Re: [tanya-jawab] Re-Compile Linux

2009-07-21 Terurut Topik Majalah.Linux
2009/1/28 Adi Nugroho a...@internux.co.id:
 On Wednesday 28 January 2009 20:56:16 Lutfi wrote:
 Sedangkan turunan dr Ubuntu, bukan karena beda konsep. Karena Ubuntu
 nggak pake EULA jadi flexibel skali untuk dimodifikasi. Dan karena
 faktor kemudahannya ini serta lagi hit, shingga banyak skali berbagai
 pihak membuat turunannya.

 Benar.
 Bikin bikin distro turunan sekarang memang lagi hit.
 Soalnya, bikin distro turunan sih memang sekarang mudah sekali.

 Di OpenSUSE, kita bisa bikin distro turunan dengan sangat mudah.
 Tidak perlu tim puluhan orang, tidak perlu kerja berbulan bulan.
 Kalau cuman membuat distro LiveCD turunan berbahasa indonesia,
 kita bisa membuatnya sendirian hanya dalam 6 menit saja.
 (plus waktu yang dibutuhkan untuk upload/download, tentunya).
 Semua dilakukan di servernya Novell.
 Kita mengerjakannya secara web based.
 Bahkan bisa test drive langsung sebelum mendownloadnya.
 (distro buatan kita dijalankan di server novell, kita capture layarnya dengan
 VNC. Jadi kita bisa melihat distro tersebut booting melalui browser
 kita !!! ).

 Welcome to Suse Studio...
 http://www.susestudio.com/screencast.html
 Have a lot of fun

 --
 Salam,


sebenarnya sebelum openSuSE, slax sudah mendahuluinya :D



-- 
--
*The only limiting factor of the GNU/Linux operating system, is his user.*

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



[tanya-jawab] Re-Compile Linux

2009-01-28 Terurut Topik nako

Selamat sore para pakar sekalian.

Kalau kita lihat di google kan ada tool / utility untuk 
meng-compile ulang sebuah distro linux (atau istilah 
kerennya membuat distro). Ada juga pakar yang tidak 
membutuhkan tool bantuan.
Nahh... mungkin diantara rekan-rekan ada yang memiliki 
waktu luang untuk mengerjakan pembuatan distro yang 
spesifik, boleh kontak ke email dibawah. Aku ada kebutuhan 
untuk membuat distro baru yang untuk kebutuhan aku sendiri 
(thema dan aplikasi yang harus ada didalamnya).


Silahkan kontak segera yaaa plus kapan bisanya dan butuh 
berapa lama. Kalau mau kasih berapa fee yang dibutuhkan 
juga tidak apa2, atau ini dibahas nanti saja.


Maaf, tanpa berpanjang2.. kontak segera ke sn0734 at gmail 
dot com - subject Distro


Terima kasih

NB. Mungkin dahuluu kale pernah aku posting seperti 
ini... setelah ada yg apply dan dikerjakan ternyata gak 
bisa kelar :(



Ikuti Speedy Blogging Competition 2008, ajang kompetisi Blog yang terbuka bagi 
semua Blogger dengan tema:
Seperti Apa Konten Hebat Menurutmu? Dapatkan hadiah utama 1 Buah Notebook 
Mininote. Informasi lebih lanjut kunjungi http://lomba.blog.telkomspeedy.com



”Sekarang Gratis Nelpon SLJJ Flexi diperluas ke Yogja”



“Speedy – Gratis internetan unlimited dari pkl. 20.00 s/d 08.00 se-Jabodetabek, 
Banten, Karawang dan Purwakarta”

--
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Re-Compile Linux

2009-01-28 Terurut Topik Ali Milis
 Nahh... mungkin diantara rekan-rekan ada yang memiliki waktu luang untuk
 mengerjakan pembuatan distro yang spesifik, boleh kontak ke email dibawah.
 Aku ada kebutuhan untuk membuat distro baru yang untuk kebutuhan aku sendiri
 (thema dan aplikasi yang harus ada didalamnya).

