Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso

2008-11-16 Terurut Topik halim hd
seandainya, sekiranya, yaaa, kalou saja elite banten menerapkan apa yang 
dikatakan oleh emha, rasa-rasanya banten bener-bener bisa jadi banten raya 
sejahtera.

--- On Sun, 11/16/08, das albantani [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: das albantani [EMAIL PROTECTED]
Subject: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Sunday, November 16, 2008, 12:16 AM











dari milis tetangga

Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi 
bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, .



Gusti Allah Tidak nDeso

Oleh: Emha Ainun Nadjib



Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun.

Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan 
menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk 
shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke 
rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?



Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan.

Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya.



Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, 
itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak,  katanya lagi.

Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan 
sembahyang sebagai credit point pribadi.



Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak 
berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu.



Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau 
menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang 
kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, 
Akulah yang kelaparan itu.



Seraya bertanya balik, Emha berujar, Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga 
orang ini.



Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi 
korupsi uang negara.



Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan 
hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat 
permusuhan.



Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka 
beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?



Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang negara, 
itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang 
rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya. Kalau 
korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang 
orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang 
yang sesungguhnya sembahyang dan membaca Al-Quran.



Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar 
kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian 
atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya :

kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang 
lain, memberi, membantu sesama.



Idealnya, orang beragama itu seharusnya memang mesti shalat, ikut misa, atau 
ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan 
berkasih sayang.



Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama 
tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama.

Bila kita

cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi ke kebaktian, ikut misa, datang ke 
pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama.

Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir 
miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang 
beragama.



Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, 
melainkan diukur dari kesalehan sosialnya. Bukan kesalehan pribadi, tapi 
kesalehan sosial. Orang beragama adalah orang yang bisa menggembirakan 
tetangganya. Orang beragama ialah orang yang menghormati orang lain, meski beda 
agama. Orang yang punya solidaritas dan keprihatinan social pada kaum 
mustadh'afin (kaum tertindas). Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang 
bukan haknya.  Karena itu, orang beragama mestinya memunculkan sikap dan jiwa 
sosial tinggi. Bukan orang-orang yang meratakan dahinya ke lantai masjid, 
sementara beberapa meter darinya, orang-orang miskin meronta kelaparan. ~



New Email names for you! 

Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 

Hurry before someone else does!

http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/


  




 

















  

Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso

2008-11-16 Terurut Topik fhasyimsanusi
Kang, realnya, gimana caranya spy seandainya2 sekiranya2 itu bs jd kenyataan?

Wass
Fuad

Powered by Telkomsel BlackBerry�

-Original Message-
From: halim hd [EMAIL PROTECTED]

Date: Sun, 16 Nov 2008 00:27:52 
To: WongBanten@yahoogroups.com
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso


seandainya, sekiranya, yaaa, kalou saja elite banten menerapkan apa yang 
dikatakan oleh emha, rasa-rasanya banten bener-bener bisa jadi banten raya 
sejahtera.

--- On Sun, 11/16/08, das albantani [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: das albantani [EMAIL PROTECTED]
Subject: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Sunday, November 16, 2008, 12:16 AM











dari milis tetangga

Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi 
bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, .



Gusti Allah Tidak nDeso

Oleh: Emha Ainun Nadjib



Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun.

Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan 
menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk 
shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke 
rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?



Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan.

Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya.



Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, 
itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak,  katanya lagi.

Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan 
sembahyang sebagai credit point pribadi.



Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak 
berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu.



Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau 
menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang 
kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, 
Akulah yang kelaparan itu.



Seraya bertanya balik, Emha berujar, Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga 
orang ini.



Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi 
korupsi uang negara.



Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan 
hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat 
permusuhan.



Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka 
beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?



Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang negara, 
itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang 
rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya. Kalau 
korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang 
orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang 
yang sesungguhnya sembahyang dan membaca Al-Quran.



Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar 
kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian 
atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya :

kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang 
lain, memberi, membantu sesama.



Idealnya, orang beragama itu seharusnya memang mesti shalat, ikut misa, atau 
ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan 
berkasih sayang.



Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama 
tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama.

Bila kita

cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi ke kebaktian, ikut misa, datang ke 
pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama.

Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir 
miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang 
beragama.



Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, 
melainkan diukur dari kesalehan sosialnya. Bukan kesalehan pribadi, tapi 
kesalehan sosial. Orang beragama adalah orang yang bisa menggembirakan 
tetangganya. Orang beragama ialah orang yang menghormati orang lain, meski beda 
agama. Orang yang punya solidaritas dan keprihatinan social pada kaum 
mustadh'afin (kaum tertindas). Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang 
bukan haknya.  Karena itu, orang beragama mestinya memunculkan sikap dan jiwa 
sosial tinggi. Bukan orang-orang yang meratakan dahinya ke lantai masjid, 
sementara beberapa meter darinya, orang-orang miskin meronta kelaparan. ~



New Email names for you! 

Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. 

Hurry before someone else does!

http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/


  




 

















  


Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso

2008-11-16 Terurut Topik Setiadji Achmad
Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi 
korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran,
menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan
mengobarkan semangat permusuhan.

Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka 
beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?

.tapi biasanya yg no.3 selalu berujar,ngapain sholat kalo masih 
korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat 
baik..heheheheh.gak bener juga ya...semoga cepat diberikan hidayah 
dan kesadaran...

nah yg nomor 1 semoga cepat diberikan petunjuk,berhubung dia selalu memanjatkan 
do'a dalam sholat dan tilawah qur'an,,,idem no.2..





From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
To: WongBanten@yahoogroups.com
Sent: Sunday, November 16, 2008 3:53:48 PM
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso


Kang, realnya, gimana caranya spy seandainya2 sekiranya2 itu bs jd kenyataan?

Wass
Fuad

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From:  halim hd [EMAIL PROTECTED] com
Date: Sun, 16 Nov 2008 00:27:52 -0800 (PST)
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso

seandainya, sekiranya, yaaa, kalou saja elite banten menerapkan apa yang 
dikatakan oleh emha, rasa-rasanya banten bener-bener bisa jadi banten raya 
sejahtera.

--- On Sun, 11/16/08, das albantani dasalbantani@ yahoo.com wrote:

From: das albantani dasalbantani@ yahoo.com
Subject: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Sunday, November 16, 2008, 12:16 AM


dari milis tetangga
Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi 
bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, .

Gusti Allah Tidak nDeso
Oleh: Emha Ainun Nadjib

Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun.
Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan 
menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk 
shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke 
rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?

Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan.
Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya.

Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, 
itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak,  katanya lagi.
Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan 
sembahyang sebagai credit point pribadi.

Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak 
berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu.

Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau 
menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang 
kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, 
Akulah yang kelaparan itu.

Seraya bertanya balik, Emha berujar, Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga 
orang ini.

Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi 
korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan 
hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat 
permusuhan.

Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka 
beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?

Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang negara, 
itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang 
rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya. Kalau 
korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang 
orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang 
yang sesungguhnya sembahyang dan membaca Al-Quran.

Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar 
kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian 
atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya :
kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang 
lain, memberi, membantu sesama.

Idealnya, orang beragama itu seharusnya memang mesti shalat, ikut misa, atau 
ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan 
berkasih sayang.

Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama 
tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama.
Bila kita
cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi ke kebaktian, ikut misa, datang ke 
pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama.
Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir 
miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang 
beragama.

Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, 
melainkan diukur 

Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso

2008-11-16 Terurut Topik halim hd
maap, saya gak bisa baca. penglihatan saya  kurang bagus.

--- On Sun, 11/16/08, Setiadji Achmad [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Setiadji Achmad [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Sunday, November 16, 2008, 1:16 AM











Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun 
masjid, tapi korupsi uang negara.


Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran,
menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan
mengobarkan semangat permusuhan.

 Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka 
beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?

.tapi biasanya yg no.3 selalu berujar,ngapain sholat kalo masih 
korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat baik.heheheheh. 
gak bener juga ya...semoga cepat diberikan hidayah dan kesadaran...

nah yg nomor 1 semoga cepat diberikan petunjuk,berhubung dia selalu memanjatkan 
do'a dalam sholat dan tilawah qur'an,, ,idem no.2...

From: fhasyimsanusi@ yahoo.co. id fhasyimsanusi@ yahoo.co. id
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Sent: Sunday, November 16, 2008 3:53:48 PM
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso











Kang, realnya, gimana caranya spy seandainya2 sekiranya2 itu bs 
jd kenyataan?

Wass
Fuad
Powered by Telkomsel BlackBerry®From:  halim hd [EMAIL PROTECTED] com
Date: Sun, 16 Nov 2008 00:27:52 -0800 (PST)
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
seandainya, sekiranya, yaaa, kalou saja elite banten 
menerapkan apa yang dikatakan oleh emha, rasa-rasanya banten bener-bener bisa 
jadi
 banten raya sejahtera.

--- On Sun, 11/16/08, das albantani dasalbantani@ yahoo.com wrote:
From: das albantani dasalbantani@ yahoo.com
Subject: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Sunday, November 16, 2008, 12:16 AM

   dari milis tetangga
 Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi 
bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, .

 Gusti Allah Tidak nDeso
 Oleh: Emha Ainun Nadjib

 Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun.
 Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba 
sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke 
masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar
 berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak 
lari, mana yang sampeyan pilih?

 Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan.
 Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya.

 Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, 
itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak,  katanya lagi.
 Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan 
sembahyang sebagai credit point pribadi.

 Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak 
berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu.

 Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau 
engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang 
yang kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang 
kelaparan, Akulah yang kelaparan itu.

 Seraya bertanya balik,
 Emha berujar, Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini.

 Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, 
tapi korupsi uang negara.

 Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan 
hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat 
permusuhan.

 Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka 
beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?

 Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang 
negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi 
uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya. Kalau 
korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang 
orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang 
yang sesungguhnya sembahyang dan membaca Al-Quran.

 Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya
 diukur lewat shalatnya. Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari 
banyaknya dia hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya 
adalah output sosialnya :
 kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang 
lain, memberi, membantu sesama.

 Idealnya, orang beragama itu seharusnya memang mesti shalat, ikut misa, atau 
ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan 
berkasih sayang.

 Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama 
tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama.
 Bila kita
 cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi ke 

Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso

2008-11-16 Terurut Topik Setiadji Achmad
Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi 
korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran,
menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan
mengobarkan semangat permusuhan.

Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka 
beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?


.tapi biasanya yg ke.3 selalu berujar,ngapain sholat kalo masih
korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat
baik.heheheheh. gak bener juga ya...semoga cepat diberikan
hidayah dan kesadaran...

nah yg nomor 1 semoga cepat diberikan
petunjuk,berhubung dia selalu memanjatkan do'a dalam sholat dan tilawah
qur'an,, ,idem no.2...



From: fhasyimsanusi@ yahoo.co. id fha





From: halim hd [EMAIL PROTECTED]
To: WongBanten@yahoogroups.com
Sent: Sunday, November 16, 2008 4:19:00 PM
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso


maap, saya gak bisa baca. penglihatan saya  kurang bagus.

--- On Sun, 11/16/08, Setiadji Achmad setiadji.achmad@ yahoo.com wrote:

From: Setiadji Achmad setiadji.achmad@ yahoo.com
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Sunday, November 16, 2008, 1:16 AM


Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi 
korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran,
menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan
mengobarkan semangat permusuhan.

Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka 
beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?

.tapi biasanya yg no.3 selalu berujar,ngapain sholat kalo masih 
korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat baik.heheheheh. 
gak bener juga ya...semoga cepat diberikan hidayah dan kesadaran...

nah yg nomor 1 semoga cepat diberikan petunjuk,berhubung dia selalu memanjatkan 
do'a dalam sholat dan tilawah qur'an,, ,idem no.2





From: fhasyimsanusi@ yahoo.co. id fhasyimsanusi@ yahoo.co. id
To: [EMAIL PROTECTED] ups..com
Sent: Sunday, November 16, 2008 3:53:48 PM
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso


Kang, realnya, gimana caranya spy seandainya2 sekiranya2 itu bs jd kenyataan?

Wass
Fuad

Powered by Telkomsel BlackBerry®

From:  halim hd [EMAIL PROTECTED] com
Date: Sun, 16 Nov 2008 00:27:52 -0800 (PST)
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso

seandainya, sekiranya, yaaa, kalou saja elite banten menerapkan apa yang 
dikatakan oleh emha, rasa-rasanya banten bener-bener bisa jadi banten raya 
sejahtera.

--- On Sun, 11/16/08, das albantani dasalbantani@ yahoo.com wrote:

From: das albantani dasalbantani@ yahoo.com
Subject: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Sunday, November 16, 2008, 12:16 AM


dari milis tetangga
Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi 
bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, .

Gusti Allah Tidak nDeso
Oleh: Emha Ainun Nadjib

Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun.
Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan 
menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk 
shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke 
rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?

Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan.
Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya.

Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, 
itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak,  katanya lagi.
Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan 
sembahyang sebagai credit point pribadi.

Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak 
berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu.

Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau 
menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang 
kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, 
Akulah yang kelaparan itu.

Seraya bertanya balik, Emha berujar, Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga 
orang ini.

Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi 
korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan 
hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat 
permusuhan.

Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka 
beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?

Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang negara, 
itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang 
rakyat, 

Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso

2008-11-16 Terurut Topik das albantani
saya pribadi tidak setuju dengan pandangan Emha Ainun Najib. Yang jelas dia 
bukan seorang alim ulama tapi seorang pemikir dan budayawan. Jadi pendapat dia 
belum tentu benar dari kaca mata islam.
Orang yang tidak solat dan tidak membaca Quran tidak bisa dianggap sebagai 
orang Islam. Rukun kedua dalam Rukun Islam adalah solat.
Rukun artinya urutan kalau urutan ini tidak diselesaikan maka keislamannya 
tidak sempurna, contoh misalnya seperti kita ingin bersolat, rukunnya kita 
harus berwudhlu dulu, kalau tidak berwudhlu makan solatnya jadi tidak sah. 
Dermikian juga dalam menjalankan keislaman kita, kalau urutannya tidak kita 
kerjakan maka islam kita tidak akan sempurna.
Sedikit keterangan tentang rukun islam. untuk menjadi orang Islam, kita harus 
bersyahadat yang merupakan pernyataan bahwa kita memeluk agama Islam, sesudah 
itu kita harus mendirikan solat sebagai konsekwensi pernyataan kita bahwa kita 
adalah orang Islam. jadi solat merupakan tiang agama yang membedakan seorang 
yang kafir dengan orang muslim.
Setelah solat urutan selanjutnya berturut-turut puasa, zakat dan naik haji. 
Seseorang yang telah menjalankan semua rukun islam, maka dia bisa dikatakan 
sempurna dalam menjalankan urutan keislamannya, walaupun tidak menjadi jaminan 
dia sempurna dalam keislamannya, tergantung dari kesungguhan hatinya dalam 
menjalankan perintah agama dan menjauhkan diri dari larangan2nya.
Kita juga diberitahu melalui hadist bahwa seseorang yang bukan islam (agama2 
yang diturunkan oleh Allah melalui para rasulnya sebetulnya semua disebut 
islam) haram untuk masuk surga.
Jadi jelas orang yang berbuat baik tapi tidak didasari oleh keimanan islam 
tidak bisa masuk surga.
Pilihan yang diajukan oleh Emha tidak ada yang betul, seharusnya ada satu 
pilihan lagi yaitu orang yang berbuat baik dan menjalankan segala perintah 
agama termasuk mendirikan solat.
Dibawah ini ada beberapa ayat dalam al-quran yang menerangkan kebaikan orang 
non-muslim dimata Allah, (orang yang tidak solat dianggap tidak termasuk orang 
Muslim, karena solat adalah tiang agama. Yang membedakan orang muslim dan bukan 
muslim adalah solatnya) :
 
lihat surat 14 ibrahim ayat 18
Mathalu Al-Ladhīna Kafarū Birabbihim 'A`māluhum Karamādin Ashtaddat Bihi 
Ar-Rīĥu Fī Yawmin `Āşifin Lā Yaqdirūna Mimmā Kasabū `Alá Shay'in Dhālika Huwa 
Ađ-Đalālu Al-Ba`īdu  Orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, amalan-amalan 
mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang 
berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfa'at sedikitpun dari apa 
yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang 
jauh. (QS. 14:18) مَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَاد 
ٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِف ٍ لاَ يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا 
عَلَى شَيْء ٍ ذَلِكَ هُوَ الضَّلاَلُ الْبَعِيدُ
 
surat 25 Al-Furqon ayat 23
Wa Qadimnā 'Ilá Mā `Amilū Min `Amalin Faja`alnāhu Habā'an ManthūrāanDan 
Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu 
(bagaikan) debu yang berterbangan. (QS. 25:23) وَقَدِمْنَا إِلَى مَا 
عَمِلُوا مِنْ عَمَل ٍ فَجَعَلْنَاه ُُ هَبَاء ً مَنْثُورا
 
Surat 24 An-Nur ayat 39
Wa Al-Ladhīna Kafarū 'A`māluhum Kasarābin Biqī`atin Yaĥsabuhu Až-Žam'ānu Mā'an 
Ĥattá 'Idhā Jā'ahu Lam Yajid/hu Shay'āan Wa Wajada Allāha `Indahu Fawaffāhu 
Ĥisābahu Wa Allāhu Sarī`u Al-Ĥisābi  Dan orang-orang yang kafir amal-amal 
mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh 
orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak 
mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu 
Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amalnya dengan cukup dan Allah 
sangat cepat perhitungan- Nya. (QS. 24:39)وَالَّذِينَ كَفَرُوا 
أَعْمَالُهُمْ كَسَرَاب ٍ بِقِيعَة ٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّى إِذَا 
جَاءَه ُُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئا ً وَوَجَدَ اللَّهَ عِنْدَه ُُ فَوَفَّاه ُُ 
حِسَابَه ُُ وَاللَّهُ
 سَرِيعُ الْحِسَابِ
 
Mungkin ayat2 diatas bisa menjelaskan kepada Emha Ainun Najib bahwa pendapatnya 
itu tidak benar dan juga untuk kita semua jadi bisa melihat mana yang benar dan 
mana yang salah sesuai dengan ajaran agama islam.


--- On Sun, 16/11/08, Setiadji Achmad [EMAIL PROTECTED] wrote:

 From: Setiadji Achmad [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
 To: WongBanten@yahoogroups.com
 Date: Sunday, 16 November, 2008, 4:22 PM
 Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran,
 membangun masjid, tapi korupsi uang negara.
 
 Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal
 al-quran,
 menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya,
 pelit, dan
 mengobarkan semangat permusuhan.
 
 Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran,
 tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih
 sayang?
 
 
 .tapi biasanya yg ke.3 selalu berujar,ngapain sholat
 kalo masih
 korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat
 baik.heheheheh. gak bener juga 

Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso

2008-11-16 Terurut Topik fhasyimsanusi
Sehrsnya solat dll tak boleh terpisah dg tak mau korupsi dll. Keduanya hrsnya 
punya hubungan sebab akibat. Karena sholat maka dia tak mau korupsi, krn baca 
quran maka dia berakhlak mulia dsb, dsb. Shalat dll ibarat akar, sementara 
akhlak mulia dll adl buahnya. Semakin sehat akar maka semkin baik buahnya. Maka 
benar adanya Firman Allah: Sesungghnya shalat itu mencegah dr perbuatan2 keji 
dan mungkar (Al-Anlkabut:45)

Wallahua'lam

Powered by Telkomsel BlackBerry�

-Original Message-
From: Setiadji Achmad [EMAIL PROTECTED]

Date: Sun, 16 Nov 2008 01:22:05 
To: WongBanten@yahoogroups.com
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso


Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi 
korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran,
menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan
mengobarkan semangat permusuhan.

Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka 
beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?


.tapi biasanya yg ke.3 selalu berujar,ngapain sholat kalo masih
korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat
baik.heheheheh. gak bener juga ya...semoga cepat diberikan
hidayah dan kesadaran...

nah yg nomor 1 semoga cepat diberikan
petunjuk,berhubung dia selalu memanjatkan do'a dalam sholat dan tilawah
qur'an,, ,idem no.2...



From: fhasyimsanusi@ yahoo.co. id fha





From: halim hd [EMAIL PROTECTED]
To: WongBanten@yahoogroups.com
Sent: Sunday, November 16, 2008 4:19:00 PM
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso


maap, saya gak bisa baca. penglihatan saya  kurang bagus.

--- On Sun, 11/16/08, Setiadji Achmad setiadji.achmad@ yahoo.com wrote:

From: Setiadji Achmad setiadji.achmad@ yahoo.com
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Sunday, November 16, 2008, 1:16 AM


Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi 
korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran,
menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan
mengobarkan semangat permusuhan.

Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka 
beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?

.tapi biasanya yg no.3 selalu berujar,ngapain sholat kalo masih 
korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat baik.heheheheh. 
gak bener juga ya...semoga cepat diberikan hidayah dan kesadaran...

nah yg nomor 1 semoga cepat diberikan petunjuk,berhubung dia selalu memanjatkan 
do'a dalam sholat dan tilawah qur'an,, ,idem no.2





From: fhasyimsanusi@ yahoo.co. id fhasyimsanusi@ yahoo.co. id
To: [EMAIL PROTECTED] ups..com
Sent: Sunday, November 16, 2008 3:53:48 PM
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso


Kang, realnya, gimana caranya spy seandainya2 sekiranya2 itu bs jd kenyataan?

Wass
Fuad

Powered by Telkomsel BlackBerry�

From:  halim hd [EMAIL PROTECTED] com
Date: Sun, 16 Nov 2008 00:27:52 -0800 (PST)
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso

seandainya, sekiranya, yaaa, kalou saja elite banten menerapkan apa yang 
dikatakan oleh emha, rasa-rasanya banten bener-bener bisa jadi banten raya 
sejahtera.

--- On Sun, 11/16/08, das albantani dasalbantani@ yahoo.com wrote:

From: das albantani dasalbantani@ yahoo.com
Subject: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Sunday, November 16, 2008, 12:16 AM


dari milis tetangga
Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi 
bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, .

Gusti Allah Tidak nDeso
Oleh: Emha Ainun Nadjib

Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun.
Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan 
menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk 
shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke 
rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?

Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan.
Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya.

Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, 
itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak,  katanya lagi.
Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan 
sembahyang sebagai credit point pribadi.

Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak 
berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu.

Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau 
menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang 
kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, 
Akulah yang 

[WongBanten] Re: Mari kita bicara tentang Cinta-1

2008-11-16 Terurut Topik Ferizal Ramli
Iya benar Mas Hilmi. Terima kasih. Mohon maaf saya salah menulis nama
beliau karena sudah lama sekali nama panjang beliau tidak tersebut...

SEkali lagi terima kasih untuk koreksinya...

Wassalam,

FR

--- In WongBanten@yahoogroups.com, hilmi ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote:

 maaf ada yang sedikit mengganjal tentang nama HAMKA, yang saya tahu
namanya Haji Abdul Malik Karim Amrullah  
http://id.wikipedia.org/wiki/Haji_Abdul_Malik_Karim_Amrullah 
 
 okay, lanjuuu. 
 salam cinta dari lembah sungai ciliman
 
 hilmi
 
 
 --- On Sat, 11/15/08, Ferizal Ramli [EMAIL PROTECTED] wrote:
 From: Ferizal Ramli [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [WongBanten] Mari kita bicara tentang Cinta-1
 To: WongBanten@yahoogroups.com
 Date: Saturday, November 15, 2008, 9:59 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Mari kita bicara tentang Cinta-1
 
 
 
 (Teman kita ngomong cinta yah biar peace...)
 
 
 
 Pernah baca keindahan cinta kisah „Burung-burung Manyar Yusuf
 
 Bilyarta Mangunwijaya? Atau kelembutan cinta „Di Bawah Lindungan
 
 Kabah Haji Ammirudin Karim Amrulloh? Atau keagungan cinta
 
 „Sayap-Sayap Patah Gibran Khalil Gibran?
 
 
 
 Diperlukan persediaan air mata yang cukup saat memahami bait demi bait
 
 makna cintanya. Diperlukan dada yang lapang untuk menahan gejolak
 
 emosi yang bersatu padu dalam pacuan aliran darah kita. Dibutuhkan
 
 hati yang lembut untuk dapat memaknai keindahannya.
 
 
 
 Membaca „Burung-burung Manyar, „Di Bawah Lindungan Kabah atau
 
 „Sayap-sayap Patah membuat saya selalu merenung lama dalam diam.
 
 Telah puluhan tahun, untuk pertama kalinya saya menyelesaikan bacaan
 
 karya apik itu. Puluhan kali pula saya tidak pernah bosan untuk
 
 mengulangnya. Tapi saya selalu gagal untuk menangkap makna hakiki
 
 citra sejati dari cinta.
 
 
 
 Cinta, apakah rangkaian kata kita mampu memaknai kedalaman maknanya?
 
 Apakah kejernihan pikiran kita mampu menghitung kalkulasi logis
 
 kedasyahatan kekuatannya? Apakah kekuatan dan keindahan karya sastra
 
 mampu mengimbangi kekuatan dan keindahannya? Saya tidak pernah sanggup
 
 menjawabnya.
 
 
 
 Tapi ada satu yang membuat saya bergitu terluka ketika membaca ketiga
 
 karya agung tersebut diatas tentang perwujudan sebuah cinta. YB
 
 Mangunwijaya begitu dingin menghempaskan arti cinta: dia membunuh Atik
 
 „Prendjak Larasati dalam sebuah kecelakaan sehingga „Teto Setadewa
 
 tidak pernah diberi kesempatan mewujudkan citra cintanya.
 
 
 
 HAMKA terkenal sebagai tokoh ulama dan sastra yang begitu santun dan
 
 lembutpun, ketika bicara cinta berubah menjadi sosok yang tega
 
 membunuh kekasih wanitanya. Dibiarkan cinta musafir pengelana
 
 terhempas karena kekasihnya wafat dalam penantian tugas suci.
 
 Dibiarkan sang musafir terluka dan harus menangis memohon kekuatan
 
 Tuhan dalam lindungan suci Baitul Kabah. Agar mendapatkan kekuatan
 
 akibat kehilangan besar yang dideritanya, kehilangan kekasihnya.
 
 
 
 Gibran Khalil Gibran pun tidak kalah sadis. Dia bunuh bidadari
 
 impiannya Salma yang terkasih dalam sebuah sakit yang menderita.
 
 
 
 Mengapa ketiga tokoh yang begitu santun berubah menjadi sadis ketika
 
 mereka menulis tentang cinta?
 
 
 
 Suatu ketika saya pernah bertemu dengan penyair sufi Taufik Ismail.
 
 Ketika saya bertanya tentang makna cinta, jawabnya benar-benar
 
 menggetarkan hati saya. „Keagungan sebuah cinta terletak dari
 
 kegagalan kita mendapatkan kekasih yang kita cintai, begitu katanya
 
 dengan senyum lembut tapi menghujam tajam bagai pisau bedah dingin
 
 seorang dokter profesional membelah hati saya.
 
