Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-03-03 Terurut Topik Wikan Danar Sunindyo
terus terang saya belum pernah denger ada pendapat yang menyatakan
bahwa poligami adalah jalan pintas ke surga
bisa diberikan dalil2-nya gitu? hadits nabi, ayat al quran?
kalau gak ada, saya bilang ini hanyalah hoax belaka

salam,
--
wikan

2008/2/28 rsa [EMAIL PROTECTED]:

 Masalahnya, kan satu saja belum apalagi diminta memilih, apakah
  memilih salah satu atau keduanya.


Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-26 Terurut Topik Ferona

Anda benar, Pak Rizal... Dalam hal poligami ini, yang paling penting 
adalah para pelakunya menyadari penuh tanggung-jawab dan 
konsekuensi-konsekuensi yang akan terjadi dalam menjalani hidup 
pernikahannya ini. Sang suami harus benar-benar mencamkan bahwa istri 
adalah tanggung-jawabnya dunia dan akhirat. Bila ia tak mampu membina 
satu istri dengan baik, ga usah mimpi mau poligami. Rumah tangga penuh 
masalah. Tak berpoligami pun, banyak suami terlibat cinta dengan wanita 
lain. Saya punya contoh puluhan kasus teman2 saya sendiri. So saya jadi 
skeptis juga dengan monogami. Apa makna pernikahan di benak para pria 
ini? Saya tahu banyak juga teman saya yang perempuan yang mendua dalam 
rumahtangganya. Tapi kami perempuan, dalam Islam, tak punya kemewahan 
untuk bisa bersuami dua, tiga atau empat so mari kita kembali ke 
problem pria.

Berpoligami buat pria sebenarnya melipatgandakan beban di pundaknya. Ia 
bertanggung jawab untuk dua keluarga (atau lebih). Sehingga seharusnya 
pria yang berpoligami adalah pria yang lebih dari pria kebanyakan. 
Lebih kaya, lebih sehat, lebih sabar, lebih penyayang, lebih beriman, 
lebih bertanggung jawab, lebih pintar mengelola waktu, lebih shaleh, 
lebih cinta pada Allah, lebih kuat (hehehe), dan lebih-lebih lainnya. 
Sebaik-baiknya  pria yang berpoligami adalah pria yang TAKUT pada murka 
Allah apabila ia tak mampu menjalankan tanggung-jawabnya dalam membina 
rumah tangga dengan istri2nya. Sehingga seorang pria akan benar-benar 
berpikir dengan matang bila ia ingin berpoligami. Selain ia menyiapkan 
dirinya sendiri, ia pun harus menyiapkan istri pertamanya dan 
keluarganya untuk dapat menerima dan menjalani kehidupan berpoligami 
yang sesuai dengan amanah dari Allah. Keluarga, istri dan anak-anak, 
adalah amanah dari Allah bagi para suami, sehingga bila suami tidak 
mampu membina keluarganya dengan baik, maka ia akan takut berpoligami 
karena ia takut akan murka Allah bila ia tak mampu mengemban amanah 
Allah itu. Berat euy, urusannya dengan Allah.

Poligami kan bukan sekedar bagi nafkah sama rata dan bagi hari sama 
banyak. Saya pikir, beban suami sungguh berat memiliki dua atau lebih 
istri. Jadi kalau memang berpoligami karena Allah, maka para suami tidak 
akan berani menerima tanggung-jawab ini bila mereka menyadari bahwa 
mereka belum siap, karena kelak nantinya Allah akan meminta 
pertanggung-jawaban para suami ini.

Cuma sayangnya masalah amanah dan tanggungjawab ini yang tak dihayati 
oleh kebanyakan pria.



Fer!







Mohammad Rizal wrote:
 Sedikit saya ulangi, yang penting itu bukan perkawinan poligaminya. Tetapi 
 iman, kenal, cinta dan takut pada Tuhan. Ide ini ndak masuk ke logika anda 
 ya? Makanya mas, berimanlah pada ALLAH, pada malaikat2Nya, pada rasul2-Nya, 
 pada Kitab2-Nya, pada hari akhir dan ketetapan-ketetapanNya, baik maupun 
 buruk.
   




Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-24 Terurut Topik Mohammad Rizal
Nampaknya anda hanya baca sepotong email saya.gak kuat baca panjang-panjang 
ya? :-) ya sudah, saya tidak memaksa. Tidak semua orang punya kadar kemampuan 
yang sama.

Sedikit saya ulangi, yang penting itu bukan perkawinan poligaminya. Tetapi 
iman, kenal, cinta dan takut pada Tuhan. Ide ini ndak masuk ke logika anda ya? 
Makanya mas, berimanlah pada ALLAH, pada malaikat2Nya, pada rasul2-Nya, pada 
Kitab2-Nya, pada hari akhir dan ketetapan-ketetapanNya, baik maupun buruk.

Contoh nyata ada mas. Kami ratusan pasangan poligami dengan ribuan anak. Nyaris 
semua hidup bahagia. Satu keluarga kami ada yang punya anak 5, 15, 20, bahkan 
34! Tidak ada satupun yang melarat abiss. Tidak ada yang kena kanker serviks 
tuh...hehe...Kalian mau aja dibohongin yahudi dan antek-anteknya. Lha kalian 
belum pernah mencoba kok bisa-bisanya bilang jelek. Tentu ini sangat tidak 
ilmiah. Betul gak Mas Satriyo? :-D

Masalah rumah tangga ada, tapi ini bukan monopoli keluarga poligami toh? 
Monogami pun banyak masalah. Tapi alhamdulillah semua bisa diselesaikan, karena 
kami ada jamaah, ada pemimpin yang mengajak kami untuk kenal, cinta dan takut 
pada Tuhan. Yang menjadikan ALLAH dan Rasul segala-galanya dalam hidup kami.

Coba kita lihat dengan jujur. Kasus perceraian lebih banyak terjadi pada 
keluarga poligami atau monogami? Jaman sekarang, karena orang sudah terlalu 
jauh dari ALLAH, Rasul dan hukum-hukum ALLAH, dengan sebab sepak bola pun rumah 
tangga berkrisis. Dengan sebab burung perkutut pun rumah tangga berkrisis. 
Dengan sebab hutang pun, rumah tangga cerai-berai.

Masalah keluarga itu bukan karena poligami atau monogami, melainkan karena 
tidak kenal, cinta dan takut pada Tuhan. Tidak menjadikan Tuhan sebagai rujukan 
bila tertimpa masalah. Malah lari pada kaedah-kaedah akal, bahkan kaedah-kaedah 
orang kafir pun dikagumi.

Dalam hal kanker serviks Pak Wikan itu saya mau berkomentar, artikel itu 
tentang orang yang terkena virus hpv. Nah, apa kau kira lelaki yang berpoligami 
itu pengidap-pengidap virus hpv? Tak sadarkah anda sedang menghina Rasulullah 
saw. beserta para Sahabatnya? Taubatlah...kau sudah terlalu jauh menghina 
orang-orang ALLAH. Tidakkah kau beriman bahwa Tuhan akan menanyakan 
komentar-komentarmu di milis ini?


=
Jakarta- Virus HPV bisa menyebabkan kanker serviks. Virus ini mudah ditularkan 
melalui kontak kulit kelamin. Untuk mencegahnya, jangan 'jajan' sembarangan. 
Perkawinan monogami juga membantu mencegahnya.
=

Kalau tidak sanggup poligami ya katakan saja: Ya ALLAH, mohon ampun karena aku 
belum kuat berpoligami. Bukan syariatmu yang salah ya ALLAHmelainkan 
nafsuku ini yang aku belum berjaya mendidiknya.


-Rizal-


Dan [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana Bung Rizal dg janda2 tsunami yg 
terlantar? Koq enggak
dipoligami?

Bagi saya tidak ada yg lebih memuakkan daripada mencari dalih2 agama
untuk pembenaran keserakahan, apakah harta atau seks.  Jika memang
niat poligami itu dijalan Allah, tolong berikan contoh2 nyata.  Koq yg
kita dengar hanyalah rintihan sakit hati dan penderitaan perempuan yg
dicerai tanpa santunan baik bagi sang perempuan maupun anak2nya.

Beda sekali dg kebijakan negara2 kafir musuh Islam, dimana justru
keadilannya lebih baik: seorang ayah di AS akan diwajibkan membiayai
semua anak darah dagingnya sampai usia 18th, baik masih nikah maupun
sudah cerai dg ibunya.  Kewajiban ini tidak usai dg menikahnya kembali
si ibu.

Apa sambutan dari sistem Islam thd sistem kafir yg jauh lebih
manusiawi dan adil thd perempuan dan anak2?  Yg ada cuma dalih2 agama
demi pembenaran nafsu seks tapi tidak dipikir apa dampak dari pemuasan
nafsu semata itu?  Dikira dg menghadap penghulu sudah bereslah
permasalahan dunia.  Yg penting akhirat, dunia jadi neraka kagak peduli.




