[wanita-muslimah] Reports of child bride exports 'sickening'

2005-08-01 Terurut Topik santi_yasmini
Reports of child bride exports 'sickening'

August 2, 2005 - 2:58PM

URL: http://www.theage.com.au/articles/2005/08/02/1122748623305.html

Reports of Australian girls being flown overseas and forced into 
arranged marriages were sickening, Opposition foreign affairs 
spokesman Kevin Rudd said.

The Australian embassy in Beirut has been approached by girls as 
young as 14 seeking help to escape arranged marriages and return to 
Australia.

In the past two years, 12 women and girls had approached the embassy 
for help after fleeing their new husbands, News Limited reported.
One 14-year-old girl said she was promised a holiday in Lebanon by 
her father but was forced to marry a man who effectively imprisoned 
her in his home.

The Australian ambassador in Lebanon, Stephanie Shwabsky, said it 
seemed many of the teenagers did not know they were going to be 
married when they travelled to Lebanon, where the legal age for 
marriage is 16.

"When I've seen these reports, frankly it makes me sick in the 
stomach," Mr Rudd told reporters in Perth.
"My view is that it's a basic human right of all Australians to marry 
the person that they want to marry.
"No Australian citizen should be forced to marry someone they don't 
want to marry."

Mr Rudd called on Foreign Minister Alexander Downer to ask 
Australia's embassy in Lebanon to offer full assistance to those 
young brides who wished to return to Australia.

He said in Australia, human and legal rights outweighed concerns 
about cultural sensitivities.

"When it comes to anyone being forced to marry someone they don't 
want to marry, frankly I think they have crossed the line," Mr Rudd 
said.

Consular staff contacted her mother and organised the girl's flight 
home to Australia.
Diplomats met Islamic clerics and Arabic community leaders in Sydney 
and Melbourne last year, asking for their help to prevent women and 
girls being taken overseas to marry against their will, News Limited 
reported.

It said the girls were being forced to marry older men overseas as 
their families tried to protect them from promiscuity and Western 
influences at home.

- AAP






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik achmad.chodjim
Saya ikut nimbrung untuk mengomentari tulisan Mbak Dini terhadap Mbak Mei. 
Komentar ini sebagai tausiah alias nasehat belaka, dan mudah-mudahan tidak 
perlu dianggap sebagai serangan... :-)

1) AJARAN
Nabi Muhammad saw diutus sebagai seorang rasul untuk menyampaikan ajaran Islam 
yang datangnya dari Allah swt. Tentunya, kita sepakat. Lalu, Nabi wafat. Apa 
yang terjadi? Ternyata, yang terjadi bukan pelurusan ajaran, tapi perebutan 
kekuasaan yang akhirnya dimenangkan oleh Abu Bakar. Begitulah ceritanya

Bagaimana dengan ajaran Islam? Ya..., yang berguru kepada Abu Bakar ya akan 
menyampaikan Islam ala yang dipahami Abu Bakar. Yang ke Ali ya akan 
menyampaikan Islam sebagaimana yang diajarkan oleh Ali. Yang ke Ibnu Mas'ud ya 
menyampaikan ajaran Islam ala Ibnu Mas'ud, dan lain-lain juga demikian. Jadi, 
dari asal mulanya ya sudah ada perbedaan pemahaman terhadap ajaran Islam, meski 
pada waktu itu satu-satunya sumber ajaran Islam adalah Alquran (lha wong Hadis 
baru dibukukan 3 abad kemudian).

Pada saat kekhalifahan dipegang Ali kw, perbedaan menajam. Lahirlah 3 sekte 
dalam Islam, yaitu kelompok yang pro Ali, pro Muawiyah dan Khawarij. Yang 
paling keras adalah Khawarij atau Haruriyah itu, yang mengkafirkan kelompok Ali 
dan Muawiyah.

Kelompok-kelompok itu bukan mengecil tapi malah membesar jumlahnya. Mengapa? 
Karena di antara yang pro-Muawiyah itu pun terdiri dari beberapa paham. Yang 
pro-Ali pun demikian. Khawarij juga. 

Pada abad II H, dalam hal fikih agama orang-orang pada berguru kepada Imam 
Ja'far ash shadiq, cicit Rasulullah. Mereka yang berguru ini tidak mau terlibat 
dalam perseteruan politik kekuasaan dalam agama Islam. Lalu lahirlah madzhab 
Hanafi (seorang murid Imam Ja'far) di abad ke-2 itu. 

Di sisi politik, pada abad ke-2 itu terjadi runtuhnya Daulat Umayyah dan 
digantikan berdirilah Daulat Abbassiyah di Bagdhad. Untuk menggulingkan Daulat 
Umayyah, keturunan Abbass bekerja sama dengan orang-orang Syi'ah yang pro-Ali 
itu. Tapi, setelah Bani Abbass berdiri, yang pro-Ali disingkirkan. Makanya, di 
kalangan Syi'ah pasca Ja'far juga mengalami perpecahan, karena adanya perbedaan 
sikap dalam menghadapi Daulat Abbassiyah. Dan, perbedaan aliran ini semakin 
banyak setelah dibukukannya Hadis di abad III H. Karena, Hadis sendiri 
dibukukan setelah lahirnya imam-imam madzhab fikiyah dalam agama Islam.

Perlu diketahui, terjadinya perbedaan dalam paham politik membawa juga 
perbedaan dalam hal fikih. Makanya, jangan heran bila Wahabi semula berdiri di 
atas landasan teologi, akhirnya juga memiliki fikihnya tersendiri. Dus, di 
sinilah kita harus arif, dan tidak perlu terseret dalam sesat-menyesatkan umat 
Islam yang lain!

Bagaimana dengan Ahmadiyah Qadiyani yang difatwa sesat oleh MUI dan dianggap 
berada di luar Islam? Ahmadiyah juga lahir dari anak kandung umat Islam! Anda 
mungkin termasuk yang percaya bahwa di hari akhir Imam Mahdi dan Nabi Isa itu 
diturunkan kembali ke bumi ini. Turunnya Imam Mahdi dan Nabi Islam itu sudah 
menjadi kepercayaan dari bagian terbesar umat Islam. 

"Orang Ahmadiyah mengklaim bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu adalah Mahdi dan 
sekaligus Nabi Isa yang diturunkan kembali. Salahkah klaim itu?? Kalau klaim 
itu salah, ya harus diberantas dulu ajaran tentang akan datangnya Imam Mahdi 
dan Isa as ke bumi lagi itu!"

Marilah kita perkokoh persatuan umat dan jangan mau dipecah-belah oleh setan!

Wassalam,
chodjim  

  

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Dini
Sent: Monday, August 01, 2005 12:43 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh
adap Ahmadiyah

 Namanya juga ajaran mbak.. susah berantasnya..lah udah sebati 
ama akal pikiran, Komunisme aja keliatannnya dah mati..padahal masih 
ada...:P masih untunglah MUI berani larang..seenggaknya ntar anak 
cucu kita bakal tau..ini salah itu salah..:P gak kebingungan lagi 
buka2 Buku..kan tinggal liat Fatwa..:P


::: Bedain antara Kriminal dengan Aqidah mbak, Kriminal berhubungan 
dengan sesama Manusia..dan jelas ada hukum Negara yang mengaturnya.. 
dan akal juga tau itu emang bener SALAH, bedain antara penipu 
AKIDAH... gak semua orang tau itu salah, kecuali orang2 yang tau 
Agama, tau Syariah...:) 

::: Cinta dimana2 itukan perasaan subjectif..:) yah kadang gara2 
cinta orang juga sanggup bunuh diri.. mendingan mana? bunuh diri 
karena manusia ato Jihad demi Allah dengan balasan surga? -kalo emang 
masih ngaku muslim- 

Dan kalo ada temen gw, guru gw, yang kek gitu keknya gampang aja deh 
jawabannya.. coba dialog.. dan kalo gak berhasil yah diemin aja..:P 
gak usah bunuh dulu, dia lom berani bilang terang2an kan, masih 
dirumah aja dengan akidahnya..ngapain juga dibunuh.. terus coba mbak 
cari alasan dimana aja..mana ada ajaran Islam yang ngehalalin 
NGERAMPOK demi agama??? dalam sejarah Islam manapun..ketika 
pendudukan Islam malah yang ada adil2.. beda sama Barat.. yang malah 
bunuh, r

[wanita-muslimah] The fallacy of violence in religion's name

2005-08-01 Terurut Topik ayeye1
http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20050802.F04&irec=3

The fallacy of violence in religion's name

Bustanuddin Agus, Padang

Apart from acts of terrorism committed by a handful of people, there
are various forms of violence perpetrated in the name of religion. The
latest case was the storming and ravaging of the al Mubarok Campus in
Parung, Bogor, by up to a thousand toughs grouped in what they called
the Indonesian Islamic Movement.
Claiming to be defenders of Islam, they attacked the headquarters of
Ahmadiyah, a group they charged with teaching heresy.

Many have criticized such violent acts to settle the issue of
differences in faith. Such criticism is not only based on the general
opinion about love and peace, but also on the Islamic creed itself.
The solution of faith differences by means of wanton violence and
vandalism is opposed by the teachings of the Prophet Muhammad. Various
doctrines in the Koran refer to the designations of God as rahman (the
compassionate) and rahim (the merciful). However, why does violence in
the name of religion continue?

For the people who attacked and assaulted Ahmadiyah, the action was
certainly an obligation and justifiable. Furthermore, the edict issued
by the Indonesian Ulema Council (MUI) considers Ahmadiyah a
blasphemous sect. In the view of Islam, if a Muslim follows such a
deviant sect or abandons Islam, he or she becomes an apostate or
bughah (rebel). According to fiqh (Islamic jurisprudence), without
repentance within three days, the apostate can be punished by death or
assault.

The militant Islamist defenders who carried out the violence insisted
that the government was not being stern enough against Ahmadiyah. They
wanted the government to dissolve Ahmadiyah as a follow-up to the MUI
edict.

Nonetheless, a deeper analysis of the case shows that there is in fact
a fundamental error in these self-styled defenders' way of dealing
with the reality of differences in beliefs. The violent action against
Ahmadiyah is controversial and amounts to a blunder. Although carried
out for the sake of upholding faith, any violence obviously breaks the
law.

Above all, the MUI ruling itself also faces an operational constraint.
Moreover, the MUI clerics' rulings no longer carry the same weight as
their previous judgments. MUI is not a sacred institution. As seen by
the public, MUI is today very different from, for instance, the same
council under Buya Hamka in the 1970s who had strong credibility. With
the declining trustworthiness of the ulema body, even individual
Muslims often ignore their rulings, let alone the "neutral" government.

The demand that the government should take action against heretic
schools is also polemical. The government itself will only act under
formal rules such as laws and presidential instructions. Even if an
instruction is issued, the process involved will be very long. The
lower state apparatus often awaits the command of its superiors before
combating vice.

Here the masses frequently see that the procedure for upholding the
principle of amar maruf nahi mungkar (doing what is right and
rejecting what is wrong) is very complicated. According to some people
the government lacks the will to act, so "stern" methods are needed.

The problem is that such methods are often in the form of physical
violence. They are impatient and feel like they have the right to mete
out punishment. In fact, no violence is justified by society. Only the
state has the right to conduct repression (in its "neutral" sense).

>From the perspective of science, the emergence of violence as a
solution to social and humanity issues clearly indicates the presence
of a gap between aspirations (das sollen) and realities (das sein).
Violence in the name of God actually also proves the existence of a
gap between theological religion and socio-anthropological religion.

Nevertheless, the disparity between das sollen and das sein is
certainly common. Hegel, for example, postulates the law of
dialectics: thesis-antithesis-synthesis. The sociology and
anthropology of religion start with the awareness of a marked contrast
between aspirations and realities. Both sciences have been developing
due to the many "oddities" in religious life.

It is widely understood that religion begins with conviction whereas
science and philosophy cast doubt on such things. Yet in its latest
development, the religion-science dichotomy is being questioned.
People have even considered integrating science and religion.

Upon further examination, in the context of social phenomena the
"religion" implied here covers more than the official religious creeds
known to the public. The characteristics of fanatical belief are found
not only in (official) religion but also in religious sects, schools,
even in religious parties and organizations as well as secular
ideologies. The lower the level of one's religious thought and
comprehension, the narrower and more concrete his/her expression of
religi

Re: [wanita-muslimah] Anak yg di kerasi : Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik Ambon
Di negeri-negeri seperti  Skandinavia dilarang memukul anak. Bila terjadi 
hal demikian orang tua bisa dihukum dan anak diambil oleh kantor urusan 
sosial.

- Original Message - 
From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, August 02, 2005 1:41 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Anak yg di kerasi : Re: PP Muhammadiyah 
Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah


>
> Nimbrung :
> Tindakan peringatan dengan fisik [ dipukul, di jewer, dikurung] lebih 
> diingat-ingat
> sampai tua. Suka menimbulkan 'dendam'. Begitu juga perlakuan dia nantinya 
> sebagai ortu.
> Padahal yg lebih baik adalah : memberi contoh dan mampu memahami.
>
> Cobalah memutar balik kejadian waktu kecil, "knapa dulu ia gak mau 
> sholat?, sehingga di pukul
> oleh ortunya?" . Gimana rasanya waktu dipukul? Sebenarnya ingin 
> diperlakukan seperti apa waktu itu?
> Kalo mau memutar kembali mesin waktu : Rasanya lebih suka ditanya, knapa 
> dia gak mau sholat,
> si anak ingin bertanya knapa ortunya juga gak pernah kliatan sholat ?, Gak 
> pernah menjadi imam?
> :-)
> Anak2 jaman sekarang lebih kritis, rasa ingin taunya besar, gak bisa gitu 
> menerapkan model ajaran
> jaman nenek moyang dulu; yg tentunya situasinya juga beda.
>
> Bisa2 anak2 itu mengadu karena mendapat perlakuan kekerasan.
> Bahasanya yg lagi populer : KDRT, child abuse, lalu iklan susu child 
> stress - karena tindakan ortu yg terlalu menuntut.
> :-))
>
> salam
> l.meilany
>
>  - Original Message - 
>  From: Aman FatHa
>  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>  Sent: Tuesday, August 02, 2005 2:51 AM
>  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan 
> Terh adap Ahmadiyah
>
>
>  Jangan beranalogi yang mengada-ada mas. Memukul dalam shalat bagi seorang
>  ayah terhadap anak disyaratkan dengan ghairu mubarrih. Memukul di sini
>  meskipun menggunakan kata yang menunjukkan kekerasan tapi yang menjadi
>  syaratnya adalah menyuruh untuk anti kekerasan. Itu sangat jelas berbeda
>  dengan penyerangan FPI. Kemudian, otoritas FPI melakukan itu sangat jauh
>  berbeda dengan "otoritas" seorang ayah terhadap anak. Coba mas pukul anak
>  tetangga setelah beberapa kali mas suruh dia shalat tapi masih membandel?
>  Coba aja sesekali!
>
>  Aman
>  http://aman.kinana.or.id
>
>
>  - Original Message - 
>  From: "Amrios Amsyar" <[EMAIL PROTECTED]>
>  To: 
>  Sent: Monday, August 01, 2005 6:05 PM
>  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan 
> Terh
>  adap Ahmadiyah
>
>
>  > Sebenarnya, tidak semua kekerasan itu berakibat jelek. Kan udah 
> peraturan
>  > dalam agama Islam, sepeti kita menyuruh anak Shalat, pertama kali 
> dibujuk
>  > dgn kasih sayang, kemudian, dikasih peringatan, dan terakir jika 
> membandel
>  > dipukul (artinya kita hrs bersikap keras terhadap dia), apakah cara ini
>  > akan
>  > melahirkan kekerasan juga?. Begitu juga dengan Ahmadiya, dahulu udah
>  > diperingati dan kemudian membandel haruskah kita dia. Begitu 
> juga
>  > dengan FPI sebelum dia menyerang saya rasa dia pasti sudah memberikan
>  > peringatan tp dasarnya emang bandel maka kita harus tegas dan keras.
>  >
>  >
>  >
>  >
>  > - Original Message - 
>  > From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]>
>  > To: 
>  > Sent: Monday, August 01, 2005 5:08 PM
>  > Subject: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh
>  > adap
>  > Ahmadiyah
>  >
>  >
>  >> iya Mba Mia, mau sampai kapan kita menyebarkan benih-benih dendam sama
>  >> anak cucu kita wong Nabi aja justru meredam benih-benih permusuhan
>  >> dengan suatu sikap mema'afkan pada suku quraisy
>  >>
>  >> chae
>  >> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>  >>> Di thread sebelumnya anda menyangsikan kerusakan yang dialami
>  >>> Ahmadiyah, mungkin media berlebih-lebihan - kata anda. Lalu pake
>  >>> hukum alam dan sebab akibat yang menjustifikasi tindakan FPI itu.
>  >>>
>  >>> Anda pernah nggak dirangsek rumah dan kampungnya kayak gitu? Atau
>  >>> pernah mencoba ber-empati? Gimana dengan isteri, anak-anak, bibi,
>  >>> ibu, kakak-adik, dll?
>  >>>
>  >>> Waktu ngliat di teve, dan baca koran air mata saya mengalir deras.
>  >>> Ada yang masih saya ingat di kepala saya seperti ingatan kemaren
>  >>> sore.  Dulu waktu jaman orde baru, paman saya anggota legis dari
>  >>> PPP. Waktu kampanye Golkar, puluhan preman demo di depan rumah
>  >>> paman, yang bersebelahan dengan rumah-rumah anggota keluarga yang
>  >>> lain. Kelakuan mereka, ya kayak preman.  Sebagai anak kecil usia 8
>  >>> tahunan, saya nggak ngerti politik tapi bandel pingin tahu karena
>  >>> itu berdiri dekat paman dan bibi yang lagi hamil tua.  Tau-tau
>  >>> beberapa dari preman itu masuk ke rumah dan mau menyerang bibi.
>  >>> Otomatis saya pasang badan, karena mereka menarik-narik bibi untuk
>  >>> keluar dari rumah.  Tentu saja dengan mudah saya didorong mereka
>  >>> jatuh ke lantai. Insiden ini berakhir oke karena karisma paman yang
>  >>> emang cool, dan dapat

RE: [wanita-muslimah] dikotomis=iblis?

2005-08-01 Terurut Topik achmad.chodjim
Kalimat "jika kita meyakini Islam-berikut aturan dan pemikirannya- maka tidak 
akan bisa kita mendudukkan Islam berikut- isme2 yg lain dalam diri kita. Mana 
mungkin kita mencampuradukkan antara yang haq dan yang bathil..." 
  
Cobalah Anda renungkan apa yang dimaksud dengan "isme" dan mengapa tidak dapat 
didudukkan dalam Islam? Ada wahabisme, ada modernisme, ada fundamentalisme, 
qaddirianisme dan lain-lain. Semua itu telah mengisi dalam relung-relung 
kehidupan umat Islam. Nah, kita tinggal berada di mana? Mungkin kita ada di di 
dalam "isme" in between?

Lalu, kalau liberalisme, sekularisme dan pluralisme diharamkan, mengapa 
fundamentalisme tidak diharamkan MUI? Apa karena yang duduk di sana para 
fundamentalis?

Di sinilah kita harus benar-benar tadarus dan tadabur serta iqra Alquran! Tanpa 
ini kita hanya akan terhanyut dalam isme-isme itu sendiri meski kita bilang 
tidak "berisme". Lenyapkan prasangka ahlu riyal, ahlu dolar, ahlu euro atau 
ahlu-ahlu karena stereotip kita terhadap lawan diskusi kita. Jika kita mencap 
lawan diskusi kita dengan ahlu dollar, itu artinya kita yang mencap ahlu dollar 
berada di sisi ahlu yang lain misalnya ahlu riyal atau dinar atau lainnya. 
Sama-sama buruk kalau menjadi ahlu-ahlu itu. Sama-sama tersesat jalan!

Bagi saya lebih memilih "ahlu jannah", karena di sana tidak ada kehidupan 
saling menyesatkan atau mengkafirkan... :-)

Salam,
chodjim


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of alvi_ik
Sent: Tuesday, August 02, 2005 10:56 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] dikotomis=iblis?


Kita (sebagai muslim) bisa mempunyai berbagai macam pemikiran-
liberalis, pluralis, individualis, sosialis, kapitalis dll-jika kita 
menganggap Islam hanya sebatas agama ritual. KeIslaman kita cukup 
dengan shalat lima waktu, puasa,zakat dan sempurna dengan pergi haji.

Tetapi,jika kita meyakini Islam-berikut aturan dan pemikirannya- 
maka tidak akan bisa kita mendudukkan Islam berikut -isme2 yg lain 
dalam diri kita. Mana mungkin kita mencampuradukkan antara yang haq 
dan yang bathil...

Apakah pemikiran yang memilah mana yang haq (Islam) dan mana yang 
bathil adalah pemikiran iblis??? Walaahu a'lam bishshawab

wass.alvi


Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links



 




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Fw: [PKS] Awas Milis Islam Liberal!!!

2005-08-01 Terurut Topik melumilis
sudah ah rasanya tidak akan nyambung diskusi sama sampeyan dalam
masalah PKS karena nampaknya ada dendam yg begitu mengakar dalam diri
anda yg 
menyebabkan tidak bisa menerima kebenaran2 yg datang dari PKS.

nasehat Mbak Mia rasanya bisa menjadi renungan yg sangat baik :

"Mbok ya merasa kecewa itu jangan lama-lama..:-) Life goes on. Diri
kita makin menua setiap hari, dan kita nggak mau mengeras dalam
kekecewaan ini. Setiap kali kita harus mem-bal seperti bola bekel.
Ini yang namanya strength and preserverance (..watawa saubis sobr).
"

wassalamualaikum wrwb
AQ













Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik achmad.chodjim
Islam itu aslinya penyerahan diri atawa keselamatan atawa kedamaian. Saya sebut 
aslinya karena kata itu dibentuk dari akar kata S-L-M dan derivatifnya. 
Makanya, nabi-nabi di dalam Alquran disebut sebagai orang-orang yang sabar 
dalam menyebarkan ajaran Tuhan.

Di dalam salah satu ayat disebutkan "innamaa anta mudzakkir lasta alayhim bi 
mushaythir", sesungguhnya engkau (Muhammad dan orang-orang yang meneladani 
Muhammad) hanyalah seorang penyampai ajaran/peringatan, dan bukanlah engkau 
orang yang menjadi penguasa bagi mereka.

Jadi, jelas sekali bahwa kewajiban orang-orang yang meneladani Nabi Muhammad 
adalah memberikan ajaran/peringatan agar manusia dapat berjalan di atas jalan 
yang benar. Itu saja! Makanya, di ayat lain disebutkan bahwa orang-orang yang 
belum berislam itu diseru dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan sekiranya 
terjadi perdebatan pun harus dilakukan dengan kebajikan. 

Dulu, dilakukan debat terbuka antara Ahmadiyah dan Ustaz Hasan (Persis). 
Mungkin saya belum lahir waktu itu. Tapi, perdebatan ini bisa saya nikmati 
karena saya hobi membaca majalah "Almuslimun" yang diterbitkan oleh Persis 
(Persatuan Islam) Bangil, Jatim.

Di masa saya masih hobi bersalat di masjid Persis di Bogor, saya menyadari 
bahwa Persis merupakan organisasi massa Islam yang sangat puritan, jauh lebih 
puritan daripada MD. Jika bulan rabi' al awwal (Maulud) tiba, khutbah jumatnya 
dapat dipastikan berisi larangan untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad. 
Ultah atau peringatan yang tidak ada di zaman Rasul oleh Persis dikategorikan 
bidah. Tapi toh orang Persis dulu tidak melakukan penyerangan fisik terhadap 
kelompok yang mereka anggap sesat.

Jadi, kalau ada perusakan atau penyerangan fisik dikarenakan perbedaan 
pandangan, maka pelaku penyerangan dan perusakan fisik itu merupakan perilaku 
KEKAFIRAN, yang kalau itu sudah menjadi sifatnya, berarti pelakunya itu orang 
kafir meski namanya Islam.

Wassalam,
chodjim
  

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Chae
Sent: Tuesday, August 02, 2005 11:20 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh
adap Ahmadiyah


Saya pikir Islam tidak menganjurkan kekerasan dalam menegakan Amar
ma'ruf nahi mungkar. sebagai contoh kita melihat dalam kasus Nabi Ayub
ketika hendak menunaikan nazarnya memukul istri tercinta dengan seikat
rumput. Atau ketika Nabi menghadapi masalah dengan istri-istri Beliau,
tidak ada tindak kekerasan dalam hal ini. Karena itu sejauh yang saya
tahu tidak ada legimitasi terhadap kekerasa dalam Islam.

Sekurang ajarnya manusia Fir'aun adalah contooh yang nyata ketika ia
mengklaim dirinya sebagai Tuhan, bagaimana Allah memerintahkan Nabi
Musa untuk menghadapi Fir'aun dengan dialog yang baik dan lemah
lembut. Kita tidaklah setingat Nabi Musa dan jam'ah Ahmadiya bukanlah
golongan Fir'aun bagaimana mungkin kita bisa mendzalimi mereka dengan
nama Tuhan?

Chae
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Amrios Amsyar"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sebenarnya, tidak semua kekerasan itu berakibat jelek. Kan udah
peraturan 
> dalam agama Islam, sepeti kita menyuruh anak Shalat, pertama kali
dibujuk 
> dgn kasih sayang, kemudian, dikasih peringatan, dan terakir jika
membandel 
> dipukul (artinya kita hrs bersikap keras terhadap dia), apakah cara
ini akan 
> melahirkan kekerasan juga?. Begitu juga dengan Ahmadiya, dahulu udah 
> diperingati dan kemudian membandel haruskah kita dia. Begitu
juga 
> dengan FPI sebelum dia menyerang saya rasa dia pasti sudah memberikan 
> peringatan tp dasarnya emang bandel maka kita harus tegas dan keras.


Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Koneksi Internet via Kabel Listrik Menunggu Keajaiban

2005-08-01 Terurut Topik Dodik S
 http://www.iconpln.net.id/Koneksi Internet via Kabel Listrik Menunggu 
Keajaiban 4 Mar 2004 
Setelah sukses di Hotel Ciputra Jakarta dan Hotel Majapahit Surabaya,
teknologi Power Line Communcation atau PLC merebak jadi pembicaraan
hangat. Padahal, teknologi ini sudah jadi wacana wajib di beberapa negara
Eropa dan Asia sejak 10 tahun lalu.

Tahun 2003 adalah momentum emas dunia teknologi informasi kita. Karena di
tahun ini, teknologi Powerline Communcation yang digadang-gadang bakal
jadi solusi alternatif koneksi internet, bergulir di Jakarta dan
Surabaya.

Menurut Tenny Reinhard P. Kolanus, IT Supervisor di Mandarin Oriental,
Majapahit Hotel, Surabaya, penerapan teknologi PLC di Majapahit lebih
banyak bersumber pada tuntutan untuk memuaskan tamu atau klien. "Motivasi
kami menggunakan PLC, agar tamu atau klien dapat ber-internet ria dimana
saja dengan menggunakan modem yang sudah kami sediakan," katanya.

Modem ini, lanjut dia, dikoneksikan melalui power socket atau colok-an
listrik yang ada di hotel. Setelah itu diakses dari computer dengan kabel
UTP yang berada dalam lingkup Mandarin Oriental Majapahit Hotel Surabaya.
"Kami selaku penanggung jawab IT tidak perlu lagi harus repot-repot
menarik kabel atau menyediakan wireless LAN," tukas Tenny.

Teknologi PLC yang kini digunakan di Hotel Majapahit, secara umum,
melibatkan Fiber Optic yang langsung terhubung ke pusat listrik hotel,
ditambah beberapa perangkat seperti CU, IP3 dan Modem. Jaringan listrik,
kata Tenny, dapat dipakai sebagai media telekomunikasi broadband
teknologi.