 
 
 Benarkah demikian?
 
 
 
 Penyair Sufi Jalaludin Rumi menulis indah dalam „Kado Sang Pencinta,
 
 menjawab tegas tidak. Cinta agung tetap bisa berwujud saling memiliki.
 
 Tapi tidak berarti memiliki secara phisik. Dia bisa saling memiliki
 
 secara spirit. Bukankah cinta adalah a materi? Jadi kepemilikan hakiki
 
 dari cintapun bukan kepemilikan materi. Bukan kepemilikan phisik dari
 
 orang yang dicintai. Tapi kepemilikan spirit. Energi. Semangat. Dan
 
 siapapun yang terkena cinta suci dia akan mewujud menjadi manusia yang
 
 bijak. Manusia yang mendedikasikan karyanya tanpa pamrih pada orang
 
 yang dicintainya dan juga buat siapapun yang membutuhkan bantuannya.
 
 
 
 Ah sayang, Jalaludin Rumi terlalu sufi. Kedangkalan pengetahuan saya
 
 tidak mampu menangkap sasmita rumit kebenaran yang diwartakan oleh
 
 Jalaludin Rumi. Bagi saya keagungan suatu cinta diwujudkan dengan
 
 memiliki secara phisik kekasih sejati belahan hati kita. Kebenaran
 
 yang difatwakan oleh Jalaludin Rumi membuat saya semakin terluka…
 
 
 
 Salam,
 
 
 
 Ferizal Ramli





[WongBanten] Re: Mari kita bicara tentang Cinta-2 - Lanjut...

2008-11-16 Terurut Topik Ferizal Ramli
---terinspirasi dari sebuah legenda dongeng cinta Telenovela di masa
Eropa kegelapan---

(Lanjutin dongeng telenovela ah...)

Ksatria Redriguez marah dan terluka. Cinta indahnya terhempas secara
paksa. Seakan setengah dari paru-2 nya dicabut paksa dari tubuhnya.
Matanya gelap, hatinya guncang. Dia ingin menangis untuk pertama kali
dalam hidupnya sebagai lelaki karena kehilangan cintanya. Hanya saja,
egonya bicara bahwa seorang lelaki ksatria yang terluka itu pantang
menangis. 

Lelaki jika terluka harus diam ningrat seperti para aristrokat Jawa
yang mampu mengendalikan rasanya. Jika tidak mampu diam ningrat, maka
lebih baik meledakkan dunia dari pada menangis. Seperti Gunung Merapi
memuntahkan „wedus gembel-nya. Seorang lelaki tidak boleh menangis
saat terluka!

Berlari gila menuju medan perang tanpa perhitungan. Kecuali dengan
satu keinginan: meledakan dunia! „Tidak perduli hidup atau mati,
teriak gilanya. Redriguez begitu terluka dalam marah untuk mampu
membuat kalkulasi-2 rasional. 

Mengamuk, mengamuk, tidak perduli, seperti Burung Phoenix pertarung
perkasa dalam kerentanan emosi labilnya. Sekelebat sebuah pedang
menyentuhnya, melumpuhkan Redriguez yang berperang kalap. Perlahan
tapi pasti kedua kaki sang Panglima tidak mampu lagi menahan tubuh
gagahnya…

Dalam detik-2 akhir kesadarannya, Redriguez mengadah lurus keatas.
Sadarlah dia bahwa matahari yang selama ini melindungi kemenangan
ternyata sudah tidak sudi lagi bersujud padanya. Matahari telah lama
berlalu meninggalkannya, karena matahari tidak pernah berpihak pada
kesalahan…

XXX

Kematian suami si buruk rupa adalah sebuah sasmita nyata bahwa hukuman
masa lalu Leonora telah berakhir… 

Dalam sebuah Altar Tuhan, Leonara bersimpuh khusus dalam doa. Doa atas
kisah cinta masa lalu dengan lelaki tangguh Redriguez. Doa atas
kematian Redriguez yang sayup-2 terdengar juga di telinganya,
kekalahan perang pasukan sang ksatria. 

Leonora berketetatapan hati untuk tidak akan mengganti cinta masa
lalunya terhadap sang Ksatria. Meskipun itu adalah cinta salah dan
telarang, cinta yang penuh estetika belaka, tapi itulah satu-2 nya
referensi cinta terindah yang pernah dimilikinya. Tersimpan rapih
dalam nurani terdalam. Tidak boleh ada yang tahu, karena keanggungan
cinta seorang wanita terletak dalam kemampuannya menyimpan misteri
cinta seumur hidupnya. Dan dengan memori cinta itulah yang membuatnya
mampu tetap hidup bertahan.

Diputuskan untuk menutupi tubuhnya dalam balutan jubah biara. Kepada
Tuhan lah semua perasaan atas kelihangan Redriguez akan
dipersembahkan. Seluruh hidupnya akan dipersembahkan untuk melawan
kemiskinan dan kebodohan. Sesuatu yang dulu membebani seluruh
hidupnya. Hanya saat cinta Tuhan telah menyatu dalam dirinya, maka
kemiskinan dan kebodohan telah berubah. Dia bukan lagi sebuah masalah.
Tapi dia telah berubah menjadi surga dakwah…   

XXX

Tangan lelaki kecil itu sedang berusaha menolong seorang budak yang
berdiri goyah. Leonora mendekati putra kecilnya. Terkejut. Ah, budak
yang ditolong oleh putranya, samar adalah wajah yang begitu lekat pada
masa lalunya…

Tapi kemanakah keyakinan teguh itu?, kemanakan sikap tegak ksatria
itu? Lelaki itu tidak lebih dari pada lelaki payah. Goyah tanpa
harapan. Lelaki dari masa lalu yang kalah. Bukan lagi seorang panglima
perang ksatria gagah. Dia tidak lebih orang kalah yang ingin cepat mati…

(Dilanjuti nanti lagi, harus tugas ke luar kota demi dapur ngebul
anak-istri. Siapa tahu nanti kesurupan Dewi Cinta sehingga dapat ilham
baru melanjutkan menulis. Klo ndak dapat ilham ya nyuwun sewu, jika
memang tertarik dengang dongeng cinta maka monggo dilanjutkan sesuai
selera pembaca masing-2 aja deh, ha…, ha…)

17.11.2008
Dari Kesunyian Tepian Lembah Sungai Isar,
Salam

Ferizal Ramli

--- In WongBanten@yahoogroups.com, Ferizal Ramli [EMAIL PROTECTED] wrote:

 
 Mari Kita Bicara Cinta-2
 
 ---terinspirasi dari sebuah legenda cinta Telenovela di masa Eropa
 kegelapan---
 
 Entah kesalahan apa yang dilakukan oleh Leonora, terkecuali lahir dari
 tempat yang salah dan waktu yang salah. Sekat sosial kasta terendah.
 Dalam timbunan masalah. Dalam beban yang tidak ada lagi yang perduli
 berapa beratnya kecuali tanpa hak bertanya kenapa beban harus tetap
 dipikul, untuk dipikul. Dan, ditempat itulah Leonora terlahir dalam
 kutukan kecantikannya.
 
 Dalam waktu dimana cita rasa kebodohan pekat yang mengganggap
 kecantikkan wanita adalah sebuah kekayaan keluarga. Masyarakat itulah
 Leonora tumbuh. Tumbuh besar mengembangkan bahasa citra dan cintanya.
 Tumbuh dalam keluarga besar bersatu dalam gubuk reyot, disertai irama
 derit-2 dipan reyot yang bergoyang pada malam harinya, sebagai
 ekspresi hasrat manusiawi diantara serakan dan tumpukan masalah.
 
 Kelak ternyata diketahui bahwa kecantikan itu sebenarnya sebuah
 kutukan. Dingin dalam kalkulasi ekonomi, Leonora adalah sebuah asset
 yang dianggap menyelamatkan. Transaksi rasional, tanpa pernah
 diijinkan cinta menemukan citranya, Leonora membuat komitmen cinta
 

[WongBanten] Bagaimana Bila Allah Memberi Hidayah Seseorang Melalui Upayamu?

2008-11-16 Terurut Topik Fuad Hasyim
Apabila Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui upayamu, itu lebih baik 
bagimu daripada apa yang dijangkau matahari sejak terbit sampai terbenam.[1] 
(HR. Bukhari dan Muslim)

[1] Dalam hadits lain dikatakan: Lebih baik bagimu daripada memperoleh satu 
lembah berisi penuh ternak.
Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath 
- Gema Insani Press


  Why gasoline#39;s price have to raise? Is there any solustion other than 
that?

Bls: [WongBanten] Fw: [kmmi-auh] Fwd: [Tauziyah] Misteri Tanda Syahid Amrozi Cs Terkuak

2008-11-16 Terurut Topik Fuad Hasyim
Subhanallah!! Smoga benar adanya dan menjadi cermin pelajaran bagi yang masih 
hidupAmin 





Dari: Lawang bagja [EMAIL PROTECTED]
Kepada: wong wongbanten@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
Terkirim: Minggu, 16 November, 2008 19:13:04
Topik: [WongBanten] Fw: [kmmi-auh] Fwd: [Tauziyah] Misteri Tanda Syahid Amrozi 
Cs Terkuak


FYI



- 

 


  
___
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[WongBanten] ketua KPID

2008-11-16 Terurut Topik iip umar rifai
Assalamualaikum wr wb,
Atas request yang masuk, barusan saya masukan ke dalam milis WongBanten
emailnya ketua KPID Banten, bapak Haris Witharja.

Wassalamualaikum wr wb,

-iip-


Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten

2008-11-16 Terurut Topik Boni Triyana
Bung Ibnu yang muda,

Jawaban dari kekisruhan ini: SABAR. 

Ada sekian banyak koran di Indonesia, bukan cuma Radar Banten. Tokh Anda bisa 
menulis di Kompas, Koran Tempo, Suara Pembaruan atau koran manapun yang 
sekiranya pas untuk Anda dan tulisan Anda.

Jadi, bersabarlah dalam menghadapi suatu perkara.Masih muda emang darah 
mendidih terus, hantam sini, hantam sana... tapi bersabarlah. Tulisan Anda 
tidak kurang bagusnya kalau bisa dimuat di harian kaliber nasional.

Tabik,

Bonnie Triyana

--- On Sun, 16/11/08, Ibnu Aviciena [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Ibnu Aviciena [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Sunday, 16 November, 2008, 9:50 AM











belum satu minggu yang lalu saya bertemu dengan abdul malik yang 
kepdanya saya cc-kan e-mail kiritikan radar banten. saya tanya apakah e-mail 
saya sudah dia baca. di jawab, sudah. itu bagus kritikan kepada radar banten, 
katanya. namun demikian dia juga mengingatkan saya bahwa kritikan saya 
menyebarkan kebencian. saya, katanya masih terlalu muda. saya harus menerima 
konsekwensinya. dia tidak menyebutkan konsekwensi apa.


saya sampaikan, saya sudah mempertimbangakan semuanya.

saat radar banten menghapus data di tulisan saya, saya melihat radar banten 
sedang kehilangan kendali. sedang bingung. radar banten sebetulnya konfliknya 
dengan fajar banten. dulu abdul malik menjadi pembicra. namun dalam berita 
fajar banten, nama abdul malik tidak disebutkan. dalam hal ini, kelakuan fajar 
banten sama bodohnya (dengan apa yang dilakukan radar banten ke saya). 


di mana letak kebingungan radar banten? yaitu di dalam mengindentifikasi musuh. 
saya dan ilmu pengetahuan adalah pihak yang berada di luar lingkaran radar dan 
fajar. kasus ini mirip dengan kelakukan USA. mellaui Yahoo, USA menghilangkan 
nama Iran di formulir pembuatan e-mail yahoo. nama iran, fajar, dan abdul 
malik, bukan cuma urusan mereka yang bertikai. nama-nama itu milik banyak pihak 
di luar mereka. ilmu pengetahuan cakupannya lebih besar ketimbang sekedar 
fajar, radar, abdul malik, dan radar banten.


ketika mereka menarik ilmu pengetahuan ke wilayah yang sangat sempit (kompetisi 
bisnis), mereka sudah berlaku angkuh, merasa berkuasa. dalam sejarah apapun, 
ketika kekuasaan terlibat, ceritanya hampir selalu buruk: sejarah agama dan 
ilmu pengetahuan di Itali lewat lembaga gereja bernama inkuisisi, sejarah awal 
islam, dll.


dalam sejarah inkusisi di itali, ilmu pengetahuan disensor gereja. yang tidak 
sejalan dengan iman gereja, penulisnya diwajibkan bertobat. bila tidak, mereka 
harus dibunuh. banyak para ilmuwan yang mati pada periode ini, yang kemudian 
disebut sebagai periode kegelapan (dark age), yaitu berkisar antara tahun 
500-1000M.


dalam kasus radar banten. radar banten sudah menempatkan diri pada wilayah 
kekuasaan. semua tulisan yang tidak sesuai dengan imannya, diharuskan 
bertobat. cara pertobatannya yaitu dengan membuang dosa-dosa ilmu pengetahuan, 
di antaranya berupa kata fajar banten. oh, kasihan kebetul. di zaman ilmu 
pengetahuan masih ada pihak yang memilih hidup di zaman kegelapan.


abdul malik bilang saya terlalu muda (untuk mengkritik radar banten). hidup 
saya masih panjang, katanya. saya justeru merasa hidup saya sudah teramat tua, 
sudah 26 tahun. banyak hal yang terlambat dalam hidup saya. De Houtman pemimpin 
pelayaran pertama dari belanda abad 16, masih berumur 20 tahun. as-syuyuti 
menulis buku kritik terhadap logika yunani umur 18 tahun! ini bukan buku fiksi 
yang bisa dihasilkan dari mengkhayal. sahabat nabi memimpin perang pada umur 
belasan tahun. tokoh2 indonesia awal jadi pemimpin pada umur yang teramat muda.


jadi, bila saya memilih untuk tidak menyertakan data yang tidak diminati oleh 
radar banten di tulisn saya dan tidak melakukan kritik terhadap radar banten, 
hanya karena sebuah konsekwensi (mungkin didaftarhitamkan) , hanya karena takut 
tidak mendapatkan uang 70 ribu rupiah, lalu di mana letak kemanusiaan saya? 
karena itu, apa yang dilakukan radar banten dengan menarik sesuatu yang besar 
(ilmu pengetahuan) ke dalam kotak sempit (kompetisi bisnis), merupakan tindakan 
kekuasaan yang tidak adakan pernah sukses. tak ada cerita seekor gajah bisa 
diloloskan ke lubang jarum. 


salam
ibnu aa





2008/11/12 halim hd [EMAIL PROTECTED] com



















gejala kian rusaknya bukan hanya secara teknis jurnalisme, tapi lebih dari itu, 
jurnalisme sekarang kian buruk lantaran hanya mengejar pasar. makanya, salah 
satu untuk menghentikan pasar adalah boikot. sebab, maaf yang mereka sampaikan, 
jika mereka lakukan, juga sekedar lip service. bahkan ada kecendeerungan media 
tidak menyampaikannya karena merasa berkuasa.

hhd.

