[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...

2005-12-04 Terurut Topik noteokrasi
st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:

anda sungguh mengada-ada dan menurut boleh dikatakan ternyata anda 
amat PICIK.



Mas sabri,

Kalimat di atas adalah salah satu contoh produk dari ajaran itu dan 
hal ini semakin meyakinkan saya bahwa mereka -yang hanya membaca 
teks- tidak akan mampu mengubah perilakunya. 

Itulah letak permasalahannya. 

Jika orang-orang yang sudah khattam membaca teks saja masih tidak 
mampu menerima pendapat yang berbeda, bagaimana mereka yang belum 
khattam? 

Sangat mengerikan...

Muncullah gerombolan FPI, dan sejenisnya, yang datang mengobrak-
abrik pencari nafkah yang dilabeli sebagai 'pendosa' dengan cara-
cara yang lebih sangar daripada para preman. Saya sebut lebih sangar 
karena mereka menyebut-nyebut keagungan Tuhan ketika melakukan 
eksekusi itu. Belum lagi adanya anggota masyarakat kampung yang 
dihasut untuk memerangi pendirian rumah ibadah yang berbeda dari 
yang mereka pahami sebagai rumah ibadah.

Oleh karena itu, SI bukanlah sebuah sistem yang relevan untuk 
dijadikan cara hidup bagi semua orang. 

Mengapa? 

Al Qur'an yang hanya bersifat filosofis dan sebenarnya berfungsi 
sebagai pedoman itu (sebagaimana yang kita pahami bersama selama 
ini) tidak boleh mengatur kehidupan orang lain yang tidak percaya 
padanya. 

Undang-undang dan Hukum -dan jika perlu diatur SOP/Juklak/Juknis- 
oleh karenanya menjadi lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Bukankah begitu kawan?

Noteo





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give the gift of hope to an orphaned child this holiday season.
Become a sponsor
http://us.click.yahoo.com/ZEPhsD/1RCMAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...

2005-12-04 Terurut Topik Herni Sri Nurbayanti
Mas/Mbak Teo,

Qur'an sbg kitab suci (pedoman moral?) itu satu hal. Bahwa APLIKASI
'ummat' yg tidak membuat masyarakat menjadi baik itu satu hal lain
lagi. Bahwa qur'an sbg kitab suci pedoman moral kok tidak terbukti
dalam prakteknya, berarti itu masalah (masalah kan terjadi manakala
ada hal yg gak konek, minjem istilahnya mbak ade. makanya, masalah
dibedakan dng persoalan). Tapi bukan berarti kemudian solusinya dng
gampangnya menegasikan eksistensi qur'an sbg kitab suci pedoman moral.
Saya bukan pakar qur'an tapi kalau liat dari ceritanya bgmn ia
diturunkan, ada ayat qur'an yg sekedar diturunkan (tanpa ada peristiwa
dibaliknya, bener gak?) tapi ada juga ayat qur'an yg diturunkan sbg
'jawaban' (ruling?) thd pertanyaan/kasus yg diajukan oleh Rasulullah.
Sehingga, ada 'komunikasi' antara ruling tsb (yg menjadi ayat dlm
Qur'an kemudian) dng konteks/peristiwa pada saat itu. Permasalahan
mungkiiin muncul manakala tidak melihat konteks ini dan aplikasinya
pada konteks sekarang. Permasalahan juga mungkiiin muncul manakalah
kitab suci sbg pedoman pada dasarnya membuka peluang utk
multiinterpretasi. Permasalahan juga mungkiiin muncul manakalah
kondisi tsb didukung oleh pemahaman/praktek sehari2 yg memandang agama
sebatas jaminan kehidupan setelah mati (meminjam istilah mbak chae
agamanya orang mati), sebatas ritual agama tanpa makna, dll yg
melembaga dlm masyarakat. Dibilang mungkiiin krn baru hipotesa yg
perlu pembuktian..:-) 

Keprihatinan dan pertanyaan anda sebenarnya mungkiiin juga hal yg sama
dirasakan teman2 disini. Tapi yg saya bingung (atau tepatnya, perlu
mengklarifikasi) apakah hal itu lantas membuat anda tidak menerima
eksitensi qur'an? Kedua, mungkin baik juga utk menggali pengalaman
anda berinteraksi dng qur'an, spt halnya yg dilakukan oleh pak sabri.
Shg juga bisa menjelaskan (dan membedakan) arti nama no-teokrasinya.
Sama dng membedakan 'ateis' apakah dia bener 'a-teis' yg menolak
eksistensi Tuhan atau sekedar 'non-believer' yg tidak mau tunduk pada
satu agama (sbg institusi politik). 


wassalam,
herni

 ___
 
 Mas Sabri,
 Boleh jadi begitu (bagi yang mempercayainya) namun kita semua TIDAK 
 melihat bahwa 'teks' yang dibaca setiap hari oleh mayoritas penduduk 
 Indonesia ini telah mampu mengubah perilaku mayoritas penduduk 
 Indonesia. Dari waktu-ke-waktu ahlaknya tidak berubah hanya karena 
 keyakinan terhadap keunggulannya. 
 
 Saya juga sering menanyakan dampak nyata dari rukun Islam dan rukun 
 iman yang ada di bumi pertiwi ini. Ketidakadilan tetap merajalela, 
 penindasan terhadap kaum minoritas (non-muslim) tidak berhenti, 
 kekerasan tetap terjadi, korupsi masih tetap berlangsung, perasaan 
 takut terhadap terorisme masih marak, penganiayaan terhadap anak dan 
 kaum perempuan berlangsung terus (KDRT), dlsb. 
 
