[wanita-muslimah] Re: Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada Malaysia

2009-06-04 Terurut Topik herri.permana

Malaysia juga udah ngitung , bilapun terjadi perang yang terjadi adalah perang 
terbatas dengan menggunakan matra laut dan udara.Dan perang laut-udara era 
sekarang cuma bakal terjadi dalam hitungan menit/detik karena kan lebih 
bertumpu pada rudal.Sementara saat ini TNI AL tidak punya rudal anti kapal sama 
sekali.Rudal-rudal AL kita Exocet dan Harpoon udah lewat masa pakainya.Pesawat 
tempur Sukhoi pun belum dilengkapi senjata.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "sunny"  wrote:
>
> 
> Refleksi: Masyalloh! Sudah 36 kali kirim surat protes?  Ini artinya NKRI  
> dianggap nol . Hal ini dapat dimaklumi karena di Malayasia   terdapat ratusan 
> ribu  bahkan mungkin juga jutaan pekerja kasar dari NKRI.  Agaknya  dalam 
> pengertian mereka disana terhadap yang berpekerjaan kasar dari NKRI dianggap 
> berkedudukan rendah dalam  masyarakat dan oleh karena itu  ada istilah indon 
> yang bermakna negatif  dan oleh sebab itu pula nota protes  NKRI pun dianggap 
> sepele. 
> 
> 



[wanita-muslimah] Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada Malaysia

2009-06-04 Terurut Topik sunny

Refleksi: Masyalloh! Sudah 36 kali kirim surat protes?  Ini artinya NKRI  
dianggap nol . Hal ini dapat dimaklumi karena di Malayasia   terdapat ratusan 
ribu  bahkan mungkin juga jutaan pekerja kasar dari NKRI.  Agaknya  dalam 
pengertian mereka disana terhadap yang berpekerjaan kasar dari NKRI dianggap 
berkedudukan rendah dalam  masyarakat dan oleh karena itu  ada istilah indon 
yang bermakna negatif  dan oleh sebab itu pula nota protes  NKRI pun dianggap 
sepele. 


http://www.detiknews.com/read/2009/06/05/115327/1143236/10/deplu-kirim-nota-protes-ke-36-pada-malaysia

Jumat, 05/06/2009 11:53 WIB

Sengketa Ambalat

Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada Malaysia
Mega Putra Ratya - detikNews

Jakarta - Departemen Luar Negeri (Deplu) telah mengirim nota protes terkait 
sengketa di perairan Ambalat ke Malaysia. Nota protes ini tercatat ke-36 
kalinya sejak tahun 2003.

Juru Bicara Deplu, Teuku Faizasyah, mengatakan, nota protes ke Malaysia sudah 
disampaikan melalui perwakilan Indonesia di Kuala Lumpur pada Kamis 4 Juni 2009.

"Nota itu sebagai pembuktian registrasi protes kita yang sebelumnya sudah 35 
kali menyampaikan nota protes," kata Faiz, di Kantor Deplu, Jalan Pejambon, 
Jakarta Pusat, Jumat (5/6/2009).

Menurut dia, nota protes ini untuk penegasan bahwa Ambalat wilayah Indonesia. 
Nota protes ini juga sangat kuat untuk mengingatkan Malaysia mengenai wilayah 
kedaulatan dan hak kedaulatan Indonesia.

"Kemudian ini menjadi rujukan dalam perundingan mengenai penyelesaian masalah 
ini. Untuk Ambalat kita yakin posisi kita kuat. Kita siap berunding dan kita 
lebih percaya diri," ujar Faiz.

Ketika ditanya respons Malaysia, Faiz menjawab Malaysia juga sering mengajukan 
nota protes. "Tetapi kita sampaikan bahwa itu tidak benar," kata Faiz.



[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Deduksi-Induksi

2009-06-04 Terurut Topik Iman K.
Salam...

Kita sering sekali bicara 'sok canggih' , menganalisa sesuatu yang sebenarnya 
tidak kita pahami, baik didunia nyata maupun didunia maya. Didunia nyata, 
ketika kita masuk kedalam obrolan yang serius dan sedikit 'ngilmiah' , supaya 
kelihatan tidak kuno dan ketinggalan informasi, sering kita jumpai orang-orang 
berusaha menjawab segala sesuatu yang diobrolkan dengan maksud hanya supaya 
obrolan berimbang, masalah pemahaman tentang apa yang diobrolkan? Ahh. itu 
menjadi urusan nomor yang kesekian.

 

Sama dengan didunia nyata (offline) didunia maya juga kita banyak melihat hal 
yang serupa, perdebatan dimilist-milistnya yahoogroups tidak kalah ramainya 
dengan perdebatan yang terjadi didunia maya. Perbedaannya didunia maya atau 
milist-milist banyak sekali orang mengeluarkan pendapat dengan cara yang 
seenaknya saja "seenake dewe" yang sering boros dengan makian dan ejekan satu 
sama lain. 

Bicara bukan untuk mengeluarkan pendapat sesuai dengan apa yang sudah diketahui 
menurut referensi-referensi yang baik, tapi berbicara hanya untuk sekedar 
tampil berbeda dan ngeyel.

 

Sebenarnya untuk mengurangi penyakit eyel-eyelan itu, baik didunia maya ataupun 
didunia nyata tidaklah terlalu sulit jika kita mau sedikit saja meluangkan 
waktu kita untuk membaca referensi-referensi yang baik. Misalnya bagaimana cara 
untuk menguji apakah yang dibicarakan orang itu sifatnya adalah kebenaran umum 
atau khusus? Kesalahan umum atau khusus? Pernyataan umum atau pernyataan 
khusus. Dengan mengetahui sedikit tentang permasalahan seperti itu, maka akan 
semakin mudah bagi kita untuk 'ngobrol' dan berpendapat disemua tempat.

 

Bagi ilmu modern, untuk mendapatkan pengetahuan baru yang sekaligus untuk 
menguji apakah suatu pendapat itu hanya merupakan eyel-eyelan (asal 
berpendapat) belaka bisa dilakukan dengan dua cara :

 

Pertama dengan metode induksi, yaitu sebuah metode bagaimana cara melihat dan 
menyimpulkan suatu persoalan yang dimulai dari pernyataan yang bersifat 
khususnya menuju kepada pernyataan yang bersifat umum. Bagaimana membuat 
kesimpulan umum yang dihasilkan dari kasus-kasus yang bersifat individual.

 

Misalnya :

 

Emas dipanaskan akan memuai

Besi dipanaskan akan memuai

Seng dipanaskan akan memuai

Timah dipanaskan akan memuai

Platina dipanaskan akan memuai

Tembaga dipanaskan akan memuai

 

Maka secara umum bisa disimpulkan bahwa : Semua logam jika dipanaskan akan 
memuai.

 

Begitu seterusnya, melihat dan meneliti kasus-kasus khusus dari beberapa sample 
yang mempunyai sifat sejenis maka kemudian dibuat suatu kesimpulan umum. Metode 
ini dikenal sebagai metode yang paling praktis, karena untuk menyimpulkan bahwa 
semua logam jika dipanaskan akan memuai kita tidak perlu lagi meneliti semua 
jenis logam yang ada dialam semesta ini.

 

Kedua dengan metode deduksi, metode ini adalah kebalikan dari metode induksi 
yaitu dari pernyataan yang bersifat umum , menuju kesimpulan yang bersifat 
khusus.

 

Misalnya kita ambil dari contoh diatas :

 

Semua logam jika dipanaskan akan memuai.

Besi adalah logam.

Jadi besi jika dipanaskan akan memuai.

 

Selanjutanya mari kita perhatikan, ternyata dengan penalaran induktif kita bisa 
mendapatkan pengetahuan bahwa semua logam jika dipanaskan akan memuai. Dan 
ketika kita uji dengan penalaran deduktif maka kita akan mendapatkan 
pengetahuan baru yang lebih terpercaya lagi, bahwa besi jika dipanaskan akan 
memuai, meskipun kesimpulan ini kita dapatkan tidak melalui penelitian terlebih 
dahulu.

 

Kalau bisa dikatakan kelebihan, maka itulah kelebihan yang bisa kita dapatkan  
dengan mengunakan penalaran deduktif, akan lebih hemat biaya dan waktu untuk 
menyimpulkan suatu perkara.

Kalau kita teliti dalam contoh-contoh yang diajukan diatas maka kita bisa 
melihat betapa hubungan antara kedua metode itu sangat penting, bagaimana satu 
sama lain saling melengkapi dan mengisi.

 

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berangkat dari hal-hal yang bersifat 
khusus dan kemudian melakukan generalisasi secara umum. Sering menilai sesuatu 
itu berdasarkan kasus dan dampak-dampak khusus dari suatu persoalan untuk 
kemudian membuat pernyataan secara umum ( induksi) . Dan sekarang apakah 
kasus-kasus khusus itu bisa dijadikan suatu kesimpulan yang benar, kita bisa 
mengujinya lagi dengan metode deduksi sebagaimana hasil pengujian seperti 
contoh diatas.

 

Pengembangan pemikiran dan sekaligus pengetahuan sebaiknya menggunakan kedua 
metode tersebut secara beriringan dan teliti. Karena kalau hanya menggunakan 
satu metode saja, maka pemikiran dan pengetahuan kita akan berjalan lambat dan 
berbiaya tinggi.


Salam,


Iman K.
www.parapemikir.com


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Survei TI: DPR Lembaga Paling Korup

2009-06-04 Terurut Topik sunny
Refleksi :  Bukan aneh bin ajaib!  Namaya DPR.  DPR adalah kependekan  dari 
Dewan Penipu Rakyat.   Banyak orang ingin menjadi anggota dewan ini yang 
memberi rejeki haram. Perlombaan untuk menjadi anggota, orang memakai berbagai  
macam lambang,  baik surgawi maupun duniawi,  dari matahari, bintang, bulan, 
kerbau, pohon beringin,  padi. Tetai tidak ada yang seperti Ciociolino di 
Italia pada masa lalu.

 Untuk membiayai kampanye perlombaan mendapat kursi  pada dewan tsb  harus 
punya duit banyak, makin banyak duit dimiliki makin besar kesempatan untuk 
menjadi anggota.  Didorong oleh rejeki yang diperoleh bila menjadi anggota 
membuat banyak orang berhutang kepada bank mengadai rumah ada  pula yang 
menjual mobil dsb. untuk turut perobaan mendapat kursi. Akibatnya  bagi yang 
tidak berhasil  mendapat kursi  pembawa rejeki haram  DPR menderita gangguan 
jiwa dan malah ada pula yang bunuh diri.  

Keistimeaan dari dewan penipu ini ialah  duduk  isteri, gundik, anak, cucu, 
keponakan, adik, kakak, paman dsbnya, pendeknya keluarga dekat dari mereka yang 
sudah lama bercokol di arena kekuasaan. Jadi  pada dasarnya penipuan, korupsi 
dsbnya makin terkonsentrasi dan bersifat kekeluargaan. Kekuasaan negara menjadi 
seperti pada kerajaan-kerajaan feodal zaman bahula dengan warisan turun 
temurun, antara lain seperti  kerajaan Mojopahit.  Perbedaan kerajaan zaman 
bahula dan dan sekarang ada tetapi agaknya  tidak begitu signifikan, maka oleh 
karena itu tidak keliru  bila NKRI  disebut rezim Neo-Mojopahit. 

Keuntungan  dengan adanya neo-Mojopahit ini ialah bagi kaum berkuasa yang 
jumlahnya minoritas dan yang rugi ialah  rakyat mayoritas  teristimewa yang 
berada diluar lingkaran georgafis pusat kekuasaan. 


http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=8397

2009-06-04 
Survei TI: DPR Lembaga Paling Korup 


ANTARA/Widodo S Jusuf



Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia (TII) Teten Masduki 
(tengah) didampingi Ketua Badan Pengurus TII Todung Mulya Lubis (kanan) dan 
anggota Komisi III DPR Gayus Lumbuun memberikan keterangan saat peluncuran 
survei Baromoter Korupsi Global (BKG) di Jakarta, Rabu (3/6). 

[JAKARTA] Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menempati posisi pertama sebagai 
lembaga yang paling dipengaruhi korupsi. Posisi DPR lebih tinggi dibandingkan 
sejumlah institusi lain, seperti lembaga peradilan, kepolisian, dan partai 
politik.

Penilaian itu terungkap dari Barometer Korupsi Global (BKG) 2009, yakni survei 
tentang persepsi terkait korupsi. Pelaksana survei adalah Gallup International 
atas nama Transparency International (TI). 

Survei dilaksanakan terhadap 73.132 responden di 69 negara. Untuk Indonesia, 
survei dilakukan kepada 500 responden di Jakarta dan Surabaya, yaitu pada pada 
11 hingga 20 November 2008. 

Ketua Dewan Pengurus Transparency International Indonesia (TII) Todung Mulya 
Lubis mengungkapkan, lembaga yang dinilai korupsi masih itu-itu saja. Namun, 
publik memiliki persepsi positif terhadap upaya pemberantasan korupsi. 
Menurutnya, hal itu karena usaha gencar yang dilakukan Komisi Pemberantasan 
Korupsi (KPK).

"Lembaga-lembaga yang seharusnya melaksanakan kepentingan publik masih paling 
buruk dalam usaha pemberantasan korupsi," katanya di Jakarta, Rabu (3/6).

Survei menggunakan sistem penilaian dengan skala satu (tidak korup) sampai lima 
(sangat korup). Skor tertinggi didapatkan oleh DPR (4,4), disusul lembaga 
peradilan (4,1), partai politik (4,0), pegawai publik (4,0), sektor bisnis 
(3,2), dan media (2,3).

Sekretaris Jenderal TII Teten Masduki menyebutkan, DPR sebagai mesin korupsi, 
padahal keadaan DPR mencerminkan masyarakat Indonesia. "Pisau pemberantasan 
korupsi seharusnya mengarah ke sini. Kalau ke pemerintah daerah, artinya hanya 
mencari kambing hitam. Ukurannya lebih kecil," katanya.

Anggota Komisi III DPR Gayus Lumbuun mengaku dirinya menerima hasil survei TI 
itu. Dia mengakui, DPR berpeluang besar melakukan korupsi, karena memiliki 
fungsi anggaran (bujet). Tapi, menurutnya, korupsi bukan hanya tanggung jawab 
DPR, tapi juga seluruh masyarakat. "DPR memang patut diindikasikan lembaga yang 
korup. Mengapa dan bagaimana mengatasinya? Survei harus bermanfaat, tidak hanya 
diberikan, lalu selesai," ujarnya.

Marah

Dalam acara kemarin, Gayus sempat berdebat sengit dengan pengulas lainnya, 
yakni dosen filsafat Universitas Indonesia Rocky Gerung. Gayus mengaku 
keberatan saat Rocky menyebut DPR sebagai kacung rakyat. "Apa artinya kacung? 
Semua orang juga tahu. Anda tidak bersikap santun dengan mengatakan anggota DPR 
sebagai kacung," tukasnya.

Menanggapi itu, Rocky mengatakan, dia memiliki dasar akademis atas penyebutan 
istilah kacung. Istilah itu, tuturnya, lahir dari sistem demokrasi di Athena, 
Yunani, di mana parlemen adalah budak rakyat. "Bagaimana saya bisa bersikap 
santun, kalau Anda sebagai wakil saya, bersikap seperti itu?" ucapnya. 

Anggota Komisi II dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Agus Purnomo 
mengaku, wajar ji

[wanita-muslimah] Re: Neolib - bebas ?

2009-06-04 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Cape deh... 'kebebasan pemikiran batin' disandingkan dengan 'perilaku 
berlalu-lintas...' kenapa ya kok sulit nyambung?

