Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
seandainya, sekiranya, yaaa, kalou saja elite banten menerapkan apa yang dikatakan oleh emha, rasa-rasanya banten bener-bener bisa jadi banten raya sejahtera. --- On Sun, 11/16/08, das albantani [EMAIL PROTECTED] wrote: From: das albantani [EMAIL PROTECTED] Subject: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso To: WongBanten@yahoogroups.com Date: Sunday, November 16, 2008, 12:16 AM dari milis tetangga Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, . Gusti Allah Tidak nDeso Oleh: Emha Ainun Nadjib Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun. Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih? Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan. Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya. Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, katanya lagi. Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi. Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu. Seraya bertanya balik, Emha berujar, Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini. Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang? Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya sembahyang dan membaca Al-Quran. Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya : kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama. Idealnya, orang beragama itu seharusnya memang mesti shalat, ikut misa, atau ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan berkasih sayang. Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama. Bila kita cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi ke kebaktian, ikut misa, datang ke pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama. Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang beragama. Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, melainkan diukur dari kesalehan sosialnya. Bukan kesalehan pribadi, tapi kesalehan sosial. Orang beragama adalah orang yang bisa menggembirakan tetangganya. Orang beragama ialah orang yang menghormati orang lain, meski beda agama. Orang yang punya solidaritas dan keprihatinan social pada kaum mustadh'afin (kaum tertindas). Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang bukan haknya. Karena itu, orang beragama mestinya memunculkan sikap dan jiwa sosial tinggi. Bukan orang-orang yang meratakan dahinya ke lantai masjid, sementara beberapa meter darinya, orang-orang miskin meronta kelaparan. ~ New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/
Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
Kang, realnya, gimana caranya spy seandainya2 sekiranya2 itu bs jd kenyataan? Wass Fuad Powered by Telkomsel BlackBerry� -Original Message- From: halim hd [EMAIL PROTECTED] Date: Sun, 16 Nov 2008 00:27:52 To: WongBanten@yahoogroups.com Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso seandainya, sekiranya, yaaa, kalou saja elite banten menerapkan apa yang dikatakan oleh emha, rasa-rasanya banten bener-bener bisa jadi banten raya sejahtera. --- On Sun, 11/16/08, das albantani [EMAIL PROTECTED] wrote: From: das albantani [EMAIL PROTECTED] Subject: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso To: WongBanten@yahoogroups.com Date: Sunday, November 16, 2008, 12:16 AM dari milis tetangga Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, . Gusti Allah Tidak nDeso Oleh: Emha Ainun Nadjib Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun. Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih? Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan. Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya. Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, katanya lagi. Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi. Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu. Seraya bertanya balik, Emha berujar, Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini. Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang? Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya sembahyang dan membaca Al-Quran. Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya : kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama. Idealnya, orang beragama itu seharusnya memang mesti shalat, ikut misa, atau ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan berkasih sayang. Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama. Bila kita cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi ke kebaktian, ikut misa, datang ke pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama. Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang beragama. Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, melainkan diukur dari kesalehan sosialnya. Bukan kesalehan pribadi, tapi kesalehan sosial. Orang beragama adalah orang yang bisa menggembirakan tetangganya. Orang beragama ialah orang yang menghormati orang lain, meski beda agama. Orang yang punya solidaritas dan keprihatinan social pada kaum mustadh'afin (kaum tertindas). Juga tidak korupsi dan tidak mengambil yang bukan haknya. Karena itu, orang beragama mestinya memunculkan sikap dan jiwa sosial tinggi. Bukan orang-orang yang meratakan dahinya ke lantai masjid, sementara beberapa meter darinya, orang-orang miskin meronta kelaparan. ~ New Email names for you! Get the Email name you#39;ve always wanted on the new @ymail and @rocketmail. Hurry before someone else does! http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/
Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang? .tapi biasanya yg no.3 selalu berujar,ngapain sholat kalo masih korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat baik..heheheheh.gak bener juga ya...semoga cepat diberikan hidayah dan kesadaran... nah yg nomor 1 semoga cepat diberikan petunjuk,berhubung dia selalu memanjatkan do'a dalam sholat dan tilawah qur'an,,,idem no.2.. From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] To: WongBanten@yahoogroups.com Sent: Sunday, November 16, 2008 3:53:48 PM Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso Kang, realnya, gimana caranya spy seandainya2 sekiranya2 itu bs jd kenyataan? Wass Fuad Powered by Telkomsel BlackBerry® From: halim hd [EMAIL PROTECTED] com Date: Sun, 16 Nov 2008 00:27:52 -0800 (PST) To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso seandainya, sekiranya, yaaa, kalou saja elite banten menerapkan apa yang dikatakan oleh emha, rasa-rasanya banten bener-bener bisa jadi banten raya sejahtera. --- On Sun, 11/16/08, das albantani dasalbantani@ yahoo.com wrote: From: das albantani dasalbantani@ yahoo.com Subject: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Sunday, November 16, 2008, 12:16 AM dari milis tetangga Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, . Gusti Allah Tidak nDeso Oleh: Emha Ainun Nadjib Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun. Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih? Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan. Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya. Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, katanya lagi. Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi. Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu. Seraya bertanya balik, Emha berujar, Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini. Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang? Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya sembahyang dan membaca Al-Quran. Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya : kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama. Idealnya, orang beragama itu seharusnya memang mesti shalat, ikut misa, atau ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan berkasih sayang. Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama. Bila kita cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi ke kebaktian, ikut misa, datang ke pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama. Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang beragama. Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, melainkan diukur
Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
maap, saya gak bisa baca. penglihatan saya kurang bagus. --- On Sun, 11/16/08, Setiadji Achmad [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Setiadji Achmad [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso To: WongBanten@yahoogroups.com Date: Sunday, November 16, 2008, 1:16 AM Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang? .tapi biasanya yg no.3 selalu berujar,ngapain sholat kalo masih korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat baik.heheheheh. gak bener juga ya...semoga cepat diberikan hidayah dan kesadaran... nah yg nomor 1 semoga cepat diberikan petunjuk,berhubung dia selalu memanjatkan do'a dalam sholat dan tilawah qur'an,, ,idem no.2... From: fhasyimsanusi@ yahoo.co. id fhasyimsanusi@ yahoo.co. id To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Sent: Sunday, November 16, 2008 3:53:48 PM Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso Kang, realnya, gimana caranya spy seandainya2 sekiranya2 itu bs jd kenyataan? Wass Fuad Powered by Telkomsel BlackBerry®From: halim hd [EMAIL PROTECTED] com Date: Sun, 16 Nov 2008 00:27:52 -0800 (PST) To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso seandainya, sekiranya, yaaa, kalou saja elite banten menerapkan apa yang dikatakan oleh emha, rasa-rasanya banten bener-bener bisa jadi banten raya sejahtera. --- On Sun, 11/16/08, das albantani dasalbantani@ yahoo.com wrote: From: das albantani dasalbantani@ yahoo.com Subject: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Sunday, November 16, 2008, 12:16 AM dari milis tetangga Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, . Gusti Allah Tidak nDeso Oleh: Emha Ainun Nadjib Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun. Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih? Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan. Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya. Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, katanya lagi. Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi. Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu. Seraya bertanya balik, Emha berujar, Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini. Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang? Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya sembahyang dan membaca Al-Quran. Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya : kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama. Idealnya, orang beragama itu seharusnya memang mesti shalat, ikut misa, atau ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan berkasih sayang. Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama. Bila kita cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi ke
Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang? .tapi biasanya yg ke.3 selalu berujar,ngapain sholat kalo masih korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat baik.heheheheh. gak bener juga ya...semoga cepat diberikan hidayah dan kesadaran... nah yg nomor 1 semoga cepat diberikan petunjuk,berhubung dia selalu memanjatkan do'a dalam sholat dan tilawah qur'an,, ,idem no.2... From: fhasyimsanusi@ yahoo.co. id fha From: halim hd [EMAIL PROTECTED] To: WongBanten@yahoogroups.com Sent: Sunday, November 16, 2008 4:19:00 PM Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso maap, saya gak bisa baca. penglihatan saya kurang bagus. --- On Sun, 11/16/08, Setiadji Achmad setiadji.achmad@ yahoo.com wrote: From: Setiadji Achmad setiadji.achmad@ yahoo.com Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Sunday, November 16, 2008, 1:16 AM Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang? .tapi biasanya yg no.3 selalu berujar,ngapain sholat kalo masih korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat baik.heheheheh. gak bener juga ya...semoga cepat diberikan hidayah dan kesadaran... nah yg nomor 1 semoga cepat diberikan petunjuk,berhubung dia selalu memanjatkan do'a dalam sholat dan tilawah qur'an,, ,idem no.2 From: fhasyimsanusi@ yahoo.co. id fhasyimsanusi@ yahoo.co. id To: [EMAIL PROTECTED] ups..com Sent: Sunday, November 16, 2008 3:53:48 PM Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso Kang, realnya, gimana caranya spy seandainya2 sekiranya2 itu bs jd kenyataan? Wass Fuad Powered by Telkomsel BlackBerry® From: halim hd [EMAIL PROTECTED] com Date: Sun, 16 Nov 2008 00:27:52 -0800 (PST) To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso seandainya, sekiranya, yaaa, kalou saja elite banten menerapkan apa yang dikatakan oleh emha, rasa-rasanya banten bener-bener bisa jadi banten raya sejahtera. --- On Sun, 11/16/08, das albantani dasalbantani@ yahoo.com wrote: From: das albantani dasalbantani@ yahoo.com Subject: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Sunday, November 16, 2008, 12:16 AM dari milis tetangga Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, . Gusti Allah Tidak nDeso Oleh: Emha Ainun Nadjib Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun. Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih? Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan. Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya. Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, katanya lagi. Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi. Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu. Seraya bertanya balik, Emha berujar, Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini. Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang? Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang rakyat,
Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
saya pribadi tidak setuju dengan pandangan Emha Ainun Najib. Yang jelas dia bukan seorang alim ulama tapi seorang pemikir dan budayawan. Jadi pendapat dia belum tentu benar dari kaca mata islam. Orang yang tidak solat dan tidak membaca Quran tidak bisa dianggap sebagai orang Islam. Rukun kedua dalam Rukun Islam adalah solat. Rukun artinya urutan kalau urutan ini tidak diselesaikan maka keislamannya tidak sempurna, contoh misalnya seperti kita ingin bersolat, rukunnya kita harus berwudhlu dulu, kalau tidak berwudhlu makan solatnya jadi tidak sah. Dermikian juga dalam menjalankan keislaman kita, kalau urutannya tidak kita kerjakan maka islam kita tidak akan sempurna. Sedikit keterangan tentang rukun islam. untuk menjadi orang Islam, kita harus bersyahadat yang merupakan pernyataan bahwa kita memeluk agama Islam, sesudah itu kita harus mendirikan solat sebagai konsekwensi pernyataan kita bahwa kita adalah orang Islam. jadi solat merupakan tiang agama yang membedakan seorang yang kafir dengan orang muslim. Setelah solat urutan selanjutnya berturut-turut puasa, zakat dan naik haji. Seseorang yang telah menjalankan semua rukun islam, maka dia bisa dikatakan sempurna dalam menjalankan urutan keislamannya, walaupun tidak menjadi jaminan dia sempurna dalam keislamannya, tergantung dari kesungguhan hatinya dalam menjalankan perintah agama dan menjauhkan diri dari larangan2nya. Kita juga diberitahu melalui hadist bahwa seseorang yang bukan islam (agama2 yang diturunkan oleh Allah melalui para rasulnya sebetulnya semua disebut islam) haram untuk masuk surga. Jadi jelas orang yang berbuat baik tapi tidak didasari oleh keimanan islam tidak bisa masuk surga. Pilihan yang diajukan oleh Emha tidak ada yang betul, seharusnya ada satu pilihan lagi yaitu orang yang berbuat baik dan menjalankan segala perintah agama termasuk mendirikan solat. Dibawah ini ada beberapa ayat dalam al-quran yang menerangkan kebaikan orang non-muslim dimata Allah, (orang yang tidak solat dianggap tidak termasuk orang Muslim, karena solat adalah tiang agama. Yang membedakan orang muslim dan bukan muslim adalah solatnya) : lihat surat 14 ibrahim ayat 18 Mathalu Al-Ladhīna Kafarū Birabbihim 'A`māluhum Karamādin Ashtaddat Bihi Ar-Rīĥu Fī Yawmin `Āşifin Lā Yaqdirūna Mimmā Kasabū `Alá Shay'in Dhālika Huwa Ađ-Đalālu Al-Ba`īdu Orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfa'at sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (QS. 14:18) مَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَاد ٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِف ٍ لاَ يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا عَلَى شَيْء ٍ ذَلِكَ هُوَ الضَّلاَلُ الْبَعِيدُ surat 25 Al-Furqon ayat 23 Wa Qadimnā 'Ilá Mā `Amilū Min `Amalin Faja`alnāhu Habā'an ManthūrāanDan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. (QS. 25:23) وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَل ٍ فَجَعَلْنَاه ُُ هَبَاء ً مَنْثُورا Surat 24 An-Nur ayat 39 Wa Al-Ladhīna Kafarū 'A`māluhum Kasarābin Biqī`atin Yaĥsabuhu Až-Žam'ānu Mā'an Ĥattá 'Idhā Jā'ahu Lam Yajid/hu Shay'āan Wa Wajada Allāha `Indahu Fawaffāhu Ĥisābahu Wa Allāhu Sarī`u Al-Ĥisābi Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amalnya dengan cukup dan Allah sangat cepat perhitungan- Nya. (QS. 24:39)وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَاب ٍ بِقِيعَة ٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّى إِذَا جَاءَه ُُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئا ً وَوَجَدَ اللَّهَ عِنْدَه ُُ فَوَفَّاه ُُ حِسَابَه ُُ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ Mungkin ayat2 diatas bisa menjelaskan kepada Emha Ainun Najib bahwa pendapatnya itu tidak benar dan juga untuk kita semua jadi bisa melihat mana yang benar dan mana yang salah sesuai dengan ajaran agama islam. --- On Sun, 16/11/08, Setiadji Achmad [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Setiadji Achmad [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso To: WongBanten@yahoogroups.com Date: Sunday, 16 November, 2008, 4:22 PM Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang? .tapi biasanya yg ke.3 selalu berujar,ngapain sholat kalo masih korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat baik.heheheheh. gak bener juga
Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
Sehrsnya solat dll tak boleh terpisah dg tak mau korupsi dll. Keduanya hrsnya punya hubungan sebab akibat. Karena sholat maka dia tak mau korupsi, krn baca quran maka dia berakhlak mulia dsb, dsb. Shalat dll ibarat akar, sementara akhlak mulia dll adl buahnya. Semakin sehat akar maka semkin baik buahnya. Maka benar adanya Firman Allah: Sesungghnya shalat itu mencegah dr perbuatan2 keji dan mungkar (Al-Anlkabut:45) Wallahua'lam Powered by Telkomsel BlackBerry� -Original Message- From: Setiadji Achmad [EMAIL PROTECTED] Date: Sun, 16 Nov 2008 01:22:05 To: WongBanten@yahoogroups.com Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang? .tapi biasanya yg ke.3 selalu berujar,ngapain sholat kalo masih korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat baik.heheheheh. gak bener juga ya...semoga cepat diberikan hidayah dan kesadaran... nah yg nomor 1 semoga cepat diberikan petunjuk,berhubung dia selalu memanjatkan do'a dalam sholat dan tilawah qur'an,, ,idem no.2... From: fhasyimsanusi@ yahoo.co. id fha From: halim hd [EMAIL PROTECTED] To: WongBanten@yahoogroups.com Sent: Sunday, November 16, 2008 4:19:00 PM Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso maap, saya gak bisa baca. penglihatan saya kurang bagus. --- On Sun, 11/16/08, Setiadji Achmad setiadji.achmad@ yahoo.com wrote: From: Setiadji Achmad setiadji.achmad@ yahoo.com Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Sunday, November 16, 2008, 1:16 AM Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang? .tapi biasanya yg no.3 selalu berujar,ngapain sholat kalo masih korupsi,mending gue kagak sholat tapi selalu berbuat baik.heheheheh. gak bener juga ya...semoga cepat diberikan hidayah dan kesadaran... nah yg nomor 1 semoga cepat diberikan petunjuk,berhubung dia selalu memanjatkan do'a dalam sholat dan tilawah qur'an,, ,idem no.2 From: fhasyimsanusi@ yahoo.co. id fhasyimsanusi@ yahoo.co. id To: [EMAIL PROTECTED] ups..com Sent: Sunday, November 16, 2008 3:53:48 PM Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso Kang, realnya, gimana caranya spy seandainya2 sekiranya2 itu bs jd kenyataan? Wass Fuad Powered by Telkomsel BlackBerry� From: halim hd [EMAIL PROTECTED] com Date: Sun, 16 Nov 2008 00:27:52 -0800 (PST) To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Subject: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso seandainya, sekiranya, yaaa, kalou saja elite banten menerapkan apa yang dikatakan oleh emha, rasa-rasanya banten bener-bener bisa jadi banten raya sejahtera. --- On Sun, 11/16/08, das albantani dasalbantani@ yahoo.com wrote: From: das albantani dasalbantani@ yahoo.com Subject: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Sunday, November 16, 2008, 12:16 AM dari milis tetangga Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, . Gusti Allah Tidak nDeso Oleh: Emha Ainun Nadjib Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun. Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih? Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan. Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya. Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, katanya lagi. Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi. Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Akulah yang
[WongBanten] Re: Mari kita bicara tentang Cinta-1
Iya benar Mas Hilmi. Terima kasih. Mohon maaf saya salah menulis nama beliau karena sudah lama sekali nama panjang beliau tidak tersebut... SEkali lagi terima kasih untuk koreksinya... Wassalam, FR --- In WongBanten@yahoogroups.com, hilmi ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote: maaf ada yang sedikit mengganjal tentang nama HAMKA, yang saya tahu namanya Haji Abdul Malik Karim Amrullah http://id.wikipedia.org/wiki/Haji_Abdul_Malik_Karim_Amrullah okay, lanjuuu. salam cinta dari lembah sungai ciliman hilmi --- On Sat, 11/15/08, Ferizal Ramli [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Ferizal Ramli [EMAIL PROTECTED] Subject: [WongBanten] Mari kita bicara tentang Cinta-1 To: WongBanten@yahoogroups.com Date: Saturday, November 15, 2008, 9:59 AM Mari kita bicara tentang Cinta-1 (Teman kita ngomong cinta yah biar peace...) Pernah baca keindahan cinta kisah Burung-burung Manyar Yusuf Bilyarta Mangunwijaya? Atau kelembutan cinta Di Bawah Lindungan Kabah Haji Ammirudin Karim Amrulloh? Atau keagungan cinta Sayap-Sayap Patah Gibran Khalil Gibran? Diperlukan persediaan air mata yang cukup saat memahami bait demi bait makna cintanya. Diperlukan dada yang lapang untuk menahan gejolak emosi yang bersatu padu dalam pacuan aliran darah kita. Dibutuhkan hati yang lembut untuk dapat memaknai keindahannya. Membaca Burung-burung Manyar, Di Bawah Lindungan Kabah atau Sayap-sayap Patah membuat saya selalu merenung lama dalam diam. Telah puluhan tahun, untuk pertama kalinya saya menyelesaikan bacaan karya apik itu. Puluhan kali pula saya tidak pernah bosan untuk mengulangnya. Tapi saya selalu gagal untuk menangkap makna hakiki citra sejati dari cinta. Cinta, apakah rangkaian kata kita mampu memaknai kedalaman maknanya? Apakah kejernihan pikiran kita mampu menghitung kalkulasi logis kedasyahatan kekuatannya? Apakah kekuatan dan keindahan karya sastra mampu mengimbangi kekuatan dan keindahannya? Saya tidak pernah sanggup menjawabnya. Tapi ada satu yang membuat saya bergitu terluka ketika membaca ketiga karya agung tersebut diatas tentang perwujudan sebuah cinta. YB Mangunwijaya begitu dingin menghempaskan arti cinta: dia membunuh Atik Prendjak Larasati dalam sebuah kecelakaan sehingga Teto Setadewa tidak pernah diberi kesempatan mewujudkan citra cintanya. HAMKA terkenal sebagai tokoh ulama dan sastra yang begitu santun dan lembutpun, ketika bicara cinta berubah menjadi sosok yang tega membunuh kekasih wanitanya. Dibiarkan cinta musafir pengelana terhempas karena kekasihnya wafat dalam penantian tugas suci. Dibiarkan sang musafir terluka dan harus menangis memohon kekuatan Tuhan dalam lindungan suci Baitul Kabah. Agar mendapatkan kekuatan akibat kehilangan besar yang dideritanya, kehilangan kekasihnya. Gibran Khalil Gibran pun tidak kalah sadis. Dia bunuh bidadari impiannya Salma yang terkasih dalam sebuah sakit yang menderita. Mengapa ketiga tokoh yang begitu santun berubah menjadi sadis ketika mereka menulis tentang cinta? Suatu ketika saya pernah bertemu dengan penyair sufi Taufik Ismail. Ketika saya bertanya tentang makna cinta, jawabnya benar-benar menggetarkan hati saya. Keagungan sebuah cinta terletak dari kegagalan kita mendapatkan kekasih yang kita cintai, begitu katanya dengan senyum lembut tapi menghujam tajam bagai pisau bedah dingin seorang dokter profesional membelah hati saya. Benarkah demikian? Penyair Sufi Jalaludin Rumi menulis indah dalam Kado Sang Pencinta, menjawab tegas tidak. Cinta agung tetap bisa berwujud saling memiliki. Tapi tidak berarti memiliki secara phisik. Dia bisa saling memiliki secara spirit. Bukankah cinta adalah a materi? Jadi kepemilikan hakiki dari cintapun bukan kepemilikan materi. Bukan kepemilikan phisik dari orang yang dicintai. Tapi kepemilikan spirit. Energi. Semangat. Dan siapapun yang terkena cinta suci dia akan mewujud menjadi manusia yang bijak. Manusia yang mendedikasikan karyanya tanpa pamrih pada orang yang dicintainya dan juga buat siapapun yang membutuhkan bantuannya. Ah sayang, Jalaludin Rumi terlalu sufi. Kedangkalan pengetahuan saya tidak mampu menangkap sasmita rumit kebenaran yang diwartakan oleh Jalaludin Rumi. Bagi saya keagungan suatu cinta diwujudkan dengan memiliki secara phisik kekasih sejati belahan hati kita. Kebenaran yang difatwakan oleh Jalaludin Rumi membuat saya semakin terluka Salam, Ferizal Ramli
[WongBanten] Re: Mari kita bicara tentang Cinta-2 - Lanjut...