 Singkat kata, kenyamanan hidup di Indonesia -kalau bisa dibuat dalam 
 grafik garis- tidak meningkat hanya karena mayoritas penduduknya 
 mempunyai keyakinan intan terhadap tulisan itu. Pertanyaan 
 lanjutannya kemudian adalah bagaimana mungkin 'intan' itu telah 
 menyengsarakan umat yang mengaguminya? Bagaimana hal itu bisa 
 berlangsung selama ini tanpa ada maksud untuk mereformasinya?
 
 Noteo







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...

2005-12-04 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto

- Original Message -
From: noteokrasi [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, December 04, 2005 9:01 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...


 st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:

 anda sungguh mengada-ada dan menurut boleh dikatakan ternyata anda
 amat PICIK.

 

 Mas sabri,

 Kalimat di atas adalah salah satu contoh produk dari ajaran itu dan
 hal ini semakin meyakinkan saya bahwa mereka -yang hanya membaca
 teks- tidak akan mampu mengubah perilakunya.

 Itulah letak permasalahannya.

mas Anti Teo,
Saya  kira apa yang dimaksud ustadz sabri sudah jelas.
Membaca teks memang tidak mampu mengubah perilaku,
TAHU itu berbeda dengan MEMAHAMI, MENGHAYATI apalagi MENGAMALKAN.

Oleh kerena itu menembak teks itu jelas salah sasaran.


 Jika orang-orang yang sudah khattam membaca teks saja masih tidak
 mampu menerima pendapat yang berbeda, bagaimana mereka yang belum
 khattam?


Nah ini menarik.
Silahkan didetilkan kalimat Anda ini karena nggak jelas,
APA HUBUNGANNYA khatam membaca teks dengan kemampuan menerima pendapat yang
berbeda.

 Sangat mengerikan...

 Muncullah gerombolan FPI, dan sejenisnya, yang datang mengobrak-
 abrik pencari nafkah yang dilabeli sebagai 'pendosa' dengan cara-
 cara yang lebih sangar daripada para preman. Saya sebut lebih sangar
 karena mereka menyebut-nyebut keagungan Tuhan ketika melakukan
 eksekusi itu. Belum lagi adanya anggota masyarakat kampung yang
 dihasut untuk memerangi pendirian rumah ibadah yang berbeda dari
 yang mereka pahami sebagai rumah ibadah.


Kalimat di atas itu  memang fakta,
tapi nggak nyambung dengan kalimat berikut yang menggunakan Oleh karena
itu.

 Oleh karena itu, SI bukanlah sebuah sistem yang relevan untuk
 dijadikan cara hidup bagi semua orang.

 Mengapa?

 Al Qur'an yang hanya bersifat filosofis dan sebenarnya berfungsi
 sebagai pedoman itu (sebagaimana yang kita pahami bersama selama
 ini) tidak boleh mengatur kehidupan orang lain yang tidak percaya
 padanya.

 Undang-undang dan Hukum -dan jika perlu diatur SOP/Juklak/Juknis-
 oleh karenanya menjadi lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari.


Begini lho mbak Anti Teo,

Setiap manusia itu punya nilai-nilai yang mendasari perilakunya, apakah itu
nilai-nilai dari agama, dari sains, adat, budaya dll. Dalam mengurus urusan
orang banyak memang nggak boleh memaksakan nilai-nilai pribadi untuk
diterapkan dalam kehidupan umat. Yang boleh itu mendiskusikan nilai-nilai
yang dipandang benar oleh seseorang dalam mekanisme berdiskusi (yang
disepakati bersama ) hingga didapat suatu kesepakatan nilai-nilai yang ingin
diterapkan sebagai konsensus, itu yang anda istilahkan UNDANG-UNDANG/HUKUM.

Konsesus bersama yang namanya UU/Hukum itu lah yang harus secara praktis
ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari dan DIPAKSAKAN kepada semua yang
menjadi obyeknya.

Namun perlu diingat bahwa orang-orang BOLEH mengambil nilai-nilai dari
PENAFSIRAN mereka thd teks (mis. Al-Quran) kemudian memasukkan dalam
mekanisme di atas untuk diuji kemaslahatannya sebagai bagian dari UU atau
hukum. Hanya IMHO, seorang muslim perlu untuk sadar bahwa apa pun
nilai-nilai yang dia bawa dan dia RASAKAN berasal dari teks Al-Quran itu
tidak lebih dari sekedar PENAFSIRAN belaka. Sehingga penting bagi dia untuk
berani MENGUJI penafsiran itu dalam diskusi yang sehat.

Kami sebagai muslim percaya Islam yang ramatan lil 'alamin. Islam yang
menjadi rahmat sekalian alam. Kalau ada yang nggak rahmatan lil 'alamin itu
PASTI bukan Islam. Jadi SI di WM ini menurut saya bukan bicara AL-Quran
sebagai DASAR NEGARA (yang mungkin anda musuhi itu he he he he he), akan
tetapi bagaimana menegakkan sistem nilai (yang kami anggap benar, universal
dll. sebagai seorang muslim) dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan
mekanisme yang telah disepakati bersama sebagai satu bangsa. Sama dengan ada
orang yang menegakkan sistem nilai HAM untuk dimasukkan dalam UU dll.

Peace ( Bahasa gaulnya Wassalamu'alaykum)

Ary




 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Give the gift of hope to an orphaned child this holiday season.
Become a sponsor
http://us.click.yahoo.com/ZEPhsD/1RCMAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups

[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...

