[R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-05 Thread hyvny07
Assalamualaikum, wr.wb

Adidusanak yang saya hormati.

Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re:  Ustad Chodjim 
mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab".

Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. Begini.
1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, 
dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 
agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat yaitu 
Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia berkata, 
saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji..
Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat itu 
saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, tentang 
keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar berpakaian sopan, 
tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg perbandingan isterinyapun 
juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, barangkali saya satu2nya yang 
tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya sepulang pelatihan itu. Namun 
demikian penampilan saya tetap sopan dimata teman2 kala itu. 
Tahukah sanak  diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di UI 
ada NKK BKK.

2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan 
lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah 
dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata etika 
muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak merujuk hadis. 
Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya :
A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang mukmin 
memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung dari 
gangguan.(QS 33:59). 
B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30)
C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. 
Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke dadanya. 
Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS 24:31)
D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti 
haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud menampakkan 
perhiasannya(QS 24 : 60 ).

Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan islam.

Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio dan 
rasa. Yaitu :
A. Banyak orang menganggap termasuk saya, bahwa jilbab itu budaya arab.
B. Bagaimana sekiranya pakai kerudung tapi seksi atau dadanya dipenuhi jebakan 
hawa nafsu ? Perempuan Copet di TA selalu berkedok pakaian muslimah ini. 
C. Tidak berjilbab tetapi ia ahli ibadah dan muamalah. 
D. Dan lain lain yang pro dan kontra.

Akhirnya pendapat saya tentang jilbab adalah :
1. Benar pendapat pak Darwin Bahar :
Bahwa Al-Quran turun tidak di ruangan hampa tetapi di tengah-tengah masyarakat 
dengan beragam budaya. Mengapa, tentu hanya Allah SWT yang punya Kitab yang 
mengetahuinya. Dalam batas-batas tertentu, sangat dipengaruhi oleh budaya di 
samping tingkat kecerdasan dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dari 
masyarakat di mana Al-Quran tersebut dibumikan.
2. Benar sekali pendapat Natsir bahwa, “Orang yang pakai jilbab itu adalah 
sebaik-baiknya muslimah. Tapi yang tidak pakai jilbab jangan dibilang tidak 
baik”. 

Sepertinya hal AlQuran adalah al Furqan, yang artinya pembeda. Maka pedoman 
saya berislam tetaplah Al Quran dalam kadar iman yang berfluktuasi. Taat atau 
tidak taat. Patuh atau tidak patuh. Sadar atau tidak sadar. Sesungguhnya Allah 
Maha Mengetahui apa yang kita perbuat.  Wafi amfusikum afala tubsiruun.

Demikian uraian saya tentang jilbab. 

Selamat menjalani ibadah di bulan Ramadhan

Wassalam,

Evy Djamaludin



 
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: "Darwin Bahar" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 02:44:49 
To: Palanta Rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re:  Ustad Chodjim mengenai Al Maidah

Dinda Zultan sarato Sanak Sa Palanta nan Ambo Hormati; 

Tentang pertanyaan Zultan, bara kiro-kiro umua bini H. Agus Salim katiko
bakodak tu?  

Jawaban saya singkat saja:  saya tidak berdusta mengenai kodak tu :)

Lebih lanjut, saya juga tidak berdusta :) pula  tentang guru-guru perempuan
saya di Padangpanjang dulu. Dan hal itu tidak hanya merupakan kasus
Padangpanjang saja dan cara guru perempuan berbusana belaka, tetapi juga
cara perempuan dewasa berbusana pada umumnya dan hampir merata di berbagai
tempat di Ranah Minang. Malahan saya tidak ragu untuk mengatakan, ketika Uni
Nismah masih menjadi murid SGA di Payakumbuh dulu, beliau menggunakan busana
yang tidak berbeda dengan  murid-murid SGA di Padangpanjang ketika itu: rok
putih terusan sedikit di bawah lutut dan lengan baju sampai siku, tanpa
penutup kepala tentu saja.

Bukan baitu Uni?

Dan yang tidak selalu menutup rambut di luar rumah b

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-05 Thread Akmal N. Basral

Bu Evi,
Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan pandapeknyo 
sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri Ikhwanul 
Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa hijab 
adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.


Salam,

Akmal N. Basral

Sent from my iPad2

On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvn...@yahoo.com wrote:

> Assalamualaikum, wr.wb
> 
> Adidusanak yang saya hormati.
> 
> Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim 
> mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab
> 
> Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. 
> Begini.
> 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, 
> dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 
> agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat 
> yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia 
> berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji..
> Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat 
> itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, 
> tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar berpakaian 
> sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg perbandingan 
> isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, barangkali saya 
> satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya sepulang pelatihan 
> itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata teman2 kala itu. 
> Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di UI 
> ada NKK BKK.
> 
> 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan 
> lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah 
> dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata etika 
> muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak merujuk hadis. 
> Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya :
> A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang 
> mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung dari 
> gangguan.(QS 33:59). 
> B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30)
> C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. 
> Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke 
> dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS 
> 24:31)
> D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti 
> haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud 
> menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ).
> 
> Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan islam.
> 
> Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio dan 
> rasa. Yaitu :
> A. Banyak orang menganggap termasuk saya, bahwa jilbab itu budaya arab.
> B. Bagaimana sekiranya pakai kerudung tapi seksi atau dadanya dipenuhi 
> jebakan hawa nafsu ? Perempuan Copet di TA selalu berkedok pakaian muslimah 
> ini. 
> C. Tidak berjilbab tetapi ia ahli ibadah dan muamalah. 
> D. Dan lain lain yang pro dan kontra.
> 
> Akhirnya pendapat saya tentang jilbab adalah :
> 1. Benar pendapat pak Darwin Bahar :
> Bahwa Al-Quran turun tidak di ruangan hampa tetapi di tengah-tengah 
> masyarakat dengan beragam budaya. Mengapa, tentu hanya Allah SWT yang punya 
> Kitab yang mengetahuinya. Dalam batas-batas tertentu, sangat dipengaruhi oleh 
> budaya di samping tingkat kecerdasan dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan 
> dari masyarakat di mana Al-Quran tersebut dibumikan.
> 2. Benar sekali pendapat Natsir bahwa, “Orang yang pakai jilbab itu adalah 
> sebaik-baiknya muslimah. Tapi yang tidak pakai jilbab jangan dibilang tidak 
> baik”. 
> 
> Sepertinya hal AlQuran adalah al Furqan, yang artinya pembeda. Maka pedoman 
> saya berislam tetaplah Al Quran dalam kadar iman yang berfluktuasi. Taat atau 
> tidak taat. Patuh atau tidak patuh. Sadar atau tidak sadar. Sesungguhnya 
> Allah Maha Mengetahui apa yang kita perbuat. Wafi amfusikum afala tubsiruun.
> 
> Demikian uraian saya tentang jilbab. 
> 
> Selamat menjalani ibadah di bulan Ramadhan
> 
> Wassalam,
> 
> Evy Djamaludin
> 
> 
> 
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
> From: "Darwin Bahar" 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Mon, 6 Aug 2012 02:44:49 +0700
> To: Palanta Rantaunet
> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim mengenai Al Maidah
> 
> Dinda Zultan sarato Sanak Sa Palanta nan Ambo Hormati;
> 
> Tentang pertanyaan Zultan, bara kiro-kiro umua bini H. Agus Salim katiko 
> bakodak tu? 
> 
> Jawaban saya singkat saja:  saya tidak berdusta mengenai kodak tu :)
> 
> Lebih lanjut, saya juga tidak berdusta :) pula  tentang guru-guru perempuan 
> saya di Padangpanjang dulu. Dan hal itu tidak hanya merupakan kasus 

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-05 Thread sjamsir_sjarif
Aha, tabukak juo rasio takok taki MakNgah. Mungkin sekali kebenaran Cerita yang 
MakNgah minta carikan sumbernya itu, terbayang dalam  rujukan Evy dalam 
kutipahn Nomor Urutan A,(QS 33:59),[dst]. Ayat-ayat itu turun dalam suasana 
Urang Arab cigok-mancigok jandela bini urang. Kabatulan yang menjengkelkan, nan 
rami dipacigokkan itu malah isteri Nabi sendiri, Siti Aisyah nan dikagumi 
karancakannyo.

-- MakNgah

--- In rantau...@yahoogroups.com, "sjamsir_sjarif"  wrote:
>
> Rasonyo, turunnya perintah untuk tutup kepala itu, bukan saja di luar rumah, 
> bahkan di dalam rumah, ketika Nabi Mohammad sallallahu alaihi wassalam sudah 
> bosan bangkik suga melihat kelakuan orang-orang Arab laki-laki yang sering 
> mengintip kecantikan Siti Aisyah dari jendelanya. Kalau ada yang pernah 
> mendengar seperti itu, tolong carikan sumber ceritanya.
> 

--- In rantau...@yahoogroups.com, "Akmal N. Basral"  wrote:
>
> 
> Bu Evi,
> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan 
> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri 
> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa 
> hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.
> 
> 
> Salam,
> 
> Akmal N. Basral
> 
> Sent from my iPad2
> 
> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvny07@... wrote:
> 
> > Assalamualaikum, wr.wb
> > 
> > Adidusanak yang saya hormati.
> > 
> > Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim 
> > mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab
> > 
> > Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. 
> > Begini.
> > 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, 
> > dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 
> > agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat 
> > yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia 
> > berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji..
> > Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat 
> > itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, 
> > tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar 
> > berpakaian sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg 
> > perbandingan isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, 
> > barangkali saya satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya 
> > sepulang pelatihan itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata 
> > teman2 kala itu. 
> > Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di 
> > UI ada NKK BKK.
> > 
> > 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan 
> > lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah 
> > dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata 
> > etika muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak 
> > merujuk hadis. Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya :
> > A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang 
> > mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung 
> > dari gangguan.(QS 33:59). 
> > B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30)
> > C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. 
> > Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke 
> > dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS 
> > 24:31)
> > D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti 
> > haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud 
> > menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ).
> > 
> > Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan 
> > islam.
> > 
> > Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio 
> > dan rasa. Yaitu :
> > A. Banyak orang menganggap termasuk saya, bahwa jilbab itu budaya arab.
> > B. Bagaimana sekiranya pakai kerudung tapi seksi atau dadanya dipenuhi 
> > jebakan hawa nafsu ? Perempuan Copet di TA selalu berkedok pakaian muslimah 
> > ini. 
> > C. Tidak berjilbab tetapi ia ahli ibadah dan muamalah. 
> > D. Dan lain lain yang pro dan kontra.
> > 
> > Akhirnya pendapat saya tentang jilbab adalah :
> > 1. Benar pendapat pak Darwin Bahar :
> > Bahwa Al-Quran turun tidak di ruangan hampa tetapi di tengah-tengah 
> > masyarakat dengan beragam budaya. Mengapa, tentu hanya Allah SWT yang punya 
> > Kitab yang mengetahuinya. Dalam batas-batas tertentu, sangat dipengaruhi 
> > oleh budaya di samping tingkat kecerdasan dan penguasaan terhadap ilmu 
> > pengetahuan dari masyarakat di mana Al-Quran tersebut dibumikan.
> > 2. Benar sekali pendapat Natsir bahwa, "Orang yang pakai jilbab itu adalah 
> > sebaik-baiknya muslimah. Tapi yang tidak pakai jilbab jangan dibilang tidak 
> > baik". 
> > 
> > Sepertinya hal AlQuran adalah al Furqan, yang 

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-05 Thread AnwarDjambak
Sanak Akmal,

Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik 
rambuik tu..


Nan ka indak2 sajo tu nyo...



Sangenek,






Wassalam,






Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
Pyk-Mudiak,,KL, 
 "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-Original Message-
From: "Akmal N. Basral" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab


Bu Evi,
Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan pandapeknyo 
sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri Ikhwanul 
Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa hijab 
adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.


Salam,

Akmal N. Basral

Sent from my iPad2

On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvn...@yahoo.com wrote:

> Assalamualaikum, wr.wb
> 
> Adidusanak yang saya hormati.
> 
> Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim 
> mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab
> 
> Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. 
> Begini.
> 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, 
> dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 
> agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat 
> yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia 
> berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji..
> Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat 
> itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, 
> tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar berpakaian 
> sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg perbandingan 
> isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, barangkali saya 
> satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya sepulang pelatihan 
> itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata teman2 kala itu. 
> Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di UI 
> ada NKK BKK.
> 
> 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan 
> lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah 
> dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata etika 
> muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak merujuk hadis. 
> Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya :
> A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang 
> mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung dari 
> gangguan.(QS 33:59). 
> B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30)
> C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. 
> Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke 
> dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS 
> 24:31)
> D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti 
> haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud 
> menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ).
> 
> Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan islam.
> 
> Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio dan 
> rasa. Yaitu :
> A. Banyak orang menganggap termasuk saya, bahwa jilbab itu budaya arab.
> B. Bagaimana sekiranya pakai kerudung tapi seksi atau dadanya dipenuhi 
> jebakan hawa nafsu ? Perempuan Copet di TA selalu berkedok pakaian muslimah 
> ini. 
> C. Tidak berjilbab tetapi ia ahli ibadah dan muamalah. 
> D. Dan lain lain yang pro dan kontra.
> 
> Akhirnya pendapat saya tentang jilbab adalah :
> 1. Benar pendapat pak Darwin Bahar :
> Bahwa Al-Quran turun tidak di ruangan hampa tetapi di tengah-tengah 
> masyarakat dengan beragam budaya. Mengapa, tentu hanya Allah SWT yang punya 
> Kitab yang mengetahuinya. Dalam batas-batas tertentu, sangat dipengaruhi oleh 
> budaya di samping tingkat kecerdasan dan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan 
> dari masyarakat di mana Al-Quran tersebut dibumikan.
> 2. Benar sekali pendapat Natsir bahwa, “Orang yang pakai jilbab itu adalah 
> sebaik-baiknya muslimah. Tapi yang tidak pakai jilbab jangan dibilang tidak 
> baik”. 
> 
> Sepertinya hal AlQuran adalah al Furqan, yang artinya pembeda. Maka pedoman 
> saya berislam tetaplah Al Quran dalam kadar iman yang berfluktuasi. Taat atau 
> tidak taat. Patuh atau tidak patuh. Sadar atau tidak sadar. Sesungguhnya 
> Allah Maha Mengetahui apa yang kita perbuat. Wafi amfusikum afala tubsiru

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-05 Thread sjamsir_sjarif
Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"?
-- Nyit Sungut

--- In RantauNet@yahoogroups.cotum, "AnwarDjambak"  wrote:
>
> Sanak Akmal,
> 
> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik 
> rambuik tu..
> 
> 
> Nan ka indak2 sajo tu nyo...
> 
> Sangenek,
> 
> Wassalam,
> 
> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
> Pyk-Mudiak,,KL, 
>  "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
> 
> -Original Message-
> From: "Akmal N. Basral" 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> 
> Bu Evi,
> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan 
> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri 
> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa 
> hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.
> 
> 
> Salam,
> 
> Akmal N. Basral
> 
> Sent from my iPad2
> 
> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvny07@... wrote:


-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-05 Thread Akmal N. Basral
MakNgah nan budiman,
Ambo alah sabuik itu pandapek Gamal al-Banna dalam bukunyo "Hijab" (bukunyo 
banyak, dek karano di Mesir inyo dikenal sebagai intelektual, dan adiak Hasan 
al-Banna. Nan inyo mukasuid rambut bukan aurat adalah dalam konteks muamalah tu 
(hijab/jilbab, sampai burqa/cadar), bukan dalam Ibadah  khusus seperti shalat.

MakNgah bisa google/bing pandapeknyo tu. Ado juo wawancaro Gamal al-Banna 
dengan Guntur Romli (JIL)  yang lebih elaboratif dan pernah dimuat dalam 
majalah Gatra.

Salam,

Akmal N. Basral


Sent from my iPad2

On Aug 6, 2012, at 11:22 AM, "AnwarDjambak"  wrote:

> Sanak Akmal,
> 
> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik 
> rambuik tu..
> 
> 
> Nan ka indak2 sajo tu nyo...
> 
> 
> 
> Sangenek,
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Wassalam,
> 
> 
> 
> 
> 
> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
> Pyk-Mudiak,,KL, 
> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
> From: "Akmal N. Basral" 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 +0700
> To: rantaunet@googlegroups.com
> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> 
> Bu Evi,
> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan 
> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri 
> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa 
> hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.
> 
> 
> Salam,
> 
> Akmal N. Basral
> 
> Sent from my iPad2
> 
> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvn...@yahoo.com wrote:
> 
>> Assalamualaikum, wr.wb
>> 
>> Adidusanak yang saya hormati.
>> 
>> Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim 
>> mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab
>> 
>> Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. 
>> Begini.
>> 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, 
>> dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 
>> agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat 
>> yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia 
>> berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji..
>> Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat 
>> itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, 
>> tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar 
>> berpakaian sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg 
>> perbandingan isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, 
>> barangkali saya satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya 
>> sepulang pelatihan itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata 
>> teman2 kala itu. 
>> Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di 
>> UI ada NKK BKK.
>> 
>> 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan 
>> lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah 
>> dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata 
>> etika muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak merujuk 
>> hadis. Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya :
>> A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang 
>> mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung dari 
>> gangguan.(QS 33:59). 
>> B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30)
>> C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. 
>> Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke 
>> dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS 
>> 24:31)
>> D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti 
>> haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud 
>> menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ).
>> 
>> Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan 
>> islam.
>> 
>> Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio 
>> dan rasa. Yaitu :
>> A. Banyak orang menganggap termasuk saya, bahwa jilbab itu budaya arab.
>> B. Bagaimana sekiranya pakai kerudung tapi seksi atau dadanya dipenuhi 
>> jebakan hawa nafsu ? Perempuan Copet di TA selalu berkedok pakaian muslimah 
>> ini. 
>> C. Tidak berjilbab tetapi

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-05 Thread ZulTan


Aha... Mal
MakNgah atau MakNuar?


Action cures fear.

-Original Message-
From: "Akmal N. Basral" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 11:46:31 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

MakNgah nan budiman,
Ambo alah sabuik itu pandapek Gamal al-Banna dalam bukunyo "Hijab" (bukunyo 
banyak, dek karano di Mesir inyo dikenal sebagai intelektual, dan adiak Hasan 
al-Banna. Nan inyo mukasuid rambut bukan aurat adalah dalam konteks muamalah tu 
(hijab/jilbab, sampai burqa/cadar), bukan dalam Ibadah  khusus seperti shalat.

MakNgah bisa google/bing pandapeknyo tu. Ado juo wawancaro Gamal al-Banna 
dengan Guntur Romli (JIL)  yang lebih elaboratif dan pernah dimuat dalam 
majalah Gatra.

Salam,

Akmal N. Basral


Sent from my iPad2

On Aug 6, 2012, at 11:22 AM, "AnwarDjambak"  wrote:

> Sanak Akmal,
> 
> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik 
> rambuik tu..
> 
> 
> Nan ka indak2 sajo tu nyo...
> 
> 
> 
> Sangenek,
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Wassalam,
> 
> 
> 
> 
> 
> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
> Pyk-Mudiak,,KL, 
> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
> From: "Akmal N. Basral" 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 +0700
> To: rantaunet@googlegroups.com
> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> 
> Bu Evi,
> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan 
> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri 
> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa 
> hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.
> 
> 
> Salam,
> 
> Akmal N. Basral
> 
> Sent from my iPad2
> 
> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvn...@yahoo.com wrote:
> 
>> Assalamualaikum, wr.wb
>> 
>> Adidusanak yang saya hormati.
>> 
>> Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim 
>> mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab
>> 
>> Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. 
>> Begini.
>> 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, 
>> dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 
>> agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat 
>> yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia 
>> berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji..
>> Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat 
>> itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, 
>> tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar 
>> berpakaian sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg 
>> perbandingan isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, 
>> barangkali saya satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya 
>> sepulang pelatihan itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata 
>> teman2 kala itu. 
>> Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di 
>> UI ada NKK BKK.
>> 
>> 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan 
>> lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah 
>> dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata 
>> etika muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak merujuk 
>> hadis. Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya :
>> A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang 
>> mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung dari 
>> gangguan.(QS 33:59). 
>> B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30)
>> C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. 
>> Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke 
>> dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS 
>> 24:31)
>> D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti 
>> haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud 
>> menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ).
>> 
>> Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan 
>> islam.
>> 
>> Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio 
>> dan rasa. Yaitu :

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-05 Thread Akmal N. Basral

Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya "awrat" yang 
memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila terlihat 
mendatangkan malu/aib). Dalam konteks tubuh manusia, pengertian itu mengacu 
pada alat kelamin dan dubur. Dasarnya adalah QS 7: 22 dan QS: 20: 121 yang 
menceritakan bagaimana setelah Adam dan Hawa terperdaya oleh bujukan setan 
untuk memakan buah larangan di surga, maka terbukalah aurat mereka sehingga 
harus ditutupi daun-daun surga.

Dengan pengertian universal ini, seandainya aurat perempuan hanya wajah dan 
telapak tangan, ada penafsiran: bagaimana caranya Hawa menutup seluruh bagian 
tubuhnya dengan daun-daun surga? Sebanyak apa daun yang diperlukan? Atau daun 
sebesar apa? 

Karena itu mufassir seperti Pak Quraish Shihab pun dalam Tafsir Al Misbah 
berpendapat bahwa jilbab lebih merupakan produk budaya, adat istiadat Arab. 

Wallahu a'lam bish shawab,

Akmal N. Basral


On Aug 6, 2012, at 11:28 AM, "sjamsir_sjarif"  wrote:

> Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"?
> -- Nyit Sungut
> 
> --- In RantauNet@yahoogroups.cotum, "AnwarDjambak"  
> wrote:
>> 
>> Sanak Akmal,
>> 
>> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik 
>> rambuik tu..
>> 
>> 
>> Nan ka indak2 sajo tu nyo...
>> 
>> Sangenek,
>> 
>> Wassalam,
>> 
>> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
>> Pyk-Mudiak,,KL, 
>> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
>> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
>> 
>> -----Original Message-----
>> From: "Akmal N. Basral" 
>> Sender: rantaunet@googlegroups.com
>> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 
>> To: rantaunet@googlegroups.com
>> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
>> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
>> 
>> 
>> Bu Evi,
>> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan 
>> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri 
>> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih 
>> bahwa hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.
>> 
>> 
>> Salam,
>> 
>> Akmal N. Basral
>> 
>> Sent from my iPad2
>> 
>> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvny07@... wrote:
> 
> 
> -- 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
>  1. E-mail besar dari 200KB;
>  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>  3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> 
> 
> 

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-05 Thread Akmal N. Basral

Mohon maaf ambo salah mamanggia namo, baik untuk MakNgah dan MakNuar. Tarimo 
kasih MakZul :)

Salam,

Akmal N. Basral 


Sent from my iPad2

On Aug 6, 2012, at 11:51 AM, "ZulTan"  wrote:

> 
> 
> Aha... Mal
> MakNgah atau MakNuar?
> 
> Action cures fear.
> From: "Akmal N. Basral" 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Mon, 6 Aug 2012 11:46:31 +0700
> To: rantaunet@googlegroups.com
> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> MakNgah nan budiman,
> Ambo alah sabuik itu pandapek Gamal al-Banna dalam bukunyo "Hijab" (bukunyo 
> banyak, dek karano di Mesir inyo dikenal sebagai intelektual, dan adiak Hasan 
> al-Banna. Nan inyo mukasuid rambut bukan aurat adalah dalam konteks muamalah 
> tu (hijab/jilbab, sampai burqa/cadar), bukan dalam Ibadah  khusus seperti 
> shalat.
> 
> MakNgah bisa google/bing pandapeknyo tu. Ado juo wawancaro Gamal al-Banna 
> dengan Guntur Romli (JIL)  yang lebih elaboratif dan pernah dimuat dalam 
> majalah Gatra.
> 
> Salam,
> 
> Akmal N. Basral
> 
> 
> Sent from my iPad2
> 
> On Aug 6, 2012, at 11:22 AM, "AnwarDjambak"  wrote:
> 
>> Sanak Akmal,
>> 
>> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik 
>> rambuik tu..
>> 
>> 
>> Nan ka indak2 sajo tu nyo...
>> 
>> 
>> 
>> Sangenek,
>> 
>> 
>> 
>> 
>> 
>> 
>> Wassalam,
>> 
>> 
>> 
>> 
>> 
>> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
>> Pyk-Mudiak,,KL, 
>> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
>> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
>> From: "Akmal N. Basral" 
>> Sender: rantaunet@googlegroups.com
>> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 +0700
>> To: rantaunet@googlegroups.com
>> ReplyTo: rantaunet@googlegroups.com
>> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
>> 
>> 
>> Bu Evi,
>> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan 
>> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri 
>> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih 
>> bahwa hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.
>> 
>> 
>> Salam,
>> 
>> Akmal N. Basral
>> 
>> Sent from my iPad2
>> 
>> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvn...@yahoo.com wrote:
>> 
>>> Assalamualaikum, wr.wb
>>> 
>>> Adidusanak yang saya hormati.
>>> 
>>> Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim 
>>> mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab
>>> 
>>> Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. 
>>> Begini.
>>> 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, 
>>> dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 
>>> agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat 
>>> yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia 
>>> berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji..
>>> Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat 
>>> itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, 
>>> tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar 
>>> berpakaian sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg 
>>> perbandingan isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, 
>>> barangkali saya satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya 
>>> sepulang pelatihan itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata 
>>> teman2 kala itu. 
>>> Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di 
>>> UI ada NKK BKK.
>>> 
>>> 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan 
>>> lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah 
>>> dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata 
>>> etika muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak 
>>> merujuk hadis. Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya :
>>> A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang 
>>> mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung 
>>> dari gangguan.(QS 33:59). 
>>> B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30)
>>> C. Allah

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-05 Thread zubir . amin
   Kanakan Anwar Jambak nn baik n sanak palanta kasadonyo.
   'Rambuik induak2 bukan aurat',itu kan pandapek pribadi Gamal Al-Banna.
Kenyataannya ukatu JB ka Kairo thn 1980 banyak bana padusi Mesir nn 
manutuik rambuiknyo,baitu juo istri2  diplomat Mesir nn JB 'jumpai'.
Memang ado padusi Mesir nn indak manutuik rambuik 'e, ketiko JB manonton 
penari padusi Bally Dance(Tari Paruik) di Kairo n Istanbul,Turki.
Ado baiknyo kito rang palanta ini mengikuti As-Sunnah sajo bahwa rambuik 
ghang Padusi adalah aurat.Sunnah ini kan landasannya Al-Quran juo.
 Mari kita hati2 dalam menyikapi pandangan seseorang apalagi nn manyangkuik 
masalah nn prinsip dalam Islam.
 JB,DtRJ,73thn,Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: "AnwarDjambak" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 04:22:17 
To: RantauNet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Sanak Akmal,

Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik 
rambuik tu..


Nan ka indak2 sajo tu nyo...



Sangenek,






Wassalam,






Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
Pyk-Mudiak,,KL, 
 "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-Original Message-
From: "Akmal N. Basral" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab


Bu Evi,
Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan pandapeknyo 
sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri Ikhwanul 
Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa hijab 
adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.


Salam,

Akmal N. Basral

Sent from my iPad2

On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvn...@yahoo.com wrote:

> Assalamualaikum, wr.wb
> 
> Adidusanak yang saya hormati.
> 
> Mohon maaf ya..thread Re: [R@ntau-Net] Nakan Akmal - Re: Ustad Chodjim 
> mengenai Al Maidah, saya ganti dengan OOT "jilbab
> 
> Kalau boleh saya bercerita tentang penggunaan jilbab, ceritanya panjang. 
> Begini.
> 1. Ketika saya ikut pelatihan Mujahid Dakwah di Mesjid Salman Itb th 80, 
> dibawah binaan bang Imaduddin, kami peserta (romb mhs UI) dibaiat jam 03.00 
> agar menjalani Islam secara kaffah. Hanya 1 peserta yg tidak mau di baiat 
> yaitu Imam Prasodjo - sekarang sosiolog, yang ketika itu keluar barisan. Ia 
> berkata, saya tidak mau di baiat tapi saya berjanji..
> Apakah konsekwensi setelah pelatihan ? Kami perempuan harus berjilbab. Saat 
> itu saya galau. Saya bertanya pada pak Miftah Farid selaku instruktur, 
> tentang keengganan saya yang masih labil. Beliau mengarahkan, agar berpakaian 
> sopan, tidak memakai you can see dan rok mini. Karena dg perbandingan 
> isterinyapun juga belum berjilbab. Sepulang dari pelatihan, barangkali saya 
> satu2nya yang tidak berjilbab diantara para ukhti lainnya sepulang pelatihan 
> itu. Namun demikian penampilan saya tetap sopan dimata teman2 kala itu. 
> Tahukah sanak diawal th 80 kehidupan umat islam tidak secerah sekarang. Di UI 
> ada NKK BKK.
> 
> 2. 20 tahun kemudian di usia 40 th, saya memakai jilbab karena malu dengan 
> lingkungan ditambah anak yang meminta mamanya berjilbab. Saya tak mau kalah 
> dengan keinginan anak, lebih dahulu saya baca bagaimana al Quran menata etika 
> muslimah, yang saya jadikan landasannya. Mohon maaf saya tidak merujuk hadis. 
> Saya urutkan hasil penelaahan saya, yang kesimpulannya :
> A. Allah meminta Nabi agar isteri, anak perempuannya, serta isteri orang 
> mukmin memakai jilbab, supaya mereka lebih mudah dikenal dan terlindung dari 
> gangguan.(QS 33:59). 
> B. Allah memerintahkan mukmin laki laki untuk menjaga pandang.(QS 24:30)
> C. Allah memerintahkan pula mukmin perempuan untuk menjaga pandangan. 
> Secara rinci menetapkan : agar kaum perempuan menjatuhkan kerudung ke 
> dadanya. Tidak menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami ...dst (QS 
> 24:31)
> D. Masa memakai jilbab berakhir pada saat ia perempuan tua, telah berhenti 
> haid, berhenti mengandung, tiada ingin kawin, asal tidak bermaksud 
> menampakkan perhiasannya(QS 24 : 60 ).
> 
> Jadi perintah itu memang ada, dalam etika berbusana dan etika pergaulan islam.
> 
> Pertanyaannya, wajibkah hukumnya ? Disinilah terjadi konflik antara rasio dan 
> rasa. Yaitu :
> A. Banyak orang menganggap termasuk saya, bahwa jilbab itu budaya arab.
> B. Bagaimana sekiranya pakai kerudung tapi seksi atau dadanya dipenuhi 
> jebakan hawa nafsu ? Perempuan Copet di TA selalu berkedok pakaian muslimah 
> ini. 
> C. Tidak berjilbab tetapi ia ahli ibadah dan muamalah. 
> D. D

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-05 Thread sjamsir_sjarif

Tarimo kasih banyak Angku Akmal N. Basral. Barasiah pambariannyo, sanang 
MakNgah manarimonyo.

Kalau dalam tulisan aArabnyo, akar kato "ara" ko alif-ra-alif atau apo? Buku 
kamus Makngah takuruang dalam kotak-kotak sajak pindah alun dibukak-bukak. Tapi 
dalam kaadaan mandasak ko samantaro awak bakomunikasi, adokoh hubuangan kato 
"ara" ko jo "arak" (minuman kareh? Baa ejaan "arak" dalam huruf Arabnyo?

Maaf, tanyo tambah sangenek jadi duo ngenek jadinyo...
Salam,
-- MakNgah

--- In rantau...@yahoogroups.com, "Akmal N. Basral"  wrote:
>
> 
> Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya "awrat" 
> yang memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila terlihat 
> mendatangkan malu/aib). Dalam konteks tubuh manusia, pengertian itu mengacu 
> pada alat kelamin dan dubur. Dasarnya adalah QS 7: 22 dan QS: 20: 121 yang 
> menceritakan bagaimana setelah Adam dan Hawa terperdaya oleh bujukan setan 
> untuk memakan buah larangan di surga, maka terbukalah aurat mereka sehingga 
> harus ditutupi daun-daun surga.
> 
> Dengan pengertian universal ini, seandainya aurat perempuan hanya wajah dan 
> telapak tangan, ada penafsiran: bagaimana caranya Hawa menutup seluruh bagian 
> tubuhnya dengan daun-daun surga? Sebanyak apa daun yang diperlukan? Atau daun 
> sebesar apa? 
> 
> Karena itu mufassir seperti Pak Quraish Shihab pun dalam Tafsir Al Misbah 
> berpendapat bahwa jilbab lebih merupakan produk budaya, adat istiadat Arab. 
> 
> Wallahu a'lam bish shawab,
> 
> Akmal N. Basral
> 
> 
> On Aug 6, 2012, at 11:28 AM, "sjamsir_sjarif"  wrote:
> 
> > Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"?
> > -- Nyit Sungut
> > 
> > --- In RantauNet@..., "AnwarDjambak"  wrote:
> >> 
> >> Sanak Akmal,
> >> 
> >> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak 
> >> tutuik rambuik tu..
> >> 
> >> 
> >> Nan ka indak2 sajo tu nyo...
> >> 
> >> Sangenek,
> >> 
> >> Wassalam,
> >> 
> >> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
> >> Pyk-Mudiak,,KL, 
> >> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
> >> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
> >> 
> >> -Original Message-
> >> From: "Akmal N. Basral" 
> >> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> >> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 
> >> To: rantaunet@googlegroups.com
> >> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> >> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> >> 
> >> 
> >> Bu Evi,
> >> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan 
> >> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri 
> >> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih 
> >> bahwa hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.
> >> 
> >> 
> >> Salam,
> >> 
> >> Akmal N. Basral
> >> 
> >> Sent from my iPad2
> >> 
> >> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvny07@ wrote:


-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-05 Thread sjamsir_sjarif
Oh, lai sanang juo angku JB,DtRJ jo Belly Dance tu mah yo? Baa hukum Islamnyo 
kalau awak mancaliak tari paruik rancak tu?