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko  wrote:
>
> Embel :
> 
> Poin yang bagus Mia! "Dalam pemikiran batin nggak boleh konservatif,
> nggak boleh ada ada penghalang, kita harus bebas - karena pemikiran
> memang nggak bisa dikungkung."
> 
> ---
> 
> ko_jano :
> 
> E_mbel mungkin harus belajar mengerti bahwa orang lainpun punya pikiran 
> seperti e_mbel
> tersebut, yaitu juga ingin "bebas", nah supaya kebebasan e_mbel tidak 
> benturan dengan kebebasan orang lain, mangkanya e_mbel dan orang lain harus 
> belajar untuk sepakat untuk tidak bebas mutlak, jadi masing - masing harus 
> mengurangi kebebasannya untuk hidup bersama dan bermasyarakat.
> 
> Contoh  yang anak TK bisa memahami :
> 
> Si e_mble lagi naik motor diperempatan jalan harus mengurangi kebebasannya 
> dengan jalan berhenti karena lampu Traffic lights (also known as traffic 
> signals, stop 
> lights, traffic lamps) berwarna merah dan
> mempersilahkan pihak yang lain yang naik motor atau mobil untuk jalan
> karena lampu Traffic lights-nya sudah berwarna hijau.
> 
> Seandainya si e_mbel hanya mendewakan kebebasannya dan sakenak dhewe
> dan tetap jalan pada saat Traffic LIghts berwarna merah maka yang
> terjadi adalah benturan / tabrakan kebebasan dengan pihak yang lain.
> 
> Demikian
> 
> -o0o- 
> 
> 
> 
> --- On Fri, 5/6/09, eyang_mbelgedes  wrote:
> 
> From: eyang_mbelgedes 
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Neolib
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Date: Friday, 5 June, 2009, 8:42 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   
>   Poin yang bagus Mia! "Dalam pemikiran batin nggak boleh konservatif, 
> nggak boleh ada ada penghalang, kita harus bebas - karena pemikiran memang 
> nggak bisa dikungkung." 
> 
> 
> 
> Ini sangat mencerahkan, encouraging dan mencerdaskan. Sebaliknya, kalau 
> urusan batin harus didikte oleh 'larangan-larangan' , hasilnya adalah 
> 'ketakutan massal'.  
> 
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Mia"  wrote:
> 
> >
> 
> > Seingatku suka baca di buku ulasan2 sejarah, bahwa perubahan selalu datang 
> > dari lapisan middle class.  Dan ingat, seperti mba Herni bilang, kelas 
> > menengah itu bukan cuma level ekonomi, tapi juga yang berorientasi ke masa 
> > depan.  
> 
> > 
> 
> > Pak Ariel, kupikir kelas menengah adalah demarkasi populasi yang bisa 
> > diidentifikasi dengan kriteria2 tertentu.  Sedangkan pemikiran konservatif 
> > dan liberal adalah nuansa pemikiran/filosofi, adapun kelas menengah yang 
> > berkembang bisa saja jadi cenderung konservatif, seperti yang ditenggarai 
> > mba Herni.  
> 
> > 
> 
> > Pak Ariel bilang kelas menengah mestinya mampu menciptakan kubu sendiri 
> > yang independen, yang bukan konservatif- fundamentalis atau liberal itu, 
> > mungkin maksudnya progressif.  Kelas menengah adalah populasi yang 
> > teridentifikasi, sedangkan progressif menunjukkan aksi perubahan.
> 
> > 
> 
> > Nah perubahan dalam pemikiran keagamaan (kita lagi ngomongin pemikiran 
> > keagamaan kan?), bisa saja ke arah konservatif bisa saja liberal.
> 
> > 
> 
> > Menurut pengertian saya, conservatism dalam pemikiran/filosofi agama itu 
> > nggak pernah menyehatkan, karena agama pada intinya adalah urusan batin 
> > atau urusan akhirat, menurut orang agamis, atau urusan psikologis menurut 
> > orang sekuler.  Dalam pemikiran batin nggak boleh konservatif, nggak boleh 
> > ada ada penghalang, kita harus bebas - karena pemikiran memang nggak bisa 
> > dikungkung. Dalam sufism ini disebut tindakan 'pengosongan' , dan setelah 
> > itu 'diisi' lagi.
> 
> > 
> 
> > Jadi semangat batin agama itu liberal yang bertujuan membebaskan batin 
> > kita, mental kita mesti abundant - namun dalam mengadakan aksi perubahan 
> > kita kudu progressif dan prudent, karena dunia fisik kita memang terbatas 
> > kok.  
> 
> > 
> 
> > Mba Herni, kelompok liberal yang deket dengan elit itu mungkin di 
> > perkotaan.  Tapi menurut catatan saya ke beberapa daerah pedalaman yang 
> > kemiskinannya ekstrim menurut ukuran perkotaan dan nyaris nggak tersentuh 
> > modernisasi, makin 'liberal' pemahaman agamanya. 
> 
> > 
> 
> > salam
> 
> > Mia
> 
> > 
> 
> > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "herri.permana"  
> > wrote:
> 
> > >
> 
> > > 
> 
> > > Middle class people sebenarnya kebanyakan lebih suka kemapanan / status 
> > > quo daripada perubahan.Justru middle class people adalah
> 
> > > orang yang paling acuh dengan keadaan sekitar KECUALI itu mengusik
> 
> > > dirinya.
> 
> > > 
> 
> > > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "ariel"  wrote:
> 
> > > >
> 
> > > > 
> 
> > > > saya masih percaya middle class people akan menjadi motor perubahan, 
> > > > karena mereka terdiri dari individu yg dinamis tidak jumud dan tidak 
> > > > berada di awang2. tren saat ini terjadi pertentangan pemikiran antara 
> > > > konservatif & liberal, middle class yan

Re: [wanita-muslimah] Re: ( ULANGAN REVISI ) NEO-LIB KWIK KIAN GIE - P E

2009-06-04 Terurut Topik jano ko
E_mbel :

"wanita disuruh tutup aurat (jilbab) eh masih ikut2an budaya asing... 
misalnya." 

---

ko_jano :

Kalau tidak salah Pithecanthropus erectus Javanicus yang katanya mbahnya orang 
jawa itu hanya memakai "cawat", nah pertanyaannya adalah, kalau sekarang si 
e_mbel itu memakai celana panjang itu ikut-ikutan budaya mana ?
Kalau si e_mble berpegang teguh kepada pendapatnya tersebut berarti e_mbel 
harus mengikuti PE tersebut.

Salam dicerahkan

-o0o-



--- On Fri, 5/6/09, eyang_mbelgedes  wrote:

From: eyang_mbelgedes 
Subject: [wanita-muslimah] Re: ( ULANGAN REVISI ) NEO-LIB KWIK KIAN GIE
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Friday, 5 June, 2009, 8:31 AM
















  
  "wanita disuruh tutup aurat (jilbab) eh masih ikut2an budaya asing... 
misalnya." 



Yang ikut-ikutan budaya asing itu pakai jilbab atau tanpa jilbab, Is?




 

  




 

















  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



[?? Probable Spam] [wanita-muslimah] Re: ( ULANGAN REVISI ) NEO-LIB KWIK KIAN GIE

2009-06-04 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Nah betul ini: top markotop! Kalau yang dijilbabi hati, ndak perlu ditampilkan 
di permukaan. Ndak perlu juga ditandai secara politik, melalui partai, apalagi 
melalui undang-undang. Cukup secara batin saja: hanya diri sendiri dan Gusti 
Allah yang tau. Ndak perlu pamer kalau dirinya saleh. Ndak harus ditandai 
dengan jidat hitam, janggut, celana congklang, kupluk, surban, jilbab yang 
semuanya itu ragawi belaka (bukan batiniah).  

(ndak harus sama dengan 'tidak harus', tapi tidak sama dengan  'harus tidak' 
yang artinya 'dilarang').  

Sip ini...

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Abdul Mu'iz  wrote:
>
> sebenarnya perintah menjaga aurat itu tidak hanya perempuan, lelaki juga. 
> Soal jilbab yang paling berat adalah menjilbabi hati.
> 
> Salam
> Abdul Mu'iz
> 
> At 01:31 AM 6/5/2009 +, you wrote:
> 
> 
> >"wanita disuruh tutup aurat (jilbab) eh masih ikut2an budaya asing... 
> >misalnya."
> >
> >Yang ikut-ikutan budaya asing itu pakai jilbab atau tanpa jilbab, Is?
> >
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>




Re: [wanita-muslimah] Re: Neolib - bebas ?

2009-06-04 Terurut Topik jano ko
Embel :

Poin yang bagus Mia! "Dalam pemikiran batin nggak boleh konservatif,
nggak boleh ada ada penghalang, kita harus bebas - karena pemikiran
memang nggak bisa dikungkung."

---

ko_jano :

E_mbel mungkin harus belajar mengerti bahwa orang lainpun punya pikiran seperti 
e_mbel
tersebut, yaitu juga ingin "bebas", nah supaya kebebasan e_mbel tidak benturan 
dengan kebebasan orang lain, mangkanya e_mbel dan orang lain harus belajar 
untuk sepakat untuk tidak bebas mutlak, jadi masing - masing harus mengurangi 
kebebasannya untuk hidup bersama dan bermasyarakat.

Contoh  yang anak TK bisa memahami :

Si e_mble lagi naik motor diperempatan jalan harus mengurangi kebebasannya 
dengan jalan berhenti karena lampu Traffic lights (also known as traffic 
signals, stop 
lights, traffic lamps) berwarna merah dan
mempersilahkan pihak yang lain yang naik motor atau mobil untuk jalan
karena lampu Traffic lights-nya sudah berwarna hijau.

Seandainya si e_mbel hanya mendewakan kebebasannya dan sakenak dhewe
dan tetap jalan pada saat Traffic LIghts berwarna merah maka yang
terjadi adalah benturan / tabrakan kebebasan dengan pihak yang lain.

Demikian

-o0o- 



--- On Fri, 5/6/09, eyang_mbelgedes  wrote:

From: eyang_mbelgedes 
Subject: [wanita-muslimah] Re: Neolib
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Friday, 5 June, 2009, 8:42 AM
















  
  Poin yang bagus Mia! "Dalam pemikiran batin nggak boleh konservatif, 
nggak boleh ada ada penghalang, kita harus bebas - karena pemikiran memang 
nggak bisa dikungkung." 



Ini sangat mencerahkan, encouraging dan mencerdaskan. Sebaliknya, kalau urusan 
batin harus didikte oleh 'larangan-larangan' , hasilnya adalah 'ketakutan 
massal'.  



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Mia"  wrote:

>

> Seingatku suka baca di buku ulasan2 sejarah, bahwa perubahan selalu datang 
> dari lapisan middle class.  Dan ingat, seperti mba Herni bilang, kelas 
> menengah itu bukan cuma level ekonomi, tapi juga yang berorientasi ke masa 
> depan.  

> 

> Pak Ariel, kupikir kelas menengah adalah demarkasi populasi yang bisa 
> diidentifikasi dengan kriteria2 tertentu.  Sedangkan pemikiran konservatif 
> dan liberal adalah nuansa pemikiran/filosofi, adapun kelas menengah yang 
> berkembang bisa saja jadi cenderung konservatif, seperti yang ditenggarai mba 
> Herni.  

> 

> Pak Ariel bilang kelas menengah mestinya mampu menciptakan kubu sendiri yang 
> independen, yang bukan konservatif- fundamentalis atau liberal itu, mungkin 
> maksudnya progressif.  Kelas menengah adalah populasi yang teridentifikasi, 
> sedangkan progressif menunjukkan aksi perubahan.

> 

> Nah perubahan dalam pemikiran keagamaan (kita lagi ngomongin pemikiran 
> keagamaan kan?), bisa saja ke arah konservatif bisa saja liberal.

> 

> Menurut pengertian saya, conservatism dalam pemikiran/filosofi agama itu 
> nggak pernah menyehatkan, karena agama pada intinya adalah urusan batin atau 
> urusan akhirat, menurut orang agamis, atau urusan psikologis menurut orang 
> sekuler.  Dalam pemikiran batin nggak boleh konservatif, nggak boleh ada ada 
> penghalang, kita harus bebas - karena pemikiran memang nggak bisa dikungkung. 
> Dalam sufism ini disebut tindakan 'pengosongan' , dan setelah itu 'diisi' 
> lagi.

> 

> Jadi semangat batin agama itu liberal yang bertujuan membebaskan batin kita, 
> mental kita mesti abundant - namun dalam mengadakan aksi perubahan kita kudu 
> progressif dan prudent, karena dunia fisik kita memang terbatas kok.  

> 

> Mba Herni, kelompok liberal yang deket dengan elit itu mungkin di perkotaan.  
> Tapi menurut catatan saya ke beberapa daerah pedalaman yang kemiskinannya 
> ekstrim menurut ukuran perkotaan dan nyaris nggak tersentuh modernisasi, 
> makin 'liberal' pemahaman agamanya. 

> 

> salam

> Mia

> 

> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "herri.permana"  
> wrote:

> >

> > 

> > Middle class people sebenarnya kebanyakan lebih suka kemapanan / status quo 
> > daripada perubahan.Justru middle class people adalah

> > orang yang paling acuh dengan keadaan sekitar KECUALI itu mengusik

> > dirinya.

> > 

> > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "ariel"  wrote:

> > >

> > > 

> > > saya masih percaya middle class people akan menjadi motor perubahan, 
> > > karena mereka terdiri dari individu yg dinamis tidak jumud dan tidak 
> > > berada di awang2. tren saat ini terjadi pertentangan pemikiran antara 
> > > konservatif & liberal, middle class yang dinamis merupakan pasar 
> > > potensial bagi ke dua kubu tsb. semestinya middle class mampu menciptakan 
> > > kubu tersendiri yg independen, mungkin dibutuhkan lebih banyak tipe 
> > > indvidu seperti mbak Herni untuk mewujudkan ini :-) 

> > > 

> > > middle class ini kelak dapat menjadi sumber daya untuk membentuk civil 
> > > society pada bidang politik dan profesional militer pada bidang 
> > > pertahanan. sayang saat ini belum ada political will dari pemerintah 
> > > untuk membentuk 

[wanita-muslimah] Re: Fwd: [mediacare] tiga Mallarangeng

2009-06-04 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Menarik sekali tulisan Umi Lasminah ini: nada tulisannya terdengar sangat 
'sirik' terhadap keberhasilan Trio-Macan (Mallarangeng Cantik) ini. Apakah 
sebelumnya antara Umi dan Trio-Macan pernah terjalin sebuah hubungan yang 
kandas atau kompetisi lahan ekonomi?

Menarik untuk diteropong...  

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Hongaria Cantik  
wrote:
>
> -- Forwarded message --
> From: umi lasminah 
> Date: 2009/6/3
> Subject: [mediacare] tiga Mallarangeng
> To: mediac...@yahoogroups.com
> 
> 
> 
> 
> 
> Mafiaceli mendapatkan tempat untuk dipraktekkan secara tepat.
> 
> Celi= Rizal Mallarangeng. Anto=andi malarangeng Choel= Zulkarnain
> Malarangeng
> 
> Celi datang dengan bekal ilmu segudang. Di dalamnya dia menyimpan setumpuk
> rencana. Pada saat dia kembali ke Indonesia, angin politik tengah berubah.
> Soeharto telah jatuh, reformasi tengah melanda negeri. Celi muda tentu bukan
> yang dulu lagi. Delapan tahun menghabiskan masa studi di Amerika, Celi telah
> berubah. Dia bukan lagi Celi sebagaimana kenangan para dosennya di UGM
> seperti Arief Budiman dan Ashari Hadi. Dia juga bukan Celi yang begitu
> bersemangat ingin memiliki buku Mao Ze Dong sehingga temannya memberi satu
> kopian pada masa-masa sulit studi S1 nya di UGM pada tahun 80-an. Celi
> adalah seorang mahasiswa sejati. Dia tahu betul apa artinya menjadi dewasa.
> Baginya, tidak punya hati bila pada usia di bawah tiga puluh tidak menjadi
> sosialis. Tetapi tidak punya otak bila usia sudah di atas kepala tiga tetapi
> masih sosialis. Hidup perlu realistis. Di Ohio State University, Celi
> menemukan jawabannya. Menjadi Liberal di tengah dunia yang unipolar ini
> adalah satu-satunya pilihan. Untuk kenyangnya perut, untuk tentramnya hati
> dan tentu saja untuk berkuasanya otak. Celi, mahasiswa Sosialis UGM, pulang
> dari Amerika sebagai seorang neoliberal pro kapitalis.
> 
> Empat tahun sebelum mendirikan Freedom Institute, Celi telah memberikan
> isyarat dari Amerika sana tentang bagaimana dia mengagumi pikiran Niccolo
> Machiaveli lewat artikelnya di Kompas pada 6 Oktober 1997. Disitu Celi
> menulis, "……Dengan kata lain, ajaran Machiavelli misalnya, Sang Penguasa,
> dalam mempertahankan kekuasaannya, harus berbohong, menipu, menindas
> haruslah dimengerti bukan sebagai "nasehat politik" dalam pengertian yang
> umum. Ia adalah sebuah pernyataan faktual bahwa dunia kekuasaan memang tidak
> semurni dunia mitologi surgawi jaman pra-Renaisans. Dunia kekuasaan,
> sebagaimana adanya, adalah sebuah dunia yang penuh intrik, kekejian, ambisi,
> dan ketololan". Ya, 12 tahun yang silam, pada saat mematangkan konsep
> neoliberalismenya, Celi memahami politik sebagai dunia kekuasaan yang yang
> penuh intrik, kekejian, ambisi dan ketololan. Tentunya sebelum kembali ke
> Indonesia, Celi telah menyiapkan diri untuk mengakali dunia kekuasaan yang
> digambarkannya sesuai konsep pemikiran Machiavelli tersebut. Dan Realitas
> dunia Celi yang kejam mengajarkan,dia harus lebih cepat dalam adu intrik,
> dia harus lebih keji terhadap lawan, dia harus sangat ambisius dan tentu
> saja dia harus bisa menjadikan politik sebagai parade ketololan. Dalam dunia
> kekuasaan, Etika akan menjadi sesuatu yang sangat langka. Celi sangat
> percaya dengan itu.
> 
> Sebenarnya Celi bukan lahir dari keluarga sembarangan, Kakeknya , Andi
> Patoppoi adalah mantan Bupati di Grobogan. Sedangkan ayahnya, adalah
> walikota Pare-Pare pada tahun 1968 dan kemudian meninggal karena jantung
> tahun 1976. Jadi sebenarnya, untuk berkiprah dalam politik, Celi sebenarnya
> sudah punya modal dari awal. Setidaknya dia tahu apa yang dikerjakan oleh
> Kakek dan Bapaknya dalam dunia yang penuh intrik, keji, ambisius dan penuh
> ketololan itu.
> 
> Pada saat kembali ke Indonesia, sebenarnya Celi belum memiliki jaringan yang
> cukup untuk mempraktekkan ilmunya yang kelak kita kenal sebagai Mafiacelli.
> Pasca reformasi, satu-satunya petunjuk keberadaan keluarganya dalam
> percaturan politik nasional adalah keberadaan saudaranya Anto sebagai
> pengamat politik. Kebetulan Anto lebih dahulu pulang dari Amerika dibanding
> Celi. Untunglah Celi tidak perlu menunggu lama untuk berkiprah di Jakarta.
> Dia bertemu dengan Aburizal Bakrie. Ical sepertinya melihat Celi sebagai
> anak muda penuh talenta. Celi melihat Ical seperti orang tolol yang ingin
> tampak besar dengan nama belakang keluarga. Praktek pertama politik,
> Mafiaceli, manfaatkanlah ketololan orang dengan sebesar-besarnya untuk
> kepentingan diri sendiri. Celi mengajukan proposal mendirikan sebuah lembaga
> swadaya masyarakat yang ingin mengembangkan pikiran liberal di Indonesia.
> Sebagai umpan ketololan, Celi mengiming-imingi Ical dengan kebesaran nama
> bapaknya yang akan diangkat setiap tahun. Maka jadilah Freedom Institute
> dengan penghargaan tahunan Achmad Bakrie Award. Ical merasa terpandang, Celi
> dapat lahan penghidupan. Imbalannya dana yang besar dari Ical untuk Freedom
> Institute plus satu unit tempat tinggal di Aparte

Re: [?? Probable Spam] [wanita-muslimah] Re: ( ULANGAN REVISI ) NEO-LIB KWIK KIAN GIE

2009-06-04 Terurut Topik Abdul Mu'iz
sebenarnya perintah menjaga aurat itu tidak hanya perempuan, lelaki juga. 
Soal jilbab yang paling berat adalah menjilbabi hati.

Salam
Abdul Mu'iz

At 01:31 AM 6/5/2009 +, you wrote:


>"wanita disuruh tutup aurat (jilbab) eh masih ikut2an budaya asing... 
>misalnya."
>
>Yang ikut-ikutan budaya asing itu pakai jilbab atau tanpa jilbab, Is?
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Neolib

2009-06-04 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Poin yang bagus Mia! "Dalam pemikiran batin nggak boleh konservatif, nggak 
boleh ada ada penghalang, kita harus bebas - karena pemikiran memang nggak bisa 
dikungkung." 

