[wanita-muslimah] Hati Seorang Ayah
Hati Seorang Ayah By: agussyafii Seorang ayah memiliki hati yang penuh kasih untuk anak-anaknya. Hati seorang ayah akan tahan menderita bila sakit untuk dirinya sendiri, namun tidak akan tahan disaat melihat buah hatinya yang menderita. Bahkan jika sakit itu bisa digantikannya, ayah bersedia menggantikan sakit anaknya. Itulah hati seorang ayah. Saya mengenal seorang teman yang juga seorang ayah. Saya biasa memanggilnya Mas Jay. Kami biasa berdiskusi lewat milis dan malam itu Mas Jay berkunjung ke Rumah Amalia. Mas Jay bertutur mulanya dirinya orang yang ‘mbeling’ tidak memiliki keyakinan yang mantap dan tetap. Ketertarikan belajar sholat secara serius ketika ajakan yang begitu menyentuh dari anaknya yang masih TK. Anak yang masih relatif kecil setiap hari selalu mengajaknya untuk mengerjakan sholat. Awalnya dirinya menanggapi hal itu sebagai biasa saja. Ajakannya itu terasa betul-betul menampar hatinya. Begitu sangat berharga dan membuatnya menangis meraung-raung justru ketika anaknya sedang sakit masih sempat mengajaknya sholat Isya’. Katanya, ditengah malam anak saya suhu badannya panas tinggi dan perutnya mengeras. Anaknya menangis tak henti-hentinya merengek mengajak saya sholat. Tanpa berpikir panjang saya memenuhi permintaannya untuk mengambil air wudhu. Setelah mengerjakan sholat, kami bergegas menuju Rumah Sakit. Setelah diperiksa ternyata putranya harus dioperasi. Karuan saja dirinya menjadi panik. Bagaimana mungkin anaknya yang masih kecil itu dengan kekuatan fisiknya yang masih lemah untuk menghadapi operasi. ‘Saya hanya bisa berserah diri kepada Alloh SWT, saya berjanji jika anak saya sembuh. Saya akan rajin melaksanakan sholat seperti yang dimintanya.’ Tuturnya. Katanya Mas Jay sebelum anak saya masuk ruang operasi masih sempat bertanya pada dirinya, ‘ayah sudah sholat belum.’ Kata-kata itu begitu mengiris-iris hati saya. Dulu bila mendengar ajakan teman-temannya untuk sholat selalu menolaknya karena keengganan untuk melaksanakan sholat. Sekarang kata-kata itu justru muncul dari anak yang disayanginya, bagaimana mungkin dirinya bisa menolaknya, lanjutnya. Mas Jay tak bisa menyembunyikan airmatanya yang terus bercucuran. ‘Saya menunggu putranya didepan kamar operasi’ tuturnya. Ketika lampu operasi menyala. Dirinya bersama istri tercinta tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya, hilir mudik didepan kamar operasi. Waktu seolah berjalan lama sekali. ‘Segala macam doa yang saya tahu saya panjatkan kehadirat Alloh SWT.’ Setelah begitu lama, kamar operasi itu terbuka. Seorang dokter muncul dari pintu. Mencopot sarung tangannya. ‘Operasinya berjalan dengan baik, anak bapak sekarang perlu istirahat setelah itu boleh pulang.’ Mas Jay menangis bahagia. ‘Alangkah nikmatnya anugerah Alloh SWT yang diberikan kepada saya disaat harapan mulai memudar, Alloh SWT menyelamatkan putra saya,’ tuturnya. ‘Dan sejak itu saya lebih giat untuk melaksanakan sholat karena saya harus memenuhi janji saya,’ kata Mas Jay malam itu. Saya bisa merasakan apa yang terjadi pada dirinya. Begitulah hati seorang ayah yang penuh kasih untuk sang buah hatinya. Wassalam, agussyafii --- Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)'. Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 8777 12431 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan
Koreksi : Yg bener gini : Sudah cendana gaharu pulak Sudah tahu ditanya pulak Salam :-) l.meilany - Original Message - From: Dwi Soegardi To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, June 14, 2009 6:15 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan Pantes sampeyan bingung, membedakan pembawa berita dengan komentator saja tidak bisa :-( Pelan-pelan dibaca ulang, komentar kemudian, bingung belakangan. Pertanyaan seperti itu biasanya tergolong rhetorical question. Bertanya untuk memancing diskusi lebih lanjut. Ada juga yang bertanya untuk sekedar bertanya :-p Atau ada pula yang pura-pura dalam kerahu. 2009/6/14 jano ko ko_j...@yahoo.com: Mia : emangnya praktek kebanyakan orang Islam begitu? --- Janoko : Judulnya Janoko Bingung, Mia ini yang membawa berita, lha koq buntut - buntutnya malah bertanya, gimana tuch ? Salim -o0o- --- On Sun, 14/6/09, Mia al...@yahoo.com wrote: From: Mia al...@yahoo.com Subject: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sunday, 14 June, 2009, 11:30 AM FPI juga prinsipnya beda, apalagi prakteknya. Masak syariat Islam mau dijadikan dasar hukum negara, itu kan prinsip. Prakteknya? Ngegebugin orang, ngerusak properti orang, sambil Allahu Akbar. emangnya praktek kebanyakan orang Islam begitu? Kok boss FPI diem saja, kan di sebelah JK. salam Mia --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Dwi Soegardi soega...@.. . wrote: Beberapa hari sebelumnya, 9 Juni, Kalla bilang di hadapan KWI bahwa Ahmadiyah berhak hidup, tapi harus kembali ke ajaran yang benar. Di depan ulama Madura, lain lagi. http://nasional. kompas.com/ read/xml/ 2009/06/09/ 19530588/ jk.ahmadiyah. berhak.untuk. hidup JK: Ahmadiyah Berhak untuk Hidup SELASA, 9 JUNI 2009 | 19:53 WIB Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Jusuf Kalla memiliki pandangan tersendiri mengenai Ahmadiyah. Dalam kunjungannya ke Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Selasa (9/6), JK menyinggung bahwa Ahmadiyah memiliki hak untuk hidup meski ajarannya saat ini banyak menyinggung umat Islam. Hanya saja, JK menegaskan Ahmadiyah harus kembali ke ajaran yang benar sesuai Rukun Islam. Dia boleh hidup, tapi dia harus kembali ke rukun yang benar, tutur JK menanggapi pertanyaan Romo Beni dari Komisi Hukum dan HAM KWI. JK mengatakan posisi Ahmadiyah sekarang memang cukup sulit. Mereka mengaku bagian dari Islam tapi tidak sepakat dengan prinsip pokok ajaran agama Islam, ungkap JK. Itu (Ahmadiyah) rukunnya berbeda. Harusnya mengikuti pokok ajaran yang diikutinya. Nah, ini rukunnya tidak sama. Mereka tidak percaya pada prinsip pokok agama yang diikuti. Kalau mau tinggal juga silahkan, tapi kita minta kan jangan disyiarkan, lanjut JK. Oleh karena itu, JK berpendapat lebih mendahulukan pendekatan dakwah untuk memahami prinsip pokok agama Islam. Menurut JK, hal tersebut mungkin agak berat karena yang berbeda adalah prinsip pokok ajaran. Kalau seandainya soal praktek agamanya beda, nggak masalah, tandas JK. New Email addresses available on Yahoo! Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan
Koosala Dewi itu kan mungkin simpatisan, fans, penggemar, membernya FPI. Masak jeruk makan jeruk. Aya2 wae Mia ini :-) Salam, l.meilany - Original Message - From: Mia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 15, 2009 1:55 PM Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan Pertanyaan kenapa FPI nggak dibubarin, kok nggak dijawab? salam Mia --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Koosala Dewi abcdra...@... wrote: Klo bener2 berani membubarkan AHMADIYAH q pasti dukung pak JK-WIN --- Pada Ming, 14/6/09, Mia al...@... menulis: Dari: Mia al...@... Topik: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 14 Juni, 2009, 1:38 AM Emangnya nggak ada yang tanya, bisa nggak bubarin FPI? Pingin tau jawab bossnya (Wiranto) gimana tuh. salam Mia [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan
Pastinya Pak Boediono menikahnya jauh sebelum tahun 1980. Lagipula fatwa MUI itu kan tidak 'mengikat'. Dewi Sandra yg muslim juga bisa menikah dengan Glen Fedly yg meskipun akhirnya bercerai. Kalo zaman sekarang kejadian seperti itu biasanya pasangan menikah di luar Indonesia. Seperti Titi Kamal dan Christian Salam, l.meilany - Original Message - From: Dwi Soegardi To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 09, 2009 8:38 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan Mbak Ning, ada fatwa MUI yang mengharamkan nikah beda agama (fatwa 1980, diperkuat lagi 2005) Dulu ada di website MUI versi lama, tapi sekarang juga bisa ditemui di banyak tempat seperti http://walujadjati.tblog.com/post/1969743013 Tapi terus terang, kalau ada yang mengatakan nikah ini, nikah itu, tidak sah dan dianggap ZINA, sebaiknya tidak mengumbar sembarangan tuduhan zina. Ringan diucapkan, berat konsekuensinya. Dua insan bersepakat membangun rumah tangga, saling mencintai, berjanji saling setia, dan bertanggung jawab, lalu ada orang lain dengan garang bilang Zina! sambil siap merajam ... 2009/6/8 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@chevron.com: Saya hanya ingin menjelaskan masalah hukum kawin campur dalam Islam, yang saya pahami. Setahu saya, kalau toh Ibu Boediono bukan muslim, pernikahannya dengan Pak Boediono di dalam Islam diperbolehkan. Karena laki-laki Islam dibolehkan menikah dengan wanita ahli kitab, bukan ? Jadi dalam pandangan Islam, itu bukan zina, sebagaimana yang ditulis di bawah itu. Mengenai bahwa beliau akan run for wapres position, itu lain soal. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of encosid Sent: Tuesday, June 09, 2009 8:23 AM To: karisma-...@yahoogroups.com; keluarga-isl...@yahoogroups.com; keluarga-saki...@yahoogroups.com; muhammadiyah2...@yahoogroups.com; pengajian-...@yahoogroups.com; sd-is...@yahoogroups.com; wanita-muslimah@yahoogroups.com; yisc_al-az...@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan Assalamalaikum w. w. mohon konfirmasi kebenaran tulisan ini makasih Notes FB Eva; Sesama Katholik dengan Bu Hera Boediono, Uppz, This It's Not SARA Share Oleh arasydimas - 8 Juni 2009 - Dibaca 136 Kali - Saya juga khatolik dan sangat menghargai toleransi hidup beragama, saya juga percaya bahwa setiap orang siapa pun dia sebagai warga negara Indonesia berhak untuk menduduki kursi istana kepresidenan. Apalagi kalau dia khatolik seperti Bu Hera Boediono, masalahnya baik khatolik maupun islam tidak bisa menerima hubungan kawin campur ini, karena masing-masing menganggapnya zina. Jika SBY-Boediono terpilih maka status Bu Hera Boediono adalah ibu negara dan menjadi simbol panutan dan teladan bagi rakyat, masalahnya contoh kawin campur ini bisa menjadi pembenaran bahwa hal itu bisa dilakukan dan diterima oleh ke dua agama itu, nah..apa yang terjadi jika demikian... Saya tidak bermaksud mengangkat masalah ini sebagai SARA, namun diantara kita sesama penganut agama yang berbeda perlu saling menghargai akan kemurnian agama kita masing-masing. Masalah berikutnya Boediono tidak pernah mengakui secara jujur dengan kondisi ini kepada public, sehingga bisa menimbulkan fitnah dan issu SARA. Bagaimana tanggapan teman2 atas cerita ini,...tq Mohon pencerahannya. Btw : Bu Hera Katholik dinyatakan oleh prof.dr. Suparman, Direktur Paska Sarjana Univ. Tarumanegara mantan konsultan Bappenas. Baca tabloid monitor edisi 3-9 Juni 2009 hal.7... http://public.kompasiana.com/2009/06/08/notes-fb-eva-sesama-katholik-den gan-bu-hera-boediono-uppz-this-its-not-sara-share/#comment-27511 http://public.kompasiana.com/2009/06/08/notes-fb-eva-sesama-katholik-de ngan-bu-hera-boediono-uppz-this-its-not-sara-share/#comment-27511 Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer [Non-text portions of this message have been removed] === Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Re: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan
Makanya Koosala/rakyat harus berani minta surat perjanjian Berjanji itu mudah - Lidah itu tidak bertulang. Lain dibibir lain dihati. Balita juga bisa ngomong ...hole2 bubalkan amadiyah:-) Maka mintalah tim sukses JK Win bikin perjanjian tertulis- kontrak politik, bermeterai ada saksi disahkan notaris.lantas umumkan ke khalayak.. Ada sanksi hukum, seumpama tidak dilaksanaken maka presiden dan wapresnya harus dimakzulkan ditengah jalan. Berani nggak.??? Kalo nggak berani, jangan percaya janji2 gombal kampanye. Jangan mudah dibodoh2-i. Meskipun jabatan cuma sebagai rakyat, pinter dikit napah. :-) Salam, l.meilany - Original Message - From: Koosala Dewi To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, June 14, 2009 10:48 AM Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan Klo bener2 berani membubarkan AHMADIYAH q pasti dukung pak JK-WIN center pa href=http://www.abdulkamil.com/2009/05/kontes-seo-aristia-wida-rukmi.html;Kontes SEO Aristia Wida Rukmi/a/p pa href=http://www.abdulkamil.com/2009/05/wisata-seo-sadau.html;Wisata SEO Sadau/a/p pa href=http://www.abdulkamil.com/2009/05/belajar-seo-para-pemula.html;Belajar SEO Para Pemula/a/p a href=http://www.abdulkamil.com/2009/06/tukang-nggame.html;Tukang Nggame/a/p pa href=http://www.abdulkamil.com/2009/06/modem-cdma-alnect-komputer.html;Alnect Komputer/a/p /center --- Pada Ming, 14/6/09, Mia al...@yahoo.com menulis: Dari: Mia al...@yahoo.com Topik: [wanita-muslimah] Re: Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com Tanggal: Minggu, 14 Juni, 2009, 1:38 AM Emangnya nggak ada yang tanya, bisa nggak bubarin FPI? Pingin tau jawab bossnya (Wiranto) gimana tuh. salam Mia --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Dwi Soegardi soega...@.. . wrote: Lebih cepat, lebih baik .. tidak memilih yang tidak menghargai perbedaan dan kebebasan beragama seperti ini. (tidak berarti 2 pasangan lainnya tidak akan membuat janji manis yang sama untuk memperoleh suara) http://www.tempoint eraktif.com/ hg/Pemilu2009_ berita_mutakhir/ 2009/05/13/ brk,20090513- 176113,id. html Ditantang Bubarkan Ahmadiyah, Kalla-Wiranto Siap Bereskan Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Berteduh
Berteduh By: agussyafii Setiap kali hujan turun, semua orang juga termasuk anak-anak disibukkan untuk berteduh. Bahkan seorang ibu sempat mengatakan, ‘heran deh sama anak-anak sekarang, sama ibunya berani giliran sama air hujan pada takut.’ Sebenarnya takut sama air hujan bukan hanya terjadi sama anak-anak sekarang namun juga sudah terjadi sejak dulu. Air hujan selalu saja ditakuti bukan hanya sama anak-anak namun juga orang dewasa sebab air hujan bisa menyebabkan orang menjadi sakit batuk dan pilek. Air hujan juga diidentikkan dengan duka cita. Seringkali kita juga teramat takut mencari tempat berteduh bila bertemu dengan duka cita. duka cita seringkali dianggap sebagai hukuman, azab, dosa dan juga kesalahan. Begitu tubuh mulai terasa sakit, salah satu keluarga yang kita cintai meninggal dunia, perceraian terjadi, organisasi dibubarkan, perusahaan bangkrut, masa depan seolah menakutkan, duka cita terlihat menyeramkan. Kadangkala bila kita jernih melihat duka cita bukanlah sesuatu yang menyeramkan, juga bukan kesalahan ataupun azab yang datangnya dari Alloh SWT melainkan cahaya yang mengantarkan kita kepada keindahaan. Jika hidup kita hanya dipenuhi dengan suka cita dan kebahagiaan seringkali kita menjadi lupa diri. Namun berpisah dengan kesenangan memeluk penderitaan pertanda cahaya menuntun perjalanan hidup kita menuju tempat yang indah. Kanjeng Nabi menganjurkan kepada kita agar kita tidak menghindari penderitaan, malah mengajarkan kepada kita agar menyelami semua yang berbentuk duka cita sebab ada keindahan dibalik duka cita. Keindahan yang muncul melekat pada diri kita dengan sifat cinta kasih pada sesama. Makian sudah bukan lagi sebagai sesuatu yang menyakitkan tetapi mempersubur cinta kasih kepada yang memakinya. Siapapun orang yang pernah menyelami samudra duka cita atau samudra penderitaan hal itu pertanda bahwa dirinya sudah dibebankan tugas suci pada dirinya. Tugas suci itu adalah menyebarkan salam dan cinta kasih untuk sesama. Sebagaimana sabda Nabi Muhamad SAW, ‘’Afsyus salaama bainakum tahaabbuu’ ‘Tebarkanlah salam diantara kalian niscaya kalian saling menyayangi. (HR. Hakim). Sungguh indah hidup ini jika didalam hati kita penuh cinta kasih. Menerima suka cita dengan gembira, menerima duka cita juga dengan gembira. Semoga semua makhluk dimuka bumi berbahagia selalu! Wassalam, agussyafii --- Tulisan ini dalam rangka kampanye program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)'. Mari kirimkan dukungan anda pada program 'Peduli Kasih Amalia (PKA)' melalui http://agussyafii.blogspot.com, http://id-id.facebook.com/people/Agus-Syafii-Muhamad/861635703 atau sms 087 8777 12431 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Salah Paham Neoliberalisme
Ah apa ajalah. Yang penting bisa ngejelekin lawan politik gag masalah ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote: Jawa Pos [ Senin, 15 Juni 2009 ] Salah Paham Neoliberalisme Oleh: Fahrul Muzaqqi Isu neoliberalisme belakangan santer diperdebatkan. Dalam perdebatan itu, Bambang Nuroso, dosen Program Pascasarjana Kajian Wilayah Amerika UI Jakarta, mencoba membela neoliberalisme dari perspektif keadilan distribusi ekonomi (Jawa Pos, 13 Juni). Bambang membela visi neoliberal dengan catatan bahwa peran pemerintah diperbesar dalam wilayah ekonomi melalui berbagai prakarsa kebijakan. Secara sederhana, dia menceritakan sejarah neoliberalisme sebagai perbaikan dari liberalisme klasik yang telah mengidap banyak kelemahan, terutama dalam praktiknya. Bambang tentu memiliki sederet alasan yang kuat dan masuk akal. Namun, terdapat kesalahpahaman atas neoliberalisme sebagai diskursus ekonomi-politik. Neoliberal sebagai sebuah mainstream ekonomi-politik perlu kiranya ditilik kembali dari kemunculan pada awalnya. Bukan Konsep Keynesian Kesalahpahaman Bambang terletak ketika dia menyamakan konsep neoliberal dengan mainstream pasca-neoklasik yang dimotori John Maynard Keynes (1883-1946), pemimpin aliran Cambridge pada 1920-1930-an atau populer disebut mazhab Keynesian. Memang benar, Keynes-lah yang menyelamatkan bangunan teoretis liberalisme klasik yang didirikan Adam Smith (1723-1790). Bangunan itu hampir runtuh menghadapi depresi besar pada 1930-an yang diderita negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat. Nilai-nilai klasik penghematan, anggaran berimbang, pajak rendah, standar emas, dan Hukum Say (formula ekonomi yang dipopulerkan Jean Baptiste Say) sedang mengalami serangan yang dahsyat (Skousen, 2006: 395). Akibatnya, para ekonom Anglo-Amerika mempertanyakan kembali ekonomi laissez faire. Keynes dalam bukunya pada 1936 yang berjudul The General Theory of Employment mendiagnosis bahwa kapitalisme pada dasarnya tidak stabil dan tidak berkecenderungan ke arah full employment. Tanpa harus mengadopsi model komunisme, ia menawarkan formula negara kesejahteraan (welfare state) yang diterima banyak negara maju Eropa saat itu. Formula tersebut menghendaki adanya intervensi pemerintah terhadap pasar ketika regulasi pasar sudah tidak mampu mengatur diri sendiri. Akhir 1940-an, pemerintah Inggris yang dikendalikan Partai Buruh memeluk ekonomi Keynesian. AS baru secara eksplisit menerima program Keynesian pada era Kennedy dan Johnson pada 1960-an. Negara-negara maju yang lain mengikuti setelah itu. Namun, doktrin Keynesian hanya mampu bertahan selama lebih dari tiga puluh tahun sebelum kemudian digantikan doktrin neoliberal. Resesi ekonomi, pengangguran, dan inflasi yang kembali terjadi pada paro akhir 1970-an membuat Keynesian kehilangan legitimasi teoretisnya dan akhirnya masuk dalam catatan kaki sejarah (Heertz, dalam Wibowo Wahono, 2003: 20). Runtuhnya Keynesian memaksa para ekonom berpikir keras mencari rumusan ekonomi baru. Nah, gelombang neoliberal mengemuka menggantikan dominasi welfare state melalui ekonom asal Chicago, Milton Friedman (1912-...) dan ekonom asal Inggris kelahiran Austria, Friedrich A. Hayek (1899-1992). Keduanya merupakan tokoh peraih Nobel Ekonomi 1976 dan 1974. Kembalinya Invisible Hand Salah paham neoliberalisme terjawab. Yakni, ekonomi neoliberal bukannya model welfare state ala Keynesian yang menghendaki intervensi pemerintah dalam pasar, melainkan kritik atas model itu dengan membangkitkan kembali the invisible hand ala Smith. Formula Friedman dan Hayek diadopsi pertama oleh Inggris pada masa Margaret Thatcher dan AS pada masa Ronald Reagan 1980-an. Keduanya sering disebut aliran kanan baru, yakni Thatcherism dan Reaganomics. Negara tidak lagi memiliki tanggung jawab atas pasar karena keyakinan bahwa pasar dapat mengatur diri sendiri dengan ''tangan-tangannya'' yang tak terlihat (the invisible hand). Konsekuensinya, negara tidak lagi memberikan kompensasi kepada orang miskin, apa pun alasannya. Sebab, mentalitas welfare state hanya akan melahirkan kelambanan serta ketergantungan (Heertz: 22). Neoliberal meyakini teori trickle down yang menghendaki pajak rendah, privatisasi, efisiensi, minimalisasi (bahkan penghapusan) subsidi, dan deregulasi ekonomi. Pendeknya, liberalisme klasik menemukan mantelnya yang baru yang lebih radikal (Wibowo: 2). Ignatius Wibowo (Wibowo: 3-5) merangkum sedikitnya empat faktor yang memengaruhi dan mengiringi kemunculan neoliberalisme. Pertama, munculnya perusahaan-perusahaan multinasional (multinational corporations-MNC) dengan aset lebih besar daripada kekayaan negara-negara kecil di dunia. Perusahaan-perusahaan itu mampu menembus batas teritori negara-negara sekaligus memanfaatkan infrastruktur negara tersebut. Kedua, munculnya rezim-rezim internasional sebagai
[wanita-muslimah] Re: Pakar Israel dan Indonesia Bahas Synagog Tondano