Mengapa? Biasanya distro dibuat untuk digunakan bersama...
Kalau hanya sendiri, mengapa tidak mendownload packet-packet
yang diinginkan?

-- 
Raja Ali M.I. Ilias, Bengkalis, https://wiki.ubuntu.com/AliMilis
Counted GNU/Linux Engineer # 405138 - http://counter.li.org/
Ubuntu User # 14458 - http://ubuntucounter.geekosophical.net/

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Re-Compile Linux

2009-01-28 Terurut Topik Ronny Haryanto
2009/1/28 Ali Milis mi...@lc.vlsm.org:
 Nahh... mungkin diantara rekan-rekan ada yang memiliki waktu luang untuk
 mengerjakan pembuatan distro yang spesifik, boleh kontak ke email dibawah.
 Aku ada kebutuhan untuk membuat distro baru yang untuk kebutuhan aku sendiri
 (thema dan aplikasi yang harus ada didalamnya).

 Mengapa? Biasanya distro dibuat untuk digunakan bersama...
 Kalau hanya sendiri, mengapa tidak mendownload packet-packet
 yang diinginkan?

Betul sekali. Saya lihat banyak yg bikin2 distro tanpa mau commitment
utk maintain. Kalo bikin doang mah termasuk bagian yg gampangnya. Yg
susah itu maintainnya. Kalo tujuannya cuma supaya ada paket2 yg
terinstall by default mah bukan alasan yg cukup utk bikin distro
sendiri. Cukup bikin metapackage aja yg depend ke semua paket2 yg mau
diinstall by default, trus tinggal install metapackage tsb (contohnya:
'kubuntu-desktop' di ubuntu).

Jangan buang2 waktu dan tenaga utk bikin distro sendiri kecuali punya
alasan yg bener2 mantep dan masuk akal. Utk belajar gpp, tapi kalo
sampe diseriusin sih menurut saya buang2 waktu dan tenaga kalo
alasannya tidak cukup berarti. Sayang banget. Mending waktu dan
tenaganya dipake utk membangun distro yg sudah ada utk jadi lebih
baik.

Ronny

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Re-Compile Linux

2009-01-28 Terurut Topik Adi Nugroho
On Wednesday 28 January 2009 18:36:04 Ali Milis wrote:
 Mengapa? Biasanya distro dibuat untuk digunakan bersama...
 Kalau hanya sendiri, mengapa tidak mendownload packet-packet
 yang diinginkan?

Banyak orang yang membutuhkan distro khusus.
Saya ingat, beberapa tahun yang lalu, ilmukomputer.com membuat live-cd 
berbasis slax yang berisi seluruh artikel di website tersebut.

Yang paling populer saat ini ya blankon yang berbasis ubuntu. 
Yang ini menekankan tema Indonesia.

Dulu, kalau pas mau bawa seminar, ada teman sekantor saya yang rajin berbaik 
hati untuk membuatkan saya live-cd berisi bahan seminar tersebut. Jadi bisa 
langsung dibagi bagi ke peserta, sekalian promosi linux.

-- 
Salam,

Adi Nugroho - http://adi.internux.co.id/
iNterNUX --- http://www.internux.net.id/
Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 53J Makassar
Tel. +62-411-834690  Fax. +62-411-834691
CDMA:+62-411-6109535 GSM:+62-816-27-9193











-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Re-Compile Linux

2009-01-28 Terurut Topik Ronny Haryanto
2009/1/28 Adi Nugroho a...@internux.co.id:
 On Wednesday 28 January 2009 18:36:04 Ali Milis wrote:
 Mengapa? Biasanya distro dibuat untuk digunakan bersama...
 Kalau hanya sendiri, mengapa tidak mendownload packet-packet
 yang diinginkan?