   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-24 Terurut Topik lasykar5
Alhamdulillah, ternyata kita memang masih 'normal' mas Arcon! Kadang anda
merasa tulisan saya nyelekit, padaha saya biasa saja .. di saat lain, saya
yang merasa tulisan anda nyelekit, walau mungkin buat anda biasa saja ...
jangan pantang, mas, kita saling mengingatkan ...

Mohon maaf kalo gitu ya ... saya tidak ada maksud menyelekiti anda, sama
sekali ... mungkin carried away dengan cara penyampaian anda saja ...

Saya tunggu celekitan anda yang lain ya ... :-)

salam,
satriyo

PS: saya japri juga, takut moderator-nya 'galak' dan gak lulus sensor
celekitan saya ini mas ... :-)
PPS: ada member yang bilang santai saja lah dalam ber-email, jangan take it
personally ... :-)

2008/2/20 masarcon [EMAIL PROTECTED]:


 masyaallah, mas rsa ini nyelekit amat kata katanya. semoga
 kedamaian Islam menyelimuti hati anda. dan kesertaan anda dalam
 diskusi di milis wm bisa membawa manfaat lebih bagi semua. :)

 mohon maaf, tetapi saya yang bukan single parent atau single mom
 merasa terhenyak dengan tajamnya lidah sampean. astaghfirullah.

 saya akhiri saja dulu di topik ini, sementara ini.

 salam,
 ari


 --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com wanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 rsa [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.comwanita-muslimah%40yahoogroups.com,
 masarcon masarcon@
  wrote:
  
  
   btw, upaya teman teman kader dakwah untuk mengentaskan single
 mam
   apa aja nih. sepertinya kok hanya sekedar appreciate, tapi
 tidak
   kedengaran langkah konkret yang lebih jauh dari itu.
  
   perlindungan hukum, atau upaya untuk membuat sistem jaminan
 sosial
   kek, atau bentuk pengawasan hukum sehingga si ayah tetap harus
   bertanggung jawab membiayai kehidupan anak dan keluarga.
  sepertinya
   kok malah nggak pernah kedengaran.
  
   yg kedengaran malah upaya untuk menolak UU KDRT. lha ini kan
   langkah dakwah yang kontra produktif. tidak produktif banget
   malah. :(
  
  
   salam,
   ari
  
  
  Ya, itu mah urusan kader dah, bukan saya yang bukan kader! ato
 coba
  aja tuh tanya teman mas yang curhat soal single mum, siapa
 namanya?
  Nuyi ... ya? Dia kan jelas lebih tahu lah, at least walau bukan
 kader
  tapi kan perempuan ...!
 
  alhamdulillah di saya nda ada tu kdrt! makanya saya yang ikut
 setuju
  soal menolak kdrt, wong masih banyak urusan penting lain, para
 janda,
  single mum, single dad, yang lama ga dapet anak, yang kebanyakan
  istri, yang jaim jadi ga nikah2, belum sekarang banjir di mana-
 mana,
  got pada mampet, air jadi tercemar, tanah longsor ... wiuhh banyak
  deh yang lebih penting dari kdrt! yang jelas yang kdrt itu memang
  masing2 kurang kerjaan, ga ngeh kalo masih ada masalah lain selain
  mereka gitu ... :-)
 
  salam,
  satriyo
 
  PS: buat yang mengalami kdrt, saya doakan bersabar ... atau cerai!
  mudah kan? :-)
 

 




-- 
Sesungguhnya, hanya dengan mengingat Allah, hati akan tenang


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya. -RA KARTINI.......................

2008-02-23 Terurut Topik L.Meilany
1. Kartini baru tahu kalo suaminya punya isteri lain, setelah ia menikah dan 
dibawa suaminya, 
Makanya sejak itu ia sakit2-an, bahwa apa yg ia perjuangkan [ emansipasi, anti 
poligami] ternyata mundur lagi.
Tadinya ia memilih suaminya ini karena kesamaan visi, suaminya memahami 
perjuangannnya.
Suaminya juga membolehkannya untuk mengadakan skolah dikediamannya.

2. Menurut dokter yg memeriksa penyakitnya ia terkena depresi. Kartini memang 
mengatakan
kepada ibu angkat, sahabat2nya di belanda bahwa ia bahagia. Ini adalah 
kontradiksi sikapnya, 
sekedar untuk membesarkan hati mereka. Mengingat ketika itu Kartini sebenarnya 
ogah menikah 
sebagai protes pada kondisi perempuan di zamannya [ Pramoedya AT juga 
menuliskan kisah perempuan
di daerah jepara; perempuan kebanyakan dinikahi hanya sekedar untuk selingan 
pria sambil menunggu perempuan
lain yg sejajar kedudukannya untuk menjadi isteri betulan].
Kemudian sahabatnya juga mengingatkan bahwa ia akan mengalami nasib sama jika 
ia menikah.
Tapi orangtuanya yg meminta menikah sebagai kepantasan anak bangsawan, apalagi 
umurnya telah 25 tahun; usia
yg sudah dianggap telat di masa itu.
Dan demi ortunya Kartini menikah dan kala itu ia bisa meyakinkan sahabat2nya 
bahwa suaminya adalah bukan 
seperti bangsawan lain yg doyan kawin mawin.

3. Ibu kandung Kartini, MA Ngasirah adalah perempuan yg mula pertama mengajari 
mengaji karena ia adalah anak seorang ustad.
Pada perkembangan selanjutnya, faktor pergaulan, ajaran islam yg bertolak 
belakang dengan praktek;
Kartini menganut sinkretisme.

4. Kisah diatas hasil saya nyontek dari buku : Kartini Sebuah Biografi - oleh 
Siti Soemandari Soeroto yg masih termasuk kerabat
keluarga Kartini

Salam, 
l.meilany


   
  - Original Message - 
  From: Tri Budi Lestyaningsih (Ning) 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, February 20, 2008 7:17 PM
  Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.



  1. Kerelaan untuk dimadu -nya Kartini : saya tidak punya referensinya,
  mas. Saya hanya ambil kesimpulan dari tulisan yang mas Arcon posting
  sebelumnya (yang dari tempo itu). Berikut saya kutip lagi :
  ..
  Anehnya pula, kepada sahabat-sahabat Belanda-nya ia mengatakan hidupnya
  bahagia di tengah tiga selir (yang bernasib seperti Ngasirah, ibunya
  sendiri) dan tujuh anak mereka. Kebahagiaan, kalau benar, yang hanya
  sebentar dikecapnya. Ia wafat 17 September 1904, empat hari setelah
  melahirkan anak laki-laki.
  (Kolom Majalah Tempo, 17 April 2006) 
  .

  Jadi, faktanya adalah beliau mengatakan hidupnya bahagia di tengah tiga
  selir. Dari apa yang beliau katakan itu, saya berkesimpulan bahwa beliau
  memang rela untuk dimadu.

  2. Saya lebih suka mengatakan bahwa :Kartini telah mengalami (r)evolusi
  pemikiran yang luar biasa, setelah beliau mempelajari Islam (dari Kyai
  Sholeh Darat) ketimbang term yang mas Arcon gunakan di bawah. 
  Begini sejarah (r)evolusi pemikiran beliau, yang saya pahami :
  Di awal-awal tulisannya, beliau mengkritisi ketidak adilan yang terjadi
  dengan membandingkan kehidupan orang Jawa dan kehidupan orang Barat.
  Kesimpulan awal beliau : Orang Jawa terbelakang, sedangkan Orang Barat
  Maju. Beliau ingin Orang Jawa sama Maju-nya seperti Orang Barat.
  Karenanya beliau mengusahakan pendidikan bagi orang Jawa. 
  DI sisi lain, awalnya beliau frustrasi dalam ber-Islam karena guru-guru
  yang awal mengajari beliau tentang Islam bahkan tidak menceriterakan apa
  isi AL Qur'an, karena AlQur'an hanya dibaca, tapi ia dianggap terlalu
  suci dan tidak boleh diterjemahkan. Islam sampai kepada beliau sebagai
  agama nenek moyang. Aku tidak paham, bagaimana aku bisa
  mencintainya?, begitu kira-kira isi rasa frustrasi-nya. 
  Pertemuan beliau dengan Kyai Sholeh Darat adalah momentum yang sangat
  penting dalam (r)evolusi pemikiran beliau. Kyai tersebut menjelaskan
  terjemahan Surat Al Fatihah, selain menjelaskan bahwa AlQur'an harus
  dipahami, dan boleh diterjemahkan. Kartini terkagum-kagum setelah
  memahami makna surat (Al Fatihah) tersebut, dan kemudian mengkaji
  AlQur'an lebih lanjut. Sejak itu lah, pemikiran beliau yang semula penuh
  pemberontakan untuk membebaskan diri dari adat istiadat Jawa serta
  menjadikan pemikiran dan budaya barat sebagai acuan visi beliau pada
  saat itu, mengalami pelurusan. Kehidupan Jawa saat itu memang harus
  diubah. Beliau tidak pernah memadamkan keinginannya tersebut. Tetapi
  acuan dan arahnya bukan ke arah budaya barat, melainkan ke arah Islam.
  Bisa disimpulkan di surat terakhir beliau kepada prof Anton yang saya
  kutip sebelumnya, bahwa keinginan beliau sesungguhnya tidak pernah
  padam.

