[wanita-muslimah] surat jembatan sembilan [3] sehari di negeri belanda

2006-08-20 Terurut Topik Kusni jean

SURAT JEMBATAN SEMBILAN:


3.


SEHARI DI NEGERI  BELANDA



Sepuluh tahun lebih aku tak ke Negeri Belanda. Sepuluh tahun lebih pula aku tak 
bertatap muka dengan Tossi. Selama ini, yang terjadi, paling-paling kami saling 
telepon. Kukira persahabatanku dengan Tossi, seperti halnya dengan Arief 
Budiman, Jomo K. Sundram, ekonom dari Malaysia, dan yang lain-lain adalah 
sejenis persahabatan yang tak akan hilang.  Ketiadaan korespondensi tidak 
menandakan lenyapnya persahabatan. Karena persahabatan kami ada dalam hati dan 
pikiran. Persahabatan tidak berarti kami selalu sepakat dalam pendapat. Tapi 
justru perbedaaan, jika terdapat perbedaan, yang membuat kami saling mengisi 
dan membuat persahabatan itu kian akrab dan tak terjaga kuat. Persahabatan 
adalah salah satu jenis hubungan mendalam dan  sangat perlu antar anak manusia 
dan di bumi kehidupan ini. Kukira! Bagiku sendiri, persahabatan begini, 
merupakan hal sangat hakiki sama hakikinya dengan yang termuat dalam istilah 
soul mate [sahabat kejiwaan]. Soul mate mempunyai nilai  lebih tinggi dari 
kekasih. Kekasih bahkan istri tidak serta-merta menjadi soul mate.   Sekali 
pun aku tidak mempercayai kelanggengan mutlak, tapi kukira soul mate jauh 
lebih terjaga kelangsungannya, untuk mengelak penggunaan istilah langgeng. 
Agaknya dalam soul mate relatif langka terjadinya perceraian. Pada hubungan 
soul mate terdapat keberanian untuk bersikap obyektif pada diri 
masing-masing. Paling tidak demikianlah pemahaman sementaraku. 


Pada jarak waktu sekian lama tak bertatapan muka demikian, maka sejak di mobil, 
seperti dahulu-dahulu, aku dan Tossi terlibat dalam pengembaraan bicara dari 
satu masalah ke masalah lain. Pembicaraan ini berlangsung sampai larut malam di 
apartemennya yang tak jauh dari kanal-kanal Amsterdam. Di Amsterdam, orang 
yang tinggal di dekat kanal  dipandang sebagai tergolong lapisan elite, ujar 
Tossi menjelaskan tentang kanal dan keadaan Amsterdam. Aku sih hanya numpang 
saja,ujarnya. Dan aku tak mengomentari atau menafisirkan secara macam-macam 
tentang penjelasannya. Sepatah pun tidak. Kami sudah lebih dari cukup mengenal 
satu dengan yang lain.


Dari sekian banyak masalah yang kami pertanyakan bersama setelah 10 tahun lebih 
tak bertemu, adalah masalah kekaguman orang Indonesia, terutama angkatan muda 
sekarang, terhadap tokoh-tokoh kiri yang memegang tampuk kekuasaan di Amerika 
Latin, seperti Hugo Chavez dari Venezuela, Lula dari Brasilia, Morales dari 
Bolivia. Terhadap idola begini, kepada Tossi kukatakan kekhawatiran bahwa kita 
kehilangan daya kritik dan kemampuan menjadi diri sendiri.  Idola biasanya 
gampang terjerumus pada sikap membuta. Membuta sama dengan kehilangan daya 
kritik dan lepas dari keadaan nyata negeri sendiri. Ujud dari ketidakmampuan 
berpikir. Mengatakan hal ini, tidak berarti aku menolak belajar dari pengalaman 
negeri-negeri lain. Tapi belajar dari pengalaman negeri lain, tidaklah identik 
dengan nyontek. Nyontek, selain tidak mampu berpikir juga merupakan jalan 
pintas --cara pikir dan mentalitas produk Orba Soeharto yang hanya membolehkan 
warganegara mengatakan ya dan tidak dipandang sebagai  pembangkangan serta 
tindak subversif. Dengan demikian, apabila kita nyontek, maka dengan anggapan 
diri sudah kiri, tapi sesungguhnya tidak kiri. Kiri bagiku adalah semua orang 
yang berusaha memanusiawikan manusia. Kiri bukanlah monopoli orang-orang yang 
mengaku Marxis. Bukan tidak ada, orang yang mengaku Marxis tetapi pada 
kenyataannya anti Marxis bahkan anti kiri. Kiri adalah identik dengan 
kemanusiaan dan usaha memanusiawikan manusia, kehidupan serta masyarakat. 
Kucing hitam atau putih, jika berguna bagi usaha agung ini dan bisa menangkap 
tikus, kukira sudah bisa dikatakan kiri. Bahwa orang-orang kiri yang sekarang 
memegang tampuk kekuasaan, dalam politik luarnegeri memang anti imperialis, 
terutama anti imperialis Amerika Serikat, tidak kusangkal. Dan aku tidak ada 
niat, apalagi alasan nalar menegasi sikap mereka. Tapi untuk menata diri, 
mengelola keadaan dalam negeri serta menciptakan keadilan dalam masyarakat 
negerinya, kukira di sini kita patut lebih hati-hati lagi dan sikap nyontek 
akan sangat berbahaya. 


Mengenai keadilan, aku lebih setuju dengan pandangan filosof Amerika Serikat 
John Rawl almarhum yang mengatalkan bahwa keadilan itu relatif dan berada dalam 
perbandingan nalar serta realistis. Dalam sistem sosialis pun yang disebut 
keadilan itu tidaklah identik dengan kesamaan mutlak. Yang berlaku pada sistem 
sosialis adalah bekerja menurut kemampuan, mendapat sesuai dengan pekerjaan. 
Artinya tidak ada prinsip samarataisme. Secara angka, hal ini sudah ditunjukkan 
secara kongkret oleh Jan Myrdal dalam karyanya Pedesaan Tiongkok [Editions 
Maspero, Paris, 1964?! Lihat juga laporan-laporan tentang Komunde Rakyat, 
khususnya tentang perbedaan gajinya antara lelaki-perempuan serta posisi 
perempuan itu sendiri dalam masyarakat Tiongkok sekali pun sejak 1949 kekuasaan 
berada di tangan  

[wanita-muslimah] Re: Hidup Bersama Gempa di Jakarta

2006-08-20 Terurut Topik irwank
Tulisan di Kompas tidak steril dari urban legend/hoax?
Mekanisme cek/ricek-nya piye? Atau ada info baru yang saya gak tahu ya? :-)
Coba aja digoogling dengan keyword: 'hoax doug copp'..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

http://urbanlegends.about.com/library/bl_triangle_of_life.htm

Urban Legends and Folklore http://urbanlegends.about.com/  * 'Triangle of
Life' Earthquake Survival Measures *  * Netlore Archive:  Doug Copp's
emailed advice on earthquake survival tactics entitled 'Triangle of Life' is
disputed by search-and-rescue experts from the American Red Cross and
elsewhere*
 *Description:*  Email flier
*Circulating since:*  Aug. 2004 (this version)
*Status:*  Inaccurate
*Analysis:*  See
belowhttp://urbanlegends.about.com/library/bl_triangle_of_life.htm#note


*Email example contributed by Marc G., 25 August 2004:*

 EXTRACT FROM DOUG COPP'S ARTICLE ON THE TRIANGLE OF LIFE, Edited by Larry
Linn for MAA Safety Committee brief on 4/13/04.

My name is Doug Copp. I am the Rescue Chief and Disaster Manager of the
American Rescue Team International (ARTI), the world's most experienced
rescue team. The information in this article will save lives in an
earthquake.

I have crawled inside 875 collapsed buildings, worked with rescue teams from
60 countries, founded rescue teams in several countries, and I am a member
of many rescue teams from many countries. I was the United Nations expert in
Disaster Mitigation (UNX051 -UNIENET) for two years. I have worked at every
major disaster in the world since 1985, except for simultaneous disasters.

In 1996 we made a film which proved my survival methodology to be correct.
The Turkish Federal Government, City of Istanbul, University of Istanbul,
Case Productions and ARTI cooperated to film this practical, scientific
test. We collapsed a school and a home with 20 mannequins inside. Ten
mannequins did duck and cover, and ten mannequins I used in my triangle
of life survival method. After the simulated earthquake collapse we crawled
through the rubble and entered the building to film and document the
results. The film, in which I practiced my survival techniques under
directly observable, scientific conditions, relevant to building collapse,
showed there would have been zero percent survival for those doing duck and
cover. There would likely have been 100 percent survivability for people
using my method of the triangle of life. This film has been seen by
millions of viewers on television in Turkey and the rest of Europe, and it
was seen in the USA, Canada and Latin America on the TV program Real TV.

