJ,di Bonjer,Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone From: ronaldppu...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 09:30:53 + To: ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Mamak-mamak, Bundo dan handai taulan RantauNet, Pakaro jilbab (hijab) ko sabananyo pakaro yang alah salasai sajak zaman dahulu, indak ado Ulama nan basalisiah pandapek tentang kewajiban lelaki dan perempuan manutuik aurat nan sasuai jo syariat. Implementasinyo ado pado pakaian wakatu pelaksanaan sholat. Baitulah pakaian yang semustinyo, baik katiko sholat, maupun katiko indak sholat. Sapakaik, indak ado monopoli tafsir. Cuma, dek "ulama" balakangan, di utak-atiklah baliak masalah iko, dikatokan sebagai tradisi lah, sebagai "tidak wajib" lah, malah ado pulo yang bapandapek "menjilbabkan hati" labiah penting dari bajilbab (hijab) itu sendiri. Dicari berbagai alasan, tamasuak diambiaklah contoh padusi-padusi yang ba jilbab tapi berperilaku buruak, sahinggo disimpulkan : ndak dek jilbab gai urang ka elok doh, yang penting hati jo parangai. Cubo tanyo ka ulama nan tun, baa pandapeknyo katiko anak gadih jo istri nyo sholat tanpa pakai mukena, hanyo pakai rok salutuik rambuik tagerai baju langan pendek ? kalau inyo buliahkan, bararti batua kalau "ulama" nyo pakai tanda kutip. Para wanita muslimin memahami baso dalam sholat mereka harus manutuik aurat, mamakai pakaian longgar yang tatutuik saluruahnyo kecuali wajah jo tapak tangan. Pakaro kamudian setelah sholat akan kembali dibuka itu urat, atau tetap ditutuik seperti ketika sholat, itu pilihan. Sangat simple bukan ? sangenek Wassalam, Ronald - Depok Powered by Telkomsel BlackBerry® From: "Darwin Bahar" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 14:58:05 +0700 To: Palanta Rantaunet ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Angku Muljadi di Jaruman Sharing ciek. Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan ambo di Superkoran berjudul AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan di Aceh (2007/2008), dan pernah dilewakan di Palanta ko. Wassalam, HDB-SBK (L, 69) Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja sebelum ini sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya. Dan tentu saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga lekuk-lekuk tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan hitam dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai seorang muslimah, Indah taat beribadah. Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada Indah? Tidak sukar menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah mempunyai wajah menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria normal. Namun sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran agama yang saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk “menundukkan pandangan” terhadap apa yang dapat menimbulkan “fantasi-fantasi liar” dalam fikiran saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu sering-sering “menundukkan pandangan” saya. Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecantikan perempuan Aceh yang eksotik. Sebagai pemula dan tidak memiliki pendidikan formal kesekretariatan, pekerjaan Iput yang lulusan D-3 ekonomi itu cukup bagus, dan perilakunya santun. Sebagai muslimah Iput hampir selalu shalat tepat waktu. Sesuai dengan aturan yang berlaku di NAD, Iput tiap hari berjilbab. Tetapi dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepadanya, kalau Iput lewat di depan meja saya, atau kebetulan berjalan membelakangi saya, saya sering terpaksa “menundukkan pandangan” saya. SWGL (So what gitu lho)? Setiap hari Sabtu dan Minggu belakangan ini saya punya kebiasaan, shalat Zuhur di Masjid Baiturrahman yang bersebelahan dengan Pasar Aceh yang hanya berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kosan saya. Setelah itu makan siang di restoran Padang yang masakannya gulai tunjangnya sangat cocok dengan lidah saya yang Minang totok ini. Nah Iput sering berbusana seperti kebanyakan anak-anak perempuan sesusia dia yang banyak berlalu-lalang di Pasar
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral. Ambo disiko sajak thn. 1993, tapi sabalunnyo ambo lai acok juo main kasiko. Novel2 nan Pak Akmal N.Basral karang, apokah ado juo nan diparuntuakan E-Book? Wassalam, Muljadi Ali Basjah Original-Nachricht > Datum: Mon, 6 Aug 2012 23:12:32 +0700 > Von: "Akmal N. Basral" > An: "rantaunet@googlegroups.com" > Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > Iyo Pak Mul, ambo pernah manyubarang ka Insel Mainau tu. Rancak bana. > Untuak bungo ros ukatu itu ado sakita 400-500 species kalau ambo ndak salah, > alun lai pohon palem dan dahlia, bungo nan kini jadi slogan Kiktinggi 'The > City of Dahlia' sajak tahun 2011 lalu. > > Konstanz iko antik dek karano sajak abad ke-15 ndak banyak barubah. Itulah > sababnyo urang Juruman mambari namo saroman itu (Constance dalam lidah > Inggrih). > > Tampek Pak Mul, Bad Endbach, ambo caliak di interrnet salah satu pusat spa > dan turis di Juruman bagian barat. Pasti juo rancak. Sajak tahun bara Pak > Mul di sinan? > > Wassalam, > > Akmal > > Sent from my iPad2 > > On Aug 6, 2012, at 5:39 PM, "Muljadi Ali Basjah" wrote: > > > Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral. > > > > Oh kironyo Bapak Akmal N. Basral novelist nan tamusahua itu, semoga > semakin labiah sukksses ambo doakan. > > > > Konstanz am Bodensee (Konstanz didanau Boden), iyo kota indah, > Universitas yang muda tapi terkenal. > > Nan tamusahua bana tantu sajo pulau Mainau ditangah Bodensee itu. > > Dilain terkenal dek Taman Bungonyo, juo famosa dek motornyo , yakni > Pangeran dari Swedia nan marelakan Hak nyo sebagai pawarih Tahta kerajoan > Swedia, demi beristrikan padusi pilihannyo nan bukan bangsawan. > > Kudiannyo antah baa pulo caritonyo bacarai sasudah kiro-2 40 thn > nikah,. sudah tu dipasuntiangnyo mantan AsPri-nyo nan kabetulan sajo 35 > tahun labiah mudo umuanyo. > > > > Klima didaerah Bodensee iko untuak Juruman memang nan paliang tropislah. > > > > Ambo tingga didusun, urang gunuang, diudik, Bad Endbach namo desanyo. > > > > Sakitu dulu ota dari ambo, nan lah mangencong pulo saketek,' > > Wassalam, > > > > Muljadi Ali Basjah. > > > > > > Original-Nachricht > >> Datum: Mon, 6 Aug 2012 15:25:13 +0700 > >> Von: "Akmal N. Basral" > >> An: "rantaunet@googlegroups.com" > >> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > >> Tarimo kasih Pak Muljadi ateh tambahan informasinyo. > >> Buliah ambo tahu bapak tingga di Jaruman di kota ma? > >> > >> Ambo pernah sabanta di Konstanz-am-Bodensee mid-90'an. > >> Novel patamo nan ambo tulih "Imperia" (2005) basetting di kota ketek di > >> Jaruman Salatan ko. > >> > >> Tschüß, > >> > >> Akmal > >> > >> > >> On Aug 6, 2012, at 2:00 PM, "Muljadi Ali Basjah" > wrote: > >> > >>> Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato > >> para Pambaco nan Budiman. > >>> > >>> Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan > ahli > >> Agamo , bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana > doo, > >> konon pulo Bahaso Arab (Al Quran). > >>> > >>> Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak > dilogika > >> ambo. Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni baa..., > dima, jo > >> sia, mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan, > gerak > >> gerik (mimik dan gestik) dll. > >>> Kesimpulan bukan hanyo Jilbab, pakian ketat, ataupun disain yang > >> longgar, sepatu tinggi sajo. Tetapi perlakuan2 gerak gerik (mimik dan > gestik) yang > >> bisa menimbulkan perhatian ataupun memancarkan sinar yang memikat > kearah > >> sexuil seseurang. > >>> Jadi, contoh extremnyo, misalnyo seseorang wanita remaja yang > >> cantik-luar (rupa dan badannya) mengenakan pakaian Busana Muslim, nan > ketat, sepatu > >> tinggi tumit, make up yang memikat (Eye Shadow, Bulu Mata ; Alis mata, > etc.) > >> , bajalan dipasa Ikan, sarupo bajalan pragawati di catwalk. > >>> Ambo raso kalu padusi mudo nan berpostur pragawati, apolai nan > >> profesional, pakai Burkahpun kalau inyo nak memikat/memukau ataupun > menarik > >> perhatianbisa2 sajo. > >>> > >>> Subaliaknyo, pihak lelaki pun musti baitu pulo, usah basipaik dan > >> bating
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Sanak, Ado pulo ulama bapandapek suara perempuan juga aurat. Yusuf Estes, pastor nan kudian jadi imam di US, sapaham jo itu. Waktu kami maundang beliau untuk ceramah, inyo mengeritik ditampilkannyo qoriah di pembukaan acara. Padahal kito tahu banyak pejuang wanita Islam yang ikut berperang dan memimpin pasukan. Baa caronyo memberi komando, kalau suaronyo aurat pulo. Baa gak ati? 2012/8/6 wannofri samry > Ini saya dapat pembahasan yang cukup terang dalam Al-Quran, aya dapatkan > dari sebuah blog seorang ustaz di Malaysia. > > > http://mahaguru58.blogspot.com/2011/12/rambut-wanita-apakah-ia-termasuk.html > > > WNS > > -- > *From:* "zubir.a...@gmail.com" > *To:* rantaunet@googlegroups.com > *Sent:* Monday, August 6, 2012 11:08 PM > > *Subject:* Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > Kanakan Ronald di Depok n sanak palanta. > Ghaso2 'e,nn heboh mampacatuihkan su'al rambuik padusi nn sudah baligh, > tamasuak aurat apo bukan nn kemudian bakambang manjadi pakai Jilbab di > palanta ko;iolah awak laki2 je nyeh. > Maa nyo suaro or pandangan sanak2 padusi awak anggota palanta ko. > Mari kito tunggu pandapek mereka.Ok? > JB,DtRJ,di Bonjer,Jakbar. > Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone > -- > *From: * ronaldppu...@gmail.com > *Sender: * rantaunet@googlegroups.com > *Date: *Mon, 6 Aug 2012 09:30:53 + > *To: * > *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com > *Subject: *Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > Mamak-mamak, Bundo dan handai taulan RantauNet, > > Pakaro jilbab (hijab) ko sabananyo pakaro yang alah salasai sajak zaman > dahulu, indak ado Ulama nan basalisiah pandapek tentang kewajiban lelaki > dan perempuan manutuik aurat nan sasuai jo syariat. Implementasinyo ado > pado pakaian wakatu pelaksanaan sholat. Baitulah pakaian yang semustinyo, > baik katiko sholat, maupun katiko indak sholat. Sapakaik, indak ado > monopoli tafsir. > > Cuma, dek "ulama" balakangan, di utak-atiklah baliak masalah iko, > dikatokan sebagai tradisi lah, sebagai "tidak wajib" lah, malah ado pulo > yang bapandapek "menjilbabkan hati" labiah penting dari bajilbab (hijab) > itu sendiri. Dicari berbagai alasan, tamasuak diambiaklah contoh > padusi-padusi yang ba jilbab tapi berperilaku buruak, sahinggo disimpulkan > : ndak dek jilbab gai urang ka elok doh, yang penting hati jo parangai. > Cubo tanyo ka ulama nan tun, baa pandapeknyo katiko anak gadih jo istri > nyo sholat tanpa pakai mukena, hanyo pakai rok salutuik rambuik tagerai > baju langan pendek ? kalau inyo buliahkan, bararti batua kalau "ulama" nyo > pakai tanda kutip. > > Para wanita muslimin memahami baso dalam sholat mereka harus manutuik > aurat, mamakai pakaian longgar yang tatutuik saluruahnyo kecuali wajah jo > tapak tangan. Pakaro kamudian setelah sholat akan kembali dibuka itu urat, > atau tetap ditutuik seperti ketika sholat, itu pilihan. Sangat simple bukan > ? > > > sangenek > > Wassalam, > Ronald - Depok > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- > *From: * "Darwin Bahar" > *Sender: * rantaunet@googlegroups.com > *Date: *Mon, 6 Aug 2012 14:58:05 +0700 > *To: *Palanta Rantaunet > *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com > *Subject: *Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > *Angku Muljadi di Jaruman* > *Sharing ciek.* > *Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan ambo di Superkoran berjudul > AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan di Aceh (2007/2008), dan > pernah dilewakan di Palanta ko.* > *Wassalam, HDB-SBK (L, 69) * > > Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja sebelum ini > sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya. Dan > tentu saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga > lekuk-lekuk tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan > hitam dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai > seorang muslimah, Indah taat beribadah. > Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada Indah? Tidak sukar > menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah mempunyai > wajah menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria normal. > Namun sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran agama > yang saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk “menundukkan > pandangan” terhadap apa yang dapat menimbulkan “fantasi-fantasi liar” dalam > fikiran saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu sering-sering > “menundukkan pandangan” saya. > Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecantikan perempuan Aceh > yang eksotik. Sebagai pemula dan tidak memiliki pendidikan formal > k
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Mamak Soal jilbab ko kan lah ado suaro dari padusi RN yang diwakili oleh bundo Evy, Jilbab ndak bajilbab akhlak padusi babaliak ka diri masiang padusi nantun dan yang tau tantu yg maha tahu yang di ateh nantun... So.. Reni cuma senyum2 see mancaliak tread ko dgn kato lain "Heboh Bo " walaupun belum memakai jilbab, berusaha tidak memakai pakaian yang pendek-pendek dan ngetat. Semoga dari hal2 kecil ini, nantinya bisa memakai jilbab karena keinginan sendiri tanpa pengaruh orang lain dan hati menjadi bersih dan bisa menjadi orang baik, selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya ( menjalankan rukun Islam lah) Surga ataupun neraka yang menentukan hanyalah Allah, sekarang hanya bisa berusaha menjalani hidup dengan baik agar kelak di akherat nanti bisa bahagia seperti hidup di dunia ini. Dan terus bersyukur karna Allah masih memberi kesempatan untuk belajar banyak hal. Dan tetap sadar bahwa hidup ini masih jauh sempurna seperti yang diharapkan oleh Allah Senyum simpulbe my self... Renny.Bintara Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: zubir.a...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 16:08:19 To: Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Kanakan Ronald di Depok n sanak palanta. Ghaso2 'e,nn heboh mampacatuihkan su'al rambuik padusi nn sudah baligh, tamasuak aurat apo bukan nn kemudian bakambang manjadi pakai Jilbab di palanta ko;iolah awak laki2 je nyeh. Maa nyo suaro or pandangan sanak2 padusi awak anggota palanta ko. Mari kito tunggu pandapek mereka.Ok? JB,DtRJ,di Bonjer,Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: ronaldppu...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 09:30:53 To: Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Mamak-mamak, Bundo dan handai taulan RantauNet, Pakaro jilbab (hijab) ko sabananyo pakaro yang alah salasai sajak zaman dahulu, indak ado Ulama nan basalisiah pandapek tentang kewajiban lelaki dan perempuan manutuik aurat nan sasuai jo syariat. Implementasinyo ado pado pakaian wakatu pelaksanaan sholat. Baitulah pakaian yang semustinyo, baik katiko sholat, maupun katiko indak sholat. Sapakaik, indak ado monopoli tafsir. Cuma, dek "ulama" balakangan, di utak-atiklah baliak masalah iko, dikatokan sebagai tradisi lah, sebagai "tidak wajib" lah, malah ado pulo yang bapandapek "menjilbabkan hati" labiah penting dari bajilbab (hijab) itu sendiri. Dicari berbagai alasan, tamasuak diambiaklah contoh padusi-padusi yang ba jilbab tapi berperilaku buruak, sahinggo disimpulkan : ndak dek jilbab gai urang ka elok doh, yang penting hati jo parangai. Cubo tanyo ka ulama nan tun, baa pandapeknyo katiko anak gadih jo istri nyo sholat tanpa pakai mukena, hanyo pakai rok salutuik rambuik tagerai baju langan pendek ? kalau inyo buliahkan, bararti batua kalau "ulama" nyo pakai tanda kutip. Para wanita muslimin memahami baso dalam sholat mereka harus manutuik aurat, mamakai pakaian longgar yang tatutuik saluruahnyo kecuali wajah jo tapak tangan. Pakaro kamudian setelah sholat akan kembali dibuka itu urat, atau tetap ditutuik seperti ketika sholat, itu pilihan. Sangat simple bukan ? sangenek Wassalam, Ronald - Depok Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Darwin Bahar" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 14:58:05 To: Palanta Rantaunet Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Angku Muljadi di Jaruman Sharing ciek. Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan ambo di Superkoran berjudul AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan di Aceh (2007/2008), dan pernah dilewakan di Palanta ko. Wassalam, HDB-SBK (L, 69) Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja sebelum ini sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya. Dan tentu saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga lekuk-lekuk tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan hitam dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai seorang muslimah, Indah taat beribadah. Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada Indah? Tidak sukar menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah mempunyai wajah menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria normal. Namun sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran agama yang saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk "menundukkan pandangan" terhadap apa yang dapat menimbulkan "fantasi-fantasi liar" dalam fikiran saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu sering-sering "menundukkan pandangan" saya. Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecanti
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Oh Bad Endbach, rancak mah, tantu sajuak rantau rancak yo? http://en.wikipedia.org/wiki/Bad_Endbach http://www.maplandia.com/germany/hessen/giesharpen/marburg-biedenkopf/bad-endbach/ http://weather.yahoo.com/germany/hesse/bad-endbach-20162388/ http://www.bad-endbach.de/ Salam, -- MakNgah --- In rantau...@yahoogroups.com, "Muljadi Ali Basjah" wrote: > > Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral. > > Ambo disiko sajak thn. 1993, tapi sabalunnyo ambo lai acok juo main kasiko. > > Novel2 nan Pak Akmal N.Basral karang, apokah ado juo nan diparuntuakan E-Book? > > > Wassalam, > Muljadi Ali Basjah > > Original-Nachricht > > Datum: Mon, 6 Aug 2012 23:12:32 +0700 > > Von: "Akmal N. Basral" > > An: "rantaunet@googlegroups.com" > > Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > Iyo Pak Mul, ambo pernah manyubarang ka Insel Mainau tu. Rancak bana. > > Untuak bungo ros ukatu itu ado sakita 400-500 species kalau ambo ndak salah, > > alun lai pohon palem dan dahlia, bungo nan kini jadi slogan Kiktinggi 'The > > City of Dahlia' sajak tahun 2011 lalu. > > > > Konstanz iko antik dek karano sajak abad ke-15 ndak banyak barubah. Itulah > > sababnyo urang Juruman mambari namo saroman itu (Constance dalam lidah > > Inggrih). > > > > Tampek Pak Mul, Bad Endbach, ambo caliak di interrnet salah satu pusat spa > > dan turis di Juruman bagian barat. Pasti juo rancak. Sajak tahun bara Pak > > Mul di sinan? > > > > Wassalam, > > > > Akmal > > > > Sent from my iPad2 > > > > On Aug 6, 2012, at 5:39 PM, "Muljadi Ali Basjah" wrote: > > > > > Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral. > > > > > > Oh kironyo Bapak Akmal N. Basral novelist nan tamusahua itu, semoga > > semakin labiah sukksses ambo doakan. > > > > > > Konstanz am Bodensee (Konstanz didanau Boden), iyo kota indah, > > Universitas yang muda tapi terkenal. > > > Nan tamusahua bana tantu sajo pulau Mainau ditangah Bodensee itu. > > > Dilain terkenal dek Taman Bungonyo, juo famosa dek motornyo , yakni > > Pangeran dari Swedia nan marelakan Hak nyo sebagai pawarih Tahta kerajoan > > Swedia, demi beristrikan padusi pilihannyo nan bukan bangsawan. > > > Kudiannyo antah baa pulo caritonyo bacarai sasudah kiro-2 40 thn > > nikah,. sudah tu dipasuntiangnyo mantan AsPri-nyo nan kabetulan sajo 35 > > tahun labiah mudo umuanyo. > > > > > > Klima didaerah Bodensee iko untuak Juruman memang nan paliang tropislah. > > > > > > Ambo tingga didusun, urang gunuang, diudik, Bad Endbach namo desanyo. > > > > > > Sakitu dulu ota dari ambo, nan lah mangencong pulo saketek,' > > > Wassalam, > > > > > > Muljadi Ali Basjah. > > > > > > > > > Original-Nachricht > > >> Datum: Mon, 6 Aug 2012 15:25:13 +0700 > > >> Von: "Akmal N. Basral" > > >> An: "rantaunet@googlegroups.com" > > >> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > > > >> Tarimo kasih Pak Muljadi ateh tambahan informasinyo. > > >> Buliah ambo tahu bapak tingga di Jaruman di kota ma? > > >> > > >> Ambo pernah sabanta di Konstanz-am-Bodensee mid-90'an. > > >> Novel patamo nan ambo tulih "Imperia" (2005) basetting di kota ketek di > > >> Jaruman Salatan ko. > > >> > > >> Tschüß, > > >> > > >> Akmal > > >> > > >> > > >> On Aug 6, 2012, at 2:00 PM, "Muljadi Ali Basjah" > > wrote: > > >> > > >>> Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato > > >> para Pambaco nan Budiman. > > >>> > > >>> Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan > > ahli > > >> Agamo , bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana > > doo, > > >> konon pulo Bahaso Arab (Al Quran). > > >>> > > >>> Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak > > dilogika > > >> ambo. Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni baa..., > > dima, jo > > >> sia, mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan, > > gerak > > >> gerik (mimik dan gestik) dll. > > >>> Kesimpulan bukan hanyo Jilbab, pakian ketat, ataupun disain yang > > >&g