2005-12-04 Terurut Topik noteokrasi
Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

Silahkan didetilkan kalimat Anda ini karena nggak jelas, APA 
HUBUNGANNYA khatam membaca teks dengan kemampuan menerima pendapat 
yang berbeda.
_

Mas Ary,

Orang normal yang telah khattam membaca, tentunya akan paham dengan 
teks yang dia baca. Kalau belum paham perlu diulang-ulang lagi 
sampai benar-benar paham. Setelah paham, dia perlu menguji 
pemahamannya itu dalam perilaku/kehidupannya sehari-hari. Kalau 
filosofi yang dipahaminya itu terbukti keliru, dia perlu 
menegasikannya dan berhenti mempraktekkannya. Kalau terbukti benar, 
dia akan menghayatinya, dst. 

Hasil dari seseorang yang telah benar-benar memahami intisari 
ajaran 'cinta kasih' adalah adanya perubahan tingkahlaku sehari-
hari. Tingkah laku itu bisa berbentuk penghargaan terhadap perbedaan 
(pandangan, pendapat, warna, selera, dlsb). Kalau semula seseorang 
tidak mampu menerima perbedaan, setelah memahami ajaran itu tentunya 
dia akan mampu menerima perbedaan (ko-eksistensi dengan penganut-
penganut agama atau kepercayaan apapun yang ada di dunia). 

Simplifikasinya:

baca - tahu (aware) - paham (pengusaan materi secara kognitif) - 
trampil/kompeten (bisa mengaplikasikan secara psikomotorik) - 
menjadi sikap/perilaku sehari-hari (secara afektif dan otomatis 
terinternalisasi)  

Semua ajaran agama (yang baik) akan bersumber pada konsep cinta 
kasih terhadap sesama, saling melindungi, saling memberi, saling 
mencukupi, bukan sebaliknya, saling membunuh, saling menjarah, 
saling mengurangi, dlsb. 

Begitu hubungannya antara khattam dan menerima pendapat yang 
berbeda. (Apakah jarak khattam dan menerima pendapat yang berbeda 
ini terlalu jauh? Maaf...)

__

Keprihatinan dan pertanyaan anda sebenarnya mungkiiin juga hal yg 
sama dirasakan teman2 disini. Tapi yg saya bingung (atau tepatnya, 
perlu mengklarifikasi) apakah hal itu lantas membuat anda tidak 
menerima eksitensi qur'an? Kedua, mungkin baik juga utk menggali 
pengalaman anda berinteraksi dng qur'an, spt halnya yg dilakukan 
oleh pak sabri. Shg juga bisa menjelaskan (dan membedakan) arti nama 
no-teokrasinya. Sama dng membedakan 'ateis' apakah dia bener 'a-
teis' yg menolak eksistensi Tuhan atau sekedar 'non-believer' yg 
tidak mau tunduk pada satu agama (sbg institusi politik).



Mbak Herni,

Noteokrasi adalah sebuah sikap perlawanan terhadap kesewenang-
wenangan kelompok beragama yang memaksakan kehendak untuk menerima 
satu-satunya azas agama seperti SI di NKRI ini. 

Apakah saya menerima atau menolak Al Qur'an (itu rahasia saya 
sendiri). Apakah saya beragama atau atheis (itu juga rahasia saya 
sendiri). Pengungkapan jati diri bagi saya tidak menjadi begitu 
penting dan saya juga tidak ingin mengetahui jati diri anggota milis 
ini. 

Di milis yang berlaku adalah pemahaman 'it is the thought that 
counts...' (adalah buah pikiran yang diperhitungkan) bukan identitas 
dari yang mempunyai buah pikiran itu. Siapapun yang menulis, pasti 
teh sosro minumannya... eh, maksud saya, siapapun yang menulis tidak 
masalah kalau buah pikirannya bisa diterima :)  

Noteo





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...

2005-12-04 Terurut Topik Ary Setijadi Prihatmanto

- Original Message -
From: noteokrasi [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Sunday, December 04, 2005 10:57 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...


 Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Silahkan didetilkan kalimat Anda ini karena nggak jelas, APA
 HUBUNGANNYA khatam membaca teks dengan kemampuan menerima pendapat
 yang berbeda.
 _

 Mas Ary,

 Orang normal yang telah khattam membaca, tentunya akan paham dengan
 teks yang dia baca. Kalau belum paham perlu diulang-ulang lagi
 sampai benar-benar paham. Setelah paham, dia perlu menguji
 pemahamannya itu dalam perilaku/kehidupannya sehari-hari. Kalau
 filosofi yang dipahaminya itu terbukti keliru, dia perlu
 menegasikannya dan berhenti mempraktekkannya. Kalau terbukti benar,
 dia akan menghayatinya, dst.

 Hasil dari seseorang yang telah benar-benar memahami intisari
 ajaran 'cinta kasih' adalah adanya perubahan tingkahlaku sehari-
 hari. Tingkah laku itu bisa berbentuk penghargaan terhadap perbedaan
 (pandangan, pendapat, warna, selera, dlsb). Kalau semula seseorang
 tidak mampu menerima perbedaan, setelah memahami ajaran itu tentunya
 dia akan mampu menerima perbedaan (ko-eksistensi dengan penganut-
 penganut agama atau kepercayaan apapun yang ada di dunia).

 Simplifikasinya:

 baca - tahu (aware) - paham (pengusaan materi secara kognitif) -
 trampil/kompeten (bisa mengaplikasikan secara psikomotorik) -
 menjadi sikap/perilaku sehari-hari (secara afektif dan otomatis
 terinternalisasi)

 Semua ajaran agama (yang baik) akan bersumber pada konsep cinta
 kasih terhadap sesama, saling melindungi, saling memberi, saling
 mencukupi, bukan sebaliknya, saling membunuh, saling menjarah,
 saling mengurangi, dlsb.