The first building I ever crawled inside of was a school in Mexico City
during the 1985 earthquake. Every child was under their desk. Every child
was crushed to the thickness of their bones. They could have survived by
lying down next to their desks in the aisles. It was obscene, unnecessary
and I wondered why the children were not in the aisles. I didn't at the time
know that the children were told to hide under something.

Simply stated, when buildings collapse, the weight of the ceilings falling
upon the objects or furniture inside crushes these objects, leaving a space
or void next to them. This space is what I call the triangle of life. The
larger the object, the stronger, the less it will compact. The less the
object compacts, the larger the void, the greater the probability that the
person who is using this void for safety will not be injured. The next time
you watch collapsed buildings, on television, count the triangles you see
formed. They are everywhere. It is the most common shape, you will see, in a
collapsed building. They are everywhere. I trained the Fire Department of
Trujillo (population 750,000) in how to survive, take care of their
families, and to rescue others in earthquakes.

The chief of rescue in the Trujillo Fire Department is a professor at
Trujillo University. He accompanied me everywhere. He gave personal
testimony: My name is Roberto Rosales. I am Chief of Rescue in Trujillo.
When I was 11 years old, I was trapped inside of a collapsed building. My
entrapment occurred during the earthquake of 1972 that killed 70,000 people.
I survived in the triangle of life that existed next to my brother's
motorcycle. My friends who got under the bed and under desks were crushed to
death [he gives more details, names, addresses etc.]...I am the living
example of the triangle of life. My dead friends are the example of duck
and cover.

TIPS DOUG COPP PROVIDES:

1) Everyone who simply ducks and covers WHEN BUILDINGS COLLAPSE is crushed
to death -- Every time, without exception. People who get under objects,
like desks or cars, are always crushed.

2) Cats, dogs and babies all naturally often curl up in the fetal position.
You should too in an earthquake. It is a natural safety/survival instinct.
You can survive in a smaller void. Get next to an object, next to a sofa,
next to a large bulky object that will compress slightly but leave a void
next to it.

3) Wooden 

[wanita-muslimah] Iran says nuclear freeze not on agenda as deadline nears

2006-08-20 Terurut Topik Ambon
http://www.nst.com.my/Current_News/nst/AfpNews/200608201648101156063690.07/afp

Iran says nuclear freeze not on agenda as deadline nears


Iran has said the suspension of uranium enrichment was not on the agenda, just 
two days before it is to respond to an offer by world powers aiming at securing 
a freeze of the nuclear work.
The issue of suspension means returning to the past. It is not on the agenda 
of the Islamic republic of Iran, foreign ministry spokesman Hamid Reza Asefi 
told reporters.
Tehran is due to respond on August 22 to reply to a package of incentives 
offered by major powers in return for a freeze in enrichment, which creates 
fuel for nuclear power plants but can also be used to make the core of a bomb.

The resolution is of no legal and lawful validity. Therefore, it is 
unacceptable for the Islamic republic, Asefi said.

It (sanctions) would be more harmful to them (the West) than for us. We have 
been under informal sanctions since the 1979 Islamic revolution and we can deal 
with the consequences by planning, Asefi said.

The UN resolution was pushed through on July 31 after Iran ignored a previous 
non-binding deadline and failed to respond to the incentives package.

The package, backed by the five permanent UN Security Council members -- 
Britain, China, France, Russia and the United States -- plus Germany, offers 
Iran trade, technology and diplomatic incentives if the country agrees to 
suspend uranium enrichment work.

The foreign ministry official again rejected any precondition for negotiations 
that Iran insists are the only way to resolve the long-running nuclear standoff.

We still believe the issue must be settled through negotiations ... They have 
conditioned talks to execution of the resolution by us. This is baseless. It 
tightens the atmosphere for both sides to reach a solution, Asefi said.

Tehran, an OPEC member and one of the world's top oil producers, has repeatedly 
insisted its nuclear programme is for peaceful purposes only and that it has 
the right to enrich uranium as a signatory to the nuclear Non-Proliferation 
Treaty.

We will decide based on the country's interests. We will not give up this 
technology under pressure and threats, said Asefi.

We are in the final stage of our studies on the package. Since the package had 
different dimensions, our response will be also multi-dimensional. 

[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Peace, mutual,understanding and stupid ads

2006-08-20 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
http://www.manilatimes.net/national/2006/aug/20/yehey/opinion/20060820opi4.htmlcid=0ei=Ok_oRNKhEruiHIz20ZkH

Sunday, August 20, 2006



DURIAN
By Amina Rasul
Peace, mutual
understanding and stupid ads


Religious leaders and representative of civil society from over 50 
countries gathered in Jakarta on July 14-16 at the World Peace Forum. 
Organized by the powerful Indonesian NGO Muhammadiyah and the Multi 
Culture Society, the leaders responded to the global resurgence of 
“communal violence, ethnic and religious-motivated conflicts, and the 
rising force of narrow nationalism” and other threats to human life.

Inevitably, the discussions turned to the instability in the Middle East 
and the horrendous carnage in Lebanon as well as the linking of 
religion, specifically Islam, with violence. There was universal 
condemnation of the acts of Israel in bombing Lebanon as against 
international laws. At the same time, the Forum equally condemned all 
acts that sacrifice the lives of civilians and innocents, whether by 
none-state or state actors.

Dr. Din Syamsuddin, the chair of Muhammadiyah, urged the Forum 
participants to explore how the values of societies could merge into the 
values of one humanity; how we can forge a common destiny, how we can 
all come together and accept our common responsibility to ensure the 
security of humankind.

Former peace adviser Teresita “Ging” Deles responded with a plea: that 
the leaders present encourage their communities to embrace what makes 
others different, to come together in a rainbow of cultures and faiths. 
Ging said it well for all of us. At the end of that rainbow lies the pot 
of gold known as peace.

I was asked to chair the session on issues and challenges to the quest 
for world peace. One of the participants remarked that he went to 
conference after conference on peace and left more pessimistic than when 
he started. He said, “The more we talk about peace, the more conflicts 
sprout around us.” He was saddened that the United Nations seems inutile 
to preserve peace, saddled as it is with powerful members in the 
Security Council with veto powers that can override the will of the 
majority of member countries. What happened to democracy?

Happily, our pessimistic participant also felt that the representatives 
of civil society and the leaders of the world’s religions could be 
instrumental in bringing us back to the way of peace, if we could agree 
on doable measures we could implement.

We all concurred. It seems that the other groups thought so, too. The 
leaders present agreed to support interfaith dialogues and peacemaking 
initiatives at all levels—from the community to global levels. We agreed 
to lobby for the UN to establish a Council of Religious Leaders that 
would support the search for world peace, a balancing force to the 
political leaders who talk peace but wage war. We agreed to support 
peace education in schools, in the community and in the home to plant 
the seeds of peace in our young, that they may grow up believing in 
mutual understanding and respect, in peaceful resolution of any conflict.

Perhaps these and the other recommendations of the Forum may seem like 
the dreams of idealists. However, there was a consensus that some dreams 
are attainable. Did not Martin Luther King start with a dream and end 
dismantling of many walls which separated races in the United States? 
Besides, do we really have a choice? We either learn to live together, 
accepting—even celebrating—our different faiths and cultures or we 
become Israel and Lebanon.

Speaking of mutual understanding, what message is Sigaw ng Bayan sending 
with their TV ad extolling the virtues of Charter change? A Christian 
woman is wearing a black headgear showing only her eyes, obviously 
unhappy and afraid. In the next scene, she is shown with her 
family—happy, without the black covering, with a cross on the wall 
behind her.

1. Muslim countries oppress women

2. Muslim countries oppress Christians

3. The Muslim headgear oppresses women.

I do not wear the headgear or hijab but a sizable number of Muslim women 
do. The ad demeans an act which our women consider one of piety and 
modesty. If the ad wants to show that women will be better off at home, 
if Charter change is implemented, why not show them in the sweatshops 
abroad? Jumping from a high rise in Singapore? Unhappily selling their 
bodies in a bar? Why focus on our hijab?

Sigaw ng Bayan, you would do well to focus on legitimacy of the people’s 
initiative, instead of attacking a symbol proudly worn by millions of 
Muslim women.


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera 

Re: [wanita-muslimah] Re: nanya poligami, ada syarat ijin istri yg ada ?

2006-08-20 Terurut Topik jano ko
Insan Rani berkata =
  Penyakit Janoko yang tidak kunjung sembuh..ndak nyambung blas..
..mungkin ada sedikit sakit jiwanya si janoko ini..