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Urban Legend: Kabanyo, ado duo tetangga Urang Batawi bacakak soal Babu nan indak Bajilbab. Nyit Sungut modifikasi caritonyo: A: Babu Lu tak pakai Jilbab! B: Babu Lu yang tak pakai Jilbab! Polisi Orang Padang: Babulu tak Babulu, naik! [suruh naik mobil keduanya :)] -- Nyit Sungut --- In rantau...@yahoogroups.com, ajo duta wrote: > > Sanak, > > Ado pulo ulama bapandapek suara perempuan juga aurat. Yusuf Estes, pastor > nan kudian > jadi imam di US, sapaham jo itu. Waktu kami maundang beliau untuk ceramah, > inyo mengeritik > ditampilkannyo qoriah di pembukaan acara. Padahal kito tahu banyak pejuang > wanita Islam > yang ikut berperang dan memimpin pasukan. Baa caronyo memberi komando, > kalau suaronyo > aurat pulo. > > Baa gak ati? > > 2012/8/6 wannofri samry > > > Ini saya dapat pembahasan yang cukup terang dalam Al-Quran, aya dapatkan > > dari sebuah blog seorang ustaz di Malaysia. > > > > http://mahaguru58.blogspot.com/2011/12/rambut-wanita-apakah-ia-termasuk.html > > > > WNS > > -- > > *From:* "zubir.amin@..." > > *To:* rantaunet@googlegroups.com > > *Sent:* Monday, August 6, 2012 11:08 PM > > > > *Subject:* Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > > Kanakan Ronald di Depok n sanak palanta. > > Ghaso2 'e,nn heboh mampacatuihkan su'al rambuik padusi nn sudah baligh, > > tamasuak aurat apo bukan nn kemudian bakambang manjadi pakai Jilbab di > > palanta ko;iolah awak laki2 je nyeh. > > Maa nyo suaro or pandangan sanak2 padusi awak anggota palanta ko. > > Mari kito tunggu pandapek mereka.Ok? > > JB,DtRJ,di Bonjer,Jakbar. -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Wa'alaikumsalam Wr. Wb Pak Mul, Wah, ampia 20 tahun yo. Saandainyo ambo tau sajak dulu, sacaro teknis lai bisa batamu Pak Mul dek ambo di sinan '95-96. Novel ambo nan ado versi e-booknyo adalah Sang Pencerah (kisah KH Ahmad Dahlan mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah). Sabanonyo ambo ingin novel Presiden Prawiranegara tantang panjuangan Pak Sjaf samaso PDRI juo dibuekkan e-book oleh publisher, tapi sajauah ko alun. Jadi kalau Pak Mul browsing dan ado batamu ebook novel tu, maka itu adalah ilegal. Kadang-kadang soal saroman iko agak dilematis. Ambo ingin saluruah buku ambo dibuek e-book, bahkan free e-book (free apps). Namun agak batenggang raso jo publisher nan alah memproduksi meski copyright di tangan ambo. Salam, Akmal N. Basral Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Muljadi Ali Basjah" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 06 Aug 2012 19:51:15 To: Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral. Ambo disiko sajak thn. 1993, tapi sabalunnyo ambo lai acok juo main kasiko. Novel2 nan Pak Akmal N.Basral karang, apokah ado juo nan diparuntuakan E-Book? Wassalam, Muljadi Ali Basjah Original-Nachricht > Datum: Mon, 6 Aug 2012 23:12:32 +0700 > Von: "Akmal N. Basral" > An: "rantaunet@googlegroups.com" > Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > Iyo Pak Mul, ambo pernah manyubarang ka Insel Mainau tu. Rancak bana. > Untuak bungo ros ukatu itu ado sakita 400-500 species kalau ambo ndak salah, > alun lai pohon palem dan dahlia, bungo nan kini jadi slogan Kiktinggi 'The > City of Dahlia' sajak tahun 2011 lalu. > > Konstanz iko antik dek karano sajak abad ke-15 ndak banyak barubah. Itulah > sababnyo urang Juruman mambari namo saroman itu (Constance dalam lidah > Inggrih). > > Tampek Pak Mul, Bad Endbach, ambo caliak di interrnet salah satu pusat spa > dan turis di Juruman bagian barat. Pasti juo rancak. Sajak tahun bara Pak > Mul di sinan? > > Wassalam, > > Akmal > > Sent from my iPad2 > > On Aug 6, 2012, at 5:39 PM, "Muljadi Ali Basjah" wrote: > > > Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral. > > > > Oh kironyo Bapak Akmal N. Basral novelist nan tamusahua itu, semoga > semakin labiah sukksses ambo doakan. > > > > Konstanz am Bodensee (Konstanz didanau Boden), iyo kota indah, > Universitas yang muda tapi terkenal. > > Nan tamusahua bana tantu sajo pulau Mainau ditangah Bodensee itu. > > Dilain terkenal dek Taman Bungonyo, juo famosa dek motornyo , yakni > Pangeran dari Swedia nan marelakan Hak nyo sebagai pawarih Tahta kerajoan > Swedia, demi beristrikan padusi pilihannyo nan bukan bangsawan. > > Kudiannyo antah baa pulo caritonyo bacarai sasudah kiro-2 40 thn > nikah,. sudah tu dipasuntiangnyo mantan AsPri-nyo nan kabetulan sajo 35 > tahun labiah mudo umuanyo. > > > > Klima didaerah Bodensee iko untuak Juruman memang nan paliang tropislah. > > > > Ambo tingga didusun, urang gunuang, diudik, Bad Endbach namo desanyo. > > > > Sakitu dulu ota dari ambo, nan lah mangencong pulo saketek,' > > Wassalam, > > > > Muljadi Ali Basjah. > > > > > > Original-Nachricht > >> Datum: Mon, 6 Aug 2012 15:25:13 +0700 > >> Von: "Akmal N. Basral" > >> An: "rantaunet@googlegroups.com" > >> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > >> Tarimo kasih Pak Muljadi ateh tambahan informasinyo. > >> Buliah ambo tahu bapak tingga di Jaruman di kota ma? > >> > >> Ambo pernah sabanta di Konstanz-am-Bodensee mid-90'an. > >> Novel patamo nan ambo tulih "Imperia" (2005) basetting di kota ketek di > >> Jaruman Salatan ko. > >> > >> Tschüß, > >> > >> Akmal > >> > >> > >> On Aug 6, 2012, at 2:00 PM, "Muljadi Ali Basjah" > wrote: > >> > >>> Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato > >> para Pambaco nan Budiman. > >>> > >>> Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan > ahli > >> Agamo , bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana > doo, > >> konon pulo Bahaso Arab (Al Quran). > >>> > >>> Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak > dilogika > >> ambo. Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni baa..., > dima, jo > >> sia, mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan, > gerak > >> gerik (mimik dan
Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Aha...takana Kongres Muhamadiyah 1930 di Kiktenggi. Haji Rasul basitagang jo nan mudo2 soal suaro induak2 ko. Siti Rasyidah, gadih rancak kamek manyalinok dari sayap Muhammadiyah Aisyiyah ka bapidato pakai mik di muko hadirin peserta kongres. Haji Rasul, Jamil Djambek, dan nan gaek2 indak katuju dek e doh: suaro induak2 ko aurat kecek e (tapi aneh e kalau tilawatil Qur'an induak2 mamamerkan suaro merdu e pakai mik indak baa doh). Nan mudo2 anggota Muhammadiyah (KH Abd Mu'thi, K.H. Mas Mansur dll) manantang. Bagadiguah dulu, baluambek kato-kato, walau kasudahannyo Nan gaek2 mangalah. Liek: Dari: ajo duta Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Senin, 6 Agustus 2012 20:12 Judul: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Sanak, Ado pulo ulama bapandapek suara perempuan juga aurat. Yusuf Estes, pastor nan kudian jadi imam di US, sapaham jo itu. Waktu kami maundang beliau untuk ceramah, inyo mengeritik ditampilkannyo qoriah di pembukaan acara. Padahal kito tahu banyak pejuang wanita Islam yang ikut berperang dan memimpin pasukan. Baa caronyo memberi komando, kalau suaronyo aurat pulo. Baa gak ati? 2012/8/6 wannofri samry Ini saya dapat pembahasan yang cukup terang dalam Al-Quran, aya dapatkan dari sebuah blog seorang ustaz di Malaysia. > > >http://mahaguru58.blogspot.com/2011/12/rambut-wanita-apakah-ia-termasuk.html > > >WNS > > Hamka, Ajahku: Riwajat hidup Dr. Abd. Karim Amrullah dan perdjuangan kaum agama di Sumatera. Djakarta: Djajamurni, 1967, hlm. 164-8. Mengenai pemikiran Haji Rasul tentang suaro induak2, liek: KitabCermin Terus-nyo (1929-1930). A nan indak dipatangkakan dek rang Minang ko? Sagalo e: sajak dari jas, dasi, sampai sarawa pantalon dipatangkakan. Baco artikel Nico Kaptein tantang masalah ko: Batua kecek sorang musafir Ulando tahun 1850-an: "Urang Minangkabau dilahiakan untuak mangecek. kapintaran e mangecek ateh lo pado Kaum Republik di Parancih lai", kecek e. Liek: (kutipan di halaman 55). [Tollens, L.J.A]. 1856. “Fragmenten uit eene onuitgegeven reize naar Padang en deszelfs bovenlanden”, Warnasarie, Indisch Jaaboekje, pp. 1-56. Batavia: Lange & Co. Wassalam, Suryadi Kaptein, Nico J.G. 2009. “Southeast Asian debates and Middle Eastern inspiration: European dress in Minangkabau at the beginning of the 20th century.” In: Eric Tagliacozzo (ed.), Southeast Asia and the Middle East: Islam, movement, and the longue durée, pp.176-195. Singapore: NUS Press/Stanfrod: Stanford University Press. -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Iyo lah Dinda. Kok dipaturuikkan pulo kecek Buya Yusuf Estes ko di siko, a pulo katenggang Ciek Unieng Elly Kasim beko :) Salam dari sabaliek bumi Wassalam, HDB-SBK (L, 69) --- In rantau...@yahoogroups.com, ajo duta wrote: > > Sanak, > > Ado pulo ulama bapandapek suara perempuan juga aurat. Yusuf Estes, pastor nan kudian jadi imam di US, sapaham jo itu. Waktu kami maundang beliau untuk ceramah, inyo mengeritik ditampilkannyo qoriah di pembukaan acara. Padahal kito tahu banyak pejuang wanita Islam yang ikut berperang dan memimpin pasukan. Baa caronyo memberi komando, kalau suaronyo aurat pulo. Baa gak ati? > > 2012/8/6 wannofri samry -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Reni yang baik, Seperti yang sudah saya ceritakan pada email yang lalu, maka persoalan jilbab ini terpulang pada kepribadian kita sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau tidak dalam menjalani agama. Saya tidak menafikan bahwa " Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri mereka bahwa sebagian besar wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian atau bekerja. Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam diidentifikasi dengan pemakaian jilbab – konsep yang diajarkan di sekolah, melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi suatu identitas, misalnya Perancis. Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat bahwa jilbab yang dikenakan oleh wanita Muslim, dianggap tidak memiliki landasan dalam kitab Allah dan merupakan suatu suatu produk budaya Arab. Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang saat ini. Meskipun kata Kata “Hijab” muncul dalam Al-Qur’an yaitu dalam Surat 7:46, 17:45, 19:17, 33:53, 38:32, 41:5, dan 42:51. Tetapi tidak ada sekalipun merujuk kepada penutup kepala atau bahkan berkaitan dengan busana yang diharuskan oleh umat Muslim, kecuali yang tersebut dalam menata pergaulan mukmin , yaitu MENJAGA PANDANG ! (QS 24 ayat 30 dan 31, yang ternyata ditujukan kepada KAUM PRIA juga. Jadi hemat saya, ada 4 aturan dalam berbusana yang juga berlandaskan Al Quran juga, yaitu : 1. Pakaian Sopan dan baik . Begini bunyi ayatnya “Hai anak Adam, sesungguhnya telah Kami turunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian yang indah untuk perhiasanmu. Dan pakaian yang sopan adalah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Surat 7:26) 2. Menutup bagian-bagian tubuh yang pribadi untuk Pria. “Dan sampaikan kepada laki-laki yang beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya...” (Surat 24:30) 3. Menutup Dada. “Katakanlah kepada wanita yang beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutup dadanya (dengan khimar mereka), dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak memiliki keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat mereka. Dan janganlah mereka menendang dengan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (Surat 24:31). 4. Busana sebagai sarana perlindungan. “Wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang yang beriman untuk menutupkan jilbabnya. Yang demikian itu agar mereka dikenali dan karenanya tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Surat 33 : 59). Dari 4 aturan berbusana yang baik diatas tidak ada ketentuan tentang menutup aurat seperti saat kita menghadap Allah. Begitu agungnya Allah dimata manusia, maka ia diawjibkan menutup aurat, kecuali tampak muka dan tangan saja. Itulah yang saya pahami selama 20 tahun tidak menggunakan jilbab tetapi saya tetap berpakaian sopan. Setelah tumbuh kesadaran, saya ingin dikenal sebagai perempuan muslimah dengan memakai kerudung kepala dan berpakaian sopan. Ini akan saya lakukan sampai batas terpenuhinya ketentuan QS 24 : 60). Jika Reni saat ini belum menggunakan Jilbab, bukan berarti Reni dianggap wanita tidak baik bukan. ? Saya yakin Reni adalah perempun baik baik. Selamat menunaikan ibadah puasa. Wassalam, 3vy Djamaludin (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: "resy_2...@yahoo.com" Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 1:42 Judul: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Mamak Soal jilbab ko kan lah ado suaro dari padusi RN yang diwakili oleh bundo Evy, Jilbab ndak bajilbab akhlak padusi babaliak ka diri masiang padusi nantun dan yang tau tantu yg maha tahu yang di ateh nantun... So.. Reni cuma senyum2 see mancaliak tread ko dgn kato lain "Heboh Bo " walaupun belum memakai jilbab, berusaha tidak memakai pakaian yang pendek-pendek dan ngetat. Semoga dari hal2 kecil ini, nantinya bisa memakai jilbab karena keinginan sendiri tanpa pengaruh orang lain dan hati menjadi bersih dan bisa menjadi orang baik, selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya ( menjalankan rukun Islam lah) Surga ataupun neraka yang menentukan hanyalah Allah, sekarang hanya bisa berusaha menjalani hidup dengan baik agar kelak di akherat nanti bi
Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
dalam Al-quran alah dijalehkan bana dalamkan lah pakayan mu sesunguhnya itu baik buat mu sendiriscr lugas alah jaleh tu hukumnya wajib bagi perempuan pakai jilbab..kalo ambo buka jilbab dan pake parfum hanya untuk di ruma dan khusus buat suami saja...kalo keluar rumah tingga tu namonyo parfum dan selalu takanak jilbab jo pakyan yg longgar bia indak tacaliak agak bakalabiahan pulo...kiniko ambo caliak alah jangga/aneh mancaliak padusi ndak pakek jilbab apolai masi pakai baju ketat..sudahlah paruik gadang baju ketat pulo..maklu awak sabagai padusi.. Rina Dari: "resy_2...@yahoo.com" Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 1:42 Judul: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Mamak Soal jilbab ko kan lah ado suaro dari padusi RN yang diwakili oleh bundo Evy, Jilbab ndak bajilbab akhlak padusi babaliak ka diri masiang padusi nantun dan yang tau tantu yg maha tahu yang di ateh nantun... So.. Reni cuma senyum2 see mancaliak tread ko dgn kato lain "Heboh Bo " walaupun belum memakai jilbab, berusaha tidak memakai pakaian yang pendek-pendek dan ngetat. Semoga dari hal2 kecil ini, nantinya bisa memakai jilbab karena keinginan sendiri tanpa pengaruh orang lain dan hati menjadi bersih dan bisa menjadi orang baik, selalu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya ( menjalankan rukun Islam lah) Surga ataupun neraka yang menentukan hanyalah Allah, sekarang hanya bisa berusaha menjalani hidup dengan baik agar kelak di akherat nanti bisa bahagia seperti hidup di dunia ini. Dan terus bersyukur karna Allah masih memberi kesempatan untuk belajar banyak hal. Dan tetap sadar bahwa hidup ini masih jauh sempurna seperti yang diharapkan oleh Allah Senyum simpulbe my self... Renny.Bintara Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Setelah tumbuh kesadaran, saya ingin dikenal sebagai perempuan muslimah dengan memakai kerudung kepala dan berpakaian sopan. Pengalaman kawan karajo padusi ambo, kebetulan tidak mengenakan Jilbab. Jadi katiko tibo hari Natal, bos bule kami mengucapkan selamat Natal ka bakeh kawan ko. Dijawek dek kawan ko, ambo bukan Christian, ambo Muslim. Kecek bule tu, manga ndak bajilbab. Galak sengeng sen kawan ambo tu. Rupono dalam kapalo bule tu, kalau bajilbab lah pasti muslim, kalau indak yo bantuak itu kejadiannyo. Salah sangko we e Sangenek pulo ... Salam hangat Afda Rizki Piliang Lk/34/ @ Grissik, Palembang Pada 7 Agustus 2012 10:09, Evy Djamaludin menulis: > ** ** > Reni yang baik, > ** ** > Seperti yang sudah saya ceritakan pada email yang lalu, maka persoalan > jilbab ini terpulang pada kepribadian kita sebagai perempuan muslimah. Taat > atau tidak, sadar atau tidak, paham atau tidak dalam menjalani agama. > ** ** > Saya tidak menafikan bahwa " Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan > diri mereka bahwa sebagian besar wanita berbusana tertutup bila hendak > bepergian atau bekerja. Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi > cara-cara yang ditetapkan oleh Rasul dan karena > merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam diidentifikasi dengan > pemakaian jilbab – konsep yang diajarkan di sekolah, melalui media, dan > bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi suatu identitas, > misalnya Perancis. > ** ** > Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat bahwa jilbab yang dikenakan oleh > wanita Muslim, dianggap tidak memiliki landasan dalam kitab Allah dan > merupakan suatu suatu produk budaya Arab. Apalagi disertai dengan cadar. > Hal seperti ini yang tengah berkembang saat ini. > > Meskipun kata Kata “Hijab” muncul dalam Al-Qur’an yaitu dalam Surat 7:46, > 17:45, 19:17, 33:53, 38:32, 41:5, dan 42:51. Tetapi tidak ada sekalipun > merujuk kepada penutup kepala atau bahkan berkaitan dengan busana yang > diharuskan oleh umat Muslim, kecuali yang tersebut dalam menata pergaulan > mukmin , yaitu MENJAGA PANDANG ! (QS 24 ayat 30 dan 31, yang ternyata > ditujukan kepada KAUM PRIA juga. > ** ** > Jadi hemat saya, ada 4 aturan dalam berbusana yang juga berlandaskan Al > Quran juga, yaitu : > *1. Pakaian Sopan dan baik *. > Begini bunyi ayatnya “Hai anak Adam, sesungguhnya telah Kami turunkan > kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian yang indah untuk > perhiasanmu. Dan pakaian yang sopan adalah yang terbaik. Yang demikian itu > adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka > selalu ingat.” *(Surat 7:26)* > ** ** > 2*. Menutup bagian-bagian tubuh yang pribadi untuk Pria.* > “Dan sampaikan kepada laki-laki yang beriman untuk menahan pandangannya > dan menutup kemaluannya...” (Surat 24:30) > ** ** > *3. Menutup Dada. *“Katakanlah kepada wanita yang beriman untuk menahan > pandangannya dan menutup kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan > perhiasannya, kecuali yang nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutup > dadanya (dengan khimar mereka), dan janganlah menampakkan perhiasannya, > kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau > putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, saudara-saudara > mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita > Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki > yang tidak memiliki keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang > belum mengerti tentang aurat mereka. Dan janganlah mereka menendang dengan > kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan > bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, agar > kamu beruntung.”* (Surat 24:31).* > ** ** > *4. Busana sebagai sarana perlindungan.* > “Wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan > istri-istri orang yang beriman untuk *menutupkan jilbabnya*. Yang > demikian itu agar mereka dikenali dan karenanya tidak diganggu. Dan Allah > adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”*(Surat 33 : 59).* > ** ** > Dari 4 aturan berbusana yang baik diatas tidak ada ketentuan tentang > menutup aurat seperti saat kita menghadap Allah. Begitu agungnya Allah > dimata manusia, maka ia diawjibkan menutup aurat, kecuali tampak muka dan > tangan saja. Itulah yang saya pahami selama 20 tahun tidak menggunakan > jilbab tetapi saya tetap berpakaian sopan. Setelah tumbuh kesadaran, saya > ingin dikenal sebagai perempuan muslimah dengan memakai kerudung kepala dan > berpakaian sopan. Ini akan saya lakukan sampai batas terpenuhinya ketentuan > QS 24 : 60). > Jika Reni saat ini belum menggunakan Jilbab, bukan berarti Reni dianggap > wanita tidak baik bukan. ? Saya yakin Reni adalah perempun baik baik. > ** ** > Selamat menunaikan ibadah puasa. > > > > > > > Wassalam, > > > > 3vy Djamaludin > (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) > > > -- -- . * Posting
Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. boleh keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok dipandang mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang muslimah dan pakayan nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau ada kemauan??? malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan.. salam Rina Dari: Afda Rizki Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 10:22 Judul: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Setelah tumbuh kesadaran, saya ingin dikenal sebagai perempuan muslimah dengan memakai kerudung kepala dan berpakaian sopan. Pengalaman kawan karajo padusi ambo, kebetulan tidak mengenakan Jilbab. Jadi katiko tibo hari Natal, bos bule kami mengucapkan selamat Natal ka bakeh kawan ko. Dijawek dek kawan ko, ambo bukan Christian, ambo Muslim. Kecek bule tu, manga ndak bajilbab. Galak sengeng sen kawan ambo tu. >Rupono dalam kapalo bule tu, kalau bajilbab lah pasti muslim, kalau indak yo >bantuak itu kejadiannyo. Salah sangko we e > > >Sangenek pulo ... > >Salam hangat >Afda Rizki Piliang >Lk/34/ @ Grissik, Palembang -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Senang saya mendapatkan pengetahuan baru dari Uda Suryadi ko. Batambah wawasan wak. Mokasi Uda Sur. Rahyussalim berbagi meringankan derita bangsa -Original Message- From: Lies Suryadi Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 7 Aug 2012 06:27:58 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Aha...takana Kongres Muhamadiyah 1930 di Kiktenggi. Haji Rasul basitagang jo nan mudo2 soal suaro induak2 ko. Siti Rasyidah, gadih rancak kamek manyalinok dari sayap Muhammadiyah Aisyiyah ka bapidato pakai mik di muko hadirin peserta kongres. Haji Rasul, Jamil Djambek, dan nan gaek2 indak katuju dek e doh: suaro induak2 ko aurat kecek e (tapi aneh e kalau tilawatil Qur'an induak2 mamamerkan suaro merdu e pakai mik indak baa doh). Nan mudo2 anggota Muhammadiyah (KH Abd Mu'thi, K.H. Mas Mansur dll) manantang. Bagadiguah dulu, baluambek kato-kato, walau kasudahannyo Nan gaek2 mangalah. Liek: Dari: ajo duta Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Senin, 6 Agustus 2012 20:12 Judul: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Sanak, Ado pulo ulama bapandapek suara perempuan juga aurat. Yusuf Estes, pastor nan kudian jadi imam di US, sapaham jo itu. Waktu kami maundang beliau untuk ceramah, inyo mengeritik ditampilkannyo qoriah di pembukaan acara. Padahal kito tahu banyak pejuang wanita Islam yang ikut berperang dan memimpin pasukan. Baa caronyo memberi komando, kalau suaronyo aurat pulo. Baa gak ati? 2012/8/6 wannofri samry Ini saya dapat pembahasan yang cukup terang dalam Al-Quran, aya dapatkan dari sebuah blog seorang ustaz di Malaysia. > > >http://mahaguru58.blogspot.com/2011/12/rambut-wanita-apakah-ia-termasuk.html > > >WNS > > Hamka, Ajahku: Riwajat hidup Dr. Abd. Karim Amrullah dan perdjuangan kaum agama di Sumatera. Djakarta: Djajamurni, 1967, hlm. 164-8. Mengenai pemikiran Haji Rasul tentang suaro induak2, liek: KitabCermin Terus-nyo (1929-1930). A nan indak dipatangkakan dek rang Minang ko? Sagalo e: sajak dari jas, dasi, sampai sarawa pantalon dipatangkakan. Baco artikel Nico Kaptein tantang masalah ko: Batua kecek sorang musafir Ulando tahun 1850-an: "Urang Minangkabau dilahiakan untuak mangecek. kapintaran e mangecek ateh lo pado Kaum Republik di Parancih lai", kecek e. Liek: (kutipan di halaman 55). [Tollens, L.J.A]. 1856. “Fragmenten uit eene onuitgegeven reize naar Padang en deszelfs bovenlanden”, Warnasarie, Indisch Jaaboekje, pp. 1-56. Batavia: Lange & Co. Wassalam, Suryadi Kaptein, Nico J.G. 2009. “Southeast Asian debates and Middle Eastern inspiration: European dress in Minangkabau at the beginning of the 20th century.” In: Eric Tagliacozzo (ed.), Southeast Asia and the Middle East: Islam, movement, and the longue durée, pp.176-195. Singapore: NUS Press/Stanfrod: Stanford University Press. -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Manga lo ka malu baparuik gadang? Itu kan Rahmat Ilahi' karano rajin baparfum untuak suami? -- Nyit Sungut --- In rantau...@yahoogroups.com, Rina Devnita wrote: > > dalam Al-quran alah dijalehkan bana dalamkan lah pakayan mu sesunguhnya itu > baik buat mu sendiriscr lugas alah jaleh tu hukumnya wajib bagi perempuan > pakai jilbab..kalo ambo buka jilbab dan pake parfum hanya untuk di ruma dan > khusus buat suami saja...kalo keluar rumah tingga tu namonyo parfum dan > selalu takanak jilbab jo pakyan yg longgar bia indak tacaliak agak > bakalabiahan pulo...kiniko ambo caliak alah jangga/aneh mancaliak padusi ndak > pakek jilbab apolai masi pakai baju ketat..sudahlah paruik gadang baju ketat > pulo..maklu awak sabagai padusi.. > > Rina > > Dari: "resy_2000@..." > Kepada: rantaunet@googlegroups.com > Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 1:42 > Judul: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > Mamak > Soal jilbab ko kan lah ado suaro dari padusi RN yang diwakili oleh bundo Evy, > > Jilbab ndak bajilbab akhlak padusi babaliak ka diri masiang padusi nantun dan > yang tau tantu yg maha tahu yang di ateh nantun... > So.. > Reni cuma senyum2 see mancaliak tread ko dgn kato lain "Heboh Bo " > > walaupun belum memakai jilbab, berusaha tidak memakai pakaian yang > pendek-pendek dan ngetat. Semoga dari hal2 kecil ini, nantinya bisa memakai > jilbab karena keinginan sendiri tanpa pengaruh orang lain dan hati menjadi > bersih dan bisa menjadi orang baik, selalu menjalankan perintah-Nya dan > menjauhi larangan-Nya ( menjalankan rukun Islam lah) > > Surga ataupun neraka yang menentukan hanyalah Allah, sekarang hanya bisa > berusaha menjalani hidup dengan baik agar kelak di akherat nanti bisa > bahagia seperti hidup di dunia ini. Dan terus bersyukur karna Allah masih > memberi kesempatan untuk belajar banyak hal. Dan tetap sadar bahwa hidup ini > masih jauh sempurna seperti yang diharapkan oleh Allah > > Senyum simpulbe my self... > > Renny.Bintara -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Evy nn bijak,iko tambahan senek dari Buya. Rasonyo kok 'agak barek pakai jilbab'bagi anak padusi awak,dimulai pakai salendang je lah,kok ingin nio labiah rancak,lilikkan salendang tu di kapalo,kombinasikan jo baju kuruang. Tokoh2 wanita Minang dulu aghah Ibu Rohana Kudus, kak Rasuna Said,kak Ratna Sari,kak Rahmah El Yunusiah,Etek Aisyah Amin,Uni Djalinus,Uni DR Zakiah Drajat, pada umumnyo mereka2 pakai kombinasiko. Kak Amah(Rahmah) El Junusiah,Pimpinan sekolah Dyniah Putri Pd.Panjang kalau tampil didepan umum selalu pakai salendang balilik tu. Caro beliau babusana nn comantu,diwajibkan bagi seluruh siswi Dyniah Putri. Alangkah angun n cantiknya kelihatan para siswi ini dikala mereka berjalan bersama di luar asrama atau pulkamp n waktu belajar. Kok tahu JB,karano kakak JB sikola di Dyniah Putri tu. Mungkin sanak JB,dd Darwin Bahar dapek mengulas ini karena liau orang Pd.Panjang. JB,DtRJ,sk Mandahiliang,Padusunan,Pariaman,kini di Bonjer,Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Evy Djamaludin Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 20:09:10 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Reni yang baik, Seperti yang sudah saya ceritakan pada email yang lalu, maka persoalan jilbab ini terpulang pada kepribadian kita sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau tidak dalam menjalani agama. Saya tidak menafikan bahwa " Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri mereka bahwa sebagian besar wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian atau bekerja. Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam diidentifikasi dengan pemakaian jilbab – konsep yang diajarkan di sekolah, melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi suatu identitas, misalnya Perancis. Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat bahwa jilbab yang dikenakan oleh wanita Muslim, dianggap tidak memiliki landasan dalam kitab Allah dan merupakan suatu suatu produk budaya Arab. Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang saat ini. Meskipun kata Kata “Hijab” muncul dalam Al-Qur’an yaitu dalam Surat 7:46, 17:45, 19:17, 33:53, 38:32, 41:5, dan 42:51. Tetapi tidak ada sekalipun merujuk kepada penutup kepala atau bahkan berkaitan dengan busana yang diharuskan oleh umat Muslim, kecuali yang tersebut dalam menata pergaulan mukmin , yaitu MENJAGA PANDANG ! (QS 24 ayat 30 dan 31, yang ternyata ditujukan kepada KAUM PRIA juga. Jadi hemat saya, ada 4 aturan dalam berbusana yang juga berlandaskan Al Quran juga, yaitu : 1. Pakaian Sopan dan baik . Begini bunyi ayatnya “Hai anak Adam, sesungguhnya telah Kami turunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian yang indah untuk perhiasanmu. Dan pakaian yang sopan adalah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Surat 7:26) 2. Menutup bagian-bagian tubuh yang pribadi untuk Pria. “Dan sampaikan kepada laki-laki yang beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya...” (Surat 24:30) 3. Menutup Dada. “Katakanlah kepada wanita yang beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutup dadanya (dengan khimar mereka), dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak memiliki keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat mereka. Dan janganlah mereka menendang dengan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (Surat 24:31). 4. Busana sebagai sarana perlindungan. “Wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang yang beriman untuk menutupkan jilbabnya. Yang demikian itu agar mereka dikenali dan karenanya tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Surat 33 : 59). Dari 4 aturan berbusana yang baik diatas tidak ada ketentuan tentang menutup aurat seperti saat kita menghadap Allah. Begitu agungnya Allah dimata manusia, maka ia diawjibkan menutup aurat, kecuali tampak muka dan tangan saja. Itulah yang saya pahami selama 20 tahun tidak menggunakan jilbab tetapi saya tetap berpakaian sopan. Setelah tumbuh kesadaran, saya ingin dikenal sebagai perempuan muslimah dengan memakai kerudung kepala dan berpakaian sopan. Ini akan saya lakukan sampai bat
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
lalu bagaimana menilai para wanita berjilbab tetapi berakhlak buruk yang masih banyak juga melanggar syariat-syariat islam yang lainnya. dan menilai para wanita tidak atau belum berjilbab tetapi berakhlak baik dan tidak melanggar syariat-syariat islam yang lainnya, kecuali berjilbab. tidak ada lebih baik dari dua hal tersebutkarena dari keduanya memang tidak ada yang baikdan tidak ada yang sempurna tapi...janganlah kita...“Don’t judge a book by its cover…” kita jangan menilai sesuatu hanya dari penampilannya saja. Baik itu menilai seseorang maupun suatu hal lainnya. Banyak hal yang meskipun cantik diluarnya, tapi sesungguhnya tidak sebaik yang kita kira. Dan ada pula yang tidak terlalu cantik, tetapi di dalamnya mempunyai kekuatan yang sangat besar. Sebagian orang memang lebih gampang menilai orang lain,melihat kekurangan,bahkan kesalahan orang lain daripada kekurangan diri sendiri.. Wajar memang…Tapi apakah itu suatu sikap yang umum,wajar,dan lumrah?? tidak… Setiap orang harusnya berkaca dari dirinya sendiri,sebelum memberi penilaian terhadap orang lain.. Kadang seseorang mengatai orang lain dia tidak baik,dia bodoh,dia kurang beragama,… Apakah selama ini,dirinya sendiri sudah layak disebut beragama,dia baik,dia pintar,dia punya segalanya?? Tentu tidak…di atas langit masih ada langit..teori itu sudah lama ada..dan terbukti benar adanya.. Jadi intinya : -Nilai lah diri sendiri,sebelum kita menge-judge seseorang itu tidak lebih baik dari kita.. -Tingkatkan yang ada di diri kita,jangan sibuk melihat dan menilai orang lain.. -Kita akan menghabiskan waktu untuk melihat dan menilai orang lain,dan kita tertinggal jauh dengan orang lain karena itu.. Dan mohon maaf kalau ada kata2 saya kurang berkenan,dan ada yang salah..maklum lah kita adalah makhluk yang seumur hidup ditakdirkan untuk belajar…:) Renny.Bintara From: Rina Devnita To: "rantaunet@googlegroups.com" Sent: Tuesday, August 7, 2012 10:12 AM Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. boleh keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok dipandang mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang muslimah dan pakayan nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau ada kemauan??? malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan.. salam Rina -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Dinda Evy Tambahan sedikit dari saya. "Perempuan juga punya hak memilih pakaian mereka secara bebas" Demikian salah satu janji kampanye Presiden Mesir Muhammad Mursi dari kubu Ikhwanul Muslimin (Kompas 31 Mei 2012), dan sampai saat ini tidak ada tanda-tanda bahwa tokoh- yang rekam jejak keislaman, kenegarawanan, konsistensi, dan kezuhudannya mengingatkan saya kepada Pak Natsir-akan mengingkari janji kampanyenya itu. Pertanyaannya, mengapa justru figur-figur dengan perikehidupan yang sangat Islami seperti Pak Natsir, Bung Hatta, H Agus Salim, PM Turki Erdogan, Moh Mursi (walaupun isteri beliau sendiri berjilbab), bahkan Buya Hamka, justru sepertinya "longgar" terhadap aturan agama.? Buya Hamka dalam acara tanya jawab yang disiarkan langsung oleh RRI Nusantara di tahun 1970-1n mengatakan bahwa bagi orang-orang dengan profesi tertentu, seperti para perawat di rumah-rumah sakit, boleh menjamak sholat-sholat (yang boleh dijamak) Pertanyaan berikutnya, apakah beliau-beliau itu yang terlalu "longgar" atau kita yang terlalu "sempit?. Prof Dr Sanusi Huwes, yang ketika masih menjabat Rektor Unmuh Cirebon dalam sebuah artikelnya mengemukakan bahwa ayat-ayat Al-Quran dan hadis punya dimensi etis dan legal, sesuatu yang tidak aneh-aneh amat, apabila dikaitkan dengan Sabda Nabi yang sangat masyhur: "Tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlak yang mulia. Menurut saya yang daif ini, beliau-beliau itu dalam membaca ayat Al-Quran dan hadis, tidak berhenti pada apa yang tersurat saja, tetapi yang juga kepada apa yang tersirat yakni dimensi etis dari teks-teks suci. Dan orang-orang hidup dalam kezuhudan, mata hatinya lebih tajam ketimbang kita-kita ini. Bagi saya itu juga menjadi penjelas mengapa beliau-beliau itu, dan tokoh tokoh semacam beliau itu sangat jarang berpoligami. Saya malah agak kaget ketika membaca bahwa Imam Khomeini, juga menjalani perkawinan monogami, serta berperilaku santun dan lembut kepada isteri beliau, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW dalam mempergauli isteri-isteri beliau. Tapi ini tentu cerita lain lagi. Wassalam, HDB-SBK (L, 69) Alam takambang jadi Guru === Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Mon Aug 6, 2012 8:09 pm (PDT) . Posted by: "Evy Djamaludin" Reni yang baik, Seperti yang sudah saya ceritakan pada email yang lalu, maka persoalan jilbab ini terpulang pada kepribadian kita sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau tidak dalam menjalani agama. Saya tidak menafikan bahwa " Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri mereka bahwa sebagian besar wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian atau bekerja. Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam diidentifikasi dengan pemakaian jilbab - konsep yang diajarkan di sekolah, melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi suatu identitas, misalnya Perancis. Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat bahwa jilbab yang dikenakan oleh wanita Muslim, dianggap tidak memiliki landasan dalam kitab Allah dan merupakan suatu suatu produk budaya Arab. Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang saat ini. .. Selamat menunaikan ibadah puasa. Wassalam, 3vy Djamaludin (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: "resy_2...@yahoo.com" -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Kanakan Reni Sisri Yanty nn kritis n sanak palanta. Mak JB manyarankanka Reni,sebaiknya Reni menyebut "oknum wanita berjilbab tapi berakhlak buruk".Jaan dipukul ratokan sajo. Demikian juga halnya ditulis "oknum wanita nn belum berjilbab tapi berakhlak baik". Semoga ada gunanya.Salamaik Puaso. Mak JB,DtRJ,sadang di Bonjer,Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Reni Sisri Yanti Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 21:30:57 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab lalu bagaimana menilai para wanita berjilbab tetapi berakhlak buruk yang masih banyak juga melanggar syariat-syariat islam yang lainnya. dan menilai para wanita tidak atau belum berjilbab tetapi berakhlak baik dan tidak melanggar syariat-syariat islam yang lainnya, kecuali berjilbab. tidak ada lebih baik dari dua hal tersebutkarena dari keduanya memang tidak ada yang baikdan tidak ada yang sempurna tapi...janganlah kita...“Don’t judge a book by its cover…” kita jangan menilai sesuatu hanya dari penampilannya saja. Baik itu menilai seseorang maupun suatu hal lainnya. Banyak hal yang meskipun cantik diluarnya, tapi sesungguhnya tidak sebaik yang kita kira. Dan ada pula yang tidak terlalu cantik, tetapi di dalamnya mempunyai kekuatan yang sangat besar. Sebagian orang memang lebih gampang menilai orang lain,melihat kekurangan,bahkan kesalahan orang lain daripada kekurangan diri sendiri.. Wajar memang…Tapi apakah itu suatu sikap yang umum,wajar,dan lumrah?? tidak… Setiap orang harusnya berkaca dari dirinya sendiri,sebelum memberi penilaian terhadap orang lain.. Kadang seseorang mengatai orang lain dia tidak baik,dia bodoh,dia kurang beragama,… Apakah selama ini,dirinya sendiri sudah layak disebut beragama,dia baik,dia pintar,dia punya segalanya?? Tentu tidak…di atas langit masih ada langit..teori itu sudah lama ada..dan terbukti benar adanya.. Jadi intinya : -Nilai lah diri sendiri,sebelum kita menge-judge seseorang itu tidak lebih baik dari kita.. -Tingkatkan yang ada di diri kita,jangan sibuk melihat dan menilai orang lain.. -Kita akan menghabiskan waktu untuk melihat dan menilai orang lain,dan kita tertinggal jauh dengan orang lain karena itu.. Dan mohon maaf kalau ada kata2 saya kurang berkenan,dan ada yang salah..maklum lah kita adalah makhluk yang seumur hidup ditakdirkan untuk belajar…:) Renny.Bintara From: Rina Devnita To: "rantaunet@googlegroups.com" Sent: Tuesday, August 7, 2012 10:12 AM Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Mamanda Darwin, Ambo kutipkan pernyataan mamak : " Isteri saya berjilbab, dan itu membuat saya bahagia." Ambo yakin itu kalua dari hati nurani, murni. Jadi cukuiklah itu sabagai panjawek persoalan buka-tutup aurat iko, bahwa secara nurani, tdk ada yg tdk senang melihat wanita berpakaian tertutup, bahkan para wanita itu sendiri menyadari akan hal itu. Sudah Ada ayat yg tersurat, sudah Ada pula yg tersirat melalui praktek sholat. Apalagi alasan yg dibuat ? Lihatlah fenomena di barat sana, ketika kaum wanitanya menemukan Islam, mereka langsung menutup tubuh mereka, disini ? masih berkelit dgn segudang alasan. Bagi ambo yg awam, iko hanyo pakaro mudah. Tutuik aurat sesuai dgn perintah Allah melalui ayat tersurat Dan tersirat, atau sebaliknya. Tidak perlu dihubung-hubungkan dgn masalah budaya Arab, perilaku buruk sebagian dari wanita berjilbab (heran juga, kok yg berperilaku buruknya yg diangkat, padahal Ada ribuan yg berperilaku mulia), atau masalah kebebasan sekalipun (krn faktanya, para wanita Muslim di prancis kenapa tdk diberi hak utk memilih pula ?) Tapi, apalah awak ini.. (maaf Mak, pinjam istilah :-) Wassalam Ronald - depok Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Darwin Bahar" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 7 Aug 2012 13:05:56 To: Palanta Rantaunet Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Dinda Evy Tambahan sedikit dari saya. "Perempuan juga punya hak memilih pakaian mereka secara bebas" Demikian salah satu janji kampanye Presiden Mesir Muhammad Mursi dari kubu Ikhwanul Muslimin (Kompas 31 Mei 2012), dan sampai saat ini tidak ada tanda-tanda bahwa tokoh- yang rekam jejak keislaman, kenegarawanan, konsistensi, dan kezuhudannya mengingatkan saya kepada Pak Natsir-akan mengingkari janji kampanyenya itu. Pertanyaannya, mengapa justru figur-figur dengan perikehidupan yang sangat Islami seperti Pak Natsir, Bung Hatta, H Agus Salim, PM Turki Erdogan, Moh Mursi (walaupun isteri beliau sendiri berjilbab), bahkan Buya Hamka, justru sepertinya "longgar" terhadap aturan agama.? Buya Hamka dalam acara tanya jawab yang disiarkan langsung oleh RRI Nusantara di tahun 1970-1n mengatakan bahwa bagi orang-orang dengan profesi tertentu, seperti para perawat di rumah-rumah sakit, boleh menjamak sholat-sholat (yang boleh dijamak) Pertanyaan berikutnya, apakah beliau-beliau itu yang terlalu "longgar" atau kita yang terlalu "sempit?. Prof Dr Sanusi Huwes, yang ketika masih menjabat Rektor Unmuh Cirebon dalam sebuah artikelnya mengemukakan bahwa ayat-ayat Al-Quran dan hadis punya dimensi etis dan legal, sesuatu yang tidak aneh-aneh amat, apabila dikaitkan dengan Sabda Nabi yang sangat masyhur: "Tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlak yang mulia. Menurut saya yang daif ini, beliau-beliau itu dalam membaca ayat Al-Quran dan hadis, tidak berhenti pada apa yang tersurat saja, tetapi yang juga kepada apa yang tersirat yakni dimensi etis dari teks-teks suci. Dan orang-orang hidup dalam kezuhudan, mata hatinya lebih tajam ketimbang kita-kita ini. Bagi saya itu juga menjadi penjelas mengapa beliau-beliau itu, dan tokoh tokoh semacam beliau itu sangat jarang berpoligami. Saya malah agak kaget ketika membaca bahwa Imam Khomeini, juga menjalani perkawinan monogami, serta berperilaku santun dan lembut kepada isteri beliau, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW dalam mempergauli isteri-isteri beliau. Tapi ini tentu cerita lain lagi. Wassalam, HDB-SBK (L, 69) Alam takambang jadi Guru === Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Mon Aug 6, 2012 8:09 pm (PDT) . Posted by: "Evy Djamaludin" Reni yang baik, Seperti yang sudah saya ceritakan pada email yang lalu, maka persoalan jilbab ini terpulang pada kepribadian kita sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau tidak dalam menjalani agama. Saya tidak menafikan bahwa " Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri mereka bahwa sebagian besar wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian atau bekerja. Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam diidentifikasi dengan pemakaian jilbab - konsep yang diajarkan di sekolah, melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi suatu identitas, misalnya Perancis. Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat bahwa jilbab yang dikenakan oleh wanita Muslim, dianggap tidak memiliki landasan dalam kitab Allah dan merupakan suatu suatu produk budaya Arab. Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang saat ini. .. Selamat menunaikan ibadah puasa. Wassalam, 3vy Djamaludin (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: "resy_2...@yahoo.com" -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, di