"Kemampuan teknologi ini dapat mengirimkan gambar, data dan suara dalam
kecepatan tinggi melalui jaringan kabel listrik," aku Tenny. Sebagai
gambaran, lanjut dia, kecepatan transmisi data dial-up pada saat ini
mencapai 56 KBps. Untuk PLC dengan modem Main-Net yang dipakai Hotel
Majapahit, maksimal 4 MBps.

Ditanya layanan PLC yang sudah dipakai, kata Tenny, Hotel Majapahit kini
menggunakan AMR (Automatic Meter Reading). Untuk layanan ini, katanya,
pihaknya melibatkan PT Indonesia Comnets Plus yang lebih populer dengan
sebutan ICON+.

Perusahaan ini didirikan 3 Oktober 2000 sebagai anak perusahaan PT PLN
(Persero). ICON+ didirikan untuk mendukung perkembangan teknologi
telekomunikasi dan informasi di Indonesia. Untuk menunjang bisnisnya
sebagai perusahaan listrik, PLN telah membangun, mengoperasikan dan
memelihara infrastruktur telekomunikasi sendiri, yang terdiri dari kabel
bertegangan, jaringan radio microwave, dan sejak 1994 mengembangkan
jaringan broadband fiber optik digital. Sistem telekomunikasi ini
digunakan untuk komunikasi internal dan transmisi data bagi keperluan
operasi tenaga listrik PLN di pulau Jawa-Bali.

Bukan kebetulan, saat ini komunikasi data dan internet memainkan peranan
penting dalam bisnis maupun dalam kegiatan masyarakat luas. Perkembangan
teknologi dan besarnya permintaan menuntut tersedianya kapasitas yang
lebih besar dan transmisi yang lebih cepat.

Kenyataan inilah yang kemudian menjadi dasar kelahiran ICON+. Yaitu,
memberdayakan kelebihan kapasitas jaringan telekomunikasi internal PLN,
terutama jaringan fiber optik, untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi.
Selanjutnya, mengembangkan pemanfaatan Right of Ways (RoW) yang dimiliki,
jaringan kabel bertegangan dan database pelanggan di seluruh Indonesia.



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Pernyataan Sikap PBNU Tentang FATWA MUI

2005-08-01 Terurut Topik khaidarmak
http://www.islamemansipatoris.com/artikel.php?id=326

Pernyataan Sikap PBNU

TENTANG FATWA MUI:

1. Secara formal organisatoris, NU tidak punya hubungan apa pun dengan
MUI, meskipun diakui di sana ada elemen-elemen NU. Maknanya, bahwa
secara formal-organisatoris NU tidak terikat dan tidak bisa diikat
oleh fatwa MUI.

2. Fatwa adalah aplikasi norma Fiqh yang disasarkan kepada tindakan /
perbuatan (amaliyah) obyektif seperti judi, korupsi, suap, money
politics, dan sebagainya. Fatwa yang disasarkan terhadap pemikiran dan
pandangan hidup (seperti pluralisme, sekularisme dan liberalisme)
terasa melampaui jurisdiksi dan tidak lazim. Ini sejalan dengan
definisi baku dari Fiqh, "Ilmu tentang hukum-hukum syar'iyah amaliyah
yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci / al-ilm bi al-ahkam
as-syar'iyyah al-amaliyah almuktasab min adillatiha at-tafshiliyat" .

3. Lagi pula, kegiatan menetapkan hukum (judgment) sebagai tahap
pengambilan kesimpulan (natijah) tidak bisa ujug-ujug, melainkan musti
melewati satu tahap mutlak yang disebut tashawwur (rekonstruksi dan
definisi masalah). Artinya, jika kita mau menjatuhkan hukum atas suatu
perkara, maka haruslah jelas lebih dahulu apa yang dimaksud dengan
perkara-perkara itu sebagaimana adanya. Bukan sebagaimana yang saya
maui atau saya khayalkan sendiri. Tashawwur inilah yang akan
menentukan mutu dari hukum yang disimpulkan. Rendah mutu tashawwur,
rendah pula mutu hukum yang ditetapkannya.

4. Fatwa MUI tentang liberalisme, pluralisme dan sekularisme jelas
tidak didahului oleh proses tashawwur secara obyektif, bagaimana para
pengusung (selaku tertuduh) pemikiran-pemikiran itu mendefinisikannya.
Apa yang dilakukan MUI dalam proses pembahasannya yang begitu singkat,
hanyalah tashawwur menurut imajinasi mereka yang sejak mula sudah
dibimbing oleh prasangka dan curiga. Dengan kata lain, fatwa seperti
itu tidak memenuhi syarat dan bahkan cenderung (maaf) gegabah.

5. Di saat-saat, di mana kecenderungan amook massa begitu mudah
terbakar, mengeluarkan fatwa seperti itu sungguh beresiko; sangat
dikhawatirkan fatwa-fatwa seperti itu akan dipakai oleh orang-orang
yang sudah ketagihan (addicted) dengan kekerasan untuk menjustifikasi
aksi-aksi mereka seperti yang sudah terbukti terhadap saudara sebangsa
kita beraliran Ahmadiyah di Parung dan Kuningan. Jika ini terjadi
sulit dihindari pandangan orang bahwa MUI telah menjadi inspirator
tindakan-tindakan kekerasan itu.

6. Khusus tentang fatwa sesat terhadap faham atau aliran yang
dipandang tidak sesuai dengan keyakinan sendiri, jika memang MUI
merasa berwenang menetapkannya dan bersikeras untuk memfatwakannya,
kami kira itu teserah saja. Akan tetapi hal itu sama sekali tidak bisa
diacu oleh aparat penegak hukum untuk mengambil tindakan kekerasan
atas nama Negara, karena satu prinsip: Negara adalah lembaga public,
milik orang banyak, ia tidak boleh dibajak menjadi alat keyakinan
tertentu untuk mendukung dirinya dan atau menghancurkan lawannya.

7. Kecenderungan umat Islam untuk berlindung pada cara-cara kekerasan,
termasuk kekerasan dengan fatwa, dalam menghadapi orang/pihak lain
justru mengindikasikan rendahnya kepercayaan mereka terhadap
keunggulan agamanya dan kualitas umatnya. Jika benar bahwa Islam
unggul dan takterungguli (ya'lu wa laa yu'la alaih) dan keunggulan itu
bisa dibuktikan kepada orang lain dengan keunggulan argumen dan
kemuliyaan perilaku, pastilah segala macam pembelaan dengan kekerasan
tidak bisa dipahami lain kecuali penghinaan terhadap Islam itu sendiri.

8. Akhirnya, dengan tidak mengurangi keinginan menghormati MUI, kami
mengimbau kiranya Fatwa lembaga ini khususnya berkaitan dengan
keharaman pandangan pluralisme/ sekularisme/ liberalisme dapat ditarik
dahulu untuk dipikirkan kembali dengan kearifan dan kedalaman ilmiyah,
sesuai dengan karakter sejati dari ulama dan keulamaan.

9. Semoga Allah membimbing kita semua ke jalan yang diridloi-Nya.
Hadaa nallah wa iyyakum ajma'in.

Jakarta, 1 Agustus 2005.

KH. Masdar Farid Mas'udi, Ketua PBNU & Direktur P3M (Perhimpunan
Pengembangan Pesantren dan Masyarakat). 






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] RE: dikotomis=iblis?

2005-08-01 Terurut Topik herni sri nurbayanti
Maksudnya mbak, proses memilah antara yg 'haq' dan yg 'bathil' itulah yg
sedang kita kerjakan saat ini, baik terhadap MUI yg salah mengartikan
'pluralisme' maupun terhadap sayap 'liberal' Islam (?) yg begitu saja
mencampuradukan agama. Proses ini yg dari dulu dibilang wara-wiri kesana
kemari dan sering bikin bingung orang, terutama yg terbiasa berpikiran
dikotomis. Baik bagi mereka yg 'fundies' maupun yg 'liberal' sekalipun. 

Masalahnya adalah, kadangkala kita tanpa sadar terjebak dalam pikiran kita
sendiri yg berpikir secara dikotomis. Tidak bisa secara jernih memilah dan
menilai 'isme2' yg ada sekarang ini dan cenderung emosional mem-babi-buta
(udah babi, buta pula atau babi emang buta makanya dia hobi nyeradak
nyeruduk :P). Yg disebut oleh mbak mia, menganggap 'yang lain' adalah musuh.

'Iblis' itulah yg harus ditundukkan.

Sama halnya dng pelabelan 'liberal' terhadap milis ini. Yg ngelabel kagak
ngerti pointnya apaan yg dibicarakan di sini. Nuduh tanda tak ngerti :-)
(udah dibilang kita ini milis progresif)

Cara memahaminya gimana? Iqro. Dibaca baik2 inti diskusinya apaan.
Thingking out of the box. So, get out of the box.
Jangan dulu memberikan label2 atau langsung menuduh.
Atau langsung terkejut dng perkataan 'iblis'.
Iblis is not a dirty word, you know. Just like sex..:-)



-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of alvi_ik
Sent: Tuesday, August 02, 2005 10:56 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] dikotomis=iblis?

Kita (sebagai muslim) bisa mempunyai berbagai macam pemikiran-
liberalis, pluralis, individualis, sosialis, kapitalis dll-jika kita 
menganggap Islam hanya sebatas agama ritual. KeIslaman kita cukup 
dengan shalat lima waktu, puasa,zakat dan sempurna dengan pergi haji.

Tetapi,jika kita meyakini Islam-berikut aturan dan pemikirannya- 
maka tidak akan bisa kita mendudukkan Islam berikut -isme2 yg lain 
dalam diri kita. Mana mungkin kita mencampuradukkan antara yang haq 
dan yang bathil...

Apakah pemikiran yang memilah mana yang haq (Islam) dan mana yang 
bathil adalah pemikiran iblis??? Walaahu a'lam bishshawab

wass.alvi

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Inilah salah satu contoh pemikiran dikotomis.  Kenapa membenturkan 
> pluralism dengan agama (Islam?). Agama yang berasal dari wahyu itu 
> sifatnya memenuhi secara intensif, termasuk memenuhi pluralism. 
> 
> Pemikiran dikotomi semu, bisa merasuki siapa saja termasuk yang 
> liberal kek, yang fundies kek.  Dikotomi menciptakan kesemuan 
musuh, 
> yaitu memproyeksikan 'yang lain' sebagai musuh. Misalnya, walaupun 
> sudah dibilang bahwa pluralism itu bukan mencampuradukkan agama, 
> tetep saja disebut begitu. Lalu memang ada juga lib 
> yang 'mencampuradukkan' agama dengan sembarangan, atau menafikan 
> pengalaman beragama sama sekali.
> 
> Dikotomi adalah pikiran iblis.  Dan iblis itu dalam diri kita. Ini 
> jadi urusannya psikologi.
> 
> Salam
> Mia
> 
>






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik Chae
Saya pikir Islam tidak menganjurkan kekerasan dalam menegakan Amar
ma'ruf nahi mungkar. sebagai contoh kita melihat dalam kasus Nabi Ayub
ketika hendak menunaikan nazarnya memukul istri tercinta dengan seikat
rumput. Atau ketika Nabi menghadapi masalah dengan istri-istri Beliau,
tidak ada tindak kekerasan dalam hal ini. Karena itu sejauh yang saya
tahu tidak ada legimitasi terhadap kekerasa dalam Islam.

Sekurang ajarnya manusia Fir'aun adalah contooh yang nyata ketika ia
mengklaim dirinya sebagai Tuhan, bagaimana Allah memerintahkan Nabi
Musa untuk menghadapi Fir'aun dengan dialog yang baik dan lemah
lembut. Kita tidaklah setingat Nabi Musa dan jam'ah Ahmadiya bukanlah
golongan Fir'aun bagaimana mungkin kita bisa mendzalimi mereka dengan
nama Tuhan?

Chae
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Amrios Amsyar"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sebenarnya, tidak semua kekerasan itu berakibat jelek. Kan udah
peraturan 
> dalam agama Islam, sepeti kita menyuruh anak Shalat, pertama kali
dibujuk 
> dgn kasih sayang, kemudian, dikasih peringatan, dan terakir jika
membandel 
> dipukul (artinya kita hrs bersikap keras terhadap dia), apakah cara
ini akan 
> melahirkan kekerasan juga?. Begitu juga dengan Ahmadiya, dahulu udah 
> diperingati dan kemudian membandel haruskah kita dia. Begitu
juga 
> dengan FPI sebelum dia menyerang saya rasa dia pasti sudah memberikan 
> peringatan tp dasarnya emang bandel maka kita harus tegas dan keras.
> 
> 
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Monday, August 01, 2005 5:08 PM
> Subject: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan
Terh adap 
> Ahmadiyah
> 
> 
> > iya Mba Mia, mau sampai kapan kita menyebarkan benih-benih dendam sama
> > anak cucu kita wong Nabi aja justru meredam benih-benih permusuhan
> > dengan suatu sikap mema'afkan pada suku quraisy
> >
> > chae
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >> Di thread sebelumnya anda menyangsikan kerusakan yang dialami
> >> Ahmadiyah, mungkin media berlebih-lebihan - kata anda. Lalu pake
> >> hukum alam dan sebab akibat yang menjustifikasi tindakan FPI itu.
> >>
> >> Anda pernah nggak dirangsek rumah dan kampungnya kayak gitu? Atau
> >> pernah mencoba ber-empati? Gimana dengan isteri, anak-anak, bibi,
> >> ibu, kakak-adik, dll?
> >>
> >> Waktu ngliat di teve, dan baca koran air mata saya mengalir deras.
> >> Ada yang masih saya ingat di kepala saya seperti ingatan kemaren
> >> sore.  Dulu waktu jaman orde baru, paman saya anggota legis dari
> >> PPP. Waktu kampanye Golkar, puluhan preman demo di depan rumah
> >> paman, yang bersebelahan dengan rumah-rumah anggota keluarga yang
> >> lain. Kelakuan mereka, ya kayak preman.  Sebagai anak kecil usia 8
> >> tahunan, saya nggak ngerti politik tapi bandel pingin tahu karena
> >> itu berdiri dekat paman dan bibi yang lagi hamil tua.  Tau-tau
> >> beberapa dari preman itu masuk ke rumah dan mau menyerang bibi.
> >> Otomatis saya pasang badan, karena mereka menarik-narik bibi untuk
> >> keluar dari rumah.  Tentu saja dengan mudah saya didorong mereka
> >> jatuh ke lantai. Insiden ini berakhir oke karena karisma paman yang
> >> emang cool, dan dapat menenangkan preman-preman itu.
> >>
> >> Tapi kejadian itu membekas pada saya sebagai anak kecil.  So saya
> >> tanya, gimana kira-kira perasaan anak-anak kecil keluarga JAI itu,
> >> yang rumahnya diobrak-abrik dan direlokasi?  Konon katanya kekerasan
> >> bisa melahirkan kekerasan
> >>
> >> Salam
> >> Mia
> >>
> >> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, MEY Sirajudin
> >> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >> > Wah kalem mbak Mei...tidak perlu esmosi dalam kasus
> >> Ahmadiyahsampe2 menempatkan Ahmadiyah sebagai pihak yang
> >> terzalimi dan FPI sebagai pihak yang menzalimi hingga berempati
> >> terlalu dalam terhdp Ahmadiyah...intinya segala sesuatu ada sebab
> >> akibat dan itu pasti terjadi hingga sampai pada titik kulminasi
> >> kemarahan umat islam terhadap Ahmadiyah.
> >> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Milis Wanita Muslimah
> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
masyarakat.
> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> >
> > This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment 
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Ana

[wanita-muslimah] dikotomis=iblis?

2005-08-01 Terurut Topik alvi_ik
Kita (sebagai muslim) bisa mempunyai berbagai macam pemikiran-
liberalis, pluralis, individualis, sosialis, kapitalis dll-jika kita 
menganggap Islam hanya sebatas agama ritual. KeIslaman kita cukup 
dengan shalat lima waktu, puasa,zakat dan sempurna dengan pergi haji.

Tetapi,jika kita meyakini Islam-berikut aturan dan pemikirannya- 
maka tidak akan bisa kita mendudukkan Islam berikut -isme2 yg lain 
dalam diri kita. Mana mungkin kita mencampuradukkan antara yang haq 
dan yang bathil...

Apakah pemikiran yang memilah mana yang haq (Islam) dan mana yang 
bathil adalah pemikiran iblis??? Walaahu a'lam bishshawab

wass.alvi

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Inilah salah satu contoh pemikiran dikotomis.  Kenapa membenturkan 
> pluralism dengan agama (Islam?). Agama yang berasal dari wahyu itu 
> sifatnya memenuhi secara intensif, termasuk memenuhi pluralism. 
> 
> Pemikiran dikotomi semu, bisa merasuki siapa saja termasuk yang 
> liberal kek, yang fundies kek.  Dikotomi menciptakan kesemuan 
musuh, 
> yaitu memproyeksikan 'yang lain' sebagai musuh. Misalnya, walaupun 
> sudah dibilang bahwa pluralism itu bukan mencampuradukkan agama, 
> tetep saja disebut begitu. Lalu memang ada juga lib 
> yang 'mencampuradukkan' agama dengan sembarangan, atau menafikan 
> pengalaman beragama sama sekali.
> 
> Dikotomi adalah pikiran iblis.  Dan iblis itu dalam diri kita. Ini 
> jadi urusannya psikologi.
> 
> Salam
> Mia
> 
>




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-01 Terurut Topik Chae
Enggak apa-apa Mba Ning, saya senang kok bisa bertukar pikiran dengan
Mba Ning;)

Ada perbedaan antara statement "bahwa semua agama itu sama" dengan
statement bahwa " kebenaran itu ada di semua agama/kepercayaan yang di
anut masing-masing individu"

Saya sendiri tidak setuju dengan statement pertama bahwa "semua agama
adalah sama", jelas Islam tidak sama dengan kristen, budha, katolik,
kong hu chu dll begitu juga sebaliknya. Perbedaan itu terletak pada
syariatnya.

Tapi seperti yang saya pahami dari Qs.5:42-48 dinyatakan di dalamnya
bahwa kebenaran itu ada pada setiap kitab-kitab suci untuk penganutnya
masing-masing karena pada kenyataanya Al-Qur'an sendiri merupakan
kontinuitas dari kebenaran yang dibawa oleh kitab-kitab sebelumnya.

Coba kita kutip pada Qs.5:47
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut
apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan
perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah
orang-orang yang fasik.

Dalam hal ini para pengenut Yahudi dan kristen harus mematuhi
hukum-hukum yang ada pada taurat dan injil kecuali jika mereka
menyimpang dari Taurat dan injil maka mereka itulah yang kafir.

nah sekarang apa kebenaran yang terus dibawa secara kontinuitas
samapai kepada Al-Qur'an? silahkan merujuk kepada Qs.2:130 dimana
dijelaskan bahwa hanya orang bodoh lah yg membenci agama Ibrahim, lalu
apa agama Ibrahim? Agama Ibrahim itu adalah Tawhid  atau  paham
Ketuhanan Yang Maha Esa. untuk itulah ditegaskan dalam Qs.2:124 bahwa
Nabi Ibrahim dijadikan Imam bagi seluruh umat manusia dengan risalah
yang dibawanya yaitu kebenaran yang hakiki/mutlak mengenai "ke-Esa'an
Tuhan, Tiada Tuhan selain Allah" 


Ada catatan khusus bahwa Qur'an hanya merefer kepada yahudi dan
nasrani sebagai ahli kitab, karena secara tekstual Al-Qur'an terbatasi
oleh ruang dan waktu ikut dalam dimensi manusia/keterbatasan manusia
(soale kalau diluar dimensi manusia, wah kagak bisa di mengerti sama
manusia dong;) maka dari itu hanya menyebutkan yahudi dan nasrani
sebagai ahli kitab padahal menurut Qs.23:32 dimana setiap kalangan
umat manusia ada utusan/rasul yang datang untuk menyeru kepada konsep
Tauhid. Apakah Sidharata Gautama adalah rasul?? Hanya Allah saja yang
Maha Mengetahui?;)

Jadi Mba Ning, konsep pluralisme sendiri di legalkan di dalam
Al-Qur'an bahwa kebenaran itu tidak mutlak hanya milik umat Islam saja
(Islam sebagai kelembagaan agama saat ini, bukan dalam arti berserah
diri kepada Allah). 

Pertanyaan kedua dari Mba Ning adalah, apakah kita harus menerima atau
menolak kehadiran Ahmadiyah?

Mba Ning, bagi umat non Ahmadiyah berhak mengatakan bahwa apa yang
dipercaya oleh Ahmadiayah adalah salah dan begitu juga sebaliknya.
Semua ini tidak lain kembali kepada masalah HIDAYAH. Sedangkan Hidayah
itu mutlak dan absolut hanya urusan Allah yang mempunyai otoritas
memberikan hidayah kepada hamba-hamba-Nya (ini saya bicara sebagai non
Ahmadiyah). kalau sudah urusan Hidayah silahkan Mba Ning rujuk pada
Qs.17:15, dimana setiap orang memikul pertanggung jawaban atas
kepercayaanya masing-masing.

Yang terpenting menurut saya, bagi non Ahmadiya jika memang mempunyai
tanggung jawab untuk memberikan koreksi terhadap sesama umat Islam
lakukan lah dengan cara yang ma'ruf yaitu melalui dialog yang baik
yang memegang prinsip pluralisme dan didasari oleh pandangan pluralitas. 

Yang saya tidak mengerti, tolong dijelaskan apa maksudnya bahwa
Ahmadiyah dikaitakan dengan menyerang, merusaka dan menghancurkan umat
Islam, bagaimana Ahmadiya bisa berlaku demikian?

Chae
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih
\(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Nyelak dikit, mbak... ( sorry nich saya nyelak-nyelak aja.. abis ngga
> bisa lama-lama sih.. gapapa ya..)
> 
> Mungkin benar bahwa pluralisme memiliki multi-interpretasi. Tetapi, yang
> saya pahami dari penjelasan abah (dan juga dari redaksi fatwa MUI),
> pluralisme yang dimaksud di situ adalah suatu paham yang menganggap
> semua agama itu SAMA. Paham itu tidak sama dengan fakta tentunya, karena
> paham adalah sesuatu yang bisa kita terima atau kita tolak, sedangkan
> fakta tidak mungkin ditolak.
> 
> Dengan mengambil arti PLURALISME seperti itu ( menganggap semua agama
> itu SAMA), bagaimana sikap kita? Menerima atau menolak? Menurut saya,
> kita harus menolak. Kenapa? Karena setiap pemeluk agama harus meyakini
> bahwa yang dianutnya TIDAK SAMA dengan yang lain, dan ia
> seyakin-yakinnya pada agama yang dipeluknya sehingga mengamalkan sebaik
> mungkin hukum-hukum atau syariat dari agamanya tersebut.
> 
> Sementara itu, dari definisi abah mengenai pluralitas, kita ketahui
> bahwa pluralitas adalah suatu fakta. TI

DAK MUNGKIN KITA MENOLAKNYA.. ya
> kan ? Jadi, itu harus - mau tidak mau - kita terima. Dengan cara hidup
> berdampingan tanpa saling mengganggu. 
> 
> Pertanyaan berikutnya, kenapa dong melarang Ahmadiyah... kan berarti
> bertentangan dengan penerimaan terhadap Pluralitas? TIDAK. Di e-mail
> lain, s

Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-01 Terurut Topik Muh Syafei
Mbak Ning, definisi yg disampaikan Abah itu definisi maksa, alias 
berlandaskan pokoknya.

Pokoknya, pluralisme itu gini .. nggak peduli bahwa pluralisme punya 
makna berbeda dan dipahami berbeda pula oleh orang lain.
Pokoknya, nyerang Islam itu gini .. nggak peduli bahwa ada pendapat yg lain.
Pokoknya, gini .. nggak peduli yang lain ..

Kita manusia yg punya mata, telinga, dan hati. Kita bisa melihat, 
mendengar dan memilah-milah, mana yang sebenarnya dalam posisi 
dizhalimi, dan mana yg menzhalimi. Ingat lho, membela membabi buta itu 
bisa berarti nggak mau menggunakan mata, telinga, dan hati. Kalau di 
Quran, sikap seperti itu disebut lebih buruk dari binatang ternak, 
"ulaaika kal an'am, balhum adhol!"

Salam

Tri Budi Lestyaningsih (Ning) wrote:

>Nyelak dikit, mbak... ( sorry nich saya nyelak-nyelak aja.. abis ngga
>bisa lama-lama sih.. gapapa ya..)
>
>Mungkin benar bahwa pluralisme memiliki multi-interpretasi. Tetapi, yang
>saya pahami dari penjelasan abah (dan juga dari redaksi fatwa MUI),
>pluralisme yang dimaksud di situ adalah suatu paham yang menganggap
>semua agama itu SAMA. Paham itu tidak sama dengan fakta tentunya, karena
>paham adalah sesuatu yang bisa kita terima atau kita tolak, sedangkan
>fakta tidak mungkin ditolak.
>
>Dengan mengambil arti PLURALISME seperti itu ( menganggap semua agama
>itu SAMA), bagaimana sikap kita? Menerima atau menolak? Menurut saya,
>kita harus menolak. Kenapa? Karena setiap pemeluk agama harus meyakini
>bahwa yang dianutnya TIDAK SAMA dengan yang lain, dan ia
>seyakin-yakinnya pada agama yang dipeluknya sehingga mengamalkan sebaik
>mungkin hukum-hukum atau syariat dari agamanya tersebut.
>
>Sementara itu, dari definisi abah mengenai pluralitas, kita ketahui
>bahwa pluralitas adalah suatu fakta. TIDAK MUNGKIN KITA MENOLAKNYA.. ya
>kan ? Jadi, itu harus - mau tidak mau - kita terima. Dengan cara hidup
>berdampingan tanpa saling mengganggu. 
>
>Pertanyaan berikutnya, kenapa dong melarang Ahmadiyah... kan berarti
>bertentangan dengan penerimaan terhadap Pluralitas? TIDAK. Di e-mail
>lain, saya rasa abah juga menjelaskan bahwa menerima pluralitas tidak
>sama dengan menjadi permissif terhadap apa pun juga. Bila ada yang
>menyerang, merusak dan menghancurkan umat Islam, tentu harus ditindak.
>Tentu tindakan ini dengan latar belakang atau keyakinan bahwa memang
>jaringan Ahmadiyah itu terkategori salah satu yang di atas. 
>
>Saya rasa begitu.
>
>Selama kita memiliki definisi yang tidak sama, diskusi apakah kita
>menerima pluralisme atau pluralitas ini tidak akan jadi konvergen,
>menurut saya.
>
>Wassalaam,
>-Ning
>
>  
>



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [wanita-muslimah] MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-01 Terurut Topik Dadang Fahmi (QA)
Inilah tipikal kelompok Liberalis para ahlu dollar, membolak-balikan
terminology seperti bener dan menuduh orang salah, udah biasa Ustadz HMNA.

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of H. M. Nur Abdurrahman
Sent: Monday, August 01, 2005 12:30 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] MUI Salah Pahami Pluralisme

Syafii Anwar wrote:
MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme adalah
bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu.
--
HMNA:
Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam
perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas).
Howgh

.

  - Original Message - 
  From: Ambon 
  To: Undisclosed-Recipient:; 
  Sent: Monday, August 01, 2005 05:34
  Subject: [wanita-muslimah] MUI Salah Pahami Pluralisme


  http://www.suaramerdeka.com/harian/0508/01/nas21.htm

  MUI Salah Pahami Pluralisme
  JAKARTA-Soal fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), dinilai salah dalam
memahami pluralisme, karena menyamakan semua agama. Padahal arti sebenarnya
adalah mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan tersebut.

  Oleh karena itu Direktur International Center for Islam and Pluralisme
(ICIP) Syafii Anwar, menilai keluarnya fatwa MUI dalam Munas yang menyangkut
masalah pluralitas akan dicatat dalam sejarah di Indonesia yang berdasarkan
Pancasila ini telah terjadi pelanggaran kebebasan beragama yang serius.
''Ini sebuah kemunduran yang luar biasa sekali dalam konteks keberagamaan.
Dunia luar akan mencatat kita yang buruk sekali,''ujarnya di Jakarta
kemarin, menanggapi fatwa MUI soal pluralisme.