--- On Tue, 11/11/08, Erwina Yunarti erwina_yunarti@ yahoo.co. id wrote:

From: Erwina Yunarti erwina_yunarti@ yahoo.co. id
Subject: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com

Date: Tuesday, 

Re: [WongBanten] ketua KPID

2008-11-16 Terurut Topik aji setiakarya
sip!!! gitu dunk..
biar jangan dudunk!!
Pak ketua. dan bisa mengimbangi informasi
yang ada disini.
Tidak satu arah dan ada feedback dari sampean.



nuhun
aji

--- On Sun, 11/16/08, iip umar rifai [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: iip umar rifai [EMAIL PROTECTED]
Subject: [WongBanten] ketua KPID
To: wongbanten@yahoogroups.com
Date: Sunday, November 16, 2008, 6:01 PM











Assalamualaikum wr wb,
Atas request yang masuk, barusan saya masukan ke dalam milis WongBanten 
emailnya ketua KPID Banten, bapak Haris Witharja.
Wassalamualaikum wr wb,

-iip-

  




 

















  

Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten

2008-11-16 Terurut Topik Boni Triyana
Bung Ibnu yang muda,

Jawaban dari kekisruhan ini: SABAR. 

Ada sekian banyak koran di Indonesia, bukan cuma Radar Banten. Tokh Anda bisa 
menulis di Kompas, Koran Tempo, Suara Pembaruan atau koran manapun yang 
sekiranya pas untuk Anda dan tulisan Anda.

Jadi, bersabarlah dalam menghadapi suatu perkara.Masih muda emang darah 
mendidih terus, hantam sini, hantam sana... tapi bersabarlah. Tulisan Anda 
tidak kurang bagusnya kalau bisa dimuat di harian kaliber nasional.

Tabik,

Bonnie Triyana

--- On Sun, 16/11/08, Ibnu Aviciena [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: Ibnu Aviciena [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Sunday, 16 November, 2008, 9:50 AM











belum satu minggu yang lalu saya bertemu dengan abdul malik yang 
kepdanya saya cc-kan e-mail kiritikan radar banten. saya tanya apakah e-mail 
saya sudah dia baca. di jawab, sudah. itu bagus kritikan kepada radar banten, 
katanya. namun demikian dia juga mengingatkan saya bahwa kritikan saya 
menyebarkan kebencian. saya, katanya masih terlalu muda. saya harus menerima 
konsekwensinya. dia tidak menyebutkan konsekwensi apa.


saya sampaikan, saya sudah mempertimbangakan semuanya.

saat radar banten menghapus data di tulisan saya, saya melihat radar banten 
sedang kehilangan kendali. sedang bingung. radar banten sebetulnya konfliknya 
dengan fajar banten. dulu abdul malik menjadi pembicra. namun dalam berita 
fajar banten, nama abdul malik tidak disebutkan. dalam hal ini, kelakuan fajar 
banten sama bodohnya (dengan apa yang dilakukan radar banten ke saya). 


di mana letak kebingungan radar banten? yaitu di dalam mengindentifikasi musuh. 
saya dan ilmu pengetahuan adalah pihak yang berada di luar lingkaran radar dan 
fajar. kasus ini mirip dengan kelakukan USA. mellaui Yahoo, USA menghilangkan 
nama Iran di formulir pembuatan e-mail yahoo. nama iran, fajar, dan abdul 
malik, bukan cuma urusan mereka yang bertikai. nama-nama itu milik banyak pihak 
di luar mereka. ilmu pengetahuan cakupannya lebih besar ketimbang sekedar 
fajar, radar, abdul malik, dan radar banten.


ketika mereka menarik ilmu pengetahuan ke wilayah yang sangat sempit (kompetisi 
bisnis), mereka sudah berlaku angkuh, merasa berkuasa. dalam sejarah apapun, 
ketika kekuasaan terlibat, ceritanya hampir selalu buruk: sejarah agama dan 
ilmu pengetahuan di Itali lewat lembaga gereja bernama inkuisisi, sejarah awal 
islam, dll.


dalam sejarah inkusisi di itali, ilmu pengetahuan disensor gereja. yang tidak 
sejalan dengan iman gereja, penulisnya diwajibkan bertobat. bila tidak, mereka 
harus dibunuh. banyak para ilmuwan yang mati pada periode ini, yang kemudian 
disebut sebagai periode kegelapan (dark age), yaitu berkisar antara tahun 
500-1000M.


dalam kasus radar banten. radar banten sudah menempatkan diri pada wilayah 
kekuasaan. semua tulisan yang tidak sesuai dengan imannya, diharuskan 
bertobat. cara pertobatannya yaitu dengan membuang dosa-dosa ilmu pengetahuan, 
di antaranya berupa kata fajar banten. oh, kasihan kebetul. di zaman ilmu 
pengetahuan masih ada pihak yang memilih hidup di zaman kegelapan.


abdul malik bilang saya terlalu muda (untuk mengkritik radar banten). hidup 
saya masih panjang, katanya. saya justeru merasa hidup saya sudah teramat tua, 
sudah 26 tahun. banyak hal yang terlambat dalam hidup saya. De Houtman pemimpin 
pelayaran pertama dari belanda abad 16, masih berumur 20 tahun. as-syuyuti 
menulis buku kritik terhadap logika yunani umur 18 tahun! ini bukan buku fiksi 
yang bisa dihasilkan dari mengkhayal. sahabat nabi memimpin perang pada umur 
belasan tahun. tokoh2 indonesia awal jadi pemimpin pada umur yang teramat muda.


jadi, bila saya memilih untuk tidak menyertakan data yang tidak diminati oleh 
radar banten di tulisn saya dan tidak melakukan kritik terhadap radar banten, 
hanya karena sebuah konsekwensi (mungkin didaftarhitamkan) , hanya karena takut 
tidak mendapatkan uang 70 ribu rupiah, lalu di mana letak kemanusiaan saya? 
karena itu, apa yang dilakukan radar banten dengan menarik sesuatu yang besar 
(ilmu pengetahuan) ke dalam kotak sempit (kompetisi bisnis), merupakan tindakan 
kekuasaan yang tidak adakan pernah sukses. tak ada cerita seekor gajah bisa 
diloloskan ke lubang jarum. 


salam
ibnu aa





2008/11/12 halim hd [EMAIL PROTECTED] com



















gejala kian rusaknya bukan hanya secara teknis jurnalisme, tapi lebih dari itu, 
jurnalisme sekarang kian buruk lantaran hanya mengejar pasar. makanya, salah 
satu untuk menghentikan pasar adalah boikot. sebab, maaf yang mereka sampaikan, 
jika mereka lakukan, juga sekedar lip service. bahkan ada kecendeerungan media 
tidak menyampaikannya karena merasa berkuasa.

hhd.

--- On Tue, 11/11/08, Erwina Yunarti erwina_yunarti@ yahoo.co. id wrote:

From: Erwina Yunarti erwina_yunarti@ yahoo.co. id
Subject: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com

Date: Tuesday, 

[WongBanten] Soeharto Pahlawan?

2008-11-16 Terurut Topik Boni Triyana
Koran TEMPO, 15 November 2008

Soeharto Pahlawan?

Bonnie Triyana, sejarawan-cum-wartawan.

Sepuluh bulan setelah Soeharto meninggal, kontroversi mengenai gelar pahlawan 
kembali mengemuka saat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menayangkan iklan di 
televisi dalam rangka Hari Pahlawan 10 November. Mengomentari hal itu, tokoh 
sejarah Des Alwi, yang diwawancarai oleh RRI Pro 2 FM, pada 11 November 2008 
mengatakan penyebutan pahlawan untuk Soeharto dinilainya masih terlalu dini. 
Hal itu memang beralasan, mengingat Bung Karno digelari pahlawan 14 tahun 
setelah ia meninggal, sementara Bung Hatta baru lima tahun sesudah ia wafat.

Seperti diberitakan di harian ini, politikus PKS, Fahri Hamzah, berpendapat 
Soeharto tetap pantas dihormati sebagai guru bangsa. Dia pernah mempengaruhi 
hidup kita, katanya. Nilai negatif pasti ada, tapi yang harus jadi contoh 
nilai yang positif. (Koran Tempo, 11 November 2008.) Sebelum PKS, Partai 
Golkar pernah (dan masih) getol mengajukan Soeharto untuk mendapat gelar 
pahlawan nasional.

Pengertian pahlawan menurut Peraturan Presiden Nomor 33/1964 adalah: a) warga 
negara RI yang gugur dalam perjuangan membela bangsa dan negara, b) warga 
negara RI yang berjasa membela bangsa dan negara yang dalam riwayat hidup 
selanjutnya tidak ternoda oleh suatu perbuatan yang membuat cacat nilai 
perjuangannya. Apakah mantan presiden Soeharto memenuhi ketentuan ini?

Nama Soeharto mulai populer ketika ia disebut-sebut sebagai perwira yang 
menginisiasi sekaligus memimpin Serangan Oemoem (SO) 1 Maret 1949 di 
Yogyakarta. Pada 1979, untuk menunjukkan peran penting Soeharto dalam SO 1 
Maret 1949 itu, dibuatlah film Janur Kuning yang disutradarai oleh Alam Rengga 
Surawidjaja. Film itu kemudian menjadi tontonan wajib bagi semua lapisan 
rakyat, tak terkecuali siswa SD. Versi sejarah Orde Baru mengenai SO 1 Maret 
1949 pun ditulis dalam buku-buku sejarah yang kemudian diajarkan kepada siswa 
sekolah.

Ketika Soeharto tak lagi menjabat presiden, muncul versi lain mengenai SO 1 
Maret 1949. Dalam pleidoinya, Kolonel Abdul Latief mengatakan, pada saat 
serangan itu berlangsung, ia menemui Soeharto yang sedang berada di front 
belakang sembari menyantap soto babat. Versi resmi Orde Baru menyebutkan, 
Soeharto adalah penggagas tunggal SO 1 Maret 1949, sementara versi lain yang 
muncul kemudian menyebut nama Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai inisiator 
SO 1 Maret 1949.

Semasa bertugas menjadi Panglima TT-IV/Diponegoro di Semarang, Soeharto 
ketahuan menjalankan aktivitas ekstra-militer dengan menyelundupkan gula ke 
Singapura untuk dibarter dengan beras. Dalam otobiografinya, Soeharto 
mengatakan penyelundupan itu ia lakukan untuk mengatasi kekurangan pangan di 
Jawa Tengah. Namun, aktivitas ekstra-militer itu menyebabkan ia diberhentikan 
dari jabatan panglima dan diperintahkan mengikuti pendidikan di Sekolah Staf 
Komando Angkatan Darat (SSKAD) di Bandung.

Robert Elson dalam Biografi Politik Soeharto mencatat pemberantasan korupsi di 
kalangan tentara tak terlepas dari peran penting Jenderal Nasution, yang 
membentuk Inspektorat Jenderal Angkatan Bersenjata sebagai tangan kanannya. 
Pada April 1957 ia mengeluarkan perintah untuk menyelidiki tindakan korupsi di 
setiap komando teritorial, termasuk di antaranya TT IV pimpinan Soeharto. Atas 
mediasi Jenderal Gatot Subroto kepada pucuk pimpinan Angkatan Darat, Soeharto 
urung dipecat dari kedinasan tentara. Kariernya pun terselamatkan.

Pada saat konfrontasi dengan Malaysia berlangsung, Soeharto dipercaya menjabat 
Wakil Panglima Komando Siaga Mandala (Kolaga). Ketika menjalankan tugas itu, ia 
malah memilih jalan lain dalam menyelesaikan konfrontasi. Ia menugasi 
beberapa pembantunya untuk mengadakan kontak dengan pihak Malaysia, yang 
kemudian menjadi langkah awal normalisasi hubungan Indonesia-Malaysia pada saat 
ia berkuasa. Tentu saja operasi-operasi itu dilakukan tanpa sepengetahuan Bung 
Karno sebagai Panglima Tertinggi ABRI.