---terinspirasi dari sebuah legenda dongeng cinta Telenovela di masa Eropa kegelapan--- (Lanjutin dongeng telenovela ah...) Ksatria Redriguez marah dan terluka. Cinta indahnya terhempas secara paksa. Seakan setengah dari paru-2 nya dicabut paksa dari tubuhnya. Matanya gelap, hatinya guncang. Dia ingin menangis untuk pertama kali dalam hidupnya sebagai lelaki karena kehilangan cintanya. Hanya saja, egonya bicara bahwa seorang lelaki ksatria yang terluka itu pantang menangis. Lelaki jika terluka harus diam ningrat seperti para aristrokat Jawa yang mampu mengendalikan rasanya. Jika tidak mampu diam ningrat, maka lebih baik meledakkan dunia dari pada menangis. Seperti Gunung Merapi memuntahkan wedus gembel-nya. Seorang lelaki tidak boleh menangis saat terluka! Berlari gila menuju medan perang tanpa perhitungan. Kecuali dengan satu keinginan: meledakan dunia! Tidak perduli hidup atau mati, teriak gilanya. Redriguez begitu terluka dalam marah untuk mampu membuat kalkulasi-2 rasional. Mengamuk, mengamuk, tidak perduli, seperti Burung Phoenix pertarung perkasa dalam kerentanan emosi labilnya. Sekelebat sebuah pedang menyentuhnya, melumpuhkan Redriguez yang berperang kalap. Perlahan tapi pasti kedua kaki sang Panglima tidak mampu lagi menahan tubuh gagahnya Dalam detik-2 akhir kesadarannya, Redriguez mengadah lurus keatas. Sadarlah dia bahwa matahari yang selama ini melindungi kemenangan ternyata sudah tidak sudi lagi bersujud padanya. Matahari telah lama berlalu meninggalkannya, karena matahari tidak pernah berpihak pada kesalahan XXX Kematian suami si buruk rupa adalah sebuah sasmita nyata bahwa hukuman masa lalu Leonora telah berakhir Dalam sebuah Altar Tuhan, Leonara bersimpuh khusus dalam doa. Doa atas kisah cinta masa lalu dengan lelaki tangguh Redriguez. Doa atas kematian Redriguez yang sayup-2 terdengar juga di telinganya, kekalahan perang pasukan sang ksatria. Leonora berketetatapan hati untuk tidak akan mengganti cinta masa lalunya terhadap sang Ksatria. Meskipun itu adalah cinta salah dan telarang, cinta yang penuh estetika belaka, tapi itulah satu-2 nya referensi cinta terindah yang pernah dimilikinya. Tersimpan rapih dalam nurani terdalam. Tidak boleh ada yang tahu, karena keanggungan cinta seorang wanita terletak dalam kemampuannya menyimpan misteri cinta seumur hidupnya. Dan dengan memori cinta itulah yang membuatnya mampu tetap hidup bertahan. Diputuskan untuk menutupi tubuhnya dalam balutan jubah biara. Kepada Tuhan lah semua perasaan atas kelihangan Redriguez akan dipersembahkan. Seluruh hidupnya akan dipersembahkan untuk melawan kemiskinan dan kebodohan. Sesuatu yang dulu membebani seluruh hidupnya. Hanya saat cinta Tuhan telah menyatu dalam dirinya, maka kemiskinan dan kebodohan telah berubah. Dia bukan lagi sebuah masalah. Tapi dia telah berubah menjadi surga dakwah XXX Tangan lelaki kecil itu sedang berusaha menolong seorang budak yang berdiri goyah. Leonora mendekati putra kecilnya. Terkejut. Ah, budak yang ditolong oleh putranya, samar adalah wajah yang begitu lekat pada masa lalunya Tapi kemanakah keyakinan teguh itu?, kemanakan sikap tegak ksatria itu? Lelaki itu tidak lebih dari pada lelaki payah. Goyah tanpa harapan. Lelaki dari masa lalu yang kalah. Bukan lagi seorang panglima perang ksatria gagah. Dia tidak lebih orang kalah yang ingin cepat mati (Dilanjuti nanti lagi, harus tugas ke luar kota demi dapur ngebul anak-istri. Siapa tahu nanti kesurupan Dewi Cinta sehingga dapat ilham baru melanjutkan menulis. Klo ndak dapat ilham ya nyuwun sewu, jika memang tertarik dengang dongeng cinta maka monggo dilanjutkan sesuai selera pembaca masing-2 aja deh, ha , ha ) 17.11.2008 Dari Kesunyian Tepian Lembah Sungai Isar, Salam Ferizal Ramli --- In WongBanten@yahoogroups.com, Ferizal Ramli [EMAIL PROTECTED] wrote: Mari Kita Bicara Cinta-2 ---terinspirasi dari sebuah legenda cinta Telenovela di masa Eropa kegelapan--- Entah kesalahan apa yang dilakukan oleh Leonora, terkecuali lahir dari tempat yang salah dan waktu yang salah. Sekat sosial kasta terendah. Dalam timbunan masalah. Dalam beban yang tidak ada lagi yang perduli berapa beratnya kecuali tanpa hak bertanya kenapa beban harus tetap dipikul, untuk dipikul. Dan, ditempat itulah Leonora terlahir dalam kutukan kecantikannya. Dalam waktu dimana cita rasa kebodohan pekat yang mengganggap kecantikkan wanita adalah sebuah kekayaan keluarga. Masyarakat itulah Leonora tumbuh. Tumbuh besar mengembangkan bahasa citra dan cintanya. Tumbuh dalam keluarga besar bersatu dalam gubuk reyot, disertai irama derit-2 dipan reyot yang bergoyang pada malam harinya, sebagai ekspresi hasrat manusiawi diantara serakan dan tumpukan masalah. Kelak ternyata diketahui bahwa kecantikan itu sebenarnya sebuah kutukan. Dingin dalam kalkulasi ekonomi, Leonora adalah sebuah asset yang dianggap menyelamatkan. Transaksi rasional, tanpa pernah diijinkan cinta menemukan citranya, Leonora membuat komitmen cinta
[WongBanten] Bagaimana Bila Allah Memberi Hidayah Seseorang Melalui Upayamu?
Apabila Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui upayamu, itu lebih baik bagimu daripada apa yang dijangkau matahari sejak terbit sampai terbenam.[1] (HR. Bukhari dan Muslim) [1] Dalam hadits lain dikatakan: Lebih baik bagimu daripada memperoleh satu lembah berisi penuh ternak. Sumber: 1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath - Gema Insani Press Why gasoline#39;s price have to raise? Is there any solustion other than that?
Bls: [WongBanten] Fw: [kmmi-auh] Fwd: [Tauziyah] Misteri Tanda Syahid Amrozi Cs Terkuak
Subhanallah!! Smoga benar adanya dan menjadi cermin pelajaran bagi yang masih hidupAmin Dari: Lawang bagja [EMAIL PROTECTED] Kepada: wong wongbanten@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] Terkirim: Minggu, 16 November, 2008 19:13:04 Topik: [WongBanten] Fw: [kmmi-auh] Fwd: [Tauziyah] Misteri Tanda Syahid Amrozi Cs Terkuak FYI - ___ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
[WongBanten] ketua KPID
Assalamualaikum wr wb, Atas request yang masuk, barusan saya masukan ke dalam milis WongBanten emailnya ketua KPID Banten, bapak Haris Witharja. Wassalamualaikum wr wb, -iip-
Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten
Bung Ibnu yang muda, Jawaban dari kekisruhan ini: SABAR. Ada sekian banyak koran di Indonesia, bukan cuma Radar Banten. Tokh Anda bisa menulis di Kompas, Koran Tempo, Suara Pembaruan atau koran manapun yang sekiranya pas untuk Anda dan tulisan Anda. Jadi, bersabarlah dalam menghadapi suatu perkara.Masih muda emang darah mendidih terus, hantam sini, hantam sana... tapi bersabarlah. Tulisan Anda tidak kurang bagusnya kalau bisa dimuat di harian kaliber nasional. Tabik, Bonnie Triyana --- On Sun, 16/11/08, Ibnu Aviciena [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Ibnu Aviciena [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten To: WongBanten@yahoogroups.com Date: Sunday, 16 November, 2008, 9:50 AM belum satu minggu yang lalu saya bertemu dengan abdul malik yang kepdanya saya cc-kan e-mail kiritikan radar banten. saya tanya apakah e-mail saya sudah dia baca. di jawab, sudah. itu bagus kritikan kepada radar banten, katanya. namun demikian dia juga mengingatkan saya bahwa kritikan saya menyebarkan kebencian. saya, katanya masih terlalu muda. saya harus menerima konsekwensinya. dia tidak menyebutkan konsekwensi apa. saya sampaikan, saya sudah mempertimbangakan semuanya. saat radar banten menghapus data di tulisan saya, saya melihat radar banten sedang kehilangan kendali. sedang bingung. radar banten sebetulnya konfliknya dengan fajar banten. dulu abdul malik menjadi pembicra. namun dalam berita fajar banten, nama abdul malik tidak disebutkan. dalam hal ini, kelakuan fajar banten sama bodohnya (dengan apa yang dilakukan radar banten ke saya). di mana letak kebingungan radar banten? yaitu di dalam mengindentifikasi musuh. saya dan ilmu pengetahuan adalah pihak yang berada di luar lingkaran radar dan fajar. kasus ini mirip dengan kelakukan USA. mellaui Yahoo, USA menghilangkan nama Iran di formulir pembuatan e-mail yahoo. nama iran, fajar, dan abdul malik, bukan cuma urusan mereka yang bertikai. nama-nama itu milik banyak pihak di luar mereka. ilmu pengetahuan cakupannya lebih besar ketimbang sekedar fajar, radar, abdul malik, dan radar banten. ketika mereka menarik ilmu pengetahuan ke wilayah yang sangat sempit (kompetisi bisnis), mereka sudah berlaku angkuh, merasa berkuasa. dalam sejarah apapun, ketika kekuasaan terlibat, ceritanya hampir selalu buruk: sejarah agama dan ilmu pengetahuan di Itali lewat lembaga gereja bernama inkuisisi, sejarah awal islam, dll. dalam sejarah inkusisi di itali, ilmu pengetahuan disensor gereja. yang tidak sejalan dengan iman gereja, penulisnya diwajibkan bertobat. bila tidak, mereka harus dibunuh. banyak para ilmuwan yang mati pada periode ini, yang kemudian disebut sebagai periode kegelapan (dark age), yaitu berkisar antara tahun 500-1000M. dalam kasus radar banten. radar banten sudah menempatkan diri pada wilayah kekuasaan. semua tulisan yang tidak sesuai dengan imannya, diharuskan bertobat. cara pertobatannya yaitu dengan membuang dosa-dosa ilmu pengetahuan, di antaranya berupa kata fajar banten. oh, kasihan kebetul. di zaman ilmu pengetahuan masih ada pihak yang memilih hidup di zaman kegelapan. abdul malik bilang saya terlalu muda (untuk mengkritik radar banten). hidup saya masih panjang, katanya. saya justeru merasa hidup saya sudah teramat tua, sudah 26 tahun. banyak hal yang terlambat dalam hidup saya. De Houtman pemimpin pelayaran pertama dari belanda abad 16, masih berumur 20 tahun. as-syuyuti menulis buku kritik terhadap logika yunani umur 18 tahun! ini bukan buku fiksi yang bisa dihasilkan dari mengkhayal. sahabat nabi memimpin perang pada umur belasan tahun. tokoh2 indonesia awal jadi pemimpin pada umur yang teramat muda. jadi, bila saya memilih untuk tidak menyertakan data yang tidak diminati oleh radar banten di tulisn saya dan tidak melakukan kritik terhadap radar banten, hanya karena sebuah konsekwensi (mungkin didaftarhitamkan) , hanya karena takut tidak mendapatkan uang 70 ribu rupiah, lalu di mana letak kemanusiaan saya? karena itu, apa yang dilakukan radar banten dengan menarik sesuatu yang besar (ilmu pengetahuan) ke dalam kotak sempit (kompetisi bisnis), merupakan tindakan kekuasaan yang tidak adakan pernah sukses. tak ada cerita seekor gajah bisa diloloskan ke lubang jarum. salam ibnu aa 2008/11/12 halim hd [EMAIL PROTECTED] com gejala kian rusaknya bukan hanya secara teknis jurnalisme, tapi lebih dari itu, jurnalisme sekarang kian buruk lantaran hanya mengejar pasar. makanya, salah satu untuk menghentikan pasar adalah boikot. sebab, maaf yang mereka sampaikan, jika mereka lakukan, juga sekedar lip service. bahkan ada kecendeerungan media tidak menyampaikannya karena merasa berkuasa. hhd. --- On Tue, 11/11/08, Erwina Yunarti erwina_yunarti@ yahoo.co. id wrote: From: Erwina Yunarti erwina_yunarti@ yahoo.co. id Subject: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Tuesday,
