[silatindonesia] Bahan untuk penyusunan program self-defense

2007-03-22 Terurut Topik dasaman_allaria
Bacaan bagus.

Street 101

http://www.selfdefenseforums.com/forums/
showthread.php?t=158highlight=marc+mcyoung

Website Marc McYoung

http://www.nononsenseselfdefense.com/

Bahasan khusus mengenai Martial-Art vs. Self-Defense
http://www.nononsenseselfdefense.com/MAandSD.htm



Re: [silatindonesia] Re: kapan ke Gerak Gulung?

2007-03-22 Terurut Topik Amal Ihsan
Kalo malem bis emang udh gak ada. Tapi masih ada KRL (kereta rel listrik) 
kang. KRL emang udh gak ada jam 9 malem. Tapi jam 12 malem suka lewat kereta 
setan. Siapa tahu kita bisa numpang dan wawancara masinisnya, Ghost Rider.  
hehehe 

Btw, di Bogor kan banyak aliran silat. Kang yang bisa rekomen aliran laen yang 
ada disono?  

On 03/22/2007 03:58 pm, Y a n w e k a wrote:
 siap Bos, Insya Allah saya ikut dech, bogor yaaa,
 wah makin asik kalo ada yg mo minjemin (ngenterin) pake mobil, kalau
 kemaleman nggak ada bus hihih


   - Original Message -
   From: Yudhy Haryantho
   To: silatindonesia@yahoogroups.com
   Sent: Thursday, March 22, 2007 3:43 PM
   Subject: [silatindonesia] Re: kapan ke Gerak Gulung?


   Ok deh Mas Amal, ntar saya konfirm dulu ke guru yang di Bogor. Kalo
   udah ok ntar aku kabarin

   u-d

   --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Amal Ihsan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Btw, kapan Mas Yudhi punya waktu buat kita wawancara ke gerak gulung?
   
Sy belum fit banget setelah terkapar hampir 2 minggu tapi skr udah

   masuk kerja

lage, jd kalo cuman jalan-jalan ke Bogor mah kuat.
   
Banyak yang mau ikut tuh, aryanav dan didit udah nyanggupin nemenin.

   Kang yan

kumaha?
   
On 03/22/2007 01:19 pm, Yudhy Haryantho wrote:
 Begitu juga kang Iwan, selalu menjadi 'korban'nya pak

   Bambang..he..he..

 Buat Mas Eko mudah2an cepet sembuh ya...

 --- In silatindonesia@yahoogroups.com, Agus Suprayogi asis@ wrote:
  tidak usah minta maaf mas  kang iwan itu selalu berpikiran

 positif kok,

  buktinya pak bambang cingkrik goning seri menjadi korban pkiran

 positifnnya

  kang iwan...
 
  At 22-03-2007 05:01 +, you wrote:
  maap maap kang Iwan.. jangan marah ya.
  
  regards.
  
  --- In
   
   mailto:silatindonesia%40yahoogroups.comsilatindonesia@yahoogroups.com,
   
  iwan setiawan wan711225@
  
  wrote:
ter..lalu
   
   
nb: yang jago itu uda Alda
wans
   
Alda Amtha dala3000@ wrote:
sama deh mas Yan, mau kasih komentar ah...
   
begini, maksud dari tulisan ini sebenarnya baik, yaitu agar
kita berpikiran positif. cuma konsep berpikirnya yg ane kagak
setuju. tulisan ini secara sederhana bilang bahwa daripada A
lebih baik

 B dan

dg sendirinya your problem solved daripd belajar silat

   lbh baik

kita berpikiran positif aja, itu cukup. bagi saya, ini

   terlalu

menyederhanakan persoalan dunia.. CMIIW begini deh,
coba misalnya sampean secara gak sengaja nyenggol kang Iwan di

   jalanan,

terus krn rasa bersalah, anda turun dan buru2 menghampiri

   beliau...

ane jamin sebelum sempet ngomong babibu... biasanya (ini
beneran

 lho,

biasanyagak ditambah atau dikurang) anda akan babak belur

 atau ada

bagian tubuh yg patah lah, paling enteng tulang hidung...

   hehehe

terus apakah anda masih bisa berpikiran positif saat itu..?!

   coba

misalnya, krn anda juga berlatih silat, secara naluri pada

   saat anda

menghampiri kang Iwan, anda akan berada dalam posisi menutup

 diri thdp

serangan lawan, yg otomatis kang Iwan krn kesaktiannya yg
sangat tinggi, langsung menyadari wah ni orang gak bisa
main2...

   nah pada

saat anda minta maaf dg tulus dan bersedia mengganti semua

   kerugian,

dg jiwa ksatrianya kang Iwan jg langsung berpikiran positif dan
memaafkan anda. dan kalo saat itu proyeknya lg sukses, kang

   Iwan gak

akan minta ganti rugi kpd anda sepeserpun jg nah

   inilah yg

disebut berpikiran positif..
   
Islam mengajarkan kpd kita untuk selalu berusaha. kita harus

   bisa

pasrah, 100% correct, tapi juga diwajibkan untuk berbuat

 sesuatu. kita

diminta utk sanggup menerima takdir Allah tapi kita juga

   diberi hak

untuk berdoa kepadaNya agar kita diberikan pelindunganNya. Kita
disuruh bertebaran dimuka bumi ini untuk berusaha mendapatkan
penghidupan yg baik nah salah satu bentuk usaha anda adalah
berlatih silat. dg silat kita insya Allah sehat, penuh

   percaya diri,

dan mampu berpikiran positif.
   
salam pencak silat.
Alda Amtha
asistennya kang Iwan Setiawan
   
--- In

   mailto:silatindonesia%40yahoogroups.comsilatindonesia@yahoogroups.com,

   Y a n w e k a yanwedya@
  
wrote:
 Mau kasih komentar ah, bahwa banyak sekali (terutama dari

 kalangan

tertentu) yang hanya sekedar tahu tentang silat baru dari

   kulitnya

saja, dan mereka mengatakan bahwa belajar silat itu syrik,

 klenik dll.

   

Re: [silatindonesia] Art of Combat

2007-03-22 Terurut Topik Andika Priyandana
Art of Combat, punyanya sapa tuh?Cornelia ya seleb, ak lupa. Suaminya ya si 
Lalwani itu...


- Original Message 
From: Amal Ihsan [EMAIL PROTECTED]
To: silatindonesia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, 22 March, 2007 7:15:29 PM
Subject: [silatindonesia] Art of Combat

Usulan: 

Kyknya Kang Iwan dkk, harus banyak cari bahan perbandingan ke program2 
self-defense yg skr banyak ditawarin. Apa sih yg diajarin di program2 itu? 
kita cari tau dan kita bikin yg lebih bagus. 

Kalo kata temen yg pernah liputan soal itu, programnya biasa aja tuh. Gak ada 
yg istimewa. Cuman latihan beladiri biasa sm sedikit bekal landasan teori 

Yang paling penting, bahan pengajarannya harus berangkat dari situasi nyata 
yang mungkin dihadapi sehari-hari, lalu coba dicarikan solusi beladirinya. 
Misalnya, gimana kalau dipiting pas jalan dari belakang atau ditodong dari 
depan pas lagi didalem angkot. 

Kalo ada milis member yg tertarik, mending gabung latihan ke padepokan aja. 
Kalo latihan Cikalong sm H. Aziz misalnya, belajar self-defense juga. Kita 
bisa tanya masalah2 beladiri dan nanti diajarkan langsung sm beliau praktek 
solusinya, bukan cuma teorinya. 

Sebagai bahan perbandingan, ini ada tulisan temen sy di Koran Tempo. 

Bela Diri Tempur
Koran Tempo, Ahad, 28 Januari 2007, halaman C1 

Bayangkan, suatu malam Anda berjalan di tengah lorong yang gelap sendirian. 
Tiba-tiba sekelompok orang datang menyerbu dan menguras harta benda Anda. 
Melawan berarti menentang maut. Apalagi di Kota Jakarta yang sangat rawan 
kejahatan ini. Nyawa seperti tak berarti.

Menghadapi situasi di atas, siapa pun bisa panik. Tapi hal itu tidak terjadi 
jika Anda memiliki keahlian bela diri. Mungkin inilah yang ada di benak Maria 
Dwianto, 37 tahun. Ibu dua anak ini rajin berlatih bela diri. Bukan pada 
perguruan pencak silat, karate, atau taekwondo, Maria memilih sebuah tempat 
bernama Art of Combat.