Ini sangat mencerahkan, encouraging dan mencerdaskan. Sebaliknya, kalau urusan 
batin harus didikte oleh 'larangan-larangan', hasilnya adalah 'ketakutan 
massal'.  

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia"  wrote:
>
> Seingatku suka baca di buku ulasan2 sejarah, bahwa perubahan selalu datang 
> dari lapisan middle class.  Dan ingat, seperti mba Herni bilang, kelas 
> menengah itu bukan cuma level ekonomi, tapi juga yang berorientasi ke masa 
> depan.  
> 
> Pak Ariel, kupikir kelas menengah adalah demarkasi populasi yang bisa 
> diidentifikasi dengan kriteria2 tertentu.  Sedangkan pemikiran konservatif 
> dan liberal adalah nuansa pemikiran/filosofi, adapun kelas menengah yang 
> berkembang bisa saja jadi cenderung konservatif, seperti yang ditenggarai mba 
> Herni.  
> 
> Pak Ariel bilang kelas menengah mestinya mampu menciptakan kubu sendiri yang 
> independen, yang bukan konservatif-fundamentalis atau liberal itu, mungkin 
> maksudnya progressif.  Kelas menengah adalah populasi yang teridentifikasi, 
> sedangkan progressif menunjukkan aksi perubahan.
> 
> Nah perubahan dalam pemikiran keagamaan (kita lagi ngomongin pemikiran 
> keagamaan kan?), bisa saja ke arah konservatif bisa saja liberal.
> 
> Menurut pengertian saya, conservatism dalam pemikiran/filosofi agama itu 
> nggak pernah menyehatkan, karena agama pada intinya adalah urusan batin atau 
> urusan akhirat, menurut orang agamis, atau urusan psikologis menurut orang 
> sekuler.  Dalam pemikiran batin nggak boleh konservatif, nggak boleh ada ada 
> penghalang, kita harus bebas - karena pemikiran memang nggak bisa dikungkung. 
> Dalam sufism ini disebut tindakan 'pengosongan' , dan setelah itu 'diisi' 
> lagi.
> 
> Jadi semangat batin agama itu liberal yang bertujuan membebaskan batin kita, 
> mental kita mesti abundant - namun dalam mengadakan aksi perubahan kita kudu 
> progressif dan prudent, karena dunia fisik kita memang terbatas kok.  
> 
> Mba Herni, kelompok liberal yang deket dengan elit itu mungkin di perkotaan.  
> Tapi menurut catatan saya ke beberapa daerah pedalaman yang kemiskinannya 
> ekstrim menurut ukuran perkotaan dan nyaris nggak tersentuh modernisasi, 
> makin 'liberal' pemahaman agamanya. 
> 
> salam
> Mia
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "herri.permana"  
> wrote:
> >
> > 
> > Middle class people sebenarnya kebanyakan lebih suka kemapanan / status quo 
> > daripada perubahan.Justru middle class people adalah
> > orang yang paling acuh dengan keadaan sekitar KECUALI itu mengusik
> > dirinya.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ariel"  wrote:
> > >
> > > 
> > > saya masih percaya middle class people akan menjadi motor perubahan, 
> > > karena mereka terdiri dari individu yg dinamis tidak jumud dan tidak 
> > > berada di awang2. tren saat ini terjadi pertentangan pemikiran antara 
> > > konservatif & liberal, middle class yang dinamis merupakan pasar 
> > > potensial bagi ke dua kubu tsb. semestinya middle class mampu menciptakan 
> > > kubu tersendiri yg independen, mungkin dibutuhkan lebih banyak tipe 
> > > indvidu seperti mbak Herni untuk mewujudkan ini :-) 
> > > 
> > > middle class ini kelak dapat menjadi sumber daya untuk membentuk civil 
> > > society pada bidang politik dan profesional militer pada bidang 
> > > pertahanan. sayang saat ini belum ada political will dari pemerintah 
> > > untuk membentuk middle class secara kontinyu, buktinya anggaran 
> > > pendidikan saja masih dibawah 20% :(
> > > 
> > > pks sebenarnya memenuhi kriteria sebagai parpol yang dapat membantu 
> > > terciptanya civil society (kalau mereka mampu memanage unsur 
> > > fundamentalis :-)), sayangnya mereka terkooptasi oleh kekuasaan, dan 
> > > menggunakan cara2 pragmatis seperti jilbab untuk mencapai tujuan tsb, 
> > > sehingga bertolak belakang dengan semboyan bersih & profesional.
> > > 
> > > eniwei jika dilihat bahwa iklim politik kita yang baru tumbuh 10 tahun 
> > > yang lalu, menurut saya indonesia tidak terlihat mengecewakan, setidaknya 
> > > dibandingkan dengan negera2 tetangga :-)
> > > 
> > > salam,
> > > -ariel-
> > > 
> > >
> >
>




[wanita-muslimah] Re: ( ULANGAN REVISI ) NEO-LIB KWIK KIAN GIE

2009-06-04 Terurut Topik eyang_mbelgedes
"wanita disuruh tutup aurat (jilbab) eh masih ikut2an budaya asing... 
misalnya." 

Yang ikut-ikutan budaya asing itu pakai jilbab atau tanpa jilbab, Is?








Re: [wanita-muslimah] Re: Neolib

2009-06-04 Terurut Topik jano ko
Nah perubahan dalam pemikiran keagamaan (kita lagi ngomongin pemikiran 
keagamaan kan?), bisa saja ke arah konservatif bisa saja liberal.
 
---
 
ko_jano :
 
Para PEMIKIR MANDIRI adalah motor penggerak perubahan jaman, bukan para pemikir 
karbitan dan pemikir imitasi.
 
Chao.
 
-o0o-

--- On Thu, 4/6/09, Mia  wrote:


From: Mia 
Subject: [wanita-muslimah] Re: Neolib
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, 4 June, 2009, 7:36 PM








Seingatku suka baca di buku ulasan2 sejarah, bahwa perubahan selalu datang dari 
lapisan middle class. Dan ingat, seperti mba Herni bilang, kelas menengah itu 
bukan cuma level ekonomi, tapi juga yang berorientasi ke masa depan. 

Pak Ariel, kupikir kelas menengah adalah demarkasi populasi yang bisa 
diidentifikasi dengan kriteria2 tertentu. Sedangkan pemikiran konservatif dan 
liberal adalah nuansa pemikiran/filosofi, adapun kelas menengah yang berkembang 
bisa saja jadi cenderung konservatif, seperti yang ditenggarai mba Herni. 

Pak Ariel bilang kelas menengah mestinya mampu menciptakan kubu sendiri yang 
independen, yang bukan konservatif- fundamentalis atau liberal itu, mungkin 
maksudnya progressif. Kelas menengah adalah populasi yang teridentifikasi, 
sedangkan progressif menunjukkan aksi perubahan.

Nah perubahan dalam pemikiran keagamaan (kita lagi ngomongin pemikiran 
keagamaan kan?), bisa saja ke arah konservatif bisa saja liberal.

Menurut pengertian saya, conservatism dalam pemikiran/filosofi agama itu nggak 
pernah menyehatkan, karena agama pada intinya adalah urusan batin atau urusan 
akhirat, menurut orang agamis, atau urusan psikologis menurut orang sekuler. 
Dalam pemikiran batin nggak boleh konservatif, nggak boleh ada ada penghalang, 
kita harus bebas - karena pemikiran memang nggak bisa dikungkung. Dalam sufism 
ini disebut tindakan 'pengosongan' , dan setelah itu 'diisi' lagi.

Jadi semangat batin agama itu liberal yang bertujuan membebaskan batin kita, 
mental kita mesti abundant - namun dalam mengadakan aksi perubahan kita kudu 
progressif dan prudent, karena dunia fisik kita memang terbatas kok. 

Mba Herni, kelompok liberal yang deket dengan elit itu mungkin di perkotaan. 
Tapi menurut catatan saya ke beberapa daerah pedalaman yang kemiskinannya 
ekstrim menurut ukuran perkotaan dan nyaris nggak tersentuh modernisasi, makin 
'liberal' pemahaman agamanya. 

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "herri.permana"  
wrote:
>
> 
> Middle class people sebenarnya kebanyakan lebih suka kemapanan / status quo 
> daripada perubahan.Justru middle class people adalah
> orang yang paling acuh dengan keadaan sekitar KECUALI itu mengusik
> dirinya.
> 
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "ariel"  wrote:
> >
> > 
> > saya masih percaya middle class people akan menjadi motor perubahan, karena 
> > mereka terdiri dari individu yg dinamis tidak jumud dan tidak berada di 
> > awang2. tren saat ini terjadi pertentangan pemikiran antara konservatif & 
> > liberal, middle class yang dinamis merupakan pasar potensial bagi ke dua 
> > kubu tsb. semestinya middle class mampu menciptakan kubu tersendiri yg 
> > independen, mungkin dibutuhkan lebih banyak tipe indvidu seperti mbak Herni 
> > untuk mewujudkan ini :-) 
> > 
> > middle class ini kelak dapat menjadi sumber daya untuk membentuk civil 
> > society pada bidang politik dan profesional militer pada bidang pertahanan. 
> > sayang saat ini belum ada political will dari pemerintah untuk membentuk 
> > middle class secara kontinyu, buktinya anggaran pendidikan saja masih 
> > dibawah 20% :(
> > 
> > pks sebenarnya memenuhi kriteria sebagai parpol yang dapat membantu 
> > terciptanya civil society (kalau mereka mampu memanage unsur fundamentalis 
> > :-)), sayangnya mereka terkooptasi oleh kekuasaan, dan menggunakan cara2 
> > pragmatis seperti jilbab untuk mencapai tujuan tsb, sehingga bertolak 
> > belakang dengan semboyan bersih & profesional.
> > 
> > eniwei jika dilihat bahwa iklim politik kita yang baru tumbuh 10 tahun yang 
> > lalu, menurut saya indonesia tidak terlihat mengecewakan, setidaknya 
> > dibandingkan dengan negera2 tetangga :-)
> > 
> > salam,
> > -ariel-
> > 
> >
>

















  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Neolib

2009-06-04 Terurut Topik ariel


jadi agak rancu ya, saya mencampur antara populasi dengan aksi, klo di 
accounting hal ini dapat berakibat mismatch hehe..
sebenarnya saya lebih membahas pada segi sospol tapi tampaknya hal tsb  memang 
tidak bisa dilepaskan dari agama or agama yg tidak bisa lepas dari sospol ?! 
:-) tap dakwah filsafat agama yg dibawakan mbak Mia cukup mencerahkan bagi 
saya.. :-) 

salam,
-ariel-  
 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Mia"  wrote:
>
> Seingatku suka baca di buku ulasan2 sejarah, bahwa perubahan selalu datang 
> dari lapisan middle class.  Dan ingat, seperti mba Herni bilang, kelas 
> menengah itu bukan cuma level ekonomi, tapi juga yang berorientasi ke masa 
> depan.  
> 
> Pak Ariel, kupikir kelas menengah adalah demarkasi populasi yang bisa 
> diidentifikasi dengan kriteria2 tertentu.  Sedangkan pemikiran konservatif 
> dan liberal adalah nuansa pemikiran/filosofi, adapun kelas menengah yang 
> berkembang bisa saja jadi cenderung konservatif, seperti yang ditenggarai mba 
> Herni.  
> 
> Pak Ariel bilang kelas menengah mestinya mampu menciptakan kubu sendiri yang 
> independen, yang bukan konservatif-fundamentalis atau liberal itu, mungkin 
> maksudnya progressif.  Kelas menengah adalah populasi yang teridentifikasi, 
> sedangkan progressif menunjukkan aksi perubahan.
> 
> Nah perubahan dalam pemikiran keagamaan (kita lagi ngomongin pemikiran 
> keagamaan kan?), bisa saja ke arah konservatif bisa saja liberal.
> 
> Menurut pengertian saya, conservatism dalam pemikiran/filosofi agama itu 
> nggak pernah menyehatkan, karena agama pada intinya adalah urusan batin atau 
> urusan akhirat, menurut orang agamis, atau urusan psikologis menurut orang 
> sekuler.  Dalam pemikiran batin nggak boleh konservatif, nggak boleh ada ada 
> penghalang, kita harus bebas - karena pemikiran memang nggak bisa dikungkung. 
> Dalam sufism ini disebut tindakan 'pengosongan' , dan setelah itu 'diisi' 
> lagi.
> 
> Jadi semangat batin agama itu liberal yang bertujuan membebaskan batin kita, 
> mental kita mesti abundant - namun dalam mengadakan aksi perubahan kita kudu 
> progressif dan prudent, karena dunia fisik kita memang terbatas kok.  
> 
> Mba Herni, kelompok liberal yang deket dengan elit itu mungkin di perkotaan.  
> Tapi menurut catatan saya ke beberapa daerah pedalaman yang kemiskinannya 
> ekstrim menurut ukuran perkotaan dan nyaris nggak tersentuh modernisasi, 
> makin 'liberal' pemahaman agamanya. 
> 
> salam
> Mia
> 




Re: [wanita-muslimah] DPR Siap Setujui Perang di Ambalat

2009-06-04 Terurut Topik jano ko
Bung Sunny :

Refleksi: Bagus kalau terjadi perang, sebab banyak keuntungannya. Untuk
keperluan peprangan harus beli perlengkapan perang dari luarnegeri dan
pembelian adalah kesempatan besar untuk memperkaya diri. Harga
pembelian dinaikan (mark-up) seperti yang biasa dilakukan atau kalau
malu-malu kucing cukup dengan kick-back secara diam-diam pun boleh.
Nomploklah berkat rejeki.

---

ko_jano :

Kalau menurut Pembukaan UUD 1945, kita diamanatkan untuk turut serta 
menciptakan perdamaian dunia, jadi perang bukan solusi, diplomasi adalah solusi.
Bangsa Indonesia tidak harus terjebak berperang dengan saudaranya sendiri.

Salam damai.

-o0o-





--- On Fri, 5/6/09, sunny  wrote:

From: sunny 
Subject: [wanita-muslimah] DPR Siap Setujui Perang di Ambalat
To: undisclosed-recipi...@yahoo.com
Date: Friday, 5 June, 2009, 6:11 AM
















  
  Refleksi:  Bagus kalau terjadi perang, sebab banyak keuntungannya.  Untuk 
keperluan peprangan harus beli perlengkapan perang dari luarnegeri dan  
pembelian adalah kesempatan besar  untuk memperkaya diri. Harga pembelian 
dinaikan (mark-up) seperti  yang biasa dilakukan atau  kalau malu-malu kucing 
cukup dengan kick-back secara diam-diam pun boleh. Nomploklah  berkat rejeki. 
Ayo segera peranglah, jangan cuma omongkosong bikin takut  tikus.  Ayo maju 
gemetar.



http://www.amboneks pres.com/ index.php? act=news& newsid=26513



Kamis, 04 Jun 2009, | 16 



Perang Jalan Terakhir

  DPR Siap Setujui Perang di Ambalat  

 

  Jakarta, AE.- DPR meminta pemerintah bersikap lebih tegas untuk 
menyelesaikan persoalan sengketa di Ambalat yang diwarnai provokasi-provokasi 
oleh kapal perang Malaysia dengan cara melanggar batas wilayah perairan 
Indonesia.



"Jika pemerintah tidak tegas dan Malaysia terus-menerus melakukan provokasi di 
Ambalat, lanjutnya maka tidak menutup kemungkinan DPR akan menyetujui 
konfrontasi terhadap kapal-kapal perang Malaysia yang memasuki perairan 
Indonesia," tegas Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, di Gedung DPR, Jakarta, 
Rabu (3/6).



Menurut Muhaimin, DPR sudah sangat keras meminta ketegasan pemerintah dalam 
menyikapi persoalan Ambalat antara lain dengan mengajukan nota protes 
diplomatik dan juga meminta agar Dubes Indonesia untuk Malaysia bersikap 
proaktif.



Malah DPR juga sudah meminta bantuan pertahanan khususnya untuk Angkatan Laut 
Indonesia kepada pemerintah Belanda guna menghadapi provokasi negara-negara 
lain. "Saat ini, Indonesia membutuhkan dukungan Belanda terkait pertahanan 
dalam konflik Ambalat," kata Muhaimin ketika bertemu Ketua Eerste Kamer 
(Senate) Belanda, Yvone Ema Timmerman Buck.



Dia mengungkapkan, bantuan yang diharapkan adalah kerjasama berupa peningkatan 
kualitas kapal-kapal perang yang menjadi pertahanan laut Indonesia. Namun, 
dalam hal ini DPR hanya membuka pintu kerja sama saja dengan Belanda karena 
pemerintah yang akan menentukan tindak lanjut keinginan kerja sama tersebut.



"DPR hanya membuka pintu agar dalam krisis Ambalat ini, Belanda bisa 
mempertimbangkan untuk membantu Indonesia dalam meningkatkan kualitas atau mutu 
kapal perang Indonesia," terang Muhaimin.



Sementara itu, Ketua MPR Hidayat Nurwahid merasa kecewa dengan pemerintah yang 
hanya berwacana dalam menyikapi sengketa Ambalat. Menurutnya, jika memang 
serius mengurusi negeri ini, maka sudah semestinya Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla segera menjadwalkan pertemuan 
dengan Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Mohd Najib bin Haji Tun Abdul Razak 
guna membahas penyelesaian sengketa Ambalat.



"Ini permasalahan serius. Malaysia itu selalu mancing di air keruh. Apalagi ini 
di masa-masa Pilpres. Mereka harus tahu Ambalat itu wilayah kedaulatan 
Indonesia. Jadi, presiden dan wapres tidak hanya cukup bersikap tegas, tapi 
perlu ada langkah konkret," ujarnya.

  Ditegaskan, presiden merupakan panglima tertinggi TNI dan Polri. Jadi, 
dalam kapasitas itu presiden perlu mengambil tindakan nyata, sehingga harga 
diri bangsa Indonesia tidak diinjak-injak.



Jalan Terakhir

  Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Nunukan Zainuddin HZ meminta 
kepada warga Nunukan agar tidak resah dengan memanasnya Blok Ambalat saat ini. 
Ia mengharapkan masyarakat tetap menjaga kondusifnya situasi Nunukan saat ini.



