[wanita-muslimah] Hati Seorang Ayah

2009-06-16 Terurut Topik muhamad agus syafii
Hati Seorang Ayah

By: agussyafii

Seorang ayah memiliki hati yang penuh kasih untuk anak-anaknya. Hati seorang 
ayah akan tahan menderita bila sakit untuk dirinya sendiri, namun tidak akan 
tahan disaat melihat buah hatinya yang menderita. Bahkan jika sakit itu bisa 
digantikannya, ayah bersedia menggantikan sakit anaknya. Itulah hati seorang 
ayah.

Saya mengenal seorang teman yang juga seorang ayah. Saya biasa memanggilnya Mas 
Jay. Kami biasa berdiskusi lewat milis dan malam itu Mas Jay berkunjung ke 
Rumah Amalia. Mas Jay bertutur mulanya dirinya orang yang ‘mbeling’ tidak 
memiliki keyakinan yang mantap dan tetap. Ketertarikan belajar sholat secara 
serius ketika ajakan  yang begitu menyentuh dari anaknya yang masih TK. Anak 
yang masih relatif kecil setiap hari selalu mengajaknya untuk mengerjakan 
sholat.  Awalnya dirinya menanggapi hal itu sebagai biasa saja.

Ajakannya itu terasa betul-betul menampar hatinya. Begitu sangat berharga dan 
membuatnya menangis meraung-raung justru ketika anaknya sedang sakit masih 
sempat mengajaknya sholat Isya’. Katanya, ditengah malam anak saya  suhu 
badannya panas tinggi dan perutnya mengeras. Anaknya menangis tak 
henti-hentinya merengek mengajak saya sholat. Tanpa berpikir panjang saya 
memenuhi permintaannya untuk mengambil air wudhu. Setelah mengerjakan sholat, 
kami bergegas menuju Rumah Sakit.

Setelah diperiksa ternyata putranya harus dioperasi. Karuan saja dirinya 
menjadi panik. Bagaimana mungkin anaknya yang masih kecil itu  dengan kekuatan 
fisiknya yang masih lemah untuk menghadapi operasi. ‘Saya hanya bisa berserah 
diri kepada Alloh SWT, saya berjanji jika anak saya sembuh. Saya akan rajin 
melaksanakan sholat seperti yang dimintanya.’ Tuturnya. 

Katanya Mas Jay sebelum anak saya masuk ruang operasi masih sempat bertanya 
pada dirinya, ‘ayah sudah sholat belum.’ Kata-kata itu begitu mengiris-iris 
hati saya. Dulu bila mendengar ajakan teman-temannya untuk sholat selalu 
menolaknya karena keengganan untuk melaksanakan sholat. Sekarang kata-kata itu 
justru muncul dari anak yang disayanginya, bagaimana mungkin dirinya bisa 
menolaknya, lanjutnya. Mas Jay tak bisa menyembunyikan airmatanya yang terus 
bercucuran.

‘Saya menunggu putranya didepan kamar operasi’ tuturnya. Ketika lampu operasi 
menyala. Dirinya bersama istri tercinta tidak bisa menyembunyikan 
kegelisahannya, hilir mudik didepan kamar operasi. Waktu seolah berjalan lama 
sekali. ‘Segala macam doa yang saya tahu saya panjatkan kehadirat Alloh SWT.’  
Setelah begitu  lama, kamar operasi itu terbuka. Seorang dokter muncul dari 
pintu. Mencopot sarung tangannya. ‘Operasinya berjalan dengan baik, anak bapak 
sekarang perlu istirahat setelah itu boleh pulang.’ Mas Jay menangis bahagia. 
‘Alangkah nikmatnya anugerah Alloh SWT yang diberikan kepada saya disaat 
harapan mulai memudar, Alloh SWT menyelamatkan putra saya,’ tuturnya. ‘Dan 
sejak itu saya lebih giat untuk melaksanakan sholat karena saya harus memenuhi 
janji saya,’ kata Mas Jay malam itu.  Saya bisa merasakan apa yang terjadi pada 
dirinya. Begitulah hati seorang ayah yang penuh kasih untuk sang buah hatinya.

Wassalam,
agussyafii

---
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)'. Mari 
kirimkan dukungan anda pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui 
http://agussyafii.blogspot.com, 
http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 
8777 12431


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan

2009-06-16 Terurut Topik L.Meilany
Koreksi :
Yg bener gini :
Sudah cendana gaharu pulak
Sudah tahu ditanya pulak

Salam :-)
l.meilany
  - Original Message - 
  From: Dwi Soegardi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, June 14, 2009 6:15 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, 
Kalla-Wiranto Siap Bereskan





  Pantes sampeyan bingung,
  membedakan pembawa berita dengan komentator saja tidak bisa :-(
  Pelan-pelan dibaca ulang, komentar kemudian, bingung belakangan.

  Pertanyaan seperti itu biasanya tergolong rhetorical question.
  Bertanya untuk memancing diskusi lebih lanjut.
  Ada juga yang bertanya untuk sekedar bertanya :-p
  Atau ada pula yang pura-pura dalam kerahu.

  2009/6/14 jano ko ko_j...@yahoo.com:
   Mia :
  
   emangnya praktek kebanyakan orang Islam begitu?
  
   ---
  
   Janoko :
  
   Judulnya Janoko Bingung, Mia ini yang membawa berita, lha koq buntut - 
buntutnya malah bertanya, gimana tuch ?
  
   Salim
  
   -o0o-
  
   --- On Sun, 14/6/09, Mia al...@yahoo.com wrote:
  
   From: Mia al...@yahoo.com
   Subject: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto 
Siap Bereskan
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Date: Sunday, 14 June, 2009, 11:30 AM
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
FPI juga prinsipnya beda, apalagi prakteknya.  Masak syariat Islam mau 
dijadikan dasar hukum negara, itu kan prinsip.  Prakteknya? Ngegebugin orang, 
ngerusak properti orang, sambil Allahu Akbar.  emangnya praktek kebanyakan 
orang Islam begitu?
  
  
  
   Kok boss FPI diem saja, kan di sebelah JK.
  
  
  
   salam
  
   Mia
  
  
  
   --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Dwi Soegardi soega...@.. . 
wrote:
  
  
  
   Beberapa hari sebelumnya, 9 Juni, Kalla bilang di hadapan KWI bahwa
  
   Ahmadiyah berhak hidup, tapi harus kembali ke ajaran yang benar.
  
   Di depan ulama Madura, lain lagi.
  
  
  
   http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/09/ 19530588/ jk.ahmadiyah. 
berhak.untuk. hidup
  
  
  
  
  
   JK: Ahmadiyah Berhak untuk Hidup
  
  
  
  
  
   SELASA, 9 JUNI 2009 | 19:53 WIB
  
   Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik
  
  
  
   JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Jusuf Kalla memiliki pandangan
  
   tersendiri mengenai Ahmadiyah. Dalam kunjungannya ke Konferensi
  
   Waligereja Indonesia (KWI), Selasa (9/6), JK menyinggung bahwa
  
   Ahmadiyah memiliki hak untuk hidup meski ajarannya saat ini banyak
  
   menyinggung umat Islam.
  
  
  
   Hanya saja, JK menegaskan Ahmadiyah harus kembali ke ajaran yang benar
  
   sesuai Rukun Islam. Dia boleh hidup, tapi dia harus kembali ke rukun
  
   yang benar, tutur JK menanggapi pertanyaan Romo Beni dari Komisi
  
   Hukum dan HAM KWI.
  
  
  
   JK mengatakan posisi Ahmadiyah sekarang memang cukup sulit. Mereka
  
   mengaku bagian dari Islam tapi tidak sepakat dengan prinsip pokok
  
   ajaran agama Islam, ungkap JK.
  
  
  
   Itu (Ahmadiyah) rukunnya berbeda. Harusnya mengikuti pokok ajaran
  
   yang diikutinya. Nah, ini rukunnya tidak sama. Mereka tidak percaya
  
   pada prinsip pokok agama yang diikuti. Kalau mau tinggal juga
  
   silahkan, tapi kita minta kan jangan disyiarkan, lanjut JK.
  
  
  
   Oleh karena itu, JK berpendapat lebih mendahulukan pendekatan dakwah
  
   untuk memahami prinsip pokok agama Islam. Menurut JK, hal tersebut
  
   mungkin agak berat karena yang berbeda adalah prinsip pokok ajaran.
  
   Kalau seandainya soal praktek agamanya beda, nggak masalah, tandas
  
   JK.
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
New Email addresses available on Yahoo!
   Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
   Hurry before someone else does!
   http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
  
  
   
  
   ===
   Milis Wanita Muslimah
   Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
   Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
   Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
   ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
   Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
   Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
   Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com
  
   Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links
  
  
  
  


  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan

2009-06-16 Terurut Topik L.Meilany
Koosala Dewi itu kan mungkin simpatisan, fans, penggemar, membernya FPI.
Masak jeruk makan jeruk.
Aya2 wae Mia ini
:-)

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: Mia 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, June 15, 2009 1:55 PM
  Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, 
Kalla-Wiranto Siap Bereskan





  Pertanyaan kenapa FPI nggak dibubarin, kok nggak dijawab?
  salam
  Mia

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Koosala Dewi abcdra...@... wrote:
  
   Klo bener2 berani membubarkan AHMADIYAH q pasti dukung pak JK-WIN
   
   
   
   
   --- Pada Ming, 14/6/09, Mia al...@... menulis:
   
   Dari: Mia al...@...
   Topik: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto 
Siap Bereskan
   Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Tanggal: Minggu, 14 Juni, 2009, 1:38 AM
   
   
   Emangnya nggak ada yang tanya, bisa nggak bubarin FPI?
   
   Pingin tau jawab bossnya (Wiranto) gimana tuh.
   
   
   
   salam
   
   Mia
   
   



  

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan

2009-06-16 Terurut Topik L.Meilany
Pastinya Pak Boediono menikahnya jauh sebelum tahun 1980.
Lagipula fatwa MUI itu kan tidak 'mengikat'.
Dewi Sandra yg muslim juga bisa menikah dengan Glen Fedly yg meskipun akhirnya 
bercerai.

Kalo zaman sekarang kejadian seperti itu biasanya pasangan menikah di luar 
Indonesia.
Seperti Titi Kamal dan Christian 

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: Dwi Soegardi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, June 09, 2009 8:38 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan





  Mbak Ning,
  ada fatwa MUI yang mengharamkan nikah beda agama (fatwa 1980,
  diperkuat lagi 2005)
  Dulu ada di website MUI versi lama, tapi sekarang juga bisa ditemui
  di banyak tempat
  seperti http://walujadjati.tblog.com/post/1969743013

  Tapi terus terang, kalau ada yang mengatakan nikah ini, nikah itu, tidak sah
  dan dianggap ZINA, sebaiknya tidak mengumbar sembarangan tuduhan zina.
  Ringan diucapkan, berat konsekuensinya.
  Dua insan bersepakat membangun rumah tangga, saling mencintai,
  berjanji saling setia, dan bertanggung jawab,
  lalu ada orang lain dengan garang bilang Zina!
  sambil siap merajam ...

  2009/6/8 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com:
  
   Saya hanya ingin menjelaskan masalah hukum kawin campur dalam Islam,
   yang saya pahami.
  
   Setahu saya, kalau toh Ibu Boediono bukan muslim, pernikahannya dengan
   Pak Boediono di dalam Islam diperbolehkan. Karena laki-laki Islam
   dibolehkan menikah dengan wanita ahli kitab, bukan ? Jadi dalam
   pandangan Islam, itu bukan zina, sebagaimana yang ditulis di bawah itu.
  
   Mengenai bahwa beliau akan run for wapres position, itu lain soal.
  
   Wallahua'lam bishowab.
   Wassalaam,
   -Ning
  
  
   
  
   From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of encosid
   Sent: Tuesday, June 09, 2009 8:23 AM
   To: karisma-...@yahoogroups.com; keluarga-isl...@yahoogroups.com;
   keluarga-saki...@yahoogroups.com; muhammadiyah2...@yahoogroups.com;
   pengajian-...@yahoogroups.com; sd-is...@yahoogroups.com;
   wanita-muslimah@yahoogroups.com; yisc_al-az...@yahoogroups.com
   Subject: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan
  
  
  
  
  
  
   Assalamalaikum w. w.
  
   mohon konfirmasi kebenaran tulisan ini
  
   makasih
  
   Notes FB Eva; Sesama Katholik dengan Bu Hera Boediono, Uppz, This It's
   Not SARA Share
   Oleh arasydimas - 8 Juni 2009 - Dibaca 136 Kali -
  
   Saya juga khatolik dan sangat menghargai toleransi hidup beragama, saya
   juga percaya bahwa setiap orang siapa pun dia sebagai warga negara
   Indonesia berhak untuk menduduki kursi istana kepresidenan. Apalagi
   kalau dia khatolik seperti Bu Hera Boediono, masalahnya baik khatolik
   maupun islam tidak bisa menerima hubungan kawin campur ini, karena
   masing-masing menganggapnya zina.
  
   Jika SBY-Boediono terpilih maka status Bu Hera Boediono adalah ibu
   negara dan menjadi simbol panutan dan teladan bagi rakyat, masalahnya
   contoh kawin campur ini bisa menjadi pembenaran bahwa hal itu bisa
   dilakukan dan diterima oleh ke dua agama itu, nah..apa yang terjadi jika
   demikian...
  
   Saya tidak bermaksud mengangkat masalah ini sebagai SARA, namun diantara
   kita sesama penganut agama yang berbeda perlu saling menghargai akan
   kemurnian agama kita masing-masing. Masalah berikutnya Boediono tidak
   pernah mengakui secara jujur dengan kondisi ini kepada public, sehingga
   bisa menimbulkan fitnah dan issu SARA.
  
   Bagaimana tanggapan teman2 atas cerita ini,...tq
   Mohon pencerahannya.
  
   Btw :
   Bu Hera Katholik dinyatakan oleh prof.dr. Suparman, Direktur Paska
   Sarjana Univ. Tarumanegara mantan konsultan Bappenas. Baca tabloid
   monitor edisi 3-9 Juni 2009 hal.7...
  
   http://public.kompasiana.com/2009/06/08/notes-fb-eva-sesama-katholik-den
   gan-bu-hera-boediono-uppz-this-its-not-sara-share/#comment-27511
   http://public.kompasiana.com/2009/06/08/notes-fb-eva-sesama-katholik-de
   ngan-bu-hera-boediono-uppz-this-its-not-sara-share/#comment-27511
  
   Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke
   Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di
   sini!
   http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
   http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
  
  
  
  
  
  
   [Non-text portions of this message have been removed]
  
  
  
   
  
   ===
   Milis Wanita Muslimah
   Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
   Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
   Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
   ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
   Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
   Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
   

Re: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan

2009-06-16 Terurut Topik L.Meilany
Makanya Koosala/rakyat harus berani minta surat perjanjian
Berjanji itu mudah - Lidah itu tidak bertulang.
Lain dibibir lain dihati. Balita juga bisa ngomong ...hole2 bubalkan 
amadiyah:-)

Maka mintalah tim sukses JK Win bikin perjanjian tertulis- kontrak politik, 
bermeterai ada saksi disahkan notaris.lantas umumkan ke khalayak..
Ada sanksi hukum, seumpama tidak dilaksanaken maka presiden dan wapresnya harus 
dimakzulkan ditengah jalan.
Berani nggak.???
Kalo nggak berani, jangan percaya janji2 gombal kampanye.
Jangan mudah dibodoh2-i.
Meskipun jabatan cuma sebagai rakyat, pinter dikit napah.
:-)

Salam, 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: Koosala Dewi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, June 14, 2009 10:48 AM
  Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, 
Kalla-Wiranto Siap Bereskan





  Klo bener2 berani membubarkan AHMADIYAH q pasti dukung pak JK-WIN

  center

  pa 
href=http://www.abdulkamil.com/2009/05/kontes-seo-aristia-wida-rukmi.html;Kontes
 SEO Aristia Wida Rukmi/a/p

   

  pa href=http://www.abdulkamil.com/2009/05/wisata-seo-sadau.html;Wisata 
SEO Sadau/a/p

   

  pa 
href=http://www.abdulkamil.com/2009/05/belajar-seo-para-pemula.html;Belajar 
SEO Para Pemula/a/p

   

  a href=http://www.abdulkamil.com/2009/06/tukang-nggame.html;Tukang 
Nggame/a/p

   

  pa 
href=http://www.abdulkamil.com/2009/06/modem-cdma-alnect-komputer.html;Alnect 
Komputer/a/p

   

  /center

  --- Pada Ming, 14/6/09, Mia al...@yahoo.com menulis:

  Dari: Mia al...@yahoo.com
  Topik: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap 
Bereskan
  Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Tanggal: Minggu, 14 Juni, 2009, 1:38 AM

  Emangnya nggak ada yang tanya, bisa nggak bubarin FPI?

  Pingin tau jawab bossnya (Wiranto) gimana tuh.

  salam

  Mia

  --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Dwi Soegardi soega...@.. . wrote:

  

   Lebih cepat, lebih baik .. tidak memilih yang tidak menghargai

   perbedaan dan kebebasan beragama seperti ini.

   (tidak berarti 2 pasangan lainnya tidak akan membuat janji manis yang

   sama untuk memperoleh suara)

   

   http://www.tempoint eraktif.com/ hg/Pemilu2009_ berita_mutakhir/ 
2009/05/13/ brk,20090513- 176113,id. html

   

   Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan

   











  Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya! 
http://id.mail.yahoo.com

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Berteduh

2009-06-16 Terurut Topik agussyafii
Berteduh

By: agussyafii

Setiap kali hujan turun, semua orang juga termasuk anak-anak disibukkan untuk 
berteduh. Bahkan seorang ibu sempat mengatakan, ‘heran deh sama anak-anak 
sekarang, sama ibunya berani giliran sama air hujan pada takut.’ Sebenarnya 
takut sama air hujan bukan hanya terjadi sama anak-anak sekarang namun juga 
sudah terjadi sejak dulu. 

Air hujan selalu saja ditakuti bukan hanya sama anak-anak namun juga orang 
dewasa sebab air hujan bisa menyebabkan orang menjadi sakit batuk dan pilek.  
Air hujan juga diidentikkan dengan duka cita. Seringkali kita juga teramat 
takut mencari tempat berteduh bila bertemu dengan duka cita. duka cita  
seringkali dianggap sebagai hukuman, azab, dosa dan juga kesalahan.  Begitu 
tubuh mulai terasa sakit, salah satu keluarga yang kita cintai
 meninggal dunia, perceraian terjadi, organisasi dibubarkan, perusahaan 
bangkrut, masa depan seolah menakutkan, duka cita terlihat menyeramkan. 

Kadangkala bila kita jernih melihat duka cita bukanlah sesuatu yang 
menyeramkan, juga bukan kesalahan ataupun azab yang datangnya dari Alloh SWT 
melainkan cahaya yang mengantarkan kita kepada keindahaan. Jika hidup kita 
hanya dipenuhi dengan suka cita dan kebahagiaan seringkali kita menjadi lupa 
diri. Namun berpisah dengan kesenangan memeluk penderitaan pertanda cahaya 
menuntun perjalanan hidup kita menuju tempat yang indah.

Kanjeng Nabi menganjurkan kepada kita agar kita tidak menghindari penderitaan, 
malah mengajarkan kepada kita agar menyelami semua yang berbentuk duka cita 
sebab ada keindahan dibalik duka cita. Keindahan yang muncul melekat pada diri 
kita dengan sifat cinta kasih pada sesama. Makian sudah bukan lagi sebagai 
sesuatu yang menyakitkan tetapi mempersubur cinta kasih kepada yang
 memakinya. 

Siapapun orang yang pernah menyelami samudra duka cita atau samudra penderitaan 
hal itu pertanda bahwa dirinya sudah dibebankan tugas suci pada dirinya. Tugas 
suci itu adalah menyebarkan salam dan cinta kasih untuk sesama. Sebagaimana 
sabda Nabi Muhamad SAW, ‘’Afsyus salaama bainakum tahaabbuu’ ‘Tebarkanlah salam 
diantara kalian niscaya kalian saling menyayangi. (HR. Hakim). 

Sungguh indah hidup ini jika didalam hati kita penuh cinta kasih. Menerima suka 
cita dengan gembira, menerima duka cita juga dengan gembira. Semoga semua 
makhluk dimuka bumi berbahagia selalu!

Wassalam,
agussyafii

---
Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)'. Mari 
kirimkan dukungan anda pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui 
http://agussyafii.blogspot.com, 
http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 
8777 12431




  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Salah Paham Neoliberalisme

2009-06-16 Terurut Topik miftahalzaman
Ah apa ajalah. Yang penting bisa ngejelekin lawan politik gag masalah ...




--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote:

 Jawa Pos
 [ Senin, 15 Juni 2009 ] 
 
 
 Salah Paham Neoliberalisme 
 Oleh: Fahrul Muzaqqi
 
 
 Isu neoliberalisme belakangan santer diperdebatkan. Dalam perdebatan itu, 
 Bambang Nuroso, dosen Program Pascasarjana Kajian Wilayah Amerika UI Jakarta, 
 mencoba membela neoliberalisme dari perspektif keadilan distribusi ekonomi 
 (Jawa Pos, 13 Juni).
 
 Bambang membela visi neoliberal dengan catatan bahwa peran pemerintah 
 diperbesar dalam wilayah ekonomi melalui berbagai prakarsa kebijakan. Secara 
 sederhana, dia menceritakan sejarah neoliberalisme sebagai perbaikan dari 
 liberalisme klasik yang telah mengidap banyak kelemahan, terutama dalam 
 praktiknya.
 
 Bambang tentu memiliki sederet alasan yang kuat dan masuk akal. Namun, 
 terdapat kesalahpahaman atas neoliberalisme sebagai diskursus 
 ekonomi-politik. Neoliberal sebagai sebuah mainstream ekonomi-politik perlu 
 kiranya ditilik kembali dari kemunculan pada awalnya.
 
 Bukan Konsep Keynesian 
 
 Kesalahpahaman Bambang terletak ketika dia menyamakan konsep neoliberal 
 dengan mainstream pasca-neoklasik yang dimotori John Maynard Keynes 
 (1883-1946), pemimpin aliran Cambridge pada 1920-1930-an atau populer disebut 
 mazhab Keynesian.
 
 Memang benar, Keynes-lah yang menyelamatkan bangunan teoretis liberalisme 
 klasik yang didirikan Adam Smith (1723-1790). Bangunan itu hampir runtuh 
 menghadapi depresi besar pada 1930-an yang diderita negara-negara Eropa Barat 
 dan Amerika Serikat.
 
 Nilai-nilai klasik penghematan, anggaran berimbang, pajak rendah, standar 
 emas, dan Hukum Say (formula ekonomi yang dipopulerkan Jean Baptiste Say) 
 sedang mengalami serangan yang dahsyat (Skousen, 2006: 395). Akibatnya, para 
 ekonom Anglo-Amerika mempertanyakan kembali ekonomi laissez faire.
 
 Keynes dalam bukunya pada 1936 yang berjudul The General Theory of Employment 
 mendiagnosis bahwa kapitalisme pada dasarnya tidak stabil dan tidak 
 berkecenderungan ke arah full employment. Tanpa harus mengadopsi model 
 komunisme, ia menawarkan formula negara kesejahteraan (welfare state) yang 
 diterima banyak negara maju Eropa saat itu. 
 
 Formula tersebut menghendaki adanya intervensi pemerintah terhadap pasar 
 ketika regulasi pasar sudah tidak mampu mengatur diri sendiri.
 
 Akhir 1940-an, pemerintah Inggris yang dikendalikan Partai Buruh memeluk 
 ekonomi Keynesian. AS baru secara eksplisit menerima program Keynesian pada 
 era Kennedy dan Johnson pada 1960-an. Negara-negara maju yang lain mengikuti 
 setelah itu. Namun, doktrin Keynesian hanya mampu bertahan selama lebih dari 
 tiga puluh tahun sebelum kemudian digantikan doktrin neoliberal.
 
 Resesi ekonomi, pengangguran, dan inflasi yang kembali terjadi pada paro 
 akhir 1970-an membuat Keynesian kehilangan legitimasi teoretisnya dan 
 akhirnya masuk dalam catatan kaki sejarah (Heertz, dalam Wibowo  Wahono, 
 2003: 20). Runtuhnya Keynesian memaksa para ekonom berpikir keras mencari 
 rumusan ekonomi baru. 
 
 Nah, gelombang neoliberal mengemuka menggantikan dominasi welfare state 
 melalui ekonom asal Chicago, Milton Friedman (1912-...) dan ekonom asal 
 Inggris kelahiran Austria, Friedrich A. Hayek (1899-1992). Keduanya merupakan 
 tokoh peraih Nobel Ekonomi 1976 dan 1974.
 
 Kembalinya Invisible Hand 
 
 Salah paham neoliberalisme terjawab. Yakni, ekonomi neoliberal bukannya model 
 welfare state ala Keynesian yang menghendaki intervensi pemerintah dalam 
 pasar, melainkan kritik atas model itu dengan membangkitkan kembali the 
 invisible hand ala Smith. Formula Friedman dan Hayek diadopsi pertama oleh 
 Inggris pada masa Margaret Thatcher dan AS pada masa Ronald Reagan 1980-an. 
 Keduanya sering disebut aliran kanan baru, yakni Thatcherism dan Reaganomics.
 