 Banyak orang yang membutuhkan distro khusus.
 Saya ingat, beberapa tahun yang lalu, ilmukomputer.com membuat live-cd
 berbasis slax yang berisi seluruh artikel di website tersebut.

Kalo ad hoc dan livecd ya gpp. Yg gak masuk akal itu kalo bikin distro
sendiri yg tujuannya utk dipake sehari2, trus tujuan distronya utk
cuma sekedar menginstall bbrp paket by default.

 Yang paling populer saat ini ya blankon yang berbasis ubuntu.
 Yang ini menekankan tema Indonesia.

Sebetulnya bagian apanya sih yg tidak bisa dibuat sebagai metapackage
dan sebagai pilihan pada waktu install ubuntu sehingga harus dibuat
distro sendiri?

Saya tidak bisa menemukan dengan mudah halaman yg menjelaskan
perbedaan mendasar yg meyakinkan saya (atau calon pengguna) untuk
menggunakan BlankOn instead of Ubuntu. Cuma di distrowatch aja begini:
BlankOn is an Ubuntu-based desktop Linux distribution and live CD
with enhanced support for Bahasa Indonesia. Kalo memang bener cuma
itu doang, kenapa gak enhanced support for Bahasa Indonesia itu
dimasukkan ke ubuntu/debian aja jadi saya (dan pengguna debian/ubuntu
lainnya) bisa ikut diuntungkan, jadi tinggal 'sudo apt-get install
...' doang? Kenapa sampe harus ada distro sendiri?

Ronny

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Re-Compile Linux

2009-01-28 Terurut Topik Fajran Iman Rusadi
2009/1/28 Ronny Haryanto ro...@haryan.to:

 Saya tidak bisa menemukan dengan mudah halaman yg menjelaskan
 perbedaan mendasar yg meyakinkan saya (atau calon pengguna) untuk
 menggunakan BlankOn instead of Ubuntu. Cuma di distrowatch aja begini:
 BlankOn is an Ubuntu-based desktop Linux distribution and live CD
 with enhanced support for Bahasa Indonesia. Kalo memang bener cuma
 itu doang, kenapa gak enhanced support for Bahasa Indonesia itu
 dimasukkan ke ubuntu/debian aja jadi saya (dan pengguna debian/ubuntu
 lainnya) bisa ikut diuntungkan, jadi tinggal 'sudo apt-get install
 ...' doang? Kenapa sampe harus ada distro sendiri?


BlankOn itu sebenarnya juga berupa metapackage. Coba saja tambahkan
repo BlankOn dan instal blankon-desktop.

Namun BlankOn bukan sekedar pilah-pilih paket yang ada di Ubuntu lalu
dibuatkan metapackage (dan berlanjut menjadi CD) saja. Ada paket-paket
tambahan (paket khas BlankOn) yang dimasukkan. Saat ini lebih banyak
berupa artwork.

Tuk terjemahan, yg saya tahu penerjemahan dilakukan melalui Launchpad
(yang akan dipakai oleh Ubuntu juga dan entah diteruskan ke upstream
atau tidak). Namun kadang juga langsung dimasukkan ke BlankOn tanpa
harus menunggu Ubuntu membuatkan paketnya terlebih dahulu.


-- 
Iang-
http://fajran.web.id y!m: fajran

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Re-Compile Linux

2009-01-28 Terurut Topik Adi Nugroho
On Wednesday 28 January 2009 19:42:39 Ronny Haryanto wrote:
 Sebetulnya bagian apanya sih yg tidak bisa dibuat sebagai metapackage
 dan sebagai pilihan pada waktu install ubuntu sehingga harus dibuat
 distro sendiri?