  Ya.. Singkatnya begitulah yang saya pahami. Kalau tidak salah beliau
  wafat setelah mempelajari AlQur'an sampai 10 juz (CMIIW).

  3. Saya pernah membaca sinopsisnya saja tulisan Pak Pram tentang Kartini
  beberapa tahun yll, tapi lupa dari majalah apa 'gitu. Kesimpulan

Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-22 Terurut Topik Mohammad Rizal
Saya yakin Bu Lestari hanya belum pernah melihat keluarga poligami yang aman 
tenteram kerta raharja. Yang istri kedua, ketiga dan keempat bukan diperistri 
karena nafsu belaka. Kalau sudah lihat, insya ALLAH setuj  :-)

Ngomong-ngomong, Bu Lestari sendiri apakah sudah berkeluarga?


-Rizal-


lestarin [EMAIL PROTECTED] wrote: Yth. Pak Rizal dan teman-teman pendukung 
utama poligami, 

Sekali lagi saya tidak anti poligami, tapi dari jawaban Pak Rizal 
yang panjang lebar menunjukkan bahwa memang para prilaku poligami 
sampai saat ini memang belum bisa (dan tidak akan bisa) seperti Nabi 
kan?:)

Jadi kenapa memaksakan diri berpoligami sebagai tuntunan?? Kenapa 
para lelaki yang haus poligami ini justru tidak berdakwah untuk 
memperjuangkan kaum perempuan dengan cara lain? yah seperti mas Ari 
uraikan (saya kutip dibawah sekali lagi), kenapa tidak berjuang agar 
perempuang yang dicerai hidup para suami mendapatkan hak-haknya, 
demikian juga anak-anaknya terpelihara?? dan kalau cerai meninggal 
ya negara yang memberi tunjangan?? Ini sama sekali tidak pernah 
terdengar diperjuangkan.




   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-20 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

Kalau membaca sejarah Kartini lewat tulisannya, dengan tanpa memasangnya
pada basis waktu, memang bisa berkesimpulan bahwa Kartini adalah pejuang
emansipasi wanita, pejuang kesetaraan gender, bahkan ada yang
menyebutnya seorang feminis sejati. 

Sesungguhnya pemikiran Kartini mengalami evolusi. Di akhir hayatnya,
setelah ia mengenal Islam (setelah mengaji pada Kyai Sholeh Darat),
pemikirannya jauh berbeda dari sebelumnya. Tidak heran pula, dia merasa
bahagia hidup bersama dengan madu-nya, hingga akhir hayatnya.

Ini isi surat terakhir Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya (4 Oct
1902) :
...Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak
perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak
perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi
karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita,
agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang
diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya :menjadi ibu, pendidik
manusia yang pertama-tama ...

Wallahua'lam 
Wassalaam,
-Ning


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of masarcon
Sent: Wednesday, February 20, 2008 4:20 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED]
wrote:

Insya ALLAH
 
Guru saya jauh lebih tahu kapan saatnya keluarga kami akan jadi keluarga
poligami.  
-Rizal-




menggoreng postingan lama di Tempo.

A. Suryana Sudrajat

Raden Ajeng dan Yu Ngasirah

Kartini menikah dengan Djojoadiningrat, yang sudah punya tiga istri dan
tujuh anak. Bahkan putri tertua suaminya hanya terpaut delapan tahun
dari sang Raden Ajeng itu. Perkawinan yang berlangsung pada 8 November
1903 itu praktis menyudahi perlawanannya terhadap praktek poligami di
masyarakat Jawa. Setelah diboyong ke Rembang menjadi raden ayu di
kabupaten, Kartini tidak lagi bicara soal  kedudukan perempuan atau
menyerang poligami, bahkan juga cita-citanya mengenai pendidikan. Sangat
boleh jadi ia sudah berdamai dengan lingkungannya. Ini memang aneh:
seorang pemberontak bisa menjadi begitu lentuk.

Padahal, bagi Kartini, poligami adalah aib dan dosa karena memperlakukan
wanita sewenang-wenang. Itulah serangan-serangannya terhadap praktek
tersebut yang amat tajam dan cenderung emosional. Bagaimana saya bisa
menghormati seseorang yang sudah kawin dan menjadi ayah dan kemudian,
bila bosan pada anak-anaknya, ia dapat membawa perempuan lain ke rumah
dan mengawininya secara sah sesuai dengan hukum Islam? tulis Kartini
kepada Stella Zeehandelaar. Menurut dia, meskipun hal itu seribu kali
tidak disebut dosa dalam pandangan Islam, selama-lamanya dia tetap
menganggapnya begitu. Dan dapatkah kamu membayangkan siksaan yang harus
diderita seorang perempuan jika suaminya pulang bersama perempuan lain,
pesaingnya, dan harus diakuinya sebagai istrinya yang sah?

Awalnya adalah Ngasirah. Dia yang melahirkan Kartini pada 21 April 1879.
Waktu itu ayah Kartini, Sosroningrat, masih wedana. Tapi ketika diangkat
jadi bupati, ia menikah dengan Raden Ajeng Moerjam, keturunan bangsawan
Madura. Moerjam-lah yang kemudian menjadi raden ayu Bupati Jepara, bukan
Ngasirah yang telah melahirkan delapan anak. Ngasirah, anak kiai yang
pedagang kopra dari Desa Mayong, Jepara, tergusur. Dia hanya seorang
selir dan tidak berhak tinggal di rumah utama kabupaten. Ia harus
memanggil anak-anaknya sendiri ndoro (majikan), sementara mereka
memanggil dirinya yu (panggilan untuk orang kebanyakan atau kakak
perempuan). Bahkan Ngasirah masih harus merangkak-rangkak dan
membungkuk-bungkuk di depan putra- putrinya sendiri.

Menurut Kardinah, adik Kartini, yang juga dipaksa kawin dengan seorang
patih yang sudah beristri dan punya anak, Kartini tidak malu mengaku
ibunya dari rakyat biasa. Tapi yang disebut Kardinah itu meragukan.
Sebab, meski tidak malu, Kartini sama sekali bungkam mengenai itu.
Misalnya ketika ada yang mencoba menanyakannya. Ia juga tidak pernah
menuturkan ihwal ibunya yang tragis itu dalam surat-suratnya. Malahan
J.H. Abendanon, yang menerbitkan Door Duisternis tot Licht atawa Habis
Gelap Terbitlah Terang, tidak menyebut jelas siapa ibu Kartini, selain
tidak mengatakan apa-apa tentang kehidupan rumah tangga Sosroningrat.
Persoalan ibu kandung Kartini baru muncul setelah pada 1954 H. Boumen
menyebutnya secara eksplisit.

Kritik Kartini kepada Islam yang mendukung poligami memang keras. Ia
juga sempat meminta fatwa kepada Snouck Hurgronje, via Abendanon,
tentang hak dan kewajiban perempuan dan anak perempuan dalam hukum
Islam. Sebulan kemudian dia mendapat jawaban: perempuan di Jawa dalam
soal perkawinan baik-baik saja adanya. Ia kecewa orang besar itu
telah menentang perjuangannya. Masih adakah orang yang dengan tenang
mengatakan bahwa 'keadaan mereka baik-baik saja' kalau mereka melihat
dan  mengetahui semuanya yang telah kami lihat dan alami? tulis Kartini
kepada 

Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-20 Terurut Topik kru chil
Yap, anda benar pak... 
Menurut pandangan awal saya, karena milis ini sudah berlabel wanita-muslimah 
saya kira mereka pasti tahu kebesaran Allah dan hukum2 yang berkenaan dengan 
wanita dalam islam. 
Namun jika memang ada pihak yang tidak bisa menerima keistimewaan2 wanita 
tersebut, musti dipertanyakan dulu nihh kayaknya, biasanya mereka itu belum 
tertarbiyah. Dan itu merupakan tugas kita yang mengerti akan hukum2 islam untuk 
menjelaskan kepada mereka yang tidak mengerti. namun jika ybs tidak bisa 
menerima penjelasan kita, kita do'akan saja semoga Allah segera memberikan 
hidayahnya. sehingga orang tersebut bisa merasakan damainya kehidupan islami. 

Allah itu dekat pertolongannya, dan Allah akan memberikan hidayah kepada orang 
yang mengharapkan hidayah itu. 
 
Ima 
http://www.PernikMu slim.com --- One Stop e-Muslim Shop
www.DheZign. com --- Comprehensive Website and Graphic Solution
at
Your Fingertips
0856-336-4677
Semolowaru Elok J-3 Surabaya 60119

- Original Message 
From: Mohammad Rizal [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 20, 2008 1:27:39 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.










  



Masalahnya apakah kita menganggap akherat itu lebih besar ketimbang 
dunia...Mbak Ima mau nulis keunggulan apapun  dari pihak wanita, kalau lawan 
diskusi tidak menganggap Tuhan lebih besar daripada dunia, ya tidak akan 
berefek apa-apa. Ndak akan ketemu argumennya.