Bisa jadi bahan untuk ngarang-ngarang teori konspirasi yang baru lagi nih ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote: http://hariankomentar.h2pro.us/hl001.html 13 Juni 2009 Digelar di National University of Singapore Pakar Israel dan Indonesia Bahas Synagog Tondano Singapur, KOMENTAR Eksistensi Komunitas Yahudi Indonesia (Jewish Community of Indonesian) ternyata mendapat perhatian dunia internasional. Buktinya, Rabu (11/06) lalu, bertempat di National University of Singapore, sejarah Komunitas Yahudi di Indonesia dikupas tuntas. Menariknya, selain sejarah komunitas Yahudi Indonesia, keberadaan Synagog Beth Hashem yang letaknya di Desa Rerewokan, Tondano Kabupaten Minahasa, menjadi bahan utama presentasi dan pembahasan para pembicara pada International Workshop Indonesian Jewish tersebut. Menurut Ketua Jewish Community of Indonesian (JCI) Yaakov Baruch melalui Kepala Biro Infokom JCI, IN Grosman kepada Komentar, Jumat (12/06) malam, keberadaan Synagog Beth Hashem Tondano Minahasa, dipresentasi-kan dan dibahas oleh sejumlah pakar yang datang dari Israel, Belanda, Indonesia dan Singapura. Synagog Beth Hashem selain Synagog Surabaya setidaknya memberi bukti eksistensi Komunitas Yahudi di Indonesia dan menguatkan akar-akar komunitas ini tidak tergusur meski Indonesia dan Israel tidak memiliki hubu-ngan diplomatik sekali pun. Keturunan Yahudi-Indonesia setidaknya memiliki peranan yang cukup kuat dalam mem-perindah khazanah pluralisme di Indonesia dan keberadaan-nya diterima masyarakat seki-tar. Dari pembedahan sejarah, keturunan Yahudi-Indonesia didominasi Yahudi Ashkenazim (Jerman), Yahudi Mizra-him (Asia Timur) dan Yahudi Sefardim (Portugis dan Spanyol, tukas Yaakov dan Gros-man. Selain pakar dari Israel dan Belanda, ternyata hadir juga pemateri dari Indonesia yang diwakili kalangan pakar Muslim moderat seperti Djohan Effendi, Ibnu Burdah dari Universitas Islam Sunan Kali Jaga Yogyakarta, Teuku Cut Mahmud Aziz dari Universitas Pancasila, juga Ketua Komunitas Yahudi Indonesia Yaakov Baruch. Sedangkan pakar dari Israel hadir Ronnit Ricci, Rotem Kowner dan Rabbi Reuveb Firestone, dari Vrije Universiteit Holland Theo Kamsma. Kesemua pembicara ini mengupas tuntas sejarah Komunitas Yahudi di Indonesia.(irv) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan
Berarti alasan poligami karena perempuan lebih banyak menjadi gak relevan lagi yah? :D On Jun 16, 2009, at 7:07 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote: Inna lillaahi wa inna ilaihi rooji'uun. Sungguh menyedihkan bila berita di bawah ini memang benar. Kalau kita lihat, ini mirip2 dengan sebelum Islam datang, di mana para perempuan dihargai lebih rendah dari lelaki, bahkan tidak ada harganya sama sekali. Sampai-sampai, mereka malu memiliki anak perempuan, dan membunuhnya sedini mungkin - saking malunya. Umar Bin Khotob pun termasuk yang pernah membunuh anak perempuannya, sebelum beliau RA masuk Islam. Kalau saya summarykan, penyebab kematian2 yang luar biasa itu adalah : - HIV/AIDS di Affrika - Kekurangan access kepada kesehatan menyebabkan kematian karena penyakit (eg : Malaria) - Bunuh diri masalah dowry ini, apa di india begitu ya.. Jadi perempuan yang bayar mahar? Ini lebih menyedihkan lagi, karena ternyata pendidikan tidak memperbaiki kondisinya. Malah getting worse. Di masa yang lalu, turunnya Islam melalui Rasulullah SAW akhirnya menyelamatkan bangsa arab dari keterpurukan moral yang dalam tersebut. Wanita dicintai dan diangkat martabatnya dan dimuliakan. Kapankah hal yang sama akan terjadi di masyarakat yang diceriterakan di bawah ? Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Dwi Soegardi Sent: Monday, June 08, 2009 9:39 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejaht...@yahoogroups.com ; majelism...@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan Ya, 100 juta. 100.000.000 perempuan hilang! Populasi perempuan berkurang! Bukan hilang, tetapi mati akibat kekerasan, diskriminasi dan diabaikan. Di tempat-tempat seperti India, Cina dan Afrika sub-Sahara, nyawa perempuan dihargai kurang dari nyawa laki-laki. http://www.thestar.com/Insight/article/645832 How did 100,000,000 women disappear? TheStar.com - Insight - How did 100,000,000 women disappear? Two researchers crunching population statistics have confirmed an unsettling reality. Siwan Anderson and Debraj Ray noticed the ratio of women to men in developing regions and in some cultures is suspiciously below the norm June 06, 2009 Nicole Baute Staff reporter In India, China and sub-Saharan Africa, millions upon millions of women are missing. They are not lost, but dead: victims of violence, discrimination and neglect. A University of British Columbia economist is amongst those trying to find them - not the women themselves, who are long gone, but their numbers and ages, which paint a sad and startling picture of gender discrimination in the developing world. The term missing women was coined in 1990, when Indian economist Amartya Sen calculated a shocking figure. In parts of Asia and Africa, he wrote in The New York Review of Books, 100 million women who should be alive are not, because of unequal access to medical care, food and social services. These are excess deaths: women missing above and beyond natural mortality rates, compared to their male counterparts. Women who are dead because their lives were undervalued. Around the world boys outnumber girls at birth, but in countries where women and men receive equal care, women have proved hardier and more resistant to disease, and thus live longer. In most of Asia and North Africa, however, Sen found that women die with startlingly higher frequency. His research began a flutter of activity in academic circles and by 2005, the United Nations produced a much higher estimate for how many women could be missing: 200 million. From her office at the University of British Columbia, economics professor Siwan Anderson has been crunching numbers to try and understand why so many women are dying. If you're interested in gender discrimination, it's really one of the starkest measures of discrimination, because it's women who should be alive, but aren't, she says. The 40-year-old researcher recently co-authored a paper with New York University's Debraj Ray, focusing on figures from China, India and sub-Saharan Africa for the year 2000. What they discovered flew in the face of existing literature and commonly held beliefs about the missing women phenomenon. Previously, people had thought that they (the missing women) were all at the very early stages of life, prenatal or just after, so before four years old, Anderson says. But what we found is that the majority are actually later. Female infanticide has been endemic in India and China for some time, which she says led researchers to assume that it was the source of all the missing women. But the truth is much more complicated. Once she and Ray broke down the numbers by age group, they found that the majority of excess female deaths came later in life: 66 per cent in
Re: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan
Berarti alasan poligami karena perempuan lebih banyak menjadi gak relevan lagi yah? :D On Jun 16, 2009, at 7:07 AM, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) wrote: Inna lillaahi wa inna ilaihi rooji'uun. Sungguh menyedihkan bila berita di bawah ini memang benar. Kalau kita lihat, ini mirip2 dengan sebelum Islam datang, di mana para perempuan dihargai lebih rendah dari lelaki, bahkan tidak ada harganya sama sekali. Sampai-sampai, mereka malu memiliki anak perempuan, dan membunuhnya sedini mungkin - saking malunya. Umar Bin Khotob pun termasuk yang pernah membunuh anak perempuannya, sebelum beliau RA masuk Islam. Kalau saya summarykan, penyebab kematian2 yang luar biasa itu adalah : - HIV/AIDS di Affrika - Kekurangan access kepada kesehatan menyebabkan kematian karena penyakit (eg : Malaria) - Bunuh diri masalah dowry ini, apa di india begitu ya.. Jadi perempuan yang bayar mahar? Ini lebih menyedihkan lagi, karena ternyata pendidikan tidak memperbaiki kondisinya. Malah getting worse. Di masa yang lalu, turunnya Islam melalui Rasulullah SAW akhirnya menyelamatkan bangsa arab dari keterpurukan moral yang dalam tersebut. Wanita dicintai dan diangkat martabatnya dan dimuliakan. Kapankah hal yang sama akan terjadi di masyarakat yang diceriterakan di bawah ? Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning -Original Message- From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Dwi Soegardi Sent: Monday, June 08, 2009 9:39 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com; keluarga-sejaht...@yahoogroups.com ; majelism...@yahoogroups.com Subject: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan Ya, 100 juta. 100.000.000 perempuan hilang! Populasi perempuan berkurang! Bukan hilang, tetapi mati akibat kekerasan, diskriminasi dan diabaikan. Di tempat-tempat seperti India, Cina dan Afrika sub-Sahara, nyawa perempuan dihargai kurang dari nyawa laki-laki. http://www.thestar.com/Insight/article/645832 How did 100,000,000 women disappear? TheStar.com - Insight - How did 100,000,000 women disappear? Two researchers crunching population statistics have confirmed an unsettling reality. Siwan Anderson and Debraj Ray noticed the ratio of women to men in developing regions and in some cultures is suspiciously below the norm June 06, 2009 Nicole Baute Staff reporter In India, China and sub-Saharan Africa, millions upon millions of women are missing. They are not lost, but dead: victims of violence, discrimination and neglect. A University of British Columbia economist is amongst those trying to find them - not the women themselves, who are long gone, but their numbers and ages, which paint a sad and startling picture of gender discrimination in the developing world. The term missing women was coined in 1990, when Indian economist Amartya Sen calculated a shocking figure. In parts of Asia and Africa, he wrote in The New York Review of Books, 100 million women who should be alive are not, because of unequal access to medical care, food and social services. These are excess deaths: women missing above and beyond natural mortality rates, compared to their male counterparts. Women who are dead because their lives were undervalued. Around the world boys outnumber girls at birth, but in countries where women and men receive equal care, women have proved hardier and more resistant to disease, and thus live longer. In most of Asia and North Africa, however, Sen found that women die with startlingly higher frequency. His research began a flutter of activity in academic circles and by 2005, the United Nations produced a much higher estimate for how many women could be missing: 200 million. From her office at the University of British Columbia, economics professor Siwan Anderson has been crunching numbers to try and understand why so many women are dying. If you're interested in gender discrimination, it's really one of the starkest measures of discrimination, because it's women who should be alive, but aren't, she says. The 40-year-old researcher recently co-authored a paper with New York University's Debraj Ray, focusing on figures from China, India and sub-Saharan Africa for the year 2000. What they discovered flew in the face of existing literature and commonly held beliefs about the missing women phenomenon. Previously, people had thought that they (the missing women) were all at the very early stages of life, prenatal or just after, so before four years old, Anderson says. But what we found is that the majority are actually later. Female infanticide has been endemic in India and China for some time, which she says led researchers to assume that it was the source of all the missing women. But the truth is much more complicated. Once she and Ray broke down the numbers by age group, they found that the majority of excess female deaths came later in life: 66 per cent in
Re: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan
masih relevan, karena 1. banyak laki2 yang mati karena perang 2. banyak laki2 yang jadi homo he he :) salam, -- wikan On Tue, Jun 16, 2009 at 3:24 AM, donnie damanadonnie.dam...@gmail.com wrote: Berarti alasan poligami karena perempuan lebih banyak menjadi gak relevan lagi yah? :D
Re: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan
Lho yang mati karena perang sama yang jadi homo jumlahnya lebih dari 100 juta jiwa nggak? salim, Donnie.. On Jun 16, 2009, at 3:23 PM, Wikan Danar Sunindyo wrote: masih relevan, karena 1. banyak laki2 yang mati karena perang 2. banyak laki2 yang jadi homo he he :) salam, -- wikan On Tue, Jun 16, 2009 at 3:24 AM, donnie damanadonnie.dam...@gmail.com wrote: Berarti alasan poligami karena perempuan lebih banyak menjadi gak relevan lagi yah? :D [Non-text portions of this message have been removed]
RE: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan
Maksudnya alasan poligami karena perempuan lebih banyak tuh gimana, mas Donie ? Apa mas Donie kalau mau poligami trus bilang alasannya begitu ? Poligami kan hukumnya mubah.. dan setahu saya tidak pernah disebutkan bahwa kemubahan poligami itu gara-gara perempuan lebih banyak dari laki2... Atau mas Donie or mas Wikan punya referensi seperti itu ? Kalau yang saya pahami sih, biarpun lelaki ada 1 juta dan perempuan cuman satu, poligami itu hukumnya tetap aja mubah. Tapi ya kalau keadaannya seperti itu ya ngga mungkin bisa... Ya kan ? -Ning From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Wikan Danar Sunindyo Sent: Tuesday, June 16, 2009 4:24 PM To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan masih relevan, karena 1. banyak laki2 yang mati karena perang 2. banyak laki2 yang jadi homo he he :) salam, -- wikan On Tue, Jun 16, 2009 at 3:24 AM, donnie damanadonnie.dam...@gmail.com mailto:donnie.damana%40gmail.com wrote: Berarti alasan poligami karena perempuan lebih banyak menjadi gak relevan lagi yah? :D [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng
DPR itu bak seburuk-buruk institusi. Orang-orangnya bak seburuk-buruk manusia. Coba deh cari kebaikan DPR dan anggota-anggotanya di media kita. Bakalan susah nyarinya. Yang ada juelek semua. Buruk semua. DPR tercoreng lagi? Bukannya DPR itu memang dicoreng-coreng terus apapun yang mereka lakukan ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote: Refleksi : Sekali tercoreng akan tetap tercoreng! Sekali menipu rakyat akan selalu menipu rakyat, begitulah hukum alamnya. http://www.sinarharapan.co.id/cetak/detail-cetak/article/dpr-kembali-tercoreng/ DPR Kembali Tercoreng Tak ada yang protes ketika Transparency International Indonesia menempatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai instansi terkorup di Indonesia pada 3 Juni lalu. Rakyat tidak memprotes. Para anggota dewan juga nyaris tak ada yang membantah. Padahal, seharusnya tidak begitu sebab DPR berisi wakil rakyat yang terhormat. Menempatkan DPR sebagai instansi terkorup sangatlah menghina. Ini sebuah lembaga yang mulia dengan peran penting yakni mengawasi pemerintah, memiliki fungsi legislasi dan anggaran. Posisi yang terhormat, sejajar dengan eksekutif dan yudikatif serta pemilikan ketiga fungsi ternyata dimanfaatkan dengan tujuan yang tidak terhormat. Sejumlah oknum anggota Dewan menjadikan keistimewaan itu sebagai sarana untuk memperoleh dana sampingan. Praktik ini sudah dijalankan selama bertahun-tahun, sekalipun terjadi pergantian anggota Dewan. Praktik tidak sehat itu sudah diketahui secara umum karena dilakukan secara terang-terangan dan tak selektif. Kritik demi kritik dilontarkan. Transparency International Indonesia misalnya, sudah tiga kali memberi predikat terkorup kepada DPR. Pertama, tahun 2004 ketika dinyatakan terkorup bersama partai politik. Kedua, kembali dinyatakan terkorup bersama kepolisian dan lembaga peradilan pada 2006. Predikat ketiga, didapat DPR tanggal 3 Juni lalu. Pendulum mulai berubah ketika dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi yang mempunyai gabungan dua fungsi, yakni fungsi yang dimiliki kejaksaan dan kepolisian. Komisi juga memperoleh dana yang besar, hingga bisa membeli alat penyadap pembicaraan melalui telepon dan lainnya. KPK, kemarin, mengumumkan lagi anggota Dewan dan bukan Dewan yang diduga menerima suap dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Mereka adalah Hamka Yandhu, anggota DPR yang juga sudah dipenjara karena kasus lain. Endin AJ Soefihara, Dudhie Makmun Murod serta petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Udju Djuhaeri. Keempatnya kelak akan disidik. Banyak pihak percaya, bakal lebih banyak anggota DPR dan bukan anggota Dewan yang terjerat kasus ini. Nama-nama calon tersangka itu pun sudah beredar luas hingga tampaknya tinggal menunggu waktu saja. Pengungkapan tindak korupsi anggota Dewan oleh KPK di atas memperkokoh julukan bahwa DPR merupakan lembaga terkorup di Indonesia. Di samping memperkuat sangkaan negatif masyarakat selama ini terhadap badan legislatif tersebut. Kita berharap para anggota DPR 2009-2014 segera mengukuhkan tekad mau memulihkan citra Dewan yang sudah terpuruk ini. Banyak cara yang bisa dilakukan, baik secara normatif maupun menerapkannya dalam tindakan nyata. Tampaknya sangat elok jika pada sidang pelantikan, sumpah anggota DPR ditambah dengan kemauan untuk mempertahankan martabat dan kehormatan anggota serta lembaganya. Kita berharap cara ini dapat menimbulkan rasa malu. Para pihak terkait juga harus mencari mekanisme baru dalam pembuatan anggaran, perundang-undangan atau uji kelayakan. Khalayak sudah paham bahwa kegiatan inilah yang menjadi muara korupsi karena oknum anggota Dewan, birokrat, pengusaha atau siapapun mempunyai kepentingan yang sama bertemu. Sebetulnya, jika mau sedikit berhemat, gaji anggota DPR sudah lebih dari cukup untuk membiayai keperluan pribadi, keluarga maupun organisasi. Masalahnya, kebanyakan anggota Dewan telah mengeluarkan dana tidak sedikit ketika mengikuti kampanye pemilu legislatif. Dana inilah yang harus didapat kembali. Kembali ke : Cetak [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Mohon konfirmasi kebenaran tulisan
Ini kan sama dengan berkata : Punya lu palsu, yang bener tu punya gue. Trus ditanya : apa buktinya kalau punya gue palsu? Trus dijawab : karena di dalem punya lu gag ada pernyataan bahwa punya guelah yang bener ... so jadi karena punya lu beda sama punya gue, maka punya lu salah ... Hahahaha ... Jawaban kayak gini nggak membuktikan apa-apa ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, istiaji sutopo issut...@... wrote: Assalamu'alaikum wr. wb. Mohon maaf - agar jangan keliru - agama Kristen-Khatolik, yang sekarang ini bukan Ahli Kitab, tetapi jelas Syirik, dosa besar dalam Islam, karena Injil yang dipakai bukan injil asli lagi, karena banyak yang sudah dirubah ayat2nya - dan berisikan isu Trinitas yang dibenci Allah swt. ( Syirik - menykutukan Allah swt. ) Ahli Kitab yang benar adalah yang menggunakan Injil / Taurat yang asli yang mengakui / menyebut2 nama Muhammad saw. rasul Allah swt. terakhir dan Kitab suci Al Qur'an dan mengimaninya pula - menggunakan sebagai Kitab suci baru yang membenarkan Taurat dan Injil ( asli ). Dari sini dipastikan seorang Muslim tidak boleh menikah dengan Wanita Khatolik / Protestan. Jelas zina hukumnya. Wallahu a'laam bish shawwab. --- On Tue, 9/6/09, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@... wrote: From: Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@... Subject: RE: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Tuesday, 9 June, 2009, 7:43 AM Saya hanya ingin menjelaskan masalah hukum kawin campur dalam Islam, yang saya pahami. Setahu saya, kalau toh Ibu Boediono bukan muslim, pernikahannya dengan Pak Boediono di dalam Islam diperbolehkan. Karena laki-laki Islam dibolehkan menikah dengan wanita ahli kitab, bukan ? Jadi dalam pandangan Islam, itu bukan zina, sebagaimana yang ditulis di bawah itu. Mengenai bahwa beliau akan run for wapres position, itu lain soal. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning _ _ __ From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com [mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com] On Behalf Of encosid Sent: Tuesday, June 09, 2009 8:23 AM To: karisma-itb@ yahoogroups. com; keluarga-islami@ yahoogroups. com; keluarga-sakinah@ yahoogroups. com; muhammadiyah2002@ yahoogroups. com; pengajian-ipb@ yahoogroups. com; sd-is...@yahoogroup s.com; wanita-muslimah@ yahoogroups. com; yisc_al-azhar@ yahoogroups. com Subject: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan Assalamalaikum w. w. mohon konfirmasi kebenaran tulisan ini makasih Notes FB Eva; Sesama Katholik dengan Bu Hera Boediono, Uppz, This It's Not SARA Share Oleh arasydimas - 8 Juni 2009 - Dibaca 136 Kali - Saya juga khatolik dan sangat menghargai toleransi hidup beragama, saya juga percaya bahwa setiap orang siapa pun dia sebagai warga negara Indonesia berhak untuk menduduki kursi istana kepresidenan. Apalagi kalau dia khatolik seperti Bu Hera Boediono, masalahnya baik khatolik maupun islam tidak bisa menerima hubungan kawin campur ini, karena masing-masing menganggapnya zina. Jika SBY-Boediono terpilih maka status Bu Hera Boediono adalah ibu negara dan menjadi simbol panutan dan teladan bagi rakyat, masalahnya contoh kawin campur ini bisa menjadi pembenaran bahwa hal itu bisa dilakukan dan diterima oleh ke dua agama itu, nah..apa yang terjadi jika demikian... Saya tidak bermaksud mengangkat masalah ini sebagai SARA, namun diantara kita sesama penganut agama yang berbeda perlu saling menghargai akan kemurnian agama kita masing-masing. Masalah berikutnya Boediono tidak pernah mengakui secara jujur dengan kondisi ini kepada public, sehingga bisa menimbulkan fitnah dan issu SARA. Bagaimana tanggapan teman2 atas cerita ini,...tq Mohon pencerahannya. Btw : Bu Hera Katholik dinyatakan oleh prof.dr. Suparman, Direktur Paska Sarjana Univ. Tarumanegara mantan konsultan Bappenas. Baca tabloid monitor edisi 3-9 Juni 2009 hal.7... http://public. kompasiana. com/2009/ 06/08/notes- fb-eva-sesama- katholik- den gan-bu-hera- boediono- uppz-this- its-not-sara- share/#comment- 27511 http://public. kompasiana. com/2009/ 06/08/notes- fb-eva-sesama- katholik- de ngan-bu-hera- boediono- uppz-this- its-not-sara- share/#comment- 27511 Akses email lebih cepat. Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! http://downloads. yahoo.com/ id/internetexplo rer http://downloads. yahoo.com/ id/internetexplo rer [Non-text portions of this message have been removed] Get your preferred Email name! Now
Re: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni!