Re: [WongBanten] ketua KPID
sip!!! gitu dunk.. biar jangan dudunk!! Pak ketua. dan bisa mengimbangi informasi yang ada disini. Tidak satu arah dan ada feedback dari sampean. nuhun aji --- On Sun, 11/16/08, iip umar rifai [EMAIL PROTECTED] wrote: From: iip umar rifai [EMAIL PROTECTED] Subject: [WongBanten] ketua KPID To: wongbanten@yahoogroups.com Date: Sunday, November 16, 2008, 6:01 PM Assalamualaikum wr wb, Atas request yang masuk, barusan saya masukan ke dalam milis WongBanten emailnya ketua KPID Banten, bapak Haris Witharja. Wassalamualaikum wr wb, -iip-
Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten
Bung Ibnu yang muda, Jawaban dari kekisruhan ini: SABAR. Ada sekian banyak koran di Indonesia, bukan cuma Radar Banten. Tokh Anda bisa menulis di Kompas, Koran Tempo, Suara Pembaruan atau koran manapun yang sekiranya pas untuk Anda dan tulisan Anda. Jadi, bersabarlah dalam menghadapi suatu perkara.Masih muda emang darah mendidih terus, hantam sini, hantam sana... tapi bersabarlah. Tulisan Anda tidak kurang bagusnya kalau bisa dimuat di harian kaliber nasional. Tabik, Bonnie Triyana --- On Sun, 16/11/08, Ibnu Aviciena [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Ibnu Aviciena [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten To: WongBanten@yahoogroups.com Date: Sunday, 16 November, 2008, 9:50 AM belum satu minggu yang lalu saya bertemu dengan abdul malik yang kepdanya saya cc-kan e-mail kiritikan radar banten. saya tanya apakah e-mail saya sudah dia baca. di jawab, sudah. itu bagus kritikan kepada radar banten, katanya. namun demikian dia juga mengingatkan saya bahwa kritikan saya menyebarkan kebencian. saya, katanya masih terlalu muda. saya harus menerima konsekwensinya. dia tidak menyebutkan konsekwensi apa. saya sampaikan, saya sudah mempertimbangakan semuanya. saat radar banten menghapus data di tulisan saya, saya melihat radar banten sedang kehilangan kendali. sedang bingung. radar banten sebetulnya konfliknya dengan fajar banten. dulu abdul malik menjadi pembicra. namun dalam berita fajar banten, nama abdul malik tidak disebutkan. dalam hal ini, kelakuan fajar banten sama bodohnya (dengan apa yang dilakukan radar banten ke saya). di mana letak kebingungan radar banten? yaitu di dalam mengindentifikasi musuh. saya dan ilmu pengetahuan adalah pihak yang berada di luar lingkaran radar dan fajar. kasus ini mirip dengan kelakukan USA. mellaui Yahoo, USA menghilangkan nama Iran di formulir pembuatan e-mail yahoo. nama iran, fajar, dan abdul malik, bukan cuma urusan mereka yang bertikai. nama-nama itu milik banyak pihak di luar mereka. ilmu pengetahuan cakupannya lebih besar ketimbang sekedar fajar, radar, abdul malik, dan radar banten. ketika mereka menarik ilmu pengetahuan ke wilayah yang sangat sempit (kompetisi bisnis), mereka sudah berlaku angkuh, merasa berkuasa. dalam sejarah apapun, ketika kekuasaan terlibat, ceritanya hampir selalu buruk: sejarah agama dan ilmu pengetahuan di Itali lewat lembaga gereja bernama inkuisisi, sejarah awal islam, dll. dalam sejarah inkusisi di itali, ilmu pengetahuan disensor gereja. yang tidak sejalan dengan iman gereja, penulisnya diwajibkan bertobat. bila tidak, mereka harus dibunuh. banyak para ilmuwan yang mati pada periode ini, yang kemudian disebut sebagai periode kegelapan (dark age), yaitu berkisar antara tahun 500-1000M. dalam kasus radar banten. radar banten sudah menempatkan diri pada wilayah kekuasaan. semua tulisan yang tidak sesuai dengan imannya, diharuskan bertobat. cara pertobatannya yaitu dengan membuang dosa-dosa ilmu pengetahuan, di antaranya berupa kata fajar banten. oh, kasihan kebetul. di zaman ilmu pengetahuan masih ada pihak yang memilih hidup di zaman kegelapan. abdul malik bilang saya terlalu muda (untuk mengkritik radar banten). hidup saya masih panjang, katanya. saya justeru merasa hidup saya sudah teramat tua, sudah 26 tahun. banyak hal yang terlambat dalam hidup saya. De Houtman pemimpin pelayaran pertama dari belanda abad 16, masih berumur 20 tahun. as-syuyuti menulis buku kritik terhadap logika yunani umur 18 tahun! ini bukan buku fiksi yang bisa dihasilkan dari mengkhayal. sahabat nabi memimpin perang pada umur belasan tahun. tokoh2 indonesia awal jadi pemimpin pada umur yang teramat muda. jadi, bila saya memilih untuk tidak menyertakan data yang tidak diminati oleh radar banten di tulisn saya dan tidak melakukan kritik terhadap radar banten, hanya karena sebuah konsekwensi (mungkin didaftarhitamkan) , hanya karena takut tidak mendapatkan uang 70 ribu rupiah, lalu di mana letak kemanusiaan saya? karena itu, apa yang dilakukan radar banten dengan menarik sesuatu yang besar (ilmu pengetahuan) ke dalam kotak sempit (kompetisi bisnis), merupakan tindakan kekuasaan yang tidak adakan pernah sukses. tak ada cerita seekor gajah bisa diloloskan ke lubang jarum. salam ibnu aa 2008/11/12 halim hd [EMAIL PROTECTED] com gejala kian rusaknya bukan hanya secara teknis jurnalisme, tapi lebih dari itu, jurnalisme sekarang kian buruk lantaran hanya mengejar pasar. makanya, salah satu untuk menghentikan pasar adalah boikot. sebab, maaf yang mereka sampaikan, jika mereka lakukan, juga sekedar lip service. bahkan ada kecendeerungan media tidak menyampaikannya karena merasa berkuasa. hhd. --- On Tue, 11/11/08, Erwina Yunarti erwina_yunarti@ yahoo.co. id wrote: From: Erwina Yunarti erwina_yunarti@ yahoo.co. id Subject: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Tuesday,
[WongBanten] Soeharto Pahlawan?
Koran TEMPO, 15 November 2008 Soeharto Pahlawan? Bonnie Triyana, sejarawan-cum-wartawan. Sepuluh bulan setelah Soeharto meninggal, kontroversi mengenai gelar pahlawan kembali mengemuka saat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menayangkan iklan di televisi dalam rangka Hari Pahlawan 10 November. Mengomentari hal itu, tokoh sejarah Des Alwi, yang diwawancarai oleh RRI Pro 2 FM, pada 11 November 2008 mengatakan penyebutan pahlawan untuk Soeharto dinilainya masih terlalu dini. Hal itu memang beralasan, mengingat Bung Karno digelari pahlawan 14 tahun setelah ia meninggal, sementara Bung Hatta baru lima tahun sesudah ia wafat. Seperti diberitakan di harian ini, politikus PKS, Fahri Hamzah, berpendapat Soeharto tetap pantas dihormati sebagai guru bangsa. Dia pernah mempengaruhi hidup kita, katanya. Nilai negatif pasti ada, tapi yang harus jadi contoh nilai yang positif. (Koran Tempo, 11 November 2008.) Sebelum PKS, Partai Golkar pernah (dan masih) getol mengajukan Soeharto untuk mendapat gelar pahlawan nasional. Pengertian pahlawan menurut Peraturan Presiden Nomor 33/1964 adalah: a) warga negara RI yang gugur dalam perjuangan membela bangsa dan negara, b) warga negara RI yang berjasa membela bangsa dan negara yang dalam riwayat hidup selanjutnya tidak ternoda oleh suatu perbuatan yang membuat cacat nilai perjuangannya. Apakah mantan presiden Soeharto memenuhi ketentuan ini? Nama Soeharto mulai populer ketika ia disebut-sebut sebagai perwira yang menginisiasi sekaligus memimpin Serangan Oemoem (SO) 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Pada 1979, untuk menunjukkan peran penting Soeharto dalam SO 1 Maret 1949 itu, dibuatlah film Janur Kuning yang disutradarai oleh Alam Rengga Surawidjaja. Film itu kemudian menjadi tontonan wajib bagi semua lapisan rakyat, tak terkecuali siswa SD. Versi sejarah Orde Baru mengenai SO 1 Maret 1949 pun ditulis dalam buku-buku sejarah yang kemudian diajarkan kepada siswa sekolah. Ketika Soeharto tak lagi menjabat presiden, muncul versi lain mengenai SO 1 Maret 1949. Dalam pleidoinya, Kolonel Abdul Latief mengatakan, pada saat serangan itu berlangsung, ia menemui Soeharto yang sedang berada di front belakang sembari menyantap soto babat. Versi resmi Orde Baru menyebutkan, Soeharto adalah penggagas tunggal SO 1 Maret 1949, sementara versi lain yang muncul kemudian menyebut nama Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai inisiator SO 1 Maret 1949. Semasa bertugas menjadi Panglima TT-IV/Diponegoro di Semarang, Soeharto ketahuan menjalankan aktivitas ekstra-militer dengan menyelundupkan gula ke Singapura untuk dibarter dengan beras. Dalam otobiografinya, Soeharto mengatakan penyelundupan itu ia lakukan untuk mengatasi kekurangan pangan di Jawa Tengah. Namun, aktivitas ekstra-militer itu menyebabkan ia diberhentikan dari jabatan panglima dan diperintahkan mengikuti pendidikan di Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SSKAD) di Bandung. Robert Elson dalam Biografi Politik Soeharto mencatat pemberantasan korupsi di kalangan tentara tak terlepas dari peran penting Jenderal Nasution, yang membentuk Inspektorat Jenderal Angkatan Bersenjata sebagai tangan kanannya. Pada April 1957 ia mengeluarkan perintah untuk menyelidiki tindakan korupsi di setiap komando teritorial, termasuk di antaranya TT IV pimpinan Soeharto. Atas mediasi Jenderal Gatot Subroto kepada pucuk pimpinan Angkatan Darat, Soeharto urung dipecat dari kedinasan tentara. Kariernya pun terselamatkan. Pada saat konfrontasi dengan Malaysia berlangsung, Soeharto dipercaya menjabat Wakil Panglima Komando Siaga Mandala (Kolaga). Ketika menjalankan tugas itu, ia malah memilih jalan lain dalam menyelesaikan konfrontasi. Ia menugasi beberapa pembantunya untuk mengadakan kontak dengan pihak Malaysia, yang kemudian menjadi langkah awal normalisasi hubungan Indonesia-Malaysia pada saat ia berkuasa. Tentu saja operasi-operasi itu dilakukan tanpa sepengetahuan Bung Karno sebagai Panglima Tertinggi ABRI. Ketika Soeharto mulai berkuasa, ia menjadikan pembangunan, stabilitas politik, dan keamanan sebagai tolok ukur keberhasilan, kendati pencapaian tersebut harus ditempuh dengan cara-cara yang mengabaikan demokrasi dan hak asasi manusia. Keberhasilan pembangunan yang dipuja-puji banyak pihak menjadi selubung penutup penderitaan rakyat di pelbagai sudut lain Indonesia. Pembangunan di masa Soeharto berkuasa bertumpu pada bantuan lunak lembaga donor internasional yang semakin lama semakin berlipat ganda bunganya. Ketika Soeharto berhenti pada 1998, ia meninggalkan warisan utang (pemerintah dan swasta) sebesar US$ 150 miliar. Warisan lain yang juga perlu diingat adalah korban pelanggaran kemanusiaan sejak Soeharto berkuasa (secara de facto) pada 1965, mulai dari pembantaian massal 1965-1969, pembuangan ke Pulau Buru, terlunta-luntanya nasib eksil di luar negeri, Tanjung Priok, penembakan misterius, peristiwa Lampung 27 Juli 1996, korban operasi militer di Aceh dan Papua, penculikan aktivis, dan penembakan