  Dia menilai MUI salah dalam memahami pluralisme yang menyamakan semua
agama. ''Ini kesalahan yang sangat besar. Karena hampir tidak mungkin
menyamakan semua agama. Inti pluralisme adalah bagaimana mengembangkan
saling menghormati dalam perbedaan itu.'' 


  Dia mengkhawatirkan fatwa MUI, yang di antaranya mengharamkan ajaran
Ahmadiyah, pluralisme, sekularisme, dan liberalisme Islam itu itu sebagai
ancaman terhadap toleransi antaragama di Indonesia. Fungsionaris DPP
PDI-Perjuangan Aria Bima menilai fatwa MUI paradoks dengan nafas
ke-Indonesiaan. ''Apa yang menjadi masalah internal jangan dieksternalkan
bahwa masing-masing agama mempunyai kebenaran universal, selain membawa
norma kontekstual sesuai perkembangan manusia.'' (di-41) 


  [Non-text portions of this message have been removed]



  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 





--
  YAHOO! GROUPS LINKS 

a..  Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
  
b..  To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
c..  Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service. 



--




[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links



 



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Memang tak sepenuhnya MUI disalahkan

2005-08-01 Terurut Topik azhari Anwar
Akhir akhir ini memang gempar dengan suasananya MUI -
Ahmadiyah mengapa tidak, karena belakangan ini fatwa
fatwa MUI memang bisa dibilang ikutan kita dan saya
rasa tak patut sepenuhnya kita menyalahkan MUI secara
sepihak, tapi kenapa permasalahnnya yang seperti
dikutip dari perkataannya GUS-DUR yang coba menengahi
antara pembela dan penuntut terhadap ahmadiyah, pasti
ada pendapat keras yang dimiliki oleh seorang gus-dur,
terhadap perkataannya.memang dapat kita katakan kalau
kelompok ahmadiyah itu sesat dan menyesatkan, tapi
dapatkah kita mengetahui kesetatan yang seperti apa?
dan nyatanya toh tidak semua anggota menjadi sesat
bahkan banyak meuju kepada kebaikan diri mereka,
karena yang membuat sesat itu adalah orang kedua di
dalam  kelompok itu sendiri, dan sifat malas yang
tergantung didiri mereka sehingga menjadi kesesatan
dan menyesatkan.

wassalam


azhariyin 




Start your day with Yahoo! - make it your home page 
http://www.yahoo.com/r/hs 
 


Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Bahaya riya

2005-08-01 Terurut Topik Dodik S
Assalamu' alaikum wr/wb
 
terkadang banyak orang Islam secara sadar atau tidak berbuat riya, semoga kita 
terhindar dari hal tersebut. ...
 
 
Bahaya Riya 




Dalam sebuah hadis, Rasulullah bercerita, ''Di hari kiamat nanti ada orang yang 
mati syahid diperintahkan oleh Allah untuk masuk ke neraka. Lalu orang itu 
melakukan protes, 'Wahai Tuhanku, aku ini telah mati syahid dalam perjuangan 
membela agama-Mu, mengapa aku dimasukkan ke neraka?' Allah menjawab, 'Kamu 
berdusta dalam berjuang. Kamu hanya ingin mendapatkan pujian dari orang lain, 
agar dirimu dikatakan sebagai pemberani. 

Dan, apabila pujian itu telah dikatakan oleh mereka, maka itulah sebagai 
balasan dari perjuanganmu'.'' Orang yang berjuang atau beribadah demi sesuatu 
yang bukan ikhlas karena Allah SWT, dalam agama disebut riya. Sepintas, sifat 
riya merupakan perkara yang sepele, namun akibatnya sangat fatal. Sifat riya 
dapat memberangus seluruh amal kebaikan, bagaikan air hujan yang menimpa debu 
di atas bebatuan. Allah SWT berfirman, ''Dan Kami hadapi segala amal yang 
mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan.'' 
(Al-Furqan: 23). 

Abu Hurairah RA juga pernah mendengar Rasulullah bersabda, ''Banyak orang yang 
berpuasa, namun tidak memperoleh sesuatu dari puasanya itu kecuali lapar dan 
dahaga, dan banyak pula orang yang melakukan shalat malam yang tidak 
mendapatkan apa-apa kecuali tidak tidur semalaman.'' Begitu dahsyatnya penyakit 
riya ini, hingga ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah, ''Apakah 
keselamatan itu?'' Jawab Rasulullah, ''Apabila kamu tidak menipu Allah.'' Orang 
tersebut bertanya lagi, ''Bagaimana menipu Allah itu?

'' Rasulullah menjawab, ''Apabila kamu melakukan suatu amal yang telah 
diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya kepadamu, maka kamu menghendaki amal itu 
untuk selain Allah.'' Meskipun riya sangat berbahaya, tidak sedikit di antara 
kita yang teperdaya oleh penyakit hati ini. Kini tidak mudah untuk menemukan 
orang yang benar-benar ikhlas beribadah kepada Allah tanpa adanya pamrih dari 
manusia atau tujuan lainnya, baik dalam masalah ibadah, muamalah, ataupun 
perjuangan. Meskipun kadarnya berbeda-beda antara satu dan lainnya, tujuannya 
tetap sama: ingin menunjukkan amaliyahnya, ibadah, dan segala aktivitasnya di 
hadapan manusia.

Tanda-tanda penyakit hati ini pernah dinyatakan oleh Ali bin Abi Thalib. Kata 
beliau, ''Orang yang riya itu memiliki tiga ciri, yaitu malas beramal ketika 
sendirian dan giat beramal ketika berada di tengah-tengah orang ramai, menambah 
amaliyahnya ketika dirinya dipuji, dan mengurangi amaliyahnya ketika dirinya 
dicela.'' Secara tegas Rasulullah pernah bersabda, ''Takutlah kamu kepada 
syirik kecil.'' Para shahabat bertanya, ''Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud 
dengan syirik kecil?'' Rasulullah berkata, ''Yaitu sifat riya. Kelak di hari 
pembalasan, Allah mengatakan kepada mereka yang memiliki sifat riya, 'pergilah 
kalian kepada mereka, di mana kalian pernah memperlihatkan amal kalian kepada 
mereka semasa di dunia. Lihatlah apakah kalian memperoleh imbalan pahala dari 
mereka'?'' Wallahu a'lam.
(Tatik Chusniyati ) 


-
 Start your day with Yahoo! - make it your home page 

[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-01 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih \(Ning\)
Nyelak dikit, mbak... ( sorry nich saya nyelak-nyelak aja.. abis ngga
bisa lama-lama sih.. gapapa ya..)

Mungkin benar bahwa pluralisme memiliki multi-interpretasi. Tetapi, yang
saya pahami dari penjelasan abah (dan juga dari redaksi fatwa MUI),
pluralisme yang dimaksud di situ adalah suatu paham yang menganggap
semua agama itu SAMA. Paham itu tidak sama dengan fakta tentunya, karena
paham adalah sesuatu yang bisa kita terima atau kita tolak, sedangkan
fakta tidak mungkin ditolak.

Dengan mengambil arti PLURALISME seperti itu ( menganggap semua agama
itu SAMA), bagaimana sikap kita? Menerima atau menolak? Menurut saya,
kita harus menolak. Kenapa? Karena setiap pemeluk agama harus meyakini
bahwa yang dianutnya TIDAK SAMA dengan yang lain, dan ia
seyakin-yakinnya pada agama yang dipeluknya sehingga mengamalkan sebaik
mungkin hukum-hukum atau syariat dari agamanya tersebut.

Sementara itu, dari definisi abah mengenai pluralitas, kita ketahui
bahwa pluralitas adalah suatu fakta. TIDAK MUNGKIN KITA MENOLAKNYA.. ya
kan ? Jadi, itu harus - mau tidak mau - kita terima. Dengan cara hidup
berdampingan tanpa saling mengganggu. 

Pertanyaan berikutnya, kenapa dong melarang Ahmadiyah... kan berarti
bertentangan dengan penerimaan terhadap Pluralitas? TIDAK. Di e-mail
lain, saya rasa abah juga menjelaskan bahwa menerima pluralitas tidak
sama dengan menjadi permissif terhadap apa pun juga. Bila ada yang
menyerang, merusak dan menghancurkan umat Islam, tentu harus ditindak.
Tentu tindakan ini dengan latar belakang atau keyakinan bahwa memang
jaringan Ahmadiyah itu terkategori salah satu yang di atas. 

Saya rasa begitu.

Selama kita memiliki definisi yang tidak sama, diskusi apakah kita
menerima pluralisme atau pluralitas ini tidak akan jadi konvergen,
menurut saya.

Wassalaam,
-Ning

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae
Sent: Monday, August 01, 2005 5:26 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

Yang santai atuh Abah, biar tensi nya enggak naik kalau naik nanti
kena darah titinggi;)

Abah, terima kasih atas penjelasan mengenai pluralisme dengan
pluralitas. omong-omong Abah, bukankah Qur'an sendiri melegalkan
adalanya plurarisme??

Pertama Di dalam Qur'an di nyatakan secara tegas mengenai kebenaran 
dari kitab-kitab Zabur, Taurat dan Injil juga risalah yang dibawa oleh
para Nabi sebelum datangnya Nabi Muhammad saw?

Dengan demikian Qur'an mengakui adanya klaim kebenaran yang sejajar
antara Qur'an dengan kitab-kitab lainya yaitu Zabur, Taurat dan Injil.
Jadi kebenaran tidak hanya ada dalam Qur'an dan syariat islam yang
bersumber dari Al-Qur'an saja tapi juga syariat2 dari kitab2 sebelumnya.

Silahkan di rujuk pada Qs.5:42-48

Kedua adanya penegasan sekaligus pengakuan di dalam Qur'an mengenai
kebenaran dari golongan Ahli kitab.  Qs.3: 199

Ketiga bahwa pluralisme dan pluralitas merupakan suatu suntaullah yang
keberadaanya tidak bisa di hilangkan dalam kehidupan manusia. Justru
dengan adanya pluralisme dan pluralitas manusia di motivasi untuk
berlomba-lomba dalam kebajikan Qs.5:48

Kumaha Abah?

Chae

-- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kumaha Abah ini, nyebut dong ah. Orang menjelaskan masalah 
> peristilahan dengan niat baek kok malah dianulir.  Bukannya lebih 
> baik gitu, menghormati dalam perbedaan, mau disebut pluralism kek, 
> pluralitas kek, keragaman kek.
> 
> salam
> Mia
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Syafii Anwar wrote:
> > MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme 
> adalah bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan 
> itu.
> > --
> > HMNA:
> > Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam 
> perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas).
> > Howgh
> > 
> > .





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
 
Yahoo! Groups Links



 




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Link

[wanita-muslimah] Bagaimana Seharusnya Menyikapi Fatwa MUI

2005-08-01 Terurut Topik Ambon
http://www.suaramerdeka.com/harian/0508/02/opi2.htm


tajuk rencana
Bagaimana Seharusnya Menyikapi Fatwa MUI
- Perdebatan tentang fatwa-fatwa yang dihasilkan dari Munas Majelis Ulama 
Indonesia (MUI) belum lama ini, bagaimanapun tentu menggembirakan dari kacamata 
"rahmat". Walaupun sejumlah fatwa dinilai tidak menghargai perbedaan, tetapi 
perdebatan itu sendiri sesungguhnya menghadirkan penghargaan tentang ikhtilaf. 
Semua bebas untuk berkomentar, menafsiri, dan meminta dialog. Tidaklah ada yang 
salah jika masing-masing bersedia memahami fungsi dan kedudukannya. MUI 
menjalankan tugas pemfatwaan, dan itu sudah sesuai dengan proporsinya. Kalaupun 
fatwa-fatwa yang dikeluarkan ada yang menyinggung orang atau kelompok lain, 
suatu fatwa yang berupa sikap dari proses ijtihad tentulah selalu membawa 
potensi ketidaksamaan penerimaan.

- Tetapi bagi yang tidak sependapat dengan suatu fatwa, kita pun memahami 
posisi mereka dalam konteks pembelajaran bahwa tidak ada salahnya untuk mencoba 
terus menggali, dalam mengimplementasi ikhtilaf sebagai rahmat tadi. Dalam 
pandangan ini, fatwa yang memvonis haram ajaran Ahmadiyah, pluralisme, 
sekularisme,dan liberalisme agama oleh sejumlah tokoh agama dikhawatirkan 
membawa implikasi buruk. Ketua Umum PBNU Hasyim Muzadi menyebutnya sebagai 
langkah mundur, terutama bagi kehidupan antarumatberagama. Sedangkan mantan 
presiden Abdurrahman Wahid menyatakan, Indonesa bukan negara yang didasari 
suatu agama tertentu. MUI juga bukan institusi yang berhak menentukan apakah 
sesuatu hal benar atau salah.

- Kita tidak ingin memasuki pergulatan dari sisi fikih, tetapi bagaimana 
mendudukkan implikasi pengharaman itu dari kepentingan kehidupan antarumat 
beragama. Acapkali, pemahaman pluralisme dari kacamata tertentu tidak sama 
dengan konstelasi akademik. Pada tingkat kesenjangan seperti inilah sebenarnya 
dibutuhkan benang pengkait untuk merekatkan dua pemahaman tersebut, agar 
menjadi lebih mudah dipahamai dan diserap umat. Kehidupan rukun antarumat 
beragama patut ditempatkan sebagai suatu kemaslahatan, sehingga menjadi bagian 
dari pencapaian cita-cita bersama meraih kehidupan yang damai, toleran, tanpa 
harus dihantui keharaman. Kondisi semacam inilah yang mestinya dibangun di 
antara umat beragama kita.

- Pada satu sisi, MUI melangkah dalam koridor ke-MUI-an dengan mengeluarkan 
sikap, ketika terbaca gejala cukup meresahkan di tengah umat. Meresahkan tentu 
harus dibaca dalam dua tanda petik. Yakni bagi kalangan Islam yang merasa 
terusik oleh keberadaan suatu kelompok (Ahmadiyah), dan bagi Ahmadiyah yang 
tentu merasa teraniaya karena menjadi korban tindak kekerasan yang dilakukan 
oleh suatu kelompok. Masing-masing merasa terusik, dan dapat dipahami kalau 
banyak pihak yang ingin mendapatkan penegasan mengenai bagaimana seharusnya 
bersikap menghadapi semua itu. Walaupun sudah ada fatwa sebelumnya pada 
1980-an, tetapi kejadian kekerasan terakhir itu jelas membutuhkan penyikapan 
yang lebih jelas.

- Inti dari permasalahan ini sesungguhnya adalah kekerasannya. Apa pun 
alasannya, tidaklah dapat dibenarkan melakukan tindak kekerasan terhadap 
pihak-pihak tertentu yang tidak berada dalam koridor yang sama dengan kita. 
Berkaitan dengan fatwa MUI, apa pun landasannya, jika sikap-sikap pengharaman 
itu kemudian memicu upaya keras dengan alasan menegakkan keyakinan atas dasar 
fatwa, apa yang bakal terjadi? Apakah patut kalau kita menanggapi semua itu 
sebagai sekadar risiko? Tentu tidak sesederhana itu. Membangun dialog rasanya 
lebih bermartabat dibandingkan dengan keinginan untuk memaksakan kebenaran 
melalui cara-cara kekerasan. Dan ini menjadi tugas para pemimpin umat untuk 
terus mengopinikan dialog.

- Semua itu kita harapkan menjadi bagian dari proses dinamisasi umat dalam 
menghadapi perbedaan. Ke depan, nuansa keputusan yang menghargai perbedaan 
pendapat, menciptakan pengayaan pemahaman Islam yang sejuk, patut terumuskan 
dalam bingkai sikap lembaga keulamaan ini. Kesiapan penerimaan masyarakat 
terhadap suatu fatwa perlu diperhatikan untuk dibina, agar juga berlangsung 
proses pendewasaan dalam menerima perbedaan pendapat. Kita sangat menghargai 
fatwa progresif tentang HAKI dan soal Perpres 36/ 2005 tentang Penggunaan Tanah 
untuk Kepentingan Umum. Kalau semua bermaslahat secara kebangsaan, mengapa 
fatwa-fatwa yang lain tidak ditarik ke dalam konteks maslahat yang sebanding? 


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your 

[wanita-muslimah] MUI Minta Jangan Salah Paham soal Fatwa

2005-08-01 Terurut Topik Ambon
http://www.suaramerdeka.com/harian/0508/02/nas04.htm

MUI Minta Jangan Salah Paham soal Fatwa


JAKARTA-Polemik fatwa haram pluralisme terus berlanjut, namun MUI berharap 
semua pihak tidak salah paham atas fatwa tersebut, karena tetap mengakui 
kemajemukan.

Sementara itu, Rektor Universitas Islam Negeri Azyumardi Senin kemarin 
mengatakan, dilihat dari sudut keagamaan, fatwa MUI potensial menciptakan 
pertikaian antarumat beragama, dalam hal ini agama Islam. Fatwa itu tidak 
sesuai dengan prinsip Islam, yakni toleransi dan tidak sesuai dengan 
prinsip-prinsip dakwah. Bahkan, fatwa itu bisa dijadikan justifikasi untuk 
mengambil tindakan main hakim sendiri di kalangan masyarakat. 

Dia memaparkan, dari 11 fatwa MUI, 4 pasal merupakan fatwa yang kontroversial, 
yakni pengharaman Ahmadiyah, kawin antaragama, aliran liberalisme, skularisme, 
pluralisme, dan pengharaman doa bersama antaragama yang berbeda.

Menurut Direktur Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Absar, fatwa yang salah 
satunya mengharamkan aliran Ahmadiyah sebagai hal yang tidak bijak. 

Sedangkan tokoh HAM Todung Mulya Lubis menilai, fatwa itu cenderung 
menanggalkan prinsip Bhineka Tunggal Ika. MUI kurang menyadari konteks 
kemasyarakatan dan kebangsaan negara yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

''Pada akhirnya kami menyerukan kepada segenap kalangan untuk lebih 
mengedepankan rasa kebangsaan, solidaritas sosial, dan hak-hak kewarganegaraan 
yang diatur dalam konstitusi kita dalam menafsirkan fatwa MUI itu,'' jelas 
Todung.

Kemajemukan

Ketua Dewan Komisi Fatwa MUI, KH Ma'ruf Amien, menegaskan, ulama dan teolog 
Islam yang ada dalam MUI melihat kemajemukan dan kerukunan umat beragama 
merupakan sebuah persoalan paling mendasar yang tidak terbantahkan.

Kemajemukan merupakan sebuah realitas kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia 
sebagai bagian integral dari persatuan dan kesatuan menciptakan NKRI.

''Karena itu, saya berharap seluruh pihak hendaknya tidak salah paham dan salah 
mengerti mengenai fatwa liberalisasi dan pluralisme yang direkomendasikan Munas 
VII MUI untuk fatwakan sebagai sesuatu yang diharamkan. MUI melihat ada 
perbedaan mendasar dalam pengertian terminologi pluralisme dan pluralitas yang 
ditanggapi sejumlah tokoh masyarakat,'' ujar Ma'ruf Amien.

Menurutnya, pengertian pluralisme yang diharamkan oleh MUI adalah paham atau 
konsepsi tentang pembenaran semua agama. MUI menyebutkan, pola pikir pluralisme 
yang menilai sesungguhnya semua agama adalah benar, sangat tidak sesuai dengan 
kenyataan tekstual atau nash dalam Alquran, yang secara tegas menyebutkan jalan 
kebenaran hanya terdapat dalam Islam.

Sedangkan pengertian pluralitas sebagai sebuah terminologi yang berarti 
kemajemukan bagi MUI tidak ada masalah. ''Pluralitas itu jelas berbeda dari 
pluralisme. Kami melihat kemajemukan dalam konteks pluralitas merupakan 
persoalan tidak terbantahkan dan bagian dari semangat kemajemukan yang juga 
harus dimiliki umat Islam. Dalam hal pluralitas jelas agama Islam menjunjung 
tinggi dengan menegaskan bahwa bagimu agamamu dan bagiku agamaku,'' ujarnya.

Mengenai liberalisme jelas bagi para ulama bahwa cara berpikir bebas itu tidak 
sebebas-bebasnya. Dalam Islam jelas semuanya mengacu pada konteks Alquran dan 
hadis Nabi dan itu semua bersumber dari Ilahi. ''Jika kemudian dianggap tidak 
sesuai dan memancing kekerasan, pertanyaannya siapa yang sesat dalam 
berpikir,'' tandas Ma'ruf Amien.

Dia mengatakan, fatwa tersebut telah disetujui oleh para ulama yang dalam MUI 
terdiri atas berbagai latar belakang ormas keagamaan besar di Indonesia. Dari 
NU ada sejumlah rais dan rais am dan dari Muhammadiyah ada ketua umumnya, Din 
Syamsuddin, serta sejumlah teolog dan ahli Islam di MUI. ''Jadi, fatwa tersebut 
jelas menunjukkan representasi dari umat Islam di Indonesia.''(di-49t) 


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] MUI di Tengah Pemikiran Liberalis dan Fundamentalis

2005-08-01 Terurut Topik Ambon
REPUBLIKA
Senin, 01 Agustus 2005




MUI di Tengah Pemikiran Liberalis dan Fundamentalis 

Dalmeri
Alumnus Program Studi Agama dan Filsafat Pascasarjana UIN Yogyakarta, Anggota 
JIMM


Dalam pidato pembukaan Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia (Munas MUI) 
pada Selasa 26 Juli lalu, Presiden Susilo Bambang Yudoyono sangat menaruh 
harapan kepada MUI untuk berperan serta dalam merespons berbagai permasalahan 
keagamaan yang terjadi di Tanah Air. Termasuk dalam hal ini, perkembangan 
pemikiran dan aliran keagamaan Islam Indonesia.

Dinamika perkembangan dalam pemikiran Islam di Indonesia telah berjalan baik, 
meski hal itu berimplikasi terhadap timbulnya berbagai aliran dalam merespons 
derasnya arus globalisasi dan modernisasi. Fenomena ini bisa dibedakan menjadi 
dua aliran besar, yaitu fundamentalis dan liberalis. 

Gerakan fundamentalis diasumsikan sebagai aliran yang melawan arus globalisasi 
dan modernisasi, sedangkan gerakan liberalis merupakan aliran yang menerima 
globalisasi dan modernisasi, bahkan terkadang 'berselingkuh' dengan peradaban 
yang sepenuhnya berasal dari Barat. Dalam perkembangannya, penulis menyayangkan 
karena kedua aliran tersebut tidak rela hidup berdampingan, malah saling 
menafikan. 

Kontroversi kedua aliran tersebut, belakangan ini semakin menghangat ketika 
generasi muda dari NU dan Muhammadiyah, berupaya mencari sinergisitas terhadap 
permasalahan global yang dihadapi umat Islam Indonesia. Menurut hemat penulis, 
dalam setiap perkembangan pemikiran Islam, senantiasa muncul gesekan-gesekan 
yang pada akhirnya menjadi suatu dinamika pemikiran Islam.

Dalam sejarah pemikiran Islam, hal ini bisa diamati sejak munculnya pemikiran 
filsafat dalam Islam yang dipelopori Al-Kindi, Al-Farabi, dan Ibnu Sina. 
Gagasan mereka tentang filsafat kemudian direspons oleh Al-Ghazali dalam 
Tahafut al-Falasifah. Pemikiran Al-Ghazali ini pun, kemudian ditanggapi oleh 
Ibnu Rusyd dengan Tahafut al-Tahafut. Pola seperti ini terus berkembang hingga 
masa Ibnu Taimiyah yang dianggap sebagai pemikir konservatif dan 
gagasan-gagasannya menjadi inspirasi bagi kalangan fundamentalis. 

Akan tetapi, berbeda halnya ketika gagasan-gagasan Ibnu Taimiyah tersebut 
kemudian direspons serta dikembangkan oleh Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha yang 
bisa dikategorikan sebagai pemikir yang beraliran liberalis dengan gerakan 
Al-Manarnya memberi spirit bagi umat Islam untuk bangkit dari keterpurukan 
serta melawan berbagai bentuk kolonialisme yang dialami oleh sebagian besar 
umat Islam, termasuk Indonesia. 

Jadi, dinamika dalam perkembangan pemikiran Islam sebenarnya merespons apa yang 
terjadi di kalangan umat Islam sendiri, dan polanya tentu berbeda-beda. Ada 
yang liberalis dan ada pula yang fundamentalis. Hal ini pada akhirnya menjadi 
fenomena yang menunjukkan kekayaan pemikiran Islam ketika menghadapi kemajuan 
ilmu pengetahuan, globalisasi, dan modernisasi.

Ekspresi yang berbeda
Globalisasi dan modernisasi merupakan kondisi yang telah menimbulkan fenomena 
fundamentalis di kalangan umat beragama di seluruh dunia termasuk umat Islam 
sebagaimana dikemukakan oleh Bruce B. Lawrence. Menurutnya, fundamentalisme 
tidak akan muncul jika globalisasi terutama modernisme tidak muncul sebagai 
tantangan terhadap pandangan dunia agama tradisional (Bruce B. Lawrence, 1989). 

Dalam menghadapi globalisasi dan modernisasi, kalangan fundamentalis bisa 
dibedakan ke dalam dua sifat yaitu apologetis dan eskapetis. Kalangan 
apologetis merupakan orang-orang modern dalam komunitas religius yang menerima 
infrastruktur material dunia modern, tetapi menolak sebagian besar 
suprastruktur mentalnya. Mereka seringkali menolak gagasan dari pemikian modern 
yang berasal dari dunia Barat. 

Sebaliknya, mereka mempunyai keyakinan bahwa gagasan dari pemikiran Islam yang 
bersumber dari Alquran dan Hadis Nabi, jauh lebih baik serta lebih sempurna 
daripada gagasan para pemikir Barat modern. Meski demikian, mereka tetap 
mengunakan dan mengonsumsi fasilitas-fasilitas yang telah diciptakan oleh dunia 
Barat, seperti komputer, televisi, handphone dan lain sebagainya.

Sedangkan kalangan eskapetis, yaitu kelompok Islam yang mengkonstruksikan 
gagasan dari globalisasi dan modernisasi sebagai hal yang harus dihindari oleh 
umat Islam. Mereka sangat prihatin terhadap dampak negatif yang ditimbulkan 
peradaban Barat. Karena itu, mereka bermaksud mengembalikan Islam kepada ajaran 
fundamentalnya serta memertahankan Islam supaya tidak terpengaruh oleh 
globalisasi dan modernisasi yang mereka asumsikan telah melakukan penyingkiran 
terhadap agama Islam.

Adapun kalangan liberalis yang memosisikan diri sebagai agent of change dalam 
pemikiran Islam masa sekarang, melihat globalisasi dan modernisasi dengan cara 
yang agak berbeda. Mereka yang berada dalam kelompok ini merespons globalisasi 
dan modernisasi sebagai dinamika sejarah pemikiran manusia. Maka dari itu, 
pemikiran Islam pun perlu ditawarkan dengan wajah yang tidak jauh berbeda 
d

Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik L.Meilany
Ngegosip MUI :  
MUI kan cuma kasih fatwa. Misal, kasih fatwa halal-haram [ ini jobnya milis 
tetangga]
Tapi kalo orang islam, berjilbab [cirinya] mau makan juga yg tidak sesuai fatwa 
MUI, misal di 
resto jepang X, bekeri X yg belum bersertifikat halal, kan gak apa2 juga? 
Urusannya sendiri2.
Kan gak ada kekerasan, gak ada yg ribut2. Restonya juga gak diboikot, gak di 
demo.
Fatwa MUI itu kan cuma petunjuk, mau dilaksanakan atau tidak, ya terseraaah 
umatnya!
Apa ada sanksi hukumnya?, kan cuma sanksi sosial [umat islam] saja.