Ketika Soeharto mulai berkuasa, ia menjadikan pembangunan, stabilitas politik, 
dan keamanan sebagai tolok ukur keberhasilan, kendati pencapaian tersebut harus 
ditempuh dengan cara-cara yang mengabaikan demokrasi dan hak asasi manusia. 
Keberhasilan pembangunan yang dipuja-puji banyak pihak menjadi selubung penutup 
penderitaan rakyat di pelbagai sudut lain Indonesia. Pembangunan di masa 
Soeharto berkuasa bertumpu pada bantuan lunak lembaga donor internasional 
yang semakin lama semakin berlipat ganda bunganya. Ketika Soeharto berhenti 
pada 1998, ia meninggalkan warisan utang (pemerintah dan swasta) sebesar US$ 
150 miliar.

Warisan lain yang juga perlu diingat adalah korban pelanggaran kemanusiaan 
sejak Soeharto berkuasa (secara de facto) pada 1965, mulai dari pembantaian 
massal 1965-1969, pembuangan ke Pulau Buru, terlunta-luntanya nasib eksil di 
luar negeri, Tanjung Priok, penembakan misterius, peristiwa Lampung 27 Juli 
1996, korban operasi militer di Aceh dan Papua, penculikan aktivis, dan 
penembakan 

Bls: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso

2008-11-16 Terurut Topik Sp Saprudin
Barangkali orang yang rajin shalatnya, rajin dzikirnya, senantiasa dekat dengan 
masjid, kalau tidak diiringi oleh kepekaan sosial, maka layak orang macam ini 
disebut PENDUSTA AGAMA sebagaimana yang dilansir dalam Surat  Al-Ma'un.
Ibadah orang macam ini tidak mempengaruhi jiwanya. Amalan ibadah tidak mampu 
membentuk sikap prilaku atau budi pekerja (akhlaq) yang luhur yaitu pribadi 
yang mencegah perbuatan fakshsyah' and munkar. Secara dhohir tampak soleh, tapi 
hatinya berkarat.  Celaka !!!
Shalat iya, tapi korupsi jalan terus. Shalat iya,tapi tetangga kelaparan gak 
mau peduli. Padahal budi pekerti yang baik (akhlaqul karimah) adalah prestasi 
dan buah dari cara beragama yang benar.

Kata Ajot, Penudsta agama diakibatkan oleh kurangnya pemahaman dan pengamalan 
agama secara benar. Ada anggapan dan pemaham keliru bahwa beragama dicukupkan 
dengan urusan pribadi dengan Tuhan. Sedangkan hubungan sesama manusia dan 
segala macam persoalan kehidupan dunia dianggapnya sebagai urusan di luar 
agama. Mereka menganggap bahwa urusan beragama bisa dirasakan kelak di akhirat. 
Ini model pemahan atau pola pikir yang bertumpu pada akhirat oriented. Katanya, 
yang penting sukses akhirat nanti setelah mati, urusan dunia tidak penting. 
Padahal ajaran Islam ditujukan kepada kebaikan hidup manusia. Sebab Islam 
adalah agama untuk manusia, bukan agama untuk Tuhan.
 .
 




Dari: das albantani [EMAIL PROTECTED]
Kepada: WongBanten@yahoogroups.com
Terkirim: Minggu, 16 November, 2008 15:16:51
Topik: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso


dari milis tetangga
Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi 
bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, .

Gusti Allah Tidak nDeso
Oleh: Emha Ainun Nadjib

Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun.
Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan 
menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk 
shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke 
rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih?

Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan.
Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya.

Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, 
itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak,  katanya lagi.
Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan 
sembahyang sebagai credit point pribadi.

Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak 
berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu.

Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau 
menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang 
kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, 
Akulah yang kelaparan itu.

Seraya bertanya balik, Emha berujar, Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga 
orang ini.

Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi 
korupsi uang negara.

Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan 
hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat 
permusuhan.

Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka 
beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang?

Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang negara, 
itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang 
rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya. Kalau 
korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang 
orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang 
yang sesungguhnya sembahyang dan membaca Al-Quran.

Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar 
kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian 
atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya :
kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang 
lain, memberi, membantu sesama.

Idealnya, orang beragama itu seharusnya memang mesti shalat, ikut misa, atau 
ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan 
berkasih sayang.

Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama 
tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama.
Bila kita
cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi ke kebaktian, ikut misa, datang ke 
pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama.
Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir 
miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang 
beragama.

Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, 
melainkan diukur dari kesalehan sosialnya. Bukan kesalehan pribadi, tapi 
kesalehan sosial. Orang beragama 

[WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat

2008-11-16 Terurut Topik Ris





--- On Sun, 11/16/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wromi
From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [orangmedia] Daftar Kekayaan Pejabat
To: 
Date: Sunday, November 16, 2008, 6:58 AM

Waah kl melihat dr daftar kekayaan,ternyata enak jadi pejabat ya drpd org 
agency. 

Yg punya agency aja masih kecil bgt dibanding bupati, palagi cuman staff nya 
ya. Kekekek ...

Bikin goyah nentuin profesi nich ... Kerja diagency ga bakal kaya, mo nyalon 
walikota ga ada yg dukung, Hehehe ... 

Guyon disela-sela deadline kerjaan, bro.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
From: rahadianhr999 rahadianhr999@ yahoo.com
Date: Sat, 15 Nov 2008 19:05:08 -
To: Beritabebas@ yahoogroups. Com; [EMAIL PROTECTED] s.Com; [EMAIL 
PROTECTED] ups.Com; codeindonesia@ yahoogroups. Com; [EMAIL PROTECTED] 
ups.Com
Subject: [orangmedia] Daftar Kekayaan Pejabat
CATATAN: Hebat!!! Beberapa nama menimbulkan tanda tanya. Darimana 
sumbernya?

Daftar Kekayaan Pejabat 

Krisis ekonomi, sepertinya menggeser kelompok usaha Bakrie Group 
dalam daftar pejabat kaya. Menurut politisi Golkar Icsanudin Noorsy, 
posisi Aburizal Bakrie di Golkar kemungkinan goyah. Bagi yang 
penasaran ingin mengetahui harta kekayaan pejabat kita? Berdasarkan 
tim litbang Majalah Ekonomi dan Bisnis (EKBIS), inilah daftarnya. 
Krisis ekonomi global agaknya melebar tak hanya berdampak kepada 
pengusaha. Para penguasa republik ini, juga terkena imbasnya. Posisi 
Aburizal di Golkar, menurut politisi Ichsanudin Noorsy, sedang dalam 
kondisi terseok. Menko Kesra sedang terseok-seok jalannnya menuju 
Golkar satu. Setidaknya, ada empat kelompok yang disebut Noorsy 
memperebutkan posisi Golkar satu.
 Siapa lawan berat Ical? Kata Noorsy, yang terberat adalah 
menghadapi pendukung Kelompok Jusuf Kalla dan pendukung Agung 
Laksono. Mungkin, seiring dengan perusahaan Bakrie yang kini melorot, 
posisinya sebagai pejabat terkaya akan tersodok.
25 PEJABAT NEGARA TERKAYA
1 Aburizal Bakrie Menteri Koord. Kesra = Rp. 994,349,061, 983 Thn 2005
2 Muhammad Jusuf Kalla Wakil Presiden = Rp. 134,265,037, 046 Thn 2005
3 Fahmi Idris Menteri Perindustrian = Rp. 85,279,605,847 Thn 2006
4 Meutia Hatta S. Meneg. Pbdy. Perempuan = Rp. 38,459,989,300 Thn 2004
5 Agung Laksono Ketua DPR = Rp. 16,418,293,000 Thn 2001
6 Jero Wacik Menteri Kebudayaan  Pariwisata = Rp. 15,561,250,000 Thn 
2004
7 Mari Elka Pangestu Menteri Perdagangan = Rp. 15,142,939,762 Thn 2004
8 Boediono Menteri Koordinator Perekonomian = Rp. 14,046,878,563 Thn 
2004
9 M. Yusuf Asy’ari Meneg. Perumahan Rakyat = Rp. 13,232,400,000 Thn 
2004
10 Adhyaksa Dault Meneg. Pemuda  Olahraga = Rp. 12,578,026,320 Thn 
2004
11 Bambang Sudibyo Mendiknas = Rp. 12,489,646,528 Thn 2004
12 Anwar Nasution Ketua BPK = Rp. 11,968,769,205 Thn 2001
13 Sofyan Djalil Menteri Negara BUMN = Rp. 10,857,373,418 Thn 2007
14 Hatta Rajasa Menteri Sekretaris Negara = Rp. 9,727,063,000 Thn 2004
15 M Maftuh Basyuni Menteri Agama = Rp. 8,907,602,000 Thn 2004
16 Purnomo Yusgiantoro Menteri Energi  SDM = Rp. 7,623,418,134 Thn 
2004
17 Sri Mulyani Menteri Keuangan = Rp. 7,376,539,461 Thn 2006
18 Paskah Suzetta Meneg./Ketua Bapenas = Rp. 6,963,214,000 Thn 2006
19 Jenderal (Pol) Sutanto Kepala POLRI = Rp. 5,931,696,900 Thn 2006
20 Rachmat Witoelar Meneg.Lingkungan Hidup = Rp. 5,758,178,340 Thn 
2004
21 Juwono Sudarsono Menteri Pertahanan = Rp. 5,661,800,000 Thn 2004
22 Erman Suparno Menteri Tenaga KerjaTrans. = Rp. 5,510,185,751 Thn 
2006
23 Hassan Wirajuda Menteri Luar Negeri = Rp. 5,101,987,654 Thn 2004
24 Siti Fadilah Supari Menteri Kesehatan = Rp. 4,738,300,000 Thn 2004
25 Susilo Bambang Yudhoyono Presiden 4,652,069,796 Thn 2004

25 GUBERNUR TERKAYA
1 Rudolf Mazvoka Pardede Gubernur Sumut = Rp. 298,740,200, 000 Thn 2001
2 Fadel Muhammad Gubernur Provinsi Gorontalo = Rp. 149,752,933, 448 
Thn 2002
3 Zulkifli Gubernur Provinsi Jambi = Rp. 58,888,946,621 Thn 2004
4 Fauzi Bowo Gubernur Provinsi DKI Jakarta = Rp. 33,801,168,988 Thn 
2006
5 Anwar Adnan Saleh Gubernur Sulawesi Barat = Rp. 30,287,981,975 Thn 
2002
6 Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur DIY= Rp. 20,184,763,982 Thn 
2001
7 Ratu Atut Chosiyah Gubernur Banten = Rp. 17,810,707,822 Thn 2002
8 Agusrin Nadzamudin Gubernur Bengkulu = Rp. 12,350,448,400 Thn 2005
9 Agustin Teras Narang Gubernur Kalteng = Rp. 9,427,930,752 Thn 2004
10 Imam Utomo S Gubernur Jawa Timur = Rp. 6,616,092,638 Thn 2001
11 Danny Setiawan Gubernur Jawa Barat = Rp. 4,432,340,226 Thn 2001
12 Syahrial Oesman Gubernur Sumatera Selatan = Rp. 3,758,042,878 Thn 
2005
13 Ismeth Abdullah Gubernur Kepulauan Riau = Rp. 3,697,058,000 Thn 
2005
14 Karel Albert Ralahalu Gubernur Maluku = Rp. 3,511,005,232 Thn 2004
15 Piet Alexander Tallo Gubernur NTT = Rp. 3,306,801,297 Thn 2005
16 Rudi Arifin Gubernur Kalimantan Selatan = Rp. 2,409,211,550 Thn 
2007
17 M Rusli Zainal Gubernur Provinsi Riau = Rp. 2,365,623,114 Thn 2002
18 S. H. Sarundajang Gubernur Sulawesi Utara = Rp. 2,350,767,000 Thn 
2001
19 Eko Maulana Ali Gubernur 

Re: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat

2008-11-16 Terurut Topik Setiadji Achmad
1 Rina Iriani S. R. Bupati Karanganyar = Rp. 55,945,062,244 Thn 2005 (selain 
terkaya juga ter MEDOK)




From: Ris [EMAIL PROTECTED]
To: Anak Cilegon [EMAIL PROTECTED]; wongbanten@yahoogroups.com 
wongbanten@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, November 17, 2008 11:16:04 AM
Subject: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat







--- On Sun, 11/16/08, [EMAIL PROTECTED] com [EMAIL PROTECTED] com wromi

From: [EMAIL PROTECTED] com [EMAIL PROTECTED] com
Subject: Re: [orangmedia] Daftar Kekayaan Pejabat
To: 
Date: Sunday, November 16, 2008, 6:58 AM


Waah kl melihat dr daftar kekayaan,ternyata enak jadi pejabat ya drpd org 
agency. 

Yg punya agency aja masih kecil bgt dibanding bupati, palagi cuman staff nya 
ya. Kekekek 

Bikin goyah nentuin profesi nich ... Kerja diagency ga bakal kaya, mo nyalon 
walikota ga ada yg dukung, Hehehe ... 

Guyon disela-sela deadline kerjaan, bro.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


 From: rahadianhr999 rahadianhr999@ yahoo.com
Date: Sat, 15 Nov 2008 19:05:08 -
To: Beritabebas@ yahoogroups. Com; [EMAIL PROTECTED] s.Com; [EMAIL 
PROTECTED] ups.Com; codeindonesia@ yahoogroups. Com; [EMAIL PROTECTED] 
ups.Com
Subject: [orangmedia] Daftar Kekayaan Pejabat

CATATAN: Hebat!!! Beberapa nama menimbulkan tanda tanya. Darimana 
sumbernya?