Sebetulnya Islam sangat memberikan solusi untuk single parent ini. Salah satu 
contoh adalah poligami. Dengan poligami, perempuan yang tadinya tak bersuami 
akan mendapatkan perlindungan dan kasih sayang, baik lahir maupun batin. Begitu 
juga anak-anak. Akan mendapatkan kasih sayang dan perlindungan. Dengan catatan, 
keduanya, baik suami maupun istri mesti kenal ALLAH dulu, sama-sama terdidik 
untuk cinta dan takutkan Tuhan, ada iman, ada cita-cita Islam, dan yang 
terpenting ada pemimpin.



-Rizal-



kru chil [EMAIL PROTECTED] com wrote: KEISTIMEWAAN 2 LAIN UNTUK WANITA



1.   Doa wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya yang 
lebih kuat dari lelaki.



2.Wanita yang Sholihah itu lebih baik daripada 1000  orang lelaki yang 
sholeh.



3.   Barang siapa yang menngembirakan anak wanitanya, derajatnya seumpama orang 
yang senantiasa menangis karena takutkan Allah.



4.   Barang siapa yang membawa hadiah ( oleh-oleh ) lalu diberikan kepada 
keluarganya, hendaklah mendahulukan anak wanitanya dari anak laki-laki



5.   Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama Rasulullah 
SAW didalam Syurga.



6.   Barang siapa mempunyai 2 atau 3 anak wanita, atau 2 atau 3 saudara wanita 
lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka  dan mendidik mereka 
dengan penuh rasa taqwa dan tanggung jawab maka baginya adalah Syurga.



7.   Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak wanitanya, lalu 
dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya 
dari api neraka (Aisyah r.a.).



8.   Syurga dibawah telapak kaki Ibu ( Hadits )



9.   Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu 
neraka dan terbuka pintu-pintu syurga, maka masuklah dari pintu yang 
dikehendaki.



10.   Wanita yang taat akan suaminya serta menjaga sholat dan puasanya, semua 
ikan-ikan dilaut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, 
semuanya beristighfar baginya selama dia taat pada suaminya dan direlakanya.



11.   Apabila memanggil akan engkau dua orang Ibu Bapakmu, maka jawablah 
panggilan Ibumu dahulu.



12.   Aisyah r. a. berkata “ Aku bertanya kepada Rasulullah SAW,  siapakah yang 
lebih besar haknya terhadap wanita ?  “  Jawab Baginda, “ Suaminya “  Siapa 
pula berhak terhadap lelaki ? Jawab Rasulullah “ Ibunya “



13.   Wanita apabila sholat 5 waktu, puasa 1 bulan Ramadhan, memelihara 
kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu Syurga mana 
saja yang dia kehendaki.



14.   Tiap wanita yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T 
memasukkan dia kedakam Syurga  lebih dahulu dari suaminya.



15.   Apabila seorang wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka 
beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T mencatatkan baginya setiap 
hari dengan 1000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.



16.   Apabila seorang wanita mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T 
mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.



17.   Apabila seorang wanita melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa 
seperti  keadaan ibunya melahirkannya



18.   Apabila telah lahir anaknya lalu disusuinya, maka bagi ibu itu setiap 
satu tegukan dari pada susunya diberi satu kebajikan.



19.   Apabila ibu semalaman tidak tidur karena memelihara anaknya yang sakit, 
maka Allah S.W.T memberinya pahala seperti memerdekakn 70 orang hamba dengan 
ikhlas untuk membela agama Allah.   



Nb. Bagi wanita muslimah

Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-20 Terurut Topik Sunny
Bukan saja orang Afro- American, termasuk yang kulit berwarna lainnya dan 
Yahudi, pendeknya yang bukan termasuk katagori mereka sesuai ras Arian. Jadi 
biar putih, blond, mata biru tetapi salah agamanya dihajar oleh KKK

  - Original Message - 
  From: Dan 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, February 20, 2008 2:22 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.


  Memang akan selalu ada kelompok2 yg memutarbalikkan kebenaran agama
  demi agenda politik masing2. Contoh Ku Klux Klan itu menamakan
  dirinya gerakan agama Kristen! Dan katanya orang negro itu halal
  darahnya.

  Tentunya pemerintah dan kelompok mainstream di AS tidak mengakui KKK
  sebagai gerakan agama. Dan malah diberantas kegiatan2nya yg
  destruktif itu.

  Repotnya mainstream kita karena kurangnya pemahaman agama mudah
  terpana oleh simbol2 yg dianggap mewakili Islam spt lafaz Arab,
  berjenggut tanpa berkumis, bersorban tebal, bersepatu sendal,
  bercelana gantung. Itu semua cuma suatu sub-kultur Arab yg belum juga
  mewakili seluruh kultur Arab apalagi Islam.

  Begitu kita mampu memisahkan elemen budaya ini dari pemahaman agama
  maka akan terbebas kita utk mencari kebenaran Islam yg sesungguhnya.

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, lestarin [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
   Moga-moga juga, mba' Ima juga mendapat hidayah dari Allah SWT agar 
   tidak memberantas, menghancurkan, meleburkan atau menistakan 
   sesama muslim yang berbeda pendapat dan pemikiran:)
   
   Sejak kecil saya merasa damai hidup di tengah-tengah keluarga yang 
   dikenal dengan istilah keluarga Muuhammadiyah, dan damai bertetangga 
   serta bersahabat dekat dengan keluarga-keluarga dari NU, serta 
   memiliki kenalan dan kerabat yang jamaah Ahmadiyah. Eh baru-baru 
   gede ini aja tiba-tiba jadi agak resah dengan beberapa pendatang 
   baru yang kemudian mengaku manjadi Islam yang paling benar. 
   Menyerang kelompok yang berbeda, mencaci kelompok syiah, malah 
   kemudian ada yang menghalalkan darahnya teman-teman JIL:(
   
   
   Jadinya saya bertanya-tanya, kenapa ya kok sekarang ada arus 
   kelompok yang tiba-tiba memang seolah membombardir sesama muslim 
   yang dalam beberapa hal berbeda pandangan. Lalu dengan berbagai 
   alasan yaitu tadi, kelompok yang berbeda mau dipinggirkan dan 
   diberantas??:( . Saya malah merindukan kehidupan beragama dan 
   kerukunan beragama dalam Islam seperti dulu lho. Tidak ada yang 
   merasa benar, dan saling menghargai dalam segala perbedaan sebagai 
   sesama saudara.
   
   
   Wassalam
   
   
   Lestari
   
   
   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, kru chil kruchil_qu@ 
   wrote:
   
Yap, anda benar pak... 
Menurut pandangan awal saya, karena milis ini sudah 
   berlabel wanita-muslimah saya kira mereka pasti tahu kebesaran 
   Allah dan hukum2 yang berkenaan dengan wanita dalam islam. 
Namun jika memang ada pihak yang tidak bisa menerima keistimewaan2 
   wanita tersebut, musti dipertanyakan dulu nihh kayaknya, biasanya 
   mereka itu belum tertarbiyah. Dan itu merupakan tugas kita yang 
   mengerti akan hukum2 islam untuk menjelaskan kepada mereka yang 
   tidak mengerti. namun jika ybs tidak bisa menerima penjelasan kita, 
   kita do'akan saja semoga Allah segera memberikan hidayahnya. 
   sehingga orang tersebut bisa merasakan damainya kehidupan islami. 

Allah itu dekat pertolongannya, dan Allah akan memberikan hidayah 
   kepada orang yang mengharapkan hidayah itu. 

Ima 
http://www.PernikMu slim.com --- One Stop e-Muslim Shop
www.DheZign. com --- Comprehensive Website and Graphic Solution
at
Your Fingertips
0856-336-4677
Semolowaru Elok J-3 Surabaya 60119
   
  



   


--


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition. 
  Version: 7.5.516 / Virus Database: 269.20.8/1289 - Release Date: 2/20/2008 
10:26 AM


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-20 Terurut Topik kru chil
Masalah poligami sudah ada aturannya dalam islam : 

POLIGAMI

Oleh
Ummu Salamah As-Salafiyyah


Allah Ta’ala berfirman.

“Artinya
: … Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga,
atau empat. Kemudian jika kalian takut tidak akan dapat berlaku adil,
maka (kawinilah) seorang saja….” [An-Nisaa : 3]

Pertanyaan : Apakah poligami itu dianjurkan ?

Jawaban
Syaikh
Mustafa Al-Adawi Hafizhahullah Ta’ala mengatakan : “Letak dianjurkannya
poligami itu adalah jika seorang laki-laki mampu berbuat adil terhadap
isteri-isterinya. Hal ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala:

“Artinya : …Kemudian jika kalian takut tidak akan dapat berlaku adil, maka 
(kawinilah) seorang saja….”

Dan
jika dirinya merasa aman dari fitnah dari isteri-isterinya dan tidak
akan menyia-nyiakan hak Allah atas dirinya karena mereka, serta bisa
menyibukkan dalam beribadah kepada Rabb karena mereka. Allah Tabaraka
wa Ta’ala berfirman.