--
   
  Jano ko mohon pencerahan =
   
  Menarik sekali asumsi Insan Rani kepada Jano ko, oleh karena itu Jano ko 
mohon pencerahannya. 
  Mohon informasi parameter yang Insan Rani dalam berasumsiria terhadap jano-
  ko, itu menggunakan parameter yang digunakan oleh Plato atau menggunakan 
parameter Islam ?
  Apa kaitannya antara jiwa'' , ''soul'' dan ''spirit'', lalu dimana letak 
mind dan body ?
   
  Yang terakhir, mohon dijelaskan pandangan semua agama terhadap soul, baik itu 
Agama Kristen, Agama Budha, Agama Hindu dan apa pendapat anda terhadap kalimat 
dibawah ini ? 
   
  in the name of God :They ask you about soul say that soul is secret of God 
and you are not given of science except too little
   
  Monggo
   
  salim. 
   
   
   
   
  
rani_kirana123 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
Penyakit Janoko yang tidak kunjung sembuh..ndak nyambung blas..
..mungkin ada sedikit sakit jiwanya si janoko ini..

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Insan kina berkata :
 ijin tetangga sekitar juga perlu...
 40 ke kanan, 40 ke kiri, 40 ke depan dan 40 ke belakang
 soalnya jangan2 yang mau dijadiin istri, ternyata sudah ada yg 
punya...:))
 --
 
 Jano ko hanya ingin tahu jalan pikiran Insan Kinan aja,
 
 Insan Kinan setuju enggak dengan genocide yang dilakukan 
manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap Muslim dan 
Muslimah ?
 
 salim.
 
 
 Kinantaka [EMAIL PROTECTED] wrote:
 ijin tetangga sekitar juga perlu...
 40 ke kanan, 40 ke kiri, 40 ke depan dan 40 ke belakang
 soalnya jangan2 yang mau dijadiin istri, ternyata sudah ada yg 
punya...:))
 



 

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Peace, mutual,understanding and stupid ads

2006-08-20 Terurut Topik jano ko
Ada berita berbunyi =
  Former peace adviser Teresita “Ging” Deles responded with a plea: that 
the leaders present encourage their communities to embrace what makes 
others different, to come together in a rainbow of cultures and faiths. 
Ging said it well for all of us. At the end of that rainbow lies the 
pot 
of gold known as peace.
--
   
  Jano ko berkomentar =
   
  Dengan kata lain, silahkan saja umat Islam menerapkan syariat Islam. Amin.
   
  Merdeka.
   
  Wassalam.
   
  

Dwi W. Soegardi [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
http://www.manilatimes.net/national/2006/aug/20/yehey/opinion/20060820opi4.htmlcid=0ei=Ok_oRNKhEruiHIz20ZkH

Sunday, August 20, 2006



DURIAN
By Amina Rasul
Peace, mutual
understanding and stupid ads


Religious leaders and representative of civil society from over 50 
countries gathered in Jakarta on July 14-16 at the World Peace Forum. 
Organized by the powerful Indonesian NGO Muhammadiyah and the Multi 
Culture Society, the leaders responded to the global resurgence of 
“communal violence, ethnic and religious-motivated conflicts, and the 
rising force of narrow nationalism” and other threats to human life.

Inevitably, the discussions turned to the instability in the Middle East 
and the horrendous carnage in Lebanon as well as the linking of 
religion, specifically Islam, with violence. There was universal 
condemnation of the acts of Israel in bombing Lebanon as against 
international laws. At the same time, the Forum equally condemned all 
acts that sacrifice the lives of civilians and innocents, whether by 
none-state or state actors.

Dr. Din Syamsuddin, the chair of Muhammadiyah, urged the Forum 
participants to explore how the values of societies could merge into the 
values of one humanity; how we can forge a common destiny, how we can 
all come together and accept our common responsibility to ensure the 
security of humankind.

Former peace adviser Teresita “Ging” Deles responded with a plea: that 
the leaders present encourage their communities to embrace what makes 
others different, to come together in a rainbow of cultures and faiths. 
Ging said it well for all of us. At the end of that rainbow lies the pot 
of gold known as peace.

I was asked to chair the session on issues and challenges to the quest 
for world peace. One of the participants remarked that he went to 
conference after conference on peace and left more pessimistic than when 
he started. He said, “The more we talk about peace, the more conflicts 
sprout around us.” He was saddened that the United Nations seems inutile 
to preserve peace, saddled as it is with powerful members in the 
Security Council with veto powers that can override the will of the 
majority of member countries. What happened to democracy?

Happily, our pessimistic participant also felt that the representatives 
of civil society and the leaders of the world’s religions could be 
instrumental in bringing us back to the way of peace, if we could agree 
on doable measures we could implement.

We all concurred. It seems that the other groups thought so, too. The 
leaders present agreed to support interfaith dialogues and peacemaking 
initiatives at all levels—from the community to global levels. We agreed 
to lobby for the UN to establish a Council of Religious Leaders that 
would support the search for world peace, a balancing force to the 
political leaders who talk peace but wage war. We agreed to support 
peace education in schools, in the community and in the home to plant 
the seeds of peace in our young, that they may grow up believing in 
mutual understanding and respect, in peaceful resolution of any conflict.

Perhaps these and the other recommendations of the Forum may seem like 
the dreams of idealists. However, there was a consensus that some dreams 
are attainable. Did not Martin Luther King start with a dream and end 
dismantling of many walls which separated races in the United States? 
Besides, do we really have a choice? We either learn to live together, 
accepting—even celebrating—our different faiths and cultures or we 
become Israel and Lebanon.

Speaking of mutual understanding, what message is Sigaw ng Bayan sending 
with their TV ad extolling the virtues of Charter change? A Christian 
woman is wearing a black headgear showing only her eyes, obviously 
unhappy and afraid. In the next scene, she is shown with her 
family—happy, without the black covering, with a cross on the wall 
behind her.

1. Muslim countries oppress women

2. Muslim countries oppress Christians

3. The Muslim headgear oppresses women.

I do not wear the headgear or hijab but a sizable number of Muslim women 
do. The ad demeans an act which our women consider one of piety and 
modesty. If the ad wants to show that women will be better off at home, 
if Charter change is implemented, why not show them in the sweatshops 
abroad? Jumping from a high rise in Singapore? Unhappily selling their 
bodies in a bar? Why 

[wanita-muslimah] Re: [md02] PRO DWI....Din Harapkan Lahir Pengusaha Baru dari Muhammadiyah

2006-08-20 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
HMNA:
Muammar, jawab ini
mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq

Oh, oh, sebagai santri Pesantren IMMIM ana sampaikan Ekonomi Syari'ah yang
bebas dari sistem ekonomi riba yahudi yang dipuja-puja budak Yahudi yang
bernama taufikmalin (di WM pake nama abd latif) itu, ammbboooi.

Muammar Qaddhafi

MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ

http://www.pesantrenvirtual.com/page.php?page=articleid=924

Kajian Ekonomi
Ekonomi Islam : Antara Wacana dan Realita
Oleh: /Irfan Syauqi Beik/
Dimuat: 12/9/2003
Publikasi: 12/9/2003

Perkembangan sistem ekonomi syariah dalam satu dekade terakhir ini di
Indonesia terlihat semakin pesat. Hal ini merupakan sebuah fenomena yang
sangat menarik. Apalagi kondisi ini terjadi di saat bangsa Indonesia
ditimpa oleh krisis multidimensi, yang diawali oleh krisis moneter pada
tahun 1997, yang hingga saat ini masih berkepanjangan.

Sektor perbankan syariah misalnya, sebelum tahun 1998 di Indonesia hanya
terdapat satu bank umum yang beroperasi berdasarkan sistem syariah. Maka
pasca 1998, bank-bank umum yang beroperasi berdasarkan sistem syariah
tumbuh dan berkembang, sehingga di Indonesia kini terdapat kurang lebih
sekitar sepuluh bank umum syariah. Belum lagi ditambah dengan puluhan
bank perkreditan syariah yang beroperasi di tingkat kecamatan di
berbagai wilayah negara Indonesia. Tumbuh dan berkembangnya sektor
perbankan syariah merupakan bukti semakin tumbuhnya kesadaran sebagian
masyarakat Indonesia untuk menerapkan syariat Islam dalam bidang
ekonomi. Apalagi fakta membuktikan bahwa bank syariahlah yang relatif
mampu bertahan di tengah serbuan badai krisis ekonomi, meskipun kalau
dilihat dari persentase volume usaha perbankan syariah, maka nilainya
masih relatif kecil yaitu sekitar 0, 23 persen.