Itu teorinya pak, Tapi kan RS besar yg dekat situ juga ganti menejemen. Dan banyak karyawan yg dikeluarkan atau terpaksa keluar. Zaman sekarang banyak orang pencari kerja, digaji berapapun rendahnya mau. Pokoknya yg penting punya cantelan dulu. Salam, l.meilany - Original Message - From: kmj...@indosat.net.id To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, June 13, 2009 7:59 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni! Kalau ijin operasionalnya yang dicabut, pemilik RS OMNI masih punya ijin prinsip. Artinya ia masih boleh berusaha di bidang perumah sakitan. Kalau dicabut sementara selama 1 tahun, ia tidak akan melakukan PHK massal karena berharap tahun depan dapat buka lagi. Kalau ia melakukan PHK massal, tidak mungkin tahun depan buka lagi karena mempersiapkan SDM rumah sakit itu memerlukan waktu sekitar 6 bulan sampai setahun sebelum operasional. Akan lebih murah kalau ia mempertahankan SDM yang ada, memperbaiki kinerja, melatih, dsb sehingga tidak mengulang kesalahan yang sama lagi. Kalau ada PHK mungkin hanya sebatas tingkat manajemen. KM Original Message From: wpamu...@centrin.net.id Date: 13/06/2009 16:33 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subj: Re: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni! Kenyataannya kemarin lihat di tv, RS itu sangat sepi. Pada kejadian di RS yg dekat dengan sana pernah tutup[ ganti nama, ganti menejemen] Karyawannya banyak yg 'disuruh' keluar tanpa pesangon, atau dirumahkan. Karena kan zaman sekarang banyak perusahaan terima pegawai dengan sistim kontrak, perusahaan bisa leluasa 'memecat' pegawainya yg dianggap gak sepaham tanpa pesangon. Kalo memang benar kejadian RS Omni dibekukan sementara, pastinya banyak pegawai otomatis berhenti. Memangnya mau gitu disuruh masuk terus tapi tanpa gaji atau gaji sekadarnya Yg terjadi bukan hanya di RS tapi juga banyak bank melakukan, mereka keluarkan orang lama yg pegawai tetap tapi menerima orang baru. Dengan sistim kontrak, biayanya lebih murah. Ada lagi yg perlu di 'selidiki' entah permainan apa. Prita itu rumahnya di Bintaro Jaya tapi kok berobatnya ke RS Omni, mustinya kan ke RS Int Bintaro lebih dekat dari rumahnya. Kenyataannya Prita adalah pegawai Bank Sinar Mas, ia berobat pastinya pakai asuransi Sinar Mas. Dan RS Omni itu berlokasi di Komplek perumahan AlamSutera tetangga perumahan BSD punya grup Sinar Mas. Mungkin kasus ini diblow-up ke khalayak karena ada pertentangan/persaingan antara menejemen RS dan Sinar Mas? RS itu meskipun baru, megah tapi pasiennya gak menjanjikan, jadi sengaja mau di 'jual' ke menejemen lain atau mau diambil alih Sinar Mas. Hal yg kayak gini gak menarik bagi wartawan. Wallahualam. Salam, l.meilany - Original Message - From: kmj...@indosat.net.id To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Friday, June 12, 2009 1:21 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni! Pencabutan ijin operasional sebuah RS tidak berarti RS harus tutup. Dia masih mengantongi ijin prinsip. Depkes bisa saja mencabut ementara ijin operasional RS OMNI, misalnya selama setahun, dengan syarat memperbaiki manajemen, peningkatan pengetahuna dan ketramp[ilan karyawan dalam melayani pasien, dan peningkatan mutu layanan medis. Dengan cara itu pengusaha tidak perlu menutup RS OMNI kecuali kalau ia memang mau berhenti dari bisnis rumah sakit. Kemudian selama setahun itu dia diwajibkan membuat progress report serta dipantau kesiapannya. kalau semua sudah oke, ijin operasional boleh diberikan lagi. Dengan cara itu pengusaha tidak perlu melakukan PHK secara massal sebab tenaga karyawan itu masih diperlukan jika ia akan membuka lagi RS tersebut. KM Original Message From: qifuat_...@yahoo.com Date: 10/06/2009 9:12 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subj: Re: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni! DPR menunjukkan taringnya. harap maklum masa kerjanya mo habis, menunggu uang saku!!! mnrtq RS g perlu ditutup,jaman lagi susah cari duit kasihan pekerja2nya,klo doktek2nyaa sih aku yakin udh kaya2. dipecat dari Omni mash punya cabang ditempat lain.lha klo perawat, satpam,outsourchingnya dll yg jumlahnya lbh bayak dari para dokternya, mo dikemanakan --- On Tue, 6/9/09, noni marlini noniemarl...@yahoo.co.id wrote: From: noni marlini noniemarl...@yahoo.co.id Subject: [wanita-muslimah] Tutup Saja RS Omni! To: wanita-muslimah@yahoogroups.com, id...@yahoogroups.com Date: Tuesday, June 9, 2009, 6:46 AM Tutup Saja RS Omni! Rakyat Merdeka, 9 Juni 2009-06-09 Hebat, kali ini anggota DPR benar-benar menunjukkan kepeduliannya kepada rakyat yang sedang susah. Kemarin, Komisi IX DPR mendesak RS Omni Internasional meminta maaf dan mencabut gugatan hukum terhadap Prita Mulyasari yang sekarang sedang
[wanita-muslimah] Re: Mohon konfirmasi kebenaran tulisan
Jadi Ahli Kitab yang bener itu adalah ahli kitab yg kemudian mengakui Quran sebagai kitab yang bener dan terus mengimaninya? Dengan kata lain : masuk Islam? ... Apa begitu maksudnya? Kalau memang demikian, terus ngapain masih dibedakan juga antara Ahli Kitab (yg dlm Quran sendiri dikonotasikan positif) dan orang Islam? Kan pembedaan ini menjadi gag ada artinya. Terus Injil sama Taurat yang asli itu yang kayak gimana? Sekarang ada di mana? Kok tau kalo itu yang asli? Kalau isinya yang memprediksi kedatangan Muhammad, kebenaran Quran dsb dsb ... mana buktinya ada Injil atau Taurat yg ngomong seperti itu? Kalaupun ada, apa bukti bahwa itulah Injil dan Taurat yang otentik? ... Bisakah bukti yang diberikan bener2 bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah? Jangan dijawab : karena yang benar itu Quran, maka buku-buku tua itu kalau nggak cocok sama Quran maka dia sudah pasti palsu ... Yang kayak gini klaim sepihak namanya ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, istiaji sutopo issut...@... wrote: Assalamu'alaikum wr. wb. Mohon maaf - agar jangan keliru - agama Kristen-Khatolik, yang sekarang ini bukan Ahli Kitab, tetapi jelas Syirik, dosa besar dalam Islam, karena Injil yang dipakai bukan injil asli lagi, karena banyak yang sudah dirubah ayat2nya - dan berisikan isu Trinitas yang dibenci Allah swt. ( Syirik - menykutukan Allah swt. ) Ahli Kitab yang benar adalah yang menggunakan Injil / Taurat yang asli yang mengakui / menyebut2 nama Muhammad saw. rasul Allah swt. terakhir dan Kitab suci Al Qur'an dan mengimaninya pula - menggunakan sebagai Kitab suci baru yang membenarkan Taurat dan Injil ( asli ). Dari sini dipastikan seorang Muslim tidak boleh menikah dengan Wanita Khatolik / Protestan. Jelas zina hukumnya. Wallahu a'laam bish shawwab. --- On Tue, 9/6/09, Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@... wrote: From: Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) ning...@... Subject: RE: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Tuesday, 9 June, 2009, 7:43 AM Saya hanya ingin menjelaskan masalah hukum kawin campur dalam Islam, yang saya pahami. Setahu saya, kalau toh Ibu Boediono bukan muslim, pernikahannya dengan Pak Boediono di dalam Islam diperbolehkan. Karena laki-laki Islam dibolehkan menikah dengan wanita ahli kitab, bukan ? Jadi dalam pandangan Islam, itu bukan zina, sebagaimana yang ditulis di bawah itu. Mengenai bahwa beliau akan run for wapres position, itu lain soal. Wallahua'lam bishowab. Wassalaam, -Ning _ _ __ From: wanita-muslimah@ yahoogroups. com [mailto:wanita-muslimah@ yahoogroups. com] On Behalf Of encosid Sent: Tuesday, June 09, 2009 8:23 AM To: karisma-itb@ yahoogroups. com; keluarga-islami@ yahoogroups. com; keluarga-sakinah@ yahoogroups. com; muhammadiyah2002@ yahoogroups. com; pengajian-ipb@ yahoogroups. com; sd-is...@yahoogroup s.com; wanita-muslimah@ yahoogroups. com; yisc_al-azhar@ yahoogroups. com Subject: [wanita-muslimah] Mohon konfirmasi kebenaran tulisan Assalamalaikum w. w. mohon konfirmasi kebenaran tulisan ini makasih Notes FB Eva; Sesama Katholik dengan Bu Hera Boediono, Uppz, This It's Not SARA Share Oleh arasydimas - 8 Juni 2009 - Dibaca 136 Kali - Saya juga khatolik dan sangat menghargai toleransi hidup beragama, saya juga percaya bahwa setiap orang siapa pun dia sebagai warga negara Indonesia berhak untuk menduduki kursi istana kepresidenan. Apalagi kalau dia khatolik seperti Bu Hera Boediono, masalahnya baik khatolik maupun islam tidak bisa menerima hubungan kawin campur ini, karena masing-masing menganggapnya zina. Jika SBY-Boediono terpilih maka status Bu Hera Boediono adalah ibu negara dan menjadi simbol panutan dan teladan bagi rakyat, masalahnya contoh kawin campur ini bisa menjadi pembenaran bahwa hal itu bisa dilakukan dan diterima oleh ke dua agama itu, nah..apa yang terjadi jika demikian... Saya tidak bermaksud mengangkat masalah ini sebagai SARA, namun diantara kita sesama penganut agama yang berbeda perlu saling menghargai akan kemurnian agama kita masing-masing. Masalah berikutnya Boediono tidak pernah mengakui secara jujur dengan kondisi ini kepada public, sehingga bisa menimbulkan fitnah dan issu SARA. Bagaimana tanggapan teman2 atas cerita ini,...tq Mohon pencerahannya. Btw : Bu Hera Katholik dinyatakan oleh prof.dr. Suparman, Direktur Paska Sarjana Univ. Tarumanegara mantan konsultan Bappenas. Baca tabloid monitor edisi 3-9 Juni 2009 hal.7... http://public. kompasiana. com/2009/ 06/08/notes- fb-eva-sesama- katholik- den gan-bu-hera- boediono- uppz-this- its-not-sara- share/#comment- 27511 http://public. kompasiana. com/2009/
Re: [wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng
Apa benar anggota DPR tidak korupsi? Kalau seandainya mereka korupsi atau tidur diwaktu sidang apakah harus dirahasiakan dari umum? - Original Message - From: miftahalzaman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 16, 2009 10:36 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng DPR itu bak seburuk-buruk institusi. Orang-orangnya bak seburuk-buruk manusia. Coba deh cari kebaikan DPR dan anggota-anggotanya di media kita. Bakalan susah nyarinya. Yang ada juelek semua. Buruk semua. DPR tercoreng lagi? Bukannya DPR itu memang dicoreng-coreng terus apapun yang mereka lakukan ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote: Refleksi : Sekali tercoreng akan tetap tercoreng! Sekali menipu rakyat akan selalu menipu rakyat, begitulah hukum alamnya. http://www.sinarharapan.co.id/cetak/detail-cetak/article/dpr-kembali-tercoreng/ DPR Kembali Tercoreng Tak ada yang protes ketika Transparency International Indonesia menempatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai instansi terkorup di Indonesia pada 3 Juni lalu. Rakyat tidak memprotes. Para anggota dewan juga nyaris tak ada yang membantah. Padahal, seharusnya tidak begitu sebab DPR berisi wakil rakyat yang terhormat. Menempatkan DPR sebagai instansi terkorup sangatlah menghina. Ini sebuah lembaga yang mulia dengan peran penting yakni mengawasi pemerintah, memiliki fungsi legislasi dan anggaran. Posisi yang terhormat, sejajar dengan eksekutif dan yudikatif serta pemilikan ketiga fungsi ternyata dimanfaatkan dengan tujuan yang tidak terhormat. Sejumlah oknum anggota Dewan menjadikan keistimewaan itu sebagai sarana untuk memperoleh dana sampingan. Praktik ini sudah dijalankan selama bertahun-tahun, sekalipun terjadi pergantian anggota Dewan. Praktik tidak sehat itu sudah diketahui secara umum karena dilakukan secara terang-terangan dan tak selektif. Kritik demi kritik dilontarkan. Transparency International Indonesia misalnya, sudah tiga kali memberi predikat terkorup kepada DPR. Pertama, tahun 2004 ketika dinyatakan terkorup bersama partai politik. Kedua, kembali dinyatakan terkorup bersama kepolisian dan lembaga peradilan pada 2006. Predikat ketiga, didapat DPR tanggal 3 Juni lalu. Pendulum mulai berubah ketika dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi yang mempunyai gabungan dua fungsi, yakni fungsi yang dimiliki kejaksaan dan kepolisian. Komisi juga memperoleh dana yang besar, hingga bisa membeli alat penyadap pembicaraan melalui telepon dan lainnya. KPK, kemarin, mengumumkan lagi anggota Dewan dan bukan Dewan yang diduga menerima suap dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Mereka adalah Hamka Yandhu, anggota DPR yang juga sudah dipenjara karena kasus lain. Endin AJ Soefihara, Dudhie Makmun Murod serta petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Udju Djuhaeri. Keempatnya kelak akan disidik. Banyak pihak percaya, bakal lebih banyak anggota DPR dan bukan anggota Dewan yang terjerat kasus ini. Nama-nama calon tersangka itu pun sudah beredar luas hingga tampaknya tinggal menunggu waktu saja. Pengungkapan tindak korupsi anggota Dewan oleh KPK di atas memperkokoh julukan bahwa DPR merupakan lembaga terkorup di Indonesia. Di samping memperkuat sangkaan negatif masyarakat selama ini terhadap badan legislatif tersebut. Kita berharap para anggota DPR 2009-2014 segera mengukuhkan tekad mau memulihkan citra Dewan yang sudah terpuruk ini. Banyak cara yang bisa dilakukan, baik secara normatif maupun menerapkannya dalam tindakan nyata. Tampaknya sangat elok jika pada sidang pelantikan, sumpah anggota DPR ditambah dengan kemauan untuk mempertahankan martabat dan kehormatan anggota serta lembaganya. Kita berharap cara ini dapat menimbulkan rasa malu. Para pihak terkait juga harus mencari mekanisme baru dalam pembuatan anggaran, perundang-undangan atau uji kelayakan. Khalayak sudah paham bahwa kegiatan inilah yang menjadi muara korupsi karena oknum anggota Dewan, birokrat, pengusaha atau siapapun mempunyai kepentingan yang sama bertemu. Sebetulnya, jika mau sedikit berhemat, gaji anggota DPR sudah lebih dari cukup untuk membiayai keperluan pribadi, keluarga maupun organisasi. Masalahnya, kebanyakan anggota Dewan telah mengeluarkan dana tidak sedikit ketika mengikuti kampanye pemilu legislatif. Dana inilah yang harus didapat kembali. Kembali ke : Cetak [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Re: Colossal Human Tragedy
Karena yang bikin geger kan sesama Islam, mana lebih syar'i lagi. Jadi ya udah biarin aja ... Kalau pengen nyalahin juga ya timpain aja ke Amerika, konspirasi Yahudi .. dsb ... gampang kan. Jawaban standardnya kan sudah ada ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote: Refleksi : Koq hanya Palestina yang dibantu dan disuarakan, tetapi sekarang The Islamic Republic of Pakistan dilanda prblem besar dengan ratusan ribu pengungsi tidak mendapat perhatian di Indonesia untuk dibantu? Ataukah bantuan Indonesia itu selektif? Mungkinkah koncvo-konco Mr Taliban sangat berpengaruh dan mempunyai kedudukan di NKRI? http://www.pakistantimes.net/pt/detail.php?newsId=1310 Colossal Human Tragedy By Saeed Qureshi The present generation of humans is witness to a colossal human tragedy unfolding itself in Pakistan's scenic valleys, drenched in natural beauty. The Valleys of Swat, Buner and Dir are almost depopulated as if demons have devoured the humans there. There is stillness in the environment. The energizing and revitalizing air that allured the fatigued souls from the plains to come and be close to the virgin nature has turned nauseating with the stench of human blood and gunpowder. The appalling sound of gun and mortar fire has suppressed the chirping of the birds and their sweet songs and these too have flown to the safer environ. There are very few people left to unburden the fruit laden trees. The crops are ready to be harvested but there are not enough people to do so. The humming of the streams with crystal waters looks like chanting of funeral prayers and mourning incantations. The harrowing displacement of 3 million mountain dwellers of these placid vales and dales from their hearths and homes for the first time would become part of the painful human history for all time to come. The displacement is stunning as it took place within merely two weeks of a huge population where the normal means of transportation were unavailable. These people could have never imagined that they would face an unprecedented upheaval of this scale and they would be uprooted to live in the most trying conditions in the plains. The infants and the adolescents would always carry it as a calamity embedded in their psyche and sensitive minds to be told again and again by them. This massive migration of settled segment of humanity would also form part of the future folklores of sufferings as to how their bygone generations underwent. The tormenting pangs of displacement would keep revisiting and reflecting upon the minds of the people even long after the settlement. The natural calamity such as the earthquake is different because that is taken as the will of God. But a holocaust engineered and inflicted by humans against their fellow humans by design or under the duress of the circumstances remains unforgettable. This earth shaking migration would haunt many as long as they live. The children would keep asking questions how it happened and why they had to suffer so enormously. The vendetta of the ferocious Taliban now in a state of retreat is resurfacing as a spillover in other cities of Pakistan. During the past week alone, a spate of suicide bombing has rattled and rocked among others, the cities of Peshawar, Lahore and Dera Ismail Khan and of-late Dir.The human blood has never been so cheap. In fact the war between Taliban and the State of Pakistan is a replay of such conflicts in the past in which the state has act to stop the religious encroachment in state affairs. Europe has gone through church and state tussle for ages. Those wars of medieval ages were on the one hand between church and state, and the orthodox Roman Catholic Church and the rival sects on the other. The Roman Church that dominated Europe between 5th and 15th century remained plagued with constant religious strife. The story of war for ascendency between church and state and also between Roman Church and its ideological rivals who were against its corruption and moral decadence is awash with horrific executions, persecutions and bloodletting. The religious tribunals called inquisitions set up by the Catholic Church in 13th century marked the beginning of an era of religious persecution by way of torture, slow death by burning and large scale massacre of the religious opponents. A break away religious movement called Albigenses started in France in 12th century was suppressed by sword on the orders of the Pope and 2 members of this group were massacred in a fierce battle. Taliban are misguided faithful of an Islamic creed which calls for social justice, equality and establishment of strict ritualistic orthodox Islam. They want to revive the age of the third caliph of Hazart Umar [RA]. But they try to enforce their religious regime by use of ruthless force and ghastly tactics. By
[wanita-muslimah] Re: DPR Siap Setujui Perang di Ambalat
Kalau begitu Malaysia harus kita Kristenkan dulu ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_j...@... wrote: Mas Isti : Assalamu'alaikum wr. wb. Sia-sia berperang sesama negara yang rakyatnya muslim. Percayalah --- ko_jano : Betul mas, sesama Islam dilarang untuk berperang. Salam -o0o- --- On Sun, 7/6/09, istiaji sutopo issut...@... wrote: From: istiaji sutopo issut...@... Subject: Re: [wanita-muslimah] DPR Siap Setujui Perang di Ambalat To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sunday, 7 June, 2009, 3:00 PM Assalamu'alaikum wr. wb. Sia-sia berperang sesama negara yang rakyatnya muslim. Percayalah. Seharusnya ambil jalan cepat - Pak SBY menelpon PM Malyasia ..silaturahmilah ..Tidak usah Nota2an - wong sesama muslim, ydak perlu terlalu formal, asalah bermaksud mencari Ridha Allah swt. bukan ? Jauhkan emosi dan kebanggaan diri. Bukankan setiap mukmin wajib berendah diri pada mukmin lainnya, bicarakan baik-baik... wong cuma melanggar2 batas saja koq ..apanya yang sakit sih .. Yah istilahnya ditegur baik-baik ..oleh Pak SBY ...kan cepat beres, para big boss turun tangan cepat-jadi tidak buang2 waktu, tenaga dan biaya ..Kan lebih baik untuk bangun sekolah / pesantren begitu .. Mungkin ada yang manas2an. banyak kasus2 Indonesia-Malaysia. .. Lha wong beda kemakmurannya sih .. Kasus Manohara saja sudah bisa bikin panas hati - Kenapa jauh2 cari pangeran seberang lautan sih. Di Indonesia kan banyak pangeran2 kaya raya ... Itu akibatnya kalau materi - habis manis sepah dibuang ... Kemungkinan ada salah faham dilapangan, biasa itu. Apalagi ada yang mengkompori ( provokator ) Nah awas ! itu lagi, jangan2 Provokatornya para Freemansor, mengadu domba orang2 Islam, kalau sudah pecah perang agar salah satu nanti dibantu Amerika / Sekutu, hancur luluh sekalian seperti Iraq-Afghanistan. Perhatikan peristiwa Pakistan-Afghanista n-Taliban ..mereka2 itu pasti mau diadu domba saja. Dicari2 alasan yang tepat .. --- On Fri, 5/6/09, sunny am...@tele2. se wrote: From: sunny am...@tele2. se Subject: [wanita-muslimah] DPR Siap Setujui Perang di Ambalat To: Undisclosed- Recipient@ yahoo.com Date: Friday, 5 June, 2009, 6:11 AM Refleksi: Bagus kalau terjadi perang, sebab banyak keuntungannya. Untuk keperluan peprangan harus beli perlengkapan perang dari luarnegeri dan pembelian adalah kesempatan besar untuk memperkaya diri. Harga pembelian dinaikan (mark-up) seperti yang biasa dilakukan atau kalau malu-malu kucing cukup dengan kick-back secara diam-diam pun boleh. Nomploklah berkat rejeki. Ayo segera peranglah, jangan cuma omongkosong bikin takut tikus. Ayo maju gemetar. http://www.amboneks pres.com/ index.php? act=news newsid=26513 Kamis, 04 Jun 2009, | 16 Perang Jalan Terakhir DPR Siap Setujui Perang di Ambalat Jakarta, AE.- DPR meminta pemerintah bersikap lebih tegas untuk menyelesaikan persoalan sengketa di Ambalat yang diwarnai provokasi-provokasi oleh kapal perang Malaysia dengan cara melanggar batas wilayah perairan Indonesia. Jika pemerintah tidak tegas dan Malaysia terus-menerus melakukan provokasi di Ambalat, lanjutnya maka tidak menutup kemungkinan DPR akan menyetujui konfrontasi terhadap kapal-kapal perang Malaysia yang memasuki perairan Indonesia, tegas Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/6). Menurut Muhaimin, DPR sudah sangat keras meminta ketegasan pemerintah dalam menyikapi persoalan Ambalat antara lain dengan mengajukan nota protes diplomatik dan juga meminta agar Dubes Indonesia untuk Malaysia bersikap proaktif. Malah DPR juga sudah meminta bantuan pertahanan khususnya untuk Angkatan Laut Indonesia kepada pemerintah Belanda guna menghadapi provokasi negara-negara lain. Saat ini, Indonesia membutuhkan dukungan Belanda terkait pertahanan dalam konflik Ambalat, kata Muhaimin ketika bertemu Ketua Eerste Kamer (Senate) Belanda, Yvone Ema Timmerman Buck. Dia mengungkapkan, bantuan yang diharapkan adalah kerjasama berupa peningkatan kualitas kapal-kapal perang yang menjadi pertahanan laut Indonesia. Namun, dalam hal ini DPR hanya membuka pintu kerja sama saja dengan Belanda karena pemerintah yang akan menentukan tindak lanjut keinginan kerja sama tersebut. DPR hanya membuka pintu agar dalam krisis Ambalat ini, Belanda bisa mempertimbangkan untuk membantu Indonesia dalam meningkatkan kualitas atau mutu kapal perang Indonesia, terang Muhaimin. Sementara itu, Ketua MPR Hidayat Nurwahid merasa kecewa dengan pemerintah yang hanya berwacana dalam menyikapi sengketa Ambalat. Menurutnya, jika memang serius mengurusi negeri ini, maka sudah semestinya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla segera menjadwalkan pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Dato' Sri Mohd Najib bin Haji Tun Abdul Razak guna membahas penyelesaian sengketa Ambalat. Ini permasalahan serius.