Jadi kan 'pilihan' itu diserahkan pada kedewasaan, iman[!] umat islam nya 
sendiri. Nggak usah maksa!
Mestinya begitu juga, umat islam [ khususnya FPI dan fansnya] dalam menyikapi 
kasus JAI,...
kalo mau di hubungkan dengan fatwa sakti MUI.
:-)
---
Seperti yg diceritakan Mia juga Chae juga He-Man, ada hal2 yg lain yg gak 
terpikirkan.
Gimana, keluarga2 dari JAI itu ?
Istri2, anak2 yg masih kecil menyaksikan kekerasan yg ditimpakan kepada ortu 
mereka???
Jaman PKI - suharto kasus seperti He-Man rasakan mungkin tidak seheboh 
pemberitaan media masa kini.
[ bener gak sih?]
Tapi sekarang? Siaran TV yg gratis aja dah di mana-mana. Orang2 yg ngakunya 
miskin bela2-in
masang TV. Pemberitaan kadang2 di besar2-kan, bikin orang2 mudah naik darah di 
lain pihak, 
bikin orang semakin dikucilkan di pihak lain...
Ini kan sama saja dengan pembunuhan karakter juga menumbuhkan tunas2 kekerasan
[ berlebihan-lebihan gak sih?]

Orang2 yg ga tau apa2 akan ter stigma terus sepanjang masa.
Anaknya Ali Sadikin di jaman suharto gak bisa jadi PNS, kerja swasta juga 
banyak halangan lantaran bapaknya
tersangkut petisi 50.
[begitu kan?]
Contohnya : Ada litsus untuk lamaran kerjaan, harus minta surat keterangan 
tidak tersangkut G-30S PKI
padahal lahirnya saja sudah di atas tahun 65. Gak juga kenal atau ada hubungan 
dengan PKI.
Itu contoh yg konyol Ada PNS yg di pecat lantaran sepupu neneknya yg dah 
meninggal anggota PKI terkenal.
[Masuk diakal nggak sih?]
Di milis WM ada juga kan membernya yg menjadi 'buangan' lantaran peristiwa 
G-30S.
Pak JJ Kusni , benarkah demikian, salam hormat untuk bapak.

Kekerasan menciptakan dendam kata Chae.
Kata2 mutiara, bijak bestari dari para survivor, keluarga yg terzalimi adalah : 
Memaafkan untuk tidak melupakan 
( supaya perstiwa kekerasan jangan sampai terjadi lagi]
Tapi apakah bisaSemudah itukah?

Karena perkara patah hati lantaran diremehkan dilecehkan harga diri saja, bisa 
menimbulkan 'dendam'.
Di rampok di bus [ seperti baru2 ini terjadi pada teman kita, member WM ] juga 
menyisakan kepedihan.
Apalagi yg fahamnya yg di hina, apa tidak menimbulkan sakit hati, di kemudian 
harinya?

Jadi sebenernya masalah tindak kekerasannya itu yg gak bijaksana yg gak islami.
Katanya kan islam, penuh kasih sayang -rahman dan rahim, damai, rahmatin lil 
alamin :-), kok gini ya prakteknya?

Seperti yg dialami Mia. Mia kan gagah berani, srikandi :-D.
Nah gimana bagi perempuan, anak2 yg cuma bisa menangis dan menangis, 
menghiba-hiba mohon
ampun, supaya suami, bapaknya, abangnya, pamannya nggak di apa2-in oleh para 
'pejuang'.? 

Kalo mau nglarang2 OK lahmenegakkan akidah yg bener alasannya, tapi harus 
dong ada hak 'jawab' 
menjelaskan dari JAI. Kenapa dan mengapanya.
Di TV Metro diberitakan, konon penganut JAI hanya 200 ribuan yg terdengar.
Masa sih untuk menghentikan kegiatan ahmadiyah perlu pake 'perang' segala...
Bawa2 senjatakatanya penggunaan senjata tajam gak boleh sembarangan.

Musyawarah, diskusi, tukar pikiran, jangan cuma berdasarkan "katanya", 
"denger2", "menurut Ustad X"
... Atau bawa ke DPR, ke polisi, jaksa, seperti kisah penyelewengan ajaran 
kristen di bandung.
Yg berlangsung penuh damai. Orang kristen yg lain kan tidak melakukan kekerasan.

Kok sesama islam sudah sok main hakim sendiri, sok jagoan, memangnya FPI tuh 
apa?
Front Preman Islam kah ? Ada yg membekingi? Dana bersorak-sorai gembira dari 
mana?
:-))

Mohon maaf

Salam
l.meilany
: berharap MUI mengeluarkan fatwa : Merokok itu haram :-)
  - Original Message  
  From: MEY Sirajudin 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 01, 2005 4:12 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh 
adap Ahmadiyah


  Wah kalem mbak Mei...tidak perlu esmosi dalam kasus Ahmadiyahsampe2 
menempatkan Ahmadiyah sebagai pihak yang terzalimi dan FPI sebagai pihak yang 
menzalimi hingga berempati terlalu dalam terhdp Ahmadiyah...intinya segala 
sesuatu ada sebab akibat dan itu pasti terjadi hingga sampai pada titik 
kulminasi kemarahan umat islam terhadap Ahmadiyah.
   
  Yang paling penting MUI tetap menjadi lembaga yang bisa memilah antara yang 
hak dan bathil...sebagai lembaga tertinggi dalam urusan keagamaan.

  Dunia memang panggung sandiwara sampai kapanpun kebaikan dan kejahatan akan 
selalu adu tandingkita cuman sebagai pelakonnya.
   
  Kebohongan adalah penipuan

  "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
  rote:
  Sema

Re: [wanita-muslimah] Anak yg di kerasi : Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik L.Meilany

Nimbrung :
Tindakan peringatan dengan fisik [ dipukul, di jewer, dikurung] lebih 
diingat-ingat
sampai tua. Suka menimbulkan 'dendam'. Begitu juga perlakuan dia nantinya 
sebagai ortu.
Padahal yg lebih baik adalah : memberi contoh dan mampu memahami.

Cobalah memutar balik kejadian waktu kecil, "knapa dulu ia gak mau sholat?, 
sehingga di pukul 
oleh ortunya?" . Gimana rasanya waktu dipukul? Sebenarnya ingin diperlakukan 
seperti apa waktu itu?
Kalo mau memutar kembali mesin waktu : Rasanya lebih suka ditanya, knapa dia 
gak mau sholat, 
si anak ingin bertanya knapa ortunya juga gak pernah kliatan sholat ?, Gak 
pernah menjadi imam?
:-)
Anak2 jaman sekarang lebih kritis, rasa ingin taunya besar, gak bisa gitu 
menerapkan model ajaran 
jaman nenek moyang dulu; yg tentunya situasinya juga beda. 

Bisa2 anak2 itu mengadu karena mendapat perlakuan kekerasan.
Bahasanya yg lagi populer : KDRT, child abuse, lalu iklan susu child stress - 
karena tindakan ortu yg terlalu menuntut. 
:-))

salam
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Aman FatHa 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, August 02, 2005 2:51 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh 
adap Ahmadiyah


  Jangan beranalogi yang mengada-ada mas. Memukul dalam shalat bagi seorang 
  ayah terhadap anak disyaratkan dengan ghairu mubarrih. Memukul di sini 
  meskipun menggunakan kata yang menunjukkan kekerasan tapi yang menjadi 
  syaratnya adalah menyuruh untuk anti kekerasan. Itu sangat jelas berbeda 
  dengan penyerangan FPI. Kemudian, otoritas FPI melakukan itu sangat jauh 
  berbeda dengan "otoritas" seorang ayah terhadap anak. Coba mas pukul anak 
  tetangga setelah beberapa kali mas suruh dia shalat tapi masih membandel? 
  Coba aja sesekali!

  Aman
  http://aman.kinana.or.id


  - Original Message - 
  From: "Amrios Amsyar" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: 
  Sent: Monday, August 01, 2005 6:05 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh 
  adap Ahmadiyah


  > Sebenarnya, tidak semua kekerasan itu berakibat jelek. Kan udah peraturan
  > dalam agama Islam, sepeti kita menyuruh anak Shalat, pertama kali dibujuk
  > dgn kasih sayang, kemudian, dikasih peringatan, dan terakir jika membandel
  > dipukul (artinya kita hrs bersikap keras terhadap dia), apakah cara ini 
  > akan
  > melahirkan kekerasan juga?. Begitu juga dengan Ahmadiya, dahulu udah
  > diperingati dan kemudian membandel haruskah kita dia. Begitu juga
  > dengan FPI sebelum dia menyerang saya rasa dia pasti sudah memberikan
  > peringatan tp dasarnya emang bandel maka kita harus tegas dan keras.
  >
  >
  >
  >
  > - Original Message - 
  > From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]>
  > To: 
  > Sent: Monday, August 01, 2005 5:08 PM
  > Subject: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh 
  > adap
  > Ahmadiyah
  >
  >
  >> iya Mba Mia, mau sampai kapan kita menyebarkan benih-benih dendam sama
  >> anak cucu kita wong Nabi aja justru meredam benih-benih permusuhan
  >> dengan suatu sikap mema'afkan pada suku quraisy
  >>
  >> chae
  >> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >>> Di thread sebelumnya anda menyangsikan kerusakan yang dialami
  >>> Ahmadiyah, mungkin media berlebih-lebihan - kata anda. Lalu pake
  >>> hukum alam dan sebab akibat yang menjustifikasi tindakan FPI itu.
  >>>
  >>> Anda pernah nggak dirangsek rumah dan kampungnya kayak gitu? Atau
  >>> pernah mencoba ber-empati? Gimana dengan isteri, anak-anak, bibi,
  >>> ibu, kakak-adik, dll?
  >>>
  >>> Waktu ngliat di teve, dan baca koran air mata saya mengalir deras.
  >>> Ada yang masih saya ingat di kepala saya seperti ingatan kemaren
  >>> sore.  Dulu waktu jaman orde baru, paman saya anggota legis dari
  >>> PPP. Waktu kampanye Golkar, puluhan preman demo di depan rumah
  >>> paman, yang bersebelahan dengan rumah-rumah anggota keluarga yang
  >>> lain. Kelakuan mereka, ya kayak preman.  Sebagai anak kecil usia 8
  >>> tahunan, saya nggak ngerti politik tapi bandel pingin tahu karena
  >>> itu berdiri dekat paman dan bibi yang lagi hamil tua.  Tau-tau
  >>> beberapa dari preman itu masuk ke rumah dan mau menyerang bibi.
  >>> Otomatis saya pasang badan, karena mereka menarik-narik bibi untuk
  >>> keluar dari rumah.  Tentu saja dengan mudah saya didorong mereka
  >>> jatuh ke lantai. Insiden ini berakhir oke karena karisma paman yang
  >>> emang cool, dan dapat menenangkan preman-preman itu.
  >>>
  >>> Tapi kejadian itu membekas pada saya sebagai anak kecil.  So saya
  >>> tanya, gimana kira-kira perasaan anak-anak kecil keluarga JAI itu,
  >>> yang rumahnya diobrak-abrik dan direlokasi?  Konon katanya kekerasan
  >>> bisa melahirkan kekerasan
  >>>
  >>> Salam
  >>> Mia
  >>>
  >>> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, MEY Sirajudin
  >>> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >>> > Wah kalem mbak Mei...tidak perlu esmosi dalam kasus
  >>> Ahmadiyahsampe2 menem

[wanita-muslimah] Derita Orang Miskin

2005-08-01 Terurut Topik Ambon
MEDIA INDONESIA
Selasa, 02 Agustus 2005


Derita Orang Miskin



INI cerita pedih tentang dua ibu miskin di Ibu Kota. Yang satu Lailasari dan 
satu lagi Maria Letsoin. Keduanya mengalami kesulitan dengan rumah sakit 
karena statusnya sebagai orang miskin.

Laila dan suaminya, Hussein, bergelut dengan waktu yang semakin tipis untuk 
menyelamatkan bayi mereka yang lahir prematur dan harus dirawat dalam 
inkubator. Dalam satu hari, dua pasangan muda ini ditolak enam rumah sakit 
karena tidak memiliki cukup uang untuk merawat anaknya yang sedang sekarat. 
Baru pada rumah sakit ketujuh, Rumah Sakit Harapan Bunda di Jakarta Timur, 
anak mereka, Zulfikri, diterima untuk dirawat.

Penderitaan serupa dialami Maria Letsoin. Bayinya yang berusia tiga bulan 
ditinggalkan selama tiga minggu di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta 
Utara, karena dia dan suaminya tidak memiliki uang untuk membayar ongkos 
perawatan.

Untuk mengobati rasa rindu terhadap bayinya yang menderita penyakit kuning, 
Maria harus menyamar di antara para pengunjung pada jam besuk. Penyamaran 
dilakukan untuk menghindari petugas rumah sakit menagih ongkos perawatan 
yang membengkak dari hari ke hari. Dia selama tiga minggu hanya melepas 
rindu dari balik ruang kaca.

Bila Laila mengalami penderitaan karena ditolak enam rumah sakit, Maria 
kesulitan karena tidak mengerti mengurus surat jaminan rawat bagi orang 
miskin dari Dinas Kesehatan DKI.

Laila dan Maria adalah contoh betapa mahalnya pelayanan bagi orang-orang 
miskin. Rumah sakit, tempat orang-orang menggantungkan nyawanya, pun tidak 
ramah terhadap kaum miskin. Padahal kita ketahui rumah sakit mendahulukan 
penyelamatan nyawa daripada uang.

Perlakukan rumah sakit terhadap orang miskin paralel dengan perlakuan negara 
terhadap kaum papa. Perang terhadap kemiskinan di negeri ini adalah 
pergumulan angka-angka tentang indeks biaya hidup dan pendapatan. Negara 
hanya rajin mengajarkan tentang penghapusan orang miskin dengan teori 
pendapatan dan angka.

Kita jarang diajarkan dan disadarkan bahwa kemiskinan bisa diperangi melalui 
kepedulian. Penderitaan seorang Laila dan Maria bisa diatasi dengan 
kepedulian sesama tanpa harus memberi keduanya uang. Tetapi dalam masyarakat 
kita, yang namanya kepedulian telah mati.

Komersialisasi telah merasuk di mana-mana dan terhadap siapa saja. Orang 
miskin tidak mendapat tempat pelayanan karena tidak mampu membayar, 
sedangkan orang kaya harus membayar mahal untuk memperoleh pelayanan. Hampir 
tidak ada lagi hubungan sosial yang tidak diukur dengan uang.

Negara telah melalaikan tugasnya melindungi dan memanusiakan orang miskin. 
Di negara-negara yang maju demokrasinya, orang miskin dan tidak mampu 
menjadi tanggungan negara. Negara yang tidak mampu mengurus mayoritas 
rakyatnya yang miskin tidak akan mampu juga mengurus orang-orang kaya yang 
jumlahnya sedikit. 



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Kebebasan Tanpa Kesetaraan dan Persaudaraan

2005-08-01 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0508/02/opini/1940182.htm

  
Kebebasan Tanpa Kesetaraan dan Persaudaraan 

Oleh: IVAN A HADAR 



Hari-hari ini, saya teringat buku Jean Ziegler, Les Nouveaux Maitres du Monde 
(2002). Dalam bab tentang korupsi, Ziegler bercerita tentang Swedia, Finlandia, 
Norwegia, dan Denmark, di mana para pejabat tingginya berjalan kaki, naik 
sepeda, atau menggunakan kendaraan umum ke kantor.

Seorang menteri atau presiden yang berangkat kerja dengan mobil dikawal belasan 
mobil dan motor polisi dengan sirene meraung-raung diyakini sulit terpilih 
kembali. Apalagi jika harus menutup jalan-jalan vital karena alasan pribadi, 
seperti sedang mantu atau mengunjungi istri.

Rumah para pemimpin terkenal Eropa, seperti Olof Palmes (Swedia) dan Bruno 
Kresky (Austria), pun terbilang sederhana dan ditempati sepanjang paruh 
terakhir hidup mereka. Jelas, jauh berbeda dengan "istana" kebanyakan pemimpin 
negara berkembang, termasuk Indonesia. Ziegler menarik kesimpulan, makin miskin 
sebuah bangsa, sering kali semakin mewah kehidupan dan "perilaku aneh" 
segelintir elite penguasanya. Betapa tidak.

Ketika cerita busung lapar masih menyisakan keprihatinan mendalam dan seruan 
penghematan dari pemerintah, mencuat berita keinginan (mayoritas) anggota 
parlemen menaikkan penghasilan dari gaji yang sudah puluhan juta rupiah. Lalu, 
"studi banding" ke luar negeri berbiaya miliaran rupiah. Parkiran gedung 
parlemen pun sering disindir bagai show room mobil mewah.

Seakan "kebakaran jenggot" (Kompas, 14/7/2005), anggota DPR menuding eksekutif. 
Konon, beda dengan negara tetangga yang lebih kaya dan hanya membawa lima staf, 
"rombongan presiden kalau luar negeri bisa 75 orang". Alangkah borosnya.

Memperparah keadaan

Tampaknya, dari tiga slogan revolusi Perancis yang mewarnai sistem demokrasi, 
terjadi kecenderungan berikut. Ketika "kebebasan" politik merebak secara 
global, padanannya "kesetaraan" dan "persaudaraan" nyaris dilupakan. Welfare 
state yang mewajibkan negara memberi perlindungan bagi warganya dalam 
kemiskinan dan kesehatan dianggap "jalan sesat" Eropa. Pemerataan, dalam 
paradigma neo-liberal yang mendominasi praktik ekonomi global, bukan alat ampuh 
melawan kemiskinan, dianggap memperparah keadaan.

Semua itu dilandasi argumentasi yang sekilas terkesan plausible. Pertama, 
pemerataan akan mengurangi kuota investasi. Setiap rupiah yang konon 
diinvestasikan kaum kaya secara produktif, sebaliknya hanya akan "dikonsumsi" 
kaum papa.

Kedua, sebagian besar bantuan tidak akan sampai sasaran karena dikorup 
birokrasi. Ketiga, yang menjadi asumsi Bank Dunia, pemerataan akan membahayakan 
stabilitas politik dan bisa bermuara pada konflik kekerasan karena membuat 
marah "elite" (World Bank Report, Attacking Poverty, 2000:56f).

Namun, bagi Erhard Berner (Hilfe-lose Illusionen, E+Z, 2005:6), semua itu 
secara teoretis rapuh, secara empirik salah, dan bila dipraktikkan menjadi 
sesuatu yang sinis. Karena, apa salahnya orang miskin menggunakan dana bantuan 
untuk membeli makan, membayar uang sekolah, dan menebus obat? Asumsi kelompok 
elite akan marah dan mendestabilisasi pemerintahan di negara berkembang yang 
menjalankan strategi pembangunan pro-poor mungkin realistis. Namun, apakah 
layak untuk ikut membatasi kebijakan itu?

Sementara itu, asumsi orang miskin sama sekali tidak berinvestasi adalah sebuah 
ignoransi. Para pekerja kaki lima (PKL), yang rata-rata miskin, di kebanyakan 
negara berkembang adalah "pahlawan" yang menyediakan lapangan kerja terbesar. 
Juga, tanpa kampung-kampung seperti di Jakarta, kota besar tidak akan mampu 
menyediakan kebutuhan papan warganya. Kontribusi fantastis sektor informal bagi 
perkembangan ekonomi, umumnya, luput dari statistik resmi, sementara mereka 
digusur-gusur para birokrat korup.

Kesehatan dan pendidikan

Bagi pembangunan, yang lebih penting daripada "investasi produktif" adalah 
investasi bagi human capital masyarakat miskin, terutama kesehatan dan 
pendidikan anak-anak. Dulu, banyak negara melakukan itu dan kini menuai hasil, 
misalnya Malaysia dan Korea Selatan. Tanpa itu, berlaku "lingkaran setan". 
Peningkatan tenaga kerja murah akan menurunkan pendapatan yang tidak 
memungkinkan mereka untuk sehat dan pintar.

Dengan pertumbuhan ekonomi (termasuk pro-poor growth), kondisi ini tidak bisa 
diatasi. Bagi peneliti kemiskinan Michael Lipton, "kesenjangan ekstrem adalah 
penyebab utama terganjalnya pertumbuhan". Kemiskinan massal, menurutnya, bukan 
hanya akibat stagnasi ekonomi, tetapi penyebab terpenting stagnasi ekonomi itu 
sendiri (Pro-poor Growth and Pro-growth Poverty Reduction: Meaning, Evidence, 
and Policy Implications, 2000).

Bersama Eastwood, Lipton menganjurkan strategi cerdas Pro-Growth Poverty 
Reduction. Dalam kerangka ini, pengeluaran sosial untuk pendidikan dan 
kesehatan bukan biaya sia-sia, tetapi investasi produktif dan pilar kebijakan 
ekonomi. Cerita sukses di Brasilia, Vietnam, dan beberapa negara industri baru 
membenarkan 

[wanita-muslimah] Benak Kekerasan Manusia

2005-08-01 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0508/02/opini/1940180.htm

  
Benak Kekerasan Manusia 

Oleh: Limas Sutanto 

Terbukti, dunia kian dibelit dan diresapi kekerasan. Pembunuhan dengan 
peledakan bom, sejak 11 September 2001 di New York, bom Bali, bom di London 
(7/7/2005), dan di Sharm el-Sheikh, Mesir (23/7/2005), lebih dari cukup untuk 
melandasi penyimpulan bahwa banyak manusia di dunia memiliki benak kekerasan.

Ada tiga alasan untuk mengatakan bahwa akar peledakan bom sebagai modus teror 
yang menggejala di dunia kini adalah benak kekerasan manusia.

Pertama, tiap manusia memiliki cara unik untuk memersepsi dan menanggapi aneka 
masalah yang ada di luar dirinya. Hal yang menentukan cara manusia menanggapi 
masalah-masalah itu adalah benaknya. Ketika manusia memiliki benak kekerasan, 
dia mudah menanggapi masalah-masalah itu dengan kekerasan.

Kedua, benak kekerasan, yang semula mungkin hanya dimiliki segelintir manusia, 
kini mengalami globalisasi karena "jasa" media mutakhir dan teknologi 
komunikasi canggih. Informasi tentang peristiwa peledakan bom sebagai modus 
teror disampaikan oleh media dan teknologi komunikasi canggih dengan berbagai 
cara dan gaya yang bisa menggerakkan kebencian, namun bisa pula menggerakkan 
simpati terhadap modus teror maupun pelakunya. Sifat penyampaian informasi yang 
tak henti-henti memungkinkan bersarangnya kesan dan pesan yang 
mengkristalisasikan benak kekerasan manusia.

Ketiga, para pemimpin teroris dan pemimpin bangsa-bangsa yang menjadi korban 
kaum teroris sama-sama berkeras hati pada pendiriannya, yang sifatnya satu sama 
lain saling meniadakan. Kekerasan hati ini mencerminkan perilaku kekerasan 
berakar dalam benak para pemimpin itu.

Tiga cara kerja

Apa sebenarnya benak kekerasan manusia? Benak kekerasan manusia adalah pola 
pikiran yang dibingkai tiga cara kerja yang tidak realistis dan tidak benar.

Cara kerja pertama, pikiran yang memandang dunia, peristiwa, masalah, dan 
manusia semata dalam dua bagian yang bertentangan. Para pemimpin teroris maupun 
pemimpin bangsa menjadi korban teroris memandang dunia, peristiwa, masalah, dan 
manusia dua bagian. Bagian kesatu, kaum teroris dan bagian kedua, kaum bukan 
teroris. Operasi pikiran ini menyemaikan tindakan saling meniadakan yang 
bersifat kekerasan.

Cara kerja kedua, pikiran yang meyakini kedua bagian saling bertentangan itu, 
yang satu sebagai pihak yang mutlak benar dan lainnya pihak yang mutlak salah. 
Atau yang satu pihak yang suci dan lainnya pihak yang jahat. Pihak yang 
dipandang dan diyakini mutlak benar dan suci mendehumanisasi (merendahkan 
martabat) pihak yang dipandang sebagai mutlak salah dan jahat. Bahkan, pada 
tingkat parah, pihak yang dipandang dan diyakini sebagai mutlak benar dan suci 
mendemonisasi (menyetankan) pihak yang dipandang dan diyakini mutlak salah dan 
jahat.

Cara kerja ketiga, pikiran yang meyakini, tidak ada jalan lain bagi 
penyelesaian pertentangan antara pihak yang benar dan suci dengan pihak yang 
salah dan jahat kecuali jalan perbenturan kekerasan habis-habisan.

Ketiga cara kerja pikiran itu bersifat tidak realistis dan tidak benar karena 
kenyataannya peristiwa dan masalah di dunia tidak secara simplistis dipilah 
dalam dua bagian yang masing-masing secara mutlak mewakili pihak yang 
benar/suci dan pihak yang salah/jahat. Selain itu, pertentangan antara 
pihak-pihak di dunia ini tidak niscaya diselesaikan hanya dengan perbenturan 
kekerasan habis-habisan. Ada banyak cara kreatif yang berporoskan empati, 
dialog, pikiran dan tindakan nirkekerasan yang bisa digunakan untuk 
menyelesaikan pertentangan.

Benak kekerasan manusia merangkum ketiga cara kerja pikiran yang keliru dan 
tidak realistik itu. Buahnya, tindak kekerasan yang menggejala merebak sebagai 
teror bom di berbagai sudut dunia. Hal terpenting yang niscaya ditekankan, 
betapa benak kekerasan manusia itu keliru dan tidak realistis. Makin lama 
manusia dan para pemimpin menempuh jalan yang keliru dan tidak realistis, makin 
panjang dan makin luas penderitaan yang harus ditanggung manusia. Segera 
tinggalkan benak kekerasan, pimpinlah dunia dan bangsa-bangsa dalam jalur yang 
kreatif, dialogis, empatetik, nirkekerasan.

Limas Sutanto Psikiater


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups

[wanita-muslimah] Kampanye Makan Ayam

2005-08-01 Terurut Topik Ambon
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=183125
Selasa, 02 Agt 2005,


Kampanye Makan Ayam


Sejak ramai diberitakan bahwa kematian tiga orang warga Tangerang diduga 
akibat flu burung (avian influenza) yang berasal dari hewan dan unggas, 
kabarnya, penjualan daging ayam menurun drastis.

Dengan kata lain, dugaan flu burung yang ditularkan hewan dan unggas sebagai 
penyebab kematian ketiga orang itu telah mengakibatkan banyak orang enggan 
makan ayam.

Akibatnya, Gubernur DKI Sutiyoso, usai salat Jumat pekan lalu, bersama 
beberapa ulama setempat perlu mengampanyekan makan ayam goreng. Hal serupa 
kemarin dilakukan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dan Wagub Banten 
Ratu Atut Choisyah. Dua pejabat negara itu melahap ayam goreng untuk 
menunjukkan bahwa makan ayam aman-aman saja.

Pada satu sisi, kampanye makan ayam itu memang perlu dilakukan agar 
masyarakat tidak ragu atau takut. Juga agar masyarakat paham bahwa flu 
burung tidak serta merta menyerang semua ayam dan menularkannya kepada semua 
warga masyarakat dengan risiko mematikan.

Namun, pada sisi lain, kampanye tersebut juga menunjukkan bahwa rasa waswas 
untuk menyantap ayam -karena takut terserang flu burung yang diduga telah 
mengakibatkan kematian warga Tangerang itu- disebabkan tidak berkembangnya 
public relations (PR) pemerintah.

Seharusnya pemerintah cepat bereaksi untuk membangun opini publik yang dapat 
dipercaya bahwa flu burung tidak serta merta menjadi wabah nasional yang 
mengancam jiwa semua warga Indonesia.

Kalau memang benar flu burung bersifat kasus, pemerintah harus menjelaskan 
kepada masyarakat. Penjelasan itu, misalnya, pertama, tidak semua hewan dan 
unggas saat ini telah terkena virus flu burung.

Kedua, pemerintah siap dan mampu segera mengatasi ancaman flu burung. Di 
sini harus dikemukakan dengan terbuka dalam hal apa saja pemerintah mampu 
memerangi flu burung. Dan juga dengan cara apa saja flu burung akan diatasi 
atau dilawan.