Persoalan tersebut, kata Zainuddin, merupakan masalah diplomatis antara 
Indonesia dengan Malaysia dan hal tersebut sudah ditangani oleh pemerintah dan 
pihak keamanan di pusat. "Masyarakat jangan mengambil reaksi cepat dalam 
menanggapi hal ini. Karena akhirnya nanti akan menyebabkan hubungan diplomatis 
dua negara tersebut menjadi renggang," jelasnya.



Beberapa warga yang ditemui koran ini, ada yang meminta pemerintah terus 
memperjuangkan jalan damai, tapi tetap memberi peringatan kepada Malaysia. 
Namun ada pula yang menginginkan Indonesia dan Malaysia berperang saja, karena 
berdasarkan pengalaman hingga saat ini, perlakuan Malaysia kepada

[wanita-muslimah] Kalla promises to allot more money for BLT

2009-06-04 Terurut Topik sunny
http://www.thejakartapost.com/news/2009/06/04/kalla-promises-allot-more-money-blt.html

Kalla promises to allot more money for BLT

Adianto P. Simamora ,  The Jakarta Post ,  Jakarta   |  Thu, 06/04/2009 8:44 PM 
 |  National 

Presidential hopeful Jusuf Kalla pledged Thursday to allot higher budget for 
safety net programs in order to help poor families cope with the prolonged 
economic downturn.

Zainal Bintang, a member of Jusuf Kalla-Wiranto campaign team, said Kalla and 
running mate Wiranto would continue implementing such safety net programs 
including direct cash aid (BLT), Mandiri national community empowerment program 
(PNPM Mandiri), public health security (Jamkesmas), and the school operational 
fund (BOS).

"Those programs would remain "prima donna" agendas to help reduce poverty in 
the country," Zainal told the Jakarta Post. "For that, we will allot extra 
money to reach more people."

He said Kalla would revise state budget to accomplish his goal.

The current government has granted a BLT of Rp 100,000 (US$10) per poor family 
per month in compensation for fuel price increases in 2005 and 2008.

Despite two consecutive cuts in fuel prices in 2008, the government has 
continued the BLT program until this year, a move that has been criticized by 
many politicians for taking a political advantage ahead of elections.

The government allocated Rp 14 trillion worth of PNPM funds in 2008 and Rp 20 
trillion this year nationwide

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Complete Video of Obama's Cairo Speech - Obama si genius

2009-06-04 Terurut Topik jano ko
http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/8084237.stm

But on Thursday students excitedly welcomed their visitor. "It's a historic 
day," said Maya Muhammed, 21. "He's trying to solve the problems between 
Americans and Muslims." "That's what we really hope for." Most of those invited 
to listen to the president's wide-ranging speech in the university's domed hall 
were complimentary. His frequent quotes from the Koran won loud applause. 

Damai di dunia.
-o0o-


--- On Fri, 5/6/09, jano ko  wrote:

From: jano ko 
Subject: Re: [wanita-muslimah] Complete Video of Obama's Cairo Speech - Obama 
si genius
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Friday, 5 June, 2009, 6:23 AM
















  
  Bung Sunny :



Bagi yang mau dengar dan melihat pidato Obama di Kario, click situs dibawah ini 
:



---



ko_jano :



Setelah mendengarkan dan membaca Pidato Mas Obama yang super genius itu, 
mungkin para insan - insan yang belum faham ajaran indah Islam harus puasa 
untuk tidak bicara jelek tentang Islam yang Indah dan Rahmatan lil alamin.

Baca juga info dibawah ini.



http://news. bbc.co.uk/ 2/hi/middle_ east/8084237. stm

The choice of venue was rich in symbolism for President Barack Obama

to make his speech seeking "a new beginning between the United States

and Muslims." 



Salam pencerahan.



-o0o-



--- On Thu, 4/6/09, sunny  wrote:



From: sunny 

Subject: [wanita-muslimah] Complete Video of Obama's Cairo Speech

To: Undisclosed- Recipient@ yahoo.com

Date: Thursday, 4 June, 2009, 9:19 PM



Bagi yang mau dengar dan melihat pidato Obama di Kario, click situs dibawah ini 
:



June 4, 2009, 9:34 am 



Complete Video of Obama's Cairo Speech



By Robert Mackey



http://thelede. blogs.nytimes. com/2009/ 06/04/full- video-of- obamas-cairo- 
speech/



[Non-text portions of this message have been removed]





 

















Get your new Email address!

Grab the Email name you've always wanted before someone else does!

http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Complete Video of Obama's Cairo Speech - Obama si genius

2009-06-04 Terurut Topik jano ko
Bung Sunny :

Bagi yang mau dengar dan melihat pidato Obama di Kario, click situs dibawah ini 
:

---

ko_jano :

Setelah mendengarkan dan membaca Pidato Mas Obama yang super genius itu, 
mungkin para insan - insan yang belum faham ajaran indah Islam harus puasa 
untuk tidak bicara jelek tentang Islam yang Indah dan Rahmatan lil alamin.
Baca juga info dibawah ini.

http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/8084237.stm
The choice of venue was rich in symbolism for President Barack Obama
to make his speech seeking "a new beginning between the United States
and Muslims." 

Salam pencerahan.

-o0o-




--- On Thu, 4/6/09, sunny  wrote:

From: sunny 
Subject: [wanita-muslimah] Complete Video of Obama's Cairo Speech
To: undisclosed-recipi...@yahoo.com
Date: Thursday, 4 June, 2009, 9:19 PM
















  
  Bagi yang mau dengar dan melihat pidato Obama di Kario, click situs 
dibawah ini :



June 4, 2009, 9:34 am 

Complete Video of Obama's Cairo Speech

By Robert Mackey



http://thelede. blogs.nytimes. com/2009/ 06/04/full- video-of- obamas-cairo- 
speech/



[Non-text portions of this message have been removed]




 

  




 

















  Get your new Email address!
Grab the Email name you've always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] DPR Siap Setujui Perang di Ambalat

2009-06-04 Terurut Topik sunny
Refleksi:  Bagus kalau terjadi perang, sebab banyak keuntungannya.  Untuk 
keperluan peprangan harus beli perlengkapan perang dari luarnegeri dan  
pembelian adalah kesempatan besar  untuk memperkaya diri. Harga pembelian 
dinaikan (mark-up) seperti  yang biasa dilakukan atau  kalau malu-malu kucing 
cukup dengan kick-back secara diam-diam pun boleh. Nomploklah  berkat rejeki. 
Ayo segera peranglah, jangan cuma omongkosong bikin takut  tikus.  Ayo maju 
gemetar.


http://www.ambonekspres.com/index.php?act=news&newsid=26513

  Kamis, 04 Jun 2009, | 16 


  Perang Jalan Terakhir
  DPR Siap Setujui Perang di Ambalat  
 
  Jakarta, AE.- DPR meminta pemerintah bersikap lebih tegas untuk 
menyelesaikan persoalan sengketa di Ambalat yang diwarnai provokasi-provokasi 
oleh kapal perang Malaysia dengan cara melanggar batas wilayah perairan 
Indonesia.

  "Jika pemerintah tidak tegas dan Malaysia terus-menerus melakukan 
provokasi di Ambalat, lanjutnya maka tidak menutup kemungkinan DPR akan 
menyetujui konfrontasi terhadap kapal-kapal perang Malaysia yang memasuki 
perairan Indonesia," tegas Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, di Gedung DPR, 
Jakarta, Rabu (3/6).

  Menurut Muhaimin, DPR sudah sangat keras meminta ketegasan pemerintah 
dalam menyikapi persoalan Ambalat antara lain dengan mengajukan nota protes 
diplomatik dan juga meminta agar Dubes Indonesia untuk Malaysia bersikap 
proaktif.

  Malah DPR juga sudah meminta bantuan pertahanan khususnya untuk Angkatan 
Laut Indonesia kepada pemerintah Belanda guna menghadapi provokasi 
negara-negara lain. "Saat ini, Indonesia membutuhkan dukungan Belanda terkait 
pertahanan dalam konflik Ambalat," kata Muhaimin ketika bertemu Ketua Eerste 
Kamer (Senate) Belanda, Yvone Ema Timmerman Buck.

  Dia mengungkapkan, bantuan yang diharapkan adalah kerjasama berupa 
peningkatan kualitas kapal-kapal perang yang menjadi pertahanan laut Indonesia. 
Namun, dalam hal ini DPR hanya membuka pintu kerja sama saja dengan Belanda 
karena pemerintah yang akan menentukan tindak lanjut keinginan kerja sama 
tersebut.

  "DPR hanya membuka pintu agar dalam krisis Ambalat ini, Belanda bisa 
mempertimbangkan untuk membantu Indonesia dalam meningkatkan kualitas atau mutu 
kapal perang Indonesia," terang Muhaimin.

  Sementara itu, Ketua MPR Hidayat Nurwahid merasa kecewa dengan pemerintah 
yang hanya berwacana dalam menyikapi sengketa Ambalat. Menurutnya, jika memang 
serius mengurusi negeri ini, maka sudah semestinya Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla segera menjadwalkan pertemuan 
dengan Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Mohd Najib bin Haji Tun Abdul Razak 
guna membahas penyelesaian sengketa Ambalat.

  "Ini permasalahan serius. Malaysia itu selalu mancing di air keruh. 
Apalagi ini di masa-masa Pilpres. Mereka harus tahu Ambalat itu wilayah 
kedaulatan Indonesia. Jadi, presiden dan wapres tidak hanya cukup bersikap 
tegas, tapi perlu ada langkah konkret," ujarnya.
  Ditegaskan, presiden merupakan panglima tertinggi TNI dan Polri. Jadi, 
dalam kapasitas itu presiden perlu mengambil tindakan nyata, sehingga harga 
diri bangsa Indonesia tidak diinjak-injak.

  Jalan Terakhir
  Sementara itu, Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Nunukan Zainuddin HZ meminta 
kepada warga Nunukan agar tidak resah dengan memanasnya Blok Ambalat saat ini. 
Ia mengharapkan masyarakat tetap menjaga kondusifnya situasi Nunukan saat ini.

  Persoalan tersebut, kata Zainuddin, merupakan masalah diplomatis antara 
Indonesia dengan Malaysia dan hal tersebut sudah ditangani oleh pemerintah dan 
pihak keamanan di pusat. "Masyarakat jangan mengambil reaksi cepat dalam 
menanggapi hal ini. Karena akhirnya nanti akan menyebabkan hubungan diplomatis 
dua negara tersebut menjadi renggang," jelasnya.

  Beberapa warga yang ditemui koran ini, ada yang meminta pemerintah terus 
memperjuangkan jalan damai, tapi tetap memberi peringatan kepada Malaysia. 
Namun ada pula yang menginginkan Indonesia dan Malaysia berperang saja, karena 
berdasarkan pengalaman hingga saat ini, perlakuan Malaysia kepada warga 
Indonesia tidak terlalu baik.
  "Perang itu jalan terakhir. Memang, kalau dilihat jarak kita disini 
dekat. Tapi jangan semudah itu mengambil kesimpulan, nanti bisa menyulut 
konflik berkepanjangan, karena ini menyangkut hidup orang banyak," tegasnya, 
menanggapi pendapat warga Nunukan.
  Keputusan perang pun, tambahnya, tidak semudah itu dilakukan. Makanya, 
pemerintah selama ini selalu menggunakan jalur-jalur diplomatis. Harus disadari 
pula, bangsa ini perlu menjalin hubungan kerjasama yang baik. "Kita juga tidak 
bisa menutup mata, banyak TKI kita di Malaysia," katanya.

  Indonesia merupakan negara hukum yang mengharuskan warganya bertindak 
sesuai hukum, serta menjadi bangsa yang pandai menghargai orang lain, maupun 
negara lain. Tidak brutal dan selalu mencari jalan damai terlebih dahulu.

  Bagaimana dengan 

[wanita-muslimah] Girls' school blown up in Peshawar

2009-06-04 Terurut Topik sunny
http://www.dailytimes.com.pk/default.asp?page=2009\06\05\story_5-6-2009_pg7_7

Friday, June 05, 2009

Girls' school blown up in Peshawar 



PESHAWAR: Suspected Taliban blew up a girls' high school in Badabher Police 
precincts on Thursday, police said. A police official at the Badabher Police 
Station told Daily Times that the suspects planted explosives at the school. He 
said the blast had severely damaged the building. A Bomb Disposal Squad 
official told Daily Times that the militants had planted five bombs weighing 
around four to five kilogrammes each and fired a rocket at the building. 
Sulimankhel Nazim Akmal Khan told Daily Times that the local Taliban and 
Lashkar-e-Islam (LI) militants could be behind the attack. He said the suspects 
had also blown up CD shops in the union council a few months ago. manzoor ali 
shah


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Turkey mourns a secular saint

2009-06-04 Terurut Topik sunny
http://www.atimes.com/atimes/Middle_East/KF05Ak02.html

Jun 5, 2009 

KEBABBLE 


Turkey mourns a secular saint
By Fazile Zahir 


FETHIYE, Turkey - Turkey hasn't seen a woman's funeral like it since feminist 
hero Duygu Asena was laid to rest in 2006. Women of all shapes and sizes, 
colors and backgrounds, head-scarved and bare-headed filled the streets of 
Sisli, Istanbul on May 19, before packing like sardines the traditionally 
male-only areas of the Tesvikiye mosque. 

They wept together, disparate people united in their grief at the passing of 
avowed secularist Professor Turkan Saylan. As at Asena's funeral, old taboos 
were broken when almost every sentence delivered by Imam Ihsan Ozkes was 
vigorously applauded. 

Lauded all over the nation for her part in supporting and funding the education 
of girls and women from Turkey's most underprivileged families, her efforts 
were celebrated at the memorial service. "Turkan Saylan worked her whole life 
to reduce other people's burdens, to advance them and enrich them", Deniz 
Baykal, the leader of the opposition, said in his speech. "Her name deserves to 
always be remembered with respect in every country. That she grew up here is a 
source of pride for all of us." 

Former prime minister Mesut Yilmaz echoed his words, "I've never seen such a 
large crowd in the courtyard of a mosque, she will always be remembered not 
just for her work in the field of education but as a defender of the [Turkish] 
republic." 

Notable by their conspicuous absence were any members of the current 
government. Had they attended, they would have faced hostility and perhaps 
violence - they have been accused of hastening the beloved professor's death. 

It was events in April, instigated by the ruling Islamist Justice and 
Development Party, that ensured her funeral had the flavor of a political 
rally. 

After suffering from breast cancer for over five years, and being hospitalized 
for most of 2009, in the second week of April Saylan received permission from 
her doctors to spend a weekend at home after a debilitating bout of 
chemotherapy. Government agents and police chose that weekend to raid the 
offices and homes of her charity, Cagdas Yasam Destekleme Dernegi (CYDD) - 
meaning Modern Life Support Association - which has provided educational 
scholarships to over 36,000 girls since 1989. 
As the frail 73-year-old lay sick in her bed, she watched as her mementos and 
papers were trashed and taken away by police over allegations she was involved 
in the extreme right-wing Ergenekon coup plot. Her colleagues were put under 
surveillance and files removed from over 17 offices without warning or the 
chance to copy documents vital for scholarships. 

The charity estimates that 550 girls were unable to get their scholarships as a 
result. Saylan issued a statement on the website www.cydd.org.tr stating that 
the organization's aims had always been transparent and that she supported 
neither a military coup or sharia (Islamic) law, but the secular ideals of 
Turkey's founding father Mustafa Kemal Ataturk. 

She used the media to criticize the government's behavior, calling it 
unjustified and illegal. Coming from a charismatic woman her words were made 
all the more poignant by her obviously failing health. 

The public and the media were outraged that a woman known for her charitable 
work - who discriminated against no one on the basis of religion or politics - 
should be subject to this humiliation while so obviously close to death. 

It is unclear if the accusations leveled at her crushed her spirit, but it is 
certain they tainted her last month spent alive. Her supporters have demanded 
an apology from the government and "Turkey is secular and will stay secular" 
was chanted in the streets at her funeral. 

Her right-hand woman in the CYDD, ex-minister for justice Aysel Celikel, said 
if the Saylan's action were "considered to support a coup, then all of us are 
'coup-istas'". A wreath of red-and-white carnations sent by the Turkish army 
had a card which read "We are all Ataturk's soldiers", and her coffin was 
shrouded in the national flag. The government remains tight-lipped and 
intransigent on the subject. 

Saylan founded the CYDD in 1989 with the aim of building schools and providing 
educational grants - when fighting for equal opportunities for girls, she was a 
force to be reckoned with. As a doctor specializing in dermatology Saylan also 
took a special interest in Turkey's leprosy sufferers. She founded the Leprosy 
Relief Association and Foundation in the 1970s and was a founding member of the 
International Leprosy Union. In 1986 she received the International Gandhi 
Award in India for her work in this field. 

But she attracted as much venom and hate from the hardline Islamic media as 
love and respect from fellow secularists. Rumors were spread that she was a 
Christian missionary and had received funding from the World Council of 
Churches. Some said 

[wanita-muslimah] Sidelights: 40-year-old divorces wife over wrong call

2009-06-04 Terurut Topik sunny
http://www.arabnews.com/?page=1§ion=0&article=123218&d=4&m=6&y=2009&pix=kingdom.jpg&category=Kingdom

Thursday 4 June 2009 (10 Jumada al-Thani 1430)


  Sidelights: 40-year-old divorces wife over wrong call
  Arab News 

  JAZAN: A 40-year-old man divorced his wife for answering a 
telephone call from a man who had mistakenly called her, a Saudi newspaper 
reported. After the wife received a call from someone who had got the number 
wrong, the husband snatched the phone and shouted at the man who then hung up. 
The husband then tried ringing the man, but found the phone switched off. The 
husband then began accusing his wife of having a relationship with the man. In 
turn, the woman tried to convince him that this was not the case. Unconvinced, 
the man immediately divorced her and sent her to her parents' home
 
   
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Hail rapist sentenced to death

2009-06-04 Terurut Topik sunny


http://www.arabnews.com/?page=1§ion=0&article=123221&d=4&m=6&y=2009&pix=kingdom.jpg&category=Kingdom

Thursday 4 June 2009 (10 Jumada al-Thani 1430)
   
 

  Hail rapist sentenced to death
  Abdulaziz Abdulwahid | Arab News
 

  AL-JOUF: A general court in north-central city of Hail sentenced to death 
a man who had been found guilty of kidnapping four boys, raping two of them and 
leaving the youngest one, a three-year-old, to die in the desert. The man is 
appealing the verdict. 

