[wanita-muslimah] Teori konspirasi

2006-04-27 Terurut Topik H. M. Nur Abdurrahman



Ini ana kirim artikel Abah ttg konspirasi
Wassalam
Muammar Qaddhafi yg pk e-mailnya Abah pd mlm/hr Jmt

MQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQMQ

BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
721 Teori Konspirasi 

Biasanya, majalah TEMPO selalu menolak dengan sinis terhadap teori konspirasi jika itu diajukan oleh kalangan Muslim. Konspirasi dibalik serangan 11 September,  ditolak. Konspirasi di balik kerusuhan Ambon-Poso, ditolak. Konspirasi Bisnis Konglomerat-CSIS di balik gerakan pemurtadan ummat Islam Indonesia, ditolak. Sekonyong-konyong pada 9 Maret 2006 di ruang Diponegoro hotel Mandarin Jakarta yang adem, Bambang Harymurti pemimpin redaksi majalah TEMPO bersemangat mengkampanyekan sebuah teori konspirasi. Bambang termakan omongannya sendiri, ibarat melempar bumerang, sinis terhadap teori konspirasi, ujung-ujungnya berteori konspirasi juga.  Menurut Bambang, segala usaha menggolkan RUU Anti Pornografi Pornoaksi (RUU-APP) semata-mata merupakan agenda politik tersembunyi Ikhwanul Muslimin dan Hizbut-Tahrir dari Timur Tengah, demi memaksakan nilai dan gaya hidup mereka di sana kepada bangsa Indonesia.

Sebelum melanjut, elok kiranya ungkapan "Timur Tengah" ini dikritisi. Kita ini di Indonesia, yang dimmksud dengan "Timur Tengah" bukankah itu di Barat? Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, artinya kepala menyatu dengan kaki. Bagi kita di sini "Timur Tengah" itu di barat. Jadi kalau kita bilang "Timur Tengah" berarti kepala dipenggal dipisah dengan tubuh yang berjejak di tanah Indonesia, kepala ditaruh di Amerika. Kaki berjejak di Indonesia, kepala menjunjung langit Amerika. Ummat Islampun dengan tidak sadar ikut memenggal kepalanya juga. Bagi ummat Islam, camkanlah Firman Allah:
-- YWQD MN SyJRt MBRKt ZYTWNt LA SyRQYt WLA GhRBYt (S. ALNWR, 24:35), dibaca:
-- yu-qadu min syajaratim muba-rakatin zaitu-natil la- syarqiyyatiw wala- gharbiyyatin, artinya:
-- (lampu) itu dinyalakan dengan minyak pohon yang diberkati, yaitu minyak zaitun yang (tumbuh) tidak di timur dan tidak di barat (S. Cahaya).

Maka "Timur Tengah" sangat patut dan logis diganti dengan "Kawasan Tengah". 

Kita lanjutkan. Bambang yang lulusan Universitas Harvard, Amerika, mengatakan, "Kalau berbagai tayangan dan penerbitan porno itu menjadi sebab perkosaan dan lain-lain, tentu Skandinavia adalah kawasan yang tingkat perkosaannya paling tinggi. Tapi, Timur Tengah justeru yang tingkat perkosaannya paling tinggi. Selanjutnya Bambang dengan teori konspirasinya itu nyeleneh seperti berikut: Konspirasi itu mendorong pelaksanaan syariat Islam di negeri ini, seperti Taliban di Afghanistan. Saya menghawatirkan, potensi gerakan kekerasan jika RUU ini diberlakukan."

Teori yang absurd ini ini diamini oleh Leo Batubara, salah satu Ketua Dewan Pers, yang berbulan-bulan ini sangat bersemangat membela majalah porno Playboy Indonesia agar boleh terbit di sini. "Saya tidak suka multiparty system, tapi saya suka multi-posision (dalam melakukan hubungan seks)," katanya. "Dari mana saya dan istri saya bisa belajar posisi-posisi itu kalau bukan dari media porno?"