 Saya tidak bisa menemukan dengan mudah halaman yg menjelaskan
 perbedaan mendasar yg meyakinkan saya (atau calon pengguna) untuk
 menggunakan BlankOn instead of Ubuntu. Cuma di distrowatch aja begini:
 BlankOn is an Ubuntu-based desktop Linux distribution and live CD
 with enhanced support for Bahasa Indonesia. Kalo memang bener cuma
 itu doang, kenapa gak enhanced support for Bahasa Indonesia itu
 dimasukkan ke ubuntu/debian aja jadi saya (dan pengguna debian/ubuntu
 lainnya) bisa ikut diuntungkan, jadi tinggal 'sudo apt-get install
 ...' doang? Kenapa sampe harus ada distro sendiri?

Tiap distro beda konsep.

Kalau saya pengguna OpenSUSE.
Di OpenSUSE, dari sononya sudah berbahasa Indonesia. 
Jadi, tidak perlu bikin distro baru.
Kalau ingin distro berbahasa Indonesia, maka saat instalasi OpenSUSE, tinggal 
pencet [F2], lalu pilih bahasa Indonesia.

Bahkan, Basa Jawa juga ada :)

Bisa jadi, ini dimungkinkan karena OpenSUSE itu berbasis DVD.
Jadi bisa memasukkan banyak bahasa dalam satu keping DVD.

Kalau ubuntu beda konsep.
Karena ubuntu adalah distro yang berbasis CD, maka memang mesti selalu bikin 
distro baru::
Ubuntu
Kubuntu
Ubuntu-ME
Ubuntu-CE
Edubuntu
Gobuntu
BlankOn
dst dst

Di OpenSUSE sebaliknya.
Kelebihan distro turunan, ditarik ke distro utama.
Contoh: SUPER (SuSE Performance Enchanced), sejak OpenSUSE 10.2 digabung ke 
distro induk supaya performance-nya OpenSUSE ikutan enchanced juga seperti 
SUPER.

-- 
Salam,

Adi Nugroho - http://adi.internux.co.id/
iNterNUX --- http://www.internux.net.id/
Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 53J Makassar
Tel. +62-411-834690  Fax. +62-411-834691
CDMA:+62-411-6109535 GSM:+62-816-27-9193











-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Re-Compile Linux

2009-01-28 Terurut Topik Ronny Haryanto
2009/1/28 Fajran Iman Rusadi faj...@gmail.com:
 2009/1/28 Ronny Haryanto ro...@haryan.to:
 Saya tidak bisa menemukan dengan mudah halaman yg menjelaskan
 perbedaan mendasar yg meyakinkan saya (atau calon pengguna) untuk
 menggunakan BlankOn instead of Ubuntu. Cuma di distrowatch aja begini:
 BlankOn is an Ubuntu-based desktop Linux distribution and live CD
 with enhanced support for Bahasa Indonesia. Kalo memang bener cuma
 itu doang, kenapa gak enhanced support for Bahasa Indonesia itu
 dimasukkan ke ubuntu/debian aja jadi saya (dan pengguna debian/ubuntu
 lainnya) bisa ikut diuntungkan, jadi tinggal 'sudo apt-get install
 ...' doang? Kenapa sampe harus ada distro sendiri?


 BlankOn itu sebenarnya juga berupa metapackage. Coba saja tambahkan
 repo BlankOn dan instal blankon-desktop.

Ya, kalo memang begitu, ini approachnya menurut saya sudah betul.
Seandainya saja dibuat jelas dari awal bahwa untuk menggunakan BlankOn
*tidak harus* download cd image dan menginstall dr scratch, menambah
repo dan install blankon-desktop pun bisa. Kesan yg saya dapat kalo ke
websitenya blankon itu kalo mau pake blankon pertama kali itu satu2nya
cara cuma download cdimage dan install dari scratch.

Buat bbrp orang, seperti saya, ganti distro itu bukan hal kecil. Jadi
untuk membuat keputusan harus benar2 research dan punya informasi yg
cukup, bahkan untuk mencobanya saja. Nah kalo saya gak tau persis apa
yg membedakannya dr Ubuntu, maka saya gak punya cukup informasi untuk
membuat keputusan.