--- In rantau...@yahoogroups.com, zubir.amin@... wrote:
>
>Kanakan Anwar Jambak nn baik n sanak palanta kasadonyo.
>'Rambuik induak2 bukan aurat',itu kan pandapek pribadi Gamal Al-Banna.
> Kenyataannya ukatu JB ka Kairo thn 1980 banyak bana padusi Mesir nn 
> manutuik rambuiknyo,baitu juo istri2  diplomat Mesir nn JB 'jumpai'.
> Memang ado padusi Mesir nn indak manutuik rambuik 'e, ketiko JB manonton 
> penari padusi Bally Dance(Tari Paruik) di Kairo n Istanbul,Turki.
> Ado baiknyo kito rang palanta ini mengikuti As-Sunnah sajo bahwa rambuik 
> ghang Padusi adalah aurat.Sunnah ini kan landasannya Al-Quran juo.
>  Mari kita hati2 dalam menyikapi pandangan seseorang apalagi nn 
> manyangkuik masalah nn prinsip dalam Islam.
>  JB,DtRJ,73thn,Bonjer,Jakbar.
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
> 
> -Original Message-
> From: "AnwarDjambak" 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Mon, 6 Aug 2012 04:22:17 
> To: RantauNet@googlegroups.com
> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> Sanak Akmal,
> 
> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik 
> rambuik tu..
> 
> 
> Nan ka indak2 sajo tu nyo...
> 
> Sangenek,
> 
> Wassalam,
> 
> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
> Pyk-Mudiak,,KL, 
>  "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
> 
> -Original Message-
> From: "Akmal N. Basral" 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> 
> Bu Evi,
> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan 
> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri 
> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa 
> hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.
> 
> 
> Salam,
> 
> Akmal N. Basral
>

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Muljadi Ali Basjah
Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato para 
Pambaco nan Budiman.

Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan ahli Agamo , 
bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana doo, konon pulo 
Bahaso Arab (Al Quran).

Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak dilogika ambo. 
Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni  baa..., dima, jo sia, 
mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan, gerak gerik (mimik 
dan gestik) dll. 
Kesimpulan bukan hanyo Jilbab, pakian ketat, ataupun disain yang longgar, 
sepatu tinggi sajo. Tetapi perlakuan2 gerak gerik (mimik dan gestik) yang bisa 
menimbulkan perhatian ataupun memancarkan sinar yang memikat kearah sexuil 
seseurang.
Jadi, contoh extremnyo, misalnyo seseorang wanita remaja yang cantik-luar (rupa 
dan badannya) mengenakan pakaian Busana Muslim, nan ketat, sepatu tinggi tumit, 
make up yang memikat (Eye Shadow, Bulu Mata ; Alis mata, etc.) , bajalan dipasa 
Ikan, sarupo bajalan pragawati di catwalk.
Ambo raso kalu padusi mudo nan berpostur pragawati, apolai nan profesional, 
pakai Burkahpun kalau inyo nak memikat/memukau ataupun menarik 
perhatianbisa2 sajo. 

Subaliaknyo, pihak lelaki pun musti baitu pulo, usah basipaik dan batingkah 
laku nyak MALAPIA nan tampak dimato, co Unto2 sabulan alun basuo aia. Diawak, 
kaum lelaki tiangnyo duu, reaksinyo b..


Mako dari itu, nan paralu bana diisi manuruik ambo, adolah utak manusia itu. 
Jadi kalau bapandidiakan elok/bana, misalnyo mancaliak padusi rancak nan 
babusana nan marangsang coapopunindak takajuik total. Mangucaplah, dan 
sadarilah , didunia iko, labiah banyak nan buruak dari eloknyo. 

DiEropa iko pun umumnyo, baitu manuruik pandapek ambo. Anak2 dari urangtuo nan 
berpandidiakan walaupun sesamo urang kapialah manuruik kito2 , mayoritas memang 
punyo etika, tapi tantu sajo norma2 itu manuruik kultur jo budaya masiang2 
etnis. Mungkin wakatu maso pubertas aga rebellis, tapi urang tuo nan 
batangguang jawab, musti wajib menuntun anak2nyo.

Intermezzo, misalnyo sajo sepupu2 kito nan di Irian-Barat, pakaiannyo se-hari2 
jo pakaian untuak memikat sang Romeonyo, ambo raso agak balain.
Dek norma disiko kan agak balain standardnyo.
Usah katokan pulo, mereka iko manusia primitiv..umumnyo mereka iko 
jujur.. 

Sakitu sajolah dulu ota dari ambo.

Wassalam,
Muljadi Ali Basjah




 Original-Nachricht 
> Datum: Mon, 6 Aug 2012 12:17:11 +0700
> Von: "Akmal N. Basral" 
> An: "rantaunet@googlegroups.com" 
> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

> 
> Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya "awrat"
> yang memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila
> terlihat mendatangkan malu/aib). Dalam konteks tubuh manusia, pengertian itu
> mengacu pada alat kelamin dan dubur. Dasarnya adalah QS 7: 22 dan QS: 20: 121
> yang menceritakan bagaimana setelah Adam dan Hawa terperdaya oleh bujukan
> setan untuk memakan buah larangan di surga, maka terbukalah aurat mereka
> sehingga harus ditutupi daun-daun surga.
> 
> Dengan pengertian universal ini, seandainya aurat perempuan hanya wajah
> dan telapak tangan, ada penafsiran: bagaimana caranya Hawa menutup seluruh
> bagian tubuhnya dengan daun-daun surga? Sebanyak apa daun yang diperlukan?... 
> Atau daun sebesar apa? 
> 
> Karena itu mufassir seperti Pak Quraish Shihab pun dalam Tafsir Al Misbah
> berpendapat bahwa jilbab lebih merupakan produk budaya, adat istiadat Arab.
> 
> Wallahu a'lam bish shawab,
> 
> Akmal N. Basral
> 
> 
> On Aug 6, 2012, at 11:28 AM, "sjamsir_sjarif"  wrote:
> 
> > Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"?
> > -- Nyit Sungut
> > 
> > --- In RantauNet@yahoogroups.cotum, "AnwarDjambak" 
> wrote:
> >> 
> >> Sanak Akmal,
> >> 
> >> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak
> tutuik rambuik tu..
> >> 
> >> 
> >> Nan ka indak2 sajo tu nyo...
> >> 
> >> Sangenek,
> >> 
> >> Wassalam,
> >> 
> >> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana)
> Pyk-Mudiak,,KL, 
> >> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
> >> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
> >> 
> >> -Original Message-
> >> From: "Akmal N. Basral" 
> >> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> >> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 
> >> To: rantaunet@googlegroups.com
> >> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> >> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> >> 
> >> 
> >> Bu Evi,
> >> Me

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread zubir . amin
   Ha,ha,ha,! Iko pilihan Nyit.Ukatu nonton Bally Dance di Kairo,JB sadang 
mengikuti Rapek Karajo Bidang Sosbud se Afrika.mewakili KBRI 
Tananarive,MadagascarKami di Traktir tuan rumah(KBRI) Kairo makan malam di 
'Sahara City' n selingannya Bally Dance.
   Dek awak masih mudo(30an n sadang dalam tugas n alun bagala Dt lai,io 
tabudua incek mato disuguhi tari tu.
   Di Istanbul,kutiko diadokan Konperensi Menteri2 Keuangan negara2 OKI thn 
1982,Pak Ali Wardhana,Menkau RI sebagai ketua delri minta JB(LO) untuak atur 
nonton Bally Dance.Io nonton lah pak Menteri n rombongan(para Dirut Bank 
Pemerintah) tamasuak lo ciek JB.
   Masaahnyo kini sejauh mana posisi JB dapat dibenarkan dari sisi hukum Islam 
kecek Nyit Sunguik,kalau nonton tari paruik tu. 
JB,DtRJ,kini di Bonjer.Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: "sjamsir_sjarif" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 06 Aug 2012 06:57:35 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Oh, lai sanang juo angku JB,DtRJ jo Belly Dance tu mah yo? Baa hukum Islamnyo 
kalau awak mancaliak tari paruik rancak tu?


--- In rantau...@yahoogroups.com, zubir.amin@... wrote:
>
>Kanakan Anwar Jambak nn baik n sanak palanta kasadonyo.
>'Rambuik induak2 bukan aurat',itu kan pandapek pribadi Gamal Al-Banna.
> Kenyataannya ukatu JB ka Kairo thn 1980 banyak bana padusi Mesir nn 
> manutuik rambuiknyo,baitu juo istri2  diplomat Mesir nn JB 'jumpai'.
> Memang ado padusi Mesir nn indak manutuik rambuik 'e, ketiko JB manonton 
> penari padusi Bally Dance(Tari Paruik) di Kairo n Istanbul,Turki.
> Ado baiknyo kito rang palanta ini mengikuti As-Sunnah sajo bahwa rambuik 
> ghang Padusi adalah aurat.Sunnah ini kan landasannya Al-Quran juo.
>  Mari kita hati2 dalam menyikapi pandangan seseorang apalagi nn 
> manyangkuik masalah nn prinsip dalam Islam.
>  JB,DtRJ,73thn,Bonjer,Jakbar.
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
> 
> -Original Message-
> From: "AnwarDjambak" 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Mon, 6 Aug 2012 04:22:17 
> To: RantauNet@googlegroups.com
> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> Sanak Akmal,
> 
> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak tutuik 
> rambuik tu..
> 
> 
> Nan ka indak2 sajo tu nyo...
> 
> Sangenek,
> 
> Wassalam,
> 
> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
> Pyk-Mudiak,,KL, 
>  "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
> 
> -Original Message-
> From: "Akmal N. Basral" 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> 
> Bu Evi,
> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan 
> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri 
> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa 
> hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.
> 
> 
> Salam,
> 
> Akmal N. Basral
>

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peratu

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Muljadi Ali Basjah
Assalamualaikum Wr.Wb. Mak Angah.

Dalam Bahaso Mongolia Arak (minuman berakohol berasal dari Susu Kuda )
DiAsia Tangah,... Arak,...Kirgistan misalnyo, sarupo Aia Tapai Katan 
dinagari awak api nan lah gak antik saketek agaknyo.

Wassalam,
Muljadi Ali Basjah 



 Original-Nachricht 
> Datum: Mon, 06 Aug 2012 06:47:32 -
> Von: "sjamsir_sjarif" 
> An: rantaunet@googlegroups.com
> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

> 
> Tarimo kasih banyak Angku Akmal N. Basral. Barasiah pambariannyo, sanang
> MakNgah manarimonyo.
> 
> Kalau dalam tulisan aArabnyo, akar kato "ara" ko alif-ra-alif atau apo?
> Buku kamus Makngah takuruang dalam kotak-kotak sajak pindah alun
> dibukak-bukak. Tapi dalam kaadaan mandasak ko samantaro awak bakomunikasi, 
> adokoh
> hubuangan kato "ara" ko jo "arak" (minuman kareh? Baa ejaan "arak" dalam huruf
> Arabnyo?
> 
> Maaf, tanyo tambah sangenek jadi duo ngenek jadinyo...
> Salam,
> -- MakNgah
> 
> --- In rantau...@yahoogroups.com, "Akmal N. Basral"  wrote:
> >
> > 
> > Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya
> "awrat" yang memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila
> terlihat mendatangkan malu/aib). Dalam konteks tubuh manusia, pengertian itu
> mengacu pada alat kelamin dan dubur. Dasarnya adalah QS 7: 22 dan QS: 20: 121
> yang menceritakan bagaimana setelah Adam dan Hawa terperdaya oleh bujukan
> setan untuk memakan buah larangan di surga, maka terbukalah aurat mereka
> sehingga harus ditutupi daun-daun surga.
> > 
> > Dengan pengertian universal ini, seandainya aurat perempuan hanya wajah
> dan telapak tangan, ada penafsiran: bagaimana caranya Hawa menutup seluruh
> bagian tubuhnya dengan daun-daun surga? Sebanyak apa daun yang diperlukan?
> Atau daun sebesar apa? 
> > 
> > Karena itu mufassir seperti Pak Quraish Shihab pun dalam Tafsir Al
> Misbah berpendapat bahwa jilbab lebih merupakan produk budaya, adat istiadat
> Arab. 
> > 
> > Wallahu a'lam bish shawab,
> > 
> > Akmal N. Basral
> > 
> > 
> > On Aug 6, 2012, at 11:28 AM, "sjamsir_sjarif"  wrote:
> > 
> > > Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"?
> > > -- Nyit Sungut
> > > 
> > > --- In RantauNet@..., "AnwarDjambak"  wrote:
> > >> 
> > >> Sanak Akmal,
> > >> 
> > >> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak
> tutuik rambuik tu..
> > >> 
> > >> 
> > >> Nan ka indak2 sajo tu nyo...
> > >> 
> > >> Sangenek,
> > >> 
> > >> Wassalam,
> > >> 
> > >> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana)
> Pyk-Mudiak,,KL, 
> > >> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
> > >> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
> > >> 
> > >> -Original Message-
> > >> From: "Akmal N. Basral" 
> > >> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> > >> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 
> > >> To: rantaunet@googlegroups.com
> > >> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> > >> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> > >> 
> > >> 
> > >> Bu Evi,
> > >> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan
> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri
> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa
> hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.
> > >> 
> > >> 
> > >> Salam,
> > >> 
> > >> Akmal N. Basral
> > >> 
> > >> Sent from my iPad2
> > >> 
> > >> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvny07@ wrote:
> 
> 
> -- 

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Darwin Bahar
Angku Muljadi di Jaruman

Sharing ciek.

Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan ambo di Superkoran berjudul
AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan di Aceh (2007/2008), dan
pernah dilewakan di Palanta ko.

Wassalam, HDB-SBK (L, 69) 



Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja sebelum ini
sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya. Dan tentu
saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga lekuk-lekuk
tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan hitam
dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai seorang
muslimah, Indah taat beribadah.

Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada Indah? Tidak sukar
menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah mempunyai wajah
menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria normal. Namun
sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran agama yang
saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk "menundukkan pandangan"
terhadap apa yang dapat menimbulkan "fantasi-fantasi liar" dalam fikiran
saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu sering-sering "menundukkan
pandangan" saya. 

Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecantikan perempuan Aceh yang
eksotik. Sebagai pemula dan tidak memiliki pendidikan formal
kesekretariatan, pekerjaan Iput yang lulusan D-3 ekonomi itu cukup bagus,
dan perilakunya santun. Sebagai muslimah Iput hampir selalu shalat tepat
waktu. Sesuai dengan aturan yang berlaku di NAD, Iput tiap hari berjilbab.
Tetapi dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepadanya, kalau Iput lewat
di depan meja saya, atau kebetulan berjalan membelakangi saya, saya sering
terpaksa "menundukkan pandangan" saya.

SWGL (So what gitu lho)? 

Setiap hari Sabtu dan Minggu belakangan ini saya punya kebiasaan, shalat
Zuhur di Masjid Baiturrahman yang bersebelahan dengan Pasar Aceh yang hanya
berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kosan saya. Setelah itu makan
siang di restoran Padang yang masakannya gulai tunjangnya sangat cocok
dengan lidah saya yang Minang totok ini.   

Nah Iput sering berbusana seperti kebanyakan anak-anak perempuan sesusia dia
yang banyak berlalu-lalang di Pasar Aceh, berjilbab, bercelana jin atau
katun yang ketat dan blus setengah badan dengan belahan di kiri kanan,
sehingga hampir tidak ada ruang antara kulit dan pakaian yang membungkusnya.
Dan Iput yang berpostur langsing itu adalah perempuan yang tidak saja
dianugerahi Tuhan wajah yang menawan, tetapi juga pinggul yang penuh dan
pangkal kaki yang berisi.

Sebagai seorang yang punya dua anak gadis yang sudah dewasa, saya paham
sekali, bahwa Iput dan jutaan gadis seusia dia sangat ingin tampil modis dan
cantik. Bedanya, kedua anak gadis saya punya banyak pilihan yang saya dan
mama mereka perbolehkan: rok tidak boleh di atas lutut, tidak boleh ketat
dan tidak boleh berdada rendah dan tidak berlengan, sedangkan Iput dan
ribuan Iput lainnya di Aceh tidak. Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh,
sesuai dengan kententuan "syariat" harus menutup seluruh badan, dari rambut
sampai ke ujung kaki.

Tetapi apakah Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh memilih berbusana seperti
yang saya kemukakan di atas  sekedar ingin tampil cantik dan modis seperti
jutaan anak-anak gadis lainnya di dunia, atau merupakan suatu protes yang
diam terhadap perlakuan yang mereka rasakan tidak adil terhadap perempuan
atas nama "syariat Islam", belum jelas benar bagi saya.

Dan aurat itu apa sih sebenarnya? 

Pasar Aceh itu bersebelahan dengan Masjid Baiturahkman. Dan para ulama tentu
bukannya tidak tahu, bahwa pakaian yang banyak dipakai perempuan muda yang
berlalu lalang tidak jauh dari Masjid tersebut yang menempilkan bentuk tubuh
mereka "dengan sempurna" itu tidak memenuhi ketentuan Islam mengenai aurat.
Tetapi mereka hampir tidak berdaya mencegahnya, kecuali mengecam dalam
khotbah-khotbah Jumat.

Dulu di awal-awal pemberlakuan SI di Aceh, sering dilakukan sweeping oleh
polisi syariah, yang di sana disebut Wilayatul Hisbah (WH), yang sering main
"tengguk rapat". Perempuan setengah baya yang berjualan mie, karena hanya
mengenakan songkok, bukan kerudungpun disikat. Tetapi sesekali sweeping juga
dilakukan oleh Polisi atau TNI, dan alaamaak, beberapa anggota WH tertangkap
basah melakukan perbuatan tidak tepuji. Akhirnya WH pun kehilangan taji, dan
hampir jarang nongol lagi di tempat-tempat umum. 

For sure, saya tidak anti jilbab dan juga tidak anti syariat Islam, tentu
saja. Isteri saya berjilbab, dan itu membuat saya bahagia.

Yang saya persoalkan adalah begitu banyaknya waktu yang dihabiskan umat
untuk masalah aurat (baca jilbab), sehingga waktu yang tersisa untuk
mengatasi keterbelakngan umat yang tampak sangat nyata, sangat kurang.

Yang saya persoalkan adalah monopoli tafsir. Ketika pakar Al Quran Prof Dr
Qurais Shihab mengatakan bahwa bahwa jilbab tersebut masalah khilafiah,
beliaupun diserang ramai-ramai.

Di Jakarta, perempuan berjilbab sama sekali bukan pema

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Muljadi Ali Basjah
Assalamualaikum Wr.Wb. Mak Angah.

Manuruik ambo nan manyua jo nan mambaia badoso, sadangkan nan  sato mancaliak 
samiang kan palangkok penderita di tato bahasonyo (pelengkap penderita).

Antah baa pulo pandapek Pambaco2 lainnyo... koo eeh? (Ha.. ha.., LOL)

Sabananyo tari paruik iko, merupokan gymnastik amai2 nan sasudah malahiakan 
anak, supayo badan balaiu tu, sihaik ,sarato paruik iko nan volumenyo mangetek, 
bisa suruik sarupo sabalunnyo.
Biasonyo mera2 iko baraja sasamo kaum ibu/amai2 sajonyo.

Tapi urang manggalehlah namonyo, apo nan bisa jadi pitih/laku yo digalehkannyo. 
Tagantuang Norma Hukum satampaik nan balaku, sabagai parintanginyo.


Wassalam,
Muljadi Ali Basjah.


 Original-Nachricht 
> Datum: Mon, 06 Aug 2012 06:57:35 -
> Von: "sjamsir_sjarif" 
> An: rantaunet@googlegroups.com
> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

> Oh, lai sanang juo angku JB,DtRJ jo Belly Dance tu mah yo? Baa hukum
> Islamnyo kalau awak mancaliak tari paruik rancak tu?
> 
> 
> --- In rantau...@yahoogroups.com, zubir.amin@... wrote:
> >
> >Kanakan Anwar Jambak nn baik n sanak palanta kasadonyo.
> >'Rambuik induak2 bukan aurat',itu kan pandapek pribadi Gamal
> Al-Banna.
> > Kenyataannya ukatu JB ka Kairo thn 1980 banyak bana padusi Mesir nn
> manutuik rambuiknyo,baitu juo istri2  diplomat Mesir nn JB 'jumpai'.
> > Memang ado padusi Mesir nn indak manutuik rambuik 'e, ketiko JB
> manonton penari padusi Bally Dance(Tari Paruik) di Kairo n Istanbul,Turki.
> > Ado baiknyo kito rang palanta ini mengikuti As-Sunnah sajo bahwa
> rambuik ghang Padusi adalah aurat.Sunnah ini kan landasannya Al-Quran juo.
> >  Mari kita hati2 dalam menyikapi pandangan seseorang apalagi nn
> manyangkuik masalah nn prinsip dalam Islam.
> >  JB,DtRJ,73thn,Bonjer,Jakbar.
> > Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
> > 
> > -Original Message-
> > From: "AnwarDjambak" 
> > Sender: rantaunet@googlegroups.com
> > Date: Mon, 6 Aug 2012 04:22:17 
> > To: RantauNet@googlegroups.com
> > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> > Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> > 
> > Sanak Akmal,
> > 
> > Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak
> tutuik rambuik tu..
> > 
> > 
> > Nan ka indak2 sajo tu nyo...
> > 
> > Sangenek,
> > 
> > Wassalam,
> > 
> > Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana)
> Pyk-Mudiak,,KL, 
> >  "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
> > Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
> > 
> > -Original Message-
> > From: "Akmal N. Basral" 
> > Sender: rantaunet@googlegroups.com
> > Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 
> > To: rantaunet@googlegroups.com
> > Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> > Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> > 
> > 
> > Bu Evi,
> > Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan
> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri
> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih bahwa
> hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.
> > 
> > 
> > Salam,
> > 
> > Akmal N. Basral

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Akmal N. Basral
MakNgah,
sapendek pangatahuan ambo, arak itu dalam ugamo disabuik "khamr" (QS 2: 219, 
5:91-92) dan "sakar/iskar" (QS : 16: 67). Sementara kondisi mabuk ("sukaro") 
disebutkan dalam QS: 4: 43 yang melarang orang-orang yang beriman shalat dalam 
kondisi mabuk.

Imam besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof Dr. KH Ali Mustafa Yakub menyebutkan 
Al-Sukr  adalah kondisi hilangnya akal setelah minum minuman yang memabukkan.

Kata "arak" baru dikenal abad ke-5 H/11 M lewat manuskrip Hikayat Abu Al Qasim 
al-Baghdadi yang menyebutkan 'araq al nabidh (the 'araq of wine) yang lebih 
mengacu pada proses penyulingan buah anggur.  Dalam ensiklopedi yang ditulis Al 
Nuwayri pada abad ke-8, terlacak untuk pertama kali adanya pajak atas (minuman) 
'araq, baik hasil penyulingan anggur atau tebu.

Wallahu a'lam  bish shawab,

Akmal N. Basral


Sent from my iPad2

On Aug 6, 2012, at 1:47 PM, "sjamsir_sjarif"  wrote:

> 
> Tarimo kasih banyak Angku Akmal N. Basral. Barasiah pambariannyo, sanang 
> MakNgah manarimonyo.
> 
> Kalau dalam tulisan aArabnyo, akar kato "ara" ko alif-ra-alif atau apo? Buku 
> kamus Makngah takuruang dalam kotak-kotak sajak pindah alun dibukak-bukak. 
> Tapi dalam kaadaan mandasak ko samantaro awak bakomunikasi, adokoh hubuangan 
> kato "ara" ko jo "arak" (minuman kareh? Baa ejaan "arak" dalam huruf Arabnyo?
> 
> Maaf, tanyo tambah sangenek jadi duo ngenek jadinyo...
> Salam,
> -- MakNgah
> 
> --- In rantau...@yahoogroups.com, "Akmal N. Basral"  wrote:
>> 
>> 
>> Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya "awrat" 
>> yang memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila terlihat 
>> mendatangkan malu/aib). Dalam konteks tubuh manusia, pengertian itu mengacu 
>> pada alat kelamin dan dubur. Dasarnya adalah QS 7: 22 dan QS: 20: 121 yang 
>> menceritakan bagaimana setelah Adam dan Hawa terperdaya oleh bujukan setan 
>> untuk memakan buah larangan di surga, maka terbukalah aurat mereka sehingga 
>> harus ditutupi daun-daun surga.
>> 
>> Dengan pengertian universal ini, seandainya aurat perempuan hanya wajah dan 
>> telapak tangan, ada penafsiran: bagaimana caranya Hawa menutup seluruh 
>> bagian tubuhnya dengan daun-daun surga? Sebanyak apa daun yang diperlukan? 
>> Atau daun sebesar apa? 
>> 
>> Karena itu mufassir seperti Pak Quraish Shihab pun dalam Tafsir Al Misbah 
>> berpendapat bahwa jilbab lebih merupakan produk budaya, adat istiadat Arab. 
>> 
>> Wallahu a'lam bish shawab,
>> 
>> Akmal N. Basral
>> 
>> 
>> On Aug 6, 2012, at 11:28 AM, "sjamsir_sjarif"  wrote:
>> 
>>> Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"?
>>> -- Nyit Sungut
>>> 
>>> --- In RantauNet@..., "AnwarDjambak"  wrote:
>>>> 
>>>> Sanak Akmal,
>>>> 
>>>> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak 
>>>> tutuik rambuik tu..
>>>> 
>>>> 
>>>> Nan ka indak2 sajo tu nyo...
>>>> 
>>>> Sangenek,
>>>> 
>>>> Wassalam,
>>>> 
>>>> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
>>>> Pyk-Mudiak,,KL, 
>>>> "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
>>>> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
>>>> 
>>>> -Original Message-
>>>> From: "Akmal N. Basral" 
>>>> Sender: rantaunet@googlegroups.com
>>>> Date: Mon, 6 Aug 2012 10:31:09 
>>>> To: rantaunet@googlegroups.com
>>>> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
>>>> Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
>>>> 
>>>> 
>>>> Bu Evi,
>>>> Menarik sekali pendapatnya. Singkek, padek. Salah seorang ulama nan 
>>>> pandapeknyo sasuai jo bu Evi adalah Gamal al-Banna, adiak kandung pendiri 
>>>> Ikhwanul Muslimin, Hasan al-Banna. Dalam bukunyo "Hijab", Gamal manulih 
>>>> bahwa hijab adalah pakaian adat, dan rambut padusi bukan aurat.
>>>> 
>>>> 
>>>> Salam,
>>>> 
>>>> Akmal N. Basral
>>>> 
>>>> Sent from my iPad2
>>>> 
>>>> On Aug 6, 2012, at 6:48 AM, hyvny07@ wrote:
> 
> 
> -- 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
> http://groups.google.com/group/R

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Akmal N. Basral
Tarimo kasih Pak Muljadi ateh tambahan informasinyo. 
Buliah ambo tahu bapak tingga di Jaruman di kota ma?

Ambo pernah sabanta di Konstanz-am-Bodensee mid-90'an. 
Novel patamo nan ambo tulih "Imperia" (2005) basetting di kota ketek di Jaruman 
Salatan ko.

Tschüß,

Akmal 


On Aug 6, 2012, at 2:00 PM, "Muljadi Ali Basjah"  wrote:

> Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato para 
> Pambaco nan Budiman.
> 
> Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan ahli Agamo 
> , bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana doo, konon 
> pulo Bahaso Arab (Al Quran).
> 
> Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak dilogika ambo. 
> Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni  baa..., dima, jo 
> sia, mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan, gerak 
> gerik (mimik dan gestik) dll. 
> Kesimpulan bukan hanyo Jilbab, pakian ketat, ataupun disain yang longgar, 
> sepatu tinggi sajo. Tetapi perlakuan2 gerak gerik (mimik dan gestik) yang 
> bisa menimbulkan perhatian ataupun memancarkan sinar yang memikat kearah 
> sexuil seseurang.
> Jadi, contoh extremnyo, misalnyo seseorang wanita remaja yang cantik-luar 
> (rupa dan badannya) mengenakan pakaian Busana Muslim, nan ketat, sepatu 
> tinggi tumit, make up yang memikat (Eye Shadow, Bulu Mata ; Alis mata, etc.) 
> , bajalan dipasa Ikan, sarupo bajalan pragawati di catwalk.
> Ambo raso kalu padusi mudo nan berpostur pragawati, apolai nan profesional, 
> pakai Burkahpun kalau inyo nak memikat/memukau ataupun menarik 
> perhatianbisa2 sajo. 
> 
> Subaliaknyo, pihak lelaki pun musti baitu pulo, usah basipaik dan batingkah 
> laku nyak MALAPIA nan tampak dimato, co Unto2 sabulan alun basuo aia. Diawak, 
> kaum lelaki tiangnyo duu, reaksinyo b..
> 
> 
> Mako dari itu, nan paralu bana diisi manuruik ambo, adolah utak manusia itu. 
> Jadi kalau bapandidiakan elok/bana, misalnyo mancaliak padusi rancak nan 
> babusana nan marangsang coapopunindak takajuik total. Mangucaplah, dan 
> sadarilah , didunia iko, labiah banyak nan buruak dari eloknyo. 
> 
> DiEropa iko pun umumnyo, baitu manuruik pandapek ambo. Anak2 dari urangtuo 
> nan berpandidiakan walaupun sesamo urang kapialah manuruik kito2 , mayoritas 
> memang punyo etika, tapi tantu sajo norma2 itu manuruik kultur jo budaya 
> masiang2 etnis. Mungkin wakatu maso pubertas aga rebellis, tapi urang tuo nan 
> batangguang jawab, musti wajib menuntun anak2nyo.
> 
> Intermezzo, misalnyo sajo sepupu2 kito nan di Irian-Barat, pakaiannyo 
> se-hari2 jo pakaian untuak memikat sang Romeonyo, ambo raso agak balain.
> Dek norma disiko kan agak balain standardnyo.
> Usah katokan pulo, mereka iko manusia primitiv..umumnyo mereka iko 
> jujur.. 
> 
> Sakitu sajolah dulu ota dari ambo.
> 
> Wassalam,
> Muljadi Ali Basjah
> 
> 
> 
> 
>  Original-Nachricht 
>> Datum: Mon, 6 Aug 2012 12:17:11 +0700
>> Von: "Akmal N. Basral" 
>> An: "rantaunet@googlegroups.com" 
>> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
>> 
>> Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya "awrat"
>> yang memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila
>> terlihat mendatangkan malu/aib). Dalam konteks tubuh manusia, pengertian itu
>> mengacu pada alat kelamin dan dubur. Dasarnya adalah QS 7: 22 dan QS: 20: 121
>> yang menceritakan bagaimana setelah Adam dan Hawa terperdaya oleh bujukan
>> setan untuk memakan buah larangan di surga, maka terbukalah aurat mereka
>> sehingga harus ditutupi daun-daun surga.
>> 
>> Dengan pengertian universal ini, seandainya aurat perempuan hanya wajah
>> dan telapak tangan, ada penafsiran: bagaimana caranya Hawa menutup seluruh
>> bagian tubuhnya dengan daun-daun surga? Sebanyak apa daun yang 
>> diperlukan?... 
>> Atau daun sebesar apa? 
>> 
>> Karena itu mufassir seperti Pak Quraish Shihab pun dalam Tafsir Al Misbah
>> berpendapat bahwa jilbab lebih merupakan produk budaya, adat istiadat Arab.
>> 
>> Wallahu a'lam bish shawab,
>> 
>> Akmal N. Basral
>> 
>> 
>> On Aug 6, 2012, at 11:28 AM, "sjamsir_sjarif"  wrote:
>> 
>>> Sangenek lai. Apo nan sabananyo arati "aurat"?
>>> -- Nyit Sungut
>>> 
>>> --- In RantauNet@yahoogroups.cotum, "AnwarDjambak" 
>> wrote:
>>>> 
>>>> Sanak Akmal,
>>>> 
>>>> Jadi kalau rambuik indak aurat mako urang padusi buliah sholat indak
>> tutuik rambuik tu..
>>>> 
>&g

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread ronaldpputra
Mamak-mamak, Bundo dan handai taulan RantauNet,

Pakaro jilbab (hijab) ko sabananyo pakaro yang alah salasai sajak zaman dahulu, 
indak ado Ulama nan basalisiah pandapek tentang kewajiban lelaki dan perempuan 
manutuik aurat nan sasuai jo syariat. Implementasinyo ado pado pakaian wakatu 
pelaksanaan sholat. Baitulah pakaian yang semustinyo, baik katiko sholat, 
maupun katiko indak sholat. Sapakaik, indak ado monopoli tafsir.

Cuma, dek "ulama" balakangan, di utak-atiklah baliak masalah iko, dikatokan 
sebagai tradisi lah, sebagai "tidak wajib" lah, malah ado pulo yang bapandapek 
"menjilbabkan hati" labiah penting dari bajilbab (hijab) itu sendiri. Dicari 
berbagai alasan, tamasuak diambiaklah contoh padusi-padusi yang ba jilbab tapi 
berperilaku buruak, sahinggo disimpulkan : ndak dek jilbab gai urang ka elok 
doh, yang penting hati jo parangai.
Cubo tanyo ka ulama nan tun, baa pandapeknyo katiko anak gadih jo istri nyo 
sholat tanpa pakai mukena, hanyo pakai rok salutuik rambuik tagerai baju langan 
pendek ? kalau inyo buliahkan, bararti batua kalau "ulama" nyo pakai tanda 
kutip.

Para wanita muslimin memahami baso dalam sholat mereka harus manutuik aurat, 
mamakai pakaian longgar yang tatutuik saluruahnyo kecuali wajah jo tapak 
tangan. Pakaro kamudian setelah sholat akan kembali dibuka itu urat, atau tetap 
ditutuik seperti ketika sholat, itu pilihan. Sangat simple bukan ?


sangenek

Wassalam,
Ronald - Depok


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Darwin Bahar" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 14:58:05 
To: Palanta Rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Angku Muljadi di Jaruman

Sharing ciek.

Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan ambo di Superkoran berjudul
AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan di Aceh (2007/2008), dan
pernah dilewakan di Palanta ko.

Wassalam, HDB-SBK (L, 69) 



Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja sebelum ini
sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya. Dan tentu
saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga lekuk-lekuk
tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan hitam
dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai seorang
muslimah, Indah taat beribadah.

Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada Indah? Tidak sukar
menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah mempunyai wajah
menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria normal. Namun
sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran agama yang
saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk "menundukkan pandangan"
terhadap apa yang dapat menimbulkan "fantasi-fantasi liar" dalam fikiran
saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu sering-sering "menundukkan
pandangan" saya. 

Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecantikan perempuan Aceh yang
eksotik. Sebagai pemula dan tidak memiliki pendidikan formal
kesekretariatan, pekerjaan Iput yang lulusan D-3 ekonomi itu cukup bagus,
dan perilakunya santun. Sebagai muslimah Iput hampir selalu shalat tepat
waktu. Sesuai dengan aturan yang berlaku di NAD, Iput tiap hari berjilbab.
Tetapi dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepadanya, kalau Iput lewat
di depan meja saya, atau kebetulan berjalan membelakangi saya, saya sering
terpaksa "menundukkan pandangan" saya.

SWGL (So what gitu lho)? 

Setiap hari Sabtu dan Minggu belakangan ini saya punya kebiasaan, shalat
Zuhur di Masjid Baiturrahman yang bersebelahan dengan Pasar Aceh yang hanya
berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kosan saya. Setelah itu makan
siang di restoran Padang yang masakannya gulai tunjangnya sangat cocok
dengan lidah saya yang Minang totok ini.   

Nah Iput sering berbusana seperti kebanyakan anak-anak perempuan sesusia dia
yang banyak berlalu-lalang di Pasar Aceh, berjilbab, bercelana jin atau
katun yang ketat dan blus setengah badan dengan belahan di kiri kanan,
sehingga hampir tidak ada ruang antara kulit dan pakaian yang membungkusnya.
Dan Iput yang berpostur langsing itu adalah perempuan yang tidak saja
dianugerahi Tuhan wajah yang menawan, tetapi juga pinggul yang penuh dan
pangkal kaki yang berisi.

Sebagai seorang yang punya dua anak gadis yang sudah dewasa, saya paham
sekali, bahwa Iput dan jutaan gadis seusia dia sangat ingin tampil modis dan
cantik. Bedanya, kedua anak gadis saya punya banyak pilihan yang saya dan
mama mereka perbolehkan: rok tidak boleh di atas lutut, tidak boleh ketat
dan tidak boleh berdada rendah dan tidak berlengan, sedangkan Iput dan
ribuan Iput lainnya di Aceh tidak. Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh,
sesuai dengan kententuan "syariat" harus menutup seluruh badan, dari rambut
sampai ke ujung kaki.

Tetapi apakah Iput dan ribuan Iput lainnya di Aceh memilih berbusana seperti
yang saya kemu

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Muljadi Ali Basjah
Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral.

Oh kironyo Bapak Akmal N. Basral novelist nan tamusahua itu, semoga semakin 
labiah sukksses ambo doakan.

Konstanz am Bodensee (Konstanz didanau Boden), iyo kota indah, 
Universitas yang muda tapi terkenal.
Nan tamusahua bana tantu sajo pulau Mainau ditangah Bodensee itu. 
Dilain terkenal dek Taman Bungonyo, juo famosa dek motornyo , yakni Pangeran 
dari Swedia nan marelakan Hak nyo sebagai pawarih Tahta kerajoan Swedia, demi 
beristrikan padusi pilihannyo nan bukan bangsawan.
Kudiannyo antah baa pulo caritonyo bacarai sasudah kiro-2 40 thn 
nikah,. sudah tu dipasuntiangnyo mantan AsPri-nyo nan kabetulan sajo 35 
tahun labiah mudo umuanyo.

Klima didaerah Bodensee iko untuak Juruman memang nan paliang tropislah.

Ambo tingga didusun, urang gunuang, diudik, Bad Endbach namo desanyo.

Sakitu dulu ota dari ambo, nan lah mangencong pulo saketek,

Wassalam,

Muljadi Ali Basjah.


 Original-Nachricht 
> Datum: Mon, 6 Aug 2012 15:25:13 +0700
> Von: "Akmal N. Basral" 
> An: "rantaunet@googlegroups.com" 
> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

> Tarimo kasih Pak Muljadi ateh tambahan informasinyo. 
> Buliah ambo tahu bapak tingga di Jaruman di kota ma?
> 
> Ambo pernah sabanta di Konstanz-am-Bodensee mid-90'an. 
> Novel patamo nan ambo tulih "Imperia" (2005) basetting di kota ketek di
> Jaruman Salatan ko.
> 
> Tschüß,
> 
> Akmal 
> 
> 
> On Aug 6, 2012, at 2:00 PM, "Muljadi Ali Basjah"  wrote:
> 
> > Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato
> para Pambaco nan Budiman.
> > 
> > Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan ahli
> Agamo , bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana doo,
> konon pulo Bahaso Arab (Al Quran).
> > 
> > Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak dilogika
> ambo. Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni  baa..., dima, jo
> sia, mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan, gerak
> gerik (mimik dan gestik) dll. 
> > Kesimpulan bukan hanyo Jilbab, pakian ketat, ataupun disain yang
> longgar, sepatu tinggi sajo. Tetapi perlakuan2 gerak gerik (mimik dan gestik) 
> yang
> bisa menimbulkan perhatian ataupun memancarkan sinar yang memikat kearah
> sexuil seseurang.
> > Jadi, contoh extremnyo, misalnyo seseorang wanita remaja yang
> cantik-luar (rupa dan badannya) mengenakan pakaian Busana Muslim, nan ketat, 
> sepatu
> tinggi tumit, make up yang memikat (Eye Shadow, Bulu Mata ; Alis mata, etc.)
> , bajalan dipasa Ikan, sarupo bajalan pragawati di catwalk.
> > Ambo raso kalu padusi mudo nan berpostur pragawati, apolai nan
> profesional, pakai Burkahpun kalau inyo nak memikat/memukau ataupun menarik
> perhatianbisa2 sajo. 
> > 
> > Subaliaknyo, pihak lelaki pun musti baitu pulo, usah basipaik dan
> batingkah laku nyak MALAPIA nan tampak dimato, co Unto2 sabulan alun basuo 
> aia.
> Diawak, kaum lelaki tiangnyo duu, reaksinyo b..
> > 
> > 
> > Mako dari itu, nan paralu bana diisi manuruik ambo, adolah utak manusia
> itu. Jadi kalau bapandidiakan elok/bana, misalnyo mancaliak padusi rancak
> nan babusana nan marangsang coapopunindak takajuik total. Mangucaplah,
> dan sadarilah , didunia iko, labiah banyak nan buruak dari eloknyo. 
> > 
> > DiEropa iko pun umumnyo, baitu manuruik pandapek ambo. Anak2 dari
> urangtuo nan berpandidiakan walaupun sesamo urang kapialah manuruik kito2 ,
> mayoritas memang punyo etika, tapi tantu sajo norma2 itu manuruik kultur jo
> budaya masiang2 etnis. Mungkin wakatu maso pubertas aga rebellis, tapi urang
> tuo nan batangguang jawab, musti wajib menuntun anak2nyo.
> > 
> > Intermezzo, misalnyo sajo sepupu2 kito nan di Irian-Barat, pakaiannyo
> se-hari2 jo pakaian untuak memikat sang Romeonyo, ambo raso agak balain.
> > Dek norma disiko kan agak balain standardnyo.
> > Usah katokan pulo, mereka iko manusia primitiv..umumnyo mereka iko
> jujur...... 
> > 
> > Sakitu sajolah dulu ota dari ambo.
> > 
> > Wassalam,
> > Muljadi Ali Basjah
> > 
> > 
> > 
> > 
> >  Original-Nachricht 
> >> Datum: Mon, 6 Aug 2012 12:17:11 +0700
> >> Von: "Akmal N. Basral" 
> >> An: "rantaunet@googlegroups.com" 
> >> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> > 
> >> 
> >> Akar kata aurat adalah "ara", "ya'uru", "awratan" dengan jamaknya
> "awrat"
> >> yang memiliki arti: aib, cacat, cela, celah suatu tempat (yang bila
> >> terlihat mendatangkan malu/aib).

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread zubir . amin
   Kanakan Ronald di Depok n sanak palanta.
   Ghaso2 'e,nn heboh mampacatuihkan su'al rambuik padusi nn sudah baligh, 
tamasuak aurat apo bukan nn kemudian bakambang manjadi pakai Jilbab di palanta 
ko;iolah awak laki2 je nyeh.
   Maa nyo suaro or pandangan sanak2 padusi awak anggota palanta ko.
   Mari kito tunggu pandapek mereka.Ok?
   JB,DtRJ,di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: ronaldppu...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 09:30:53 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Mamak-mamak, Bundo dan handai taulan RantauNet,

Pakaro jilbab (hijab) ko sabananyo pakaro yang alah salasai sajak zaman dahulu, 
indak ado Ulama nan basalisiah pandapek tentang kewajiban lelaki dan perempuan 
manutuik aurat nan sasuai jo syariat. Implementasinyo ado pado pakaian wakatu 
pelaksanaan sholat. Baitulah pakaian yang semustinyo, baik katiko sholat, 
maupun katiko indak sholat. Sapakaik, indak ado monopoli tafsir.

Cuma, dek "ulama" balakangan, di utak-atiklah baliak masalah iko, dikatokan 
sebagai tradisi lah, sebagai "tidak wajib" lah, malah ado pulo yang bapandapek 
"menjilbabkan hati" labiah penting dari bajilbab (hijab) itu sendiri. Dicari 
berbagai alasan, tamasuak diambiaklah contoh padusi-padusi yang ba jilbab tapi 
berperilaku buruak, sahinggo disimpulkan : ndak dek jilbab gai urang ka elok 
doh, yang penting hati jo parangai.
Cubo tanyo ka ulama nan tun, baa pandapeknyo katiko anak gadih jo istri nyo 
sholat tanpa pakai mukena, hanyo pakai rok salutuik rambuik tagerai baju langan 
pendek ? kalau inyo buliahkan, bararti batua kalau "ulama" nyo pakai tanda 
kutip.

Para wanita muslimin memahami baso dalam sholat mereka harus manutuik aurat, 
mamakai pakaian longgar yang tatutuik saluruahnyo kecuali wajah jo tapak 
tangan. Pakaro kamudian setelah sholat akan kembali dibuka itu urat, atau tetap 
ditutuik seperti ketika sholat, itu pilihan. Sangat simple bukan ?


sangenek

Wassalam,
Ronald - Depok


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Darwin Bahar" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 14:58:05 
To: Palanta Rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Angku Muljadi di Jaruman

Sharing ciek.

Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan ambo di Superkoran berjudul
AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan di Aceh (2007/2008), dan
pernah dilewakan di Palanta ko.

Wassalam, HDB-SBK (L, 69) 



Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja sebelum ini
sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya. Dan tentu
saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga lekuk-lekuk
tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan hitam
dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai seorang
muslimah, Indah taat beribadah.

Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada Indah? Tidak sukar
menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah mempunyai wajah
menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria normal. Namun
sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran agama yang
saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk "menundukkan pandangan"
terhadap apa yang dapat menimbulkan "fantasi-fantasi liar" dalam fikiran
saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu sering-sering "menundukkan
pandangan" saya. 

Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecantikan perempuan Aceh yang
eksotik. Sebagai pemula dan tidak memiliki pendidikan formal
kesekretariatan, pekerjaan Iput yang lulusan D-3 ekonomi itu cukup bagus,
dan perilakunya santun. Sebagai muslimah Iput hampir selalu shalat tepat
waktu. Sesuai dengan aturan yang berlaku di NAD, Iput tiap hari berjilbab.
Tetapi dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepadanya, kalau Iput lewat
di depan meja saya, atau kebetulan berjalan membelakangi saya, saya sering
terpaksa "menundukkan pandangan" saya.

SWGL (So what gitu lho)? 

Setiap hari Sabtu dan Minggu belakangan ini saya punya kebiasaan, shalat
Zuhur di Masjid Baiturrahman yang bersebelahan dengan Pasar Aceh yang hanya
berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kosan saya. Setelah itu makan
siang di restoran Padang yang masakannya gulai tunjangnya sangat cocok
dengan lidah saya yang Minang totok ini.   

Nah Iput sering berbusana seperti kebanyakan anak-anak perempuan sesusia dia
yang banyak berlalu-lalang di Pasar Aceh, berjilbab, bercelana jin atau
katun yang ketat dan blus setengah badan dengan belahan di kiri kanan,
sehingga hampir tidak ada ruang antara kulit dan pakaian yang membungkusnya.
Dan Iput yang berpostur langsing itu adalah perempuan yang tidak saja
dianugerahi Tuhan wajah yang menawan, tetapi juga pinggul yang penuh dan
pangkal kaki yang berisi.

S

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Akmal N. Basral
Iyo Pak Mul, ambo pernah manyubarang ka Insel Mainau tu. Rancak bana. Untuak 
bungo ros ukatu itu ado sakita 400-500 species kalau ambo ndak salah, alun lai 
pohon palem dan dahlia, bungo nan kini jadi slogan Kiktinggi 'The City of 
Dahlia' sajak tahun 2011 lalu. 

Konstanz iko antik dek karano sajak abad ke-15 ndak banyak barubah. Itulah 
sababnyo urang Juruman mambari namo saroman itu (Constance dalam lidah Inggrih).

Tampek Pak Mul, Bad Endbach, ambo caliak di interrnet salah satu pusat spa dan 
turis di Juruman bagian barat. Pasti juo rancak. Sajak tahun bara Pak Mul di 
sinan?

Wassalam,

Akmal 

Sent from my iPad2

On Aug 6, 2012, at 5:39 PM, "Muljadi Ali Basjah"  wrote:

> Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral.
> 
> Oh kironyo Bapak Akmal N. Basral novelist nan tamusahua itu, semoga semakin 
> labiah sukksses ambo doakan.
> 
> Konstanz am Bodensee (Konstanz didanau Boden), iyo kota indah, 
> Universitas yang muda tapi terkenal.
> Nan tamusahua bana tantu sajo pulau Mainau ditangah Bodensee itu. 
> Dilain terkenal dek Taman Bungonyo, juo famosa dek motornyo , yakni Pangeran 
> dari Swedia nan marelakan Hak nyo sebagai pawarih Tahta kerajoan Swedia, demi 
> beristrikan padusi pilihannyo nan bukan bangsawan.
> Kudiannyo antah baa pulo caritonyo bacarai sasudah kiro-2 40 thn 
> nikah,. sudah tu dipasuntiangnyo mantan AsPri-nyo nan kabetulan sajo 35 
> tahun labiah mudo umuanyo.
> 
> Klima didaerah Bodensee iko untuak Juruman memang nan paliang tropislah.
> 
> Ambo tingga didusun, urang gunuang, diudik, Bad Endbach namo desanyo.
> 
> Sakitu dulu ota dari ambo, nan lah mangencong pulo saketek,'
> Wassalam,
> 
> Muljadi Ali Basjah.
> 
> 
>  Original-Nachricht 
>> Datum: Mon, 6 Aug 2012 15:25:13 +0700
>> Von: "Akmal N. Basral" 
>> An: "rantaunet@googlegroups.com" 
>> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
>> Tarimo kasih Pak Muljadi ateh tambahan informasinyo. 
>> Buliah ambo tahu bapak tingga di Jaruman di kota ma?
>> 
>> Ambo pernah sabanta di Konstanz-am-Bodensee mid-90'an. 
>> Novel patamo nan ambo tulih "Imperia" (2005) basetting di kota ketek di
>> Jaruman Salatan ko.
>> 
>> Tschüß,
>> 
>> Akmal 
>> 
>> 
>> On Aug 6, 2012, at 2:00 PM, "Muljadi Ali Basjah"  wrote:
>> 
>>> Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato
>> para Pambaco nan Budiman.
>>> 
>>> Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan ahli
>> Agamo , bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana doo,
>> konon pulo Bahaso Arab (Al Quran).
>>> 
>>> Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak dilogika
>> ambo. Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni  baa..., dima, jo
>> sia, mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan, gerak
>> gerik (mimik dan gestik) dll. 
>>> Kesimpulan bukan hanyo Jilbab, pakian ketat, ataupun disain yang
>> longgar, sepatu tinggi sajo. Tetapi perlakuan2 gerak gerik (mimik dan 
>> gestik) yang
>> bisa menimbulkan perhatian ataupun memancarkan sinar yang memikat kearah
>> sexuil seseurang.
>>> Jadi, contoh extremnyo, misalnyo seseorang wanita remaja yang
>> cantik-luar (rupa dan badannya) mengenakan pakaian Busana Muslim, nan ketat, 
>> sepatu
>> tinggi tumit, make up yang memikat (Eye Shadow, Bulu Mata ; Alis mata, etc.)
>> , bajalan dipasa Ikan, sarupo bajalan pragawati di catwalk.
>>> Ambo raso kalu padusi mudo nan berpostur pragawati, apolai nan
>> profesional, pakai Burkahpun kalau inyo nak memikat/memukau ataupun menarik
>> perhatianbisa2 sajo. 
>>> 
>>> Subaliaknyo, pihak lelaki pun musti baitu pulo, usah basipaik dan
>> batingkah laku nyak MALAPIA nan tampak dimato, co Unto2 sabulan alun basuo 
>> aia.
>> Diawak, kaum lelaki tiangnyo duu, reaksinyo b..
>>> 
>>> 
>>> Mako dari itu, nan paralu bana diisi manuruik ambo, adolah utak manusia
>> itu. Jadi kalau bapandidiakan elok/bana, misalnyo mancaliak padusi rancak
>> nan babusana nan marangsang coapopunindak takajuik total. Mangucaplah,
>> dan sadarilah , didunia iko, labiah banyak nan buruak dari eloknyo. 
>>> 
>>> DiEropa iko pun umumnyo, baitu manuruik pandapek ambo. Anak2 dari
>> urangtuo nan berpandidiakan walaupun sesamo urang kapialah manuruik kito2 ,
>> mayoritas memang punyo etika, tapi tantu sajo norma2 itu manuruik kultur jo
>> budaya masiang2 etnis. Mungkin wakatu maso pubertas aga rebellis, tapi urang
>> tuo nan batangguang jawab, musti w

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread wannofri samry
Ini saya dapat pembahasan yang cukup terang dalam Al-Quran, aya dapatkan dari 
sebuah blog seorang ustaz di Malaysia.

http://mahaguru58.blogspot.com/2011/12/rambut-wanita-apakah-ia-termasuk.html 


WNS



 From: "zubir.a...@gmail.com" 
To: rantaunet@googlegroups.com 
Sent: Monday, August 6, 2012 11:08 PM
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
 

 
Kanakan Ronald di Depok n sanak palanta.
Ghaso2 'e,nn heboh mampacatuihkan su'al rambuik padusi nn sudah baligh, 
tamasuak aurat apo bukan nn kemudian bakambang manjadi pakai Jilbab di palanta 
ko;iolah awak laki2 je nyeh.
Maa nyo suaro or pandangan sanak2 padusi awak anggota palanta ko.
Mari kito tunggu pandapek mereka.Ok?
JB,DtRJ,di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone


From:  ronaldppu...@gmail.com 
Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
Date: Mon, 6 Aug 2012 09:30:53 +
To: 
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
Mamak-mamak, Bundo dan handai taulan RantauNet,

Pakaro jilbab (hijab) ko sabananyo pakaro yang alah salasai sajak zaman dahulu, 
indak ado Ulama nan basalisiah pandapek tentang kewajiban lelaki dan perempuan 
manutuik aurat nan sasuai jo syariat. Implementasinyo ado pado pakaian wakatu 
pelaksanaan sholat. Baitulah pakaian yang semustinyo, baik katiko sholat, 
maupun katiko indak sholat. Sapakaik, indak ado monopoli tafsir.

Cuma, dek "ulama" balakangan, di utak-atiklah baliak masalah iko, dikatokan 
sebagai tradisi lah, sebagai "tidak wajib" lah, malah ado pulo yang bapandapek 
"menjilbabkan hati" labiah penting dari bajilbab (hijab) itu sendiri. Dicari 
berbagai alasan, tamasuak diambiaklah contoh padusi-padusi yang ba jilbab tapi 
berperilaku buruak, sahinggo disimpulkan : ndak dek jilbab gai urang ka elok 
doh, yang penting hati jo parangai.
Cubo tanyo ka ulama nan tun, baa pandapeknyo katiko anak gadih jo istri nyo 
sholat tanpa pakai mukena, hanyo pakai rok salutuik rambuik tagerai baju langan 
pendek ? kalau inyo buliahkan, bararti batua kalau "ulama" nyo pakai tanda 
kutip.

Para wanita muslimin memahami baso dalam sholat mereka harus manutuik aurat, 
mamakai pakaian longgar yang tatutuik saluruahnyo kecuali wajah jo tapak 
tangan. Pakaro kamudian setelah sholat akan kembali dibuka itu urat, atau tetap 
ditutuik seperti ketika sholat, itu pilihan. Sangat simple bukan ?


sangenek

Wassalam,
Ronald - Depok


Powered by Telkomsel BlackBerry®


From:  "Darwin Bahar"  
Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
Date: Mon, 6 Aug 2012 14:58:05 +0700
To: Palanta Rantaunet
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Angku Muljadi di Jaruman
Sharing ciek.
Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan
ambo di Superkoran berjudul  AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan
di Aceh (2007/2008), dan pernah dilewakan di Palanta ko.
Wassalam, HDB-SBK (L, 69) 

Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja
sebelum ini sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya.
Dan tentu saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga
lekuk-lekuk tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan hitam
dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai seorang
muslimah, Indah taat beribadah.
Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada
Indah? Tidak sukar menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah
mempunyai wajah menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria
normal. Namun sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran
agama yang saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk
“menundukkan pandangan” terhadap apa yang dapat menimbulkan “fantasi-fantasi
liar” dalam fikiran saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu
sering-sering “menundukkan pandangan” saya. 
Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecantikan
perempuan Aceh yang eksotik. Sebagai pemula dan tidak memiliki pendidikan formal
kesekretariatan, pekerjaan Iput yang lulusan D-3 ekonomi itu cukup bagus, dan
perilakunya santun. Sebagai muslimah Iput hampir selalu shalat tepat waktu.
Sesuai dengan aturan yang berlaku di NAD, Iput tiap hari berjilbab. Tetapi
dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepadanya, kalau Iput lewat di depan
meja saya, atau kebetulan berjalan membelakangi saya, saya sering terpaksa
“menundukkan pandangan” saya.
SWGL (So what gitu lho)? 
Setiap hari Sabtu dan Minggu belakangan ini saya punya
kebiasaan, shalat Zuhur di Masjid Baiturrahman yang bersebelahan dengan Pasar
Aceh yang hanya berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kosan saya. Setelah
itu makan siang di restoran Padang yang masakannya gulai tunjangnya sangat
cocok dengan lidah saya yang Minang totok ini.   
Nah Iput sering berbusana seperti kebanyakan anak-anak
perempuan sesusia dia yang banyak berlalu-lalang di Pasar 

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Muljadi Ali Basjah
Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral.

Ambo disiko sajak thn. 1993, tapi sabalunnyo ambo lai acok juo main kasiko.

Novel2 nan Pak Akmal N.Basral karang, apokah ado juo nan diparuntuakan E-Book?


Wassalam,
Muljadi Ali Basjah

 Original-Nachricht 
> Datum: Mon, 6 Aug 2012 23:12:32 +0700
> Von: "Akmal N. Basral" 
> An: "rantaunet@googlegroups.com" 
> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

> Iyo Pak Mul, ambo pernah manyubarang ka Insel Mainau tu. Rancak bana.
> Untuak bungo ros ukatu itu ado sakita 400-500 species kalau ambo ndak salah,
> alun lai pohon palem dan dahlia, bungo nan kini jadi slogan Kiktinggi 'The
> City of Dahlia' sajak tahun 2011 lalu. 
> 
> Konstanz iko antik dek karano sajak abad ke-15 ndak banyak barubah. Itulah
> sababnyo urang Juruman mambari namo saroman itu (Constance dalam lidah
> Inggrih).
> 
> Tampek Pak Mul, Bad Endbach, ambo caliak di interrnet salah satu pusat spa
> dan turis di Juruman bagian barat. Pasti juo rancak. Sajak tahun bara Pak
> Mul di sinan?
> 
> Wassalam,
> 
> Akmal 
> 
> Sent from my iPad2
> 
> On Aug 6, 2012, at 5:39 PM, "Muljadi Ali Basjah"  wrote:
> 
> > Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral.
> > 
> > Oh kironyo Bapak Akmal N. Basral novelist nan tamusahua itu, semoga
> semakin labiah sukksses ambo doakan.
> > 
> > Konstanz am Bodensee (Konstanz didanau Boden), iyo kota indah,
> Universitas yang muda tapi terkenal.
> > Nan tamusahua bana tantu sajo pulau Mainau ditangah Bodensee itu. 
> > Dilain terkenal dek Taman Bungonyo, juo famosa dek motornyo , yakni
> Pangeran dari Swedia nan marelakan Hak nyo sebagai pawarih Tahta kerajoan
> Swedia, demi beristrikan padusi pilihannyo nan bukan bangsawan.
> > Kudiannyo antah baa pulo caritonyo bacarai sasudah kiro-2 40 thn
> nikah,. sudah tu dipasuntiangnyo mantan AsPri-nyo nan kabetulan sajo 35
> tahun labiah mudo umuanyo.
> > 
> > Klima didaerah Bodensee iko untuak Juruman memang nan paliang tropislah.
> > 
> > Ambo tingga didusun, urang gunuang, diudik, Bad Endbach namo desanyo.
> > 
> > Sakitu dulu ota dari ambo, nan lah mangencong pulo saketek,'
> > Wassalam,
> > 
> > Muljadi Ali Basjah.
> > 
> > 
> >  Original-Nachricht 
> >> Datum: Mon, 6 Aug 2012 15:25:13 +0700
> >> Von: "Akmal N. Basral" 
> >> An: "rantaunet@googlegroups.com" 
> >> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> > 
> >> Tarimo kasih Pak Muljadi ateh tambahan informasinyo. 
> >> Buliah ambo tahu bapak tingga di Jaruman di kota ma?
> >> 
> >> Ambo pernah sabanta di Konstanz-am-Bodensee mid-90'an. 
> >> Novel patamo nan ambo tulih "Imperia" (2005) basetting di kota ketek di
> >> Jaruman Salatan ko.
> >> 
> >> Tschüß,
> >> 
> >> Akmal 
> >> 
> >> 
> >> On Aug 6, 2012, at 2:00 PM, "Muljadi Ali Basjah" 
> wrote:
> >> 
> >>> Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato
> >> para Pambaco nan Budiman.
> >>> 
> >>> Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan
> ahli
> >> Agamo , bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana
> doo,
> >> konon pulo Bahaso Arab (Al Quran).
> >>> 
> >>> Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak
> dilogika
> >> ambo. Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni  baa...,
> dima, jo
> >> sia, mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan,
> gerak
> >> gerik (mimik dan gestik) dll. 
> >>> Kesimpulan bukan hanyo Jilbab, pakian ketat, ataupun disain yang
> >> longgar, sepatu tinggi sajo. Tetapi perlakuan2 gerak gerik (mimik dan
> gestik) yang
> >> bisa menimbulkan perhatian ataupun memancarkan sinar yang memikat
> kearah
> >> sexuil seseurang.
> >>> Jadi, contoh extremnyo, misalnyo seseorang wanita remaja yang
> >> cantik-luar (rupa dan badannya) mengenakan pakaian Busana Muslim, nan
> ketat, sepatu
> >> tinggi tumit, make up yang memikat (Eye Shadow, Bulu Mata ; Alis mata,
> etc.)
> >> , bajalan dipasa Ikan, sarupo bajalan pragawati di catwalk.
> >>> Ambo raso kalu padusi mudo nan berpostur pragawati, apolai nan
> >> profesional, pakai Burkahpun kalau inyo nak memikat/memukau ataupun
> menarik
> >> perhatianbisa2 sajo. 
> >>> 
> >>> Subaliaknyo, pihak lelaki pun musti baitu pulo, usah basipaik dan
> >> bating

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread ajo duta
Sanak,

Ado pulo ulama bapandapek suara perempuan juga aurat. Yusuf Estes, pastor
nan kudian
jadi imam di US, sapaham jo itu. Waktu kami maundang beliau untuk ceramah,
inyo mengeritik
ditampilkannyo qoriah di pembukaan acara. Padahal kito tahu banyak pejuang
wanita Islam
yang ikut berperang dan memimpin pasukan. Baa caronyo memberi komando,
kalau suaronyo
aurat pulo.

Baa gak ati?

2012/8/6 wannofri samry 

> Ini saya dapat pembahasan yang cukup terang dalam Al-Quran, aya dapatkan
> dari sebuah blog seorang ustaz di Malaysia.
>
>
> http://mahaguru58.blogspot.com/2011/12/rambut-wanita-apakah-ia-termasuk.html
>
>
> WNS
>
>   --
> *From:* "zubir.a...@gmail.com" 
> *To:* rantaunet@googlegroups.com
> *Sent:* Monday, August 6, 2012 11:08 PM
>
> *Subject:* Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
>
>  Kanakan Ronald di Depok n sanak palanta.
> Ghaso2 'e,nn heboh mampacatuihkan su'al rambuik padusi nn sudah baligh,
> tamasuak aurat apo bukan nn kemudian bakambang manjadi pakai Jilbab di
> palanta ko;iolah awak laki2 je nyeh.
> Maa nyo suaro or pandangan sanak2 padusi awak anggota palanta ko.
> Mari kito tunggu pandapek mereka.Ok?
> JB,DtRJ,di Bonjer,Jakbar.
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
> --
> *From: * ronaldppu...@gmail.com
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Mon, 6 Aug 2012 09:30:53 +
> *To: *
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
>
> Mamak-mamak, Bundo dan handai taulan RantauNet,
>
> Pakaro jilbab (hijab) ko sabananyo pakaro yang alah salasai sajak zaman
> dahulu, indak ado Ulama nan basalisiah pandapek tentang kewajiban lelaki
> dan perempuan manutuik aurat nan sasuai jo syariat. Implementasinyo ado
> pado pakaian wakatu pelaksanaan sholat. Baitulah pakaian yang semustinyo,
> baik katiko sholat, maupun katiko indak sholat. Sapakaik, indak ado
> monopoli tafsir.
>
> Cuma, dek "ulama" balakangan, di utak-atiklah baliak masalah iko,
> dikatokan sebagai tradisi lah, sebagai "tidak wajib" lah, malah ado pulo
> yang bapandapek "menjilbabkan hati" labiah penting dari bajilbab (hijab)
> itu sendiri. Dicari berbagai alasan, tamasuak diambiaklah contoh
> padusi-padusi yang ba jilbab tapi berperilaku buruak, sahinggo disimpulkan
> : ndak dek jilbab gai urang ka elok doh, yang penting hati jo parangai.
> Cubo tanyo ka ulama nan tun, baa pandapeknyo katiko anak gadih jo istri
> nyo sholat tanpa pakai mukena, hanyo pakai rok salutuik rambuik tagerai
> baju langan pendek ? kalau inyo buliahkan, bararti batua kalau "ulama" nyo
> pakai tanda kutip.
>
> Para wanita muslimin memahami baso dalam sholat mereka harus manutuik
> aurat, mamakai pakaian longgar yang tatutuik saluruahnyo kecuali wajah jo
> tapak tangan. Pakaro kamudian setelah sholat akan kembali dibuka itu urat,
> atau tetap ditutuik seperti ketika sholat, itu pilihan. Sangat simple bukan
> ?
>
>
> sangenek
>
> Wassalam,
> Ronald - Depok
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * "Darwin Bahar" 
> *Sender: * rantaunet@googlegroups.com
> *Date: *Mon, 6 Aug 2012 14:58:05 +0700
> *To: *Palanta Rantaunet
> *ReplyTo: * rantaunet@googlegroups.com
> *Subject: *Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
>
>  *Angku Muljadi di Jaruman*
> *Sharing ciek.*
> *Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan ambo di Superkoran berjudul
> AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan di Aceh (2007/2008), dan
> pernah dilewakan di Palanta ko.*
> *Wassalam, HDB-SBK (L, 69) *
> 
> Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja sebelum ini
> sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya. Dan
> tentu saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga
> lekuk-lekuk tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan
> hitam dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai
> seorang muslimah, Indah taat beribadah.
> Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada Indah? Tidak sukar
> menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah mempunyai
> wajah menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria normal.
> Namun sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran agama
> yang saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk “menundukkan
> pandangan” terhadap apa yang dapat menimbulkan “fantasi-fantasi liar” dalam
> fikiran saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu sering-sering
> “menundukkan pandangan” saya.
> Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecantikan perempuan Aceh
> yang eksotik. Sebagai pemula dan tidak memiliki pendidikan formal
> k

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread resy_2000
Mamak
Soal jilbab ko kan lah ado suaro dari padusi RN yang diwakili oleh bundo Evy,

Jilbab ndak bajilbab akhlak padusi babaliak ka diri masiang padusi nantun dan 
yang tau tantu yg maha tahu yang di ateh nantun...
So..
Reni cuma senyum2 see mancaliak tread ko dgn kato lain "Heboh Bo "


walaupun  belum memakai jilbab,  berusaha tidak memakai pakaian yang 
pendek-pendek dan ngetat. Semoga dari hal2 kecil ini,  nantinya bisa memakai 
jilbab karena keinginan sendiri tanpa pengaruh orang lain dan hati  menjadi 
bersih dan bisa menjadi orang baik, selalu menjalankan perintah-Nya dan 
menjauhi larangan-Nya ( menjalankan rukun Islam lah)

Surga ataupun neraka yang menentukan hanyalah Allah, sekarang  hanya bisa 
berusaha menjalani hidup dengan baik agar kelak di akherat nanti  bisa bahagia 
seperti hidup di dunia ini. Dan terus bersyukur karna Allah masih memberi 
kesempatan  untuk belajar banyak hal. Dan tetap sadar bahwa hidup ini masih 
jauh sempurna seperti yang diharapkan oleh Allah

Senyum simpulbe my self...



