[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...
st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: anda sungguh mengada-ada dan menurut boleh dikatakan ternyata anda amat PICIK. Mas sabri, Kalimat di atas adalah salah satu contoh produk dari ajaran itu dan hal ini semakin meyakinkan saya bahwa mereka -yang hanya membaca teks- tidak akan mampu mengubah perilakunya. Itulah letak permasalahannya. Jika orang-orang yang sudah khattam membaca teks saja masih tidak mampu menerima pendapat yang berbeda, bagaimana mereka yang belum khattam? Sangat mengerikan... Muncullah gerombolan FPI, dan sejenisnya, yang datang mengobrak- abrik pencari nafkah yang dilabeli sebagai 'pendosa' dengan cara- cara yang lebih sangar daripada para preman. Saya sebut lebih sangar karena mereka menyebut-nyebut keagungan Tuhan ketika melakukan eksekusi itu. Belum lagi adanya anggota masyarakat kampung yang dihasut untuk memerangi pendirian rumah ibadah yang berbeda dari yang mereka pahami sebagai rumah ibadah. Oleh karena itu, SI bukanlah sebuah sistem yang relevan untuk dijadikan cara hidup bagi semua orang. Mengapa? Al Qur'an yang hanya bersifat filosofis dan sebenarnya berfungsi sebagai pedoman itu (sebagaimana yang kita pahami bersama selama ini) tidak boleh mengatur kehidupan orang lain yang tidak percaya padanya. Undang-undang dan Hukum -dan jika perlu diatur SOP/Juklak/Juknis- oleh karenanya menjadi lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari. Bukankah begitu kawan? Noteo Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of hope to an orphaned child this holiday season. Become a sponsor http://us.click.yahoo.com/ZEPhsD/1RCMAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...
Mas/Mbak Teo, Qur'an sbg kitab suci (pedoman moral?) itu satu hal. Bahwa APLIKASI 'ummat' yg tidak membuat masyarakat menjadi baik itu satu hal lain lagi. Bahwa qur'an sbg kitab suci pedoman moral kok tidak terbukti dalam prakteknya, berarti itu masalah (masalah kan terjadi manakala ada hal yg gak konek, minjem istilahnya mbak ade. makanya, masalah dibedakan dng persoalan). Tapi bukan berarti kemudian solusinya dng gampangnya menegasikan eksistensi qur'an sbg kitab suci pedoman moral. Saya bukan pakar qur'an tapi kalau liat dari ceritanya bgmn ia diturunkan, ada ayat qur'an yg sekedar diturunkan (tanpa ada peristiwa dibaliknya, bener gak?) tapi ada juga ayat qur'an yg diturunkan sbg 'jawaban' (ruling?) thd pertanyaan/kasus yg diajukan oleh Rasulullah. Sehingga, ada 'komunikasi' antara ruling tsb (yg menjadi ayat dlm Qur'an kemudian) dng konteks/peristiwa pada saat itu. Permasalahan mungkiiin muncul manakala tidak melihat konteks ini dan aplikasinya pada konteks sekarang. Permasalahan juga mungkiiin muncul manakalah kitab suci sbg pedoman pada dasarnya membuka peluang utk multiinterpretasi. Permasalahan juga mungkiiin muncul manakalah kondisi tsb didukung oleh pemahaman/praktek sehari2 yg memandang agama sebatas jaminan kehidupan setelah mati (meminjam istilah mbak chae agamanya orang mati), sebatas ritual agama tanpa makna, dll yg melembaga dlm masyarakat. Dibilang mungkiiin krn baru hipotesa yg perlu pembuktian..:-) Keprihatinan dan pertanyaan anda sebenarnya mungkiiin juga hal yg sama dirasakan teman2 disini. Tapi yg saya bingung (atau tepatnya, perlu mengklarifikasi) apakah hal itu lantas membuat anda tidak menerima eksitensi qur'an? Kedua, mungkin baik juga utk menggali pengalaman anda berinteraksi dng qur'an, spt halnya yg dilakukan oleh pak sabri. Shg juga bisa menjelaskan (dan membedakan) arti nama no-teokrasinya. Sama dng membedakan 'ateis' apakah dia bener 'a-teis' yg menolak eksistensi Tuhan atau sekedar 'non-believer' yg tidak mau tunduk pada satu agama (sbg institusi politik). wassalam, herni ___ Mas Sabri, Boleh jadi begitu (bagi yang mempercayainya) namun kita semua TIDAK melihat bahwa 'teks' yang dibaca setiap hari oleh mayoritas penduduk Indonesia ini telah mampu mengubah perilaku mayoritas penduduk Indonesia. Dari waktu-ke-waktu ahlaknya tidak berubah hanya karena keyakinan terhadap keunggulannya. Saya juga sering menanyakan dampak nyata dari rukun Islam dan rukun iman yang ada di bumi pertiwi ini. Ketidakadilan tetap merajalela, penindasan terhadap kaum minoritas (non-muslim) tidak berhenti, kekerasan tetap terjadi, korupsi masih tetap berlangsung, perasaan takut terhadap terorisme masih marak, penganiayaan terhadap anak dan kaum perempuan berlangsung terus (KDRT), dlsb. Singkat kata, kenyamanan hidup di Indonesia -kalau bisa dibuat dalam grafik garis- tidak meningkat hanya karena mayoritas penduduknya mempunyai keyakinan intan terhadap tulisan itu. Pertanyaan lanjutannya kemudian adalah bagaimana mungkin 'intan' itu telah menyengsarakan umat yang mengaguminya? Bagaimana hal itu bisa berlangsung selama ini tanpa ada maksud untuk mereformasinya? Noteo Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...