 Negara tidak lagi memiliki tanggung jawab atas pasar karena keyakinan bahwa 
 pasar dapat mengatur diri sendiri dengan ''tangan-tangannya'' yang tak 
 terlihat (the invisible hand). Konsekuensinya, negara tidak lagi memberikan 
 kompensasi kepada orang miskin, apa pun alasannya. Sebab, mentalitas welfare 
 state hanya akan melahirkan kelambanan serta ketergantungan (Heertz: 22).
 
 Neoliberal meyakini teori trickle down yang menghendaki pajak rendah, 
 privatisasi, efisiensi, minimalisasi (bahkan penghapusan) subsidi, dan 
 deregulasi ekonomi. Pendeknya, liberalisme klasik menemukan mantelnya yang 
 baru yang lebih radikal (Wibowo: 2).
 
 Ignatius Wibowo (Wibowo: 3-5) merangkum sedikitnya empat faktor yang 
 memengaruhi dan mengiringi kemunculan neoliberalisme. Pertama, munculnya 
 perusahaan-perusahaan multinasional (multinational corporations-MNC) dengan 
 aset lebih besar daripada kekayaan negara-negara kecil di dunia.
 
 Perusahaan-perusahaan itu mampu menembus batas teritori negara-negara 
 sekaligus memanfaatkan infrastruktur negara tersebut. Kedua, munculnya 
 rezim-rezim internasional sebagai 

[wanita-muslimah] Re: Pakar Israel dan Indonesia Bahas Synagog Tondano

2009-06-16 Terurut Topik miftahalzaman
Bisa jadi bahan untuk ngarang-ngarang teori konspirasi yang baru lagi nih ... 


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote:

 http://hariankomentar.h2pro.us/hl001.html
 
 13 Juni 2009
 
 
   Digelar di National University of Singapore
   Pakar Israel dan Indonesia Bahas Synagog Tondano
 
 
  
 
 
 
 
 Singapur, KOMENTAR
 Eksistensi Komunitas Yahudi Indonesia (Jewish Community of Indonesian) 
 ternyata mendapat perhatian dunia internasional. Buktinya, Rabu (11/06) lalu, 
 bertempat di National University of Singapore, sejarah Komunitas Yahudi di 
 Indonesia dikupas tuntas. Menariknya, selain sejarah komunitas Yahudi 
 Indonesia, keberadaan Synagog Beth Hashem yang letaknya di Desa Rerewokan, 
 Tondano Kabupaten Minahasa, menjadi bahan utama presentasi dan pembahasan 
 para pembicara pada International Workshop Indonesian Jewish tersebut. 
 
 
 Menurut Ketua Jewish Community of Indonesian (JCI) Yaakov Baruch melalui 
 Kepala Biro Infokom JCI, IN Grosman kepada Komentar, Jumat (12/06) malam, 
 keberadaan Synagog Beth Hashem Tondano Minahasa, dipresentasi-kan dan dibahas 
 oleh sejumlah pakar yang datang dari Israel, Belanda, Indonesia dan Singapura.
 
 
 Synagog Beth Hashem selain Synagog Surabaya setidaknya memberi bukti 
 eksistensi Komunitas Yahudi di Indonesia dan menguatkan akar-akar komunitas 
 ini tidak tergusur meski Indonesia dan Israel tidak memiliki hubu-ngan 
 diplomatik sekali pun. Keturunan Yahudi-Indonesia setidaknya memiliki peranan 
 yang cukup kuat dalam mem-perindah khazanah pluralisme di Indonesia dan 
 keberadaan-nya diterima masyarakat seki-tar. Dari pembedahan sejarah, 
 keturunan Yahudi-Indonesia didominasi Yahudi Ashkenazim (Jerman), Yahudi 
 Mizra-him (Asia Timur) dan Yahudi Sefardim (Portugis dan Spanyol, tukas 
 Yaakov dan Gros-man. 
 
 
 Selain pakar dari Israel dan Belanda, ternyata hadir juga pemateri dari 
 Indonesia yang diwakili kalangan pakar Muslim moderat seperti Djohan Effendi, 
 Ibnu Burdah dari Universitas Islam Sunan Kali Jaga Yogyakarta, Teuku Cut 
 Mahmud Aziz dari Universitas Pancasila, juga Ketua Komunitas Yahudi Indonesia 
 Yaakov Baruch. Sedangkan pakar dari Israel hadir Ronnit Ricci, Rotem Kowner 
 dan Rabbi Reuveb Firestone, dari Vrije Universiteit Holland Theo Kamsma. 
 Kesemua pembicara ini mengupas tuntas sejarah Komunitas Yahudi di 
 Indonesia.(irv)  
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





Re: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan

2009-06-16 Terurut Topik donnie damana
Berarti alasan poligami karena perempuan lebih banyak menjadi gak  
relevan lagi yah?

:D

On Jun 16, 2009, at 7:07 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote:




 Inna lillaahi wa inna ilaihi rooji'uun.

 Sungguh menyedihkan bila berita di bawah ini memang benar. Kalau kita
 lihat, ini mirip2 dengan sebelum Islam datang, di mana para perempuan
 dihargai lebih rendah dari lelaki, bahkan tidak ada harganya sama
 sekali. Sampai-sampai, mereka malu memiliki anak perempuan, dan
 membunuhnya sedini mungkin - saking malunya. Umar Bin Khotob pun
 termasuk yang pernah membunuh anak perempuannya, sebelum beliau RA  
 masuk
 Islam.

 Kalau saya summarykan, penyebab kematian2 yang luar biasa itu adalah :
 - HIV/AIDS di Affrika
 - Kekurangan access kepada kesehatan menyebabkan kematian karena
 penyakit (eg : Malaria)
 - Bunuh diri masalah dowry ini, apa di india begitu ya.. Jadi  
 perempuan
 yang bayar mahar? Ini lebih menyedihkan lagi, karena ternyata  
 pendidikan
 tidak memperbaiki kondisinya. Malah getting worse.

 Di masa yang lalu, turunnya Islam melalui Rasulullah SAW akhirnya
 menyelamatkan bangsa arab dari keterpurukan moral yang dalam tersebut.
 Wanita dicintai dan diangkat martabatnya dan dimuliakan. Kapankah hal
 yang sama akan terjadi di masyarakat yang diceriterakan di bawah ?
 Wallahua'lam bishowab.

 Wassalaam,
 -Ning

 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Dwi Soegardi
 Sent: Monday, June 08, 2009 9:39 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejaht...@yahoogroups.com 
 ;
 majelism...@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan

 Ya, 100 juta. 100.000.000 perempuan hilang!
 Populasi perempuan berkurang!
 Bukan hilang, tetapi mati akibat kekerasan, diskriminasi dan  
 diabaikan.
 Di tempat-tempat seperti India, Cina dan Afrika sub-Sahara, nyawa
 perempuan dihargai kurang dari nyawa laki-laki.

 http://www.thestar.com/Insight/article/645832

 How did 100,000,000 women disappear?

 TheStar.com - Insight - How did 100,000,000 women disappear?

 Two researchers crunching population statistics have confirmed an
 unsettling reality. Siwan Anderson and Debraj Ray noticed the ratio of
 women to men in developing regions and in some cultures is  
 suspiciously
 below the norm June 06, 2009 Nicole Baute Staff reporter

 In India, China and sub-Saharan Africa, millions upon millions of  
 women
 are missing. They are not lost, but dead: victims of violence,
 discrimination and neglect.

 A University of British Columbia economist is amongst those trying to
 find them - not the women themselves, who are long gone, but their
 numbers and ages, which paint a sad and startling picture of gender
 discrimination in the developing world.

 The term missing women was coined in 1990, when Indian economist
 Amartya Sen calculated a shocking figure. In parts of Asia and Africa,
 he wrote in The New York Review of Books, 100 million women who should
 be alive are not, because of unequal access to medical care, food and
 social services. These are excess deaths: women missing above and
 beyond natural mortality rates, compared to their male counterparts.

 Women who are dead because their lives were undervalued.

 Around the world boys outnumber girls at birth, but in countries where
 women and men receive equal care, women have proved hardier and more
 resistant to disease, and thus live longer. In most of Asia and North
 Africa, however, Sen found that women die with startlingly higher
 frequency.

 His research began a flutter of activity in academic circles and by
 2005, the United Nations produced a much higher estimate for how many
 women could be missing: 200 million.

 From her office at the University of British Columbia, economics
 professor Siwan Anderson has been crunching numbers to try and
 understand why so many women are dying. If you're interested in  
 gender
 discrimination, it's really one of the starkest measures of
 discrimination, because it's women who should be alive, but aren't,
 she says.

 The 40-year-old researcher recently co-authored a paper with New York
 University's Debraj Ray, focusing on figures from China, India and
 sub-Saharan Africa for the year 2000. What they discovered flew in the
 face of existing literature and commonly held beliefs about the  
 missing
 women phenomenon.

 Previously, people had thought that they (the missing women) were all
 at the very early stages of life, prenatal or just after, so before  
 four
 years old, Anderson says. But what we found is that the majority are
 actually later. Female infanticide has been endemic in India and  
 China
 for some time, which she says led researchers to assume that it was  
 the
 source of all the missing women. But the truth is much more  
 complicated.

 Once she and Ray broke down the numbers by age group, they found that
 the majority of excess female deaths came later in life: 66 per cent  
 in
 

Re: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan

2009-06-16 Terurut Topik donnie damana
Berarti alasan poligami karena perempuan lebih banyak menjadi gak  
relevan lagi yah?

:D

On Jun 16, 2009, at 7:07 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote:




 Inna lillaahi wa inna ilaihi rooji'uun.

 Sungguh menyedihkan bila berita di bawah ini memang benar. Kalau kita
 lihat, ini mirip2 dengan sebelum Islam datang, di mana para perempuan
 dihargai lebih rendah dari lelaki, bahkan tidak ada harganya sama
 sekali. Sampai-sampai, mereka malu memiliki anak perempuan, dan
 membunuhnya sedini mungkin - saking malunya. Umar Bin Khotob pun
 termasuk yang pernah membunuh anak perempuannya, sebelum beliau RA  
 masuk
 Islam.

 Kalau saya summarykan, penyebab kematian2 yang luar biasa itu adalah :
 - HIV/AIDS di Affrika
 - Kekurangan access kepada kesehatan menyebabkan kematian karena
 penyakit (eg : Malaria)
 - Bunuh diri masalah dowry ini, apa di india begitu ya.. Jadi  
 perempuan
 yang bayar mahar? Ini lebih menyedihkan lagi, karena ternyata  
 pendidikan
 tidak memperbaiki kondisinya. Malah getting worse.

 Di masa yang lalu, turunnya Islam melalui Rasulullah SAW akhirnya
 menyelamatkan bangsa arab dari keterpurukan moral yang dalam tersebut.
 Wanita dicintai dan diangkat martabatnya dan dimuliakan. Kapankah hal
 yang sama akan terjadi di masyarakat yang diceriterakan di bawah ?
 Wallahua'lam bishowab.

 Wassalaam,
 -Ning

 -Original Message-
 From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Dwi Soegardi
 Sent: Monday, June 08, 2009 9:39 PM
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejaht...@yahoogroups.com 
 ;
 majelism...@yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan

 Ya, 100 juta. 100.000.000 perempuan hilang!
 Populasi perempuan berkurang!
 Bukan hilang, tetapi mati akibat kekerasan, diskriminasi dan  
 diabaikan.
 Di tempat-tempat seperti India, Cina dan Afrika sub-Sahara, nyawa
 perempuan dihargai kurang dari nyawa laki-laki.

 http://www.thestar.com/Insight/article/645832

 How did 100,000,000 women disappear?

 TheStar.com - Insight - How did 100,000,000 women disappear?

 Two researchers crunching population statistics have confirmed an
 unsettling reality. Siwan Anderson and Debraj Ray noticed the ratio of
 women to men in developing regions and in some cultures is  
 suspiciously
 below the norm June 06, 2009 Nicole Baute Staff reporter

 In India, China and sub-Saharan Africa, millions upon millions of  
 women
 are missing. They are not lost, but dead: victims of violence,
 discrimination and neglect.

 A University of British Columbia economist is amongst those trying to
 find them - not the women themselves, who are long gone, but their
 numbers and ages, which paint a sad and startling picture of gender
 discrimination in the developing world.

 The term missing women was coined in 1990, when Indian economist
 Amartya Sen calculated a shocking figure. In parts of Asia and Africa,
 he wrote in The New York Review of Books, 100 million women who should
 be alive are not, because of unequal access to medical care, food and
 social services. These are excess deaths: women missing above and
 beyond natural mortality rates, compared to their male counterparts.

 Women who are dead because their lives were undervalued.

 Around the world boys outnumber girls at birth, but in countries where
 women and men receive equal care, women have proved hardier and more
 resistant to disease, and thus live longer. In most of Asia and North
 Africa, however, Sen found that women die with startlingly higher
 frequency.

 His research began a flutter of activity in academic circles and by
 2005, the United Nations produced a much higher estimate for how many
 women could be missing: 200 million.

 From her office at the University of British Columbia, economics
 professor Siwan Anderson has been crunching numbers to try and
 understand why so many women are dying. If you're interested in  
 gender
 discrimination, it's really one of the starkest measures of
 discrimination, because it's women who should be alive, but aren't,
 she says.

 The 40-year-old researcher recently co-authored a paper with New York
 University's Debraj Ray, focusing on figures from China, India and
 sub-Saharan Africa for the year 2000. What they discovered flew in the
 face of existing literature and commonly held beliefs about the  
 missing
 women phenomenon.

 Previously, people had thought that they (the missing women) were all
 at the very early stages of life, prenatal or just after, so before  
 four
 years old, Anderson says. But what we found is that the majority are
 actually later. Female infanticide has been endemic in India and  
 China
 for some time, which she says led researchers to assume that it was  
 the
 source of all the missing women. But the truth is much more  
 complicated.

 Once she and Ray broke down the numbers by age group, they found that
 the majority of excess female deaths came later in life: 66 per cent  
 in
 

Re: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan

2009-06-16 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
masih relevan, karena
1. banyak laki2 yang mati karena perang
2. banyak laki2 yang jadi homo

he he :)

salam,
--
wikan

On Tue, Jun 16, 2009 at 3:24 AM, donnie damanadonnie.dam...@gmail.com wrote:


 Berarti alasan poligami karena perempuan lebih banyak menjadi gak
 relevan lagi yah?

 :D


Re: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan

2009-06-16 Terurut Topik donnie damana
Lho yang mati karena perang sama yang jadi homo jumlahnya lebih dari  
100 juta jiwa nggak?

salim,
Donnie..


On Jun 16, 2009, at 3:23 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote:



 masih relevan, karena
 1. banyak laki2 yang mati karena perang
 2. banyak laki2 yang jadi homo

 he he :)

 salam,
 --
 wikan

 On Tue, Jun 16, 2009 at 3:24 AM, donnie  
 damanadonnie.dam...@gmail.com wrote:
 
 
  Berarti alasan poligami karena perempuan lebih banyak menjadi gak
  relevan lagi yah?
 
  :D

 



[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan

2009-06-16 Terurut Topik Lestyaningsih, Tri Budi (Ning)
Maksudnya alasan poligami karena perempuan lebih banyak tuh gimana, mas
Donie ? Apa mas Donie kalau mau poligami trus bilang alasannya begitu ? 
 
Poligami kan hukumnya mubah.. dan setahu saya tidak pernah disebutkan
bahwa kemubahan poligami itu gara-gara perempuan lebih banyak dari
laki2... Atau mas Donie or mas Wikan punya referensi seperti itu ?
 
Kalau yang saya pahami sih, biarpun lelaki ada 1 juta dan perempuan
cuman satu, poligami itu hukumnya tetap aja mubah. Tapi ya kalau
keadaannya seperti itu ya ngga mungkin bisa... Ya kan ?
 
-Ning



From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wikan Danar
Sunindyo
Sent: Tuesday, June 16, 2009 4:24 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan





masih relevan, karena
1. banyak laki2 yang mati karena perang
2. banyak laki2 yang jadi homo

he he :)

salam,
--
wikan

On Tue, Jun 16, 2009 at 3:24 AM, donnie damanadonnie.dam...@gmail.com
mailto:donnie.damana%40gmail.com  wrote:


 Berarti alasan poligami karena perempuan lebih banyak menjadi gak
 relevan lagi yah?

 :D





[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng

2009-06-16 Terurut Topik miftahalzaman
DPR itu bak seburuk-buruk institusi. Orang-orangnya bak seburuk-buruk manusia. 
Coba deh cari kebaikan DPR dan anggota-anggotanya di media kita. Bakalan susah 
nyarinya. Yang ada juelek semua. Buruk semua. DPR tercoreng lagi? Bukannya DPR 
itu memang dicoreng-coreng terus apapun yang mereka lakukan ...



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote:

 Refleksi : Sekali tercoreng akan tetap tercoreng! Sekali menipu rakyat akan 
 selalu menipu rakyat, begitulah hukum alamnya.
 
 http://www.sinarharapan.co.id/cetak/detail-cetak/article/dpr-kembali-tercoreng/
 
 DPR Kembali Tercoreng 
 
 
 
  
 Tak ada yang protes ketika Transparency International Indonesia menempatkan 
 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai instansi terkorup di Indonesia pada 3 
 Juni lalu. Rakyat tidak memprotes. Para anggota dewan juga nyaris tak ada 
 yang membantah.
 
 
 Padahal, seharusnya tidak begitu sebab DPR berisi wakil rakyat yang 
 terhormat. Menempatkan DPR sebagai instansi terkorup sangatlah  menghina. Ini 
 sebuah lembaga yang mulia dengan peran penting yakni mengawasi pemerintah, 
 memiliki fungsi legislasi dan anggaran. Posisi yang terhormat, sejajar dengan 
 eksekutif dan yudikatif serta pemilikan ketiga fungsi ternyata dimanfaatkan 
 dengan tujuan yang tidak terhormat. Sejumlah oknum anggota Dewan menjadikan 
 keistimewaan itu  sebagai sarana untuk memperoleh dana sampingan. Praktik ini 
 sudah dijalankan selama bertahun-tahun, sekalipun terjadi pergantian anggota 
 Dewan. 
 
 
 Praktik tidak sehat itu sudah diketahui secara umum karena dilakukan secara 
 terang-terangan dan tak selektif. Kritik demi kritik dilontarkan. 
 Transparency International Indonesia misalnya, sudah tiga kali memberi 
 predikat terkorup kepada DPR. Pertama, tahun 2004 ketika dinyatakan terkorup 
 bersama partai politik. Kedua, kembali dinyatakan terkorup bersama kepolisian 
 dan lembaga peradilan pada 2006. Predikat ketiga, didapat DPR tanggal 3 Juni 
 lalu.
 
 
 Pendulum mulai berubah ketika dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 
 Komisi yang mempunyai gabungan dua fungsi, yakni fungsi yang dimiliki 
 kejaksaan dan kepolisian. Komisi juga memperoleh dana yang  besar, hingga 
 bisa membeli alat penyadap pembicaraan melalui telepon dan lainnya.
 KPK, kemarin, mengumumkan lagi anggota Dewan dan bukan Dewan yang diduga 
 menerima suap dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) 
 pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Mereka adalah  Hamka Yandhu, 
 anggota DPR yang juga sudah dipenjara karena kasus lain. Endin AJ Soefihara, 
 Dudhie Makmun Murod  serta petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Udju 
 Djuhaeri. Keempatnya kelak akan disidik.
 
 
 Banyak pihak percaya, bakal lebih banyak anggota DPR dan bukan anggota Dewan 
 yang terjerat kasus ini. Nama-nama calon tersangka itu pun sudah beredar luas 
 hingga tampaknya tinggal menunggu waktu saja.
 
 
 Pengungkapan tindak korupsi anggota Dewan oleh KPK di atas memperkokoh 
 julukan bahwa DPR merupakan lembaga terkorup di Indonesia. Di samping 
 memperkuat sangkaan negatif masyarakat selama ini terhadap badan legislatif 
 tersebut.
 Kita berharap para anggota DPR 2009-2014 segera mengukuhkan tekad mau 
 memulihkan citra Dewan yang sudah terpuruk ini. Banyak cara yang bisa 
 dilakukan, baik secara normatif maupun menerapkannya dalam tindakan nyata.
 
 
 Tampaknya sangat elok jika pada sidang pelantikan, sumpah anggota DPR 
 ditambah dengan kemauan untuk mempertahankan martabat dan kehormatan anggota 
 serta lembaganya. Kita berharap cara ini dapat menimbulkan rasa malu. Para 
 pihak terkait juga harus mencari mekanisme baru dalam pembuatan anggaran, 
 perundang-undangan atau uji kelayakan. Khalayak sudah paham bahwa kegiatan 
 inilah yang menjadi muara korupsi karena oknum anggota Dewan, birokrat, 
 pengusaha atau siapapun mempunyai kepentingan yang sama bertemu. 
 Sebetulnya, jika mau sedikit berhemat, gaji anggota DPR sudah lebih dari 
 cukup untuk membiayai keperluan pribadi, keluarga maupun organisasi. 
 Masalahnya, kebanyakan anggota Dewan telah mengeluarkan dana tidak sedikit 
 ketika mengikuti kampanye pemilu legislatif. Dana inilah yang harus didapat 
 kembali. 
 
 Kembali ke : Cetak
 
 [Non-text portions of this message have been removed]





[wanita-muslimah] Re: Mohon konfirmasi kebenaran tulisan

2009-06-16 Terurut Topik miftahalzaman
Ini kan sama dengan berkata : Punya lu palsu, yang bener tu punya gue. Trus 
ditanya : apa buktinya kalau punya gue palsu? Trus dijawab : karena di dalem 
punya lu gag ada pernyataan bahwa punya guelah yang bener ... so jadi karena 
punya lu beda sama punya gue, maka punya lu salah ... 

Hahahaha ...

Jawaban kayak gini nggak membuktikan apa-apa ...  



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, istiaji sutopo issut...@... wrote:

 Assalamu'alaikum wr. wb.
 
 
 
 Mohon maaf - agar jangan keliru - agama Kristen-Khatolik, yang sekarang
 ini bukan Ahli Kitab, tetapi jelas Syirik, dosa besar dalam Islam,
 karena Injil yang dipakai bukan injil asli lagi, karena banyak yang
 sudah dirubah ayat2nya - dan berisikan isu Trinitas yang dibenci Allah
 swt. ( Syirik - menykutukan Allah swt. )
 
 
 
 Ahli Kitab yang benar adalah yang menggunakan Injil / Taurat yang asli
 yang mengakui / menyebut2 nama Muhammad saw. rasul Allah swt. terakhir
 dan Kitab suci Al Qur'an dan mengimaninya pula - menggunakan sebagai
 Kitab suci baru yang membenarkan Taurat dan Injil ( asli ).
 
 
 
 Dari sini dipastikan seorang Muslim tidak boleh menikah dengan Wanita 
 Khatolik / Protestan. Jelas zina hukumnya.
 
 
 
 Wallahu a'laam bish shawwab.
 
 --- On Tue, 9/6/09, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@... wrote:
 
 From: Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@...
 Subject: RE: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, 9 June, 2009, 7:43 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   

 
 Saya hanya ingin menjelaskan masalah hukum kawin campur dalam Islam,
 
 yang saya pahami.
 
  
 
 Setahu saya, kalau toh Ibu Boediono bukan muslim, pernikahannya dengan
 
 Pak Boediono di dalam Islam diperbolehkan. Karena laki-laki Islam
 
 dibolehkan menikah dengan wanita ahli kitab, bukan ? Jadi dalam
 
 pandangan Islam, itu bukan zina, sebagaimana yang ditulis di bawah itu.
 
  
 
 Mengenai bahwa beliau akan run for wapres position, itu lain soal.
 
  
 
 Wallahua'lam bishowab.
 
 Wassalaam,
 
 -Ning
 
  
 
 
 
  _ _ __
 
 
 
 From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
 
 [mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com] On Behalf Of encosid
 
 Sent: Tuesday, June 09, 2009 8:23 AM
 
 To: karisma-itb@ yahoogroups. com; keluarga-islami@ yahoogroups. com;
 
 keluarga-sakinah@ yahoogroups. com; muhammadiyah2002@ yahoogroups. com;
 
 pengajian-ipb@ yahoogroups. com; sd-is...@yahoogroup s.com;
 
 wanita-muslimah@ yahoogroups. com; yisc_al-azhar@ yahoogroups. com
 
 Subject: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan
 
 
 
 Assalamalaikum w. w.
 
 
 
 mohon konfirmasi kebenaran tulisan ini
 
 
 
 makasih
 
 
 
 Notes FB Eva; Sesama Katholik dengan Bu Hera Boediono, Uppz, This It's
 
 Not SARA Share
 
 Oleh arasydimas - 8 Juni 2009 - Dibaca 136 Kali -
 
 
 
 Saya juga khatolik dan sangat menghargai toleransi hidup beragama, saya
 
 juga percaya bahwa setiap orang siapa pun dia sebagai warga negara
 
 Indonesia berhak untuk menduduki kursi istana kepresidenan. Apalagi
 
 kalau dia khatolik seperti Bu Hera Boediono, masalahnya baik khatolik
 
 maupun islam tidak bisa menerima hubungan kawin campur ini, karena
 
 masing-masing menganggapnya zina.
 
 
 
 Jika SBY-Boediono terpilih maka status Bu Hera Boediono adalah ibu
 
 negara dan menjadi simbol panutan dan teladan bagi rakyat, masalahnya
 
 contoh kawin campur ini bisa menjadi pembenaran bahwa hal itu bisa
 
 dilakukan dan diterima oleh ke dua agama itu, nah..apa yang terjadi jika
 
 demikian...
 