 Namun BlankOn bukan sekedar pilah-pilih paket yang ada di Ubuntu lalu
 dibuatkan metapackage (dan berlanjut menjadi CD) saja. Ada paket-paket
 tambahan (paket khas BlankOn) yang dimasukkan. Saat ini lebih banyak
 berupa artwork.

Harusnya dibuat jelas juga apa aja tepatnya yang membedakan BlankOn
dari Ubuntu. Seperti saya bilang, ganti/memulai menggunakan distro itu
seharusnya an informed decision, jadi harus tau dulu alasannya apa
(kenapa gak pake ubuntu aja?).

 Tuk terjemahan, yg saya tahu penerjemahan dilakukan melalui Launchpad
 (yang akan dipakai oleh Ubuntu juga dan entah diteruskan ke upstream
 atau tidak). Namun kadang juga langsung dimasukkan ke BlankOn tanpa
 harus menunggu Ubuntu membuatkan paketnya terlebih dahulu.

Ini memang repot, mirip seperti upstream Ubuntu ke Debian. Tapi
minimal tim BlankOn tidak perlu pusing maintain paket2 Ubuntu yg lain,
cukup ngurusin paket2 yg spesifik BlankOn aja. Makanya saya bilang
approach ini udah betul. Buat yg ngotot mau mulai bikin2 distro
sendiri, saya anjurkan mendingan jangan. Kalo bener2 ada alasan yg
kuat dan berdasar, ya gunakanlah approach seperti BlankOn ini.

Ronny

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Re-Compile Linux

2009-01-28 Terurut Topik Fajran Iman Rusadi
2009/1/28 Ronny Haryanto ro...@haryan.to:
 2009/1/28 Fajran Iman Rusadi faj...@gmail.com:

 BlankOn itu sebenarnya juga berupa metapackage. Coba saja tambahkan
 repo BlankOn dan instal blankon-desktop.

 Ya, kalo memang begitu, ini approachnya menurut saya sudah betul.

Seingat saya, dari sejak memutuskan untuk menggunakan Ubuntu sebagai
basisnya (BlankOn 2.0), pendekatan untuk pelihara paket seperlunya
dan sisanya serahkan kepada upstream sudah digunakan dan sepertinya
(seharusnya?) akan terus digunakan.

 Seandainya saja dibuat jelas dari awal bahwa untuk menggunakan BlankOn
 *tidak harus* download cd image dan menginstall dr scratch, menambah
 repo dan install blankon-desktop pun bisa. Kesan yg saya dapat kalo ke
 websitenya blankon itu kalo mau pake blankon pertama kali itu satu2nya
 cara cuma download cdimage dan install dari scratch.

Sebenarnya tertulis di dokumentasinya, namun sepertinya tidak mudah
ditemukan. Wah PR tuk tim dokumentasi nih..

Coba saja ke http://www.blankonlinux.or.id/dokumentasi/meuligoe/index.html
dan cari bagian Migrasi dari Ubuntu ke BlankOn

 Buat bbrp orang, seperti saya, ganti distro itu bukan hal kecil. Jadi
 untuk membuat keputusan harus benar2 research dan punya informasi yg
 cukup, bahkan untuk mencobanya saja. Nah kalo saya gak tau persis apa
 yg membedakannya dr Ubuntu, maka saya gak punya cukup informasi untuk
 membuat keputusan.

 Namun BlankOn bukan sekedar pilah-pilih paket yang ada di Ubuntu lalu
 dibuatkan metapackage (dan berlanjut menjadi CD) saja. Ada paket-paket
 tambahan (paket khas BlankOn) yang dimasukkan. Saat ini lebih banyak
 berupa artwork.

 Harusnya dibuat jelas juga apa aja tepatnya yang membedakan BlankOn
 dari Ubuntu. Seperti saya bilang, ganti/memulai menggunakan distro itu
 seharusnya an informed decision, jadi harus tau dulu alasannya apa
 (kenapa gak pake ubuntu aja?).


Sip. Terima kasih atas sarannya.