***

Kita buat juga tandingan teori konspirasi. Yang berdiri di belakang gerakan anti RAA-APP adalah sama dengan konspirasi di belakang kartun penghinaan Nabi Muahammad SAW, yaitu Zionis Amerika seperti yang telah termaktub dalam Seri 715. Ini saya kutip dari Seri 715 tersebut:

Saya melihat masalah kartun Denmark ini tidak terlepas dari continuous warfare yang sedang dijalankan oleh pihak Zionis Amerika.  Kenapa justru munculnya penghinaan ini dari Denmark dan Eropa. Bukan dari Amerika dan Inggris? Kenapa melalui media? kartun? bukannya suatu yang DI LUAR media. Media dunia identik dengan kekuasaan Zionis, yang saat ini sedang bercokol di Amerika. Inilah senjata yang sedang mereka pakai dalam continuous warfare terhadap kita. Kartun Denmark tidak ubahnya, dan satu paket, dengan Playboy Indonesia, dan upaya barat membeli media-media Indonesia. Amerika bisa tampil bak pahlawan, karena dia bukan culprit yang menerbitkan kartun, meski sesungguhnya mereka juga yang ada dibelakang (media) itu. Rakyat Eropa yang pada saat serbuan ke Iraq & Afghanistan, berada dalam posisi pasif (dan sebagian justru anti Amerika), kini diterpaksakan (fait a compli) oleh kartun ini dan kemudian diserang oleh negara2 Islam, untuk sharing pandangan orang-orang Zionis Amerika bahwa "Muslim memang common enemy".

Pada November 1875, pusat gerakan Zionis di Inggris, Fremasonry (di Belanda Vrijmetselarij), mengutus Madame Blavatsky -demikian Helena Balavatsky biasa disebut- ke New York. Sesampainya di sana, Blavatsky langsung mendirikan perhimpunan kaum Theosofi. Sejak awal, organisasi kepanjangan tangan Zionis-Yahudi ini, telah menjadi mesin pendulang dolar bagi gerakan Freemasonry-Vrijmetselarij. Zionisme itu merancang juklatnya dengan  menyebarkan faham-faham yang bermacam-macam. Faham yang mereka tebarkan berbeda dari masa ke masa. Suatu waktu menebar faham Theosof

[wanita-muslimah] "Teori Konspirasi" Anti-Porno

2006-03-12 Terurut Topik Rudyanto Arief
Jumat, 10 Maret 2006
Bambang Harymurti pemimpin redaksi majalah TEMPO bersemangat mengkampanyekan
sebuah teori konspirasi. Katanya, RUU APP, tersembunyi konspirasi Timur
Tengah

oleh Dzikrullah *)

Biasanya, majalah TEMPO selalu menolak dengan sinis teori konspirasi jika
itu diajukan oleh kalangan Muslim. Konspirasi Israel-Neo-Con dibalik
serangan 9/11,  ditolak. Konspirasi RMS-Kristen
Internasional-kekuatan-kekuatan Barat di balik kerusuhan Ambon-Poso, ditolak
juga.  Konspirasi IMF-Multinational Corporations-Barat Anti-Islam di balik
kejatuhan Soeharto, ditolak.  Konspirasi Kristenisasi Internasional-Bisnis
Konglomerat-CSIS di balik gerakan pemurtadan umat Islam Indonesia, ditolak.
Namun, tadi pagi (9/3/2006) di ruang Diponegoro hotel Mandarin Jakarta yang
adem, Bambang Harymurti pemimpin redaksi majalah TEMPO bersemangat
mengkampanyekan sebuah teori konspirasi.
Menurut dia, segala usaha menggolkan RUU Anti-Pornografi-Pornoaksi (RUU-APP)
semata-mata merupakan agenda politik tersembunyi Ikhwanul Muslimin dan
Hizbut-Tahrir dari Timur Tengah, demi memaksakan nilai dan gaya hidup mereka
di sana kepada bangsa Indonesia. Weleh-weleh-weleh.

Bagi puluhan wartawan bule yang hadir dalam diskusi Jakarta Foreign
Correspondent Club itu (kebanyakan tentu wartawan politik), sudah pasti
teori konspirasi Bambang jauh lebih menarik untuk digali, ketimbang
keprihatinan seorang ibu, Santi Soekanto, pembicara lain dalam forum itu.
Santi - yang mewakili Aliansi Masyarakat Anti-Pornogradi dan Pornoaksi, yang
juga wartawan senior-- datang membawa komputer penuh dengan file berupa
gambar, potongan koran, berita koran, iklan, clip film dan sinetron
Indonesia, yang menunjukkan benang merah usaha yang luar biasa raksasa untuk
merusak anak-anak dan remaja Indonesia lewat pornografi. Salah satu yang
ditayangkan di forum itu adalah sebuah adegan sinetron remaja di SCTV, di
mana beberapa pasang pelajar SMA berseragam menonton film porno. Mereka
digambarkan terangsang, lalu satu per satu meninggalkan ruangan untuk
memuaskan syahwatnya.