“Artinya : Hai orang-orang yang beriman,
sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi
musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka” [At-Taghabun :
14]

Selain itu, dia melihat adanya kemampuan untuk menjaga
kesucian mereka serta memberikan perlindungan kepada mereka sehingga
dia tidak akan memberikan kerusakan kepada mereka. Sebab, Allah tidak
menyukai kerusakan.

Dan sesuai dengan kemampuannya dia harus memberikan nafkah kepada mereka. Allah 
Tabaraka wa Ta’ala berfirman.

“Artinya
: Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian
(diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karuniaNya” [An-Nuur
: 33] [1]

Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i rahimahullah pernah ditanya tentang hukum 
poligami, apakah sunnah ?

Dia menjawab, “Tidak sunnah, tetapi boleh”.

MEMBERI SETIAP ISTERI SEBUAH RUMAH SEBAGAI UPAYA MENGIKUTI NABI SHALLALLAHU 
‘ALAIHI WA SALLAM

Allah Ta’ala berfirman.

“Artinya : Dan hendaklah mereka tetap tinggal di rumahj mereka” [Al-Ahzab : 33]

Dia juga berfirman.

“Artinya : Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan 
hikmah (Sunnah Nabimu)” [Al-Ahzaab : 34]

Dia juga berfirman.

“Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah 
Nabi kecuali bila kamu diizinkan” [Al-Ahzab : 53]

Dengan demikian, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan bahwa sunnah Nabi 
itu ada beberapa buah dan bukan hanya satu saja.

Dari
Aisyah Radhiyallahu ‘anha bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah meminta ketika sakit yang mengantar beliau wafat, “Di
mana aku besok? Di mana aku besok?” Yang beliau maksudkan adalah hari
(giliran) Aisyah. Lalu isteri-isteri beliau mengizinkan beliau untuk
menetap di mana beliau kehendaki, sehingga beliau tinggal di rumah
Aisyah sampai beliau wafat di sisinya. Aisyah berkata, “Maka beliau
meninggal pada hari yang menjadi giliranku di rumahku. Lalu Allah
mencabut nyawa beliau sementara kepala beliau bersandar di dadaku,
sementara keringat beliau bercampur dengan keringatku” [Hadits Riwayat
Al-Bukhari]

Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Nabi
pernah berada di rumah salah seorang isterinya, lalu salah seorang
Ummahatul Mukminin (isteri-isteri Nabi) mengirimkan satu piring berisi
makanan. Kemudian wanita yang rumahnya ditempati Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam memukul tangan pelayan sehingga piring itu jatuh dan
pecah. Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengumpulkan pecahan
piring dan kemudian mengumpulkan kembali makanan tersebut ke dalamnya
seraya berkata, ‘Ibumu telah cemburu’. Selanjutnya, pelayan itu ditahan
sehingga dia diberi piring dari isteri yang rumahnya ditempati Nabi.
Lalu pelayan itu menyerahkan piring yang baik kepada isteri yang
dipecahkan piringnya. Sementara Nabi tetap menahan piring yang pecah
itu di rumah kejadian peristiwa piring pecah” [Hadits Riwayat
Al-Bukhari]

Ibnu Syaibah rahimahullah di dalam kitab
Al-Mushannaf (IV/388) berkata, “Abad bin Al-Awam mengabarkan kepadaku
dari Ghalib, dia berkata, “Aku pernah tanyakan kepada Hasan –atau
ditanya- tentang seorang laki-laki yang mempunyai dua isteri di dalam
satu rumah? Dia menjawab, Mereka (para Sahabat) memakruhkan al-wajs,
yakni dia menggauli salah seorang dari keduanya sementara yang lainnya
melihat”. Atsar ini shahih.

Di dalam kitab Al-Mughni (VII/26),
Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan, “Seorang laki-laki tidak boleh
menghimpun dua isterinya di dalam satu tempat tinggal tanpa keridhaan
keduanya, baik itu masih kecil maupun sudah tua, karena antara keduanya
terdapat mudharat, dimana antara kedunaya ada permusuhan dan
kecemburuan. Sementara penyatuan keduanya dapat menyulut pertengkaran
dan peperangan. Dan masing-masing dari keduanya akan mendengar
gerakannya jika dia menggauli isterinya yang lain atau bisa juga dia
akan melihat hal tersebut. Dan jika keduanya sama-sama setuju dengan
hal tersebut, maka hal itu dibolehkan, karena hak itu milik keduanya,
sehingga keduanya diberi toleran untuk meninggalkannya.

Demikian
juga jika keduanya rela suami mereka tidur di 

RE: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-20 Terurut Topik Tri Budi Lestyaningsih (Ning)

1. Kerelaan untuk dimadu -nya Kartini : saya tidak punya referensinya,
mas. Saya hanya ambil kesimpulan dari tulisan yang mas Arcon posting
sebelumnya (yang dari tempo itu). Berikut saya kutip lagi :
..
Anehnya pula, kepada sahabat-sahabat Belanda-nya ia mengatakan hidupnya
bahagia di tengah tiga selir (yang bernasib seperti Ngasirah, ibunya
sendiri) dan tujuh anak mereka. Kebahagiaan, kalau benar, yang hanya
sebentar dikecapnya. Ia wafat 17 September 1904, empat hari setelah
melahirkan anak laki-laki.
(Kolom Majalah Tempo, 17 April 2006) 
.

Jadi, faktanya adalah beliau mengatakan hidupnya bahagia di tengah tiga
selir. Dari apa yang beliau katakan itu, saya berkesimpulan bahwa beliau
memang rela untuk dimadu.

2. Saya lebih suka mengatakan bahwa :Kartini telah mengalami (r)evolusi
pemikiran yang luar biasa, setelah beliau mempelajari Islam (dari Kyai
Sholeh Darat) ketimbang term yang mas Arcon gunakan di bawah. 
Begini sejarah (r)evolusi pemikiran beliau, yang saya pahami :
Di awal-awal tulisannya, beliau mengkritisi ketidak adilan yang terjadi
dengan membandingkan kehidupan orang Jawa dan kehidupan orang Barat.
Kesimpulan awal beliau : Orang Jawa terbelakang, sedangkan Orang Barat
Maju. Beliau ingin Orang Jawa sama Maju-nya seperti Orang Barat.
Karenanya beliau mengusahakan pendidikan bagi orang Jawa. 
DI sisi lain, awalnya beliau frustrasi dalam ber-Islam karena guru-guru
yang awal mengajari beliau tentang Islam bahkan tidak menceriterakan apa
isi AL Qur'an, karena AlQur'an hanya dibaca, tapi ia dianggap terlalu
suci dan tidak boleh diterjemahkan. Islam sampai kepada beliau sebagai
agama nenek moyang. Aku tidak paham, bagaimana aku bisa
mencintainya?, begitu kira-kira isi rasa frustrasi-nya. 
Pertemuan beliau dengan Kyai Sholeh Darat adalah momentum yang sangat
penting dalam (r)evolusi pemikiran beliau. Kyai tersebut menjelaskan
terjemahan Surat Al Fatihah, selain menjelaskan bahwa AlQur'an harus
dipahami, dan boleh diterjemahkan. Kartini terkagum-kagum setelah
memahami makna surat (Al Fatihah) tersebut, dan kemudian mengkaji
AlQur'an lebih lanjut. Sejak itu lah, pemikiran beliau yang semula penuh
pemberontakan untuk membebaskan diri dari adat istiadat Jawa serta
menjadikan pemikiran dan budaya barat sebagai acuan visi beliau pada
saat itu, mengalami pelurusan. Kehidupan Jawa saat itu memang harus
diubah. Beliau tidak pernah memadamkan keinginannya tersebut. Tetapi
acuan dan arahnya bukan ke arah budaya barat, melainkan ke arah Islam.
Bisa disimpulkan di surat terakhir beliau kepada prof Anton yang saya
kutip sebelumnya, bahwa keinginan beliau sesungguhnya tidak pernah
padam.

Ya.. Singkatnya begitulah yang saya pahami. Kalau tidak salah beliau
wafat setelah mempelajari AlQur'an sampai 10 juz (CMIIW).

3. Saya pernah membaca sinopsisnya saja tulisan Pak Pram tentang Kartini
beberapa tahun yll, tapi lupa dari majalah apa 'gitu. Kesimpulan saya
sementara ini, beliau (Pram) pun tidak menceriterakan-nya menggunakan
basis waktu sampai tuntas, jadi tidak terlihat benar perjalanan
pemikiran Kartini sampai wafatnya beliau. Pak Pram lebih banyak
memasukan opini atau analisa beliau sendiri ke dalam tulisannya
tersebut. Ya wajar aja sih, kan itu prespective beliau ya.. Tapi coba
saya nanti baca bukunya ya mas. Mungkin pemahaman saya keliru juga.
Thanks atas inputnya.