Daftar Kekayaan Pejabat 

Krisis ekonomi, sepertinya menggeser kelompok usaha Bakrie Group 
dalam daftar pejabat kaya. Menurut politisi Golkar Icsanudin Noorsy, 
posisi Aburizal Bakrie di Golkar kemungkinan goyah. Bagi yang 
penasaran ingin mengetahui harta kekayaan pejabat kita? Berdasarkan 
tim litbang Majalah Ekonomi dan Bisnis (EKBIS), inilah daftarnya. 
Krisis ekonomi global agaknya melebar tak hanya berdampak kepada 
pengusaha. Para penguasa republik ini, juga terkena imbasnya. Posisi 
Aburizal di Golkar, menurut politisi Ichsanudin Noorsy, sedang dalam 
kondisi terseok. Menko Kesra sedang terseok-seok jalannnya menuju 
Golkar satu. Setidaknya, ada empat kelompok yang disebut Noorsy 
memperebutkan posisi Golkar satu.
 Siapa lawan berat Ical? Kata Noorsy, yang terberat adalah 
menghadapi pendukung Kelompok Jusuf Kalla dan pendukung Agung 
Laksono.. Mungkin, seiring dengan perusahaan Bakrie yang kini melorot, 
posisinya sebagai pejabat terkaya akan tersodok.
25 PEJABAT NEGARA TERKAYA
1 Aburizal Bakrie Menteri Koord. Kesra = Rp. 994,349,061, 983 Thn 2005
2 Muhammad Jusuf Kalla Wakil Presiden = Rp. 134,265,037, 046 Thn 2005
3 Fahmi Idris Menteri Perindustrian = Rp. 85,279,605,847 Thn 2006
4 Meutia Hatta S. Meneg. Pbdy. Perempuan = Rp. 38,459,989,300 Thn 2004
5 Agung Laksono Ketua DPR = Rp. 16,418,293,000 Thn 2001
6 Jero Wacik Menteri Kebudayaan  Pariwisata = Rp. 15,561,250,000 Thn 
2004
7 Mari Elka Pangestu Menteri Perdagangan = Rp. 15,142,939,762 Thn 2004
8 Boediono Menteri Koordinator Perekonomian = Rp. 14,046,878,563 Thn 
2004
9 M. Yusuf Asy’ari Meneg. Perumahan Rakyat = Rp. 13,232,400,000 Thn 
2004
10 Adhyaksa Dault Meneg. Pemuda  Olahraga = Rp. 12,578,026,320 Thn 
2004
11 Bambang Sudibyo Mendiknas = Rp. 12,489,646,528 Thn 2004
12 Anwar Nasution Ketua BPK = Rp. 11,968,769,205 Thn 2001
13 Sofyan Djalil Menteri Negara BUMN = Rp. 10,857,373,418 Thn 2007
14 Hatta Rajasa Menteri Sekretaris Negara = Rp. 9,727,063,000 Thn 2004
15 M Maftuh Basyuni Menteri Agama = Rp. 8,907,602,000 Thn 2004
16 Purnomo Yusgiantoro Menteri Energi  SDM = Rp. 7,623,418,134 Thn 
2004
17 Sri Mulyani Menteri Keuangan = Rp. 7,376,539,461 Thn 2006
18 Paskah Suzetta Meneg./Ketua Bapenas = Rp. 6,963,214,000 Thn 2006
19 Jenderal (Pol) Sutanto Kepala POLRI = Rp. 5,931,696,900 Thn 2006
20 Rachmat Witoelar Meneg.Lingkungan Hidup = Rp. 5,758,178,340 Thn 
2004
21 Juwono Sudarsono Menteri Pertahanan = Rp. 5,661,800,000 Thn 2004
22 Erman Suparno Menteri Tenaga KerjaTrans. = Rp. 5,510,185,751 Thn 
2006
23 Hassan Wirajuda Menteri Luar Negeri = Rp. 5,101,987,654 Thn 2004
24 Siti Fadilah Supari Menteri Kesehatan = Rp. 4,738,300,000 Thn 2004
25 Susilo Bambang Yudhoyono Presiden 4,652,069,796 Thn 2004

25 GUBERNUR TERKAYA
1 Rudolf Mazvoka Pardede Gubernur Sumut = Rp. 298,740,200, 000 Thn 2001
2 Fadel Muhammad Gubernur Provinsi Gorontalo = Rp. 149,752,933, 448 
Thn 2002
3 Zulkifli Gubernur Provinsi Jambi = Rp. 58,888,946,621 Thn 2004
4 Fauzi Bowo Gubernur Provinsi DKI Jakarta = Rp. 33,801,168,988 Thn 
2006
5 Anwar Adnan Saleh Gubernur Sulawesi Barat = Rp. 30,287,981,975 Thn 
2002
6 Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur DIY= Rp. 20,184,763,982 Thn 
2001
7 Ratu Atut Chosiyah Gubernur Banten = Rp. 17,810,707,822 Thn 2002
8 Agusrin Nadzamudin Gubernur Bengkulu = Rp. 12,350,448,400 Thn 2005
9 Agustin Teras Narang Gubernur Kalteng = Rp. 9,427,930,752 Thn 2004
10 Imam Utomo S Gubernur Jawa Timur = Rp. 6,616,092,638 Thn 2001
11 Danny Setiawan Gubernur Jawa Barat = Rp. 4,432,340,226 Thn 2001
12 Syahrial Oesman Gubernur Sumatera Selatan = Rp. 3,758,042,878 Thn 
2005
13 Ismeth 

Re: [WongBanten] Soeharto Pahlawan?

2008-11-16 Terurut Topik tata septayuda
Salam Bung Bonnie,
Saya tertarik dengan ungkapan Anda, “Pahlawan mendatang.” Kalau lah boleh 
pemberian gelar pahlawan disematkan pada mereka yang tidak berjuang pd periode 
revolusi kemerdekaan, saya ingin menyebut satu nama : KH Imam Zarkasyi 
(1910-1985), pendiri Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jatim. Maaf, penyebutan 
dia sebagai tokoh Islam, jangan dianggap bagian dari islamophobia. Semasa 
hidup, dia memang tidak bersentuhan langsung secara fisik dengan penjajah 
negeri. Hanya beberapa kali ia aktif sebagai tentara ‘swasta’. Ia lebih banyak 
mengurus pendidikan pesantren Gontor, yang sejak didirikan tahun 1926 sudah 
mulai diintervensi oleh Asing. Imam Zarkasyi tetap berjuang mempertahankan 
negeri, menyelamatkan anak bangsa lewat jalur pendidikan.  
 
Kabarnya, PAGON (persatuan alumni Gontor) di Jakarta, sudah menyiapkan tim 
pengusul Imam Zarkasyi sebagai pahlawan nasional bidang pendidikan. Tim ini 
mengusulkannya sejak Oktober 2008 lalu dan kini sedang menunggu jawaban Depsos. 
Pertimbangan PAGON mengususlkan Imam Zarkasyi antara lain: eksistensi Pondok 
Modern Gontor yang reputasinya di bidang pendidikan diakui secara nasional dan 
internasional. Kedua, anak didik Imam Zarkasyi yang mulai merambah wilayah 
publik dengan menduduki pos-pos penting negeri ini, ormas maupun pemerintahan, 
model Maftuh Basuni, Hidayat Nurwahid, Hasyim Muzadi, Din Syamsuddin, (Alm) 
Nurcholis Madjid, Abu Bakar Basyir, Emha Ainun Najib, ada juga petinggi GAM 
yang tobat. Di tingkat daerah dapat disebutkan beberapa santrinya merambah 
wilayah publik seperti Sadeli Karim Wakil Ketua DPRD Banten, Laode Asroruddin 
Taufiq, dan Nirwan Nazaruddin masing-masing anggota DPRD Banten dan Suryadi 
ketua Pengadilan Tinggi Agama. Kabarnya acara
 Silatnas yg digelar 29 Nopember nanti di JCC yang dihadiri Yudhoyono, isu 
pengusulan pahlawan ini juga mencuat kembali. 
 
Di Lebak sendiri, ratusan kilometer dari Desa Gontor, ada sekitar 20 pesantren 
berbasis pendidikan modern yang kurikulumnya berafiliasi ke Gontor. Saya kira, 
pemerintah berhak mempertimbangkan usulan ini sungguh-sungguh. Dan, betul kata 
Bonnie, bahwa perjuangan mengisi kemerdekaan pun tak kalah pentingnya dengan 
perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Asvi Marwan Adam di Tempo 
Minggu pun demikian, supaya didaftar pahlawan yang tidak cuma militer. Terlebih 
ikut mencerdasakan kehidupan anak bangsa. Ini sekadar info, jaga-jaga Imam 
Zarkasyi terpilih sebagai pahlawan mendatang.
 
tata septayuda,
Wartawan Majalah Gontor 
 
 

--- On Mon, 17/11/08, Boni Triyana [EMAIL PROTECTED] wrote:

From: Boni Triyana [EMAIL PROTECTED]
Subject: [WongBanten] Soeharto Pahlawan?
To: wongbanten@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Date: Monday, 17 November, 2008, 9:42 AM






Koran TEMPO, 15 November 2008

Soeharto Pahlawan?

Bonnie Triyana, sejarawan-cum- wartawan.

Sepuluh bulan setelah Soeharto meninggal, kontroversi mengenai gelar pahlawan 
kembali mengemuka saat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menayangkan iklan di 
televisi dalam rangka Hari Pahlawan 10 November. Mengomentari hal itu, tokoh 
sejarah Des Alwi, yang diwawancarai oleh RRI Pro 2 FM, pada 11 November 2008 
mengatakan penyebutan pahlawan untuk Soeharto dinilainya masih terlalu dini. 
Hal itu memang beralasan, mengingat Bung Karno digelari pahlawan 14 tahun 
setelah ia meninggal, sementara Bung Hatta baru lima tahun sesudah ia wafat.

Seperti diberitakan di harian ini, politikus PKS, Fahri Hamzah, berpendapat 
Soeharto tetap pantas dihormati sebagai guru bangsa. Dia pernah mempengaruhi 
hidup kita, katanya. Nilai negatif pasti ada, tapi yang harus jadi contoh 
nilai yang positif. (Koran Tempo, 11 November 2008.) Sebelum PKS, Partai 
Golkar pernah (dan masih) getol mengajukan Soeharto untuk mendapat gelar 
pahlawan nasional.

Pengertian pahlawan menurut Peraturan Presiden Nomor 33/1964 adalah: a) warga 
negara RI yang gugur dalam perjuangan membela bangsa dan negara, b) warga 
negara RI yang berjasa membela bangsa dan negara yang dalam riwayat hidup 
selanjutnya tidak ternoda oleh suatu perbuatan yang membuat cacat nilai 
perjuangannya. Apakah mantan presiden Soeharto memenuhi ketentuan ini?

Nama Soeharto mulai populer ketika ia disebut-sebut sebagai perwira yang 
menginisiasi sekaligus memimpin Serangan Oemoem (SO) 1 Maret 1949 di 
Yogyakarta. Pada 1979, untuk menunjukkan peran penting Soeharto dalam SO 1 
Maret 1949 itu, dibuatlah film Janur Kuning yang disutradarai oleh Alam Rengga 
Surawidjaja. Film itu kemudian menjadi tontonan wajib bagi semua lapisan 
rakyat, tak terkecuali siswa SD. Versi sejarah Orde Baru mengenai SO 1 Maret 
1949 pun ditulis dalam buku-buku sejarah yang kemudian diajarkan kepada siswa 
sekolah.

Ketika Soeharto tak lagi menjabat presiden, muncul versi lain mengenai SO 1 
Maret 1949. Dalam pleidoinya, Kolonel Abdul Latief mengatakan, pada saat 
serangan itu berlangsung, ia menemui Soeharto yang sedang berada di front 
belakang sembari menyantap soto babat. Versi 

Re: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat

2008-11-16 Terurut Topik iip umar rifai
Mungkin bingung uang segitu mau diapain, jadinya sebagian ditemplokin ke
wajahnya sendiri biar MEDOK...

On Mon, Nov 17, 2008 at 11:49 AM, Setiadji Achmad [EMAIL PROTECTED]
 wrote:

   1 Rina Iriani S. R. Bupati Karanganyar = Rp. 55,945,062,244 Thn 2005
 (selain terkaya juga ter MEDOK)




Re: [WongBanten] Soeharto Pahlawan?

2008-11-16 Terurut Topik Boni Triyana
Tata yang baik,

Betul kata Anda. Ada banyak tokoh Islam yang gigih melawan penjajah. KH Noer 
Ali dari Bekasi pun sudah diangkat sebagai pahlawan tahun lalu. Kalau Kyai Imam 
Zarkasyi, tentulah harus didorong supaya dia diangkat jadi pahlawan. Saya 
samar-samar tahu soal sepak terjang dia dalam bidang pendidikan.

Sebetulnya ada satu nama lagi yang saya calonkan, yakni Mas Marco Kartodikromo. 
Hanya saja saya akan menulisnya tersendiri dalam satu artikel.

Soal Soeharto?? Ya begitulah bangsa kita...

Tabik,

Bonnie Triyana



--- On Mon, 17/11/08, tata septayuda [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: tata septayuda [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [WongBanten] Soeharto Pahlawan?
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Monday, 17 November, 2008, 12:31 PM











Salam Bung Bonnie,
Saya tertarik dengan ungkapan Anda, “Pahlawan mendatang.” Kalau lah boleh 
pemberian gelar pahlawan disematkan pada mereka yang tidak berjuang pd periode 
revolusi kemerdekaan, saya ingin menyebut satu nama : KH Imam Zarkasyi 
(1910-1985), pendiri Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jatim. Maaf, penyebutan 
dia sebagai tokoh Islam, jangan dianggap bagian dari islamophobia. Semasa 
hidup, dia memang tidak bersentuhan langsung secara fisik dengan penjajah 
negeri. Hanya beberapa kali ia aktif sebagai tentara ‘swasta’. Ia lebih banyak 
mengurus pendidikan pesantren Gontor, yang sejak didirikan tahun 1926 sudah 
mulai diintervensi oleh Asing. Imam Zarkasyi tetap berjuang mempertahankan 
negeri, menyelamatkan anak bangsa lewat jalur pendidikan.  
  