 Begitu hubungannya antara khattam dan menerima pendapat yang
 berbeda. (Apakah jarak khattam dan menerima pendapat yang berbeda
 ini terlalu jauh? Maaf...)

 __


mas No Teo yang baik,

Ya Anda sudah menjawab sendiri sebetulnya hubungan yang jauh dari mbaca
lalu menerima pendapat yang berbeda.

Khatam Al- Quran itu sebetulnya hanya bicara sudah mbaca Al-Quran dari
Al-Fatihah sampai An-Nas.
Bahkan secara khusus, Khatam Al-Quran itu lebih mengacu pada mbaca selesai
membaca Al-Quran secara letterlijk bahasa asli AlQuran sebagai High Arabic
yang belum tentu berbarengan dengan mengetahui artinya. Lalu ada pesta
sedikit biasanya kalau ada santri yang khatam Al-Quran he he he
he...uenak...

Apakah yang khatam Al-Quran, membaca terjemahnya (yang kata ustadz Chodjim
itu pada hakekatnya nggak ada karena sudah tercampur dengan penafsiran)
sudah mengerti dan memahami Al-Quran?
IMHO, tidak ada seorang pun yang bisa mengklaim memahami kandungan Al-Quran
secara keseluruhan. Bagi seorang muslim, memahami Al-Quran itu seperti life
time journey. Karena sumber pemahaman itu sebagian besar bukan dari pada
saat mbaca teks, tapi dari kehidupan itu sendiri.

Silahkan Anda lihat arsip milis ini.
Spektrum pemahaman akan teks Al-Quran yang satu dunia ini sama teksnya,
ternyata sangat lebar.

Persoalan ada pemahaman yang cenderung desktruktif, ya memang tergantung
background kok. Kalau Anda bicara Al-Quran di daerah yang ratusan tahun
perang spt. di Timur Tengah, fokus memahami Al-Quran akan cenderung lebih
pada persoalan-persoalan kematian, peperangan yang cenderung tegas dan keras
dengan segala konsekuensi HUKUM (perang) nya. Ketika Anda bergerak sedikit
ke Maroko misalnya, walaupun ashabiyah ke-araban masih ada, tapi fokus
memahami Al-Quran sudah bergeser lebih ke masalah2 kehidupan yang lebih
indah. Komunitas Islam Turki yang punya masalah identitas diri, fokus
pemahaman Al-Quran akan lebih melihat pencarian identitas yang kaku. Lebih
jauh ke Amerika misalnya, kita bisa lihat bagaimana fokus muslim Amerika
dalam memahami Al-Quran sudah sangat jauh berbeda dengan yang di Timur
Tengah. Begitu juga yang di Indonesia. Belum lagi kita bicara sikon mikro
per individu manusia. Yang problem itu kan mengabsolutkan pemahaman lalu
menerapkannya secara vulgar tanpa kenal situasi dan kondisi.

Al-Quran itu untuk orang yang hidup dengan kandungan ttg hakekat
kehidupan, bukan untuk orang mati. Dan orang yang hidup itu berada dalam
situasi dan kondisi yang berbeda-beda.

Salam
Ary

PS.
Kesalahan nembak sasaran yang salah ini sebetulnya bisa berakibat serius
sebetulnya.
Kalau ada polisi sedang ngejar penjahat bersenjata sekalipun, lalu nembaknya
ngawur banyak yang jadi korban peluru nyasar, polisi itu bisa-bisa dikeroyok
orang sekampung. Yang harusnya jadi kawan malah jadi musuh.



 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI

[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...

2005-12-04 Terurut Topik st sabri
No-Teo,
Kita urai dari awal, kenapa muncul semacam `judgement' bahwa anda 
PICIK,  ini saya copy paste tulisan anda :

 Mas Sabri,
 Boleh jadi begitu (bagi yang mempercayainya) namun kita semua TIDAK
 melihat bahwa 'teks' yang dibaca setiap hari oleh mayoritas penduduk
 Indonesia ini telah mampu mengubah perilaku mayoritas penduduk
 Indonesia. Dari waktu-ke-waktu ahlaknya tidak berubah hanya karena
 keyakinan terhadap keunggulannya.

 Saya juga sering menanyakan dampak nyata dari rukun Islam dan rukun
 iman yang ada di bumi pertiwi ini. Ketidakadilan tetap merajalela,
 penindasan terhadap kaum minoritas (non-muslim) tidak berhenti,
 kekerasan tetap terjadi, korupsi masih tetap berlangsung, perasaan
 takut terhadap terorisme masih marak, penganiayaan terhadap anak dan
 kaum perempuan berlangsung terus (KDRT), dlsb.

 Singkat kata, kenyamanan hidup di Indonesia -kalau bisa dibuat dalam
 grafik garis- tidak meningkat hanya karena mayoritas penduduknya
 mempunyai keyakinan intan terhadap tulisan itu. Pertanyaan
 lanjutannya kemudian adalah bagaimana mungkin 'intan' itu telah
 menyengsarakan umat yang mengaguminya? Bagaimana hal itu bisa
 berlangsung selama ini tanpa ada maksud untuk mereformasinya?