Pemerintah seharusnya juga memperlihatkan langkah-langkah konkret yang sudah 
dilakukan untuk memerangi flu burung. Dengan langkah-langkah itu, masyarakat 
akan bisa menilai dan percaya bahwa mereka tidak perlu takut makan ayam.

Dengan demikian, warga negara Indonesia dapat mengetahui langsung bahwa 
mereka akan aman-aman saja.

Hanya, persoalannya memang sering terletak pada buruknya public relations 
pemerintah. Misalnya, begitu ada kejadian warga negara meninggal diduga 
akibat terserang flu burung -kemudian menjadi opini publik yang luas- 
pemerintah tidak segera menemukan formula untuk melakukan kontra opini.

Akibatnya, posisi pemerintah menjadi defensif. Hanya mampu merespons dan 
membela diri terhadap tekanan opini publik mengenai ancaman flu burung 
tersebut.

Pemerintah bahkan terkesan tidak mampu melawan tekanan opini publik yang 
sifatnya menuding dan menyalahkannya. Celakanya, upaya melawan opini publik 
itu hanya dilakukan Menkes Siti Fadilah Supari. Sedangkan instansi lain 
terkesan tidak mau tahu. 



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Evaluasi atas Pemberantasan Korupsi

2005-08-01 Terurut Topik Ambon
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=183124

Selasa, 02 Agt 2005,


Evaluasi atas Pemberantasan Korupsi
Oleh Johnson Panjaitan *

Korupsi bagian dari mata rantai krisis sosial, krisis ekonomi, dan krisis 
politik di Indonesia. Bahkan, korupsi bisa disebut sebagai salah satu faktor 
utama dari serentetan krisis tersebut. Periode pemerintahan-pemerintahan 
yang terus tergulir menggantikan Soeharto, ternyata belum mampu memberantas 
tindak pidana korupsi.

Kejaksaan
Pasca ambruknya Soeharto, pemerintahan baru mulai B.J. Habibie, hingga 
sekarang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menerbitkan produk hukum 
untuk memberantas tindak pidana korupsi.

Misalnya, diawali TAP MPR No XI/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang 
Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme, lalu muncullah UU No 
31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Setelah itu diganti UU No 20/2001 tentang Perubahan UU No 31/ 1999, yang 
kemudian melahirkan Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Lembaga itu bubar karena peraturan pemerintah (PP) yang mengatur dianggap 
tidak sah. Selanjutnya lahir UU No 30/2002 tentang Komisi Pemberantasan 
Tindak Pidana Korupsi, yang kemudian melahirkan Komisi Pemberantasan Komisi 
(KPK).

Tak Memadai
Akhir-akhir ini langkah KPK sangat menghebohkan. Yang terakhir adalah kasus 
penangkapan anggota KPU Mulya W. Kusumah dan teman-temannya. Tetapi, 
sesungguhnya di luar kasus Mulyana, korupsi memiliki sebaran yang luas 
dengan angka korupsi jauh lebih besar. Inilah salah satu titik lemah KPK 
karena jangkauan covering jelas tidak memadai dibanding luasnya sebaran 
korupsi.

Kejaksaan dan kepolisian sesungguhnya dapat berperan penting dalam menutupi 
kelemahan KPK. Namun, justru di sinilah pangkal masalahnya. Pertama, 
kapasitas Kejaksaan Agung diragukan dalam memberantas korupsi.

Misalnya, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), -yang ketuanya juga pernah menjadi 
tersangka korupsi- menilai komitmen Kejaksaan Agung, KPK, dan Kepolisian 
Negara Republik untuk memberantas korupsi adalah rendah.

Bahkan, ada indikasi, korupsi di daerah merupakan hasil persekongkolan 
antara pemerintah daerah-DPRD dan jajaran kejaksaan, pengadilan, dan 
kepolisian setempat (Kompas, 4 Maret 2004). Lebih khusus lagi lembaga 
kejaksaan malah seperti menjadi lembaga impunitas bagi koruptor dan berperan 
sebagai exit door, dengan mengizinkan tersangka korupsi berobat ke luar 
negeri.

Langkah lain kejaksaan sebagai ruang impunitas korupsi adalah terlalu mudah 
mengeluarkan SP3 (surat perintah pemberhentian penyelidikan).

Kedua, dibentuknya KPK sebagai respons atas ketidakberdayaan kejaksaan 
memberantas tindak pidana korupsi. Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin 
mengatakan (dalam: .hukumonline.com) adanya fakta atau kondisi bahwa 
persepsi publik terhadap lembaga penegak hukum, kepolisian, dan kejaksaan 
sudah lossing trust. Tak ada lagi kepercayaan.

Itulah sebabnya, pemerintah dan DPR bersepakat membentuk suatu UU dan 
lembaga komprehensif, kuat, dan mandiri, serta tanpa ada intervensi dari 
kekuasaan mana pun.

Pandangan senada disampaikan anggota Komisi III DPR Teras Narang. Dia 
menjelaskan, pembentukan KPK dan pemberian wewenang yang luar biasa kepada 
lembaga ini justru karena lembaga yang ada (polisi dan jaksa) belum 
melaksanakan tugas dan wewenang secara benar (Sumber: www. 
Hukumonline.com11/1/05).

Apa yang Harus Dilakukan
Pertama, lemahnya kejaksaan dalam memberantas tindak pidana korupsi -bahkan 
justru bagian dari masalah korupsi itu sendiri- salah satunya disebabkan 
tidak transparannya, tidak akuntabelnya, dan tidak adanya partisipasi publik 
dalam pengawasan terhadap organisasi dan kinerja kejaksaan. Pengawasan 
kejaksaan selama ini bersifat internal dan tertutup. Untuk itu perlu 
memperbaiki sistem pengawasan di kejaksaan hingga menjadi pengawasan yang 
transparan, akuntabel, dan partisipatoris.

Komisi kejaksaan yang saat ini dipersiapkan, bisa menjadi sarana penunjang 
untuk itu. Tetapi, siapa yang duduk di sana menjadi sangat berpengaruh 
terhadap lembaga baru tersebut.

Kedua, untuk menunjukkan komitmen perubahan, kejaksaan harus membuka kembali 
kasus-kasus korupsi yang di-SP3-kan, terutama kasus-kasus besar dan para 
mantan pejabat Orde Baru.

Terkait hal itu, Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh pernah mengatakan (Pikiran 
Rakyat 28/1/05), telah membuka kembali kasus di-SP3-kan.

Menurut dia, ada dua perkara yang akan dilimpahkan, yakni kasus ruilslag 
gedung Lemigas dan technical assistance contract (TAC), khususnya pada tahap 
pelaksanaan. Untuk kasus bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI), akan 
disiapkan memorandum of understanding (MoU) tentang penyelesaiannya.

Apakah pernyataan Jaksa Agung merupakan suatu kesungguhan atau sekedar 
penghibur bagi kita yang sudah terlalu bosan dibohongi terus menerus. Ada 
baiknya kita tunggu.

* Johnson Panjaitan SH, ketua Badan Pengurus Perhimpunan Bantuan Hukum dan 
Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) di Jakarta. 



Milis Wanita 

[wanita-muslimah] [Fwd: Fw: [nasional-list] MUI Salah Pahami Pluralisme]

2005-08-01 Terurut Topik Darwin Bahar
- Original Message -
From: rachmat budiman 
To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, August 01, 2005 4:02 PM
Subject: Re: [nasional-list] MUI Salah Pahami Pluralisme

Cobalah dikaji dengan sebaik-baiknya, sekitar 53 orang sebagai pimpinan 
MUI ini bukan saja menganggap dan menjadikan diri mereka sebagai para 
pewaris tugas-tugas dari para Nabi (Warasatul Anbiya), tetapi 
sudah menjadikan MUI sebagai Majelis Utusan Ilahi.
 
Ini tindakan kekonyolan luar biasa. Siapa yang memberi hak pimpinan MUI 
itu menjadikan dirinya sebagai Majelis Utusan Ilahi dan bertindak 
sebagai layaknya TUHAN Yang Maha Esa ?!  Lagian, apakah benar 
bahwa Allah subhanahu wa taala itu memberikan mandat kepada MUI untuk 
misalnya mengumumkan ajaran Akhmadiyah sebagai aliran sesat dan 
mengharamkan keberadaan organisasinya?
Pimpinan MUI saat sekarang ini lupa atau pura-pura 
lupa bahwa organisasinya hidup dalam tatanan kehidupan bangsa yang 
sangat beragam dimana dirinya menjadi bagian utuh dari tatanan tersebut 
yang harus hidup berdampingan dan bekerjasama antarkomponen bangsa untuk 
kebaikan dan kemajuan bangsa. Sikap pimpinan MUI sekarang ini menjadi 
sangat jauh dari ikhtiar mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil alamin 
(Rahmat bagi Seluruh Alam).
 
Tentang Akhmadiyah, marilah kita ikuti curahan hati dari seorang 
pengikut biasa - bukan pimpnan ataupun aktivis - dari ajaran Akhmadiyah. 
Berikut ini garis besar pandangan seorang pengikut biasa ajaran Akhmadiyah:
 
Ahmadiyah, dari sudut pandang gue yg kebetulan terlahir sebagai seorang 
Ahmadi.
Gue terlahir sebagai seorang Islam, dimana kebetulan kedua orang tua gue 
mengikuti aliran Ahmadiyah. Dan apa gue minta seperti itu?ya jelas 
engga. Sama mungkin seperti kamu yg terlahir sebagai Kristen Advent, 
Kristen PAntekosta, Katolik, Hindu, Budha, dsb.
Keluarga besar gue dari pihak Nyokap semuanya adalah Ahmadiyah, karena 
kebetulan Angku (kakek, ayah dari nyokap gue) adalah penyebar ajaran 
Ahmadiyah di Sumatera Barat. Bokap gue sendiri masuk Ahmadiyah karena 
mencari. Bokap gue itu dari mudanya selalu aktif di kegiatan keagamaan 
mulai dari HMI, trus yg Pemuda Muhammadiyah ya kalo ga salah, semua lah. 
Kebetulan Bokap emang orang yg sangat haus akan agama. Sampai kemudian 
bokap gue belajar Ahmadiyah, dan kemudian memutuskan untuk Bai`at.

Ahmadiyah di cap sesat oleh beberapa kalangan, buat gue bukan sesuatu yg 
baru lagi. Bahkan buat gue sudah menjadi hal yang Basi mungkin. MAka 
dari itu, biasanya dalam berteman gue ga pernah bawa² hal ini. Niat 
awalnya sih karena gue pengen mereka melihat keseharian gue dulu sebagai 
orang Islam biasa, yang menjalankan sholat 5 waktu *dulu mah gue rajin, 
2 tahun terakhi ini aja banyak bolongnya ketimbang sholatnya hehehe*, 
dan sebagainya. Supaya kalau di suatu saat mereka find out gue 
Ahmadiyah, lalu gue bisa bilang, "lo kenal gue segitu lama, pernah liat 
gue sesat ga? ga kan? sama aja kayak elo2"

Entah kenapa dianggap berbeda. Tuhan sama. Nabi juga Muhammad. Kalimat 
Syahadat gue juga sama.
Kitab suci gue? yg gue baca dari sejak gue TK sampe usia 25 ini ya AL 
Qur'an. Gue bahkan belajar membaca AL Qur'an di Sekolah Mengaji untuk 
umum, bukan di sekolah khusus. Jadi apa yg gue baca, dan gue pelajari, 
semua sama.
 
Oke, gue tau bahwa yg beredar di umum adalah bahwa kitab suci orang 
Ahmadiyah adalah "Tadzkirrah" bukannya Al Qur'an. Buat gue itu sedikit 
lucu. Tadzkirrah itu adalah kumpulan syair2 puisi. Dan kalau memang dia 
adalah Kitab Suci Ahmadiyah, kenapa bokap nyokap gue ga penah mewajibkan 
gue untuk membacanya?Karena sampai detik ini gue ga tau seperti apa 
bentuk Tadzkirrah. Dan buat gue itu adalah satu bukti kecil bahwa dia 
bukan Kitab Suci.
Lantas ada pula opini yg beredar bahwa Kota Suci orang Ahmadiyah adalah 
di "Qadiyan" dan bukan di "Mekkah" dan disanalah mereka menunaikan 
Ibadah Haji. Konyol kan?gimana gue ga mau ketawa.
Tahun 1998, Kedua orang tua gue naik haji. Mereka berangkat dari 
Embarkasi Medan, bersama SELURUH jemaah Haji yg ada di Indonesia ini.. 
menuju ke MEKKAH.
Mungkin bedanya, jika orang2 lain menanti2 kehadiran Imam Mahdi *seperti 
yg suka gue liat di buku2 yg ada di Gramedia*, maka Ahmadiyah menganggap 
bahwa Imam Mahdi telah turun, dan dia turun untuk meluruskan kembali 
Islam ke jalannya seperti yg diajarkan oleh Nabi Muhammad S.A.W
Bukan membawa agama baru.. bukan. Karena Ahmadiyah bukan agama baru. 
Tapi meluruskan kembali Islam, dan membawa Islam seperti apa yg ada di 
Al Qur'an. Jadi.. AHMADIYAH itu islam, dan segala tindak perilaku kita, 
semua didasarkan pada Al Qur'an. JAdi, dimana sesatnya? .

Soal kenapa Sholat Jamaah dipisah? ya itu lebih kepada, karena kita 
dianggap sesat, lantas masak kita sholat ber-imam kepada orang yg 
menganggap kita sesat sih? maka dari itu lah biasanya orang Ahmadiyah 
sholat di masjid Ahmadiyah, dan kalaupun bersama yang lain, maka mereka 
ingin menjadi imamnya. Kurang lebih seperti itu. Gue sendiri ga pernah 

[wanita-muslimah] Khaled M Abou Al Fadl Tentang Individu atau Kelompok Otoriter dan Individu yang Otoritatif

2005-08-01 Terurut Topik Darwin Bahar
Wawancara yang sangat menarik dan mencerahkan.

Saya kutip:

“..Saya tidak mengatakan tak seorang pun dapat berbicara mengenai
keinginan Tuhan, tetapi yang saya maksud adalah tidak seorang pun dapat
berbicara atas nama Tuhan. Ada beda besar di situ.”

Wassalam, Darwin

===

Khaled M Abou Al Fadl tentang Produk Sampingan Kolonialisme

Oleh: Ninuk Mardiana Pambudy & Dahono Fitrianto

Kompas, Minggu, 24 Juli 2005

Dalam ”The Orphan of Modernity and the Clash of Civilisations”
(www.scholarofthehouse.com), Profesor Dr Khaled Abou Al Fadl, profesor
hukum dengan spesialisasi hukum Islam dari Fakultas Hukum University of
California di Los Angeles, menyebut kelompok Islam radikal adalah produk
sampingan kolonialisme dan modernitas, bukan warisan paradigma Islam.

Hal itu juga dijelaskan Prof Al Fadl kepada Kompas saat ditanyakan
mengapa antara Islam dan modernitas kerap terjadi ketegangan. Sejak
Minggu (17/7) hingga Selasa (26/7), Prof Al Fadl berada di Jakarta dan
Yogyakarta atas undangan Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan
Masyarakat (P3M). Sebelumnya, Prof Al Fadl berada sepekan di Singapura
dan setelah Yogyakarta dia terbang ke Kuala Lumpur, Malaysia.

Selama di Jakarta Prof Al Fadl memberi ceramah dan berdialog dengan
tokoh agama dan masyarakat, antara lain dari Muhammadiyah dan Nahdlatul
Ulama, dan di Yogyakarta memberi keynote speech pada International
Conference on Islam, Women and New Social Order. Berikut petikan
wawancara Kompas dengan komisioner pada United States Commission on
International Religious Freedom yang dibentuk Pemerintah Amerika Serikat.

Dalam ceramah di Jakarta, Senin (18/7), dan juga disebut dalam buku
Anda, Speaking in God’s Name, Anda menyebut individu atau kelompok
otoriter dan individu yang otoritatif.

Di dalam buku itu saya menyusun prinsip metodologi dan moral, yaitu apa
dasar yang dimiliki seseorang yang mengklaim dirinya berbicara atas nama
Tuhan. Saya tidak mengatakan tak seorang pun dapat berbicara mengenai
keinginan Tuhan, tetapi yang saya maksud adalah tidak seorang pun dapat
berbicara atas nama Tuhan. Ada beda besar di situ.

Apa yang diinginkan Allah kita ketahui melalui elemen kebenaran. Al
Quran adalah elemen kebenaran dalam bentuk teks; dan elemen kebenaran
yang lain adalah penggunaan akal. Dan apa yang diketahui akal harus
disertai pengetahuan karena Allah menciptakan akal manusia menurut
aturan tertentu.

Bila seseorang berbicara mengenai Tuhan, dia dapat saja otoritatif,
yaitu orang yang dapat Anda mintai pendapat karena mereka jujur, rajin,
memeriksa semua petunjuk dalam teks dan alam secara filosofis dan
menyeluruh.

Namun, mengatakan patuhi saya atau Anda bukan Muslim, itu adalah
otoriter. Otoriter adalah tindakan merampas wilayah milik Tuhan, dan
wilayah Tuhan adalah otoritas absolut untuk mengatakan, menilai,
memutuskan, dan memulai serta mengakhiri sesuatu.

Dan, buku Speaking in God’s Name seperti lapis-lapis filsafat dan
pembaca yang berbeda akan sampai pada lapisan yang berbeda karena saya
juga mengajukan argumentasi bahwa otoriter sesungguhnya adalah sekuler
sejati.

Bisa dijelaskan?

Sekuler sejati karena tindakan otoriter membatalkan Tuhan dan
menempatkan manusia di tempat Allah. Ketika saya mengatakan saya yang
memutuskan serta mengatakan apa yang Islam dan bukan Islam dan
mengatakan saya memiliki kekuasaan eksklusif, saya meniadakan Tuhan.
Keputusan itu menjadi keputusan manusia, bukan keputusan Tuhan. Ketika
itu keputusan manusia, itu adalah sekuler sejati.

Jadi, otoriter seperti monopoli di pasar gagasan, sedangkan otoritatif
adalah seperti pasar bebas di pasar gagasan. Semua gagasan dan
argumentasi tersedia di sana dan memberi kebebasan kepada manusia,
kreasi Tuhan terbesar yaitu kreasi tentang pilihan yang membedakan kita
dari makhluk lain ciptaan Tuhan. Apa pun yang mencabut elemen kebebasan
memilih itu, bukan hanya itu otoriter, tetapi juga membatalkan tujuan
penciptaan manusia, membatalkan kemanusiaan kita.

Mengapa banyak individu atau kelompok yang tidak toleran pada agama lain
atau bahkan dalam kelompok agamanya sendiri?

Intoleransi terjadi ketika sebuah agama menganggap agama lain, karena
tidak mau mencari keselamatan menurut agama yang pertama, maka pengikut
agama lain itu menjadi tidak berharga sebagai manusia. Dan karena mereka
didehumanisasi, lalu secara psikologis Anda percaya Anda bukan membunuh
manusia melainkan membunuh setan, kejahatan.

Tidak diragukan, dalam hubungan antar-agama, Islam adalah yang paling
toleran. Alasannya, ini dikatakan Al Quran berulang kali secara jelas,
”orang-orang di antara kamu—kepada penganut Kristiani, Judaisme—yang
melakukan perbuatan baik dan berterima kasih kepada Allah, mereka tidak
perlu takut dan tidak perlu menderita lebih banyak.”

Yang diajarkan Islam adalah manusia sebagai ciptaan yang memiliki akal,
memiliki kemampuan memilih, dan karenanya harus ditinggikan derajatnya.
Karena itu Al Quran mengatakan, ”kita harus meninggika

Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik Aman FatHa
Jangan beranalogi yang mengada-ada mas. Memukul dalam shalat bagi seorang 
ayah terhadap anak disyaratkan dengan ghairu mubarrih. Memukul di sini 
meskipun menggunakan kata yang menunjukkan kekerasan tapi yang menjadi 
syaratnya adalah menyuruh untuk anti kekerasan. Itu sangat jelas berbeda 
dengan penyerangan FPI. Kemudian, otoritas FPI melakukan itu sangat jauh 
berbeda dengan "otoritas" seorang ayah terhadap anak. Coba mas pukul anak 
tetangga setelah beberapa kali mas suruh dia shalat tapi masih membandel? 
Coba aja sesekali!

Aman
http://aman.kinana.or.id


- Original Message - 
From: "Amrios Amsyar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, August 01, 2005 6:05 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh 
adap Ahmadiyah


> Sebenarnya, tidak semua kekerasan itu berakibat jelek. Kan udah peraturan
> dalam agama Islam, sepeti kita menyuruh anak Shalat, pertama kali dibujuk
> dgn kasih sayang, kemudian, dikasih peringatan, dan terakir jika membandel
> dipukul (artinya kita hrs bersikap keras terhadap dia), apakah cara ini 
> akan
> melahirkan kekerasan juga?. Begitu juga dengan Ahmadiya, dahulu udah
> diperingati dan kemudian membandel haruskah kita dia. Begitu juga
> dengan FPI sebelum dia menyerang saya rasa dia pasti sudah memberikan
> peringatan tp dasarnya emang bandel maka kita harus tegas dan keras.
>
>
>
>
> - Original Message - 
> From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Monday, August 01, 2005 5:08 PM
> Subject: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh 
> adap
> Ahmadiyah
>
>
>> iya Mba Mia, mau sampai kapan kita menyebarkan benih-benih dendam sama
>> anak cucu kita wong Nabi aja justru meredam benih-benih permusuhan
>> dengan suatu sikap mema'afkan pada suku quraisy
>>
>> chae
>> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>> Di thread sebelumnya anda menyangsikan kerusakan yang dialami
>>> Ahmadiyah, mungkin media berlebih-lebihan - kata anda. Lalu pake
>>> hukum alam dan sebab akibat yang menjustifikasi tindakan FPI itu.
>>>
>>> Anda pernah nggak dirangsek rumah dan kampungnya kayak gitu? Atau
>>> pernah mencoba ber-empati? Gimana dengan isteri, anak-anak, bibi,
>>> ibu, kakak-adik, dll?
>>>
>>> Waktu ngliat di teve, dan baca koran air mata saya mengalir deras.
>>> Ada yang masih saya ingat di kepala saya seperti ingatan kemaren
>>> sore.  Dulu waktu jaman orde baru, paman saya anggota legis dari
>>> PPP. Waktu kampanye Golkar, puluhan preman demo di depan rumah
>>> paman, yang bersebelahan dengan rumah-rumah anggota keluarga yang
>>> lain. Kelakuan mereka, ya kayak preman.  Sebagai anak kecil usia 8
>>> tahunan, saya nggak ngerti politik tapi bandel pingin tahu karena
>>> itu berdiri dekat paman dan bibi yang lagi hamil tua.  Tau-tau
>>> beberapa dari preman itu masuk ke rumah dan mau menyerang bibi.
>>> Otomatis saya pasang badan, karena mereka menarik-narik bibi untuk
>>> keluar dari rumah.  Tentu saja dengan mudah saya didorong mereka
>>> jatuh ke lantai. Insiden ini berakhir oke karena karisma paman yang
>>> emang cool, dan dapat menenangkan preman-preman itu.
>>>
>>> Tapi kejadian itu membekas pada saya sebagai anak kecil.  So saya
>>> tanya, gimana kira-kira perasaan anak-anak kecil keluarga JAI itu,
>>> yang rumahnya diobrak-abrik dan direlokasi?  Konon katanya kekerasan
>>> bisa melahirkan kekerasan
>>>
>>> Salam
>>> Mia
>>>
>>> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, MEY Sirajudin
>>> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>> > Wah kalem mbak Mei...tidak perlu esmosi dalam kasus
>>> Ahmadiyahsampe2 menempatkan Ahmadiyah sebagai pihak yang
>>> terzalimi dan FPI sebagai pihak yang menzalimi hingga berempati
>>> terlalu dalam terhdp Ahmadiyah...intinya segala sesuatu ada sebab
>>> akibat dan itu pasti terjadi hingga sampai pada titik kulminasi
>>> kemarahan umat islam terhadap Ahmadiyah.
>>> >
>>
>>
>>
>>
>>
>> Milis Wanita Muslimah
>> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
>> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
>> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
>> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
>> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
>> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>>
>> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
>> 
>> Yahoo! Groups Links
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>
>
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachmen

Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik Amrios Amsyar
Sebenarnya, tidak semua kekerasan itu berakibat jelek. Kan udah peraturan 
dalam agama Islam, sepeti kita menyuruh anak Shalat, pertama kali dibujuk 
dgn kasih sayang, kemudian, dikasih peringatan, dan terakir jika membandel 
dipukul (artinya kita hrs bersikap keras terhadap dia), apakah cara ini akan 
melahirkan kekerasan juga?. Begitu juga dengan Ahmadiya, dahulu udah 
diperingati dan kemudian membandel haruskah kita dia. Begitu juga 
dengan FPI sebelum dia menyerang saya rasa dia pasti sudah memberikan 
peringatan tp dasarnya emang bandel maka kita harus tegas dan keras.




- Original Message - 
From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, August 01, 2005 5:08 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap 
Ahmadiyah


> iya Mba Mia, mau sampai kapan kita menyebarkan benih-benih dendam sama
> anak cucu kita wong Nabi aja justru meredam benih-benih permusuhan
> dengan suatu sikap mema'afkan pada suku quraisy
>
> chae
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Di thread sebelumnya anda menyangsikan kerusakan yang dialami
>> Ahmadiyah, mungkin media berlebih-lebihan - kata anda. Lalu pake
>> hukum alam dan sebab akibat yang menjustifikasi tindakan FPI itu.
>>
>> Anda pernah nggak dirangsek rumah dan kampungnya kayak gitu? Atau
>> pernah mencoba ber-empati? Gimana dengan isteri, anak-anak, bibi,
>> ibu, kakak-adik, dll?
>>
>> Waktu ngliat di teve, dan baca koran air mata saya mengalir deras.
>> Ada yang masih saya ingat di kepala saya seperti ingatan kemaren
>> sore.  Dulu waktu jaman orde baru, paman saya anggota legis dari
>> PPP. Waktu kampanye Golkar, puluhan preman demo di depan rumah
>> paman, yang bersebelahan dengan rumah-rumah anggota keluarga yang
>> lain. Kelakuan mereka, ya kayak preman.  Sebagai anak kecil usia 8
>> tahunan, saya nggak ngerti politik tapi bandel pingin tahu karena
>> itu berdiri dekat paman dan bibi yang lagi hamil tua.  Tau-tau
>> beberapa dari preman itu masuk ke rumah dan mau menyerang bibi.
>> Otomatis saya pasang badan, karena mereka menarik-narik bibi untuk
>> keluar dari rumah.  Tentu saja dengan mudah saya didorong mereka
>> jatuh ke lantai. Insiden ini berakhir oke karena karisma paman yang
>> emang cool, dan dapat menenangkan preman-preman itu.
>>
>> Tapi kejadian itu membekas pada saya sebagai anak kecil.  So saya
>> tanya, gimana kira-kira perasaan anak-anak kecil keluarga JAI itu,
>> yang rumahnya diobrak-abrik dan direlokasi?  Konon katanya kekerasan
>> bisa melahirkan kekerasan
>>
>> Salam
>> Mia
>>
>> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, MEY Sirajudin
>> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> > Wah kalem mbak Mei...tidak perlu esmosi dalam kasus
>> Ahmadiyahsampe2 menempatkan Ahmadiyah sebagai pihak yang
>> terzalimi dan FPI sebagai pihak yang menzalimi hingga berempati
>> terlalu dalam terhdp Ahmadiyah...intinya segala sesuatu ada sebab
>> akibat dan itu pasti terjadi hingga sampai pada titik kulminasi
>> kemarahan umat islam terhadap Ahmadiyah.
>> >
>
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Buku Paling Heboh untuk Wanita Karir Muslimah

2005-08-01 Terurut Topik seliana hafiz

Saya baca buku karangannya eli mulyadi. “Muslimah at work”. Sekilas bukunya 
tipis, covernya agak aneh, tapi isinya ternyata benar2 bagus. Praktis, bisa 
jadi solusi problem kita sehari2 di tempat kerja. Penerbit: Qultum Media

Misalnya, saya mendapat banyak hal ttg cara menjadi percaya diri di 
kantor yang karakter org2nya beragam. Cara mnyampaikan kritik scr positif, 
tanpa menyinggung (lengkap dg contoh2 ucapannya), juga menyikapi kritik tanpa 
marah2/terisnggung/kehilangan muka. Saya juga dapt masukan gimana cara bekerja 
dg rekan kerja pria yg sering bersikap keterlaluan, angkuh, merendahkan. 
(terutama krn saya bekerja di bidang konstruksi yang pegawai perempuannya msh 
langka). Buku ini benar2 bermanfaat utk saya, misalnya saya jadi tahu cara 
komunikasi dg lawan bicara, terutama bos. Gimana shrsnya kita bersikap/berkata 
saat bos marah/cuek/melecehkan/dsb. Apa yg shrsnya kita lakukan saat ada teman 
sekantor yang reseh (suka gossip, mremehkan, menjilat bos, dll). Juga gmn lebih 
enjoy kerja, m’hilangkan kejenuhan, ngatur waktu, fresh di kantor. 