Begitu pula dengan perkembangan sektor zakat, sebagai salah satu pilar
ekonomi Islam. Kesadaran sebagian umat Islam untuk menunaikan zakat
semakin besar. Zakat kini tidak dipandang sebagai suatu bentuk ibadah
ritual semata, tetapi lebih dari itu, zakat juga merupakan institusi
yang akan menjamin terciptanya keadilan ekonomi bagi masyarakat secara
keseluruhan. Jadi dimensi zakat tidak hanya bersifat ibadah ritual saja,
tetapi mencakup juga dimensi sosial, ekonomi, keadilan dan
kesejahteraan. Zakat juga merupakan institusi yang menjamin adanya
distribusi kekayaan dari golongan the have kepada golongan the have
not. Kekhawatiran dan ketakutan bahwa zakat akan mengecilkan dan
mereduksi capital formation masyarakat sangat tidak beralasan. Bahkan
pengeluaran 2,5 % zakat dari capital stock perekonomian setiap tahun,
akan mampu menyimpan 27,5 % dari setiap tambahan dalam capital stock
untuk mempertahankan perekonomian pada level sebelumnya (lihat Muhammad
Akram Khan dalam Issues in Islamic Economics). Hal ini mengindikasikan
tingginya perhatian dalam pembentukan struktur permodalan dalam masyarakat.

Institusi zakat harus pula didorong untuk dapat menciptakan lapangan
usaha produktif bagi kelompok masyarakat yang tidak mampu, yang termasuk
dalam kelompok yang berhak menerima zakat. Seluruh komponen bangsa,
termasuk pemerintah, harus memiliki komitmen yang kuat akan hal ini,
karena dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga
dengan demikian tingkat pengangguran pun akan mampu diminimalisir.
Apalagi kita menyadari bahwa angka pengangguran yang terjadi di
Indonesia masih sangat tinggi, yaitu sekitar 40 juta orang atau 18 %
dari keseluruhan total penduduk. Kita perlu banyak belajar kepada negara
Malaysia didalam mengelola masalah zakat. Malaysia adalah contoh negara
yang berhasil didalam menjadikan zakat sebagai institusi yang mampu
mereduksi tingkat kemiskinan, sehingga berdasarkan data Badan Zakat
negara tersebut, jumlah orang miskin Malaysia kini hanya tinggal 10 ribu
orang saja. Tentu dengan kriteria kemiskinan yang berbeda dengan
Indonesia. Kita berharap dengan adanya UU No. 38 tahun 1999 tentang
Pengelolaan Zakat, maka segala potensi zakat di Indonesia yang mencapai
6,3 triliun rupiah per tahunnya (menurut perhitungan Dr KH Didin
Hafidhuddin, ulama pakar zakat) akan dapat dioptimalkan. Badan Amil
Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) harus mampu memerankan dirinya
sebagai pengelola zakat yang tidak hanya bersifat amanah, tetapi juga
bertanggung jawab, transparan, dan profesional. Bagi pemerintah sendiri
pun, pembiayaan bagi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat melalui dana
zakat akan lebih baik bila dibandingkan dengan kebijakan deficit financing.

Sektor-sektor usaha lainnya, seperti asuransi syariah, koperasi syariah,
BMT (Baytul Maal wat Tamwiil), juga semakin berkembang, dan bahkan kini
telah merambah sektor pasar modal. Dibukanya Jakarta Islamic Index juga
membuktikan bahwa ekonomi syariah memiliki pangsa pasar tersendiri dan
memiliki propek yang sangat strategis kedepannya.

Langkah-langkah Membangun Sistem Ekonomi Islam

Ada beberapa langkah yang diperlukan dalam rangka membangun sistem
perekonomian yang berdasarkan ajaran Islam, yaitu :

Pertama, adalah dengan meningkatkan sosialisasi 

[wanita-muslimah] Ranperda APP tidak Selesaikan Persoalan Kekerasan terhadap Perempuan

2006-08-20 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-670%7CX

Senin, 14 Agustus 2006
Ranperda APP tidak Selesaikan Persoalan Kekerasan terhadap Perempuan

Jurnalis: Henny Irawati
Jurnalperempuan.com-Sumatera Utara. Perkumpulan Sada Ahmo (PESADA)
mencatat grafik kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan terus
meningkat tajam. Di Sumatera Utara, terjadi 38 kasus kekerasan. Jumlah
ini sepadan dengan 60% dari keseluruhan kasus kekerasan yang terjadi
antara Januari hingga Juni 2006. Langkah penanganan yang diupayakan
Pemerintah sejauh ini barulah pada tahap pencegahan dengan jalan
berencana menerbitkan Rancangan Peraturan Daerah Anti Pornografi dan
Pornoaksi (Ranperda APP). Alih-alih mencegah, menurut King Ronald
Silalahi, Koordinator Advokasi PESADA, draf RUU tersebut malah
berpeluang mengkriminalisasi perempuan, melanggar privasi ide/gagasan
karya seni seniman, budaya lokal, dan lain-lain.

Lebih lanjut, King Ronald Silalahi mengungkapkan pendekatan hukum
untuk mengantisipasi pornografi dan pornoaksi sebenarnya tidak begitu
efektif. Karena pada dasarnya persoalan tersebut terkait dengan
masalah sosial, adat, da budaya masyarakat Indonesia yang kompleks.
King Ronald mengusulkan Pemerintah melakukan pendekatan pada
pendidikan formal dan nonformal sebagai solusi alternatif, sebagaimana
yang telah dilakukan PESADA. Pada tahun 2005 dan 2006, PESADA
bekerjasama dengan PSGPA UNIMED telah meluncurkan Buku Pedoman
Pengintegrasian Gender dan Kesehatan Reproduksi untuk guru SD dan
SLTP. PESADA percaya pemahaman terhadap kesetaraan hak asasi manusia
dapat menjadi tameng merebaknya kekerasan seksual, perselingkuhan,
pergaulan bebas, dan ekses-ekses lain yang ditimbulkan oleh pornografi
dan pornoaksi. Sementara itu, kesehatan reproduksi bertujuan membentuk
sikap masyarakat bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan reproduksi,
terlebih seksualitasnya.

PESADA mendesak pemerintah segera membatalkan rencana perundangan
Ranperda APP tersebut dan mendorong pemerintah untuk mengintegrasikan
isu gender dan kesehatan reproduksi dalam kurikulum berbasis
kompetensi. Apabila upaya pendidikan tersebut dikenalkan sejak dini,
mulai tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi, PESADA percaya
niscaya akan tumbuh rasa saling menghormati dalam masyarakat Indonesia
yang berakibat pada minimalisasi kekerasan terhadap perempuan dan anak
perempuan.(*)


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] PRO HMNA....Din Harapkan Lahir Pengusaha Baru dari Muhammadiyah

2006-08-20 Terurut Topik abdul latif
Bismilahirrahmanirrahiim
  Betapapun anda mempunyai ilmu, tapi tidak dipratekan,tidak diamalkan,masih 
tetap miskin,malas bekerja, masih orang klas kedua, apalagi kalau dimulai 
dengan kata kata buruk dari mulut, sudah tentu ALLAH tidak merahmatinya bukan?
  Cobalah anda hilangkan kata kata buruk dan tuduan2 yang tidak benar,barulah 
ilmu itu akan diredhoi oleh ALLAH. ALLAH itu maha Tahu apa yang ada dalam hati 
anda,jangan mencoba coba menipu ALLAH HMNA,takuti ALLAH hukuma ALLAH.
  Wassalamu'alaikum wrwb

H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote:
  HMNA:
Muammar, jawab ini
mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq

Oh, oh, sebagai santri Pesantren IMMIM ana sampaikan Ekonomi Syari'ah yang
bebas dari sistem ekonomi riba yahudi yang dipuja-puja budak Yahudi yang
bernama taufikmalin (di WM pake nama abd latif) itu, ammbboooi.

Muammar Qaddhafi

MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ

http://www.pesantrenvirtual.com/page.php?page=articleid=924

Kajian Ekonomi
Ekonomi Islam : Antara Wacana dan Realita
Oleh: /Irfan Syauqi Beik/
Dimuat: 12/9/2003
Publikasi: 12/9/2003

Perkembangan sistem ekonomi syariah dalam satu dekade terakhir ini di
Indonesia terlihat semakin pesat. Hal ini merupakan sebuah fenomena yang
sangat menarik. Apalagi kondisi ini terjadi di saat bangsa Indonesia
ditimpa oleh krisis multidimensi, yang diawali oleh krisis moneter pada
tahun 1997, yang hingga saat ini masih berkepanjangan.

Sektor perbankan syariah misalnya, sebelum tahun 1998 di Indonesia hanya
terdapat satu bank umum yang beroperasi berdasarkan sistem syariah. Maka
pasca 1998, bank-bank umum yang beroperasi berdasarkan sistem syariah
tumbuh dan berkembang, sehingga di Indonesia kini terdapat kurang lebih
sekitar sepuluh bank umum syariah. Belum lagi ditambah dengan puluhan
bank perkreditan syariah yang beroperasi di tingkat kecamatan di
berbagai wilayah negara Indonesia. Tumbuh dan berkembangnya sektor
perbankan syariah merupakan bukti semakin tumbuhnya kesadaran sebagian
masyarakat Indonesia untuk menerapkan syariat Islam dalam bidang
ekonomi. Apalagi fakta membuktikan bahwa bank syariahlah yang relatif
mampu bertahan di tengah serbuan badai krisis ekonomi, meskipun kalau
dilihat dari persentase volume usaha perbankan syariah, maka nilainya
masih relatif kecil yaitu sekitar 0, 23 persen.