[wanita-muslimah] Re: Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada Malaysia
Pak ... prinsipnya itu kan gini : biar bajingan, kalau Islam dia saudara. Biar berhati emas, kalau non-Islam, itu musuh. Cara mandangnya itu gitu lho Pak ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@... wrote: o...gitu ya oom jano... lalu kok malah pada tumbak cucu'an pada ngajak perang ke Palestina itu gimana? secara di sana orangnya semua pada pingin perang, kok malah dibela dengan mengorbankan diri sendiri... sekarang begitu urusan kepentingan nasional, yang berkaitan langsung dengan kepentingan sendiri, malah jadi pada cinta damai ;-) Pake alasana malaysia itu saudara segala... Salahuddin Al-Ayubi itu sebelum menuju Yerussalem, dalam rangka mempersatukan dunia Arab juga sudah menumpahkan darah orang muslim lumayan banyak. mbok mikirnya pada yang komprehensif lah, agar bisa menjadi teladan... kalo cuman sepotong-sepotong sih cuman buat bingung... - Original Message - From: jano ko To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Saturday, June 06, 2009 6:32 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada Malaysia saya kira NKRI sekarang malah jadi relevan ya oom Ambon... ko_jano : Awas, dilarang berperang, karena berperang menyebabkan manusia pada mati . -o0o- --- On Sat, 6/6/09, Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@... wrote: From: Ary Setijadi Prihatmanto ary.setij...@... Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada Malaysia To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Saturday, 6 June, 2009, 6:31 AM saya kira NKRI sekarang malah jadi relevan ya oom Ambon... kebayang kementhusnya malaysia, kalo yang dihadapi cuman Negara Kalimantan Timur ;-) - Original Message - From: Dwi Soegardi To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Saturday, June 06, 2009 1:55 AM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada Malaysia Saya akan kirim surat 36 kali atau 1000 kali selama kawan saya itu tidak menyatroni rumah saya bawa golok, sementara saya cuma punya pisau dapur, atau sebaliknya. Sudah saya bilang lebih murah, lebih mudah. Apalagi ini skalanya antar 2 negara. Perang dapetin apa seh? Dulu waktu Sipadan-Ligitan juga panas tuh. Nyatanya selain sudah diambil duluan, ternyata dokumennya sana lebih lengkap. Sekali lagi, make love, not war! Lagian Anda sok peduli amat kalau Indonesia-Malaysia perang? Ada tender pengadaan Kalashnikov? On 6/5/09, sunny am...@tele2. se wrote: Kalau Anda mengirim surat kepada yang disebut teman sampai 36 kali dan surat Anda tidak pernah dibalas apakah itu propganda murahan ataukah memang Anda dianggap sebagai sahabat yang patut diberi balasan surat? Apa lagi dalam dalma dunia diplomatik kalau 36 tidak dihiraukan memberikan tanda tidak dianggap. - Original Message - From: Dwi Soegardi To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Friday, June 05, 2009 12:29 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada Malaysia Mbak Mei, ngga usah ikutan propaganda murahannya Ambon. Mau kirim nota 1, 2, 36 atau 1000, kalau bisa mencegah perang, kenapa tidak? Lebih murah, lebih mudah. Emang berapa biaya perang? Sudah dihitung dampaknya? Make love, not war :-) btw, soal Sipadan-Ligitan kan emang akhirnya kalah di Mahkamah Internasional, buktinya itu wilayah koloni Inggris dulunya. 2009/6/5 L.Meilany wpamu...@centrin. net.id: Setuju perang saja, sudah cukup bersabar. Siapa takut. Malaysia dari dulu suka bikin setori. Kalo nggak gitu nanti kayak Sipadan Ligitan, diambil. Kayak reog Ponorogo, lagu Rasa Sayange, Batik yg diaku punya Malaysia. Kirim deh milisi, daripada di indonesia cuma suka demo2 yg menyusahkan. Lebih baik tenaga dan semangatnya digunakan untuk bela negara. Daripada juga cuma beraninya berlaku kejam pada PKL, PSK, gelandangan; ngapain gitu nggak berlaku kejam juga pada Malaysia? Kalo Prabowo mau menang sumbangin gitu duitnya untuk beli rudal, alutsita :-) Mumpung kampanye masih lama. Salam l.meilany - Original Message - From: herri.permana To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com Sent: Friday, June 05, 2009 1:30 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Deplu Kirim Nota Protes ke-36 pada Malaysia Malaysia juga udah ngitung , bilapun terjadi perang yang terjadi adalah perang terbatas dengan menggunakan matra laut dan udara.Dan perang laut-udara era sekarang cuma bakal terjadi dalam hitungan menit/detik karena
[wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng
Apa benar semua anggota DPR korupsi? Kalau seandainya ada anggota DPR yang tidak korupsi atau rajin ikut sidang apakah harus dirahasiakan dari umum? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote: Apa benar anggota DPR tidak korupsi? Kalau seandainya mereka korupsi atau tidur diwaktu sidang apakah harus dirahasiakan dari umum? - Original Message - From: miftahalzaman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 16, 2009 10:36 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng DPR itu bak seburuk-buruk institusi. Orang-orangnya bak seburuk-buruk manusia. Coba deh cari kebaikan DPR dan anggota-anggotanya di media kita. Bakalan susah nyarinya. Yang ada juelek semua. Buruk semua. DPR tercoreng lagi? Bukannya DPR itu memang dicoreng-coreng terus apapun yang mereka lakukan ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny ambon@ wrote: Refleksi : Sekali tercoreng akan tetap tercoreng! Sekali menipu rakyat akan selalu menipu rakyat, begitulah hukum alamnya. http://www.sinarharapan.co.id/cetak/detail-cetak/article/dpr-kembali-tercoreng/ DPR Kembali Tercoreng Tak ada yang protes ketika Transparency International Indonesia menempatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai instansi terkorup di Indonesia pada 3 Juni lalu. Rakyat tidak memprotes. Para anggota dewan juga nyaris tak ada yang membantah. Padahal, seharusnya tidak begitu sebab DPR berisi wakil rakyat yang terhormat. Menempatkan DPR sebagai instansi terkorup sangatlah menghina. Ini sebuah lembaga yang mulia dengan peran penting yakni mengawasi pemerintah, memiliki fungsi legislasi dan anggaran. Posisi yang terhormat, sejajar dengan eksekutif dan yudikatif serta pemilikan ketiga fungsi ternyata dimanfaatkan dengan tujuan yang tidak terhormat. Sejumlah oknum anggota Dewan menjadikan keistimewaan itu sebagai sarana untuk memperoleh dana sampingan. Praktik ini sudah dijalankan selama bertahun-tahun, sekalipun terjadi pergantian anggota Dewan. Praktik tidak sehat itu sudah diketahui secara umum karena dilakukan secara terang-terangan dan tak selektif. Kritik demi kritik dilontarkan. Transparency International Indonesia misalnya, sudah tiga kali memberi predikat terkorup kepada DPR. Pertama, tahun 2004 ketika dinyatakan terkorup bersama partai politik. Kedua, kembali dinyatakan terkorup bersama kepolisian dan lembaga peradilan pada 2006. Predikat ketiga, didapat DPR tanggal 3 Juni lalu. Pendulum mulai berubah ketika dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi yang mempunyai gabungan dua fungsi, yakni fungsi yang dimiliki kejaksaan dan kepolisian. Komisi juga memperoleh dana yang besar, hingga bisa membeli alat penyadap pembicaraan melalui telepon dan lainnya. KPK, kemarin, mengumumkan lagi anggota Dewan dan bukan Dewan yang diduga menerima suap dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Mereka adalah Hamka Yandhu, anggota DPR yang juga sudah dipenjara karena kasus lain. Endin AJ Soefihara, Dudhie Makmun Murod serta petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Udju Djuhaeri. Keempatnya kelak akan disidik. Banyak pihak percaya, bakal lebih banyak anggota DPR dan bukan anggota Dewan yang terjerat kasus ini. Nama-nama calon tersangka itu pun sudah beredar luas hingga tampaknya tinggal menunggu waktu saja. Pengungkapan tindak korupsi anggota Dewan oleh KPK di atas memperkokoh julukan bahwa DPR merupakan lembaga terkorup di Indonesia. Di samping memperkuat sangkaan negatif masyarakat selama ini terhadap badan legislatif tersebut. Kita berharap para anggota DPR 2009-2014 segera mengukuhkan tekad mau memulihkan citra Dewan yang sudah terpuruk ini. Banyak cara yang bisa dilakukan, baik secara normatif maupun menerapkannya dalam tindakan nyata. Tampaknya sangat elok jika pada sidang pelantikan, sumpah anggota DPR ditambah dengan kemauan untuk mempertahankan martabat dan kehormatan anggota serta lembaganya. Kita berharap cara ini dapat menimbulkan rasa malu. Para pihak terkait juga harus mencari mekanisme baru dalam pembuatan anggaran, perundang-undangan atau uji kelayakan. Khalayak sudah paham bahwa kegiatan inilah yang menjadi muara korupsi karena oknum anggota Dewan, birokrat, pengusaha atau siapapun mempunyai kepentingan yang sama bertemu. Sebetulnya, jika mau sedikit berhemat, gaji anggota DPR sudah lebih dari cukup untuk membiayai keperluan pribadi, keluarga maupun organisasi. Masalahnya, kebanyakan anggota Dewan telah mengeluarkan dana tidak sedikit ketika mengikuti kampanye pemilu legislatif. Dana inilah yang harus didapat kembali. Kembali ke : Cetak [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been
[wanita-muslimah] Re: DPR Siap Setujui Perang di Ambalat
hehehe.. imo ini usul yang brilyan.. :-) salam, -ariel- --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, miftahalzaman miftahalza...@... wrote: Kalau begitu Malaysia harus kita Kristenkan dulu ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_jano@ wrote: Mas Isti : Assalamu'alaikum wr. wb. Sia-sia berperang sesama negara yang rakyatnya muslim. Percayalah --- ko_jano : Betul mas, sesama Islam dilarang untuk berperang. Salam -o0o-
Re: [wanita-muslimah] Re: DPR Siap Setujui Perang di Ambalat
lho, kan memang begitu seperti kata bung karno, malaysia ini adalah negara boneka bikinan inggris yang mana adalah kafirin munafikin jadi semua yang ada di situ, pemimpinnya, rakyatnya, perdana menterinya, rajanya adalah boneka-boneka bikinan orang2 kafir maka dari itu kita harus memerangi malaysia dan membebaskan mereka dari pengaruh kaum kafirin salam, -- wikan 2009/6/16 miftahalzaman miftahalza...@yahoo.com: Kalau begitu Malaysia harus kita Kristenkan dulu ...
[wanita-muslimah] Depag dan DPR Tetapkan Kenaikkan BPIH 2009 Rp 4 Juta
http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28 [ Selasa, 16 Juni 2009 ] Depag dan DPR Tetapkan Kenaikkan BPIH 2009 Rp 4 Juta JAKARTA - Rapat kerja pembahasan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 2009 tuntas sudah. Tadi malam, Departemen Agama (Depag) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menetapkan angka riil BPIH 2009. BPIH sebelas embarkasi di Indonesia rata-rata mengalami kenaikan USD 38 dan penurunan Rp 401 ribu. Rata-rata BPIH tahun ini adalah USD 3.426 plus Rp 100 ribu, sedangkan tahun lalu USD 3.388 plus Rp 501 ribu. ''Namun, karena kurs rupiah yang digunakan berbeda dengan tahun lalu, maka rata-rata BPIH cenderung naik,'' ujar Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni ketika memberikan keterangan di depan anggota Komisi VIII DPR tadi malam. Jika tahun lalu pemerintah menetapkan kurs Rp 9.500, tahun ini BPIH menggunakan kurs Rp 10.500. Artinya, walaupun dalam dolar BPIH tidak naik secara signifikan, ketika di-kurs-kan dalam rupiah, tampak kenaikan yang jumlahnya bervariasi antara Rp 3 juta hingga Rp 4 juta tiap embarkasi. ''Rasionalitas kenaikan itu akibat ketetapan kurs. Itu berarti, jika nanti ada kemungkinan kurs dolar turun, bisa saja biaya haji tetap sama dengan tahun lalu,'' tambah Maftuh. Awal Juni lalu, pemerintah dan DPR merencanakan kenaikan BPIH USD 84 dolar atau sekitar Rp 865 ribu per jamaah dan penurunan Rp 410 ribu untuk komponen biaya dalam negeri. Karena menuai kritik, maka pada rapat tertutup antara Depag dan DPR di Jakarta Rabu malam lalu (10/6), kenaikan BPIH itu dibatalkan. Jadi, BPIH tetap disesuaikan dengan komponen penerbangan di tiap embarkasi. Kenaikan paling tinggi ada di embarkasi Batam, yang mencapai USD 117. Sedangkan di Aceh justru turun USD 15 dolar. ''Kini semua tinggal menunggu diajukan kepada presiden untuk disahkan,'' ujar Ketua Komisi VIII DPR Hazrul Azwar. Untuk mendapatkan komposisi BPIH saat ini, terang Maftuh, pihaknya telah melakukan rasionalisasi pada sejumlah hal. Termasuk mengurangi komponen biaya makan di Madinah, yang kemudian dibebankan kepada dana optimalisasi atau direct cost. Transportasi dari Jeddah ke bandara dan angkutan barang atau naik turunnya barang dari hotel sampai ke bandara juga bebas bea. ''Komponen lain yang dipangkas adalah biaya makanan untuk jamaah yang sakit,'' terangnya. Terkait dengan polemik seputar ketetapan pemerintah Arab Saudi yang mewajibkan paspor internasional alias paspor hijau untuk haji, Depag masih meminta waktu kepada DPR. Maftuh berjanji memberikan hasil pasti selambat-lambatnya akhir Juni atau dua pekan mendatang. (zul) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Sepak terjang dan sebuah strategi
http://www.harianterbit.com/artikel/rubrik/artikel.php?aid=69694 Sepak terjang dan sebuah strategi Tanggal : 15 Jun 2009 Sumber : Harian Terbit Oleh Harmoko ADA apa Golkar dengan Harmoko? Pertanyaan inilah yang menggelitik dan tak terhindarkan ketika kita melihat sepintas buku ''Quo Vadis Golkar - Mencari Presiden Pilihan Rakyat'' yang ditulis Nirwanto Ki S Hendrowinoto, seorang wartawan senior, bersama kawan-kawannya. Buku yang tidak terlalu tebal ini, sepertinya sengaja dilempar ke pasar oleh penerbitnya, Kintamani Publishing, ketika perhatian hampir seluruh rakyat Indonesia saat ini tertuju kepada sosok 3 calon presiden beserta pasangan masing-masing yang sedang sibuk berkampanye. Ada apa dengan Harmoko dan Golkar, dan ada apa dengan Harmoko dan tiga calon presiden yang sedang bertarung saat ini? Itulah pertanyaannya. Di negeri ini, siapa pun tahu Harmoko. Seorang wartawan yang bahkan dapat disebut sebagai sosok jurnalis yang sangat fenomenal. Dalam usia begitu muda sudah memimpin PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Jaya, lalu menjadi Ketua Pelaksana PWI Pusat dan tak lama kemudian menjadi menteri. Fenomenal, karena ia berhasil merintis karir dari bawah sekali, dari seorang wartawan yang membangun grup penerbitan Pos Kota, memimpin organisasi wartawan, lalu menjadi menteri selama tiga periode berturut-turut. Tak hanya itu, ia pun berhasil naik ke tampuk pimpinan tertinggi sebuah partai politik terbesar di negeri ini, Golkar, yang bahkan berkat keuletannya juga menjadi kekuatan single mayority di panggung politik nasional saat itu. Lalu menjadiKetua DPR/MPR. Di zaman Orba, peran dan peranan Harmoko harus diakui, ikut mewarnai kehidupan perjalanan bangsa. Ia juga berhasil membangun citra dirinya sebagai seorang tokoh Golkar yang sukses. Ketokohan Harmoko justru menjadi sangat teruji ketika ia dipercaya sebagai Ketua Umum Golkar untuk masa bhakti 1993-1998. Sebagai Ketua Umum Golkar, narasi sepak terjangnya pun sungguh menarik perhatian publik, terutama ia dikenal sebagai tokoh yang sering bicara soal nasib wong cilik. Gambaran ketokohannya secara umum inilah yang bisa disimak dari pada buku ''Quo Vadis Golkar - Mencari Presiden Pilihan Rakyat''. Buku ini, seperti diungkapkan Nirwanto sendiri, untuk melihat sejatinya kisah perjalanan Orba dan kaitannya dengan sepak terjang Bung Harmoko, dari seorang wartawan, menjadi menteri dan kiprahnya di panggung politik nasional. Keberhasilan Harmoko itu pulalah yang menarik dan menggelitik Ir. H. Budi Utoyo selaku penerbit Kintamani Publishing, yang tertarik menerbitkan buku ini di tengah-tengah gonjang-ganjing euforia politik pada Pilpres tahun 2009. ''Sosok Harmoko punya nilai plus dalam kehidupan berbangsa. Golkar pada waktu itu menempatkan diri sebagai single majority dalam memenangkan Pemilu 1997. Suatu hasil yang sangat fenomenal. Itu semua karena hasil kerja keras Bung Harmoko dalam memimpin Golkar dan timnya,'' ungkap Budi Utoyo. Keberasilan itu tidak terlepas dengan gaya kepemimpinannya yang selalu membela kepentingan wong cilik. Dari situlah akar pohon beringin sebagai simbolisasi kekuatan gotong royong Golkar semakin kuat dan sosok Harmoko menjadi ujung tombak yang dinamis. Harmoko sendiri sudah aktif di Golkar sejak awal, sejak organisasi ini masih berupa embrio dengan nama Sekretariat Bersama (Sekber) Golkar pada tahun 1964. Pada waktu itu, ia aktif melalui organisasi massa bernsama Sentral Organisasi Kekaryaan Swadiri Indonesia (SOKSI), satu dari tiga unsur Trikarya Golkar. Prolog pada buku ini menyiratkan siapa sejatinya Bung Harmoko, ''Sikap kritis dan korektif yang dikembangkan pada tubuh Golkar bukan sekadar basa-basi politik. Harmoko dengan gayanya yang ceplas-ceplos, tegas dan terang-terangan, berani mengatakan kebenaran di atas kebenaran,'' ungkap Nirwanto. Sepak terjang dan strategi Harmoko sejak jadi wartawan yang membangun Pos Kota, memimpin PWI sampai menduduki kursi Menteri Penerangan selama tiga periode, sebagaimana dilukiskan pada buku ini, bukanlah sebuah pemberian atau kado yang diberikan Presiden Soeharto kepadanya. Tapi adalah sebuah prestasi besar di dalam hidup Harmoko yang diukirnya melalui sepak terjang dan strategi tersendiri. Itu sebabnya, meski kini Harmoko tak lagi duduk di jajaran rumah tangga Golkar, di panggung politik nasional namanya sulit untuk dinafikan. (rel/tbt/lia) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng
Nilai setitik rusak susu sebelangga, demikian kata pepatah Melayu kuno. Pepatah ini tentu aktual bagi mereka yang duduk sebagai wakil rakyat dalam badan yang namanya Dewan Perwakilan Rakyat, tentunya kalau badan tersebut bukan Dewn Penipu Rakyat. Tiap DPR mempunyai tanggung jawab kolektif terhadap tugas dan kewajiban yang dipercayakan oleh rakyat. Nama seperti Akbar Tanjung, tentu tidak asing bagi Anda. Masih ingatkah Anda bahwa beliau sebagai ketua DPR terlibat kasus korupsi Bulog? Bukankah beliau dijatuhi hukuman penjara 1 tahun. Tapi buru-buru sebelum masuk hotel pordeo, beliau pergi melakukan ibada suci, setelah kembali dari ibadah tsb, seperti hukumannya telah dihapuskan, tetap saja pimpin DPR. Singkatnya DPR dipimpin oleh seorang residevis, apakah itu pantas. - Original Message - From: miftahalzaman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 16, 2009 11:22 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng Apa benar semua anggota DPR korupsi? Kalau seandainya ada anggota DPR yang tidak korupsi atau rajin ikut sidang apakah harus dirahasiakan dari umum? --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote: Apa benar anggota DPR tidak korupsi? Kalau seandainya mereka korupsi atau tidur diwaktu sidang apakah harus dirahasiakan dari umum? - Original Message - From: miftahalzaman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 16, 2009 10:36 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: DPR Kembali Tercoreng DPR itu bak seburuk-buruk institusi. Orang-orangnya bak seburuk-buruk manusia. Coba deh cari kebaikan DPR dan anggota-anggotanya di media kita. Bakalan susah nyarinya. Yang ada juelek semua. Buruk semua. DPR tercoreng lagi? Bukannya DPR itu memang dicoreng-coreng terus apapun yang mereka lakukan ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny ambon@ wrote: Refleksi : Sekali tercoreng akan tetap tercoreng! Sekali menipu rakyat akan selalu menipu rakyat, begitulah hukum alamnya. http://www.sinarharapan.co.id/cetak/detail-cetak/article/dpr-kembali-tercoreng/ DPR Kembali Tercoreng Tak ada yang protes ketika Transparency International Indonesia menempatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai instansi terkorup di Indonesia pada 3 Juni lalu. Rakyat tidak memprotes. Para anggota dewan juga nyaris tak ada yang membantah. Padahal, seharusnya tidak begitu sebab DPR berisi wakil rakyat yang terhormat. Menempatkan DPR sebagai instansi terkorup sangatlah menghina. Ini sebuah lembaga yang mulia dengan peran penting yakni mengawasi pemerintah, memiliki fungsi legislasi dan anggaran. Posisi yang terhormat, sejajar dengan eksekutif dan yudikatif serta pemilikan ketiga fungsi ternyata dimanfaatkan dengan tujuan yang tidak terhormat. Sejumlah oknum anggota Dewan menjadikan keistimewaan itu sebagai sarana untuk memperoleh dana sampingan. Praktik ini sudah dijalankan selama bertahun-tahun, sekalipun terjadi pergantian anggota Dewan. Praktik tidak sehat itu sudah diketahui secara umum karena dilakukan secara terang-terangan dan tak selektif. Kritik demi kritik dilontarkan. Transparency International Indonesia misalnya, sudah tiga kali memberi predikat terkorup kepada DPR. Pertama, tahun 2004 ketika dinyatakan terkorup bersama partai politik. Kedua, kembali dinyatakan terkorup bersama kepolisian dan lembaga peradilan pada 2006. Predikat ketiga, didapat DPR tanggal 3 Juni lalu. Pendulum mulai berubah ketika dibentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Komisi yang mempunyai gabungan dua fungsi, yakni fungsi yang dimiliki kejaksaan dan kepolisian. Komisi juga memperoleh dana yang besar, hingga bisa membeli alat penyadap pembicaraan melalui telepon dan lainnya. KPK, kemarin, mengumumkan lagi anggota Dewan dan bukan Dewan yang diduga menerima suap dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) pemilihan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Mereka adalah Hamka Yandhu, anggota DPR yang juga sudah dipenjara karena kasus lain. Endin AJ Soefihara, Dudhie Makmun Murod serta petugas Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Udju Djuhaeri. Keempatnya kelak akan disidik. Banyak pihak percaya, bakal lebih banyak anggota DPR dan bukan anggota Dewan yang terjerat kasus ini. Nama-nama calon tersangka itu pun sudah beredar luas hingga tampaknya tinggal menunggu waktu saja. Pengungkapan tindak korupsi anggota Dewan oleh KPK di atas memperkokoh julukan bahwa DPR merupakan lembaga terkorup di Indonesia. Di samping memperkuat sangkaan negatif masyarakat selama ini terhadap badan legislatif tersebut. Kita berharap para anggota DPR 2009-2014 segera mengukuhkan tekad mau memulihkan citra Dewan yang sudah terpuruk ini. Banyak cara yang bisa dilakukan, baik secara normatif maupun menerapkannya dalam tindakan nyata. Tampaknya sangat elok