Kabarnya, PAGON (persatuan alumni Gontor) di Jakarta, sudah menyiapkan tim 
pengusul Imam Zarkasyi sebagai pahlawan nasional bidang pendidikan. Tim ini 
mengusulkannya sejak Oktober 2008 lalu dan kini sedang menunggu jawaban Depsos. 
Pertimbangan PAGON mengususlkan Imam Zarkasyi antara lain: eksistensi Pondok 
Modern Gontor yang reputasinya di bidang pendidikan diakui secara nasional dan 
internasional. Kedua, anak didik Imam Zarkasyi yang mulai merambah wilayah 
publik dengan menduduki pos-pos penting negeri ini, ormas maupun pemerintahan, 
model Maftuh Basuni, Hidayat Nurwahid, Hasyim Muzadi, Din Syamsuddin, (Alm) 
Nurcholis Madjid, Abu Bakar Basyir, Emha Ainun Najib, ada juga petinggi GAM 
yang tobat. Di tingkat daerah dapat disebutkan beberapa santrinya merambah 
wilayah publik seperti Sadeli Karim Wakil Ketua DPRD Banten, Laode Asroruddin 
Taufiq, dan Nirwan Nazaruddin
 masing-masing anggota DPRD Banten dan Suryadi ketua Pengadilan Tinggi Agama. 
Kabarnya acara Silatnas yg digelar 29 Nopember nanti di JCC yang dihadiri 
Yudhoyono, isu pengusulan pahlawan ini juga mencuat kembali. 
  
Di Lebak sendiri, ratusan kilometer dari Desa Gontor, ada sekitar 20 pesantren 
berbasis pendidikan modern yang kurikulumnya berafiliasi ke Gontor. Saya kira, 
pemerintah berhak mempertimbangkan usulan ini sungguh-sungguh. Dan, betul kata 
Bonnie, bahwa perjuangan mengisi kemerdekaan pun tak kalah pentingnya dengan 
perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Asvi Marwan Adam di Tempo 
Minggu pun demikian, supaya didaftar pahlawan yang tidak cuma militer. Terlebih 
ikut mencerdasakan kehidupan anak bangsa. Ini sekadar info, jaga-jaga Imam 
Zarkasyi terpilih sebagai pahlawan mendatang.
  
tata septayuda,
Wartawan Majalah Gontor 
  
 

--- On Mon, 17/11/08, Boni Triyana boni_triyana@ yahoo.com wrote:

From: Boni Triyana boni_triyana@ yahoo.com
Subject: [WongBanten] Soeharto Pahlawan?
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com, pantau-komunitas@ yahoogroups. com, [EMAIL 
PROTECTED] s.com
Date: Monday, 17 November, 2008, 9:42 AM




Koran TEMPO, 15 November 2008

Soeharto Pahlawan?

Bonnie Triyana, sejarawan-cum- wartawan.

Sepuluh bulan setelah Soeharto meninggal, kontroversi mengenai gelar pahlawan 
kembali mengemuka saat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menayangkan iklan di 
televisi dalam rangka Hari Pahlawan 10 November. Mengomentari hal itu, tokoh 
sejarah Des Alwi, yang diwawancarai oleh RRI Pro 2 FM, pada 11 November 2008 
mengatakan penyebutan pahlawan untuk Soeharto dinilainya masih terlalu dini. 
Hal itu memang beralasan, mengingat Bung Karno digelari pahlawan 14 tahun 
setelah ia meninggal, sementara Bung Hatta baru lima tahun sesudah ia wafat.

Seperti diberitakan di harian ini, politikus PKS, Fahri Hamzah, berpendapat 
Soeharto tetap pantas dihormati sebagai guru bangsa. Dia pernah mempengaruhi 
hidup kita, katanya. Nilai negatif pasti ada, tapi yang harus jadi contoh 
nilai yang positif. (Koran Tempo, 11 November 2008.) Sebelum PKS, Partai
 Golkar pernah (dan masih) getol mengajukan Soeharto untuk mendapat gelar 
pahlawan nasional.

Pengertian pahlawan menurut Peraturan Presiden Nomor 33/1964 adalah: a) warga 
negara RI yang gugur dalam perjuangan membela bangsa dan negara, b) warga 
negara RI yang berjasa membela bangsa dan negara yang dalam riwayat hidup 
selanjutnya tidak ternoda oleh suatu perbuatan yang membuat cacat nilai 
perjuangannya. Apakah mantan presiden Soeharto memenuhi ketentuan ini?

Bls: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso

2008-11-16 Terurut Topik Risyaf Ristiawan
Betul Bung Das, saya kurang sepakat dan tidak setuju dengan kata-kata EMHA yang 
menyatakan justru orang yang tidak sholat, tidak membaca al Qur'an namun karena 
dalih ia suka beramal, dikatakan justru dia yang melakukan shalat. Kelihatan 
agak sontoloyo dengan cuplikan kalimat tsb. 
Urusan orang yang sholat, selalu baca al Qu'ran namun tidak beramal mungkin 
status sosial ekonominya yang tidak memungkinkan orang tersebut untuk berinfak 
atau bersodakoh. Jika ada orang sholat, membaca al Qur'an namun dia selalu 
korupsi, maka jelas hukumnya menurut syari adalah Pendusta agama. 
Batasan-batasannya jelas, orang macam ini dikategorikan orang Munafiq. 
Menjustifikasi orang tidak sholat- tidak korupsi - tidak baca al Qur'an namun 
alasan rajin beramal (baik karena habluminannasnya) dikatakan orang tersebut 
justru menjalankan sholat. Batasan syariat yang mana yang mengatakan demikian? 
 




Dari: das albantani [EMAIL PROTECTED]
Kepada: WongBanten@yahoogroups.com
Terkirim: Minggu, 16 November, 2008 16:26:27
Topik: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso


saya pribadi tidak setuju dengan pandangan Emha Ainun Najib. Yang jelas dia 
bukan seorang alim ulama tapi seorang pemikir dan budayawan. Jadi pendapat dia 
belum tentu benar dari kaca mata islam.
Orang yang tidak solat dan tidak membaca Quran tidak bisa dianggap sebagai 
orang Islam. Rukun kedua dalam Rukun Islam adalah solat.
Rukun artinya urutan kalau urutan ini tidak diselesaikan maka keislamannya 
tidak sempurna, contoh misalnya seperti kita ingin bersolat, rukunnya kita 
harus berwudhlu dulu, kalau tidak berwudhlu makan solatnya jadi tidak sah. 
Dermikian juga dalam menjalankan keislaman kita, kalau urutannya tidak kita 
kerjakan maka islam kita tidak akan sempurna.
Sedikit keterangan tentang rukun islam. untuk menjadi orang Islam, kita harus 
bersyahadat yang merupakan pernyataan bahwa kita memeluk agama Islam, sesudah 
itu kita harus mendirikan solat sebagai konsekwensi pernyataan kita bahwa kita 
adalah orang Islam. jadi solat merupakan tiang agama yang membedakan seorang 
yang kafir dengan orang muslim.
Setelah solat urutan selanjutnya berturut-turut puasa, zakat dan naik haji. 
Seseorang yang telah menjalankan semua rukun islam, maka dia bisa dikatakan 
sempurna dalam menjalankan urutan keislamannya, walaupun tidak menjadi jaminan 
dia sempurna dalam keislamannya, tergantung dari kesungguhan hatinya dalam 
menjalankan perintah agama dan menjauhkan diri dari larangan2nya.
Kita juga diberitahu melalui hadist bahwa seseorang yang bukan islam (agama2 
yang diturunkan oleh Allah melalui para rasulnya sebetulnya semua disebut 
islam) haram untuk masuk surga.
Jadi jelas orang yang berbuat baik tapi tidak didasari oleh keimanan islam 
tidak bisa masuk surga.
Pilihan yang diajukan oleh Emha tidak ada yang betul, seharusnya ada satu 
pilihan lagi yaitu orang yang berbuat baik dan menjalankan segala perintah 
agama termasuk mendirikan solat.
Dibawah ini ada beberapa ayat dalam al-quran yang menerangkan kebaikan orang 
non-muslim dimata Allah, (orang yang tidak solat dianggap tidak termasuk orang 
Muslim, karena solat adalah tiang agama. Yang membedakan orang muslim dan bukan 
muslim adalah solatnya) :

lihat surat 14 ibrahim ayat 18
Mathalu Al-Ladhīna Kafarū Birabbihim 'A`māluhum Karamādin Ashtaddat Bihi 
Ar-Rīĥu Fī Yawmin `Āşifin Lā Yaqdirūna Mimmā Kasabū `Alá Shay'in Dhālika Huwa 
Ađ-Đalālu Al-Ba`īdu Orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, amalan-amalan mereka 
adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin 
kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfa'at sedikitpun dari apa yang telah 
mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (QS. 
14:18) مَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَاد ٍ 
اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِف ٍ لاَ يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا 
عَلَى شَيْء ٍ ذَلِكَ هُوَ الضَّلاَلُ الْبَعِيدُ

surat 25 Al-Furqon ayat 23
Wa Qadimnā 'Ilá Mā `Amilū Min `Amalin Faja`alnāhu Habā'an Manthūrāan Dan Kami 
hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) 
debu yang berterbangan. (QS. 25:23) وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَل ٍ 
فَجَعَلْنَاه ُُ هَبَاء ً مَنْثُورا

Surat 24 An-Nur ayat 39
Wa Al-Ladhīna Kafarū 'A`māluhum Kasarābin Biqī`atin Yaĥsabuhu Až-Žam'ānu Mā'an 
Ĥattá 'Idhā Jā'ahu Lam Yajid/hu Shay'āan Wa Wajada Allāha `Indahu Fawaffāhu 
Ĥisābahu Wa Allāhu Sarī`u Al-Ĥisābi Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka 
adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh 
orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak 
mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu 
Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amalnya dengan cukup dan Allah 
sangat cepat perhitungan- Nya. (QS. 24:39) وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ 
كَسَرَاب ٍ بِقِيعَة ٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّى إِذَا جَاءَه ُُ لَمْ 
يَجِدْهُ شَيْئا ً وَوَجَدَ 

Re: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat

2008-11-16 Terurut Topik yucca zinnia
hahahaha...terima kasih untuk rezeki tertawa hari ini..subhanAllah, 
Alhamdulillah,...di kasih tertawa hari ini walau hanya lewat tulisan di email. 
alangkah baiknya millist ini bisa di selingi oleh guyonan, biar jgn otak aku 
ini di penuhi oleh tulisan2 berat yang bikin capek banget nih urat2 syaraf 
otakku, setiap baca email dari millist Wb. gak di baca, aku kangen dengan 
celotehan kalian wahai sahabat. di baca terkadang bikin berat, ke otak kalo 
serius terus!

keep love Banten forever

--- On Mon, 11/17/08, iip umar rifai [EMAIL PROTECTED] wrote:
From: iip umar rifai [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Monday, November 17, 2008, 12:32 PM












Mungkin bingung uang segitu mau diapain, jadinya sebagian ditemplokin ke 
wajahnya sendiri biar MEDOK...

On Mon, Nov 17, 2008 at 11:49 AM, Setiadji Achmad setiadji.achmad@ yahoo.com 
wrote:


















1 Rina Iriani S. R. Bupati Karanganyar = Rp. 55,945,062,244 Thn 
2005 (selain terkaya juga ter MEDOK)



 
   

  
  
  
  

  




 

















  

Bls: [WongBanten] Soeharto Pahlawan?

2008-11-16 Terurut Topik Sp Saprudin
Trik politik PKS untuk menjaring peroleh suara. Pangsa pasarnya wong ndeso. 
Soeharto dimata masyarakat awam (masyarakat pedesaan) masih dipandang sebagai 
seorang pemimpin yang kharismatik. Menurut pandangan mereka kondisi negara 
aman, harga2 murah dll.

Kata Ajot koq berani-beraninya mencantumkan Soeharto sebagai PAHNAS, sedangkan 
proses hukum Soeharto gak jelas juntrungannya.

 




Dari: Boni Triyana [EMAIL PROTECTED]
Kepada: WongBanten@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 17 November, 2008 12:42:06
Topik: Re: [WongBanten] Soeharto Pahlawan?


Tata yang baik,

Betul kata Anda. Ada banyak tokoh Islam yang gigih melawan penjajah. KH Noer 
Ali dari Bekasi pun sudah diangkat sebagai pahlawan tahun lalu. Kalau Kyai Imam 
Zarkasyi, tentulah harus didorong supaya dia diangkat jadi pahlawan. Saya 
samar-samar tahu soal sepak terjang dia dalam bidang pendidikan.

Sebetulnya ada satu nama lagi yang saya calonkan, yakni Mas Marco Kartodikromo. 
Hanya saja saya akan menulisnya tersendiri dalam satu artikel.

Soal Soeharto?? Ya begitulah bangsa kita...