Bls: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
Barangkali orang yang rajin shalatnya, rajin dzikirnya, senantiasa dekat dengan masjid, kalau tidak diiringi oleh kepekaan sosial, maka layak orang macam ini disebut PENDUSTA AGAMA sebagaimana yang dilansir dalam Surat Al-Ma'un. Ibadah orang macam ini tidak mempengaruhi jiwanya. Amalan ibadah tidak mampu membentuk sikap prilaku atau budi pekerja (akhlaq) yang luhur yaitu pribadi yang mencegah perbuatan fakshsyah' and munkar. Secara dhohir tampak soleh, tapi hatinya berkarat. Celaka !!! Shalat iya, tapi korupsi jalan terus. Shalat iya,tapi tetangga kelaparan gak mau peduli. Padahal budi pekerti yang baik (akhlaqul karimah) adalah prestasi dan buah dari cara beragama yang benar. Kata Ajot, Penudsta agama diakibatkan oleh kurangnya pemahaman dan pengamalan agama secara benar. Ada anggapan dan pemaham keliru bahwa beragama dicukupkan dengan urusan pribadi dengan Tuhan. Sedangkan hubungan sesama manusia dan segala macam persoalan kehidupan dunia dianggapnya sebagai urusan di luar agama. Mereka menganggap bahwa urusan beragama bisa dirasakan kelak di akhirat. Ini model pemahan atau pola pikir yang bertumpu pada akhirat oriented. Katanya, yang penting sukses akhirat nanti setelah mati, urusan dunia tidak penting. Padahal ajaran Islam ditujukan kepada kebaikan hidup manusia. Sebab Islam adalah agama untuk manusia, bukan agama untuk Tuhan. . Dari: das albantani [EMAIL PROTECTED] Kepada: WongBanten@yahoogroups.com Terkirim: Minggu, 16 November, 2008 15:16:51 Topik: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso dari milis tetangga Saya kirim percakapan Cak Nun dengan fans-nya. Menarik dan agak lucu tapi bermakna dalamm sekali. Semoga menghiasi hari anda, . Gusti Allah Tidak nDeso Oleh: Emha Ainun Nadjib Suatu kali Emha Ainun Nadjib ditodong pertanyaan beruntun. Cak Nun, kata sang penanya, misalnya pada waktu bersamaan tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, yang harus dipilih salah satu: pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang, atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari, mana yang sampeyan pilih? Cak Nun menjawab lantang, Ya nolong orang kecelakaan. Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang? kejar si penanya. Ah, mosok Allah ndeso gitu, jawab Cak Nun. Kalau saya memilih shalat Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, katanya lagi. Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan sembahyang sebagai credit point pribadi. Bagi kita yang menjumpai orang yang saat itu juga harus ditolong, Tuhan tidak berada di mesjid, melainkan pada diri orang yang kecelakaan itu. Tuhan mengidentifikasikan dirinya pada sejumlah orang. Kata Tuhan: kalau engkau menolong orang sakit, Akulah yang sakit itu. Kalau engkau menegur orang yang kesepian, Akulah yang kesepian itu.Kalau engkau memberi makan orang kelaparan, Akulah yang kelaparan itu. Seraya bertanya balik, Emha berujar, Kira-kira Tuhan suka yang mana dari tiga orang ini. Pertama, orang yang shalat lima waktu, membaca al-quran, membangun masjid, tapi korupsi uang negara. Kedua, orang yang tiap hari berdakwah, shalat, hapal al-quran, menganjurkan hidup sederhana, tapi dia sendiri kaya-raya, pelit, dan mengobarkan semangat permusuhan. Ketiga, orang yang tidak shalat, tidak membaca al-quran, tapi suka beramal,tidak korupsi, dan penuh kasih sayang? Kalau saya, ucap Cak Nun, memilih orang yang ketiga. Kalau korupsi uang negara, itu namanya membangun neraka, bukan membangun masjid. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya bukan membaca al-quran, tapi menginjak-injaknya. Kalau korupsi uang rakyat, itu namanya tidak sembahyang, tapi menginjak Tuhan. Sedang orang yang suka beramal, tidak korupsi, dan penuh kasih sayang, itulah orang yang sesungguhnya sembahyang dan membaca Al-Quran. Kriteria kesalehan seseorang tidak hanya diukur lewat shalatnya. Standar kesalehan seseorang tidak melulu dilihat dari banyaknya dia hadir di kebaktian atau misa. Tolok ukur kesalehan hakikatnya adalah output sosialnya : kasih sayang sosial, sikap demokratis, cinta kasih, kemesraan dengan orang lain, memberi, membantu sesama. Idealnya, orang beragama itu seharusnya memang mesti shalat, ikut misa, atau ikut kebaktian, tetapi juga tidak korupsi dan memiliki perilaku yang santun dan berkasih sayang. Agama adalah akhlak. Agama adalah perilaku. Agama adalah sikap. Semua agama tentu mengajarkan kesantunan, belas kasih, dan cinta kasih sesama. Bila kita cuma puasa, shalat, baca al-quran, pergi ke kebaktian, ikut misa, datang ke pura, menurut saya, kita belum layak disebut orang yang beragama. Tetapi, bila saat bersamaan kita tidak mencuri uang negara, meyantuni fakir miskin, memberi makan anak-anak terlantar, hidup bersih, maka itulah orang beragama. Ukuran keberagamaan seseorang sesungguhnya bukan dari kesalehan personalnya, melainkan diukur dari kesalehan sosialnya. Bukan kesalehan pribadi, tapi kesalehan sosial. Orang beragama
[WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat
--- On Sun, 11/16/08, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wromi From: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [orangmedia] Daftar Kekayaan Pejabat To: Date: Sunday, November 16, 2008, 6:58 AM Waah kl melihat dr daftar kekayaan,ternyata enak jadi pejabat ya drpd org agency. Yg punya agency aja masih kecil bgt dibanding bupati, palagi cuman staff nya ya. Kekekek ... Bikin goyah nentuin profesi nich ... Kerja diagency ga bakal kaya, mo nyalon walikota ga ada yg dukung, Hehehe ... Guyon disela-sela deadline kerjaan, bro. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: rahadianhr999 rahadianhr999@ yahoo.com Date: Sat, 15 Nov 2008 19:05:08 - To: Beritabebas@ yahoogroups. Com; [EMAIL PROTECTED] s.Com; [EMAIL PROTECTED] ups.Com; codeindonesia@ yahoogroups. Com; [EMAIL PROTECTED] ups.Com Subject: [orangmedia] Daftar Kekayaan Pejabat CATATAN: Hebat!!! Beberapa nama menimbulkan tanda tanya. Darimana sumbernya? Daftar Kekayaan Pejabat Krisis ekonomi, sepertinya menggeser kelompok usaha Bakrie Group dalam daftar pejabat kaya. Menurut politisi Golkar Icsanudin Noorsy, posisi Aburizal Bakrie di Golkar kemungkinan goyah. Bagi yang penasaran ingin mengetahui harta kekayaan pejabat kita? Berdasarkan tim litbang Majalah Ekonomi dan Bisnis (EKBIS), inilah daftarnya. Krisis ekonomi global agaknya melebar tak hanya berdampak kepada pengusaha. Para penguasa republik ini, juga terkena imbasnya. Posisi Aburizal di Golkar, menurut politisi Ichsanudin Noorsy, sedang dalam kondisi terseok. Menko Kesra sedang terseok-seok jalannnya menuju Golkar satu. Setidaknya, ada empat kelompok yang disebut Noorsy memperebutkan posisi Golkar satu.  Siapa lawan berat Ical? Kata Noorsy, yang terberat adalah menghadapi pendukung Kelompok Jusuf Kalla dan pendukung Agung Laksono. Mungkin, seiring dengan perusahaan Bakrie yang kini melorot, posisinya sebagai pejabat terkaya akan tersodok. 25 PEJABAT NEGARA TERKAYA 1 Aburizal Bakrie Menteri Koord. Kesra = Rp. 994,349,061, 983 Thn 2005 2 Muhammad Jusuf Kalla Wakil Presiden = Rp. 134,265,037, 046 Thn 2005 3 Fahmi Idris Menteri Perindustrian = Rp. 85,279,605,847 Thn 2006 4 Meutia Hatta S. Meneg. Pbdy. Perempuan = Rp. 38,459,989,300 Thn 2004 5 Agung Laksono Ketua DPR = Rp. 16,418,293,000 Thn 2001 6 Jero Wacik Menteri Kebudayaan Pariwisata = Rp. 15,561,250,000 Thn 2004 7 Mari Elka Pangestu Menteri Perdagangan = Rp. 15,142,939,762 Thn 2004 8 Boediono Menteri Koordinator Perekonomian = Rp. 14,046,878,563 Thn 2004 9 M. Yusuf Asy’ari Meneg. Perumahan Rakyat = Rp. 13,232,400,000 Thn 2004 10 Adhyaksa Dault Meneg. Pemuda Olahraga = Rp. 12,578,026,320 Thn 2004 11 Bambang Sudibyo Mendiknas = Rp. 12,489,646,528 Thn 2004 12 Anwar Nasution Ketua BPK = Rp. 11,968,769,205 Thn 2001 13 Sofyan Djalil Menteri Negara BUMN = Rp. 10,857,373,418 Thn 2007 14 Hatta Rajasa Menteri Sekretaris Negara = Rp. 9,727,063,000 Thn 2004 15 M Maftuh Basyuni Menteri Agama = Rp. 8,907,602,000 Thn 2004 16 Purnomo Yusgiantoro Menteri Energi SDM = Rp. 7,623,418,134 Thn 2004 17 Sri Mulyani Menteri Keuangan = Rp. 7,376,539,461 Thn 2006 18 Paskah Suzetta Meneg./Ketua Bapenas = Rp. 6,963,214,000 Thn 2006 19 Jenderal (Pol) Sutanto Kepala POLRI = Rp. 5,931,696,900 Thn 2006 20 Rachmat Witoelar Meneg.Lingkungan Hidup = Rp. 5,758,178,340 Thn 2004 21 Juwono Sudarsono Menteri Pertahanan = Rp. 5,661,800,000 Thn 2004 22 Erman Suparno Menteri Tenaga KerjaTrans. = Rp. 5,510,185,751 Thn 2006 23 Hassan Wirajuda Menteri Luar Negeri = Rp. 5,101,987,654 Thn 2004 24 Siti Fadilah Supari Menteri Kesehatan = Rp. 4,738,300,000 Thn 2004 25 Susilo Bambang Yudhoyono Presiden 4,652,069,796 Thn 2004 25 GUBERNUR TERKAYA 1 Rudolf Mazvoka Pardede Gubernur Sumut = Rp. 298,740,200, 000 Thn 2001 2 Fadel Muhammad Gubernur Provinsi Gorontalo = Rp. 149,752,933, 448 Thn 2002 3 Zulkifli Gubernur Provinsi Jambi = Rp. 58,888,946,621 Thn 2004 4 Fauzi Bowo Gubernur Provinsi DKI Jakarta = Rp. 33,801,168,988 Thn 2006 5 Anwar Adnan Saleh Gubernur Sulawesi Barat = Rp. 30,287,981,975 Thn 2002 6 Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur DIY= Rp. 20,184,763,982 Thn 2001 7 Ratu Atut Chosiyah Gubernur Banten = Rp. 17,810,707,822 Thn 2002 8 Agusrin Nadzamudin Gubernur Bengkulu = Rp. 12,350,448,400 Thn 2005 9 Agustin Teras Narang Gubernur Kalteng = Rp. 9,427,930,752 Thn 2004 10 Imam Utomo S Gubernur Jawa Timur = Rp. 6,616,092,638 Thn 2001 11 Danny Setiawan Gubernur Jawa Barat = Rp. 4,432,340,226 Thn 2001 12 Syahrial Oesman Gubernur Sumatera Selatan = Rp. 3,758,042,878 Thn 2005 13 Ismeth Abdullah Gubernur Kepulauan Riau = Rp. 3,697,058,000 Thn 2005 14 Karel Albert Ralahalu Gubernur Maluku = Rp. 3,511,005,232 Thn 2004 15 Piet Alexander Tallo Gubernur NTT = Rp. 3,306,801,297 Thn 2005 16 Rudi Arifin Gubernur Kalimantan Selatan = Rp. 2,409,211,550 Thn 2007 17 M Rusli Zainal Gubernur Provinsi Riau = Rp. 2,365,623,114 Thn 2002 18 S. H. Sarundajang Gubernur Sulawesi Utara = Rp. 2,350,767,000 Thn 2001 19 Eko Maulana Ali Gubernur