Pokoknya, siapapun yang baca buku ini bisa mendapat solusi deh. Buku ini nggak 
cuma teori, tp ‘nyata’, ada kisah2/contoh kasus sehari2, ada kuisnya, ada tips2 
praktis yg nggak cuma saran2 klise, tapi bener2 bisa dipraktekkan step by step.

Salut banget deh buat yag nulis. Saya jadi terbantu sekaligus 
semangat lagi kerja nih. Ternyata muslimah juga bisa maju ya. Penulis lain bisa 
mencontoh buku ini (soalnya lebih realistis & langsung ke masalah). Jazakillah 
deh.

 

Wass.

 

 



-
 Start your day with Yahoo! - make it your home page 

[Non-text portions of this message have been removed]





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk =-> 11 Fatwa MUI, Mulai Imam Perempuan Hingga Liberalisme

2005-08-01 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
Lihat di bawah
  - Original Message - 
  From: Ary Setijadi Prihatmanto 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 01, 2005 15:45
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk =-> 11 Fatwa MUI, 
Mulai Imam Perempuan Hingga Liberalisme



  - Original Message -
  From: "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: 
  Sent: Monday, August 01, 2005 8:21 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk =-> 11 Fatwa MUI,
  Mulai Imam Perempuan Hingga Liberalisme


  (deleted)

  > mengusik Islam => publikasi dalam rangka Kristianisasi !!!
  bagaimana dengan keharusan berlaku adil?
  kalau publikasi dalam rangka Islamisasi boleh ?

  > merusak Islam => punya nabi sendiri tetapi masih mengaku Islam, merusak
  Islam dengan filosofi
  > liberalisme !!!

  Kalau orang itu mengaku Islam, apa hak kita untuk bilang sebaliknya?
  Kalau ini bukannya hanya masalah beda penafsiran ?
  Lagi pula selama masih bersyahadah kan bukan orang Kafir yang harus dihadapi
  dengan "ketegasan".
  

  HMNA:
  Bukan soal berhak dan tidak berhak, bukan pula soal beda penafsiran. 
Syahadatnya ditambah: pengakuan Ghulam Ahmad itu Nabi => Dalam hal aqidah, 
semua tidak boleh kecuali yang digariskan oleh Nash. Tidak boleh ditambah dan 
tidak boleh dikurangi. Jadi syahadatnya Ahmadiyah Qadiyan batal. Karena batal 
syahadarnya, Rukun Islam Pertama batal, maka Qadianism bukan Islam. Lain halnya 
Ahmadiyah Lahore, yang tidak mengakui kenabian Ghulam Ahmad, syahadarnya betul, 
sesuai Nash. Ahmadiyah Lahore itu Islam. Anda perlu belajar lagi Islam di 
Ibtidaiyah. Berhentilah berdebat tentang Islam, karena anda asbun saja, wong 
anak ibtidaiyah lebih nyaho dari anda. Wong cuma jual tampang sebagai pahlawan 
kesiangan pembela HAM. Saya berhenti melayani anda. Anda itu tidak tulus, bukan 
mencari kebenaran dalam bersoal-jawab, tetapi hanya mencari pembenaran, orang 
Makassar, bilang eroq nikana. Waktu saya terbuang percuma. Nohetto.
  

 


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-01 Terurut Topik Aman FatHa
Pada dasarnya agama itu subyektif dan obyektif sekaligus. Pemisahan total 
antara kedua unsur itu adalah sekuler, tapi pemilahan antara keduanya adalah 
keniscayaan. Kalau meminjam teorinya wihdatul wujud, sebut saja "berkait tak 
terpisah dan terpisah tak mungkin bersatu." Atau seperti dalam diskusi kita 
kemarin; setengah kosong dan setengah penuh.

Saya menjadi teringat cerita lama. Konon Lukman dan anaknya sedang berjalan 
membawa keledai. Lukman dan anaknya menunggang keledai itu. Lalu mereka 
bertemu dengan sekelompok orang dan memberikan komentar, "teganya, keledai 
yang lemah itu ditunggang berdua." Lalu Lukman turun dari keledainya dan 
membiarkan anaknya yang menunggang. Kemudian mereka bertemu lagi dengan 
sekelompok orang dan memberikan komentar, "Anak yang tidak tahu adab. Orang 
tua yang sudah bangka dibiarkan berjalan sendirian sedang ia ongkang-ongkang 
di atas keledai." Lalu Lukman menurunkan anaknya dan dia sendiri yang 
menunggang keledai sampai kemudian bertemu lagi dengan sekelompok orang. 
Lagi-lagi mereka memberikan komentar, "teganya orang tua ini, enak-enak di 
atas keledai sendiri sedang anaknya dibiarkan berjalan kaki." Akhirnya 
Lukman turun dari keledainya. Saat mereka sama-sama tidak menunggang 
keledai, mereka bertemu lagi dengan sekelompok orang. Orang-orang tersebut 
berkomentar, "betapa bodohnya, kenapa keledainya tidak ditunggang saja?"

Apakah cerita ini benar terjadi secara nyata atau tidak, saya tidak tahu. 
Namun ada pertanyaan yang layak untuk diajukan, dari cerita itu manakah yang 
bisa kita sebut subyektif dan mana yang obyektif?

Mungkin begitulah kenyataan agama yang subyektif dan obyektif sekaligus. 
Inti agama adalah kepercayaan dan keyakinan. Sedang keyakinan tempat 
utamanya adalah hati dan jiwa. Hati dan jiwa ada dalam raga. Kalau kita 
sebut agama atau beragama secara kaffah, artinya agama ada pada jiwa dan 
raga sekaligus. Namun, raga itu sendiri berada di tengah-tengah raga yang 
lain. Dan raga yang lain itu juga mempunyai hati dan jiwa. Bisakah jiwa pada 
raga yang satu menghormati jiwa pada raga yang lain, baik apakah jiwa itu 
mempunyai keyakinan yang sama atau berbeda? Inilah maksudnya pluralitas.

Ketika setiap jiwa yang ada dalam setiap raga itu menyadari hal ini.. lalu 
tumbuh dalam sebuah kesepemahaman yang sama untuk saling menghargai dan 
menghormati.. dan pada gilirannya tidak terhenti hanya sebatas kesadaran 
teoritis.. tapi juga setiap raga yang berada di tengah-tengah raga-raga yang 
lain itu bergerak secara dinamis dan sistematis dalam hiruk pikuk 
kehidupan.. dan dari waktu ke waktu kemudian menemukan point-point tertentu 
yang bisa diusung secara bersama-sama.. dikonsep.. dirumuskan.. dipraktekkan 
dan dikembangkan secara terus menerus.. maka pada titik inilah saya kira 
yang disebut dengan pluralisme.

Jadi hanya satu saja point saja yang bisa diambil sebagai pembenaran 
terhadap fatwa MUI itu, yaitu pluralisme pada jiwa.. Dengan kata lain, 
pluralisme pada sisi agama subyektif. Atau secara lebih tegas dalam 
penyederhanaan yang mudah dipahami, pluralisme pada kepercayaan atau iman. 
Artinya, satu jiwa beriman pada Allah.. beriman pada Yesus.. beriman 
Dewa-Dewa dst, adalah haram.

Pertanyaan selanjutnya, apakah itu yang dimaksud dengan pluralisme yang 
dibahas selama ini? Sesuai dengan pandangan saya tentang pluralitas dan 
pluralisme di atas, menurut saya jawabannya adalah tidak. Dan fatwa MUI soal 
itu merupakan sebuah langkah mundur sekaligus menjadi salah satu bukti bahwa 
MUI pada sudut ini lebih banyak hidup dalam lingkup agama subyektifnya 
daripada agama obyektifnya. Padahal agama adalah subyektif dan obyektif 
sekaligus.

Demikian,
Terima Kasih

Aman
http://aman.kinana.or.id


- Original Message - 
From: "Anita Tammy" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, August 01, 2005 12:49 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme


> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Syafii Anwar wrote:
>> MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme adalah
> bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu.
>> --
>> HMNA:
>> Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam
> perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas).
>> Howgh
>>
>
> Pluralitas itu hanya menyadari perbedaan saja. Seorang yg hidup dalam
> pluralitas tidak akan mengusik orang-orang yang berbeda, namun tetap
> punya penilaian pribadi terhadap yg berbeda itu "lebih jelek" "tidak
> selamat" dsb. Pluralitas sudah ada di Indonesia sejak dahulu.
>
> Sedangkan pluralisme itu ada unsur empati dalam kesadaran itu. Empati
> ini penting untuk melihat dari sudut pandang orang yg berbeda itu.
> Karena tanpa empati pasti orang-orang masih punya pendapat "kamu lebih
> jelek daripada saya." Sulit memang untuk berpluralisme, untuk
> menghilangkan prasangka ini. Pluralisme adalah "semua agama adalah baik
> untuk pemeluknya masin

[wanita-muslimah] Merit Dulu, Pacaran Kemudian

2005-08-01 Terurut Topik Gema Insani

Wahai sekalian pemuda... barangsiapa di antara kalian berkesanggupan (sudah 
mampu) maka hendaklah menikah. Karena sesungguhnya ia (menikah) dapat 
memejamkan mata dan menjaga kemaluan. Dan barangsiapa belum mampu, maka 
berpuasalah. Maka sesungguhnya puasa itu benteng baginya.

[HR Bukhari dan Muslim]

 

Seorang kakak kelas saya waktu sekolah dulu, punya pacar yang kalo dari segi 
fisik cukup bagus. Mereka pasangan yang serasi banget. Ibarat panci dengan 
tutupnya. Klop. Maklum, yang cowok selain pandai di bidang akademik, ia juga 
terampil berorganisasi dan yang wanitanya cerdas. Dua sejoli ini setahu saya, 
cukup akrab dan akur. Sampe-sampe banyak teman yang meramalkan bahwa pasangan 
ini bakalan terus langgeng sampe ke pelaminan.

Ternyata, ramalan tinggal ramalan, mereka berpisah alias putus ketika sama-sama 
lulus sekolah dan masing-masing menikah dengan pasangan lain. Yah, kita emang 
nggak bisa meramal. Dukun sekali pun nggak bisa meramal, mereka cuma nebak. 
Buktinya, waktu zamannya judi nomer buntut (atau sekarang togel), banyak orang 
sampe bertanya ke dukun. Hmm... kalo dukun tersebut tahu nomor buntut, pasti 
bakalan masang sendiri, nggak bakal ngasih tahu. Tul nggak? Eh, kok jadi 
ngomongin dukun sih? Hehehe... iya saya cuma ingin membuat alur logika aja. 
Bahwa kita nggak bisa memprediksi. Intinya begitu. Jadi kalo pun sekarang 
semangat pacaran dengan tujuan ingin menikahinya, itu pun tetap masih gelap. 
Nah, pelajaran yang bisa diambil adalah kita harus pandai memilih jalur dan 
tentunya kudu akur bin klop dengan panduan hidup kita, yakni ajaran Islam. 
Setuju kan?

Ada juga sih memang, teman saya yang pacaran sejak bangku SMP sampe lulus SMU 
(karena kebetulan bareng terus dua sejoli itu), bahkan sampe masing-masing 
bekerja mereka tetap awet menjalin hubungan. Hingga akhirnya mengucap 
ijab-kabul di depan wali dan petugas pencatat pernikahan dari KUA. Mereka 
pasangan yang cukup bahagia. Model yang seperti ini juga nggak sedikit di 
lapangan. Mereka berhasil membina keluarga, yang saling dikenalnya sejak SMP 
melalui pacaran.

Tapi kenapa saya tetep ngotot ingin membahas masalah ini? Kenapa pula ingin 
mempersoalkan pacaran sebelum menikah? Ya, karena saya punya tanggung jawab 
untuk menyampaikan kebenaran. Memangnya pacaran sebelum menikah nggak benar? 
Memang pacaran nggak boleh? Memangnya kita bisa langsung menikah tanpa pacaran 
dulu? Memang lidah tak bertulang...(eh, malah nyanyi!).

 

Coba deh SMART!

Dalam ilmu manajemen dikenal istilah SMART. Apa tuh? Itu rumusan dari Specific, 
Measurable, Achievable, Reasonable, Time-phased. Walah, masa’ sih untuk 
menentukan apakah memilih pacaran atau menikah aja kudu pake istilah-istilah 
yang bikin ribet kayak gini? 

Tenang sobat, saya mencoba mengenalkan rumusan ini karena menurut saya ini 
berlaku umum. Untuk tujuan apa saja. Tapi biasanya ini akan memberikan dampak 
yang cukup bagus untuk membuat komitmen bagi diri sendiri dan juga orang yang 
kita ajak membuat sebuah komitmen. Yuk, kita bahas satu per satu formula SMART 
ini.

Spesifik artinya tertentu atau khusus. Boleh dibilang tujuan kita harus 
tertentu, khusus, dan bila perlu jelas dan khas. Misalnya untuk apa kita 
pacaran? Tanamkan baik-baik pertanyaan itu dalam diri kamu. Sama seperti halnya 
untuk apa kita belajar. Tiap orang mestinya akan berbeda-beda menjawabnya 
karena sesuai tujuan. Ada yang pacaran mungkin sebatas ikutan tren, ada yang 
menjawab sekadar iseng, ada pula yang menjawab sebagai sarana mengenal pasangan 
yang akan dinikahi. Eh, saya kok malah ragu kalo pada usia yang masih ABG ini 
kita berkomitmen bahwa pacaran untuk mengenal pasangan yang akan dinikahi. Tul 
nggak? Menurut kamu gimana?

Jujur saja. Saya nggak nuduh, cuma saya sendiri sampe usia sekarang masih 
merasakan masa-masa ABG dulu, bahwa tuntutan untuk memiliki kekasih (pacar) 
lebih karena panas akibat dikomporin teman yang udah punya gandengan atau 
karena kebutuhan untuk berbagi rasa dengan lawan jenis. Tapi sejatinya, kalo 
ditanya tentang nikah, pasti bingung dan langsung kehilangan kata-kata. Bahkan 
nggak memikirkan sedikit pun, kecuali mungkin kalo yang ditanya udah dewasa ada 
yang langsung mantap menjawab sebagai upaya mengenal pasangan untuk menikah. 
Jadi intinya, kalo sekadar iseng percuma aja. Nggak punya tujuan yang jelas dan 
khas serta tertentu bisa berabe nantinya.

Nah, rumus yang kedua sebuah tujuan itu harus Measurable alias bisa terukur. 
Kalo tujuan belajar adalah untuk ibadah dan ingin mendapat wawasan, maka itu 
pun harus terukur. Misalnya, apa yang bisa didapatkan dari belajar. Kira-kira 
memuaskan nggak kalo sudah dapat sampe level tertentu yang sudah direncanakan. 
Ada tingkat keberhasilan yang bisa terukur. Begitu pun dengan membina hubungan 
seperti pacaran, bisa nggak terukur kegiatan itu. Jangan asal aja. Hubungan 
seperti apa yang bisa dijalin, dan tolong dinilai apakah dengan mengetahui 
karakter dia sudah dianggap terukur dari tujuan semula atau belum, apakah 
pe

[wanita-muslimah] WARSIYAH

2005-08-01 Terurut Topik Budhisatwati KUSNI
WARSIYAH


terbilang seorang perempuan bernama warsiyah
dari banyumas jawa tengah
memburuh di tanah rantau menolak kalah
-- garang hidup kian ganas di indonesia terpuruk


memilih hidup perempuan-perempuan tak menyerah 
mari kita berkaca siapa sebenarnya yang perkasa dan gagah
serta mati-matian membela harkat?! 
mari kita berkaca apakah kita memang manusia


sering kusaksikan
dasi 
jas 
wangi parfum 
tak lebih dari bau comberan elitisme
selubung laksaan kemunafikan dan khianat
tajam, tajamkan mata serta telinga
memandang mendengar hakekat


terbilang seorang perempuan bernama wasiyah
dari banyumas memburuh di tanah rantau
memilih hidup menolak kalah 
sang majikan malaysia menyiksa memperkosanya
indonesia diam 
republik pun diam
yang papa di mata penjabat tak punya martabat di sini
tanahair tinggal nama  masih saja dicintai
republik mencampakkan warganya
jabatan jadi pasar jual-beli
peluang menjelajah penjuru 
berbelanja ke seantero bumi


warsiyah
republik yang merosot
indonesia yang terpuruk 
panggilan bertalu
seruan membela martabat
warsiyah 
adalah diri kita yang dinista
dicuekkan 


Paris, Agustus 2005.
---
JJ.KUSNI









[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] IBRAHIM ISA'S FOCUS ON INDONESIA CHINA RELATIONS , 1 AUGUST 05..doc

2005-08-01 Terurut Topik i.bramijn
===


===

IBRAHIM ISA'S FOCUS ==  ON INDONESIA-CHINA RELATIONS == 1 August 2005.

---

 

 

  Full text of China-Indonesia joint statement, 30 July. (People'S Daily)
 
   
 
  China and Indonesia issued a joint statement during Indonesian President 
Susilo Bambang Yudhoyono's ongoing state visit to China. The following is the 
full text of the document: 

  1.At the invitation of the President of the People's Republic of China 
H.E. Mr. Hu Jintao, The President of the Republic of Indonesia H.E. Dr. Susilo 
Bambang Yudhoyono paid a state visit to China on 27-30 July 2005. The visit 
followed President Hu's state visit to Indonesia on 25-26 April 2005 and marked 
an important milestone in the fifty-five years of diplomatic relations between 
the two countries. 

  2.The Government, leaders and people of China accorded President 
Yudhoyono and the Indonesian Delegation warm and cordial reception. It was 
highlighted the significance of this first ever visit by President Yudhoyono as 
Head of State of the Republic of Indonesia in furthering the strategic 
partnership between the People's Republic of China and the Republic of 
Indonesia. 

  3.President Hu Jintao held bilateral talks with President Yudhoyono 
during his state visit to China, Premier Wen Jiabao of the State Council met 
with him. President Yudhoyono also met with business leaders from the two 
countries in Beijing and visited the city of Shenzhen. 

  4.In the bilateral discussion between President Hu and President 
Yudhoyono, the two leaders expressed satisfaction with the expansion of 
bilateral relations in all areas since the restoration of diplomatic relations 
between the People's Republic of China and the Republic of Indonesia on 8 
August 1990. The leaders also acknowledged the strong friendship between the 
two countries and peoples and emphasized the importance of consolidating and 
strengthening these friendly relations on the basis of equality, mutual 
benefit, mutual understanding and respect. 

  5.President Hu and President Yudhoyono stressed the continuous promotion 
of mutual understanding and support in our commitment to the principles of 
mutual respect for independence, sovereignty and territorial integrity of both 
countries. China supports the Government of the Republic of Indonesia in its 
efforts to maintain national unity and territorial integrity. Indonesia 
reiterates its continuing adherence to the one China policy and its recognition 
that the Government of the People's Republic of China is the sole legal 
government representing all of China and that Taiwan is an inalienable part of 
China and supports the process of peaceful reunification of China. 

  6.President Yudhoyono, on behalf of the people of Indonesia, extended his 
appreciation for the material assistance and moral support given by the Chinese 
Government and people in the wake of the tsunami and earthquake disaster in 
Aceh and North Sumatera. Such assistance and support demonstrate the close ties 
existing between the two countries and peoples. Furthermore, President 
Yudhoyono welcomed China's continued participation in assisting the 
reconstruction process of areas affected by the disaster. 

  7.In the fields of economics and development, President Hu and President 
Yudhoyono noted that the volume of trade between China and Indonesia has 
increased steadily in the past few years. At the same time, the two countries 
need to promote a more attractive and favorable environment for greater trade 
and investment cooperation as well as open up of mutually beneficial new areas 
of economic cooperation. The two sides have together signed a number of 
documents in these fields, efforts have to be stepped up to ensure that they 
are implemented in a constructive and duly manner. Furthermore, the two sides 
agreed to explore the potential for the establishment of China-Indonesia 
investment promotion mechanism which would provide a means to address specific 
issues pertaining to the promotion of investment in both countries. 

  8.President Yudhoyono appreciated China's participation in assisting 
Indonesia's infrastructure development through the provision of grants and 
concessional loans. President Hu and President Yudhonoyo also noted with 
satisfaction the current cooperation in the energy sector between the two 
countries. The two sides stressed that closer people-to-people and 
business-to-business contacts are conductive to furthering the ties between the 
two countries and enhancing each other's economic development. 

  9.In the political and security fields, the two sides were of the view 
that terrorism continues to present a threat to peace and security in the 
region and beyond. President

[wanita-muslimah] JANGAN SALAH KAPRAH MEMAHAMI SURAT AL BAQARAH 120.

2005-08-01 Terurut Topik abdul latif

SURAT AL BAQARAH 120



Written by Taufikmalin.

Saya berlindung kepada Allah dari tipudaya setan yang terkutuk.

   Atas Nama Allah Maha Pengasih 
lagi Maha Penyayang 



 

Assalamu’alikum wr wb

Kawan2 seiman yang disayangi Allah swt.

Bersama ini saya jelaskan pemahaman sebuah ayat Allah yang penting tapi kalau 
salah memahaminya berakibat negative, buruk dan berbahaya kepada umat islam dan 
manusia umumnya. Akan terjadilah permusuhan umat islam dengan umat yahudi dan 
nasrani yang berkelanjutan. Sesungguhnya tidak demikian. Mari kita simak 
peraturan2 Allah ini dengan hati yang bersih dan terbuka, semoga Allah 
memberikan petunjuk dan hidayah kepada kita yang mau berpikir dan introspeksi 
diri.

 

Allah memberitahukan kepada Rasulullah saw; sebagai berikut;

“Orang orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu(Muhammad) hingga 
kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah,”Sesungguhnya petunjuk Allahg itulah 
petunjuk yang benar” Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka 
setelah pengetahuan datang kepada kamu maka Allah tidak lagi menjadi pelindung 
dan penolong bagimu”.QS 2:120.

 

Kawan2 seiman yang disayangi Allah swt. Dalam berdakwah dan mengajarkan ajaran2 
islam akan efektif dan bermanfaat kalau sekiranya para pendakwah2 benar2 
memahami ajaran islam secara komprehensive, mendalam, dan sempurna. 

 

Sekiranya para pendakwah2 belum lagi mendapalami al Quran secara sempurna, 
hanya sekedar mengambil sebuah ayat dari Al Quran kemudian disampaikan kepada 
masarakat, yang akan terjadi bisa dua kemungkinan hasil akirnya.. 

 

1. Kalau sekiranya ayat2 Allah yang disampaikan itu adalah ayat2 Allah yang 
jelas maka kemungkinan dia akan menyampaikan yang benar sesuai apa yang 
dimaksud oleh ayat itu.

2. Kemungkinan kedua adalah salah kaprah, salah pengertian. Masarakat menjadi 
salah memahami peraturan Allah, akibatnya adalah negative, fatal sekali kepada 
umat islam.

Misal nya apa? Seperti ayat diatas, surat al Baqrah ayat 120. 

 

Kalau dibaca ayat itu sepintas lalu, artinya adalah orang orang yahudi dan 
nasrani adalah musuh umat islam yang berbahaya sepanjang zaman. Dan tidak usah 
diajak berteman dan kerja sama apalagi menjadi pemimpin, bukankah demikian?

 

Kalau kita pelajari al Quran secara komprehensive dan sungguh2, ajaran islam 
itu tidak mengajarkan manusia untuk selalu membenci suatu umat, suatu bangsa. 
Ajaran islam yang datang dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, tidak 
mungkin Allah akan membenci orang2 yang tidak mengikuti Rasullullah saw. 
sebagai RasulNya, karena semua adalah ciptaan Allah bukan? Allah itu Maha 
Bijaksana kepada hamba2Nya.

 

Jadi kalau begitu kenapa ayat itu turun kepada Rasul. Ayat itu turun kepada 
Rasul ketika orang2 Yahudi dan Nasrani radikal yang selalu menyebarkan 
permusuhan, kebencian dan bahkan suka bertindak kasar, keji kepada Nabi2 dan 
kepada Rasulullah saw. Mereka tidak menginginkan adanya agama baru atau adanya 
Nabi setelah Nabi Isa. Oleh karena itu mereka menetang dan memerangi Rasul 
dengan senjata. 

 

Orang2 yahudi dan nasrani radikal inilah yang di peringatkan oleh Allah untuk 
berhati hati dengan mereka. Janganlah mereka diambil sebagai pemimpin2mu, 
mereka selalu tidak senang kepada umat Islam. Mereka2 yang radikal ini lah yang 
diancam oleh Allah dengan neraka uang abadi untuk mereka.

 

Pertanyaan pada diri kita, “Apakah semua orang2 yahudi dan nasrani itu yang 
membenci dan memerangi Nabi2 atau Rasulullah saw(radikal, extreme) ?” 
Jawabannya tidak. 

 

Seperti dalam umat Islam saja, kan tidak semua umat islam itu radikal atau 
terroris bukan? Yang islam terroris itu  jumlahnya sedikit sekali, boleh 
dihitung dengan jari. Islam yang radikal juga tidak lebih dari 1% dari jumlah 
penduduk umat islam sedunia yang moderat.

Orang orang Yahudi dan Nasrani yang banyak itu adalah Nasrani dan Yahudi yang 
moderat, yang cinta kepada kedamaian, tidak mau bertindak kasar, dan 
menghormati kepercayaan orang lain. Dan perbutan2 baiknya sangat banyak didunia 
ini. 

 

Mereka sukses mengolah bahan2 baku yang diberikan oleh Allah di bumi ini 
menjadi barang2 yang berguna untuk kemudahan hidup manusia bukan? Salah satu 
ciptaanya adalah internet yang kita pakai ini. Memudahkan anda, saya, dan 
jutaan muslim lainnya dapat berkomunikasi / berdakwah dengan cepat antara suatu 
negara dengan negara lain, dari satu kota dengan kota lain. Indah sekali bukan? 
Apakah mesti kita musuhi orang2 yang berbuat baik kepada kita ini, walaupun 
mereka orang2 nasrani dan yahudi? Masu akal kah kita memusuhi mereka? Yang 
patut kita lakukan adalah berterimakasih dan bersahabat dengan mereka atas 
bantuan2 nya. Inilah yang dinamakan orang2 yang pandai berterimakasih dan 
bersyukur kepada bantuan Allah dan manusia.