Renny.Bintara
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: zubir.a...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 16:08:19 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

   Kanakan Ronald di Depok n sanak palanta.
   Ghaso2 'e,nn heboh mampacatuihkan su'al rambuik padusi nn sudah baligh, 
tamasuak aurat apo bukan nn kemudian bakambang manjadi pakai Jilbab di palanta 
ko;iolah awak laki2 je nyeh.
   Maa nyo suaro or pandangan sanak2 padusi awak anggota palanta ko.
   Mari kito tunggu pandapek mereka.Ok?
   JB,DtRJ,di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: ronaldppu...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 09:30:53 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Mamak-mamak, Bundo dan handai taulan RantauNet,

Pakaro jilbab (hijab) ko sabananyo pakaro yang alah salasai sajak zaman dahulu, 
indak ado Ulama nan basalisiah pandapek tentang kewajiban lelaki dan perempuan 
manutuik aurat nan sasuai jo syariat. Implementasinyo ado pado pakaian wakatu 
pelaksanaan sholat. Baitulah pakaian yang semustinyo, baik katiko sholat, 
maupun katiko indak sholat. Sapakaik, indak ado monopoli tafsir.

Cuma, dek "ulama" balakangan, di utak-atiklah baliak masalah iko, dikatokan 
sebagai tradisi lah, sebagai "tidak wajib" lah, malah ado pulo yang bapandapek 
"menjilbabkan hati" labiah penting dari bajilbab (hijab) itu sendiri. Dicari 
berbagai alasan, tamasuak diambiaklah contoh padusi-padusi yang ba jilbab tapi 
berperilaku buruak, sahinggo disimpulkan : ndak dek jilbab gai urang ka elok 
doh, yang penting hati jo parangai.
Cubo tanyo ka ulama nan tun, baa pandapeknyo katiko anak gadih jo istri nyo 
sholat tanpa pakai mukena, hanyo pakai rok salutuik rambuik tagerai baju langan 
pendek ? kalau inyo buliahkan, bararti batua kalau "ulama" nyo pakai tanda 
kutip.

Para wanita muslimin memahami baso dalam sholat mereka harus manutuik aurat, 
mamakai pakaian longgar yang tatutuik saluruahnyo kecuali wajah jo tapak 
tangan. Pakaro kamudian setelah sholat akan kembali dibuka itu urat, atau tetap 
ditutuik seperti ketika sholat, itu pilihan. Sangat simple bukan ?


sangenek

Wassalam,
Ronald - Depok


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Darwin Bahar" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 14:58:05 
To: Palanta Rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Angku Muljadi di Jaruman

Sharing ciek.

Tulisan di bawah ko penggalan dari tulisan ambo di Superkoran berjudul
AURAT ITU APA SIH? katiko bakarajo salamo 9 bulan di Aceh (2007/2008), dan
pernah dilewakan di Palanta ko.

Wassalam, HDB-SBK (L, 69) 



Indah, sekretaris proyek infrastruktur tempat saya bekerja sebelum ini
sesuai betul dengan sosoknya, ya penampilannya, ya kepribadiannya. Dan tentu
saja sangat professional. Indah selalu berpantalon, sehingga lekuk-lekuk
tubuhnya tidak terlalu terlihat. Rambutnya yang panjang dan hitam
dibiarkannya tergerai ke belakang. Make-upnya seadanya saja. Sebagai seorang
muslimah, Indah taat beribadah.

Apakah saya tidak mempunyai ketertarikan seksual kepada Indah? Tidak sukar
menemukan jawabannya. Walaupun Indah seusia anak saya, Indah mempunyai wajah
menarik dan dia bukan muhrim saya, sedangkan saya adalah pria normal. Namun
sebagai seorang yang selalu mencoba mengamalkan ajaran-ajaran agama yang
saya anut, saya sudah lama melatih diri saya untuk "menundukkan pandangan"
terhadap apa yang dapat menimbulkan "fantasi-fantasi liar" dalam fikiran
saya. Terhadap Indah saya merasa tidak perlu sering-sering "menundukkan
pandangan" saya. 

Iput, sekretaris kami di Banda Aceh memiliki kecanti

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread sjamsir_sjarif
Oh Bad Endbach, rancak mah, tantu sajuak rantau rancak yo?

http://en.wikipedia.org/wiki/Bad_Endbach
http://www.maplandia.com/germany/hessen/giesharpen/marburg-biedenkopf/bad-endbach/
http://weather.yahoo.com/germany/hesse/bad-endbach-20162388/
http://www.bad-endbach.de/

Salam,
-- MakNgah
--- In rantau...@yahoogroups.com, "Muljadi Ali Basjah"  wrote:
>
> Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral.
> 
> Ambo disiko sajak thn. 1993, tapi sabalunnyo ambo lai acok juo main kasiko.
> 
> Novel2 nan Pak Akmal N.Basral karang, apokah ado juo nan diparuntuakan E-Book?
> 
> 
> Wassalam,
> Muljadi Ali Basjah
> 
>  Original-Nachricht 
> > Datum: Mon, 6 Aug 2012 23:12:32 +0700
> > Von: "Akmal N. Basral" 
> > An: "rantaunet@googlegroups.com" 
> > Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> > Iyo Pak Mul, ambo pernah manyubarang ka Insel Mainau tu. Rancak bana.
> > Untuak bungo ros ukatu itu ado sakita 400-500 species kalau ambo ndak salah,
> > alun lai pohon palem dan dahlia, bungo nan kini jadi slogan Kiktinggi 'The
> > City of Dahlia' sajak tahun 2011 lalu. 
> > 
> > Konstanz iko antik dek karano sajak abad ke-15 ndak banyak barubah. Itulah
> > sababnyo urang Juruman mambari namo saroman itu (Constance dalam lidah
> > Inggrih).
> > 
> > Tampek Pak Mul, Bad Endbach, ambo caliak di interrnet salah satu pusat spa
> > dan turis di Juruman bagian barat. Pasti juo rancak. Sajak tahun bara Pak
> > Mul di sinan?
> > 
> > Wassalam,
> > 
> > Akmal 
> > 
> > Sent from my iPad2
> > 
> > On Aug 6, 2012, at 5:39 PM, "Muljadi Ali Basjah"  wrote:
> > 
> > > Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral.
> > > 
> > > Oh kironyo Bapak Akmal N. Basral novelist nan tamusahua itu, semoga
> > semakin labiah sukksses ambo doakan.
> > > 
> > > Konstanz am Bodensee (Konstanz didanau Boden), iyo kota indah,
> > Universitas yang muda tapi terkenal.
> > > Nan tamusahua bana tantu sajo pulau Mainau ditangah Bodensee itu. 
> > > Dilain terkenal dek Taman Bungonyo, juo famosa dek motornyo , yakni
> > Pangeran dari Swedia nan marelakan Hak nyo sebagai pawarih Tahta kerajoan
> > Swedia, demi beristrikan padusi pilihannyo nan bukan bangsawan.
> > > Kudiannyo antah baa pulo caritonyo bacarai sasudah kiro-2 40 thn
> > nikah,. sudah tu dipasuntiangnyo mantan AsPri-nyo nan kabetulan sajo 35
> > tahun labiah mudo umuanyo.
> > > 
> > > Klima didaerah Bodensee iko untuak Juruman memang nan paliang tropislah.
> > > 
> > > Ambo tingga didusun, urang gunuang, diudik, Bad Endbach namo desanyo.
> > > 
> > > Sakitu dulu ota dari ambo, nan lah mangencong pulo saketek,'
> > > Wassalam,
> > > 
> > > Muljadi Ali Basjah.
> > > 
> > > 
> > >  Original-Nachricht 
> > >> Datum: Mon, 6 Aug 2012 15:25:13 +0700
> > >> Von: "Akmal N. Basral" 
> > >> An: "rantaunet@googlegroups.com" 
> > >> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> > > 
> > >> Tarimo kasih Pak Muljadi ateh tambahan informasinyo. 
> > >> Buliah ambo tahu bapak tingga di Jaruman di kota ma?
> > >> 
> > >> Ambo pernah sabanta di Konstanz-am-Bodensee mid-90'an. 
> > >> Novel patamo nan ambo tulih "Imperia" (2005) basetting di kota ketek di
> > >> Jaruman Salatan ko.
> > >> 
> > >> Tschüß,
> > >> 
> > >> Akmal 
> > >> 
> > >> 
> > >> On Aug 6, 2012, at 2:00 PM, "Muljadi Ali Basjah" 
> > wrote:
> > >> 
> > >>> Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato
> > >> para Pambaco nan Budiman.
> > >>> 
> > >>> Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan
> > ahli
> > >> Agamo , bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana
> > doo,
> > >> konon pulo Bahaso Arab (Al Quran).
> > >>> 
> > >>> Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak
> > dilogika
> > >> ambo. Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni  baa...,
> > dima, jo
> > >> sia, mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan,
> > gerak
> > >> gerik (mimik dan gestik) dll. 
> > >>> Kesimpulan bukan hanyo Jilbab, pakian ketat, ataupun disain yang
> > >&g

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread sjamsir_sjarif
Urban Legend:
Kabanyo, ado duo tetangga Urang Batawi bacakak soal Babu nan indak Bajilbab. 
Nyit Sungut modifikasi caritonyo:

A: Babu Lu tak pakai Jilbab!
B: Babu Lu yang tak pakai Jilbab!
Polisi Orang Padang: Babulu tak Babulu, naik! 
[suruh naik mobil keduanya :)]

-- Nyit Sungut

--- In rantau...@yahoogroups.com, ajo duta  wrote:
>
> Sanak,
> 
> Ado pulo ulama bapandapek suara perempuan juga aurat. Yusuf Estes, pastor
> nan kudian
> jadi imam di US, sapaham jo itu. Waktu kami maundang beliau untuk ceramah,
> inyo mengeritik
> ditampilkannyo qoriah di pembukaan acara. Padahal kito tahu banyak pejuang
> wanita Islam
> yang ikut berperang dan memimpin pasukan. Baa caronyo memberi komando,
> kalau suaronyo
> aurat pulo.
> 
> Baa gak ati?
> 
> 2012/8/6 wannofri samry 
> 
> > Ini saya dapat pembahasan yang cukup terang dalam Al-Quran, aya dapatkan
> > dari sebuah blog seorang ustaz di Malaysia.
> >
> > http://mahaguru58.blogspot.com/2011/12/rambut-wanita-apakah-ia-termasuk.html
> >
> > WNS
> >   --
> > *From:* "zubir.amin@..." 
> > *To:* rantaunet@googlegroups.com
> > *Sent:* Monday, August 6, 2012 11:08 PM
> >
> > *Subject:* Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> >
> >  Kanakan Ronald di Depok n sanak palanta.
> > Ghaso2 'e,nn heboh mampacatuihkan su'al rambuik padusi nn sudah baligh,
> > tamasuak aurat apo bukan nn kemudian bakambang manjadi pakai Jilbab di
> > palanta ko;iolah awak laki2 je nyeh.
> > Maa nyo suaro or pandangan sanak2 padusi awak anggota palanta ko.
> > Mari kito tunggu pandapek mereka.Ok?
> > JB,DtRJ,di Bonjer,Jakbar.


-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread anb99

Wa'alaikumsalam Wr. Wb Pak Mul,

Wah, ampia 20 tahun yo. Saandainyo ambo tau sajak dulu, sacaro teknis lai bisa 
batamu Pak Mul dek ambo di sinan '95-96.

Novel ambo nan ado versi e-booknyo adalah Sang Pencerah (kisah KH Ahmad Dahlan 
mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah). 

Sabanonyo ambo ingin novel Presiden Prawiranegara tantang panjuangan Pak Sjaf 
samaso PDRI juo dibuekkan e-book oleh publisher, tapi sajauah ko alun. Jadi 
kalau Pak Mul browsing dan ado batamu ebook novel tu, maka itu adalah ilegal. 

Kadang-kadang soal saroman iko agak dilematis. Ambo ingin saluruah buku ambo 
dibuek e-book, bahkan free e-book (free apps). Namun agak batenggang raso jo 
publisher nan alah memproduksi meski copyright di tangan ambo.

Salam,

Akmal N. Basral


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Muljadi Ali Basjah" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 06 Aug 2012 19:51:15 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral.

Ambo disiko sajak thn. 1993, tapi sabalunnyo ambo lai acok juo main kasiko.

Novel2 nan Pak Akmal N.Basral karang, apokah ado juo nan diparuntuakan E-Book?


Wassalam,
Muljadi Ali Basjah

 Original-Nachricht 
> Datum: Mon, 6 Aug 2012 23:12:32 +0700
> Von: "Akmal N. Basral" 
> An: "rantaunet@googlegroups.com" 
> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

> Iyo Pak Mul, ambo pernah manyubarang ka Insel Mainau tu. Rancak bana.
> Untuak bungo ros ukatu itu ado sakita 400-500 species kalau ambo ndak salah,
> alun lai pohon palem dan dahlia, bungo nan kini jadi slogan Kiktinggi 'The
> City of Dahlia' sajak tahun 2011 lalu. 
> 
> Konstanz iko antik dek karano sajak abad ke-15 ndak banyak barubah. Itulah
> sababnyo urang Juruman mambari namo saroman itu (Constance dalam lidah
> Inggrih).
> 
> Tampek Pak Mul, Bad Endbach, ambo caliak di interrnet salah satu pusat spa
> dan turis di Juruman bagian barat. Pasti juo rancak. Sajak tahun bara Pak
> Mul di sinan?
> 
> Wassalam,
> 
> Akmal 
> 
> Sent from my iPad2
> 
> On Aug 6, 2012, at 5:39 PM, "Muljadi Ali Basjah"  wrote:
> 
> > Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Akmal N. Basral.
> > 
> > Oh kironyo Bapak Akmal N. Basral novelist nan tamusahua itu, semoga
> semakin labiah sukksses ambo doakan.
> > 
> > Konstanz am Bodensee (Konstanz didanau Boden), iyo kota indah,
> Universitas yang muda tapi terkenal.
> > Nan tamusahua bana tantu sajo pulau Mainau ditangah Bodensee itu. 
> > Dilain terkenal dek Taman Bungonyo, juo famosa dek motornyo , yakni
> Pangeran dari Swedia nan marelakan Hak nyo sebagai pawarih Tahta kerajoan
> Swedia, demi beristrikan padusi pilihannyo nan bukan bangsawan.
> > Kudiannyo antah baa pulo caritonyo bacarai sasudah kiro-2 40 thn
> nikah,. sudah tu dipasuntiangnyo mantan AsPri-nyo nan kabetulan sajo 35
> tahun labiah mudo umuanyo.
> > 
> > Klima didaerah Bodensee iko untuak Juruman memang nan paliang tropislah.
> > 
> > Ambo tingga didusun, urang gunuang, diudik, Bad Endbach namo desanyo.
> > 
> > Sakitu dulu ota dari ambo, nan lah mangencong pulo saketek,'
> > Wassalam,
> > 
> > Muljadi Ali Basjah.
> > 
> > 
> >  Original-Nachricht 
> >> Datum: Mon, 6 Aug 2012 15:25:13 +0700
> >> Von: "Akmal N. Basral" 
> >> An: "rantaunet@googlegroups.com" 
> >> Betreff: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> > 
> >> Tarimo kasih Pak Muljadi ateh tambahan informasinyo. 
> >> Buliah ambo tahu bapak tingga di Jaruman di kota ma?
> >> 
> >> Ambo pernah sabanta di Konstanz-am-Bodensee mid-90'an. 
> >> Novel patamo nan ambo tulih "Imperia" (2005) basetting di kota ketek di
> >> Jaruman Salatan ko.
> >> 
> >> Tschüß,
> >> 
> >> Akmal 
> >> 
> >> 
> >> On Aug 6, 2012, at 2:00 PM, "Muljadi Ali Basjah" 
> wrote:
> >> 
> >>> Assalamualikum Wr.Wb. yth. Bapak Akmal N. Basral, Ibu2/Bapak2 sarato
> >> para Pambaco nan Budiman.
> >>> 
> >>> Maoh, ambo minta labiah dahulu, kasaluruah Pambaco, dek ambo bukan
> ahli
> >> Agamo , bahaso Nasional jo bahso Minangkabau sajo alun sandereh bana
> doo,
> >> konon pulo Bahaso Arab (Al Quran).
> >>> 
> >>> Jadi manuruik ambo, nan Pak Akmal N. Basral ulehkan iko masuak
> dilogika
> >> ambo. Hanyo nan di-ambo ado tambuahnyo saketek, yakni  baa...,
> dima, jo
> >> sia, mamakai Jilbab /Pakaian tasabuik. Salain itu caro bajalan,
> gerak
> >> gerik (mimik dan

Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Lies Suryadi
Aha...takana Kongres Muhamadiyah 1930 di Kiktenggi. Haji Rasul basitagang jo 
nan mudo2 soal suaro induak2 ko. Siti Rasyidah, gadih rancak kamek manyalinok 
dari sayap Muhammadiyah Aisyiyah ka bapidato pakai mik di muko hadirin peserta 
kongres. Haji Rasul, Jamil Djambek, dan nan gaek2 indak katuju dek e doh: suaro 
induak2 ko aurat kecek e (tapi aneh e kalau tilawatil Qur'an induak2 mamamerkan 
suaro merdu e pakai mik indak baa doh). Nan mudo2 anggota Muhammadiyah (KH Abd 
Mu'thi, K.H. Mas Mansur dll) manantang. Bagadiguah dulu, baluambek kato-kato, 
walau kasudahannyo Nan gaek2 mangalah. Liek:
 

Dari: ajo duta 
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Senin, 6 Agustus 2012 20:12
Judul: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab


Sanak,

Ado pulo ulama bapandapek suara perempuan juga aurat. Yusuf Estes, pastor nan 
kudian
jadi imam di US, sapaham jo itu. Waktu kami maundang beliau untuk ceramah, inyo 
mengeritik
ditampilkannyo qoriah di pembukaan acara. Padahal kito tahu banyak pejuang 
wanita Islam
yang ikut berperang dan memimpin pasukan. Baa caronyo memberi komando, kalau 
suaronyo
aurat pulo.

Baa gak ati?


2012/8/6 wannofri samry 

Ini saya dapat pembahasan yang cukup terang dalam Al-Quran, aya dapatkan dari 
sebuah blog seorang ustaz di Malaysia.
>
>
>http://mahaguru58.blogspot.com/2011/12/rambut-wanita-apakah-ia-termasuk.html 
>
>
>WNS
>
>
Hamka, Ajahku: Riwajat hidup Dr. Abd. Karim Amrullah dan perdjuangan kaum agama 
di Sumatera. Djakarta: Djajamurni, 1967, hlm. 164-8. Mengenai pemikiran Haji 
Rasul tentang suaro induak2, liek: KitabCermin Terus-nyo (1929-1930).
 
A nan indak dipatangkakan dek rang Minang ko? Sagalo e: sajak dari jas, dasi, 
sampai sarawa pantalon dipatangkakan. Baco artikel Nico Kaptein tantang masalah 
ko: 
 
 
Batua kecek sorang musafir Ulando tahun 1850-an: "Urang Minangkabau dilahiakan 
untuak mangecek. kapintaran e mangecek ateh lo pado Kaum Republik di Parancih 
lai", kecek e. Liek: (kutipan di halaman 55).
[Tollens, L.J.A]. 1856. “Fragmenten uit eene onuitgegeven reize naar Padang en 
deszelfs bovenlanden”, Warnasarie, Indisch Jaaboekje, pp. 1-56. Batavia: Lange 
& Co. 
 
Wassalam,
Suryadi

Kaptein, Nico J.G. 2009. “Southeast Asian debates and Middle Eastern 
inspiration: European dress in Minangkabau at the beginning of the 20th 
century.” In: Eric Tagliacozzo (ed.), Southeast Asia and the Middle East:  
Islam, movement, and the longue durée, pp.176-195. Singapore: NUS 
Press/Stanfrod: Stanford University Press.

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Darwin Bahar
Iyo lah Dinda. Kok dipaturuikkan pulo kecek Buya Yusuf Estes ko di siko, a
pulo katenggang Ciek Unieng Elly Kasim beko :)

Salam dari sabaliek bumi

Wassalam, HDB-SBK (L, 69) 

 

--- In rantau...@yahoogroups.com, ajo duta  wrote:
>
> Sanak,
> 
> Ado pulo ulama bapandapek suara perempuan juga aurat. Yusuf Estes, pastor
nan kudian jadi imam di US, sapaham jo itu. Waktu kami maundang beliau untuk
ceramah, inyo mengeritik ditampilkannyo qoriah di pembukaan acara. Padahal
kito tahu banyak pejuang wanita Islam  yang ikut berperang dan memimpin
pasukan. Baa caronyo memberi komando,  kalau suaronyo aurat pulo. Baa gak
ati?

> 

> 2012/8/6 wannofri samry 

 

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Evy Djamaludin
 
Reni yang baik,
 
Seperti yang sudah saya ceritakan pada
email yang lalu, maka persoalan jilbab ini terpulang pada kepribadian kita
sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau tidak
dalam menjalani agama. 
 
Saya tidak menafikan bahwa "
Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri mereka bahwa sebagian besar
wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian atau bekerja.
Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan
oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam
diidentifikasi dengan pemakaian jilbab – konsep yang diajarkan di sekolah,
melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi
suatu identitas, misalnya Perancis.
 
Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat
bahwa jilbab yang dikenakan oleh wanita Muslim, dianggap tidak memiliki
landasan dalam kitab Allah dan merupakan suatu suatu produk budaya Arab.
Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang
 saat ini.
 
Meskipun kata Kata “Hijab” muncul
dalam Al-Qur’an yaitu dalam Surat 7:46, 17:45, 19:17, 33:53, 38:32, 41:5, dan
42:51. Tetapi tidak ada sekalipun merujuk kepada penutup kepala atau bahkan
berkaitan dengan busana yang diharuskan oleh umat Muslim, kecuali yang tersebut
dalam menata pergaulan mukmin , yaitu MENJAGA PANDANG ! (QS 24 ayat 30 dan 31,
yang ternyata ditujukan kepada KAUM PRIA juga. 
 
Jadi hemat saya,  ada 4 aturan dalam
berbusana  yang juga berlandaskan Al Quran juga,  yaitu :
1. Pakaian Sopan dan baik . 
Begini bunyi ayatnya “Hai anak Adam,
sesungguhnya telah Kami turunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu
dan pakaian yang indah untuk perhiasanmu. Dan pakaian yang sopan adalah
yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan
Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Surat 7:26)
 
2. Menutup bagian-bagian tubuh yang
pribadi untuk Pria.  
“Dan sampaikan kepada laki-laki yang
beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya...” (Surat
24:30)
 
3. Menutup Dada. “Katakanlah kepada
wanita yang beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya,
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang nampak
padanya. Dan hendaklah mereka menutup dadanya (dengan khimar mereka), dan
janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, saudara-saudara mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak memiliki keinginan
terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat mereka.
Dan janganlah mereka menendang dengan kaki mereka agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (Surat 24:31).
 
4. Busana sebagai sarana perlindungan.
 “Wahai nabi, katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang yang beriman
untuk menutupkan jilbabnya. Yang demikian itu agar mereka
dikenali dan karenanya tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Surat 33 : 59).
 
Dari 4 aturan berbusana yang baik diatas
tidak ada ketentuan tentang menutup aurat seperti saat kita menghadap Allah.
Begitu agungnya Allah dimata manusia, maka ia diawjibkan menutup aurat, kecuali
tampak muka dan tangan saja. Itulah yang saya pahami selama 20 tahun tidak
menggunakan jilbab tetapi saya tetap berpakaian sopan. Setelah tumbuh kesadaran,
saya ingin dikenal sebagai perempuan muslimah dengan memakai kerudung kepala
dan berpakaian sopan. Ini akan saya lakukan sampai batas terpenuhinya ketentuan
QS 24 : 60).
Jika Reni saat ini belum menggunakan
Jilbab, bukan berarti Reni dianggap wanita tidak baik bukan. ? Saya yakin Reni
adalah perempun baik baik.
 
Selamat menunaikan ibadah puasa.




Wassalam,
 

 
3vy Djamaludin 
(Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan)






 Dari: "resy_2...@yahoo.com" 
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 1:42
Judul: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
 

 
Mamak
Soal jilbab ko kan lah ado suaro dari padusi RN yang diwakili oleh bundo Evy,

Jilbab ndak bajilbab akhlak padusi babaliak ka diri masiang padusi nantun dan 
yang tau tantu yg maha tahu yang di ateh nantun...
So..
Reni cuma senyum2 see mancaliak tread ko dgn kato lain "Heboh Bo "


walaupun  belum memakai jilbab,  berusaha tidak memakai pakaian yang 
pendek-pendek dan ngetat. Semoga dari hal2 kecil ini,  nantinya bisa memakai 
jilbab karena keinginan sendiri tanpa pengaruh orang lain dan hati  menjadi 
bersih dan bisa menjadi orang baik, selalu menjalankan perintah-Nya dan 
menjauhi larangan-Nya ( menjalankan rukun Islam lah)

Surga ataupun neraka yang menentukan hanyalah Allah, sekarang  hanya bisa 
berusaha menjalani hidup dengan baik agar kelak di akherat nanti  bi

Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Rina Devnita


dalam Al-quran alah dijalehkan bana dalamkan lah pakayan mu sesunguhnya itu 
baik buat mu sendiriscr lugas alah jaleh tu hukumnya wajib bagi perempuan 
pakai jilbab..kalo ambo buka jilbab dan pake parfum hanya untuk di ruma dan 
khusus buat suami saja...kalo keluar rumah tingga tu namonyo parfum dan selalu 
takanak jilbab jo pakyan yg longgar bia indak tacaliak agak bakalabiahan 
pulo...kiniko ambo caliak alah jangga/aneh mancaliak padusi ndak pakek jilbab 
apolai masi pakai baju ketat..sudahlah paruik gadang baju ketat pulo..maklu 
awak sabagai padusi..

Rina



 Dari: "resy_2...@yahoo.com" 
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 1:42
Judul: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
 

 
Mamak
Soal jilbab ko kan lah ado suaro dari padusi RN yang diwakili oleh bundo Evy,

Jilbab ndak bajilbab akhlak padusi babaliak ka diri masiang padusi nantun dan 
yang tau tantu yg maha tahu yang di ateh nantun...
So..
Reni cuma senyum2 see mancaliak tread ko dgn kato lain "Heboh Bo "


walaupun  belum memakai jilbab,  berusaha tidak memakai pakaian yang 
pendek-pendek dan ngetat. Semoga dari hal2 kecil ini,  nantinya bisa memakai 
jilbab karena keinginan sendiri tanpa pengaruh orang lain dan hati  menjadi 
bersih dan bisa menjadi orang baik, selalu menjalankan perintah-Nya dan 
menjauhi larangan-Nya ( menjalankan rukun Islam lah)

Surga ataupun neraka yang menentukan hanyalah Allah, sekarang  hanya bisa 
berusaha menjalani hidup dengan baik agar kelak di akherat nanti  bisa bahagia 
seperti hidup di dunia ini. Dan terus bersyukur karna Allah masih memberi 
kesempatan  untuk belajar banyak hal. Dan tetap sadar bahwa hidup ini masih 
jauh sempurna seperti yang diharapkan oleh Allah

Senyum simpulbe my self...



Renny.Bintara
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!


-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Afda Rizki
Setelah tumbuh kesadaran, saya ingin dikenal sebagai perempuan muslimah
dengan memakai kerudung kepala dan berpakaian sopan.

Pengalaman kawan karajo padusi ambo, kebetulan tidak mengenakan Jilbab.
Jadi katiko tibo hari Natal, bos bule kami mengucapkan selamat Natal ka
bakeh kawan ko. Dijawek dek kawan ko, ambo bukan Christian, ambo Muslim.
Kecek bule tu, manga ndak bajilbab. Galak sengeng sen kawan ambo tu.
Rupono dalam kapalo bule tu, kalau bajilbab lah pasti muslim, kalau indak
yo bantuak itu kejadiannyo. Salah sangko we e


Sangenek pulo ...

Salam hangat
Afda Rizki Piliang
Lk/34/ @ Grissik, Palembang


Pada 7 Agustus 2012 10:09, Evy Djamaludin  menulis:

>   ** **
> Reni yang baik,
> ** **
> Seperti yang sudah saya ceritakan pada email yang lalu, maka persoalan
> jilbab ini terpulang pada kepribadian kita sebagai perempuan muslimah. Taat
> atau tidak, sadar atau tidak, paham atau tidak dalam menjalani agama. 
> ** **
> Saya tidak menafikan bahwa " Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan
> diri mereka bahwa sebagian besar wanita berbusana tertutup bila hendak
> bepergian atau bekerja. Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi
> cara-cara yang ditetapkan oleh Rasul dan karena
> merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam diidentifikasi dengan
> pemakaian jilbab – konsep yang diajarkan di sekolah, melalui media, dan
> bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi suatu identitas,
> misalnya Perancis.
> ** **
> Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat bahwa jilbab yang dikenakan oleh
> wanita Muslim, dianggap tidak memiliki landasan dalam kitab Allah dan
> merupakan suatu suatu produk budaya Arab. Apalagi disertai dengan cadar.
> Hal seperti ini yang tengah berkembang  saat ini.
>  
> Meskipun kata Kata “Hijab” muncul dalam Al-Qur’an yaitu dalam Surat 7:46,
> 17:45, 19:17, 33:53, 38:32, 41:5, dan 42:51. Tetapi tidak ada sekalipun
> merujuk kepada penutup kepala atau bahkan berkaitan dengan busana yang
> diharuskan oleh umat Muslim, kecuali yang tersebut dalam menata pergaulan
> mukmin , yaitu MENJAGA PANDANG ! (QS 24 ayat 30 dan 31, yang ternyata
> ditujukan kepada KAUM PRIA juga. 
> ** **
> Jadi hemat saya,  ada 4 aturan dalam berbusana  yang juga berlandaskan Al
> Quran juga,  yaitu :
> *1. Pakaian Sopan dan baik *. 
> Begini bunyi ayatnya “Hai anak Adam, sesungguhnya telah Kami turunkan
> kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian yang indah untuk
> perhiasanmu. Dan pakaian yang sopan adalah yang terbaik. Yang demikian itu
> adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka
> selalu ingat.” *(Surat 7:26)*
> ** **
> 2*. Menutup bagian-bagian tubuh yang pribadi untuk Pria.*  
> “Dan sampaikan kepada laki-laki yang beriman untuk menahan pandangannya
> dan menutup kemaluannya...” (Surat 24:30)
> ** **
> *3. Menutup Dada. *“Katakanlah kepada wanita yang beriman untuk menahan
> pandangannya dan menutup kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan
> perhiasannya, kecuali yang nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutup
> dadanya (dengan khimar mereka), dan janganlah menampakkan perhiasannya,
> kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
> putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, saudara-saudara
> mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita
> Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki
> yang tidak memiliki keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang
> belum mengerti tentang aurat mereka. Dan janganlah mereka menendang dengan
> kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan
> bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, agar
> kamu beruntung.”* (Surat 24:31).*
> ** **
> *4. Busana sebagai sarana perlindungan.*
>  “Wahai nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan
> istri-istri orang yang beriman untuk *menutupkan jilbabnya*. Yang
> demikian itu agar mereka dikenali dan karenanya tidak diganggu. Dan Allah
> adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”*(Surat 33 : 59).*
> ** **
> Dari 4 aturan berbusana yang baik diatas tidak ada ketentuan tentang
> menutup aurat seperti saat kita menghadap Allah. Begitu agungnya Allah
> dimata manusia, maka ia diawjibkan menutup aurat, kecuali tampak muka dan
> tangan saja. Itulah yang saya pahami selama 20 tahun tidak menggunakan
> jilbab tetapi saya tetap berpakaian sopan. Setelah tumbuh kesadaran, saya
> ingin dikenal sebagai perempuan muslimah dengan memakai kerudung kepala dan
> berpakaian sopan. Ini akan saya lakukan sampai batas terpenuhinya ketentuan
> QS 24 : 60).
> Jika Reni saat ini belum menggunakan Jilbab, bukan berarti Reni dianggap
> wanita tidak baik bukan. ? Saya yakin Reni adalah perempun baik baik.
> ** **
> Selamat menunaikan ibadah puasa.
>
>
> 
>
>
> 
> Wassalam,
>
> 
>
> 3vy Djamaludin
> (Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan)
>
>
>

-- 
-- 
.
* Posting

Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Rina Devnita
memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan 
untuk suami. boleh keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih 
elok dipandang mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn 
akhlak seorang muslimah dan pakayan  nya jg mencirikan seorang 
muslim...apa sulitnya kalau ada kemauan???
malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai 
parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah 
paka parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana 
dalilnya tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan..

salam

Rina



 Dari: Afda Rizki 
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 10:22
Judul: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
 

Setelah tumbuh kesadaran, saya ingin dikenal sebagai perempuan muslimah dengan 
memakai kerudung kepala dan berpakaian sopan.
Pengalaman kawan karajo padusi ambo, kebetulan tidak mengenakan Jilbab. Jadi 
katiko tibo hari Natal, bos bule kami mengucapkan selamat Natal ka bakeh kawan 
ko. Dijawek dek kawan ko, ambo bukan Christian, ambo Muslim.  Kecek bule tu, 
manga ndak bajilbab. Galak sengeng sen kawan ambo tu.
>Rupono dalam kapalo bule tu, kalau bajilbab lah pasti muslim, kalau indak yo 
>bantuak itu kejadiannyo. Salah sangko we e
> 
> 
>Sangenek pulo ...
> 
>Salam hangat
>Afda Rizki Piliang
>Lk/34/ @ Grissik, Palembang

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Rahyussalim
Senang saya mendapatkan pengetahuan baru dari Uda Suryadi ko. Batambah wawasan 
wak. Mokasi Uda Sur.