Re: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat
1 Rina Iriani S. R. Bupati Karanganyar = Rp. 55,945,062,244 Thn 2005 (selain terkaya juga ter MEDOK) From: Ris [EMAIL PROTECTED] To: Anak Cilegon [EMAIL PROTECTED]; wongbanten@yahoogroups.com wongbanten@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, November 17, 2008 11:16:04 AM Subject: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat --- On Sun, 11/16/08, [EMAIL PROTECTED] com [EMAIL PROTECTED] com wromi From: [EMAIL PROTECTED] com [EMAIL PROTECTED] com Subject: Re: [orangmedia] Daftar Kekayaan Pejabat To: Date: Sunday, November 16, 2008, 6:58 AM Waah kl melihat dr daftar kekayaan,ternyata enak jadi pejabat ya drpd org agency. Yg punya agency aja masih kecil bgt dibanding bupati, palagi cuman staff nya ya. Kekekek Bikin goyah nentuin profesi nich ... Kerja diagency ga bakal kaya, mo nyalon walikota ga ada yg dukung, Hehehe ... Guyon disela-sela deadline kerjaan, bro. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: rahadianhr999 rahadianhr999@ yahoo.com Date: Sat, 15 Nov 2008 19:05:08 - To: Beritabebas@ yahoogroups. Com; [EMAIL PROTECTED] s.Com; [EMAIL PROTECTED] ups.Com; codeindonesia@ yahoogroups. Com; [EMAIL PROTECTED] ups.Com Subject: [orangmedia] Daftar Kekayaan Pejabat CATATAN: Hebat!!! Beberapa nama menimbulkan tanda tanya. Darimana sumbernya? Daftar Kekayaan Pejabat Krisis ekonomi, sepertinya menggeser kelompok usaha Bakrie Group dalam daftar pejabat kaya. Menurut politisi Golkar Icsanudin Noorsy, posisi Aburizal Bakrie di Golkar kemungkinan goyah. Bagi yang penasaran ingin mengetahui harta kekayaan pejabat kita? Berdasarkan tim litbang Majalah Ekonomi dan Bisnis (EKBIS), inilah daftarnya. Krisis ekonomi global agaknya melebar tak hanya berdampak kepada pengusaha. Para penguasa republik ini, juga terkena imbasnya. Posisi Aburizal di Golkar, menurut politisi Ichsanudin Noorsy, sedang dalam kondisi terseok. Menko Kesra sedang terseok-seok jalannnya menuju Golkar satu. Setidaknya, ada empat kelompok yang disebut Noorsy memperebutkan posisi Golkar satu.  Siapa lawan berat Ical? Kata Noorsy, yang terberat adalah menghadapi pendukung Kelompok Jusuf Kalla dan pendukung Agung Laksono.. Mungkin, seiring dengan perusahaan Bakrie yang kini melorot, posisinya sebagai pejabat terkaya akan tersodok. 25 PEJABAT NEGARA TERKAYA 1 Aburizal Bakrie Menteri Koord. Kesra = Rp. 994,349,061, 983 Thn 2005 2 Muhammad Jusuf Kalla Wakil Presiden = Rp. 134,265,037, 046 Thn 2005 3 Fahmi Idris Menteri Perindustrian = Rp. 85,279,605,847 Thn 2006 4 Meutia Hatta S. Meneg. Pbdy. Perempuan = Rp. 38,459,989,300 Thn 2004 5 Agung Laksono Ketua DPR = Rp. 16,418,293,000 Thn 2001 6 Jero Wacik Menteri Kebudayaan Pariwisata = Rp. 15,561,250,000 Thn 2004 7 Mari Elka Pangestu Menteri Perdagangan = Rp. 15,142,939,762 Thn 2004 8 Boediono Menteri Koordinator Perekonomian = Rp. 14,046,878,563 Thn 2004 9 M. Yusuf Asy’ari Meneg. Perumahan Rakyat = Rp. 13,232,400,000 Thn 2004 10 Adhyaksa Dault Meneg. Pemuda Olahraga = Rp. 12,578,026,320 Thn 2004 11 Bambang Sudibyo Mendiknas = Rp. 12,489,646,528 Thn 2004 12 Anwar Nasution Ketua BPK = Rp. 11,968,769,205 Thn 2001 13 Sofyan Djalil Menteri Negara BUMN = Rp. 10,857,373,418 Thn 2007 14 Hatta Rajasa Menteri Sekretaris Negara = Rp. 9,727,063,000 Thn 2004 15 M Maftuh Basyuni Menteri Agama = Rp. 8,907,602,000 Thn 2004 16 Purnomo Yusgiantoro Menteri Energi SDM = Rp. 7,623,418,134 Thn 2004 17 Sri Mulyani Menteri Keuangan = Rp. 7,376,539,461 Thn 2006 18 Paskah Suzetta Meneg./Ketua Bapenas = Rp. 6,963,214,000 Thn 2006 19 Jenderal (Pol) Sutanto Kepala POLRI = Rp. 5,931,696,900 Thn 2006 20 Rachmat Witoelar Meneg.Lingkungan Hidup = Rp. 5,758,178,340 Thn 2004 21 Juwono Sudarsono Menteri Pertahanan = Rp. 5,661,800,000 Thn 2004 22 Erman Suparno Menteri Tenaga KerjaTrans. = Rp. 5,510,185,751 Thn 2006 23 Hassan Wirajuda Menteri Luar Negeri = Rp. 5,101,987,654 Thn 2004 24 Siti Fadilah Supari Menteri Kesehatan = Rp. 4,738,300,000 Thn 2004 25 Susilo Bambang Yudhoyono Presiden 4,652,069,796 Thn 2004 25 GUBERNUR TERKAYA 1 Rudolf Mazvoka Pardede Gubernur Sumut = Rp. 298,740,200, 000 Thn 2001 2 Fadel Muhammad Gubernur Provinsi Gorontalo = Rp. 149,752,933, 448 Thn 2002 3 Zulkifli Gubernur Provinsi Jambi = Rp. 58,888,946,621 Thn 2004 4 Fauzi Bowo Gubernur Provinsi DKI Jakarta = Rp. 33,801,168,988 Thn 2006 5 Anwar Adnan Saleh Gubernur Sulawesi Barat = Rp. 30,287,981,975 Thn 2002 6 Sri Sultan Hamengkubuwono X Gubernur DIY= Rp. 20,184,763,982 Thn 2001 7 Ratu Atut Chosiyah Gubernur Banten = Rp. 17,810,707,822 Thn 2002 8 Agusrin Nadzamudin Gubernur Bengkulu = Rp. 12,350,448,400 Thn 2005 9 Agustin Teras Narang Gubernur Kalteng = Rp. 9,427,930,752 Thn 2004 10 Imam Utomo S Gubernur Jawa Timur = Rp. 6,616,092,638 Thn 2001 11 Danny Setiawan Gubernur Jawa Barat = Rp. 4,432,340,226 Thn 2001 12 Syahrial Oesman Gubernur Sumatera Selatan = Rp. 3,758,042,878 Thn 2005 13 Ismeth
Re: [WongBanten] Soeharto Pahlawan?
Salam Bung Bonnie, Saya tertarik dengan ungkapan Anda, “Pahlawan mendatang.” Kalau lah boleh pemberian gelar pahlawan disematkan pada mereka yang tidak berjuang pd periode revolusi kemerdekaan, saya ingin menyebut satu nama : KH Imam Zarkasyi (1910-1985), pendiri Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jatim. Maaf, penyebutan dia sebagai tokoh Islam, jangan dianggap bagian dari islamophobia. Semasa hidup, dia memang tidak bersentuhan langsung secara fisik dengan penjajah negeri. Hanya beberapa kali ia aktif sebagai tentara ‘swasta’. Ia lebih banyak mengurus pendidikan pesantren Gontor, yang sejak didirikan tahun 1926 sudah mulai diintervensi oleh Asing. Imam Zarkasyi tetap berjuang mempertahankan negeri, menyelamatkan anak bangsa lewat jalur pendidikan. Kabarnya, PAGON (persatuan alumni Gontor) di Jakarta, sudah menyiapkan tim pengusul Imam Zarkasyi sebagai pahlawan nasional bidang pendidikan. Tim ini mengusulkannya sejak Oktober 2008 lalu dan kini sedang menunggu jawaban Depsos. Pertimbangan PAGON mengususlkan Imam Zarkasyi antara lain: eksistensi Pondok Modern Gontor yang reputasinya di bidang pendidikan diakui secara nasional dan internasional. Kedua, anak didik Imam Zarkasyi yang mulai merambah wilayah publik dengan menduduki pos-pos penting negeri ini, ormas maupun pemerintahan, model Maftuh Basuni, Hidayat Nurwahid, Hasyim Muzadi, Din Syamsuddin, (Alm) Nurcholis Madjid, Abu Bakar Basyir, Emha Ainun Najib, ada juga petinggi GAM yang tobat. Di tingkat daerah dapat disebutkan beberapa santrinya merambah wilayah publik seperti Sadeli Karim Wakil Ketua DPRD Banten, Laode Asroruddin Taufiq, dan Nirwan Nazaruddin masing-masing anggota DPRD Banten dan Suryadi ketua Pengadilan Tinggi Agama. Kabarnya acara Silatnas yg digelar 29 Nopember nanti di JCC yang dihadiri Yudhoyono, isu pengusulan pahlawan ini juga mencuat kembali. Di Lebak sendiri, ratusan kilometer dari Desa Gontor, ada sekitar 20 pesantren berbasis pendidikan modern yang kurikulumnya berafiliasi ke Gontor. Saya kira, pemerintah berhak mempertimbangkan usulan ini sungguh-sungguh. Dan, betul kata Bonnie, bahwa perjuangan mengisi kemerdekaan pun tak kalah pentingnya dengan perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Asvi Marwan Adam di Tempo Minggu pun demikian, supaya didaftar pahlawan yang tidak cuma militer. Terlebih ikut mencerdasakan kehidupan anak bangsa. Ini sekadar info, jaga-jaga Imam Zarkasyi terpilih sebagai pahlawan mendatang. tata septayuda, Wartawan Majalah Gontor --- On Mon, 17/11/08, Boni Triyana [EMAIL PROTECTED] wrote: From: Boni Triyana [EMAIL PROTECTED] Subject: [WongBanten] Soeharto Pahlawan? To: wongbanten@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Date: Monday, 17 November, 2008, 9:42 AM Koran TEMPO, 15 November 2008 Soeharto Pahlawan? Bonnie Triyana, sejarawan-cum- wartawan. Sepuluh bulan setelah Soeharto meninggal, kontroversi mengenai gelar pahlawan kembali mengemuka saat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menayangkan iklan di televisi dalam rangka Hari Pahlawan 10 November. Mengomentari hal itu, tokoh sejarah Des Alwi, yang diwawancarai oleh RRI Pro 2 FM, pada 11 November 2008 mengatakan penyebutan pahlawan untuk Soeharto dinilainya masih terlalu dini. Hal itu memang beralasan, mengingat Bung Karno digelari pahlawan 14 tahun setelah ia meninggal, sementara Bung Hatta baru lima tahun sesudah ia wafat. Seperti diberitakan di harian ini, politikus PKS, Fahri Hamzah, berpendapat Soeharto tetap pantas dihormati sebagai guru bangsa. Dia pernah mempengaruhi hidup kita, katanya. Nilai negatif pasti ada, tapi yang harus jadi contoh nilai yang positif. (Koran Tempo, 11 November 2008.) Sebelum PKS, Partai Golkar pernah (dan masih) getol mengajukan Soeharto untuk mendapat gelar pahlawan nasional. Pengertian pahlawan menurut Peraturan Presiden Nomor 33/1964 adalah: a) warga negara RI yang gugur dalam perjuangan membela bangsa dan negara, b) warga negara RI yang berjasa membela bangsa dan negara yang dalam riwayat hidup selanjutnya tidak ternoda oleh suatu perbuatan yang membuat cacat nilai perjuangannya. Apakah mantan presiden Soeharto memenuhi ketentuan ini? Nama Soeharto mulai populer ketika ia disebut-sebut sebagai perwira yang menginisiasi sekaligus memimpin Serangan Oemoem (SO) 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Pada 1979, untuk menunjukkan peran penting Soeharto dalam SO 1 Maret 1949 itu, dibuatlah film Janur Kuning yang disutradarai oleh Alam Rengga Surawidjaja. Film itu kemudian menjadi tontonan wajib bagi semua lapisan rakyat, tak terkecuali siswa SD. Versi sejarah Orde Baru mengenai SO 1 Maret 1949 pun ditulis dalam buku-buku sejarah yang kemudian diajarkan kepada siswa sekolah. Ketika Soeharto tak lagi menjabat presiden, muncul versi lain mengenai SO 1 Maret 1949. Dalam pleidoinya, Kolonel Abdul Latief mengatakan, pada saat serangan itu berlangsung, ia menemui Soeharto yang sedang berada di front belakang sembari menyantap soto babat. Versi
Re: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat
Mungkin bingung uang segitu mau diapain, jadinya sebagian ditemplokin ke wajahnya sendiri biar MEDOK... On Mon, Nov 17, 2008 at 11:49 AM, Setiadji Achmad [EMAIL PROTECTED] wrote: 1 Rina Iriani S. R. Bupati Karanganyar = Rp. 55,945,062,244 Thn 2005 (selain terkaya juga ter MEDOK)
Re: [WongBanten] Soeharto Pahlawan?