 
 
 Saya tidak bermaksud mengangkat masalah ini sebagai SARA, namun diantara
 
 kita sesama penganut agama yang berbeda perlu saling menghargai akan
 
 kemurnian agama kita masing-masing. Masalah berikutnya Boediono tidak
 
 pernah mengakui secara jujur dengan kondisi ini kepada public, sehingga
 
 bisa menimbulkan fitnah dan issu SARA.
 
 
 
 Bagaimana tanggapan teman2 atas cerita ini,...tq
 
 Mohon pencerahannya.
 
 
 
 Btw :
 
 Bu Hera Katholik dinyatakan oleh prof.dr. Suparman, Direktur Paska
 
 Sarjana Univ. Tarumanegara mantan konsultan Bappenas. Baca tabloid
 
 monitor edisi 3-9 Juni 2009 hal.7...
 
 
 
 http://public. kompasiana. com/2009/ 06/08/notes- fb-eva-sesama- katholik- den
 
 gan-bu-hera- boediono- uppz-this- its-not-sara- share/#comment- 27511
 
 http://public. kompasiana. com/2009/ 06/08/notes- fb-eva-sesama- katholik- de
 
 ngan-bu-hera- boediono- uppz-this- its-not-sara- share/#comment- 27511 
 
 
 
 Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke
 
 Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di
 
 sini! 
 
 http://downloads. yahoo.com/ id/internetexplo rer
 
 http://downloads. yahoo.com/ id/internetexplo rer 
 
 
 
 [Non-text portions of this message have been removed]
 
 
 
 
  
 
   
 
 
 
   

   
   
 
 
 
 
 
 
 
 
   
 
 
   
   
 
 
   Get your preferred Email name!
 Now 

Re: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni!

2009-06-16 Terurut Topik L.Meilany
Itu teorinya pak,
Tapi kan RS besar yg dekat situ juga ganti menejemen.
Dan banyak karyawan yg dikeluarkan atau terpaksa keluar.

Zaman sekarang banyak orang pencari kerja, digaji berapapun rendahnya mau.
Pokoknya yg penting punya cantelan dulu.

Salam, 
l.meilany
  - Original Message - 
  From: kmj...@indosat.net.id 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, June 13, 2009 7:59 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni!





  Kalau ijin operasionalnya yang dicabut, pemilik RS OMNI masih punya 
  ijin prinsip. Artinya ia masih boleh berusaha di bidang perumah 
  sakitan.
  Kalau dicabut sementara selama 1 tahun, ia tidak akan melakukan PHK 
  massal karena berharap tahun depan dapat buka lagi. Kalau ia melakukan 
  PHK massal, tidak mungkin tahun depan buka lagi karena mempersiapkan 
  SDM rumah sakit itu memerlukan waktu sekitar 6 bulan sampai setahun 
  sebelum operasional. Akan lebih murah kalau ia mempertahankan SDM yang 
  ada, memperbaiki kinerja, melatih, dsb sehingga tidak mengulang 
  kesalahan yang sama lagi. Kalau ada PHK mungkin hanya sebatas tingkat 
  manajemen.
  KM

  Original Message
  From: wpamu...@centrin.net.id
  Date: 13/06/2009 16:33 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subj: Re: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni!

  Kenyataannya kemarin lihat di tv, RS itu sangat sepi.
  Pada kejadian di RS yg dekat dengan sana pernah tutup[ ganti nama, 
  ganti menejemen]
  Karyawannya banyak yg 'disuruh' keluar tanpa pesangon, atau 
  dirumahkan.

  Karena kan zaman sekarang banyak perusahaan terima pegawai dengan 
  sistim kontrak,
  perusahaan bisa leluasa 'memecat' pegawainya yg dianggap gak sepaham 
  tanpa pesangon.

  Kalo memang benar kejadian RS Omni dibekukan sementara, pastinya 
  banyak pegawai otomatis berhenti.
  Memangnya mau gitu disuruh masuk terus tapi tanpa gaji atau gaji 
  sekadarnya
  Yg terjadi bukan hanya di RS tapi juga banyak bank melakukan, mereka 
  keluarkan orang lama yg pegawai tetap tapi menerima orang baru. 
  Dengan sistim kontrak, biayanya lebih murah.

  Ada lagi yg perlu di 'selidiki' entah permainan apa.
  Prita itu rumahnya di Bintaro Jaya tapi kok berobatnya ke RS Omni, 
  mustinya kan ke RS Int Bintaro lebih dekat dari rumahnya.
  Kenyataannya Prita adalah pegawai Bank Sinar Mas, ia berobat pastinya 
  pakai asuransi Sinar Mas.
  Dan RS Omni itu berlokasi di Komplek perumahan AlamSutera tetangga 
  perumahan BSD punya grup Sinar Mas.

  Mungkin kasus ini diblow-up ke khalayak karena ada 
  pertentangan/persaingan antara menejemen RS dan Sinar Mas?
  RS itu meskipun baru, megah tapi pasiennya gak menjanjikan, jadi 
  sengaja mau di 'jual' ke menejemen lain atau mau diambil alih Sinar 
  Mas.

  Hal yg kayak gini gak menarik bagi wartawan.
  Wallahualam.

  Salam, 
  l.meilany

  - Original Message - 
  From: kmj...@indosat.net.id 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, June 12, 2009 1:21 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni!

  Pencabutan ijin operasional sebuah RS tidak berarti RS harus tutup. 
  Dia 
  masih mengantongi ijin prinsip. Depkes bisa saja mencabut ementara 
  ijin 
  operasional RS OMNI, misalnya selama setahun, dengan syarat 
  memperbaiki 
  manajemen, peningkatan pengetahuna dan ketramp[ilan karyawan dalam 
  melayani pasien, dan peningkatan mutu layanan medis. Dengan cara 
  itu 
  pengusaha tidak perlu menutup RS OMNI kecuali kalau ia memang mau 
  berhenti dari bisnis rumah sakit. Kemudian selama setahun itu dia 
  diwajibkan membuat progress report serta dipantau kesiapannya. 
  kalau 
  semua sudah oke, ijin operasional boleh diberikan lagi. Dengan cara 
  itu 
  pengusaha tidak perlu melakukan PHK secara massal sebab tenaga 
  karyawan 
  itu masih diperlukan jika ia akan membuka lagi RS tersebut.
  KM

  Original Message
  From: qifuat_...@yahoo.com
  Date: 10/06/2009 9:12 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Subj: Re: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni!

  DPR menunjukkan taringnya.

  harap maklum masa kerjanya mo habis,
  menunggu uang saku!!!

  mnrtq RS g perlu ditutup,jaman lagi susah cari duit

  kasihan pekerja2nya,klo doktek2nyaa sih aku yakin udh kaya2.
  dipecat dari Omni mash punya cabang ditempat lain.lha klo 
  perawat,
  satpam,outsourchingnya dll yg jumlahnya lbh bayak dari para 
  dokternya, 
  mo dikemanakan



  --- On Tue, 6/9/09, noni marlini noniemarl...@yahoo.co.id wrote:

  From: noni marlini noniemarl...@yahoo.co.id
  Subject: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni!
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com, id...@yahoogroups.com
  Date: Tuesday, June 9, 2009, 6:46 AM

  Tutup Saja RS Omni!

  Rakyat Merdeka,
  9 Juni 2009-06-09

  Hebat, kali ini
  anggota DPR benar-benar menunjukkan kepeduliannya kepada rakyat 
  yang 
  sedang
  susah. Kemarin, Komisi IX DPR mendesak RS Omni Internasional 
  meminta 
  maaf dan mencabut
  gugatan hukum terhadap Prita Mulyasari yang sekarang sedang 
  

[wanita-muslimah] Re: Mohon konfirmasi kebenaran tulisan

2009-06-16 Terurut Topik miftahalzaman
Jadi Ahli Kitab yang bener itu adalah ahli kitab yg kemudian mengakui Quran 
sebagai kitab yang bener dan terus mengimaninya? Dengan kata lain : masuk 
Islam? ... Apa begitu maksudnya?

Kalau memang demikian, terus ngapain masih dibedakan juga antara Ahli Kitab (yg 
dlm Quran sendiri dikonotasikan positif) dan orang Islam? Kan pembedaan ini 
menjadi gag ada artinya. 

Terus Injil sama Taurat yang asli itu yang kayak gimana? Sekarang ada di mana? 
Kok tau kalo itu yang asli? Kalau isinya yang memprediksi kedatangan Muhammad, 
kebenaran Quran dsb dsb ... mana buktinya ada Injil atau Taurat yg ngomong 
seperti itu? Kalaupun ada, apa bukti bahwa itulah Injil dan Taurat yang 
otentik? ... Bisakah bukti yang diberikan bener2 bisa dipertanggungjawabkan 
secara ilmiah? 

Jangan dijawab : karena yang benar itu Quran, maka buku-buku tua itu kalau 
nggak cocok sama Quran maka dia sudah pasti palsu ... Yang kayak gini klaim 
sepihak namanya ...



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, istiaji sutopo issut...@... wrote:

 Assalamu'alaikum wr. wb.
 
 
 
 Mohon maaf - agar jangan keliru - agama Kristen-Khatolik, yang sekarang
 ini bukan Ahli Kitab, tetapi jelas Syirik, dosa besar dalam Islam,
 karena Injil yang dipakai bukan injil asli lagi, karena banyak yang
 sudah dirubah ayat2nya - dan berisikan isu Trinitas yang dibenci Allah
 swt. ( Syirik - menykutukan Allah swt. )
 
 
 
 Ahli Kitab yang benar adalah yang menggunakan Injil / Taurat yang asli
 yang mengakui / menyebut2 nama Muhammad saw. rasul Allah swt. terakhir
 dan Kitab suci Al Qur'an dan mengimaninya pula - menggunakan sebagai
 Kitab suci baru yang membenarkan Taurat dan Injil ( asli ).
 
 
 
 Dari sini dipastikan seorang Muslim tidak boleh menikah dengan Wanita 
 Khatolik / Protestan. Jelas zina hukumnya.
 
 
 
 Wallahu a'laam bish shawwab.
 
 --- On Tue, 9/6/09, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@... wrote:
 
 From: Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@...
 Subject: RE: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, 9 June, 2009, 7:43 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
   

 
 Saya hanya ingin menjelaskan masalah hukum kawin campur dalam Islam,
 
 yang saya pahami.
 
  
 
 Setahu saya, kalau toh Ibu Boediono bukan muslim, pernikahannya dengan
 
 Pak Boediono di dalam Islam diperbolehkan. Karena laki-laki Islam
 
 dibolehkan menikah dengan wanita ahli kitab, bukan ? Jadi dalam
 
 pandangan Islam, itu bukan zina, sebagaimana yang ditulis di bawah itu.
 
  
 
 Mengenai bahwa beliau akan run for wapres position, itu lain soal.
 
  
 
 Wallahua'lam bishowab.
 
 Wassalaam,
 
 -Ning
 
  
 
 
 
  _ _ __
 
 
 
 From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
 
 [mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com] On Behalf Of encosid
 
 Sent: Tuesday, June 09, 2009 8:23 AM
 
 To: karisma-itb@ yahoogroups. com; keluarga-islami@ yahoogroups. com;
 
 keluarga-sakinah@ yahoogroups. com; muhammadiyah2002@ yahoogroups. com;
 
 pengajian-ipb@ yahoogroups. com; sd-is...@yahoogroup s.com;
 
 wanita-muslimah@ yahoogroups. com; yisc_al-azhar@ yahoogroups. com
 
 Subject: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan
 
 
 
 Assalamalaikum w. w.
 
 
 
 mohon konfirmasi kebenaran tulisan ini
 
 
 
 makasih
 
 
 
 Notes FB Eva; Sesama Katholik dengan Bu Hera Boediono, Uppz, This It's
 
 Not SARA Share
 
 Oleh arasydimas - 8 Juni 2009 - Dibaca 136 Kali -
 
 
 
 Saya juga khatolik dan sangat menghargai toleransi hidup beragama, saya
 
 juga percaya bahwa setiap orang siapa pun dia sebagai warga negara
 
 Indonesia berhak untuk menduduki kursi istana kepresidenan. Apalagi
 
 kalau dia khatolik seperti Bu Hera Boediono, masalahnya baik khatolik
 
 maupun islam tidak bisa menerima hubungan kawin campur ini, karena
 
 masing-masing menganggapnya zina.
 
 
 
 Jika SBY-Boediono terpilih maka status Bu Hera Boediono adalah ibu
 
 negara dan menjadi simbol panutan dan teladan bagi rakyat, masalahnya
 
 contoh kawin campur ini bisa menjadi pembenaran bahwa hal itu bisa
 
 dilakukan dan diterima oleh ke dua agama itu, nah..apa yang terjadi jika
 
 demikian...
 
 
 
 Saya tidak bermaksud mengangkat masalah ini sebagai SARA, namun diantara
 
 kita sesama penganut agama yang berbeda perlu saling menghargai akan
 
 kemurnian agama kita masing-masing. Masalah berikutnya Boediono tidak
 
 pernah mengakui secara jujur dengan kondisi ini kepada public, sehingga
 
 bisa menimbulkan fitnah dan issu SARA.
 
 
 
 Bagaimana tanggapan teman2 atas cerita ini,...tq
 
 Mohon pencerahannya.
 
 
 
 Btw :
 
 Bu Hera Katholik dinyatakan oleh prof.dr. Suparman, Direktur Paska
 
 Sarjana Univ. Tarumanegara mantan konsultan Bappenas. Baca tabloid
 
 monitor edisi 3-9 Juni 2009 hal.7...
 
 
 
 http://public. kompasiana. com/2009/ 06/08/notes- fb-eva-sesama- katholik- den
 
 gan-bu-hera- boediono- uppz-this- its-not-sara- share/#comment- 27511
 
 http://public. kompasiana. com/2009/ 

Re: [wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng

2009-06-16 Terurut Topik sunny
Apa benar anggota DPR tidak korupsi? Kalau seandainya mereka korupsi atau tidur 
diwaktu sidang apakah harus dirahasiakan dari umum?


  - Original Message - 
  From: miftahalzaman 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, June 16, 2009 10:36 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng





  DPR itu bak seburuk-buruk institusi. Orang-orangnya bak seburuk-buruk 
manusia. Coba deh cari kebaikan DPR dan anggota-anggotanya di media kita. 
Bakalan susah nyarinya. Yang ada juelek semua. Buruk semua. DPR tercoreng lagi? 
Bukannya DPR itu memang dicoreng-coreng terus apapun yang mereka lakukan ...

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote:
  
   Refleksi : Sekali tercoreng akan tetap tercoreng! Sekali menipu rakyat akan 
selalu menipu rakyat, begitulah hukum alamnya.
   
   
http://www.sinarharapan.co.id/cetak/detail-cetak/article/dpr-kembali-tercoreng/
   
   DPR Kembali Tercoreng 
   
   
   
   
   Tak ada yang protes ketika Transparency International Indonesia menempatkan 
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai instansi terkorup di Indonesia pada 3 
Juni lalu. Rakyat tidak memprotes. Para anggota dewan juga nyaris tak ada yang 
membantah.
   
   
   Padahal, seharusnya tidak begitu sebab DPR berisi wakil rakyat yang 
terhormat. Menempatkan DPR sebagai instansi terkorup sangatlah menghina. Ini 
sebuah lembaga yang mulia dengan peran penting yakni mengawasi pemerintah, 
memiliki fungsi legislasi dan anggaran. Posisi yang terhormat, sejajar dengan 
eksekutif dan yudikatif serta pemilikan ketiga fungsi ternyata dimanfaatkan 
dengan tujuan yang tidak terhormat. Sejumlah oknum anggota Dewan menjadikan 
keistimewaan itu sebagai sarana untuk memperoleh dana sampingan. Praktik ini 
sudah dijalankan selama bertahun-tahun, sekalipun terjadi pergantian anggota 
Dewan. 
   
   
   Praktik tidak sehat itu sudah diketahui secara umum karena dilakukan secara 
terang-terangan dan tak selektif. Kritik demi kritik dilontarkan. Transparency 
International Indonesia misalnya, sudah tiga kali memberi predikat terkorup 
kepada DPR. Pertama, tahun 2004 ketika dinyatakan terkorup bersama partai 
politik. Kedua, kembali dinyatakan terkorup bersama kepolisian dan lembaga 
peradilan pada 2006. Predikat ketiga, didapat DPR tanggal 3 Juni lalu.
   
   
   Pendulum mulai berubah ketika dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 
Komisi yang mempunyai gabungan dua fungsi, yakni fungsi yang dimiliki kejaksaan 
dan kepolisian. Komisi juga memperoleh dana yang besar, hingga bisa membeli 
alat penyadap pembicaraan melalui telepon dan lainnya.
   KPK, kemarin, mengumumkan lagi anggota Dewan dan bukan Dewan yang diduga 
menerima suap dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) pemilihan 
Deputi Gubernur Bank Indonesia. Mereka adalah Hamka Yandhu, anggota DPR yang 
juga sudah dipenjara karena kasus lain. Endin AJ Soefihara, Dudhie Makmun Murod 
serta petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Udju Djuhaeri. Keempatnya kelak 
akan disidik.
   
   
   Banyak pihak percaya, bakal lebih banyak anggota DPR dan bukan anggota 
Dewan yang terjerat kasus ini. Nama-nama calon tersangka itu pun sudah beredar 
luas hingga tampaknya tinggal menunggu waktu saja.
   
   
   Pengungkapan tindak korupsi anggota Dewan oleh KPK di atas memperkokoh 
julukan bahwa DPR merupakan lembaga terkorup di Indonesia. Di samping 
memperkuat sangkaan negatif masyarakat selama ini terhadap badan legislatif 
tersebut.
   Kita berharap para anggota DPR 2009-2014 segera mengukuhkan tekad mau 
memulihkan citra Dewan yang sudah terpuruk ini. Banyak cara yang bisa 
dilakukan, baik secara normatif maupun menerapkannya dalam tindakan nyata.
   
   
   Tampaknya sangat elok jika pada sidang pelantikan, sumpah anggota DPR 
ditambah dengan kemauan untuk mempertahankan martabat dan kehormatan anggota 
serta lembaganya. Kita berharap cara ini dapat menimbulkan rasa malu. Para 
pihak terkait juga harus mencari mekanisme baru dalam pembuatan anggaran, 
perundang-undangan atau uji kelayakan. Khalayak sudah paham bahwa kegiatan 
inilah yang menjadi muara korupsi karena oknum anggota Dewan, birokrat, 
pengusaha atau siapapun mempunyai kepentingan yang sama bertemu. 
   Sebetulnya, jika mau sedikit berhemat, gaji anggota DPR sudah lebih dari 
cukup untuk membiayai keperluan pribadi, keluarga maupun organisasi. 
Masalahnya, kebanyakan anggota Dewan telah mengeluarkan dana tidak sedikit 
ketika mengikuti kampanye pemilu legislatif. Dana inilah yang harus didapat 
kembali. 
   
   Kembali ke : Cetak
   
   [Non-text portions of this message have been removed]
  



  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Re: Colossal Human Tragedy

2009-06-16 Terurut Topik miftahalzaman
Karena yang bikin geger kan sesama Islam, mana lebih syar'i lagi. Jadi ya 
udah biarin aja ... Kalau pengen nyalahin juga ya timpain aja ke Amerika, 
konspirasi Yahudi .. dsb ... gampang kan. Jawaban standardnya kan sudah ada ...


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote:

 Refleksi : Koq hanya Palestina yang dibantu dan disuarakan, tetapi  sekarang  
 The Islamic Republic of Pakistan dilanda prblem  besar dengan ratusan ribu 
 pengungsi  tidak mendapat perhatian di Indonesia untuk dibantu? Ataukah 
 bantuan Indonesia itu selektif? Mungkinkah koncvo-konco Mr Taliban sangat 
 berpengaruh  dan mempunyai kedudukan di NKRI?
 
 http://www.pakistantimes.net/pt/detail.php?newsId=1310
 
 
 Colossal Human Tragedy
 By Saeed Qureshi
 
 The present generation of humans is witness to a colossal human tragedy 
 unfolding itself in Pakistan's scenic valleys, drenched in natural beauty. 
 The Valleys of Swat, Buner and Dir are almost depopulated as if demons have 
 devoured the humans there. There is stillness in the environment. The 
 energizing and revitalizing air that allured the fatigued souls from the 
 plains to come and be close to the virgin nature has turned nauseating with 
 the stench of human blood and gunpowder. 
 
 The appalling sound of gun and mortar fire has suppressed the chirping of the 
 birds and their sweet songs and these too have flown to the safer environ. 
 There are very few people left to unburden the fruit laden trees. The crops 
 are ready to be harvested but there are not enough people to do so. The 
 humming of the streams with crystal waters looks like chanting of funeral 
 prayers and mourning incantations.
 
 The harrowing displacement of 3 million mountain dwellers of these placid 
 vales and dales from their hearths and homes for the first time would become 
 part of the painful human history for all time to come. The displacement is 
 stunning as it took place within merely two weeks of a huge population where 
 the normal means of transportation were unavailable. These people could have 
 never imagined that they would face an unprecedented upheaval of this scale 
 and they would be uprooted to live in the most trying conditions in the 
 plains. 
 
 The infants and the adolescents would always carry it as a calamity embedded 
 in their psyche and sensitive minds to be told again and again by them. This 
 massive migration of settled segment of humanity would also form part of the 
 future folklores of sufferings as to how their bygone generations underwent. 
 The tormenting pangs of displacement would keep revisiting and reflecting 
 upon the minds of the people even long after the settlement. 
 
 The natural calamity such as the earthquake is different because that is 
 taken as the will of God. But a holocaust engineered and inflicted by humans 
 against their fellow humans by design or under the duress of the 
 circumstances remains unforgettable. This earth shaking migration would haunt 
 many as long as they live. The children would keep asking questions how it 
 happened and why they had to suffer so enormously. 
 
 The vendetta of the ferocious Taliban now in a state of retreat is 
 resurfacing as a spillover in other cities of Pakistan. During the past week 
 alone, a spate of suicide bombing has rattled and rocked among others, the 
 cities of Peshawar, Lahore and Dera Ismail Khan and of-late Dir.The human 
 blood has never been so cheap. In fact the war between Taliban and the State 
 of Pakistan is a replay of such conflicts in the past in which the state has 
 act to stop the religious encroachment in state affairs. 
 
 Europe has gone through church and state tussle for ages. Those wars of 
 medieval ages were on the one hand between church and state, and the orthodox 
 Roman Catholic Church and the rival sects on the other. The Roman Church that 
 dominated Europe between 5th and 15th century remained plagued with constant 
 religious strife. The story of war for ascendency between church and state 
 and also between Roman Church and its ideological rivals who were against its 
 corruption and moral decadence is awash with horrific executions, 
 persecutions and bloodletting. 
 
 The religious tribunals called inquisitions set up by the Catholic Church in 
 13th century marked the beginning of an era of religious persecution by way 
 of torture, slow death by burning and large scale massacre of the religious 
 opponents. A break away religious movement called Albigenses started in 
 France in 12th century was suppressed by sword on the orders of the Pope and 
 2 members of this group were massacred in a fierce battle. 
 
 Taliban are misguided faithful of an Islamic creed which calls for social 
 justice, equality and establishment of strict ritualistic orthodox Islam. 
 They want to revive the age of the third caliph of Hazart Umar [RA]. But they 
 try to enforce their religious regime by use of ruthless force and ghastly 
 tactics. By 

[wanita-muslimah] Re: DPR Siap Setujui Perang di Ambalat

2009-06-16 Terurut Topik miftahalzaman
Kalau begitu Malaysia harus kita Kristenkan dulu ...


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_j...@... wrote:

 Mas Isti :
  
 Assalamu'alaikum wr. wb.
 
 Sia-sia berperang sesama negara yang rakyatnya muslim. Percayalah
  
 ---
  
 ko_jano :
  
 Betul mas, sesama Islam dilarang untuk berperang.
  
 Salam
  
 -o0o-
 
 --- On Sun, 7/6/09, istiaji sutopo issut...@... wrote:
 
 
 From: istiaji sutopo issut...@...
 Subject: Re: [wanita-muslimah] DPR Siap Setujui Perang di Ambalat
 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
 Date: Sunday, 7 June, 2009, 3:00 PM
 
 
 
 
 
 
 
 
 Assalamu'alaikum wr. wb.
 
 Sia-sia berperang sesama negara yang rakyatnya muslim. Percayalah.
 
 Seharusnya ambil jalan cepat - Pak SBY menelpon PM Malyasia
 ..silaturahmilah ..Tidak usah Nota2an - wong sesama muslim, ydak perlu
 terlalu formal, asalah bermaksud mencari Ridha Allah swt. bukan ?
 
 Jauhkan emosi dan kebanggaan diri. Bukankan setiap mukmin wajib
 berendah diri pada mukmin lainnya, bicarakan baik-baik... wong cuma
 melanggar2 batas saja koq ..apanya yang sakit sih .. 
 
 Yah istilahnya ditegur baik-baik ..oleh Pak SBY ...kan cepat beres,
 para big boss turun tangan cepat-jadi tidak buang2 waktu, tenaga dan
 biaya ..Kan lebih baik untuk bangun sekolah / pesantren begitu ..
 
 Mungkin ada yang manas2an. banyak kasus2 Indonesia-Malaysia. .. Lha wong
 beda kemakmurannya sih ..  Kasus Manohara saja sudah bisa bikin
 panas hati - Kenapa jauh2 cari pangeran seberang lautan sih. Di
 Indonesia kan banyak pangeran2 kaya raya ...
 