 Noteo

Tulisan saya yang anda potong :
anda sungguh mengada-ada dan menurut boleh dikatakan ternyata anda
amat PICIK.
 
ss Picik, karena anda menyatakan hanya dengan membaca sesuatu 
seseorang bisa berubah akhlak-nya. Untuk anda sendiri, membaca kitab 
paling dasyat di dunia-pun tak akan mengubah akhlak, karena akhlak itu 
dibentuk oleh tuntunan orangtua [pengasuhan], penyerapan informasi dan 
nilai-nilai lingkungan dimana dia hidup, kemampuan membaca itu 
biasanya muncul setelah anak berumur 5 tahun, sementara pembentukan 
akhlak dimulai sejak lahir. Kemudian tolok ukur akhlak anda juga ndak 
jelas sama sekali dan langsung `jump into conclusion'.

Kemudian disambung dampak Rukun Islam dan Rukun Iman, dan saya jawab 
ya ndak ada; kalo anda seorang Nasrani, hanya dengan membaca syahadat 
Rosul apakah anda langsung jadi manusia `santun' ? Karena kesantunan 
itu dipengaruhi kultur dan kepantasan publik lain, memegang kepala 
bagi orang jawa amat tidak santun, tapi bagi rata-rata orang eropa itu 
amat santun. Ini contoh saja dan sulit dicari hubungannya dengan 
sepotong ajaran agama.


Mas sabri,

Kalimat di atas adalah salah satu contoh produk dari ajaran itu dan
hal ini semakin meyakinkan saya bahwa mereka -yang hanya membaca
teks- tidak akan mampu mengubah perilakunya.

Itulah letak permasalahannya.

ss No-Teo, anda kembali melakukan judgement, saya menyatakan anda 
PICIK karena anda mengukur sesuatu dengan parameter yg tidak jelas. 
Bagaimana anda tahu bahwa saya menyatakan PICIK karena hasil ajaran 
agama ; anda jauh dari tepat, agama tidak menjadi alur UTAMA bagi 
hidup saya, meski benar saya di doktrin sejak kecil dengan ajaran-
ajaran Islam; tapi setelah mulai nalar saya memisahkan doktrin2 yg 
tidak cocok dengan saya dan yang bisa saya pelihara untuk melanjutkan 
kehidupan.

Noteo :---
Jika orang-orang yang sudah khattam membaca teks saja masih tidak
mampu menerima pendapat yang berbeda, bagaimana mereka yang belum
khattam?

Sangat mengerikan...

ss Dan ini lebih parah lagi, khataam membaca belum tentu memahami 
artinya, memahami artinya belum tentu melaksanakan isi kandungannya. 
Kalo saya khattam membaca DAS KAPITAL apakah lantas saya harus 
mempraktikkan sosialisme ? Di WM tidak dilarang mengkritisi al-Qur'an, 
moderator tidak akan menge-ban anda hanya karena menyebut Teks Al-
Qur'an, kesalahan gramatika al-Qur'an atau kritik lain. Ini milis 
sangat demokratis.

Tunjukkan bahwa saya tidak bisa menerima perbedaan ; ini perlu 
disampaikan, meski saya muslim, saya tidak keberatan bekerja di Red 
Cross, di lingkungan itu penuh perbedaan.

Noteo :
Muncullah gerombolan FPI, dan sejenisnya, yang datang mengobrak-
abrik pencari nafkah yang dilabeli sebagai 'pendosa' dengan cara-
cara yang lebih sangar daripada para preman. Saya sebut lebih sangar
karena mereka menyebut-nyebut keagungan Tuhan ketika melakukan
eksekusi itu. Belum lagi adanya anggota masyarakat kampung yang
dihasut untuk memerangi pendirian rumah ibadah yang berbeda dari
yang mereka pahami sebagai rumah ibadah.

Oleh karena itu, SI bukanlah sebuah sistem yang relevan untuk
dijadikan cara hidup bagi semua orang.

ss Ini makin ngoyoworo st sabri bukan simpatisan dan anggota FPI, 
anda sudah kehilangan koherensi tulisan karena `esmosi' :=)) Dan 
kembali anda picik karena tidak mengetahui dengan jelas duduk 
persoalan serta main gebyah uyah. Di RW 7 kel Teluk Pucung, saya 
membatalkan pembangunan Mushalla karena seorang pendeta tidak bersedia 
tanda tangan. Kenapa untuk bikin mushala saya butuh tanda tangan 
pendeta, sebab rumah pendeta itu persis berada di depan bakal mushala, 
dan syarat pendirian rumah Ibadah adalah mendapatkan ijin dari anggota 
masyarakat di sekitarnya. Apakah lantas saya membenci sang pendeta; 
sama sekali tidak, kami 

[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...

2005-12-04 Terurut Topik noteokrasi
st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:

ss Picik, karena anda menyatakan hanya dengan membaca sesuatu 
seseorang bisa berubah akhlak-nya. 


Mas sabri yang di salib merah (redcross),

Nampaknya anda ini sangat impulsif deh, temperamental dan mengalami 
kesulitan di dalam mengendalikan nafsu/emosi (emotion dosorder). 
Barangkali anda terlalu lama bersama-sama ICRC di Aceh sana dan 
dihadapkan pada banyak tekanan sehingga menjadi tegangan tinggi.

Kalimat-kalimat anda ini mencitrakan diri anda yang sering 
kepanasan, tidak mempunyai cukup air bersih, dikejar-kejar deadline, 
dst. 

Lampuuk masih indah kan? Banyak sapi dan kambing berkeliaran, tapi 
kerang rebus di depan masjid (rec) sangat segar dan guedem-guedem 
lho. 

Ciamik deh.