RE: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Sanak sapalanta, Kalau untuak bebas mamiliah sabana no masiang2 awak ko bebas mamiliah Ka puaso atau indak, shalat atau indak, ka manutuk atau mambukakkan aurat untuak urang rami atau nan lain2. Tapi sabalun manantukan pilihan tu bak kecek iklan TVRI dulu "teliti sebelum membeli" dek resiko di tangguang surang2. Nan jaleh agamo Islam ko bukan untuak mempersulit tapi bukan juo untuak di gampangkan Wassalam Tan Ameh (53) From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On Behalf Of Darwin Bahar Sent: Tuesday, August 07, 2012 1:06 PM To: Palanta Rantaunet Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Dinda Evy Tambahan sedikit dari saya. "Perempuan juga punya hak memilih pakaian mereka secara bebas" Demikian salah satu janji kampanye Presiden Mesir Muhammad Mursi dari kubu Ikhwanul Muslimin (Kompas 31 Mei 2012), dan sampai saat ini tidak ada tanda-tanda bahwa tokoh- yang rekam jejak keislaman, kenegarawanan, konsistensi, dan kezuhudannya mengingatkan saya kepada Pak Natsir-akan mengingkari janji kampanyenya itu. Pertanyaannya, mengapa justru figur-figur dengan perikehidupan yang sangat Islami seperti Pak Natsir, Bung Hatta, H Agus Salim, PM Turki Erdogan, Moh Mursi (walaupun isteri beliau sendiri berjilbab), bahkan Buya Hamka, justru sepertinya "longgar" terhadap aturan agama.? Buya Hamka dalam acara tanya jawab yang disiarkan langsung oleh RRI Nusantara di tahun 1970-1n mengatakan bahwa bagi orang-orang dengan profesi tertentu, seperti para perawat di rumah-rumah sakit, boleh menjamak sholat-sholat (yang boleh dijamak) Pertanyaan berikutnya, apakah beliau-beliau itu yang terlalu "longgar" atau kita yang terlalu "sempit?. Prof Dr Sanusi Huwes, yang ketika masih menjabat Rektor Unmuh Cirebon dalam sebuah artikelnya mengemukakan bahwa ayat-ayat Al-Quran dan hadis punya dimensi etis dan legal, sesuatu yang tidak aneh-aneh amat, apabila dikaitkan dengan Sabda Nabi yang sangat masyhur: "Tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlak yang mulia. Menurut saya yang daif ini, beliau-beliau itu dalam membaca ayat Al-Quran dan hadis, tidak berhenti pada apa yang tersurat saja, tetapi yang juga kepada apa yang tersirat yakni dimensi etis dari teks-teks suci. Dan orang-orang hidup dalam kezuhudan, mata hatinya lebih tajam ketimbang kita-kita ini. Bagi saya itu juga menjadi penjelas mengapa beliau-beliau itu, dan tokoh tokoh semacam beliau itu sangat jarang berpoligami. Saya malah agak kaget ketika membaca bahwa Imam Khomeini, juga menjalani perkawinan monogami, serta berperilaku santun dan lembut kepada isteri beliau, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW dalam mempergauli isteri-isteri beliau. Tapi ini tentu cerita lain lagi. Wassalam, HDB-SBK (L, 69) Alam takambang jadi Guru === Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Mon Aug 6, 2012 8:09 pm (PDT) . Posted by: "Evy Djamaludin" Reni yang baik, Seperti yang sudah saya ceritakan pada email yang lalu, maka persoalan jilbab ini terpulang pada kepribadian kita sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau tidak dalam menjalani agama. Saya tidak menafikan bahwa " Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri mereka bahwa sebagian besar wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian atau bekerja. Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam diidentifikasi dengan pemakaian jilbab - konsep yang diajarkan di sekolah, melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi suatu identitas, misalnya Perancis. Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat bahwa jilbab yang dikenakan oleh wanita Muslim, dianggap tidak memiliki landasan dalam kitab Allah dan merupakan suatu suatu produk budaya Arab. Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang saat ini. .. Selamat menunaikan ibadah puasa. Wassalam, 3vy Djamaludin (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan) Dari: "resy_2...@yahoo.com" -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhent
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Iyo Buya... Kok dicaliak padusi minang saisuak yo lah sesuai dengan tuntunan agamo awak.. Anggun dengan baju kuruang. Apolai disertai selendang suto pulo. Beliau beliau ini menjalani agama dengan latar belakang budayanya. Hal seperti inilah yang dimaksud oleh pak Darwin Bahar. Dibilang bijak...ambo yo bagala si bijak sajak dari paja ketek..:) Mokasih yo Buya.. Evy Djamaludin . Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: zubir.a...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 7 Aug 2012 03:55:32 To: Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Evy nn bijak,iko tambahan senek dari Buya. Rasonyo kok 'agak barek pakai jilbab'bagi anak padusi awak,dimulai pakai salendang je lah,kok ingin nio labiah rancak,lilikkan salendang tu di kapalo,kombinasikan jo baju kuruang. Tokoh2 wanita Minang dulu aghah Ibu Rohana Kudus, kak Rasuna Said,kak Ratna Sari,kak Rahmah El Yunusiah,Etek Aisyah Amin,Uni Djalinus,Uni DR Zakiah Drajat, pada umumnyo mereka2 pakai kombinasiko. Kak Amah(Rahmah) El Junusiah,Pimpinan sekolah Dyniah Putri Pd.Panjang kalau tampil didepan umum selalu pakai salendang balilik tu. Caro beliau babusana nn comantu,diwajibkan bagi seluruh siswi Dyniah Putri. Alangkah angun n cantiknya kelihatan para siswi ini dikala mereka berjalan bersama di luar asrama atau pulkamp n waktu belajar. Kok tahu JB,karano kakak JB sikola di Dyniah Putri tu. Mungkin sanak JB,dd Darwin Bahar dapek mengulas ini karena liau orang Pd.Panjang. JB,DtRJ,sk Mandahiliang,Padusunan,Pariaman,kini di Bonjer,Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Evy Djamaludin Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 20:09:10 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Reni yang baik, Seperti yang sudah saya ceritakan pada email yang lalu, maka persoalan jilbab ini terpulang pada kepribadian kita sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau tidak dalam menjalani agama. Saya tidak menafikan bahwa " Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri mereka bahwa sebagian besar wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian atau bekerja. Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam diidentifikasi dengan pemakaian jilbab – konsep yang diajarkan di sekolah, melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi suatu identitas, misalnya Perancis. Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat bahwa jilbab yang dikenakan oleh wanita Muslim, dianggap tidak memiliki landasan dalam kitab Allah dan merupakan suatu suatu produk budaya Arab. Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang saat ini. Meskipun kata Kata “Hijab” muncul dalam Al-Qur’an yaitu dalam Surat 7:46, 17:45, 19:17, 33:53, 38:32, 41:5, dan 42:51. Tetapi tidak ada sekalipun merujuk kepada penutup kepala atau bahkan berkaitan dengan busana yang diharuskan oleh umat Muslim, kecuali yang tersebut dalam menata pergaulan mukmin , yaitu MENJAGA PANDANG ! (QS 24 ayat 30 dan 31, yang ternyata ditujukan kepada KAUM PRIA juga. Jadi hemat saya, ada 4 aturan dalam berbusana yang juga berlandaskan Al Quran juga, yaitu : 1. Pakaian Sopan dan baik . Begini bunyi ayatnya “Hai anak Adam, sesungguhnya telah Kami turunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian yang indah untuk perhiasanmu. Dan pakaian yang sopan adalah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Surat 7:26) 2. Menutup bagian-bagian tubuh yang pribadi untuk Pria. “Dan sampaikan kepada laki-laki yang beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya...” (Surat 24:30) 3. Menutup Dada. “Katakanlah kepada wanita yang beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutup dadanya (dengan khimar mereka), dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak memiliki keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat mereka. Dan janganlah mereka menendang dengan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (Surat 24:31). 4. Busana sebagai sarana perlindungan. “Wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang yang beriman u
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Nakan Ronald; Terima kasih atas saran. Insya Allah saya selalu terbuka terhadap saran, tidak terkecuali dari yang muda-muda, langsung atau tidak langsung, sindiran atau bukan :). Kritik yang tidak bisa, bukan tidak mau, saya terima tentu saja-jika ada-kritik-kritik "underground" :). Hanya sedikit yang saya sayangkan, dari semua saran/kritik disampaikan hampir tidak ada yang menyentuh substansi dari tulisan saya atau tentang validitas data yang saya gunakan. PS. terima kasih kepada Mak Ngah yang menjelaskan bagaimana cara murid-murid SGA di Payakumbuh di tahun limapuluhan, serta Ajo Sur yang sudah melewakan foto mempelai Minang bersama ayah bundanya yang menggambarkan bagaimana perempuan muda/setengah baya tempo dulu berbusana Sangenek :) Wassalam, HDB-SBK (L, 69) 2.4 Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Mon Aug 6, 2012 11:41 pm (PDT) . Posted by: "ronaldppu...@gmail.com" Mamanda Darwin, Ambo kutipkan pernyataan mamak : " Isteri saya berjilbab, dan itu membuat saya bahagia." Ambo yakin itu kalua dari hati nurani, murni. Jadi cukuiklah itu sabagai panjawek persoalan buka-tutup aurat iko, bahwa secara nurani, tdk ada yg tdk senang melihat wanita berpakaian tertutup, bahkan para wanita itu sendiri menyadari akan hal itu. Sudah Ada ayat yg tersurat, sudah Ada pula yg tersirat melalui praktek sholat. Apalagi alasan yg dibuat ? Lihatlah fenomena di barat sana, ketika kaum wanitanya menemukan Islam, mereka langsung menutup tubuh mereka, disini ? masih berkelit dgn segudang alasan. Bagi ambo yg awam, iko hanyo pakaro mudah. Tutuik aurat sesuai dgn perintah Allah melalui ayat tersurat Dan tersirat, atau sebaliknya. Tidak perlu dihubung-hubungkan dgn masalah budaya Arab, perilaku buruk sebagian dari wanita berjilbab (heran juga, kok yg berperilaku buruknya yg diangkat, padahal Ada ribuan yg berperilaku mulia), atau masalah kebebasan sekalipun (krn faktanya, para wanita Muslim di prancis kenapa tdk diberi hak utk memilih pula ?) Tapi, apalah awak ini.. (maaf Mak, pinjam istilah :-) -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Nakan Ronald; Terima kasih atas saran. Insya Allah saya selalu terbuka terhadap saran, tidak terkecuali dari yang muda-muda, langsung atau tidak langsung, sindiran atau bukan :). Kritik yang tidak bisa, bukan tidak mau, saya terima tentu saja-jika ada-kritik-kritik "underground" :). Hanya sedikit yang saya sayangkan, dari semua saran/kritik disampaikan hampir tidak ada yang menyentuh substansi dari tulisan saya atau tentang validitas data yang saya gunakan. PS. terima kasih kepada Mak Ngah yang menjelaskan bagaimana cara murid-murid SGA di Payakumbuh di tahun limapuluhan, serta Ajo Sur yang sudah melewakan foto mempelai Minang bersama ayah bundanya yang menggambarkan bagaimana perempuan muda/setengah baya tempo dulu berbusana Sangenek :) Wassalam, HDB-SBK (L, 69) 2.4 Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Mon Aug 6, 2012 11:41 pm (PDT) . Posted by: "ronaldppu...@gmail.com" Mamanda Darwin, Ambo kutipkan pernyataan mamak : " Isteri saya berjilbab, dan itu membuat saya bahagia." Ambo yakin itu kalua dari hati nurani, murni. Jadi cukuiklah itu sabagai panjawek persoalan buka-tutup aurat iko, bahwa secara nurani, tdk ada yg tdk senang melihat wanita berpakaian tertutup, bahkan para wanita itu sendiri menyadari akan hal itu. Sudah Ada ayat yg tersurat, sudah Ada pula yg tersirat melalui praktek sholat. Apalagi alasan yg dibuat ? Lihatlah fenomena di barat sana, ketika kaum wanitanya menemukan Islam, mereka langsung menutup tubuh mereka, disini ? masih berkelit dgn segudang alasan. Bagi ambo yg awam, iko hanyo pakaro mudah. Tutuik aurat sesuai dgn perintah Allah melalui ayat tersurat Dan tersirat, atau sebaliknya. Tidak perlu dihubung-hubungkan dgn masalah budaya Arab, perilaku buruk sebagian dari wanita berjilbab (heran juga, kok yg berperilaku buruknya yg diangkat, padahal Ada ribuan yg berperilaku mulia), atau masalah kebebasan sekalipun (krn faktanya, para wanita Muslim di prancis kenapa tdk diberi hak utk memilih pula ?) Tapi, apalah awak ini.. (maaf Mak, pinjam istilah :-) -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Mamanda Darwin, Terima kasih atas nasehatnya, sebenarnya nakan ingin lanjutkan diskusi ini, apalagi mengenai pendapat Presiden Mursi dan bagaimana cara berpakaian para wanita di dalam lingkungan keluarganya. Apakah ada diantara para wanita dari keluarga besar Presiden Mursi ini yang berpakaian terbuka aurat ? Kalau ternyata tidak ada, apakah bisa kita katakan bahwa dia telah berpikiran "sempit" ? sementara dia juga "longgar" karena telah membebaskan cara para wanita berpakaian di negaranya ? wanita mana yang dia tuju ? mengingat di Mesir ada juga kaum minoritas Koptik, dll. Dalam konteks apa dia menyampaikan statement tersebut ? sebagai Presiden dari negara yang majemuk kah ? perlu kita kaji lebih lanjut sebelum kita pakai statement dia. Menarik memang mendiskusikan istilah "longgar - sempit" dalam arti harfiah cara berpakaian wanita dan istilah "longgar - sempit" dalam arti mempraktekkan aturan agama. Mungkin ada kontra arguments nakan yg kurang pas yg sebenarnya bukan direct to mamak personally tapi lebih kepada kalangan yg bersikap ngeyel dgn berbagai alasan, sahinggo kesannyo nakan mamojokkan mamak... hahaha, ndak mungkin lah. Sorry ya Mak, nakan type tembak langsuang. Tulisan mamak yang nakan kagumi nakan katokan suko, yang indak satuju, nakan tembak langsuang dalam tataran berdiskusi :-), dan nakan raso sah-sah sajo. Nakan teringat akan sebuah cerita lamo ttg seorang ulama Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia. Ketika beliau mengambil wudhu', beliau berpapasan dengan beberapa wanita muslim yg juga mengambil wudhu'. Melihat cara berpakaian para wanita tersebut, ulama tersebut menegur langsung para pengurus Masjid dengan mengatakan kira-kira seperti ini : "apa kalian tidak berdakwah kepada kaum wanita kalian ?" Kita tentu sudah paham dgn istilah "longgar - sempit" dalam berpakaian wanita. Dalam arti mempraktekkan aturan agama, "longgar - sempit" ini tentunya harus memiliki batasan - yang dalam hal ini, sebagai muslim kita harus mengacu kepada tuntunan teks Qur'an dan Hadits (sudah pernah disampaikan oleh sanak di palanta ini, jadi tidak nakan kutipkan lagi). Adalah lebih pas kiranya jika kita kemudian mengambil contoh pada pendapat para ulama tafsir mengenai ini dan tidak hanya pada beberapa gelintir orang (tokoh) saja. Nakan akan sangat senang jika kemudian ada dunsanak yang bisa menyampaikan pendapat dari para ulama tafsir yang membolehkan para wanita muslimah bisa membuka aurat di tempat umum. Yang nakan kritik adalah pendapat yang menggeneralisir wanita muslimah dgn hanya mengambil contoh segelintir pada para wanita yg berjilbab tapi kebetulan berakhlaq buruk. Nakan tersinggung, karena semua wanita baligh di keluarga nakan berhijab. Kok yang buruknya yg di angkat sebagai contoh ? bukan yang baiknya ? Sayangnya pendapat seperti ini sudah sangat berkembang secara meluas di kalangan para wanita kita. Ini menjadi semacam "senjata" untuk - maaf - istilah nakan : Berkelit. Umumnya alasannya berputar pada dua hal : "belum siap" dan "banyak yang berjilbab tapi buruk perangai, mendingan nggak berjilbab tapi berakhlaq mulia". Sekarang dikalangan masyarakat bahkan muncul istilah yang lebih berbahaya, "tak penting berhijab, yang penting hati bersih dan dekat kepada Allah". Menjilbabkan hati, istilahnya. Www, nakan jadi bingung sendiri, merasa dekat dengan Allah, tapi aurat terbuka. Mungkin karena ke daif an nakan sehingga nakan tidak bisa memahaminya. Tapi seperti yang nakan sampaikan sebelumnya, itu adalah pilihan. Yang nakan diskusikan bukan pilihannya, tapi alasan yang dibuat untuk menentukan pilihan tersebut. Ingat kasus pemerkosaan di angkot ? yang kemudian berkembang kepada pro kontra cara berpakaian wanita di tempat umum ? Dengan bangganya para feminis kemudian ber-rok mini ria berkampanye di bunderan HI, menyatakan bahwa bukan pakaian nya yg salah, tapi mata dan hati yang memandang yang salah. Aneh, kejahilan macam apa ini ? Kembali kepada istilah "longgar - sempit", apakah karena adanya perintah syar'i untuk menutup aurat ketika sholat, kemudian kita juga bisa mengatakan bahwa aturan agama telah bersikap "sempit" ? Nakan berpendapat, aturan buka-tutup aurat ini telah jelas dan tuntas dgn implementasi pada praktek sholat. Bahwa aurat harus ditutup. Bagaimana caranya ? terserah, silahkan sesuaikan dg perkembangan zaman, toh banyak pada designer yg merancang berbagai model pakaian muslimah. Ini sudah final, dan nakan mengkritik pendapat yang menghubung-hubungkannya dengan budaya Arab, dengan "keluwesan" beberapa tokoh, dll. Sagitu yo Mak, maaf kalau talabiah takurang. Wassalam, Ronald - Depok Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Darwin Bahar" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 8 Aug 2012 04:20:04 To: Palanta Ra
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Ronald Putra, sarato para Pembaco yang Budiman. Tukuak sangenek, baru2 iko ambo mancaliak di-TV istri President Pakistan Asif Ali Zardari, nan BARU indak basalendang dan indak bakainkapalo bagai doo. Kalau istri baliau nan lamo lah maningga, kan mamakai kain kapalo Benazir Bhutto (mantan PM Pakistan). Baa pulo pandapek para Pembaco doo? Wassalam, Muljadi Ali Basjah. Original-Nachricht > Datum: Wed, 8 Aug 2012 08:54:21 + > Von: ronaldppu...@gmail.com > An: rantaunet@googlegroups.com > Betreff: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > Mamanda Darwin, > > Terima kasih atas nasehatnya, sebenarnya nakan ingin lanjutkan diskusi > ini, apalagi mengenai pendapat Presiden Mursi dan bagaimana cara berpakaian > para wanita di dalam lingkungan keluarganya. Apakah ada diantara para > wanita dari keluarga besar Presiden Mursi ini yang berpakaian terbuka aurat ? > Kalau ternyata tidak ada, apakah bisa kita katakan bahwa dia telah berpikiran > "sempit" ? sementara dia juga "longgar" karena telah membebaskan cara para > wanita berpakaian di negaranya ? wanita mana yang dia tuju ? mengingat di > Mesir ada juga kaum minoritas Koptik, dll. Dalam konteks apa dia > menyampaikan statement tersebut ? sebagai Presiden dari negara yang majemuk > kah ? > perlu kita kaji lebih lanjut sebelum kita pakai statement dia. > > Menarik memang mendiskusikan istilah "longgar - sempit" dalam arti harfiah > cara berpakaian wanita dan istilah "longgar - sempit" dalam arti > mempraktekkan aturan agama. Mungkin ada kontra arguments nakan yg kurang pas > yg > sebenarnya bukan direct to mamak personally tapi lebih kepada kalangan yg > bersikap ngeyel dgn berbagai alasan, sahinggo kesannyo nakan mamojokkan > mamak... hahaha, ndak mungkin lah. > Sorry ya Mak, nakan type tembak langsuang. Tulisan mamak yang nakan kagumi > nakan katokan suko, yang indak satuju, nakan tembak langsuang dalam > tataran berdiskusi :-), dan nakan raso sah-sah sajo. > > Nakan teringat akan sebuah cerita lamo ttg seorang ulama Arab Saudi yang > berkunjung ke Indonesia. Ketika beliau mengambil wudhu', beliau berpapasan > dengan beberapa wanita muslim yg juga mengambil wudhu'. Melihat cara > berpakaian para wanita tersebut, ulama tersebut menegur langsung para pengurus > Masjid dengan mengatakan kira-kira seperti ini : "apa kalian tidak berdakwah > kepada kaum wanita kalian ?" > > Kita tentu sudah paham dgn istilah "longgar - sempit" dalam berpakaian > wanita. Dalam arti mempraktekkan aturan agama, "longgar - sempit" ini tentunya > harus memiliki batasan - yang dalam hal ini, sebagai muslim kita harus > mengacu kepada tuntunan teks Qur'an dan Hadits (sudah pernah disampaikan oleh > sanak di palanta ini, jadi tidak nakan kutipkan lagi). Adalah lebih pas > kiranya jika kita kemudian mengambil contoh pada pendapat para ulama tafsir > mengenai ini dan tidak hanya pada beberapa gelintir orang (tokoh) saja. Nakan > akan sangat senang jika kemudian ada dunsanak yang bisa menyampaikan > pendapat dari para ulama tafsir yang membolehkan para wanita muslimah bisa > membuka aurat di tempat umum. > > Yang nakan kritik adalah pendapat yang menggeneralisir wanita muslimah dgn > hanya mengambil contoh segelintir pada para wanita yg berjilbab tapi > kebetulan berakhlaq buruk. Nakan tersinggung, karena semua wanita baligh di > keluarga nakan berhijab. Kok yang buruknya yg di angkat sebagai contoh ? bukan > yang baiknya ? Sayangnya pendapat seperti ini sudah sangat berkembang > secara meluas di kalangan para wanita kita. Ini menjadi semacam "senjata" > untuk > - maaf - istilah nakan : Berkelit. Umumnya alasannya berputar pada dua hal > : "belum siap" dan "banyak yang berjilbab tapi buruk perangai, mendingan > nggak berjilbab tapi berakhlaq mulia". Sekarang dikalangan masyarakat bahkan > muncul istilah yang lebih berbahaya, "tak penting berhijab, yang penting > hati bersih dan dekat kepada Allah". Menjilbabkan hati, istilahnya. Www, > nakan jadi bingung sendiri, merasa dekat dengan Allah, tapi aurat terbuka. > Mungkin karena ke daif an nakan sehingga nakan tidak bisa memahaminya. > > Tapi seperti yang nakan sampaikan sebelumnya, itu adalah pilihan. Yang > nakan diskusikan bukan pilihannya, tapi alasan yang dibuat untuk menentukan > pilihan tersebut. > > Ingat kasus pemerkosaan di angkot ? yang kemudian berkembang kepada pro > kontra cara berpakaian wanita di tempat umum ? Dengan bangganya para feminis > kemudian ber-rok mini ria berkampanye di bunderan HI, menyatakan bahwa > bukan pakaian nya yg salah, tapi mata dan hati yang memandang yang salah. > Aneh, > kejahilan macam apa ini ?