Begitu pula dengan perkembangan sektor zakat, sebagai salah satu pilar
ekonomi Islam. Kesadaran sebagian umat Islam untuk menunaikan zakat
semakin besar. Zakat kini tidak dipandang sebagai suatu bentuk ibadah
ritual semata, tetapi lebih dari itu, zakat juga merupakan institusi
yang akan menjamin terciptanya keadilan ekonomi bagi masyarakat secara
keseluruhan. Jadi dimensi zakat tidak hanya bersifat ibadah ritual saja,
tetapi mencakup juga dimensi sosial, ekonomi, keadilan dan
kesejahteraan. Zakat juga merupakan institusi yang menjamin adanya
distribusi kekayaan dari golongan the have kepada golongan the have
not. Kekhawatiran dan ketakutan bahwa zakat akan mengecilkan dan
mereduksi capital formation masyarakat sangat tidak beralasan. Bahkan
pengeluaran 2,5 % zakat dari capital stock perekonomian setiap tahun,
akan mampu menyimpan 27,5 % dari setiap tambahan dalam capital stock
untuk mempertahankan perekonomian pada level sebelumnya (lihat Muhammad
Akram Khan dalam Issues in Islamic Economics). Hal ini mengindikasikan
tingginya perhatian dalam pembentukan struktur permodalan dalam masyarakat.

Institusi zakat harus pula didorong untuk dapat menciptakan lapangan
usaha produktif bagi kelompok masyarakat yang tidak mampu, yang termasuk
dalam kelompok yang berhak menerima zakat. Seluruh komponen bangsa,
termasuk pemerintah, harus memiliki komitmen yang kuat akan hal ini,
karena dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga
dengan demikian tingkat pengangguran pun akan mampu diminimalisir.
Apalagi kita menyadari bahwa angka pengangguran yang terjadi di
Indonesia masih sangat tinggi, yaitu sekitar 40 juta orang atau 18 %
dari keseluruhan total penduduk. Kita perlu banyak belajar kepada negara
Malaysia didalam mengelola masalah zakat. Malaysia adalah contoh negara
yang berhasil didalam menjadikan zakat sebagai institusi yang mampu
mereduksi tingkat kemiskinan, sehingga berdasarkan data Badan Zakat
negara tersebut, jumlah orang miskin Malaysia kini hanya tinggal 10 ribu
orang saja. Tentu dengan kriteria kemiskinan yang berbeda dengan
Indonesia. Kita berharap dengan adanya UU No. 38 tahun 1999 tentang
Pengelolaan Zakat, maka segala potensi zakat di Indonesia yang mencapai
6,3 triliun rupiah per tahunnya (menurut perhitungan Dr KH Didin
Hafidhuddin, ulama pakar zakat) akan dapat dioptimalkan. Badan Amil
Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) harus mampu memerankan dirinya
sebagai pengelola zakat yang tidak hanya bersifat amanah, tetapi juga
bertanggung jawab, transparan, dan profesional. Bagi pemerintah sendiri
pun, pembiayaan bagi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat melalui dana
zakat akan lebih baik bila dibandingkan dengan kebijakan 

[wanita-muslimah] Wild elephants run amok, kill five residents in Lampung

2006-08-20 Terurut Topik Ambon
http://www.antara.co.id/en/seenws/?id=18540

Wild elephants run amok, kill five residents in Lampung


Bandar Lampung, Southern Sumatra (ANTARA News) - A number of elephants ran amok 
and killed at least five residents in Tangganus and East Lampung district, 
Lampung Province, southern Sumatra. 

Most of the victims` bodies were ripped by the wild animals, while the crops in 
the farming areas belonging to local residents were destroyed, an officer of 
the province`s forestry reprehensive office said recently. 

Conflicts between wild elephants and local residents living near forest areas 
have reportedly been taking place for years without any satisfactory solution. 

Elephant attacks did not only happen in Lampung, but also in other regions in 
Sumatra.

In Riau Province for example, some 51 wild elephants have destroyed a number of 
villagers` houses and over tens hectares of palm oil plantation areas at Balai 
Raja, Bengkalis District, in the past few months. 

Two villagers were hurt in the attacks by the wild elephants, Balai Raja 
Village Head Samudji AMP said. 

Since the past two months, at least five times the wild elephants have run 
amok, he said. 

However, Samudji wondered whether the elephants were wild or tamed ones because 
some villagers noted spots in their bodies and one of them was even still 
having a chain in one of his legs. 

He urged the provincial authorities to capture and relocate the elephants to an 
area far from human settlement. 

Meanwhile, Head of Riau Conservation Section Ali Nafsir Siregar said he had 
been informed about the elephants which ran amok. 

The village is near a protected forest which is also the habitat of Sumatran 
elephants. Some farmers have encroached the protected forest to open new 
farming area. The human encroachment triggered the elephants to attack the 
villager?s houses, he said. 

In the meantime, environmentalists recently urged the Indonesian Government to 
investigate irregularities in elephant catching procedures which have caused a 
number of elephants had died in the past few years. 

According to the World Wildlife Fund (WWF) Indonesia, the Riau Administration 
had caught 201 wild elephants since 2000, and at least 46 of the animals had 
been killed due to inappropriate procedures in relocating them, Media Indonesia 
daily reported recently. 

The population of elephants in Riau Province has declined by around 75 percent, 
from around 1,067-1,617 elephants in 1983 to only 353-431 elephants in 2003.(*)



[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: nanya poligami, ada syarat ijin istri yg ada ?

2006-08-20 Terurut Topik rani_kirana123


Allah Maha Besar.
penyakit jiwa adalah tidak menular..

Sinting sih belum..cuman Rogen = rodho gendheng :-)


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Insan Rani berkata =
   Penyakit Janoko yang tidak kunjung sembuh..ndak nyambung blas..
 ..mungkin ada sedikit sakit jiwanya si janoko ini..
 
 --

   Jano ko mohon pencerahan =

   Menarik sekali asumsi Insan Rani kepada Jano ko, oleh karena itu 
Jano ko mohon pencerahannya. 
   Mohon informasi parameter yang Insan Rani dalam berasumsiria 
terhadap jano-
   ko, itu menggunakan parameter yang digunakan oleh Plato atau 
menggunakan parameter Islam ?
   Apa kaitannya antara jiwa'' , ''soul'' dan ''spirit'', lalu 
dimana letak mind dan body ?

   Yang terakhir, mohon dijelaskan pandangan semua agama terhadap 
soul, baik itu Agama Kristen, Agama Budha, Agama Hindu dan apa 
pendapat anda terhadap kalimat dibawah ini ? 

   in the name of God :They ask you about soul say that soul is 
secret of God and you are not given of science except too little

   Monggo

   salim. 




   
 rani_kirana123 [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
 Penyakit Janoko yang tidak kunjung sembuh..ndak nyambung blas..
 ..mungkin ada sedikit sakit jiwanya si janoko ini..
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
 
  Insan kina berkata :
  ijin tetangga sekitar juga perlu...
  40 ke kanan, 40 ke kiri, 40 ke depan dan 40 ke belakang
  soalnya jangan2 yang mau dijadiin istri, ternyata sudah ada yg 
 punya...:))
  --
  
  Jano ko hanya ingin tahu jalan pikiran Insan Kinan aja,
  
  Insan Kinan setuju enggak dengan genocide yang dilakukan 
 manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap Muslim dan 
 Muslimah ?
  
  salim.
  
  
  Kinantaka kinantaka@ wrote:
  ijin tetangga sekitar juga perlu...
  40 ke kanan, 40 ke kiri, 40 ke depan dan 40 ke belakang
  soalnya jangan2 yang mau dijadiin istri, ternyata sudah ada yg 
 punya...:))
  
 
 
 
  
 
  Send instant messages to your online friends 
http://uk.messenger.yahoo.com 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]








===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Negeri Separo Napas

2006-08-20 Terurut Topik Ambon
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=242577

Senin, 21 Agt 2006,



Negeri Separo Napas

Oleh Yusuf Burhanudin *


HUT Ke-61 RI sudah kita peringati. Merah Putih hingga kini masih berkibar. 
Hanya, seiring umbul-umbul dan pernak-pernik perayaan Agustusan diturunkan, 
muncul renungan bahwa benarkah kita sudah merasakan merdeka dan kemerdekaan?