Re: [wanita-muslimah] Re: DPR Siap Setujui Perang di Ambalat
Sebelum diajukan pertanyaan tentu Anda sudah tahu jawabannya. - Original Message - From: miftahalzaman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 16, 2009 11:14 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: DPR Siap Setujui Perang di Ambalat Kalau begitu Malaysia harus kita Kristenkan dulu ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko ko_j...@... wrote: Mas Isti : Assalamu'alaikum wr. wb. Sia-sia berperang sesama negara yang rakyatnya muslim. Percayalah --- ko_jano : Betul mas, sesama Islam dilarang untuk berperang. Salam -o0o- --- On Sun, 7/6/09, istiaji sutopo issut...@... wrote: From: istiaji sutopo issut...@... Subject: Re: [wanita-muslimah] DPR Siap Setujui Perang di Ambalat To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Date: Sunday, 7 June, 2009, 3:00 PM Assalamu'alaikum wr. wb. Sia-sia berperang sesama negara yang rakyatnya muslim. Percayalah. Seharusnya ambil jalan cepat - Pak SBY menelpon PM Malyasia ..silaturahmilah ..Tidak usah Nota2an - wong sesama muslim, ydak perlu terlalu formal, asalah bermaksud mencari Ridha Allah swt. bukan ? Jauhkan emosi dan kebanggaan diri. Bukankan setiap mukmin wajib berendah diri pada mukmin lainnya, bicarakan baik-baik... wong cuma melanggar2 batas saja koq ..apanya yang sakit sih .. Yah istilahnya ditegur baik-baik ..oleh Pak SBY ...kan cepat beres, para big boss turun tangan cepat-jadi tidak buang2 waktu, tenaga dan biaya ..Kan lebih baik untuk bangun sekolah / pesantren begitu .. Mungkin ada yang manas2an. banyak kasus2 Indonesia-Malaysia. .. Lha wong beda kemakmurannya sih .. Kasus Manohara saja sudah bisa bikin panas hati - Kenapa jauh2 cari pangeran seberang lautan sih. Di Indonesia kan banyak pangeran2 kaya raya ... Itu akibatnya kalau materi - habis manis sepah dibuang ... Kemungkinan ada salah faham dilapangan, biasa itu. Apalagi ada yang mengkompori ( provokator ) Nah awas ! itu lagi, jangan2 Provokatornya para Freemansor, mengadu domba orang2 Islam, kalau sudah pecah perang agar salah satu nanti dibantu Amerika / Sekutu, hancur luluh sekalian seperti Iraq-Afghanistan. Perhatikan peristiwa Pakistan-Afghanista n-Taliban ..mereka2 itu pasti mau diadu domba saja. Dicari2 alasan yang tepat .. --- On Fri, 5/6/09, sunny am...@tele2. se wrote: From: sunny am...@tele2. se Subject: [wanita-muslimah] DPR Siap Setujui Perang di Ambalat To: Undisclosed- Recipient@ yahoo.com Date: Friday, 5 June, 2009, 6:11 AM Refleksi: Bagus kalau terjadi perang, sebab banyak keuntungannya. Untuk keperluan peprangan harus beli perlengkapan perang dari luarnegeri dan pembelian adalah kesempatan besar untuk memperkaya diri. Harga pembelian dinaikan (mark-up) seperti yang biasa dilakukan atau kalau malu-malu kucing cukup dengan kick-back secara diam-diam pun boleh. Nomploklah berkat rejeki. Ayo segera peranglah, jangan cuma omongkosong bikin takut tikus. Ayo maju gemetar. http://www.amboneks pres.com/ index.php? act=news newsid=26513 Kamis, 04 Jun 2009, | 16 Perang Jalan Terakhir DPR Siap Setujui Perang di Ambalat Jakarta, AE.- DPR meminta pemerintah bersikap lebih tegas untuk menyelesaikan persoalan sengketa di Ambalat yang diwarnai provokasi-provokasi oleh kapal perang Malaysia dengan cara melanggar batas wilayah perairan Indonesia. Jika pemerintah tidak tegas dan Malaysia terus-menerus melakukan provokasi di Ambalat, lanjutnya maka tidak menutup kemungkinan DPR akan menyetujui konfrontasi terhadap kapal-kapal perang Malaysia yang memasuki perairan Indonesia, tegas Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/6). Menurut Muhaimin, DPR sudah sangat keras meminta ketegasan pemerintah dalam menyikapi persoalan Ambalat antara lain dengan mengajukan nota protes diplomatik dan juga meminta agar Dubes Indonesia untuk Malaysia bersikap proaktif. Malah DPR juga sudah meminta bantuan pertahanan khususnya untuk Angkatan Laut Indonesia kepada pemerintah Belanda guna menghadapi provokasi negara-negara lain. Saat ini, Indonesia membutuhkan dukungan Belanda terkait pertahanan dalam konflik Ambalat, kata Muhaimin ketika bertemu Ketua Eerste Kamer (Senate) Belanda, Yvone Ema Timmerman Buck. Dia mengungkapkan, bantuan yang diharapkan adalah kerjasama berupa peningkatan kualitas kapal-kapal perang yang menjadi pertahanan laut Indonesia. Namun, dalam hal ini DPR hanya membuka pintu kerja sama saja dengan Belanda karena pemerintah yang akan menentukan tindak lanjut keinginan kerja sama tersebut. DPR hanya membuka pintu agar dalam krisis Ambalat ini, Belanda bisa mempertimbangkan untuk membantu Indonesia dalam meningkatkan kualitas atau mutu kapal perang
Re: [wanita-muslimah] Re: Colossal Human Tragedy
Kalau cuma pakai alasan konspirasi Yahudi, tidak ada banyak faedahnya untuk mencerahkan masalah karena selalu itu-itu saja argumennya. Di dumia jumlah orang Yahudi paling banyak 10 juta orang. Jumlah penduduk bumi yang beragama Islam lebih dari 1 milyar. Siapa yang mau dibodohkan untuk terjebak dalam konsiprasi mereka? Mengapa mau terjebak? - Original Message - From: miftahalzaman To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 16, 2009 11:12 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Colossal Human Tragedy Karena yang bikin geger kan sesama Islam, mana lebih syar'i lagi. Jadi ya udah biarin aja ... Kalau pengen nyalahin juga ya timpain aja ke Amerika, konspirasi Yahudi .. dsb ... gampang kan. Jawaban standardnya kan sudah ada ... --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, sunny am...@... wrote: Refleksi : Koq hanya Palestina yang dibantu dan disuarakan, tetapi sekarang The Islamic Republic of Pakistan dilanda prblem besar dengan ratusan ribu pengungsi tidak mendapat perhatian di Indonesia untuk dibantu? Ataukah bantuan Indonesia itu selektif? Mungkinkah koncvo-konco Mr Taliban sangat berpengaruh dan mempunyai kedudukan di NKRI? http://www.pakistantimes.net/pt/detail.php?newsId=1310 Colossal Human Tragedy By Saeed Qureshi The present generation of humans is witness to a colossal human tragedy unfolding itself in Pakistan's scenic valleys, drenched in natural beauty. The Valleys of Swat, Buner and Dir are almost depopulated as if demons have devoured the humans there. There is stillness in the environment. The energizing and revitalizing air that allured the fatigued souls from the plains to come and be close to the virgin nature has turned nauseating with the stench of human blood and gunpowder. The appalling sound of gun and mortar fire has suppressed the chirping of the birds and their sweet songs and these too have flown to the safer environ. There are very few people left to unburden the fruit laden trees. The crops are ready to be harvested but there are not enough people to do so. The humming of the streams with crystal waters looks like chanting of funeral prayers and mourning incantations. The harrowing displacement of 3 million mountain dwellers of these placid vales and dales from their hearths and homes for the first time would become part of the painful human history for all time to come. The displacement is stunning as it took place within merely two weeks of a huge population where the normal means of transportation were unavailable. These people could have never imagined that they would face an unprecedented upheaval of this scale and they would be uprooted to live in the most trying conditions in the plains. The infants and the adolescents would always carry it as a calamity embedded in their psyche and sensitive minds to be told again and again by them. This massive migration of settled segment of humanity would also form part of the future folklores of sufferings as to how their bygone generations underwent. The tormenting pangs of displacement would keep revisiting and reflecting upon the minds of the people even long after the settlement. The natural calamity such as the earthquake is different because that is taken as the will of God. But a holocaust engineered and inflicted by humans against their fellow humans by design or under the duress of the circumstances remains unforgettable. This earth shaking migration would haunt many as long as they live. The children would keep asking questions how it happened and why they had to suffer so enormously. The vendetta of the ferocious Taliban now in a state of retreat is resurfacing as a spillover in other cities of Pakistan. During the past week alone, a spate of suicide bombing has rattled and rocked among others, the cities of Peshawar, Lahore and Dera Ismail Khan and of-late Dir.The human blood has never been so cheap. In fact the war between Taliban and the State of Pakistan is a replay of such conflicts in the past in which the state has act to stop the religious encroachment in state affairs. Europe has gone through church and state tussle for ages. Those wars of medieval ages were on the one hand between church and state, and the orthodox Roman Catholic Church and the rival sects on the other. The Roman Church that dominated Europe between 5th and 15th century remained plagued with constant religious strife. The story of war for ascendency between church and state and also between Roman Church and its ideological rivals who were against its corruption and moral decadence is awash with horrific executions, persecutions and bloodletting. The religious tribunals called inquisitions set up by the Catholic Church in 13th century marked the beginning of an era of religious persecution by way of torture, slow death by burning and large scale massacre of the religious
[wanita-muslimah] Fw: : A leader should know how to manage failure ( MUST READ INSPIRATIONAL STORY )
A leader should know how to manage failure (Former President of India APJ Abdul Kalam at Wharton India Economic forum , Philadelphia , March 22,2008 ) Question: Could you give an example, from your own experience, of how leaders should manage failure? Kalam: Let me tell you about my experience. In 1973 I became the project director of India 's satellite launch vehicle program, commonly called the SLV-3. Our goal was to put India 's 'Rohini' satellite into orbit by 1980. I was given funds and human resources -- but was told clearly that by 1980 we had to launch the satellite into space. Thousands of people worked together in scientific and technical teams towards that goal. By 1979 -- I think the month was August -- we thought we were ready. As the project director, I went to the control center for the launch. At four minutes before the satellite launch, the computer began to go through the checklist of items that needed to be checked. One minute later, the computer program put the launch on hold; the display showed that some control components were not in order. My experts -- I had four or five of them with me -- told me not to worry; they had done their calculations and there was enough reserve fuel. So I bypassed the computer, switched to manual mode, and launched the rocket. In the first stage, everything worked fine. In the second stage, a problem developed. Instead of the satellite going into orbit the whole rocket system plunged into the Bay of Bengal . It was a big failure. That day, the chairman of the Indian Space Research Organization, Prof. Satish D hawan, had called a press conference. The launch was at 7:00 am , and the press conference -- where journalists from around the world were present -- was at 7:45 am at ISRO's satellite launch range in Sriharikota [in Andhra Pradesh in southern India ]. Prof. Dhawan, the leader of the organization, conducted the press conference himself. He took responsibility for the failure -- he said that the team had worked very hard, but that it needed more technological support. He assured the media that in another year the team would definitely succeed.. Now, I was the project director, and it was my failure, but instead, he took responsibility for the failure as chairman of the organization. The next year, in July 1980, we tried again to launch the satellite -- and this time we succeeded. The whole nation was jubilant. Again, there was a press conference. Prof. Dhawan called me aside and told me, 'You conduct the press conference today.' I learned a very important lesson that day. When failure occurred, the leader of the organization owned that failure. When success came, he gave it to his team. The best management lesson I have learned did not come to me from reading a book; it came from that experience. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] NII Cabang Garut Tolak Pemilu Presiden dan Siap Perang
Refleksi : Kalau sudah siap perang, silahkan segera maju sebagai barisan depan dan lakukan tugas berperang. Maju gemetar mundur tak gentar! http://www.tempointeraktif.com/hg/Pemilu2009_serba_serbi/2009/06/16/brk,20090616-182112,id.html NII Cabang Garut Tolak Pemilu Presiden dan Siap Perang Selasa, 16 Juni 2009 | 07:11 WIB TEMPO Interaktif, Garut: Kelompok Negara Islam Indonesia (NII) wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat, menolak pelaksanaan pemilihan presiden pada 8 Juli ini. Surat penolakan dengan tulisan tangan diberikan kepada pemerintah setempat pada 26 Mei 2009 pukul 09.25 WIB. Mereka tidak mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia, kata Kepala Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Heryanto saat dihubungi Tempo melalui telpon selulernya. Menurut Heryanto, kelompok ini mengganggap negaranya berdiri lebih awal dari negara Indonesia. Indonesia dikatakan berdiri pada 17 Agustus 1945, sedangkan NII berdiri pada 7 Agustus 1945. Sehingga Indonesia dinilai menumpang di negaranya. Sejauh ini belum ada tindakan tegas dari pemerintah. Di desa Purbayani, terdapat 27 orang pengikut NII. Aksi ini bukanlah kali pertama mereka lakukan. Setiap kali pelaksanaan pemilihan, baik pemilihan kepala desa, bupati dan gubernur, NII Garut selalu mengeluarkan statemen menolak. Kegiatan mereka di wilayah Garut telah berumur sekitar 20 tahun. Meski menyimpang, kata Haryanto, kegiatan mereka tidak meresahkan penduduk desa. Aktivitas kenegaraan seperti pengibaran bendera atau yel yel anti-RI hampir tidak muncul. Kehidupan sehari-hari mereka berbaur dengan masyarakat lainya. Mereka ikut kerja bakti atau kegiatan gotong royong. Kami tetap melaporkan kepada yang berwajib untuk selalu diawasi dan dibina, ujarnya. Juru bicara Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Garut Dadang Sudrajat mengaku tidak mengetahui kejadin tersebut. Menurutnya, tidak ada satu pun kolempok masyarakat menolak pelaksanaan pemilu presiden. Pada 2004 lalu memang ada kelompok NII yang menolak pilpres, kalau sekarang saya belum tahu, ujarnya singkat. Keberadaan NII di Kabupaten Garut mencuat pada 2007, dipimpin Imam Besar atau panglima tertinggi Sensen Komara. Aktivitas kelompok tersebut muncul kembali pada 17 Januari 2008, dengan engibarkan bendera merah putih bergambar bulan bintang berukuran 2x240 sentimeter di halaman rumah sang serssn. Maskas mereka di Kampung Babakan Cipari, Desa Sukarasa, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Berdasarkan informasi yang dihimpun jumlah pengikut NII di Garut sekitar 2.000 orang. Berikut petikan surat penolakan pemilu presiden yang ditandatangani ketua NII Garut Selatan Wowo Wahyudin, 33 tahun. Surat ini adalah merupakan pemberitahuan, mau atau tidak, suka atrau tidak suka, mengerti atau tidak. Negara ini adalah Negara Islam Indonesia. Kami/Saya tidak mau dilibatkan, dicantumkan dalam urusan pilpres. Kami/Saya telah diberitahukan oleh Imam Negara Islam Indonesia untuk siap berperang. Demikian surat ini saya nyatakan yang sebenarnya. [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fw: Menkes Bicara Kasus Prita
---Original Message--- From: Evi Douren Date: 6/16/2009 1:20:02 PM To: kartono mohamad; Farid Anfasa Moeloek; Nila Moeloek; Adi sasongko; Dwi RatnaSarashvati; firman lubis; charles surjadi; Sarmedi Purba; Nafsiah Mboi Subject: Menkes Bicara Kasus Prita Kamis, 04/06/2009 10:28 WIB Menkes Bicara Kasus Prita Anwar Khumaini - detikNews Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) angkat bicara soal Prita Mulyasari (32) yang saat ini menjadi terdakwa kasus pencemaran nama baik RS Omni International. Menurut Menkes, kasus ini sebenarnya tidak akan terjadi jika pihak rumah sakit memberikan hasil tes trombosit Prita. Etiknya, seorang pasien punya hak untuk bertanya dan mempunyai hak untuk dijawab oleh dokter. Pasien mempunyai hak untuk mengetahui hasil pemeriksaannya dan tindakan apa yang dilakukan oleh dokter, ujar Siti Fadillah Supari dalam perbincangan dengan detikcom via telepon, Kamis (4/6/2009). Berikut hasil wawancara lengkap detikcom dengan ahli jantung itu: Bagaimana soal permintaan Prita pada hasil lab trombosit 27.000 di RS Omni International? Selama ini UU-nya belum ada. Tapi ada etiknya, artinya bahwa seseorang pasien punya hak untuk bertanya dan mempunyai hak untuk dijawab oleh dokter. Pasien mempunyai hak untuk mengetahui hasil pemeriksaannya, dan tindakan apa yang dilakukan oleh dokter, itu etik. Tetapi belum ada UU yang mengatur. Saya sedang bikin UU yang cukup lengkap untuk melindungi hak-hak pasien dan dokter, maupun rumah sakit. Sekarang perkembangan RUU tersebut bagaimana? Sekarang sedang digodok di DPR. Mudah-mudahan akhir 2009, RUU Perumahsakitan bisa segera disahkan oleh DPR. Ini untuk menjaga hak pasien. Pasien punya hak. Tapi pada suatu saat jika pasien punya keluhan seharusnya ada jalurnya, dengan MKKI (Majelis Kehormatan Kedokteran Indonesia), apa ke polisilah. Pengaduan itu kan bukan ke detikcom. Tetapi ke jalur yang betul, kalau ada yang tidak terima. Tindakan RS Omni apa bisa dikatakan malpraktek? Apa malpraktek atau tidak, saya belum bisa jawab. Jadi harus didorong, DPR tolong dong itu lindungi hak pasien dan dokter dan RS yang tiba-tiba merasa disudutkan. RS adalah suatu lembaga atau usaha yang padat modal dan padat karya. Kalau misalkan sampai ulah dari satu orang bisa menyebabkan RS bangkrut atau tutup hanya karena satu tuduhan yang tidak terbukti, kan disayangkan. Rumah sakit kan menanggung beberapa ratus karyawan. Kalau dokter masih bisa praktek di tempat lain, suster juga bisa. Tapi ada berapa ratus karyawan lain dan ratusan anak-anaknya. Semua punya hak. Apa Depkes bisa memberikan sanksi kepada RS Omni terkait kasus Prita? Nggak bisa. Sama sekali tidak bisa. Negur sih bisa, tapi beri sanksi nggak bisa. Saya tak punya tangan langsung ke RS tersebut, kecuali hak-hak etika saja. Memang unik kasus ini. Ini pelajaran bagi kita semua. Kedua-duanya tidak pada jalurnya. Mestinya harusnya mengeluh langsung ke direkturnya. Ada tempat pengaduan resmi, apalagi ini RS internasional. Pasti sangat menjaga kliennya. Jadi harus ditaruh dalam proporsi yang betul, kekurangan layanan RS harus disampaikan pada jalur yang betul. Itu kan istilahnya preman dibales preman, dalam tanda kutip. Yang satu seolah-olah curhat, padahal akibatnya RS bisa bangkrut. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi masalah seperti ini. (anw/nrl) No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.339 / Virus Database: 270.12.71/2178 - Release Date: 06/15/09 17:54:00 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Mabes Polri Rencana Museumkan BB Bom Bali I