Menanggapi argumen Santi, Bambang yang lulusan Universitas Harvard, Amerika,
mengatakan, "Kalau berbagai tayangan dan penerbitan porno itu menjadi sebab
perkosaan dan lain-lain, tentu Skandinavia adalah kawasan yang tingkat
perkosaannya paling tinggi. Tapi, Timur Tengah justeru yang tingkat
perkosaannya paling tinggi, di mana peraturan justeru sangat ketat."
Ck..ck..ck.. serampangan benar tuduhan Bambang terhadap negera-negara Timur
Tengah itu.

Bambang juga berkali-kali menuduh, bahwa Aliansi (Santi dan kawan-kawan)
sebenarnya tidak peduli pada pornografi. Buktinya, katanya, pasal-pasal
dalam KUHP sudah cukup untuk menyeret pelaku pornografi, namun Aliansi dan
mereka yang mengusung RUU-APP tidak pernah melakukan tekanan kepada polisi
untuk mengambil tindakan tegas guna melaksanakan pasal-pasal itu. Meskipun
tuduhan "tidak pernah melakukan tekanan terhadap polisi" itu asal bunyi
(karena usaha-usaha itu nyatanya sudah dilakukan), secara jujur memang
gejala korupsi di kalangan penegak hukum juga harus jadi perhatian kita.
"Jadi, mereka (Aliansi) ini sebenarnya lebih peduli pada agenda tersembunyi,
yaitu mendorong pelaksanaan syariat Islam di negeri ini, seperti Taliban di
Afghanistan. Saya menghawatirkan, potensi gerakan kekerasan jika RUU ini
diberlakukan."

Analisis ini diamini oleh Leo Batubara, salah satu Ketua Dewan Pers, yang
berbulan-bulan ini sangat bersemangat membela majalah porno Playboy
Indonesia agar boleh terbit di sini. "Saya tidak suka multiparty system,
tapi saya suka multi-posision (dalam melakukan hubungan seks)," katanya.
"Dari mana saya dan istri saya bisa belajar posisi-posisi itu kalau bukan
dari media porno?" Hadirin tertawa. Menurut Leo, kebutuhan orang dewasa akan
pornografi juga harus dilindungi dengan undang-undang. Ia menyimpulkan,
RUU-APP ini hanya salah satu cara pemerintah Presiden SBY untuk menyenangkan
hati Majelis Ulama Indonesia supaya kekuasannya didukung terus, sekaligus
mendapatkan cara baru untuk mengontrol kebebasan pers.

Leo juga berkali-kali mengklaim, bahwa 41 juta orang Sunda pasti menolak
RUU-APP itu, karena akan mengkategorikan tari jaipongan sebagai pornoaksi.
tayuban di Jawa, tari Bali, dan orang Papua yang hanya berkoteka juga
dikhawatirkan Leo akan ditangkapi polisi. Suami isteri yang berciuman di
depan umum juga akan ditangkap. "Ini gerakan Taliban Afghanistan, atau Saudi
Arabiyah, mau dipaksakan kepada bangsa Indonesia," katanya berapi-api. Teori
konspirasi lagi.

Berbagai tema yang berkembang di media massa, di ruang-ruang DPR, dan di
masyarakat seputar RUU-APP tumpah di forum wartawan asing itu. Semua
keberatan itu dikemas dengan sangat menarik lewat dua isu, "konspirasi Islam
militan Ikhwanul Muslimin-Hizbut Tahrir-Timur Tengah-Pro-Taliban untuk
memaksakan syariat Islam di Indonesia" serta "konspirasi pemerintah
SBY-Majelis Ulama Indonesia untuk mengekang kembali kebebasan pers". Sungguh
teori-teori konspirasi yang punya news-value sangat tinggi di m

Re: [wanita-muslimah] "Teori Konspirasi" Anti-Porno - Komporasi Ronggo Warsito

2006-03-09 Terurut Topik Wida . Kusuma
Kalau saya teringat perkataan nabi: kelak kalian akan mengikuti sedikit 
demi sedikit Yahudi dan Nasrani, sehingga seandainya mereka memasuki 
lubang biawak, maka kalian pun akan memasukinya.