Sudah lima tahun dia berlatih di sana. Maria belum pernah mengalami kejadian 
yang menyeramkan semacam di atas. Tapi ini penting untuk pertahanan diri, 
katanya. Maria menganggap berlatih di tempat ini menggembirakan. Karena itu, 
tak terbersit kelelahan yang sangat saat tangannya memukul-mukul Ipunching 
padI.

Bagi perempuan, berlatih bela diri memang amat perlu. Mengingat banyaknya 
kejahatan yang menimpa kaum ini. Menurut Mikhael M. Lalwani, pelatih Art of 
Combat, konsep utama latihan yang diajarkan menekankan pada pertahanan diri. 
Selebihnya sebagai bentuk latihan kebugaran alami, strategi keamanan, dan 
meditasi. Keseluruhannya dipelajari dalam lima tingkatan, dari tingkat dasar 
sampai mahir.

Tak seperti seni bela diri lainnya, yang mematahkan lawan dengan aturan jurus, 
Iart of combatI bersifat bebas. Setiap peserta dapat mematahkan lawan 
dengan jurus apa pun yang diadaptasi dari berbagai seni bela diri, antara 
lain karate, IaikidoI , dan IThai boxingI. 

Pertama kali latihan, peserta diajari teknik dasar saja, seperti posisi kaki 
serta pukulan lurus dan melingkar. Yang selanjutnya adalah variasi, yang 
jumlahnya bisa ribuan gerakan. Menurut Rama--sapaan akrab Mikhael--lawan yang 
akan dihadapi (di luar) tidak selalu mengeluarkan serangan yang sama. Karena 
itu, serangan balik yang diajarkan juga langsung mematikan lawan di 
bagian-bagian tertentu, seperti leher dan kemaluan.

Satu sesi latihan dilakukan selama sekitar dua jam. Latihan diawali dengan doa 
bersama, kemudian dilanjutkan dengan peregangan otot dan sendi. Berikutnya 
Icardio kickboxingI , antara lain pukulan bayangan dan Iheavy lifting 
boxingI serta mencari target dengan Ipunching padI. 

Ini kemudian diikuti dengan simulasi bertempur, yang disebut Isparing 
partnerI. Peserta dapat berpasangan dua orang, tiga, bahkan lebih. Di tahap 
ini, latihan paling lama berlangsung. Diakhiri dengan relaksasi atau meditasi 
yang biasanya disukai mereka yang berusia di atas 40 tahun.

Rama mengatakan, meski seseorang telah belajar dan mahir dalam bela diri ini, 
ia menekankan tetap memperhitungkan kekuatan lawan. Jangan konyol, katanya. 
Pusat latihan Art of Combat ada di Jalan Dharmawangsa Raya Nomor 8, Kebayoran 
Baru. Tertarik berlatih? (martha warta silaban)

On 03/22/2007 05:15 pm, dasaman_allaria wrote:
 Bacaan bagus.

 Street 101

 http://www.selfdefe nseforums. com/forums/
 showthread.php? t=158highlight= marc+mcyoung

 Website Marc McYoung

 http://www.nononsen seselfdefense. com/

 Bahasan khusus mengenai Martial-Art vs. Self-Defense
 http://www.nononsen seselfdefense. com/MAandSD. htm





___ 
All New Yahoo! Mail – Tired of unwanted email come-ons? Let our SpamGuard 
protect you. http://uk.docs.yahoo.com/nowyoucan.html

[Non-text portions of this message have been removed]



Jembatan Silaturahmi Pesilat Indonesia
http://www.silatindonesia.com (Situs Utama)
http://www.silatindonesia.com/pustaka/ (Archive Milis)
http://www.silatindonesia.com/forum/ (Webforum)
http://silatindonesia.multiply.com 

[silatindonesia] GS vs TP

2007-03-22 Terurut Topik Amal Ihsan
Maksudnya Thifan Pokhan? Hehehe...

Sy kenal beberapa praktisi Thifan. Sebagian memang berpandangan sempit dgn 
beranggapan beladirinya yg paling shahih. Sy pernah berdebat sengit dengan 
salah seorang diantaranya. Kalau argumentasinya sudah terdesak, dia akan 
membentak sy: Ente ini gak ngerti akidah!! 

Sy sih santai saja, krn sy beranggapan justru krn sy ngerti akidah Islam, sy 
memiliki pandangan yg berbeda. Sy pikir orang2 seperti ini ada di tiap aliran 
beladiri, termasuk pencak silat.  

Masalahnya, kita tdk bisa menyalahkan alirannya. Sy tau orang2 silat yg 
sombong, tinggi hati dan gemar meremehkan orng lain. Tp sy lebih banyak kenal 
orang2 silat yang ramah, rendah hati, senang bersilahturahmi dan mengajarkan 
ilmunya.

Sy kenal orang2 Thifan yg picik, tapi sy lebih banyak tau orang2 Thifan yg 
tawadhu, berpikiran terbuka dan senang menambah saudara. 

Sy pernah berdialog dengan orang yg bertahun-tahun belajar Thifan yang sudah 
menguasai daht (tenaga dalam) racun hawa dingin dari tangannya. Kawan sy ini 
menghargai beladiri lain dan justru menganjurkan sy belajar pencak silat!!

Dia lalu menceritakan kisah yang sangat menarik; 

==Suatu waktu di bulan puasa, beberapa orang, termasuk kawan sy, menunaikan 
itikaf di suatu masjid di daerah Tebet. Kebetulan banyak dari mereka yg hadir 
adalah praktisi Thifan. Sambil menunggu sahur, beberapa diantaranya ngobrol 
soal beladiri. Seorang diantaranya lantas bercerita soal aliran pencak silat 
yang disebut Gerak Saka. 

Merasa tertarik, beberapa hadirin lantas meminta orang itu untuk memperagakan 
beberapa jurus Gerak Saka di halaman masjid. Orang itu lantas memperagakan 
beberapa jurus. Begitu melihat jurus yg sederhana dan aneh itu, hadirin 
kontan menertawakannya. 

Orang itu tidak marah, tetapi justru meminta orang yang hadir untuk menjajal 
ilmunya. Seorang praktisi Thifan maju untuk mencobanya. Praktisi Thifan ini 
sudah belajar Thifan hampir 2 tahun. Lawannya, juga sdh hampir 2 th belajar 
Gerak Saka. Jadi seimbang.  

Begitu berdiri berhadapan, keduanya saling meminta untuk menyerang. Pesilat 
Gerak Saka itu lantas tiba2 meraih wajah praktisi Thifan yang segera mundur 
sambil melancarkan tendangan. Tangan kiri pesilat Gerak menangkis sambil maju 
dan dua tangannya kembali menyerang. Orang terkaget-kaget dengan kecepatan 
pukulan dan tendangan praktisi Thifan yang tampak beruntun datang dari segala 
arah. Tetapi lawannya melayaninya dengan tenang sambil merangsek maju. Bak! 
buk! bik! sret! Praktisi Thifan tampak keteteran! dan...praktisi Thifan itu 
akhirnya jatuh! Thifan, yang kuat dipukul pake balok, yang punya pukulan 
beracun, kalah oleh silat yang sederhana! 

Orang2 kaget. Yang bersila langsung berdiri. Yang didalam masjid langsung 
keluar. Yang menjatuhkan mengulurkan tangan. Yang jatuh menyambutnya. 
keduanya berpelukan. Orang2 bertepuk tangan dan tertawa. Yang pasti, kita 
seperti disadarkan, silat yang sederhana ternyata begitu efektif dan ampuh, 
kata kawan saya.  

Bertahun-tahun kemudian, sy bertemu dgn Pak Sani dan mengkonfirmasi cerita 
ini. Ternyata praktisi Gerak itu adalah salah seorang muridnya yang tergolong 
lambat dalam belajar. Kagak bisa2 ane ajarin. Tapi orangnye tekun, jadinye 
lama-lama jadi jago juga die, katanya sambil tertawa.  

Sy tdk mengatakan Gerak Saka lebih hebat dari Thifan. Tidak ada satu aliran 
yang lebih hebat, lebih efektif dari yg lain. Semua aliran beladiri sama 
efektifnya dan sama manfaatnya. Semuanya bergantung pada situasi dan kondisi 
pertarungan serta ketekunan dan tujuan penguasaan praktisi yang bersangkutan.  