- Original Message - From: noteokrasi [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, December 04, 2005 9:01 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ... st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: anda sungguh mengada-ada dan menurut boleh dikatakan ternyata anda amat PICIK. Mas sabri, Kalimat di atas adalah salah satu contoh produk dari ajaran itu dan hal ini semakin meyakinkan saya bahwa mereka -yang hanya membaca teks- tidak akan mampu mengubah perilakunya. Itulah letak permasalahannya. mas Anti Teo, Saya kira apa yang dimaksud ustadz sabri sudah jelas. Membaca teks memang tidak mampu mengubah perilaku, TAHU itu berbeda dengan MEMAHAMI, MENGHAYATI apalagi MENGAMALKAN. Oleh kerena itu menembak teks itu jelas salah sasaran. Jika orang-orang yang sudah khattam membaca teks saja masih tidak mampu menerima pendapat yang berbeda, bagaimana mereka yang belum khattam? Nah ini menarik. Silahkan didetilkan kalimat Anda ini karena nggak jelas, APA HUBUNGANNYA khatam membaca teks dengan kemampuan menerima pendapat yang berbeda. Sangat mengerikan... Muncullah gerombolan FPI, dan sejenisnya, yang datang mengobrak- abrik pencari nafkah yang dilabeli sebagai 'pendosa' dengan cara- cara yang lebih sangar daripada para preman. Saya sebut lebih sangar karena mereka menyebut-nyebut keagungan Tuhan ketika melakukan eksekusi itu. Belum lagi adanya anggota masyarakat kampung yang dihasut untuk memerangi pendirian rumah ibadah yang berbeda dari yang mereka pahami sebagai rumah ibadah. Kalimat di atas itu memang fakta, tapi nggak nyambung dengan kalimat berikut yang menggunakan Oleh karena itu. Oleh karena itu, SI bukanlah sebuah sistem yang relevan untuk dijadikan cara hidup bagi semua orang. Mengapa? Al Qur'an yang hanya bersifat filosofis dan sebenarnya berfungsi sebagai pedoman itu (sebagaimana yang kita pahami bersama selama ini) tidak boleh mengatur kehidupan orang lain yang tidak percaya padanya. Undang-undang dan Hukum -dan jika perlu diatur SOP/Juklak/Juknis- oleh karenanya menjadi lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari. Begini lho mbak Anti Teo, Setiap manusia itu punya nilai-nilai yang mendasari perilakunya, apakah itu nilai-nilai dari agama, dari sains, adat, budaya dll. Dalam mengurus urusan orang banyak memang nggak boleh memaksakan nilai-nilai pribadi untuk diterapkan dalam kehidupan umat. Yang boleh itu mendiskusikan nilai-nilai yang dipandang benar oleh seseorang dalam mekanisme berdiskusi (yang disepakati bersama ) hingga didapat suatu kesepakatan nilai-nilai yang ingin diterapkan sebagai konsensus, itu yang anda istilahkan UNDANG-UNDANG/HUKUM. Konsesus bersama yang namanya UU/Hukum itu lah yang harus secara praktis ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari dan DIPAKSAKAN kepada semua yang menjadi obyeknya. Namun perlu diingat bahwa orang-orang BOLEH mengambil nilai-nilai dari PENAFSIRAN mereka thd teks (mis. Al-Quran) kemudian memasukkan dalam mekanisme di atas untuk diuji kemaslahatannya sebagai bagian dari UU atau hukum. Hanya IMHO, seorang muslim perlu untuk sadar bahwa apa pun nilai-nilai yang dia bawa dan dia RASAKAN berasal dari teks Al-Quran itu tidak lebih dari sekedar PENAFSIRAN belaka. Sehingga penting bagi dia untuk berani MENGUJI penafsiran itu dalam diskusi yang sehat. Kami sebagai muslim percaya Islam yang ramatan lil 'alamin. Islam yang menjadi rahmat sekalian alam. Kalau ada yang nggak rahmatan lil 'alamin itu PASTI bukan Islam. Jadi SI di WM ini menurut saya bukan bicara AL-Quran sebagai DASAR NEGARA (yang mungkin anda musuhi itu he he he he he), akan tetapi bagaimana menegakkan sistem nilai (yang kami anggap benar, universal dll. sebagai seorang muslim) dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan mekanisme yang telah disepakati bersama sebagai satu bangsa. Sama dengan ada orang yang menegakkan sistem nilai HAM untuk dimasukkan dalam UU dll. Peace ( Bahasa gaulnya Wassalamu'alaykum) Ary Yahoo! Groups Sponsor ~-- Give the gift of hope to an orphaned child this holiday season. Become a sponsor http://us.click.yahoo.com/ZEPhsD/1RCMAA/i1hLAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups
[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...
Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Silahkan didetilkan kalimat Anda ini karena nggak jelas, APA HUBUNGANNYA khatam membaca teks dengan kemampuan menerima pendapat yang berbeda. _ Mas Ary, Orang normal yang telah khattam membaca, tentunya akan paham dengan teks yang dia baca. Kalau belum paham perlu diulang-ulang lagi sampai benar-benar paham. Setelah paham, dia perlu menguji pemahamannya itu dalam perilaku/kehidupannya sehari-hari. Kalau filosofi yang dipahaminya itu terbukti keliru, dia perlu menegasikannya dan berhenti mempraktekkannya. Kalau terbukti benar, dia akan menghayatinya, dst. Hasil dari seseorang yang telah benar-benar memahami intisari ajaran 'cinta kasih' adalah adanya perubahan tingkahlaku sehari- hari. Tingkah laku itu bisa berbentuk penghargaan terhadap perbedaan (pandangan, pendapat, warna, selera, dlsb). Kalau semula seseorang tidak mampu menerima perbedaan, setelah memahami ajaran itu tentunya dia akan mampu menerima perbedaan (ko-eksistensi dengan penganut- penganut agama atau kepercayaan apapun yang ada di dunia). Simplifikasinya: baca - tahu (aware) - paham (pengusaan materi secara kognitif) - trampil/kompeten (bisa mengaplikasikan secara psikomotorik) - menjadi sikap/perilaku sehari-hari (secara afektif dan otomatis terinternalisasi) Semua ajaran agama (yang baik) akan bersumber pada konsep cinta kasih terhadap sesama, saling melindungi, saling memberi, saling mencukupi, bukan sebaliknya, saling membunuh, saling menjarah, saling mengurangi, dlsb. Begitu hubungannya antara khattam dan menerima pendapat yang berbeda. (Apakah jarak khattam dan menerima pendapat yang berbeda ini terlalu jauh? Maaf...) __ Keprihatinan dan pertanyaan anda sebenarnya mungkiiin juga hal yg sama dirasakan teman2 disini. Tapi yg saya bingung (atau tepatnya, perlu mengklarifikasi) apakah hal itu lantas membuat anda tidak menerima eksitensi qur'an? Kedua, mungkin baik juga utk menggali pengalaman anda berinteraksi dng qur'an, spt halnya yg dilakukan oleh pak sabri. Shg juga bisa menjelaskan (dan membedakan) arti nama no-teokrasinya. Sama dng membedakan 'ateis' apakah dia bener 'a- teis' yg menolak eksistensi Tuhan atau sekedar 'non-believer' yg tidak mau tunduk pada satu agama (sbg institusi politik). Mbak Herni, Noteokrasi adalah sebuah sikap perlawanan terhadap kesewenang- wenangan kelompok beragama yang memaksakan kehendak untuk menerima satu-satunya azas agama seperti SI di NKRI ini. Apakah saya menerima atau menolak Al Qur'an (itu rahasia saya sendiri). Apakah saya beragama atau atheis (itu juga rahasia saya sendiri). Pengungkapan jati diri bagi saya tidak menjadi begitu penting dan saya juga tidak ingin mengetahui jati diri anggota milis ini. Di milis yang berlaku adalah pemahaman 'it is the thought that counts...' (adalah buah pikiran yang diperhitungkan) bukan identitas dari yang mempunyai buah pikiran itu. Siapapun yang menulis, pasti teh sosro minumannya... eh, maksud saya, siapapun yang menulis tidak masalah kalau buah pikirannya bisa diterima :) Noteo Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...
- Original Message - From: noteokrasi [EMAIL PROTECTED] To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Sunday, December 04, 2005 10:57 AM Subject: [wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ... Ary Setijadi Prihatmanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Silahkan didetilkan kalimat Anda ini karena nggak jelas, APA HUBUNGANNYA khatam membaca teks dengan kemampuan menerima pendapat yang berbeda. _ Mas Ary, Orang normal yang telah khattam membaca, tentunya akan paham dengan teks yang dia baca. Kalau belum paham perlu diulang-ulang lagi sampai benar-benar paham. Setelah paham, dia perlu menguji pemahamannya itu dalam perilaku/kehidupannya sehari-hari. Kalau filosofi yang dipahaminya itu terbukti keliru, dia perlu menegasikannya dan berhenti mempraktekkannya. Kalau terbukti benar, dia akan menghayatinya, dst. Hasil dari seseorang yang telah benar-benar memahami intisari ajaran 'cinta kasih' adalah adanya perubahan tingkahlaku sehari- hari. Tingkah laku itu bisa berbentuk penghargaan terhadap perbedaan (pandangan, pendapat, warna, selera, dlsb). Kalau semula seseorang tidak mampu menerima perbedaan, setelah