  The crimes that rocked the community occurred in February. The name, age 
and nationality of the condemned man have not been released to the public. The 
boys (ages 3, 5, 7 and 8) were abducted on different occasions. Three of the 
boys were later found alive and one of them said he had been sexually 
assaulted. 

  The three-year-old was identified as Mohsin Al-Saadi. The man has 
reportedly confessed to all of the crimes except the killing. 

  The child's father reportedly identified the vehicle the abductor was 
driving at the time of the kidnapping. 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Palestinians killed in police raid

2009-06-04 Terurut Topik sunny
http://english.aljazeera.net/news/middleeast/2009/06/200964131434353898.html

UPDATED ON:
Thursday, June 04, 2009 
22:25 Mecca time, 19:25 GMT 


  Palestinians killed in police raid 
 
 
 
  Police encircled a house where three Hamas fighters were 
hiding in the basement [AFP]  

   
  One Palestinian policeman and two Hamas fighters have been killed in the 
town of Qalqilya in the West Bank, officials have said.

  Shooting erupted when police loyal to Mahmoud Abbas, the Palestinian 
president and leader of Fatah, surrounded a house on Thursday to arrest 
suspected Hamas fighters.

  Al Jazeera's Nour Odeh, reporting from Qalqilya, said security forces 
first thought three Hamas fighters had been killed but sources later told her 
one of them had survived and surrendered.

  Odeh said security forces had discovered three Hamas members in the 
basement of a house belonging to a man already in police custody.

  "As soon as that basement was discovered, the policeman was shot.

  "There were several attempts to negotiate their peaceful surrender. The 
mother of one of the Hamas gunmen came along with her son and nephew to try to 
convince the three to surrender their weapons but they refused. 

  "According to witnesses they shot back at the police."

  Water canons

  Odeh said the police had used teargas and water canons, trying to get the 
fighters to come out, and then tried to dig through a tunnel which was part of 
the hideout.

  "Apparently the sewage system flooded the basement, probably leading to 
these men's tragic death."

  The fighting was the latest in a series of incidents that have further 
stoked tensions between Abbas' Fatah movement and Hamas, which controls the 
Gaza Strip.

  Earlier this week, three police officers, two Hamas fighters and the 
owner of a house that was raided by the police were killed in fighting in 
Qalqilya, following a dawn raid on suspected Hamas members.

  The raid sparked angry demonstrations by Hamas supporters in the Gaza 
Strip.

  Hamas says that Fatah-dominated security forces are pursuing a 
politically motivated crackdown against Hamas activists, a claim which Fatah 
has also made about Hamas in Gaza.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Kolom IBRAHIM ISA - MARI BERUSAHA MEMAHAMI DAN MENTRAPKAN AJARAN-AJARAN BUNG KARNO

2009-06-04 Terurut Topik isa
*Kolom IBRAHIM ISA*

*Kemis, 04 Juni 2009*

*-*


*MARI BERUSAHA MEMAHAMI DAN MENTRAPKAN *

*AJARAN-AJARAN BUNG KARNO*


**


Suatu gejala yang menggembirakan belakangan ini, ialah semakin banyaknya 
tulisan dan ucapan yang mengingatkan kita semua, pada AJARAN BUNG KARNO. 
Banyak usaha dilakukan untuk menjelaskan apa itu ajaran-ajaran Bung 
Karno. Apa itu PANCASILA, ajaran Bung Karno yang programatis dan 
visionair. Apa itu ide Bung Karno mengenai persatuan bangsa dan kesatuan 
negeri dari Sabang sampai Merauké. Apa itu mempersatukan semua kekuatan 
nasional yang terdiri dari kaum nasionalis, Islam dan Marxis.


Berbagai kegiatan sekitar Hari Ultah Bung Karno, diambil positifnya, 
bermaksud, bukan sekadar formalitas belaka, atau lamis-lamis di bibir 
saja. Bukan pula ikut-ikutan saja memperingati Hari Ultah Bung Karno. 
Tidak, maksudnya tidak ikut-ikutan saja. Tetapi, untuk benar-benar 
menggali kembali ajaran Bung Karno. Berusaha memahami kemudian 
mentrapkannya.


Perhatian dan keinginan menyelami kembali ajaran-ajaran Bung Karno, 
memperoleh inspirasi dan pegangan serta penyuluh untuk bangsa dan 
negeri, -- itu semua erat kaitannya dengan situasi bangsa dewasa ini. 
Yang tidak menggembirakan. Bahkan terkadang memilukan. Terutama yang 
menyangkut nasib dan peri-kehidupan rakyat kecil, yaitu jumlah terbesar 
bangsa kita. Melihat perkembangan situasi dari hari ke hari, hati 
menjadi gundah khawatir. Menyakasikan berbagai cara yang digunakan para 
elite politik dan pelbagai parpol dalam berkampanye selama pemilu caleg 
yang lalu yang diteruskan dalam kampanye pilpres.


Ketika membicarakan masalah ekonomi neo-liberisme yang sedang gencar 
disoroti belakangan ini, dikemukakan hasil studi dan analisis bahwa 
malapetaka yang diderita Indonesia dewasa ini adalah akibat kebijakan 
ekonomi Orba yang ternyata fatal. Ditunjukkan bahwa Orba membangun 
negeri dan bangsa, dengan sepenuhnya bersandar pada 'bantuan', pinjaman 
dan 'grants' dari luarnegeri. Garis umum pembangunan ekonomi Orba, 
sepenuhnya bersandar pada IMF, World Bank, dan bank-bank berduit lainnya 
di luar negeri. Kebijakan Orba yang fatal tsb, dulu diuar-uarkan sebagai 
'win-win solution'. Karena, demikian dikatakan, dengan bantuan luar 
negeri, serta membuka pasaran dalam negeri serta kesempatan penanaman 
modal asing, Indonesia, demikian dikampanyekan, akan memperoleh 
kesempatan 'terbaik' untuk membangun ekonomi negeri. Tambah lagi dengan 
memberikan konsesi besar-besaran serta membuka lebar-lebar sumber 
kekayaan bumi dan laut negeri untuk dieksploitasi oleh 
perusahaan-perusaan asing. Kebijakan pembangunan Orba ini ternyata 
mengakibatkan dikuras habisnya kekyaan bumi dan laut Indnesia oleh 
perusahaan-perusahaan raksasa asing.


Kebijakan pembangunan ekonomi Orba, merupakan pelaksanaan dari konsep 
'pembangunan' versi IMF dan World Bank, yang mereka sodorkan bagi 
negeri-negeri dunia ketiga. Konsep tsb nyatanya hanya mendatangkan 
keuntungan berlimpah-limpah bagi kaum kapital monopoli, bagi 
perusahaan-perusahaan asing. Di dalam negeri memberikan 'kemakmuran' dan 
kemewahan bagi sementara petinggi militer, birokrasi dan lapisan atas 
masyarakat. Sedangkan rakyat kecil masih tetap hidup di bawah garis 
kemiskinan. Kecuali membebankan kas negara dan rakyat dengan hutang 
luarnegeri sekitar 150 milyar USD, kebijakan ekonomi Orba tsb, 
melahirkan prakek KKN yang subur, menjadikan budaya korupsi merajalela 
dari atas sampai ke bawah. Menjadi suatu praktek yang sudah MEMBUDAYA.


Siapa yang tidak menyaksikan, -- begitu gampangnya para elite politik, 
yang baru maupun yang lama berjubah baru, menyebar janji. Memikat 
rakyat, dan . . . . bergelimang dengan cara-cara 'money-politics'. 
Tujuannya satu: untuk merebut suara pemilih sebanyak mungkin. 
Sebenarnya, di bawah sistim demokrasi, pemilu dan kampanye pemilu adalah 
wajar dan merupakan salah satu elemen demokrasi. Dengan syarat, kampanye 
dan pemilu itu dilakukan secara wajar, jujur, menurut aturan hukum, 
serta sesuai etika politik demokrasi. Namun, yang kita lihat dan ikuti 
selama ini, adalah di luar kewajaran. Mereka-mereka itu tidak sega-segan 
untuk kesekian kalinya menghamburkan banyak uang dan janji-janji pemilu 
dan pilpres, tapi, yang tak pernah akan dilaksanakannya.


Belakangan ini, negeri kita untuk kesekian kalinya kena terjang krisis 
moneter dan finansil dunia kapitalis. Suatu krisis yang dimulai di 
Amerika, melanda Eropah dan Asia kemudian menerjang Indonesia. Saat ini 
keadaan ekonomi dan keuangan Indonesia masih dalam keadaan mencemaskan. 
Belum ada tanda-tanda yang nyata dan hakiki, bahwa, negeri ini sudah 
lepas dari dampak krisis kredit dan krisis moneter global. Mungkin juga 
karena keseleo omong, SBY baru-baru ini saja, sampai terucap bahwa 
Indonesia dewasa ini sudah 'broke'. Menuruti bahasa Jakarta, artinya -- 
Indonesia sudah 'boké'.


Situasi ekonomi negeri kia, sampai detik ini, samasekali belum 
menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Jangan lagi 

Re: [wanita-muslimah] Re: Neolib

2009-06-04 Terurut Topik sunny
Kalau middle class di Indonesia NKRI berasal dari ambtenaar kolonial Belanda  
saya kira kurang begitu tepat, mungkin paling-paling bisa dihitung dengan jari 
jumlah mereka. Untuk menjadi ambtenaar paling tidak harus sekolah berbahasa 
Belanda, sedangkan sekolah Belanda  tak seberapa banyak untuk bisa menjadi yang 
disebut middle class. Ketika Indonesia menyatakan kemerdekaan seingat saya dari 
baca-baca sana sini  terdapatantara 80 dan 90% penduduk Hindia Belanda buta 
huruf. Kalau tak salah pula ingatan saya hal ini dikatakan oleh pres. Soekarno 
dalam salah satu pidatonya. 

 Hemat saya middle class dan yang disebut super rich di Indonesia timbul berkat 
kekuasaan Soeharto.



  - Original Message - 
  From: Ari Condro 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, June 04, 2009 5:04 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Neolib





  middle class di indonesia masalahnya berasal dari kaum ambtenaar di
  jaman belanda, yg emang dicetak untuk menjadi klerk sih. bukan
  seperti middle class di eropa yg merupakan kalangan borjuis.

  di kalangan komunis, malah middle class ini mau dihancurkan, diganti
  oleh kaum buruh (konsep marxis, kaum tani termasuk kelas borjuasi,
  karena mereka punya tanah --> tuan tanah), yg selanjutnya dikoreksi di
  china, karena kaum tani kebanyakan adalah buruh gurem subsisten, sama
  kayak di indonesia.

  2009/6/4 Mia :
  >
  >
  > Seingatku suka baca di buku ulasan2 sejarah, bahwa perubahan selalu datang
  > dari lapisan middle class. Dan ingat, seperti mba Herni bilang, kelas
  > menengah itu bukan cuma level ekonomi, tapi juga yang berorientasi ke masa
  > depan.
  >
  > Pak Ariel, kupikir kelas menengah adalah demarkasi populasi yang bisa
  > diidentifikasi dengan kriteria2 tertentu. Sedangkan pemikiran konservatif
  > dan liberal adalah nuansa pemikiran/filosofi, adapun kelas menengah yang
  > berkembang bisa saja jadi cenderung konservatif, seperti yang ditenggarai
  > mba Herni.
  >
  > Pak Ariel bilang kelas menengah mestinya mampu menciptakan kubu sendiri yang
  > independen, yang bukan konservatif-fundamentalis atau liberal itu, mungkin
  > maksudnya progressif. Kelas menengah adalah populasi yang teridentifikasi,
  > sedangkan progressif menunjukkan aksi perubahan.
  >
  > Nah perubahan dalam pemikiran keagamaan (kita lagi ngomongin pemikiran
  > keagamaan kan?), bisa saja ke arah konservatif bisa saja liberal.
  >
  > Menurut pengertian saya, conservatism dalam pemikiran/filosofi agama itu
  > nggak pernah menyehatkan, karena agama pada intinya adalah urusan batin atau
  > urusan akhirat, menurut orang agamis, atau urusan psikologis menurut orang
  > sekuler. Dalam pemikiran batin nggak boleh konservatif, nggak boleh ada ada
  > penghalang, kita harus bebas - karena pemikiran memang nggak bisa
  > dikungkung. Dalam sufism ini disebut tindakan 'pengosongan' , dan setelah
  > itu 'diisi' lagi.
  >
  > Jadi semangat batin agama itu liberal yang bertujuan membebaskan batin kita,
  > mental kita mesti abundant - namun dalam mengadakan aksi perubahan kita kudu
  > progressif dan prudent, karena dunia fisik kita memang terbatas kok.
  >
  > Mba Herni, kelompok liberal yang deket dengan elit itu mungkin di perkotaan.
  > Tapi menurut catatan saya ke beberapa daerah pedalaman yang kemiskinannya
  > ekstrim menurut ukuran perkotaan dan nyaris nggak tersentuh modernisasi,
  > makin 'liberal' pemahaman agamanya.
  >
  > salam
  > Mia
  >
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "herri.permana" 
  > wrote:
  >>
  >>
  >> Middle class people sebenarnya kebanyakan lebih suka kemapanan / status
  >> quo daripada perubahan.Justru middle class people adalah
  >> orang yang paling acuh dengan keadaan sekitar KECUALI itu mengusik
  >> dirinya.
  >>
  >> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ariel"  wrote:
  >> >
  >> >
  >> > saya masih percaya middle class people akan menjadi motor perubahan,
  >> > karena mereka terdiri dari individu yg dinamis tidak jumud dan tidak 
berada
  >> > di awang2. tren saat ini terjadi pertentangan pemikiran antara 
konservatif &
  >> > liberal, middle class yang dinamis merupakan pasar potensial bagi ke dua
  >> > kubu tsb. semestinya middle class mampu menciptakan kubu tersendiri yg
  >> > independen, mungkin dibutuhkan lebih banyak tipe indvidu seperti mbak 
Herni
  >> > untuk mewujudkan ini :-)
  >> >
  >> > middle class ini kelak dapat menjadi sumber daya untuk membentuk civil
  >> > society pada bidang politik dan profesional militer pada bidang 
pertahanan.
  >> > sayang saat ini belum ada political will dari pemerintah untuk membentuk
  >> > middle class secara kontinyu, buktinya anggaran pendidikan saja masih
  >> > dibawah 20% :(
  >> >
  >> > pks sebenarnya memenuhi kriteria sebagai parpol yang dapat membantu
  >> > terciptanya civil society (kalau mereka mampu memanage unsur 
fundamentalis
  >> > :-)), sayangnya mereka terkooptasi oleh kekuasaan, dan menggunakan cara2
  >> > pragmatis seperti jilbab untuk mencapai tu

[wanita-muslimah] Fw: [MuslimPV] Turabi considered apostate for taking a liberal stand on women’s rights

2009-06-04 Terurut Topik Muhammad Reza Krisna Perdana


--- On Wed, 6/3/09, dafer dakhil  wrote:


From: dafer dakhil 
Subject: [MuslimPV] Turabi considered apostate for taking a liberal stand on 
women’s rights
To: musli...@yahoogroups.com
Date: Wednesday, June 3, 2009, 5:50 AM















Sudan’s Turabi considered apostate for taking a liberal stand on women’s 
rights. 
Monday 24 April 2006.

April 23, 2006 (KHARTOUM) — A Sudanese Islamist leader who once protected Al 
Qaeda supremo Osama Bin Laden was branded an apostate by the country’s Muslim 
scholars on Sunday for taking a liberal stand on women’s rights.
 
Hassan Al-Turabi
The clerics proposed trying Hassan al-Turabi for apostasy following recent 
declarations by the Popular Congress Party leader that women were equal to men, 
had the right to marry a Christian or a Jew and could even lead prayers.
"Turabi should declare repentance or face the Sharia Hadd for heresy," said the 
statement by the Muslim Scholars Committee, which has the support of the 
government and controls many of the country’s mosques.
Hadd is a word in Islamic law that applies to punishments inflicted for some of 
the most serious offenses. The traditional punishment for heresy or apostasy in 
Sharia law is the death penalty.
During a conference in Khartoum earlier this month, Turabi - the country’s most 
famous Muslim theologian - sparked an intense debate by expressing liberal 
views on Sudanese society and Islam.
The white-turbaned 74-year-old cleric described the Muslim teachings that a 
Muslim woman should not marry a Christian or a Jew as "backward" and that 
adherence to such principles was aimed at hampering women’s rights.
He sanctioned mixed prayers so long as men and women did not sit too close to 
each other, in order to avoid "arousing sexual feelings" that could distract 
worshippers from their praying.
Turabi, who spent several years aggressively promoting a hardline Islamist 
ideology, also said a woman’s testimony was worth a man’s and even more in 
cases when a woman commands superior expertise in a specific field.
Once the power behind President Omar al-Bashir’s throne, Turabi fell from grace 
in 2000 and was detained several times. He was last released in June 2005 and 
remains one of Sudan’s leading opposition figures.
It was on Turabi’s advice that former Sudanese president Jaafar Nimeiri ordered 
in 1985 the execution by hanging at age 75 of Mahmoud Mohamed Taha for refusing 
to recant his unorthodox views on Islam.
Taha, who founded the Republican Brothers organisation and held liberal views 
notably on the place of women in society, was then Turabi’s arch rival.
The Islamist leader now faces a taste of his own medicine but defiantly 
reiterated his views several times in recent interviews and lectures, sparking 
the ire of Muslim traditionalists worldwide.
He hit back at his critics on Saturday night during a gathering at the 
University of Khartoum, accusing them of defending "stale ideas". He justified 
his statement on marriage by explaining that Christians and Jews are "People of 
the Book" and therefore not infidels.
Turabi also advocated dialogue with the West in order to improve the image of 
Islam and stressed that jihad [holy struggle] should only be waged "in 
self-defence and not in aggression against others".
He deplored that the West had "a wrong idea and a bad image of Islam". "We seek 
to present a good model and I have even spoken with the Pope on this matter," 
he added.
It was Turabi, then the gray eminence of Bashir’s Islamist regime, who invited 
Bin Laden to Sudan in 1990 and provided him with a safe haven from 1991 to 
1996, when the Al Qaeda chief was eventually expelled under mounting 
international pressure on Khartoum.

http://aawsat. com/english/ news.asp? sectionfiltered= 3&id=4678
Asharq Al-Awsat Interviews Sudanese Islamist leader Dr. Hassan Turabi
24/04/2006
By Imam Mohamed Imam
 
London , Asharq Al-Awsat- The following is the full text of the controversial 
interview that Asharq al-Awsat conducted with Sudanese Islamist leader Dr. 
Hassan Turabi, which resulted in him being branded an apostate by Sudan ’s 
Muslim scholars: 
Q) Fatwas that you have issued, regarding the permissibility of marriage 
between a Muslim woman and a man of the Christian or Jewish persuasion, have 
been the subject of much controversy. Do you mean that married women who 
converted to Islam can remain married to a non-Muslim husband, or that a Muslim 
woman can marry a non-Muslim man? 
A)  First, we have to look at the context of this matter particularly from the 
framework of Ijtihad when it comes to the general issues of women in Islam. The 
modern and contemporary Islamic discourse on women lags far behind the 
authentic Islamic rules and principles as contemporary Muslims do not think 
deeply about these principles when it comes to the marriage of their daughters. 
 