Rahyussalim
berbagi meringankan derita bangsa

-Original Message-
From: Lies Suryadi 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 7 Aug 2012 06:27:58 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Aha...takana Kongres Muhamadiyah 1930 di Kiktenggi. Haji Rasul basitagang jo 
nan mudo2 soal suaro induak2 ko. Siti Rasyidah, gadih rancak kamek manyalinok 
dari sayap Muhammadiyah Aisyiyah ka bapidato pakai mik di muko hadirin peserta 
kongres. Haji Rasul, Jamil Djambek, dan nan gaek2 indak katuju dek e doh: suaro 
induak2 ko aurat kecek e (tapi aneh e kalau tilawatil Qur'an induak2 mamamerkan 
suaro merdu e pakai mik indak baa doh). Nan mudo2 anggota Muhammadiyah (KH Abd 
Mu'thi, K.H. Mas Mansur dll) manantang. Bagadiguah dulu, baluambek kato-kato, 
walau kasudahannyo Nan gaek2 mangalah. Liek:
 

Dari: ajo duta 
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Senin, 6 Agustus 2012 20:12
Judul: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab


Sanak,

Ado pulo ulama bapandapek suara perempuan juga aurat. Yusuf Estes, pastor nan 
kudian
jadi imam di US, sapaham jo itu. Waktu kami maundang beliau untuk ceramah, inyo 
mengeritik
ditampilkannyo qoriah di pembukaan acara. Padahal kito tahu banyak pejuang 
wanita Islam
yang ikut berperang dan memimpin pasukan. Baa caronyo memberi komando, kalau 
suaronyo
aurat pulo.

Baa gak ati?


2012/8/6 wannofri samry 

Ini saya dapat pembahasan yang cukup terang dalam Al-Quran, aya dapatkan dari 
sebuah blog seorang ustaz di Malaysia.
>
>
>http://mahaguru58.blogspot.com/2011/12/rambut-wanita-apakah-ia-termasuk.html 
>
>
>WNS
>
>
Hamka, Ajahku: Riwajat hidup Dr. Abd. Karim Amrullah dan perdjuangan kaum agama 
di Sumatera. Djakarta: Djajamurni, 1967, hlm. 164-8. Mengenai pemikiran Haji 
Rasul tentang suaro induak2, liek: KitabCermin Terus-nyo (1929-1930).
 
A nan indak dipatangkakan dek rang Minang ko? Sagalo e: sajak dari jas, dasi, 
sampai sarawa pantalon dipatangkakan. Baco artikel Nico Kaptein tantang masalah 
ko: 
 
 
Batua kecek sorang musafir Ulando tahun 1850-an: "Urang Minangkabau dilahiakan 
untuak mangecek. kapintaran e mangecek ateh lo pado Kaum Republik di Parancih 
lai", kecek e. Liek: (kutipan di halaman 55).
[Tollens, L.J.A]. 1856. “Fragmenten uit eene onuitgegeven reize naar Padang en 
deszelfs bovenlanden”, Warnasarie, Indisch Jaaboekje, pp. 1-56. Batavia: Lange 
& Co. 
 
Wassalam,
Suryadi

Kaptein, Nico J.G. 2009. “Southeast Asian debates and Middle Eastern 
inspiration: European dress in Minangkabau at the beginning of the 20th 
century.” In: Eric Tagliacozzo (ed.), Southeast Asia and the Middle East:  
Islam, movement, and the longue durée, pp.176-195. Singapore: NUS 
Press/Stanfrod: Stanford University Press.

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread sjamsir_sjarif
Manga lo ka malu baparuik gadang? 
Itu kan Rahmat Ilahi'
karano rajin baparfum untuak suami?
-- Nyit Sungut

--- In rantau...@yahoogroups.com, Rina Devnita  wrote:
>
> dalam Al-quran alah dijalehkan bana dalamkan lah pakayan mu sesunguhnya itu 
> baik buat mu sendiriscr lugas alah jaleh tu hukumnya wajib bagi perempuan 
> pakai jilbab..kalo ambo buka jilbab dan pake parfum hanya untuk di ruma dan 
> khusus buat suami saja...kalo keluar rumah tingga tu namonyo parfum dan 
> selalu takanak jilbab jo pakyan yg longgar bia indak tacaliak agak 
> bakalabiahan pulo...kiniko ambo caliak alah jangga/aneh mancaliak padusi ndak 
> pakek jilbab apolai masi pakai baju ketat..sudahlah paruik gadang baju ketat 
> pulo..maklu awak sabagai padusi..
> 
> Rina
>  
>  Dari: "resy_2000@..." 
> Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
> Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 1:42
> Judul: Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
>
> Mamak
> Soal jilbab ko kan lah ado suaro dari padusi RN yang diwakili oleh bundo Evy,
> 
> Jilbab ndak bajilbab akhlak padusi babaliak ka diri masiang padusi nantun dan 
> yang tau tantu yg maha tahu yang di ateh nantun...
> So..
> Reni cuma senyum2 see mancaliak tread ko dgn kato lain "Heboh Bo "
> 
> walaupun  belum memakai jilbab,  berusaha tidak memakai pakaian yang 
> pendek-pendek dan ngetat. Semoga dari hal2 kecil ini,  nantinya bisa memakai 
> jilbab karena keinginan sendiri tanpa pengaruh orang lain dan hati  menjadi 
> bersih dan bisa menjadi orang baik, selalu menjalankan perintah-Nya dan 
> menjauhi larangan-Nya ( menjalankan rukun Islam lah)
> 
> Surga ataupun neraka yang menentukan hanyalah Allah, sekarang  hanya bisa 
> berusaha menjalani hidup dengan baik agar kelak di akherat nanti  bisa 
> bahagia seperti hidup di dunia ini. Dan terus bersyukur karna Allah masih 
> memberi kesempatan  untuk belajar banyak hal. Dan tetap sadar bahwa hidup ini 
> masih jauh sempurna seperti yang diharapkan oleh Allah
> 
> Senyum simpulbe my self...
>  
> Renny.Bintara


-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread zubir . amin
Evy nn bijak,iko tambahan senek dari Buya.
   Rasonyo kok 'agak barek pakai jilbab'bagi anak padusi awak,dimulai pakai 
salendang je lah,kok ingin nio labiah rancak,lilikkan salendang tu di 
kapalo,kombinasikan jo baju kuruang.
Tokoh2 wanita Minang dulu aghah Ibu Rohana Kudus, kak Rasuna Said,kak Ratna 
Sari,kak Rahmah El Yunusiah,Etek Aisyah Amin,Uni Djalinus,Uni DR Zakiah Drajat, 
pada umumnyo mereka2 pakai kombinasiko.
Kak Amah(Rahmah) El Junusiah,Pimpinan sekolah Dyniah Putri Pd.Panjang kalau 
tampil didepan umum selalu pakai salendang balilik tu.
 Caro beliau babusana nn comantu,diwajibkan bagi seluruh siswi Dyniah Putri.
 Alangkah angun n cantiknya kelihatan para siswi ini dikala mereka berjalan 
bersama di luar asrama atau pulkamp  n waktu belajar.
Kok tahu JB,karano kakak JB sikola di Dyniah Putri tu.
   Mungkin sanak JB,dd Darwin Bahar dapek mengulas  ini karena liau orang 
Pd.Panjang.
JB,DtRJ,sk Mandahiliang,Padusunan,Pariaman,kini di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Evy Djamaludin 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 20:09:10 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

 
Reni yang baik,
 
Seperti yang sudah saya ceritakan pada
email yang lalu, maka persoalan jilbab ini terpulang pada kepribadian kita
sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau tidak
dalam menjalani agama. 
 
Saya tidak menafikan bahwa "
Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri mereka bahwa sebagian besar
wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian atau bekerja.
Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan
oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam
diidentifikasi dengan pemakaian jilbab – konsep yang diajarkan di sekolah,
melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi
suatu identitas, misalnya Perancis.
 
Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat
bahwa jilbab yang dikenakan oleh wanita Muslim, dianggap tidak memiliki
landasan dalam kitab Allah dan merupakan suatu suatu produk budaya Arab.
Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang
 saat ini.
 
Meskipun kata Kata “Hijab” muncul
dalam Al-Qur’an yaitu dalam Surat 7:46, 17:45, 19:17, 33:53, 38:32, 41:5, dan
42:51. Tetapi tidak ada sekalipun merujuk kepada penutup kepala atau bahkan
berkaitan dengan busana yang diharuskan oleh umat Muslim, kecuali yang tersebut
dalam menata pergaulan mukmin , yaitu MENJAGA PANDANG ! (QS 24 ayat 30 dan 31,
yang ternyata ditujukan kepada KAUM PRIA juga. 
 
Jadi hemat saya,  ada 4 aturan dalam
berbusana  yang juga berlandaskan Al Quran juga,  yaitu :
1. Pakaian Sopan dan baik . 
Begini bunyi ayatnya “Hai anak Adam,
sesungguhnya telah Kami turunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu
dan pakaian yang indah untuk perhiasanmu. Dan pakaian yang sopan adalah
yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan
Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Surat 7:26)
 
2. Menutup bagian-bagian tubuh yang
pribadi untuk Pria.  
“Dan sampaikan kepada laki-laki yang
beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya...” (Surat
24:30)
 
3. Menutup Dada. “Katakanlah kepada
wanita yang beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya,
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang nampak
padanya. Dan hendaklah mereka menutup dadanya (dengan khimar mereka), dan
janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, saudara-saudara mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak memiliki keinginan
terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat mereka.
Dan janganlah mereka menendang dengan kaki mereka agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (Surat 24:31).
 
4. Busana sebagai sarana perlindungan.
 “Wahai nabi, katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang yang beriman
untuk menutupkan jilbabnya. Yang demikian itu agar mereka
dikenali dan karenanya tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Surat 33 : 59).
 
Dari 4 aturan berbusana yang baik diatas
tidak ada ketentuan tentang menutup aurat seperti saat kita menghadap Allah.
Begitu agungnya Allah dimata manusia, maka ia diawjibkan menutup aurat, kecuali
tampak muka dan tangan saja. Itulah yang saya pahami selama 20 tahun tidak
menggunakan jilbab tetapi saya tetap berpakaian sopan. Setelah tumbuh kesadaran,
saya ingin dikenal sebagai perempuan muslimah dengan memakai kerudung kepala
dan berpakaian sopan. Ini akan saya lakukan sampai bat

Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Reni Sisri Yanti


lalu bagaimana menilai para wanita berjilbab tetapi
berakhlak buruk yang  masih banyak juga melanggar syariat-syariat islam
yang lainnya.
dan menilai  para wanita tidak atau belum berjilbab tetapi berakhlak baik dan  
tidak melanggar
syariat-syariat islam yang lainnya, kecuali berjilbab.

tidak ada lebih baik dari dua hal tersebutkarena dari keduanya memang tidak
ada yang baikdan tidak ada yang sempurna
tapi...janganlah kita...“Don’t judge a book by its cover…” kita jangan menilai
sesuatu hanya dari penampilannya saja. Baik itu menilai seseorang maupun suatu
hal lainnya. Banyak hal yang meskipun cantik diluarnya, tapi sesungguhnya tidak
sebaik yang kita kira. Dan ada pula yang tidak terlalu cantik, tetapi di
dalamnya mempunyai kekuatan yang sangat besar.


Sebagian orang memang lebih gampang menilai orang
lain,melihat kekurangan,bahkan kesalahan orang lain daripada kekurangan diri
sendiri..
Wajar memang…Tapi apakah itu suatu sikap yang umum,wajar,dan lumrah??
tidak…
Setiap orang harusnya berkaca dari dirinya sendiri,sebelum memberi penilaian
terhadap orang lain..
Kadang seseorang mengatai orang lain dia tidak baik,dia bodoh,dia kurang
beragama,…
Apakah selama ini,dirinya sendiri sudah layak disebut beragama,dia baik,dia
pintar,dia punya segalanya??
Tentu tidak…di atas langit masih ada langit..teori itu sudah lama ada..dan
terbukti benar adanya..

Jadi intinya : 
-Nilai lah diri sendiri,sebelum kita menge-judge seseorang itu tidak lebih baik
dari kita..
-Tingkatkan yang ada di diri kita,jangan sibuk melihat dan menilai orang lain..
-Kita akan menghabiskan waktu untuk melihat dan menilai orang lain,dan kita
tertinggal jauh dengan orang lain karena itu.. 

Dan mohon maaf kalau ada kata2 saya kurang
berkenan,dan ada yang salah..maklum lah kita adalah makhluk yang seumur hidup
ditakdirkan untuk belajar…:)


Renny.Bintara









 From: Rina Devnita 
To: "rantaunet@googlegroups.com"  
Sent: Tuesday, August 7, 2012 10:12 AM
Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Rina Devnita
memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. boleh 
keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok dipandang 
mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang muslimah dan 
pakayan  nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau ada 
kemauan???

malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai 
parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka 
parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya 
tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan..

salam

Rina

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Darwin Bahar
Dinda Evy

Tambahan sedikit dari saya.

"Perempuan juga punya hak memilih pakaian mereka secara bebas"

Demikian salah satu janji kampanye  Presiden Mesir Muhammad Mursi dari kubu
Ikhwanul Muslimin (Kompas 31 Mei 2012), dan sampai saat ini tidak ada
tanda-tanda bahwa tokoh- yang rekam jejak keislaman, kenegarawanan,
konsistensi,  dan kezuhudannya mengingatkan saya kepada Pak Natsir-akan
mengingkari janji kampanyenya itu.

Pertanyaannya, mengapa justru figur-figur dengan perikehidupan yang sangat
Islami seperti Pak Natsir, Bung Hatta, H Agus Salim, PM Turki Erdogan, Moh
Mursi (walaupun isteri beliau sendiri berjilbab), bahkan Buya Hamka, justru
sepertinya  "longgar" terhadap aturan  agama.?

Buya Hamka dalam acara tanya jawab yang disiarkan langsung oleh RRI
Nusantara di tahun 1970-1n mengatakan bahwa bagi orang-orang dengan profesi
tertentu, seperti para perawat di rumah-rumah sakit, boleh menjamak
sholat-sholat (yang  boleh dijamak)  

Pertanyaan berikutnya, apakah beliau-beliau itu yang terlalu "longgar" atau
kita yang terlalu "sempit?.

Prof Dr Sanusi Huwes, yang ketika masih menjabat Rektor Unmuh Cirebon dalam
sebuah artikelnya mengemukakan bahwa ayat-ayat Al-Quran dan hadis punya
dimensi etis  dan legal, sesuatu yang tidak aneh-aneh amat, apabila
dikaitkan dengan Sabda Nabi yang sangat masyhur: "Tidaklah aku diutus,
kecuali menyempurnakan akhlak yang mulia.

Menurut saya yang daif ini, beliau-beliau itu dalam membaca ayat Al-Quran
dan hadis, tidak berhenti pada apa yang tersurat saja, tetapi yang juga
kepada apa yang tersirat yakni dimensi etis dari teks-teks suci. Dan
orang-orang hidup dalam kezuhudan, mata hatinya lebih tajam ketimbang
kita-kita ini.

Bagi saya itu juga menjadi penjelas mengapa beliau-beliau itu, dan tokoh
tokoh semacam beliau  itu sangat jarang berpoligami. Saya malah agak kaget
ketika membaca bahwa Imam Khomeini,  juga menjalani perkawinan monogami,
serta berperilaku santun dan lembut kepada isteri beliau, sebagaimana yang
dicontohkan Rasulullah SAW dalam mempergauli isteri-isteri beliau. Tapi ini
tentu cerita lain lagi. 

Wassalam, HDB-SBK (L, 69)

Alam takambang jadi Guru

 

===

Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab 
Mon Aug 6, 2012 8:09 pm (PDT) . Posted by: 
"Evy Djamaludin" 

Reni yang baik,

Seperti yang sudah saya ceritakan pada email yang lalu, maka persoalan
jilbab ini terpulang pada kepribadian kita
sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau
tidak dalam menjalani agama. 

Saya tidak menafikan bahwa " Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri
mereka bahwa sebagian besar wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian
atau bekerja.

Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan
oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam
diidentifikasi dengan pemakaian jilbab - konsep yang diajarkan di sekolah,
melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi
suatu identitas, misalnya Perancis.

Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat bahwa jilbab yang dikenakan oleh
wanita Muslim, dianggap tidak memiliki landasan dalam kitab Allah dan
merupakan suatu suatu produk budaya Arab. 

Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang  saat
ini.

..

Selamat menunaikan ibadah puasa.

Wassalam, 
3vy Djamaludin 
(Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan)



Dari: "resy_2...@yahoo.com" 

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread zubir . amin
   Kanakan Reni Sisri Yanty nn kritis n sanak palanta.
   Mak JB manyarankanka Reni,sebaiknya Reni menyebut "oknum wanita berjilbab 
tapi berakhlak buruk".Jaan dipukul ratokan sajo.
  Demikian juga halnya ditulis "oknum wanita nn belum berjilbab tapi berakhlak 
baik".
  Semoga ada gunanya.Salamaik Puaso.
  Mak JB,DtRJ,sadang di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Reni Sisri Yanti 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 21:30:57 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab



lalu bagaimana menilai para wanita berjilbab tetapi
berakhlak buruk yang  masih banyak juga melanggar syariat-syariat islam
yang lainnya.
dan menilai  para wanita tidak atau belum berjilbab tetapi berakhlak baik dan  
tidak melanggar
syariat-syariat islam yang lainnya, kecuali berjilbab.

tidak ada lebih baik dari dua hal tersebutkarena dari keduanya memang tidak
ada yang baikdan tidak ada yang sempurna
tapi...janganlah kita...“Don’t judge a book by its cover…” kita jangan menilai
sesuatu hanya dari penampilannya saja. Baik itu menilai seseorang maupun suatu
hal lainnya. Banyak hal yang meskipun cantik diluarnya, tapi sesungguhnya tidak
sebaik yang kita kira. Dan ada pula yang tidak terlalu cantik, tetapi di
dalamnya mempunyai kekuatan yang sangat besar.


Sebagian orang memang lebih gampang menilai orang
lain,melihat kekurangan,bahkan kesalahan orang lain daripada kekurangan diri
sendiri..
Wajar memang…Tapi apakah itu suatu sikap yang umum,wajar,dan lumrah??
tidak…
Setiap orang harusnya berkaca dari dirinya sendiri,sebelum memberi penilaian
terhadap orang lain..
Kadang seseorang mengatai orang lain dia tidak baik,dia bodoh,dia kurang
beragama,…
Apakah selama ini,dirinya sendiri sudah layak disebut beragama,dia baik,dia
pintar,dia punya segalanya??
Tentu tidak…di atas langit masih ada langit..teori itu sudah lama ada..dan
terbukti benar adanya..

Jadi intinya : 
-Nilai lah diri sendiri,sebelum kita menge-judge seseorang itu tidak lebih baik
dari kita..
-Tingkatkan yang ada di diri kita,jangan sibuk melihat dan menilai orang lain..
-Kita akan menghabiskan waktu untuk melihat dan menilai orang lain,dan kita
tertinggal jauh dengan orang lain karena itu.. 

Dan mohon maaf kalau ada kata2 saya kurang
berkenan,dan ada yang salah..maklum lah kita adalah makhluk yang seumur hidup
ditakdirkan untuk belajar…:)


Renny.Bintara









 From: Rina Devnita 
To: "rantaunet@googlegroups.com"  
Sent: Tuesday, August 7, 2012 10:12 AM
Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread ronaldpputra
Mamanda Darwin,

Ambo kutipkan pernyataan mamak : " Isteri saya berjilbab, dan itu membuat saya 
bahagia."

Ambo yakin itu kalua dari hati nurani, murni. Jadi cukuiklah itu sabagai 
panjawek persoalan buka-tutup aurat iko, bahwa secara nurani, tdk ada yg tdk 
senang melihat wanita berpakaian tertutup, bahkan para wanita itu sendiri 
menyadari akan hal itu.

Sudah Ada ayat yg tersurat, sudah Ada pula yg tersirat melalui praktek sholat. 
Apalagi alasan yg dibuat ?

Lihatlah fenomena di barat sana, ketika kaum wanitanya menemukan Islam, mereka 
langsung menutup tubuh mereka,  disini ? masih berkelit dgn segudang alasan.

Bagi ambo yg awam, iko hanyo pakaro mudah. Tutuik aurat sesuai dgn perintah 
Allah melalui ayat tersurat Dan tersirat, atau sebaliknya. Tidak perlu 
dihubung-hubungkan dgn masalah budaya Arab, perilaku buruk sebagian dari wanita 
berjilbab (heran juga, kok yg berperilaku buruknya yg diangkat, padahal Ada 
ribuan yg berperilaku mulia), atau masalah kebebasan sekalipun (krn faktanya, 
para wanita Muslim di prancis kenapa tdk diberi hak utk memilih pula ?)

Tapi, apalah awak ini.. (maaf Mak, pinjam istilah :-)
 
Wassalam
Ronald - depok

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Darwin Bahar" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 7 Aug 2012 13:05:56 
To: Palanta Rantaunet
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Dinda Evy

Tambahan sedikit dari saya.

"Perempuan juga punya hak memilih pakaian mereka secara bebas"

Demikian salah satu janji kampanye  Presiden Mesir Muhammad Mursi dari kubu
Ikhwanul Muslimin (Kompas 31 Mei 2012), dan sampai saat ini tidak ada
tanda-tanda bahwa tokoh- yang rekam jejak keislaman, kenegarawanan,
konsistensi,  dan kezuhudannya mengingatkan saya kepada Pak Natsir-akan
mengingkari janji kampanyenya itu.

Pertanyaannya, mengapa justru figur-figur dengan perikehidupan yang sangat
Islami seperti Pak Natsir, Bung Hatta, H Agus Salim, PM Turki Erdogan, Moh
Mursi (walaupun isteri beliau sendiri berjilbab), bahkan Buya Hamka, justru
sepertinya  "longgar" terhadap aturan  agama.?

Buya Hamka dalam acara tanya jawab yang disiarkan langsung oleh RRI
Nusantara di tahun 1970-1n mengatakan bahwa bagi orang-orang dengan profesi
tertentu, seperti para perawat di rumah-rumah sakit, boleh menjamak
sholat-sholat (yang  boleh dijamak)  

Pertanyaan berikutnya, apakah beliau-beliau itu yang terlalu "longgar" atau
kita yang terlalu "sempit?.

Prof Dr Sanusi Huwes, yang ketika masih menjabat Rektor Unmuh Cirebon dalam
sebuah artikelnya mengemukakan bahwa ayat-ayat Al-Quran dan hadis punya
dimensi etis  dan legal, sesuatu yang tidak aneh-aneh amat, apabila
dikaitkan dengan Sabda Nabi yang sangat masyhur: "Tidaklah aku diutus,
kecuali menyempurnakan akhlak yang mulia.

Menurut saya yang daif ini, beliau-beliau itu dalam membaca ayat Al-Quran
dan hadis, tidak berhenti pada apa yang tersurat saja, tetapi yang juga
kepada apa yang tersirat yakni dimensi etis dari teks-teks suci. Dan
orang-orang hidup dalam kezuhudan, mata hatinya lebih tajam ketimbang
kita-kita ini.

Bagi saya itu juga menjadi penjelas mengapa beliau-beliau itu, dan tokoh
tokoh semacam beliau  itu sangat jarang berpoligami. Saya malah agak kaget
ketika membaca bahwa Imam Khomeini,  juga menjalani perkawinan monogami,
serta berperilaku santun dan lembut kepada isteri beliau, sebagaimana yang
dicontohkan Rasulullah SAW dalam mempergauli isteri-isteri beliau. Tapi ini
tentu cerita lain lagi. 

Wassalam, HDB-SBK (L, 69)

Alam takambang jadi Guru

 

===

Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab 
Mon Aug 6, 2012 8:09 pm (PDT) . Posted by: 
"Evy Djamaludin" 

Reni yang baik,

Seperti yang sudah saya ceritakan pada email yang lalu, maka persoalan
jilbab ini terpulang pada kepribadian kita
sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau
tidak dalam menjalani agama. 

Saya tidak menafikan bahwa " Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri
mereka bahwa sebagian besar wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian
atau bekerja.

Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan
oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam
diidentifikasi dengan pemakaian jilbab - konsep yang diajarkan di sekolah,
melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi
suatu identitas, misalnya Perancis.

Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat bahwa jilbab yang dikenakan oleh
wanita Muslim, dianggap tidak memiliki landasan dalam kitab Allah dan
merupakan suatu suatu produk budaya Arab. 

Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang  saat
ini.

..

Selamat menunaikan ibadah puasa.

Wassalam, 
3vy Djamaludin 
(Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan)



Dari: "resy_2...@yahoo.com" 

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, di

RE: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread tasrilmoeis
Sanak sapalanta,

Kalau untuak bebas mamiliah sabana no masiang2 awak ko bebas mamiliah 

Ka puaso atau indak, shalat atau indak, ka manutuk atau mambukakkan aurat
untuak urang rami  atau nan lain2.  Tapi sabalun manantukan pilihan tu bak
kecek iklan TVRI dulu "teliti sebelum membeli"  dek resiko di tangguang
surang2.

Nan jaleh agamo Islam ko bukan untuak mempersulit tapi bukan juo untuak di
gampangkan

 

Wassalam

Tan Ameh (53)

 

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On
Behalf Of Darwin Bahar
Sent: Tuesday, August 07, 2012 1:06 PM
To: Palanta Rantaunet
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

 

Dinda Evy

Tambahan sedikit dari saya.

"Perempuan juga punya hak memilih pakaian mereka secara bebas"

Demikian salah satu janji kampanye  Presiden Mesir Muhammad Mursi dari kubu
Ikhwanul Muslimin (Kompas 31 Mei 2012), dan sampai saat ini tidak ada
tanda-tanda bahwa tokoh- yang rekam jejak keislaman, kenegarawanan,
konsistensi,  dan kezuhudannya mengingatkan saya kepada Pak Natsir-akan
mengingkari janji kampanyenya itu.

Pertanyaannya, mengapa justru figur-figur dengan perikehidupan yang sangat
Islami seperti Pak Natsir, Bung Hatta, H Agus Salim, PM Turki Erdogan, Moh
Mursi (walaupun isteri beliau sendiri berjilbab), bahkan Buya Hamka, justru
sepertinya  "longgar" terhadap aturan  agama.?

Buya Hamka dalam acara tanya jawab yang disiarkan langsung oleh RRI
Nusantara di tahun 1970-1n mengatakan bahwa bagi orang-orang dengan profesi
tertentu, seperti para perawat di rumah-rumah sakit, boleh menjamak
sholat-sholat (yang  boleh dijamak)  

Pertanyaan berikutnya, apakah beliau-beliau itu yang terlalu "longgar" atau
kita yang terlalu "sempit?.

Prof Dr Sanusi Huwes, yang ketika masih menjabat Rektor Unmuh Cirebon dalam
sebuah artikelnya mengemukakan bahwa ayat-ayat Al-Quran dan hadis punya
dimensi etis  dan legal, sesuatu yang tidak aneh-aneh amat, apabila
dikaitkan dengan Sabda Nabi yang sangat masyhur: "Tidaklah aku diutus,
kecuali menyempurnakan akhlak yang mulia.

Menurut saya yang daif ini, beliau-beliau itu dalam membaca ayat Al-Quran
dan hadis, tidak berhenti pada apa yang tersurat saja, tetapi yang juga
kepada apa yang tersirat yakni dimensi etis dari teks-teks suci. Dan
orang-orang hidup dalam kezuhudan, mata hatinya lebih tajam ketimbang
kita-kita ini.

Bagi saya itu juga menjadi penjelas mengapa beliau-beliau itu, dan tokoh
tokoh semacam beliau  itu sangat jarang berpoligami. Saya malah agak kaget
ketika membaca bahwa Imam Khomeini,  juga menjalani perkawinan monogami,
serta berperilaku santun dan lembut kepada isteri beliau, sebagaimana yang
dicontohkan Rasulullah SAW dalam mempergauli isteri-isteri beliau. Tapi ini
tentu cerita lain lagi. 

Wassalam, HDB-SBK (L, 69)

Alam takambang jadi Guru

 

===

Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab 
Mon Aug 6, 2012 8:09 pm (PDT) . Posted by: 
"Evy Djamaludin" 

Reni yang baik,

Seperti yang sudah saya ceritakan pada email yang lalu, maka persoalan
jilbab ini terpulang pada kepribadian kita
sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau
tidak dalam menjalani agama. 

Saya tidak menafikan bahwa " Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri
mereka bahwa sebagian besar wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian
atau bekerja.

Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan
oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam
diidentifikasi dengan pemakaian jilbab - konsep yang diajarkan di sekolah,
melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi
suatu identitas, misalnya Perancis.

Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat bahwa jilbab yang dikenakan oleh
wanita Muslim, dianggap tidak memiliki landasan dalam kitab Allah dan
merupakan suatu suatu produk budaya Arab. 

Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang  saat
ini.

..

Selamat menunaikan ibadah puasa.

Wassalam, 
3vy Djamaludin 
(Kawasan Puspiptek, Kota Tangerang Selatan)



Dari: "resy_2...@yahoo.com" 

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
1. E-mail besar dari 200KB;
2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
mengganti subjeknya.
===
Berhent

Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-07 Thread hyvny07
Iyo Buya... Kok dicaliak padusi minang saisuak yo lah sesuai dengan tuntunan 
agamo awak.. Anggun dengan baju kuruang. Apolai disertai selendang suto pulo.
Beliau beliau ini menjalani agama dengan latar belakang budayanya.
Hal seperti inilah yang dimaksud oleh pak Darwin Bahar.

Dibilang bijak...ambo yo bagala si bijak sajak dari paja ketek..:)

Mokasih yo Buya..


Evy Djamaludin

.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: zubir.a...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 7 Aug 2012 03:55:32 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Evy nn bijak,iko tambahan senek dari Buya.
   Rasonyo kok 'agak barek pakai jilbab'bagi anak padusi awak,dimulai pakai 
salendang je lah,kok ingin nio labiah rancak,lilikkan salendang tu di 
kapalo,kombinasikan jo baju kuruang.
Tokoh2 wanita Minang dulu aghah Ibu Rohana Kudus, kak Rasuna Said,kak Ratna 
Sari,kak Rahmah El Yunusiah,Etek Aisyah Amin,Uni Djalinus,Uni DR Zakiah Drajat, 
pada umumnyo mereka2 pakai kombinasiko.
Kak Amah(Rahmah) El Junusiah,Pimpinan sekolah Dyniah Putri Pd.Panjang kalau 
tampil didepan umum selalu pakai salendang balilik tu.
 Caro beliau babusana nn comantu,diwajibkan bagi seluruh siswi Dyniah Putri.
 Alangkah angun n cantiknya kelihatan para siswi ini dikala mereka berjalan 
bersama di luar asrama atau pulkamp  n waktu belajar.
Kok tahu JB,karano kakak JB sikola di Dyniah Putri tu.
   Mungkin sanak JB,dd Darwin Bahar dapek mengulas  ini karena liau orang 
Pd.Panjang.
JB,DtRJ,sk Mandahiliang,Padusunan,Pariaman,kini di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Evy Djamaludin 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Mon, 6 Aug 2012 20:09:10 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

 
Reni yang baik,
 
Seperti yang sudah saya ceritakan pada
email yang lalu, maka persoalan jilbab ini terpulang pada kepribadian kita
sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau tidak
dalam menjalani agama. 
 
Saya tidak menafikan bahwa "
Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri mereka bahwa sebagian besar
wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian atau bekerja.
Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan
oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam
diidentifikasi dengan pemakaian jilbab – konsep yang diajarkan di sekolah,
melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi
suatu identitas, misalnya Perancis.
 
Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat
bahwa jilbab yang dikenakan oleh wanita Muslim, dianggap tidak memiliki
landasan dalam kitab Allah dan merupakan suatu suatu produk budaya Arab.
Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang
 saat ini.
 
Meskipun kata Kata “Hijab” muncul
dalam Al-Qur’an yaitu dalam Surat 7:46, 17:45, 19:17, 33:53, 38:32, 41:5, dan
42:51. Tetapi tidak ada sekalipun merujuk kepada penutup kepala atau bahkan
berkaitan dengan busana yang diharuskan oleh umat Muslim, kecuali yang tersebut
dalam menata pergaulan mukmin , yaitu MENJAGA PANDANG ! (QS 24 ayat 30 dan 31,
yang ternyata ditujukan kepada KAUM PRIA juga. 
 
Jadi hemat saya,  ada 4 aturan dalam
berbusana  yang juga berlandaskan Al Quran juga,  yaitu :
1. Pakaian Sopan dan baik . 
Begini bunyi ayatnya “Hai anak Adam,
sesungguhnya telah Kami turunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu
dan pakaian yang indah untuk perhiasanmu. Dan pakaian yang sopan adalah
yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan
Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Surat 7:26)
 
2. Menutup bagian-bagian tubuh yang
pribadi untuk Pria.  
“Dan sampaikan kepada laki-laki yang
beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya...” (Surat
24:30)
 
3. Menutup Dada. “Katakanlah kepada
wanita yang beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya,
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang nampak
padanya. Dan hendaklah mereka menutup dadanya (dengan khimar mereka), dan
janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, saudara-saudara mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak memiliki keinginan
terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat mereka.
Dan janganlah mereka menendang dengan kaki mereka agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (Surat 24:31).
 
4. Busana sebagai sarana perlindungan.
 “Wahai nabi, katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang yang beriman
u

Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-07 Thread Darwin Bahar
Nakan Ronald;

Terima kasih atas saran. Insya Allah saya selalu terbuka terhadap saran,
tidak terkecuali dari yang muda-muda, langsung atau tidak langsung, sindiran
atau bukan :). Kritik yang tidak bisa, bukan tidak mau, saya terima tentu
saja-jika ada-kritik-kritik "underground" :).