Kita bisa hidup merdeka jika sudah mampu memerdekakan hati nurani dan pikiran 
dari berbagai penjajahan, kebodohan, dan keterbelakangan. Pertanyaannya, 
bagaimana nurani dan pikiran kita merdeka, sementara terus-menerus dijejali 
kepenatan hidup, baik karena kemiskinan, pengangguran, kelaparan, bencana, 
maupun kekeringan?

Berbagai problematika bangsa ini tentunya tidak bisa terlepas dari sebab-akibat 
(kausalitas). Tidak akan lahir akibat tanpa sebab yang jelas. Gerak urat nadi 
bangsa hakikatnya adalah satu unit dan memiliki jaringan yang sama. Apa yang 
dirasakan sebagian pihak akan memengaruhi pihak lain (kal jasadil wahid). 

Borok dan penyakit sosial sekelompok orang, apalagi pemimpin bangsa, berakibat 
langsung secara paralel pada kehidupan seluruh rakyat maupun laju pertumbuhan 
bangsa (character building). Penjajahan dan keserakahan segelintir pihak yang 
memiliki harta dan kuasa, misalnya, akan merebut kemerdekaan dan kesejahteraan 
mayoritas hidup warga lain. 

Hidup berbangsa jelas menuntut sikap kebersamaan dan gotong-royong untuk 
mengentaskan berbagai persoalan bangsa secara bersama-sama. Kita hendaknya 
menumbuhkan kesadaran yang sungguh-sungguh untuk turut berpartisipasi 
memulihkan kondisi keterpurukan bangsa di masa depan. 


Darurat Korupsi 

Ketidakbecusan kita selama 61 tahun mengelola negara perlu mendapatkan 
perhatian serius. Sebagai negara (state building), Indonesia bisa jadi memang 
masih ada. Namun, secara kebangsaan (nation building), Indonesia sebenarnya 
sudah lama bangkrut (failed state).

Salah satu cirinya, meruyaknya praktik dan budaya korupsi yang sudah pada taraf 
mengancam pemerataan pundi-pundi kesejahteraan rakyat yang menjadi amanah utama 
sebuah negara. Terhambatnya pemberantasan korupsi jelas bisa mengganjal laju 
reproduksi negara bagi prioritas kesejahteraan warga negara (Jared Diamond, 
2005).

Korupsi memang bukan satu-satunya faktor yang menjerumuskan suatu negara ke 
dalam kategori failed state. Namun, korupsi merupakan pintu gerbang utama (main 
gate) bagi kehancuran suatu negara. Bukan rahasia lagi, korupsi di negeri ini 
adalah masalah sistemik. Bukan sekadar soal pegawai negeri menggunakan 
kesempatan untuk kepentingan pribadi, melainkan sudah merambah seluruh sektor 
birokrasi sehingga hanya pembaruan menyeluruhlah yang dapat memberantasnya 
secara efektif. 

Korupsi sistemik, bencana politik sejumlah negara transisi demokrasi tidak akan 
lenyap dalam sekejap. Skandal-skandal besar akan terjadi sehingga membutuhkan 
waktu lama untuk memberantasnya. Lemahnya kontrol dan eksekusi hukum turut 
membuat pemberantasan korupsi tergopoh-gopoh.

Tugas pemerintah ke depan benar-benar berat. Mereka harus mempertontonkan 
teladan hukum yang bersih dan jujur terkait dengan pemberantasan korupsi. Tak 
adanya political will dan isyarat tebang pilih jelas bukan preseden buruk 
demokrasi bagi penyelenggara negara saat ini saja, tapi juga bisa melukai rasa 
keadilan seluruh rakyat negeri ini.

Korupsi bukan saja persoalan yang berkaitan dengan uang. Kerugian negara berupa 
uang tiada lain akibat perbuatan (infi'al) semata. Ekses paling mendasar dari 
korupsi bagi negara ialah penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang, selingkuh 
kekuasaan (abuse of power), dan penyelewengan kepercayaan rakyat (abuse of 
trust), (Atip LH: 2005).


Demokrasi Sejahtera

Mandulnya penegakan hukum berakibat serius bagi runtuhnya pondasi kepercayaan 
masyarakat sekaligus menodai demokrasi. Proses demokrasi akan terhenti manakala 
tidak dibarengi kesadaran para penyelenggara negara itu dalam penegakan hukum 
(nomokrasi). 

Demokrasi tanpa nomokrasi ibarat macan ompong. Seram belangnya, namun hilang 
kejantanannya. Sebab, demokrasi bukanlah sekadar citra dan pengandaian politik, 
lebih dari itu menjadi cermin utama terwujudnya kesejahteraan dan kenyamanan 
dalam seluruh gerak nadi dan desah napas hidup rakyat, mulai politik, ekonomi, 
budaya, hukum, hingga pendidikan. 

Para pemimpin dipilih rakyat tiada lain untuk tugas penegakan hukum dan 
distribusi kesejahteraan. Penegakan hukum bisa memicu tumbuhnya spirit dan 
ketenangan batin keadilan rakyat sehingga membentuk kepercayaan rakyat pada 
penguasa. Penegakan hukum bisa menjadi gerbang awal tersemaikannya 
kesejahteraan seluruh rakyat. Sebab, dengan begitu, kekayaan rakyat akan 
kembali pada pemiliknya.

Demokrasi dibutuhkan dalam pembangunan politik bangsa guna menyerap aspirasi 
warga negara tanpa terkecuali. Aspirasi itu penting untuk menunjuk wakil rakyat 
yang bertugas memperjuangkan aspirasi rakyat di ruang parlemen. 

Ironisnya, aspirasi rakyat tersebut justru tersumbat di ruang para 

Re: [wanita-muslimah] PRO HMNA....Din Harapkan Lahir Pengusaha Baru dari Muhammadiyah

2006-08-20 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman
HMNA:
Muammar, balas ini orang
mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq

Oh, oh, dasar sifat yahudi, ini orang yang busuk mulut lebih dulu mencerca
Abah jatuh syirk.
Oh, oh, makanya Abah tidak mau melayani ini orang,

Muammar Qaddhafi yang mendapat amanah dari Abah menjawab yang ana bisa jawab
pd mlm/hr Jmt. Tetapi ini hari libur Isra-Mi'raj, ana bisa ke rumah Abah

MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ


- Original Message -
From: abdul latif [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Monday, August 21, 2006 06:10
Subject: [wanita-muslimah] PRO HMNADin Harapkan Lahir Pengusaha Baru
dari Muhammadiyah


 Bismilahirrahmanirrahiim
   Betapapun anda mempunyai ilmu, tapi tidak dipratekan,tidak
diamalkan,masih tetap miskin,malas bekerja, masih orang klas kedua, apalagi
kalau dimulai dengan kata kata buruk dari mulut, sudah tentu ALLAH tidak
merahmatinya bukan?
   Cobalah anda hilangkan kata kata buruk dan tuduan2 yang tidak
benar,barulah ilmu itu akan diredhoi oleh ALLAH. ALLAH itu maha Tahu apa
yang ada dalam hati anda,jangan mencoba coba menipu ALLAH HMNA,takuti ALLAH
hukuma ALLAH.
   Wassalamu'alaikum wrwb

 H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote:
   HMNA:
 Muammar, jawab ini
 mqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmqmq

 Oh, oh, sebagai santri Pesantren IMMIM ana sampaikan Ekonomi Syari'ah yang
 bebas dari sistem ekonomi riba yahudi yang dipuja-puja budak Yahudi yang
 bernama taufikmalin (di WM pake nama abd latif) itu, ammbboooi.

 Muammar Qaddhafi

 MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ

 http://www.pesantrenvirtual.com/page.php?page=articleid=924

 Kajian Ekonomi
 Ekonomi Islam : Antara Wacana dan Realita
 Oleh: /Irfan Syauqi Beik/
 Dimuat: 12/9/2003
 Publikasi: 12/9/2003

 Perkembangan sistem ekonomi syariah dalam satu dekade terakhir ini di
 Indonesia terlihat semakin pesat. Hal ini merupakan sebuah fenomena yang
 sangat menarik. Apalagi kondisi ini terjadi di saat bangsa Indonesia
 ditimpa oleh krisis multidimensi, yang diawali oleh krisis moneter pada
 tahun 1997, yang hingga saat ini masih berkepanjangan.

 Sektor perbankan syariah misalnya, sebelum tahun 1998 di Indonesia hanya
 terdapat satu bank umum yang beroperasi berdasarkan sistem syariah. Maka
 pasca 1998, bank-bank umum yang beroperasi berdasarkan sistem syariah
 tumbuh dan berkembang, sehingga di Indonesia kini terdapat kurang lebih
 sekitar sepuluh bank umum syariah. Belum lagi ditambah dengan puluhan
 bank perkreditan syariah yang beroperasi di tingkat kecamatan di
 berbagai wilayah negara Indonesia. Tumbuh dan berkembangnya sektor
 perbankan syariah merupakan bukti semakin tumbuhnya kesadaran sebagian
 masyarakat Indonesia untuk menerapkan syariat Islam dalam bidang
 ekonomi. Apalagi fakta membuktikan bahwa bank syariahlah yang relatif
 mampu bertahan di tengah serbuan badai krisis ekonomi, meskipun kalau
 dilihat dari persentase volume usaha perbankan syariah, maka nilainya
 masih relatif kecil yaitu sekitar 0, 23 persen.