memahami ajaran itu tentunya dia akan mampu menerima perbedaan (ko-eksistensi dengan penganut- penganut agama atau kepercayaan apapun yang ada di dunia). Simplifikasinya: baca - tahu (aware) - paham (pengusaan materi secara kognitif) - trampil/kompeten (bisa mengaplikasikan secara psikomotorik) - menjadi sikap/perilaku sehari-hari (secara afektif dan otomatis terinternalisasi) Semua ajaran agama (yang baik) akan bersumber pada konsep cinta kasih terhadap sesama, saling melindungi, saling memberi, saling mencukupi, bukan sebaliknya, saling membunuh, saling menjarah, saling mengurangi, dlsb. Begitu hubungannya antara khattam dan menerima pendapat yang berbeda. (Apakah jarak khattam dan menerima pendapat yang berbeda ini terlalu jauh? Maaf...) __ mas No Teo yang baik, Ya Anda sudah menjawab sendiri sebetulnya hubungan yang jauh dari mbaca lalu menerima pendapat yang berbeda. Khatam Al- Quran itu sebetulnya hanya bicara sudah mbaca Al-Quran dari Al-Fatihah sampai An-Nas. Bahkan secara khusus, Khatam Al-Quran itu lebih mengacu pada mbaca selesai membaca Al-Quran secara letterlijk bahasa asli AlQuran sebagai High Arabic yang belum tentu berbarengan dengan mengetahui artinya. Lalu ada pesta sedikit biasanya kalau ada santri yang khatam Al-Quran he he he he...uenak... Apakah yang khatam Al-Quran, membaca terjemahnya (yang kata ustadz Chodjim itu pada hakekatnya nggak ada karena sudah tercampur dengan penafsiran) sudah mengerti dan memahami Al-Quran? IMHO, tidak ada seorang pun yang bisa mengklaim memahami kandungan Al-Quran secara keseluruhan. Bagi seorang muslim, memahami Al-Quran itu seperti life time journey. Karena sumber pemahaman itu sebagian besar bukan dari pada saat mbaca teks, tapi dari kehidupan itu sendiri. Silahkan Anda lihat arsip milis ini. Spektrum pemahaman akan teks Al-Quran yang satu dunia ini sama teksnya, ternyata sangat lebar. Persoalan ada pemahaman yang cenderung desktruktif, ya memang tergantung background kok. Kalau Anda bicara Al-Quran di daerah yang ratusan tahun perang spt. di Timur Tengah, fokus memahami Al-Quran akan cenderung lebih pada persoalan-persoalan kematian, peperangan yang cenderung tegas dan keras dengan segala konsekuensi HUKUM (perang) nya. Ketika Anda bergerak sedikit ke Maroko misalnya, walaupun ashabiyah ke-araban masih ada, tapi fokus memahami Al-Quran sudah bergeser lebih ke masalah2 kehidupan yang lebih indah. Komunitas Islam Turki yang punya masalah identitas diri, fokus pemahaman Al-Quran akan lebih melihat pencarian identitas yang kaku. Lebih jauh ke Amerika misalnya, kita bisa lihat bagaimana fokus muslim Amerika dalam memahami Al-Quran sudah sangat jauh berbeda dengan yang di Timur Tengah. Begitu juga yang di Indonesia. Belum lagi kita bicara sikon mikro per individu manusia. Yang problem itu kan mengabsolutkan pemahaman lalu menerapkannya secara vulgar tanpa kenal situasi dan kondisi. Al-Quran itu untuk orang yang hidup dengan kandungan ttg hakekat kehidupan, bukan untuk orang mati. Dan orang yang hidup itu berada dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Salam Ary PS. Kesalahan nembak sasaran yang salah ini sebetulnya bisa berakibat serius sebetulnya. Kalau ada polisi sedang ngejar penjahat bersenjata sekalipun, lalu nembaknya ngawur banyak yang jadi korban peluru nyasar, polisi itu bisa-bisa dikeroyok orang sekampung. Yang harusnya jadi kawan malah jadi musuh. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI
[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...
No-Teo, Kita urai dari awal, kenapa muncul semacam `judgement' bahwa anda PICIK, ini saya copy paste tulisan anda : Mas Sabri, Boleh jadi begitu (bagi yang mempercayainya) namun kita semua TIDAK melihat bahwa 'teks' yang dibaca setiap hari oleh mayoritas penduduk Indonesia ini telah mampu mengubah perilaku mayoritas penduduk Indonesia. Dari waktu-ke-waktu ahlaknya tidak berubah hanya karena keyakinan terhadap keunggulannya. Saya juga sering menanyakan dampak nyata dari rukun Islam dan rukun iman yang ada di bumi pertiwi ini. Ketidakadilan tetap merajalela, penindasan terhadap kaum minoritas (non-muslim) tidak berhenti, kekerasan tetap terjadi, korupsi masih tetap berlangsung, perasaan takut terhadap terorisme masih