Hanya sedikit yang saya sayangkan, dari  semua saran/kritik disampaikan
hampir tidak ada yang menyentuh substansi dari tulisan saya atau tentang
validitas data yang saya gunakan.

PS. terima kasih kepada Mak Ngah yang menjelaskan bagaimana cara murid-murid
SGA di Payakumbuh di tahun limapuluhan, serta  Ajo Sur yang sudah melewakan
foto mempelai Minang bersama ayah bundanya yang menggambarkan bagaimana
perempuan muda/setengah baya tempo dulu berbusana

Sangenek :)

Wassalam, HDB-SBK (L, 69) 2.4 

 

Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab 
Mon Aug 6, 2012 11:41 pm (PDT) . Posted by: 
"ronaldppu...@gmail.com" 

Mamanda Darwin,

Ambo kutipkan pernyataan mamak : " Isteri saya berjilbab, dan itu membuat
saya bahagia."

Ambo yakin itu kalua dari hati nurani, murni. Jadi cukuiklah itu sabagai
panjawek persoalan buka-tutup aurat iko, bahwa secara nurani, tdk ada yg tdk
senang melihat wanita berpakaian tertutup, bahkan para wanita itu sendiri
menyadari akan hal itu.

Sudah Ada ayat yg tersurat, sudah Ada pula yg tersirat melalui praktek
sholat. Apalagi alasan yg dibuat ?

Lihatlah fenomena di barat sana, ketika kaum wanitanya menemukan Islam,
mereka langsung menutup tubuh mereka, disini ? masih berkelit dgn segudang
alasan.

Bagi ambo yg awam, iko hanyo pakaro mudah. Tutuik aurat sesuai dgn perintah
Allah melalui ayat tersurat Dan tersirat, atau sebaliknya. Tidak perlu
dihubung-hubungkan dgn masalah budaya Arab, perilaku buruk sebagian dari
wanita berjilbab (heran juga, kok yg berperilaku buruknya yg diangkat,
padahal Ada ribuan yg berperilaku mulia), atau masalah kebebasan sekalipun
(krn faktanya, para wanita Muslim di prancis kenapa tdk diberi hak utk
memilih pula ?)

Tapi, apalah awak ini.. (maaf Mak, pinjam istilah :-)

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-07 Thread Darwin Bahar
Nakan Ronald;

Terima kasih atas saran. Insya Allah saya selalu terbuka terhadap saran,
tidak terkecuali dari yang muda-muda, langsung atau tidak langsung, sindiran
atau bukan :). Kritik yang tidak bisa, bukan tidak mau, saya terima tentu
saja-jika ada-kritik-kritik "underground" :).

Hanya sedikit yang saya sayangkan, dari  semua saran/kritik disampaikan
hampir tidak ada yang menyentuh substansi dari tulisan saya atau tentang
validitas data yang saya gunakan.

PS. terima kasih kepada Mak Ngah yang menjelaskan bagaimana cara murid-murid
SGA di Payakumbuh di tahun limapuluhan, serta  Ajo Sur yang sudah melewakan
foto mempelai Minang bersama ayah bundanya yang menggambarkan bagaimana
perempuan muda/setengah baya tempo dulu berbusana

Sangenek :)

Wassalam, HDB-SBK (L, 69) 2.4 

 

Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab 
Mon Aug 6, 2012 11:41 pm (PDT) . Posted by: 
"ronaldppu...@gmail.com" 

Mamanda Darwin,

Ambo kutipkan pernyataan mamak : " Isteri saya berjilbab, dan itu membuat
saya bahagia."

Ambo yakin itu kalua dari hati nurani, murni. Jadi cukuiklah itu sabagai
panjawek persoalan buka-tutup aurat iko, bahwa secara nurani, tdk ada yg tdk
senang melihat wanita berpakaian tertutup, bahkan para wanita itu sendiri
menyadari akan hal itu.

Sudah Ada ayat yg tersurat, sudah Ada pula yg tersirat melalui praktek
sholat. Apalagi alasan yg dibuat ?

Lihatlah fenomena di barat sana, ketika kaum wanitanya menemukan Islam,
mereka langsung menutup tubuh mereka, disini ? masih berkelit dgn segudang
alasan.

Bagi ambo yg awam, iko hanyo pakaro mudah. Tutuik aurat sesuai dgn perintah
Allah melalui ayat tersurat Dan tersirat, atau sebaliknya. Tidak perlu
dihubung-hubungkan dgn masalah budaya Arab, perilaku buruk sebagian dari
wanita berjilbab (heran juga, kok yg berperilaku buruknya yg diangkat,
padahal Ada ribuan yg berperilaku mulia), atau masalah kebebasan sekalipun
(krn faktanya, para wanita Muslim di prancis kenapa tdk diberi hak utk
memilih pula ?)

Tapi, apalah awak ini.. (maaf Mak, pinjam istilah :-)

 

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-08 Thread ronaldpputra
Mamanda Darwin,

Terima kasih atas nasehatnya, sebenarnya nakan ingin lanjutkan diskusi ini, 
apalagi mengenai pendapat Presiden Mursi dan bagaimana cara berpakaian para 
wanita di dalam lingkungan keluarganya.  Apakah ada diantara para wanita dari 
keluarga besar Presiden Mursi ini yang berpakaian terbuka aurat ? Kalau 
ternyata tidak ada, apakah bisa kita katakan bahwa dia telah berpikiran 
"sempit" ? sementara dia juga "longgar" karena telah membebaskan cara para 
wanita berpakaian di negaranya ? wanita mana yang dia tuju ? mengingat di Mesir 
ada juga kaum minoritas Koptik, dll. Dalam konteks apa dia menyampaikan 
statement tersebut ? sebagai Presiden dari negara yang majemuk kah ? perlu kita 
kaji lebih lanjut sebelum kita pakai statement dia.

Menarik memang mendiskusikan istilah "longgar - sempit" dalam arti harfiah cara 
berpakaian wanita dan  istilah "longgar - sempit" dalam arti mempraktekkan 
aturan agama.  Mungkin ada kontra arguments nakan yg kurang pas yg sebenarnya 
bukan direct to mamak personally tapi lebih kepada kalangan yg bersikap ngeyel 
dgn berbagai alasan, sahinggo kesannyo nakan mamojokkan mamak... hahaha, ndak 
mungkin lah.
Sorry ya Mak, nakan type tembak langsuang. Tulisan mamak yang nakan kagumi 
nakan katokan suko, yang indak satuju, nakan tembak langsuang dalam tataran 
berdiskusi :-), dan nakan raso sah-sah sajo.

Nakan teringat akan sebuah cerita lamo ttg seorang ulama Arab Saudi yang 
berkunjung ke Indonesia. Ketika beliau mengambil wudhu', beliau berpapasan 
dengan beberapa wanita muslim yg juga mengambil wudhu'. Melihat cara berpakaian 
para wanita tersebut, ulama tersebut menegur langsung para pengurus Masjid 
dengan mengatakan kira-kira seperti ini : "apa kalian tidak berdakwah kepada 
kaum wanita kalian ?"

Kita tentu sudah paham dgn istilah "longgar - sempit" dalam berpakaian wanita. 
Dalam arti mempraktekkan aturan agama, "longgar - sempit" ini tentunya harus 
memiliki batasan - yang dalam hal ini, sebagai muslim kita harus mengacu kepada 
tuntunan teks Qur'an dan Hadits (sudah pernah disampaikan oleh sanak di palanta 
ini, jadi tidak nakan kutipkan lagi). Adalah lebih pas kiranya jika kita 
kemudian mengambil contoh pada pendapat para ulama tafsir mengenai ini dan 
tidak hanya pada beberapa gelintir orang (tokoh) saja. Nakan akan sangat senang 
jika kemudian ada dunsanak yang bisa menyampaikan pendapat dari para ulama 
tafsir yang membolehkan para wanita muslimah bisa membuka aurat di tempat umum.

Yang nakan kritik adalah pendapat yang menggeneralisir wanita muslimah dgn 
hanya mengambil contoh segelintir pada para wanita yg berjilbab tapi kebetulan 
berakhlaq buruk. Nakan tersinggung, karena semua wanita baligh di keluarga 
nakan berhijab. Kok yang buruknya yg di angkat sebagai contoh ? bukan yang 
baiknya ? Sayangnya pendapat seperti ini sudah sangat berkembang secara meluas 
di kalangan para wanita kita. Ini menjadi semacam "senjata" untuk - maaf - 
istilah nakan : Berkelit. Umumnya alasannya berputar pada dua hal : "belum 
siap" dan "banyak yang berjilbab tapi buruk perangai, mendingan nggak berjilbab 
tapi berakhlaq mulia". Sekarang dikalangan masyarakat bahkan muncul istilah 
yang lebih berbahaya, "tak penting berhijab, yang penting hati bersih dan dekat 
kepada Allah". Menjilbabkan hati, istilahnya. Www, nakan jadi bingung 
sendiri, merasa dekat dengan Allah, tapi aurat terbuka. Mungkin karena ke daif 
an nakan sehingga nakan tidak bisa memahaminya.

Tapi seperti yang nakan sampaikan sebelumnya, itu adalah pilihan. Yang nakan 
diskusikan bukan pilihannya, tapi alasan yang dibuat untuk menentukan pilihan 
tersebut.

Ingat kasus pemerkosaan di angkot ? yang kemudian berkembang kepada pro kontra 
cara berpakaian wanita di tempat umum ? Dengan bangganya para feminis kemudian 
ber-rok mini ria berkampanye di bunderan HI, menyatakan bahwa bukan pakaian nya 
yg salah, tapi mata dan hati yang memandang yang salah. Aneh, kejahilan macam 
apa ini ?

Kembali kepada istilah "longgar - sempit", apakah karena adanya perintah syar'i 
untuk menutup aurat ketika sholat, kemudian kita juga bisa mengatakan bahwa 
aturan agama telah bersikap "sempit" ? Nakan berpendapat, aturan buka-tutup 
aurat ini telah jelas dan tuntas dgn implementasi pada praktek sholat. Bahwa 
aurat harus ditutup. Bagaimana caranya ? terserah, silahkan sesuaikan dg 
perkembangan zaman, toh banyak pada designer yg merancang berbagai model 
pakaian muslimah. Ini sudah final, dan nakan mengkritik pendapat yang 
menghubung-hubungkannya dengan budaya Arab, dengan "keluwesan" beberapa tokoh, 
dll.


Sagitu yo Mak, maaf kalau talabiah takurang.


Wassalam,
Ronald - Depok  

 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Darwin Bahar" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 8 Aug 2012 04:20:04 
To: Palanta Ra

Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-08 Thread Muljadi Ali Basjah
Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Ronald Putra, sarato para Pembaco yang 
Budiman.

Tukuak sangenek, baru2 iko ambo mancaliak di-TV istri President Pakistan Asif 
Ali Zardari, nan BARU indak basalendang dan indak bakainkapalo bagai doo. Kalau 
istri baliau nan lamo lah maningga, kan mamakai kain kapalo Benazir Bhutto 
(mantan PM Pakistan).

Baa pulo pandapek para Pembaco doo?

Wassalam,
Muljadi Ali Basjah.
 Original-Nachricht 
> Datum: Wed, 8 Aug 2012 08:54:21 +
> Von: ronaldppu...@gmail.com
> An: rantaunet@googlegroups.com
> Betreff: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

> Mamanda Darwin,
> 
> Terima kasih atas nasehatnya, sebenarnya nakan ingin lanjutkan diskusi
> ini, apalagi mengenai pendapat Presiden Mursi dan bagaimana cara berpakaian
> para wanita di dalam lingkungan keluarganya.  Apakah ada diantara para
> wanita dari keluarga besar Presiden Mursi ini yang berpakaian terbuka aurat ?
> Kalau ternyata tidak ada, apakah bisa kita katakan bahwa dia telah berpikiran
> "sempit" ? sementara dia juga "longgar" karena telah membebaskan cara para
> wanita berpakaian di negaranya ? wanita mana yang dia tuju ? mengingat di
> Mesir ada juga kaum minoritas Koptik, dll. Dalam konteks apa dia
> menyampaikan statement tersebut ? sebagai Presiden dari negara yang majemuk 
> kah ?
> perlu kita kaji lebih lanjut sebelum kita pakai statement dia.
> 
> Menarik memang mendiskusikan istilah "longgar - sempit" dalam arti harfiah
> cara berpakaian wanita dan  istilah "longgar - sempit" dalam arti
> mempraktekkan aturan agama.  Mungkin ada kontra arguments nakan yg kurang pas 
> yg
> sebenarnya bukan direct to mamak personally tapi lebih kepada kalangan yg
> bersikap ngeyel dgn berbagai alasan, sahinggo kesannyo nakan mamojokkan
> mamak... hahaha, ndak mungkin lah.
> Sorry ya Mak, nakan type tembak langsuang. Tulisan mamak yang nakan kagumi
> nakan katokan suko, yang indak satuju, nakan tembak langsuang dalam
> tataran berdiskusi :-), dan nakan raso sah-sah sajo.
> 
> Nakan teringat akan sebuah cerita lamo ttg seorang ulama Arab Saudi yang
> berkunjung ke Indonesia. Ketika beliau mengambil wudhu', beliau berpapasan
> dengan beberapa wanita muslim yg juga mengambil wudhu'. Melihat cara
> berpakaian para wanita tersebut, ulama tersebut menegur langsung para pengurus
> Masjid dengan mengatakan kira-kira seperti ini : "apa kalian tidak berdakwah
> kepada kaum wanita kalian ?"
> 
> Kita tentu sudah paham dgn istilah "longgar - sempit" dalam berpakaian
> wanita. Dalam arti mempraktekkan aturan agama, "longgar - sempit" ini tentunya
> harus memiliki batasan - yang dalam hal ini, sebagai muslim kita harus
> mengacu kepada tuntunan teks Qur'an dan Hadits (sudah pernah disampaikan oleh
> sanak di palanta ini, jadi tidak nakan kutipkan lagi). Adalah lebih pas
> kiranya jika kita kemudian mengambil contoh pada pendapat para ulama tafsir
> mengenai ini dan tidak hanya pada beberapa gelintir orang (tokoh) saja. Nakan
> akan sangat senang jika kemudian ada dunsanak yang bisa menyampaikan
> pendapat dari para ulama tafsir yang membolehkan para wanita muslimah bisa
> membuka aurat di tempat umum.
> 
> Yang nakan kritik adalah pendapat yang menggeneralisir wanita muslimah dgn
> hanya mengambil contoh segelintir pada para wanita yg berjilbab tapi
> kebetulan berakhlaq buruk. Nakan tersinggung, karena semua wanita baligh di
> keluarga nakan berhijab. Kok yang buruknya yg di angkat sebagai contoh ? bukan
> yang baiknya ? Sayangnya pendapat seperti ini sudah sangat berkembang
> secara meluas di kalangan para wanita kita. Ini menjadi semacam "senjata" 
> untuk
> - maaf - istilah nakan : Berkelit. Umumnya alasannya berputar pada dua hal
> : "belum siap" dan "banyak yang berjilbab tapi buruk perangai, mendingan
> nggak berjilbab tapi berakhlaq mulia". Sekarang dikalangan masyarakat bahkan
> muncul istilah yang lebih berbahaya, "tak penting berhijab, yang penting
> hati bersih dan dekat kepada Allah". Menjilbabkan hati, istilahnya. Www,
> nakan jadi bingung sendiri, merasa dekat dengan Allah, tapi aurat terbuka.
> Mungkin karena ke daif an nakan sehingga nakan tidak bisa memahaminya.
> 
> Tapi seperti yang nakan sampaikan sebelumnya, itu adalah pilihan. Yang
> nakan diskusikan bukan pilihannya, tapi alasan yang dibuat untuk menentukan
> pilihan tersebut.
> 
> Ingat kasus pemerkosaan di angkot ? yang kemudian berkembang kepada pro
> kontra cara berpakaian wanita di tempat umum ? Dengan bangganya para feminis
> kemudian ber-rok mini ria berkampanye di bunderan HI, menyatakan bahwa
> bukan pakaian nya yg salah, tapi mata dan hati yang memandang yang salah. 
> Aneh,
> kejahilan macam apa ini ?

Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-08 Thread ronaldpputra
Wa'alaikum Salam,

Sanak Mulyadi, maaf kalau salah panggia dek ndak tahu bara umua...

Jangankan istri presiden Pakistan, bahkan istri Nabi Nuh AS pun indak ikuik 
dakwah beliau...

Sangenek pulo...

Wassalam,
Ronald, 40th. Depok.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Muljadi Ali Basjah" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Wed, 08 Aug 2012 11:31:48 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Ronald Putra, sarato para Pembaco yang 
Budiman.

Tukuak sangenek, baru2 iko ambo mancaliak di-TV istri President Pakistan Asif 
Ali Zardari, nan BARU indak basalendang dan indak bakainkapalo bagai doo. Kalau 
istri baliau nan lamo lah maningga, kan mamakai kain kapalo Benazir Bhutto 
(mantan PM Pakistan).

Baa pulo pandapek para Pembaco doo?

Wassalam,
Muljadi Ali Basjah.
 Original-Nachricht 
> Datum: Wed, 8 Aug 2012 08:54:21 +
> Von: ronaldppu...@gmail.com
> An: rantaunet@googlegroups.com
> Betreff: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

> Mamanda Darwin,
> 
> Terima kasih atas nasehatnya, sebenarnya nakan ingin lanjutkan diskusi
> ini, apalagi mengenai pendapat Presiden Mursi dan bagaimana cara berpakaian
> para wanita di dalam lingkungan keluarganya.  Apakah ada diantara para
> wanita dari keluarga besar Presiden Mursi ini yang berpakaian terbuka aurat ?
> Kalau ternyata tidak ada, apakah bisa kita katakan bahwa dia telah berpikiran
> "sempit" ? sementara dia juga "longgar" karena telah membebaskan cara para
> wanita berpakaian di negaranya ? wanita mana yang dia tuju ? mengingat di
> Mesir ada juga kaum minoritas Koptik, dll. Dalam konteks apa dia
> menyampaikan statement tersebut ? sebagai Presiden dari negara yang majemuk 
> kah ?
> perlu kita kaji lebih lanjut sebelum kita pakai statement dia.
> 
> Menarik memang mendiskusikan istilah "longgar - sempit" dalam arti harfiah
> cara berpakaian wanita dan  istilah "longgar - sempit" dalam arti
> mempraktekkan aturan agama.  Mungkin ada kontra arguments nakan yg kurang pas 
> yg
> sebenarnya bukan direct to mamak personally tapi lebih kepada kalangan yg
> bersikap ngeyel dgn berbagai alasan, sahinggo kesannyo nakan mamojokkan
> mamak... hahaha, ndak mungkin lah.
> Sorry ya Mak, nakan type tembak langsuang. Tulisan mamak yang nakan kagumi
> nakan katokan suko, yang indak satuju, nakan tembak langsuang dalam
> tataran berdiskusi :-), dan nakan raso sah-sah sajo.
> 
> Nakan teringat akan sebuah cerita lamo ttg seorang ulama Arab Saudi yang
> berkunjung ke Indonesia. Ketika beliau mengambil wudhu', beliau berpapasan
> dengan beberapa wanita muslim yg juga mengambil wudhu'. Melihat cara
> berpakaian para wanita tersebut, ulama tersebut menegur langsung para pengurus
> Masjid dengan mengatakan kira-kira seperti ini : "apa kalian tidak berdakwah
> kepada kaum wanita kalian ?"
> 
> Kita tentu sudah paham dgn istilah "longgar - sempit" dalam berpakaian
> wanita. Dalam arti mempraktekkan aturan agama, "longgar - sempit" ini tentunya
> harus memiliki batasan - yang dalam hal ini, sebagai muslim kita harus
> mengacu kepada tuntunan teks Qur'an dan Hadits (sudah pernah disampaikan oleh
> sanak di palanta ini, jadi tidak nakan kutipkan lagi). Adalah lebih pas
> kiranya jika kita kemudian mengambil contoh pada pendapat para ulama tafsir
> mengenai ini dan tidak hanya pada beberapa gelintir orang (tokoh) saja. Nakan
> akan sangat senang jika kemudian ada dunsanak yang bisa menyampaikan
> pendapat dari para ulama tafsir yang membolehkan para wanita muslimah bisa
> membuka aurat di tempat umum.
> 
> Yang nakan kritik adalah pendapat yang menggeneralisir wanita muslimah dgn
> hanya mengambil contoh segelintir pada para wanita yg berjilbab tapi
> kebetulan berakhlaq buruk. Nakan tersinggung, karena semua wanita baligh di
> keluarga nakan berhijab. Kok yang buruknya yg di angkat sebagai contoh ? bukan
> yang baiknya ? Sayangnya pendapat seperti ini sudah sangat berkembang
> secara meluas di kalangan para wanita kita. Ini menjadi semacam "senjata" 
> untuk
> - maaf - istilah nakan : Berkelit. Umumnya alasannya berputar pada dua hal
> : "belum siap" dan "banyak yang berjilbab tapi buruk perangai, mendingan
> nggak berjilbab tapi berakhlaq mulia". Sekarang dikalangan masyarakat bahkan
> muncul istilah yang lebih berbahaya, "tak penting berhijab, yang penting
> hati bersih dan dekat kepada Allah". Menjilbabkan hati, istilahnya. Www,
> nakan jadi bingung sendiri, merasa dekat dengan Allah, tapi aurat terbuka.
> Mungkin karena ke daif an nakan sehingga nakan tidak bisa memahaminya.
> 
> Tapi seperti yang nakan sampaikan sebelumnya, itu 

Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-08 Thread Darwin Bahar
Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakaatuh, Nakan Rina; 

Saya ingin cerita sedikit. 

Dulu saya senang juga menonton acara Mama & Aa di sebuah TV swasta, karena
dikemas apik, humor dan santai, sampai pada suatu saat, ketika seorang
pemirsa curhat, bahwa dia dilarang suaminya berjilbab,  yang lalu dijawab,
jelaskan kepada suami anda, bahwa berjilbab itu perintah Allah, yang
kemudian dijawab kembali oleh si penanya, bagaimana kalau suaminya tetap
melarang. Lalu keluarlah jawaban si Mama yang langsung membuat darah saya
mendidih:

"Terserah anda, pilih Allah atau pilih suami!"

Atau dengan kata lain, sudah, bercerai saja.

Sesederhana itu kah, semematikan itu kah, sadar nggak si Mama itu bahwa dia
sedang berbicara di ruang publik dengan jangkauan yang sangat luas. Terpikir
nggak oleh dia kerusakan yang dapat terjadi, kalau sarannya diikuti, oleh
sipenanya atau pendengar yang mempunyai masalah yang sama. Atau tidak
diikuti, akan tetapi hidup dalam tekanan,  karena sudah menjadi "musuh
Allah" 

Belakangan ini kalau di Mama itu muncul dalam siaran iklan di televisi, saya
jadi jahat, ingin saya menyobek mulutnya yang berbisa itu.

Pertanyaannya kemudian, pernahkah Rasulullah mengajarkan Islam seperti itu
sepanjang hidup beliau yang mulia itu?

Jangankan Rasulullah, ulama-ulama berilmu tinggi dan luas, seperti Buya
Hamka, Prof Qureish Shihab dan Dr Miftah Farid pun tidak.

Dulu saya pernah beberapa kali mendengar di Radio MQ beberapa perempuan yang
mengeluhkan nasibnya karena suaminya ketahuan berselingkuh atau menikah dan
mengatakan,  ingin bercerai saja, Dr Miftah dengan suara lembut selalu
menasehati untuk bertahan, karena dalam perceraian, selalu yang paling
menderita adalah anak-anak, yang tidak pernah meminta kepada ayah bundanya
untuk dilahirkan.

Namun yang seperti si Mama itu jauh-jauh lebih banyak, dengan berbagai versi
dan gaya.

Seperti kita ketahui, Islam diturunkan Allah SWT adalah sebagai
rakmat/kebaikan bagi seluruh makhluknya termasuk manusia. Ini tidak boleh
dibalik, untuk kebaikan Allah. Allah Azza wa Jalla tidak butuh secuil apa
pun dari makhluk ciptaanNya. 

Kalau kita kembali, sejenak mengaji juz Amma, dalam Al Mauun, Allah SWT,
sama sekali tidak butuh pada Shalat kita, bahkan Ia mengancam akan
memasukkan hambanya Shalat hanya sekedar Shalat, tetapi lalai (tidak
khusuk), riya, dan enggan memberikan barang-barang yang berguna bagi sesama,
yang jelas bukan hanya sekadar zakat.

Kita juga sama-sama mengetahui, Al-Quran diturunkan Allah sebagai petunjuk
atau solusi bagi umat manusia dalam menjawab berbagai tantangan zaman.
Tetapi mengapa, sepertinya tidak jarang  terlihat seakan-akan ada distorsi
antara Firman dengan kenyataan.  karena menurut saya yang daif ini, kita
mengabaikan cara yang diajarkan Al-Quran, dengan cara yang penuh hikmah dan
kebijaksanaan.

Jadi, kembali mengenai perintah berjilbab masalahnya bukan soal wajib atau
bukan, tetapi masalah bagaimana cara mengajarkannya, terutama di ruang
publik, karena berbeda dengan hewan, manusia memerlukan proses panjang untuk
belajar. Malahan menurut Rasulullah SAW, belajar itu dari ayunan sampai ke
liang kubur. Tujuan berjilbab bukan hanya agar perempuan menutup auratnya,
akan tetapi supaya  menjadi lebih baik. Dalam perspektif ini lah hendaknya
kita membaca pernyataan Pak Natsir: "Orang yang pakai jilbab itu adalah
sebaik-baiknya muslimah. Tapi yang tidak pakai jilbab jangan dibilang enggak
baik"  

Presiden Mursi,  memberi  perempuan-perempuan Mesir hak memilih pakaian
mereka secara bebas, tentu bukan tidak paham kewajiban perempuan untuk
berjilbab, tetapi tidak ingin menegakkannya melalui undang-undang negara
yang bersifat memaksa, tetapi melalui  edukasi dan advokasi melalui
sekolah-sekolah dan organisasi-organisasi masyarakat sipil, seperti Ikhwanul
Muslimin di Mesir dan NU/Muhammadiyah di Indonesia. Dan itu butuh proses
panjang, sebuah proses yang bahkan tidak pernah berhenti. 

Akhirul kalam, salam untuk menantu, dan peluk cium untuk cucu-cucu mamak di
Batam, termasuk Ayeesa yang tentu sedang lucu-lucunya.

Wallahualam bissawab 

Mamak,
St Bandaro Kayo 

===

--- In rantau...@yahoogroups.com, "Rina Permadi"  wrote:

Mamak Darwin jo adidunsanak palanta nan ambo hormati,

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, 

Maaf ambo bbrp hari ko sekilas ado mamparatian topic panjang ko. anyo sajo
alun sempat ikuik sato diskusi. Ambo berjilbab awalnyo karena orangtua
mewajibkan mode tu, walaupun waktu ambo bajilbab dulu alun ado kewajibab
jatuah ka diri ambo artinyo sabalun ambo baligh. Waktu ketek2 katiko nenek
masih iduik, ambo nan lumayan nyinyia ko acok mempertentangkan sesuatu sebab
mode itulah kami di keluarga diajaan dek Papa, yaitu demokratis sadonyo
punyo hak basuaro jo tantunyo dengan adab-adab kesopanan yang pantas
manuruik norma lingkungan keluarga. 

Ambo masih ingek waktu ambo diingekkan utk bajilbab dek Mama kutiko setamat
SD, ambo protes ka Mama, bukannyo nenek indak bajilbab sebab waktu itu nenek
hanyo manggunoan 'Ceda' (sel

Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-08 Thread Muljadi Ali Basjah
Assalamualikum Wr.Wb. Yth. Para Pambaco nan Budiman.

Sandainyo negara kito memakai UU Islam, sarato bepakaian co urang Arab, nan 
padusinyo pakai Burka sonyo.

Ambopun sabananya mandukuang dan setuju bana.

Sia nan kito nobatkan manjadi Rajo

Kito bueklah kota Jakarta, Padang, indak buliah urang nan ba Agamo lain tingga 
disitu, salain Rumah Ibadat, sadonyonyo dijadikan musajik.

Kok tapiliah gai Gubernur si Ahok, mamarintah hanya buliah dari 
"luar Jekarte" via Monitor.

Amai2 indak buliah nyetir sendiri, pakai Burkah sadonyo.


Sepupu kito nan di Irian Baraik, nan Bakoteka Buliah tapi.. luanyo, pakai 
Baju co urang Arab.

Nan Padusinyo, baitu pulo, bak janonyolah, ...tapi pakai Burkah diluarnyo.

Nan mancopet Kuduang tangan, Nan Korupsi aponyo nan kaa...dikuduang karan 
ehhh?
Accountnyo?

Baa agaknyo ambo setuju seinnyo.

Sakitulah carito angan2, sambia mananti babuko

Wassalam,

Muljadi Ali Basjah.



 Original-Nachricht 
> Datum: Wed, 8 Aug 2012 10:44:57 +
> Von: ronaldppu...@gmail.com
> An: rantaunet@googlegroups.com
> Betreff: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

> Wa'alaikum Salam,
> 
> Sanak Mulyadi, maaf kalau salah panggia dek ndak tahu bara umua...
> 
> Jangankan istri presiden Pakistan, bahkan istri Nabi Nuh AS pun indak
> ikuik dakwah beliau...
> 
> Sangenek pulo...
> 
> Wassalam,
> Ronald, 40th. Depok.
> 
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -Original Message-
> From: "Muljadi Ali Basjah" 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Wed, 08 Aug 2012 11:31:48 
> To: 
> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Bapak Ronald Putra, sarato para Pembaco yang
> Budiman.
> 
> Tukuak sangenek, baru2 iko ambo mancaliak di-TV istri President Pakistan
> Asif Ali Zardari, nan BARU indak basalendang dan indak bakainkapalo bagai
> doo. Kalau istri baliau nan lamo lah maningga, kan mamakai kain kapalo
> Benazir Bhutto (mantan PM Pakistan).
> 
> Baa pulo pandapek para Pembaco doo?
> 
> Wassalam,
> Muljadi Ali Basjah.
>  Original-Nachricht ----
> > Datum: Wed, 8 Aug 2012 08:54:21 +
> > Von: ronaldppu...@gmail.com
> > An: rantaunet@googlegroups.com
> > Betreff: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> > Mamanda Darwin,
> > 
> > Terima kasih atas nasehatnya, sebenarnya nakan ingin lanjutkan diskusi
> > ini, apalagi mengenai pendapat Presiden Mursi dan bagaimana cara
> berpakaian
> > para wanita di dalam lingkungan keluarganya.  Apakah ada diantara para
> > wanita dari keluarga besar Presiden Mursi ini yang berpakaian terbuka
> aurat ?
> > Kalau ternyata tidak ada, apakah bisa kita katakan bahwa dia telah
> berpikiran
> > "sempit" ? sementara dia juga "longgar" karena telah membebaskan cara
> para
> > wanita berpakaian di negaranya ? wanita mana yang dia tuju ? mengingat
> di
> > Mesir ada juga kaum minoritas Koptik, dll. Dalam konteks apa dia
> > menyampaikan statement tersebut ? sebagai Presiden dari negara yang
> majemuk kah ?
> > perlu kita kaji lebih lanjut sebelum kita pakai statement dia.
> > 
> > Menarik memang mendiskusikan istilah "longgar - sempit" dalam arti
> harfiah
> > cara berpakaian wanita dan  istilah "longgar - sempit" dalam arti
> > mempraktekkan aturan agama.  Mungkin ada kontra arguments nakan yg
> kurang pas yg
> > sebenarnya bukan direct to mamak personally tapi lebih kepada kalangan
> yg
> > bersikap ngeyel dgn berbagai alasan, sahinggo kesannyo nakan mamojokkan
> > mamak... hahaha, ndak mungkin lah.
> > Sorry ya Mak, nakan type tembak langsuang. Tulisan mamak yang nakan
> kagumi
> > nakan katokan suko, yang indak satuju, nakan tembak langsuang dalam
> > tataran berdiskusi :-), dan nakan raso sah-sah sajo.
> > 
> > Nakan teringat akan sebuah cerita lamo ttg seorang ulama Arab Saudi yang
> > berkunjung ke Indonesia. Ketika beliau mengambil wudhu', beliau
> berpapasan
> > dengan beberapa wanita muslim yg juga mengambil wudhu'. Melihat cara
> > berpakaian para wanita tersebut, ulama tersebut menegur langsung para
> pengurus
> > Masjid dengan mengatakan kira-kira seperti ini : "apa kalian tidak
> berdakwah
> > kepada kaum wanita kalian ?"
> > 
> > Kita tentu sudah paham dgn istilah "longgar - sempit" dalam berpakaian
> > wanita. Dalam arti mempraktekkan aturan agama, "longgar - sempit" ini
> tentunya
> > harus memiliki batasan - yang dalam hal ini, sebagai muslim kita harus
> > mengacu kepada tuntunan teks Qur'an dan Hadits (sudah pernah disampaikan
> ol

Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-08 Thread Lies Suryadi


Rangkayo Rina,
Bara ka bagalinsam pinsam e debat di lapau ko tantang jilbab, dek awak 
salendang nan jatuah ka bahu ko nan kamek dek awak, sarupo kodah nak daro jo 
amak-abak e nan awak postiangkan kapatang. Antah dek awak urang Minang antah 
kolah. Takana2 juo dek awak bini mamak2 awak maantaan pabukoan ka rumah mintuo 
e: salendang jatuah ka bau, baju barokaik jenjang ka langik, sanggua e iyo 
sabana balenong. Sambareh e gadang2 sagadag roda vespa, ayam songgeng jo talua 
mato kabau mambuek aia salero manitiak pukua 4, he he. 
 