 Begitu pula dengan perkembangan sektor zakat, sebagai salah satu pilar
 ekonomi Islam. Kesadaran sebagian umat Islam untuk menunaikan zakat
 semakin besar. Zakat kini tidak dipandang sebagai suatu bentuk ibadah
 ritual semata, tetapi lebih dari itu, zakat juga merupakan institusi
 yang akan menjamin terciptanya keadilan ekonomi bagi masyarakat secara
 keseluruhan. Jadi dimensi zakat tidak hanya bersifat ibadah ritual saja,
 tetapi mencakup juga dimensi sosial, ekonomi, keadilan dan
 kesejahteraan. Zakat juga merupakan institusi yang menjamin adanya
 distribusi kekayaan dari golongan the have kepada golongan the have
 not. Kekhawatiran dan ketakutan bahwa zakat akan mengecilkan dan
 mereduksi capital formation masyarakat sangat tidak beralasan. Bahkan
 pengeluaran 2,5 % zakat dari capital stock perekonomian setiap tahun,
 akan mampu menyimpan 27,5 % dari setiap tambahan dalam capital stock
 untuk mempertahankan perekonomian pada level sebelumnya (lihat Muhammad
 Akram Khan dalam Issues in Islamic Economics). Hal ini mengindikasikan
 tingginya perhatian dalam pembentukan struktur permodalan dalam
masyarakat.

 Institusi zakat harus pula didorong untuk dapat menciptakan lapangan
 usaha produktif bagi kelompok masyarakat yang tidak mampu, yang termasuk
 dalam kelompok yang berhak menerima zakat. Seluruh komponen bangsa,
 termasuk pemerintah, harus memiliki komitmen yang kuat akan hal ini,
 karena dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga
 dengan demikian tingkat pengangguran pun akan mampu diminimalisir.
 Apalagi kita menyadari bahwa angka pengangguran yang terjadi di
 Indonesia masih sangat tinggi, yaitu sekitar 40 juta orang atau 18 %
 dari keseluruhan total penduduk. Kita perlu banyak belajar kepada negara
 Malaysia didalam mengelola masalah zakat. Malaysia adalah contoh negara
 yang berhasil didalam menjadikan zakat sebagai institusi yang mampu
 mereduksi tingkat kemiskinan, sehingga berdasarkan data Badan Zakat
 negara tersebut, jumlah orang miskin Malaysia kini hanya tinggal 10 

[wanita-muslimah] Pedofilia dan Daya Tangkal Publik

2006-08-20 Terurut Topik Ambon
RIAU POS

Pedofilia dan Daya Tangkal Publik 
 

Sabtu, 19 Agustus 2006 
Kabar tentang penangkapan sejumlah tersangka pelaku hubungan seksual terhadap 
anak-anak, kembali marak belakangan ini. Pelakunya bukan hanya penduduk 
ndonesia, tetapi juga warga asing. Ini kian kuat mengindikasikan bahwa 
Indonesia telah menjadi surga bagi para pedofili (pedophiles, pelaku 
pedofilia). 

Kalangan internasional umumnya telah menaruh perhatian serius terhadap bahaya 
para pelaku pedofilia. Salah satu kampanye memerangi pedofilia bahkan menyebut 
para pelaku perundungan seksual sebagai teroris sejati yang berkeliaran di 
sekitar lingkungan masyarakat sendiri. 

Demikian pula di Australia. Perusahaan-perusahaan penyedia jaringan internet 
(internet providers) secara eksplisit mencantumkan larangan menggunakan 
internet untuk hal-hal yang berkaitan dengan pedofilia, termasuk mengunjungi 
situs-situs seksual yang menjadikan individu kanak-kanak sebagai objeknya. 
Pelanggaran terhadap larangan tersebut dikenai sanksi berupa pemutusan 
internet, tanpa peringatan terlebih dahulu.

Setelah menjalani proses peradilan dan dinyatakan bersalah, pelaku pedofilia 
tidak semestinya didiamkan di penjara. Dia seyogianya mendapatkan perlakuan 
yang tepat demi kepentingan masyarakat dan pelaku sendiri.

Kepentingan Pelaku
Kendati ribuan pedofili telah menjadi target penelitian, hingga kini belum 
berhasil disusun profil tunggal yang dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi, 
apalagi memprediksi, individu-individu yang bertendensi pedofilia.

Terlepas dari itu, secara kategoris, diketahui bahwa para pedofili umumnya 
laki-laki. Aksi kejahatan mereka tidak semata-mata dilatari motif seksual. 
Manusia-manusia bejat ini juga memiliki alur dan substansi berpikir yang 
distortif, fantasi, dan rangsangan yang menyimpang, serta manipulatif.

Tidak memadainya profil para pedofili mengakibatkan langkah penanganan kurang 
tertuju pada pencegahan para individu bertendensi pedofilia agar tidak 
melakukan aksinya sama sekali. Sebaliknya, treatment lebih difokuskan pada 
semaksimal mungkin mencegah si pedofili agar tidak mengulangi aksi serupa. 
Pendekatan yang dilakukan lebih pada terapi modifikasi kognitif-perilaku.

Berbagai penelitian menunjukkan hasil yang menjanjikan, namun belum begitu 
konsisten, perihal pengaruh perlakuan psikologis (psychological treatment) 
terhadap para pedofili. Namun, paling tidak, para pelaku kekerasan seksual 
berjenis kelamin laki-laki yang menjalani perlakuan ternyata mengalami 
penurunan angka residivisme sebesar empat hingga sepuluh persen.

Spesifik pada kasus child molesters, Barbaree  Marshall (1988) menemukan, 
hanya 13 persen pelaku -dengan korbannya anak-anak lelaki di luar keluarga- 
yang mengulangi perbuatan dalam rentang empat tahun setelah treatment. Yang 
tidak menjalani treatment, 43 persen di antaranya melakukan residivisme.

Demikian pula korban anak-anak perempuan di luar keluarga, dari seluruh pelaku 
yang berkomitmen mengikuti treatment, hanya 18 persen pelaku yang kambuh. 
Sedangkan pelaku yang tidak diberi treatment, 43 persen di antaranya kambuh. 
Pada kasus incest, residivisme pada kelompok treatment ada 8 persen, sementara 
pada kelompok tanpa treatment sebanyak 22 persen.

Selain treatment individual, kepada para pelaku kekerasan seksual juga 
dikenakan aturan-aturan tambahan. Ambil contoh, Texas. Di negara bagian Amerika 
Serikat itu, para pelaku kekerasan seksual diharuskan melakukan kontak rutin 
dengan petugas penyelianya. 

Diberlakukan pula pembatasan keterlibatan si pelaku dalam kegiatan-kegiatan 
kemasyarakatan. Mobilitas fisik pelaku dari satu tempat ke tempat lain, bukan 
pengecualian. Pembebasan hanya dapat dilakukan dengan alasan dan persyaratan 
yang ketat. Pelaku juga diwajibkan menjalani proses treatment hingga tuntas.

Kepentingan Masyarakat
Pada 1990, Prentky dan Burgess memperkirakan, setiap kasus penyerangan seksual 
melibatkan biaya 183.333 dolar AS. Angka tersebut dikalkulasi berdasarkan 
pengeluaran yang berkaitan dengan pelaku dan korban (offender-related dan 
victim-related expenses). Dapat dihitung, apabila dari seratus kasus dapat 
ditekan hingga delapan kejadian saja, terjadi penghematan 1.466.664 dolar AS.

Jumlah itu sangat bermanfaat untuk lebih mengintensifkan langkah-langkah 
penanganan kasus sejenis di waktu mendatang. Terutama yang ditujukan untuk 
meningkatkan keamanan komunitas. Jika besaran angka tersebut dinilai terlalu 
mahal, bayangkan berapa besar biaya yang terpaksa ditanggung masyarakat apabila 
treatment terhadap para pelaku sama sekali tidak diterapkan!

Di samping memberikan penanganan secara tepat kepada para korban langkah 
kekerasan seksual (termasuk pedofilia), masyarakat secara luas juga perlu 
diberi perlindungan sebagai upaya meningkatkan daya tangkal mereka terhadap 
peristiwa-peristiwa serupa. Salah satu cara yang dapat dipertimbangkan oleh 
instansi berwenang adalah mengeluarkan peringatan publik melalui media massa.