Beladiri Islami? Sy punya pendapat sendiri. Lain kali kita diskusi soal itu. 
Udh malem. AC kantor makin dingin  

On 03/22/2007 06:54 pm, Andika Priyandana wrote:
 Sekedar menambahkan, zaman saya masih kul ada salah satu teman saya cewek
 sempat memutuskan tidak mau mengikuti latihan silat lagi karena saat
 mengikuti suatu kegiatan agama .(sengaja tidak saya sebutkan
 namanya, tetapi teman2 pasti tahu. Intinya kegiatan ini jika dilakukan bisa
 mengusir jin/syaiton. Praktiknya biasanya para pasien dalam jumlah banyak
 berkumpul, kemudian dibacakan bacaan Quran (paling sering dari kaset
 sekaman). Kalau ada yang tubuhnya didiami jin/setan, biasanya dia bakal
 kejang2). Kembali ke...inti, saat temen saya ikut acara itu dia sempat
 merasa tidak enak badan saat di tengah acara, oleh sang ustadz kemudian
 ditanya, Kamu ikut silat ya? (inti kata di sini adalah SILATnya). Jujur
 saja saat mendengar cerita tersebut saya sempet rada emosi karena kayanya
 silat digeneralisir jelek dan ilmu hitam semua. Sementara beladiri TP yang
 sangat banyak dipakai orang hijau dibilang sebagai beladiri murni dan
 islami. Sebelah mananya Islami? Buat saya sih semua yang memiliki arti dan
 manfaat positif itu Islami biarpun tanpa embel2 Arab sekalipun.


 - Original Message 
 From: Y a n w e k a [EMAIL PROTECTED]
 To: silatindonesia@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, 21 March, 2007 

[silatindonesia] Re: mas Eko Hadi sakit....

2007-03-22 Terurut Topik Alda Amtha
welcome back mas Amal.. 2 minggu lalu ane udh siap2 mau ikutan
berkunjung ke gerak saka

regards

--- In silatindonesia@yahoogroups.com, Amal Ihsan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Jadi menurut kang iwan, mas eko cuman pengen bolos kerja selama 5 hari? 
 hehehe...  
 
 Kalau begitu yang iri bukan dokternya, tapi mas eko yg iri sama
kita2 yg sakit 
 duluan; Aduh, enak juga sakit, iso turu seharian neng rumah,
pikirnya. 
 Hehehe...
 
 Kita doain aja mas eko bisa pulih cepat, apapun penyakitnya...   
 
 On 03/22/2007 03:20 pm, iwan setiawan wrote:
  saya tadi telpon mas Eko.katanya sih sakitnya gejala
typhustapi
  setelah saya ngomong lebih jauh kayaknya berita itu agak kurang
  meyakinkanpasalnya begini sabtu kan latihan Cikalong, trus dia
juga
  latihan Sabeni, trus ketemuan ama anggota forum, nah kayaknya sih lagi
  antisipasi nyimpen tenaga cadangan buat hadirkarena kalo gak
tampil
  prima ntar kan gimana kata dunia ...? Kan lumayan 5 hari istirahat
 
Trus lagi mas Eko kan bukan orang yang suka musimorang laen
musim
  sakit dia seneng musim duren ama musim latihan.kalo dilihat dari
  keadaannya sih kayaknya sih cuma ingin toleransi sama
istrinyakalo dia
  juga bisa sakittapi siapa tau gak?
 
Kalo ada dokter bilang mas Eko sakitmungkin dokternya iri
 
Soalnya habis pertemuan kemarenorang yang bisa meng off kan
mikro
  biologi itu selain pak Bambang Margaluyu ternyata teman kita ini
udah mulai
  tahu.mas Eko ini hebat lho sekali dengar teorinya langsung bisa
  ikuti hebatkan? Nah menurut beliau, semua ini gampang.tapi
satu
  yang belum dia ketemuinyakni saklar nya...
 
dan pesannya cuma satu  don't try this at home.
 
 
  salam...
 
wans
  Ian Samsudin [EMAIL PROTECTED] wrote:
Semoga cepat sembuh untuk pendekar supersakti kita yaitu
Mas Eko
  he he he Buat temen-temen lain juga harap jag akondisi...tadi
aku baru
  nengok temen yang juga kena tipus ..lagi musim katanya. Obatnya ya
  isitirahat. Kata dokter typhus bisa juga diakrenakan kecapean,
makan tidak
  teratur dengan asupan gizi yang asal-asala dan perubahan cuaca
yang drastis
  (seperti saat ini di Jkt: pagi hujan, siang panas terik, malam
  gerah/mendung, subuh ujan, dst) yang bikin daya tahan tubuh kita
semakin
  lemah..
 
  Sekali lagi semoga lekas sembuh untuk sesepuhnya sesepuh Forum,
Mas EKo..
 
  tabik,
  Ian S
 
  Agus Suprayogi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Akhirnya Pendekar Super Sakti sakit juga.wah, temen2 yang lain
harus
  siap2 dan jaga kesehatan khususnya PENDEKAR SANGAT SAKTI kang
iwan yang
  suka ngeledekin temen2 yang sakit, siap2 nanti ada serangan gaib dari
  makhluk yang bernama kuman typus.tapi saya yakin kang iwan
yang paling
  sakti di forumm. haaa2x
 
  At 22-03-2007 13:28 +0700, you wrote:
  Aduh, emang lagi musimnya nih. Setelah agus, anav dan sy, skr
giliran mas
  Eko.
  Mudah-mudahan beliau yang terakhir kena tipus.
  
  Oya, buat kang yan, aryanav, didit, yudhy, agus sup, kang kiki,
fasabeni
   dan yg lain, terima kasih banyak buat kiriman doanya pas sy
sakit. Kita
   doain mas eko cepet sembuh...
  
  amal
  
  On 03/22/2007 11:40 am, Alda Amtha wrote:
temans,
   
ternyata sejago2nya pendekar Eko Hadi, beliau gagal mempertahankan
diri dari serangan kuman2 tipus akibatnya mas Eko harus
beristirahat di rumah selama 5 hari.
   
semoga cepat sembuh mas Eko..
   
regards.
 
  Mengerti akan orang lain adalah pandai, mengerti akan diri
sendiri adalah
  bijaksana. Menaklukkan orang lain adalah kuat tubuhnya,
menaklukkan diri
  sendiri adalah kuat batinnya. Yang puas akan keadaan diri sendiri
adalah
  kaya raya, yang memaksakan kehendaknya adalah orang nekat. Yang
tahu akan
  kedudukannya akan berlangsung mati dalam kebenaran berarti panjang
usia
 
  Manusia utama mengerti mana yang benar, Manusia rendah mengerti
mana yang
  menguntungkan dirinya. Manusia utama menyayang jiwanya, Manusia rendah
  menyayang hartanya. Manusia utama ingat akan hukuman dosa-dosanya,
Manusia
  rendah ingat akan hadiah jasa-jasanya. Manusia utama mencari
kesalahan diri
  sendiri, Manusia rendah mencari kesalahan orang lain.
 
  Tiga puluh buah ruji berpusat pada poros roda di tempat yang
kosonglah
  terletak kegunaannya! Dengan tanah liat membuat mangkok bundar Di
tempat
  yang kosonglah terletak kegunaannya! Membobol pintu jendela pada
sebuah
  rumah Di tempat yang kosonglah terletak kegunaannya! Yang ada
hanya sebagai
  pegangan Yang kosong itulah yang berguna
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
  -
  Bored stiff? Loosen up...
  Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
 
 
  -
  Sucker-punch spam with award-winning protection.
   Try the free Yahoo! Mail Beta.
 
  [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [silatindonesia] GS vs TP

2007-03-22 Terurut Topik Yanweka
Saya sependapat dengan anda bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna (mungkin 
sangat klasik ungkapan ini), tapi dari sinilah bahwa sebagai manusia memiliki 
kekurangan2 yang mungkin kekurangan tersebut dapat ditutupi oleh lainnya, 
kadang-kadang kita tidak menyadari bahwa kekuragan itu ada pada dalam diri 
sendiri, yang timbul adalah sombong, atau mentang2.

tapi bila menyadari ternyata di dalam diri ada kekurangannya, maka dibutuhkan 
sikap kesatria bahwa diri ini ada batasnya, pengalaman memang guru yg palng 
berharga disinilah kita bisa membuka wawasan kita, dengan terbukanya wawasan, 
diri inipun akan terbuka, dan hati pun tenang dibuatnya.

Memang cukup disayangkan banyak beladiri yang teryata dirusak imagenya oleh 
(pemimpin atau tokoh2) mereka sendiri. secara aliran mungkin baik, namun karena 
pemimpinnya kurang pas dan kurang wawasan dalam berbagai hal, timbulah sikap 
neko-neko (macem2). untuk menunjukkan Diri dengan sikap yang kadang2 berlebihan 
yg kasihan adalah aliran yang dibawanya serta murid2 yang di ajarkannya, 
bukankah tujuan belajar silat adalah sehat, silaturahmi dan selamat dunia dan 
akhirat?