Wassalam,
Suryadi


Dari: Rina Permadi 
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Rabu, 8 Agustus 2012 4:52
Judul: RE: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab


Mamak Darwin jo adidunsanak palanta nan ambo hormati,
 
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,
 
Maaf ambo bbrp hari ko sekilas ado mamparatian topic panjang ko. Hanyo sajo 
alun sempat ikuik sato diskusi. Ambo berjilbab awalnyo karena orangtua 
mewajibkan mode tu, walaupun waktu ambo bajilbab dulu alun ado kewajibab jatuah 
ka diri ambo artinyo sabalun ambo baligh. Waktu ketek2 katiko nenek masih 
iduik, ambo nan lumayan nyinyia ko acok mempertentangkan sesuatu sebab mode 
itulah kami di keluarga diajaan dek Papa, yaitu demokratis sadonyo punyo hak 
basuaro jo tantunyo dengan adab-adab kesopanan yang pantas manuruik norma 
lingkungan keluarga. 
Ambo masih ingek waktu ambo diingekkan utk bajilbab dek Mama kutiko setamat SD, 
ambo protes ka Mama, bukannyo nenek indak bajilbab sebab waktu itu nenek hanyo 
manggunoan ‘Ceda’ (selendang tipis segi empat panjang berenda khas Kamang). 
Penggunaannyopun bukan dibuek Lilik tapi dibuek takah tikuluak tanduak nan 
rapuah jadi ndak nampak pucuaknyo. Walaupun nenek memang salalu mamakai baju 
kuruang basiba artinyo ado tambahan jahitan lain memanjang dibawah langan. 
(foto th 1970an)
Mama hanyo manjawek ambo singkek sajo, Piak, agau tu nio maniru urang-urang 
lamo ko nan kaji kami alun mode kiniko laih. Kami iyo mambaco Quraan tapi 
saisuak indak tantu dek kami tafsirannyo doh. Saisuak bahkan ayat-ayat ko kami 
jadian nyanyian bagai dek mandanga di garamopon (Gramofon). Kini kito makin tau 
walaupun masih baijo-ijo, tantunyo amalan kito harus labiah dari urang saisuak 
nan indak baitu tau tapi alah susah barubah. Itulah sakalumik carito ambo jo 
Mama saisuak katu ambo kaciak-kaciak.
Kiniko ambo yakin sadonyo nan punyo akses jo dunia pendidikan alah semakin tau 
dan mendalami. Tapi saluruhnyo tu tapulang ka diri kito masiang-masiang. Sebab 
iduik ko bukannyo ado diantaro banyak pilihan. Bahkan indak mamiliahpun juo 
adolah sebuah pilihan. Dan ambo menghormati sadonyo pilihan dari 
saudara-saudara, kawan-kawan dan siapun yang ado di sakuliliang ambo. Ibaraik 
buruh goeh, kontrak karajo surang, gaji surang lo kalo macam-macam tantu diri 
surang mampatangguang jawabkan. 
 
MERDEKA…!!!
 
Wassalam
Rina, 34, Batam

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-08 Thread Muljadi Ali Basjah
Assalamualaikum Wr.Wb. Yth. Mak Angah di Santa Kuruih.

Andaikate nak  mamakai Burkah, mane care nak membedzakan antare  CikGu Pompuan2 
 lawa same yang tak lawa?
Bole jadi pakai Nombo-ler atau pakai Name, serupe pemain Sepaktakraw, bernombor 
di bahagian muke/depan dan belakang. 
Amboii lepas tu lawa sanga  tu fesyen-lerrr.

Betol tak Mak Angah?

Wassalam,

Muljadi Ali Basjah

BTW. Semue CikGu laki2, hensem-hensem 






 Original-Nachricht 
> Datum: Wed, 8 Aug 2012 10:45:19 -0700 (PDT)
> Von: Hambo Ciek 
> An: Lapau 
> CC: masrursiddik masrursiddik , Sjamsir Sjarif 
> , Boediman Moeslim 
> Betreff: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

> 
> 
> Message #161187 of 161256 < Prev | Next >  
> Maa Angku JB,DtRJ sarato Adidunsanak nan Basamo, 
> 
> Untuk variasi corak berpakaian, Ambo lampirkan duo foto dari Album Pribadi
> manampakkan pakaian perempuan Minang di duo Era balain occasion (saat,
> kessempatan, peristiwa, upacara), 60 tahun nan lalu (2 April 1954) dan 27
> tahun nan lalu (21 April 1985).
> 
> Foto 1. Acara pertemuan dan perpisahan Guru-guru SR Larak di Penampung, IV
> Angkek, Bukititnggi, 1954.  Begitulah pakaian perempuan biasanya pada
> umumnya di masa itu. Dalam gambar itu, dua Guru yang duduk di depan sebelah
> kiri adalah Pak Guru Siddik (Ayahanda Angku Masrur Siddik, anggota Lapau
> kito), sebalah kanan Pak Guru Sjarif (Ayahanda Sjamsir Sjarif). Laki-laki
> berdiri dibelakang disebelah kiri, Guru Muslim (Ayahanda Budiman Muslim 
> (anggota
> Lapau kito juo). Bagian depan yang duduk telah meninggalkan kita semua.
> 
> Foto 2: Acara resmi (adat dan negara) manaiki Anjung Rumah Gadang dan
> Ulang Tahun ke-10 Taman Mini Indonesia, 21 April 1985).  Pakaian formal dan
> adat.  Upacara ini sangat ramai dikunjungi dengan pakaian dan upascara adat
> mewakili Luhak dan Rantau di Sumatra Barat. Foto yang satu ini, arsip
> pribadi, diambil di atas Anjung Rumah Gadang; dari  kanan ke kiri, Sjamsir
> Sjarif, Pak Gubernur Azwar Anas, Bu Jus Azwar Anas, dan Bu Hasjim Ning. 
> 
> Salam,
> -- MakNgah
> Sjamsir Sjarif
> Di Tapi Riak nan Badabua
> Santa Cruz, California, Wed, August 8, 2012
> 
> Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab 
> 
> Evy nn bijak,iko tambahan senek dari Buya.
> Rasonyo kok 'agak barek 
> pakai jilbab'bagi anak padusi awak,dimulai pakai salendang je lah,kok 
> ingin nio labiah rancak,lilikkan salendang tu di kapalo,kombinasikan jo 
> baju kuruang.
> Tokoh2 wanita Minang dulu aghah Ibu Rohana Kudus, kak 
> Rasuna Said,kak Ratna Sari,kak Rahmah El Yunusiah,Etek Aisyah Amin,Uni 
> Djalinus,Uni DR Zakiah Drajat, pada umumnyo mereka2 pakai kombinasiko.
> Kak Amah(Rahmah) El Junusiah,Pimpinan sekolah Dyniah Putri Pd.Panjang 
> kalau tampil didepan umum selalu pakai salendang balilik tu.
> Caro beliau babusana nn comantu,diwajibkan bagi seluruh siswi Dyniah
> Putri.
> Alangkah angun n cantiknya kelihatan para siswi ini dikala mereka berjalan
> bersama di luar asrama atau pulkamp n waktu belajar.
> Kok tahu JB,karano kakak JB sikola di Dyniah Putri tu.
> Mungkin sanak JB,dd Darwin Bahar dapek mengulas ini karena liau orang
> Pd.Panjang.
> JB,DtRJ,sk Mandahiliang,Padusunan,Pariaman,kini di Bonjer,Jakbar.
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
> 
> 
> From:  Evy Djamaludin  
> Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
> Date: Mon, 6 Aug 2012 20:09:10 -0700 (PDT)
> To: rantaunet@googlegroups.com
> ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
> Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> -- 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
>   1. E-mail besar dari 200KB;
>   2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>   3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> 
> 
> 

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google

Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-08 Thread Lies Suryadi
Ondeh, lapeh taragak ka bini-bini mamak nan lamo maliek postingan 2 petereik 
dari Mak Ngah. 

 
Salam,
Suryadi
 
Dari: Hambo Ciek 
Kepada: Lapau  
Cc: masrursiddik masrursiddik ; Sjamsir Sjarif 
; Boediman Moeslim  
Dikirim: Rabu, 8 Agustus 2012 19:45
Judul: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab



Message #161187 of 161256 < Prev | Next >  
Maa Angku JB,DtRJ sarato Adidunsanak nan Basamo, Untuk variasi corak 
berpakaian, Ambo , mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/   

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-08 Thread Darwin Bahar
Nald, terima kasih atas tanggapan balik, terharu saya membacanya. 

Kalau ada perbedaan sudut pandang antara kita, saya kira saya kira
wajar-wajar saja, antara lain, karena kita memang datang generasi yang
berbeda. 

Saya lahir dan dibesarkan ketika di Padangpanjang amai-amai yang menutup
rambut di ruang publik jauh lebih sedikit ketimbang yang tidak, sedangkan
sekarang, saya berani "mengadu" Padangpanjang dengan kota manapun di Aceh
:). Bedanya kalau di Aceh dengan qanun, di Padangpanjang secara kultural.
Selebihnya Kota Padangpanjang dari dulu sampai sekarang tetap sangat nyaman
didiami. Malah saya tidak ragu mengatakan bahwa Padangpanjang sekarang
merupakan "Solo" kecil, "kecil" di sini  hanya masalah skala, bukan yang
lainnya. Malah dalam pembinaan koperasi, saya rasa kami lebih maju.

Tentang Presiden Mursi, saya sudah menjelaskan pada email saya menjawab
email nakan Rina Permadi.

Kalau dikotomi "sempit"-"longgar" terasa menganggu, saya mohon maaf, dan
tidak saya akan gunakan lagi di waktu yang akan datang.

Selebihnya saya sangat menghormati tekad Ronald untuk tetap mengadvoksi
pemakaian jilbab bagi perempuan di ranah masyarakat sipil, karena melalui
legislasi nampaknya akan semakin sulit.

Sangenek :), pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan permintaan maaf
saya kepada nakan Anwar yang dua hari belakang ini agak jarang mencogap,
saya ingin mencabut kalimat "kalau kail panjang sejengkal, jangan laut
hendak diduga" yang saya tujukan kepada nakan, dengan permohonan maaf yang
sebesar-besarnya, karena kalimat tersebut sebenarnya jauh lebih tepat
ditujukan pada diri saya sendiri.

Wabillahi Taufiq wal Hidayah

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Mamak,

St Bandaro Kayo

 

=

Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab 
Wed Aug 8, 2012 1:55 am (PDT) . Posted by: 
"ronaldppu...@gmail.com" 

Mamanda Darwin,

Terima kasih atas nasehatnya, sebenarnya nakan ingin lanjutkan diskusi ini,
apalagi mengenai pendapat Presiden Mursi dan bagaimana cara berpakaian para
wanita di dalam lingkungan keluarganya.  Apakah ada diantara para wanita
dari keluarga besar Presiden Mursi ini yang berpakaian terbuka aurat ? Kalau
ternyata tidak ada, apakah bisa kita katakan bahwa dia telah berpikiran
"sempit" ? sementara dia juga "longgar" karena telah membebaskan cara para
wanita berpakaian di negaranya ? wanita mana yang dia tuju ? mengingat di
Mesir ada juga kaum minoritas Koptik, dll. Dalam konteks apa dia
menyampaikan statement tersebut ? sebagai Presiden dari negara yang majemuk
kah ? perlu kita kaji lebih lanjut sebelum kita pakai statement dia.

 

Menarik memang mendiskusikan istilah "longgar - sempit" dalam arti harfiah
cara berpakaian wanita dan  istilah "longgar - sempit" dalam arti
mempraktekkan aturan agama.  Mungkin ada kontra arguments nakan yg kurang
pas yg sebenarnya bukan direct to mamak personally tapi lebih kepada
kalangan yg bersikap ngeyel dgn berbagai alasan, sahinggo kesannyo nakan
mamojokkan mamak... hahaha, ndak mungkin lah.

Sorry ya Mak, nakan type tembak langsuang. Tulisan mamak yang nakan kagumi
nakan katokan suko, yang indak satuju, nakan tembak langsuang dalam tataran
berdiskusi :-), dan nakan raso sah-sah sajo.

Nakan teringat akan sebuah cerita lamo ttg seorang ulama Arab Saudi yang
berkunjung ke Indonesia. Ketika beliau mengambil wudhu', beliau berpapasan
dengan beberapa wanita muslim yg juga mengambil wudhu'. Melihat cara
berpakaian para wanita tersebut, ulama tersebut menegur langsung para
pengurus Masjid dengan mengatakan kira-kira seperti ini : "apa kalian tidak
berdakwah kepada kaum wanita kalian ?"

Kita tentu sudah paham dgn istilah "longgar - sempit" dalam berpakaian
wanita. Dalam arti mempraktekkan aturan agama, "longgar - sempit" ini
tentunya harus memiliki batasan - yang dalam hal ini, sebagai muslim kita
harus mengacu kepada tuntunan teks Qur'an dan Hadits (sudah pernah
disampaikan oleh sanak di palanta ini, jadi tidak nakan kutipkan lagi).
Adalah lebih pas kiranya jika kita kemudian mengambil contoh pada pendapat
para ulama tafsir mengenai ini dan tidak hanya pada beberapa gelintir orang
(tokoh) saja. Nakan akan sangat senang jika kemudian ada dunsanak yang bisa
menyampaikan pendapat dari para ulama tafsir yang membolehkan para wanita
muslimah bisa membuka aurat di tempat umum.

Yang nakan kritik adalah pendapat yang menggeneralisir wanita muslimah dgn
hanya mengambil contoh segelintir pada para wanita yg berjilbab tapi
kebetulan berakhlaq buruk. Nakan tersinggung, karena semua wanita baligh di
keluarga nakan berhijab. Kok yang buruknya yg di angkat sebagai contoh ?
bukan yang baiknya ? Sayangnya pendapat seperti ini sudah sangat berkembang
secara meluas di kalangan para wanita kita. Ini menjadi semacam "senjata"
untuk - maaf - istilah nakan : Berkelit. Umumnya alasannya berputar pada dua
hal : &qu

RE: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-10 Thread Rina Permadi
Ajo di Leiden jo dunsanak palanta,

 

Maaf lamo baru ambo baleh email Ajo ko.

Manuruik ambo labiah manih pulo laih kalo salendang nan biaso dipakai jatuah
ka bahu ko dikombinasikan jo jilbab. Di dalam jilbab di sabalah luanyo
salendang. Kalo ado baralek kawin di Bukik salamo ambo caliak akhir2 ko. Iyo
endah-endah nampak dek ambo Jo. Baju kebaya atau kuruang babordir panuah
gaya dek karancang hasil karya rang pambordir batambah baragam.  

 

Dalam acara ko kalualah model-model baju bordiran terbaru langkok jo tarompa
plus jilbab nan maronoinyo. Ambo mancaliaknyo sungguh modis-modis dan tak
kalah anggunnyo dari mode bapakaian caro saisuak tu. 

 

Tahun 1967 waktu tu di Bukik kambang jaik kapalo samek nan indah2 jaitan
urang. Kini ko model pulo baliak jahitan tu hanyo sajo ragam jadi batambah
dan indah-indah. Kalo dulu hanyo jo sanggua sajo. Kini batambah jo jilbab
dan salendang panjang tu. Bukankah hal itu perkembangan nan indah Ajo?

 

Wassalam

Rina, 34, batam

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-10 Thread Rhovant Zulfendi
mohon maaf kepada admin, bagaimana cara nya untuk berhenti menerima notifikasi 
dari group ini? karena saya ingin menindahkan notificasi ke email yang satu 
lagi.. makasi

 
 Regards,


R H O V A N T 

( promotion staff cipaganti group )

office : Jl. Gatot Subroto No 94
Bandung - Jawa Barat




 From: "zubir.a...@gmail.com" 
To: rantaunet@googlegroups.com 
Sent: Tuesday, August 7, 2012 10:55 AM
Subject: Re: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
 

Evy nn bijak,iko tambahan senek dari Buya.
Rasonyo kok 'agak barek pakai jilbab'bagi anak padusi awak,dimulai pakai 
salendang je lah,kok ingin nio labiah rancak,lilikkan salendang tu di 
kapalo,kombinasikan jo baju kuruang.
Tokoh2 wanita Minang dulu aghah Ibu Rohana Kudus, kak Rasuna Said,kak Ratna 
Sari,kak Rahmah El Yunusiah,Etek Aisyah Amin,Uni Djalinus,Uni DR Zakiah Drajat, 
pada umumnyo mereka2 pakai kombinasiko.
Kak Amah(Rahmah) El Junusiah,Pimpinan sekolah Dyniah Putri Pd.Panjang kalau 
tampil didepan umum selalu pakai salendang balilik tu.
Caro beliau babusana nn comantu,diwajibkan bagi seluruh siswi Dyniah Putri.
Alangkah angun n cantiknya kelihatan para siswi ini dikala mereka berjalan 
bersama di luar asrama atau pulkamp  n waktu belajar.
Kok tahu JB,karano kakak JB sikola di Dyniah Putri tu.
Mungkin sanak JB,dd Darwin Bahar dapek mengulas  ini karena liau orang 
Pd.Panjang.
JB,DtRJ,sk Mandahiliang,Padusunan,Pariaman,kini di Bonjer,Jakbar.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone


From:  Evy Djamaludin  
Sender:  rantaunet@googlegroups.com 
Date: Mon, 6 Aug 2012 20:09:10 -0700 (PDT)
To: rantaunet@googlegroups.com
ReplyTo:  rantaunet@googlegroups.com 
Subject: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

 
Reni yang baik,
 
Seperti yang sudah saya ceritakan pada
email yang lalu, maka persoalan jilbab ini terpulang pada kepribadian kita
sebagai perempuan muslimah. Taat atau tidak, sadar atau tidak, paham atau tidak
dalam menjalani agama. 
 
Saya tidak menafikan bahwa "
Umat Muslim saat ini merasa bangga dengan diri mereka bahwa sebagian besar
wanita berbusana tertutup bila hendak bepergian atau bekerja.
Wanita-wanita ini dianggap suci karena mematuhi cara-cara yang ditetapkan
oleh Rasul dan karena merepresentasikan keyakinannya. Wanita Islam
diidentifikasi dengan pemakaian jilbab – konsep yang diajarkan di sekolah,
melalui media, dan bahkan di negara-negara lain pemakaian jilbab menjadi
suatu identitas, misalnya Perancis.
 
Lalu, bagaimana bila ada yang berpendapat
bahwa jilbab yang dikenakan oleh wanita Muslim, dianggap tidak memiliki
landasan dalam kitab Allah dan merupakan suatu suatu produk budaya Arab.
Apalagi disertai dengan cadar. Hal seperti ini yang tengah berkembang
 saat ini.
 
Meskipun kata Kata “Hijab” muncul
dalam Al-Qur’an yaitu dalam Surat 7:46, 17:45, 19:17, 33:53, 38:32, 41:5, dan
42:51. Tetapi tidak ada sekalipun merujuk kepada penutup kepala atau bahkan
berkaitan dengan busana yang diharuskan oleh umat Muslim, kecuali yang tersebut
dalam menata pergaulan mukmin , yaitu MENJAGA PANDANG ! (QS 24 ayat 30 dan 31,
yang ternyata ditujukan kepada KAUM PRIA juga. 
 
Jadi hemat saya,  ada 4 aturan dalam
berbusana  yang juga berlandaskan Al Quran juga,  yaitu :
1. Pakaian Sopan dan baik . 
Begini bunyi ayatnya “Hai anak Adam,
sesungguhnya telah Kami turunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu
dan pakaian yang indah untuk perhiasanmu. Dan pakaian yang sopan adalah
yang terbaik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan
Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Surat 7:26)
 
2. Menutup bagian-bagian tubuh yang
pribadi untuk Pria.  
“Dan sampaikan kepada laki-laki yang
beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya...” (Surat
24:30)
 
3. Menutup Dada. “Katakanlah kepada
wanita yang beriman untuk menahan pandangannya dan menutup kemaluannya,
dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang nampak
padanya. Dan hendaklah mereka menutup dadanya (dengan khimar mereka), dan
janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau
ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau
putera-putera suami mereka, saudara-saudara mereka, atau putera-putera
saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak memiliki keinginan
terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat mereka.
Dan janganlah mereka menendang dengan kaki mereka agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (Surat 24:31).
 
4. Busana sebagai sarana perlindungan.
 “Wahai nabi, katakanlah kepada
istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang yang beriman
untuk menutupkan jilbabnya. Yang demikian itu agar mereka
dikenali dan karenanya tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Surat 33 : 59).
 
Dari 4 a

Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Ahmad Ridha
---
Ahmad Ridha
On Aug 7, 2012 11:55 AM, "Rina Devnita"  wrote:

> memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami.
> boleh keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok
> dipandang mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang
> muslimah dan pakayan  nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau
> ada kemauan???
> malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai
> parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka
> parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya
> tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan..
>
> salam
>
> Rina
>
> --
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di:
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>
>
>
>

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread ZulTan


Kini lah banyak padusi nan pakai jilbab, ndak pakai sarawa lai.

Salam,
ZulTan, L, Bogor


Action cures fear.

-Original Message-
From: Rina Devnita 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 7 Aug 2012 12:46:33 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. boleh 
keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok dipandang 
mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang muslimah dan 
pakayan  nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau ada 
kemauan???

malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai 
parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka 
parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya 
tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan..

salam

Rina

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread zubir . amin
  Zul,apo sarawa tu samo ndak jo celana.Kalau samo io agak risau JB 
mamikiakannyo!He3x
Senek Zul n salamaik Puaso!
  JB,di Bonjer.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: "ZulTan" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 7 Aug 2012 06:06:23 
To: RantauNet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab



Kini lah banyak padusi nan pakai jilbab, ndak pakai sarawa lai.

Salam,
ZulTan, L, Bogor


Action cures fear.

-Original Message-
From: Rina Devnita 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 7 Aug 2012 12:46:33 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. boleh 
keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok dipandang 
mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang muslimah dan 
pakayan  nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau ada 
kemauan???

malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai 
parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka 
parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya 
tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan..

salam

Rina

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread ronaldpputra
Rina,

Pinjam kutipan Rina yo...
"apa sulitnya kalau ada kemauan???"

Ambo satuju bana ...

Wassalam
Ronald 

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rina Devnita 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 7 Aug 2012 12:46:33 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. boleh 
keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok dipandang 
mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang muslimah dan 
pakayan  nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau ada 
kemauan???

malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai 
parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka 
parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya 
tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan..

salam

Rina

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-07 Thread ZulTan


Aha... JB bagaghah mah?
Ambo mangecek'an nan sabananyo.  

Salam,
ZulTan, L, Bogor


Action cures fear.

-Original Message-
From: zubir.a...@gmail.com
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 7 Aug 2012 06:21:33 
To: 
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

  Zul,apo sarawa tu samo ndak jo celana.Kalau samo io agak risau JB 
mamikiakannyo!He3x
Senek Zul n salamaik Puaso!
  JB,di Bonjer.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: "ZulTan" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 7 Aug 2012 06:06:23 
To: RantauNet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab



Kini lah banyak padusi nan pakai jilbab, ndak pakai sarawa lai.

Salam,
ZulTan, L, Bogor


Action cures fear.

-Original Message-
From: Rina Devnita 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 7 Aug 2012 12:46:33 
To: rantaunet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. boleh 
keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok dipandang 
mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang muslimah dan 
pakayan  nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau ada 
kemauan???

malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai 
parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka 
parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya 
tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan..

salam

Rina

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/




-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  

Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-07 Thread sjamsir_sjarif
Angku ZulTan, mungkin baliau takana gaghah urghang awak di Colorado mah...  
Kolor Ado... ?  
-- Nyit Sungut

--- In rantau...@yahoogroups.com, "ZulTan"  wrote:
> 
> Aha... JB bagaghah mah?
> Ambo mangecek'an nan sabananyo.  
> 
> Salam,
> ZulTan, L, Bogor
>  
> Action cures fear.
> 
> -Original Message-
> From: zubir.amin@...
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Tue, 7 Aug 2012 06:21:33 
> To: 
> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
>   Zul,apo sarawa tu samo ndak jo celana.Kalau samo io agak risau JB 
> mamikiakannyo!He3x
> Senek Zul n salamaik Puaso!
>   JB,di Bonjer.
> Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
> 
> -Original Message-
> From: "ZulTan" 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Tue, 7 Aug 2012 06:06:23 
> To: RantauNet@googlegroups.com
> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> Kini lah banyak padusi nan pakai jilbab, ndak pakai sarawa lai.
> 
> Salam,
> ZulTan, L, Bogor
> 
> 
> Action cures fear.
> 
> -Original Message-
> From: Rina Devnita 
> Sender: rantaunet@googlegroups.com
> Date: Tue, 7 Aug 2012 12:46:33 
> To: rantaunet@googlegroups.com
> Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
> Subject: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
> memang fitrah kita sbg wanita banyak dirumah, dan berdandan untuk suami. 
> boleh keluar buat cari tambahan nafkah tentu dgn pakayan yg lebih elok 
> dipandang mata...alangkah sempurnya seorang wanita dgn akhlak seorang 
> muslimah dan pakayan  nya jg mencirikan seorang muslim...apa sulitnya kalau 
> ada kemauan???
> 
> malah kita diperintahkan untuk berdandan dan mempercantik diri juga pakai 
> parfum kalo ada suami di rumah tapi haram hukumnya kalo keluar rumah paka 
> parfum...itu yg saya dapatkan dari pengajian selama ini..darimana dalilnya 
> tentu ada yg lebih mengetahui...mohon ditambahkan..
> 
> salam
> 
> Rina


-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-07 Thread AnwarDjambak
Iyobana tu Kanda Zultan,

Dikampuang ambo di Pyk saisuak urg padusi Pantang bana ba sirawa/sarowa  tu. 
Kanai hariak dek mamaknyo.


Sangenek,





Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
Pyk-Mudiak,,KL, 
 "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-07 Thread sjamsir_sjarif
Tahun 1945 jolong-jolong merdeka ado Pasukan Padusi, angkatan kakak-kakak kami, 
nan namonyo "Puteri Kesatria". Mereka latihan babarih-barih ditanah lapang di 
Biaro.

Kami manonton, pantun kami:
Puteri Kesatria
Urang Padusi basarawa ...

-- MakNgah
--- In rantau...@yahoogroups.com, "AnwarDjambak"  wrote:
>
> Iyobana tu Kanda Zultan,
> 
> Dikampuang ambo di Pyk saisuak urg padusi Pantang bana ba sirawa/sarowa  tu. 
> Kanai hariak dek mamaknyo.
> 
> 
> Sangenek,
> 
> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
> Pyk-Mudiak,,KL, 
>  "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
> 
> -- 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
>   1. E-mail besar dari 200KB;
>   2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>   3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>


-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-07 Thread ZulTan


Nan laki-laki lah sato lo ndak basarawa, pakai pulo salendang.

Mungkin iyo juo, kapalo laki-laki paralu pulo basaok. Iyo bitu Sanak Anwar?

Salam,
ZulTan, L, Bogor


Action cures fear.

-Original Message-
From: "AnwarDjambak" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 7 Aug 2012 07:53:03 
To: RantauNet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Iyobana tu Kanda Zultan,

Dikampuang ambo di Pyk saisuak urg padusi Pantang bana ba sirawa/sarowa  tu. 
Kanai hariak dek mamaknyo.


Sangenek,





Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
Pyk-Mudiak,,KL, 
 "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-07 Thread AnwarDjambak
Iyo bana tu Kanda Zultan,

Apolai saisuak ko eih, urg nan baliak dari Makkah (Haji-red) , tacondo bona 
kalau indak manutuik aurat di tangah rami (bajibab/balilik jo bajubah panjang 
utk nan padusi) jo ba kopiah putiah ka nan kilaki.



Sangenek,










Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
Pyk-Mudiak,,KL, 
 "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Bls: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-07 Thread Rina Devnita
lai mangarati mukasuik disiko ma...ndak pakai sarawa ko tp pakai baju yg dalam 
(longdress), jd tatutuik dr ateh sampai mato kaki..asalkan baju tu jaan 
transparan atau tipis..beko kaki ditutuik jo kaus kaki. jadi auratnyo ndak 
nampak...kalau zaman dulu mmg padusi jangga pakai sarawa karano sarawa untuak 
laki-2 sajo..




 Dari: sjamsir_sjarif 
Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 15:11
Judul: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
 
Tahun 1945 jolong-jolong merdeka ado Pasukan Padusi, angkatan kakak-kakak kami, 
nan namonyo "Puteri Kesatria". Mereka latihan babarih-barih ditanah lapang di 
Biaro.

Kami manonton, pantun kami:
Puteri Kesatria
Urang Padusi basarawa ...

-- MakNgah
--- In rantau...@yahoogroups.com, "AnwarDjambak"  wrote:
>
> Iyobana tu Kanda Zultan,
> 
> Dikampuang ambo di Pyk saisuak urg padusi Pantang bana ba sirawa/sarowa  tu. 
> Kanai hariak dek mamaknyo.
> 
> 
> Sangenek,
> 
> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
> Pyk-Mudiak,,KL, 
>  "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
> Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile
> 
> -- 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
>   1. E-mail besar dari 200KB;
>   2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>   3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>


-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Bls: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-07 Thread Sri Yansen
klo buliah tahu iko Uni Rina nan ma yo.sa angkatan jo Mak Ngah yo, akrab 
bana gaya bahaso nyo...  :)

wassalam
Sri Yansen/Tanjung/Lk/41+/-asa painan



>
> Dari: Rina Devnita 
>Kepada: "rantaunet@googlegroups.com"  
>Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 17:15
>Judul: Bls: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
>
>lai mangarati mukasuik disiko ma...ndak pakai sarawa ko tp pakai baju yg dalam 
>(longdress), jd tatutuik dr ateh sampai mato kaki..asalkan baju tu jaan 
>transparan atau tipis..beko kaki ditutuik jo kaus kaki. jadi auratnyo ndak 
>nampak...kalau zaman dulu mmg padusi jangga pakai sarawa karano sarawa untuak 
>laki-2 sajo..
>
>
>
>
> Dari: sjamsir_sjarif 
>Kepada: rantaunet@googlegroups.com 
>Dikirim: Selasa, 7 Agustus 2012 15:11
>Judul: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab
> 
>Tahun 1945 jolong-jolong merdeka ado Pasukan Padusi, angkatan kakak-kakak 
>kami, nan namonyo "Puteri Kesatria". Mereka latihan babarih-barih ditanah 
>lapang di Biaro.
>
>Kami manonton, pantun kami:
>Puteri Kesatria
>Urang Padusi basarawa ...
>
>-- MakNgah
>--- In rantau...@yahoogroups.com, "AnwarDjambak"  wrote:
>>
>> Iyobana tu Kanda Zultan,
>> 
>> Dikampuang ambo di Pyk saisuak urg padusi Pantang bana ba sirawa/sarowa  tu. 
>> Kanai hariak dek mamaknyo.
>> 
>> 
>> Sangenek,
>> 
>> Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
>> Pyk-Mudiak,,KL, 
>>  "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
>> Sent from BlackBerry®
 smartphone powered by U Mobile
>> 
>> -- 
>> -- 
>> .
>> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>> ===
>> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>> - DILARANG:
>>   1. E-mail besar dari 200KB;
>>   2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>>   3. One Liner.
>> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>> - Hapus
 footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & 
>> mengganti subjeknya.
>> ===
>> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>>
>
>
>-- 
>-- 
>.
>* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>===
>UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>- DILARANG:
>  1. E-mail besar dari 200KB;
>  2. E-mail attachment, tawarkan
 di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>  3. One Liner.
>- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
>subjeknya.
>===
>Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/
>
>
>
>
>
>
-- 
>-- 
>.
>* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
>wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
>http://groups.google.com/group/RantauNet/~
>* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
>===
>UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
>- DILARANG:
>1. E-mail besar dari 200KB;
>2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
>3. One Liner.
>- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
>http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
>- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
>- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
>- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
>subjeknya.
>===
>Berhenti, b

Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-07 Thread tutimalano

Dulu ibu,nenek,etek d kampuang manih bana baju kuruangnyo Lapang,namonyo baju 
kugruang basibak,Kini kok lai bona pakai Baju dalam tapi d cetaknyo badan,
Nan basagawa urang laki2 sajo dulu,
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "AnwarDjambak" 
Sender: rantaunet@googlegroups.com
Date: Tue, 7 Aug 2012 08:51:56 
To: RantauNet@googlegroups.com
Reply-To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: Re: Bls: Bls: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

Iyo bana tu Kanda Zultan,

Apolai saisuak ko eih, urg nan baliak dari Makkah (Haji-red) , tacondo bona 
kalau indak manutuik aurat di tangah rami (bajibab/balilik jo bajubah panjang 
utk nan padusi) jo ba kopiah putiah ka nan kilaki.



Sangenek,










Alhaqirwalfaqir-AnwarDjambak44-, kamanakan Dt. Rajo Malano (Maulana) 
Pyk-Mudiak,,KL, 
 "Maminteh Sabalun Hanyuik!" 
Sent from BlackBerry® smartphone powered by U Mobile

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/



-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Syaikh Yusuf Estes... Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab

2012-08-06 Thread Akmal N. Basral
Dubai International Holy Qur'an Award ke-16 bulan lalu mamiliah Dr. Syaikh 
Yusuf Estes ko sabagai "Islamic Personality of The Year 2012" berkat dakwahnyo 
salamo iko, antaro lain mabantu labiah dari 1.000 urang masuak Islam di 
saluruah dunia. Katiko SYE pindah kayakinan dari seorang penginjil menjadi 
muslim, agak menggegerkan AS di tahun 1991 dek karano baliau sekaligus "mambao" 
tigo denominasi gereja juo basyahadaik, tamasuak ayah kandung no nan juo 
pendeta (reverend) dan surang sahabaiknyo pastur Katolik.

Manuruik SYE dalam situs pribadinyo (www.yusufestes.com) info indak "convert" 
(pindah keyakinan) ke Islam, melainkan "revert" (kembali) ka Islam sasuai hadis 
Nabi bahwa setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah/Islam, namun urang tuo nan 
manjadian anak-anak tu Yahudi, Nasrani, Majusi.