Informasi ini sesungguhnya memberi tahu bahwa kelak umat Yahudi dan 
Nasrani akan mendominasi kebudayaan dunia. Memimpin peradaban dunia. Dan 
umat Islam akan menjadi pengekornya. Bahkan sangking mengekornya, jika 
umat Yahudi dan Nasrani jatuh pada kebudayaan yang buruk, umat Islam pun 
tetap akan mengikutinya tanpa kuasa menolaknya.

Sepertinya informasi nabi itu berlaku pada zaman kita sekarang. 

Salam,




jano ko <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/10/2006 12:32 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: [wanita-muslimah] "Teori Konspirasi" Anti-Porno -  Komporasi Ronggo 
Warsito






Jadi ingat Ronggo Warsito, 
 
  Serat Kalatidha
 
  amenangi jaman édan, 
  éwuhaya ing pambudi, 
  mélu ngédan nora tahan, 
  yén tan mélu anglakoni, 
  boya keduman mélik, 
  kaliren wekasanipun, 
  ndilalah kersa Allah, 
  begja-begjaning kang lali, 
  luwih begja kang éling klawan waspada
 
  Artinya :
 
  Menyaksikan zaman gila, serba susah dalam bertindak, ikut gila tidak 
akan tahan, tapi kalau tidak mengikuti (gila), tidak akan mendapatkan 
bagian, kelaparan pada akhirnya, namun telah menjadi kehendak Allah, 
sebahagia-bahagianya orang yang lalai, akan lebih bahagia orang yang tetap 
ingat dan waspada. 
 
  Maksud dari syair ini adalah; suatu saat akan datang zaman yang penuh 
dengan kekacauan, kebenaran dan kejahatan sudah tidak jelas bedanya. Pada 
zaman itu orang yang tidak ikut berbuat jahat tidak akan kebagian 
rezeki(pendapatan) atau tidak akan bisa kaya. sebaik-baik orang yang 
berbuat jahat, masih lebih baik orang yang tetap menjalankan dan ingat 
terhadap aturan/hukum
 
  -
 
  Bapak Bangsa kita , Gus Dur mengutip ucapan pujangga Ronggo Warsito yang 
mengatakan "saiki jaman edan, lamun nggak edan, ora keduman" (sekarang 
zaman gila, kalau tidak gila, tidak kebagian). 

Maka, diharapkan masyarakat harus bekerja keras dan berlomba-lomba, baik 
dalam beribadah maupun dalam mencari harta, tetapi harus berpatokkan pada 
nilai norma agama. 

"Silahkan mencari uang sebanyak-banyaknya, asalkan sesuai koridor dan 
ketentuan norma agama. Janganlah mencari harta dengan tidak halal dengan 
saling sikut sana dan sikut sini," tandasnya
 
  salim
 
 
 

caklis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  http://www.hidayatullah.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=2855&Itemid=1

"Teori Konspirasi" Anti-Porno

Jumat, 10 Maret 2006

//Bambang Harymurti pemimpin redaksi majalah TEMPO bersemangat 
mengkampanyekan sebuah teori konspirasi. Katanya, RUU AAP, tersembunyi 
konspirasi Timur Tengah//


Jum'at, 10 Maret 2006


oleh Dzikrullah *)




Biasanya, majalah TEMPO selalu menolak dengan sinis teori konspirasi 
jika itu diajukan oleh kalangan Muslim. Konspirasi Israel-Neo-Con 
dibalik serangan 9/11,  ditolak. Konspirasi RMS-Kristen Internasional-
kekuatan-kekuatan Barat di balik kerusuhan Ambon-Poso, ditolak juga. 
Konspirasi IMF-Multinational Corporations-Barat Anti-Islam di balik 
kejatuhan Soeharto, ditolak.  Konspirasi Kristenisasi Internasional-
Bisnis Konglomerat-CSIS di balik gerakan pemurtadan umat Islam 
Indonesia, ditolak. Namun, tadi pagi (9/3/2006) di ruang Diponegoro 
hotel Mandarin Jakarta yang adem, Bambang Harymurti pemimpin redaksi 
majalah TEMPO bersemangat mengkampanyekan sebuah teori konspirasi. 
Menurut dia, segala usaha menggolkan RUU Anti-Pornografi-Pornoaksi 
(RUU-APP) semata-mata merupakan agenda politik tersembunyi Ikhwanul 
Muslimin dan Hizbut-Tahrir dari Timur Tengah, demi memaksakan nilai 
dan gaya hidup mereka di sana kepada bangsa Indonesia. Weleh-weleh-
weleh.