Banyak juga teman-teman saya di sana (dari Oxfam, UNDP)yang juga 
dihadapkan pada pressure di sana, tapi setiap kali kami bertemu dan 
membicarakan kebutuhan para pengungsi, mereka terdengar jauh lebih 
sabar di dalam meresponse. 

Hehehe. 

Mungkin karena mereka sudah dewasa.

Banyak kosa kata lain yang jauh lebih 'subtle' untuk mengekspresikan 
kekecewaan anda terhadap pola pandang saya, tapi nampaknya (seperti 
kata Ian Pavlov) jarak antara 'stimulus' dan 'response' yang anda 
miliki terlalu dekat sehingga tidak ada cukup ruang untuk merenung.

Exercise, tarik nafas dalam-dalam, dan hembuskan nafas (terakhir) 
anda... ...

Tapi tidak apa-apa, c'est la vie... pelangi selalu berwarna-warni 
dan itu sangat indah.

Mas Sabri yang ganteng tapi gampang sewot,

Kalau saya memotong kalimat-kalimat yang anda tulis itu karena saya 
merasa bahwa kalimat-kalimat itu tidak cukup signifikan untuk 
ditanggapi (meaningless). Jadi ya saya cuma mengambil sampel saja 
untuk mewakili pola pikir anda. Kalau saya tanggapi semua, penuh deh 
email ini. 

(Sssst... nanti dikomplin sama moderator. Hehehe...)

Membaca (teks) adalah salah satu ketrampilan dalam berkomunikasi. 
Mendengarkan (pesan) adalah ketrampilan berkomunikasi yang lain. 
Keduanya adalah ketrampilan reseptif harafiah (denotatif). lain 
halnya dengan 'insinuation' atau menangkap 'sasmita' yang ada di 
antara teks-teks itu. Ini memerlukan cukup wawasan dan pengalaman  
hidup yang luas sehingga mampu untuk menjadi tanggap ing sasmita. 

Nah nampaknya fenomena itulah yang terjadi pada mayoritas penduduk 
Indonesia (ora tanggap ing sasmita): sangat tekstual (text-centric) 
dan hiperkorek terhadap tanda-tanda baca (nitty-gritty) tetapi tidak 
kritis terhadap tanda-tanda (makro) jaman.  

Gini hari masih ngapalin ayat? 

'An unexamined life, is a useless life.'

Mas Sabri (dapat salam dari Banu dan Benny di Oxfam GB). Eh kalau 
punya waktu, silakan baca cerita di bawah ini untuk sekedar 
menyelami perasaan Mei Ling dan menyegarkan ingatan kita kembali 
terhadap sorak-sorai kebiadaban di pertengahan Mei tahun 1998 lalu. 

Nggak nyambung ya? Yo ben wae...

Noteo 



Hidup yang Terenggut 

Tempo No. 12/XXXII/19 - 25 Mei 2003

Pemerkosaan massal dalam kerusuhan Mei bukanlah dongeng. Dua korban, 
dokter, dan sejumlah pendamping bersaksi kepada TEMPO.


TANGANNYA terulur mengajak bersalaman. Mei Ling, ia mengenalkan 
diri dengan suara lirih (nama itu telah disamarkan). Sepintas, 
perempuan berusia 37 tahun ini kelihatan sangat normal. Parasnya 
manis, kulitnya putih bersih, penampilannya pun rapi. 

Tapi, tak lama kemudian, segera terasa ada sesuatu yang lain dalam 
dirinya. Dia tersenyum, tapi nyaris tak diiringi emosi. Pikirannya 
pun seperti sedang berkelana ke tempat yang jauh. Tatapan matanya 
hampa, tapi sewaktu-waktu berubah nanar, seperti menyimpan amarah. 

Mei Ling adalah korban pemerkosaan Mei 1998. Atas kebaikan Nyonya 
Wati (ini juga bukan nama sebenarnya), seorang penjual kue yang lama 
mendampingi dia, mingguan ini berhasil menemuinya secara langsung. 
Pada suatu sore awal Mei lalu, ibu tua yang aktif dalam berbagai 
kegiatan sosial itu mengajak Karaniya Dharmasaputra dan Iwan 
Setiawan dari TEMPO ke sebuah rumah perawatan di Jakarta Utara. Mei 
Ling dititipkan di sini sejak dua tahun lalu. 

Kami lalu duduk di sofa. Setelah mengoleh-olehi Mei Ling kue 
sekantong, Wati membuka percakapan. Mei Ling tak banyak bicara. Ia 
hanya mengangguk, paling sesekali menjawab iya atau enggak. 

Wati lalu bercerita tentang anak lelaki Mei Ling. Berumur 15 tahun, 
bocah itu kini diasuh Wati. 

Tiba-tiba dari mulut Mei Ling tercetus, Saya mau pulang. 

Wati merengkuh tangannya. Nanti kalau si ... (Wati menyebut nama 
anak Mei Ling) sudah besar, sudah bisa cari duit, dia pasti ajak 
kamu pulang. Sabar, ya

Iya..., Mei Ling kembali tertunduk. 

Sesaat kemudian, Mei Ling bicara lagi. Kali ini dia minta uang. Buat 
jajan, katanya. Wati buru-buru membuka tas, memberinya selembar Rp 
10 ribuan. Terima kasih, Iie (Tante dalam bahasa Cina), katanya. 

Saya mau pergi ke dokter. 

Wati kaget, Kamu sakit? 

Mei Ling mengangguk, sambil memegangi bagian bawah perutnya, Sakit, 
di sini. 

Tapi wajahnya datar, tak menunjukkan rasa nyeri. 