 Itu akibatnya kalau materi - habis manis sepah dibuang ...
 
 Kemungkinan ada salah faham dilapangan, biasa itu. Apalagi ada yang
 mengkompori (
 provokator )
 
 Nah awas ! itu lagi, jangan2 Provokatornya para Freemansor, mengadu
 domba orang2 Islam, kalau sudah pecah perang agar salah satu nanti
 dibantu Amerika / Sekutu, hancur luluh sekalian seperti
 Iraq-Afghanistan.
 
 Perhatikan peristiwa Pakistan-Afghanista n-Taliban ..mereka2 itu pasti mau 
 diadu domba saja. Dicari2 alasan yang tepat ..
 
 --- On Fri, 5/6/09, sunny am...@tele2. se wrote:
 
 From: sunny am...@tele2. se
 Subject: [wanita-muslimah] DPR Siap Setujui Perang di Ambalat
 To: Undisclosed- Recipient@ yahoo.com
 Date: Friday, 5 June, 2009, 6:11 AM
 
 Refleksi: Bagus kalau
 terjadi perang, sebab banyak keuntungannya. Untuk keperluan peprangan
 harus beli perlengkapan perang dari luarnegeri dan pembelian adalah
 kesempatan besar untuk memperkaya diri. Harga pembelian dinaikan
 (mark-up) seperti yang biasa dilakukan atau kalau malu-malu kucing
 cukup dengan kick-back secara diam-diam pun boleh. Nomploklah berkat
 rejeki. Ayo segera peranglah, jangan cuma omongkosong bikin takut
 tikus. Ayo maju gemetar.
 
 http://www.amboneks pres.com/ index.php? act=news newsid=26513
 
 Kamis, 04 Jun 2009, | 16 
 
 Perang Jalan Terakhir
 
 DPR Siap Setujui Perang di Ambalat 
 
 Jakarta, AE.- DPR meminta pemerintah bersikap lebih tegas untuk
 menyelesaikan persoalan sengketa di Ambalat yang diwarnai
 provokasi-provokasi oleh kapal perang Malaysia dengan cara melanggar
 batas wilayah perairan Indonesia.
 
 Jika pemerintah tidak tegas dan Malaysia terus-menerus melakukan
 provokasi di Ambalat, lanjutnya maka tidak menutup kemungkinan DPR akan
 menyetujui konfrontasi terhadap kapal-kapal perang Malaysia yang
 memasuki perairan Indonesia, tegas Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar,
 di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/6).
 
 Menurut Muhaimin, DPR sudah sangat keras meminta ketegasan pemerintah
 dalam menyikapi persoalan Ambalat antara lain dengan mengajukan nota
 protes diplomatik dan juga meminta agar Dubes Indonesia untuk Malaysia
 bersikap proaktif.
 
 Malah DPR juga sudah meminta bantuan pertahanan khususnya untuk
 Angkatan Laut Indonesia kepada pemerintah Belanda guna menghadapi
 provokasi negara-negara lain. Saat ini, Indonesia membutuhkan dukungan
 Belanda terkait pertahanan dalam konflik Ambalat, kata Muhaimin ketika
 bertemu Ketua Eerste Kamer (Senate) Belanda, Yvone Ema Timmerman Buck.
 
 Dia mengungkapkan, bantuan yang diharapkan adalah kerjasama berupa
 peningkatan kualitas kapal-kapal perang yang menjadi pertahanan laut
 Indonesia. Namun, dalam hal ini DPR hanya membuka pintu kerja sama saja
 dengan Belanda karena pemerintah yang akan menentukan tindak lanjut
 keinginan kerja sama tersebut.
 
 DPR hanya membuka pintu agar dalam krisis Ambalat ini, Belanda bisa
 mempertimbangkan untuk membantu Indonesia dalam meningkatkan kualitas
 atau mutu kapal perang Indonesia, terang Muhaimin.
 
 Sementara itu, Ketua MPR Hidayat Nurwahid merasa kecewa dengan
 pemerintah yang hanya berwacana dalam menyikapi sengketa Ambalat.
 Menurutnya, jika memang serius mengurusi negeri ini, maka sudah
 semestinya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden
 Jusuf Kalla segera menjadwalkan pertemuan dengan Perdana Menteri
 Malaysia Dato' Sri Mohd Najib bin Haji Tun Abdul Razak guna membahas
 penyelesaian sengketa Ambalat.
 
 Ini permasalahan serius. 

[wanita-muslimah] Re: Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada Malaysia

2009-06-16 Terurut Topik miftahalzaman
Pak ... prinsipnya itu kan gini : biar bajingan, kalau Islam dia saudara. Biar 
berhati emas, kalau non-Islam, itu musuh. Cara mandangnya itu gitu lho Pak ...


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto 
ary.setij...@... wrote:

 o...gitu ya oom jano...
 
 lalu kok malah pada tumbak cucu'an pada ngajak perang ke Palestina itu 
 gimana?
 secara di sana orangnya semua pada pingin perang, kok malah dibela dengan 
 mengorbankan diri sendiri...
 sekarang begitu urusan kepentingan nasional, 
 yang berkaitan langsung dengan kepentingan sendiri, 
 malah jadi pada cinta damai ;-)
 
 Pake alasana malaysia itu saudara segala...
 Salahuddin Al-Ayubi itu sebelum menuju Yerussalem,
 dalam rangka mempersatukan dunia Arab juga sudah menumpahkan darah orang 
 muslim lumayan banyak.
 
 mbok mikirnya pada yang komprehensif lah, agar bisa menjadi teladan...
 kalo cuman sepotong-sepotong sih cuman buat bingung...
 
 
   - Original Message - 
   From: jano ko 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Saturday, June 06, 2009 6:32 PM
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada 
 Malaysia
 
 
 
 
 
 
 
   saya kira NKRI sekarang malah jadi relevan ya oom Ambon...
 
   
 
   ko_jano :
 
Awas, dilarang berperang, karena berperang menyebabkan manusia pada mati 
 .
 
   -o0o-
 
   --- On Sat, 6/6/09, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@... wrote:
 
   From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@...
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada 
 Malaysia
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Date: Saturday, 6 June, 2009, 6:31 AM
 
   saya kira NKRI sekarang malah jadi relevan ya oom Ambon...
 
   kebayang kementhusnya malaysia, 
 
   kalo yang dihadapi cuman Negara Kalimantan Timur
 
   ;-)
 
   - Original Message - 
 
   From: Dwi Soegardi 
 
   To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 
 
   Sent: Saturday, June 06, 2009 1:55 AM
 
   Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada 
 Malaysia
 
   Saya akan kirim surat 36 kali atau 1000 kali selama kawan saya itu
 
   tidak menyatroni rumah saya bawa golok, sementara saya cuma punya
 
   pisau dapur, atau sebaliknya. Sudah saya bilang lebih murah, lebih
 
   mudah. Apalagi ini skalanya antar 2 negara.
 
   Perang dapetin apa seh? Dulu waktu Sipadan-Ligitan juga panas tuh.
 
   Nyatanya selain sudah diambil duluan, ternyata dokumennya sana lebih
 
   lengkap.
 
   Sekali lagi, make love, not war!
 
   Lagian Anda sok peduli amat kalau Indonesia-Malaysia perang? Ada
 
   tender pengadaan Kalashnikov?
 
   On 6/5/09, sunny am...@tele2. se wrote:
 
Kalau Anda mengirim surat kepada yang disebut teman sampai 36 kali dan
 
surat Anda tidak pernah dibalas apakah itu propganda murahan ataukah 
 memang
 
Anda dianggap sebagai sahabat yang patut diberi balasan surat?
 
   
 
Apa lagi dalam dalma dunia diplomatik kalau 36 tidak dihiraukan memberikan
 
tanda tidak dianggap.
 
   
 
- Original Message -
 
From: Dwi Soegardi
 
To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
 
Sent: Friday, June 05, 2009 12:29 PM
 
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada
 
Malaysia
 
   
 
   
 
   
 
   
 
   
 
Mbak Mei, ngga usah ikutan propaganda murahannya Ambon.
 
Mau kirim nota 1, 2, 36 atau 1000,
 
kalau bisa mencegah perang, kenapa tidak?
 
Lebih murah, lebih mudah.
 
Emang berapa biaya perang? Sudah dihitung dampaknya?
 
   
 
Make love, not war :-)
 
   
 
btw, soal Sipadan-Ligitan kan emang akhirnya kalah di Mahkamah
 
Internasional,
 
buktinya itu wilayah koloni Inggris dulunya.
 
   
 
2009/6/5 L.Meilany wpamu...@centrin. net.id:
 
 Setuju perang saja, sudah cukup bersabar. Siapa takut.
 
 Malaysia dari dulu suka bikin setori.
 
 Kalo nggak gitu nanti kayak Sipadan Ligitan, diambil.
 
 Kayak reog Ponorogo, lagu Rasa Sayange, Batik yg diaku punya Malaysia.
 

 
 Kirim deh milisi, daripada di indonesia cuma suka demo2 yg menyusahkan.
 
 Lebih baik tenaga dan semangatnya digunakan untuk bela negara.
 
 Daripada juga cuma beraninya berlaku kejam pada PKL, PSK, gelandangan;
 
 ngapain gitu nggak berlaku kejam juga pada Malaysia?
 

 
 Kalo Prabowo mau menang sumbangin gitu duitnya untuk beli rudal,
 
alutsita
 
 :-)
 
 Mumpung kampanye masih lama.
 

 
 Salam
 
 l.meilany
 

 
 - Original Message -
 
 From: herri.permana
 
 To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com
 
 Sent: Friday, June 05, 2009 1:30 PM
 
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada
 
Malaysia
 

 

 

 

 

 

 
 Malaysia juga udah ngitung , bilapun terjadi perang yang terjadi adalah
 
perang terbatas dengan menggunakan matra laut dan udara.Dan perang
 
laut-udara era sekarang cuma bakal terjadi dalam hitungan menit/detik 
 karena
 

[wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng

2009-06-16 Terurut Topik miftahalzaman
Apa benar semua anggota DPR korupsi? Kalau seandainya ada anggota DPR yang 
tidak korupsi atau rajin ikut sidang apakah harus dirahasiakan dari umum?



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote:

 Apa benar anggota DPR tidak korupsi? Kalau seandainya mereka korupsi atau 
 tidur diwaktu sidang apakah harus dirahasiakan dari umum?
 
 
   - Original Message - 
   From: miftahalzaman 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Tuesday, June 16, 2009 10:36 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng
 
 
 
 
 
   DPR itu bak seburuk-buruk institusi. Orang-orangnya bak seburuk-buruk 
 manusia. Coba deh cari kebaikan DPR dan anggota-anggotanya di media kita. 
 Bakalan susah nyarinya. Yang ada juelek semua. Buruk semua. DPR tercoreng 
 lagi? Bukannya DPR itu memang dicoreng-coreng terus apapun yang mereka 
 lakukan ...
 
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny ambon@ wrote:
   
Refleksi : Sekali tercoreng akan tetap tercoreng! Sekali menipu rakyat 
 akan selalu menipu rakyat, begitulah hukum alamnya.


 http://www.sinarharapan.co.id/cetak/detail-cetak/article/dpr-kembali-tercoreng/

DPR Kembali Tercoreng 




Tak ada yang protes ketika Transparency International Indonesia 
 menempatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai instansi terkorup di 
 Indonesia pada 3 Juni lalu. Rakyat tidak memprotes. Para anggota dewan juga 
 nyaris tak ada yang membantah.


Padahal, seharusnya tidak begitu sebab DPR berisi wakil rakyat yang 
 terhormat. Menempatkan DPR sebagai instansi terkorup sangatlah menghina. Ini 
 sebuah lembaga yang mulia dengan peran penting yakni mengawasi pemerintah, 
 memiliki fungsi legislasi dan anggaran. Posisi yang terhormat, sejajar dengan 
 eksekutif dan yudikatif serta pemilikan ketiga fungsi ternyata dimanfaatkan 
 dengan tujuan yang tidak terhormat. Sejumlah oknum anggota Dewan menjadikan 
 keistimewaan itu sebagai sarana untuk memperoleh dana sampingan. Praktik ini 
 sudah dijalankan selama bertahun-tahun, sekalipun terjadi pergantian anggota 
 Dewan. 


Praktik tidak sehat itu sudah diketahui secara umum karena dilakukan 
 secara terang-terangan dan tak selektif. Kritik demi kritik dilontarkan. 
 Transparency International Indonesia misalnya, sudah tiga kali memberi 
 predikat terkorup kepada DPR. Pertama, tahun 2004 ketika dinyatakan terkorup 
 bersama partai politik. Kedua, kembali dinyatakan terkorup bersama kepolisian 
 dan lembaga peradilan pada 2006. Predikat ketiga, didapat DPR tanggal 3 Juni 
 lalu.


Pendulum mulai berubah ketika dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi 
 (KPK). Komisi yang mempunyai gabungan dua fungsi, yakni fungsi yang dimiliki 
 kejaksaan dan kepolisian. Komisi juga memperoleh dana yang besar, hingga bisa 
 membeli alat penyadap pembicaraan melalui telepon dan lainnya.
KPK, kemarin, mengumumkan lagi anggota Dewan dan bukan Dewan yang diduga 
 menerima suap dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) 
 pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Mereka adalah Hamka Yandhu, anggota 
 DPR yang juga sudah dipenjara karena kasus lain. Endin AJ Soefihara, Dudhie 
 Makmun Murod serta petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Udju Djuhaeri. 
 Keempatnya kelak akan disidik.


Banyak pihak percaya, bakal lebih banyak anggota DPR dan bukan anggota 
 Dewan yang terjerat kasus ini. Nama-nama calon tersangka itu pun sudah 
 beredar luas hingga tampaknya tinggal menunggu waktu saja.


Pengungkapan tindak korupsi anggota Dewan oleh KPK di atas memperkokoh 
 julukan bahwa DPR merupakan lembaga terkorup di Indonesia. Di samping 
 memperkuat sangkaan negatif masyarakat selama ini terhadap badan legislatif 
 tersebut.
Kita berharap para anggota DPR 2009-2014 segera mengukuhkan tekad mau 
 memulihkan citra Dewan yang sudah terpuruk ini. Banyak cara yang bisa 
 dilakukan, baik secara normatif maupun menerapkannya dalam tindakan nyata.


Tampaknya sangat elok jika pada sidang pelantikan, sumpah anggota DPR 
 ditambah dengan kemauan untuk mempertahankan martabat dan kehormatan anggota 
 serta lembaganya. Kita berharap cara ini dapat menimbulkan rasa malu. Para 
 pihak terkait juga harus mencari mekanisme baru dalam pembuatan anggaran, 
 perundang-undangan atau uji kelayakan. Khalayak sudah paham bahwa kegiatan 
 inilah yang menjadi muara korupsi karena oknum anggota Dewan, birokrat, 
 pengusaha atau siapapun mempunyai kepentingan yang sama bertemu. 
Sebetulnya, jika mau sedikit berhemat, gaji anggota DPR sudah lebih dari 
 cukup untuk membiayai keperluan pribadi, keluarga maupun organisasi. 
 Masalahnya, kebanyakan anggota Dewan telah mengeluarkan dana tidak sedikit 
 ketika mengikuti kampanye pemilu legislatif. Dana inilah yang harus didapat 
 kembali. 

Kembali ke : Cetak

[Non-text portions of this message have been removed]
   
 
 
 
   
 
 [Non-text portions of this message have been 

[wanita-muslimah] Re: DPR Siap Setujui Perang di Ambalat

2009-06-16 Terurut Topik ariel

hehehe..
imo ini usul yang brilyan.. :-)

salam,
-ariel-

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, miftahalzaman miftahalza...@... 
wrote:

 Kalau begitu Malaysia harus kita Kristenkan dulu ...
 
 
 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote:
 
  Mas Isti :
   
  Assalamu'alaikum wr. wb.
  
  Sia-sia berperang sesama negara yang rakyatnya muslim. Percayalah
   
  ---
   
  ko_jano :
   
  Betul mas, sesama Islam dilarang untuk berperang.
   
  Salam
   
  -o0o-
  




Re: [wanita-muslimah] Re: DPR Siap Setujui Perang di Ambalat

2009-06-16 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
lho, kan memang begitu
seperti kata bung karno, malaysia ini adalah negara boneka bikinan
inggris yang mana adalah kafirin munafikin
jadi semua yang ada di situ, pemimpinnya, rakyatnya, perdana
menterinya, rajanya adalah boneka-boneka bikinan orang2 kafir
maka dari itu kita harus memerangi malaysia
dan membebaskan mereka dari pengaruh kaum kafirin

salam,
--
wikan

2009/6/16 miftahalzaman miftahalza...@yahoo.com:


 Kalau begitu Malaysia harus kita Kristenkan dulu ...


[wanita-muslimah] Depag dan DPR Tetapkan Kenaikkan BPIH 2009 Rp 4 Juta

2009-06-16 Terurut Topik sunny
http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28

[ Selasa, 16 Juni 2009 ] 

Depag dan DPR Tetapkan Kenaikkan BPIH 2009 Rp 4 Juta 


JAKARTA - Rapat kerja pembahasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2009 
tuntas sudah. Tadi malam, Departemen Agama (Depag) dan Dewan Perwakilan Rakyat 
(DPR) menetapkan angka riil BPIH 2009. BPIH sebelas embarkasi di Indonesia 
rata-rata mengalami kenaikan USD 38 dan penurunan Rp 401 ribu. Rata-rata BPIH 
tahun ini adalah USD 3.426 plus Rp 100 ribu, sedangkan tahun lalu USD 3.388 
plus Rp 501 ribu. 

''Namun, karena kurs rupiah yang digunakan berbeda dengan tahun lalu, maka 
rata-rata BPIH cenderung naik,'' ujar Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni 
ketika memberikan keterangan di depan anggota Komisi VIII DPR tadi malam.

Jika tahun lalu pemerintah menetapkan kurs Rp 9.500, tahun ini BPIH menggunakan 
kurs Rp 10.500. Artinya, walaupun dalam dolar BPIH tidak naik secara 
signifikan, ketika di-kurs-kan dalam rupiah, tampak kenaikan yang jumlahnya 
bervariasi antara Rp 3 juta hingga Rp 4 juta tiap embarkasi. ''Rasionalitas 
kenaikan itu akibat ketetapan kurs. Itu berarti, jika nanti ada kemungkinan 
kurs dolar turun, bisa saja biaya haji tetap sama dengan tahun lalu,'' tambah 
Maftuh.

Awal Juni lalu, pemerintah dan DPR merencanakan kenaikan BPIH USD 84 dolar atau 
sekitar Rp 865 ribu per jamaah dan penurunan Rp 410 ribu untuk komponen biaya 
dalam negeri. Karena menuai kritik, maka pada rapat tertutup antara Depag dan 
DPR di Jakarta Rabu malam lalu (10/6), kenaikan BPIH itu dibatalkan. Jadi, BPIH 
tetap disesuaikan dengan komponen penerbangan di tiap embarkasi. Kenaikan 
paling tinggi ada di embarkasi Batam, yang mencapai USD 117. Sedangkan di Aceh 
justru turun USD 15 dolar. ''Kini semua tinggal menunggu diajukan kepada 
presiden untuk disahkan,'' ujar Ketua Komisi VIII DPR Hazrul Azwar.

Untuk mendapatkan komposisi BPIH saat ini, terang Maftuh, pihaknya telah 
melakukan rasionalisasi pada sejumlah hal. Termasuk mengurangi komponen biaya 
makan di Madinah, yang kemudian dibebankan kepada dana optimalisasi atau direct 
cost. Transportasi dari Jeddah ke bandara dan angkutan barang atau naik 
turunnya barang dari hotel sampai ke bandara juga bebas bea. ''Komponen lain 
yang dipangkas adalah biaya makanan untuk jamaah yang sakit,'' terangnya. 

Terkait dengan polemik seputar ketetapan pemerintah Arab Saudi yang mewajibkan 
paspor internasional alias paspor hijau untuk haji, Depag masih meminta waktu 
kepada DPR. Maftuh berjanji memberikan hasil pasti selambat-lambatnya akhir 
Juni atau dua pekan mendatang. (zul)

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Sepak terjang dan sebuah strategi

2009-06-16 Terurut Topik sunny
http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=69694



Sepak terjang dan sebuah strategi
  Tanggal :  15 Jun 2009 
  Sumber :  Harian Terbit 


Oleh Harmoko


ADA apa Golkar dengan Harmoko? 

Pertanyaan inilah yang menggelitik dan tak terhindarkan ketika kita melihat 
sepintas buku ''Quo Vadis Golkar - Mencari Presiden Pilihan Rakyat'' yang 
ditulis Nirwanto Ki S Hendrowinoto, seorang wartawan senior, bersama 
kawan-kawannya.

Buku yang tidak terlalu tebal ini, sepertinya sengaja dilempar ke pasar oleh 
penerbitnya, Kintamani Publishing, ketika perhatian hampir seluruh rakyat 
Indonesia saat ini tertuju kepada sosok 3 calon presiden beserta pasangan 
masing-masing yang sedang sibuk berkampanye.

Ada apa dengan Harmoko dan Golkar, dan ada apa dengan Harmoko dan tiga calon 
presiden yang sedang bertarung saat ini? Itulah pertanyaannya. 

Di negeri ini, siapa pun tahu Harmoko. Seorang wartawan yang bahkan dapat 
disebut sebagai sosok jurnalis  yang sangat fenomenal. Dalam usia begitu muda 
sudah memimpin PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jaya, lalu menjadi Ketua 
Pelaksana PWI Pusat dan tak lama kemudian menjadi menteri. Fenomenal, karena ia 
berhasil merintis karir dari bawah sekali, dari seorang wartawan yang membangun 
grup penerbitan Pos Kota, memimpin organisasi wartawan, lalu menjadi menteri 
selama tiga periode berturut-turut. 

Tak hanya itu, ia pun berhasil naik ke tampuk pimpinan tertinggi sebuah partai 
politik terbesar di negeri ini, Golkar, yang bahkan berkat keuletannya juga 
menjadi kekuatan single mayority di panggung politik nasional saat itu. Lalu 
menjadiKetua DPR/MPR.

Di zaman Orba, peran dan peranan Harmoko harus diakui, ikut mewarnai kehidupan 
perjalanan bangsa. Ia juga berhasil membangun citra dirinya sebagai seorang 
tokoh Golkar yang sukses. Ketokohan Harmoko justru menjadi sangat teruji ketika 
ia dipercaya sebagai Ketua Umum Golkar untuk masa bhakti 1993-1998.

Sebagai Ketua Umum Golkar, narasi sepak terjangnya pun sungguh menarik 
perhatian publik, terutama ia dikenal sebagai tokoh yang sering bicara soal 
nasib wong cilik. Gambaran ketokohannya secara umum inilah yang bisa disimak 
dari pada buku ''Quo Vadis Golkar - Mencari Presiden Pilihan Rakyat''. 

Buku ini, seperti diungkapkan Nirwanto sendiri, untuk melihat sejatinya kisah 
perjalanan Orba dan kaitannya dengan sepak terjang Bung Harmoko, dari seorang 
wartawan, menjadi menteri dan kiprahnya di panggung politik nasional.

Keberhasilan Harmoko itu pulalah yang menarik dan menggelitik Ir. H. Budi Utoyo 
selaku penerbit Kintamani Publishing, yang tertarik menerbitkan buku ini di 
tengah-tengah gonjang-ganjing euforia politik pada Pilpres  tahun 2009.

''Sosok Harmoko punya nilai plus dalam kehidupan berbangsa. Golkar pada waktu 
itu menempatkan diri sebagai single majority dalam memenangkan Pemilu 1997. 
Suatu hasil yang sangat fenomenal. Itu semua karena hasil kerja keras Bung 
Harmoko dalam memimpin Golkar dan timnya,'' ungkap Budi Utoyo.

Keberasilan itu tidak terlepas dengan gaya kepemimpinannya yang selalu membela 
kepentingan wong cilik. Dari situlah akar pohon beringin sebagai simbolisasi 
kekuatan gotong royong Golkar semakin kuat dan sosok Harmoko menjadi ujung 
tombak yang dinamis.

Harmoko sendiri sudah aktif di Golkar sejak awal, sejak organisasi ini masih 
berupa embrio dengan nama Sekretariat Bersama (Sekber) Golkar pada tahun 1964.  
Pada waktu itu, ia aktif melalui organisasi massa bernsama Sentral Organisasi 
Kekaryaan Swadiri Indonesia (SOKSI), satu dari tiga unsur Trikarya Golkar.

Prolog pada buku ini menyiratkan siapa sejatinya Bung Harmoko, ''Sikap kritis 
dan korektif yang dikembangkan pada tubuh Golkar bukan sekadar basa-basi  
politik. Harmoko dengan gayanya yang ceplas-ceplos, tegas dan terang-terangan, 
berani mengatakan kebenaran di atas kebenaran,'' ungkap Nirwanto.

Sepak terjang dan strategi Harmoko sejak jadi wartawan yang membangun Pos Kota, 
memimpin PWI sampai menduduki kursi Menteri Penerangan selama tiga periode, 
sebagaimana dilukiskan pada buku ini, bukanlah sebuah pemberian atau kado yang 
diberikan Presiden Soeharto kepadanya. Tapi adalah sebuah prestasi besar di 
dalam hidup Harmoko yang diukirnya melalui sepak terjang dan strategi 
tersendiri.