Bagi puluhan wartawan bule yang hadir dalam diskusi Jakarta Foreign 
Correspondent Club itu (kebanyakan tentu wartawan politik), sudah 
pasti teori konspirasi Bambang jauh lebih menarik untuk digali, 
ketimbang keprihatinan seorang ibu, Santi Soekanto, pembicara lain 
dalam forum itu. Santi – yang mewakili Aliansi Masyarakat Anti-
Pornogradi dan Pornoaksi, yang juga wartawan senior-- datang membawa 
komputer penuh dengan file berupa gambar, potongan koran, berita 
koran, iklan, clip film dan sinetron Indonesia, yang menunjukkan 
benang merah usaha yang luar biasa raksasa untuk merusak anak-anak dan 
remaja Indonesia lewat pornografi. Salah satu yang ditayangkan di 
forum itu adalah sebuah adegan sinetron remaja di SCTV, di mana 
beberapa pasang pelajar SMA berseragam menonton film porno. Mereka 
digambarkan terangsang, lalu satu per satu meninggalkan ruangan untuk 
memuaskan syahwatnya.

Menanggapi argumen Santi, Bambang yang lulusan Universitas Harvard, 
Amerika, mengatakan, "Kalau berbagai tayangan dan penerbitan porno itu 
menjadi sebab perkosaan dan lain-lain, tentu Skandi

Re: [wanita-muslimah] "Teori Konspirasi" Anti-Porno - Komporasi Ronggo Warsito

2006-03-09 Terurut Topik jano ko
Jadi ingat Ronggo Warsito, 
   
  Serat Kalatidha
   
  amenangi jaman édan, 
  éwuhaya ing pambudi, 
  mélu ngédan nora tahan, 
  yén tan mélu anglakoni, 
  boya keduman mélik, 
  kaliren wekasanipun, 
  ndilalah kersa Allah, 
  begja-begjaning kang lali, 
  luwih begja kang éling klawan waspada
   
  Artinya :
   
  Menyaksikan zaman gila, serba susah dalam bertindak, ikut gila tidak akan 
tahan, tapi kalau tidak mengikuti (gila), tidak akan mendapatkan bagian, 
kelaparan pada akhirnya, namun telah menjadi kehendak Allah, 
sebahagia-bahagianya orang yang lalai, akan lebih bahagia orang yang tetap 
ingat dan waspada. 
   
  Maksud dari syair ini adalah; suatu saat akan datang zaman yang penuh dengan 
kekacauan, kebenaran dan kejahatan sudah tidak jelas bedanya. Pada zaman itu 
orang yang tidak ikut berbuat jahat tidak akan kebagian rezeki(pendapatan) atau 
tidak akan bisa kaya. sebaik-baik orang yang berbuat jahat, masih lebih baik 
orang yang tetap menjalankan dan ingat terhadap aturan/hukum
   
  -
   
  Bapak Bangsa kita , Gus Dur mengutip ucapan pujangga Ronggo Warsito yang 
mengatakan "saiki jaman edan, lamun nggak edan, ora keduman" (sekarang zaman 
gila, kalau tidak gila, tidak kebagian). 

Maka, diharapkan masyarakat harus bekerja keras dan berlomba-lomba, baik dalam 
beribadah maupun dalam mencari harta, tetapi harus berpatokkan pada nilai norma 
agama. 

"Silahkan mencari uang sebanyak-banyaknya, asalkan sesuai koridor dan ketentuan 
norma agama. Janganlah mencari harta dengan tidak halal dengan saling sikut 
sana dan sikut sini," tandasnya
   
  salim
   
   
  

caklis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  http://www.hidayatullah.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=2855&Itemid=1

"Teori Konspirasi" Anti-Porno

Jumat, 10 Maret 2006

//Bambang Harymurti pemimpin redaksi majalah TEMPO bersemangat 
mengkampanyekan sebuah teori konspirasi. Katanya, RUU AAP, tersembunyi 
konspirasi Timur Tengah//


Jum'at, 10 Maret 2006


oleh Dzikrullah *)