Salam,

Akmal N. Basral 

Sent from my iPad2

On Aug 7, 2012, at 5:31 AM, "Darwin Bahar"  wrote:

> Iyo lah Dinda. Kok dipaturuikkan pulo kecek Buya Yusuf Estes ko di siko, a 
> pulo katenggang Ciek Unieng Elly Kasim beko :)
> 
> Salam dari sabaliek bumi
> 
> Wassalam, HDB-SBK (L, 69)
> 
>  
> 
> --- In rantau...@yahoogroups.com, ajo duta  wrote:
> >
> > Sanak,
> > 
> > Ado pulo ulama bapandapek suara perempuan juga aurat. Yusuf Estes, pastor 
> > nan kudian jadi imam di US, sapaham jo itu. Waktu kami maundang beliau 
> > untuk ceramah, inyo mengeritik ditampilkannyo qoriah di pembukaan acara. 
> > Padahal kito tahu banyak pejuang wanita Islam  yang ikut berperang dan 
> > memimpin pasukan. Baa caronyo memberi komando,  kalau suaronyo aurat pulo. 
> > Baa gak ati?
> 
> >
> 
> > 2012/8/6 wannofri samry 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
>  
> -- 
> -- 
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
> - DILARANG:
> 1. E-mail besar dari 200KB;
> 2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
> 3. One Liner.
> - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
> http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
> - Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
> subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
>  
>  
>  

-- 
-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. E-mail besar dari 200KB;
  2. E-mail attachment, tawarkan di sini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://forum.rantaunet.org/showthread.php?tid=1
- Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/





Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan Memberi

2013-12-16 Thread Renny Sy
DaMal

Mama Fatma adalah Fatma Pasha, yg mana diceritakan msh keturunan Kara
Mustafa Pasha

Adegan lagi seru film habisbasambuang...jd terkesan seperti sinetron

Kasihan mamaku antri jam 4 dpt jam 7 terkantuk2 jadinyaakhirnya...minta
beliin novelnya

Renny.Bintara
Sesekali menikung dari topik serius dan berat di Palanta ko, ambo ingin
sharing saketek pengalaman ambo kemarin seharian jo induak bareh dan
anak-anak di akhia pakan.

Satalah pekan lalu kami manonton "Sokola Rimba" dari buku (non-fiksi) bajua
samo karya Butet Manurung (versi Inggris bajudua "The Jungle School") yang
pernah masuk ke dalam Suku Kubu di Jambi dan mengajar anak-anak di sana,
pekan ini ado duo film Indonesia nan rancak, yakni "99 Cahaya di Langit
Eropa" dan "Soekarno". Timeline di social media agak lebih heboh dengan
"Soekarno" dek karano pado saat premiere hari Kamih kapatang, kalua pulo
keputusan Pengadilan Niaga untuk menghentikan peredaran film tu sabagai
akibat "cakak" Rachmawati dengan Hanung Bramantyo, sang sutradara. (Aa
problem utamo mereka silakan dibrowse, banyak linknyo).

Tapi ambo mamiliah maajak anak-anak ambo manonton "99 Cahaya" yang berasal
dari buku berjudul sama karya Hanum Rais & Rangga Almahendra. Iko buku
cukuik laris meski ambo alun sampek mambaco pulo. Nan ambo tahu cumo
sapotong data: Hanum Rais adolah putri Amien Rais.

Masuak bioskop, ambo caliek katigo wajah putri ambo indak talalu
basumangek. "Mereka pikir seperti Ketika Cinta Bertasbih," bisiak istri
ambo. KCB bukan berarti indak rancak, tapi memang kurang bisa dikunyah oleh
anak SD-SMP.

1/
Adegan pertama dibuka. Sepotong wajah Wina, Austria, dengan segala
kesibukan yang memerangkap Hanum (juga namanya sebagai tokoh film) yang
sedang di kota itu mengikuti suaminya Rangga, kandidate doktor. Gambar
tajam. Indah. "Picturesque" kalau meminjam istilah para penggemar kartu pos
romantis.

Lalu adegan pindah di sebuah kelas dengan guru perempuan (berbahasa Jerman)
menjelaskan tentang salah satu fase kehadiran tentara Turki di bumi Eropa.
Anak-anak mendengarkan, seorang anak lelaki bule yang jahil langsung
mengolok-olok Ayse, bocah perempuan asal Turki yang berhijab. Ayse balas
menunjuk teman (lelaki) lainnya yang mengenakan kupluk, macam penyanyi hip
hop, "kalau dia boleh pakai itu, kenapa saya tidak?" katanya dengan suara
kekanak-kanakan yang lantang.

Baru beberapa menit itu saja suasana Eropa sudah hadir jauh lebih kuat
dibandingkan dalam film "Ainun & Habibie" karena para pemain "lokal"
(berbahasa Jerman) tampil dengan porsi lebih intens.

Ayse punya seorang ibu bernama Fatma Khan, perempuan muda cantik khas Turki
yang ingin bekerja tapi selalu ditolak. Dan secara kebetulan, Hanum pernah
melihat penolakan terhadap Fatma terjadi di depan matanya. Setelah Hanum
dan Fatma berkenalan, di sebuah tempat kursus bahasa Jerman, Hanum bertanya
apa yang menyebabkan Fatma sulit mendapat kerja padahal dia pintar? Fatma
tersenyum sambil menunjuk hijabnya, "mungkin karena ini." Hanum terpana.
Dia sendiri tak berhijab.

Sementara Rangga, suami Hanum, punya masalahnya sendiri di kampus
(berkaitan dengan jadwal konsultasi dengan Profesor pembimbing yang selalu
tabrakan dengan waktu shalat Jumat, kesulitan mendapatkan makanan halal,
atau harus shalat di ruangan kampus berbarengan dengan mahasiswa Buddha
yang sedang membakar shio), sisi lain cerita yang bergerak paralel adalah
kesibukan baru Hanum bersama Fatma, yang makin sering jalan bersama.

Satu ketika saat mereka minum kopi di sebuah cafe bersama Ayse, Hanum
mendengar dua lelaki pirang di dekatnya meledek Turki, dan Islam, melalui
croissant yang mereka makan. Hanum yang marah ingin langsung menegur, tapi
Fatma menenangkan. "Jangan. Saya punya cara lain untuk mengatasi soal ini.
Kamu harus pelajari soal seperti ini," katanya seraya memanggil pelayan.
(Untuk tidak menganggu pengalaman menonton yang lain, elemen kejutan dari
adegan ini tak akan ambo ceritakan. Tapi indah sekali. Hanum tercengang
melihat ide Fatma. Dan ambo rasa, penonton yang belum membaca buku aslinya
pun, akan tercengang seperti ambo juga). Kelak, cara itu juga dilakukan
Hanum terhadap tetangga apartemennya, juga seorang lelaki bule, yang sering
menunjukkan rasa tidak senangnya terhadap kehadiran Hanum dan Rangga.

Hanum semakin jauh masuk ke dalam lingkaran pertemanan Fatma dan
kawan-kawannya, yang ternyata mendedikasikan diri mereka untuk menjadi
"duta Islam" yang ramah bagi lingkungan. Slogan mereka, "Be the best muslim
agent. Spread the peace", dll. Dan mereka tak hanya bicara, juga
membuktikannya.

Dari Fatma barulah Hanum tahu, bahwa di Wina ada beberapa tempat bersejarah
yang merupakan warisan kebesaran peradaban Islam. Mereka mengunjungi itu
satu persatu. Dari Fatma pula Hanum mendapat informasi, bahwa segala
informasi itu berasal dari Marion Latimer, seorang ilmuwan Prancis, mualaf,
yang bekerja di Arab World Institute.

Kelak menjelang pengujung film, Hanum bisa bertemu dengan Marion di Paris,
dan peneliti itu mengajaknya ke

RE: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan Memberi

2013-12-16 Thread Rina Permadi
Pak Kusie jo adidunsanak,

 

Ambo alah mambaco buku Sakola Rimba ko beberapa bulan nan lewat.

Banyak hal nan menarik untuk disimak disitu

Sebab Si Bontet (Butet Manurung) menuliskan semua catatannyo ko pas kutiko
setelah terjadi  kisah tu waktu di rimbo.  Seperti menulis diary.

 

Satu hal nan ambo ingek bana adolah penghargaan Urang Rimba terhadap
perempuan.

Mereka sangat kaget dan tidak percaya katiko si Butet ko single dan
dipadiakn sajo masuak rimbo tanpa pengawalan laki-laki. Hal nan sangat
bertentangan jo adat dan adab rimba. Mereka tidak pernah membiarkan seorang
perempuan berkeliaran keluar rumah tanpa didampingi sebab bagi mereka hal
itu adalah perbuatan yg sangat kejam thd perempuan. Dan yang menggelikan
lagi, perempuan bisa begitu sangat berkuasa akan suaminya sehingga apabila
kembali dari berburu dan tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan
akan dimaki habis-habisan dan ajaibnya si suami hanya menerimanya dengan
ikhlas, sabar dan tetap menyayangi istri mereka. Sangat nampak kalau
perempuan mendapat tempat khusus bagi masyarakat rimba.

 

Walaupun ternyata Butet Kristen tapi  inyo ndak nio urang rimbo jadi Kristen
pulo, tapi hanyo nio urang rimba tu pintar tidak 'lolo' sehingga gampang
dikerjain dan ditipu dek 'orang terang' bangsa awak nan beradab menurut awak
ko. Dimano hal iko banyak terjadi katiko terjadi transaksi dagang jo mereka.

 

Bahkan diceritakan di akhir buku kalau seorang muridnya yg pintar masuk
Islam, dia ikut senang dan gembira walaupun dia tidak mengerti apakah itu
baik dan bagus bagi mereka yang aslinya beragama Rimba.

 

Btw, menyenangkan juo membaca yg ringan2 ko dan mokasih info film lainnyo yg
direkomendaikan.

 

 

Wassalam

Rina, 36, Batam

 

 

From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] On
Behalf Of Akmal Nasery Basral
Sent: Monday, December 16, 2013 2:23 PM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan
Memberi

 

Sesekali menikung dari topik serius dan berat di Palanta ko, ambo ingin
sharing saketek pengalaman ambo kemarin seharian jo induak bareh dan
anak-anak di akhia pakan.

 

Satalah pekan lalu kami manonton "Sokola Rimba" dari buku (non-fiksi) bajua
samo karya Butet Manurung (versi Inggris bajudua "The Jungle School") yang
pernah masuk ke dalam Suku Kubu di Jambi dan mengajar anak-anak di sana,
pekan ini ado duo film Indonesia nan rancak, yakni "99 Cahaya di Langit
Eropa" dan "Soekarno". Timeline di social media agak lebih heboh dengan
"Soekarno" dek karano pado saat premiere hari Kamih kapatang, kalua pulo
keputusan Pengadilan Niaga untuk menghentikan peredaran film tu sabagai
akibat "cakak" Rachmawati dengan Hanung Bramantyo, sang sutradara. (Aa
problem utamo mereka silakan dibrowse, banyak linknyo).

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Grup 
Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+berhenti berlangga...@googlegroups.com .
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/groups/opt_out.


Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan Memberi

2013-12-16 Thread Akmal Nasery Basral
Tarimo kasih ateh koreksi Renny. Iyo bana, namonyo Fatma Pasha. Yang pakai
fam "Khan" itu nan kawan si Rangga dari Pakistan.

Wakatu si Fatma bilang inyo katurunan Kara Mustapha Pasha, anak ambo nan
tangah nyeletuk, "Jangan-jangan Pasha Ungu  juga keturunan Kara Mustapha
Pasha," keceknyo.

Film tapaso dikuduang dek karano talampau panjang kalau adegan di Cordova
Spanyol dijadikan satu, Ren.

Wah, antrinyo lamo juo yo Ren. Kami kapatang alhamdulillah normal sajo,
mungkin dek karano ado "Soekarno" nan diputa basamo.

Wass,

ANB


Pada 16 Desember 2013 16.38, Renny Sy  menulis:

> DaMal
>
> Mama Fatma adalah Fatma Pasha, yg mana diceritakan msh keturunan Kara
> Mustafa Pasha
>
> Adegan lagi seru film habisbasambuang...jd terkesan seperti
> sinetron
>
> Kasihan mamaku antri jam 4 dpt jam 7 terkantuk2
> jadinyaakhirnya...minta beliin novelnya
>
> Renny.Bintara
> Sesekali menikung dari topik serius dan berat di Palanta ko, ambo ingin
> sharing saketek pengalaman ambo kemarin seharian jo induak bareh dan
> anak-anak di akhia pakan.
>
> Satalah pekan lalu kami manonton "Sokola Rimba" dari buku (non-fiksi)
> bajua samo karya Butet Manurung (versi Inggris bajudua "The Jungle School")
> yang pernah masuk ke dalam Suku Kubu di Jambi dan mengajar anak-anak di
> sana, pekan ini ado duo film Indonesia nan rancak, yakni "99 Cahaya di
> Langit Eropa" dan "Soekarno". Timeline di social media agak lebih heboh
> dengan "Soekarno" dek karano pado saat premiere hari Kamih kapatang, kalua
> pulo keputusan Pengadilan Niaga untuk menghentikan peredaran film tu
> sabagai akibat "cakak" Rachmawati dengan Hanung Bramantyo, sang sutradara.
> (Aa problem utamo mereka silakan dibrowse, banyak linknyo).
>
> Tapi ambo mamiliah maajak anak-anak ambo manonton "99 Cahaya" yang berasal
> dari buku berjudul sama karya Hanum Rais & Rangga Almahendra. Iko buku
> cukuik laris meski ambo alun sampek mambaco pulo. Nan ambo tahu cumo
> sapotong data: Hanum Rais adolah putri Amien Rais.
>
> Masuak bioskop, ambo caliek katigo wajah putri ambo indak talalu
> basumangek. "Mereka pikir seperti Ketika Cinta Bertasbih," bisiak istri
> ambo. KCB bukan berarti indak rancak, tapi memang kurang bisa dikunyah oleh
> anak SD-SMP.
>
> 1/
> Adegan pertama dibuka. Sepotong wajah Wina, Austria, dengan segala
> kesibukan yang memerangkap Hanum (juga namanya sebagai tokoh film) yang
> sedang di kota itu mengikuti suaminya Rangga, kandidate doktor. Gambar
> tajam. Indah. "Picturesque" kalau meminjam istilah para penggemar kartu pos
> romantis.
>
> Lalu adegan pindah di sebuah kelas dengan guru perempuan (berbahasa
> Jerman) menjelaskan tentang salah satu fase kehadiran tentara Turki di bumi
> Eropa. Anak-anak mendengarkan, seorang anak lelaki bule yang jahil langsung
> mengolok-olok Ayse, bocah perempuan asal Turki yang berhijab. Ayse balas
> menunjuk teman (lelaki) lainnya yang mengenakan kupluk, macam penyanyi hip
> hop, "kalau dia boleh pakai itu, kenapa saya tidak?" katanya dengan suara
> kekanak-kanakan yang lantang.
>
> Baru beberapa menit itu saja suasana Eropa sudah hadir jauh lebih kuat
> dibandingkan dalam film "Ainun & Habibie" karena para pemain "lokal"
> (berbahasa Jerman) tampil dengan porsi lebih intens.
>
> Ayse punya seorang ibu bernama Fatma Khan, perempuan muda cantik khas
> Turki yang ingin bekerja tapi selalu ditolak. Dan secara kebetulan, Hanum
> pernah melihat penolakan terhadap Fatma terjadi di depan matanya. Setelah
> Hanum dan Fatma berkenalan, di sebuah tempat kursus bahasa Jerman, Hanum
> bertanya apa yang menyebabkan Fatma sulit mendapat kerja padahal dia
> pintar? Fatma tersenyum sambil menunjuk hijabnya, "mungkin karena ini."
> Hanum terpana. Dia sendiri tak berhijab.
>
> Sementara Rangga, suami Hanum, punya masalahnya sendiri di kampus
> (berkaitan dengan jadwal konsultasi dengan Profesor pembimbing yang selalu
> tabrakan dengan waktu shalat Jumat, kesulitan mendapatkan makanan halal,
> atau harus shalat di ruangan kampus berbarengan dengan mahasiswa Buddha
> yang sedang membakar shio), sisi lain cerita yang bergerak paralel adalah
> kesibukan baru Hanum bersama Fatma, yang makin sering jalan bersama.
>
> Satu ketika saat mereka minum kopi di sebuah cafe bersama Ayse, Hanum
> mendengar dua lelaki pirang di dekatnya meledek Turki, dan Islam, melalui
> croissant yang mereka makan. Hanum yang marah ingin langsung menegur, tapi
> Fatma menenangkan. "Jangan. Saya punya cara lain untuk mengatasi soal ini.
> Kamu harus pelajari soal seperti ini," katanya seraya memanggil pelayan.
> (Untuk tidak menganggu pengalaman menonton yang lain, elemen kejutan dari
> adegan ini tak akan ambo ceritakan. Tapi indah sekali. Hanum tercengang
> melihat ide Fatma. Dan ambo rasa, penonton yang belum membaca buku aslinya
> pun, akan tercengang seperti ambo juga). Kelak, cara itu juga dilakukan
> Hanum terhadap tetangga apartemennya, juga seorang lelaki bule, yang sering
> menunjukkan rasa tidak senangnya terhadap kehadiran Hanum dan Rangga.
>

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan Memberi

2013-12-16 Thread Renny Sy
Damal

karno kami nonton di Depok, bawok rombongan ponakan2...film Soekarnopun
untuk jam 5 itu full, lumayan peminat penonton film Indonesia di Depok
heheheh

nah sabalun film di puta ado promo film akan tayang " *Tenggelamnya Kapal
Van der Wijck"  *ala kanai kontrak pulo ntuak nonton basamo jo baliak...tp
ambo sarankan ponakan ntuak nonton siang2 sajo..kalau bisa jam patamo
bioskop di buka wkwkwkwkkwkasihan mamakufaktor umur yg ndak
bisa bagadang...la tabiaso lalok sore...


wak tunggu celoteh uda soal film "





*Tenggelamnya Kapal Van der Wijck"*

Renny.Bintara


Pada 16 Desember 2013 17.52, Akmal Nasery Basral menulis:

> Tarimo kasih ateh koreksi Renny. Iyo bana, namonyo Fatma Pasha. Yang pakai
> fam "Khan" itu nan kawan si Rangga dari Pakistan.
>
> Wakatu si Fatma bilang inyo katurunan Kara Mustapha Pasha, anak ambo nan
> tangah nyeletuk, "Jangan-jangan Pasha Ungu  juga keturunan Kara Mustapha
> Pasha," keceknyo.
>
> Film tapaso dikuduang dek karano talampau panjang kalau adegan di Cordova
> Spanyol dijadikan satu, Ren.
>
> Wah, antrinyo lamo juo yo Ren. Kami kapatang alhamdulillah normal sajo,
> mungkin dek karano ado "Soekarno" nan diputa basamo.
>
> Wass,
>
> ANB
>
>
> Pada 16 Desember 2013 16.38, Renny Sy  menulis:
>
> DaMal
>>
>> Mama Fatma adalah Fatma Pasha, yg mana diceritakan msh keturunan Kara
>> Mustafa Pasha
>>
>> Adegan lagi seru film habisbasambuang...jd terkesan seperti
>> sinetron
>>
>> Kasihan mamaku antri jam 4 dpt jam 7 terkantuk2
>> jadinyaakhirnya...minta beliin novelnya
>>
>> Renny.Bintara
>> Sesekali menikung dari topik serius dan berat di Palanta ko, ambo ingin
>> sharing saketek pengalaman ambo kemarin seharian jo induak bareh dan
>> anak-anak di akhia pakan.
>>
>> Satalah pekan lalu kami manonton "Sokola Rimba" dari buku (non-fiksi)
>> bajua samo karya Butet Manurung (versi Inggris bajudua "The Jungle School")
>> yang pernah masuk ke dalam Suku Kubu di Jambi dan mengajar anak-anak di
>> sana, pekan ini ado duo film Indonesia nan rancak, yakni "99 Cahaya di
>> Langit Eropa" dan "Soekarno". Timeline di social media agak lebih heboh
>> dengan "Soekarno" dek karano pado saat premiere hari Kamih kapatang, kalua
>> pulo keputusan Pengadilan Niaga untuk menghentikan peredaran film tu
>> sabagai akibat "cakak" Rachmawati dengan Hanung Bramantyo, sang sutradara.
>> (Aa problem utamo mereka silakan dibrowse, banyak linknyo).
>>
>> Tapi ambo mamiliah maajak anak-anak ambo manonton "99 Cahaya" yang
>> berasal dari buku berjudul sama karya Hanum Rais & Rangga Almahendra. Iko
>> buku cukuik laris meski ambo alun sampek mambaco pulo. Nan ambo tahu cumo
>> sapotong data: Hanum Rais adolah putri Amien Rais.
>>
>> Masuak bioskop, ambo caliek katigo wajah putri ambo indak talalu
>> basumangek. "Mereka pikir seperti Ketika Cinta Bertasbih," bisiak istri
>> ambo. KCB bukan berarti indak rancak, tapi memang kurang bisa dikunyah oleh
>> anak SD-SMP.
>>
>> 1/
>> Adegan pertama dibuka. Sepotong wajah Wina, Austria, dengan segala
>> kesibukan yang memerangkap Hanum (juga namanya sebagai tokoh film) yang
>> sedang di kota itu mengikuti suaminya Rangga, kandidate doktor. Gambar
>> tajam. Indah. "Picturesque" kalau meminjam istilah para penggemar kartu pos
>> romantis.
>>
>> Lalu adegan pindah di sebuah kelas dengan guru perempuan (berbahasa
>> Jerman) menjelaskan tentang salah satu fase kehadiran tentara Turki di bumi
>> Eropa. Anak-anak mendengarkan, seorang anak lelaki bule yang jahil langsung
>> mengolok-olok Ayse, bocah perempuan asal Turki yang berhijab. Ayse balas
>> menunjuk teman (lelaki) lainnya yang mengenakan kupluk, macam penyanyi hip
>> hop, "kalau dia boleh pakai itu, kenapa saya tidak?" katanya dengan suara
>> kekanak-kanakan yang lantang.
>>
>> Baru beberapa menit itu saja suasana Eropa sudah hadir jauh lebih kuat
>> dibandingkan dalam film "Ainun & Habibie" karena para pemain "lokal"
>> (berbahasa Jerman) tampil dengan porsi lebih intens.
>>
>> Ayse punya seorang ibu bernama Fatma Khan, perempuan muda cantik khas
>> Turki yang ingin bekerja tapi selalu ditolak. Dan secara kebetulan, Hanum
>> pernah melihat penolakan terhadap Fatma terjadi di depan matanya. Setelah
>> Hanum dan Fatma berkenalan, di sebuah tempat kursus bahasa Jerman, Hanum
>> bertanya apa yang menyebabkan Fatma sulit mendapat kerja padahal dia
>> pintar? Fatma tersenyum sambil menunjuk hijabnya, "mungkin karena ini."
>> Hanum terpana. Dia sendiri tak berhijab.
>>
>> Sementara Rangga, suami Hanum, punya masalahnya sendiri di kampus
>> (berkaitan dengan jadwal konsultasi dengan Profesor pembimbing yang selalu
>> tabrakan dengan waktu shalat Jumat, kesulitan mendapatkan makanan halal,
>> atau harus shalat di ruangan kampus berbarengan dengan mahasiswa Buddha
>> yang sedang membakar shio), sisi lain cerita yang bergerak paralel adalah
>> kesibukan baru Hanum bersama Fatma, yang makin sering jalan bersama.
>>
>> Satu ketika saat mereka minum kopi di sebuah cafe bersama Ayse, Hanum

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan Memberi

2013-12-16 Thread Akmal Nasery Basral
Iyo Rky Rina, sacaro teknis itu memang diary.
Ambo batamu jo Bontet tahun lalu di Makassar International Writer Festival,
saat itu inyo maluncuakan buku nan versi Inggrih "The Jungle School" dan
memantau versi Sokola Rimba nan ado di tampek saketek di lua kota Makassar.
Jadi Sokola Rimba pun alah ado cabangnyo pulo.

Kalau liek foto Bontet, tampangnyo serius. Tanyato urangnyo humoris.

Kalau "99 Cahaya" alah diputa di Batam, nontonlah sakaluarga. Sabananyo itu
itu sensitif dan tema barek. Tapi dek karano dibungkuih gambar-gambar
indah, dan dialog nan agak cair, banyak sisipan humor pulo (terutama dalam
kesibukan kampus Rangga jo kawan-kawannyo), maka tema barek soal menjadi
minoritas di tengah suasana nan indak salalu mandukuang tu menjadi enak
diikuti.

Memang film ko labiah sarupo promo tampek-tampek wisata atau dokudrama di
NatGeo Channel dek karano konflik cerita (eksterior maupun interior berupa
pergolakan batin sang tokoh) indak dieksplorasi bana. Tapi sebagai tontonan
keluarga yang cukup mendidik, iko suai bana di tengah gempuran sinetron TV
yang banyak dibuek sakaandak hati sang pemilik PH.

Wass,

ANB
Cibubur


Pada 16 Desember 2013 17.27, Rina Permadi  menulis:

>  Pak Kusie jo adidunsanak,
>
>
>
> Ambo alah mambaco buku Sakola Rimba ko beberapa bulan nan lewat.
>
> Banyak hal nan menarik untuk disimak disitu
>
> Sebab Si Bontet (Butet Manurung) menuliskan semua catatannyo ko pas kutiko
> setelah terjadi  kisah tu waktu di rimbo.  Seperti menulis diary.
>
>
>
> Satu hal nan ambo ingek bana adolah penghargaan Urang Rimba terhadap
> perempuan.
>
> Mereka sangat kaget dan tidak percaya katiko si Butet ko single dan
> dipadiakn sajo masuak rimbo tanpa pengawalan laki-laki. Hal nan sangat
> bertentangan jo adat dan adab rimba. Mereka tidak pernah membiarkan seorang
> perempuan berkeliaran keluar rumah tanpa didampingi sebab bagi mereka hal
> itu adalah perbuatan yg sangat kejam thd perempuan. Dan yang menggelikan
> lagi, perempuan bisa begitu sangat berkuasa akan suaminya sehingga apabila
> kembali dari berburu dan tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan
> akan dimaki habis-habisan dan ajaibnya si suami hanya menerimanya dengan
> ikhlas, sabar dan tetap menyayangi istri mereka. Sangat nampak kalau
> perempuan mendapat tempat khusus bagi masyarakat rimba.
>
>
>
> Walaupun ternyata Butet Kristen tapi  inyo ndak nio urang rimbo jadi
> Kristen pulo, tapi hanyo nio urang rimba tu pintar tidak ‘lolo’ sehingga
> gampang dikerjain dan ditipu dek ‘orang terang’ bangsa awak nan beradab
> menurut awak ko. Dimano hal iko banyak terjadi katiko terjadi transaksi
> dagang jo mereka.
>
>
>
> Bahkan diceritakan di akhir buku kalau seorang muridnya yg pintar masuk
> Islam, dia ikut senang dan gembira walaupun dia tidak mengerti apakah itu
> baik dan bagus bagi mereka yang aslinya beragama Rimba.
>
>
>
> Btw, menyenangkan juo membaca yg ringan2 ko dan mokasih info film lainnyo
> yg direkomendaikan.
>
>
>
>
>
> Wassalam
>
> Rina, 36, Batam
>
>
>
>
>
> *From:* rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] *On
> Behalf Of *Akmal Nasery Basral
> *Sent:* Monday, December 16, 2013 2:23 PM
> *To:* rantaunet@googlegroups.com
> *Subject:* [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen &
> Kemampuan Memberi
>
>
>
> Sesekali menikung dari topik serius dan berat di Palanta ko, ambo ingin
> sharing saketek pengalaman ambo kemarin seharian jo induak bareh dan
> anak-anak di akhia pakan.
>
>
>
> Satalah pekan lalu kami manonton "Sokola Rimba" dari buku (non-fiksi)
> bajua samo karya Butet Manurung (versi Inggris bajudua "The Jungle School")
> yang pernah masuk ke dalam Suku Kubu di Jambi dan mengajar anak-anak di
> sana, pekan ini ado duo film Indonesia nan rancak, yakni "99 Cahaya di
> Langit Eropa" dan "Soekarno". Timeline di social media agak lebih heboh
> dengan "Soekarno" dek karano pado saat premiere hari Kamih kapatang, kalua
> pulo keputusan Pengadilan Niaga untuk menghentikan peredaran film tu
> sabagai akibat "cakak" Rachmawati dengan Hanung Bramantyo, sang sutradara.
> (Aa problem utamo mereka silakan dibrowse, banyak linknyo).
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MSc

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen & Kemampuan Memberi

2013-12-16 Thread ajo duta
Nakan Akmal. sebelum tabaco signature "saya bukan humas". ambo akan
menyentil kok Akmal manulihnyo seperti "humas" nan mambuek urang gregetan.
Jempol untuk iko/

Bisa buek resensi film tu di milis umum, sehingga ajo bisa fwdkan ka nan
lain.

Resensinya bagus punya.

*---*
*"Komunitas RN Harus Hidup Terus Melebihi Usia Kami Yang Tua-tua Ini"
(Bunda Nizmah pada acara HUT RN 20 Tahun)*

Wassalaamu'alaikum
Dutamardin Umar (aka. Ajo Duta),
17/8/1947, suku Mandahiliang, gala Bagindo
Gasan Gadang Pariaman - Tebingtinggi Deli -
Jakarta - Sterling, Virginia USA



2013/12/16 Akmal Nasery Basral 

> Iyo Rky Rina, sacaro teknis itu memang diary.
> Ambo batamu jo Bontet tahun lalu di Makassar International Writer
> Festival, saat itu inyo maluncuakan buku nan versi Inggrih "The Jungle
> School" dan memantau versi Sokola Rimba nan ado di tampek saketek di lua
> kota Makassar. Jadi Sokola Rimba pun alah ado cabangnyo pulo.
>
> Kalau liek foto Bontet, tampangnyo serius. Tanyato urangnyo humoris.
>
> Kalau "99 Cahaya" alah diputa di Batam, nontonlah sakaluarga. Sabananyo
> itu itu sensitif dan tema barek. Tapi dek karano dibungkuih gambar-gambar
> indah, dan dialog nan agak cair, banyak sisipan humor pulo (terutama dalam
> kesibukan kampus Rangga jo kawan-kawannyo), maka tema barek soal menjadi
> minoritas di tengah suasana nan indak salalu mandukuang tu menjadi enak
> diikuti.
>
> Memang film ko labiah sarupo promo tampek-tampek wisata atau dokudrama di
> NatGeo Channel dek karano konflik cerita (eksterior maupun interior berupa
> pergolakan batin sang tokoh) indak dieksplorasi bana. Tapi sebagai tontonan
> keluarga yang cukup mendidik, iko suai bana di tengah gempuran sinetron TV
> yang banyak dibuek sakaandak hati sang pemilik PH.
>
> Wass,
>
> ANB
> Cibubur
>
>
> Pada 16 Desember 2013 17.27, Rina Permadi  menulis:
>
>   Pak Kusie jo adidunsanak,
>>
>>
>>
>> Ambo alah mambaco buku Sakola Rimba ko beberapa bulan nan lewat.
>>
>> Banyak hal nan menarik untuk disimak disitu
>>
>> Sebab Si Bontet (Butet Manurung) menuliskan semua catatannyo ko pas
>> kutiko setelah terjadi  kisah tu waktu di rimbo.  Seperti menulis diary.
>>
>>
>>
>> Satu hal nan ambo ingek bana adolah penghargaan Urang Rimba terhadap
>> perempuan.
>>
>> Mereka sangat kaget dan tidak percaya katiko si Butet ko single dan
>> dipadiakn sajo masuak rimbo tanpa pengawalan laki-laki. Hal nan sangat
>> bertentangan jo adat dan adab rimba. Mereka tidak pernah membiarkan seorang
>> perempuan berkeliaran keluar rumah tanpa didampingi sebab bagi mereka hal
>> itu adalah perbuatan yg sangat kejam thd perempuan. Dan yang menggelikan
>> lagi, perempuan bisa begitu sangat berkuasa akan suaminya sehingga apabila
>> kembali dari berburu dan tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan
>> akan dimaki habis-habisan dan ajaibnya si suami hanya menerimanya dengan
>> ikhlas, sabar dan tetap menyayangi istri mereka. Sangat nampak kalau
>> perempuan mendapat tempat khusus bagi masyarakat rimba.
>>
>>
>>
>> Walaupun ternyata Butet Kristen tapi  inyo ndak nio urang rimbo jadi
>> Kristen pulo, tapi hanyo nio urang rimba tu pintar tidak ‘lolo’ sehingga
>> gampang dikerjain dan ditipu dek ‘orang terang’ bangsa awak nan beradab
>> menurut awak ko. Dimano hal iko banyak terjadi katiko terjadi transaksi
>> dagang jo mereka.
>>
>>
>>
>> Bahkan diceritakan di akhir buku kalau seorang muridnya yg pintar masuk
>> Islam, dia ikut senang dan gembira walaupun dia tidak mengerti apakah itu
>> baik dan bagus bagi mereka yang aslinya beragama Rimba.
>>
>>
>>
>> Btw, menyenangkan juo membaca yg ringan2 ko dan mokasih info film lainnyo
>> yg direkomendaikan.
>>
>>
>>
>>
>>
>> Wassalam
>>
>> Rina, 36, Batam
>>
>>
>>
>>
>>
>> *From:* rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantaunet@googlegroups.com] *On
>> Behalf Of *Akmal Nasery Basral
>> *Sent:* Monday, December 16, 2013 2:23 PM
>> *To:* rantaunet@googlegroups.com
>> *Subject:* [R@ntau-Net] (OOT) Jilbab Bunda Maria, Betawi Kristen &
>> Kemampuan Memberi
>>
>>
>>
>> Sesekali menikung dari topik serius dan berat di Palanta ko, ambo ingin
>> sharing saketek pengalaman ambo kemarin seharian jo induak bareh dan
>> anak-anak di akhia pakan.
>>
>>
>>
>> Satalah pekan lalu kami manonton "Sokola Rimba" dari buku (non-f