Bahkan ada pula perguruan silat yang ketakutan ilmunya di colong orang lain, 
padahal sepanjang ilmu itu berguna bagi orang banyak, maka amal soleh akan 
terus hadir buat mengisi kantung2 Ibadah kita. Beladiri / Silat hanyalah media 
kita belajar, tidak untuk sekedar membekali diri untuk beladiri tapi juga 
membekali kita untuk menjadi manusia seutuhnya. manusia yang bermanfaat buat 
orang lain.

sewaktu diskusi bulanan kemarin, pak bambang dari margaluyu pusat pun 
memberikan nasehat yang aman delem, ilmu ini akan berguna bila di amalkan 
untuk kebaikan, apa sih yang mau di tunjukan Jurus Payung Rosul, jurus ini kata 
pak bambang di margaluyu adalah jurus yang biasa2 saja, walaupun menjadi 
melegenda, toh pak bambang dengan rendah hati perlihatkan jurus tersebut. Bagi 
saya pak bambang mengajarkan pada kita bahwa kita jangan sampe sombong dengan 
Ilmu yang kita miliki, bahkan kalau bisa pergunakan untuk kebaikan manusia. amin

Mungkin diri saya juga termasuk orang yg sombong, namun saya berusaha belajar 
dan belajar memperbaiki diri agar lebih baik, baik di hadapan tuhan dan orang 
lain. seperti pak Oong katakan bahwa jangan kebelinger dan cepat wah!, mungkin 
karena inilah pak oong bersama kita bisa curhat sharing dll, seolah seperti 
kawan lama. sedangkan (maaf) banyak pendekar yang  baru tingkat pemula sudah 
angkuh dan merasa dirinya paling serba wah, dan Alhamdulilah saya pernah 
bertemu dengan orang2 seperti ini.

Semoga apa yang kita diskusikan disini tidak hanya berisi cacian dan cercaan 
tapi ada hal-hal yang lebih penting yaitu bagaimana menjadikan silat ini 
berguna buat diri kita dan mungkin buat orang lain. Tugas kita adalah belajar 
dan belajar, karena dengan belajar kita akan mendapatkan hal-hal baru, tapi 
bila kita tetap angkuh hasilnya adalah keterbatasan dan hilangnya toleransi. 

Mungkin itu saja dahalu saya mohon maaf bila tulisan saya ini kurang berkenan, 
dan mungkin inilah salah satu ciri bahwa sayapun punya keterbatasan. buat 
teman2 terima kasih atas tulisan2nya yang memberikan saya manfaat semoga 
melalui milis ini, kita bisa menjadikan satu ibadah yang sangat penting yaitu 
Silaturahmi. Amin








  - Original Message - 
  From: Amal Ihsan 
  To: silatindonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, March 22, 2007 9:31 PM
  Subject: [silatindonesia] GS vs TP


  Maksudnya Thifan Pokhan? Hehehe...

  Sy kenal beberapa praktisi Thifan. Sebagian memang berpandangan sempit dgn 
  beranggapan beladirinya yg paling shahih. Sy pernah berdebat sengit dengan 
  salah seorang diantaranya. Kalau argumentasinya sudah terdesak, dia akan 
  membentak sy: Ente ini gak ngerti akidah!! 

  Sy sih santai saja, krn sy beranggapan justru krn sy ngerti akidah Islam, sy 
  memiliki pandangan yg berbeda. Sy pikir orang2 seperti ini ada di tiap aliran 
  beladiri, termasuk pencak silat. 

  Masalahnya, kita tdk bisa menyalahkan alirannya. Sy tau orang2 silat yg 
  sombong, tinggi hati dan gemar meremehkan orng lain. Tp sy lebih banyak kenal 
  orang2 silat yang ramah, rendah hati, senang bersilahturahmi dan mengajarkan 
  ilmunya. 

  Sy kenal orang2 Thifan yg picik, tapi sy lebih banyak tau orang2 Thifan yg 
  tawadhu, berpikiran terbuka dan senang menambah saudara. 

  Sy pernah berdialog dengan orang yg bertahun-tahun belajar Thifan yang sudah 
  menguasai daht (tenaga dalam) racun hawa dingin dari tangannya. Kawan sy ini 
  menghargai beladiri lain dan justru menganjurkan sy belajar pencak silat!!

  Dia lalu menceritakan kisah yang sangat menarik; 

  ==Suatu waktu di bulan puasa, beberapa orang, termasuk kawan sy, menunaikan 
  itikaf di suatu masjid di daerah Tebet. Kebetulan banyak dari mereka yg hadir 
  adalah praktisi Thifan. Sambil menunggu sahur, beberapa diantaranya ngobrol 
  soal beladiri. Seorang diantaranya lantas bercerita soal aliran pencak silat 
  yang 

[silatindonesia] Thifan Po Khan (TP)

2007-03-22 Terurut Topik Yanweka
Nah, biar diskusinya seimbang, gimana kalo saya tambahkan subject baru ini, krn 
mungkin sebagian teman2 belum tahu sejarahnya seperti apa, yang asiknya 
beladiri ini mirip Silat sih, walaupun berkembang di Pinggiran China yang 
penduduknya adalah Muslim. menurut salah satu teman saya yang ikut beladiri TP, 
bahwa beladiri ini doeloe pernah masuk ke aceh, dibuktikan dengan adanya orang 
aceh yg belajar Ilmu beladiri ini (Katanya, mohon di ralat bila salah). 
Dan yg menjadi pertanyaannya adalah salah satu beladiri aceh yg masih ada skr 
(Namanya apa seh) apakah ada hubungnya dengan TP. silahkan dech :) di 
lanjut--



[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Balasan: [silatindonesia] Tulisan Lucu dari .....

2007-03-22 Terurut Topik Herman B
Ikutan nimbrung biar tambah rame :-)
   
  Menurut saya pendapat penulis itu adalah mewakili komunitas yang tidak paham 
tentang esensi silat, dan mungkin masih banyak lagi yang kelompok lain yang 
mempunyai pendapat lain tentang silat. Jangankan orang yang tidak pernah 
belajar, orang yang pernah belajarpun akan mempunyai sisi pandang yang berbeda 
tentang tujuan silat. Dan itu menjadi tantangan bagi semua pegiat silat. Kita 
harus bersama-sama merumuskan nilai silat, setelah rumusan nilai ini ada maka 
kita bersama-sama melakukan value transformation kepada masyarakat, sehingga 
masyarakat paham ini lho value dari silat. Seiring dengan gencarnya kampanye 
nilai ini akan semakin mengikis pemahaman masyarakat yang skeptis terhadap 
silat. Dan ini akan mendorong perkembangan silat, membumikan silat kepada 
seluruh masyarakat. Sehingga tidak ada lagi orang yang berkata, sekarang tidak 
perlu latihan silat lagi karena latihan silat tidak ada gunanya, tidak perlu 
latihan silat karena membuang waktu, tidak perlu latihan silat
 lagi karena bla bla bla dan seterusnya
   
  Salam
   
   
  Putune Suromenggolo

iwan setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  ter..lalu


nb: yang jago itu uda Alda
wans

Alda Amtha [EMAIL PROTECTED] wrote:
sama deh mas Yan, mau kasih komentar ah...

begini, maksud dari tulisan ini sebenarnya baik, yaitu agar kita
berpikiran positif. cuma konsep berpikirnya yg ane kagak setuju.
tulisan ini secara sederhana bilang bahwa daripada A lebih baik B dan
dg sendirinya your problem solved daripd belajar silat lbh baik
kita berpikiran positif aja, itu cukup. bagi saya, ini terlalu
menyederhanakan persoalan dunia.. CMIIW begini deh, coba
misalnya sampean secara gak sengaja nyenggol kang Iwan di jalanan,
terus krn rasa bersalah, anda turun dan buru2 menghampiri beliau...
ane jamin sebelum sempet ngomong babibu... biasanya (ini beneran lho,
biasanyagak ditambah atau dikurang) anda akan babak belur atau ada
bagian tubuh yg patah lah, paling enteng tulang hidung... hehehe
terus apakah anda masih bisa berpikiran positif saat itu..?! coba
misalnya, krn anda juga berlatih silat, secara naluri pada saat anda
menghampiri kang Iwan, anda akan berada dalam posisi menutup diri thdp
serangan lawan, yg otomatis kang Iwan krn kesaktiannya yg sangat
tinggi, langsung menyadari wah ni orang gak bisa main2... nah pada
saat anda minta maaf dg tulus dan bersedia mengganti semua kerugian,
dg jiwa ksatrianya kang Iwan jg langsung berpikiran positif dan
memaafkan anda. dan kalo saat itu proyeknya lg sukses, kang Iwan gak
akan minta ganti rugi kpd anda sepeserpun jg nah inilah yg
disebut berpikiran positif..