Itu sebabnya, meski kini Harmoko tak lagi duduk di jajaran rumah tangga Golkar, 
 di panggung politik nasional namanya sulit untuk dinafikan. (rel/tbt/lia)




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng

2009-06-16 Terurut Topik sunny

Nilai setitik rusak susu sebelangga, demikian kata pepatah Melayu kuno. Pepatah 
ini tentu aktual bagi mereka yang duduk sebagai wakil rakyat dalam badan yang 
namanya Dewan Perwakilan Rakyat, tentunya kalau badan tersebut bukan Dewn 
Penipu Rakyat. Tiap DPR  mempunyai tanggung jawab kolektif terhadap tugas dan 
kewajiban yang dipercayakan oleh rakyat.

Nama seperti Akbar Tanjung, tentu tidak asing bagi Anda. Masih ingatkah Anda 
bahwa beliau sebagai ketua DPR terlibat kasus korupsi Bulog? Bukankah beliau 
dijatuhi hukuman penjara 1 tahun. Tapi buru-buru sebelum masuk hotel pordeo, 
beliau pergi melakukan ibada suci, setelah kembali dari ibadah tsb, seperti 
hukumannya telah dihapuskan, tetap saja pimpin DPR. Singkatnya DPR dipimpin 
oleh seorang residevis, apakah itu pantas.


  - Original Message - 
  From: miftahalzaman 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, June 16, 2009 11:22 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng





  Apa benar semua anggota DPR korupsi? Kalau seandainya ada anggota DPR yang 
tidak korupsi atau rajin ikut sidang apakah harus dirahasiakan dari umum?

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote:
  
   Apa benar anggota DPR tidak korupsi? Kalau seandainya mereka korupsi atau 
tidur diwaktu sidang apakah harus dirahasiakan dari umum?
   
   
   - Original Message - 
   From: miftahalzaman 
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
   Sent: Tuesday, June 16, 2009 10:36 AM
   Subject: [wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng
   
   
   
   
   
   DPR itu bak seburuk-buruk institusi. Orang-orangnya bak seburuk-buruk 
manusia. Coba deh cari kebaikan DPR dan anggota-anggotanya di media kita. 
Bakalan susah nyarinya. Yang ada juelek semua. Buruk semua. DPR tercoreng lagi? 
Bukannya DPR itu memang dicoreng-coreng terus apapun yang mereka lakukan ...
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny ambon@ wrote:
   
Refleksi : Sekali tercoreng akan tetap tercoreng! Sekali menipu rakyat 
akan selalu menipu rakyat, begitulah hukum alamnya.


http://www.sinarharapan.co.id/cetak/detail-cetak/article/dpr-kembali-tercoreng/

DPR Kembali Tercoreng 




Tak ada yang protes ketika Transparency International Indonesia 
menempatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai instansi terkorup di 
Indonesia pada 3 Juni lalu. Rakyat tidak memprotes. Para anggota dewan juga 
nyaris tak ada yang membantah.


Padahal, seharusnya tidak begitu sebab DPR berisi wakil rakyat yang 
terhormat. Menempatkan DPR sebagai instansi terkorup sangatlah menghina. Ini 
sebuah lembaga yang mulia dengan peran penting yakni mengawasi pemerintah, 
memiliki fungsi legislasi dan anggaran. Posisi yang terhormat, sejajar dengan 
eksekutif dan yudikatif serta pemilikan ketiga fungsi ternyata dimanfaatkan 
dengan tujuan yang tidak terhormat. Sejumlah oknum anggota Dewan menjadikan 
keistimewaan itu sebagai sarana untuk memperoleh dana sampingan. Praktik ini 
sudah dijalankan selama bertahun-tahun, sekalipun terjadi pergantian anggota 
Dewan. 


Praktik tidak sehat itu sudah diketahui secara umum karena dilakukan 
secara terang-terangan dan tak selektif. Kritik demi kritik dilontarkan. 
Transparency International Indonesia misalnya, sudah tiga kali memberi predikat 
terkorup kepada DPR. Pertama, tahun 2004 ketika dinyatakan terkorup bersama 
partai politik. Kedua, kembali dinyatakan terkorup bersama kepolisian dan 
lembaga peradilan pada 2006. Predikat ketiga, didapat DPR tanggal 3 Juni lalu.


Pendulum mulai berubah ketika dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi 
(KPK). Komisi yang mempunyai gabungan dua fungsi, yakni fungsi yang dimiliki 
kejaksaan dan kepolisian. Komisi juga memperoleh dana yang besar, hingga bisa 
membeli alat penyadap pembicaraan melalui telepon dan lainnya.
KPK, kemarin, mengumumkan lagi anggota Dewan dan bukan Dewan yang diduga 
menerima suap dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) pemilihan 
Deputi Gubernur Bank Indonesia. Mereka adalah Hamka Yandhu, anggota DPR yang 
juga sudah dipenjara karena kasus lain. Endin AJ Soefihara, Dudhie Makmun Murod 
serta petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Udju Djuhaeri. Keempatnya kelak 
akan disidik.


Banyak pihak percaya, bakal lebih banyak anggota DPR dan bukan anggota 
Dewan yang terjerat kasus ini. Nama-nama calon tersangka itu pun sudah beredar 
luas hingga tampaknya tinggal menunggu waktu saja.


Pengungkapan tindak korupsi anggota Dewan oleh KPK di atas memperkokoh 
julukan bahwa DPR merupakan lembaga terkorup di Indonesia. Di samping 
memperkuat sangkaan negatif masyarakat selama ini terhadap badan legislatif 
tersebut.
Kita berharap para anggota DPR 2009-2014 segera mengukuhkan tekad mau 
memulihkan citra Dewan yang sudah terpuruk ini. Banyak cara yang bisa 
dilakukan, baik secara normatif maupun menerapkannya dalam tindakan nyata.


Tampaknya sangat elok 

Re: [wanita-muslimah] Re: DPR Siap Setujui Perang di Ambalat

2009-06-16 Terurut Topik sunny

Sebelum diajukan pertanyaan tentu Anda sudah tahu jawabannya.

  - Original Message - 
  From: miftahalzaman 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, June 16, 2009 11:14 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: DPR Siap Setujui Perang di Ambalat





  Kalau begitu Malaysia harus kita Kristenkan dulu ...

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_j...@... wrote:
  
   Mas Isti :
   
   Assalamu'alaikum wr. wb.
   
   Sia-sia berperang sesama negara yang rakyatnya muslim. Percayalah
   
   ---
   
   ko_jano :
   
   Betul mas, sesama Islam dilarang untuk berperang.
   
   Salam
   
   -o0o-
   
   --- On Sun, 7/6/09, istiaji sutopo issut...@... wrote:
   
   
   From: istiaji sutopo issut...@...
   Subject: Re: [wanita-muslimah] DPR Siap Setujui Perang di Ambalat
   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
   Date: Sunday, 7 June, 2009, 3:00 PM
   
   
   
   
   
   
   
   
   Assalamu'alaikum wr. wb.
   
   Sia-sia berperang sesama negara yang rakyatnya muslim. Percayalah.
   
   Seharusnya ambil jalan cepat - Pak SBY menelpon PM Malyasia
   ..silaturahmilah ..Tidak usah Nota2an - wong sesama muslim, ydak perlu
   terlalu formal, asalah bermaksud mencari Ridha Allah swt. bukan ?
   
   Jauhkan emosi dan kebanggaan diri. Bukankan setiap mukmin wajib
   berendah diri pada mukmin lainnya, bicarakan baik-baik... wong cuma
   melanggar2 batas saja koq ..apanya yang sakit sih .. 
   
   Yah istilahnya ditegur baik-baik ..oleh Pak SBY ...kan cepat beres,
   para big boss turun tangan cepat-jadi tidak buang2 waktu, tenaga dan
   biaya ..Kan lebih baik untuk bangun sekolah / pesantren begitu ..
   
   Mungkin ada yang manas2an. banyak kasus2 Indonesia-Malaysia. .. Lha wong
   beda kemakmurannya sih .. Kasus Manohara saja sudah bisa bikin
   panas hati - Kenapa jauh2 cari pangeran seberang lautan sih. Di
   Indonesia kan banyak pangeran2 kaya raya ...
   
   Itu akibatnya kalau materi - habis manis sepah dibuang ...
   
   Kemungkinan ada salah faham dilapangan, biasa itu. Apalagi ada yang
   mengkompori (
   provokator )
   
   Nah awas ! itu lagi, jangan2 Provokatornya para Freemansor, mengadu
   domba orang2 Islam, kalau sudah pecah perang agar salah satu nanti
   dibantu Amerika / Sekutu, hancur luluh sekalian seperti
   Iraq-Afghanistan.
   
   Perhatikan peristiwa Pakistan-Afghanista n-Taliban ..mereka2 itu pasti mau 
diadu domba saja. Dicari2 alasan yang tepat ..
   
   --- On Fri, 5/6/09, sunny am...@tele2. se wrote:
   
   From: sunny am...@tele2. se
   Subject: [wanita-muslimah] DPR Siap Setujui Perang di Ambalat
   To: Undisclosed- Recipient@ yahoo.com
   Date: Friday, 5 June, 2009, 6:11 AM
   
   Refleksi: Bagus kalau
   terjadi perang, sebab banyak keuntungannya. Untuk keperluan peprangan
   harus beli perlengkapan perang dari luarnegeri dan pembelian adalah
   kesempatan besar untuk memperkaya diri. Harga pembelian dinaikan
   (mark-up) seperti yang biasa dilakukan atau kalau malu-malu kucing
   cukup dengan kick-back secara diam-diam pun boleh. Nomploklah berkat
   rejeki. Ayo segera peranglah, jangan cuma omongkosong bikin takut
   tikus. Ayo maju gemetar.
   
   http://www.amboneks pres.com/ index.php? act=news newsid=26513
   
   Kamis, 04 Jun 2009, | 16 
   
   Perang Jalan Terakhir
   
   DPR Siap Setujui Perang di Ambalat 
   
   Jakarta, AE.- DPR meminta pemerintah bersikap lebih tegas untuk
   menyelesaikan persoalan sengketa di Ambalat yang diwarnai
   provokasi-provokasi oleh kapal perang Malaysia dengan cara melanggar
   batas wilayah perairan Indonesia.
   
   Jika pemerintah tidak tegas dan Malaysia terus-menerus melakukan
   provokasi di Ambalat, lanjutnya maka tidak menutup kemungkinan DPR akan
   menyetujui konfrontasi terhadap kapal-kapal perang Malaysia yang
   memasuki perairan Indonesia, tegas Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar,
   di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/6).
   
   Menurut Muhaimin, DPR sudah sangat keras meminta ketegasan pemerintah
   dalam menyikapi persoalan Ambalat antara lain dengan mengajukan nota
   protes diplomatik dan juga meminta agar Dubes Indonesia untuk Malaysia
   bersikap proaktif.
   
   Malah DPR juga sudah meminta bantuan pertahanan khususnya untuk
   Angkatan Laut Indonesia kepada pemerintah Belanda guna menghadapi
   provokasi negara-negara lain. Saat ini, Indonesia membutuhkan dukungan
   Belanda terkait pertahanan dalam konflik Ambalat, kata Muhaimin ketika
   bertemu Ketua Eerste Kamer (Senate) Belanda, Yvone Ema Timmerman Buck.
   
   Dia mengungkapkan, bantuan yang diharapkan adalah kerjasama berupa
   peningkatan kualitas kapal-kapal perang yang menjadi pertahanan laut
   Indonesia. Namun, dalam hal ini DPR hanya membuka pintu kerja sama saja
   dengan Belanda karena pemerintah yang akan menentukan tindak lanjut
   keinginan kerja sama tersebut.
   
   DPR hanya membuka pintu agar dalam krisis Ambalat ini, Belanda bisa
   mempertimbangkan untuk membantu Indonesia dalam meningkatkan kualitas
   atau mutu kapal perang 

Re: [wanita-muslimah] Re: Colossal Human Tragedy

2009-06-16 Terurut Topik sunny
Kalau cuma pakai alasan konspirasi Yahudi, tidak ada banyak faedahnya untuk 
mencerahkan masalah karena selalu itu-itu saja argumennya.

Di dumia jumlah orang Yahudi  paling banyak 10 juta orang. Jumlah penduduk bumi 
yang beragama Islam lebih dari 1 milyar. Siapa yang mau dibodohkan untuk 
terjebak dalam konsiprasi mereka? Mengapa mau terjebak?

  - Original Message - 
  From: miftahalzaman 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, June 16, 2009 11:12 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Colossal Human Tragedy





  Karena yang bikin geger kan sesama Islam, mana lebih syar'i lagi. Jadi ya 
udah biarin aja ... Kalau pengen nyalahin juga ya timpain aja ke Amerika, 
konspirasi Yahudi .. dsb ... gampang kan. Jawaban standardnya kan sudah ada ...

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote:
  
   Refleksi : Koq hanya Palestina yang dibantu dan disuarakan, tetapi sekarang 
The Islamic Republic of Pakistan dilanda prblem besar dengan ratusan ribu 
pengungsi tidak mendapat perhatian di Indonesia untuk dibantu? Ataukah bantuan 
Indonesia itu selektif? Mungkinkah koncvo-konco Mr Taliban sangat berpengaruh 
dan mempunyai kedudukan di NKRI?
   
   http://www.pakistantimes.net/pt/detail.php?newsId=1310
   
   
   Colossal Human Tragedy
   By Saeed Qureshi
   
   The present generation of humans is witness to a colossal human tragedy 
unfolding itself in Pakistan's scenic valleys, drenched in natural beauty. The 
Valleys of Swat, Buner and Dir are almost depopulated as if demons have 
devoured the humans there. There is stillness in the environment. The 
energizing and revitalizing air that allured the fatigued souls from the plains 
to come and be close to the virgin nature has turned nauseating with the stench 
of human blood and gunpowder. 
   
   The appalling sound of gun and mortar fire has suppressed the chirping of 
the birds and their sweet songs and these too have flown to the safer environ. 
There are very few people left to unburden the fruit laden trees. The crops are 
ready to be harvested but there are not enough people to do so. The humming of 
the streams with crystal waters looks like chanting of funeral prayers and 
mourning incantations.
   
   The harrowing displacement of 3 million mountain dwellers of these placid 
vales and dales from their hearths and homes for the first time would become 
part of the painful human history for all time to come. The displacement is 
stunning as it took place within merely two weeks of a huge population where 
the normal means of transportation were unavailable. These people could have 
never imagined that they would face an unprecedented upheaval of this scale and 
they would be uprooted to live in the most trying conditions in the plains. 
   
   The infants and the adolescents would always carry it as a calamity 
embedded in their psyche and sensitive minds to be told again and again by 
them. This massive migration of settled segment of humanity would also form 
part of the future folklores of sufferings as to how their bygone generations 
underwent. The tormenting pangs of displacement would keep revisiting and 
reflecting upon the minds of the people even long after the settlement. 
   
   The natural calamity such as the earthquake is different because that is 
taken as the will of God. But a holocaust engineered and inflicted by humans 
against their fellow humans by design or under the duress of the circumstances 
remains unforgettable. This earth shaking migration would haunt many as long as 
they live. The children would keep asking questions how it happened and why 
they had to suffer so enormously. 
   
   The vendetta of the ferocious Taliban now in a state of retreat is 
resurfacing as a spillover in other cities of Pakistan. During the past week 
alone, a spate of suicide bombing has rattled and rocked among others, the 
cities of Peshawar, Lahore and Dera Ismail Khan and of-late Dir.The human blood 
has never been so cheap. In fact the war between Taliban and the State of 
Pakistan is a replay of such conflicts in the past in which the state has act 
to stop the religious encroachment in state affairs. 
   
   Europe has gone through church and state tussle for ages. Those wars of 
medieval ages were on the one hand between church and state, and the orthodox 
Roman Catholic Church and the rival sects on the other. The Roman Church that 
dominated Europe between 5th and 15th century remained plagued with constant 
religious strife. The story of war for ascendency between church and state and 
also between Roman Church and its ideological rivals who were against its 
corruption and moral decadence is awash with horrific executions, persecutions 
and bloodletting. 
   
   The religious tribunals called inquisitions set up by the Catholic Church 
in 13th century marked the beginning of an era of religious persecution by way 
of torture, slow death by burning and large scale massacre of the religious 

[wanita-muslimah] Fw: : A leader should know how to manage failure ( MUST READ INSPIRATIONAL STORY )

2009-06-16 Terurut Topik Kartono Mohamad
 
 

 



 



 
A leader should know how to manage failure 
 

 
 
(Former President of India APJ Abdul Kalam at Wharton India Economic forum ,
Philadelphia , March 22,2008 )

Question: Could you give an example, from your own experience, of how
leaders should manage failure?

Kalam: Let me tell you about my experience. In 1973 I became the project
director of India 's satellite launch vehicle program, commonly called the
SLV-3. Our goal was to put India 's 'Rohini' satellite into orbit by 1980. I
was given funds and human resources -- but was told clearly that by 1980 we
had to launch the satellite into space. Thousands of people worked together
in scientific and technical teams towards that goal. 


By 1979 -- I think the month was August -- we thought we were ready. As the
project director, I went to the control center for the launch. At four
minutes before the satellite launch, the computer began to go through the
checklist of items that needed to be checked. One minute later, the computer
program put the launch on hold; the display showed that some control
components were not in order. My experts -- I had four or five of them with
me -- told me not to worry; they had done their calculations and there was
enough reserve fuel. So I bypassed the computer, switched to manual mode,
and launched the rocket. In the first stage, everything worked fine. In the
second stage, a problem developed. Instead of the satellite going into orbit
 the whole rocket system plunged into the Bay of Bengal . It was a big
failure.


That day, the chairman of the Indian Space Research Organization, Prof.
Satish D hawan, had called a press conference. The launch was at 7:00 am ,
and the press conference -- where journalists from around the world were
present -- was at 7:45 am at ISRO's satellite launch range in Sriharikota
[in Andhra Pradesh in southern India ]. Prof. Dhawan, the leader of the
organization, conducted the press conference himself. He took responsibility
for the failure -- he said that the team had worked very hard, but that it
needed more technological support. He assured the media that in another year
 the team would definitely succeed.. Now, I was the project director, and it
was my failure, but instead, he took responsibility for the failure as
chairman of the organization.


The next year, in July 1980, we tried again to launch the satellite -- and
this time we succeeded. The whole nation was jubilant. Again, there was a
press conference. Prof. Dhawan called me aside and told me, 'You conduct the
press conference today.' 


I learned a very important lesson that day. When failure occurred, the
leader of the organization owned that failure. When success came, he gave it
to his team. The best management lesson I have learned did not come to me
from reading a book; it came from that experience.
 
 

 





 







 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] NII Cabang Garut Tolak Pemilu Presiden dan Siap Perang

2009-06-16 Terurut Topik sunny
Refleksi : Kalau sudah siap perang, silahkan segera maju sebagai barisan depan 
dan lakukan tugas berperang. Maju gemetar mundur tak gentar!


http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_serba_serbi/2009/06/16/brk,20090616-182112,id.html

NII Cabang Garut Tolak Pemilu Presiden dan Siap Perang
Selasa, 16 Juni 2009 | 07:11 WIB


TEMPO Interaktif, Garut: Kelompok Negara Islam Indonesia (NII) wilayah selatan 
Kabupaten Garut, Jawa Barat, menolak pelaksanaan pemilihan presiden pada 8 Juli 
ini. Surat penolakan dengan tulisan tangan diberikan kepada pemerintah setempat 
pada 26 Mei 2009 pukul 09.25 WIB.

Mereka tidak mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia,  kata Kepala Desa 
Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Heryanto saat dihubungi Tempo 
melalui telpon selulernya.

Menurut Heryanto, kelompok ini mengganggap negaranya berdiri lebih awal dari 
negara Indonesia. Indonesia dikatakan berdiri pada 17 Agustus 1945, sedangkan 
NII berdiri pada 7 Agustus 1945. Sehingga Indonesia dinilai menumpang di 
negaranya. Sejauh ini belum ada tindakan tegas dari pemerintah.

Di desa Purbayani, terdapat 27 orang pengikut NII. Aksi ini bukanlah kali 
pertama mereka lakukan. Setiap kali pelaksanaan pemilihan, baik pemilihan 
kepala desa, bupati dan gubernur, NII Garut selalu mengeluarkan statemen 
menolak. Kegiatan mereka di wilayah Garut telah berumur sekitar 20 tahun. 

Meski menyimpang, kata Haryanto,  kegiatan mereka tidak meresahkan penduduk 
desa. Aktivitas kenegaraan seperti pengibaran bendera atau yel yel anti-RI 
hampir tidak muncul. Kehidupan sehari-hari mereka berbaur dengan masyarakat 
lainya. Mereka ikut  kerja bakti atau kegiatan gotong royong. Kami tetap 
melaporkan kepada yang berwajib untuk selalu diawasi dan dibina, ujarnya.

Juru bicara Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Garut Dadang Sudrajat 
mengaku tidak mengetahui kejadin tersebut. Menurutnya, tidak ada satu pun 
kolempok masyarakat menolak pelaksanaan pemilu presiden. Pada 2004 lalu memang 
ada kelompok NII  yang menolak pilpres, kalau sekarang saya belum tahu, 
ujarnya singkat.

Keberadaan NII di Kabupaten Garut mencuat pada 2007,  dipimpin Imam Besar atau 
panglima tertinggi Sensen Komara. Aktivitas kelompok tersebut muncul kembali 
pada 17 Januari 2008, dengan  engibarkan bendera merah putih bergambar bulan 
bintang berukuran 2x240 sentimeter di halaman rumah sang serssn.

Maskas mereka di Kampung Babakan Cipari, Desa Sukarasa, Kabupaten Garut, Jawa 
Barat. Berdasarkan informasi yang dihimpun jumlah pengikut NII di Garut
sekitar 2.000 orang. Berikut petikan surat penolakan pemilu presiden yang 
ditandatangani ketua NII Garut Selatan Wowo Wahyudin, 33 tahun.

Surat ini adalah merupakan pemberitahuan, mau atau tidak, suka atrau tidak 
suka, mengerti atau tidak. Negara ini adalah Negara Islam Indonesia. Kami/Saya 
tidak mau dilibatkan, dicantumkan dalam urusan pilpres. Kami/Saya telah 
diberitahukan oleh Imam Negara Islam Indonesia untuk siap berperang.  Demikian 
surat ini saya nyatakan yang sebenarnya.


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fw: Menkes Bicara Kasus Prita

2009-06-16 Terurut Topik Kartono Mohamad
 
 
---Original Message---
 
From: Evi Douren
Date: 6/16/2009 1:20:02 PM
To: kartono mohamad;  Farid Anfasa Moeloek;  Nila Moeloek;  Adi sasongko; 
Dwi RatnaSarashvati;  firman lubis;  charles surjadi;  Sarmedi Purba; 
Nafsiah Mboi
Subject: Menkes Bicara Kasus Prita
 


Kamis, 04/06/2009 10:28 WIB
Menkes Bicara Kasus Prita
Anwar Khumaini - detikNews



Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) angkat bicara soal Prita Mulyasari (32)
yang saat ini menjadi terdakwa kasus pencemaran nama baik RS Omni
International. Menurut Menkes, kasus ini sebenarnya tidak akan terjadi jika
pihak rumah sakit memberikan hasil tes trombosit Prita.

Etiknya, seorang pasien punya hak untuk bertanya dan mempunyai hak untuk
dijawab oleh dokter. Pasien mempunyai hak untuk mengetahui hasil
pemeriksaannya dan tindakan apa yang dilakukan oleh dokter, ujar Siti
Fadillah Supari dalam perbincangan dengan detikcom via telepon, Kamis
(4/6/2009).

Berikut hasil wawancara lengkap detikcom dengan ahli jantung itu:

Bagaimana soal permintaan Prita pada hasil lab trombosit 27.000 di RS Omni
International?

Selama ini UU-nya belum ada. Tapi ada etiknya, artinya bahwa seseorang
pasien punya hak untuk bertanya dan mempunyai hak untuk dijawab oleh dokter.
Pasien mempunyai hak untuk mengetahui hasil pemeriksaannya, dan tindakan apa
yang dilakukan oleh dokter, itu etik. Tetapi belum ada UU yang mengatur.
Saya sedang bikin UU yang cukup lengkap untuk melindungi hak-hak pasien dan
dokter, maupun rumah sakit.

Sekarang perkembangan RUU tersebut bagaimana?

Sekarang sedang digodok di DPR. Mudah-mudahan akhir 2009, RUU Perumahsakitan
bisa segera disahkan oleh DPR. Ini untuk menjaga hak pasien. Pasien punya
hak. Tapi pada suatu saat jika pasien punya keluhan seharusnya ada jalurnya,
dengan MKKI (Majelis Kehormatan Kedokteran Indonesia), apa ke polisilah.
Pengaduan itu kan bukan ke detikcom. Tetapi ke jalur yang betul, kalau ada
yang tidak terima.

Tindakan RS Omni apa bisa dikatakan malpraktek?

Apa malpraktek atau tidak, saya belum bisa jawab. Jadi harus didorong, DPR
tolong dong itu lindungi hak pasien dan dokter dan RS yang tiba-tiba merasa
disudutkan.

RS adalah suatu lembaga atau usaha yang padat modal dan padat karya. Kalau
misalkan sampai ulah dari satu orang bisa menyebabkan RS bangkrut atau tutup
hanya karena satu tuduhan yang tidak terbukti, kan disayangkan. Rumah sakit
kan menanggung beberapa ratus karyawan. Kalau dokter masih bisa praktek di
tempat lain, suster juga bisa. Tapi ada berapa ratus karyawan lain dan
ratusan anak-anaknya. Semua punya hak.