Wallahua'lam bishowab.
Wassalaam,
-Ning


-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of masarcon
Sent: Thursday, February 21, 2008 10:36 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.


mbak Ning yang baik,

saya ingin bertanya, apakah kata kata dalam surat tersebut
menyebutkan:
1. kerelaan dan alasan kartini untuk di madu ?  sepertinya kok kartini
tidak menyinggung hal itu.
2. justru sejarah dominasi keluarga jawa - kartini - memperlihatkan pada
kita, kalau pemberontakan kartini telah dipadamkan dengan baik.
3. untuk melihat perspektif lain, mungkin bisa membaca tetraloginya
Pram, meskipun Pram membahas tentang R.M Tirtoadisuryo a.k.a Minke,
namun bagaimana berbagai macam pola pola sebuah kekuasaan merepresi
semangat muda, digambarkan dengan begitu detail.  Pram sendiri menulis
sebuah buku khusus ttg kartini.  sepertinya teman teman dakwah tidak
pernah membedah kartini yg ada dalamperspektif seorang Pram.

salam,
ari





--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Tri Budi Lestyaningsih (Ning)
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Ini isi surat terakhir Kartini kepada Prof. Anton dan Nyonya (4 Oct
 1902) :
 ...Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak 
 perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak 
 perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya.
Tapi
 karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum
wanita,
 agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang 
 diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya :menjadi 

Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-20 Terurut Topik kru chil
Di sinilah salah kaprahnya pemikiran. Pertanyaan seperti ini sebenarnya sudah 
sangat lama, apakah Islamisasi harus selalu Arabisasi?
Seharusnya, orang yang bertanya demikian harus mengetahui Bagaimana orang Pra 
Islam dan pasca datangnya Islam? Menjadi Islam bukan berarti menjadi orang 
Arab. Karena Islam tidak datang untuk menjadikan budaya Arab sebagai budaya 
superior, tapi justru untuk menyetarakan kedudukan semua bangsa.
Saat Islam datang, budaya Arab itu masih sangat rendah . Bahasa dan huruf Arab 
itu tidak dikembangkan sendiri oleh mereka, tapi mengadopsi dari kebudayaan 
sekitarnya terutama Nabatean. Baru setelah Islam muncul, bahasa Arab mengalami 
perkembangan pesat dengan perbaikan huruf, penggunaan tajwid, dan munculnya 
tata bahasa arab (nahwu shorof).
Tau kan budaya arab masa lalu itu seperti apa?
-tari perut
-tukeran istri
-perbudakan
-Menyamakan wanita dengan barang untuk diperjual belikan
Dll

Lebih tepatnya Islam datang dengan budaya Islami yang patut dijadikan teladan
Bila kemudian kebudayaan Arab diidentikkan dengan Islam, itu adalah konsekwensi 
geografis karena memang Islam berkembang disana. Apakah kita harus meniru 
budaya Arab? Jika memang budaya Arab sejalan dengan ajaran Islam, mengapa 
tidak? Hal ini akan sama saja mempertanyakan, apakah kita harus mengikuti 
budaya Jawa? Jawabnya, bila memang budaya Jawa sesuai dengan ajaran Islam, 
mengapa tidak. 
Berislam itu esensinya adalah melakukan perbuatan yang mendatangkan rahmat bagi 
semesta, karena Islam adalah rahmat bagi semesta. Jadi bukan lah disebut Islam 
itu jika doyan kurma atau ngomong pake istilah Arab, melainkan berlaku baik dan 
bermanfaat bagi sesama.
Ingat Islam mempengaruhi arab, tapi arab tidak mempengaruhi islam. 
islam turun dari Allah kepada seluruh manusia di belahan timur dan barat.
 
Ima 
http://www.PernikMu slim.com --- One Stop e-Muslim Shop
www.DheZign. com --- Comprehensive Website and Graphic Solution
at
Your Fingertips
0856-336-4677
Semolowaru Elok J-3 Surabaya 60119

- Original Message 
From: Dan [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, February 20, 2008 7:02:21 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.










  



Pemahaman Islam sekarang ini sering dibaurkan dg hasil ijtihadiyah

budaya Arab, padahal ajaran Islam dan budaya Arab bukan suatu kesatuan

yg tak terpisahkan melainkan malahan kalau mau lebih murni, coba

lepaskan nilai2 budaya Arab itu dari pemahaman agama Islam yg

sesungguhnya.



Pengertian peranan dan kedudukan perempuan dalam yg Anda sebut Islam

itu tidak lain adalah hasil ijtihadiyah peradaban Arab itu sendiri. 



Setiap budaya itu akan berevolusi dalam menyikapi kedudukan perempuan

dari sekedar benda koleksi atau hewan piaraan menjadi anggota

masyarakat yg setara.  Budaya Arab belum mengalami pencerahan ini dan

pasti akan ke sana juga.  Saudi Arabiapun sekarang sudah mulai

menyadarinya dan sedikit demi sedikit sudah mulai memberikan hak

kebebasan pada perempuan yg memang sudah haknya sebagai manusia.



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, kru chil kruchil_qu@ ... wrote:



 

 Kaum feminis bilang, susah menjadi wanita ISLAM. Lihat saja

peraturan dibawah ini :

 

 1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki.

 2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah

tetapi tidak sebaliknya.

 3. Wanita saksinya kurang dibanding lelaki.

 4. Wanita menerima pusaka atau warisan kurang dari lelaki.

 5. Wanita harus menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.

 6. Wanita wajib taat kepada suaminya tetapi suami tak perlu taat

pada isterinya.

 7. Talak ada di tangan suami dan bukan isteri.

 8. Wanita kurang banyak beribadah karena masalah haid dan nifas yang

tidak dialami lelaki.

 

 Makanya mereka tidak lelah-lelahnya berpromosi untuk MEMERDEKAKAN

WANITA ISLAM!

 

 Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ...??

 

 Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan di

tempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan

dibiarkan terserak, bukan?

 

 Itulah bandingannya dengan seorang wanita. Wanita perlu taat kepada

suami tetapi lelaki pun wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama

dari bapaknya.

 

 Bukankah ibu adalah seorang wanita?

 

 Wanita menerima pusaka atau warisan kurang dari lelaki tetapi harta

itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada

suaminya. Manakala lelaki menerima pusaka atau warisan, ia akan

menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anaknya.

 

 Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi

setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat, dan seluruh

makhluk ALLAH di mukabumi ini, dan matinya jika karena melahirkan

adalah syahid.

 

 Di akhirat kelak, seorang lelaki akan mempertanggungjawab kan 4

wanita ini: Isterinya, ibunya, anak perempuannya, dan saudara

perempuannya.

 

 Seorang wanita pula, tanggung jawab 

Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-20 Terurut Topik Mohammad Rizal
Wah, langsung ke saya :-) terima kasih, Bu Lestari...

Pertama, harap digarisbawahi bahwa poligami yang selamat adalah jika dilakukan 
oleh orang-orang beriman yang terdidik untuk kenal, cinta dan takutkan Tuhan 
dan sama-sama bercita-cita memperjuangkan Tuhan ke tengah masyarakat dengan 
kasih sayang.

Tanpa hal-hal tersebut di atas, poligami hanya membawa kesengsaraan.

Memang praktik poligami sekarang cenderung bernilai rendah karena agak kurang 
bijaksananya para pelaku poligami. Itu di antaranya karena mayoritas kita masih 
menganggap poligami adalah sistem alternatif supaya tidak terjerumus pada zina. 
Kalau sudah bicara agar tidak terjerumus pada zina ini, artinya kita sudah 
bicara ketidakmampuan seseorang mengendalikan nafsu syahwatnya. Nah, poligami 
dipilih sebagai jalan keluar untuk menuruti nafsu syahwat tersebut. Ini sangat 
rendah nilainya. Setelah istri pertama setengah tua, kemudian mata keranjang 
ini melirik lagi pegawai di kantor yang masih muda. Diajak kawin, mau. Terus 
begitu sampai penuh jatah 4 istri. Yang seperti ini adalah praktik poligami 
yang kurang bagus. Hanya penghalalan nafsu belaka.

Poligami yang selamat adalah poligami dalam rangka cita-cita perjuangan Islam, 
di mana suami dan istri-istri punya kefahaman dan cita-cita yang sama untuk 
menegakkan kalimah ALLAH. Jika kita bicara perjuangan, tentu ada pemimpin. Nah, 
poligami yang selamat adalah poligami yang terpimpin. Pemimpinlah yang menilai, 
apakah seorang laki-laki (dan istrinya) sudah siap berpoligami. Penilaian ini 
tentu dari berbagai sudut, dan sudut yang utama adalah dari perjuangan itu 
sendiri. Apakah poligami ini akan menguatkan perjuangan keluarga tersebut 
ataukah akan melemahkannya? Sudut-sudut yang lain menyusul setelah itu. Ini 
bukan kerja mudah. Memerlukan kebijaksanaan dan kearifan seorang pemimpin yang 
bertaqwa.