Tata yang baik, Betul kata Anda. Ada banyak tokoh Islam yang gigih melawan penjajah. KH Noer Ali dari Bekasi pun sudah diangkat sebagai pahlawan tahun lalu. Kalau Kyai Imam Zarkasyi, tentulah harus didorong supaya dia diangkat jadi pahlawan. Saya samar-samar tahu soal sepak terjang dia dalam bidang pendidikan. Sebetulnya ada satu nama lagi yang saya calonkan, yakni Mas Marco Kartodikromo. Hanya saja saya akan menulisnya tersendiri dalam satu artikel. Soal Soeharto?? Ya begitulah bangsa kita... Tabik, Bonnie Triyana --- On Mon, 17/11/08, tata septayuda [EMAIL PROTECTED] wrote: From: tata septayuda [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [WongBanten] Soeharto Pahlawan? To: WongBanten@yahoogroups.com Date: Monday, 17 November, 2008, 12:31 PM Salam Bung Bonnie, Saya tertarik dengan ungkapan Anda, “Pahlawan mendatang.” Kalau lah boleh pemberian gelar pahlawan disematkan pada mereka yang tidak berjuang pd periode revolusi kemerdekaan, saya ingin menyebut satu nama : KH Imam Zarkasyi (1910-1985), pendiri Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jatim. Maaf, penyebutan dia sebagai tokoh Islam, jangan dianggap bagian dari islamophobia. Semasa hidup, dia memang tidak bersentuhan langsung secara fisik dengan penjajah negeri. Hanya beberapa kali ia aktif sebagai tentara ‘swasta’. Ia lebih banyak mengurus pendidikan pesantren Gontor, yang sejak didirikan tahun 1926 sudah mulai diintervensi oleh Asing. Imam Zarkasyi tetap berjuang mempertahankan negeri, menyelamatkan anak bangsa lewat jalur pendidikan. Kabarnya, PAGON (persatuan alumni Gontor) di Jakarta, sudah menyiapkan tim pengusul Imam Zarkasyi sebagai pahlawan nasional bidang pendidikan. Tim ini mengusulkannya sejak Oktober 2008 lalu dan kini sedang menunggu jawaban Depsos. Pertimbangan PAGON mengususlkan Imam Zarkasyi antara lain: eksistensi Pondok Modern Gontor yang reputasinya di bidang pendidikan diakui secara nasional dan internasional. Kedua, anak didik Imam Zarkasyi yang mulai merambah wilayah publik dengan menduduki pos-pos penting negeri ini, ormas maupun pemerintahan, model Maftuh Basuni, Hidayat Nurwahid, Hasyim Muzadi, Din Syamsuddin, (Alm) Nurcholis Madjid, Abu Bakar Basyir, Emha Ainun Najib, ada juga petinggi GAM yang tobat. Di tingkat daerah dapat disebutkan beberapa santrinya merambah wilayah publik seperti Sadeli Karim Wakil Ketua DPRD Banten, Laode Asroruddin Taufiq, dan Nirwan Nazaruddin masing-masing anggota DPRD Banten dan Suryadi ketua Pengadilan Tinggi Agama. Kabarnya acara Silatnas yg digelar 29 Nopember nanti di JCC yang dihadiri Yudhoyono, isu pengusulan pahlawan ini juga mencuat kembali. Di Lebak sendiri, ratusan kilometer dari Desa Gontor, ada sekitar 20 pesantren berbasis pendidikan modern yang kurikulumnya berafiliasi ke Gontor. Saya kira, pemerintah berhak mempertimbangkan usulan ini sungguh-sungguh. Dan, betul kata Bonnie, bahwa perjuangan mengisi kemerdekaan pun tak kalah pentingnya dengan perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Asvi Marwan Adam di Tempo Minggu pun demikian, supaya didaftar pahlawan yang tidak cuma militer. Terlebih ikut mencerdasakan kehidupan anak bangsa. Ini sekadar info, jaga-jaga Imam Zarkasyi terpilih sebagai pahlawan mendatang. tata septayuda, Wartawan Majalah Gontor --- On Mon, 17/11/08, Boni Triyana boni_triyana@ yahoo.com wrote: From: Boni Triyana boni_triyana@ yahoo.com Subject: [WongBanten] Soeharto Pahlawan? To: [EMAIL PROTECTED] ups.com, pantau-komunitas@ yahoogroups. com, [EMAIL PROTECTED] s.com Date: Monday, 17 November, 2008, 9:42 AM Koran TEMPO, 15 November 2008 Soeharto Pahlawan? Bonnie Triyana, sejarawan-cum- wartawan. Sepuluh bulan setelah Soeharto meninggal, kontroversi mengenai gelar pahlawan kembali mengemuka saat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menayangkan iklan di televisi dalam rangka Hari Pahlawan 10 November. Mengomentari hal itu, tokoh sejarah Des Alwi, yang diwawancarai oleh RRI Pro 2 FM, pada 11 November 2008 mengatakan penyebutan pahlawan untuk Soeharto dinilainya masih terlalu dini. Hal itu memang beralasan, mengingat Bung Karno digelari pahlawan 14 tahun setelah ia meninggal, sementara Bung Hatta baru lima tahun sesudah ia wafat. Seperti diberitakan di harian ini, politikus PKS, Fahri Hamzah, berpendapat Soeharto tetap pantas dihormati sebagai guru bangsa. Dia pernah mempengaruhi hidup kita, katanya. Nilai negatif pasti ada, tapi yang harus jadi contoh nilai yang positif. (Koran Tempo, 11 November 2008.) Sebelum PKS, Partai Golkar pernah (dan masih) getol mengajukan Soeharto untuk mendapat gelar pahlawan nasional. Pengertian pahlawan menurut Peraturan Presiden Nomor 33/1964 adalah: a) warga negara RI yang gugur dalam perjuangan membela bangsa dan negara, b) warga negara RI yang berjasa membela bangsa dan negara yang dalam riwayat hidup selanjutnya tidak ternoda oleh suatu perbuatan yang membuat cacat nilai perjuangannya. Apakah mantan presiden Soeharto memenuhi ketentuan ini?