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Wa'alaikum Salam, Sanak Mulyadi, maaf kalau salah panggia dek ndak tahu bara umua... Jangankan istri presiden Pakistan, bahkan istri Nabi Nuh AS pun indak ikuik dakwah beliau... Sangenek pulo... Wassalam, Ronald, 40th. Depok. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Muljadi Ali Basjah" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Wed, 08 Aug 2012 11:31:48 To: Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Ronald Putra, sarato para Pembaco yang Budiman. Tukuak sangenek, baru2 iko ambo mancaliak di-TV istri President Pakistan Asif Ali Zardari, nan BARU indak basalendang dan indak bakainkapalo bagai doo. Kalau istri baliau nan lamo lah maningga, kan mamakai kain kapalo Benazir Bhutto (mantan PM Pakistan). Baa pulo pandapek para Pembaco doo? Wassalam, Muljadi Ali Basjah. Original-Nachricht > Datum: Wed, 8 Aug 2012 08:54:21 + > Von: ronaldppu...@gmail.com > An: rantaunet@googlegroups.com > Betreff: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > Mamanda Darwin, > > Terima kasih atas nasehatnya, sebenarnya nakan ingin lanjutkan diskusi > ini, apalagi mengenai pendapat Presiden Mursi dan bagaimana cara berpakaian > para wanita di dalam lingkungan keluarganya. Apakah ada diantara para > wanita dari keluarga besar Presiden Mursi ini yang berpakaian terbuka aurat ? > Kalau ternyata tidak ada, apakah bisa kita katakan bahwa dia telah berpikiran > "sempit" ? sementara dia juga "longgar" karena telah membebaskan cara para > wanita berpakaian di negaranya ? wanita mana yang dia tuju ? mengingat di > Mesir ada juga kaum minoritas Koptik, dll. Dalam konteks apa dia > menyampaikan statement tersebut ? sebagai Presiden dari negara yang majemuk > kah ? > perlu kita kaji lebih lanjut sebelum kita pakai statement dia. > > Menarik memang mendiskusikan istilah "longgar - sempit" dalam arti harfiah > cara berpakaian wanita dan istilah "longgar - sempit" dalam arti > mempraktekkan aturan agama. Mungkin ada kontra arguments nakan yg kurang pas > yg > sebenarnya bukan direct to mamak personally tapi lebih kepada kalangan yg > bersikap ngeyel dgn berbagai alasan, sahinggo kesannyo nakan mamojokkan > mamak... hahaha, ndak mungkin lah. > Sorry ya Mak, nakan type tembak langsuang. Tulisan mamak yang nakan kagumi > nakan katokan suko, yang indak satuju, nakan tembak langsuang dalam > tataran berdiskusi :-), dan nakan raso sah-sah sajo. > > Nakan teringat akan sebuah cerita lamo ttg seorang ulama Arab Saudi yang > berkunjung ke Indonesia. Ketika beliau mengambil wudhu', beliau berpapasan > dengan beberapa wanita muslim yg juga mengambil wudhu'. Melihat cara > berpakaian para wanita tersebut, ulama tersebut menegur langsung para pengurus > Masjid dengan mengatakan kira-kira seperti ini : "apa kalian tidak berdakwah > kepada kaum wanita kalian ?" > > Kita tentu sudah paham dgn istilah "longgar - sempit" dalam berpakaian > wanita. Dalam arti mempraktekkan aturan agama, "longgar - sempit" ini tentunya > harus memiliki batasan - yang dalam hal ini, sebagai muslim kita harus > mengacu kepada tuntunan teks Qur'an dan Hadits (sudah pernah disampaikan oleh > sanak di palanta ini, jadi tidak nakan kutipkan lagi). Adalah lebih pas > kiranya jika kita kemudian mengambil contoh pada pendapat para ulama tafsir > mengenai ini dan tidak hanya pada beberapa gelintir orang (tokoh) saja. Nakan > akan sangat senang jika kemudian ada dunsanak yang bisa menyampaikan > pendapat dari para ulama tafsir yang membolehkan para wanita muslimah bisa > membuka aurat di tempat umum. > > Yang nakan kritik adalah pendapat yang menggeneralisir wanita muslimah dgn > hanya mengambil contoh segelintir pada para wanita yg berjilbab tapi > kebetulan berakhlaq buruk. Nakan tersinggung, karena semua wanita baligh di > keluarga nakan berhijab. Kok yang buruknya yg di angkat sebagai contoh ? bukan > yang baiknya ? Sayangnya pendapat seperti ini sudah sangat berkembang > secara meluas di kalangan para wanita kita. Ini menjadi semacam "senjata" > untuk > - maaf - istilah nakan : Berkelit. Umumnya alasannya berputar pada dua hal > : "belum siap" dan "banyak yang berjilbab tapi buruk perangai, mendingan > nggak berjilbab tapi berakhlaq mulia". Sekarang dikalangan masyarakat bahkan > muncul istilah yang lebih berbahaya, "tak penting berhijab, yang penting > hati bersih dan dekat kepada Allah". Menjilbabkan hati, istilahnya. Www, > nakan jadi bingung sendiri, merasa dekat dengan Allah, tapi aurat terbuka. > Mungkin karena ke daif an nakan sehingga nakan tidak bisa memahaminya. > > Tapi seperti yang nakan sampaikan sebelumnya, itu
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakaatuh, Nakan Rina; Saya ingin cerita sedikit. Dulu saya senang juga menonton acara Mama & Aa di sebuah TV swasta, karena dikemas apik, humor dan santai, sampai pada suatu saat, ketika seorang pemirsa curhat, bahwa dia dilarang suaminya berjilbab, yang lalu dijawab, jelaskan kepada suami anda, bahwa berjilbab itu perintah Allah, yang kemudian dijawab kembali oleh si penanya, bagaimana kalau suaminya tetap melarang. Lalu keluarlah jawaban si Mama yang langsung membuat darah saya mendidih: "Terserah anda, pilih Allah atau pilih suami!" Atau dengan kata lain, sudah, bercerai saja. Sesederhana itu kah, semematikan itu kah, sadar nggak si Mama itu bahwa dia sedang berbicara di ruang publik dengan jangkauan yang sangat luas. Terpikir nggak oleh dia kerusakan yang dapat terjadi, kalau sarannya diikuti, oleh sipenanya atau pendengar yang mempunyai masalah yang sama. Atau tidak diikuti, akan tetapi hidup dalam tekanan, karena sudah menjadi "musuh Allah" Belakangan ini kalau di Mama itu muncul dalam siaran iklan di televisi, saya jadi jahat, ingin saya menyobek mulutnya yang berbisa itu. Pertanyaannya kemudian, pernahkah Rasulullah mengajarkan Islam seperti itu sepanjang hidup beliau yang mulia itu? Jangankan Rasulullah, ulama-ulama berilmu tinggi dan luas, seperti Buya Hamka, Prof Qureish Shihab dan Dr Miftah Farid pun tidak. Dulu saya pernah beberapa kali mendengar di Radio MQ beberapa perempuan yang mengeluhkan nasibnya karena suaminya ketahuan berselingkuh atau menikah dan mengatakan, ingin bercerai saja, Dr Miftah dengan suara lembut selalu menasehati untuk bertahan, karena dalam perceraian, selalu yang paling menderita adalah anak-anak, yang tidak pernah meminta kepada ayah bundanya untuk dilahirkan. Namun yang seperti si Mama itu jauh-jauh lebih banyak, dengan berbagai versi dan gaya. Seperti kita ketahui, Islam diturunkan Allah SWT adalah sebagai rakmat/kebaikan bagi seluruh makhluknya termasuk manusia. Ini tidak boleh dibalik, untuk kebaikan Allah. Allah Azza wa Jalla tidak butuh secuil apa pun dari makhluk ciptaanNya. Kalau kita kembali, sejenak mengaji juz Amma, dalam Al Mauun, Allah SWT, sama sekali tidak butuh pada Shalat kita, bahkan Ia mengancam akan memasukkan hambanya Shalat hanya sekedar Shalat, tetapi lalai (tidak khusuk), riya, dan enggan memberikan barang-barang yang berguna bagi sesama, yang jelas bukan hanya sekadar zakat. Kita juga sama-sama mengetahui, Al-Quran diturunkan Allah sebagai petunjuk atau solusi bagi umat manusia dalam menjawab berbagai tantangan zaman. Tetapi mengapa, sepertinya tidak jarang terlihat seakan-akan ada distorsi antara Firman dengan kenyataan. karena menurut saya yang daif ini, kita mengabaikan cara yang diajarkan Al-Quran, dengan cara yang penuh hikmah dan kebijaksanaan. Jadi, kembali mengenai perintah berjilbab masalahnya bukan soal wajib atau bukan, tetapi masalah bagaimana cara mengajarkannya, terutama di ruang publik, karena berbeda dengan hewan, manusia memerlukan proses panjang untuk belajar. Malahan menurut Rasulullah SAW, belajar itu dari ayunan sampai ke liang kubur. Tujuan berjilbab bukan hanya agar perempuan menutup auratnya, akan tetapi supaya menjadi lebih baik. Dalam perspektif ini lah hendaknya kita membaca pernyataan Pak Natsir: "Orang yang pakai jilbab itu adalah sebaik-baiknya muslimah. Tapi yang tidak pakai jilbab jangan dibilang enggak baik" Presiden Mursi, memberi perempuan-perempuan Mesir hak memilih pakaian mereka secara bebas, tentu bukan tidak paham kewajiban perempuan untuk berjilbab, tetapi tidak ingin menegakkannya melalui undang-undang negara yang bersifat memaksa, tetapi melalui edukasi dan advokasi melalui sekolah-sekolah dan organisasi-organisasi masyarakat sipil, seperti Ikhwanul Muslimin di Mesir dan NU/Muhammadiyah di Indonesia. Dan itu butuh proses panjang, sebuah proses yang bahkan tidak pernah berhenti. Akhirul kalam, salam untuk menantu, dan peluk cium untuk cucu-cucu mamak di Batam, termasuk Ayeesa yang tentu sedang lucu-lucunya. Wallahualam bissawab Mamak, St Bandaro Kayo === --- In rantau...@yahoogroups.com, "Rina Permadi" wrote: Mamak Darwin jo adidunsanak palanta nan ambo hormati, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Maaf ambo bbrp hari ko sekilas ado mamparatian topic panjang ko. anyo sajo alun sempat ikuik sato diskusi. Ambo berjilbab awalnyo karena orangtua mewajibkan mode tu, walaupun waktu ambo bajilbab dulu alun ado kewajibab jatuah ka diri ambo artinyo sabalun ambo baligh. Waktu ketek2 katiko nenek masih iduik, ambo nan lumayan nyinyia ko acok mempertentangkan sesuatu sebab mode itulah kami di keluarga diajaan dek Papa, yaitu demokratis sadonyo punyo hak basuaro jo tantunyo dengan adab-adab kesopanan yang pantas manuruik norma lingkungan keluarga. Ambo masih ingek waktu ambo diingekkan utk bajilbab dek Mama kutiko setamat SD, ambo protes ka Mama, bukannyo nenek indak bajilbab sebab waktu itu nenek hanyo manggunoan 'Ceda' (sel
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Assalamualikum Wr.Wb. Yth. Para Pambaco nan Budiman. Sandainyo negara kito memakai UU Islam, sarato bepakaian co urang Arab, nan padusinyo pakai Burka sonyo. Ambopun sabananya mandukuang dan setuju bana. Sia nan kito nobatkan manjadi Rajo Kito bueklah kota Jakarta, Padang, indak buliah urang nan ba Agamo lain tingga disitu, salain Rumah Ibadat, sadonyonyo dijadikan musajik. Kok tapiliah gai Gubernur si Ahok, mamarintah hanya buliah dari "luar Jekarte" via Monitor. Amai2 indak buliah nyetir sendiri, pakai Burkah sadonyo. Sepupu kito nan di Irian Baraik, nan Bakoteka Buliah tapi.. luanyo, pakai Baju co urang Arab. Nan Padusinyo, baitu pulo, bak janonyolah, ...tapi pakai Burkah diluarnyo. Nan mancopet Kuduang tangan, Nan Korupsi aponyo nan kaa...dikuduang karan ehhh? Accountnyo? Baa agaknyo ambo setuju seinnyo. Sakitulah carito angan2, sambia mananti babuko Wassalam, Muljadi Ali Basjah. Original-Nachricht > Datum: Wed, 8 Aug 2012 10:44:57 + > Von: ronaldppu...@gmail.com > An: rantaunet@googlegroups.com > Betreff: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > Wa'alaikum Salam, > > Sanak Mulyadi, maaf kalau salah panggia dek ndak tahu bara umua... > > Jangankan istri presiden Pakistan, bahkan istri Nabi Nuh AS pun indak > ikuik dakwah beliau... > > Sangenek pulo... > > Wassalam, > Ronald, 40th. Depok. > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: "Muljadi Ali Basjah" > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Wed, 08 Aug 2012 11:31:48 > To: > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Ronald Putra, sarato para Pembaco yang > Budiman. > > Tukuak sangenek, baru2 iko ambo mancaliak di-TV istri President Pakistan > Asif Ali Zardari, nan BARU indak basalendang dan indak bakainkapalo bagai > doo. Kalau istri baliau nan lamo lah maningga, kan mamakai kain kapalo > Benazir Bhutto (mantan PM Pakistan). > > Baa pulo pandapek para Pembaco doo? > > Wassalam, > Muljadi Ali Basjah. > Original-Nachricht ---- > > Datum: Wed, 8 Aug 2012 08:54:21 + > > Von: ronaldppu...@gmail.com > > An: rantaunet@googlegroups.com > > Betreff: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > Mamanda Darwin, > > > > Terima kasih atas nasehatnya, sebenarnya nakan ingin lanjutkan diskusi > > ini, apalagi mengenai pendapat Presiden Mursi dan bagaimana cara > berpakaian > > para wanita di dalam lingkungan keluarganya. Apakah ada diantara para > > wanita dari keluarga besar Presiden Mursi ini yang berpakaian terbuka > aurat ? > > Kalau ternyata tidak ada, apakah bisa kita katakan bahwa dia telah > berpikiran > > "sempit" ? sementara dia juga "longgar" karena telah membebaskan cara > para > > wanita berpakaian di negaranya ? wanita mana yang dia tuju ? mengingat > di > > Mesir ada juga kaum minoritas Koptik, dll. Dalam konteks apa dia > > menyampaikan statement tersebut ? sebagai Presiden dari negara yang > majemuk kah ? > > perlu kita kaji lebih lanjut sebelum kita pakai statement dia. > > > > Menarik memang mendiskusikan istilah "longgar - sempit" dalam arti > harfiah > > cara berpakaian wanita dan istilah "longgar - sempit" dalam arti > > mempraktekkan aturan agama. Mungkin ada kontra arguments nakan yg > kurang pas yg > > sebenarnya bukan direct to mamak personally tapi lebih kepada kalangan > yg > > bersikap ngeyel dgn berbagai alasan, sahinggo kesannyo nakan mamojokkan > > mamak... hahaha, ndak mungkin lah. > > Sorry ya Mak, nakan type tembak langsuang. Tulisan mamak yang nakan > kagumi > > nakan katokan suko, yang indak satuju, nakan tembak langsuang dalam > > tataran berdiskusi :-), dan nakan raso sah-sah sajo. > > > > Nakan teringat akan sebuah cerita lamo ttg seorang ulama Arab Saudi yang > > berkunjung ke Indonesia. Ketika beliau mengambil wudhu', beliau > berpapasan > > dengan beberapa wanita muslim yg juga mengambil wudhu'. Melihat cara > > berpakaian para wanita tersebut, ulama tersebut menegur langsung para > pengurus > > Masjid dengan mengatakan kira-kira seperti ini : "apa kalian tidak > berdakwah > > kepada kaum wanita kalian ?" > > > > Kita tentu sudah paham dgn istilah "longgar - sempit" dalam berpakaian > > wanita. Dalam arti mempraktekkan aturan agama, "longgar - sempit" ini > tentunya > > harus memiliki batasan - yang dalam hal ini, sebagai muslim kita harus > > mengacu kepada tuntunan teks Qur'an dan Hadits (sudah pernah disampaikan > ol
Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Rangkayo Rina, Bara ka bagalinsam pinsam e debat di lapau ko tantang jilbab, dek awak salendang nan jatuah ka bahu ko nan kamek dek awak, sarupo kodah nak daro jo amak-abak e nan awak postiangkan kapatang. Antah dek awak urang Minang antah kolah. Takana2 juo dek awak bini mamak2 awak maantaan pabukoan ka rumah mintuo e: salendang jatuah ka bau, baju barokaik jenjang ka langik, sanggua e iyo sabana balenong. Sambareh e gadang2 sagadag roda vespa, ayam songgeng jo talua mato kabau mambuek aia salero manitiak pukua 4, he he. Wassalam, Suryadi Dari: Rina Permadi Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Rabu, 8 Agustus 2012 4:52 Judul: RE: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Mamak Darwin jo adidunsanak palanta nan ambo hormati, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Maaf ambo bbrp hari ko sekilas ado mamparatian topic panjang ko. Hanyo sajo alun sempat ikuik sato diskusi. Ambo berjilbab awalnyo karena orangtua mewajibkan mode tu, walaupun waktu ambo bajilbab dulu alun ado kewajibab jatuah ka diri ambo artinyo sabalun ambo baligh. Waktu ketek2 katiko nenek masih iduik, ambo nan lumayan nyinyia ko acok mempertentangkan sesuatu sebab mode itulah kami di keluarga diajaan dek Papa, yaitu demokratis sadonyo punyo hak basuaro jo tantunyo dengan adab-adab kesopanan yang pantas manuruik norma lingkungan keluarga. Ambo masih ingek waktu ambo diingekkan utk bajilbab dek Mama kutiko setamat SD, ambo protes ka Mama, bukannyo nenek indak bajilbab sebab waktu itu nenek hanyo manggunoan ‘Ceda’ (selendang tipis segi empat panjang berenda khas Kamang). Penggunaannyopun bukan dibuek Lilik tapi dibuek takah tikuluak tanduak nan rapuah jadi ndak nampak pucuaknyo. Walaupun nenek memang salalu mamakai baju kuruang basiba artinyo ado tambahan jahitan lain memanjang dibawah langan. (foto th 1970an) Mama hanyo manjawek ambo singkek sajo, Piak, agau tu nio maniru urang-urang lamo ko nan kaji kami alun mode kiniko laih. Kami iyo mambaco Quraan tapi saisuak indak tantu dek kami tafsirannyo doh. Saisuak bahkan ayat-ayat ko kami jadian nyanyian bagai dek mandanga di garamopon (Gramofon). Kini kito makin tau walaupun masih baijo-ijo, tantunyo amalan kito harus labiah dari urang saisuak nan indak baitu tau tapi alah susah barubah. Itulah sakalumik carito ambo jo Mama saisuak katu ambo kaciak-kaciak. Kiniko ambo yakin sadonyo nan punyo akses jo dunia pendidikan alah semakin tau dan mendalami. Tapi saluruhnyo tu tapulang ka diri kito masiang-masiang. Sebab iduik ko bukannyo ado diantaro banyak pilihan. Bahkan indak mamiliahpun juo adolah sebuah pilihan. Dan ambo menghormati sadonyo pilihan dari saudara-saudara, kawan-kawan dan siapun yang ado di sakuliliang ambo. Ibaraik buruh goeh, kontrak karajo surang, gaji surang lo kalo macam-macam tantu diri surang mampatangguang jawabkan. MERDEKA…!!! Wassalam Rina, 34, Batam -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Mak Angah di Santa Kuruih. Andaikate nak mamakai Burkah, mane care nak membedzakan antare CikGu Pompuan2 lawa same yang tak lawa? Bole jadi pakai Nombo-ler atau pakai Name, serupe pemain Sepaktakraw, bernombor di bahagian muke/depan dan belakang. Amboii lepas tu lawa sanga tu fesyen-lerrr. Betol tak Mak Angah? Wassalam, Muljadi Ali Basjah BTW. Semue CikGu laki2, hensem-hensem Original-Nachricht > Datum: Wed, 8 Aug 2012 10:45:19 -0700 (PDT) > Von: Hambo Ciek > An: Lapau > CC: masrursiddik masrursiddik , Sjamsir Sjarif > , Boediman Moeslim > Betreff: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > > Message #161187 of 161256 < Prev | Next > > Maa Angku JB,DtRJ sarato Adidunsanak nan Basamo, > > Untuk variasi corak berpakaian, Ambo lampirkan duo foto dari Album Pribadi > manampakkan pakaian perempuan Minang di duo Era balain occasion (saat, > kessempatan, peristiwa, upacara), 60 tahun nan lalu (2 April 1954) dan 27 > tahun nan lalu (21 April 1985). > > Foto 1. Acara pertemuan dan perpisahan Guru-guru SR Larak di Penampung, IV > Angkek, Bukititnggi, 1954. Begitulah pakaian perempuan biasanya pada > umumnya di masa itu. Dalam gambar itu, dua Guru yang duduk di depan sebelah > kiri adalah Pak Guru Siddik (Ayahanda Angku Masrur Siddik, anggota Lapau > kito), sebalah kanan Pak Guru Sjarif (Ayahanda Sjamsir Sjarif). Laki-laki > berdiri dibelakang disebelah kiri, Guru Muslim (Ayahanda Budiman Muslim > (anggota > Lapau kito juo). Bagian depan yang duduk telah meninggalkan kita semua. > > Foto 2: Acara resmi (adat dan negara) manaiki Anjung Rumah Gadang dan > Ulang Tahun ke-10 Taman Mini Indonesia, 21 April 1985). Pakaian formal dan > adat. Upacara ini sangat ramai dikunjungi dengan pakaian dan upascara adat > mewakili Luhak dan Rantau di Sumatra Barat. Foto yang satu ini, arsip > pribadi, diambil di atas Anjung Rumah Gadang; dari kanan ke kiri, Sjamsir > Sjarif, Pak Gubernur Azwar Anas, Bu Jus Azwar Anas, dan Bu Hasjim Ning. > > Salam, > -- MakNgah > Sjamsir Sjarif > Di Tapi Riak nan Badabua > Santa Cruz, California, Wed, August 8, 2012 > > Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > Evy nn bijak,iko tambahan senek dari Buya. > Rasonyo kok 'agak barek > pakai jilbab'bagi anak padusi awak,dimulai pakai salendang je lah,kok > ingin nio labiah rancak,lilikkan salendang tu di kapalo,kombinasikan jo > baju kuruang. > Tokoh2 wanita Minang dulu aghah Ibu Rohana Kudus, kak > Rasuna Said,kak Ratna Sari,kak Rahmah El Yunusiah,Etek Aisyah Amin,Uni > Djalinus,Uni DR Zakiah Drajat, pada umumnyo mereka2 pakai kombinasiko. > Kak Amah(Rahmah) El Junusiah,Pimpinan sekolah Dyniah Putri Pd.Panjang > kalau tampil didepan umum selalu pakai salendang balilik tu. > Caro beliau babusana nn comantu,diwajibkan bagi seluruh siswi Dyniah > Putri. > Alangkah angun n cantiknya kelihatan para siswi ini dikala mereka berjalan > bersama di luar asrama atau pulkamp n waktu belajar. > Kok tahu JB,karano kakak JB sikola di Dyniah Putri tu. > Mungkin sanak JB,dd Darwin Bahar dapek mengulas ini karena liau orang > Pd.Panjang. > JB,DtRJ,sk Mandahiliang,Padusunan,Pariaman,kini di Bonjer,Jakbar. > Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone > > > From: Evy Djamaludin > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Mon, 6 Aug 2012 20:09:10 -0700 (PDT) > To: rantaunet@googlegroups.com > ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > -- > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > > -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google
Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Ondeh, lapeh taragak ka bini-bini mamak nan lamo maliek postingan 2 petereik dari Mak Ngah. Salam, Suryadi Dari: Hambo Ciek Kepada: Lapau Cc: masrursiddik masrursiddik ; Sjamsir Sjarif ; Boediman Moeslim Dikirim: Rabu, 8 Agustus 2012 19:45 Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Message #161187 of 161256 < Prev | Next > Maa Angku JB,DtRJ sarato Adidunsanak nan Basamo, Untuk variasi corak berpakaian, Ambo , mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Nald, terima kasih atas tanggapan balik, terharu saya membacanya. Kalau ada perbedaan sudut pandang antara kita, saya kira saya kira wajar-wajar saja, antara lain, karena kita memang datang generasi yang berbeda. Saya lahir dan dibesarkan ketika di Padangpanjang amai-amai yang menutup rambut di ruang publik jauh lebih sedikit ketimbang yang tidak, sedangkan sekarang, saya berani "mengadu" Padangpanjang dengan kota manapun di Aceh :). Bedanya kalau di Aceh dengan qanun, di Padangpanjang secara kultural. Selebihnya Kota Padangpanjang dari dulu sampai sekarang tetap sangat nyaman didiami. Malah saya tidak ragu mengatakan bahwa Padangpanjang sekarang merupakan "Solo" kecil, "kecil" di sini hanya masalah skala, bukan yang lainnya. Malah dalam pembinaan koperasi, saya rasa kami lebih maju. Tentang Presiden Mursi, saya sudah menjelaskan pada email saya menjawab email nakan Rina Permadi. Kalau dikotomi "sempit"-"longgar" terasa menganggu, saya mohon maaf, dan tidak saya akan gunakan lagi di waktu yang akan datang. Selebihnya saya sangat menghormati tekad Ronald untuk tetap mengadvoksi pemakaian jilbab bagi perempuan di ranah masyarakat sipil, karena melalui legislasi nampaknya akan semakin sulit. Sangenek :), pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya kepada nakan Anwar yang dua hari belakang ini agak jarang mencogap, saya ingin mencabut kalimat "kalau kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga" yang saya tujukan kepada nakan, dengan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, karena kalimat tersebut sebenarnya jauh lebih tepat ditujukan pada diri saya sendiri. Wabillahi Taufiq wal Hidayah Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Mamak, St Bandaro Kayo = Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Wed Aug 8, 2012 1:55 am (PDT) . Posted by: "ronaldppu...@gmail.com" Mamanda Darwin, Terima kasih atas nasehatnya, sebenarnya nakan ingin lanjutkan diskusi ini, apalagi mengenai pendapat Presiden Mursi dan bagaimana cara berpakaian para wanita di dalam lingkungan keluarganya. Apakah ada diantara para wanita dari keluarga besar Presiden Mursi ini yang berpakaian terbuka aurat ? Kalau ternyata tidak ada, apakah bisa kita katakan bahwa dia telah berpikiran "sempit" ? sementara dia juga "longgar" karena telah membebaskan cara para wanita berpakaian di negaranya ? wanita mana yang dia tuju ? mengingat di Mesir ada juga kaum minoritas Koptik, dll. Dalam konteks apa dia menyampaikan statement tersebut ? sebagai Presiden dari negara yang majemuk kah ? perlu kita kaji lebih lanjut sebelum kita pakai statement dia. Menarik memang mendiskusikan istilah "longgar - sempit" dalam arti harfiah cara berpakaian wanita dan istilah "longgar - sempit" dalam arti mempraktekkan aturan agama. Mungkin ada kontra arguments nakan yg kurang pas yg sebenarnya bukan direct to mamak personally tapi lebih kepada kalangan yg bersikap ngeyel dgn berbagai alasan, sahinggo kesannyo nakan mamojokkan mamak... hahaha, ndak mungkin lah. Sorry ya Mak, nakan type tembak langsuang. Tulisan mamak yang nakan kagumi nakan katokan suko, yang indak satuju, nakan tembak langsuang dalam tataran berdiskusi :-), dan nakan raso sah-sah sajo. Nakan teringat akan sebuah cerita lamo ttg seorang ulama Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia. Ketika beliau mengambil wudhu', beliau berpapasan dengan beberapa wanita muslim yg juga mengambil wudhu'. Melihat cara berpakaian para wanita tersebut, ulama tersebut menegur langsung para pengurus Masjid dengan mengatakan kira-kira seperti ini : "apa kalian tidak berdakwah kepada kaum wanita kalian ?" Kita tentu sudah paham dgn istilah "longgar - sempit" dalam berpakaian wanita. Dalam arti mempraktekkan aturan agama, "longgar - sempit" ini tentunya harus memiliki batasan - yang dalam hal ini, sebagai muslim kita harus mengacu kepada tuntunan teks Qur'an dan Hadits (sudah pernah disampaikan oleh sanak di palanta ini, jadi tidak nakan kutipkan lagi). Adalah lebih pas kiranya jika kita kemudian mengambil contoh pada pendapat para ulama tafsir mengenai ini dan tidak hanya pada beberapa gelintir orang (tokoh) saja. Nakan akan sangat senang jika kemudian ada dunsanak yang bisa menyampaikan pendapat dari para ulama tafsir yang membolehkan para wanita muslimah bisa membuka aurat di tempat umum. Yang nakan kritik adalah pendapat yang menggeneralisir wanita muslimah dgn hanya mengambil contoh segelintir pada para wanita yg berjilbab tapi kebetulan berakhlaq buruk. Nakan tersinggung, karena semua wanita baligh di keluarga nakan berhijab. Kok yang buruknya yg di angkat sebagai contoh ? bukan yang baiknya ? Sayangnya pendapat seperti ini sudah sangat berkembang secara meluas di kalangan para wanita kita. Ini menjadi semacam "senjata" untuk - maaf - istilah nakan : Berkelit. Umumnya alasannya berputar pada dua hal : &qu
RE: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Ajo di Leiden jo dunsanak palanta, Maaf lamo baru ambo baleh email Ajo ko. Manuruik ambo labiah manih pulo laih kalo salendang nan biaso dipakai jatuah ka bahu ko dikombinasikan jo jilbab. Di dalam jilbab di sabalah luanyo salendang. Kalo ado baralek kawin di Bukik salamo ambo caliak akhir2 ko. Iyo endah-endah nampak dek ambo Jo. Baju kebaya atau kuruang babordir panuah gaya dek karancang hasil karya rang pambordir batambah baragam. Dalam acara ko kalualah model-model baju bordiran terbaru langkok jo tarompa plus jilbab nan maronoinyo. Ambo mancaliaknyo sungguh modis-modis dan tak kalah anggunnyo dari mode bapakaian caro saisuak tu. Tahun 1967 waktu tu di Bukik kambang jaik kapalo samek nan indah2 jaitan urang. Kini ko model pulo baliak jahitan tu hanyo sajo ragam jadi batambah dan indah-indah. Kalo dulu hanyo jo sanggua sajo. Kini batambah jo jilbab dan salendang panjang tu. Bukankah hal itu perkembangan nan indah Ajo? Wassalam Rina, 34, batam -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
mohon maaf kepada admin, bagaimana cara nya untuk berhenti menerima notifikasi dari group ini? karena saya ingin menindahkan notificasi ke email yang satu lagi.. makasi Regards, R H O V A N T ( promotion staff cipaganti group ) office : Jl. Gatot Subroto No 94 Bandung - Jawa Barat From: "zubir.a...@gmail.com" To: rantaunet@googlegroups.com Sent: Tuesday, August 7, 2012 10:55 AM Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Evy nn bijak,iko tambahan senek dari Buya. Rasonyo kok 'agak barek pakai jilbab'bagi anak padusi awak,dimulai pakai salendang je lah,kok ingin nio labiah rancak,lilikkan salendang tu di kapalo,kombinasikan jo baju kuruang. Tokoh2 wanita Minang dulu aghah Ibu Rohana Kudus, kak Rasuna Said,kak Ratna Sari,kak Rahmah El Yunusiah,Etek Aisyah Amin,Uni Djalinus,Uni DR Zakiah Drajat, pada umumnyo mereka2 pakai kombinasiko. Kak Amah(Rahmah) El Junusiah,Pimpinan sekolah Dyniah Putri Pd.Panjang kalau tampil didepan umum selalu pakai salendang balilik tu. Caro beliau babusana nn comantu,diwajibkan bagi seluruh siswi Dyniah Putri. Alangkah angun n cantiknya kelihatan para siswi ini dikala mereka berjalan bersama di luar asrama atau pulkamp n waktu belajar. Kok tahu JB,karano kakak JB sikola di Dyniah Putri tu. Mungkin sanak JB,dd Darwin Bahar dapek mengulas ini karena liau orang Pd.Panjang. JB,DtRJ,sk Mandahiliang,Padusunan,Pariaman,kini di Bonjer,Jakbar. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone From: Evy Djamaludin Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Mon, 6 Aug 2012 20:09:10 -0700 (PDT) To: rantaunet@googlegroups.com ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Reni yang baik, Seperti yang sudah saya ceritakan pada email yang lalu, maka persoalan jilbab ini terpulang pada kepribadian kita sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau tidak dalam menjalani agama. Saya tidak menafikan bahwa " Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri mereka bahwa sebagian besar wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian atau bekerja. Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam diidentifikasi dengan pemakaian jilbab – konsep yang diajarkan di sekolah, melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi suatu identitas, misalnya Perancis. Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat bahwa jilbab yang dikenakan oleh wanita Muslim, dianggap tidak memiliki landasan dalam kitab Allah dan merupakan suatu suatu produk budaya Arab. Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang saat ini. Meskipun kata Kata “Hijab” muncul dalam Al-Qur’an yaitu dalam Surat 7:46, 17:45, 19:17, 33:53, 38:32, 41:5, dan 42:51. Tetapi tidak ada sekalipun merujuk kepada penutup kepala atau bahkan berkaitan dengan busana yang diharuskan oleh umat Muslim, kecuali yang tersebut dalam menata pergaulan mukmin , yaitu MENJAGA PANDANG ! (QS 24 ayat 30 dan 31, yang ternyata ditujukan kepada KAUM PRIA juga. Jadi hemat saya, ada 4 aturan dalam berbusana yang juga berlandaskan Al Quran juga, yaitu : 1. Pakaian Sopan dan baik . Begini bunyi ayatnya “Hai anak Adam, sesungguhnya telah Kami turunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian yang indah untuk perhiasanmu. Dan pakaian yang sopan adalah yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Surat 7:26) 2. Menutup bagian-bagian tubuh yang pribadi untuk Pria. “Dan sampaikan kepada laki-laki yang beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya...” (Surat 24:30) 3. Menutup Dada. “Katakanlah kepada wanita yang beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutup dadanya (dengan khimar mereka), dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak memiliki keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat mereka. Dan janganlah mereka menendang dengan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (Surat 24:31). 4. Busana sebagai sarana perlindungan. “Wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang yang beriman untuk menutupkan jilbabnya. Yang demikian itu agar mereka dikenali dan karenanya tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Surat 33 : 59). Dari 4 a
Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
--- Ahmad Ridha On Aug 7, 2012 11:55 AM, "Rina Devnita" wrote: > memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. > boleh keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok > dipandang mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang > muslimah dan pakayan nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau > ada kemauan??? > malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai > parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka > parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya > tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan.. > > salam > > Rina > > -- > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & > mengganti subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > > > -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Kini lah banyak padusi nan pakai jilbab, ndak pakai sarawa lai. Salam, ZulTan, L, Bogor Action cures fear. -Original Message- From: Rina Devnita Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 7 Aug 2012 12:46:33 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. boleh keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok dipandang mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang muslimah dan pakayan nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau ada kemauan??? malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan.. salam Rina -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Zul,apo sarawa tu samo ndak jo celana.Kalau samo io agak risau JB mamikiakannyo!He3x Senek Zul n salamaik Puaso! JB,di Bonjer. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: "ZulTan" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 7 Aug 2012 06:06:23 To: RantauNet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Kini lah banyak padusi nan pakai jilbab, ndak pakai sarawa lai. Salam, ZulTan, L, Bogor Action cures fear. -Original Message- From: Rina Devnita Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 7 Aug 2012 12:46:33 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. boleh keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok dipandang mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang muslimah dan pakayan nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau ada kemauan??? malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan.. salam Rina -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Rina, Pinjam kutipan Rina yo... "apa sulitnya kalau ada kemauan???" Ambo satuju bana ... Wassalam Ronald Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rina Devnita Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 7 Aug 2012 12:46:33 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. boleh keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok dipandang mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang muslimah dan pakayan nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau ada kemauan??? malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan.. salam Rina -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Aha... JB bagaghah mah? Ambo mangecek'an nan sabananyo. Salam, ZulTan, L, Bogor Action cures fear. -Original Message- From: zubir.a...@gmail.com Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 7 Aug 2012 06:21:33 To: Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Zul,apo sarawa tu samo ndak jo celana.Kalau samo io agak risau JB mamikiakannyo!He3x Senek Zul n salamaik Puaso! JB,di Bonjer. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: "ZulTan" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 7 Aug 2012 06:06:23 To: RantauNet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Kini lah banyak padusi nan pakai jilbab, ndak pakai sarawa lai. Salam, ZulTan, L, Bogor Action cures fear. -Original Message- From: Rina Devnita Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 7 Aug 2012 12:46:33 To: rantaunet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. boleh keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok dipandang mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang muslimah dan pakayan nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau ada kemauan??? malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan.. salam Rina -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG:
Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Angku ZulTan, mungkin baliau takana gaghah urghang awak di Colorado mah... Kolor Ado... ? -- Nyit Sungut --- In rantau...@yahoogroups.com, "ZulTan" wrote: > > Aha... JB bagaghah mah? > Ambo mangecek'an nan sabananyo. > > Salam, > ZulTan, L, Bogor > > Action cures fear. > > -Original Message- > From: zubir.amin@... > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Tue, 7 Aug 2012 06:21:33 > To: > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > Zul,apo sarawa tu samo ndak jo celana.Kalau samo io agak risau JB > mamikiakannyo!He3x > Senek Zul n salamaik Puaso! > JB,di Bonjer. > Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone > > -Original Message- > From: "ZulTan" > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Tue, 7 Aug 2012 06:06:23 > To: RantauNet@googlegroups.com > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > Kini lah banyak padusi nan pakai jilbab, ndak pakai sarawa lai. > > Salam, > ZulTan, L, Bogor > > > Action cures fear. > > -Original Message- > From: Rina Devnita > Sender: rantaunet@googlegroups.com > Date: Tue, 7 Aug 2012 12:46:33 > To: rantaunet@googlegroups.com > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com > Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. > boleh keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok > dipandang mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang > muslimah dan pakayan nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau > ada kemauan??? > > malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai > parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka > parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya > tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan.. > > salam > > Rina -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Iyobana tu Kanda Zultan, Dikampuang ambo di Pyk saisuak urg padusi Pantang bana ba sirawa/sarowa tu. Kanai hariak dek mamaknyo. Sangenek, Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) Pyk-Mudiak,,KL, "Maminteh Sabalun Hanyuik!" Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Tahun 1945 jolong-jolong merdeka ado Pasukan Padusi, angkatan kakak-kakak kami, nan namonyo "Puteri Kesatria". Mereka latihan babarih-barih ditanah lapang di Biaro. Kami manonton, pantun kami: Puteri Kesatria Urang Padusi basarawa ... -- MakNgah --- In rantau...@yahoogroups.com, "AnwarDjambak" wrote: > > Iyobana tu Kanda Zultan, > > Dikampuang ambo di Pyk saisuak urg padusi Pantang bana ba sirawa/sarowa tu. > Kanai hariak dek mamaknyo. > > > Sangenek, > > Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) > Pyk-Mudiak,,KL, > "Maminteh Sabalun Hanyuik!" > Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile > > -- > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti > subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Nan laki-laki lah sato lo ndak basarawa, pakai pulo salendang. Mungkin iyo juo, kapalo laki-laki paralu pulo basaok. Iyo bitu Sanak Anwar? Salam, ZulTan, L, Bogor Action cures fear. -Original Message- From: "AnwarDjambak" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 7 Aug 2012 07:53:03 To: RantauNet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Iyobana tu Kanda Zultan, Dikampuang ambo di Pyk saisuak urg padusi Pantang bana ba sirawa/sarowa tu. Kanai hariak dek mamaknyo. Sangenek, Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) Pyk-Mudiak,,KL, "Maminteh Sabalun Hanyuik!" Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Iyo bana tu Kanda Zultan, Apolai saisuak ko eih, urg nan baliak dari Makkah (Haji-red) , tacondo bona kalau indak manutuik aurat di tangah rami (bajibab/balilik jo bajubah panjang utk nan padusi) jo ba kopiah putiah ka nan kilaki. Sangenek, Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) Pyk-Mudiak,,KL, "Maminteh Sabalun Hanyuik!" Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Bls: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