Apa Depkes bisa memberikan sanksi kepada RS Omni terkait kasus Prita?

Nggak bisa. Sama sekali tidak bisa. Negur sih bisa, tapi beri sanksi nggak
bisa. Saya tak punya tangan langsung ke RS tersebut, kecuali hak-hak etika
saja. Memang unik kasus ini. Ini pelajaran bagi kita semua. Kedua-duanya
tidak pada jalurnya. Mestinya harusnya mengeluh langsung ke direkturnya. Ada
tempat pengaduan resmi, apalagi ini RS internasional. Pasti sangat menjaga
kliennya.

Jadi harus ditaruh dalam proporsi yang betul, kekurangan layanan RS harus
disampaikan pada jalur yang betul. Itu kan istilahnya preman dibales preman,
dalam tanda kutip. Yang satu seolah-olah curhat, padahal akibatnya RS bisa
bangkrut. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi masalah seperti ini.
(anw/nrl) 







  
No virus found in this incoming message.
Checked by AVG - www.avg.com
Version: 8.5.339 / Virus Database: 270.12.71/2178 - Release Date: 06/15/09
17:54:00
 

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Mabes Polri Rencana Museumkan BB Bom Bali I

2009-06-16 Terurut Topik sunny
Refleksi : Menurut beberapa petinggi NKRI bahwa ledakan di Bali itu adalah 
ledakan micro-nuke, jadi pertanyaannya ialah bagaimana dengan radio aktif 
pada benda bukti, apakah tidak berbahaya bagi kesehatan bila dipertontonkan 
kepada umum? 

http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28

[ Selasa, 16 Juni 2009 ]

Mabes Polri Rencana Museumkan BB Bom Bali I 


DENPASAR - Tragedi Bom Bali I 12 Oktober 2002 benar-benar membekas pada rakyat 
Bali. Kenangan buruk dan memilukan, sepertinya, sulit dihapus begitu saja dari 
benak rakyat Pulau Dewata itu. Mabes Polri berencana memuseumkan barang bukti 
(BB) Bom Bali I yang kini masih tersimpan rapi di Kantor Kejaksaan Tinggi 
(Kejati) Bali.

Rencana Mabes Polri itu tercetus dari sebuah sumber di Kejaksaan Tinggi Bali. 
Sumber tersebut menyebutkan sejumlah barang bukti yang masih tersimpan rapi. 
Antara lain, buku jihad Al Qaidah, proposal, compact disk (CD), timbangan, 
serpihan mobil, dan peranti elektronik. 

''Barang bukti itu sudah dirapikan. Rencananya, (BB) langsung dibawa ke Jakarta 
untuk dimuseumkan,'' ujar sumber tersebut. Menurut dia, BB tersebut akan 
disimpan secara khusus di museum Mabes Polri sebagai penanda telah terjadi 
bencana kemanusiaan dalam sejarah Indonesia. 

Museum BB tindak pidana teroris itu rencananya diresmikan Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono (SBY) pada 1 Juli 2009 mendatang, tepat pada perayaan hari 
ulang tahun (HUT) Bhayangkara. ''Memang benar demikian. Mabes Polri akan 
mengambil BB Bom Bali I untuk dimuseumkan. Tapi, saya tidak bisa memberikan 
keterangan lebih lanjut mengenai rencana itu karena semua laporan memang tidak 
dilaporkan Aspidum (IB Wiswantanu) kepada saya. Melainkan, langsung ke Pak 
Kajati (Boediman Rahardjo),'' ujar Wakajati Bali AF Dharmawan.

Pantauan koran ini, sejumlah jaksa -baik dari Kejati Bali maupun Kejari 
Denpasar- terlihat sibuk menyiapkan BB Bom Bali I yang akan dimuseumkan. Mereka 
memilah beberapa BB ke dalam satu tempat. Kemudian, disimpan tersendiri sesuai 
dengan jenis barang buktinya.

Rencana pemindahan BB Bom Bali I juga diakui Kasipenkum Kejati Bali IGN 
Endrawan. Kepada wartawan, Endrawan mengatakan bahwa pada Jumat 15 Mei 2009, 
ada lima tamu dari Jakarta. Dengan berbekal peralatan syuting, mereka 
mendatangi Kejati Bali. Dua di antara lima tamu itu merupakan utusan Polri, 
sedangkan tiga orang lainnya dari PT National Price Club Indonesia (NPCI). 

Menurut Endrawan, para tamu dari Jakarta itu datang tidak untuk membuat film 
dokumentasi tentang peran Polri dalam mengusut kasus Bom Bali I. ''Mereka 
sedang mendokumentasikan kejadian Bom Bali I. Jadi, mereka datang ke sini 
(kejati) untuk mengambil BB yang masih tersimpan di sini,'' tandasnya. 

Untuk apa dokumentasi itu? Menurut dia, berdasar penuturan kru, dokumentasi 
tersebut akan menjadi salah satu bahan koleksi museum Polri sebagai pengingat 
sejarah bagi generasi mendatang. Diakui, setelah mengambil beberapa scene di 
Kejati Bali, mereka langsung meninjau lokasi bekas ledakan, Ground Zero, Jalan 
Legian, Kuta. Mereka juga melakukan wawancara khusus dengan dua saksi korban 
dan relawan Bom Bali I, Haji Bambang Sutrisno.

Sebagaimana diketahui, beberapa BB Bom Bali I sudah dimusnahkan. Karena itu, 
masih ada yang tersimpan. Sebagian BB yang tersimpan di kejati dan Rubasan 
Denpasar tersebut belum dimusnahkan karena masih berkaitan dengan perkara lain. 
Kebetulan, masih ada beberapa gembong Bom Bali I yang belum tertangkap. Di 
antaranya, Noerdin M. Top. (mus/jpnn/ruk)


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Modus Baru Perampokan Uang Negara

2009-06-16 Terurut Topik sunny
http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28

[ Selasa, 16 Juni 2009 ]


Modus Baru Perampokan Uang Negara 


USUL gila dan tidak masuk akal. Hanya itulah yang pantas dikatakan ketika 
mendengar ide untuk memberikan cenderamata cincin emas kepada anggota DPR. Jika 
usul itu dikabulkan, paling tidak negara harus menganggarkan uang sebesar Rp 5 
miliar. Apabila usul tersebut dilaksanakan, hal itu merupakan bentuk perampokan 
uang negara dalam modus baru. 

Saya setuju dengan pernyataan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia 
(Formappi) bahwa pemberian cenderamata kepada anggota DPR dapat dikategorikan 
sebagai korupsi dan penyalahgunaan anggaran. Alasannya, dalam UU Susunan 
Kedudukan dan Tata tertib Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), tidak ada aturan 
tentang hal itu.

Dody Candra, Griya Asri II Depok, Jawa Barat 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Fwd: Berikut Pejabat BUMN Pendukung SBY dan JK

2009-06-16 Terurut Topik Hongaria Cantik
-- Forwarded message --
From: Agus Wahyu Sudarmaji aguswa...@transtv.co.id
Date: 2009/6/16
Subject: [pks-depok] Berikut Pejabat BUMN Pendukung SBY dan JK
To:




Berikut Pejabat BUMN Pendukung SBY dan JK
JK-Wiranto miliki empat pendukung pejabat BUMN, sementara SBY-Boediono
belasan.
Selasa, 16 Juni 2009, 15:35 WIB
Arfi Bambani Amri, Suryanta Bakti Susila

*VIVAnews *- Badan Pengawas Pemilu merilis data pejabat-pejabat Badan
Usaha Milik Negara yang diduga menjadi tim sukses calon presiden. Hanya
calon presiden dan wakil presiden, Megawati Soekarnoputri-Prabowo
Subianto, yang bebas dari dukungan pejabat BUMN.

Bentuk dukungan para pejabat BUMN ini ada dua, yakni pertama secara
resmi masuk tim kampanye nasional yang terdaftar di Komisi Pemilihan
Umum dan kedua, hanya masuk tim relawan.

Pejabat BUMN di Tim Kampanye Resmi SBY-Boediono:
- Achdari, Ketua Dewan Pengawas Peruri/Wakil Ketua Dewan Pakar Tim
Kampanye
- Soeprapto, Komisaris Independen Indosat/Koordinator Pembinaan dan
Penggalangan Saksi Tim Kampanye
- Max Tamaela, Komisaris Hutama Karya/Anggota Pembinaan dan Penggalangan

Saksi Tim Kampanye
- Dedi Prajipto, Komisaris Wijaya Karya/Anggota Pembinaan dan
Penggalangan, Saksi Tim Kampanye
- Effendi Rangkuti, Komisaris Kimia farma/Anggota Korwil VI Tim Kampanye
- Yahya Ombara, Komisaris Kereta Api/Anggota Korwil IV Tim Kampanye
- Umar Said, Komisaris Pertamina/Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye
- Sulatin Umar, Ketua Dewan Pengawas Bulog/Anggota Dewan Pakar Tim
Kampanye
- Raden Pardede, Komisaris Utama Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Tim
Kampanye

Pejabat BUMN di Tim Kampanye Tak Resmi SBY-Boediono:
- Suratto Siswohardjo, Komisaris Angkasa Pura II/Ketua Gerakan Pro SBY
- Jenderal (Pol) Purn Sutanto, Komisaris Utama Pertamina/Wakil Ketua
Gerakan Pro SBY
- Sardan Marbun, Komisaris PTPN III/Ketua Tim Romeo
- Muchayat, Deputi Meneg BUMN dan Komisaris Mandiri/Ketua Barindo
- Aam sapulete, Komisaris PTPN VII/Ketua Jaringan Nusantara
- Harry Sebayang, Komisaris PTPN III/Jaringan Nusantara
- Andi Arief Komisaris, PT Pos Indonesia/Jaringan Nusantara

Pejabat BUMN di Tim Kampanye Resmi JK-Win
- Tanri Abeng, Komisaris Utama Telkom/Dewan Penasehat Tim Kampanye
- Fadhil Hasan, Komisaris PTPN XI/Anggota Tim Kajian Tim Kampanye
- Rekson Silaban, Komisaris Jamsostek/Wakil Koordinator Penggalangan
Pekerja,tani, dan nelayan Tim Kampanye
- Sumarsono, Komisaris Pertamina/Dewan Pengarah Tim Kampanye.

Dari semua nama itu, empat nama terindikasi kuat yakni Komisaris Utama
Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Raden Pardede, Ketua Dewan Pengawas
Perum Peruri Achdari, Komisaris PT Pertamina Umar Said. Ketiganya
tergabung dalam Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono. Seorang lagi,
Komisaris PT Telkom Tanri Abeng yang tercantum dalam Tim Kampanye
Nasional JK-Wiranto. Badan Pengawas Pemilu kemudian berencana memanggil
mereka.

*
*

* VIVAnews

http://politik.vivanews.com/news/read/67065-berikut_pejabat_bumn_penduku
ng_sby_dan_jk


__ Information from ESET NOD32 Antivirus, version of virus
signature database 4158 (20090616) __

The message was checked by ESET NOD32 Antivirus.

http://www.eset.com

 


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Membangun Kembali Indonesia Raya

2009-06-16 Terurut Topik Hongaria Cantik
Membangun Kembali Indonesia Raya
Ditulis pada : Sabtu, 14 Maret, 2009
Terdapat di topik : Perubahan untuk
Rakyathttp://perubahanuntukrakyat.com/category/perubahan-untuk-rakyat/|

*Membangun Kembali Indonesia Raya
8Program Aksi Untuk Kemakmuran Rakyat
*
I.Kekayaan Negara Untuk Kemakmuran Rakyat
1.Menjadwalkan kembali utang luar negeri dan mengalihkannya untuk
membiayai program pendidikan, kesehatan, pangan dan energi yang murah serta
ramah lingkungan.
2.Menyelamatkan kekayaan negara dengan meninjau kembali kontrak
pemerintah yang merugikan kepentingan nasional.
3.Menghentikan penjualan aset negara yang strategis dan atau yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
4.Mewajibkan eksportir nasional yang menikmati fasilitas pembiayaan
ekspor impor dari negara untuk menyimpan dana hasil ekspornya di bank dalam
negeri.
5.Melarang penyaluran kredit bank pemerintah untuk pembangunan perumahan
dan apartemen mewah, mall serta proyek-proyek mewah lainnya.

II.Mencapai Perekonomian Yang Berdaulat, Adil dan Makmur
1.Menjadikan BUMN sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan dan
kedaulatan ekonomi.
2.Membangun industri pengolahan untuk memperoleh nilai tambah.
3.Membangun sarana dan prasarana transportasi massal.
4.Meningkatkan pendapatan per kapita dari US $ 2.000 menuju US $ 4.000.

III.Melaksanakan Ekonomi Kerakyatan
1.Prioritas penyaluran kredit perbankan kepada petani, nelayan, dan
pedagang tradional dan pedagang kecil.
2.Memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit
bagi rakyat kecil.
3.Melindungi pedagang pasar tradisonal dengan melarang pembangunan pasar
swalayan berskala besar yang tidak sesuai dengan undang-undang.
4.Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh, termasuk buruh migran
(TKI dan TKW).
5.Modernisasi pasar tradisional untuk pedagang tradisonal dan pedagang
kecil.
6.Meningkatkan anggaran untuk petani, nelayan, buruh, pedagang
tradisional dan pedagang kecil.
7.Memberikan jaminan sosial untuk fakir miskin, penyandang cacat dan
rakyat terlantar.

IV.Membangun Kedaulatan Pangan dan Energi
1.Mencetak 2 juta hektar lahan baru untuk meningkatkan produksi beras,
jagung, kedele, tebu yang dapat mempekerjakan 12 juta orang.
2.Membangun pabrik pupuk Urea dan NPK milik petani dengan total
kapasitas 4 juta ton.
3.Membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air (10.000 MW).
4.Mendirikan kilang-kilang minyak pabrik bioetanol dan pabrik DME
(pengganti LPG).
5.Mencetak 4 juta hektar lahan untuk aren (bahan baku bioetanol) yang
dapat mempekerjakan 24 juta orang. Pembukaan lahan ini akan menjadikan
Indonesia sebagai negara pengekspor bahan bakar nabati setelah 7 tahun masa
tanam (4 juta hektar hutan aren menghasilkan sekitar 56 juta MT
etanol/tahun).

V.Menyelenggarakan Pemerintahan yang Tegas dan Efektif
1.Meningkatkan kesejahteraan aparatur negara.
2.Mempercepat reformasi birokrasi.
3.Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.

VI.Pendidikan Kesehatan dan Kebudayaan
1.Wajib belajar 12 tahun dengan biaya negara.
2.Mencabut Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (BHP).
3.Menghapus pajak buku pelajaran dan menghentikan model penggantian buku
pelajaran setiap tahun.
4.Membagi sedikitnya 1 juta laptop kepada mahasiswa, guru dan pelajar.
5.Memberikan beasiswa dan fasilitas kredit bank untuk membiayai
mahasiswa potensial yang kurang mampu.
6.Meningkatkan peran PKK, Posyandu dan Puskesmas.
7.Menempatkan sarjana dan dokter baru melalui program pemerintah
terutama di kantong-kantong kemiskinan.
8.Menggerakkan Revolusi Putih dengan menyediakan susu untuk anak-anak
miskin.
9.Mengembangkan karakter bangsa yang berkepribadian dalam bidang
kebudayaan dan melestarikan peninggalan serta warisan budaya bangsa.

VII.Menjaga Kelestarian Alam dan Lingkungan Hidup
1.Melakukan penghijauan kembali 59 juta hektar hutan yang rusak serta
konservasi aneka ragam hayati dan hutan lindung.
2.Mengamankan dan merehabilitasi daerah aliran sungai.
3.Mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan.
4.Melindungi flora dan fauna sebagai bagian dari aset bangsa.

VIII.Membangun Infrastruktur untuk Rakyat di Pedesaan melalui Delapan
Program Desa
1.Listrik dan air bersih desa.
2.Bank dan lembaga keuangan desa.
3.Koperasi desa, lumbung desa, pasar desa.
4.Klinik desa.
5.Pendidikan desa.
6.Infrastruktur pedesaan dan daerah pesisir.
7.Rumah sehat pedesaan.
8.Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).


http://perubahanuntukrakyat.com/2009/03/14/membangun-kembali-indonesia-raya/


[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Siswa Miskin Tak Perlu Mimpi RSBI

2009-06-16 Terurut Topik sunny
http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28

[ Selasa, 16 Juni 2009 ] 


Siswa Miskin Tak Perlu Mimpi RSBI 

Oleh: Nadlifah Hafidz 

Di negara ini, siswa tak boleh atau ''diharamkan'' miskin. Kalau miskin, nyaris 
mustahil mereka bisa memenuhi keinginan atau cita-cita besarnya. Jika pun ada 
di antara siswa miskin mampu memenuhi ambisinya atau berhasil menuai prestasi 
gemilang, itu terbilang kelangkaan atau bagian dari cerita ''mencari jarum'' di 
tengah lautan.

Memang, ada saja cerita soal anak miskin berprestasi atau masuk sekolah atau 
perguruan tinggi ternama. Tapi, mereka bisa sampai ke sana tidaklah dengan 
gratis. Mereka bisa berprestasi cemerlang didukung oleh semangat atau kegigihan 
untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa dirinya mampu mengisi ranah sejarah 
sebagai ''orang''.

Tantangan yang dihadapi siswa miskin, selain kompleks, juga berat. Hal itu 
lebih berelasi pada akar kemiskinan yang mengimpitnya. Kalau saja mereka tidak 
masuk golongan ''anak-anak akar rumput'', tentulah apa yang seharusnya menjadi 
problem tidak jadi hambatan yang membelenggu atau menistanya. 

Kalau orang kaya punya logika borjuistis dan kapitalistis dalam menyekolahkan 
anak-anaknya, orang miskin menyekolahkan anak-anaknya berdasar sisi 
pragmatisme. Komunitas elite ekonomi memperlakukan sekolah ibarat ''pasar'' 
yang wajib hukumnya direbut dengan pertaruhan segala kemampuan ekonomi serta 
harga diri.

Sementara itu, orang miskin bermaksud menyekolahkan anaknya supaya kelak 
anaknya itu bisa menjadi elemen strategis bangsa yang sukses menjadi pembebas, 
bukan sebagai generasi parasit yang membenani masyarakat, keluarga, serta 
negara. 

Sayangnya, kondisi disparitas di negeri ini, tampaknya, masih tetap berlangsung 
dan bahkan semakin tajam. Komunitas elite (kaya) bisa memilih sekolah sesuka 
hati. Bahkan mampu menjadikan sekolah itu sebagai objek ''olimpiade 
keserakahan'' atau ambisi-ambisinya. Komunitas kaya tersebut berlomba, 
bersaing, serta berambisi merebut label sekolah terbaik, unggulan, dan 
berstandar internasional, layaknya pelari yang memburu gelar dalam suatu 
olimpiade. 

Mereka bermaksud mengisi ranah sebagai ''upper class'' atau kelas pemenang 
lewat sekolah-sekolah yang ''terjual'' di masyarakat. Semakin banyak sekolah 
bertarif mahal yang dijual atau ''diolimpiadekan'' kalangan pebisnis dan 
produsen pendidikan. Layaknya kacang goreng, sekolah-sekolah model itu diburu 
komunitas yang haus pengabsahan status sosial tersebut. 

Produsen sekolah, yang bisa membaca peta mentalitas komunitas elite, terus 
bereksperimen dengan mengumpankan model-model sekolah yang bisa menarik minat 
konsumen elite tersebut. Produsen itu bahkan mengemas sekolahnya dengan 
menghadirkan output pendidikan bermerek luar negeri, kendati output itu 
sebenarnya tidak mengambil profesi di bidang edukatif (sebagai guru).

***

Ketika proyek rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) mengisi ranah 
publik, kelompok elite di masyarakat langsung memburu. Tidak ada RSBI yang 
kehabisan kuota pendaftaran. Mereka itu tidak memperhitungkan berapa pun biaya 
yang dikeluarkan untuk mengisi donasi RSBI, asalkan anaknya bisa masuk. Uang 
jutaan rupiah sudah pasti menjadi bagian dari syarat yang menentukan masuk 
RSBI. 

Kondisi tersebut tentu saja membuat disparitas di jagat pendidikan sangat 
mencolok. Di satu sisi, komunitas elite bisa menjadikan RSBI sebagai objek 
''olimpiade'' ambisinya. Di sisi lain, kelompok masyarakat miskin nyaris 
mustahil bisa merebut kursi di RSBI. 

Penyelenggara RSBI bisa saja berdalih bahwa RSBI bukan hanya untuk komunitas 
elite atau siswa kaya, tapi juga untuk siswa miskin yang mempunyai prestasi 
akademik bagus dengan beasiswa. Namun, belum ditemukan, setidaknya belum 
terpublikasikan, bahwa RSBI yang memberi jasa siswa miskin benar-benar 
menggratiskan semua lini pembiayaan. 

Menyikapi realitas itu, komunitas miskin tidaklah selayaknya memaksakan memburu 
RSBI. Pertama, daripada mengeluarkan biaya yang tergolong sangat besar (untuk 
ukurang orang miskin), lebih baik uang yang dimiliki digunakan untuk mendukung 
atau menopang kepentingan lainnya. Era multikrisis yang selalu dihadapi orang 
miskin membutuhkan persiapan uang untuk berjaga-jaga.

Realitas tersebut diperparah turunnya anggaran untuk bantuan siswa miskin. 
Meski porsi anggaran pendidikan sudah 20 persen dari APBN, itu tidak otomatis 
mendongkrak bantuan untuk siswa miskin jenjang SMA. Sebaliknya, tahun ini 
(2009), anggaran bagi siswa miskin justru anjlok. Subsidi pemerintah melalui 
bantuan khusus murid (BKM) turun menjadi Rp 194 miliar. Padahal, tahun-tahun 
sebelumnya, pemerintah mengalokasikan dana rata-rata Rp 242 miliar. 

Kedua, memaksakan anak masuk ke RSBI, bagi orang miskin, ibarat menciptakan 
''dunia baru'' yang tentu saja berbeda dari dunia anak-anak dari kalangan 
miskin. Mereka bisa bertemu berbagai bentuk gaya, penampilan, atau pola hidup 
yang berkemasan menonjolkan ''selebritas''. Itu bisa menjadi siksaan atau 

[wanita-muslimah] Visi-Misi Antikorupsi Capres Minim

2009-06-16 Terurut Topik sunny
Refleksi: Tentu saja ada alasan yang menyebabkan  mengapa dalam visi-misi 
antikorupsi minim tidak bersuara keras dan tegas. Kalau mau diterka alasannya 
mungkin saja bisa dibilang banyak lagi beraneka warna dan ragam,  misalnya  
mereka berhutang budi kepada koruptor atau mereka senidiri terlibat dalam kasus 
korupsi yang hingga kini  sengaja pihak berwajib elakan untuk diungkap, sebab 
yang harus membongkar adalah sahabat kental dari capers itu sendiri. Mana 
orang-orang pintar nan lihai mengungkapan masalah yang menjatuhkan diri mereka 
dalam jerat hukum?

Jawa Pos
[ Jum'at, 12 Juni 2009 ] 


Visi-Misi Antikorupsi Capres Minim 
Oleh : Jabir Alfaruqi

Selama kampanye ini, para calon presiden (Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla 
dan Megawati) ramai-ramai menyampaikan visi-misi. Visi-misi ketiganya yang 
mendapat perhatian publik dan diekspose besar-besaran oleh media adalah bidang 
ekonomi.

Tampaknya masalah ekonomi menjadi prioritas ketiga capres Pemilu 2009 ini. 
Prioritas ini bukanlah hal yang salah. Sebab, masalah ekonomi bukan sekadar 
mengatasi pengangguran dan kemiskinan yang dialami jutaan warga negara, tetapi 
juga peningkatan pendapatan dan pelestarian sumber daya alam. Tanpa pertumbuhan 
ekonomi yang meningkat dari tahun ke tahun, berarti siapa pun yang memimpin 
negeri ini akan dinilai gagal.

Namun, ada benang merah yang dilupakan para capres bahwa untuk membangun sistem 
perekonomian dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik tidak berangkat dari akar 
permasalahan hakiki yang menyebabkan bangsa Indonesia jatuh miskin dan 
mengalami krisis yang berkepanjangan. Akar dari semua masalah ekonomi 
semestinya bersumber dari mengguritanya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di 
negeri ini. Pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan akan sekadar menjadi 
jargon politik kalau tidak dimulai dari pemberantasan korupsi secara baik.

Visi Antikorupsi 

Mungkin oleh sebagian pihak capres bervisi antikorupsi dianggap hal yang biasa 
dan sepele. Namun, bila kita mau belajar dari negara-negara yang sukses 
pertumbuhan ekonominya, hal itu selalu dimulai dari keberhasilan di bidang 
pemberantasan korupsi. Ambil contoh China yang saat ini pertumbuhan ekonominya 
menakjubkan masyarakat dunia. China bisa memiliki pertumbuhan ekonomi seperti 
sekarang karena negeri ini cukup berhasil mengatasi masalah korupsi.

Di China tokoh terdepan pemberantasan korupsi adalah perdana menteri, bukan 
komisi antikorupsi atau kalau di Indonesia Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 
Karena itu, seorang perdana menteri bersumpah untuk disediakan peti mati bila 
dirinya terlibat korupsi. Ini bukan sekadar komitmen, tetapi benar-benar 
bervisi antikorupsi. 

Apa yang disampaikan sang perdana menteri itu bukan sekadar kampanye politik, 
tetapi benar-benar menjadi garis perjuangannya. Karena itu, tidak heran kalau 
di China para koruptor bisa dihukum mati. 