Refleksi : Menurut beberapa petinggi NKRI bahwa ledakan di Bali itu adalah ledakan micro-nuke, jadi pertanyaannya ialah bagaimana dengan radio aktif pada benda bukti, apakah tidak berbahaya bagi kesehatan bila dipertontonkan kepada umum? http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28 [ Selasa, 16 Juni 2009 ] Mabes Polri Rencana Museumkan BB Bom Bali I DENPASAR - Tragedi Bom Bali I 12 Oktober 2002 benar-benar membekas pada rakyat Bali. Kenangan buruk dan memilukan, sepertinya, sulit dihapus begitu saja dari benak rakyat Pulau Dewata itu. Mabes Polri berencana memuseumkan barang bukti (BB) Bom Bali I yang kini masih tersimpan rapi di Kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali. Rencana Mabes Polri itu tercetus dari sebuah sumber di Kejaksaan Tinggi Bali. Sumber tersebut menyebutkan sejumlah barang bukti yang masih tersimpan rapi. Antara lain, buku jihad Al Qaidah, proposal, compact disk (CD), timbangan, serpihan mobil, dan peranti elektronik. ''Barang bukti itu sudah dirapikan. Rencananya, (BB) langsung dibawa ke Jakarta untuk dimuseumkan,'' ujar sumber tersebut. Menurut dia, BB tersebut akan disimpan secara khusus di museum Mabes Polri sebagai penanda telah terjadi bencana kemanusiaan dalam sejarah Indonesia. Museum BB tindak pidana teroris itu rencananya diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 1 Juli 2009 mendatang, tepat pada perayaan hari ulang tahun (HUT) Bhayangkara. ''Memang benar demikian. Mabes Polri akan mengambil BB Bom Bali I untuk dimuseumkan. Tapi, saya tidak bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana itu karena semua laporan memang tidak dilaporkan Aspidum (IB Wiswantanu) kepada saya. Melainkan, langsung ke Pak Kajati (Boediman Rahardjo),'' ujar Wakajati Bali AF Dharmawan. Pantauan koran ini, sejumlah jaksa -baik dari Kejati Bali maupun Kejari Denpasar- terlihat sibuk menyiapkan BB Bom Bali I yang akan dimuseumkan. Mereka memilah beberapa BB ke dalam satu tempat. Kemudian, disimpan tersendiri sesuai dengan jenis barang buktinya. Rencana pemindahan BB Bom Bali I juga diakui Kasipenkum Kejati Bali IGN Endrawan. Kepada wartawan, Endrawan mengatakan bahwa pada Jumat 15 Mei 2009, ada lima tamu dari Jakarta. Dengan berbekal peralatan syuting, mereka mendatangi Kejati Bali. Dua di antara lima tamu itu merupakan utusan Polri, sedangkan tiga orang lainnya dari PT National Price Club Indonesia (NPCI). Menurut Endrawan, para tamu dari Jakarta itu datang tidak untuk membuat film dokumentasi tentang peran Polri dalam mengusut kasus Bom Bali I. ''Mereka sedang mendokumentasikan kejadian Bom Bali I. Jadi, mereka datang ke sini (kejati) untuk mengambil BB yang masih tersimpan di sini,'' tandasnya. Untuk apa dokumentasi itu? Menurut dia, berdasar penuturan kru, dokumentasi tersebut akan menjadi salah satu bahan koleksi museum Polri sebagai pengingat sejarah bagi generasi mendatang. Diakui, setelah mengambil beberapa scene di Kejati Bali, mereka langsung meninjau lokasi bekas ledakan, Ground Zero, Jalan Legian, Kuta. Mereka juga melakukan wawancara khusus dengan dua saksi korban dan relawan Bom Bali I, Haji Bambang Sutrisno. Sebagaimana diketahui, beberapa BB Bom Bali I sudah dimusnahkan. Karena itu, masih ada yang tersimpan. Sebagian BB yang tersimpan di kejati dan Rubasan Denpasar tersebut belum dimusnahkan karena masih berkaitan dengan perkara lain. Kebetulan, masih ada beberapa gembong Bom Bali I yang belum tertangkap. Di antaranya, Noerdin M. Top. (mus/jpnn/ruk) [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Modus Baru Perampokan Uang Negara
http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28 [ Selasa, 16 Juni 2009 ] Modus Baru Perampokan Uang Negara USUL gila dan tidak masuk akal. Hanya itulah yang pantas dikatakan ketika mendengar ide untuk memberikan cenderamata cincin emas kepada anggota DPR. Jika usul itu dikabulkan, paling tidak negara harus menganggarkan uang sebesar Rp 5 miliar. Apabila usul tersebut dilaksanakan, hal itu merupakan bentuk perampokan uang negara dalam modus baru. Saya setuju dengan pernyataan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) bahwa pemberian cenderamata kepada anggota DPR dapat dikategorikan sebagai korupsi dan penyalahgunaan anggaran. Alasannya, dalam UU Susunan Kedudukan dan Tata tertib Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), tidak ada aturan tentang hal itu. Dody Candra, Griya Asri II Depok, Jawa Barat [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Fwd: Berikut Pejabat BUMN Pendukung SBY dan JK
-- Forwarded message -- From: Agus Wahyu Sudarmaji aguswa...@transtv.co.id Date: 2009/6/16 Subject: [pks-depok] Berikut Pejabat BUMN Pendukung SBY dan JK To: Berikut Pejabat BUMN Pendukung SBY dan JK JK-Wiranto miliki empat pendukung pejabat BUMN, sementara SBY-Boediono belasan. Selasa, 16 Juni 2009, 15:35 WIB Arfi Bambani Amri, Suryanta Bakti Susila *VIVAnews *- Badan Pengawas Pemilu merilis data pejabat-pejabat Badan Usaha Milik Negara yang diduga menjadi tim sukses calon presiden. Hanya calon presiden dan wakil presiden, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, yang bebas dari dukungan pejabat BUMN. Bentuk dukungan para pejabat BUMN ini ada dua, yakni pertama secara resmi masuk tim kampanye nasional yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum dan kedua, hanya masuk tim relawan. Pejabat BUMN di Tim Kampanye Resmi SBY-Boediono: - Achdari, Ketua Dewan Pengawas Peruri/Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye - Soeprapto, Komisaris Independen Indosat/Koordinator Pembinaan dan Penggalangan Saksi Tim Kampanye - Max Tamaela, Komisaris Hutama Karya/Anggota Pembinaan dan Penggalangan Saksi Tim Kampanye - Dedi Prajipto, Komisaris Wijaya Karya/Anggota Pembinaan dan Penggalangan, Saksi Tim Kampanye - Effendi Rangkuti, Komisaris Kimia farma/Anggota Korwil VI Tim Kampanye - Yahya Ombara, Komisaris Kereta Api/Anggota Korwil IV Tim Kampanye - Umar Said, Komisaris Pertamina/Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye - Sulatin Umar, Ketua Dewan Pengawas Bulog/Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye - Raden Pardede, Komisaris Utama Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Tim Kampanye Pejabat BUMN di Tim Kampanye Tak Resmi SBY-Boediono: - Suratto Siswohardjo, Komisaris Angkasa Pura II/Ketua Gerakan Pro SBY - Jenderal (Pol) Purn Sutanto, Komisaris Utama Pertamina/Wakil Ketua Gerakan Pro SBY - Sardan Marbun, Komisaris PTPN III/Ketua Tim Romeo - Muchayat, Deputi Meneg BUMN dan Komisaris Mandiri/Ketua Barindo - Aam sapulete, Komisaris PTPN VII/Ketua Jaringan Nusantara - Harry Sebayang, Komisaris PTPN III/Jaringan Nusantara - Andi Arief Komisaris, PT Pos Indonesia/Jaringan Nusantara Pejabat BUMN di Tim Kampanye Resmi JK-Win - Tanri Abeng, Komisaris Utama Telkom/Dewan Penasehat Tim Kampanye - Fadhil Hasan, Komisaris PTPN XI/Anggota Tim Kajian Tim Kampanye - Rekson Silaban, Komisaris Jamsostek/Wakil Koordinator Penggalangan Pekerja,tani, dan nelayan Tim Kampanye - Sumarsono, Komisaris Pertamina/Dewan Pengarah Tim Kampanye. Dari semua nama itu, empat nama terindikasi kuat yakni Komisaris Utama Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Raden Pardede, Ketua Dewan Pengawas Perum Peruri Achdari, Komisaris PT Pertamina Umar Said. Ketiganya tergabung dalam Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono. Seorang lagi, Komisaris PT Telkom Tanri Abeng yang tercantum dalam Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto. Badan Pengawas Pemilu kemudian berencana memanggil mereka. * * * VIVAnews http://politik.vivanews.com/news/read/67065-berikut_pejabat_bumn_penduku ng_sby_dan_jk __ Information from ESET NOD32 Antivirus, version of virus signature database 4158 (20090616) __ The message was checked by ESET NOD32 Antivirus. http://www.eset.com [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Membangun Kembali Indonesia Raya
Membangun Kembali Indonesia Raya Ditulis pada : Sabtu, 14 Maret, 2009 Terdapat di topik : Perubahan untuk Rakyathttp://perubahanuntukrakyat.com/category/perubahan-untuk-rakyat/| *Membangun Kembali Indonesia Raya 8Program Aksi Untuk Kemakmuran Rakyat * I.Kekayaan Negara Untuk Kemakmuran Rakyat 1.Menjadwalkan kembali utang luar negeri dan mengalihkannya untuk membiayai program pendidikan, kesehatan, pangan dan energi yang murah serta ramah lingkungan. 2.Menyelamatkan kekayaan negara dengan meninjau kembali kontrak pemerintah yang merugikan kepentingan nasional. 3.Menghentikan penjualan aset negara yang strategis dan atau yang menguasai hajat hidup orang banyak. 4.Mewajibkan eksportir nasional yang menikmati fasilitas pembiayaan ekspor impor dari negara untuk menyimpan dana hasil ekspornya di bank dalam negeri. 5.Melarang penyaluran kredit bank pemerintah untuk pembangunan perumahan dan apartemen mewah, mall serta proyek-proyek mewah lainnya. II.Mencapai Perekonomian Yang Berdaulat, Adil dan Makmur 1.Menjadikan BUMN sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan dan kedaulatan ekonomi. 2.Membangun industri pengolahan untuk memperoleh nilai tambah. 3.Membangun sarana dan prasarana transportasi massal. 4.Meningkatkan pendapatan per kapita dari US $ 2.000 menuju US $ 4.000. III.Melaksanakan Ekonomi Kerakyatan 1.Prioritas penyaluran kredit perbankan kepada petani, nelayan, dan pedagang tradional dan pedagang kecil. 2.Memperbesar permodalan lembaga keuangan mikro untuk menyalurkan kredit bagi rakyat kecil. 3.Melindungi pedagang pasar tradisonal dengan melarang pembangunan pasar swalayan berskala besar yang tidak sesuai dengan undang-undang. 4.Melindungi dan memperjuangkan hak-hak buruh, termasuk buruh migran (TKI dan TKW). 5.Modernisasi pasar tradisional untuk pedagang tradisonal dan pedagang kecil. 6.Meningkatkan anggaran untuk petani, nelayan, buruh, pedagang tradisional dan pedagang kecil. 7.Memberikan jaminan sosial untuk fakir miskin, penyandang cacat dan rakyat terlantar. IV.Membangun Kedaulatan Pangan dan Energi 1.Mencetak 2 juta hektar lahan baru untuk meningkatkan produksi beras, jagung, kedele, tebu yang dapat mempekerjakan 12 juta orang. 2.Membangun pabrik pupuk Urea dan NPK milik petani dengan total kapasitas 4 juta ton. 3.Membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air (10.000 MW). 4.Mendirikan kilang-kilang minyak pabrik bioetanol dan pabrik DME (pengganti LPG). 5.Mencetak 4 juta hektar lahan untuk aren (bahan baku bioetanol) yang dapat mempekerjakan 24 juta orang. Pembukaan lahan ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor bahan bakar nabati setelah 7 tahun masa tanam (4 juta hektar hutan aren menghasilkan sekitar 56 juta MT etanol/tahun). V.Menyelenggarakan Pemerintahan yang Tegas dan Efektif 1.Meningkatkan kesejahteraan aparatur negara. 2.Mempercepat reformasi birokrasi. 3.Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. VI.Pendidikan Kesehatan dan Kebudayaan 1.Wajib belajar 12 tahun dengan biaya negara. 2.Mencabut Undang-Undang Badan Hukum Pendidikan (BHP). 3.Menghapus pajak buku pelajaran dan menghentikan model penggantian buku pelajaran setiap tahun. 4.Membagi sedikitnya 1 juta laptop kepada mahasiswa, guru dan pelajar. 5.Memberikan beasiswa dan fasilitas kredit bank untuk membiayai mahasiswa potensial yang kurang mampu. 6.Meningkatkan peran PKK, Posyandu dan Puskesmas. 7.Menempatkan sarjana dan dokter baru melalui program pemerintah terutama di kantong-kantong kemiskinan. 8.Menggerakkan Revolusi Putih dengan menyediakan susu untuk anak-anak miskin. 9.Mengembangkan karakter bangsa yang berkepribadian dalam bidang kebudayaan dan melestarikan peninggalan serta warisan budaya bangsa. VII.Menjaga Kelestarian Alam dan Lingkungan Hidup 1.Melakukan penghijauan kembali 59 juta hektar hutan yang rusak serta konservasi aneka ragam hayati dan hutan lindung. 2.Mengamankan dan merehabilitasi daerah aliran sungai. 3.Mencegah dan menindak tegas pelaku pencemaran lingkungan. 4.Melindungi flora dan fauna sebagai bagian dari aset bangsa. VIII.Membangun Infrastruktur untuk Rakyat di Pedesaan melalui Delapan Program Desa 1.Listrik dan air bersih desa. 2.Bank dan lembaga keuangan desa. 3.Koperasi desa, lumbung desa, pasar desa. 4.Klinik desa. 5.Pendidikan desa. 6.Infrastruktur pedesaan dan daerah pesisir. 7.Rumah sehat pedesaan. 8.Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). http://perubahanuntukrakyat.com/2009/03/14/membangun-kembali-indonesia-raya/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Siswa Miskin Tak Perlu Mimpi RSBI
http://jawapos.com/index.php?act=cetakid=28 [ Selasa, 16 Juni 2009 ] Siswa Miskin Tak Perlu Mimpi RSBI Oleh: Nadlifah Hafidz Di negara ini, siswa tak boleh atau ''diharamkan'' miskin. Kalau miskin, nyaris mustahil mereka bisa memenuhi keinginan atau cita-cita besarnya. Jika pun ada di antara siswa miskin mampu memenuhi ambisinya atau berhasil menuai prestasi gemilang, itu terbilang kelangkaan atau bagian dari cerita ''mencari jarum'' di tengah lautan. Memang, ada saja cerita soal anak miskin berprestasi atau masuk sekolah atau perguruan tinggi ternama. Tapi, mereka bisa sampai ke sana tidaklah dengan gratis. Mereka bisa berprestasi cemerlang didukung oleh semangat atau kegigihan untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa dirinya mampu mengisi ranah sejarah sebagai ''orang''. Tantangan yang dihadapi siswa miskin, selain kompleks, juga berat. Hal itu lebih berelasi pada akar kemiskinan yang mengimpitnya. Kalau saja mereka tidak masuk golongan ''anak-anak akar rumput'', tentulah apa yang seharusnya menjadi problem tidak jadi hambatan yang membelenggu atau menistanya. Kalau orang kaya punya logika borjuistis dan kapitalistis dalam menyekolahkan anak-anaknya, orang miskin menyekolahkan anak-anaknya berdasar sisi pragmatisme. Komunitas elite ekonomi memperlakukan sekolah ibarat ''pasar'' yang wajib hukumnya direbut dengan pertaruhan segala kemampuan ekonomi serta harga diri. Sementara itu, orang miskin bermaksud menyekolahkan anaknya supaya kelak anaknya itu bisa menjadi elemen strategis bangsa yang sukses menjadi pembebas, bukan sebagai generasi parasit yang membenani masyarakat, keluarga, serta negara. Sayangnya, kondisi disparitas di negeri ini, tampaknya, masih tetap berlangsung dan bahkan semakin tajam. Komunitas elite (kaya) bisa memilih sekolah sesuka hati. Bahkan mampu menjadikan sekolah itu sebagai objek ''olimpiade keserakahan'' atau ambisi-ambisinya. Komunitas kaya tersebut berlomba, bersaing, serta berambisi merebut label sekolah terbaik, unggulan, dan berstandar internasional, layaknya pelari yang memburu gelar dalam suatu olimpiade. Mereka bermaksud mengisi ranah sebagai ''upper class'' atau kelas pemenang lewat sekolah-sekolah yang ''terjual'' di masyarakat. Semakin banyak sekolah bertarif mahal yang dijual atau ''diolimpiadekan'' kalangan pebisnis dan produsen pendidikan. Layaknya kacang goreng, sekolah-sekolah model itu diburu komunitas yang haus pengabsahan status sosial tersebut. Produsen sekolah, yang bisa membaca peta mentalitas komunitas elite, terus bereksperimen dengan mengumpankan model-model sekolah yang bisa menarik minat konsumen elite tersebut. Produsen itu bahkan mengemas sekolahnya dengan menghadirkan output pendidikan bermerek luar negeri, kendati output itu sebenarnya tidak mengambil profesi di bidang edukatif (sebagai guru). *** Ketika proyek rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) mengisi ranah publik, kelompok elite di masyarakat langsung memburu. Tidak ada RSBI yang kehabisan kuota pendaftaran. Mereka itu tidak memperhitungkan berapa pun biaya yang dikeluarkan untuk mengisi donasi RSBI, asalkan anaknya bisa masuk. Uang jutaan rupiah sudah pasti menjadi bagian dari syarat yang menentukan masuk RSBI. Kondisi tersebut tentu saja membuat disparitas di jagat pendidikan sangat mencolok. Di satu sisi, komunitas elite bisa menjadikan RSBI sebagai objek ''olimpiade'' ambisinya. Di sisi lain, kelompok masyarakat miskin nyaris mustahil bisa merebut kursi di RSBI. Penyelenggara RSBI bisa saja berdalih bahwa RSBI bukan hanya untuk komunitas elite atau siswa kaya, tapi juga untuk siswa miskin yang mempunyai prestasi akademik bagus dengan beasiswa. Namun, belum ditemukan, setidaknya belum terpublikasikan, bahwa RSBI yang memberi jasa siswa miskin benar-benar menggratiskan semua lini pembiayaan. Menyikapi realitas itu, komunitas miskin tidaklah selayaknya memaksakan memburu RSBI. Pertama, daripada mengeluarkan biaya yang tergolong sangat besar (untuk ukurang orang miskin), lebih baik uang yang dimiliki digunakan untuk mendukung atau menopang kepentingan lainnya. Era multikrisis yang selalu dihadapi orang miskin membutuhkan persiapan uang untuk berjaga-jaga. Realitas tersebut diperparah turunnya anggaran untuk bantuan siswa miskin. Meski porsi anggaran pendidikan sudah 20 persen dari APBN, itu tidak otomatis mendongkrak bantuan untuk siswa miskin jenjang SMA. Sebaliknya, tahun ini (2009), anggaran bagi siswa miskin justru anjlok. Subsidi pemerintah melalui bantuan khusus murid (BKM) turun menjadi Rp 194 miliar. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, pemerintah mengalokasikan dana rata-rata Rp 242 miliar. Kedua, memaksakan anak masuk ke RSBI, bagi orang miskin, ibarat menciptakan ''dunia baru'' yang tentu saja berbeda dari dunia anak-anak dari kalangan miskin. Mereka bisa bertemu berbagai bentuk gaya, penampilan, atau pola hidup yang berkemasan menonjolkan ''selebritas''. Itu bisa menjadi siksaan atau
[wanita-muslimah] Visi-Misi Antikorupsi Capres Minim
Refleksi: Tentu saja ada alasan yang menyebabkan mengapa dalam visi-misi antikorupsi minim tidak bersuara keras dan tegas. Kalau mau diterka alasannya mungkin saja bisa dibilang banyak lagi beraneka warna dan ragam, misalnya mereka berhutang budi kepada koruptor atau mereka senidiri terlibat dalam kasus korupsi yang hingga kini sengaja pihak berwajib elakan untuk diungkap, sebab yang harus membongkar adalah sahabat kental dari capers itu sendiri. Mana orang-orang pintar nan lihai mengungkapan masalah yang menjatuhkan diri mereka dalam jerat hukum? Jawa Pos [ Jum'at, 12 Juni 2009 ] Visi-Misi Antikorupsi Capres Minim Oleh : Jabir Alfaruqi Selama kampanye ini, para calon presiden (Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla dan Megawati) ramai-ramai menyampaikan visi-misi. Visi-misi ketiganya yang mendapat perhatian publik dan diekspose besar-besaran oleh media adalah bidang ekonomi. Tampaknya masalah ekonomi menjadi prioritas ketiga capres Pemilu 2009 ini. Prioritas ini bukanlah hal yang salah. Sebab, masalah ekonomi bukan sekadar mengatasi pengangguran dan kemiskinan yang dialami jutaan warga negara, tetapi juga peningkatan pendapatan dan pelestarian sumber daya alam. Tanpa pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari tahun ke tahun, berarti siapa pun yang memimpin negeri ini akan dinilai gagal. Namun, ada benang merah yang dilupakan para capres bahwa untuk membangun sistem perekonomian dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik tidak berangkat dari akar permasalahan hakiki yang menyebabkan bangsa Indonesia jatuh miskin dan mengalami krisis yang berkepanjangan. Akar dari semua masalah ekonomi semestinya bersumber dari mengguritanya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di negeri ini. Pertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan akan sekadar menjadi jargon politik kalau tidak dimulai dari pemberantasan korupsi secara baik. Visi Antikorupsi Mungkin oleh sebagian pihak capres bervisi antikorupsi dianggap hal yang biasa dan sepele. Namun, bila kita mau belajar dari negara-negara yang sukses pertumbuhan ekonominya, hal itu selalu dimulai dari keberhasilan di bidang pemberantasan korupsi. Ambil contoh China yang saat ini pertumbuhan ekonominya menakjubkan masyarakat dunia. China bisa memiliki pertumbuhan ekonomi seperti sekarang karena negeri ini cukup berhasil mengatasi masalah korupsi. Di China tokoh terdepan pemberantasan korupsi adalah perdana menteri, bukan komisi antikorupsi atau kalau di Indonesia Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Karena itu, seorang perdana menteri bersumpah untuk disediakan peti mati bila dirinya terlibat korupsi. Ini bukan sekadar komitmen, tetapi benar-benar bervisi antikorupsi. Apa yang disampaikan sang perdana menteri itu bukan sekadar kampanye politik, tetapi benar-benar menjadi garis perjuangannya. Karena itu, tidak heran kalau di China para koruptor bisa dihukum mati. Ini sangat berbeda dengan di negeri ini. Pemberantasan korupsi belum benar-benar menjadi visi yang akan menjadi garis perjuangan para capres bila terpilih. Di China, partai berkuasa yakni Partai Komunis China (PKC) telah bertahun-tahun dan terus-menerus mendoktrinkan semua kadernya di semua level bahwa negeri China akan bisa diselamatkan dari kebangkrutan bila korupsi bisa diberantas. Karena itu, kalau Partai Komunis China dan China tidak mau porak poranda seperti negara-negara penganut sistem komunis lainnya, tidak ada pilihan lain korupsi harus dibabat habis. Dari fakta ini kita bisa mengambil hikmahnya. Lemahnya visi pemberantasan korupsi di negeri ini di semua level pemerintahan menjadikan pertumbuhan ekonomi rendah dan tingkat kemiskinan absolut masih tinggi. Kita masih setengah-setengah dalam pemberantasan korupsi sehingga hasil yang ditunjukan belum bisa maksimal. Kita bisa membandingkan peningkatan anggaran untuk kabupaten dan kota di era reformasi dengan era Orde Baru. Dari jumlah anggaran yang tersedia, saat ini anggaran kabupaten dan kota sudah mengalami peningkatan minimal lima kali lipat dibandingkan era Orde Baru. Namun, benarkah besarnya anggaran daerah bisa menyelesaikan lima kali lipat permasalahan ekonomi di daerah? Jawabnya belum. Ini terjadi karena pemberantasan korupsi baru sebatas isu kampanye politik, belum menjadi garis perjuangan. Yang lebih tragis, kini pemberantasan korupsi sedang dalam ancaman. Rancangan Undang-Undang Tipikor yang semestinya diselesaikan oleh DPR pada 2009 hingga kini belum ada kabar beritanya. Secara matematis RUU Tipikor yang habis masanya pada Desember nanti tidak mungkin diselesaikan tahun ini. Memang tanpa ada Undang-Undang Tipikor pun pemberantasan korupsi tetap berlanjut. Sebab, kasus-kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa dilimpahkan ke pengadilan umum. Hanya, perlu disadari bahwa pengadilan umum semakin hari cenderung sangat familier dengan para koruptor. Kita bisa mengukur kecenderungan tersebut dari beberapa kasus korupsi yang divonis oleh lembaga tersebut.