marak, penganiayaan terhadap anak dan kaum perempuan berlangsung terus (KDRT), dlsb. Singkat kata, kenyamanan hidup di Indonesia -kalau bisa dibuat dalam grafik garis- tidak meningkat hanya karena mayoritas penduduknya mempunyai keyakinan intan terhadap tulisan itu. Pertanyaan lanjutannya kemudian adalah bagaimana mungkin 'intan' itu telah menyengsarakan umat yang mengaguminya? Bagaimana hal itu bisa berlangsung selama ini tanpa ada maksud untuk mereformasinya? Noteo Tulisan saya yang anda potong : anda sungguh mengada-ada dan menurut boleh dikatakan ternyata anda amat PICIK. ss Picik, karena anda menyatakan hanya dengan membaca sesuatu seseorang bisa berubah akhlak-nya. Untuk anda sendiri, membaca kitab paling dasyat di dunia-pun tak akan mengubah akhlak, karena akhlak itu dibentuk oleh tuntunan orangtua [pengasuhan], penyerapan informasi dan nilai-nilai lingkungan dimana dia hidup, kemampuan membaca itu biasanya muncul setelah anak berumur 5 tahun, sementara pembentukan akhlak dimulai sejak lahir. Kemudian tolok ukur akhlak anda juga ndak jelas sama sekali dan langsung `jump into conclusion'. Kemudian disambung dampak Rukun Islam dan Rukun Iman, dan saya jawab ya ndak ada; kalo anda seorang Nasrani, hanya dengan membaca syahadat Rosul apakah anda langsung jadi manusia `santun' ? Karena kesantunan itu dipengaruhi kultur dan kepantasan publik lain, memegang kepala bagi orang jawa amat tidak santun, tapi bagi rata-rata orang eropa itu amat santun. Ini contoh saja dan sulit dicari hubungannya dengan sepotong ajaran agama. Mas sabri, Kalimat di atas adalah salah satu contoh produk dari ajaran itu dan hal ini semakin meyakinkan saya bahwa mereka -yang hanya membaca teks- tidak akan mampu mengubah perilakunya. Itulah letak permasalahannya. ss No-Teo, anda kembali melakukan judgement, saya menyatakan anda PICIK karena anda mengukur sesuatu dengan parameter yg tidak jelas. Bagaimana anda tahu bahwa saya menyatakan PICIK karena hasil ajaran agama ; anda jauh dari tepat, agama tidak menjadi alur UTAMA bagi hidup saya, meski benar saya di doktrin sejak kecil dengan ajaran- ajaran Islam; tapi setelah mulai nalar saya memisahkan doktrin2 yg tidak cocok dengan saya dan yang bisa saya pelihara untuk melanjutkan kehidupan. Noteo :--- Jika orang-orang yang sudah khattam membaca teks saja masih tidak mampu menerima pendapat yang berbeda, bagaimana mereka yang belum khattam? Sangat mengerikan... ss Dan ini lebih parah lagi, khataam membaca belum tentu memahami artinya, memahami artinya belum tentu melaksanakan isi kandungannya. Kalo saya khattam membaca DAS KAPITAL apakah lantas saya harus mempraktikkan sosialisme ? Di WM tidak dilarang mengkritisi al-Qur'an, moderator tidak akan menge-ban anda hanya karena menyebut Teks Al- Qur'an, kesalahan gramatika al-Qur'an atau kritik lain. Ini milis sangat demokratis. Tunjukkan bahwa saya tidak bisa menerima perbedaan ; ini perlu disampaikan, meski saya muslim, saya tidak keberatan bekerja di Red Cross, di lingkungan itu penuh perbedaan. Noteo : Muncullah gerombolan FPI, dan sejenisnya, yang datang mengobrak- abrik pencari nafkah yang dilabeli sebagai 'pendosa' dengan cara- cara yang lebih sangar daripada para preman. Saya sebut lebih sangar karena mereka menyebut-nyebut keagungan Tuhan ketika melakukan eksekusi itu. Belum lagi adanya anggota masyarakat kampung yang dihasut untuk memerangi pendirian rumah ibadah yang berbeda dari yang mereka pahami sebagai rumah ibadah. Oleh karena itu, SI bukanlah sebuah sistem yang relevan untuk dijadikan cara hidup bagi semua orang. ss Ini makin ngoyoworo st sabri bukan simpatisan dan anggota FPI, anda sudah kehilangan koherensi tulisan karena `esmosi' :=)) Dan kembali anda picik karena tidak mengetahui dengan jelas duduk persoalan serta main gebyah uyah. Di RW 7 kel Teluk Pucung, saya membatalkan pembangunan Mushalla karena seorang pendeta tidak bersedia tanda tangan. Kenapa untuk bikin mushala saya butuh tanda tangan pendeta, sebab rumah pendeta itu persis berada di depan bakal mushala, dan syarat pendirian rumah Ibadah adalah mendapatkan ijin dari anggota masyarakat di sekitarnya. Apakah lantas saya membenci sang pendeta; sama sekali tidak, kami
[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...