Sebenarnya dalam poligami terkandung hikmah yang luar biasa. Seorang suami akan 
dilatih untuk berlaku adil kepada istri-istrinya. Adil dalam arti meletakkan 
sesuatu perkara pada tempatnya. Dia juga akan dilatih bersikap sabar karena 
menggabungkan manusia dari berbagai latar belakang budaya dan kebiasaan tentu 
tidak mudah. Dia juga dilatih untuk meratakan kasih sayang terhadap semua 
istri-istrinya sebagai latihan sebelum dia meratakan kasih sayang terhadap 
manusia lain. Dalam kasih sayang ada sabar. Sabar dalam menahan sesuatu yang 
tidak disukainya. Dia juga dilatih untuk bertanggung jawab terhadap 2, 3, atau 
4 orang istri ditambah anak-anak mereka tanpa membedakan antara satu dengan 
yang lain. Coba kita bayangkan orang yang lulus ujian-ujian ini. Dia akan jadi 
seorang yang adil kepada sesama, mampu bersabar dalam menghadapi berbagai 
kelakuan orang, mampu berkasih sayang tanpa membeda-bedakan pada sesama 
manusia, dan mampu memikul tanggung jawab, terutama tanggung jawab
 untuk membawa seluruh keluarga besarnya untuk kenal, cinta dan takutkan Tuhan. 
Hebat sekali bukan? Tentu layak orang  dengan sifat-sifat seperti ini kita 
pilih menjadi pemimpin!

Bagi pihak istri-istri pula, poligami mengandung hikmah yang luar biasa. 
Pertama, para istri akan dididik untuk mencintai Tuhan lebih daripada mencintai 
suaminya. Karena cintanya pada Tuhan tersebut, seorang perempuan meredhokan 
suaminya menikah lagi, kedua, ketiga dan/atau keempat. Ketika tiba gilirannya, 
seorang istri akan mendapat kesempatan berkhidmat pada suaminya. Sedangkan di 
saat bukan gilirannya...ahaa...inilah kesempatan untuk bercinta-cintaan dengan 
Tuhan. Bukankah kalau istri hanya dia seorang maka waktunya akan habis untuk 
berkhidmat pada suami?

Seorang istri juga akan dilatih untuk bersabar. Apakah artinya sabar? Sabar 
adalah menahan rasa tidak enak dalam hati, tanpa terlihat di wajah. Dia juga 
akan dilatih untuk meratakan kasih sayang dan berlemah lembut kepada suami, 
madu-madunya, dan anak-anak tirinya tanpa membeda-bedakan satu dengan yang 
lain. Bayangkan betapa hebatnya orang yang seperti ini. Cinta dan takutkan 
ALLAH lebih dari segalanya, penyayang kepada sesama, sabar dan lemah lembut. 
Siapa yang tak suka?

Ini adalah buah. Buah dari iman, kefahaman, dan cita-cita untuk memperjuangkan 
Tuhan dengan kasih sayang. Poligami hanya salah satu aspek dari banyak aspek 
perjuangan. Jika dilakukan dengan benar dan terpimpin, insya ALLAH akan menjadi 
satu solusi, bukan malah menambah masalah. 

Tentang janda tsunami, pemecahannya tidak sesederhana itu bu, carikan suami, 
langsung dikawinkan atau dipoligamikan. Lha iya kalau suaminya orang beriman, 
dan mampu mendidik dan bertanggung jawab. Kalau tidak? Tambah sengsara nanti. 
Semua mesti terlebih dahulu dididik untuk kenal, cinta dan takutkan Tuhan. Baru 
setelah itu perlahan-lahan kita kenalkan syariat Tuhan yang beribu-ribu 
banyaknya itu. Poligami hanya salah satunya. Bersama memburu cinta Tuhan, indah 
dan selamat menyelamatkan; memburu cinta manusia, semua akan haru biru dan 
pecah belah.


-Rizal-


lestarin [EMAIL PROTECTED] wrote: Yth. Pak Rizal,


Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-19 Terurut Topik kru chil
KEISTIMEWAAN 2 LAIN UNTUK WANITA

1.   Doa wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya yang 
lebih kuat dari lelaki.

2.Wanita yang Sholihah itu lebih baik daripada 1000  orang lelaki yang 
sholeh.

3.   Barang siapa yang menngembirakan anak wanitanya, derajatnya seumpama orang 
yang senantiasa menangis karena takutkan Allah.

4.   Barang siapa yang membawa hadiah ( oleh-oleh ) lalu diberikan kepada 
keluarganya, hendaklah mendahulukan anak wanitanya dari anak laki-laki

5.   Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama Rasulullah 
SAW didalam Syurga.

6.   Barang siapa mempunyai 2 atau 3 anak wanita, atau 2 atau 3 saudara wanita 
lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka  dan mendidik mereka 
dengan penuh rasa taqwa dan tanggung jawab maka baginya adalah Syurga.

7.   Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak wanitanya, lalu 
dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya 
dari api neraka (Aisyah r.a.).

8.   Syurga dibawah telapak kaki Ibu ( Hadits )

9.   Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu 
neraka dan terbuka pintu-pintu syurga, maka masuklah dari pintu yang 
dikehendaki.

10.   Wanita yang taat akan suaminya serta menjaga sholat dan puasanya, semua 
ikan-ikan dilaut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, 
semuanya beristighfar baginya selama dia taat pada suaminya dan direlakanya.

11.   Apabila memanggil akan engkau dua orang Ibu Bapakmu, maka jawablah 
panggilan Ibumu dahulu.

12.   Aisyah r. a. berkata “ Aku bertanya kepada Rasulullah SAW,  siapakah yang 
lebih besar haknya terhadap wanita ?  “  Jawab Baginda, “ Suaminya “  Siapa 
pula berhak terhadap lelaki ? Jawab Rasulullah “ Ibunya “

13.   Wanita apabila sholat 5 waktu, puasa 1 bulan Ramadhan, memelihara 
kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu Syurga mana 
saja yang dia kehendaki.

14.   Tiap wanita yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T 
memasukkan dia kedakam Syurga  lebih dahulu dari suaminya.

15.   Apabila seorang wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka 
beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T mencatatkan baginya setiap 
hari dengan 1000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.

16.   Apabila seorang wanita mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T 
mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

17.   Apabila seorang wanita melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa 
seperti  keadaan ibunya melahirkannya

18.   Apabila telah lahir anaknya lalu disusuinya, maka bagi ibu itu setiap 
satu tegukan dari pada susunya diberi satu kebajikan.

19.   Apabila ibu semalaman tidak tidur karena memelihara anaknya yang sakit, 
maka Allah S.W.T memberinya pahala seperti memerdekakn 70 orang hamba dengan 
ikhlas untuk membela agama Allah.   


Nb. Bagi wanita muslimah yang single parent , ada janji rasululllah untuk 
mereka. baca point 5 

Jazakumullah khairan
 
Ima 
http://www.PernikMu slim.com --- One Stop e-Muslim Shop
www.DheZign. com --- Comprehensive Website and Graphic Solution
at
Your Fingertips
0856-336-4677
Semolowaru Elok J-3 Surabaya 60119

- Original Message 
From: lestarin [EMAIL PROTECTED]
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 19, 2008 11:50:54 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.










  



Mas Arcon,



Seringkali memang pihak yang mudah menuding keberadaan single mom, 

perempuan single, dan kelompok perempuan lainnya dengan ceramah-

ceramah sepihak, memang cenderung tidak memberikan solusi yang 

riil, berpijak nyata di bumi Indonesia. Jadinya malah mengawang-

awang. UU KDRT ditolak dengan alasan, semua urusan rumah tangga 

adalah hak suami, termasuk gampar dan gebukin istrinya :(



Jadi kalau kemudian ada perempuan mau berkembang, mau maju dengan 

emansipasinya, lalu dibilang kebablasan dan melawan perintah Allah 

SWT. Lho memang seorang Kartini sebagai pencetus ide persamaan hak 

pendidikan buat kaum perempuan Indonesia juga melanggar perintah 

Allah SWT? :(



Ada sebuah pengalaman pribadi yang sungguh agak mengenaskan juga 

ketika berdiskusi dengan seorang teman muslimah yang sedang 

menyelesaikan pendidikan S2nya di Jakarta, beliau ini memprotes 

keras perjuangan perempuan yang menginginkan emansipasi, alasannya 

yaitu tadi, bahwa perempuan memang harus dibawah laki-laki:( Saya 

sampai terbengong-bengong, lho jadi dia seolah tidak mengakui 

perjuangan Kartini, Dewi Sartika, dan berbagai tokoh pendidikan 

perempuan yang berjuang keras meningkatkan pendidikan kaum perempuan 

Indonesia. Seolah-olah beliau ini merasa bahwa apa yang sekarang 

dienyamnya, yakni seorang perempuan bisa sampai tingkat pendidikan 

tinggi bukan karena jasa para pendahulu kita:(. Seolah-olah apa yang 

beliau nikmati ini jatuh dari langit, otomatis memang sudah 

begitu :(



Kalau sudah begini kan makin bisa 

Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-19 Terurut Topik Mohammad Rizal
Masalahnya apakah kita menganggap akherat itu lebih besar ketimbang 
dunia...Mbak Ima mau nulis keunggulan apapun  dari pihak wanita, kalau lawan 
diskusi tidak menganggap Tuhan lebih besar daripada dunia, ya tidak akan 
berefek apa-apa. Ndak akan ketemu argumennya.