 

Inilah ayat2 Allah yang menjelaskan perlunya bersahabat dan berlaku adil serta 
menegakan kebenaran kepada orang2 Yahudi, Nasrani yang moderat dan non islam 
lainnya. Selagi mereka

Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-01 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
Plurality: the state of being plural
Pluralism: a state of society in which members of diverse ethnic, 
racial, religious, or social groups maintain an autonomous participation 
in and development of their traditional culture or special interest 
within the confines of a common civilization

(Merriam-Webster Online webster.com)

lihat juga:
http://en.wikipedia.org/wiki/Pluralism
In the social sciences, pluralism is a framework of interaction in which 
groups show sufficient respect and tolerance of each other, that they 
fruitfully coexist and interact without conflict or assimilation.

http://en.wikipedia.org/wiki/Religious_pluralism
Religious pluralism is the belief that one can overcome religious 
differences between different religions, and denominational conflicts 
within the same religion.

Saya rasa MUI tidak pernah browsing dictionary dan ensiklopedia :-(
dan penjelasan mbak Anita sudah sangat memadai.

salam,
DWS

Anita Tammy wrote:

>--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" 
><[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>  
>
>>Syafii Anwar wrote:
>>MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme adalah 
>>
>>
>bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu.
>  
>
>>--
>>HMNA:
>>Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam 
>>
>>
>perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas).
>  
>
>>Howgh
>>
>>
>>
>
>Pluralitas itu hanya menyadari perbedaan saja. Seorang yg hidup dalam 
>pluralitas tidak akan mengusik orang-orang yang berbeda, namun tetap 
>punya penilaian pribadi terhadap yg berbeda itu "lebih jelek" "tidak 
>selamat" dsb. Pluralitas sudah ada di Indonesia sejak dahulu.
>
>Sedangkan pluralisme itu ada unsur empati dalam kesadaran itu. Empati 
>ini penting untuk melihat dari sudut pandang orang yg berbeda itu. 
>Karena tanpa empati pasti orang-orang masih punya pendapat "kamu lebih 
>jelek daripada saya." Sulit memang untuk berpluralisme, untuk 
>menghilangkan prasangka ini. Pluralisme adalah "semua agama adalah baik 
>untuk pemeluknya masing-masing", bukan "semua agama adalah baik (untuk 
>saya)." 
>
>Memahami pluralisme, berarti tidak pernah berpikir untuk mengubah agama 
>orang lain. Berarti berpikir "Siapapun yg baik karena agamanya, maka 
>agama itulah yg paling cocok untuknya. Siapapun yg pindah agama lalu 
>jadi lebih baik sebagai seorang manusia, maka berarti ia pindah agama 
>karena lebih cocok dengan agama barunya." Orang-orang yg memahami 
>pluralisme tidak akan menghujat orang murtad, juga tidak akan melakukan 
>misi-misi pengalihan agama orang lain (proselytizing).
>
>Sekali lagi saya bilang sulit. Ada seorang teman saya Kristen yg sangat 
>bisa memahami pluralisme. Karena di keluarganya ada 3 agama, yaitu 
>Kristen, Islam, Budha. Satu teman lagi juga ada yg Islam dan Katholik 
>dalam keluarganya. Mereka ini melihat kehidupan keluarga besarnya 
>sehari-hari baik-baik saja, melakukan ritual-ritual yg dianggap sebagai 
>pemenuhan kehausan spiritualitas saja, sedangkan sisanya berinteraksi 
>dengan baik menurut ajaran agamanya masing-masing, ternyata kok ya 
>tetap nyambung sebagai sebuah keluarga besar. Orangtua mereka memang 
>agak menyayangkan anaknya pindah agama untuk menikah dengan orang yg 
>beda agama. Maklum, namanya juga orangtua, maunya yg diajarkan ke anak 
>dipegang terus oleh anaknya (hal ini kan juga berlaku dalam prinsip-
>prinsip lain). Tapi, nggak ada tuh acara kecewa-kecewa apalagi sampai 
>tidak mengaku anak.
>
>
>Coba kita BAYANGKAN.
>TEMPATKAN DIRI KITA dalam diri mereka (put ourselves in their shoes).
>Apakah yg bakal kita lakukan jika saya adalah dia? Jika kita adalah 
>mereka?
>Kalau saya.. kalau saya.. kalau saya.. begitu banyak "kalau saya".
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>Milis Wanita Muslimah
>Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
>Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
>ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
>Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
>Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
>Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
>Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
>This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
>Yahoo! Groups Links
>
>
>
> 
>
>
>
>  
>



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to

[wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-01 Terurut Topik Mia
o,ya satu alasan lagi, karena liberalism seperti JIL dan JIMM itu 
katanya menyesatkan orang awam, yang sebagian besar Muslim 
Indonesia.  Ada tingkatan-tingkatan pengetahuan agama, ulama, 
intelektual, dan awam.

salam
Mia

> 
> Tapi mungkin juga nggak. Karena ada persoalan yang lebih besar 
dari 
> sekedar peristilahan dan wacana pluralism.  Karena, ngobrol dengan 
> teman yang di MUI, dia kekeh sekali tentang pluralism liberalnya 
JIL 
> dan JIMM yang kudu dilarang MUI. Alasannya karena ada konspirasi, 
> didanai Barat (padahal kita-kita suka nerima dana dari Barat juga 
> hehehe..), menafikan Quran dan Hadis, dan bukan ulama, karena 
ulama 
> itu punya kriteria. Gitu alasannya.
> 





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-01 Terurut Topik Mia
Wah, bagus sekali penjelasan ttg pluralism dan pluralitas oleh mbak 
Anita. Umpamanya kopi, pas susunyaLebih afdol lagi didukung oleh 
ayat-ayat Quran dikutip mbak Chae (maklum ayat Quran itu aji 
pamungkas utk Abah..:-)

Mudah-mudahan penjelasan ini bisa memuaskan kita khususnya yang di 
WM ini.

Tapi mungkin juga nggak. Karena ada persoalan yang lebih besar dari 
sekedar peristilahan dan wacana pluralism.  Karena, ngobrol dengan 
teman yang di MUI, dia kekeh sekali tentang pluralism liberalnya JIL 
dan JIMM yang kudu dilarang MUI. Alasannya karena ada konspirasi, 
didanai Barat (padahal kita-kita suka nerima dana dari Barat juga 
hehehe..), menafikan Quran dan Hadis, dan bukan ulama, karena ulama 
itu punya kriteria. Gitu alasannya.

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Anita Tammy" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Karena tanpa empati pasti orang-orang masih punya pendapat "kamu 
lebih 
> jelek daripada saya." Sulit memang untuk berpluralisme, untuk 
> menghilangkan prasangka ini. Pluralisme adalah "semua agama adalah 
baik 
> untuk pemeluknya masing-masing", bukan "semua agama adalah baik 
(untuk 
> saya)." 
> 





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik Chae
iya Mba Mia, mau sampai kapan kita menyebarkan benih-benih dendam sama
anak cucu kita wong Nabi aja justru meredam benih-benih permusuhan
dengan suatu sikap mema'afkan pada suku quraisy

chae
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Di thread sebelumnya anda menyangsikan kerusakan yang dialami 
> Ahmadiyah, mungkin media berlebih-lebihan - kata anda. Lalu pake 
> hukum alam dan sebab akibat yang menjustifikasi tindakan FPI itu. 
> 
> Anda pernah nggak dirangsek rumah dan kampungnya kayak gitu? Atau 
> pernah mencoba ber-empati? Gimana dengan isteri, anak-anak, bibi, 
> ibu, kakak-adik, dll?  
> 
> Waktu ngliat di teve, dan baca koran air mata saya mengalir deras.  
> Ada yang masih saya ingat di kepala saya seperti ingatan kemaren 
> sore.  Dulu waktu jaman orde baru, paman saya anggota legis dari 
> PPP. Waktu kampanye Golkar, puluhan preman demo di depan rumah 
> paman, yang bersebelahan dengan rumah-rumah anggota keluarga yang 
> lain. Kelakuan mereka, ya kayak preman.  Sebagai anak kecil usia 8 
> tahunan, saya nggak ngerti politik tapi bandel pingin tahu karena 
> itu berdiri dekat paman dan bibi yang lagi hamil tua.  Tau-tau 
> beberapa dari preman itu masuk ke rumah dan mau menyerang bibi.  
> Otomatis saya pasang badan, karena mereka menarik-narik bibi untuk 
> keluar dari rumah.  Tentu saja dengan mudah saya didorong mereka 
> jatuh ke lantai. Insiden ini berakhir oke karena karisma paman yang 
> emang cool, dan dapat menenangkan preman-preman itu.
> 
> Tapi kejadian itu membekas pada saya sebagai anak kecil.  So saya 
> tanya, gimana kira-kira perasaan anak-anak kecil keluarga JAI itu, 
> yang rumahnya diobrak-abrik dan direlokasi?  Konon katanya kekerasan 
> bisa melahirkan kekerasan
> 
> Salam
> Mia
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, MEY Sirajudin 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Wah kalem mbak Mei...tidak perlu esmosi dalam kasus 
> Ahmadiyahsampe2 menempatkan Ahmadiyah sebagai pihak yang 
> terzalimi dan FPI sebagai pihak yang menzalimi hingga berempati 
> terlalu dalam terhdp Ahmadiyah...intinya segala sesuatu ada sebab 
> akibat dan itu pasti terjadi hingga sampai pada titik kulminasi 
> kemarahan umat islam terhadap Ahmadiyah.
> >





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik Muh Syafei
Pertanyaan sederhana:

Yang haknya dirampas itu siapa, JAI atau FPI?
Yang merampas hak orang lain itu siapa, JAI atau FPI?

Pembelaan membabi-buta tentunya bukan ajaran Islam ...

Salam

MEY Sirajudin wrote:

>Wah kalem mbak Mei...tidak perlu esmosi dalam kasus Ahmadiyahsampe2 
>menempatkan Ahmadiyah sebagai pihak yang terzalimi dan FPI sebagai pihak yang 
>menzalimi hingga berempati terlalu dalam terhdp Ahmadiyah...intinya segala 
>sesuatu ada sebab akibat dan itu pasti terjadi hingga sampai pada titik 
>kulminasi kemarahan umat islam terhadap Ahmadiyah.
> 
>Yang paling penting MUI tetap menjadi lembaga yang bisa memilah antara yang 
>hak dan bathil...sebagai lembaga tertinggi dalam urusan keagamaan.
>
>Dunia memang panggung sandiwara sampai kapanpun kebaikan dan kejahatan akan 
>selalu adu tandingkita cuman sebagai pelakonnya.
> 
>Kebohongan adalah penipuan
>
>"L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
>rote:
>Semangat kaum yg 'terzalimi' :
>" Jika dipangkas, akan semakin subur. Jika di dipotong, bersemilah kembali"
>Akibat fatwa pelarangan, institusinya akan mati tapi banyak loh kaum 
>ahmadiyah, liberal yg masih eksis.
>Mereka akan melakukan kegiatan klandestin. Kebetulan saja Ahmadiyah dan JIL 
>itu dah punya nama.
>Coba betapa banyak faham2 yg mengatasnamakan Islam ada di masyarakat yg bebas 
>bergerak.
>:-)
>
>Kalo dibilang "menipu" ?:
>Adakah yg merasa di tipu, kenapa bisa ditipu?
>Lebih kejam Ahmadiyah atau hipnotis
>[ di kompleks perumahan saya beberapa waktu lalu ada pria bermotor, 
>menghipnotis
>para 'orang2 yg tampak lemah', mereka dihipnotis untuk memberikan harta 
>bendanya, 
>katanya untuk jihad, kemudian di beri imbalan bungkusan yg isinya bacaan doa 
>atau kerudung murah]
>
>Mencintai Allah dan RasulNya? :
>Gimana bentuknya? Apakah 'cinta' itu harus diwujudkan dengan perilaku 
>destruktif, kekerasan atau
>melabeli seseorang, menandai seseorang dengan gelar2 tertentu yg islami. 
>Shalat sepanjang hari?
>Bagaimanakah jika di Ahmadiyah itu ada saudara kandung kita, bos kita [yg 
>kasih makan kita], guru,
>Apa kita perlu membunuh dia atau merampok hartanya dengan alasan jihad?  
>
>Ahmadiyah mengklaim ada nabi setelah Muhammad, lha bagaimana kalo yg islam, yg 
>haji
>melakukan praktek penyembuhan dengan menduakan Allah, syirik, musyrik...
>Pasiennya banyak yg mengaku islam taat, tapi mau aja 'dikerjain' dengan iming2 
>mengatasnamakan 
>Allah? 
>
>Setau saya nggak ada gitu gerakan Ahmadiyah yg door to door mengkampanyekan 
>fahamnya.
>Jika ia menjadi penceramah di masjid, pengajian, ia tidak memproklamirkan 
>bahwa ada nabi baru 
>setelah Muhammad.
>
>Jadi mengapa mereka ribut2, lha memangnya orang2 Ahmadiyah MENGAPAKAN 
>mereka
>Kriminalkah kah? Merampok kah? Merusak kah ? Menghujat? Memperkosakah?
>Seperti semangat milis WM : Shoot the messages, not the messenger. Kritik 
>ajarannya dengan diskusi, musyawarah.
>Bukan ngerusak, menghujat para pelakunya.
>
>Naif betul para perusak, para tukang toa yg arogan, berteriak-teriak, menyebut 
>nama Allah sebenernya
>mereka di 'manfaatkan' di provokasi oleh para petinggi yg mau ngetop yg kurang 
>PD yg merasa kepopulerannya terancam
>Amit2 deh. :-)
>
>Urusannya cuma bisa ribut melulu. Urusan sekolah, gereja kristen, JIL, 
>pemurtadan di IAIN, nikah beda agama, bunuh Ulil, 
>Ahmadiyah, miras, 
>Padahal ada hal2 lain yg lebih penting untuk di urusi: kemiskinan, kaum 
>dhuafa, anak2 putus sekolah
>Coba gitu teriak2, demo di Cendana berani nggak, untuk minta duit Cendana 
>untuk kaum dhuafa.
>:-))
>-
>Di bandung FPI mengamuk, merusak toko2 yg menjual miras, kebanyakan toko2 yg 
>pemiliknya orang tionghwa.
>Saya trenyuh, mereka sampai menghiba-hiba, menangis menjerit-jerit karena 
>kebrutalan FPI.
>Kenapa FPI cuma berani terhadap toko2 kecil, mereka kan menyediakan miras 
>untuk kalangannya sendiri. 
>Kalo yg merasa memeluk Islam tentu tidak akan bermiras ria dan juga tidak akan 
>beli miras. 
>Jadi apa urusannya ngerusak2, turut campur kehidupan orang lain??
>Kenapa gak di rusak sekalian toko2 swalayan besar yg jelas2 memajang 
>miras. Coba kalo merasa jagoan! 
>Seorang yg tahu tentang FPI bilang, lantaran toko2 kecil itu gak kasih upeti, 
>gak kasih sesajen :-)))
>
>Salam
>l.meilany
>[pernah mengalami pengalaman buruk dengan FPI]
>  
>



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this 

[wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik Mia
Di thread sebelumnya anda menyangsikan kerusakan yang dialami 
Ahmadiyah, mungkin media berlebih-lebihan - kata anda. Lalu pake 
hukum alam dan sebab akibat yang menjustifikasi tindakan FPI itu. 

Anda pernah nggak dirangsek rumah dan kampungnya kayak gitu? Atau 
pernah mencoba ber-empati? Gimana dengan isteri, anak-anak, bibi, 
ibu, kakak-adik, dll?  

Waktu ngliat di teve, dan baca koran air mata saya mengalir deras.  
Ada yang masih saya ingat di kepala saya seperti ingatan kemaren 
sore.  Dulu waktu jaman orde baru, paman saya anggota legis dari 
PPP. Waktu kampanye Golkar, puluhan preman demo di depan rumah 
paman, yang bersebelahan dengan rumah-rumah anggota keluarga yang 
lain. Kelakuan mereka, ya kayak preman.  Sebagai anak kecil usia 8 
tahunan, saya nggak ngerti politik tapi bandel pingin tahu karena 
itu berdiri dekat paman dan bibi yang lagi hamil tua.  Tau-tau 
beberapa dari preman itu masuk ke rumah dan mau menyerang bibi.  
Otomatis saya pasang badan, karena mereka menarik-narik bibi untuk 
keluar dari rumah.  Tentu saja dengan mudah saya didorong mereka 
jatuh ke lantai. Insiden ini berakhir oke karena karisma paman yang 
emang cool, dan dapat menenangkan preman-preman itu.

Tapi kejadian itu membekas pada saya sebagai anak kecil.  So saya 
tanya, gimana kira-kira perasaan anak-anak kecil keluarga JAI itu, 
yang rumahnya diobrak-abrik dan direlokasi?  Konon katanya kekerasan 
bisa melahirkan kekerasan

Salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, MEY Sirajudin 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Wah kalem mbak Mei...tidak perlu esmosi dalam kasus 
Ahmadiyahsampe2 menempatkan Ahmadiyah sebagai pihak yang 
terzalimi dan FPI sebagai pihak yang menzalimi hingga berempati 
terlalu dalam terhdp Ahmadiyah...intinya segala sesuatu ada sebab 
akibat dan itu pasti terjadi hingga sampai pada titik kulminasi 
kemarahan umat islam terhadap Ahmadiyah.
>  





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-01 Terurut Topik Anita Tammy
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Syafii Anwar wrote:
> MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme adalah 
bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu.
> --
> HMNA:
> Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam 
perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas).
> Howgh
> 

Pluralitas itu hanya menyadari perbedaan saja. Seorang yg hidup dalam 
pluralitas tidak akan mengusik orang-orang yang berbeda, namun tetap 
punya penilaian pribadi terhadap yg berbeda itu "lebih jelek" "tidak 
selamat" dsb. Pluralitas sudah ada di Indonesia sejak dahulu.

Sedangkan pluralisme itu ada unsur empati dalam kesadaran itu. Empati 
ini penting untuk melihat dari sudut pandang orang yg berbeda itu. 
Karena tanpa empati pasti orang-orang masih punya pendapat "kamu lebih 
jelek daripada saya." Sulit memang untuk berpluralisme, untuk 
menghilangkan prasangka ini. Pluralisme adalah "semua agama adalah baik 
untuk pemeluknya masing-masing", bukan "semua agama adalah baik (untuk 
saya)." 

Memahami pluralisme, berarti tidak pernah berpikir untuk mengubah agama 
orang lain. Berarti berpikir "Siapapun yg baik karena agamanya, maka 
agama itulah yg paling cocok untuknya. Siapapun yg pindah agama lalu 
jadi lebih baik sebagai seorang manusia, maka berarti ia pindah agama 
karena lebih cocok dengan agama barunya." Orang-orang yg memahami 
pluralisme tidak akan menghujat orang murtad, juga tidak akan melakukan 
misi-misi pengalihan agama orang lain (proselytizing).

Sekali lagi saya bilang sulit. Ada seorang teman saya Kristen yg sangat 
bisa memahami pluralisme. Karena di keluarganya ada 3 agama, yaitu 
Kristen, Islam, Budha. Satu teman lagi juga ada yg Islam dan Katholik 
dalam keluarganya. Mereka ini melihat kehidupan keluarga besarnya 
sehari-hari baik-baik saja, melakukan ritual-ritual yg dianggap sebagai 
pemenuhan kehausan spiritualitas saja, sedangkan sisanya berinteraksi 
dengan baik menurut ajaran agamanya masing-masing, ternyata kok ya 
tetap nyambung sebagai sebuah keluarga besar. Orangtua mereka memang 
agak menyayangkan anaknya pindah agama untuk menikah dengan orang yg 
beda agama. Maklum, namanya juga orangtua, maunya yg diajarkan ke anak 
dipegang terus oleh anaknya (hal ini kan juga berlaku dalam prinsip-
prinsip lain). Tapi, nggak ada tuh acara kecewa-kecewa apalagi sampai 
tidak mengaku anak.


Coba kita BAYANGKAN.
TEMPATKAN DIRI KITA dalam diri mereka (put ourselves in their shoes).
Apakah yg bakal kita lakukan jika saya adalah dia? Jika kita adalah 
mereka?
Kalau saya.. kalau saya.. kalau saya.. begitu banyak "kalau saya".









Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik Mia
Yang emosinya liar preman kan FPI sendiri yang merangsek rumah dan 
kampung orang.  Bukan soal Islam dan Islam Ahmadiyah, kedua pihak 
bisa berdialog. Kan Ustaz Muiz dah 'berfatwa' di WM...:-)) Kenapakah 
ummat Islam nggak mencontoh nabinya sendiri, kata beliau.  Kalau 
bersimpati kepada JAI karena rumahnya dirangsek, ini wajar sebagai 
sesama manusia.  Dan menangkap FPI karena merangsek rumah orang, ini 
demi hukum.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, MEY Sirajudin 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Wah kalem mbak Mei...tidak perlu esmosi dalam kasus 
Ahmadiyahsampe2 menempatkan Ahmadiyah sebagai pihak yang 
terzalimi dan FPI sebagai pihak yang menzalimi hingga berempati 
terlalu dalam terhdp Ahmadiyah...intinya segala sesuatu ada sebab 
akibat dan itu pasti terjadi hingga sampai pada titik kulminasi 
kemarahan umat islam terhadap Ahmadiyah.
>  
> Yang paling penting MUI tetap menjadi lembaga yang bisa memilah 
antara yang hak dan bathil...sebagai lembaga tertinggi dalam urusan 
keagamaan.
> 
> Dunia memang panggung sandiwara sampai kapanpun kebaikan dan 
kejahatan akan selalu adu tandingkita cuman sebagai pelakonnya.
>  
> Kebohongan adalah penipuan
> 





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-01 Terurut Topik Chae
Yang santai atuh Abah, biar tensi nya enggak naik kalau naik nanti
kena darah titinggi;)

Abah, terima kasih atas penjelasan mengenai pluralisme dengan
pluralitas. omong-omong Abah, bukankah Qur'an sendiri melegalkan
adalanya plurarisme??

Pertama Di dalam Qur'an di nyatakan secara tegas mengenai kebenaran 
dari kitab-kitab Zabur, Taurat dan Injil juga risalah yang dibawa oleh
para Nabi sebelum datangnya Nabi Muhammad saw?

Dengan demikian Qur'an mengakui adanya klaim kebenaran yang sejajar
antara Qur'an dengan kitab-kitab lainya yaitu Zabur, Taurat dan Injil.
Jadi kebenaran tidak hanya ada dalam Qur'an dan syariat islam yang
bersumber dari Al-Qur'an saja tapi juga syariat2 dari kitab2 sebelumnya.

Silahkan di rujuk pada Qs.5:42-48

Kedua adanya penegasan sekaligus pengakuan di dalam Qur'an mengenai
kebenaran dari golongan Ahli kitab.  Qs.3: 199

Ketiga bahwa pluralisme dan pluralitas merupakan suatu suntaullah yang
keberadaanya tidak bisa di hilangkan dalam kehidupan manusia. Justru
dengan adanya pluralisme dan pluralitas manusia di motivasi untuk
berlomba-lomba dalam kebajikan Qs.5:48

Kumaha Abah?

Chae

-- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kumaha Abah ini, nyebut dong ah. Orang menjelaskan masalah 
> peristilahan dengan niat baek kok malah dianulir.  Bukannya lebih 
> baik gitu, menghormati dalam perbedaan, mau disebut pluralism kek, 
> pluralitas kek, keragaman kek.
> 
> salam
> Mia
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Syafii Anwar wrote:
> > MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme 
> adalah bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan 
> itu.
> > --
> > HMNA:
> > Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam 
> perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas).
> > Howgh
> > 
> > .





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik Anita Tammy

Kenapa harus marah ke Ahmadiyah? Mereka nggak bikin misi-misi ala 
sekelompok tertentu evangelis Kristen yg mencoba mengconvert orang 
dengan cara apapun?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, MEY Sirajudin 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Wah kalem mbak Mei...tidak perlu esmosi dalam kasus 
Ahmadiyahsampe2 menempatkan Ahmadiyah sebagai pihak yang 
terzalimi dan FPI sebagai pihak yang menzalimi hingga berempati 
terlalu dalam terhdp Ahmadiyah...intinya segala sesuatu ada sebab 
akibat dan itu pasti terjadi hingga sampai pada titik kulminasi 
kemarahan umat islam terhadap Ahmadiyah.
>  
> Yang paling penting MUI tetap menjadi lembaga yang bisa memilah 
antara yang hak dan bathil...sebagai lembaga tertinggi dalam urusan 
keagamaan.
> 
> Dunia memang panggung sandiwara sampai kapanpun kebaikan dan 
kejahatan akan selalu adu tandingkita cuman sebagai pelakonnya.
>  
> Kebohongan adalah penipuan
> 
> "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
> rote:
> Semangat kaum yg 'terzalimi' :
> " Jika dipangkas, akan semakin subur. Jika di dipotong, bersemilah 
kembali"
> Akibat fatwa pelarangan, institusinya akan mati tapi banyak loh 
kaum ahmadiyah, liberal yg masih eksis.
> Mereka akan melakukan kegiatan klandestin. Kebetulan saja 
Ahmadiyah dan JIL itu dah punya nama.
> Coba betapa banyak faham2 yg mengatasnamakan Islam ada di 
masyarakat yg bebas bergerak.
> :-)
> 
> Kalo dibilang "menipu" ?:
> Adakah yg merasa di tipu, kenapa bisa ditipu?
> Lebih kejam Ahmadiyah atau hipnotis
> [ di kompleks perumahan saya beberapa waktu lalu ada pria 
bermotor, menghipnotis
> para 'orang2 yg tampak lemah', mereka dihipnotis untuk memberikan 
harta bendanya, 
> katanya untuk jihad, kemudian di beri imbalan bungkusan yg isinya 
bacaan doa atau kerudung murah]
> 
> Mencintai Allah dan RasulNya? :
> Gimana bentuknya? Apakah 'cinta' itu harus diwujudkan dengan 
perilaku destruktif, kekerasan atau
> melabeli seseorang, menandai seseorang dengan gelar2 tertentu yg 
islami. Shalat sepanjang hari?
> Bagaimanakah jika di Ahmadiyah itu ada saudara kandung kita, bos 
kita [yg kasih makan kita], guru,
> Apa kita perlu membunuh dia atau merampok hartanya dengan alasan 
jihad?  
> 
> Ahmadiyah mengklaim ada nabi setelah Muhammad, lha bagaimana kalo 
yg islam, yg haji
> melakukan praktek penyembuhan dengan menduakan Allah, syirik, 
musyrik...
> Pasiennya banyak yg mengaku islam taat, tapi mau aja 'dikerjain' 
dengan iming2 mengatasnamakan 
> Allah? 
> 
> Setau saya nggak ada gitu gerakan Ahmadiyah yg door to door 
mengkampanyekan fahamnya.
> Jika ia menjadi penceramah di masjid, pengajian, ia tidak 
memproklamirkan bahwa ada nabi baru 
> setelah Muhammad.
> 
> Jadi mengapa mereka ribut2, lha memangnya orang2 Ahmadiyah 
MENGAPAKAN mereka
> Kriminalkah kah? Merampok kah? Merusak kah ? Menghujat? 
Memperkosakah?
> Seperti semangat milis WM : Shoot the messages, not the messenger. 
Kritik ajarannya dengan diskusi, musyawarah.
> Bukan ngerusak, menghujat para pelakunya.
> 
> Naif betul para perusak, para tukang toa yg arogan, berteriak-
teriak, menyebut nama Allah sebenernya
> mereka di 'manfaatkan' di provokasi oleh para petinggi yg mau 
ngetop yg kurang PD yg merasa kepopulerannya terancam
> Amit2 deh. :-)
> 
> Urusannya cuma bisa ribut melulu. Urusan sekolah, gereja kristen, 
JIL, pemurtadan di IAIN, nikah beda agama, bunuh Ulil, 
> Ahmadiyah, miras, 
> Padahal ada hal2 lain yg lebih penting untuk di urusi: kemiskinan, 
kaum dhuafa, anak2 putus sekolah
> Coba gitu teriak2, demo di Cendana berani nggak, untuk minta duit 
Cendana untuk kaum dhuafa.
> :-))
> -
> Di bandung FPI mengamuk, merusak toko2 yg menjual miras, 
kebanyakan toko2 yg pemiliknya orang tionghwa.
> Saya trenyuh, mereka sampai menghiba-hiba, menangis menjerit-jerit 
karena kebrutalan FPI.
> Kenapa FPI cuma berani terhadap toko2 kecil, mereka kan 
menyediakan miras untuk kalangannya sendiri. 
> Kalo yg merasa memeluk Islam tentu tidak akan bermiras ria dan 
juga tidak akan beli miras. 
> Jadi apa urusannya ngerusak2, turut campur kehidupan orang lain??
> Kenapa gak di rusak sekalian toko2 swalayan besar yg jelas2 
memajang miras. Coba kalo merasa jagoan! 
> Seorang yg tahu tentang FPI bilang, lantaran toko2 kecil itu gak 
kasih upeti, gak kasih sesajen :-)))
> 
> Salam
> l.meilany
> [pernah mengalami pengalaman buruk dengan FPI]
> 
> 
> 
> 
> 
>   - Original Message - 
>   From: MEY Sirajudin 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Wednesday, July 27, 2005 11:55 AM
>   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam 
Kekerasan Terh adap Ahmadiyah
> 
> 
>   Ahmadiyah jelas menipu umat islam dengan mengatakan bahwa ada 
nabi baru setelah Muhammad, jelas ini nabi palsu dan dusta yang tdk 
pernah diangkat oleh Allah. kemudian membuat kitab suci yang mirip2 
Alquran dan hampir disejajarkan dengan Alquran, ini adalah kejahatan 
dalam delik aduan "PLAGIASI", Hak umat islam u

Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik MEY Sirajudin
Wah kalem mbak Mei...tidak perlu esmosi dalam kasus Ahmadiyahsampe2 
menempatkan Ahmadiyah sebagai pihak yang terzalimi dan FPI sebagai pihak yang 
menzalimi hingga berempati terlalu dalam terhdp Ahmadiyah...intinya segala 
sesuatu ada sebab akibat dan itu pasti terjadi hingga sampai pada titik 
kulminasi kemarahan umat islam terhadap Ahmadiyah.
 