Biasanya, majalah TEMPO selalu menolak dengan sinis teori konspirasi 
jika itu diajukan oleh kalangan Muslim. Konspirasi Israel-Neo-Con 
dibalik serangan 9/11,  ditolak. Konspirasi RMS-Kristen Internasional-
kekuatan-kekuatan Barat di balik kerusuhan Ambon-Poso, ditolak juga.  
Konspirasi IMF-Multinational Corporations-Barat Anti-Islam di balik 
kejatuhan Soeharto, ditolak.  Konspirasi Kristenisasi Internasional-
Bisnis Konglomerat-CSIS di balik gerakan pemurtadan umat Islam 
Indonesia, ditolak. Namun, tadi pagi (9/3/2006) di ruang Diponegoro 
hotel Mandarin Jakarta yang adem, Bambang Harymurti pemimpin redaksi 
majalah TEMPO bersemangat mengkampanyekan sebuah teori konspirasi. 
Menurut dia, segala usaha menggolkan RUU Anti-Pornografi-Pornoaksi 
(RUU-APP) semata-mata merupakan agenda politik tersembunyi Ikhwanul 
Muslimin dan Hizbut-Tahrir dari Timur Tengah, demi memaksakan nilai 
dan gaya hidup mereka di sana kepada bangsa Indonesia. Weleh-weleh-
weleh.

Bagi puluhan wartawan bule yang hadir dalam diskusi Jakarta Foreign 
Correspondent Club itu (kebanyakan tentu wartawan politik), sudah 
pasti teori konspirasi Bambang jauh lebih menarik untuk digali, 
ketimbang keprihatinan seorang ibu, Santi Soekanto, pembicara lain 
dalam forum itu. Santi – yang mewakili Aliansi Masyarakat Anti-
Pornogradi dan Pornoaksi, yang juga wartawan senior-- datang membawa 
komputer penuh dengan file berupa gambar, potongan koran, berita 
koran, iklan, clip film dan sinetron Indonesia, yang menunjukkan 
benang merah usaha yang luar biasa raksasa untuk merusak anak-anak dan 
remaja Indonesia lewat pornografi. Salah satu yang ditayangkan di 
forum itu adalah sebuah adegan sinetron remaja di SCTV, di mana 
beberapa pasang pelajar SMA berseragam menonton film porno. Mereka 
digambarkan terangsang, lalu satu per satu meninggalkan ruangan untuk 
memuaskan syahwatnya.

Menanggapi argumen Santi, Bambang yang lulusan Universitas Harvard, 
Amerika, mengatakan, "Kalau berbagai tayangan dan penerbitan porno itu 
menjadi sebab perkosaan dan lain-lain, tentu Skandinavia adalah 
kawasan yang tingkat perkosaannya paling tinggi. Tapi, Timur Tengah 
justeru yang tingkat perkosaannya paling tinggi, di mana peraturan 
justeru sangat ketat." Ck..ck..ck.. serampangan benar tuduhan Bambang 
terhadap negera-negara Timur Tengah itu.

Bambang juga berkali-kali menuduh, bahwa Aliansi (Santi dan kawan-
kawan) sebenarnya tidak peduli pada pornografi. Buktinya, katanya, 
pasal-pasal dalam KUHP sudah cukup untuk menyeret pelaku pornografi, 
namun Aliansi dan mereka yang mengusung RUU-APP tidak pernah melakukan 
tekanan kepada polisi untuk mengambil tindakan tegas guna melaksanakan 
pasal-pasal itu. Meskipun tuduhan "tidak pernah melakukan tekanan 
terhadap polisi" itu asal bunyi (karena usaha-usaha itu nyatanya sudah 
dilakukan), secara jujur memang gejala korupsi di kalangan penegak 
hukum juga harus jadi perhatian kita. "Jadi, mereka (Aliansi) ini 
sebenarnya lebih peduli pada agenda tersembunyi, yait

[wanita-muslimah] "Teori Konspirasi" Anti-Porno

2006-03-09 Terurut Topik caklis
http://www.hidayatullah.com/index.php?
option=com_content&task=view&id=2855&Itemid=1

"Teori Konspirasi" Anti-Porno

Jumat, 10 Maret 2006

//Bambang Harymurti pemimpin redaksi majalah TEMPO bersemangat 
mengkampanyekan sebuah teori konspirasi. Katanya, RUU AAP, tersembunyi 
konspirasi Timur Tengah//


Jum'at, 10 Maret 2006


oleh Dzikrullah *)

 