Islam mengajarkan kpd kita untuk selalu berusaha. kita harus bisa
pasrah, 100% correct, tapi juga diwajibkan untuk berbuat sesuatu. kita
diminta utk sanggup menerima takdir Allah tapi kita juga diberi hak
untuk berdoa kepadaNya agar kita diberikan pelindunganNya. Kita
disuruh bertebaran dimuka bumi ini untuk berusaha mendapatkan
penghidupan yg baik nah salah satu bentuk usaha anda adalah
berlatih silat. dg silat kita insya Allah sehat, penuh percaya diri,
dan mampu berpikiran positif.

salam pencak silat.
Alda Amtha
asistennya kang Iwan Setiawan 

--- In silatindonesia@yahoogroups.com, Y a n w e k a [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Mau kasih komentar ah, bahwa banyak sekali (terutama dari kalangan
tertentu) yang hanya sekedar tahu tentang silat baru dari kulitnya
saja, dan mereka mengatakan bahwa belajar silat itu syrik, klenik dll.
(walupun mungkin ada, tapi khan tidak semua), lalu saya pun berusaha
mencari tahu mengapa silat bisa dikatakan seperti itu?, akhirnya
jawabnnyapun aku dapat yaitu karena kurangnya informasi, sedangkan
informasi dari media lebih banyak menyoroti kesaktian beladiri. bahw
silat bisa anu, bisa itu, bisa terbanglah dan perparah dengan film
silat yang ternyata bukan film silat. tapi film superman he he (krn
jagoannya bisa terbang dan berubah jadi kodok)
 
 Nah, Image ini sedikit2 mulai kita perbaiki, tarnyata silat adalah
Ilmu pengetahuan yang tak kalah dengan ilmu pengetahuan lain, ambil
contoh silat cikalong dengan teknik rasa, cingkrik dengan teknik
jatuhan, apakah kedua aliran ini menggunakan Jin atau apalah? 
 
 Isnya Allah, belajar silat sama dengan belajar bersyukur krn
diberikan nikmat sehat (Olahraga), nikmat berteman ( silaturahmi), dan
kalaupun niatnya beladiri, bukankan ini sebuah usaha, usaha menjada
diri dari kerusakan2 dan tetap berdoa kepada Tuhan YME sebagai jalan
satu-satunya perlindungannya.
 
 Note : 
 Kalau membaca teknik menulisnya kawan kita di situs itu memang lucu
juga sih, orang disuruh berfikir positif, tapi kok tulisannya malah
memojokkan olahraga beladiri, aseli nggak nyambung. :)
 
 Salam Hormat 
 Yanweka
 
 
 
 - Original Message - 
 From: O'ong Maryono 
 To: silatindonesia@yahoogroups.com 
 Sent: Wednesday, March 21, 2007 3:42 PM
 Subject: Re: Balasan: [silatindonesia] Tulisan Lucu dari .
 
 
 Ya 

Re: [silatindonesia] GS vs TP

2007-03-22 Terurut Topik iwan setiawan
Salam semua
   
  Saya adalah orang yang amat menyukai beladiri...saya juga pernah belajar 
Thifan Po Khan di lanar Dayeuh Luhur...sekitar tahun 1990-1991. Saya adalah 
seorang pesilat, namun belajar bela diri saya terbuka belajar pada siapapun 
karena merasa masih perlu diajari... 
   
  Sepertinya kalo kesombongan akan perguruan gak cuma milik Thifankita 
juga gitu. Tapi seperti halnya pohon bambu, makin bawah batangnya makin 
keras...dan makin tinggi itu pohon akan semakin lentur, begitu juga orang 
berilmu...makin tinggi dia akan semakin fleksibel dan makin mengakui bahwa 
makin banyak ia belajar akhirnya makin banyak dia mengerti bahwa dirinya 
semakin banyak yang tak dia tahu
   
  Pada tingkatan tertinggi ilmu bela adalah kesederhanaan bentuk, baik serangan 
maupun antisipasiseperti halnya salto(tak lagi diajarkan sekalipun pada 
murid Shaolin)...bila sudah tinggi ilmunya...menghindar tak lagi harus bersalto 
untuk para pendekar beladiri tapi cukup hanya menggerakkan sedikit badan untuk 
menghindari serangan
   
  Kalo dilihat berdasarkan akidahsekalipun Thifan kalo jumawa, sombong, 
adigung adigunadan selalu merasa dia yang bener sendiri (kasian...deh 
benernya sendiri) itulah yang sebener-benernya gak ngarti akidahkarena 
agama tak mengajarkan hal seperti itu.
  Karena kesombongan, kepongahan, terlalu yakin yang berlebihan adalah bentuk 
kompleks yang menggerogoti keampuhan semua seni beladiri
   
  Thifan juga asalnya dari bagian dari Shaolin. Nah, kalo mau jujur maka tak 
boleh itu dipake...karena kalo akarnya dari Budha maka buahnyatak boleh 
dong dipakai...tapi karena ini bukan masalah yang syar'i maka diperbolehkan 
asalkan dihilangkan yang yang bertentangannya...Rasul sendiri tak pernah bilang 
musti masuk thifan kok...
   
  Cuma Beliau bersabda bahwa muslim yang kuat lebih disukai daripada muslim 
yang lemah...di hadits juga cuma disebutkan...ajarilah anak-anakmu berenang, 
berkuda dan memanah...Rasul itu jago gulat bukan silat atau Thifan...karena di 
Arab, beladiri itulah yang dulu berkembang disana. jadi kalo belajar karate, 
silat, kempo emang kenapa? Gak ada tuh larangannya. Malah penyebar Islam di 
Jawa bukan belajar Thifan... silat kok...trus apa para beliau itu gak ngarti 
akidah? 
   
  Emang ada jaminan kalo masuk Thifan bakalan masuk surga?kalo begitu 
emangnya surga itu kontrakan punya ente? Dulu sewaktu masuk Thifan, saya mau 
karena orangnya itu baik dan tak sombong, jadi kalo ada orang Thifan sombong 
saya juga rada kesel..
  saya rasa orang yang sombong itu biasanya tong kosong... 
   
  Eh mengenai belajar bela diri...kalo ada yang kuat dipukul balok...itu bukan 
bela diri tapi karung pasir...alias Sand sack!
   
  Wassalam
   
   
  Wans (gak doyan digebukin)
   
   
  Amal Ihsan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Maksudnya Thifan Pokhan? Hehehe...

Sy kenal beberapa praktisi Thifan. Sebagian memang berpandangan sempit dgn 
beranggapan beladirinya yg paling shahih. Sy pernah berdebat sengit dengan 
salah seorang diantaranya. Kalau argumentasinya sudah terdesak, dia akan 
membentak sy: Ente ini gak ngerti akidah!! 

Sy sih santai saja, krn sy beranggapan justru krn sy ngerti akidah Islam, sy 
memiliki pandangan yg berbeda. Sy pikir orang2 seperti ini ada di tiap aliran 
beladiri, termasuk pencak silat. 

Masalahnya, kita tdk bisa menyalahkan alirannya. Sy tau orang2 silat yg 
sombong, tinggi hati dan gemar meremehkan orng lain. Tp sy lebih banyak kenal 
orang2 silat yang ramah, rendah hati, senang bersilahturahmi dan mengajarkan 
ilmunya. 

Sy kenal orang2 Thifan yg picik, tapi sy lebih banyak tau orang2 Thifan yg 
tawadhu, berpikiran terbuka dan senang menambah saudara. 

Sy pernah berdialog dengan orang yg bertahun-tahun belajar Thifan yang sudah 
menguasai daht (tenaga dalam) racun hawa dingin dari tangannya. Kawan sy ini 
menghargai beladiri lain dan justru menganjurkan sy belajar pencak silat!!

Dia lalu menceritakan kisah yang sangat menarik; 

==Suatu waktu di bulan puasa, beberapa orang, termasuk kawan sy, menunaikan 
itikaf di suatu masjid di daerah Tebet. Kebetulan banyak dari mereka yg hadir 
adalah praktisi Thifan. Sambil menunggu sahur, beberapa diantaranya ngobrol 
soal beladiri. Seorang diantaranya lantas bercerita soal aliran pencak silat 
yang disebut Gerak Saka. 

Merasa tertarik, beberapa hadirin lantas meminta orang itu untuk memperagakan 
beberapa jurus Gerak Saka di halaman masjid. Orang itu lantas memperagakan 
beberapa jurus. Begitu melihat jurus yg sederhana dan aneh itu, hadirin 
kontan menertawakannya. 