Tabik,

Bonnie Triyana



--- On Mon, 17/11/08, tata septayuda [EMAIL PROTECTED] co.uk wrote:

From: tata septayuda [EMAIL PROTECTED] co.uk
Subject: Re: [WongBanten] Soeharto Pahlawan?
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Monday, 17 November, 2008, 12:31 PM


Salam Bung Bonnie, 
Saya tertarik dengan ungkapan Anda, “Pahlawan mendatang.” Kalau lah boleh 
pemberian gelar pahlawan disematkan pada mereka yang tidak berjuang pd periode 
revolusi kemerdekaan, saya ingin menyebut satu nama : KH Imam Zarkasyi 
(1910-1985), pendiri Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jatim. Maaf, penyebutan 
dia sebagai tokoh Islam, jangan dianggap bagian dari islamophobia. Semasa 
hidup, dia memang tidak bersentuhan langsung secara fisik dengan penjajah 
negeri. Hanya beberapa kali ia aktif sebagai tentara ‘swasta’. Ia lebih banyak 
mengurus pendidikan pesantren Gontor, yang sejak didirikan tahun 1926 sudah 
mulai diintervensi oleh Asing. Imam Zarkasyi tetap berjuang mempertahankan 
negeri, menyelamatkan anak bangsa lewat jalur pendidikan.  
  
Kabarnya, PAGON (persatuan alumni Gontor) di Jakarta, sudah menyiapkan tim 
pengusul Imam Zarkasyi sebagai pahlawan nasional bidang pendidikan. Tim ini 
mengusulkannya sejak Oktober 2008 lalu dan kini sedang menunggu jawaban 
Depsos.. Pertimbangan PAGON mengususlkan Imam Zarkasyi antara lain: eksistensi 
Pondok Modern Gontor yang reputasinya di bidang pendidikan diakui secara 
nasional dan internasional. Kedua, anak didik Imam Zarkasyi yang mulai merambah 
wilayah publik dengan menduduki pos-pos penting negeri ini, ormas maupun 
pemerintahan, model Maftuh Basuni, Hidayat Nurwahid, Hasyim Muzadi, Din 
Syamsuddin, (Alm) Nurcholis Madjid, Abu Bakar Basyir, Emha Ainun Najib, ada 
juga petinggi GAM yang tobat. Di tingkat daerah dapat disebutkan beberapa 
santrinya merambah wilayah publik seperti Sadeli Karim Wakil Ketua DPRD Banten, 
Laode Asroruddin Taufiq, dan Nirwan Nazaruddin masing-masing anggota DPRD 
Banten dan Suryadi ketua Pengadilan Tinggi Agama. Kabarnya acara
 Silatnas yg digelar 29 Nopember nanti di JCC yang dihadiri Yudhoyono, isu 
pengusulan pahlawan ini juga mencuat kembali. 
  
Di Lebak sendiri, ratusan kilometer dari Desa Gontor, ada sekitar 20 pesantren 
berbasis pendidikan modern yang kurikulumnya berafiliasi ke Gontor. Saya kira, 
pemerintah berhak mempertimbangkan usulan ini sungguh-sungguh. Dan, betul kata 
Bonnie, bahwa perjuangan mengisi kemerdekaan pun tak kalah pentingnya dengan 
perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Asvi Marwan Adam di Tempo 
Minggu pun demikian, supaya didaftar pahlawan yang tidak cuma militer. Terlebih 
ikut mencerdasakan kehidupan anak bangsa. Ini sekadar info, jaga-jaga Imam 
Zarkasyi terpilih sebagai pahlawan mendatang. 
  
tata septayuda, 
Wartawan Majalah Gontor 
  
 

--- On Mon, 17/11/08, Boni Triyana boni_triyana@ yahoo.com wrote:

From: Boni Triyana boni_triyana@ yahoo.com
Subject: [WongBanten] Soeharto Pahlawan?
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com, pantau-komunitas@ yahoogroups. com, [EMAIL 
PROTECTED] s.com
Date: Monday, 17 November, 2008, 9:42 AM


Koran TEMPO, 15 November 2008

Soeharto Pahlawan?

Bonnie Triyana, sejarawan-cum- wartawan.

Sepuluh bulan setelah Soeharto meninggal, kontroversi mengenai gelar pahlawan 
kembali mengemuka saat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menayangkan iklan di 
televisi dalam rangka Hari Pahlawan 10 November. Mengomentari hal itu, tokoh 
sejarah Des Alwi, yang diwawancarai oleh RRI Pro 2 FM, pada 11 November 2008 
mengatakan penyebutan pahlawan untuk Soeharto dinilainya masih terlalu dini. 
Hal itu memang beralasan, mengingat Bung Karno digelari pahlawan 14 tahun 
setelah ia meninggal, sementara Bung Hatta baru lima tahun sesudah ia wafat.

Seperti diberitakan di harian ini, politikus PKS, Fahri Hamzah, berpendapat 
Soeharto tetap pantas dihormati sebagai guru bangsa. Dia pernah mempengaruhi 
hidup kita, katanya. Nilai negatif pasti 

Bls: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat

2008-11-16 Terurut Topik Sp Saprudin
Yuca kalo tertawa terus-terusan dikiranya gak waras.

Celotehan Bung Iif saya ikut mensuport. Seandainya uang itu milik saya, maka 
saya sendiri bingung mo diapakan tuh duit. Mo seperti Syeh Puji takut Kang Seto 
marah. Mo menggantengkan wajah, sudah laku. Mo ke Ma Erot eh ma Erotnya sudah 
almarhumah. 

Daripada bingung2 saya kumpulin orang satu desa suruh ngitung lagi. Cuman suruh 
ngitung doang, biar ada kerjaan...





Dari: yucca zinnia [EMAIL PROTECTED]
Kepada: WongBanten@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 17 November, 2008 13:50:36
Topik: Re: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat


hahahaha...terima kasih untuk rezeki tertawa hari ini..subhanAlla h, 
Alhamdulillah, ...di kasih tertawa hari ini walau hanya lewat tulisan di email. 
alangkah baiknya millist ini bisa di selingi oleh guyonan, biar jgn otak aku 
ini di penuhi oleh tulisan2 berat yang bikin capek banget nih urat2 syaraf 
otakku, setiap baca email dari millist Wb. gak di baca, aku kangen dengan 
celotehan kalian wahai sahabat. di baca terkadang bikin berat, ke otak kalo 
serius terus!

keep love Banten forever

--- On Mon, 11/17/08, iip umar rifai [EMAIL PROTECTED] com wrote:

From: iip umar rifai [EMAIL PROTECTED] com
Subject: Re: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Monday, November 17, 2008, 12:32 PM



Mungkin bingung uang segitu mau diapain, jadinya sebagian ditemplokin ke 
wajahnya sendiri biar MEDOK... 



On Mon, Nov 17, 2008 at 11:49 AM, Setiadji Achmad setiadji.achmad@ yahoo.com 
wrote:

1 Rina Iriani S. R. Bupati Karanganyar = Rp. 55,945,062,244 Thn 2005 (selain 
terkaya juga ter MEDOK) 

 
 


  
___
Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru.
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. 
Cepat sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

[WongBanten] Email Terusan yang Berbuntut Tahanan

2008-11-16 Terurut Topik das albantani
 Email Terusan yang Berbuntut Tahanan  
Irna Gustia, Alih Istik Wahyuni - detikinet
Jakarta - Berawal dari sebuah email yang lantas diteruskan (forward) hingga nun 
jauh ke mana-mana, Erick Jazier Adriansjah kini harus mendekam di tahanan Mabes 
Polri. Erick dituding bisa mengganggu kestabilan dunia perbankan Indonesia.

sekarang kebebasan menulis atau mengemukakan pendapat atau sekedar memforward 
email terusan mulai di kekang dan bisa berbuntut ditahan... apapun isi 
materinya.. jadi WASPADALAH...

salam,
mukoddas syuhada


  Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/


[WongBanten] Batasan Pornogafi apa sih,,,

2008-11-16 Terurut Topik afidullah Yoh
Batasan Pornografi Apa Sih ?
27-10-2008 / 15:06:58 
Kiriman dari pembaca Percikaniman.org untuk dishare buat semua:)


Berikut cuplikan pertanyaan tentang hingar bingar pengesahan RUU APP yang Cukup 
Alot itu. 

Ustadz yang semoga senantiasa dirahmati Allah swt, akhir-akhir ini isu 
pornografi kembali mendapat perhatian luas. Pembahasan RUU Anti Pornografi dan 
Pornoaksi (APP) yang konon mandeg 4 tahun sejak pemerintahan Presiden Megawati 
seolah mendapatkan momentumnya kembali. Kalangan pro-'kebebasan (kebablasan(?)) 
berekspresi' (atau sebut saja pro-pornografi) berusaha berkelit dengan bermain 
pada biasnya standar pornografi. Kata mereka bagaimana mungkin menetapkan 
standar yang adil dan baku ttg pornografi. Intinya sulit menentukan dan 
menetapkan sesuatu itu porno atau tidak.

Bahkan ada yang bilang negara tak berwenang terhadap moralitas wareganya. Area 
provasi warga negara tidak bisa dan tidak boleh diintervensi oleh negara 
katanya.

Sementara dari kacamata Islam tentunya akan mudah diketahui dan dibedakan 
klasifikasi pornografi ini. Heran juga, kok kayaknya yang berusra lantang dan 
tegas seputar masalah pornografi ini hanya elemen umat Islam. tapi kembali ke 
pertanyaannya, bagaimana kira-kira solusi konkrit Islam menentukan standar 
pornografi ini.

Sehingga aspek syar'i bisa dilegalisasikan melalui UU APP nantinya, dan tentu 
saja (harapannya) menjadi efektif untuk pengikisan pornografi dan pornoaksi ke 
depannya.


Jawaban adalah sebagai berikut :

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

Pornografi adalah pengumbaran aurat wanita serta ekslpoitasi daya tarik 
seksualnya. Hukumnya haram 100% tanpa ada khilaf secuil pun. Bahkan dalam 
kacamata syariah, jangankan pornografi, sekedar membuka bagian tubuh yang 
'wajar' terlihat seperti rambut, lengan, kaki bagian bawah atau leher, sudah 
haram hukumnya. Apalagi sampai memperlihatkan dada, paha serta aurat besar 
lainnya.

Tidak pernah ada kesepakatan manusia di muka bumi tentang standart batasan 
pornografi. Kalau pun ada, sifatnya sangat subjektif dan kapan pun bisa 
diubah-ubah seenak selera masing-masing.

Buat masyarakat timur umumnya, mungkin sekedar terlihat rambut, leher, lengan 
dan kaki dianggap wajar dan bukan pornografi. Buat masyarakat barat umumnya, 
terlihat belahan dada, paha dan wilayah lainnya pun belum lagi dianggap 
pornografi. Bahkan buat kalangan tertentu seperti seniman tak bermoral, 
telanjang bulat-bulat pun tidak dianggapnya pornografi, melainkan sebuah 
ekspresi seni.

Kalau urusan aurat wanita diserahkan kepada rasa dan karsa manusia, jangan 
harap ada kesepakatan dan standarisasinya. Kalaulah pemerintah RI membuat 
sebuah departemen khusus yang menangani masalah pornografi, misalnya bernama 
Departemen Pornografi, lalu departemen itu membuat batasan pornografi, pastilah 
batasan itu akan terus berubah setiap kali ganti menteri.

Kalaulah DPR/MPR kita membentuk sebuah komisi khusus misalnya komisi 
pornografi, sama saja. Pastilah batasan itu akan terus menerus menjadi 
perdebatan, bahkan setiap kali akan terus direvisi.

Buat umat Islam, batasan itu bukan urusan manusia, melainkan urusan Allah SWT. 
Ada wilayah dalam kehidupan ini yang memang Allah SWT serahkan kepada manusia 
dalam menentukannya. Namun ada wilayah pokok yang menjadi hak Allah SWT 
sepenuhnya dan tidak bisa diganggu-gugat oleh siapa pun.

Salah satunya adalah masalah batasan aurat wanita.Allah telah mengharamkan para 
wanita terlihat atau memperlihatkantubuhnya, kecuali hanya sebatas wajah dan 
tapak tangan. Dan itulah batasan pornografi versi Islam.

`...Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya...` (an-Nur: 31 )

Kalau kita konsekuen dengan Al-Quran dan As-Sunnah, gambar wanita yang terlihat 
rambutnyatermasuk kategorigambar porno, karena rambut itu aurat dan aurat itu 
wajib ditutup. Sedangkan sengaja berpakaian yang tidak menutup aurat itu dosa 
besar.

Demikian juga dengan gambar wanita yang terlihat tangan atau lengannya, atau 
betis bagian bawah, atau leher atau tapak kakinya,juga termasuk ke dalam 
kategori gambar porno, karena semua itu adalah aurat wanita.

Namun kalau pun harus berkompromi dengan mereka yang menentang penetapan batas 
tentang pornografi itu, paling tidak kita harus menyatakan bahwa di luar 
masalah pornografi, ada sebuah perbuatan terlarang lainnya, yaitu membuka aurat.

Sedangkan masalah suku terasing di pedalaman Papua, tentu saja urusannya beda. 
Keragaman budaya tidak lantas kita mengorbankan akhlak, moral dan etika yang 
bersifat umum.

Orang Papua yang tiap hari pakai koteka, pasti dia akan berpakaian pantas dan 
sempurna kalau masuk Jakarta. Rasa malu pasti akan segera menghinggapinya. 
Koteka boleh saja digunakan, dengan syarat di dalam hutan sana, dimana semua 
orang pakai koteka.

Tapi tidak ada cerita pakai koteka di tengah Jakarta, dimana semua orang pakai 
celana. Jadi urusan koteka jangan dibawa-bawa sampai Jakarta. Kadang sebagian 
kalangan anti moral itu suka cari-cari alasan saja.