lai mangarati mukasuik disiko ma...ndak pakai sarawa ko tp pakai baju yg dalam (longdress), jd tatutuik dr ateh sampai mato kaki..asalkan baju tu jaan transparan atau tipis..beko kaki ditutuik jo kaus kaki. jadi auratnyo ndak nampak...kalau zaman dulu mmg padusi jangga pakai sarawa karano sarawa untuak laki-2 sajo.. Dari: sjamsir_sjarif Kepada: rantaunet@googlegroups.com Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 15:11 Judul: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Tahun 1945 jolong-jolong merdeka ado Pasukan Padusi, angkatan kakak-kakak kami, nan namonyo "Puteri Kesatria". Mereka latihan babarih-barih ditanah lapang di Biaro. Kami manonton, pantun kami: Puteri Kesatria Urang Padusi basarawa ... -- MakNgah --- In rantau...@yahoogroups.com, "AnwarDjambak" wrote: > > Iyobana tu Kanda Zultan, > > Dikampuang ambo di Pyk saisuak urg padusi Pantang bana ba sirawa/sarowa tu. > Kanai hariak dek mamaknyo. > > > Sangenek, > > Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) > Pyk-Mudiak,,KL, > "Maminteh Sabalun Hanyuik!" > Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile > > -- > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti > subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Bls: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
klo buliah tahu iko Uni Rina nan ma yo.sa angkatan jo Mak Ngah yo, akrab bana gaya bahaso nyo... :) wassalam Sri Yansen/Tanjung/Lk/41+/-asa painan > > Dari: Rina Devnita >Kepada: "rantaunet@googlegroups.com" >Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 17:15 >Judul: Bls: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > > >lai mangarati mukasuik disiko ma...ndak pakai sarawa ko tp pakai baju yg dalam >(longdress), jd tatutuik dr ateh sampai mato kaki..asalkan baju tu jaan >transparan atau tipis..beko kaki ditutuik jo kaus kaki. jadi auratnyo ndak >nampak...kalau zaman dulu mmg padusi jangga pakai sarawa karano sarawa untuak >laki-2 sajo.. > > > > > Dari: sjamsir_sjarif >Kepada: rantaunet@googlegroups.com >Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 15:11 >Judul: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab > >Tahun 1945 jolong-jolong merdeka ado Pasukan Padusi, angkatan kakak-kakak >kami, nan namonyo "Puteri Kesatria". Mereka latihan babarih-barih ditanah >lapang di Biaro. > >Kami manonton, pantun kami: >Puteri Kesatria >Urang Padusi basarawa ... > >-- MakNgah >--- In rantau...@yahoogroups.com, "AnwarDjambak" wrote: >> >> Iyobana tu Kanda Zultan, >> >> Dikampuang ambo di Pyk saisuak urg padusi Pantang bana ba sirawa/sarowa tu. >> Kanai hariak dek mamaknyo. >> >> >> Sangenek, >> >> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) >> Pyk-Mudiak,,KL, >> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" >> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile >> >> -- >> -- >> . >> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain >> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet >> http://groups.google.com/group/RantauNet/~ >> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >> === >> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: >> - DILARANG: >> 1. E-mail besar dari 200KB; >> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; >> 3. One Liner. >> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: >> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 >> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & >> mengganti subjeknya. >> === >> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >> http://groups.google.com/group/RantauNet/ >> > > >-- >-- >. >* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain >wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet >http://groups.google.com/group/RantauNet/~ >* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >=== >UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: >- DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. >- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: >http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 >- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti >subjeknya. >=== >Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: >http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > > > > > -- >-- >. >* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain >wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet >http://groups.google.com/group/RantauNet/~ >* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. >=== >UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: >- DILARANG: >1. E-mail besar dari 200KB; >2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; >3. One Liner. >- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: >http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 >- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting >- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply >- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti >subjeknya. >=== >Berhenti, b
Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Dulu ibu,nenek,etek d kampuang manih bana baju kuruangnyo Lapang,namonyo baju kugruang basibak,Kini kok lai bona pakai Baju dalam tapi d cetaknyo badan, Nan basagawa urang laki2 sajo dulu, Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "AnwarDjambak" Sender: rantaunet@googlegroups.com Date: Tue, 7 Aug 2012 08:51:56 To: RantauNet@googlegroups.com Reply-To: rantaunet@googlegroups.com Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Iyo bana tu Kanda Zultan, Apolai saisuak ko eih, urg nan baliak dari Makkah (Haji-red) , tacondo bona kalau indak manutuik aurat di tangah rami (bajibab/balilik jo bajubah panjang utk nan padusi) jo ba kopiah putiah ka nan kilaki. Sangenek, Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) Pyk-Mudiak,,KL, "Maminteh Sabalun Hanyuik!" Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Syaikh Yusuf Estes... Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Dubai International Holy Qur'an Award ke-16 bulan lalu mamiliah Dr. Syaikh Yusuf Estes ko sabagai "Islamic Personality of The Year 2012" berkat dakwahnyo salamo iko, antaro lain mabantu labiah dari 1.000 urang masuak Islam di saluruah dunia. Katiko SYE pindah kayakinan dari seorang penginjil menjadi muslim, agak menggegerkan AS di tahun 1991 dek karano baliau sekaligus "mambao" tigo denominasi gereja juo basyahadaik, tamasuak ayah kandung no nan juo pendeta (reverend) dan surang sahabaiknyo pastur Katolik. Manuruik SYE dalam situs pribadinyo (www.yusufestes.com) info indak "convert" (pindah keyakinan) ke Islam, melainkan "revert" (kembali) ka Islam sasuai hadis Nabi bahwa setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah/Islam, namun urang tuo nan manjadian anak-anak tu Yahudi, Nasrani, Majusi. Salam, Akmal N. Basral Sent from my iPad2 On Aug 7, 2012, at 5:31 AM, "Darwin Bahar" wrote: > Iyo lah Dinda. Kok dipaturuikkan pulo kecek Buya Yusuf Estes ko di siko, a > pulo katenggang Ciek Unieng Elly Kasim beko :) > > Salam dari sabaliek bumi > > Wassalam, HDB-SBK (L, 69) > > > > --- In rantau...@yahoogroups.com, ajo duta wrote: > > > > Sanak, > > > > Ado pulo ulama bapandapek suara perempuan juga aurat. Yusuf Estes, pastor > > nan kudian jadi imam di US, sapaham jo itu. Waktu kami maundang beliau > > untuk ceramah, inyo mengeritik ditampilkannyo qoriah di pembukaan acara. > > Padahal kito tahu banyak pejuang wanita Islam yang ikut berperang dan > > memimpin pasukan. Baa caronyo memberi komando, kalau suaronyo aurat pulo. > > Baa gak ati? > > > > > > 2012/8/6 wannofri samry > > > > > > > > -- > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet > http://groups.google.com/group/RantauNet/~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: > - DILARANG: > 1. E-mail besar dari 200KB; > 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; > 3. One Liner. > - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: > http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 > - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting > - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply > - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti > subjeknya. > === > Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: > http://groups.google.com/group/RantauNet/ > > > -- -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. E-mail besar dari 200KB; 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1 - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan Memberi
DaMal Mama Fatma adalah Fatma Pasha, yg mana diceritakan msh keturunan Kara Mustafa Pasha Adegan lagi seru film habisbasambuang...jd terkesan seperti sinetron Kasihan mamaku antri jam 4 dpt jam 7 terkantuk2 jadinyaakhirnya...minta beliin novelnya Renny.Bintara Sesekali menikung dari topik serius dan berat di Palanta ko, ambo ingin sharing saketek pengalaman ambo kemarin seharian jo induak bareh dan anak-anak di akhia pakan. Satalah pekan lalu kami manonton "Sokola Rimba" dari buku (non-fiksi) bajua samo karya Butet Manurung (versi Inggris bajudua "The Jungle School") yang pernah masuk ke dalam Suku Kubu di Jambi dan mengajar anak-anak di sana, pekan ini ado duo film Indonesia nan rancak, yakni "99 Cahaya di Langit Eropa" dan "Soekarno". Timeline di social media agak lebih heboh dengan "Soekarno" dek karano pado saat premiere hari Kamih kapatang, kalua pulo keputusan Pengadilan Niaga untuk menghentikan peredaran film tu sabagai akibat "cakak" Rachmawati dengan Hanung Bramantyo, sang sutradara. (Aa problem utamo mereka silakan dibrowse, banyak linknyo). Tapi ambo mamiliah maajak anak-anak ambo manonton "99 Cahaya" yang berasal dari buku berjudul sama karya Hanum Rais & Rangga Almahendra. Iko buku cukuik laris meski ambo alun sampek mambaco pulo. Nan ambo tahu cumo sapotong data: Hanum Rais adolah putri Amien Rais. Masuak bioskop, ambo caliek katigo wajah putri ambo indak talalu basumangek. "Mereka pikir seperti Ketika Cinta Bertasbih," bisiak istri ambo. KCB bukan berarti indak rancak, tapi memang kurang bisa dikunyah oleh anak SD-SMP. 1/ Adegan pertama dibuka. Sepotong wajah Wina, Austria, dengan segala kesibukan yang memerangkap Hanum (juga namanya sebagai tokoh film) yang sedang di kota itu mengikuti suaminya Rangga, kandidate doktor. Gambar tajam. Indah. "Picturesque" kalau meminjam istilah para penggemar kartu pos romantis. Lalu adegan pindah di sebuah kelas dengan guru perempuan (berbahasa Jerman) menjelaskan tentang salah satu fase kehadiran tentara Turki di bumi Eropa. Anak-anak mendengarkan, seorang anak lelaki bule yang jahil langsung mengolok-olok Ayse, bocah perempuan asal Turki yang berhijab. Ayse balas menunjuk teman (lelaki) lainnya yang mengenakan kupluk, macam penyanyi hip hop, "kalau dia boleh pakai itu, kenapa saya tidak?" katanya dengan suara kekanak-kanakan yang lantang. Baru beberapa menit itu saja suasana Eropa sudah hadir jauh lebih kuat dibandingkan dalam film "Ainun & Habibie" karena para pemain "lokal" (berbahasa Jerman) tampil dengan porsi lebih intens. Ayse punya seorang ibu bernama Fatma Khan, perempuan muda cantik khas Turki yang ingin bekerja tapi selalu ditolak. Dan secara kebetulan, Hanum pernah melihat penolakan terhadap Fatma terjadi di depan matanya. Setelah Hanum dan Fatma berkenalan, di sebuah tempat kursus bahasa Jerman, Hanum bertanya apa yang menyebabkan Fatma sulit mendapat kerja padahal dia pintar? Fatma tersenyum sambil menunjuk hijabnya, "mungkin karena ini." Hanum terpana. Dia sendiri tak berhijab. Sementara Rangga, suami Hanum, punya masalahnya sendiri di kampus (berkaitan dengan jadwal konsultasi dengan Profesor pembimbing yang selalu tabrakan dengan waktu shalat Jumat, kesulitan mendapatkan makanan halal, atau harus shalat di ruangan kampus berbarengan dengan mahasiswa Buddha yang sedang membakar shio), sisi lain cerita yang bergerak paralel adalah kesibukan baru Hanum bersama Fatma, yang makin sering jalan bersama. Satu ketika saat mereka minum kopi di sebuah cafe bersama Ayse, Hanum mendengar dua lelaki pirang di dekatnya meledek Turki, dan Islam, melalui croissant yang mereka makan. Hanum yang marah ingin langsung menegur, tapi Fatma menenangkan. "Jangan. Saya punya cara lain untuk mengatasi soal ini. Kamu harus pelajari soal seperti ini," katanya seraya memanggil pelayan. (Untuk tidak menganggu pengalaman menonton yang lain, elemen kejutan dari adegan ini tak akan ambo ceritakan. Tapi indah sekali. Hanum tercengang melihat ide Fatma. Dan ambo rasa, penonton yang belum membaca buku aslinya pun, akan tercengang seperti ambo juga). Kelak, cara itu juga dilakukan Hanum terhadap tetangga apartemennya, juga seorang lelaki bule, yang sering menunjukkan rasa tidak senangnya terhadap kehadiran Hanum dan Rangga. Hanum semakin jauh masuk ke dalam lingkaran pertemanan Fatma dan kawan-kawannya, yang ternyata mendedikasikan diri mereka untuk menjadi "duta Islam" yang ramah bagi lingkungan. Slogan mereka, "Be the best muslim agent. Spread the peace", dll. Dan mereka tak hanya bicara, juga membuktikannya. Dari Fatma barulah Hanum tahu, bahwa di Wina ada beberapa tempat bersejarah yang merupakan warisan kebesaran peradaban Islam. Mereka mengunjungi itu satu persatu. Dari Fatma pula Hanum mendapat informasi, bahwa segala informasi itu berasal dari Marion Latimer, seorang ilmuwan Prancis, mualaf, yang bekerja di Arab World Institute. Kelak menjelang pengujung film, Hanum bisa bertemu dengan Marion di Paris, dan peneliti itu mengajaknya ke
RE: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan Memberi
Pak Kusie jo adidunsanak, Ambo alah mambaco buku Sakola Rimba ko beberapa bulan nan lewat. Banyak hal nan menarik untuk disimak disitu Sebab Si Bontet (Butet Manurung) menuliskan semua catatannyo ko pas kutiko setelah terjadi kisah tu waktu di rimbo. Seperti menulis diary. Satu hal nan ambo ingek bana adolah penghargaan Urang Rimba terhadap perempuan. Mereka sangat kaget dan tidak percaya katiko si Butet ko single dan dipadiakn sajo masuak rimbo tanpa pengawalan laki-laki. Hal nan sangat bertentangan jo adat dan adab rimba. Mereka tidak pernah membiarkan seorang perempuan berkeliaran keluar rumah tanpa didampingi sebab bagi mereka hal itu adalah perbuatan yg sangat kejam thd perempuan. Dan yang menggelikan lagi, perempuan bisa begitu sangat berkuasa akan suaminya sehingga apabila kembali dari berburu dan tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan akan dimaki habis-habisan dan ajaibnya si suami hanya menerimanya dengan ikhlas, sabar dan tetap menyayangi istri mereka. Sangat nampak kalau perempuan mendapat tempat khusus bagi masyarakat rimba. Walaupun ternyata Butet Kristen tapi inyo ndak nio urang rimbo jadi Kristen pulo, tapi hanyo nio urang rimba tu pintar tidak 'lolo' sehingga gampang dikerjain dan ditipu dek 'orang terang' bangsa awak nan beradab menurut awak ko. Dimano hal iko banyak terjadi katiko terjadi transaksi dagang jo mereka. Bahkan diceritakan di akhir buku kalau seorang muridnya yg pintar masuk Islam, dia ikut senang dan gembira walaupun dia tidak mengerti apakah itu baik dan bagus bagi mereka yang aslinya beragama Rimba. Btw, menyenangkan juo membaca yg ringan2 ko dan mokasih info film lainnyo yg direkomendaikan. Wassalam Rina, 36, Batam From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On Behalf Of Akmal Nasery Basral Sent: Monday, December 16, 2013 2:23 PM To: rantaunet@googlegroups.com Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan Memberi Sesekali menikung dari topik serius dan berat di Palanta ko, ambo ingin sharing saketek pengalaman ambo kemarin seharian jo induak bareh dan anak-anak di akhia pakan. Satalah pekan lalu kami manonton "Sokola Rimba" dari buku (non-fiksi) bajua samo karya Butet Manurung (versi Inggris bajudua "The Jungle School") yang pernah masuk ke dalam Suku Kubu di Jambi dan mengajar anak-anak di sana, pekan ini ado duo film Indonesia nan rancak, yakni "99 Cahaya di Langit Eropa" dan "Soekarno". Timeline di social media agak lebih heboh dengan "Soekarno" dek karano pado saat premiere hari Kamih kapatang, kalua pulo keputusan Pengadilan Niaga untuk menghentikan peredaran film tu sabagai akibat "cakak" Rachmawati dengan Hanung Bramantyo, sang sutradara. (Aa problem utamo mereka silakan dibrowse, banyak linknyo). -- . * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. === UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: * DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 3. Email One Liner. * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta mengirimkan biodata! * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti subjeknya. === Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/ --- Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup Google. Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com . Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan Memberi