Biasanya, majalah TEMPO selalu menolak dengan sinis teori konspirasi 
jika itu diajukan oleh kalangan Muslim. Konspirasi Israel-Neo-Con 
dibalik serangan 9/11,  ditolak. Konspirasi RMS-Kristen Internasional-
kekuatan-kekuatan Barat di balik kerusuhan Ambon-Poso, ditolak juga.  
Konspirasi IMF-Multinational Corporations-Barat Anti-Islam di balik 
kejatuhan Soeharto, ditolak.  Konspirasi Kristenisasi Internasional-
Bisnis Konglomerat-CSIS di balik gerakan pemurtadan umat Islam 
Indonesia, ditolak. Namun, tadi pagi (9/3/2006) di ruang Diponegoro 
hotel Mandarin Jakarta yang adem, Bambang Harymurti pemimpin redaksi 
majalah TEMPO bersemangat mengkampanyekan sebuah teori konspirasi. 
Menurut dia, segala usaha menggolkan RUU Anti-Pornografi-Pornoaksi 
(RUU-APP) semata-mata merupakan agenda politik tersembunyi Ikhwanul 
Muslimin dan Hizbut-Tahrir dari Timur Tengah, demi memaksakan nilai 
dan gaya hidup mereka di sana kepada bangsa Indonesia. Weleh-weleh-
weleh.

Bagi puluhan wartawan bule yang hadir dalam diskusi Jakarta Foreign 
Correspondent Club itu (kebanyakan tentu wartawan politik), sudah 
pasti teori konspirasi Bambang jauh lebih menarik untuk digali, 
ketimbang keprihatinan seorang ibu, Santi Soekanto, pembicara lain 
dalam forum itu. Santi – yang mewakili Aliansi Masyarakat Anti-
Pornogradi dan Pornoaksi, yang juga wartawan senior-- datang membawa 
komputer penuh dengan file berupa gambar, potongan koran, berita 
koran, iklan, clip film dan sinetron Indonesia, yang menunjukkan 
benang merah usaha yang luar biasa raksasa untuk merusak anak-anak dan 
remaja Indonesia lewat pornografi. Salah satu yang ditayangkan di 
forum itu adalah sebuah adegan sinetron remaja di SCTV, di mana 
beberapa pasang pelajar SMA berseragam menonton film porno. Mereka 
digambarkan terangsang, lalu satu per satu meninggalkan ruangan untuk 
memuaskan syahwatnya.

Menanggapi argumen Santi, Bambang yang lulusan Universitas Harvard, 
Amerika, mengatakan, "Kalau berbagai tayangan dan penerbitan porno itu 
menjadi sebab perkosaan dan lain-lain, tentu Skandinavia adalah 
kawasan yang tingkat perkosaannya paling tinggi. Tapi, Timur Tengah 
justeru yang tingkat perkosaannya paling tinggi, di mana peraturan 
justeru sangat ketat." Ck..ck..ck.. serampangan benar tuduhan Bambang 
terhadap negera-negara Timur Tengah itu.

Bambang juga berkali-kali menuduh, bahwa Aliansi (Santi dan kawan-
kawan) sebenarnya tidak peduli pada pornografi. Buktinya, katanya, 
pasal-pasal dalam KUHP sudah cukup untuk menyeret pelaku pornografi, 
namun Aliansi dan mereka yang mengusung RUU-APP tidak pernah melakukan 
tekanan kepada polisi untuk mengambil tindakan tegas guna melaksanakan 
pasal-pasal itu. Meskipun tuduhan "tidak pernah melakukan tekanan 
terhadap polisi" itu asal bunyi (karena usaha-usaha itu nyatanya sudah 
dilakukan), secara jujur memang gejala korupsi di kalangan penegak 
hukum juga harus jadi perhatian kita. "Jadi, mereka (Aliansi) ini 
sebenarnya lebih peduli pada agenda tersembunyi, yaitu mendorong 
pelaksanaan syariat Islam di negeri ini, seperti Taliban di 
Afghanistan. Saya menghawatirkan, potensi gerakan kekerasan jika RUU 
ini diberlakukan."

Analisis ini diamini oleh Leo Batubara, salah satu Ketua Dewan Pers, 
yang berbulan-bulan ini sangat bersemangat membela majalah porno 
Playboy Indonesia agar boleh terbit di sini. "Saya tidak suka 
multiparty system, tapi saya suka multi-posision (dalam melakukan 
hubungan seks)," katanya. "Dari mana saya dan istri saya bisa belajar 
posisi-posisi itu kalau bukan dari media porno?" Hadirin tertawa. 
Menurut Leo, kebutuhan orang dewasa akan pornografi juga harus 
dilindungi dengan undang-undang. Ia menyimpulkan, RUU-APP ini hanya 
salah satu cara pemerintah Presiden SBY untuk menyenangkan hati 
Majelis Ulama Indonesia supaya kekuasannya didukung terus, sekaligus 
mendapatkan cara baru untuk mengontrol kebebasan pers.