The fatwa was a response to issues in the Muslim community in the United States 
. There was an incident in which an American woma

Re: [wanita-muslimah] Re: Neolib

2009-06-04 Terurut Topik Ari Condro
middle class di indonesia masalahnya berasal dari kaum ambtenaar di
jaman belanda, yg emang dicetak untuk menjadi klerk sih.  bukan
seperti middle class di eropa yg merupakan kalangan borjuis.

di kalangan komunis, malah middle class ini mau dihancurkan, diganti
oleh kaum buruh (konsep marxis, kaum tani termasuk kelas borjuasi,
karena mereka punya tanah --> tuan tanah), yg selanjutnya dikoreksi di
china, karena kaum tani kebanyakan adalah buruh gurem subsisten, sama
kayak di indonesia.



2009/6/4 Mia :
>
>
> Seingatku suka baca di buku ulasan2 sejarah, bahwa perubahan selalu datang
> dari lapisan middle class. Dan ingat, seperti mba Herni bilang, kelas
> menengah itu bukan cuma level ekonomi, tapi juga yang berorientasi ke masa
> depan.
>
> Pak Ariel, kupikir kelas menengah adalah demarkasi populasi yang bisa
> diidentifikasi dengan kriteria2 tertentu. Sedangkan pemikiran konservatif
> dan liberal adalah nuansa pemikiran/filosofi, adapun kelas menengah yang
> berkembang bisa saja jadi cenderung konservatif, seperti yang ditenggarai
> mba Herni.
>
> Pak Ariel bilang kelas menengah mestinya mampu menciptakan kubu sendiri yang
> independen, yang bukan konservatif-fundamentalis atau liberal itu, mungkin
> maksudnya progressif. Kelas menengah adalah populasi yang teridentifikasi,
> sedangkan progressif menunjukkan aksi perubahan.
>
> Nah perubahan dalam pemikiran keagamaan (kita lagi ngomongin pemikiran
> keagamaan kan?), bisa saja ke arah konservatif bisa saja liberal.
>
> Menurut pengertian saya, conservatism dalam pemikiran/filosofi agama itu
> nggak pernah menyehatkan, karena agama pada intinya adalah urusan batin atau
> urusan akhirat, menurut orang agamis, atau urusan psikologis menurut orang
> sekuler. Dalam pemikiran batin nggak boleh konservatif, nggak boleh ada ada
> penghalang, kita harus bebas - karena pemikiran memang nggak bisa
> dikungkung. Dalam sufism ini disebut tindakan 'pengosongan' , dan setelah
> itu 'diisi' lagi.
>
> Jadi semangat batin agama itu liberal yang bertujuan membebaskan batin kita,
> mental kita mesti abundant - namun dalam mengadakan aksi perubahan kita kudu
> progressif dan prudent, karena dunia fisik kita memang terbatas kok.
>
> Mba Herni, kelompok liberal yang deket dengan elit itu mungkin di perkotaan.
> Tapi menurut catatan saya ke beberapa daerah pedalaman yang kemiskinannya
> ekstrim menurut ukuran perkotaan dan nyaris nggak tersentuh modernisasi,
> makin 'liberal' pemahaman agamanya.
>
> salam
> Mia
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "herri.permana" 
> wrote:
>>
>>
>> Middle class people sebenarnya kebanyakan lebih suka kemapanan / status
>> quo daripada perubahan.Justru middle class people adalah
>> orang yang paling acuh dengan keadaan sekitar KECUALI itu mengusik
>> dirinya.
>>
>> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ariel"  wrote:
>> >
>> >
>> > saya masih percaya middle class people akan menjadi motor perubahan,
>> > karena mereka terdiri dari individu yg dinamis tidak jumud dan tidak berada
>> > di awang2. tren saat ini terjadi pertentangan pemikiran antara konservatif 
>> > &
>> > liberal, middle class yang dinamis merupakan pasar potensial bagi ke dua
>> > kubu tsb. semestinya middle class mampu menciptakan kubu tersendiri yg
>> > independen, mungkin dibutuhkan lebih banyak tipe indvidu seperti mbak Herni
>> > untuk mewujudkan ini :-)
>> >
>> > middle class ini kelak dapat menjadi sumber daya untuk membentuk civil
>> > society pada bidang politik dan profesional militer pada bidang pertahanan.
>> > sayang saat ini belum ada political will dari pemerintah untuk membentuk
>> > middle class secara kontinyu, buktinya anggaran pendidikan saja masih
>> > dibawah 20% :(
>> >
>> > pks sebenarnya memenuhi kriteria sebagai parpol yang dapat membantu
>> > terciptanya civil society (kalau mereka mampu memanage unsur fundamentalis
>> > :-)), sayangnya mereka terkooptasi oleh kekuasaan, dan menggunakan cara2
>> > pragmatis seperti jilbab untuk mencapai tujuan tsb, sehingga bertolak
>> > belakang dengan semboyan bersih & profesional.
>> >
>> > eniwei jika dilihat bahwa iklim politik kita yang baru tumbuh 10 tahun
>> > yang lalu, menurut saya indonesia tidak terlihat mengecewakan, setidaknya
>> > dibandingkan dengan negera2 tetangga :-)
>> >
>> > salam,
>> > -ariel-
>> >
>> >
>>
>
> 



-- 
salam,
Ari


[wanita-muslimah] Complete Video of Obama's Cairo Speech

2009-06-04 Terurut Topik sunny
Bagi yang mau dengar dan melihat pidato Obama di Kario, click situs dibawah ini 
:

June 4, 2009, 9:34 am 
Complete Video of Obama's Cairo Speech
By Robert Mackey

http://thelede.blogs.nytimes.com/2009/06/04/full-video-of-obamas-cairo-speech/

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fwd: [mediacare] tiga Mallarangeng

2009-06-04 Terurut Topik Hongaria Cantik
-- Forwarded message --
From: umi lasminah 
Date: 2009/6/3
Subject: [mediacare] tiga Mallarangeng
To: mediac...@yahoogroups.com





Mafiaceli mendapatkan tempat untuk dipraktekkan secara tepat.

Celi= Rizal Mallarangeng. Anto=andi malarangeng Choel= Zulkarnain
Malarangeng

Celi datang dengan bekal ilmu segudang. Di dalamnya dia menyimpan setumpuk
rencana. Pada saat dia kembali ke Indonesia, angin politik tengah berubah.
Soeharto telah jatuh, reformasi tengah melanda negeri. Celi muda tentu bukan
yang dulu lagi. Delapan tahun menghabiskan masa studi di Amerika, Celi telah
berubah. Dia bukan lagi Celi sebagaimana kenangan para dosennya di UGM
seperti Arief Budiman dan Ashari Hadi. Dia juga bukan Celi yang begitu
bersemangat ingin memiliki buku Mao Ze Dong sehingga temannya memberi satu
kopian pada masa-masa sulit studi S1 nya di UGM pada tahun 80-an. Celi
adalah seorang mahasiswa sejati. Dia tahu betul apa artinya menjadi dewasa.
Baginya, tidak punya hati bila pada usia di bawah tiga puluh tidak menjadi
sosialis. Tetapi tidak punya otak bila usia sudah di atas kepala tiga tetapi
masih sosialis. Hidup perlu realistis. Di Ohio State University, Celi
menemukan jawabannya. Menjadi Liberal di tengah dunia yang unipolar ini
adalah satu-satunya pilihan. Untuk kenyangnya perut, untuk tentramnya hati
dan tentu saja untuk berkuasanya otak. Celi, mahasiswa Sosialis UGM, pulang
dari Amerika sebagai seorang neoliberal pro kapitalis.

Empat tahun sebelum mendirikan Freedom Institute, Celi telah memberikan
isyarat dari Amerika sana tentang bagaimana dia mengagumi pikiran Niccolo
Machiaveli lewat artikelnya di Kompas pada 6 Oktober 1997. Disitu Celi
menulis, “……Dengan kata lain, ajaran Machiavelli misalnya, Sang Penguasa,
dalam mempertahankan kekuasaannya, harus berbohong, menipu, menindas
haruslah dimengerti bukan sebagai “nasehat politik” dalam pengertian yang
umum. Ia adalah sebuah pernyataan faktual bahwa dunia kekuasaan memang tidak
semurni dunia mitologi surgawi jaman pra-Renaisans. Dunia kekuasaan,
sebagaimana adanya, adalah sebuah dunia yang penuh intrik, kekejian, ambisi,
dan ketololan”. Ya, 12 tahun yang silam, pada saat mematangkan konsep
neoliberalismenya, Celi memahami politik sebagai dunia kekuasaan yang yang
penuh intrik, kekejian, ambisi dan ketololan. Tentunya sebelum kembali ke
Indonesia, Celi telah menyiapkan diri untuk mengakali dunia kekuasaan yang
digambarkannya sesuai konsep pemikiran Machiavelli tersebut. Dan Realitas
dunia Celi yang kejam mengajarkan,dia harus lebih cepat dalam adu intrik,
dia harus lebih keji terhadap lawan, dia harus sangat ambisius dan tentu
saja dia harus bisa menjadikan politik sebagai parade ketololan. Dalam dunia
kekuasaan, Etika akan menjadi sesuatu yang sangat langka. Celi sangat
percaya dengan itu.

Sebenarnya Celi bukan lahir dari keluarga sembarangan, Kakeknya , Andi
Patoppoi adalah mantan Bupati di Grobogan. Sedangkan ayahnya, adalah
walikota Pare-Pare pada tahun 1968 dan kemudian meninggal karena jantung
tahun 1976. Jadi sebenarnya, untuk berkiprah dalam politik, Celi sebenarnya
sudah punya modal dari awal. Setidaknya dia tahu apa yang dikerjakan oleh
Kakek dan Bapaknya dalam dunia yang penuh intrik, keji, ambisius dan penuh
ketololan itu.

Pada saat kembali ke Indonesia, sebenarnya Celi belum memiliki jaringan yang
cukup untuk mempraktekkan ilmunya yang kelak kita kenal sebagai Mafiacelli.
Pasca reformasi, satu-satunya petunjuk keberadaan keluarganya dalam
percaturan politik nasional adalah keberadaan saudaranya Anto sebagai
pengamat politik. Kebetulan Anto lebih dahulu pulang dari Amerika dibanding
Celi. Untunglah Celi tidak perlu menunggu lama untuk berkiprah di Jakarta.
Dia bertemu dengan Aburizal Bakrie. Ical sepertinya melihat Celi sebagai
anak muda penuh talenta. Celi melihat Ical seperti orang tolol yang ingin
tampak besar dengan nama belakang keluarga. Praktek pertama politik,
Mafiaceli, manfaatkanlah ketololan orang dengan sebesar-besarnya untuk
kepentingan diri sendiri. Celi mengajukan proposal mendirikan sebuah lembaga
swadaya masyarakat yang ingin mengembangkan pikiran liberal di Indonesia.
Sebagai umpan ketololan, Celi mengiming-imingi Ical dengan kebesaran nama
bapaknya yang akan diangkat setiap tahun. Maka jadilah Freedom Institute
dengan penghargaan tahunan Achmad Bakrie Award. Ical merasa terpandang, Celi
dapat lahan penghidupan. Imbalannya dana yang besar dari Ical untuk Freedom
Institute plus satu unit tempat tinggal di Apartemen Rasuna untuk Celi.

Berdirinya Freedom menumbuhkan kepercayaan diri Celi. Kepercayaan diri yang
besar mendorong orang untuk ambisius. Derasnya laju aliran liberalisme dari
Freedom Institute membuat nama Celi dicari. Dia kemudian menjadi “media
darling”. Dan ini bukan kebetulan belaka, dalam doktrin Mafiaceli, karunia
Tuhan itu tidak ada yang ada hanyalah usaha tiada henti. Celi tahu, tanpa
media, dia tidak akan menjadi tokoh nasional di tengah dunia yang membuat
manusia butuh pengakuan ini. Maka Celi mendek

[wanita-muslimah] Re: WM-KWIK KIAN GIE - BOEDIONO NEOLIBERAL - BU SBY DAN BU MEGA SELAMATKAN GENERASI KITA

2009-06-04 Terurut Topik herni sri nurbayanti
Mas/Mbak,
Tolong jangan kirim email seperti ini lagi ke semua orang yg anda kirimkan.
Kalau mau diskusi, silakan ke milis saja.

Terima kasih


Salam,
Herni



2009/6/4 istiaji sutopo 

>
> KERABAT TAUZIYAH-WANITA MUSLIMAH
>
>
> To:  com>
> tauziyah-sucscribe 
> @yahoo.com;
> tauzi...@yahoogroups.com
>
>
> Herry Permana :
> herri.perm...@yahoo.co.id
>
> Donnie damana :   donnie.dam...@gmail.com
>
> Muhammad Faizal :   faizal...@yahoo.co.id
>
> TMS SUB VITA / MKT   :   css...@tresnamuda.co.id
>
> Sunny   :   am...@tele2.se
>
> Ari Condro:   masar...@gmail.com
>
> Ary Setijadi Prihatmanto:   ary.setijadi@ ... ?
> Morry Infra   :
> morry.in...@gmail.com>
>
> Ica Harahap  :   ica_hara...@yahoo.com
>
>
> Wirawan   :
> wirawan@gmail.com
>
> M Fairus   :   mfl_bi...@yahoo.com
>
> Jano ko :   ko_j...@yahoo.com
>
> ( BAZ ):   baz...@cbn.net.id
>
> Hermansyah Kartadinata   :   hermansyahka...@yahoo.com
>
> Rahima :
> rahimara...@yahoo.com
>
> Andi rahman :   andiw...@yahoo. 
> com
>
> INSIST :   insist...@yahoogrou
> ps.com
>
> Hajaiz ahmad:   haj...@yahoo. 
> com
>
> Herni Sri Nurbayanti  :   nurbaya...@gmail.com
>
> Satriyo  :
> lasykarl...@gmail.com
>
> s...@iful r...@hm@n:
> syaiful.rah...@bataindonesia.com
>
> Mia  :   al...@yahoo.com
>
> Ediyus Hz :   edi...@chevron.com
>
> Fadhlan Meringang "Amd  :   aminudi...@yahoo.com.sg
>
> Dani Permana   :   adaniperm...@gmail.com
>
> Dwi Soegardi:   soega...@gmail.com>
>
> Noni marlini  :
> noniemarl...@yahoo.co.id
>
> Soleha-Sanipak  :   sol...@sanipak.co.jp
>
> Saleh Naya   :   Ratharais Tebet :
>
> Manmandiri   :   Ratharais Europe
>
> Ariel :   ariela4ever@
> yahoo.com
>
> * *
>
> * *
>
> *Email Address  :*
>
>
>
> herri.perm...@yahoo.co.id; donnie.dam...@gmail.com; faizal...@yahoo.co.id;
> css...@tresnamuda.co.id; am...@tele2.se; masar...@gmail.com;
> morry.in...@gmail.com; ica_hara...@yahoo.com; wirawan@gmail.com;
> mfl_bi...@yahoo.com; ko_j...@yahoo.com; baz...@cbn.net.id;
> hermansyahka...@yahoo.com; rahimara...@yahoo.com; andiw...@yahoo.com; 
> insist...@yahoogrou
> ps.com;
> haj...@yahoo. com ; nurbaya...@gmail.com;
> lasykarl...@gmail.com; syaiful.rah...@bataindonesia.com; al...@yahoo.com;
> edi...@chevron.com; aminudi...@yahoo.com.sg; adaniperm...@gmail.com;
> soega...@gmail.com; noniemarl...@yahoo.co.id; sol...@sanipak.co.jp;
> salehn...@gmail.com; manmand...@yahoo.com
>
>
>
> MOHON MAAF - EMAIL INI DIULANG KARENA LAMPIRAN TIDAK BERHASIL MASUK ...
>
>
> EYANG
> MBLEGEDES – wrote opinion -
>
>
> Membayangkan ekspresi orang yang menulis ini (Ismail) citra yang muncul di
> benak saya adalah
> seorang lelaki berperawakan pendek, kecil, berkupluk ( memakai kopiah /
> peci ) dan tak berdaya.
>
> Lelaki ini ( ismail ) hanya 'menggrundel' ( bersungut-sungut ) sambil
> 'mlerok' ( melirik dengan penuh kebencian ke arah orang yang dijadikan
> sasaran grundelannya ) . Mulutnya mecucu, suara  grundelannya pelan, tapi
> gemrenggeng ( dengan nada rendah ),dan 'mumbling' ( kata-kata yang
> digunakannya tidak diartikulasikan ) .
>
> Orang ini sedang mengharapkan munculnya sebuah mujizat yang dapat mengubah
> keadaan itu dan melihat semua insan di dunia ini menjadi muslim ideologis (
> laki-laki : berjidat hitam, berjanggut, bercelana cekak, berbaju gamis;
> perempuan : berjilbab dan hanya menampakkan kedua mata mereka ).
>
> Seandainya saja orang ini mampu menerima perbedaan dengan sukacita,
> merangkul semua golongan agama ( tanpa merasa lebih unggul daripada golongan
> agama yang lain ), bersikap setara dengan semua ras ( termasuk umat non-arab
> ), menoleransi semua aliran ( shiah, sunni, ahmadiyah,

[wanita-muslimah] WM-KWIK KIAN GIE - BOEDIONO NEOLIBERAL - BU SBY DAN BU MEGA SELAMATKAN GENERASI KITA

2009-06-04 Terurut Topik istiaji sutopo











KERABAT TAUZIYAH-WANITA MUSLIMAH 


To:  tauziyah-sucscr...@yahoo.com;
tauzi...@yahoogroups.com



Herry Permana :   herri.perm...@yahoo.co.id

Donnie
damana     :   donnie.dam...@gmail.com

Muhammad Faizal     :   faizal...@yahoo.co.id

TMS SUB
VITA / MKT   :   css...@tresnamuda.co.id


Sunny   :   am...@tele2.se

Ari Condro    :   masar...@gmail.com

Ary
Setijadi Prihatmanto    :   ary.setijadi@ ... ?