Ini sangat berbeda dengan di negeri ini. Pemberantasan korupsi belum 
benar-benar menjadi visi yang akan menjadi garis perjuangan para capres bila 
terpilih.

Di China, partai berkuasa yakni Partai Komunis China (PKC) telah bertahun-tahun 
dan terus-menerus mendoktrinkan semua kadernya di semua level bahwa negeri 
China akan bisa diselamatkan dari kebangkrutan bila korupsi bisa diberantas. 
Karena itu, kalau Partai Komunis China dan China tidak mau porak poranda 
seperti negara-negara penganut sistem komunis lainnya, tidak ada pilihan lain 
korupsi harus dibabat habis. 

Dari fakta ini kita bisa mengambil hikmahnya. Lemahnya visi pemberantasan 
korupsi di negeri ini di semua level pemerintahan menjadikan pertumbuhan 
ekonomi rendah dan tingkat kemiskinan absolut masih tinggi. Kita masih 
setengah-setengah dalam pemberantasan korupsi sehingga hasil yang ditunjukan 
belum bisa maksimal. 

Kita bisa membandingkan peningkatan anggaran untuk kabupaten dan kota di era 
reformasi dengan era Orde Baru. Dari jumlah anggaran yang tersedia, saat ini 
anggaran kabupaten dan kota sudah mengalami peningkatan minimal lima kali lipat 
dibandingkan era Orde Baru. Namun, benarkah besarnya anggaran daerah bisa 
menyelesaikan lima kali lipat permasalahan ekonomi di daerah? Jawabnya belum. 
Ini terjadi karena pemberantasan korupsi baru sebatas isu kampanye politik, 
belum menjadi garis perjuangan.

Yang lebih tragis, kini pemberantasan korupsi sedang dalam ancaman. Rancangan 
Undang-Undang Tipikor yang semestinya diselesaikan oleh DPR pada 2009 hingga 
kini belum ada kabar beritanya. Secara matematis RUU Tipikor yang habis masanya 
pada Desember nanti tidak mungkin diselesaikan tahun ini. 

Memang tanpa ada Undang-Undang Tipikor pun pemberantasan korupsi tetap 
berlanjut. Sebab, kasus-kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan 
Korupsi (KPK) bisa dilimpahkan ke pengadilan umum. Hanya, perlu disadari bahwa 
pengadilan umum semakin hari cenderung sangat familier dengan para koruptor.

Kita bisa mengukur kecenderungan tersebut dari beberapa kasus korupsi yang 
divonis oleh lembaga tersebut. 

Re: [wanita-muslimah] Re: Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan

2009-06-16 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
apa itu zerogami? golongan pastur?
lha pastur aja sekarang banyak yang terkena kasus pelecehan jemaahnya tuh.
kepiye iki?

salam,
--
wikan

2009/6/16 Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com


 Jangan lupa laki2 yg zerogami.
 Single and straight, but not available :D
 Survey singkat, populasi mereka meningkat :P

 Herni


[wanita-muslimah] The Return of Capitalism

2009-06-16 Terurut Topik sunny
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2009/06/15/AR2009061502733.html?wpisrc=newsletterwpisrc=newsletter

The Return of Capitalism
  
By Fareed Zakaria
Monday, June 15, 2009; 7:19 PM 


Over the past six months, politicians, business executives and pundits have 
been convinced that we are in a crisis of capitalism that will require a 
massive transformation and years of pain to fix. Another ideological god has 
failed, wrote the dean of financial commentators, Martin Wolf. Companies will 
fundamentally reset the way they work, said General Electric CEO Jeffrey 
Immelt. Capitalism will be different, said Treasury Secretary Timothy 
Geithner. 

Yet recently, even though we've nationalized no banks and undergone no grand 
reinvention of capitalism, the sense of panic seems to be easing. Perhaps this 
is a mirage -- or perhaps the measures taken by the U.S. government and other 
countries have restored normality. Over time we might see that faced with 
underreacting or overreacting, most governments wisely chose the latter -- and 
appear to have averted a systemic breakdown. 

Many experts are convinced that the situation cannot improve yet because their 
own far-reaching sweeping solutions have not been implemented. Most of us want 
to see more punishment inflicted, particularly on America's bankers. In fact, 
there has been much pain, especially in the financial industry, where tens of 
thousands of jobs have been lost , at all levels. Fundamentally, though, 
markets are not about morality. They are large, complex systems, and if things 
get stable enough, they move on. 

Consider our track record over the past 20 years, starting with the stock 
market crash of 1987, when on Oct. 19 the Dow Jones industrial average fell 23 
percent, the largest one-day loss in its history. The legendary economist John 
Kenneth Galbraith wrote that he just hoped the coming recession wouldn't prove 
as painful as the Great Depression. It turned out to be a blip on the way to an 
even bigger, longer boom. Then came the 1997 East Asian crisis, during the 
depths of which Paul Krugman wrote, Never in the course of economic events -- 
not even in the early years of the Depression -- has so large a part of the 
world economy experienced so devastating a fall from grace. He argued that if 
Asian countries did not adopt his radical strategy -- currency controls -- we 
could be looking at ... the kind of slump that 60 years ago devastated 
societies, destabilized governments, and eventually led to war. Only one Asian 
country instituted (partial) currency controls. All rebounded within two years. 

Each crisis convinced observers that it signaled the end of some new, dangerous 
feature of the economic landscape. But often that novelty accelerated in the 
years that followed. The 1987 crash was said to be the product of computerized 
trading, which has since, of course, expanded dramatically. The East Asian 
crisis was to end the happy talk about emerging markets, which are now at the 
center of world growth. The 1998 collapse of Long-Term Capital Management -- 
which then-Treasury Secretary Robert Rubin called the worst financial crisis 
in 50 years -- was to be the end of hedge funds. The technology bubble's 
bursting in 2000 was supposed to eliminate the dreams of oddball Internet 
start-ups. Now we hear that this crisis is the end of derivatives. Let's see. 
Robert Shiller, one of the few who predicted this crash almost exactly -- and 
the dot-com bust as well -- argues that we in fact need more derivatives to 
make markets more stable. 

In a few years we might actually find that we are hungry for more capitalism, 
not less. An economic crisis slows growth, and when countries need growth, they 
turn to markets. After the Mexican and East Asian currency crises -- which were 
far more painful in those countries than the current downturn has been here -- 
the pace of market-oriented reform speeded up. If, in the years ahead, the 
American consumer remains reluctant to spend, if federal and state governments 
groan under their debt loads, if government-owned companies remain expensive 
burdens, then private-sector activity will become the only path to creating 
jobs. With all its flaws, capitalism remains the most productive economic 
engine we have yet invented. Like Churchill's line about democracy, it is the 
worst of all economic systems, except for the others. Its chief vindication 
today has come halfway across the world, in countries such as China and India, 
which have been able to grow and pull hundreds of millions out of poverty by 
supporting markets and free trade. Last month India held elections during the 
worst of this crisis. Its powerful left-wing parties campaigned against 
liberalization and got their worst drubbing at the polls in 40 years. 

American capitalism is being rebalanced, reregulated and restored. There is 
still a long road ahead. There will be many more bankruptcies. Banks will have 

Re: [wanita-muslimah] Dukung Laksanakan pilpres cukup 1 putaran

2009-06-16 Terurut Topik Hongaria Cantik
 8 PROGRAM AKSI MEGA PRABOWO
Rangkaian visi misi dan program utama Mega Prabowo selanjutnya diterjemahkan
secara lebih detail ke dalam Program Aksi yang merupakan program dan
kegiatan yang langsung akan diluncurkan bila mendapat mandat dari rakyat
melalui PEMILU 2009 dan yang menjadi janji atau kontrak politik pada saat
kampanye. Program Aksi ini lebih detail, terukur dan langsung menyelesaikan
permasalahan pokok dan tantangan utama pembangunan nasional 5 (lima) tahun
mendatang. Sementara program sektoral atau bidang atau kementerian lainnya
akan disusun kemudian dalam rencana kerja pembangunan pemerintah hasil
PEMILU 2009.

Program-program aksi yang akan dilaksanakan merupakan program-program
konkrit dan dalam jangka pendek yang diharapkan menjawab permasalahan dan
tantangan utama perekonomian nasional yaitu mencapai kedaulatan yang
bermartabat sekaligus masyarakat yang adil dan makmur sekaligus mampu
memberikan dorongan besar (big push) bagi pertumbuhan ekonomi yang relatif
tinggi. Tantangan utama perekonomian nasional dalam lima tahun ke depan
meliputi penciptaan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, dan
penciptaan nilai tambah ekonomi serta menciptakan karakter bangsa yang
berkepribadian dalam budaya.

Secara ringkas, Program Aksi yang dirumuskan dalam Visi Misi Program Visi
Misi Mega Prabowo 2009-2014 ini terdiri dari 8 Program Aksi yang pada
pokoknya ditujukan untuk kemakmuran rakyat, atau yang disebut sebagai 8
Program Aksi Untuk Kemakmuran Rakyat. Program Aksi tersebut adalah :

   1. Menjadikan Kekayaan Negara Untuk Kemakmuran Rakyat.
   2. Mencapai Perekonomian Yang Berdaulat, Adil dan Makmur.
   3. Melaksanakan Ekonomi Kerakyatan.
   4. Membangun Kedaulatan Pangan dan Energi.
   5. Menyelenggarakan Pemerintahan Yang Tegas dan Efektif dalam melayani
   masyarakat
   6. Menciptakan sumberdaya manusia bangsa yang unggul, berpendidikan,
   sehat dan berkepribadian dalam budaya melalui Pendidikan, Kesehatan dan
   Kebudayaan.
   7. Menjaga Kelestarian Alam dan Lingkungan Hidup.
   8. Membangun Infrastruktur Untuk Rakyat Di Pedesaan Melalui Delapan
   Program Desa.

Selanjutnya ke-8 (delapan) program aksi yang juga merupakan agenda prioritas
diatas akan dicapai melalui beberapa kegiatan atau proyek atau kebijakan
yang dijelaskan lebih lanjut di bawah ini.


1. Menjadikan Kekayaan Negara Untuk Kemakmuran Rakyat
Kemampuan dan efektifitas pemerintah dalam menjalankan kebijakan fiskal dan
moneter menjadi sangat sulit karena sebagian besar anggaran belanja
pemerintah terpaksa terpakai untuk membayar pokok dan bunga utang luar
negeri. Sementara banyak program membutuhkan pembiayaan anggaran pemerintah
seperti untuk pendidikan, kesehatan, dan program sosial lainnya.

Potensi ekonomi dari pengelolaan sumberdaya alam nasional juga relatif belum
dapat dikuasai dan secara berdaulat dimanfaatkan oleh negara untuk
kemakmuran rakyat, seperti minyak dan gas, batubara, emas, perak, dan
lain-lain. Badan usaha milik negara (BUMN) juga sebagai salah satu ujung
tombak pelaku ekonomi nasional belum dapat dioptimalkan sebagai agen
pembangunan nasional. Nilai tambah dari kelimpahan sumberdaya alam nasional
juga relatif belum dikuasai oleh negara. Sumberdaya pembiayaan terutama dari
perbankan BUMN masih belum berpihak langsung dan efektif terhadap
pengembangan ekonomi kerakyatan, dan belum menjadi agen pembangunan bagi
pembangunan sektor riil dan pembangunan daerah.
Untuk itu maka akan dilaksanakan program-program aksi berikut ini:

   1. Menjadwalkan kembali utang luar negeri dan mengalihkannya untuk
   membiayai program pendidikan, kesehatan, pangan dan energi, yang murah serta
   ramah lingkungan.
   2. Menyelamatkan kekayaan negara dengan meninjau kembali kontrak
   pemerintah yang merugikan kepentingan nasional.
   3. Menghentikan penjualan aset negara yang strategis dan atau yang
   menguasai hajat hidup orang banyak.
   4. Mewajibkan eksportir nasional yang menikmati fasilitas pembiayaan
   ekspor impor dari negara untuk menyimpan dana hasil ekspornya di bank dalam
   negeri.
   5. Melarang penyaluran kredit bank pemerintah untuk membangun perumahan
   dan apartemen mewah, mall, serta proyek-proyek mewah lainnya.


2. Mencapai Perekonomian Yang Berdaulat, Adil dan Makmur
Tujuan dasar dari kehidupan berbangsa dan bertanah air Indonesia adalah
tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai masyarakat yang
adil dan makmur ini maka salah satu strategi dan target utama adalah dengan
menciptakan perekonomian yang mampu tumbuh relatif tinggi, berkesinambungan
dan berwawasan lingkungan. Tetapi tidak cukup itu saja, tetapi pembangunan
ekonomi tersebut dapat dicapai bila terdapat kedaulatan dalam perekonomian
nasional.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, berkesinambungan, dan
berwawasan lingkungan dan yang disertai dengan kedaulatan di bidang
perekonomian maka pemerintah yang tegas dan efektif dapat mengarahkan
strategi, kebijakan dan program pembangunan ekonomi kepada keadilan
perekonomian. 

[wanita-muslimah] Re: [des-kes] Fw: Menkes Bicara Kasus Prita

2009-06-16 Terurut Topik kmj...@indosat.net.id
Saya sepakat dengan pendapat Pak laksono. Sayangnya Menkes kita tidak 
secanggih itu, sehingga dapat mengesankan bahwa beliau tidak menguasai 
ketentuan perundang-undangan dan malah menunjukkan ketidak berdayaan 
pemerintah. Betapapun juga untuk berdiri, RS harus memperoleh ijin dari 
pemerintah. jadi pemerintah mempunyai kewenangan dan kewajiban 
mengawasi jalannya sebuah RS apakah ia berbuat yang dapat merugikan 
pasien, dan mempunyai wewenang pula untuk menjatuhkan sanksi. Tantu 
harus didasarkan peraturan yang ada. Pemerintah itu dapat pusat dapat 
pula daerah.
Salam
KM

Original Message
From: trisnant...@yahoo.com
Date: 16/06/2009 19:25 
To: efk...@yahoogroups.com, desentralisasi-keseha...@yahoogroups.
com, koran-digi...@googlegroups.com, ppiin...@yahoogroups.com, 
wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subj: Re: [des-kes] Fw: Menkes Bicara Kasus Prita

Dear all
Menanggapi kiriman Pak Kartono. Kalau bu Menteri Kesehatan menggunakan 
makna kebijakan desentralisasi di sektor kesehatan seharusnya tidak 
perlu menjawab seperti yang di detik.com sbb: 
 
Apa Depkes bisa memberikan sanksi kepada RS Omni terkait kasus Prita?

Nggak bisa. Sama sekali tidak bisa. Negur sih bisa, tapi beri sanksi 
nggak bisa. Saya tak punya tangan langsung ke RS tersebut, kecuali hak-
hak etika saja. Memang unik kasus ini. Ini pelajaran bagi kita semua. 
Kedua-duanya tidak pada jalurnya. Mestinya harusnya mengeluh langsung 
ke direkturnya. Ada tempat pengaduan resmi, apalagi ini RS 
internasional. Pasti sangat menjaga kliennya.

Seharusnya Bu Menteri menjawab dengan dasar kebijakan desentralisasi 
(PP no 38 tahun 2007) dimana RS seperti Omni berada di bawah pengawasan 
pemerintah daerah setempat (Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk ukuran 
RS setara kelas C, Propinsi untuk kelas B). Jika ini sebuah jawaban 
imajiner, hasilnya adalah sebagai berikut:
 
Apa Depkes bisa memberikan sanksi kepada RS Omni terkait kasus Prita?

Wewenang peneguran ada di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tangerang. 
Dengan adanya kebijakan desentralisasi, Departemen Kesehatan tidak bisa 
langsung. Peneguran dan sangsi sampai pencabutan ijin RS setara RS Omni 
sudah menjadi wewenang pemerintah daerah. Untuk mengadu sebaiknya ke 
Dinas Kesehatan sebagai pengawas sistem rumahsakit di sana.
 
Kesimpulannya memang dalam kasus RS Omni, Dinas Kesehatan setempat 
belum mempunyai peranan. Desentralisasi sektor kesehatan di bidang 
pengawasan dan perijinan RS masih di atas kertas. Apakah gejala ini 
terjadi di seluruh Indonesia?
Mungkin saja.
 
Salam
 
Laksono


  




[wanita-muslimah] Prabowo Subianto Peduli Kaum Muda dan Anak-Anak

2009-06-16 Terurut Topik Hongaria Cantik
Prabowo Subianto Peduli Kaum Muda dan Anak-Anak

inilah pesan-pesan beliau kepada kaum muda dan anak-anak
Generasi Pembangun Bangsa dan Negara


http://www.facebook.com/photo.php?pid=2505078id=23383061178
Para Sahabat yang saya banggakan.

Jangan abaikan kebersamaan. Kita adalah bangsa yang menjunjung tinggi
persaudaraan. Orang tua berkewajiban membimbing orang muda. Yang muda perlu
belajar kepada yang lebih tua. Generasi yang lebih tua perlu memberi suri
tauladan dan generasi yang lebih muda pantas untuk menghormati atas apa-apa
yang telah dilakukan oleh pendahulu nya. Inilah indah nya persatuan dan
kebersamaan.

Bersatulah wahai anak bangsa. Tataplah harapan. Bulatkan tekad. Kepalkan
tangan menuju hari esok yang lebih cerah demi kemakmuran Indonesia Raya !.

http://www.facebook.com/album.php?aid=100757id=23383061178#/album.php?aid=100757id=23383061178


Persahabatan dan Persaudaraan (Bersama Kaum Muda IPB, Bogor)
http://www.facebook.com/photo.php?pid=2504716id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2504717id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2504718id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2504719id=23383061178
para sahabat yang saya banggakan

Hidup ini penuh keindahan. Persahabatan dan persaudaraan yang saya bangun
dengan adik-adik mahasiswa Peternakan dan Kedokteran Hewan IPB, memberi
bukti tentang indah nya kehidupan.

Saya merasa bangga dapat bersilaturahmi, berbincang-bincang dengan santai,
bercengkrama dan bersenda gurau dengan mereka, dalam bahasa mereka dan
bersama jiwa mereka.

Hidup ini memang penuh dengan harapan. Saya percaya adik-adik ku para
mahasiswa Peternakan dan Kedokteran Hewan IPB adalah tunas-tunas muda
harapan bangsa, yang akan meneruskan dan mewujudkan Kebangkitan Pembangunan
Peternakan di negeri tercinta.


http://www.facebook.com/album.php?aid=100757id=23383061178#/album.php?aid=100743id=23383061178

http://www.facebook.com/photo.php?pid=2500236id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2500237id=23383061178
Wariskan Rahmat, Bukan Tragedi!

Andaikan kasih sayang dapat diberikan setulus hati dan tanpa pamrih, maka
betapa indah nya kita hidup bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat di
negeri ini.

Mari kita wariskan rahmat kepada anak cuku kita, dan bukan tragedi
kehidupan. Jangan sampai anak cucu kita menangis pilu, karena kecerobohan
kita dalam mengelola pembangunan ini.

http://www.facebook.com/album.php?aid=100757id=23383061178#/photos.php?id=23383061178s=6hash=522d98bb088d710882cdc52feee93748

KAWULA MUDA BERSATU UNTUK PERUBAHAN
http://www.facebook.com/photo.php?pid=2483182id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2483183id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2483184id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2483185id=23383061178Kawula
muda yang saya banggakan,

Indonesia kini sedang menuju Perubahan !.
Negeri ini butuh kaum muda yang idealis, nasionalis dan patriotis.
Perubahan adalah sebuah tuntutan. Tidak mungkin akan dihalang-halangi.
Apalagi direkayasa.

Sebagai bangsa, kita butuh generasi yang jujur, bukan yang hipokrit. Kita
menunggu tampilnya generasi yang berani melawan nilai-nilai lama yang kolot.
Dan kita tentu saja menanti hadirnya generasi yang tetap komit dan konsisten
melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa, seperti yang dipatrikan oleh para
pendiri Republik tercinta ini.
http://www.facebook.com/photos.php?id=23383061178s=6hash=522d98bb088d710882cdc52feee93748#/album.php?aid=99970id=23383061178op=12


http://www.facebook.com/photos.php?id=23383061178s=30
http://www.facebook.com/photo.php?pid=2436581id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2436582id=23383061178
Jakarta, 3/5/09, MegaPrabowo Media Center-Bachren Lukskardinul.

Cawapres Prabowo Subianto, Rabu (3/6) saat menghadiri upacara wisuda 6 SMK
yang dipusatkan di Langen Budoyo, TMII Jakarta Timur.

Selain memberikan pidato wejangan kepada wisudawan, Cawapres yang diusung
PDI Perjuangan dan Partai Gerindra ini juga memberikan bantuan perangkat
Laptop yang diterima oleh pengurus yayasan sekolah tersebut. Pada kesempatan
itu Prabowo juga diminta menuliskan pesan untuk pelajar Indonesia.
Pertahankan kemerdekaan dan kejayaan bangsa Indonesia sampai titik darah
penghabisan, tulis Prabowo di papan putih.
Hadir dalam acara tersebut masing-masing pengusaha nasional Hasyim
Djojohadikusumo, Permadi dan Haryanto Taslam.

http://www.facebook.com/photos.php?id=23383061178s=6hash=522d98bb088d710882cdc52feee93748#/album.php?aid=98260id=23383061178op=30


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan

2009-06-16 Terurut Topik sunny
Harus diingat bahwa pastor juga dikaruniakan tongkat.

  - Original Message - 
  From: Wikan Danar Sunindyo 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, June 16, 2009 2:54 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan





  apa itu zerogami? golongan pastur?
  lha pastur aja sekarang banyak yang terkena kasus pelecehan jemaahnya tuh.
  kepiye iki?

  salam,
  --
  wikan

  2009/6/16 Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com
  
  
   Jangan lupa laki2 yg zerogami.
   Single and straight, but not available :D
   Survey singkat, populasi mereka meningkat :P
  
   Herni


  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Mestinya JK Buka Fakta

2009-06-16 Terurut Topik sunny

http://www.ambonekspres.com/index.php?act=newsnewsid=26607

  Selasa, 16 Jun 2009, | 15 

  Mestinya JK Buka Fakta 
 
 
  Jakarta,AE.- Pernyataan calon presiden Jusuf Kalla (JK) mengenai perannya 
dalam proses terciptanya perdamaian di Nangroe Aceh Darussalam (NAD), mendapat 
dukungan banyak pihak.  Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia 
(LIMA) Ray Rangkuty mengatakan, sudah semestinya JK membuka fakta-fakta yang 
terjadi di internal pemerintahan. 

  Fakta-fakta yang diungkapkan JK sangat penting bagi publik. Itulah 
fakta-fakta yang selama ini tidak kita ketahui. Jusuf Kalla telah membuka fakta 
tentang apa yang sesungguhnya terjadi dalam lima tahun ini. Tinggal publik yang 
menilai, siapa yang sesungguhnya bekerja, SBY atau JK, ungkap Ray Rangkuty di 
Jakarta, Senin (15/6).

  Seperti diketahui, saat berkampanye di Aceh,Sabtu(13/6), JK menyebutkan 
hanya dirinya yang berani menandatangani perundingan damai RI dengan Gerakan 
Aceh Merdeka (GAM) yang disebut dengan perjanjian Helsinki itu. JK dengan lugas 
juga menyatakan, demokrasi lokal Aceh tumbuh berkat dirinya. Pasalnya 
persetujuan pendirian partai lokal dirinya juga yang menandatangani, sedangkan 
Presiden SBY tidak mau sama sekali.

  Menurut Ray, pernyataan JK tidak boleh dilihat dari kacamata etis atau 
tidak etis. Bagi publik, yang terpenting bisa tahu fakta-fakta apa di 
pemerintahan yang memang harus diketahui publik. Kalau kubu pasangan Susilo 
Bambang Yudhoyono-Boediono menilai pernyataan JK itu tidak etis, kata Ray, itu 
menunjukkan sikap reaktif lawan politik JK. Karena pihak SBY sudah kehilangan 
ide sehingga hanya menarik pernyataan JK ke bingkai etis atau tidak etis, 
ungkap Ray.

  Kalau bicara etis tidak etis, kata Ray, justru banyak hal tidak etis yang 
dilakukan kubu SBY-Boediono. Antara lain, banyak menteri dan pejabat BUMN yang 
menjadi anggota tim sukses. Bahkan, ada sebuah stasiun TV swasta yang dalam dua 
hari, yakni 13 dan 14 JUni 2009, terus-terusan menayangkan pidato SBY saat 
kampanye di Surabaya dan Kendari, dengan durasi satu jam. Itu yang tidak etis. 
Saya sedang mengumpulkan data untuk selanjutnya melaporkan ke Bawaslu, ujar 
mantan Koordinator Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) itu.

  Seperti diketahui, kubu SBY-Boediono telah bereaksi menanggapi pernyataan 
JK di Aceh itu. Dalam rilis yang disampaikan ke sejumlah media, Wakil Ketua 
Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Bara Hasibuan, menyatakan hal 
tersebut sebagai pelanggaran etika bernegara.

  Ray menilai, dalam sepekan masa kampanye in, JK memang menguasai 
pengembangan isu. Masa kampanye seminggu ini memang menjadi panggungnya JK. 
Jadi wajar kalau tingkat elektabilitas JK terus naik. Mega-Prabowo masih stabil 
dan SBY-Boediono hanya sibuk mengcounter isu, sehingga publik tidak bisa 
membaca apa yang mau disampaikan SBY-Boediono ke publik, terang Ray.