Sebetulnya Islam sangat memberikan solusi untuk single parent ini. Salah satu 
contoh adalah poligami. Dengan poligami, perempuan yang tadinya tak bersuami 
akan mendapatkan perlindungan dan kasih sayang, baik lahir maupun batin. Begitu 
juga anak-anak. Akan mendapatkan kasih sayang dan perlindungan. Dengan catatan, 
keduanya, baik suami maupun istri mesti kenal ALLAH dulu, sama-sama terdidik 
untuk cinta dan takutkan Tuhan, ada iman, ada cita-cita Islam, dan yang 
terpenting ada pemimpin.


-Rizal-



kru chil [EMAIL PROTECTED] wrote: KEISTIMEWAAN 2 LAIN UNTUK WANITA

1.   Doa wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya yang 
lebih kuat dari lelaki.

2.Wanita yang Sholihah itu lebih baik daripada 1000  orang lelaki yang 
sholeh.

3.   Barang siapa yang menngembirakan anak wanitanya, derajatnya seumpama orang 
yang senantiasa menangis karena takutkan Allah.

4.   Barang siapa yang membawa hadiah ( oleh-oleh ) lalu diberikan kepada 
keluarganya, hendaklah mendahulukan anak wanitanya dari anak laki-laki

5.   Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama Rasulullah 
SAW didalam Syurga.

6.   Barang siapa mempunyai 2 atau 3 anak wanita, atau 2 atau 3 saudara wanita 
lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka  dan mendidik mereka 
dengan penuh rasa taqwa dan tanggung jawab maka baginya adalah Syurga.

7.   Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak wanitanya, lalu 
dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya 
dari api neraka (Aisyah r.a.).

8.   Syurga dibawah telapak kaki Ibu ( Hadits )

9.   Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu 
neraka dan terbuka pintu-pintu syurga, maka masuklah dari pintu yang 
dikehendaki.

10.   Wanita yang taat akan suaminya serta menjaga sholat dan puasanya, semua 
ikan-ikan dilaut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, 
semuanya beristighfar baginya selama dia taat pada suaminya dan direlakanya.

11.   Apabila memanggil akan engkau dua orang Ibu Bapakmu, maka jawablah 
panggilan Ibumu dahulu.

12.   Aisyah r. a. berkata “ Aku bertanya kepada Rasulullah SAW,  siapakah yang 
lebih besar haknya terhadap wanita ?  “  Jawab Baginda, “ Suaminya “  Siapa 
pula berhak terhadap lelaki ? Jawab Rasulullah “ Ibunya “

13.   Wanita apabila sholat 5 waktu, puasa 1 bulan Ramadhan, memelihara 
kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu Syurga mana 
saja yang dia kehendaki.

14.   Tiap wanita yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S.W.T 
memasukkan dia kedakam Syurga  lebih dahulu dari suaminya.

15.   Apabila seorang wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka 
beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah S.W.T mencatatkan baginya setiap 
hari dengan 1000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.

16.   Apabila seorang wanita mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S.W.T 
mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

17.   Apabila seorang wanita melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa 
seperti  keadaan ibunya melahirkannya

18.   Apabila telah lahir anaknya lalu disusuinya, maka bagi ibu itu setiap 
satu tegukan dari pada susunya diberi satu kebajikan.

19.   Apabila ibu semalaman tidak tidur karena memelihara anaknya yang sakit, 
maka Allah S.W.T memberinya pahala seperti memerdekakn 70 orang hamba dengan 
ikhlas untuk membela agama Allah.   


Nb. Bagi wanita muslimah yang single parent , ada janji rasululllah untuk 
mereka. baca point 5 

Jazakumullah khairan
 
Ima 
http://www.PernikMu slim.com --- One Stop e-Muslim Shop
www.DheZign. com --- Comprehensive Website and Graphic Solution
at
Your Fingertips
0856-336-4677
Semolowaru Elok J-3 Surabaya 60119



   
-
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Istimewanya.........................

2008-02-16 Terurut Topik kru chil
Assalamu'alaykum warahmatullah ukhti lestarin

Sebelumnya bisa ukhti jelaskan devinisi adil itu menurut ukhti seperti apa ? 
sama rata ataukah menempatkan sesuatu sesuai dengan porsinya. 

Ukhti..
Menilai hukum haruslah konteks secara keseluruhan bukan cuman sepotong saja 

1. Tidak ada dalam hukum islam mengajarkan singgle parent adalah yang
terbaik. Yang terbaik adalah berkeluarga dengan baik sepasang. Jadi
kalau alasan singgle parent kemudian menyalah kan hukum islam, maka ukhti yang 
tebalik. Ukhti yang menyalahi kodrat jangan menyalahkan hukum
islamnya

2. Perhatikan hukum islam, walaupun wanita dapat 1/3 
dan laki laki 2/3 tapi coba perhatikan tidak ada kewajiban dari
perempuan yang berkeluarga untuk memberikan hartanya untuk keluarga.
Jadi harta itu utuh untuk dirinya sendiri. Tapi lelaki lah yang wajib
mencukup wanita. Jadi 2/3 itu dibagi rata degan keluarganya.

3. seorang yang cerai maka anak anak juga masih tanggungan bapaknya bukan 
ibunya. kurang adilkah ukhti ?

4. Wanita/janda yang tidak mampu hukum dalam islam dapat santunan negara 
melebihi dari laki laki. ingat kisah khalifah Umar bin Khattab rodhiallaahu 
'anhu yang
malem-malem menggotong karung makanan dari baitul mal untuk di berikan kepada 
seorang single parent yang miskin ? 
Jadi nggak
kayak sistem kapitalis yang nggak pedulian.

Jadi
kalau dibilang terpuruk karena hukum islam apa tidak terbalik ? kita ini
di indonesia belum menjalankan hukum islam dengan benar, apa bisa tahu manisnya 
hukum
islam ?

Kata kata ukhti bilang Allah maha adil, tapi ukhti nggak
ngerti hukum waris itu tertulis di Qur'an dengan jelas. Dan bukan inter
prestasi

4. An Nisaa'
11. Allah mensyari'atkan bagimu tentang
(pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu : bahagian seorang anak
lelaki sama dengan bagahian dua orang anak perempuan[272]; dan jika
anak itu semuanya perempuan lebih dari dua[273], maka bagi mereka dua
pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang
saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa,
bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang
meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai
anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat
sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka
ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas)
sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar
hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui
siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini
adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana. 

Jadi kata kata ukhti yang percaya bahwa Allah itu adil
apakah cuma polesan? ( afwan ) sedangkan ukhti sendiri nggak paham isi al Qur'an
namun sudah mencaci duluan  

Ukhti Saya seorang akhwat, juga seorang yang berjuang sendiri sejak lulus 
SMA
untuk menghidupi kebutuhan pribadi dan keluarga adik masih sekolah( ayah sudah 
meninggal lama). Namun saya tidak suka menuntut apa yang bukan hak saya, 
apalagi yang
sudah menjadi ketetapan dalam agama. 


Lebih baiknya marilah kita sama2 belajar dulu tentang islam dengan sebenar2nya, 
jangan sampai tersesat dijalan 


Semua ini bukan hasil pemikiran saya pribadi, diambil dari banyak referensi.

Kesalahan datangnya dari saya dan kebenaran mutlak milih Allah.
 
Jazakilah khair


- Original Message 
From: lestarin [EMAIL PROTECTED]











  



Yth. Bpk/Ibu kru chil,



Jadi perempuan itu menurut Anda benda mati ya?? kok disamakan ama 

permata :( Astagfirullah. 



Dan kenyataannya, pada akhirnya apa yang Anda jabarkan tidak 

menjawab persoalan ibu yang single parents, yang menghidupi anak-

anaknya secara mandiri, belum lagi pada perempuan lajang yang juga 

harus hidup mandiri. Kok malah menyetujui bila hak-hak para 

perempuan tersebut tidak diberikan secara adil. Contoh kasus: Ada 

satu keluarga, Bapak yg sudah tua dengan 2 anaknya (1 laki-laki dan 

3 perempuan). Ketika si bapak meninggal, maka warisnya dibagi dengan 

pembagian yang tidak sama, padahal, jelas2 3 anak perempuan itu 1 

single mother dengan 3 anak juga, dan dua lainnya usianya sudah 

matang dan tidak menikah juga yang notabene juga menghidupi diri 

sendiri. Semntara si saudara laki-laki juga sibuk menghidupi 

keluarga dan 5 anak kandungnya plus 1 istri yang tidak bekerja.



Jadi terlihat kan, pembagian waris tersebut sangat tidak melindungi 

kaum perempuan.



Terlihat juga dari uraian Anda, perempuan yang tidak bersuami, baik 

itu janda /lajang, ya  tidak akan pernah berpahala dengan nilai 

jihad Fisabilillah. ...:(



Saya sih Haqul yakin Allah SWT sangat adil, namun interpretasi kita 

sebagai manusia terhadap Al-quran dan Hadist lah yang justru 

menyebabkan perempuan Islam menjadi terpuruk



Wassalam



Lestari



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, kru chil kruchil_qu@ ... 

wrote:



 

 Kaum feminis