Morry Infra   :   morry.in...@gmail.com>

Ica Harahap  :   
ica_hara...@yahoo.com  

Wirawan   :   wirawan@gmail.com

M
Fairus   :   mfl_bi...@yahoo.com

Jano ko     :   ko_j...@yahoo.com

( BAZ )    :   baz...@cbn.net.id

Hermansyah
Kartadinata   :   hermansyahka...@yahoo.com

Rahima     :   rahimara...@yahoo.com

Andi rahman :   andiw...@yahoo. com

INSIST     :   insist...@yahoogrou 
ps.com

Hajaiz ahmad    :   haj...@yahoo.
com

Herni
Sri Nurbayanti  :   nurbaya...@gmail.com

Satriyo  :   lasykarl...@gmail.com

s...@iful
r...@hm@n    :   syaiful.rah...@bataindonesia.com

Mia  :   al...@yahoo.com

Ediyus Hz :   edi...@chevron.com

Fadhlan Meringang "Amd  :   aminudi...@yahoo.com.sg

Dani
Permana   :   adaniperm...@gmail.com

Dwi
Soegardi    :   soega...@gmail.com>

Noni
marlini  :   noniemarl...@yahoo.co.id

Soleha-Sanipak      :   sol...@sanipak.co.jp

Saleh Naya   :   Ratharais Tebet :

Manmandiri   :   Ratharais Europe

Ariel     :   ariela4ever@ yahoo.com

 

 

Email Address  :

 

herri.perm...@yahoo.co.id;
donnie.dam...@gmail.com; faizal...@yahoo.co.id;
css...@tresnamuda.co.id;
am...@tele2.se;
masar...@gmail.com; morry.in...@gmail.com; ica_hara...@yahoo.com;
wirawan@gmail.com; mfl_bi...@yahoo.com; ko_j...@yahoo.com; 
baz...@cbn.net.id; hermansyahka...@yahoo.com;
rahimara...@yahoo.com; andiw...@yahoo.com; insist...@yahoogrou ps.com; 
haj...@yahoo.
com; nurbaya...@gmail.com;
lasykarl...@gmail.com; syaiful.rah...@bataindonesia.com;
al...@yahoo.com; edi...@chevron.com; aminudi...@yahoo.com.sg; 
adaniperm...@gmail.com; soega...@gmail.com; noniemarl...@yahoo.co.id; 
sol...@sanipak.co.jp; salehn...@gmail.com; manmand...@yahoo.com



MOHON MAAF - EMAIL INI DIULANG KARENA LAMPIRAN TIDAK BERHASIL MASUK ...

EYANG

MBLEGEDES – wrote opinion -



 

Membayangkan ekspresi orang yang menulis ini (Ismail) citra yang muncul di
benak saya adalah

seorang lelaki berperawakan pendek, kecil, berkupluk ( memakai kopiah / peci ) 
dan
tak berdaya. 



Lelaki ini ( ismail ) hanya 'menggrundel' ( bersungut-sungut ) sambil 'mlerok' (
melirik dengan penuh kebencian ke arah orang yang dijadikan sasaran grundelannya
) . Mulutnya mecucu, suara  grundelannya
pelan, tapi gemrenggeng ( dengan nada rendah ),dan 'mumbling' ( kata-kata yang
digunakannya tidak diartikulasikan ) . 



Orang ini sedang mengharapkan munculnya sebuah mujizat yang dapat mengubah 
keadaan
itu dan melihat semua insan di dunia ini menjadi muslim ideologis ( laki-laki :
berjidat hitam, berjanggut, bercelana cekak, berbaju gamis; perempuan : 
berjilbab
dan hanya menampakkan kedua mata mereka ).



Seandainya saja orang ini mampu menerima perbedaan dengan sukacita, merangkul 
semua
golongan agama ( tanpa merasa lebih unggul daripada golongan agama yang lain ),
bersikap setara dengan semua ras ( termasuk umat non-arab ), menoleransi semua
aliran ( shiah, sunni, ahmadiyah, dsb ) dan mengusung 'co-existence' dengan
penuh semangat secara dewasa, saya yakin Ismail ini tidak akan merasa tertekan
lagi hidupnya di dunia ini.



Bagi orang lain, Ismail ini pasti akan lebih berguna daripada 'nggrundel' dan 
'mlerok',
hehehe :)



 



 



ISMAIL –

wrote reply - 04 June 2009



Assalamu'alaikum

wr. wb. mas Mblegedes



Ramalan anda salah, salah dan salah semua, anda ditolak jadi tukang ramal ya ? …



Maaf kami tidak membenci siapapun didunia ini, mau mereka Kristen, Buddha,

Hindu, Animis .. bahkan teman2 kami banyak orang diluar agama Islam – kami
baik2

saja – Cuma dalam urusan agama tentu itu rahasia rumah tangga masing2 buka

[wanita-muslimah] Re: Neolib

2009-06-04 Terurut Topik Mia
Seingatku suka baca di buku ulasan2 sejarah, bahwa perubahan selalu datang dari 
lapisan middle class.  Dan ingat, seperti mba Herni bilang, kelas menengah itu 
bukan cuma level ekonomi, tapi juga yang berorientasi ke masa depan.  

Pak Ariel, kupikir kelas menengah adalah demarkasi populasi yang bisa 
diidentifikasi dengan kriteria2 tertentu.  Sedangkan pemikiran konservatif dan 
liberal adalah nuansa pemikiran/filosofi, adapun kelas menengah yang berkembang 
bisa saja jadi cenderung konservatif, seperti yang ditenggarai mba Herni.  

Pak Ariel bilang kelas menengah mestinya mampu menciptakan kubu sendiri yang 
independen, yang bukan konservatif-fundamentalis atau liberal itu, mungkin 
maksudnya progressif.  Kelas menengah adalah populasi yang teridentifikasi, 
sedangkan progressif menunjukkan aksi perubahan.

Nah perubahan dalam pemikiran keagamaan (kita lagi ngomongin pemikiran 
keagamaan kan?), bisa saja ke arah konservatif bisa saja liberal.

Menurut pengertian saya, conservatism dalam pemikiran/filosofi agama itu nggak 
pernah menyehatkan, karena agama pada intinya adalah urusan batin atau urusan 
akhirat, menurut orang agamis, atau urusan psikologis menurut orang sekuler.  
Dalam pemikiran batin nggak boleh konservatif, nggak boleh ada ada penghalang, 
kita harus bebas - karena pemikiran memang nggak bisa dikungkung. Dalam sufism 
ini disebut tindakan 'pengosongan' , dan setelah itu 'diisi' lagi.

Jadi semangat batin agama itu liberal yang bertujuan membebaskan batin kita, 
mental kita mesti abundant - namun dalam mengadakan aksi perubahan kita kudu 
progressif dan prudent, karena dunia fisik kita memang terbatas kok.  

Mba Herni, kelompok liberal yang deket dengan elit itu mungkin di perkotaan.  
Tapi menurut catatan saya ke beberapa daerah pedalaman yang kemiskinannya 
ekstrim menurut ukuran perkotaan dan nyaris nggak tersentuh modernisasi, makin 
'liberal' pemahaman agamanya. 

salam
Mia

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "herri.permana"  
wrote:
>
> 
> Middle class people sebenarnya kebanyakan lebih suka kemapanan / status quo 
> daripada perubahan.Justru middle class people adalah
> orang yang paling acuh dengan keadaan sekitar KECUALI itu mengusik
> dirinya.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ariel"  wrote:
> >
> > 
> > saya masih percaya middle class people akan menjadi motor perubahan, karena 
> > mereka terdiri dari individu yg dinamis tidak jumud dan tidak berada di 
> > awang2. tren saat ini terjadi pertentangan pemikiran antara konservatif & 
> > liberal, middle class yang dinamis merupakan pasar potensial bagi ke dua 
> > kubu tsb. semestinya middle class mampu menciptakan kubu tersendiri yg 
> > independen, mungkin dibutuhkan lebih banyak tipe indvidu seperti mbak Herni 
> > untuk mewujudkan ini :-) 
> > 
> > middle class ini kelak dapat menjadi sumber daya untuk membentuk civil 
> > society pada bidang politik dan profesional militer pada bidang pertahanan. 
> > sayang saat ini belum ada political will dari pemerintah untuk membentuk 
> > middle class secara kontinyu, buktinya anggaran pendidikan saja masih 
> > dibawah 20% :(
> > 
> > pks sebenarnya memenuhi kriteria sebagai parpol yang dapat membantu 
> > terciptanya civil society (kalau mereka mampu memanage unsur fundamentalis 
> > :-)), sayangnya mereka terkooptasi oleh kekuasaan, dan menggunakan cara2 
> > pragmatis seperti jilbab untuk mencapai tujuan tsb, sehingga bertolak 
> > belakang dengan semboyan bersih & profesional.
> > 
> > eniwei jika dilihat bahwa iklim politik kita yang baru tumbuh 10 tahun yang 
> > lalu, menurut saya indonesia tidak terlihat mengecewakan, setidaknya 
> > dibandingkan dengan negera2 tetangga :-)
> > 
> > salam,
> > -ariel-
> > 
> >
>




Re: [wanita-muslimah] FW: [iluni-pusat] Re: [4wheeler] Pesawat Jet Pribadi Prabowo

2009-06-04 Terurut Topik jano ko
He_man :

ajaran Macievelli dalam buku "The Prince" 

---

ko_jano :

Jadi pengin tahu nich, he_man bener - bener tahu inti dari buku "The Prince" 
atau sekedar baca saja, jelasin dong.

salim

-o0o-

--- On Thu, 4/6/09, herri.permana  wrote:

From: herri.permana 
Subject: [wanita-muslimah] FW: [iluni-pusat] Re: [4wheeler] Pesawat Jet Pribadi 
Prabowo
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Thursday, 4 June, 2009, 12:59 PM
















  
  

Babehnya Prabowo itu emang dedengkot Partai Sosialis Indonesia (PSI) 

dan Prabowo gak salah dia cuma mempraktekkan ajaran Macievelli dalam buku "The 
Prince" bagaimana seorang pangeran/calon raja harus bersikap

demi mengambil hati rakyat walau kenyataan sebenarya bertolak belakang.



Makanya beli tuh buku udah diterjemahin koq



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, donnie damana  
wrote:

>

> Walk the talk maksud saya adalah melakukan apa yang diomongkan.. .

> Ngomong ekonomi kerakyatan, sosialisme.. tetapi gaya hidupnya dan cara  

> berbisnisnya bergaya kapitalisme. .

> 

> Opo tumon?

> 




 

  




 

















  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: ( ULANGAN REVISI ) NEO-LIB KWIK KIAN GIE

2009-06-04 Terurut Topik istiaji sutopo





EYANG
MBLEGEDES –wrote opinion -

 

Membayangkan
ekspresi orang yang menulis ini (Ismail) citra yang muncul di benak saya adalah
seorang lelaki berperawakan pendek, kecil, berkupluk ( memakai kopiah/peci )
dan tak berdaya. 



Lelaki ini ( ismail ) hanya 'menggrundel' ( bersungut-sungut ) sambil 'mlerok'
( melirik dengan penuh kebencian ke arah orang yang dijadikan sasaran
grundelannya ) . Mulutnya mecucu, suara grundelannya pelan, tapi gemrenggeng ( 
dengan
nada rendah ),dan 'mumbling' ( kata-kata yang digunakannya tidak
diartikulasikan ) . 



Orang ini sedang mengharapkan munculnya sebuah mujizat yang dapat mengubah
keadaan itu dan melihat semua insan di dunia ini menjadi muslim ideologis ( 
laki-laki
: berjidat hitam, berjanggut, bercelana cekak, berbaju gamis; perempuan:
berjilbab dan hanya menampakkan kedua mata mereka ).



Seandainya saja orang ini mampu menerima perbedaan dengan sukacita, merangkul
semua golongan agama ( tanpa merasa lebih unggul daripada golongan agama yang
lain ), bersikap setara dengan semua ras ( termasuk umat non-arab ),
menoleransi semua aliran ( shiah, sunni, ahmadiyah, dsb ) dan mengusung
'co-existence' dengan penuh semangat secara dewasa, saya yakin Ismail ini tidak
akan merasa tertekan lagi hidupnya di dunia ini.



Bagi orang lain, Ismail ini pasti akan lebih berguna daripada 'nggrundel' dan
'mlerok', hehehe :)

 




 

ISMAIL –
wrote reply - 04 June 2009

 

Assalamu'alaikum
wr. wb. mas Mblegedes






Ramalan
anda salah, salah dan salah semua, anda ditolak jadi tukang ramal ha ha ha …



Maaf kami tidak membenci siapapun didunia ini, mau mereka Kristen, Buddha,
Hindu, Animis .. bahkan teman2 kami banyak orang diluar agama Islam – kami baik2
saja – Cuma dalam urusan agama tentu itu rahasia rumah tangga masing2 bukan ? 
Apalagi
sudah ada Departemen Agama – Ulil Amri .. kita tunduk pada Ulil Amri kan ?


Anda
betul2 salah kaprah membaca maksud tulisan kami mas. Lha wong kami hidup
bahagia sekali sekarang ini, dengan diberi Ilmu Al Qur’an. Benar hanya  Al 
qur’an itulah yang betul2 CAHAYA mas untuk
hidup kita didunia ini. Betul2 menjadi penerang hati … bacalah sering2 dan
ketahui arti, makna dan maksud tujuan Allah swt. Itu kepada kita semua, itu
baik sekali.

 

Jadi kami
betul2 hidup dengan penuh rasa syukur di Indonesia ini yang mayoritas Islam,
penuh keramahan, tolong menolong, kesederhanaan, toleransi .. makmur – cukup 
uang
…

 

Apalagi
aliran2 Islam Muhammadiyah, Syi’ah, Sunni, tidak terlalu kami pikirkan karena
perbedaan adalah Rahmat Allah swt. Bukan ? ( kecuali Islam Ahmadiyaah yang satu
itu benar2 buatan Inggris dan bandel serta manja, tetap wajib dibubarkan 
apabila tetap tidak mau menyatakan Ahmadiyah bukan Islam lagi – KAMI TIDAK 
BERHENTI BERJUANG - sebagai nasihat
utama sesama muslim mas.. ).

 

Aduh2,
maaf tidak ada grundelan, siapa yang nggerundel mas? Ada-ada saja.

 

Siapa yang
merasa lebih unggul ? Tetapi kami bermaksud mengajak menjadi Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah ( Sunni ) – kalau nggak mau, ya tidak apa2, yang penting kami sudah
menyampaikan, begitu sabda Rasulullah saw. bahkan firman Allah swt.,  

 

Tetapi
kelakuan umum zaman modern ini macam-macam berkecamuk dan majemuk yang terjadi,
lha wong sama-sama anak Adam kan
perlu saling menasihati.





Kalau ada
yang tidak beres kan
diberitahu bukan ? Termasuk bahayanya Freemason. Mungkin ilmu anda masih rendah
begitu, tidak tahu mutu tulisan kami sebenarnya .. Freemason itu betul2 kita
harus pelajari .. Itu fakta mas … dari V.O.C sampai sekarang … maksudnya bukan
ingin bubarkan Freemason atau menggempur mereka .. tetapi untuk waspada .. 
Karena
itu benar2 gerakan Syaithan sesuai sumpah mereka dihadapan llah swt. ketika Adam
as. diciptakan …

 



Pendapat Eyang Mblegedes asal ( asal Gunung Merapi ya ? Maaf aneh betul sih
namanya ? ) sekali lagi salah salah salah dan salah semua... 

 

Maaf
jangan salah faham tulisan kami semata-mata nasihat.



Kami sengaja membuat agak ekstrim mas, agar sedikit menyentak kejadian akhir
zaman, yang memang telah diramalkan Rasulullah saw. Agar manusia banyak yang
tersadar kembali pada apa-apa yang telah salah dijauhi , namun apa-apa yang
benar terus dijalani saja. 

 

Tidak percaya
? .. ya tidak apa-apa. Wong nggak maksa dan cuma ingin nasihati yang baik
menurut kami. Karena kami coba jalani juga apa yang sudah kami bikin nasihat …




Nasihat, tetap nasihat. Dasar kami Al Qur'an dan Al Hadits dan fakta-fakta yang
terjadi. 

 

Yang tidak
percaya silakan .. tidak ada pemaksaan dalam Islam bukan ? 

 

Dan bukan mengharap
mukjizat-mukjizat?  Mukjizat apa itu ? Kami
tidak menginginkan mukjizat karena itu hak para Nabi-Nabi …

 

Yang kami
maksud, justru perubahan itu bagi kami tidak harus atau wajib terjadi dan Kami 
bukan
seorang idealis Islam, cuma coba jadi yang setaat mungkin - penilaian terserah 
Allahs wt. dan bukan manusia yang bisa menilai kita semua - dan karena semua 
yang sudah dan akan terjadi adalah pasti atas
idzin dan kehendak Allah swt. bukan ? 

[wanita-muslimah] Soal Ambalat, Prabowo Ajak Bersatu di Bawah SBY

2009-06-04 Terurut Topik sunny
Refleksi : Ayo mas, silahkan perangi!  Sikat! Pantang Maju Mundur!.  
Tujunkanlah keperiwaraan, jangan hanya teriak-teriak dan ngomel membisingkan 
telinga. :-))

http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_berita_mutakhir/2009/06/04/brk,20090604-180017,id.html


Soal Ambalat, Prabowo Ajak Bersatu di Bawah SBY  

Kamis, 04 Juni 2009 | 16:00 WIB

TEMPO Interaktif, Bandung: Calon wakil presiden Prabowo Subianto mengatakan, 
agar masalah Ambalat sekarang ini jangan dipolitisasi. "Saya tidak mau 
dipolitisasi, dalam arti, kita harus bersatu mendukung pemerintah sekarang," 
katanya pada wartawan di Bandung, Kamis (4/6).