Yang paling penting MUI tetap menjadi lembaga yang bisa memilah antara yang hak 
dan bathil...sebagai lembaga tertinggi dalam urusan keagamaan.

Dunia memang panggung sandiwara sampai kapanpun kebaikan dan kejahatan akan 
selalu adu tandingkita cuman sebagai pelakonnya.
 
Kebohongan adalah penipuan

"L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
rote:
Semangat kaum yg 'terzalimi' :
" Jika dipangkas, akan semakin subur. Jika di dipotong, bersemilah kembali"
Akibat fatwa pelarangan, institusinya akan mati tapi banyak loh kaum ahmadiyah, 
liberal yg masih eksis.
Mereka akan melakukan kegiatan klandestin. Kebetulan saja Ahmadiyah dan JIL itu 
dah punya nama.
Coba betapa banyak faham2 yg mengatasnamakan Islam ada di masyarakat yg bebas 
bergerak.
:-)

Kalo dibilang "menipu" ?:
Adakah yg merasa di tipu, kenapa bisa ditipu?
Lebih kejam Ahmadiyah atau hipnotis
[ di kompleks perumahan saya beberapa waktu lalu ada pria bermotor, menghipnotis
para 'orang2 yg tampak lemah', mereka dihipnotis untuk memberikan harta 
bendanya, 
katanya untuk jihad, kemudian di beri imbalan bungkusan yg isinya bacaan doa 
atau kerudung murah]

Mencintai Allah dan RasulNya? :
Gimana bentuknya? Apakah 'cinta' itu harus diwujudkan dengan perilaku 
destruktif, kekerasan atau
melabeli seseorang, menandai seseorang dengan gelar2 tertentu yg islami. Shalat 
sepanjang hari?
Bagaimanakah jika di Ahmadiyah itu ada saudara kandung kita, bos kita [yg kasih 
makan kita], guru,
Apa kita perlu membunuh dia atau merampok hartanya dengan alasan jihad?  

Ahmadiyah mengklaim ada nabi setelah Muhammad, lha bagaimana kalo yg islam, yg 
haji
melakukan praktek penyembuhan dengan menduakan Allah, syirik, musyrik...
Pasiennya banyak yg mengaku islam taat, tapi mau aja 'dikerjain' dengan iming2 
mengatasnamakan 
Allah? 

Setau saya nggak ada gitu gerakan Ahmadiyah yg door to door mengkampanyekan 
fahamnya.
Jika ia menjadi penceramah di masjid, pengajian, ia tidak memproklamirkan bahwa 
ada nabi baru 
setelah Muhammad.

Jadi mengapa mereka ribut2, lha memangnya orang2 Ahmadiyah MENGAPAKAN 
mereka
Kriminalkah kah? Merampok kah? Merusak kah ? Menghujat? Memperkosakah?
Seperti semangat milis WM : Shoot the messages, not the messenger. Kritik 
ajarannya dengan diskusi, musyawarah.
Bukan ngerusak, menghujat para pelakunya.

Naif betul para perusak, para tukang toa yg arogan, berteriak-teriak, menyebut 
nama Allah sebenernya
mereka di 'manfaatkan' di provokasi oleh para petinggi yg mau ngetop yg kurang 
PD yg merasa kepopulerannya terancam
Amit2 deh. :-)

Urusannya cuma bisa ribut melulu. Urusan sekolah, gereja kristen, JIL, 
pemurtadan di IAIN, nikah beda agama, bunuh Ulil, 
Ahmadiyah, miras, 
Padahal ada hal2 lain yg lebih penting untuk di urusi: kemiskinan, kaum dhuafa, 
anak2 putus sekolah
Coba gitu teriak2, demo di Cendana berani nggak, untuk minta duit Cendana untuk 
kaum dhuafa.
:-))
-
Di bandung FPI mengamuk, merusak toko2 yg menjual miras, kebanyakan toko2 yg 
pemiliknya orang tionghwa.
Saya trenyuh, mereka sampai menghiba-hiba, menangis menjerit-jerit karena 
kebrutalan FPI.
Kenapa FPI cuma berani terhadap toko2 kecil, mereka kan menyediakan miras untuk 
kalangannya sendiri. 
Kalo yg merasa memeluk Islam tentu tidak akan bermiras ria dan juga tidak akan 
beli miras. 
Jadi apa urusannya ngerusak2, turut campur kehidupan orang lain??
Kenapa gak di rusak sekalian toko2 swalayan besar yg jelas2 memajang miras. 
Coba kalo merasa jagoan! 
Seorang yg tahu tentang FPI bilang, lantaran toko2 kecil itu gak kasih upeti, 
gak kasih sesajen :-)))

Salam
l.meilany
[pernah mengalami pengalaman buruk dengan FPI]





  - Original Message - 
  From: MEY Sirajudin 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, July 27, 2005 11:55 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh 
adap Ahmadiyah


  Ahmadiyah jelas menipu umat islam dengan mengatakan bahwa ada nabi baru 
setelah Muhammad, jelas ini nabi palsu dan dusta yang tdk pernah diangkat oleh 
Allah. kemudian membuat kitab suci yang mirip2 Alquran dan hampir disejajarkan 
dengan Alquran, ini adalah kejahatan dalam delik aduan "PLAGIASI", Hak umat 
islam untuk menuntut dan marah terhadap penipuan ayat2 Allah.
   
  Belum sempurna iman seseorang ketika belum mencintai "Allah dan RasulNya"

  Sesungguhnya isi dari akidah ahmadiyah yang sesat dan menyesatkan umat islam
   
  Kalo berbicara perbedaan, perbedaan dalam kapasitas apa??? perbedaan dalam 
frame toleransi atau diluar frame toleransi. Ahmadiyah jelas berada diluar 
tolaransi, bahkan katanya sud

[wanita-muslimah] Re: Fundies = Islam Jahiliyah

2005-08-01 Terurut Topik Chae
Jadi menurut Mba Dini bahwa fungsi dari agama adalah untuk membuat
manusia bisa bener di dunia akhiratcoba Mba di ilustrasikan dalam
sebuah contoh bagaimana agama bisa berfungsi sebagai "tools" bagi
manusia bisa bener dunia akhirat;) sorry Mba rada cerewet abis

Chae

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dini" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sip... tuh pinter kok pake nanya...:P
> 
> Skg masalahnya.. dia emang bener di dunia.. Dia pengen nikmatin 
> dunia..yah silakan.. dia emang bener kok..dunia emang buat dinikmatin
> 
> Nah beda ama orang yang pengen bener dunia akhirat,  maka itulah 
> fungsi datangnya agama...:P
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > kayaknya lebih asyik nanya sama Mba Dini dech ketimbang nanya sama 
> AA
> > Gym;)
> > 
> > Nah gini Mba, soal ngomong sama kelakuan sejalan itu kayaknya temen
> > Mba yang "ngomong gue!!" dan ingin menikmati dunia sepertinya bisa
> > dikatakan orang bener juga wong omongan sama kelakuan sejalan lagi
> > pula rasional lah..dunia kan memang buat di nikmati.iyakan Mba?
> > 
> > Chae 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dini" <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> > > 
> > > Wa kok tanya ke gw sih?? tanya AA Gym dong...:P
> > > 
> > > Gak tau yah kalo nurut gw pribadi sih.. mau jadi orang bener 
> gampang 
> > > aja.. asal "ngomong" sama "kelakuan" sejalan..:) terus yah harus 
> > > bisa "rasional" juga. Jangan apa2 ditelen mentah2.. bisa mati 
> dong 
> > > ntar...:P simple gak sih sebenernya???
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
> > > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > > Mba Dini,
> > > > 
> > > > Aku mau tanya sedikit sebenarnya apa ciri-ciri dari orang 
> bener ??
> > > > 
> > > > makasih;)
> > > > 
> > > > Chae
> > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dini" 
> <[EMAIL PROTECTED]> 
> > > wrote:
> > > > > 
> > > > > Woi... gw pernah liat dengan 2 mata dan satu kepala gw 
> sendiri, 
> > > > > beberapa orang temen, yang dulu pas kuliah di Timteng 
> ancurnya 
> > > > > ampun2an...:P gak solatlah..gak belajar.. cuman kok pas di 
> Indo 
> > > jadi 
> > > > > terkenal -apa karena faktor "sapa bapak loe" itu ngaruh ya??-
> > > > > 
> > > > > Gw juga liat temen2 gw yang pas SMA, aktif banget di Rohis -
> yang 
> > > suka 
> > > > > ngejar2 gw ngajak keputrian- akhirnya pas ketemuan malah 
> > > jadi "biasa 
> > > > > lagi" -appa karena faktor gak kuat kali yeee?? ato gak 
> istiqomah?-
> > > > > 
> > > > > Gw juga liat temen2 gw yang pengen bener tapi gak bener2 -gak 
> > > dapet 
> > > > > hidayah kali yeee- akhirnya mati OD..
> > > > > 
> > > > > Gw juga liat temen2 gw yang tadinya gak ikutan rohis, gak 
> alim2 
> > > > > banget..eh pas ketemuan lagi..malah jadi orang bener -kaget 
> aseli 
> > > gw-
> > > > > 
> > > > > Gw juga liat..anak2 Kyai yang malah pada berusaha buang 
> > > > > predikat "enengnya- karena mereka bilang "bosen gw!!" dan 
> > > berusaha 
> > > > > menikmati dunia..:)
> > > > > 
> > > > > Gw juga liat..sebagian anak2 Kyai yang manut2 aja..dan 
> idupnya 
> > > > > lancar2 aja..:)
> > > > > 
> > > > > Gw juga liat anak kyai yang bandel banget..cuman pas bapaknya 
> > > dateng 
> > > > > langsung sorbanan...:P
> > > > > 
> > > > > Itulah hidup.. kembali ke hati..:)
> > > > > kembali ke otak.. 
> > > > > intinya marilah kita sama2 pake otak dan hati..untuk menjadi 
> > > orang 
> > > > > yang baik dan menjadi muslim yang baik dengan berpayung ke 
> quran 
> > > dan 
> > > > > sunnah..
> > > > > 
> > > > > 
> > > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" 
> > > <[EMAIL PROTECTED]> 
> > > > > wrote:
> > > > > > Euyyy, curhat pengalaman pribadi yak ...
> > > > > > Pengamatan saya, untuk usia SMA dan kuliah emang seperti 
> itu.
> > > > > > 
> > > > > > Tapi, kita gak boleh berhenti mengamati dan secara diri 
> pribadi
> > > > > > harus terus berproses.  Kalau yang aku liat, yang kemarin 
> bosen
> > > > > > dan dianggap berantakan itu, pada usia dewasanya, kembali
> > > > > > menemukan dirinya lagi kok.  Saya juga mengamati di 
> sekeliling
> > > > > > saya soalnya.  Yang anak kyai, dan sempat jadi anak bengal,
> > > > > > akhirnya setelah lulus kuliah, mengabdi beneran buat 
> kemajuan 
> > > > > > pesantrennya, menemukan kemampuan memimpin di masyarakat,
> > > > > > yang dulu dipakai buat mimpin anak genk, sekarang dipakai di
> > > > > > jalan lurus, dia yang dulu gak kenal dirinya, sekarang 
> malah 
> > > jadi
> > > > > > penjaga moral di masyarakat ...  Lha opo tumon ...
> > > > > > 
> > > > > > Kalau teman saya bilang, orang ada fase baik, fase nakal,
> > > > > > ada proses berkembang dan pencarian jati diri.  sistem
> > > > > > pesantren dan kehidupan di ndalem yang konseratif, 
> > > > > > kadang kurang kondusif untuk perkembangan kejiwaan, 
> > > > > > wajar membuat sebagian dari kita memberontak ketika dealing
> > > > > > dengan nilai nilai di dunia luar yang nampak begitu 
> flamboyan.
> > > > >

[wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk

2005-08-01 Terurut Topik Ari Condro
Ada pertanyaan dan tanya jawab di milis sebelah.
Kira kira apa pendapat teman teman tentang definisi
di bawah ini ?  Apakah sudah cocok ???

salam,
Ari Condro


- Original Message -
From: "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]>

Ary Setijadi Prihatmanto bertanya:
mengusik, merusak agama dan memerangi kita itu.
--
mengusik Islam dan ummat Islam (kaum Muslimin),
merusak Islam
memerangi ummat Islam

Contoh-contoh:
mengusik Islam => publikasi dalam rangka Kristianisasi !!!
mengusik ummat Islam => sudah dikemukakan, yaitu apa yang dilanser oleh Time
dan The Telegraph, dan saya tambah lagi upaya mengkristenkan bocah-bocah
Muslim di Aceh !!!
merusak Islam => punya nabi sendiri tetapi masih mengaku Islam, merusak
Islam dengan filosofi liberalisme !!!
memerangi ummat Islam => menyerang dan membantai penduduk dan negeri-negeri
mayoritas Muslim seperti Palestina, Chechnya, Bosnia, Iraq, Iran, menyerang
dan membantai ummat Islam yang minoritas yang shalat Iyd yang menjadi pemicu
konflik Ambon, menyerang berupa pembumi-hangusan Pesantren Walisongo,
pembantaian santrinya, pemerkosaan santriwatinya, yang menjadi pemicu
konflik Poso !!!

Saya minta hal ini tidak perlu diperpanjang, jangan sampai luka yang masih
belum sembuh benar akan menjadi menganga lagi, baik di Ambon, maupun di
Poso. The case is closed, nohetto.

Wassalam,
HMNA







Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme

2005-08-01 Terurut Topik Mia
Kumaha Abah ini, nyebut dong ah. Orang menjelaskan masalah 
peristilahan dengan niat baek kok malah dianulir.  Bukannya lebih 
baik gitu, menghormati dalam perbedaan, mau disebut pluralism kek, 
pluralitas kek, keragaman kek.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Syafii Anwar wrote:
> MUI salah dalam memahami pluralisme. . Inti pluralisme 
adalah bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan 
itu.
> --
> HMNA:
> Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam 
perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas).
> Howgh
> 
> .





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: PP Muhammadiyah Mengecam Kekerasan Terh adap Ahmadiyah

2005-08-01 Terurut Topik Mia
Yang jelas nggak seenak baca tulisan mbak Ning...:-)  Maklumlah, mbak 
Dini baru masuk di harokah WM. Rupanya lagi ngobrol sama mbak Chae, 
mbak Mei dan Pak Arcon.

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih 
\(Ning\)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Salam kenal, mbak Dini...
> 
> Wah baca tulisan anda nih ngalirnya enak banget sih.. kayak ketemu
> langsung sama orangnya aja... Tadinya ada yang ngga ngerti 
bahasanya..
> abis pakai bahasa sms sih... tapi lama-lama ngerti juga maksudnya.
> 
> Ntar nyambung lagi.. saya ga bisa lama-lama neeh.
> Wassalaam,
> -Ning





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk =-> 11 Fatwa MUI, Mulai Imam Perempuan Hingga Liberalisme

2005-08-01 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto

- Original Message -
From: "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Monday, August 01, 2005 8:21 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Tokoh Agama Mengutuk =-> 11 Fatwa MUI,
Mulai Imam Perempuan Hingga Liberalisme


(deleted)

> mengusik Islam => publikasi dalam rangka Kristianisasi !!!
bagaimana dengan keharusan berlaku adil?
kalau publikasi dalam rangka Islamisasi boleh ?

> merusak Islam => punya nabi sendiri tetapi masih mengaku Islam, merusak
Islam dengan filosofi
> liberalisme !!!

Kalau orang itu mengaku Islam, apa hak kita untuk bilang sebaliknya?
Kalau ini bukannya hanya masalah beda penafsiran ?
Lagi pula selama masih bersyahadah kan bukan orang Kafir yang harus dihadapi
dengan "ketegasan".

Wassalam
Ary



-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Anti-Virus.
Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.9.7/60 - Release Date: 7/28/2005



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] IBRAHIM ISA'S FOCUS ON INDONESIA CHINA RELATIONS , 1 AUGUST 05..doc

2005-08-01 Terurut Topik i.bramijn
===
IBRAHIM ISA'S FOCUS ==  ON INDONESIA-CHINA RELATIONS == 1 August 2005.
---


Full text of China-Indonesia joint statement, 30 July. (People'S Daily)

China and Indonesia issued a joint statement during Indonesian President Susilo 
Bambang Yudhoyono's ongoing state visit to China. The following is the full 
text of the document: 
1.At the invitation of the President of the People's Republic of China H.E. Mr. 
Hu Jintao, The President of the Republic of Indonesia H.E. Dr. Susilo Bambang 
Yudhoyono paid a state visit to China on 27-30 July 2005. The visit followed 
President Hu's state visit to Indonesia on 25-26 April 2005 and marked an 
important milestone in the fifty-five years of diplomatic relations between the 
two countries. 
2.The Government, leaders and people of China accorded President Yudhoyono and 
the Indonesian Delegation warm and cordial reception. It was highlighted the 
significance of this first ever visit by President Yudhoyono as Head of State 
of the Republic of Indonesia in furthering the strategic partnership between 
the People's Republic of China and the Republic of Indonesia. 
3.President Hu Jintao held bilateral talks with President Yudhoyono during his 
state visit to China, Premier Wen Jiabao of the State Council met with him. 
President Yudhoyono also met with business leaders from the two countries in 
Beijing and visited the city of Shenzhen. 
4.In the bilateral discussion between President Hu and President Yudhoyono, the 
two leaders expressed satisfaction with the expansion of bilateral relations in 
all areas since the restoration of diplomatic relations between the People's 
Republic of China and the Republic of Indonesia on 8 August 1990. The leaders 
also acknowledged the strong friendship between the two countries and peoples 
and emphasized the importance of consolidating and strengthening these friendly 
relations on the basis of equality, mutual benefit, mutual understanding and 
respect. 
5.President Hu and President Yudhoyono stressed the continuous promotion of 
mutual understanding and support in our commitment to the principles of mutual 
respect for independence, sovereignty and territorial integrity of both 
countries. China supports the Government of the Republic of Indonesia in its 
efforts to maintain national unity and territorial integrity. Indonesia 
reiterates its continuing adherence to the one China policy and its recognition 
that the Government of the People's Republic of China is the sole legal 
government representing all of China and that Taiwan is an inalienable part of 
China and supports the process of peaceful reunification of China. 
6.President Yudhoyono, on behalf of the people of Indonesia, extended his 
appreciation for the material assistance and moral support given by the Chinese 
Government and people in the wake of the tsunami and earthquake disaster in 
Aceh and North Sumatera. Such assistance and support demonstrate the close ties 
existing between the two countries and peoples. Furthermore, President 
Yudhoyono welcomed China's continued participation in assisting the 
reconstruction process of areas affected by the disaster. 
7.In the fields of economics and development, President Hu and President 
Yudhoyono noted that the volume of trade between China and Indonesia has 
increased steadily in the past few years. At the same time, the two countries 
need to promote a more attractive and favorable environment for greater trade 
and investment cooperation as well as open up of mutually beneficial new areas 
of economic cooperation. The two sides have together signed a number of 
documents in these fields, efforts have to be stepped up to ensure that they 
are implemented in a constructive and duly manner. Furthermore, the two sides 
agreed to explore the potential for the establishment of China-Indonesia 
investment promotion mechanism which would provide a means to address specific 
issues pertaining to the promotion of investment in both countries. 
8.President Yudhoyono appreciated China's participation in assisting 
Indonesia's infrastructure development through the provision of grants and 
concessional loans. President Hu and President Yudhonoyo also noted with 
satisfaction the current cooperation in the energy sector between the two 
countries. The two sides stressed that closer people-to-people and 
business-to-business contacts are conductive to furthering the ties between the 
two countries and enhancing each other's economic development. 
9.In the political and security fields, the two sides were of the view that 
terrorism continues to present a threat to peace and security in the region and 
beyond. President Hu and President Yudhoyono stressed on the need to counter, 
prevent and suppress all forms of terrorist acts in accordance with the Charter 
of the United Nations and other i

[wanita-muslimah] Re: Fundies = Islam Jahiliyah

2005-08-01 Terurut Topik Dini
Sip... tuh pinter kok pake nanya...:P

Skg masalahnya.. dia emang bener di dunia.. Dia pengen nikmatin 
dunia..yah silakan.. dia emang bener kok..dunia emang buat dinikmatin

Nah beda ama orang yang pengen bener dunia akhirat,  maka itulah 
fungsi datangnya agama...:P


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> kayaknya lebih asyik nanya sama Mba Dini dech ketimbang nanya sama 
AA
> Gym;)
> 
> Nah gini Mba, soal ngomong sama kelakuan sejalan itu kayaknya temen
> Mba yang "ngomong gue!!" dan ingin menikmati dunia sepertinya bisa
> dikatakan orang bener juga wong omongan sama kelakuan sejalan lagi
> pula rasional lah..dunia kan memang buat di nikmati.iyakan Mba?
> 
> Chae 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dini" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
> > 
> > Wa kok tanya ke gw sih?? tanya AA Gym dong...:P
> > 
> > Gak tau yah kalo nurut gw pribadi sih.. mau jadi orang bener 
gampang 
> > aja.. asal "ngomong" sama "kelakuan" sejalan..:) terus yah harus 
> > bisa "rasional" juga. Jangan apa2 ditelen mentah2.. bisa mati 
dong 
> > ntar...:P simple gak sih sebenernya???
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Chae" 
> > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > > Mba Dini,
> > > 
> > > Aku mau tanya sedikit sebenarnya apa ciri-ciri dari orang 
bener ??
> > > 
> > > makasih;)
> > > 
> > > Chae
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dini" 
<[EMAIL PROTECTED]> 
> > wrote:
> > > > 
> > > > Woi... gw pernah liat dengan 2 mata dan satu kepala gw 
sendiri, 
> > > > beberapa orang temen, yang dulu pas kuliah di Timteng 
ancurnya 
> > > > ampun2an...:P gak solatlah..gak belajar.. cuman kok pas di 
Indo 
> > jadi 
> > > > terkenal -apa karena faktor "sapa bapak loe" itu ngaruh ya??-
> > > > 
> > > > Gw juga liat temen2 gw yang pas SMA, aktif banget di Rohis -
yang 
> > suka 
> > > > ngejar2 gw ngajak keputrian- akhirnya pas ketemuan malah 
> > jadi "biasa 
> > > > lagi" -appa karena faktor gak kuat kali yeee?? ato gak 
istiqomah?-
> > > > 
> > > > Gw juga liat temen2 gw yang pengen bener tapi gak bener2 -gak 
> > dapet 
> > > > hidayah kali yeee- akhirnya mati OD..
> > > > 
> > > > Gw juga liat temen2 gw yang tadinya gak ikutan rohis, gak 
alim2 
> > > > banget..eh pas ketemuan lagi..malah jadi orang bener -kaget 
aseli 
> > gw-
> > > > 
> > > > Gw juga liat..anak2 Kyai yang malah pada berusaha buang 
> > > > predikat "enengnya- karena mereka bilang "bosen gw!!" dan 
> > berusaha 
> > > > menikmati dunia..:)
> > > > 
> > > > Gw juga liat..sebagian anak2 Kyai yang manut2 aja..dan 
idupnya 
> > > > lancar2 aja..:)
> > > > 
> > > > Gw juga liat anak kyai yang bandel banget..cuman pas bapaknya 
> > dateng 
> > > > langsung sorbanan...:P
> > > > 
> > > > Itulah hidup.. kembali ke hati..:)
> > > > kembali ke otak.. 
> > > > intinya marilah kita sama2 pake otak dan hati..untuk menjadi 
> > orang 
> > > > yang baik dan menjadi muslim yang baik dengan berpayung ke 
quran 
> > dan 
> > > > sunnah..
> > > > 
> > > > 
> > > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" 
> > <[EMAIL PROTECTED]> 
> > > > wrote:
> > > > > Euyyy, curhat pengalaman pribadi yak ...
> > > > > Pengamatan saya, untuk usia SMA dan kuliah emang seperti 
itu.
> > > > > 
> > > > > Tapi, kita gak boleh berhenti mengamati dan secara diri 
pribadi
> > > > > harus terus berproses.  Kalau yang aku liat, yang kemarin 
bosen
> > > > > dan dianggap berantakan itu, pada usia dewasanya, kembali
> > > > > menemukan dirinya lagi kok.  Saya juga mengamati di 
sekeliling
> > > > > saya soalnya.  Yang anak kyai, dan sempat jadi anak bengal,
> > > > > akhirnya setelah lulus kuliah, mengabdi beneran buat 
kemajuan 
> > > > > pesantrennya, menemukan kemampuan memimpin di masyarakat,
> > > > > yang dulu dipakai buat mimpin anak genk, sekarang dipakai di
> > > > > jalan lurus, dia yang dulu gak kenal dirinya, sekarang 
malah 
> > jadi
> > > > > penjaga moral di masyarakat ...  Lha opo tumon ...
> > > > > 
> > > > > Kalau teman saya bilang, orang ada fase baik, fase nakal,
> > > > > ada proses berkembang dan pencarian jati diri.  sistem
> > > > > pesantren dan kehidupan di ndalem yang konseratif, 
> > > > > kadang kurang kondusif untuk perkembangan kejiwaan, 
> > > > > wajar membuat sebagian dari kita memberontak ketika dealing
> > > > > dengan nilai nilai di dunia luar yang nampak begitu 
flamboyan.
> > > > > 
> > > > > Namun pada akhirnya kalo berusaha, kita akan menemukan 
jalannya.
> > > > > 
> > > > > So, lanjutkan juga pengamatanmu, jangan berhenti di tengah 
> > jalan.
> > > > > Eniwei, apa yang bisa saya bantu untuk melihat hal 
tersebut ?
> > > > > Ayo teman, go .. go.. go... kamu pasti bisa ... !
> > > > > 
> > > > > salam,
> > > > > Ari Condro
> > > > > 
> > > > > 
> > > > > 
> > > > > - Original Message - 
> > > > > From: "Dini" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > > > 
> > > > > Mau ikutan comment?
> > > > > 
> > > > > Gw bukan anak harokah..cuma mungkin sama seperti He-man 
pernah 
> > coba 
> > > > >