Re: [wanita-muslimah] Re: Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan
apa itu zerogami? golongan pastur? lha pastur aja sekarang banyak yang terkena kasus pelecehan jemaahnya tuh. kepiye iki? salam, -- wikan 2009/6/16 Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com Jangan lupa laki2 yg zerogami. Single and straight, but not available :D Survey singkat, populasi mereka meningkat :P Herni
[wanita-muslimah] The Return of Capitalism
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2009/06/15/AR2009061502733.html?wpisrc=newsletterwpisrc=newsletter The Return of Capitalism By Fareed Zakaria Monday, June 15, 2009; 7:19 PM Over the past six months, politicians, business executives and pundits have been convinced that we are in a crisis of capitalism that will require a massive transformation and years of pain to fix. Another ideological god has failed, wrote the dean of financial commentators, Martin Wolf. Companies will fundamentally reset the way they work, said General Electric CEO Jeffrey Immelt. Capitalism will be different, said Treasury Secretary Timothy Geithner. Yet recently, even though we've nationalized no banks and undergone no grand reinvention of capitalism, the sense of panic seems to be easing. Perhaps this is a mirage -- or perhaps the measures taken by the U.S. government and other countries have restored normality. Over time we might see that faced with underreacting or overreacting, most governments wisely chose the latter -- and appear to have averted a systemic breakdown. Many experts are convinced that the situation cannot improve yet because their own far-reaching sweeping solutions have not been implemented. Most of us want to see more punishment inflicted, particularly on America's bankers. In fact, there has been much pain, especially in the financial industry, where tens of thousands of jobs have been lost , at all levels. Fundamentally, though, markets are not about morality. They are large, complex systems, and if things get stable enough, they move on. Consider our track record over the past 20 years, starting with the stock market crash of 1987, when on Oct. 19 the Dow Jones industrial average fell 23 percent, the largest one-day loss in its history. The legendary economist John Kenneth Galbraith wrote that he just hoped the coming recession wouldn't prove as painful as the Great Depression. It turned out to be a blip on the way to an even bigger, longer boom. Then came the 1997 East Asian crisis, during the depths of which Paul Krugman wrote, Never in the course of economic events -- not even in the early years of the Depression -- has so large a part of the world economy experienced so devastating a fall from grace. He argued that if Asian countries did not adopt his radical strategy -- currency controls -- we could be looking at ... the kind of slump that 60 years ago devastated societies, destabilized governments, and eventually led to war. Only one Asian country instituted (partial) currency controls. All rebounded within two years. Each crisis convinced observers that it signaled the end of some new, dangerous feature of the economic landscape. But often that novelty accelerated in the years that followed. The 1987 crash was said to be the product of computerized trading, which has since, of course, expanded dramatically. The East Asian crisis was to end the happy talk about emerging markets, which are now at the center of world growth. The 1998 collapse of Long-Term Capital Management -- which then-Treasury Secretary Robert Rubin called the worst financial crisis in 50 years -- was to be the end of hedge funds. The technology bubble's bursting in 2000 was supposed to eliminate the dreams of oddball Internet start-ups. Now we hear that this crisis is the end of derivatives. Let's see. Robert Shiller, one of the few who predicted this crash almost exactly -- and the dot-com bust as well -- argues that we in fact need more derivatives to make markets more stable. In a few years we might actually find that we are hungry for more capitalism, not less. An economic crisis slows growth, and when countries need growth, they turn to markets. After the Mexican and East Asian currency crises -- which were far more painful in those countries than the current downturn has been here -- the pace of market-oriented reform speeded up. If, in the years ahead, the American consumer remains reluctant to spend, if federal and state governments groan under their debt loads, if government-owned companies remain expensive burdens, then private-sector activity will become the only path to creating jobs. With all its flaws, capitalism remains the most productive economic engine we have yet invented. Like Churchill's line about democracy, it is the worst of all economic systems, except for the others. Its chief vindication today has come halfway across the world, in countries such as China and India, which have been able to grow and pull hundreds of millions out of poverty by supporting markets and free trade. Last month India held elections during the worst of this crisis. Its powerful left-wing parties campaigned against liberalization and got their worst drubbing at the polls in 40 years. American capitalism is being rebalanced, reregulated and restored. There is still a long road ahead. There will be many more bankruptcies. Banks will have
Re: [wanita-muslimah] Dukung Laksanakan pilpres cukup 1 putaran
8 PROGRAM AKSI MEGA PRABOWO Rangkaian visi misi dan program utama Mega Prabowo selanjutnya diterjemahkan secara lebih detail ke dalam Program Aksi yang merupakan program dan kegiatan yang langsung akan diluncurkan bila mendapat mandat dari rakyat melalui PEMILU 2009 dan yang menjadi janji atau kontrak politik pada saat kampanye. Program Aksi ini lebih detail, terukur dan langsung menyelesaikan permasalahan pokok dan tantangan utama pembangunan nasional 5 (lima) tahun mendatang. Sementara program sektoral atau bidang atau kementerian lainnya akan disusun kemudian dalam rencana kerja pembangunan pemerintah hasil PEMILU 2009. Program-program aksi yang akan dilaksanakan merupakan program-program konkrit dan dalam jangka pendek yang diharapkan menjawab permasalahan dan tantangan utama perekonomian nasional yaitu mencapai kedaulatan yang bermartabat sekaligus masyarakat yang adil dan makmur sekaligus mampu memberikan dorongan besar (big push) bagi pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. Tantangan utama perekonomian nasional dalam lima tahun ke depan meliputi penciptaan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, dan penciptaan nilai tambah ekonomi serta menciptakan karakter bangsa yang berkepribadian dalam budaya. Secara ringkas, Program Aksi yang dirumuskan dalam Visi Misi Program Visi Misi Mega Prabowo 2009-2014 ini terdiri dari 8 Program Aksi yang pada pokoknya ditujukan untuk kemakmuran rakyat, atau yang disebut sebagai 8 Program Aksi Untuk Kemakmuran Rakyat. Program Aksi tersebut adalah : 1. Menjadikan Kekayaan Negara Untuk Kemakmuran Rakyat. 2. Mencapai Perekonomian Yang Berdaulat, Adil dan Makmur. 3. Melaksanakan Ekonomi Kerakyatan. 4. Membangun Kedaulatan Pangan dan Energi. 5. Menyelenggarakan Pemerintahan Yang Tegas dan Efektif dalam melayani masyarakat 6. Menciptakan sumberdaya manusia bangsa yang unggul, berpendidikan, sehat dan berkepribadian dalam budaya melalui Pendidikan, Kesehatan dan Kebudayaan. 7. Menjaga Kelestarian Alam dan Lingkungan Hidup. 8. Membangun Infrastruktur Untuk Rakyat Di Pedesaan Melalui Delapan Program Desa. Selanjutnya ke-8 (delapan) program aksi yang juga merupakan agenda prioritas diatas akan dicapai melalui beberapa kegiatan atau proyek atau kebijakan yang dijelaskan lebih lanjut di bawah ini. 1. Menjadikan Kekayaan Negara Untuk Kemakmuran Rakyat Kemampuan dan efektifitas pemerintah dalam menjalankan kebijakan fiskal dan moneter menjadi sangat sulit karena sebagian besar anggaran belanja pemerintah terpaksa terpakai untuk membayar pokok dan bunga utang luar negeri. Sementara banyak program membutuhkan pembiayaan anggaran pemerintah seperti untuk pendidikan, kesehatan, dan program sosial lainnya. Potensi ekonomi dari pengelolaan sumberdaya alam nasional juga relatif belum dapat dikuasai dan secara berdaulat dimanfaatkan oleh negara untuk kemakmuran rakyat, seperti minyak dan gas, batubara, emas, perak, dan lain-lain. Badan usaha milik negara (BUMN) juga sebagai salah satu ujung tombak pelaku ekonomi nasional belum dapat dioptimalkan sebagai agen pembangunan nasional. Nilai tambah dari kelimpahan sumberdaya alam nasional juga relatif belum dikuasai oleh negara. Sumberdaya pembiayaan terutama dari perbankan BUMN masih belum berpihak langsung dan efektif terhadap pengembangan ekonomi kerakyatan, dan belum menjadi agen pembangunan bagi pembangunan sektor riil dan pembangunan daerah. Untuk itu maka akan dilaksanakan program-program aksi berikut ini: 1. Menjadwalkan kembali utang luar negeri dan mengalihkannya untuk membiayai program pendidikan, kesehatan, pangan dan energi, yang murah serta ramah lingkungan. 2. Menyelamatkan kekayaan negara dengan meninjau kembali kontrak pemerintah yang merugikan kepentingan nasional. 3. Menghentikan penjualan aset negara yang strategis dan atau yang menguasai hajat hidup orang banyak. 4. Mewajibkan eksportir nasional yang menikmati fasilitas pembiayaan ekspor impor dari negara untuk menyimpan dana hasil ekspornya di bank dalam negeri. 5. Melarang penyaluran kredit bank pemerintah untuk membangun perumahan dan apartemen mewah, mall, serta proyek-proyek mewah lainnya. 2. Mencapai Perekonomian Yang Berdaulat, Adil dan Makmur Tujuan dasar dari kehidupan berbangsa dan bertanah air Indonesia adalah tercapainya masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur ini maka salah satu strategi dan target utama adalah dengan menciptakan perekonomian yang mampu tumbuh relatif tinggi, berkesinambungan dan berwawasan lingkungan. Tetapi tidak cukup itu saja, tetapi pembangunan ekonomi tersebut dapat dicapai bila terdapat kedaulatan dalam perekonomian nasional. Dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, berkesinambungan, dan berwawasan lingkungan dan yang disertai dengan kedaulatan di bidang perekonomian maka pemerintah yang tegas dan efektif dapat mengarahkan strategi, kebijakan dan program pembangunan ekonomi kepada keadilan perekonomian.
[wanita-muslimah] Re: [des-kes] Fw: Menkes Bicara Kasus Prita
Saya sepakat dengan pendapat Pak laksono. Sayangnya Menkes kita tidak secanggih itu, sehingga dapat mengesankan bahwa beliau tidak menguasai ketentuan perundang-undangan dan malah menunjukkan ketidak berdayaan pemerintah. Betapapun juga untuk berdiri, RS harus memperoleh ijin dari pemerintah. jadi pemerintah mempunyai kewenangan dan kewajiban mengawasi jalannya sebuah RS apakah ia berbuat yang dapat merugikan pasien, dan mempunyai wewenang pula untuk menjatuhkan sanksi. Tantu harus didasarkan peraturan yang ada. Pemerintah itu dapat pusat dapat pula daerah. Salam KM Original Message From: trisnant...@yahoo.com Date: 16/06/2009 19:25 To: efk...@yahoogroups.com, desentralisasi-keseha...@yahoogroups. com, koran-digi...@googlegroups.com, ppiin...@yahoogroups.com, wanita-muslimah@yahoogroups.com Subj: Re: [des-kes] Fw: Menkes Bicara Kasus Prita Dear all Menanggapi kiriman Pak Kartono. Kalau bu Menteri Kesehatan menggunakan makna kebijakan desentralisasi di sektor kesehatan seharusnya tidak perlu menjawab seperti yang di detik.com sbb: Apa Depkes bisa memberikan sanksi kepada RS Omni terkait kasus Prita? Nggak bisa. Sama sekali tidak bisa. Negur sih bisa, tapi beri sanksi nggak bisa. Saya tak punya tangan langsung ke RS tersebut, kecuali hak- hak etika saja. Memang unik kasus ini. Ini pelajaran bagi kita semua. Kedua-duanya tidak pada jalurnya. Mestinya harusnya mengeluh langsung ke direkturnya. Ada tempat pengaduan resmi, apalagi ini RS internasional. Pasti sangat menjaga kliennya. Seharusnya Bu Menteri menjawab dengan dasar kebijakan desentralisasi (PP no 38 tahun 2007) dimana RS seperti Omni berada di bawah pengawasan pemerintah daerah setempat (Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk ukuran RS setara kelas C, Propinsi untuk kelas B). Jika ini sebuah jawaban imajiner, hasilnya adalah sebagai berikut: Apa Depkes bisa memberikan sanksi kepada RS Omni terkait kasus Prita? Wewenang peneguran ada di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Tangerang. Dengan adanya kebijakan desentralisasi, Departemen Kesehatan tidak bisa langsung. Peneguran dan sangsi sampai pencabutan ijin RS setara RS Omni sudah menjadi wewenang pemerintah daerah. Untuk mengadu sebaiknya ke Dinas Kesehatan sebagai pengawas sistem rumahsakit di sana. Kesimpulannya memang dalam kasus RS Omni, Dinas Kesehatan setempat belum mempunyai peranan. Desentralisasi sektor kesehatan di bidang pengawasan dan perijinan RS masih di atas kertas. Apakah gejala ini terjadi di seluruh Indonesia? Mungkin saja. Salam Laksono
[wanita-muslimah] Prabowo Subianto Peduli Kaum Muda dan Anak-Anak
Prabowo Subianto Peduli Kaum Muda dan Anak-Anak inilah pesan-pesan beliau kepada kaum muda dan anak-anak Generasi Pembangun Bangsa dan Negara http://www.facebook.com/photo.php?pid=2505078id=23383061178 Para Sahabat yang saya banggakan. Jangan abaikan kebersamaan. Kita adalah bangsa yang menjunjung tinggi persaudaraan. Orang tua berkewajiban membimbing orang muda. Yang muda perlu belajar kepada yang lebih tua. Generasi yang lebih tua perlu memberi suri tauladan dan generasi yang lebih muda pantas untuk menghormati atas apa-apa yang telah dilakukan oleh pendahulu nya. Inilah indah nya persatuan dan kebersamaan. Bersatulah wahai anak bangsa. Tataplah harapan. Bulatkan tekad. Kepalkan tangan menuju hari esok yang lebih cerah demi kemakmuran Indonesia Raya !. http://www.facebook.com/album.php?aid=100757id=23383061178#/album.php?aid=100757id=23383061178 Persahabatan dan Persaudaraan (Bersama Kaum Muda IPB, Bogor) http://www.facebook.com/photo.php?pid=2504716id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2504717id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2504718id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2504719id=23383061178 para sahabat yang saya banggakan Hidup ini penuh keindahan. Persahabatan dan persaudaraan yang saya bangun dengan adik-adik mahasiswa Peternakan dan Kedokteran Hewan IPB, memberi bukti tentang indah nya kehidupan. Saya merasa bangga dapat bersilaturahmi, berbincang-bincang dengan santai, bercengkrama dan bersenda gurau dengan mereka, dalam bahasa mereka dan bersama jiwa mereka. Hidup ini memang penuh dengan harapan. Saya percaya adik-adik ku para mahasiswa Peternakan dan Kedokteran Hewan IPB adalah tunas-tunas muda harapan bangsa, yang akan meneruskan dan mewujudkan Kebangkitan Pembangunan Peternakan di negeri tercinta. http://www.facebook.com/album.php?aid=100757id=23383061178#/album.php?aid=100743id=23383061178 http://www.facebook.com/photo.php?pid=2500236id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2500237id=23383061178 Wariskan Rahmat, Bukan Tragedi! Andaikan kasih sayang dapat diberikan setulus hati dan tanpa pamrih, maka betapa indah nya kita hidup bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat di negeri ini. Mari kita wariskan rahmat kepada anak cuku kita, dan bukan tragedi kehidupan. Jangan sampai anak cucu kita menangis pilu, karena kecerobohan kita dalam mengelola pembangunan ini. http://www.facebook.com/album.php?aid=100757id=23383061178#/photos.php?id=23383061178s=6hash=522d98bb088d710882cdc52feee93748 KAWULA MUDA BERSATU UNTUK PERUBAHAN http://www.facebook.com/photo.php?pid=2483182id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2483183id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2483184id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2483185id=23383061178Kawula muda yang saya banggakan, Indonesia kini sedang menuju Perubahan !. Negeri ini butuh kaum muda yang idealis, nasionalis dan patriotis. Perubahan adalah sebuah tuntutan. Tidak mungkin akan dihalang-halangi. Apalagi direkayasa. Sebagai bangsa, kita butuh generasi yang jujur, bukan yang hipokrit. Kita menunggu tampilnya generasi yang berani melawan nilai-nilai lama yang kolot. Dan kita tentu saja menanti hadirnya generasi yang tetap komit dan konsisten melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa, seperti yang dipatrikan oleh para pendiri Republik tercinta ini. http://www.facebook.com/photos.php?id=23383061178s=6hash=522d98bb088d710882cdc52feee93748#/album.php?aid=99970id=23383061178op=12 http://www.facebook.com/photos.php?id=23383061178s=30 http://www.facebook.com/photo.php?pid=2436581id=23383061178http://www.facebook.com/photo.php?pid=2436582id=23383061178 Jakarta, 3/5/09, MegaPrabowo Media Center-Bachren Lukskardinul. Cawapres Prabowo Subianto, Rabu (3/6) saat menghadiri upacara wisuda 6 SMK yang dipusatkan di Langen Budoyo, TMII Jakarta Timur. Selain memberikan pidato wejangan kepada wisudawan, Cawapres yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra ini juga memberikan bantuan perangkat Laptop yang diterima oleh pengurus yayasan sekolah tersebut. Pada kesempatan itu Prabowo juga diminta menuliskan pesan untuk pelajar Indonesia. Pertahankan kemerdekaan dan kejayaan bangsa Indonesia sampai titik darah penghabisan, tulis Prabowo di papan putih. Hadir dalam acara tersebut masing-masing pengusaha nasional Hasyim Djojohadikusumo, Permadi dan Haryanto Taslam. http://www.facebook.com/photos.php?id=23383061178s=6hash=522d98bb088d710882cdc52feee93748#/album.php?aid=98260id=23383061178op=30 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan
Harus diingat bahwa pastor juga dikaruniakan tongkat. - Original Message - From: Wikan Danar Sunindyo To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Tuesday, June 16, 2009 2:54 PM Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Hilangnya 100 JUTA Jiwa Perempuan apa itu zerogami? golongan pastur? lha pastur aja sekarang banyak yang terkena kasus pelecehan jemaahnya tuh. kepiye iki? salam, -- wikan 2009/6/16 Herni Sri Nurbayanti nurbaya...@gmail.com Jangan lupa laki2 yg zerogami. Single and straight, but not available :D Survey singkat, populasi mereka meningkat :P Herni [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Mestinya JK Buka Fakta
http://www.ambonekspres.com/index.php?act=newsnewsid=26607 Selasa, 16 Jun 2009, | 15 Mestinya JK Buka Fakta Jakarta,AE.- Pernyataan calon presiden Jusuf Kalla (JK) mengenai perannya dalam proses terciptanya perdamaian di Nangroe Aceh Darussalam (NAD), mendapat dukungan banyak pihak. Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuty mengatakan, sudah semestinya JK membuka fakta-fakta yang terjadi di internal pemerintahan. Fakta-fakta yang diungkapkan JK sangat penting bagi publik. Itulah fakta-fakta yang selama ini tidak kita ketahui. Jusuf Kalla telah membuka fakta tentang apa yang sesungguhnya terjadi dalam lima tahun ini. Tinggal publik yang menilai, siapa yang sesungguhnya bekerja, SBY atau JK, ungkap Ray Rangkuty di Jakarta, Senin (15/6). Seperti diketahui, saat berkampanye di Aceh,Sabtu(13/6), JK menyebutkan hanya dirinya yang berani menandatangani perundingan damai RI dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang disebut dengan perjanjian Helsinki itu. JK dengan lugas juga menyatakan, demokrasi lokal Aceh tumbuh berkat dirinya. Pasalnya persetujuan pendirian partai lokal dirinya juga yang menandatangani, sedangkan Presiden SBY tidak mau sama sekali. Menurut Ray, pernyataan JK tidak boleh dilihat dari kacamata etis atau tidak etis. Bagi publik, yang terpenting bisa tahu fakta-fakta apa di pemerintahan yang memang harus diketahui publik. Kalau kubu pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono menilai pernyataan JK itu tidak etis, kata Ray, itu menunjukkan sikap reaktif lawan politik JK. Karena pihak SBY sudah kehilangan ide sehingga hanya menarik pernyataan JK ke bingkai etis atau tidak etis, ungkap Ray. Kalau bicara etis tidak etis, kata Ray, justru banyak hal tidak etis yang dilakukan kubu SBY-Boediono. Antara lain, banyak menteri dan pejabat BUMN yang menjadi anggota tim sukses. Bahkan, ada sebuah stasiun TV swasta yang dalam dua hari, yakni 13 dan 14 JUni 2009, terus-terusan menayangkan pidato SBY saat kampanye di Surabaya dan Kendari, dengan durasi satu jam. Itu yang tidak etis. Saya sedang mengumpulkan data untuk selanjutnya melaporkan ke Bawaslu, ujar mantan Koordinator Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) itu. Seperti diketahui, kubu SBY-Boediono telah bereaksi menanggapi pernyataan JK di Aceh itu. Dalam rilis yang disampaikan ke sejumlah media, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Bara Hasibuan, menyatakan hal tersebut sebagai pelanggaran etika bernegara. Ray menilai, dalam sepekan masa kampanye in, JK memang menguasai pengembangan isu. Masa kampanye seminggu ini memang menjadi panggungnya JK. Jadi wajar kalau tingkat elektabilitas JK terus naik. Mega-Prabowo masih stabil dan SBY-Boediono hanya sibuk mengcounter isu, sehingga publik tidak bisa membaca apa yang mau disampaikan SBY-Boediono ke publik, terang Ray. Lebih lanjut dikatakan Ray, kalau tren seperti ini berlanjut, bukan tidak mungkin tingkat elektabilitas JK melejit mengalahkan SBY. Secara umum, Ray menilai, masa kampanye pilpres 2009 ini jauh lebih baik dibanding pilpres 2004. Alasannya, perang program begitu dominan dilontarkan para capres-cawapres. Mega-Prabowo terus gencar menawarkan program ekonomi kerakyatan dan JK-Win dengan gerakan kemandirian bangsa. Sedang SBY mencoba mengusung ekonomi jalan tengah, yang sebenarnya hanya untuk mengcounter program dua rivalnya itu, ujar Ray. (sam/JPNN) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [wanita-muslimah] Re: Colossal Human Tragedy
itu kan sebenarnya sudah dinubuwahkan oleh Nabi bahwa umat Islam jumlahnya banyak tapi seperti buih, tidak bermakna apa2 harusnya kita gak usah berbangga2 dengan jumlah umat Islam kalau perlu biarkan saja ada orang keluar dari agama Islam biar jumlahnya sedikit, yang penting solid dan kuat imannya yang lemah, keluarin aja dari islam suruh ikut agama apaan kek ... salam, -- wikan On Tue, Jun 16, 2009 at 12:09 PM, sunnyam...@tele2.se wrote: Kalau cuma pakai alasan konspirasi Yahudi, tidak ada banyak faedahnya untuk mencerahkan masalah karena selalu itu-itu saja argumennya. Di dumia jumlah orang Yahudi paling banyak 10 juta orang. Jumlah penduduk bumi yang beragama Islam lebih dari 1 milyar. Siapa yang mau dibodohkan untuk terjebak dalam konsiprasi mereka? Mengapa mau terjebak?