Mau ke 

[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...

2005-12-04 Terurut Topik st sabri
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, noteokrasi [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 ss Picik, karena anda menyatakan hanya dengan membaca sesuatu 
 seseorang bisa berubah akhlak-nya. 
 
 
 Mas sabri yang di salib merah (redcross),
 
 Nampaknya anda ini sangat impulsif deh, temperamental dan mengalami 
 kesulitan di dalam mengendalikan nafsu/emosi (emotion dosorder). 
 Barangkali anda terlalu lama bersama-sama ICRC di Aceh sana dan 
 dihadapkan pada banyak tekanan sehingga menjadi tegangan tinggi.
 
 Kalimat-kalimat anda ini mencitrakan diri anda yang sering 
 kepanasan, tidak mempunyai cukup air bersih, dikejar-kejar deadline, 
 dst. 

ss :=)) terimakasih atas konstruktif kritiknya ; kebetulan saat ini 
sedang istirahat, menikmati megono pekalongan dan tauto sambil 
mendengar wejangan Ibunda sayang. Menyusuri lagi kenangan masa kanak-
kanak untuk mencuci ruhani. Saya juga akan mengakhiri kontrak dengan 
lembaga di aceh untuk istirahat dan mencoba ngurus pendirian pabrik yg 
terbengkelai karena belum ada kesepakatan dengan investor; dan sambil 
istirahat ikut milisan.


--- deleted on bandwith account--

 Membaca (teks) adalah salah satu ketrampilan dalam berkomunikasi. 
 Mendengarkan (pesan) adalah ketrampilan berkomunikasi yang lain. 
 Keduanya adalah ketrampilan reseptif harafiah (denotatif). lain 
 halnya dengan 'insinuation' atau menangkap 'sasmita' yang ada di 
 antara teks-teks itu. Ini memerlukan cukup wawasan dan pengalaman  
 hidup yang luas sehingga mampu untuk menjadi tanggap ing sasmita. 
 
 Nah nampaknya fenomena itulah yang terjadi pada mayoritas penduduk 
 Indonesia (ora tanggap ing sasmita): sangat tekstual (text-centric) 
 dan hiperkorek terhadap tanda-tanda baca (nitty-gritty) tetapi tidak 
 kritis terhadap tanda-tanda (makro) jaman.  
 
 Gini hari masih ngapalin ayat? 

ss Ini setuju, dan salah satu sebabnya barangkali tingkat pendidikan 
yg rata-rata rendah, kekurangan sumber bacaan baik jumlah maupun 
jenisnya. Alih-alih anda menembak sasaran, apa ndak lebih baik 
menyarankan suatu 'way out' minimal 'alternatif' jadi diskusinya jadi 
lebih 'sejuk' dan tidak main timpa-timpa-an. Akhirnya kang sutiyoso 
yang harusnya nanggepin soal kromosom kemarin malah macet dan kita 
menghujani wm dengan posting-posting beruntun, hingga terkesan 
'panas'; stamina anda boleh juga, kebetulan saya sedang nganggur 
daripada kluyuran ndak keruan mending nongkrongin pc :=)) kangen-
kangenan dengan sobat sabit di wm.

hmmm  saya malah jadi khawatir nih, kayaknya anda berada sangat 
dekat dengan komunitas teman tidur saya :=)) kisah2 tersebut sudah 
saya baca dari koleksi beliau. Oxfam [Oxford Commitee for Famien 
Relief] juga komunitas yg amat dekat, saya pribadi tak ingin 
bersinggungan sama sekali. Karena saya bukan dari kalangan seperti 
itu, saya datang dari dunia private dan menetap di aceh karena alasan 
personal sangat personal, sama sekali bukan karena punya hati 
mulia atau penolong :=)) aktifitas humanitarian saya lakukan dari 
sejak dulu hanya sebagai 'selingan' bukan way of life.

salam juga
st sabri







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...

2005-12-03 Terurut Topik noteokrasi
st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:
Meski menggunakan kalimat bersayap, bisa ditangkap maksud posting
dibawah ini. Tapi kalo yg dimaksud al-qur'an, anda salah besar. Al-
qur'an memang telah berusia 1400 tahun tapi sama sekali tidak usang.
Minimal dibanding Magna Charta atau kitab lain. Kalo dibanding dengan
kitab `suci' lain, al-qur'an termasuk bungsu dan buku paling banyak
dibaca umat manusia. Kalo injil hanya punya satu versi, mungkin hanya
injil yg bisa mengalahkan jumlah pembacanya. Karena banyak versi 
injil jadi kehilangan kesempatan memenangkan kontes buku paling 
banyak dibaca [belum tentu digemari].

___

Mas Sabri,
Boleh jadi begitu (bagi yang mempercayainya) namun kita semua TIDAK 
melihat bahwa 'teks' yang dibaca setiap hari oleh mayoritas penduduk 
Indonesia ini telah mampu mengubah perilaku mayoritas penduduk 
Indonesia. Dari waktu-ke-waktu ahlaknya tidak berubah hanya karena 
keyakinan terhadap keunggulannya. 

Saya juga sering menanyakan dampak nyata dari rukun Islam dan rukun 
iman yang ada di bumi pertiwi ini. Ketidakadilan tetap merajalela, 
penindasan terhadap kaum minoritas (non-muslim) tidak berhenti, 
kekerasan tetap terjadi, korupsi masih tetap berlangsung, perasaan 
takut terhadap terorisme masih marak, penganiayaan terhadap anak dan 
kaum perempuan berlangsung terus (KDRT), dlsb. 