Pemberitahuan 

[wanita-muslimah] Pemerintah Akui Gunakan Data Lama

2006-08-20 Terurut Topik Ambon
REFLEKSI: Koq main tipu-tipuan Mr President, apakah tidak malu menipu umum? 
Katakan saja sebagaimana adanya, karena kesederhanaan adalah mahkota kebesaran 
jiwa.


http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2006/8/20/n3hl.html


Pemerintah Akui Gunakan Data Lama
* Soal Angka Kemiskinan 
Jakarta (Bali Post) -
Pemerintah mengakui data kemiskinan yang dipaparkan Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono (SBY) dalam Pidato Kenegaraan, Rabu (16/8) lalu, sebagai data lama. 
Namun, tudingan bahwa hal itu dilakukan dengan sengaja untuk menutupi tentang 
keadaan kemiskinan sesungguhnya di Indonesia sama sekali tidak benar.

Saya kira dari awal tidak ada niat Presiden untuk menutup-nutupi angka 
kemiskinan 2006. Kebetulan saya ikut membantunya melakukan drafting itu. Karena 
data terbaru dari BPS memang belum keluar, kata Ketua Badan Kebijakan Fiskal 
(BKF) Departemen Keuangan Anggito Abimanyu di Jakarta, Sabtu (19/8) kemarin. 
Karena itu, dia berharap masyarakat tidak berprasangka buruk terhadap 
penggunaan data yang tidak aktual. Meskipun disadari angka kemiskinan yang 
disampaikan tersebut tidak mencerminkan keadaan terakhir dari situasi 
kemiskinan di Indonesia. ''Namun, dalam kalimat berikutnya disebutkan, angka 
itu masih jauh dari target sasaran kemiskinan yang akan dicapai lima tahun ke 
depan. Ini sebuah kejujuran, ujar Anggito.

Data kemiskinan yang digunakan Presiden menimbulkan kritik, terutama datang 
dari Tim Indonesia Bangkit (TIB) yang mengatakan adanya penurunan angka 
kemiskinan dari 23,4 persen pada 1999 menjadi 16 persen pada tahun 2005. 
Padahal, menurut para ekonom yang tergabung dalam TIB seperti Fadhil Hassan, 
Dradjad Wibowo, Iman Sugema, Aviliani dan Hendri Saparini sudah ada data 
terbaru mengenai kemiskinan yang semestinya digunakan. Menurut TIB, angka 
kemiskinan justru mengalami kenaikan, yaitu 16 persen per Februari 2005 menjadi 
18,7 persen per Juli 2005 sampai 22 persen per Maret 2006.

Anggota Panitia Anggaran DPR Ramson Siagian dari PDI-P berpendapat sebaiknya 
Presiden tidak membandingkan data kemiskinan tahun 1999 karena dirinya baru 
menjadi Presiden tahun 2004. Angka kemiskinan yang dikemukakan dari tahun 1999 
ke Februari 2005 itu tidak elok dikemukakan. Data itu seharusnya data dari 2004 
hingga sekarang. Jadi kelihatan pertumbuhan kemiskinannya, kata Ramson. Ramson 
menduga penggunaan data lama itu dilakukan hanya untuk menjaga citra SBY. 

Selain angka kemiskinan, TIB juga menggugat data pengangguran yang digunakan 
pemerintah, yang menyebutkan pengangguran turun 11,2 persen per November 2005 
menjadi 10,4 persen per Februari 2006. Data pengangguran ini dinilai tidak 
apple to apple (sejenis) yang biasanya menggunakan periode yang sama, yang 
seharusnya Februari 2005 sebesar 10,2 persen naik menjadi menjadi 10,4 persen 
per Februari 2006. (kmb2


[Non-text portions of this message have been removed]



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Re: Selamat Kelahiran Putri mas Irwan

2006-08-20 Terurut Topik Donnie
Selamat datang ke dunia putri mas Irwank,
Semoga dunia menjadi lebih berwarna karenanya.. :D

Donnie

==
On 8/20/06, Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Selamat datang Khalisha...
 Selamat berbahagia mas Irwan sekeluarga...
 Semoga Allah meridhai Anda sekeluarga.

 - Original Message -
 From: irwank [EMAIL PROTECTED]
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Sent: Saturday, August 19, 2006 5:44 PM
 Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Selamat Kelahiran Putri mas Irwan


  Terima kasih untuk do'a rekan yang tulus.. Amien  ya Robbal 'Alaamin
  Sedikit tambahan/ralat, nama di bawah sebetulnya baru 'draft'..
  Setelah berdiskusi dengan keluarga dan beberapa teman, urutan namanya
  dibalik dan ejaan 'o' menjadi 'a': Khalishatuzzahra Asyrani..
 
  Saya pribadi ingin panggilannya Zahra.. tapi Istri saya ingin (ngotot?)
  panggilan
  nya Khalisha (asal katanya Kholishoh - murni/kemurnian?)..
  Well, cita rasa nama dari bahasa arab (dan Insya Allah Islami) dengan
 ejaan
  Indonesia.. :-p
 
  Wassalam,
 
  Irwan.K
 
  On 8/18/06, Chae [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
 Selamat ya Mas Irwan,
  
   Semoga ini menjadi suatu keberkahan dari sebuah amanh selalu:)
  
  
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com
 wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
   Ari Condro [EMAIL PROTECTED] wrote:
   
pagi ini dapat info dari mas irwank2k2
   
telah lahir putri ke-tiganya mas Irwan ...
   
persalinan normal
17 Agustus 2006.. jam 7:55 pagi
Asyrani Khalisatuzzahro
3.5kg, panjang 49cm.. cewek
  
 
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 
 



 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links









===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: nanya poligami, ada syarat ijin istri yg ada ?

2006-08-20 Terurut Topik Donnie
Jangan salah mbak Rani, penyakit jiwa itu bisa menular.  Ingat sekte
mataharinya jim jones (dan juga berbagai orang yang mengaku sebagai
utusan tuhan di dunia) digolongkan sebagai skizoprene yang kemudian
menulari jemaahnya sehingga mau disuruh bunuh diri semua.  Coba aja
anda bergaul selama sebulan dengan skizoprene di di RSJ tanpa adaa
kontak dengan dunia luar.  pasti deh muncul gejalanya

Salah satu ciri orang skizopren adalah salah suka dak nyambung kalo
diajak omong :D

donnie


On 8/21/06, rani_kirana123 [EMAIL PROTECTED] wrote:


 Allah Maha Besar.
 penyakit jiwa adalah tidak menular..

 Sinting sih belum..cuman Rogen = rodho gendheng :-)


 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Insan Rani berkata =
Penyakit Janoko yang tidak kunjung sembuh..ndak nyambung blas..
  ..mungkin ada sedikit sakit jiwanya si janoko ini..
 
  --
 
Jano ko mohon pencerahan =
 
Menarik sekali asumsi Insan Rani kepada Jano ko, oleh karena itu
 Jano ko mohon pencerahannya.
Mohon informasi parameter yang Insan Rani dalam berasumsiria
 terhadap jano-
ko, itu menggunakan parameter yang digunakan oleh Plato atau
 menggunakan parameter Islam ?
Apa kaitannya antara jiwa'' , ''soul'' dan ''spirit'', lalu
 dimana letak mind dan body ?
 
Yang terakhir, mohon dijelaskan pandangan semua agama terhadap
 soul, baik itu Agama Kristen, Agama Budha, Agama Hindu dan apa
 pendapat anda terhadap kalimat dibawah ini ?
 
in the name of God :They ask you about soul say that soul is
 secret of God and you are not given of science except too little
 
Monggo
 
salim.
 
 
 
 
 
  rani_kirana123 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Penyakit Janoko yang tidak kunjung sembuh..ndak nyambung blas..
  ..mungkin ada sedikit sakit jiwanya si janoko ini..
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
  
   Insan kina berkata :
   ijin tetangga sekitar juga perlu...
   40 ke kanan, 40 ke kiri, 40 ke depan dan 40 ke belakang
   soalnya jangan2 yang mau dijadiin istri, ternyata sudah ada yg
  punya...:))
   --
  
   Jano ko hanya ingin tahu jalan pikiran Insan Kinan aja,
  
   Insan Kinan setuju enggak dengan genocide yang dilakukan
  manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab terhadap Muslim dan
  Muslimah ?
  
   salim.
  
  
   Kinantaka kinantaka@ wrote:
   ijin tetangga sekitar juga perlu...
   40 ke kanan, 40 ke kiri, 40 ke depan dan 40 ke belakang
   soalnya jangan2 yang mau dijadiin istri, ternyata sudah ada yg
  punya...:))
  
 
 
 
 
 
   Send instant messages to your online friends
 http://uk.messenger.yahoo.com
 
  [Non-text portions of this message have been removed]
 







 ===
 Milis Wanita Muslimah
 Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
 Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
 ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
 Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
 Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

 This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
 Yahoo! Groups Links









===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/