  Lebih lanjut dikatakan Ray, kalau tren seperti ini berlanjut, bukan tidak 
mungkin tingkat elektabilitas JK melejit mengalahkan SBY. Secara umum, Ray 
menilai, masa kampanye pilpres 2009 ini jauh lebih baik dibanding pilpres 2004. 
Alasannya, perang program begitu dominan dilontarkan para capres-cawapres. 
Mega-Prabowo terus gencar menawarkan program ekonomi kerakyatan dan JK-Win 
dengan gerakan kemandirian bangsa. Sedang SBY mencoba mengusung ekonomi jalan 
tengah, yang sebenarnya hanya untuk mengcounter program dua rivalnya itu, ujar 
Ray. 
  (sam/JPNN)  


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Colossal Human Tragedy

2009-06-16 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
itu kan sebenarnya sudah dinubuwahkan oleh Nabi
bahwa umat Islam jumlahnya banyak tapi seperti buih, tidak bermakna apa2
harusnya kita gak usah berbangga2 dengan jumlah umat Islam
kalau perlu biarkan saja ada orang keluar dari agama Islam
biar jumlahnya sedikit, yang penting solid dan kuat imannya
yang lemah, keluarin aja dari islam suruh ikut agama apaan kek ...

salam,
--
wikan

On Tue, Jun 16, 2009 at 12:09 PM, sunnyam...@tele2.se wrote:


 Kalau cuma pakai alasan konspirasi Yahudi, tidak ada banyak faedahnya untuk
 mencerahkan masalah karena selalu itu-itu saja argumennya.

 Di dumia jumlah orang Yahudi paling banyak 10 juta orang. Jumlah penduduk
 bumi yang beragama Islam lebih dari 1 milyar. Siapa yang mau dibodohkan
 untuk terjebak dalam konsiprasi mereka? Mengapa mau terjebak?


[wanita-muslimah] Re: [mediacare] Prabowo Subianto Peduli Kaum Muda dan Anak-Anak

2009-06-16 Terurut Topik sunny
Bagus, bagus. Tetapi lebih bagus untuk peduli kaum muda dan anak-anak ialah 
harta korupsi Soeharto yang disembunyikan disita dan dipergunakan untuk membuat 
kepedulian diciptakan dengan kronkrit.

  - Original Message - 
  From: Hongaria Cantik 
  To: mediacare ; Milis-KAMMI ; wanita-muslimah@yahoogroups.com ; 
pks-de...@yahoogroups.com ; p...@yahoogroups.com ; redaksi ; 
redaksi_beritak...@yahoo.com ; redaksi ; reda...@indonesia-monitor.com ; 
redaksi ; redaksi ; r...@sctv.co.id ; ajeng.kamara...@rcti.tv ; kmnu2000 ; 
kom...@kompas.com ; edi...@jawapos.co.id ; majelismuda ; 
daarut-tauh...@yahoogroups.com ; unair_...@yahoo.com ; bem.ui.4e...@gmail.com ; 
nurani.prab...@gmail.com ; redaksi ; tribuntimur...@yahoo.com ; 
wa...@walhi.or.id ; webme...@metrotvnews.com ; webmas...@rcti.tv ; hu...@an.tv 
; dpr-indonesia ; info 
  Sent: Tuesday, June 16, 2009 3:52 PM
  Subject: [mediacare] Prabowo Subianto Peduli Kaum Muda dan Anak-Anak





  Prabowo Subianto Peduli Kaum Muda dan Anak-Anak

  inilah pesan-pesan beliau kepada kaum muda dan anak-anak
  Generasi Pembangun Bangsa dan Negara



  Para Sahabat yang saya banggakan. 

  Jangan abaikan kebersamaan. Kita adalah bangsa yang menjunjung tinggi 
persaudaraan. Orang tua berkewajiban membimbing orang muda. Yang muda perlu 
belajar kepada yang lebih tua. Generasi yang lebih tua perlu memberi suri 
tauladan dan generasi yang lebih muda pantas untuk menghormati atas apa-apa 
yang telah dilakukan oleh pendahulu nya. Inilah indah nya persatuan dan 
kebersamaan. 

  Bersatulah wahai anak bangsa. Tataplah harapan. Bulatkan tekad. Kepalkan 
tangan menuju hari esok yang lebih cerah demi kemakmuran Indonesia Raya !. 

  
http://www.facebook.com/album.php?aid=100757id=23383061178#/album.php?aid=100757id=23383061178


  Persahabatan dan Persaudaraan (Bersama Kaum Muda IPB, Bogor)
  

  para sahabat yang saya banggakan

  Hidup ini penuh keindahan. Persahabatan dan persaudaraan yang saya bangun 
dengan adik-adik mahasiswa Peternakan dan Kedokteran Hewan IPB, memberi bukti 
tentang indah nya kehidupan. 

  Saya merasa bangga dapat bersilaturahmi, berbincang-bincang dengan santai, 
bercengkrama dan bersenda gurau dengan mereka, dalam bahasa mereka dan bersama 
jiwa mereka.

  Hidup ini memang penuh dengan harapan. Saya percaya adik-adik ku para 
mahasiswa Peternakan dan Kedokteran Hewan IPB adalah tunas-tunas muda harapan 
bangsa, yang akan meneruskan dan mewujudkan Kebangkitan Pembangunan Peternakan 
di negeri tercinta.


  
http://www.facebook.com/album.php?aid=100757id=23383061178#/album.php?aid=100743id=23383061178


  Wariskan Rahmat, Bukan Tragedi!

  Andaikan kasih sayang dapat diberikan setulus hati dan tanpa pamrih, maka 
betapa indah nya kita hidup bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat di negeri 
ini. 

  Mari kita wariskan rahmat kepada anak cuku kita, dan bukan tragedi kehidupan. 
Jangan sampai anak cucu kita menangis pilu, karena kecerobohan kita dalam 
mengelola pembangunan ini.

  
http://www.facebook.com/album.php?aid=100757id=23383061178#/photos.php?id=23383061178s=6hash=522d98bb088d710882cdc52feee93748



  KAWULA MUDA BERSATU UNTUK PERUBAHAN

  
  Kawula muda yang saya banggakan,

  Indonesia kini sedang menuju Perubahan !.
  Negeri ini butuh kaum muda yang idealis, nasionalis dan patriotis.
  Perubahan adalah sebuah tuntutan. Tidak mungkin akan dihalang-halangi. 
Apalagi direkayasa. 

  Sebagai bangsa, kita butuh generasi yang jujur, bukan yang hipokrit. Kita 
menunggu tampilnya generasi yang berani melawan nilai-nilai lama yang kolot. 
Dan kita tentu saja menanti hadirnya generasi yang tetap komit dan konsisten 
melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa, seperti yang dipatrikan oleh para 
pendiri Republik tercinta ini.
  
http://www.facebook.com/photos.php?id=23383061178s=6hash=522d98bb088d710882cdc52feee93748#/album.php?aid=99970id=23383061178op=12






  Jakarta, 3/5/09, MegaPrabowo Media Center-Bachren Lukskardinul.

  Cawapres Prabowo Subianto, Rabu (3/6) saat menghadiri upacara wisuda 6 SMK 
yang dipusatkan di Langen Budoyo, TMII Jakarta Timur. 

  Selain memberikan pidato wejangan kepada wisudawan, Cawapres yang diusung PDI 
Perjuangan dan Partai Gerindra ini juga memberikan bantuan perangkat Laptop 
yang diterima oleh pengurus yayasan sekolah tersebut. Pada kesempatan itu 
Prabowo juga diminta menuliskan pesan untuk pelajar Indonesia. Pertahankan 
kemerdekaan dan kejayaan bangsa Indonesia sampai titik darah penghabisan, 
tulis Prabowo di papan putih. 
  Hadir dalam acara tersebut masing-masing pengusaha nasional Hasyim 
Djojohadikusumo, Permadi dan Haryanto Taslam.

  
http://www.facebook.com/photos.php?id=23383061178s=6hash=522d98bb088d710882cdc52feee93748#/album.php?aid=98260id=23383061178op=30






  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Suci Digoyang Isu

2009-06-16 Terurut Topik herilatief
Suci Digoyang Isu

semusim cintamu
wangi bunga hayalan
kutukan para janda
dikebiri napsu

bau manipulasi
jaga imago
pesona diri
digoyang isu

pro rakyat
kesadaran klas
teori jadi puisi
siapa paling suci?

Heri Latief
Amsterdam, 150609

http://herilatief.wordpress.com/
http://akarrumputliar.wordpress.com/





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Humans Intrude on an Indonesian Park

2009-06-16 Terurut Topik sunny
Refleksi:  Atas nama NKRI boleh merusak di mana saja, begitulah hakekatnya. 
Siapa yang untung dan siapa yang buntung?

http://www.nytimes.com/2009/06/14/world/asia/14borneo.html?_r=1ref=asia


Humans Intrude on an Indonesian Park 

 
Kemal Jufri/Imaji, for The New York Times
The price of the land Mukayan bought on the edge of the Kutai National Park on 
Borneo four years ago has increased sevenfold, he said. He said he caught his 
pet birds in the park. 


By NORIMITSU ONISHI
Published: June 13, 2009 
KUTAI NATIONAL PARK, Indonesia - Countless houses and shops built by squatters 
flank the 40-mile, two-lane road slicing through this national park that, once 
rich with orangutans and lowland rain forest, now symbolizes Indonesia's 
struggle to protect its rare wildlife.

Related
Times Topics: Indonesia
 
The New York Times
Much of the park's 490,000 acres has been damaged. 

As construction has intensified along the road here on the island of Borneo, it 
has also brought a sometimes surprising diversity of businesses to the park, 
including a brothel, the Dika karaoke bar and the Mitra Hotel, which was 
marking its recent opening with discounts of 40 percent. A new bus terminal and 
gas station, nearly complete, will perhaps be greeting customers soon.

At one spot by the road, Mursidin, a farmer in his 50s, was one of many people 
building a home from the park's trees. Using a sander and a saw hooked to a red 
generator, he was polishing and laying sheets of wood on the house's frame as 
his wife, Nuramanah, looked on.

We're worried because the forest rangers warned us several times that we 
weren't permitted to build here, Ms. Nuramanah, who like many Indonesians goes 
by one name, said as her anxiety seemed punctuated by her husband's hammering. 

If the new houses lining the road were any indication, however, the couple had 
little to worry about. Forest rangers have been powerless in checking 
development inside the park as the local authorities have urged people to 
settle and open businesses here.

Control over the country's 50 national parks, including Kutai, has grown murky 
in the past decade as authority has shifted from the central government to the 
provinces as part of a decentralization of power. Local governments, 
emphasizing economic development over conservation, have seen parks bursting 
with natural resources as a way to fill their coffers.

At the same time, Kutai National Park, like others, has been losing trees to 
illegal loggers, at a rate of one to two truckloads a day, according to 
forestry officials. Mining companies have also been pushing to explore inside 
the coal-rich park here, which is already surrounded by coal, fertilizer, gas 
and timber companies. More than 27,000 people lived inside the park in 2007, 
according to a government survey conducted that year.

It's difficult to control the construction of new houses, which is increasing, 
because the local governments simply ignore national laws, Tandya Tjahjana, 
who took over the Forestry Ministry's office here a few months ago, said as 
trucks rumbled by his headquarters here.

As many as half of the park's 490,000 acres have been damaged because of 
development and illegal logging, Mr. Tandya said, adding that he had only 27 
rangers to patrol the entire park.

Half of all the mammal species in Borneo are said to inhabit Kutai National 
Park, including the Sambar deer, wild ox, proboscis monkey and orangutan. Aside 
from a population of orangutans at a research center inside the park, the 
number of great apes - estimated at 600 - has sharply decreased in recent years 
because of two fires and human encroachment, researchers and forestry officials 
said.

Widespread illegal logging and deforestation have reduced Indonesia's overall 
orangutan population to about 60,000, an estimated 80 percent reduction in the 
past decade, said Anne Russon, an orangutan expert from York University in 
Toronto who has done extensive research on the apes in Indonesia for the past 
14 years, including in this park.

Much of the timber is used to make furniture for domestic and overseas markets, 
while the cleared land is often turned into palm oil plantations. The shrinking 
of the forest habitats, which threatens some of the world's rarest wildlife, 
regularly pits animals against human beings.

In recent months, Sumatran tigers, which face extinction, have killed illegal 
loggers pushing into the animals' territory on the island of Sumatra and have 
been killed in turn by villagers. Also in Sumatra, wild elephants have been 
fatally poisoned near a palm oil plantation, reportedly by villagers running 
the site.

The Kutai National Park here was established in the 1980s but, located in what 
is Borneo's most developed area, it faced threats from the start. Pertamina, 
the state oil company, was permitted to operate here and still pumps oil inside 
a fenced-in enclave. And years before the road was built in the mid-1990s, 
people had 

[wanita-muslimah] Robert Fisk: Iran's day of destiny

2009-06-16 Terurut Topik sunny
http://www.independent.co.uk/opinion/commentators/fisk/robert-fisk-irans-day-of-destiny-1706010.html

Robert Fisk: Iran's day of destiny

Fisk witnesses the courage of one million protesters who ignored threats, guns 
and bloodshed to demand freedom in Iran


Tuesday, 16 June 2009


 

EPA

A demonstrator who was shot during a protest demonstration in the streets of 
the capital Tehran today

  a..  More pictures 


It was Iran's day of destiny and day of courage. A million of its people 
marched from Engelob Square to Azadi Square - from the Square of Revolution to 
the Square of Freedom - beneath the eyes of Tehran's brutal riot police. The 
crowds were singing and shouting and laughing and abusing their President as 
dust. 


Mirhossein Mousavi was among them, riding atop a car amid the exhaust smoke and 
heat, unsmiling, stunned, unaware that so epic a demonstration could blossom 
amid the hopelessness of Iran's post-election bloodshed. He may have officially 
lost last Friday's election, but yesterday was his electoral victory parade 
through the streets of his capital. It ended, inevitably, in gunfire and blood. 

Not since the 1979 Iranian Revolution have massed protesters gathered in such 
numbers, or with such overwhelming popularity, through the boulevards of this 
torrid, despairing city. They jostled and pushed and crowded through narrow 
lanes to reach the main highway and then found riot police in steel helmets and 
batons lined on each side. The people ignored them all. And the cops, horribly 
outnumbered by these tens of thousands, smiled sheepishly and - to our 
astonishment - nodded their heads towards the men and women demanding freedom. 
Who would have believed the government had banned this march? 

Related articles
  a.. Jerome Taylor: Iran's revolutionary guard raid university in Isfahan as 
protests spread 
  b.. 'Seven killed as protesters launched attack' 
  c.. The Iranian election in pictures 
  d.. Britain 'must not take sides' over Iran poll 
  e.. Michael Noble: The Arabic Press view of Iranian elections 
  f.. Claims of student massacre in Tehran spread 
  g.. Reza Molavi: The genie may not go back in the bottle 
  h.. Iran 'ready to recount disputed votes' 
The protesters' bravery was all the more staggering because many had already 
learned of the savage killing of five Iranians on the campus of Tehran 
University, done to death - according to students - by pistol-firing Basiji 
militiamen. When I reached the gates of the college yesterday morning, many 
students were weeping behind the iron fence of the campus, shouting massacre 
and throwing a black cloth across the mesh. That was when the riot police 
returned and charged into the university grounds once more. 

At times, Mousavi's victory march threatened to crush us amid walls of chanting 
men and women. They fell into the storm drains and stumbled over broken trees 
and tried to keep pace with his vehicle, vast streamers of green linen strung 
out in front of their political leader's car. They sang in unison, over and 
over, the same words: Tanks, guns, Basiji, you have no effect now. As the 
government's helicopters roared overhead, these thousands looked upwards and 
bayed above the clatter of rotor blades: Where is my vote? Clichés come 
easily during such titanic days, but this was truly a historic moment. 

Would it change the arrogance of power which Mahmoud Ahmadinejad demonstrated 
so rashly just a day earlier, when he loftily invited the opposition - there 
were reported to be huge crowds protesting on the streets of other Iranian 
cities yesterday - to be his friends, while talking ominously of the red 
light through which Mousavi had driven. Ahmadinejad claimed a 66 per cent 
victory at the polls, giving Mousavi scarcely 33 per cent. No wonder the crowds 
yesterday were also singing - and I mean actually singing in chorus - They 
have stolen our vote and now they are using it against us. 

A heavy and benevolent dust fell over us all as we trekked the great highway 
towards the fearful pyramid of concrete which the Shah once built to honour his 
father and which the 1979 revolutionaries re-named Freedom Square. Behind us, 
among the stragglers, stones began to burst on to the road as Basijis besieged 
the Sharif University (they seem to have something against colleges of further 
education these days) and one man collapsed on the road, his face covered in 
blood. But on the great mass of people moved, waving their green flags and 
shouting in joy at the thousands of Iranians who stood along the rooftops. 

On the right, they all saw an old people's home and out on to the balcony came 
the aged and the crippled who must have remembered the reign of the loathed 
Shah, perhaps even his creepy father, Reza Khan. A woman who must have been 90 
waved a green handkerchief and an even older man emerged on the narrow balcony 
and waved his crutch in the air. The thousands below them shrieked back their 
joy at 

[wanita-muslimah] Ide Pengusiran Massal Umat Islam

2009-06-16 Terurut Topik cak lis

Wilders Serukan Deportasi Massal Umat Islam 






Tuesday, 16 June 2009 11:06 







    







Anggota parlemen ekstrim kanan Belanda Geert Wilders kembali berulah. Ia 
mengusulkan “pengusiran” massal umat Islam



Hidayatullah.com—Anggota
parlemen ekstrim kanan Belanda, Geert Wilders kembali membuat ulah.
Setelah jualan filmnya tak laku, ia mengusulkan deportasi massal
terhadap umat Islam di Eropa. Dalam sebuah wawancara dengan televisi
publik Denmark, Wilders mengatakan, jutaan orang Islam Eropa harus
dideportasi dan dicopot kewarganegaraan Eropa mereka.

buka di:




http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/internasional/9631-wilders-serukan-deportasi-massal-umat-islam-





  

[Non-text portions of this message have been removed]



[wanita-muslimah] Pertunjukan Aruk Gugat oleh Teater Satu (Grup Teater Terbaik 2008)

2009-06-16 Terurut Topik MGR
http://salihara.org/main.php?type=detailmodule=newsmenu=childparent_id=3id=24item_id=735

Sebuah pertujukan dari Grup Teater Terbaik Indonesia tahun 2008 versi majalah 
Tempo.

Teater Satu Lampung mempersembahkan Aruk Gugat.



Catatan Proses Kreatif Aruk Gugat

Lakon “Aruk Gugat” adalah sebuah eksperimen panjang yang telah dimulai
Teater Satu Lampung sejak tahun 1998. Bermula dari sebuah diskusi kecil
yang menggagas tentang hubungan teater (pertunjukan) dengan penonton.
Lalu berkembanglah pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Mungkinkah
membuat sebuah karya pertunjukan yang bisa diterima dan dinikmati oleh
semua lapisan dan kelas sosial masyarakat? Apakah mungkin dicapai suatu
bentuk artistik dan estetik pertunjukan yang bisa diterima dan
dimengerti secara umum?  Apakah esensi  dari sifat-sifat universalitas
di dalam karya seni (pertunjukan) itu?  Mungkinkah membuat sebuah
pertunjukan yang tidak terlalu sukar dilakukan namun memiliki kualitas
artistik dan estetik yang bisa diterima dan dinikmati oleh semua
penonton?



Pertanyaan itu berlanjut pada upaya memeriksa kembali seluruh
pertunjukan yang pernah dipentaskan Teater Satu dan bagaimana reaksi
penonton terhadapnya. Dari studi kecil-kecilan itu, diperoleh data
bahwa sebuah repertoar kecil Teater Satu yang bertajuk “Warahan Aruk
Gugat” yang pernah dimainkan pada tahun 1996, adalah salah satu
pertunjukan yang paling mungkin bisa meladeni—bukan
menjawab—pertanyaan-pertanyaan di atas. 



Penciptaan repertoar “Warahan  Aruk Gugat” ini bersumber dari sastra
lisan Lampung yang disebut “Warahan”, yakni salah satu bentuk sastra
tutur yang berfungsi sama seperti dongeng. Warahan inilah yang oleh
sebagian besar pelaku seni dan peneliti di Lampung disebut sebagai
bentuk teater rakyat Lampung. Namun, di dalamnya belum ada kelengkapan
unsur-unsur pertunjukan seperti halnya yang terdapat di dalam Ludruk,
Ketoprak, Mahyong, Mamanda, dan lain-lain. Warahan masih terbatas pada 
ada seorang pencerita dan ada cerita yang disampaikan yang biasanya
berisi nasihat, sindiran, pesan. Dalam menyampaikan ceritanya, Pewarah
atau Pencerita menembangkan seluruh cerita dengan iringan musik gambus.
Seorang Pewarah biasanya mampu menghafal 20 sampai 100 bait cerita.



Dari sumber-sumber penciptaan seperti itulah, “Warahan  Aruk Gugat”
dikembangkan—bukan diposisikan dalam bentuknya sebagai
dongeng—melainkan kemungkinan-kemungkinannya dikembangkan sebagai
pertunjukan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Dalam proses
eksplorasi oleh Tim Artistik Teater Satu, bentuk Warahan  ini
dipertemukan dengan bentuk-bentuk pertunjukan teater modern yang telah
berkembang dan dikenal oleh Teater Satu sebelumnya. Maka, dilakukanlah
upaya-upaya identifikasi peran/tokoh,  karakterisasi, artistik,
aktualitas cerita, untuk memperkaya bentuk pertunjukan Warahan yang
telah pernah ada sebelumnya.



Hingga saat ini, setelah lebih dari 10 tahun Teater Satu berupaya terus
menerus memeriksa dan mengembangkan bentuk pertunjukan Warahan, telah
dilakukan lebih dari 70 kali pertunjukan dengan cerita dan bentuk
pertunjukan yang berbeda-beda. Namun, sampai saat ini,  unsur-unsur
artistik pertunjukan yang tetap dipertahankan adalah; kesederhanaan
bentuk, plot, dan karakterisasi tokoh utama yakni Aruk, yang tetap
setia pada ekspresinya sebgai “SANDIWARA KAMPUNG”. 



Kami menamakannya Sandiwara Kampung karena repertoar “Warahan  Aruk
Gugat” memang diniatkan menjadi pertunjukan yang bisa meladeni segala
bentuk ruang dan bisa dimainkan di mana saja dan kapan saja; khususnya
di Indonesia. Di mana hal-hal yang naif, kampungan, dan segala kategori
yang selama ini dianggap sebagai “sisi gelap” dalam perkembangan
“ke-ber-adaban” masyarakat  (setidaknya dalam persepsi kita yang biasa
hidup di wilayah perkotaan)   justru dihidangkan.  Samasekali bukan
untuk meraih semacam simpati atau pemakluman, melainkan untuk diperiksa
kembali. Dan pertunjukan di Komunitas Salihara ini adalah bentuk
garapan terbaru dari semua pertunjukan yang sudah dipentaskan
sebelumnya. 



Aruk Gugat adalah upaya Teater Satu untuk memeriksa kembali
“ke-kampungan”,  yang ada dalam lingkungan sosial kami, sistem politik,
budaya, dan terutama dalam diri kami sendiri, sambil terus
mengupayakannya menjadi pertunjukan yang—bila mungkin—bisa dinikmati
oleh semua lapisan masyarakat dengan berbagai latar belakang budaya. 



Iswadi Pratama

Sutradara 



Sinopsis

Aruk adalah seorang anak yatim yang jujur, namun malas dan bodoh. Aruk 
diharapkan mampu mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga yang telah 
hancur sejak kematian sang ayah. Maka, Emak pun menitipkan Aruk di rumah 
pamannya, Sirajudin bergelar Pangeran Si Angan-Angan yang kelak akan mendidik 
Aruk dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan sebagai bekal hidup.

Aruk mengawali kariernya di bidang militer. Namun ia dikeluarkan, karena 
menolak mengikuti ujian menembak. Alasan Aruk: jika ia pandai menembak maka 
nanti akan menembak siapa saja. Gagal jadi prajurit, Aruk berkerja sebagai 

Re: [wanita-muslimah] Re: DPR Siap Setujui Perang di Ambalat

2009-06-16 Terurut Topik Abdul Mu'iz
mas wikan, biar enggak sekedar provokasi atau auto kritik, mau enggak 
sampeyan menjadi panglima lasykar RI ganyang Malaysia ??, kalau nggak ada 
yang mengangkat, biar saya angkat, cuma tanda tangan saya untuk surat 
keputusan pengangkatan belum laku sih :)

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal beperang itu adalah sesuatu yang 
kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, 
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; 
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. 2:216)

wassalam
Abdul Mu'iz

At 11:34 AM 6/16/2009 +0200, you wrote:


lho, kan memang begitu
seperti kata bung karno, malaysia ini adalah negara boneka bikinan
inggris yang mana adalah kafirin munafikin
jadi semua yang ada di situ, pemimpinnya, rakyatnya, perdana
menterinya, rajanya adalah boneka-boneka bikinan orang2 kafir
maka dari itu kita harus memerangi malaysia
dan membebaskan mereka dari pengaruh kaum kafirin

salam,
--
wikan

2009/6/16 miftahalzaman 
mailto:miftahalzaman%40yahoo.commiftahalza...@yahoo.com:
 
 
  Kalau begitu Malaysia harus kita Kristenkan dulu ...



[Non-text portions of this message have been removed]