st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: ss Picik, karena anda menyatakan hanya dengan membaca sesuatu seseorang bisa berubah akhlak-nya. Mas sabri yang di salib merah (redcross), Nampaknya anda ini sangat impulsif deh, temperamental dan mengalami kesulitan di dalam mengendalikan nafsu/emosi (emotion dosorder). Barangkali anda terlalu lama bersama-sama ICRC di Aceh sana dan dihadapkan pada banyak tekanan sehingga menjadi tegangan tinggi. Kalimat-kalimat anda ini mencitrakan diri anda yang sering kepanasan, tidak mempunyai cukup air bersih, dikejar-kejar deadline, dst. Lampuuk masih indah kan? Banyak sapi dan kambing berkeliaran, tapi kerang rebus di depan masjid (rec) sangat segar dan guedem-guedem lho. Ciamik deh. Banyak juga teman-teman saya di sana (dari Oxfam, UNDP)yang juga dihadapkan pada pressure di sana, tapi setiap kali kami bertemu dan membicarakan kebutuhan para pengungsi, mereka terdengar jauh lebih sabar di dalam meresponse. Hehehe. Mungkin karena mereka sudah dewasa. Banyak kosa kata lain yang jauh lebih 'subtle' untuk mengekspresikan kekecewaan anda terhadap pola pandang saya, tapi nampaknya (seperti kata Ian Pavlov) jarak antara 'stimulus' dan 'response' yang anda miliki terlalu dekat sehingga tidak ada cukup ruang untuk merenung. Exercise, tarik nafas dalam-dalam, dan hembuskan nafas (terakhir) anda... ... Tapi tidak apa-apa, c'est la vie... pelangi selalu berwarna-warni dan itu sangat indah. Mas Sabri yang ganteng tapi gampang sewot, Kalau saya memotong kalimat-kalimat yang anda tulis itu karena saya merasa bahwa kalimat-kalimat itu tidak cukup signifikan untuk ditanggapi (meaningless). Jadi ya saya cuma mengambil sampel saja untuk mewakili pola pikir anda. Kalau saya tanggapi semua, penuh deh email ini. (Sssst... nanti dikomplin sama moderator. Hehehe...) Membaca (teks) adalah salah satu ketrampilan dalam berkomunikasi. Mendengarkan (pesan) adalah ketrampilan berkomunikasi yang lain. Keduanya adalah ketrampilan reseptif harafiah (denotatif). lain halnya dengan 'insinuation' atau menangkap 'sasmita' yang ada di antara teks-teks itu. Ini memerlukan cukup wawasan dan pengalaman hidup yang luas sehingga mampu untuk menjadi tanggap ing sasmita. Nah nampaknya fenomena itulah yang terjadi pada mayoritas penduduk Indonesia (ora tanggap ing sasmita): sangat tekstual (text-centric) dan hiperkorek terhadap tanda-tanda baca (nitty-gritty) tetapi tidak kritis terhadap tanda-tanda (makro) jaman. Gini hari masih ngapalin ayat? 'An unexamined life, is a useless life.' Mas Sabri (dapat salam dari Banu dan Benny di Oxfam GB). Eh kalau punya waktu, silakan baca cerita di bawah ini untuk sekedar menyelami perasaan Mei Ling dan menyegarkan ingatan kita kembali terhadap sorak-sorai kebiadaban di pertengahan Mei tahun 1998 lalu. Nggak nyambung ya? Yo ben wae... Noteo Hidup yang Terenggut Tempo No. 12/XXXII/19 - 25 Mei 2003 Pemerkosaan massal dalam kerusuhan Mei bukanlah dongeng. Dua korban, dokter, dan sejumlah pendamping bersaksi kepada TEMPO. TANGANNYA terulur mengajak bersalaman. Mei Ling, ia mengenalkan diri dengan suara lirih (nama itu telah disamarkan). Sepintas, perempuan berusia 37 tahun ini kelihatan sangat normal. Parasnya manis, kulitnya putih bersih, penampilannya pun rapi. Tapi, tak lama kemudian, segera terasa ada sesuatu yang lain dalam dirinya. Dia tersenyum, tapi nyaris tak diiringi emosi. Pikirannya pun seperti sedang berkelana ke tempat yang jauh. Tatapan matanya hampa, tapi sewaktu-waktu berubah nanar, seperti menyimpan amarah. Mei Ling adalah korban pemerkosaan Mei 1998. Atas kebaikan Nyonya Wati (ini juga bukan nama sebenarnya), seorang penjual kue yang lama mendampingi dia, mingguan ini berhasil menemuinya secara langsung. Pada suatu sore awal Mei lalu, ibu tua yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial itu mengajak Karaniya Dharmasaputra dan Iwan Setiawan dari TEMPO ke sebuah rumah perawatan di Jakarta Utara. Mei Ling dititipkan di sini sejak dua tahun lalu. Kami lalu duduk di sofa. Setelah mengoleh-olehi Mei Ling kue sekantong, Wati membuka percakapan. Mei Ling tak banyak bicara. Ia hanya mengangguk, paling sesekali menjawab iya atau enggak. Wati lalu bercerita tentang anak lelaki Mei Ling. Berumur 15 tahun, bocah itu kini diasuh Wati. Tiba-tiba dari mulut Mei Ling tercetus, Saya mau pulang. Wati merengkuh tangannya. Nanti kalau si ... (Wati menyebut nama anak Mei Ling) sudah besar, sudah bisa cari duit, dia pasti ajak kamu pulang. Sabar, ya Iya..., Mei Ling kembali tertunduk. Sesaat kemudian, Mei Ling bicara lagi. Kali ini dia minta uang. Buat jajan, katanya. Wati buru-buru membuka tas, memberinya selembar Rp 10 ribuan. Terima kasih, Iie (Tante dalam bahasa Cina), katanya. Saya mau pergi ke dokter. Wati kaget, Kamu sakit? Mei Ling mengangguk, sambil memegangi bagian bawah perutnya, Sakit, di sini. Tapi wajahnya datar, tak menunjukkan rasa nyeri. Mau ke