 Tuk terjemahan, yg saya tahu penerjemahan dilakukan melalui Launchpad
 (yang akan dipakai oleh Ubuntu juga dan entah diteruskan ke upstream
 atau tidak). Namun kadang juga langsung dimasukkan ke BlankOn tanpa
 harus menunggu Ubuntu membuatkan paketnya terlebih dahulu.

 Ini memang repot, mirip seperti upstream Ubuntu ke Debian. Tapi
 minimal tim BlankOn tidak perlu pusing maintain paket2 Ubuntu yg lain,
 cukup ngurusin paket2 yg spesifik BlankOn aja. Makanya saya bilang
 approach ini udah betul. Buat yg ngotot mau mulai bikin2 distro
 sendiri, saya anjurkan mendingan jangan. Kalo bener2 ada alasan yg
 kuat dan berdasar, ya gunakanlah approach seperti BlankOn ini.


iya memang. Saya juga sadar kalau bikin itu gampang tapi memelihara
itu susah. Makanya BlankOn juga walau punya repositori sendiri namun
hanya berisi paket-paket khas BlankOn atau yang diturunkan/ditarik ke
BlankOn. Sehingga BlankOn pada dasarnya tidak bisa lepas dari
repositori Ubuntu.

Saat ini, repositori resmi yang digunakan oleh BlankOn itu ada dua,
yaitu repositori BlankOn itu sendiri
http://arsip.blankonlinux.or.id/blankon dan repositori Ubuntu bagian
main dan restricted. Jika ada paket dari universe atau multiverse,
maka paket tersebut akan ditarik (tanpa diubah sama sekali) ke
repositori BlankOn.

-- 
Iang-
http://fajran.web.id y!m: fajran

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Re-Compile Linux

2009-01-28 Terurut Topik Fajran Iman Rusadi
duh maaf.. yg sebelumnya lupa saya CC ke milis pengembang BlankOn

2009/1/28 Ronny Haryanto ro...@haryan.to:
 2009/1/28 Fajran Iman Rusadi faj...@gmail.com:

 BlankOn itu sebenarnya juga berupa metapackage. Coba saja tambahkan
 repo BlankOn dan instal blankon-desktop.

 Ya, kalo memang begitu, ini approachnya menurut saya sudah betul.

Seingat saya, dari sejak memutuskan untuk menggunakan Ubuntu sebagai
basisnya (BlankOn 2.0), pendekatan untuk pelihara paket seperlunya
dan sisanya serahkan kepada upstream sudah digunakan dan sepertinya
(seharusnya?) akan terus digunakan.

 Seandainya saja dibuat jelas dari awal bahwa untuk menggunakan BlankOn
 *tidak harus* download cd image dan menginstall dr scratch, menambah
 repo dan install blankon-desktop pun bisa. Kesan yg saya dapat kalo ke
 websitenya blankon itu kalo mau pake blankon pertama kali itu satu2nya
 cara cuma download cdimage dan install dari scratch.

Sebenarnya tertulis di dokumentasinya, namun sepertinya tidak mudah
ditemukan. Wah PR tuk tim dokumentasi nih..

Coba saja ke http://www.blankonlinux.or.id/dokumentasi/meuligoe/index.html
dan cari bagian Migrasi dari Ubuntu ke BlankOn

 Buat bbrp orang, seperti saya, ganti distro itu bukan hal kecil. Jadi
 untuk membuat keputusan harus benar2 research dan punya informasi yg
 cukup, bahkan untuk mencobanya saja. Nah kalo saya gak tau persis apa
 yg membedakannya dr Ubuntu, maka saya gak punya cukup informasi untuk
 membuat keputusan.

 Namun BlankOn bukan sekedar pilah-pilih paket yang ada di Ubuntu lalu
 dibuatkan metapackage (dan berlanjut menjadi CD) saja. Ada paket-paket
 tambahan (paket khas BlankOn) yang dimasukkan. Saat ini lebih banyak
 berupa artwork.