Orang itu tidak marah, tetapi justru meminta orang yang hadir untuk menjajal 
ilmunya. Seorang praktisi Thifan maju untuk mencobanya. Praktisi Thifan ini 
sudah belajar Thifan hampir 2 tahun. Lawannya, juga sdh hampir 2 th belajar 
Gerak Saka. Jadi seimbang. 

Begitu berdiri berhadapan, keduanya saling meminta untuk menyerang. Pesilat 
Gerak Saka itu lantas tiba2 meraih wajah praktisi Thifan 

Re: [silatindonesia] Art of Combat

2007-03-22 Terurut Topik iwan setiawan
Makasih kang Amal...
   
  Saya sudah siapkan hal itu...juga teknik teknik jalanankarena selain saya 
selama hampir 9 tahun mengajar murid perempuan (1989-19980) jadi sedikit tahu, 
masukan itu berguna sekali bagi saya,... thank berat yah..

Amal Ihsan [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Usulan: 

Kyknya Kang Iwan dkk, harus banyak cari bahan perbandingan ke program2 
self-defense yg skr banyak ditawarin. Apa sih yg diajarin di program2 itu? 
kita cari tau dan kita bikin yg lebih bagus. 

Kalo kata temen yg pernah liputan soal itu, programnya biasa aja tuh. Gak ada 
yg istimewa. Cuman latihan beladiri biasa sm sedikit bekal landasan teori 

Yang paling penting, bahan pengajarannya harus berangkat dari situasi nyata 
yang mungkin dihadapi sehari-hari, lalu coba dicarikan solusi beladirinya. 
Misalnya, gimana kalau dipiting pas jalan dari belakang atau ditodong dari 
depan pas lagi didalem angkot. 

Kalo ada milis member yg tertarik, mending gabung latihan ke padepokan aja. 
Kalo latihan Cikalong sm H. Aziz misalnya, belajar self-defense juga. Kita 
bisa tanya masalah2 beladiri dan nanti diajarkan langsung sm beliau praktek 
solusinya, bukan cuma teorinya. 

Sebagai bahan perbandingan, ini ada tulisan temen sy di Koran Tempo. 

Bela Diri Tempur
Koran Tempo, Ahad, 28 Januari 2007, halaman C1 

Bayangkan, suatu malam Anda berjalan di tengah lorong yang gelap sendirian. 
Tiba-tiba sekelompok orang datang menyerbu dan menguras harta benda Anda. 
Melawan berarti menentang maut. Apalagi di Kota Jakarta yang sangat rawan 
kejahatan ini. Nyawa seperti tak berarti.

Menghadapi situasi di atas, siapa pun bisa panik. Tapi hal itu tidak terjadi 
jika Anda memiliki keahlian bela diri. Mungkin inilah yang ada di benak Maria 
Dwianto, 37 tahun. Ibu dua anak ini rajin berlatih bela diri. Bukan pada 
perguruan pencak silat, karate, atau taekwondo, Maria memilih sebuah tempat 
bernama Art of Combat.

Sudah lima tahun dia berlatih di sana. Maria belum pernah mengalami kejadian 
yang menyeramkan semacam di atas. Tapi ini penting untuk pertahanan diri, 
katanya. Maria menganggap berlatih di tempat ini menggembirakan. Karena itu, 
tak terbersit kelelahan yang sangat saat tangannya memukul-mukul Ipunching 
padI.

Bagi perempuan, berlatih bela diri memang amat perlu. Mengingat banyaknya 
kejahatan yang menimpa kaum ini. Menurut Mikhael M. Lalwani, pelatih Art of 
Combat, konsep utama latihan yang diajarkan menekankan pada pertahanan diri. 
Selebihnya sebagai bentuk latihan kebugaran alami, strategi keamanan, dan 
meditasi. Keseluruhannya dipelajari dalam lima tingkatan, dari tingkat dasar 
sampai mahir.

Tak seperti seni bela diri lainnya, yang mematahkan lawan dengan aturan jurus, 
Iart of combatI bersifat bebas. Setiap peserta dapat mematahkan lawan 
dengan jurus apa pun yang diadaptasi dari berbagai seni bela diri, antara 
lain karate, IaikidoI, dan IThai boxingI. 

Pertama kali latihan, peserta diajari teknik dasar saja, seperti posisi kaki 
serta pukulan lurus dan melingkar. Yang selanjutnya adalah variasi, yang 
jumlahnya bisa ribuan gerakan. Menurut Rama--sapaan akrab Mikhael--lawan yang 
akan dihadapi (di luar) tidak selalu mengeluarkan serangan yang sama. Karena 
itu, serangan balik yang diajarkan juga langsung mematikan lawan di 
bagian-bagian tertentu, seperti leher dan kemaluan.

Satu sesi latihan dilakukan selama sekitar dua jam. Latihan diawali dengan doa 
bersama, kemudian dilanjutkan dengan peregangan otot dan sendi. Berikutnya 
Icardio kickboxingI, antara lain pukulan bayangan dan Iheavy lifting 
boxingI serta mencari target dengan Ipunching padI. 

Ini kemudian diikuti dengan simulasi bertempur, yang disebut Isparing 
partnerI. Peserta dapat berpasangan dua orang, tiga, bahkan lebih. Di tahap 
ini, latihan paling lama berlangsung. Diakhiri dengan relaksasi atau meditasi 
yang biasanya disukai mereka yang berusia di atas 40 tahun.

Rama mengatakan, meski seseorang telah belajar dan mahir dalam bela diri ini, 
ia menekankan tetap memperhitungkan kekuatan lawan. Jangan konyol, katanya. 
Pusat latihan Art of Combat ada di Jalan Dharmawangsa Raya Nomor 8, Kebayoran 
Baru. Tertarik berlatih? (martha warta silaban)

On 03/22/2007 05:15 pm, dasaman_allaria wrote:
 Bacaan bagus.

 Street 101

 http://www.selfdefenseforums.com/forums/
 showthread.php?t=158highlight=marc+mcyoung

 Website Marc McYoung

 http://www.nononsenseselfdefense.com/

 Bahasan khusus mengenai Martial-Art vs. Self-Defense
 http://www.nononsenseselfdefense.com/MAandSD.htm


 

 
-
Sucker-punch spam with award-winning protection.
 Try the free Yahoo! Mail Beta.
 
-
The fish are biting.
 Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] GS vs TP

2007-03-22 Terurut Topik O'ong Maryono
salam pencak silat

juragan pendekar jangan emosi dong ?

ciao

o'ong


--- iwan setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salam semua

   Saya adalah orang yang amat menyukai
 beladiri...saya juga pernah belajar Thifan Po Khan
 di lanar Dayeuh Luhur...sekitar tahun 1990-1991.
 Saya adalah seorang pesilat, namun belajar bela diri
 saya terbuka belajar pada siapapun karena merasa
 masih perlu diajari... 

   Sepertinya kalo kesombongan akan perguruan gak
 cuma milik Thifankita juga gitu. Tapi seperti
 halnya pohon bambu, makin bawah batangnya makin
 keras...dan makin tinggi itu pohon akan semakin
 lentur, begitu juga orang berilmu...makin tinggi dia
 akan semakin fleksibel dan makin mengakui bahwa
 makin banyak ia belajar akhirnya makin banyak dia
 mengerti bahwa dirinya semakin banyak yang tak dia
 tahu

   Pada tingkatan tertinggi ilmu bela adalah
 kesederhanaan bentuk, baik serangan maupun
 antisipasiseperti halnya salto(tak lagi
 diajarkan sekalipun pada murid Shaolin)...bila sudah
 tinggi ilmunya...menghindar tak lagi harus bersalto
 untuk para pendekar beladiri tapi cukup hanya
 menggerakkan sedikit badan untuk menghindari
 serangan

   Kalo dilihat berdasarkan akidahsekalipun
 Thifan kalo jumawa, sombong, adigung adigunadan
 selalu merasa dia yang bener sendiri (kasian...deh
 benernya sendiri) itulah yang sebener-benernya gak
 ngarti akidahkarena agama tak mengajarkan hal
 seperti itu.
   Karena kesombongan, kepongahan, terlalu yakin yang
 berlebihan adalah bentuk kompleks yang menggerogoti
 keampuhan semua seni beladiri

   Thifan juga asalnya dari bagian dari Shaolin. Nah,
 kalo mau jujur maka tak boleh itu dipake...karena
 kalo akarnya dari Budha maka buahnyatak boleh
 dong dipakai...tapi karena ini bukan masalah yang
 syar'i maka diperbolehkan asalkan dihilangkan yang
 yang bertentangannya...Rasul sendiri tak pernah
 bilang musti masuk thifan kok...