[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, noteokrasi [EMAIL PROTECTED] wrote: st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: ss Picik, karena anda menyatakan hanya dengan membaca sesuatu seseorang bisa berubah akhlak-nya. Mas sabri yang di salib merah (redcross), Nampaknya anda ini sangat impulsif deh, temperamental dan mengalami kesulitan di dalam mengendalikan nafsu/emosi (emotion dosorder). Barangkali anda terlalu lama bersama-sama ICRC di Aceh sana dan dihadapkan pada banyak tekanan sehingga menjadi tegangan tinggi. Kalimat-kalimat anda ini mencitrakan diri anda yang sering kepanasan, tidak mempunyai cukup air bersih, dikejar-kejar deadline, dst. ss :=)) terimakasih atas konstruktif kritiknya ; kebetulan saat ini sedang istirahat, menikmati megono pekalongan dan tauto sambil mendengar wejangan Ibunda sayang. Menyusuri lagi kenangan masa kanak- kanak untuk mencuci ruhani. Saya juga akan mengakhiri kontrak dengan lembaga di aceh untuk istirahat dan mencoba ngurus pendirian pabrik yg terbengkelai karena belum ada kesepakatan dengan investor; dan sambil istirahat ikut milisan. --- deleted on bandwith account-- Membaca (teks) adalah salah satu ketrampilan dalam berkomunikasi. Mendengarkan (pesan) adalah ketrampilan berkomunikasi yang lain. Keduanya adalah ketrampilan reseptif harafiah (denotatif). lain halnya dengan 'insinuation' atau menangkap 'sasmita' yang ada di antara teks-teks itu. Ini memerlukan cukup wawasan dan pengalaman hidup yang luas sehingga mampu untuk menjadi tanggap ing sasmita. Nah nampaknya fenomena itulah yang terjadi pada mayoritas penduduk Indonesia (ora tanggap ing sasmita): sangat tekstual (text-centric) dan hiperkorek terhadap tanda-tanda baca (nitty-gritty) tetapi tidak kritis terhadap tanda-tanda (makro) jaman. Gini hari masih ngapalin ayat? ss Ini setuju, dan salah satu sebabnya barangkali tingkat pendidikan yg rata-rata rendah, kekurangan sumber bacaan baik jumlah maupun jenisnya. Alih-alih anda menembak sasaran, apa ndak lebih baik menyarankan suatu 'way out' minimal 'alternatif' jadi diskusinya jadi lebih 'sejuk' dan tidak main timpa-timpa-an. Akhirnya kang sutiyoso yang harusnya nanggepin soal kromosom kemarin malah macet dan kita menghujani wm dengan posting-posting beruntun, hingga terkesan 'panas'; stamina anda boleh juga, kebetulan saya sedang nganggur daripada kluyuran ndak keruan mending nongkrongin pc :=)) kangen- kangenan dengan sobat sabit di wm. hmmm saya malah jadi khawatir nih, kayaknya anda berada sangat dekat dengan komunitas teman tidur saya :=)) kisah2 tersebut sudah saya baca dari koleksi beliau. Oxfam [Oxford Commitee for Famien Relief] juga komunitas yg amat dekat, saya pribadi tak ingin bersinggungan sama sekali. Karena saya bukan dari kalangan seperti itu, saya datang dari dunia private dan menetap di aceh karena alasan personal sangat personal, sama sekali bukan karena punya hati mulia atau penolong :=)) aktifitas humanitarian saya lakukan dari sejak dulu hanya sebagai 'selingan' bukan way of life. salam juga st sabri Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...
st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: Meski menggunakan kalimat bersayap, bisa ditangkap maksud posting dibawah ini. Tapi kalo yg dimaksud al-qur'an, anda salah besar. Al- qur'an memang telah berusia 1400 tahun tapi sama sekali tidak usang. Minimal dibanding Magna Charta atau kitab lain. Kalo dibanding dengan kitab `suci' lain, al-qur'an termasuk bungsu dan buku paling banyak dibaca umat manusia. Kalo injil hanya punya satu versi, mungkin hanya injil yg bisa mengalahkan jumlah pembacanya. Karena banyak versi injil jadi kehilangan kesempatan memenangkan kontes buku paling banyak dibaca [belum tentu digemari]. ___ Mas Sabri, Boleh jadi begitu (bagi yang mempercayainya) namun kita semua TIDAK melihat bahwa 'teks' yang dibaca setiap hari oleh mayoritas penduduk Indonesia ini telah mampu mengubah perilaku mayoritas penduduk Indonesia. Dari waktu-ke-waktu ahlaknya tidak berubah hanya karena keyakinan terhadap keunggulannya. Saya juga sering menanyakan dampak nyata dari rukun Islam dan rukun iman yang ada di bumi pertiwi ini. Ketidakadilan tetap merajalela, penindasan terhadap kaum minoritas (non-muslim) tidak berhenti, kekerasan tetap terjadi, korupsi masih tetap berlangsung, perasaan takut terhadap terorisme masih marak, penganiayaan terhadap anak dan kaum perempuan berlangsung terus (KDRT), dlsb. Singkat kata, kenyamanan hidup di Indonesia -kalau bisa dibuat dalam grafik garis- tidak meningkat hanya karena mayoritas penduduknya mempunyai keyakinan intan terhadap tulisan itu. Pertanyaan lanjutannya kemudian adalah bagaimana mungkin 'intan' itu telah menyengsarakan umat yang mengaguminya? Bagaimana hal itu bisa berlangsung selama ini tanpa ada maksud untuk mereformasinya? Noteo Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[wanita-muslimah] Re: Untuk NO-TEO [was : Kesetaraan ...