 Harusnya dibuat jelas juga apa aja tepatnya yang membedakan BlankOn
 dari Ubuntu. Seperti saya bilang, ganti/memulai menggunakan distro itu
 seharusnya an informed decision, jadi harus tau dulu alasannya apa
 (kenapa gak pake ubuntu aja?).


Sip. Terima kasih atas sarannya.

 Tuk terjemahan, yg saya tahu penerjemahan dilakukan melalui Launchpad
 (yang akan dipakai oleh Ubuntu juga dan entah diteruskan ke upstream
 atau tidak). Namun kadang juga langsung dimasukkan ke BlankOn tanpa
 harus menunggu Ubuntu membuatkan paketnya terlebih dahulu.

 Ini memang repot, mirip seperti upstream Ubuntu ke Debian. Tapi
 minimal tim BlankOn tidak perlu pusing maintain paket2 Ubuntu yg lain,
 cukup ngurusin paket2 yg spesifik BlankOn aja. Makanya saya bilang
 approach ini udah betul. Buat yg ngotot mau mulai bikin2 distro
 sendiri, saya anjurkan mendingan jangan. Kalo bener2 ada alasan yg
 kuat dan berdasar, ya gunakanlah approach seperti BlankOn ini.


iya memang. Saya juga sadar kalau bikin itu gampang tapi memelihara
itu susah. Makanya BlankOn juga walau punya repositori sendiri namun
hanya berisi paket-paket khas BlankOn atau yang diturunkan/ditarik ke
BlankOn. Sehingga BlankOn pada dasarnya tidak bisa lepas dari
repositori Ubuntu.

Saat ini, repositori resmi yang digunakan oleh BlankOn itu ada dua,
yaitu repositori BlankOn itu sendiri
http://arsip.blankonlinux.or.id/blankon dan repositori Ubuntu bagian
main dan restricted. Jika ada paket dari universe atau multiverse,
maka paket tersebut akan ditarik (tanpa diubah sama sekali) ke
repositori BlankOn.


-- 
Iang-
http://fajran.web.id y!m: fajran

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Re-Compile Linux

2009-01-28 Terurut Topik Lutfi
2009/1/28 Adi Nugroho a...@internux.co.id:
 On Wednesday 28 January 2009 19:42:39 Ronny Haryanto wrote:
 Sebetulnya bagian apanya sih yg tidak bisa dibuat sebagai metapackage
 dan sebagai pilihan pada waktu install ubuntu sehingga harus dibuat
 distro sendiri?

 Saya tidak bisa menemukan dengan mudah halaman yg menjelaskan
 perbedaan mendasar yg meyakinkan saya (atau calon pengguna) untuk
 menggunakan BlankOn instead of Ubuntu. Cuma di distrowatch aja begini:
 BlankOn is an Ubuntu-based desktop Linux distribution and live CD
 with enhanced support for Bahasa Indonesia. Kalo memang bener cuma
 itu doang, kenapa gak enhanced support for Bahasa Indonesia itu
 dimasukkan ke ubuntu/debian aja jadi saya (dan pengguna debian/ubuntu
 lainnya) bisa ikut diuntungkan, jadi tinggal 'sudo apt-get install
 ...' doang? Kenapa sampe harus ada distro sendiri?

 Tiap distro beda konsep.

 Kalau saya pengguna OpenSUSE.
 Di OpenSUSE, dari sononya sudah berbahasa Indonesia.
 Jadi, tidak perlu bikin distro baru.
 Kalau ingin distro berbahasa Indonesia, maka saat instalasi OpenSUSE, tinggal
 pencet [F2], lalu pilih bahasa Indonesia.

 Bahkan, Basa Jawa juga ada :)

 Bisa jadi, ini dimungkinkan karena OpenSUSE itu berbasis DVD.
 Jadi bisa memasukkan banyak bahasa dalam satu keping DVD.