   Cuma Beliau bersabda bahwa muslim yang kuat lebih
 disukai daripada muslim yang lemah...di hadits juga
 cuma disebutkan...ajarilah anak-anakmu berenang,
 berkuda dan memanah...Rasul itu jago gulat bukan
 silat atau Thifan...karena di Arab, beladiri itulah
 yang dulu berkembang disana. jadi kalo belajar
 karate, silat, kempo emang kenapa? Gak ada tuh
 larangannya. Malah penyebar Islam di Jawa bukan
 belajar Thifan... silat kok...trus apa para beliau
 itu gak ngarti akidah? 

   Emang ada jaminan kalo masuk Thifan bakalan masuk
 surga?kalo begitu emangnya surga itu kontrakan
 punya ente? Dulu sewaktu masuk Thifan, saya mau
 karena orangnya itu baik dan tak sombong, jadi kalo
 ada orang Thifan sombong saya juga rada kesel..
   saya rasa orang yang sombong itu biasanya tong
 kosong... 

   Eh mengenai belajar bela diri...kalo ada yang kuat
 dipukul balok...itu bukan bela diri tapi karung
 pasir...alias Sand sack!

   Wassalam


   Wans (gak doyan digebukin)


   Amal Ihsan [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Maksudnya Thifan Pokhan? Hehehe...
 
 Sy kenal beberapa praktisi Thifan. Sebagian memang
 berpandangan sempit dgn 
 beranggapan beladirinya yg paling shahih. Sy
 pernah berdebat sengit dengan 
 salah seorang diantaranya. Kalau argumentasinya
 sudah terdesak, dia akan 
 membentak sy: Ente ini gak ngerti akidah!! 
 
 Sy sih santai saja, krn sy beranggapan justru krn sy
 ngerti akidah Islam, sy 
 memiliki pandangan yg berbeda. Sy pikir orang2
 seperti ini ada di tiap aliran 
 beladiri, termasuk pencak silat. 
 
 Masalahnya, kita tdk bisa menyalahkan alirannya. Sy
 tau orang2 silat yg 
 sombong, tinggi hati dan gemar meremehkan orng lain.
 Tp sy lebih banyak kenal 
 orang2 silat yang ramah, rendah hati, senang
 bersilahturahmi dan mengajarkan 
 ilmunya. 
 
 Sy kenal orang2 Thifan yg picik, tapi sy lebih
 banyak tau orang2 Thifan yg 
 tawadhu, berpikiran terbuka dan senang menambah
 saudara. 
 
 Sy pernah berdialog dengan orang yg bertahun-tahun
 belajar Thifan yang sudah 
 menguasai daht (tenaga dalam) racun hawa dingin dari
 tangannya. Kawan sy ini 
 menghargai beladiri lain dan justru menganjurkan sy
 belajar pencak silat!!
 
 Dia lalu menceritakan kisah yang sangat menarik; 
 
 ==Suatu waktu di bulan puasa, beberapa orang,
 termasuk kawan sy, menunaikan 
 itikaf di suatu masjid di daerah Tebet. Kebetulan
 banyak dari mereka yg hadir 
 adalah praktisi Thifan. Sambil menunggu sahur,
 beberapa diantaranya ngobrol 
 soal beladiri. Seorang diantaranya lantas bercerita
 soal aliran pencak silat 
 yang disebut Gerak Saka. 
 
 Merasa tertarik, beberapa hadirin lantas meminta
 orang itu untuk memperagakan 
 beberapa jurus Gerak Saka di halaman masjid. Orang
 itu lantas memperagakan 
 beberapa jurus. Begitu melihat jurus yg sederhana
 dan aneh itu, hadirin 
 kontan menertawakannya. 
 
 Orang itu tidak marah, tetapi justru meminta orang
 yang hadir untuk menjajal 
 ilmunya. Seorang praktisi Thifan maju untuk
 mencobanya. Praktisi Thifan ini 
 sudah belajar 

Re: [silatindonesia] Thifan Po Khan (TP)

2007-03-22 Terurut Topik eddi kurnianto
boleh juga diulas...
bela diri muslim thifan pokhan. membawa dasar agama islam kelihatannya..
kalau menurut saya gerakannya kelihatannya malah mirip kungfu, ya..
ada link yang bisa diakses kok. cukup terorganisir untuk ukuran silat...

http://www.geocities.com/dwijim/index.htm
http://thifanpokhan.tripod.com/index.htm

mungkin kalau praktisinya lebih jelas..
silahkan, mas arianaf menanggapi..

didit yang bodoh

On 3/23/07, Yanweka [EMAIL PROTECTED] wrote:

   Nah, biar diskusinya seimbang, gimana kalo saya tambahkan subject baru
 ini, krn mungkin sebagian teman2 belum tahu sejarahnya seperti apa, yang
 asiknya beladiri ini mirip Silat sih, walaupun berkembang di Pinggiran China
 yang penduduknya adalah Muslim. menurut salah satu teman saya yang ikut
 beladiri TP, bahwa beladiri ini doeloe pernah masuk ke aceh, dibuktikan
 dengan adanya orang aceh yg belajar Ilmu beladiri ini (Katanya, mohon di
 ralat bila salah).
 Dan yg menjadi pertanyaannya adalah salah satu beladiri aceh yg masih ada
 skr (Namanya apa seh) apakah ada hubungnya dengan TP. silahkan dech :) di
 lanjut--

 [Non-text portions of this message have been removed]

 
 artikel on thifan pokhan:


 *Syarat Mutlak BELA DIRI ISLAMI*

 1 Tidak ada syirik, 2Tidak ada maksiat, 3Menjaga fitrah manusia, 4Tidak
 menyerupai orang kafir.



 *Syarat Mutlak*

  Syarat Mutlak yaitu syarat yang harus dipenuhi oleh bela diri yang
 menamakan dirinya bela diri islami dan apabila salah satu syarat ini gugur,
 maka bela diri tersebut tidak dapat dianggap islami. Yaitu:



 *1. Tidak ada Syirik* Artinya dalam pelatihan bela diri Islami haruslah
 jauh dari faham dan gerakan yang dapat membuat seseorang menjadi musyrik
 atau rusak akhlaknya, seperti gerakan semedi dengan cara menghadap kepada
 suatu benda dengan membaca jampi-jampi atau mantra untuk mengundang jin atau
 syaithan, sehingga orang itu menjadi sakti dan dapat menjatuhkan musuh dari
 jarak jauh, sedangkan syirik adalah dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT,
 dan orang tersebut jika mati masih dalam keadaan seperti itu, maka ia kekal
 di dalam neraka dan semua amal ibadahnya  hangus, sebagaimana firman Allah
 QS 4:48, 6:88, 98:6).



 Memang banyak bela diri yang mengajarkan mantra-mantra dan dicampur dengan
 ayat-ayat Al-Qur'an, sehingga orang awam mengira bahwa bela diri dan
 mantra-mantra tersebut dari agama Islam, padahal Islam tidak pernah
 mengajarkan hal seperti itu.



 Mari kita tengok ke belakang, kepada sejarah perjuangan Rasulullah SAW dan
 sahabat-sahabatnya. Apakah mereka berperang dengan jarak jauh dan jiwa
 mereka selamat dari serangan musuh? atau mereka turun ke medan perang dengan
 badan yang kebal dari tebasan pedang dan tusukan panah ?

 Sejarah membuktikan bahwa Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya tidak
 kebal dari tebasan pedang atau tusukan panah, juga tidak berperang dari
 jarak jauh, beliau pernah terluka dalam perang Uhud dan sahabat-sahabatnya
 banyak yang syahid dimedan perang.

 Ini membuktikan bahwa Al-Qur'an tidak digunakan untuk kekebalan dan
 kesaktian, akan tetapi ia adalah Kitab hidayah yang harus kita amalkan.



 *2. Tidak ada maksiat* Artinya dalam pelatihan bela diri Islami harus
 memperhatikan aturan-aturan syariat Islam, dalam pelaksanaan latihan
 laki-laki harus dipisahkan dari perempuan dan juga pakaian yang dikenakan
 harus menutup aurat sesuai syariat Islam.