Tarimo kasih ateh koreksi Renny. Iyo bana, namonyo Fatma Pasha. Yang pakai fam "Khan" itu nan kawan si Rangga dari Pakistan. Wakatu si Fatma bilang inyo katurunan Kara Mustapha Pasha, anak ambo nan tangah nyeletuk, "Jangan-jangan Pasha Ungu juga keturunan Kara Mustapha Pasha," keceknyo. Film tapaso dikuduang dek karano talampau panjang kalau adegan di Cordova Spanyol dijadikan satu, Ren. Wah, antrinyo lamo juo yo Ren. Kami kapatang alhamdulillah normal sajo, mungkin dek karano ado "Soekarno" nan diputa basamo. Wass, ANB Pada 16 Desember 2013 16.38, Renny Sy menulis: > DaMal > > Mama Fatma adalah Fatma Pasha, yg mana diceritakan msh keturunan Kara > Mustafa Pasha > > Adegan lagi seru film habisbasambuang...jd terkesan seperti > sinetron > > Kasihan mamaku antri jam 4 dpt jam 7 terkantuk2 > jadinyaakhirnya...minta beliin novelnya > > Renny.Bintara > Sesekali menikung dari topik serius dan berat di Palanta ko, ambo ingin > sharing saketek pengalaman ambo kemarin seharian jo induak bareh dan > anak-anak di akhia pakan. > > Satalah pekan lalu kami manonton "Sokola Rimba" dari buku (non-fiksi) > bajua samo karya Butet Manurung (versi Inggris bajudua "The Jungle School") > yang pernah masuk ke dalam Suku Kubu di Jambi dan mengajar anak-anak di > sana, pekan ini ado duo film Indonesia nan rancak, yakni "99 Cahaya di > Langit Eropa" dan "Soekarno". Timeline di social media agak lebih heboh > dengan "Soekarno" dek karano pado saat premiere hari Kamih kapatang, kalua > pulo keputusan Pengadilan Niaga untuk menghentikan peredaran film tu > sabagai akibat "cakak" Rachmawati dengan Hanung Bramantyo, sang sutradara. > (Aa problem utamo mereka silakan dibrowse, banyak linknyo). > > Tapi ambo mamiliah maajak anak-anak ambo manonton "99 Cahaya" yang berasal > dari buku berjudul sama karya Hanum Rais & Rangga Almahendra. Iko buku > cukuik laris meski ambo alun sampek mambaco pulo. Nan ambo tahu cumo > sapotong data: Hanum Rais adolah putri Amien Rais. > > Masuak bioskop, ambo caliek katigo wajah putri ambo indak talalu > basumangek. "Mereka pikir seperti Ketika Cinta Bertasbih," bisiak istri > ambo. KCB bukan berarti indak rancak, tapi memang kurang bisa dikunyah oleh > anak SD-SMP. > > 1/ > Adegan pertama dibuka. Sepotong wajah Wina, Austria, dengan segala > kesibukan yang memerangkap Hanum (juga namanya sebagai tokoh film) yang > sedang di kota itu mengikuti suaminya Rangga, kandidate doktor. Gambar > tajam. Indah. "Picturesque" kalau meminjam istilah para penggemar kartu pos > romantis. > > Lalu adegan pindah di sebuah kelas dengan guru perempuan (berbahasa > Jerman) menjelaskan tentang salah satu fase kehadiran tentara Turki di bumi > Eropa. Anak-anak mendengarkan, seorang anak lelaki bule yang jahil langsung > mengolok-olok Ayse, bocah perempuan asal Turki yang berhijab. Ayse balas > menunjuk teman (lelaki) lainnya yang mengenakan kupluk, macam penyanyi hip > hop, "kalau dia boleh pakai itu, kenapa saya tidak?" katanya dengan suara > kekanak-kanakan yang lantang. > > Baru beberapa menit itu saja suasana Eropa sudah hadir jauh lebih kuat > dibandingkan dalam film "Ainun & Habibie" karena para pemain "lokal" > (berbahasa Jerman) tampil dengan porsi lebih intens. > > Ayse punya seorang ibu bernama Fatma Khan, perempuan muda cantik khas > Turki yang ingin bekerja tapi selalu ditolak. Dan secara kebetulan, Hanum > pernah melihat penolakan terhadap Fatma terjadi di depan matanya. Setelah > Hanum dan Fatma berkenalan, di sebuah tempat kursus bahasa Jerman, Hanum > bertanya apa yang menyebabkan Fatma sulit mendapat kerja padahal dia > pintar? Fatma tersenyum sambil menunjuk hijabnya, "mungkin karena ini." > Hanum terpana. Dia sendiri tak berhijab. > > Sementara Rangga, suami Hanum, punya masalahnya sendiri di kampus > (berkaitan dengan jadwal konsultasi dengan Profesor pembimbing yang selalu > tabrakan dengan waktu shalat Jumat, kesulitan mendapatkan makanan halal, > atau harus shalat di ruangan kampus berbarengan dengan mahasiswa Buddha > yang sedang membakar shio), sisi lain cerita yang bergerak paralel adalah > kesibukan baru Hanum bersama Fatma, yang makin sering jalan bersama. > > Satu ketika saat mereka minum kopi di sebuah cafe bersama Ayse, Hanum > mendengar dua lelaki pirang di dekatnya meledek Turki, dan Islam, melalui > croissant yang mereka makan. Hanum yang marah ingin langsung menegur, tapi > Fatma menenangkan. "Jangan. Saya punya cara lain untuk mengatasi soal ini. > Kamu harus pelajari soal seperti ini," katanya seraya memanggil pelayan. > (Untuk tidak menganggu pengalaman menonton yang lain, elemen kejutan dari > adegan ini tak akan ambo ceritakan. Tapi indah sekali. Hanum tercengang > melihat ide Fatma. Dan ambo rasa, penonton yang belum membaca buku aslinya > pun, akan tercengang seperti ambo juga). Kelak, cara itu juga dilakukan > Hanum terhadap tetangga apartemennya, juga seorang lelaki bule, yang sering > menunjukkan rasa tidak senangnya terhadap kehadiran Hanum dan Rangga. >
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan Memberi
Damal karno kami nonton di Depok, bawok rombongan ponakan2...film Soekarnopun untuk jam 5 itu full, lumayan peminat penonton film Indonesia di Depok heheheh nah sabalun film di puta ado promo film akan tayang " *Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" *ala kanai kontrak pulo ntuak nonton basamo jo baliak...tp ambo sarankan ponakan ntuak nonton siang2 sajo..kalau bisa jam patamo bioskop di buka wkwkwkwkkwkasihan mamakufaktor umur yg ndak bisa bagadang...la tabiaso lalok sore... wak tunggu celoteh uda soal film " *Tenggelamnya Kapal Van der Wijck"* Renny.Bintara Pada 16 Desember 2013 17.52, Akmal Nasery Basral menulis: > Tarimo kasih ateh koreksi Renny. Iyo bana, namonyo Fatma Pasha. Yang pakai > fam "Khan" itu nan kawan si Rangga dari Pakistan. > > Wakatu si Fatma bilang inyo katurunan Kara Mustapha Pasha, anak ambo nan > tangah nyeletuk, "Jangan-jangan Pasha Ungu juga keturunan Kara Mustapha > Pasha," keceknyo. > > Film tapaso dikuduang dek karano talampau panjang kalau adegan di Cordova > Spanyol dijadikan satu, Ren. > > Wah, antrinyo lamo juo yo Ren. Kami kapatang alhamdulillah normal sajo, > mungkin dek karano ado "Soekarno" nan diputa basamo. > > Wass, > > ANB > > > Pada 16 Desember 2013 16.38, Renny Sy menulis: > > DaMal >> >> Mama Fatma adalah Fatma Pasha, yg mana diceritakan msh keturunan Kara >> Mustafa Pasha >> >> Adegan lagi seru film habisbasambuang...jd terkesan seperti >> sinetron >> >> Kasihan mamaku antri jam 4 dpt jam 7 terkantuk2 >> jadinyaakhirnya...minta beliin novelnya >> >> Renny.Bintara >> Sesekali menikung dari topik serius dan berat di Palanta ko, ambo ingin >> sharing saketek pengalaman ambo kemarin seharian jo induak bareh dan >> anak-anak di akhia pakan. >> >> Satalah pekan lalu kami manonton "Sokola Rimba" dari buku (non-fiksi) >> bajua samo karya Butet Manurung (versi Inggris bajudua "The Jungle School") >> yang pernah masuk ke dalam Suku Kubu di Jambi dan mengajar anak-anak di >> sana, pekan ini ado duo film Indonesia nan rancak, yakni "99 Cahaya di >> Langit Eropa" dan "Soekarno". Timeline di social media agak lebih heboh >> dengan "Soekarno" dek karano pado saat premiere hari Kamih kapatang, kalua >> pulo keputusan Pengadilan Niaga untuk menghentikan peredaran film tu >> sabagai akibat "cakak" Rachmawati dengan Hanung Bramantyo, sang sutradara. >> (Aa problem utamo mereka silakan dibrowse, banyak linknyo). >> >> Tapi ambo mamiliah maajak anak-anak ambo manonton "99 Cahaya" yang >> berasal dari buku berjudul sama karya Hanum Rais & Rangga Almahendra. Iko >> buku cukuik laris meski ambo alun sampek mambaco pulo. Nan ambo tahu cumo >> sapotong data: Hanum Rais adolah putri Amien Rais. >> >> Masuak bioskop, ambo caliek katigo wajah putri ambo indak talalu >> basumangek. "Mereka pikir seperti Ketika Cinta Bertasbih," bisiak istri >> ambo. KCB bukan berarti indak rancak, tapi memang kurang bisa dikunyah oleh >> anak SD-SMP. >> >> 1/ >> Adegan pertama dibuka. Sepotong wajah Wina, Austria, dengan segala >> kesibukan yang memerangkap Hanum (juga namanya sebagai tokoh film) yang >> sedang di kota itu mengikuti suaminya Rangga, kandidate doktor. Gambar >> tajam. Indah. "Picturesque" kalau meminjam istilah para penggemar kartu pos >> romantis. >> >> Lalu adegan pindah di sebuah kelas dengan guru perempuan (berbahasa >> Jerman) menjelaskan tentang salah satu fase kehadiran tentara Turki di bumi >> Eropa. Anak-anak mendengarkan, seorang anak lelaki bule yang jahil langsung >> mengolok-olok Ayse, bocah perempuan asal Turki yang berhijab. Ayse balas >> menunjuk teman (lelaki) lainnya yang mengenakan kupluk, macam penyanyi hip >> hop, "kalau dia boleh pakai itu, kenapa saya tidak?" katanya dengan suara >> kekanak-kanakan yang lantang. >> >> Baru beberapa menit itu saja suasana Eropa sudah hadir jauh lebih kuat >> dibandingkan dalam film "Ainun & Habibie" karena para pemain "lokal" >> (berbahasa Jerman) tampil dengan porsi lebih intens. >> >> Ayse punya seorang ibu bernama Fatma Khan, perempuan muda cantik khas >> Turki yang ingin bekerja tapi selalu ditolak. Dan secara kebetulan, Hanum >> pernah melihat penolakan terhadap Fatma terjadi di depan matanya. Setelah >> Hanum dan Fatma berkenalan, di sebuah tempat kursus bahasa Jerman, Hanum >> bertanya apa yang menyebabkan Fatma sulit mendapat kerja padahal dia >> pintar? Fatma tersenyum sambil menunjuk hijabnya, "mungkin karena ini." >> Hanum terpana. Dia sendiri tak berhijab. >> >> Sementara Rangga, suami Hanum, punya masalahnya sendiri di kampus >> (berkaitan dengan jadwal konsultasi dengan Profesor pembimbing yang selalu >> tabrakan dengan waktu shalat Jumat, kesulitan mendapatkan makanan halal, >> atau harus shalat di ruangan kampus berbarengan dengan mahasiswa Buddha >> yang sedang membakar shio), sisi lain cerita yang bergerak paralel adalah >> kesibukan baru Hanum bersama Fatma, yang makin sering jalan bersama. >> >> Satu ketika saat mereka minum kopi di sebuah cafe bersama Ayse, Hanum
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan Memberi
Iyo Rky Rina, sacaro teknis itu memang diary. Ambo batamu jo Bontet tahun lalu di Makassar International Writer Festival, saat itu inyo maluncuakan buku nan versi Inggrih "The Jungle School" dan memantau versi Sokola Rimba nan ado di tampek saketek di lua kota Makassar. Jadi Sokola Rimba pun alah ado cabangnyo pulo. Kalau liek foto Bontet, tampangnyo serius. Tanyato urangnyo humoris. Kalau "99 Cahaya" alah diputa di Batam, nontonlah sakaluarga. Sabananyo itu itu sensitif dan tema barek. Tapi dek karano dibungkuih gambar-gambar indah, dan dialog nan agak cair, banyak sisipan humor pulo (terutama dalam kesibukan kampus Rangga jo kawan-kawannyo), maka tema barek soal menjadi minoritas di tengah suasana nan indak salalu mandukuang tu menjadi enak diikuti. Memang film ko labiah sarupo promo tampek-tampek wisata atau dokudrama di NatGeo Channel dek karano konflik cerita (eksterior maupun interior berupa pergolakan batin sang tokoh) indak dieksplorasi bana. Tapi sebagai tontonan keluarga yang cukup mendidik, iko suai bana di tengah gempuran sinetron TV yang banyak dibuek sakaandak hati sang pemilik PH. Wass, ANB Cibubur Pada 16 Desember 2013 17.27, Rina Permadi menulis: > Pak Kusie jo adidunsanak, > > > > Ambo alah mambaco buku Sakola Rimba ko beberapa bulan nan lewat. > > Banyak hal nan menarik untuk disimak disitu > > Sebab Si Bontet (Butet Manurung) menuliskan semua catatannyo ko pas kutiko > setelah terjadi kisah tu waktu di rimbo. Seperti menulis diary. > > > > Satu hal nan ambo ingek bana adolah penghargaan Urang Rimba terhadap > perempuan. > > Mereka sangat kaget dan tidak percaya katiko si Butet ko single dan > dipadiakn sajo masuak rimbo tanpa pengawalan laki-laki. Hal nan sangat > bertentangan jo adat dan adab rimba. Mereka tidak pernah membiarkan seorang > perempuan berkeliaran keluar rumah tanpa didampingi sebab bagi mereka hal > itu adalah perbuatan yg sangat kejam thd perempuan. Dan yang menggelikan > lagi, perempuan bisa begitu sangat berkuasa akan suaminya sehingga apabila > kembali dari berburu dan tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan > akan dimaki habis-habisan dan ajaibnya si suami hanya menerimanya dengan > ikhlas, sabar dan tetap menyayangi istri mereka. Sangat nampak kalau > perempuan mendapat tempat khusus bagi masyarakat rimba. > > > > Walaupun ternyata Butet Kristen tapi inyo ndak nio urang rimbo jadi > Kristen pulo, tapi hanyo nio urang rimba tu pintar tidak ‘lolo’ sehingga > gampang dikerjain dan ditipu dek ‘orang terang’ bangsa awak nan beradab > menurut awak ko. Dimano hal iko banyak terjadi katiko terjadi transaksi > dagang jo mereka. > > > > Bahkan diceritakan di akhir buku kalau seorang muridnya yg pintar masuk > Islam, dia ikut senang dan gembira walaupun dia tidak mengerti apakah itu > baik dan bagus bagi mereka yang aslinya beragama Rimba. > > > > Btw, menyenangkan juo membaca yg ringan2 ko dan mokasih info film lainnyo > yg direkomendaikan. > > > > > > Wassalam > > Rina, 36, Batam > > > > > > *From:* rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] *On > Behalf Of *Akmal Nasery Basral > *Sent:* Monday, December 16, 2013 2:23 PM > *To:* rantaunet@googlegroups.com > *Subject:* [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & > Kemampuan Memberi > > > > Sesekali menikung dari topik serius dan berat di Palanta ko, ambo ingin > sharing saketek pengalaman ambo kemarin seharian jo induak bareh dan > anak-anak di akhia pakan. > > > > Satalah pekan lalu kami manonton "Sokola Rimba" dari buku (non-fiksi) > bajua samo karya Butet Manurung (versi Inggris bajudua "The Jungle School") > yang pernah masuk ke dalam Suku Kubu di Jambi dan mengajar anak-anak di > sana, pekan ini ado duo film Indonesia nan rancak, yakni "99 Cahaya di > Langit Eropa" dan "Soekarno". Timeline di social media agak lebih heboh > dengan "Soekarno" dek karano pado saat premiere hari Kamih kapatang, kalua > pulo keputusan Pengadilan Niaga untuk menghentikan peredaran film tu > sabagai akibat "cakak" Rachmawati dengan Hanung Bramantyo, sang sutradara. > (Aa problem utamo mereka silakan dibrowse, banyak linknyo). > > -- > . > * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain > wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ > * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email. > === > UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi: > * DILARANG: > 1. Email besar dari 200KB; > 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; > 3. Email One Liner. > * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MSc
Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan Memberi
Nakan Akmal. sebelum tabaco signature "saya bukan humas". ambo akan menyentil kok Akmal manulihnyo seperti "humas" nan mambuek urang gregetan. Jempol untuk iko/ Bisa buek resensi film tu di milis umum, sehingga ajo bisa fwdkan ka nan lain. Resensinya bagus punya. *---* *"Komunitas RN Harus Hidup Terus Melebihi Usia Kami Yang Tua-tua Ini" (Bunda Nizmah pada acara HUT RN 20 Tahun)* Wassalaamu'alaikum Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta), 17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli - Jakarta - Sterling, Virginia USA 2013/12/16 Akmal Nasery Basral > Iyo Rky Rina, sacaro teknis itu memang diary. > Ambo batamu jo Bontet tahun lalu di Makassar International Writer > Festival, saat itu inyo maluncuakan buku nan versi Inggrih "The Jungle > School" dan memantau versi Sokola Rimba nan ado di tampek saketek di lua > kota Makassar. Jadi Sokola Rimba pun alah ado cabangnyo pulo. > > Kalau liek foto Bontet, tampangnyo serius. Tanyato urangnyo humoris. > > Kalau "99 Cahaya" alah diputa di Batam, nontonlah sakaluarga. Sabananyo > itu itu sensitif dan tema barek. Tapi dek karano dibungkuih gambar-gambar > indah, dan dialog nan agak cair, banyak sisipan humor pulo (terutama dalam > kesibukan kampus Rangga jo kawan-kawannyo), maka tema barek soal menjadi > minoritas di tengah suasana nan indak salalu mandukuang tu menjadi enak > diikuti. > > Memang film ko labiah sarupo promo tampek-tampek wisata atau dokudrama di > NatGeo Channel dek karano konflik cerita (eksterior maupun interior berupa > pergolakan batin sang tokoh) indak dieksplorasi bana. Tapi sebagai tontonan > keluarga yang cukup mendidik, iko suai bana di tengah gempuran sinetron TV > yang banyak dibuek sakaandak hati sang pemilik PH. > > Wass, > > ANB > Cibubur > > > Pada 16 Desember 2013 17.27, Rina Permadi menulis: > > Pak Kusie jo adidunsanak, >> >> >> >> Ambo alah mambaco buku Sakola Rimba ko beberapa bulan nan lewat. >> >> Banyak hal nan menarik untuk disimak disitu >> >> Sebab Si Bontet (Butet Manurung) menuliskan semua catatannyo ko pas >> kutiko setelah terjadi kisah tu waktu di rimbo. Seperti menulis diary. >> >> >> >> Satu hal nan ambo ingek bana adolah penghargaan Urang Rimba terhadap >> perempuan. >> >> Mereka sangat kaget dan tidak percaya katiko si Butet ko single dan >> dipadiakn sajo masuak rimbo tanpa pengawalan laki-laki. Hal nan sangat >> bertentangan jo adat dan adab rimba. Mereka tidak pernah membiarkan seorang >> perempuan berkeliaran keluar rumah tanpa didampingi sebab bagi mereka hal >> itu adalah perbuatan yg sangat kejam thd perempuan. Dan yang menggelikan >> lagi, perempuan bisa begitu sangat berkuasa akan suaminya sehingga apabila >> kembali dari berburu dan tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan >> akan dimaki habis-habisan dan ajaibnya si suami hanya menerimanya dengan >> ikhlas, sabar dan tetap menyayangi istri mereka. Sangat nampak kalau >> perempuan mendapat tempat khusus bagi masyarakat rimba. >> >> >> >> Walaupun ternyata Butet Kristen tapi inyo ndak nio urang rimbo jadi >> Kristen pulo, tapi hanyo nio urang rimba tu pintar tidak ‘lolo’ sehingga >> gampang dikerjain dan ditipu dek ‘orang terang’ bangsa awak nan beradab >> menurut awak ko. Dimano hal iko banyak terjadi katiko terjadi transaksi >> dagang jo mereka. >> >> >> >> Bahkan diceritakan di akhir buku kalau seorang muridnya yg pintar masuk >> Islam, dia ikut senang dan gembira walaupun dia tidak mengerti apakah itu >> baik dan bagus bagi mereka yang aslinya beragama Rimba. >> >> >> >> Btw, menyenangkan juo membaca yg ringan2 ko dan mokasih info film lainnyo >> yg direkomendaikan. >> >> >> >> >> >> Wassalam >> >> Rina, 36, Batam >> >> >> >> >> >> *From:* rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] *On >> Behalf Of *Akmal Nasery Basral >> *Sent:* Monday, December 16, 2013 2:23 PM >> *To:* rantaunet@googlegroups.com >> *Subject:* [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & >> Kemampuan Memberi >> >> >> >> Sesekali menikung dari topik serius dan berat di Palanta ko, ambo ingin >> sharing saketek pengalaman ambo kemarin seharian jo induak bareh dan >> anak-anak di akhia pakan. >> >> >> >> Satalah pekan lalu kami manonton "Sokola Rimba" dari buku (non-f