 Kalau ubuntu beda konsep.
 Karena ubuntu adalah distro yang berbasis CD, maka memang mesti selalu bikin
 distro baru::
Ubuntu
Kubuntu
Ubuntu-ME
Ubuntu-CE
Edubuntu
Gobuntu
BlankOn
dst dst

 Di OpenSUSE sebaliknya.
 Kelebihan distro turunan, ditarik ke distro utama.
 Contoh: SUPER (SuSE Performance Enchanced), sejak OpenSUSE 10.2 digabung ke
 distro induk supaya performance-nya OpenSUSE ikutan enchanced juga seperti
 SUPER.

 --
 Salam,

 Adi Nugroho - http://adi.internux.co.id/
 iNterNUX --- http://www.internux.net.id/
 Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 53J Makassar
 Tel. +62-411-834690  Fax. +62-411-834691
 CDMA:+62-411-6109535 GSM:+62-816-27-9193











 --
 FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
 Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
 Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Mas Adi,

Faktor bahasa, sama aja. Ubuntu juga sediakan versi DVD yang dukungan
bahasanya lengkap. Tapi kalopun versi CD yg dipake, bahasa Indonesia
tetep bisa di install lah. Karena Ubuntu, base on Debian, reponya
sejak jaman purba dah komplet banget dengan software macem2 tuh.
Pernah nyoba reponya Ubuntu/Debian?

Sedangkan turunan dr Ubuntu, bukan karena beda konsep. Karena Ubuntu
nggak pake EULA jadi flexibel skali untuk dimodifikasi. Dan karena
faktor kemudahannya ini serta lagi hit, shingga banyak skali berbagai
pihak membuat turunannya. Dan ini tetep nggak jadi masalah. Karena
Ubuntu repo tetep bisa dimasukin. Dan tetep saja itu semua Ubuntu ;-)

---
http://rippingthepenguin.blogspot.com

-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis



Re: [tanya-jawab] Re-Compile Linux

2009-01-28 Terurut Topik Adi Nugroho
On Wednesday 28 January 2009 20:56:16 Lutfi wrote:
 Sedangkan turunan dr Ubuntu, bukan karena beda konsep. Karena Ubuntu
 nggak pake EULA jadi flexibel skali untuk dimodifikasi. Dan karena
 faktor kemudahannya ini serta lagi hit, shingga banyak skali berbagai
 pihak membuat turunannya. 

Benar. 
Bikin bikin distro turunan sekarang memang lagi hit.
Soalnya, bikin distro turunan sih memang sekarang mudah sekali.

Di OpenSUSE, kita bisa bikin distro turunan dengan sangat mudah.
Tidak perlu tim puluhan orang, tidak perlu kerja berbulan bulan.
Kalau cuman membuat distro LiveCD turunan berbahasa indonesia, 
kita bisa membuatnya sendirian hanya dalam 6 menit saja.
(plus waktu yang dibutuhkan untuk upload/download, tentunya).
Semua dilakukan di servernya Novell.
Kita mengerjakannya secara web based.
Bahkan bisa test drive langsung sebelum mendownloadnya.
(distro buatan kita dijalankan di server novell, kita capture layarnya dengan 
VNC. Jadi kita bisa melihat distro tersebut booting melalui browser 
kita !!! ).

Welcome to Suse Studio...
http://www.susestudio.com/screencast.html
Have a lot of fun

-- 
Salam,

Adi Nugroho - http://adi.internux.co.id/
iNterNUX --- http://www.internux.net.id/
Jalan Dr. Sam Ratulangi No. 53J Makassar
Tel. +62-411-834690  Fax. +62-411-834691
CDMA:+62-411-6109535 GSM:+62-816-27-9193











-- 
FAQ milis di http://wiki.linux.or.id/FAQ_milis_tanya-jawab
Unsubscribe: kirim email ke tanya-jawab-unsubscr...@linux.or.id
Arsip dan info milis selengkapnya di http://linux.or.id/milis