 *3. Menjaga Fitrah kemanusiaan* Artinya gerakan-gerakan bela diri yang
 diajarkan harus memperhatikan keselamatan fitrah, dalam hal gerakan yang
 diajarkan kepada laki-laki harus sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengarah
 kepada kekuatan, kecepatan dan kelincahan. Jika ia melakukan gerakan-gerakan
 lembut seperti gerakan perempuan, maka ia akan memiliki karakter perempuan.
 Begitu pula dengan perempuan, gerakan yang diajarkan harus sesuai dengan
 fitrahnya, karena seorang perempuan jika diajarkan seperti gerakan
 laki-laki, maka tubuhnya akan menjadi kekar dan kasar yang akhirnya akan
 berdampak kepada fitrahnya.





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [silatindonesia] GS vs TP

2007-03-22 Terurut Topik iwan setiawan
saya mah kagak kangkan namanya aja anak-anak...jamaklah
   
  peace wae lah...

O'ong Maryono [EMAIL PROTECTED] wrote:
  salam pencak silat

juragan pendekar jangan emosi dong ?

ciao

o'ong

--- iwan setiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Salam semua
 
 Saya adalah orang yang amat menyukai
 beladiri...saya juga pernah belajar Thifan Po Khan
 di lanar Dayeuh Luhur...sekitar tahun 1990-1991.
 Saya adalah seorang pesilat, namun belajar bela diri
 saya terbuka belajar pada siapapun karena merasa
 masih perlu diajari... 
 
 Sepertinya kalo kesombongan akan perguruan gak
 cuma milik Thifankita juga gitu. Tapi seperti
 halnya pohon bambu, makin bawah batangnya makin
 keras...dan makin tinggi itu pohon akan semakin
 lentur, begitu juga orang berilmu...makin tinggi dia
 akan semakin fleksibel dan makin mengakui bahwa
 makin banyak ia belajar akhirnya makin banyak dia
 mengerti bahwa dirinya semakin banyak yang tak dia
 tahu
 
 Pada tingkatan tertinggi ilmu bela adalah
 kesederhanaan bentuk, baik serangan maupun
 antisipasiseperti halnya salto(tak lagi
 diajarkan sekalipun pada murid Shaolin)...bila sudah
 tinggi ilmunya...menghindar tak lagi harus bersalto
 untuk para pendekar beladiri tapi cukup hanya
 menggerakkan sedikit badan untuk menghindari
 serangan
 
 Kalo dilihat berdasarkan akidahsekalipun
 Thifan kalo jumawa, sombong, adigung adigunadan
 selalu merasa dia yang bener sendiri (kasian...deh
 benernya sendiri) itulah yang sebener-benernya gak
 ngarti akidahkarena agama tak mengajarkan hal
 seperti itu.
 Karena kesombongan, kepongahan, terlalu yakin yang
 berlebihan adalah bentuk kompleks yang menggerogoti
 keampuhan semua seni beladiri
 
 Thifan juga asalnya dari bagian dari Shaolin. Nah,
 kalo mau jujur maka tak boleh itu dipake...karena
 kalo akarnya dari Budha maka buahnyatak boleh
 dong dipakai...tapi karena ini bukan masalah yang
 syar'i maka diperbolehkan asalkan dihilangkan yang
 yang bertentangannya...Rasul sendiri tak pernah
 bilang musti masuk thifan kok...
 
 Cuma Beliau bersabda bahwa muslim yang kuat lebih
 disukai daripada muslim yang lemah...di hadits juga
 cuma disebutkan...ajarilah anak-anakmu berenang,
 berkuda dan memanah...Rasul itu jago gulat bukan
 silat atau Thifan...karena di Arab, beladiri itulah
 yang dulu berkembang disana. jadi kalo belajar
 karate, silat, kempo emang kenapa? Gak ada tuh
 larangannya. Malah penyebar Islam di Jawa bukan
 belajar Thifan... silat kok...trus apa para beliau
 itu gak ngarti akidah? 
 
 Emang ada jaminan kalo masuk Thifan bakalan masuk
 surga?kalo begitu emangnya surga itu kontrakan
 punya ente? Dulu sewaktu masuk Thifan, saya mau
 karena orangnya itu baik dan tak sombong, jadi kalo
 ada orang Thifan sombong saya juga rada kesel..
 saya rasa orang yang sombong itu biasanya tong
 kosong... 
 
 Eh mengenai belajar bela diri...kalo ada yang kuat
 dipukul balok...itu bukan bela diri tapi karung
 pasir...alias Sand sack!
 
 Wassalam
 
 
 Wans (gak doyan digebukin)
 
 
 Amal Ihsan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Maksudnya Thifan Pokhan? Hehehe...
 
 Sy kenal beberapa praktisi Thifan. Sebagian memang
 berpandangan sempit dgn 
 beranggapan beladirinya yg paling shahih. Sy
 pernah berdebat sengit dengan 
 salah seorang diantaranya. Kalau argumentasinya
 sudah terdesak, dia akan 
 membentak sy: Ente ini gak ngerti akidah!! 
 
 Sy sih santai saja, krn sy beranggapan justru krn sy
 ngerti akidah Islam, sy 
 memiliki pandangan yg berbeda. Sy pikir orang2
 seperti ini ada di tiap aliran 
 beladiri, termasuk pencak silat. 
 
 Masalahnya, kita tdk bisa menyalahkan alirannya. Sy
 tau orang2 silat yg 
 sombong, tinggi hati dan gemar meremehkan orng lain.
 Tp sy lebih banyak kenal 
 orang2 silat yang ramah, rendah hati, senang
 bersilahturahmi dan mengajarkan 
 ilmunya. 
 
 Sy kenal orang2 Thifan yg picik, tapi sy lebih
 banyak tau orang2 Thifan yg 
 tawadhu, berpikiran terbuka dan senang menambah
 saudara. 
 
 Sy pernah berdialog dengan orang yg bertahun-tahun
 belajar Thifan yang sudah 
 menguasai daht (tenaga dalam) racun hawa dingin dari
 tangannya. Kawan sy ini 
 menghargai beladiri lain dan justru menganjurkan sy
 belajar pencak silat!!
 
 Dia lalu menceritakan kisah yang sangat menarik; 
 
 ==Suatu waktu di bulan puasa, beberapa orang,
 termasuk kawan sy, menunaikan 
 itikaf di suatu masjid di daerah Tebet. Kebetulan
 banyak dari mereka yg hadir 
 adalah praktisi Thifan. Sambil menunggu sahur,
 beberapa diantaranya ngobrol 
 soal beladiri. Seorang diantaranya lantas bercerita
 soal aliran pencak silat 
 yang disebut Gerak Saka. 
 
 Merasa tertarik, beberapa hadirin lantas meminta
 orang itu untuk memperagakan 
 beberapa jurus Gerak Saka di halaman masjid. Orang
 itu lantas memperagakan 
 beberapa jurus. Begitu melihat jurus yg sederhana
 dan aneh itu, hadirin 
 kontan menertawakannya. 
 
 Orang itu tidak marah, tetapi justru meminta orang
 yang hadir untuk menjajal 
 ilmunya. Seorang praktisi Thifan 

[silatindonesia] Re: Art of Combat

2007-03-22 Terurut Topik dasaman_allaria
--- In silatindonesia@yahoogroups.com, iwan setiawan [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 Makasih kang Amal...

   Saya sudah siapkan hal itu...juga teknik teknik jalanankarena 
selain saya selama hampir 9 tahun mengajar murid perempuan (1989-
19980) jadi sedikit tahu, masukan itu berguna sekali bagi saya,... 
thank berat yah..
 
 Amal Ihsan [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Usulan: 
 
 Kalo kata temen yg pernah liputan soal itu, programnya biasa aja 
tuh. Gak ada 
 yg istimewa. Cuman latihan beladiri biasa sm sedikit bekal landasan 
teori 
 
Mungkin yang sering ditekankan oleh program self-defense di negara 
barat, namun saya pribadi belum pernah lihat dalam program2 self-
defense yang ada di dalam negeri ini, adalah aspek kesadaran hukum.

Walaupun banyak yang bilang hukum di negara ini kurang jelas, tapi 
saya yakin penguasaan atas aspek2 hukum dalam pembelaan diri akan 
sangat berguna bagi siapa saja yang hendak belajar bela diri. Saya 
sendiri sangat tertarik belajar aspek hukum pembelaan diri ini 
sebagai orang awam.

Aspek lain lagi, adalah keawasan, bagaimana caranya agar tidak tiba2 
lho sudah terpojok (dikepung 3 preman di terminal pas malam2 pulang 
dari proyek, ini pengalaman pribadi), juga perilaku tidak mengundang 
kesempatan kejahatan (lagi posisi relatif terisolasi malah sibuk 
bongkar2 tas, bikin pemalak gatel sadar ada calon korban tidak 
waspada), dll, dan kalo perlu keberanian untuk teriak GARONG!! bila 
lihat ada kejahatan sedang berlangsung.