Bung No-Teo, Tampaknya ini pembahasan dua hal yg berbeda ; misalnya gini kita membahas mutu intan yg menempel di mahkota Kaisar Romanov II. Siapapun, dengan tolok ukur manapun akan mengakui keunggulan Intan tersebut. Kalo digeser, apakah gunanya intan tersebut bagi nelayan di aceh jaya :=)) akan dijawab TIDAK ADA. Kalo kita membahas tentang Rakyat Indonesia, pemerintahan, kondisi ekonomi, situasi keamanan, moralitas, industri dll. Maka ndak lucu kalo ditarik ke satu sebab saja ; yakni pembacaan al-qur'an anda sungguh mengada-ada dan menurut boleh dikatakan ternyata anda amat PICIK. Akhlak manusia [dimanapun berada] dibentuk bukan Cuma oleh `agama' tapi oleh alam, adat-istiadat, kebiasaan, situasi keamanan saat itu dsb dsb. Kalo anda menanyakan dampak rukun Islam dan Rukun Iman secara nyata, ya nggak ada karena itu bukan pelajaran praktis, tapi ajaran filosofis. Sama artinya apa hasil nyata dengan menguasai al-goritma atau kalkulus lanjutan :=)) karena Rukun Islam dan Rukun Iman itu BELIEFT, keyakinan. Tidak bikin kenyang atau menghilangkan haus. Tolong SUGUHKAN data nyata penindasan terhadap Non-Muslim [dengan alasan agama lho] jangan asal nulis tanpa data akurat. Di NAD yg tegas menerapkan SI, non-muslim hidup dengan aman dan tenteram. Kalo ada keributan, bukan karena alasan agama, bisa alasan sosial atau kriminal. Di paragraf terakhir semakin menunjukkan kekonyolan anda, saya kutip kenyamanan hidup kalau bisa dibuat grafik garis tidak meningkat apa sih parameter kenyamanan hidup ? anda sungguh termasuk `adidas' dengan mengajukan pertanyaan konyol seperti itu. Tahu arti adidas gak? A-kyu DI-bawah DAS-ar. Kalo-pun tafsir al-qur'an anda reformasi sampai sesuai yg anda inginkan, kenyamanan hidup juga tidak berubah, tingkat produksi barang tidak akan naik, teknologi tidak bertambah. Ibarat anda mekanik, sudah mencurigai komponen yg keliru atas sebuah fenomena; kalo anda dokter, diagnosenya ngawur. Salam St sabri --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, noteokrasi [EMAIL PROTECTED] wrote: st sabri [EMAIL PROTECTED] wrote: Meski menggunakan kalimat bersayap, bisa ditangkap maksud posting dibawah ini. Tapi kalo yg dimaksud al-qur'an, anda salah besar. Al- qur'an memang telah berusia 1400 tahun tapi sama sekali tidak usang. Minimal dibanding Magna Charta atau kitab lain. Kalo dibanding dengan kitab `suci' lain, al-qur'an termasuk bungsu dan buku paling banyak dibaca umat manusia. Kalo injil hanya punya satu versi, mungkin hanya injil yg bisa mengalahkan jumlah pembacanya. Karena banyak versi injil jadi kehilangan kesempatan memenangkan kontes buku paling banyak dibaca [belum tentu digemari]. ___ Mas Sabri, Boleh jadi begitu (bagi yang mempercayainya) namun kita semua TIDAK melihat bahwa 'teks' yang dibaca setiap hari oleh mayoritas penduduk Indonesia ini telah mampu mengubah perilaku mayoritas penduduk Indonesia. Dari waktu-ke-waktu ahlaknya tidak berubah hanya karena keyakinan terhadap keunggulannya. Saya juga sering menanyakan dampak nyata dari rukun Islam dan rukun iman yang ada di bumi pertiwi ini. Ketidakadilan tetap merajalela, penindasan terhadap kaum minoritas (non-muslim) tidak berhenti, kekerasan tetap terjadi, korupsi masih tetap berlangsung, perasaan takut terhadap terorisme masih marak, penganiayaan terhadap anak dan kaum perempuan berlangsung terus (KDRT), dlsb. Singkat kata, kenyamanan hidup di Indonesia -kalau bisa dibuat dalam grafik garis- tidak meningkat hanya karena mayoritas penduduknya mempunyai keyakinan intan terhadap tulisan itu. Pertanyaan lanjutannya kemudian adalah bagaimana mungkin 'intan' itu telah menyengsarakan umat yang mengaguminya? Bagaimana hal itu bisa berlangsung selama ini tanpa ada maksud untuk mereformasinya? Noteo Yahoo! Groups Sponsor ~-- Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM ~- Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/