Leo juga berkali-kali mengklaim, bahwa 41 juta orang Sunda pasti 
menolak RUU-APP itu, karena akan mengkategorikan tari jaipongan 
sebagai pornoaksi. tayuban di Jawa, tari Bali, dan orang Papua yang 
hanya berkoteka juga dikhawatirkan Leo akan ditangkapi polisi. Suami 
isteri yang berciuman di depan umum juga akan ditangkap. "Ini gerakan 
Taliban Afghanistan, atau Saudi Arabiyah, mau dipaksakan kepada bangsa 
Indonesia," katanya berapi-api. Teori konspirasi lagi.

Berbagai tema yang berkembang di media massa, di ruang-ruang DPR, dan 
di masyarakat seputar RUU-APP tumpah di forum wartawan asing itu. 
Semua keberatan itu dikemas dengan sangat menarik lewat dua isu, 
"konspirasi Islam militan Ikhwanul Muslimin-Hizbut Tahrir-Timur 
Tengah-Pro-Tali

[wanita-muslimah] Teori Konspirasi

2005-12-02 Terurut Topik He-Man


Teori konspirasi pada dasarnya tidak didasari oleh fakta atau bukti
melainkan
hanya dari dugaan-dugaan semata yang kemudian disusun menjadi sebuah
opini.Jadi teori konspirasi tidak pernah dianggap sebagai sesuatu yang layak
dan dapat dipertimbangkan menjadi landasan jurnalistik yang shahih karena
isinya nyaris sama sekali tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Bila sebuah media banyak memuat teori konspirasi maka dapat dipastikan
media itu hanyalah "sampah" karena dengan itu berarti media itu tidak
membedakan lagi bahkan mencampur adukkan antara fakta dan opini.
Media macam begini sering dijuluki "media kuning" , mayoritas media
sektarian memiliki kecenderungan seperti ini karena mereka mengemban
"tugas suci" untuk melindungi kepentingan kelompoknya.

Dan penikmat teori konspirasi pun rata-rata "orang bodoh" bukan berarti
mereka tidak punya titel sarjana misalnya tapi kebodohan dalam mencerna
informasi.Orang yang cerdas tanpa perlu penjelasan ilmiah pun pasti tau
misalnya kalau isu macam mikro nuke atau kucing dikecilin dalam botol
atau kapal selam yang tenggelam gara-gara kaptennya kepanasan lalu
buka jendela adalah pasti bohong.Ada mazhab pembuat lelucon yang
dijuluki HOAX-ers mereka membuat lelucon bukan buat mentertawakan
lelucon itu tapi kebodohan si pembaca lelucon tersebut.Jadi mereka bikin
cerita serius yang sebenarnya cuma lelucon dan siapapun yang mempercayainya
maka sudah dipastikan dia itu orang dungu.Contoh cerita penemuan ahli
arkeologi terhadap desa Asterix atau virus VCD dll, biasanya cerita macam
gini bertebaran tiap April Mop. Teori konspirasi pun pada dasarnya sama,
orang yang mempercayainya sudah dipastikan orang dungu.

Akan tetapi jumlah orang bodoh itu emang banyak , banyak orang yang
suka , senang hati bahkan pengen dimamfaatin dan dibikin jadi idiot
makanya Hitler memamfaatkan jasa Joseph Gobbels.

- Original Message -
From: "bmuncar" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, December 02, 2005 2:41 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Sekolah Ustadz/Tragedi Akademik paling
Memalukan


> Mas Satriyo Yth,
> Saya maklum, soal hidden agenda -- dan satunya lagi teori konspirasi -
> - memang yang sering didengung-dengungkan oleh 'umat'. Semoga saja ini
> bukan wujud dari rasa tidak berdaya dalam menghadapi arus informasi
> yang ternyata lebih dipercaya umat (yang ini umat tanpa tanda petik).
> Syukurlah Mas Satriyo sudah tahu banyak tentang jurnalisme. Maksud
> saya mbok 'umat' juga jangan mudah mencari kambing hitam, gitu. Lha
> 'umat' sendiri yang bertikai kok media massa yang disalahkan. Ini kan
> seperti pepatah "buruk muka cermin dibelah". Mending wajah 'umat' itu
> yang dibikin cantik Mas, jangan cerminnya yang dipecahin...he...he...
>



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/