Singkat kata, kenyamanan hidup di Indonesia -kalau bisa dibuat dalam 
grafik garis- tidak meningkat hanya karena mayoritas penduduknya 
mempunyai keyakinan intan terhadap tulisan itu. Pertanyaan 
lanjutannya kemudian adalah bagaimana mungkin 'intan' itu telah 
menyengsarakan umat yang mengaguminya? Bagaimana hal itu bisa 
berlangsung selama ini tanpa ada maksud untuk mereformasinya?

Noteo  





 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...

2005-12-03 Terurut Topik st sabri
Bung No-Teo,

Tampaknya ini pembahasan dua hal yg berbeda ; misalnya gini kita 
membahas mutu intan yg menempel di mahkota Kaisar Romanov II. 
Siapapun, dengan tolok ukur manapun akan mengakui keunggulan Intan 
tersebut. Kalo digeser, apakah gunanya intan tersebut bagi nelayan di 
aceh jaya :=)) akan dijawab TIDAK ADA.

Kalo kita membahas tentang Rakyat Indonesia, pemerintahan, kondisi 
ekonomi, situasi keamanan, moralitas, industri dll. Maka ndak lucu 
kalo ditarik ke satu sebab saja ; yakni pembacaan al-qur'an … anda 
sungguh mengada-ada dan menurut boleh dikatakan ternyata anda amat 
PICIK.

Akhlak manusia [dimanapun berada] dibentuk bukan Cuma oleh `agama' 
tapi oleh alam, adat-istiadat, kebiasaan, situasi keamanan saat itu 
dsb dsb.

Kalo anda menanyakan dampak rukun Islam dan Rukun Iman secara nyata, 
ya nggak ada … karena itu bukan pelajaran praktis, tapi ajaran 
filosofis. Sama artinya apa hasil nyata dengan menguasai al-goritma 
atau kalkulus lanjutan :=)) karena Rukun Islam dan Rukun Iman itu 
BELIEFT, keyakinan. Tidak bikin kenyang atau menghilangkan haus.

Tolong SUGUHKAN data nyata penindasan terhadap Non-Muslim [dengan 
alasan agama lho] jangan asal nulis tanpa data akurat. Di NAD yg tegas 
menerapkan SI, non-muslim hidup dengan aman dan tenteram. Kalo ada 
keributan, bukan karena alasan agama, bisa alasan sosial atau 
kriminal.

Di paragraf terakhir semakin menunjukkan kekonyolan anda,… saya kutip 
kenyamanan hidup kalau bisa dibuat grafik garis tidak meningkat… apa 
sih parameter kenyamanan hidup ? anda sungguh termasuk `adidas' dengan 
mengajukan pertanyaan konyol seperti itu. Tahu arti adidas gak? A-kyu 
DI-bawah DAS-ar. Kalo-pun tafsir al-qur'an anda reformasi sampai 
sesuai yg anda inginkan, kenyamanan hidup juga tidak berubah, tingkat 
produksi barang tidak akan naik, teknologi tidak bertambah. Ibarat 
anda mekanik, sudah mencurigai komponen yg keliru atas sebuah 
fenomena; kalo anda dokter, diagnosenya ngawur.

Salam
St sabri



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, noteokrasi [EMAIL PROTECTED] 
wrote:

 st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Meski menggunakan kalimat bersayap, bisa ditangkap maksud posting
 dibawah ini. Tapi kalo yg dimaksud al-qur'an, anda salah besar. Al-
 qur'an memang telah berusia 1400 tahun tapi sama sekali tidak usang.
 Minimal dibanding Magna Charta atau kitab lain. Kalo dibanding 
dengan
 kitab `suci' lain, al-qur'an termasuk bungsu dan buku paling banyak
 dibaca umat manusia. Kalo injil hanya punya satu versi, mungkin 
hanya
 injil yg bisa mengalahkan jumlah pembacanya. Karena banyak versi 
 injil jadi kehilangan kesempatan memenangkan kontes buku paling 
 banyak dibaca [belum tentu digemari].
 
 ___
 
 Mas Sabri,
 Boleh jadi begitu (bagi yang mempercayainya) namun kita semua TIDAK 
 melihat bahwa 'teks' yang dibaca setiap hari oleh mayoritas penduduk 
 Indonesia ini telah mampu mengubah perilaku mayoritas penduduk 
 Indonesia. Dari waktu-ke-waktu ahlaknya tidak berubah hanya karena 
 keyakinan terhadap keunggulannya. 
 
 Saya juga sering menanyakan dampak nyata dari rukun Islam dan rukun 
 iman yang ada di bumi pertiwi ini. Ketidakadilan tetap merajalela, 
 penindasan terhadap kaum minoritas (non-muslim) tidak berhenti, 
 kekerasan tetap terjadi, korupsi masih tetap berlangsung, perasaan 
 takut terhadap terorisme masih marak, penganiayaan terhadap anak dan 
 kaum perempuan berlangsung terus (KDRT), dlsb. 
 
 Singkat kata, kenyamanan hidup di Indonesia -kalau bisa dibuat dalam 
 grafik garis- tidak meningkat hanya karena mayoritas penduduknya 
 mempunyai keyakinan intan terhadap tulisan itu. Pertanyaan 
 lanjutannya kemudian adalah bagaimana mungkin 'intan' itu telah 
 menyengsarakan umat yang mengaguminya? Bagaimana hal itu bisa 
 berlangsung selama ini tanpa ada maksud untuk mereformasinya?
 
 Noteo







 Yahoo! Groups Sponsor ~-- 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~- 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/