Dia mengatakan, dalam kasus pelanggaran perbatasan oleh Malaysia di ambalat, 
bangsa Indonesia harus bersatu. Maksudnya, katanya, supaya bersatu di bawah 
presiden sekarang.

Soal perlindungan rakyat, paparnya, menjadi salah satu tugas utama pemerintah. 
Dalam hal ini di bidang pertahanan dan keamanan. Tugas ini setara dengan 
penjaminan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Prabowo menanggapi, insiden pelanggaran garis batas negara itu diduganya 
sebagai kesengajaan pihak Malaysia untuk mempermalukan Indonesia. "Tetangga 
kita sudah hitung kemampuan kita, dia nyoba-nyoba," katanya.

Di beralasan, negara tetangga itu sudah menghitung kemampuan tempur pengaman 
negara. Penyebabnya, paparnya, kebocoran kekayaan nasional kita selama ini 
menyulitkan negara membiayai kebutuhan dasar rakyat. 

Dia menghitung, setahunnya kekayaan nasional Indonesia bisa mencapai Rp 250 
triliun. Hanya Rp 50 triliun yang kembali ke dalam negeri. "Kekayaan nasional 
kita hilang terus, sehingga kita tidak punya uang cukup untuk hal-hal 
mendasar," katanya.

Dalam orasi politiknya di Pasar Induk Caringin, Bandung, Prabowo mengatakan, 
siap kembali menenteng senjata paling depan di garis perbatasan. "Nggak usah 
beri pangkat tinggi-tinggi, saya siap jadi Komandan Kompi untuk berjuang di 
perbatasan," katanya.

AHMAD FIKRI


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Qiyas atau Tamsil

2009-06-04 Terurut Topik Iman K.
Salam...

Membicarakan ilmu logika pada intinya adalah membicarakan dua hal pokok, yang  
pertama adalah tentang bagaimana cara  berargumentasi (hujjah) dan yang kedua 
adalah tentang bagaimana cara membikin definisi (mu'arrif) .

Kita ke bahasan yang pertama, yaitu bagaimana cara kita untuk memberikan 
argumentasi. Dalam memberikan pendapat atau argumentasi kita mengenal dua cara, 
yaitu dengan hujjah dan dengan istidlal. 

Hujjah adalah memberikan pendapat tanpa menggunakan dalil dari pihak lain, 
yaitu sebuah cara berpendapat yang menggunakan akal pikiran sendiri yang 
bersumberkan dari hasil penelitian dan pengetahuan yang sudah teruji.

Istidlal adalah memberikan pendapat dengan menggunakan dalil-dalil dari pihak 
lain, yaitu sebuah cara untuk memberikan pendapat dengan mengutip teori-teori 
yang sudah umum dan relevan dengan persoalan yang dihadapi.

Dan bagaimana dengan qiyas? Dimanakah letaknya qiyas? 
Mari kita lihat dulu, apa sih sebenarnya qiyas itu? 
Qiyas adalah sebuah susunan kata-kata yang mengandung arti (premis), yang 
penerimaan terhadap premis pertama akan mengharuskan penerimaan terhadap premis 
yang berikutnya.

Melihat definisi qiyas diatas, maka qiyas bisa juga disebut sebagai 'alat' yang 
digunakan untuk mengeluarkan pendapat berdasarkan hasil penelitian atau 
pengetahuan yang bersumber dari akal sendiri (hujjah).

Pengetahuan yang bersumber dari akal ini diproduksi oleh pikiran (fikr). 
Pikiran sendiri bekerja mengikuti suatu proses yang bermula dari suatu titik 
tidak tahu (majhul) menuju titik yang diketahui, atau dari titik yang diketahui 
menuju titik-titik yang diketahui berikutnya dan kemudian menghasilkan titik 
baru atau pengetahuan terbaru.

Wilayah kerja pikiran (fikr) meliputi kedua wilayah pokok pengetahuan, yaitu 
konsepsi (tashawuraat) dan penilaian  (tashdiqaat). Dan qiyas bekerja untuk 
penilaian (tashdiqaat)  atau memberikan hukum tertentu terhadap suatu perkara 
saja. Yaitu lebih konsentrasi ke urusan kandungan dari premis-premis yang 
membentuk suatu hubungan tertentu yang nantinya akan menghasilkan suatu hukum 
atau nilai benar dan salah.

Untuk lebih menyederhanakan pengertian dan kedudukan qiyas di antara fikr, maka 
kita coba untuk mengingat-ingat kembali tentang proses yang terjadi di pikiran 
kita ketika menemui suatu  perkara yang belum diketahui oleh pikiran dan 
kemudian ingin dirubah menjadi suatu pengetahuan yang baru, maka pikiran kita 
akan bersinggungan diantara tiga kondisi berikut ini :

1. Pikiran akan bergerak dari hal yang khusus (partial) menuju ke hal yang 
khusus lainnya.
2. Pikiran akan bergerak dari hal yang umum (universal) menuju ke hal yang 
khusus (partial).
3. Pikiran akan bergerak dari hal yang khusus menuju ke hal yang umum 
(universal) .

Apa yang dikatakan dengan qiyas adalah perihal yang pertama, yaitu proses 
pikiran yang bergerak dari suatu perkara khusus menuju ke hal khusus lainnya. 
Istilah qiyas ini adalah suatu istilah yang biasa digunakan oleh ahli Fikih 
untuk menyebut tamsil atau analogi. 


Salam,


Iman K.
www.parapemikir.com


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] JANJI KOSONG BROKER TKI KE KOREA

2009-06-04 Terurut Topik sunny


http://www.tempointeraktif.com/khusus/selusur/tki_korea/bagian01.html



JANJI KOSONG BROKER TKI KE KOREA
Proyek Kader Gotong Royong 
RATUSAN CALON TENAGA KERJA KE KOREA MERASA DITIPU. JUMHUR HIDAYAT DIMINTA IKUT 
BERTANGGUNG JAWAB.

Tawaran menggiurkan itu masih diingat betul oleh Gunawan Johan, Ketua
Paguyuban Persatuan Tenaga Kerja Wijaya Kusuma Cilacap, Jawa Tengah.
Seorang tamu penting, 6 Februari 2008, datang menyampaikan kabar gembira.

"Ada proyek untuk para kader," ujar sang tamu berapi-api seperti ditirukan 
Gunawan ketika ditemui di Markas Besar Kepolisian RI, Senin dua pekan lalu. 
Tamu itu, Tri Suwasto, Wakil Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia 
Koperasi Gotong Royong alias Kosgoro, organisasi sayap Partai Golkar.

Kepada segenap anggota Paguyuban, Tri juga memperkenalkan diri sebagai wakil PT 
Kosindo Pradipta-unit bisnis Kosgoro di bidang penempatan tenaga kerja 
Indonesia-wilayah Jawa Tengah.

Ia memang mengantongi dua surat tugas untuk merekrut para calon tenaga kerja 
Indonesia (TKI) ke Korea. Satu surat dari Direktur Utama Kosindo ZeidArifin 
tertanggal 5 Februari 2008. Lainnya dari Ketua Umum Kosgoro H Effendi Jusuf 
pada 19 Februari 2008.

Tri, kata Gunawan, di forum itu menawarkan kepada mereka yang memiliki keahlian 
khusus untuk bekerja di sejumlah perusahaan di Korea Selatan. Salah satunya di 
perusahaan otomotif Daewoo. "Gratis," ujar Tri saat itu.
Gaji yang ditawarkan sebagai tukang las, cat, pipa, kayu, dan tukang mengaduk 
semen pun aduhai: berkisar Rp 7-10 juta per bulan. Siapa tak tergiur?

Tak mau sembrono, Gunawan selepas pertemuan itu bertandang ke gedung Mas Isman, 
kantor pusat Kosgoro, di Jalan Teuku Cik Ditiro, Jakarta Pusat. Di sana ia 
antara lain, berkenalan dengan para petinggi Kosgoro.

Gunawan juga diperlihatkan foto-foto Tri bersama direksi Kosindo, anggota 
Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Ardy Muhammad, dan pengusaha Korea.

Semua itu membuatnya yakin betul terhadap reputasi Kosindo. Anggota Paguyuban 
pun berbondong-bondong mendaftarkan diri agar bisa bekerja di Negeri Ginseng.

Saat pendaftaran dibuka, sekitar 2.000 calon langsung mendaftar. "Tapi yang
akhirnya membayar hanya 106 orang," ujar Gunawan, yang pernah bekerja di
Trakindo, Jakarta, selama tujuh tahun sejak 2001.

Janji manis Tri dalam perjalanannya mulai terasa kesat. Ia mematok biaya 
administrasi Rp 10 juta per orang. Meski begitu, 106 warga dan anggota 
Paguyuban tetap kepincut dan bersedia membayar meski dicicil. "Total yang saya 
setor ke dia Rp 800 juta," kata Gunawan.

Diperlihatkannya setumpuk bukti transfer ke Tri melalui Bank BNI dan Mandiri 
cabang Cijantung. Jumlahnya Rp 5-35 juta sejak akhir Februari hingga Mei 2008. 
Di luar biaya administrasi, masih bermunculan rupa-rupa biaya lain senilai 
total sekitar Rp 60 juta.

Telanjur basah, sekitar 20 calon tenaga kerja bahkan nekat mengajukan kredit ke 
Bank Perkreditan Rakyat BKK Cilacap. Sertifikat tanah, rumah, kendaraan, dan 
aset lain menjadi jaminannya. Lewat cara itu, mereka memberi kuasa kepada bank 
tersebut untuk membayarkan biaya keberangkatan ke Korea kepada Kosindo. 

Menurut Direktur Utama BPR BKK Slamet Edi Astar, atas kuasa para calon
TKI itu, pihaknya langsung mengirimkan uang ke Zeid Arifin. "Totalnya sekitar 
Rp 1,4 miliar," ujarnya.

Uang antara lain ditransfer ke rekening BNI milik Zeid pada 3 Juli 2008 (Rp 545 
juta), 8 Juli (Rp 495 juta), dan 28 Mei (Rp 139 juta). Di Kosgoro, Zeid 
tercatat sebagai Ketua Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Jika ditotal, berarti sudah Rp 2,2 miliar uang yang digelontorkan oleh para 
calon TKI itu. Tapi, kenyataannya, hingga hari ini tak seorang pun anggota 
Paguyuban yang berangkat ke Korea.

Itu sebabnya, Gunawan bersama empat anggota Paguyuban lain pada 23 Maret lalu 
melaporkan kasus ini ke Mabes Polri.

Mereka mewakili 106 orang-dari total 604 calon TKI-yang menyatakan diri sebagai 
korban penipuan Kosindo. "Kami tidak jadi dikirim, padahal sudah bayar," ujar 
Gunawan di Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jumat pekan lalu.

Upaya ini pun mereka tempuh karena Tri dan Zeid seolah raib. Berkali-kali 
didatangi ke kantor maupun kediamannya, keduanya tak pernah bisa ditemui 
Gunawan dan kawan-kawan. "Pernah saya datang ke rumahnya sejak subuh hingga 
sore," kata Gunawan, "tapi Pak Zeid tak pernah tampak."

Tri Suwasto, yang dihubungi Tempo, Kamis dua pekan lalu, mengaku telah
menerima setoran uang dari para calon TKI. Tapi semuanya langsung diserahkan ke 
Kosindo. "Saya ini juga korban," katanya. "Penipunya, ya, Pak Zeid." Sejak 
kasus ini mencuat, Tri mengaku komunikasinya dengan Zeid terputus.

Telepon selulernya, kata Tri, tak pernah aktif. Didatangi ke rumah dan kantor 
Kosindo pun Zeid tak pernah ada. "Saya siap bersaksi di polisi," ujarnya tak 
mau disalahkan.

Zeid memang sulit ditemui. Berkali-kali reporter koran ini mendatangi rumah 
sekaligus kantor Kosindo di kawasan Perdatam, Kalibata, ia tak pernah tampak.

Effendi Jusuf, yang menugasi Tri

[wanita-muslimah] Re: Bom Moral Kaum Hombreng, Iraq

2009-06-04 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Alhamdullilah, Gusti Allah akhirnya berhasil mengalahkan tiran-tiran yang 
selama ini menindas kaum homoseks ini. Seandainya kaum homoseks ini bersalah, 
biarlah Gusti Allah saja yang menghukum mereka, karena dia juga yang 
menciptakan mereka.

"Mereka sudah dewasa dan punya kesadaran keagamaan masing-masing. Jika ada yang 
akan menghukum mereka, itu pasti adalah Allah dan bukan saya," ujarnya.





[wanita-muslimah] Lawmakers the Poll Winners for Indonesia's Most Corrupt Gr oup

2009-06-04 Terurut Topik sunny
http://thejakartaglobe.com/home/lawmakers-the-poll-winners-for-indonesias-most-corrupt-group/279119

June 03, 2009 
Nivell Rayda

Lawmakers the Poll Winners for Indonesia's Most Corrupt Group

The apparent disdain Indonesians feel for their lawmakers was highlighted again 
on Wednesday when a study by Transparency International was released showing 
that the country's legislatures are seen as its most corrupt institutions.

The antigraft watchdog's 2009 Global Corruption Barometer was conducted in 69 
countries worldwide and surveyed more than 73,000 respondents. In Indonesia, 
500 people surveyed in Jakarta and Surabaya concluded that their legislatures 
leave much to be desired, with the judiciary also judged a poor lot.

Worldwide, political parties are perceived to be the most corrupt institutions, 
the study found, followed by civil servants, lawmakers and the private sector.

Indonesians gave their lawmakers a grade of 4.4, with 5 being very corrupt. 
Next on the list was the judiciary with a 4.1 rating.

The rating seems to reflect other actions, including the arrests of 12 members 
of the House of Representatives by the Corruption Eradication Commission (KPK), 
eight of whom have already been convicted by the Anti-Corruption Court. The 
court has also brought many provincial and district legislative councilors to 
trial for extortion, abuse of power and bribery.

Gayus Lumbuun, deputy chairman of the House honors committee and PDI-P 
lawmaker, said the survey was no surprise. "I don't reject the findings of the 
survey. Even I view the House as one of the institutions that deserves to be 
put on the list. I hope that political parties show responsibility . by taking 
action against their corrupt members."

Teten Masduki, the secretary general of Transparency International Indonesia, 
said "the House must show it is serious about fighting corruption by passing 
the Anti-Corruption Court bill."

The current Anti-Corruption Court, hailed as a key weapon in the battle against 
corruption, has its legal basis in a 2002 law that created the KPK. The 
Constitutional Court has ruled that mechanism unconstitutional and ordered that 
a new law be drawn up before Dec. 19 if the court is to continue. So far, the 
bill is languishing in the House.

"Politicians are not serving and fighting for the public's best interests but 
only for their own personal and collective gain," said Rocky Gersung, a 
political analyst at the University of Indonesia.

"Legislative candidates are not chosen based on competence and integrity but 
rather on loyalty to the party and the willingness to protect the interests of 
those who have made contributions and donations to their respective parties."




Related articles
AGO Names Two New Suspects In Bank Mandiri Credit Fraud
10:23 PM 29/05/2009

SBY Photo Facilitated Dubious Investment
10:33 PM 27/05/2009

City Administration Sweeps Uncover Subsidized Low-Cost Housing Scams
11:57 PM 24/05/2009

6 Arrested Over Fake Document Production
11:16 PM 21/05/2009

Ex-Minister, Magnate May Be Suspects: AGO
9:20 PM 21/05/2009


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: ( ULANGAN REVISI ) NEO-LIB KWIK KIAN GIE

2009-06-04 Terurut Topik eyang_mbelgedes
Membayangkan ekspresi orang yang menulis ini (Ismail) citra yang muncul di enak 
saya adalah seorang lelaki berperawakan pendek, kecil, berkupluk (memakai 
kopiah/peci) dan tak berdaya. 

Lelaki ini (ismail) hanya 'menggrundel' (bersungut-sungut) sambil 'mlerok' 
(melirik dengan penuh kebencian ke arah orang yang dijadikan sasaran 
grundelannya). Mulutnya mecucu, suara grundelannya pelan, tapi gemrenggeng 
(dengan nada rendah),dan 'mumbling' (kata-kata yang digunakannya tidak 
diartikulasikan). 

Orang ini sedang mengharapkan munculnya sebuah mujizat yang dapat mengubah 
keadaan itu dan melihat semua insan di dunia ini menjadi muslim ideologis 
(laki-laki: berjidat hitam, berjanggut, bercelana cekak, berbaju gamis; 
perempuan: berjilbab dan hanya menampakkan kedua mata mereka).

Seandainya saja orang ini mampu menerima perbedaan dengan sukacita, merangkul 
semua golongan agama (tanpa merasa lebih unggul daripada golongan agama yang 
lain), bersikap setara dengan semua ras (termasuk umat non-arab), menoleransi 
semua aliran (shiah, sunni, ahmadiyah, dsb) dan mengusung 'co-existence' dengan 
penuh semangat secara dewasa, saya yakin Ismail ini tidak akan merasa tertekan 
lagi hidupnya di dunia ini.

Bagi orang lain, Ismail ini pasti akan lebih berguna daripada 'nggrundel' dan 
'mlerok', hehehe :) 






[wanita-muslimah] Kentut Membawa Angin Segar Bagi Ilmuwan!

2009-06-04 Terurut Topik cak lis




Gas
Kentut Membawa Angin Segar Bagi Ilmuwan 

Thursday, 04 June 2009 06:36 

 

Salah satu gas penyebab bau pada
kentut, ternyata bermanfaat. Selain anti-pembengkakan, gas busuk ini membantu
mengatur tekanan darah

= delete--

http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/iptek/9507-gas-kentut-membawa-angin-segar-bagi-ilmuwan






  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] “Bom Moral” Kaum “Hombreng” Iraq

2009-06-04 Terurut Topik cak lis




“Bom
Moral” Kaum “Hombreng” Iraq 

Kamis, 04 Juni 2009 00:41 



Sebelum ini, kaum hombreng hidup
sembunyi-sembunyi. Kini, mereka bisa “berpesta” setelah budi baik Paman Sam

= delete--

http://www.hidayatullah.com/index.php/f/9500-budi-paman-sam-dan-bom-moral-kaum-hombreng-iraq-




  

[Non-text portions of this message have been removed]