[wanita-muslimah] Re: [mediacare] Prabowo Subianto Peduli Kaum Muda dan Anak-Anak
Bagus, bagus. Tetapi lebih bagus untuk peduli kaum muda dan anak-anak ialah harta korupsi Soeharto yang disembunyikan disita dan dipergunakan untuk membuat kepedulian diciptakan dengan kronkrit. - Original Message - From: Hongaria Cantik To: mediacare ; Milis-KAMMI ; wanita-muslimah@yahoogroups.com ; pks-de...@yahoogroups.com ; p...@yahoogroups.com ; redaksi ; redaksi_beritak...@yahoo.com ; redaksi ; reda...@indonesia-monitor.com ; redaksi ; redaksi ; r...@sctv.co.id ; ajeng.kamara...@rcti.tv ; kmnu2000 ; kom...@kompas.com ; edi...@jawapos.co.id ; majelismuda ; daarut-tauh...@yahoogroups.com ; unair_...@yahoo.com ; bem.ui.4e...@gmail.com ; nurani.prab...@gmail.com ; redaksi ; tribuntimur...@yahoo.com ; wa...@walhi.or.id ; webme...@metrotvnews.com ; webmas...@rcti.tv ; hu...@an.tv ; dpr-indonesia ; info Sent: Tuesday, June 16, 2009 3:52 PM Subject: [mediacare] Prabowo Subianto Peduli Kaum Muda dan Anak-Anak Prabowo Subianto Peduli Kaum Muda dan Anak-Anak inilah pesan-pesan beliau kepada kaum muda dan anak-anak Generasi Pembangun Bangsa dan Negara Para Sahabat yang saya banggakan. Jangan abaikan kebersamaan. Kita adalah bangsa yang menjunjung tinggi persaudaraan. Orang tua berkewajiban membimbing orang muda. Yang muda perlu belajar kepada yang lebih tua. Generasi yang lebih tua perlu memberi suri tauladan dan generasi yang lebih muda pantas untuk menghormati atas apa-apa yang telah dilakukan oleh pendahulu nya. Inilah indah nya persatuan dan kebersamaan. Bersatulah wahai anak bangsa. Tataplah harapan. Bulatkan tekad. Kepalkan tangan menuju hari esok yang lebih cerah demi kemakmuran Indonesia Raya !. http://www.facebook.com/album.php?aid=100757id=23383061178#/album.php?aid=100757id=23383061178 Persahabatan dan Persaudaraan (Bersama Kaum Muda IPB, Bogor) para sahabat yang saya banggakan Hidup ini penuh keindahan. Persahabatan dan persaudaraan yang saya bangun dengan adik-adik mahasiswa Peternakan dan Kedokteran Hewan IPB, memberi bukti tentang indah nya kehidupan. Saya merasa bangga dapat bersilaturahmi, berbincang-bincang dengan santai, bercengkrama dan bersenda gurau dengan mereka, dalam bahasa mereka dan bersama jiwa mereka. Hidup ini memang penuh dengan harapan. Saya percaya adik-adik ku para mahasiswa Peternakan dan Kedokteran Hewan IPB adalah tunas-tunas muda harapan bangsa, yang akan meneruskan dan mewujudkan Kebangkitan Pembangunan Peternakan di negeri tercinta. http://www.facebook.com/album.php?aid=100757id=23383061178#/album.php?aid=100743id=23383061178 Wariskan Rahmat, Bukan Tragedi! Andaikan kasih sayang dapat diberikan setulus hati dan tanpa pamrih, maka betapa indah nya kita hidup bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat di negeri ini. Mari kita wariskan rahmat kepada anak cuku kita, dan bukan tragedi kehidupan. Jangan sampai anak cucu kita menangis pilu, karena kecerobohan kita dalam mengelola pembangunan ini. http://www.facebook.com/album.php?aid=100757id=23383061178#/photos.php?id=23383061178s=6hash=522d98bb088d710882cdc52feee93748 KAWULA MUDA BERSATU UNTUK PERUBAHAN Kawula muda yang saya banggakan, Indonesia kini sedang menuju Perubahan !. Negeri ini butuh kaum muda yang idealis, nasionalis dan patriotis. Perubahan adalah sebuah tuntutan. Tidak mungkin akan dihalang-halangi. Apalagi direkayasa. Sebagai bangsa, kita butuh generasi yang jujur, bukan yang hipokrit. Kita menunggu tampilnya generasi yang berani melawan nilai-nilai lama yang kolot. Dan kita tentu saja menanti hadirnya generasi yang tetap komit dan konsisten melanjutkan cita-cita perjuangan bangsa, seperti yang dipatrikan oleh para pendiri Republik tercinta ini. http://www.facebook.com/photos.php?id=23383061178s=6hash=522d98bb088d710882cdc52feee93748#/album.php?aid=99970id=23383061178op=12 Jakarta, 3/5/09, MegaPrabowo Media Center-Bachren Lukskardinul. Cawapres Prabowo Subianto, Rabu (3/6) saat menghadiri upacara wisuda 6 SMK yang dipusatkan di Langen Budoyo, TMII Jakarta Timur. Selain memberikan pidato wejangan kepada wisudawan, Cawapres yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra ini juga memberikan bantuan perangkat Laptop yang diterima oleh pengurus yayasan sekolah tersebut. Pada kesempatan itu Prabowo juga diminta menuliskan pesan untuk pelajar Indonesia. Pertahankan kemerdekaan dan kejayaan bangsa Indonesia sampai titik darah penghabisan, tulis Prabowo di papan putih. Hadir dalam acara tersebut masing-masing pengusaha nasional Hasyim Djojohadikusumo, Permadi dan Haryanto Taslam. http://www.facebook.com/photos.php?id=23383061178s=6hash=522d98bb088d710882cdc52feee93748#/album.php?aid=98260id=23383061178op=30 [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Suci Digoyang Isu
Suci Digoyang Isu semusim cintamu wangi bunga hayalan kutukan para janda dikebiri napsu bau manipulasi jaga imago pesona diri digoyang isu pro rakyat kesadaran klas teori jadi puisi siapa paling suci? Heri Latief Amsterdam, 150609 http://herilatief.wordpress.com/ http://akarrumputliar.wordpress.com/ [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Humans Intrude on an Indonesian Park
Refleksi: Atas nama NKRI boleh merusak di mana saja, begitulah hakekatnya. Siapa yang untung dan siapa yang buntung? http://www.nytimes.com/2009/06/14/world/asia/14borneo.html?_r=1ref=asia Humans Intrude on an Indonesian Park Kemal Jufri/Imaji, for The New York Times The price of the land Mukayan bought on the edge of the Kutai National Park on Borneo four years ago has increased sevenfold, he said. He said he caught his pet birds in the park. By NORIMITSU ONISHI Published: June 13, 2009 KUTAI NATIONAL PARK, Indonesia - Countless houses and shops built by squatters flank the 40-mile, two-lane road slicing through this national park that, once rich with orangutans and lowland rain forest, now symbolizes Indonesia's struggle to protect its rare wildlife. Related Times Topics: Indonesia The New York Times Much of the park's 490,000 acres has been damaged. As construction has intensified along the road here on the island of Borneo, it has also brought a sometimes surprising diversity of businesses to the park, including a brothel, the Dika karaoke bar and the Mitra Hotel, which was marking its recent opening with discounts of 40 percent. A new bus terminal and gas station, nearly complete, will perhaps be greeting customers soon. At one spot by the road, Mursidin, a farmer in his 50s, was one of many people building a home from the park's trees. Using a sander and a saw hooked to a red generator, he was polishing and laying sheets of wood on the house's frame as his wife, Nuramanah, looked on. We're worried because the forest rangers warned us several times that we weren't permitted to build here, Ms. Nuramanah, who like many Indonesians goes by one name, said as her anxiety seemed punctuated by her husband's hammering. If the new houses lining the road were any indication, however, the couple had little to worry about. Forest rangers have been powerless in checking development inside the park as the local authorities have urged people to settle and open businesses here. Control over the country's 50 national parks, including Kutai, has grown murky in the past decade as authority has shifted from the central government to the provinces as part of a decentralization of power. Local governments, emphasizing economic development over conservation, have seen parks bursting with natural resources as a way to fill their coffers. At the same time, Kutai National Park, like others, has been losing trees to illegal loggers, at a rate of one to two truckloads a day, according to forestry officials. Mining companies have also been pushing to explore inside the coal-rich park here, which is already surrounded by coal, fertilizer, gas and timber companies. More than 27,000 people lived inside the park in 2007, according to a government survey conducted that year. It's difficult to control the construction of new houses, which is increasing, because the local governments simply ignore national laws, Tandya Tjahjana, who took over the Forestry Ministry's office here a few months ago, said as trucks rumbled by his headquarters here. As many as half of the park's 490,000 acres have been damaged because of development and illegal logging, Mr. Tandya said, adding that he had only 27 rangers to patrol the entire park. Half of all the mammal species in Borneo are said to inhabit Kutai National Park, including the Sambar deer, wild ox, proboscis monkey and orangutan. Aside from a population of orangutans at a research center inside the park, the number of great apes - estimated at 600 - has sharply decreased in recent years because of two fires and human encroachment, researchers and forestry officials said. Widespread illegal logging and deforestation have reduced Indonesia's overall orangutan population to about 60,000, an estimated 80 percent reduction in the past decade, said Anne Russon, an orangutan expert from York University in Toronto who has done extensive research on the apes in Indonesia for the past 14 years, including in this park. Much of the timber is used to make furniture for domestic and overseas markets, while the cleared land is often turned into palm oil plantations. The shrinking of the forest habitats, which threatens some of the world's rarest wildlife, regularly pits animals against human beings. In recent months, Sumatran tigers, which face extinction, have killed illegal loggers pushing into the animals' territory on the island of Sumatra and have been killed in turn by villagers. Also in Sumatra, wild elephants have been fatally poisoned near a palm oil plantation, reportedly by villagers running the site. The Kutai National Park here was established in the 1980s but, located in what is Borneo's most developed area, it faced threats from the start. Pertamina, the state oil company, was permitted to operate here and still pumps oil inside a fenced-in enclave. And years before the road was built in the mid-1990s, people had
[wanita-muslimah] Robert Fisk: Iran's day of destiny
http://www.independent.co.uk/opinion/commentators/fisk/robert-fisk-irans-day-of-destiny-1706010.html Robert Fisk: Iran's day of destiny Fisk witnesses the courage of one million protesters who ignored threats, guns and bloodshed to demand freedom in Iran Tuesday, 16 June 2009 EPA A demonstrator who was shot during a protest demonstration in the streets of the capital Tehran today a.. More pictures It was Iran's day of destiny and day of courage. A million of its people marched from Engelob Square to Azadi Square - from the Square of Revolution to the Square of Freedom - beneath the eyes of Tehran's brutal riot police. The crowds were singing and shouting and laughing and abusing their President as dust. Mirhossein Mousavi was among them, riding atop a car amid the exhaust smoke and heat, unsmiling, stunned, unaware that so epic a demonstration could blossom amid the hopelessness of Iran's post-election bloodshed. He may have officially lost last Friday's election, but yesterday was his electoral victory parade through the streets of his capital. It ended, inevitably, in gunfire and blood. Not since the 1979 Iranian Revolution have massed protesters gathered in such numbers, or with such overwhelming popularity, through the boulevards of this torrid, despairing city. They jostled and pushed and crowded through narrow lanes to reach the main highway and then found riot police in steel helmets and batons lined on each side. The people ignored them all. And the cops, horribly outnumbered by these tens of thousands, smiled sheepishly and - to our astonishment - nodded their heads towards the men and women demanding freedom. Who would have believed the government had banned this march? Related articles a.. Jerome Taylor: Iran's revolutionary guard raid university in Isfahan as protests spread b.. 'Seven killed as protesters launched attack' c.. The Iranian election in pictures d.. Britain 'must not take sides' over Iran poll e.. Michael Noble: The Arabic Press view of Iranian elections f.. Claims of student massacre in Tehran spread g.. Reza Molavi: The genie may not go back in the bottle h.. Iran 'ready to recount disputed votes' The protesters' bravery was all the more staggering because many had already learned of the savage killing of five Iranians on the campus of Tehran University, done to death - according to students - by pistol-firing Basiji militiamen. When I reached the gates of the college yesterday morning, many students were weeping behind the iron fence of the campus, shouting massacre and throwing a black cloth across the mesh. That was when the riot police returned and charged into the university grounds once more. At times, Mousavi's victory march threatened to crush us amid walls of chanting men and women. They fell into the storm drains and stumbled over broken trees and tried to keep pace with his vehicle, vast streamers of green linen strung out in front of their political leader's car. They sang in unison, over and over, the same words: Tanks, guns, Basiji, you have no effect now. As the government's helicopters roared overhead, these thousands looked upwards and bayed above the clatter of rotor blades: Where is my vote? Clichés come easily during such titanic days, but this was truly a historic moment. Would it change the arrogance of power which Mahmoud Ahmadinejad demonstrated so rashly just a day earlier, when he loftily invited the opposition - there were reported to be huge crowds protesting on the streets of other Iranian cities yesterday - to be his friends, while talking ominously of the red light through which Mousavi had driven. Ahmadinejad claimed a 66 per cent victory at the polls, giving Mousavi scarcely 33 per cent. No wonder the crowds yesterday were also singing - and I mean actually singing in chorus - They have stolen our vote and now they are using it against us. A heavy and benevolent dust fell over us all as we trekked the great highway towards the fearful pyramid of concrete which the Shah once built to honour his father and which the 1979 revolutionaries re-named Freedom Square. Behind us, among the stragglers, stones began to burst on to the road as Basijis besieged the Sharif University (they seem to have something against colleges of further education these days) and one man collapsed on the road, his face covered in blood. But on the great mass of people moved, waving their green flags and shouting in joy at the thousands of Iranians who stood along the rooftops. On the right, they all saw an old people's home and out on to the balcony came the aged and the crippled who must have remembered the reign of the loathed Shah, perhaps even his creepy father, Reza Khan. A woman who must have been 90 waved a green handkerchief and an even older man emerged on the narrow balcony and waved his crutch in the air. The thousands below them shrieked back their joy at
[wanita-muslimah] Ide Pengusiran Massal Umat Islam
Wilders Serukan Deportasi Massal Umat Islam Tuesday, 16 June 2009 11:06 Anggota parlemen ekstrim kanan Belanda Geert Wilders kembali berulah. Ia mengusulkan “pengusiran” massal umat Islam Hidayatullah.com—Anggota parlemen ekstrim kanan Belanda, Geert Wilders kembali membuat ulah. Setelah jualan filmnya tak laku, ia mengusulkan deportasi massal terhadap umat Islam di Eropa. Dalam sebuah wawancara dengan televisi publik Denmark, Wilders mengatakan, jutaan orang Islam Eropa harus dideportasi dan dicopot kewarganegaraan Eropa mereka. buka di: http://www.hidayatullah.com/index.php/berita/internasional/9631-wilders-serukan-deportasi-massal-umat-islam- [Non-text portions of this message have been removed]
[wanita-muslimah] Pertunjukan Aruk Gugat oleh Teater Satu (Grup Teater Terbaik 2008)
http://salihara.org/main.php?type=detailmodule=newsmenu=childparent_id=3id=24item_id=735 Sebuah pertujukan dari Grup Teater Terbaik Indonesia tahun 2008 versi majalah Tempo. Teater Satu Lampung mempersembahkan Aruk Gugat. Catatan Proses Kreatif Aruk Gugat Lakon “Aruk Gugat” adalah sebuah eksperimen panjang yang telah dimulai Teater Satu Lampung sejak tahun 1998. Bermula dari sebuah diskusi kecil yang menggagas tentang hubungan teater (pertunjukan) dengan penonton. Lalu berkembanglah pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Mungkinkah membuat sebuah karya pertunjukan yang bisa diterima dan dinikmati oleh semua lapisan dan kelas sosial masyarakat? Apakah mungkin dicapai suatu bentuk artistik dan estetik pertunjukan yang bisa diterima dan dimengerti secara umum? Apakah esensi dari sifat-sifat universalitas di dalam karya seni (pertunjukan) itu? Mungkinkah membuat sebuah pertunjukan yang tidak terlalu sukar dilakukan namun memiliki kualitas artistik dan estetik yang bisa diterima dan dinikmati oleh semua penonton? Pertanyaan itu berlanjut pada upaya memeriksa kembali seluruh pertunjukan yang pernah dipentaskan Teater Satu dan bagaimana reaksi penonton terhadapnya. Dari studi kecil-kecilan itu, diperoleh data bahwa sebuah repertoar kecil Teater Satu yang bertajuk “Warahan Aruk Gugat” yang pernah dimainkan pada tahun 1996, adalah salah satu pertunjukan yang paling mungkin bisa meladeni—bukan menjawab—pertanyaan-pertanyaan di atas. Penciptaan repertoar “Warahan Aruk Gugat” ini bersumber dari sastra lisan Lampung yang disebut “Warahan”, yakni salah satu bentuk sastra tutur yang berfungsi sama seperti dongeng. Warahan inilah yang oleh sebagian besar pelaku seni dan peneliti di Lampung disebut sebagai bentuk teater rakyat Lampung. Namun, di dalamnya belum ada kelengkapan unsur-unsur pertunjukan seperti halnya yang terdapat di dalam Ludruk, Ketoprak, Mahyong, Mamanda, dan lain-lain. Warahan masih terbatas pada ada seorang pencerita dan ada cerita yang disampaikan yang biasanya berisi nasihat, sindiran, pesan. Dalam menyampaikan ceritanya, Pewarah atau Pencerita menembangkan seluruh cerita dengan iringan musik gambus. Seorang Pewarah biasanya mampu menghafal 20 sampai 100 bait cerita. Dari sumber-sumber penciptaan seperti itulah, “Warahan Aruk Gugat” dikembangkan—bukan diposisikan dalam bentuknya sebagai dongeng—melainkan kemungkinan-kemungkinannya dikembangkan sebagai pertunjukan yang bisa dinikmati oleh semua kalangan. Dalam proses eksplorasi oleh Tim Artistik Teater Satu, bentuk Warahan ini dipertemukan dengan bentuk-bentuk pertunjukan teater modern yang telah berkembang dan dikenal oleh Teater Satu sebelumnya. Maka, dilakukanlah upaya-upaya identifikasi peran/tokoh, karakterisasi, artistik, aktualitas cerita, untuk memperkaya bentuk pertunjukan Warahan yang telah pernah ada sebelumnya. Hingga saat ini, setelah lebih dari 10 tahun Teater Satu berupaya terus menerus memeriksa dan mengembangkan bentuk pertunjukan Warahan, telah dilakukan lebih dari 70 kali pertunjukan dengan cerita dan bentuk pertunjukan yang berbeda-beda. Namun, sampai saat ini, unsur-unsur artistik pertunjukan yang tetap dipertahankan adalah; kesederhanaan bentuk, plot, dan karakterisasi tokoh utama yakni Aruk, yang tetap setia pada ekspresinya sebgai “SANDIWARA KAMPUNG”. Kami menamakannya Sandiwara Kampung karena repertoar “Warahan Aruk Gugat” memang diniatkan menjadi pertunjukan yang bisa meladeni segala bentuk ruang dan bisa dimainkan di mana saja dan kapan saja; khususnya di Indonesia. Di mana hal-hal yang naif, kampungan, dan segala kategori yang selama ini dianggap sebagai “sisi gelap” dalam perkembangan “ke-ber-adaban” masyarakat (setidaknya dalam persepsi kita yang biasa hidup di wilayah perkotaan) justru dihidangkan. Samasekali bukan untuk meraih semacam simpati atau pemakluman, melainkan untuk diperiksa kembali. Dan pertunjukan di Komunitas Salihara ini adalah bentuk garapan terbaru dari semua pertunjukan yang sudah dipentaskan sebelumnya. Aruk Gugat adalah upaya Teater Satu untuk memeriksa kembali “ke-kampungan”, yang ada dalam lingkungan sosial kami, sistem politik, budaya, dan terutama dalam diri kami sendiri, sambil terus mengupayakannya menjadi pertunjukan yang—bila mungkin—bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat dengan berbagai latar belakang budaya. Iswadi Pratama Sutradara Sinopsis Aruk adalah seorang anak yatim yang jujur, namun malas dan bodoh. Aruk diharapkan mampu mengangkat kembali harkat dan martabat keluarga yang telah hancur sejak kematian sang ayah. Maka, Emak pun menitipkan Aruk di rumah pamannya, Sirajudin bergelar Pangeran Si Angan-Angan yang kelak akan mendidik Aruk dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan sebagai bekal hidup. Aruk mengawali kariernya di bidang militer. Namun ia dikeluarkan, karena menolak mengikuti ujian menembak. Alasan Aruk: jika ia pandai menembak maka nanti akan menembak siapa saja. Gagal jadi prajurit, Aruk berkerja sebagai
Re: [wanita-muslimah] Re: DPR Siap Setujui Perang di Ambalat
mas wikan, biar enggak sekedar provokasi atau auto kritik, mau enggak sampeyan menjadi panglima lasykar RI ganyang Malaysia ??, kalau nggak ada yang mengangkat, biar saya angkat, cuma tanda tangan saya untuk surat keputusan pengangkatan belum laku sih :) Diwajibkan atas kamu berperang, padahal beperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. 2:216) wassalam Abdul Mu'iz At 11:34 AM 6/16/2009 +0200, you wrote: lho, kan memang begitu seperti kata bung karno, malaysia ini adalah negara boneka bikinan inggris yang mana adalah kafirin munafikin jadi semua yang ada di situ, pemimpinnya, rakyatnya, perdana menterinya, rajanya adalah boneka-boneka bikinan orang2 kafir maka dari itu kita harus memerangi malaysia dan membebaskan mereka dari pengaruh kaum kafirin salam, -- wikan 2009/6/16 miftahalzaman mailto:miftahalzaman%40yahoo.commiftahalza...@yahoo.com: Kalau begitu Malaysia harus kita Kristenkan dulu ... [Non-text portions of this message have been removed]