Bls: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso
Betul Bung Das, saya kurang sepakat dan tidak setuju dengan kata-kata EMHA yang menyatakan justru orang yang tidak sholat, tidak membaca al Qur'an namun karena dalih ia suka beramal, dikatakan justru dia yang melakukan shalat. Kelihatan agak sontoloyo dengan cuplikan kalimat tsb. Urusan orang yang sholat, selalu baca al Qu'ran namun tidak beramal mungkin status sosial ekonominya yang tidak memungkinkan orang tersebut untuk berinfak atau bersodakoh. Jika ada orang sholat, membaca al Qur'an namun dia selalu korupsi, maka jelas hukumnya menurut syari adalah Pendusta agama. Batasan-batasannya jelas, orang macam ini dikategorikan orang Munafiq. Menjustifikasi orang tidak sholat- tidak korupsi - tidak baca al Qur'an namun alasan rajin beramal (baik karena habluminannasnya) dikatakan orang tersebut justru menjalankan sholat. Batasan syariat yang mana yang mengatakan demikian? Dari: das albantani [EMAIL PROTECTED] Kepada: WongBanten@yahoogroups.com Terkirim: Minggu, 16 November, 2008 16:26:27 Topik: Re: [WongBanten] Gusti Allah tidak 'nDeso saya pribadi tidak setuju dengan pandangan Emha Ainun Najib. Yang jelas dia bukan seorang alim ulama tapi seorang pemikir dan budayawan. Jadi pendapat dia belum tentu benar dari kaca mata islam. Orang yang tidak solat dan tidak membaca Quran tidak bisa dianggap sebagai orang Islam. Rukun kedua dalam Rukun Islam adalah solat. Rukun artinya urutan kalau urutan ini tidak diselesaikan maka keislamannya tidak sempurna, contoh misalnya seperti kita ingin bersolat, rukunnya kita harus berwudhlu dulu, kalau tidak berwudhlu makan solatnya jadi tidak sah. Dermikian juga dalam menjalankan keislaman kita, kalau urutannya tidak kita kerjakan maka islam kita tidak akan sempurna. Sedikit keterangan tentang rukun islam. untuk menjadi orang Islam, kita harus bersyahadat yang merupakan pernyataan bahwa kita memeluk agama Islam, sesudah itu kita harus mendirikan solat sebagai konsekwensi pernyataan kita bahwa kita adalah orang Islam. jadi solat merupakan tiang agama yang membedakan seorang yang kafir dengan orang muslim. Setelah solat urutan selanjutnya berturut-turut puasa, zakat dan naik haji. Seseorang yang telah menjalankan semua rukun islam, maka dia bisa dikatakan sempurna dalam menjalankan urutan keislamannya, walaupun tidak menjadi jaminan dia sempurna dalam keislamannya, tergantung dari kesungguhan hatinya dalam menjalankan perintah agama dan menjauhkan diri dari larangan2nya. Kita juga diberitahu melalui hadist bahwa seseorang yang bukan islam (agama2 yang diturunkan oleh Allah melalui para rasulnya sebetulnya semua disebut islam) haram untuk masuk surga. Jadi jelas orang yang berbuat baik tapi tidak didasari oleh keimanan islam tidak bisa masuk surga. Pilihan yang diajukan oleh Emha tidak ada yang betul, seharusnya ada satu pilihan lagi yaitu orang yang berbuat baik dan menjalankan segala perintah agama termasuk mendirikan solat. Dibawah ini ada beberapa ayat dalam al-quran yang menerangkan kebaikan orang non-muslim dimata Allah, (orang yang tidak solat dianggap tidak termasuk orang Muslim, karena solat adalah tiang agama. Yang membedakan orang muslim dan bukan muslim adalah solatnya) : lihat surat 14 ibrahim ayat 18 Mathalu Al-Ladhīna Kafarū Birabbihim 'A`māluhum Karamādin Ashtaddat Bihi Ar-Rīĥu Fī Yawmin `Āşifin Lā Yaqdirūna Mimmā Kasabū `Alá Shay'in Dhālika Huwa Ađ-Đalālu Al-Ba`īdu Orang-orang yang kafir kepada Rabbnya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfa'at sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (QS. 14:18) مَثَلُ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ أَعْمَالُهُمْ كَرَمَاد ٍ اشْتَدَّتْ بِهِ الرِّيحُ فِي يَوْمٍ عَاصِف ٍ لاَ يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا عَلَى شَيْء ٍ ذَلِكَ هُوَ الضَّلاَلُ الْبَعِيدُ surat 25 Al-Furqon ayat 23 Wa Qadimnā 'Ilá Mā `Amilū Min `Amalin Faja`alnāhu Habā'an Manthūrāan Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan. (QS. 25:23) وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَل ٍ فَجَعَلْنَاه ُُ هَبَاء ً مَنْثُورا Surat 24 An-Nur ayat 39 Wa Al-Ladhīna Kafarū 'A`māluhum Kasarābin Biqī`atin Yaĥsabuhu Až-Žam'ānu Mā'an Ĥattá 'Idhā Jā'ahu Lam Yajid/hu Shay'āan Wa Wajada Allāha `Indahu Fawaffāhu Ĥisābahu Wa Allāhu Sarī`u Al-Ĥisābi Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amalnya dengan cukup dan Allah sangat cepat perhitungan- Nya. (QS. 24:39) وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَاب ٍ بِقِيعَة ٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّى إِذَا جَاءَه ُُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئا ً وَوَجَدَ
Re: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat
hahahaha...terima kasih untuk rezeki tertawa hari ini..subhanAllah, Alhamdulillah,...di kasih tertawa hari ini walau hanya lewat tulisan di email. alangkah baiknya millist ini bisa di selingi oleh guyonan, biar jgn otak aku ini di penuhi oleh tulisan2 berat yang bikin capek banget nih urat2 syaraf otakku, setiap baca email dari millist Wb. gak di baca, aku kangen dengan celotehan kalian wahai sahabat. di baca terkadang bikin berat, ke otak kalo serius terus! keep love Banten forever --- On Mon, 11/17/08, iip umar rifai [EMAIL PROTECTED] wrote: From: iip umar rifai [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat To: WongBanten@yahoogroups.com Date: Monday, November 17, 2008, 12:32 PM Mungkin bingung uang segitu mau diapain, jadinya sebagian ditemplokin ke wajahnya sendiri biar MEDOK... On Mon, Nov 17, 2008 at 11:49 AM, Setiadji Achmad setiadji.achmad@ yahoo.com wrote: 1 Rina Iriani S. R. Bupati Karanganyar = Rp. 55,945,062,244 Thn 2005 (selain terkaya juga ter MEDOK)
Bls: [WongBanten] Soeharto Pahlawan?
Trik politik PKS untuk menjaring peroleh suara. Pangsa pasarnya wong ndeso. Soeharto dimata masyarakat awam (masyarakat pedesaan) masih dipandang sebagai seorang pemimpin yang kharismatik. Menurut pandangan mereka kondisi negara aman, harga2 murah dll. Kata Ajot koq berani-beraninya mencantumkan Soeharto sebagai PAHNAS, sedangkan proses hukum Soeharto gak jelas juntrungannya. Dari: Boni Triyana [EMAIL PROTECTED] Kepada: WongBanten@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 17 November, 2008 12:42:06 Topik: Re: [WongBanten] Soeharto Pahlawan? Tata yang baik, Betul kata Anda. Ada banyak tokoh Islam yang gigih melawan penjajah. KH Noer Ali dari Bekasi pun sudah diangkat sebagai pahlawan tahun lalu. Kalau Kyai Imam Zarkasyi, tentulah harus didorong supaya dia diangkat jadi pahlawan. Saya samar-samar tahu soal sepak terjang dia dalam bidang pendidikan. Sebetulnya ada satu nama lagi yang saya calonkan, yakni Mas Marco Kartodikromo. Hanya saja saya akan menulisnya tersendiri dalam satu artikel. Soal Soeharto?? Ya begitulah bangsa kita... Tabik, Bonnie Triyana --- On Mon, 17/11/08, tata septayuda [EMAIL PROTECTED] co.uk wrote: From: tata septayuda [EMAIL PROTECTED] co.uk Subject: Re: [WongBanten] Soeharto Pahlawan? To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Monday, 17 November, 2008, 12:31 PM Salam Bung Bonnie, Saya tertarik dengan ungkapan Anda, “Pahlawan mendatang.” Kalau lah boleh pemberian gelar pahlawan disematkan pada mereka yang tidak berjuang pd periode revolusi kemerdekaan, saya ingin menyebut satu nama : KH Imam Zarkasyi (1910-1985), pendiri Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jatim. Maaf, penyebutan dia sebagai tokoh Islam, jangan dianggap bagian dari islamophobia. Semasa hidup, dia memang tidak bersentuhan langsung secara fisik dengan penjajah negeri. Hanya beberapa kali ia aktif sebagai tentara ‘swasta’. Ia lebih banyak mengurus pendidikan pesantren Gontor, yang sejak didirikan tahun 1926 sudah mulai diintervensi oleh Asing. Imam Zarkasyi tetap berjuang mempertahankan negeri, menyelamatkan anak bangsa lewat jalur pendidikan. Kabarnya, PAGON (persatuan alumni Gontor) di Jakarta, sudah menyiapkan tim pengusul Imam Zarkasyi sebagai pahlawan nasional bidang pendidikan. Tim ini mengusulkannya sejak Oktober 2008 lalu dan kini sedang menunggu jawaban Depsos.. Pertimbangan PAGON mengususlkan Imam Zarkasyi antara lain: eksistensi Pondok Modern Gontor yang reputasinya di bidang pendidikan diakui secara nasional dan internasional. Kedua, anak didik Imam Zarkasyi yang mulai merambah wilayah publik dengan menduduki pos-pos penting negeri ini, ormas maupun pemerintahan, model Maftuh Basuni, Hidayat Nurwahid, Hasyim Muzadi, Din Syamsuddin, (Alm) Nurcholis Madjid, Abu Bakar Basyir, Emha Ainun Najib, ada juga petinggi GAM yang tobat. Di tingkat daerah dapat disebutkan beberapa santrinya merambah wilayah publik seperti Sadeli Karim Wakil Ketua DPRD Banten, Laode Asroruddin Taufiq, dan Nirwan Nazaruddin masing-masing anggota DPRD Banten dan Suryadi ketua Pengadilan Tinggi Agama. Kabarnya acara Silatnas yg digelar 29 Nopember nanti di JCC yang dihadiri Yudhoyono, isu pengusulan pahlawan ini juga mencuat kembali. Di Lebak sendiri, ratusan kilometer dari Desa Gontor, ada sekitar 20 pesantren berbasis pendidikan modern yang kurikulumnya berafiliasi ke Gontor. Saya kira, pemerintah berhak mempertimbangkan usulan ini sungguh-sungguh. Dan, betul kata Bonnie, bahwa perjuangan mengisi kemerdekaan pun tak kalah pentingnya dengan perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Asvi Marwan Adam di Tempo Minggu pun demikian, supaya didaftar pahlawan yang tidak cuma militer. Terlebih ikut mencerdasakan kehidupan anak bangsa. Ini sekadar info, jaga-jaga Imam Zarkasyi terpilih sebagai pahlawan mendatang. tata septayuda, Wartawan Majalah Gontor --- On Mon, 17/11/08, Boni Triyana boni_triyana@ yahoo.com wrote: From: Boni Triyana boni_triyana@ yahoo.com Subject: [WongBanten] Soeharto Pahlawan? To: [EMAIL PROTECTED] ups.com, pantau-komunitas@ yahoogroups. com, [EMAIL PROTECTED] s.com Date: Monday, 17 November, 2008, 9:42 AM Koran TEMPO, 15 November 2008 Soeharto Pahlawan? Bonnie Triyana, sejarawan-cum- wartawan. Sepuluh bulan setelah Soeharto meninggal, kontroversi mengenai gelar pahlawan kembali mengemuka saat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menayangkan iklan di televisi dalam rangka Hari Pahlawan 10 November. Mengomentari hal itu, tokoh sejarah Des Alwi, yang diwawancarai oleh RRI Pro 2 FM, pada 11 November 2008 mengatakan penyebutan pahlawan untuk Soeharto dinilainya masih terlalu dini. Hal itu memang beralasan, mengingat Bung Karno digelari pahlawan 14 tahun setelah ia meninggal, sementara Bung Hatta baru lima tahun sesudah ia wafat. Seperti diberitakan di harian ini, politikus PKS, Fahri Hamzah, berpendapat Soeharto tetap pantas dihormati sebagai guru bangsa. Dia pernah mempengaruhi hidup kita, katanya. Nilai negatif pasti
Bls: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat
Yuca kalo tertawa terus-terusan dikiranya gak waras. Celotehan Bung Iif saya ikut mensuport. Seandainya uang itu milik saya, maka saya sendiri bingung mo diapakan tuh duit. Mo seperti Syeh Puji takut Kang Seto marah. Mo menggantengkan wajah, sudah laku. Mo ke Ma Erot eh ma Erotnya sudah almarhumah. Daripada bingung2 saya kumpulin orang satu desa suruh ngitung lagi. Cuman suruh ngitung doang, biar ada kerjaan... Dari: yucca zinnia [EMAIL PROTECTED] Kepada: WongBanten@yahoogroups.com Terkirim: Senin, 17 November, 2008 13:50:36 Topik: Re: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat hahahaha...terima kasih untuk rezeki tertawa hari ini..subhanAlla h, Alhamdulillah, ...di kasih tertawa hari ini walau hanya lewat tulisan di email. alangkah baiknya millist ini bisa di selingi oleh guyonan, biar jgn otak aku ini di penuhi oleh tulisan2 berat yang bikin capek banget nih urat2 syaraf otakku, setiap baca email dari millist Wb. gak di baca, aku kangen dengan celotehan kalian wahai sahabat. di baca terkadang bikin berat, ke otak kalo serius terus! keep love Banten forever --- On Mon, 11/17/08, iip umar rifai [EMAIL PROTECTED] com wrote: From: iip umar rifai [EMAIL PROTECTED] com Subject: Re: [WongBanten] Fwd: Daftar Kekayaan Pejabat To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Monday, November 17, 2008, 12:32 PM Mungkin bingung uang segitu mau diapain, jadinya sebagian ditemplokin ke wajahnya sendiri biar MEDOK... On Mon, Nov 17, 2008 at 11:49 AM, Setiadji Achmad setiadji.achmad@ yahoo.com wrote: 1 Rina Iriani S. R. Bupati Karanganyar = Rp. 55,945,062,244 Thn 2005 (selain terkaya juga ter MEDOK) ___ Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru. Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
[WongBanten] Email Terusan yang Berbuntut Tahanan
Email Terusan yang Berbuntut Tahanan Irna Gustia, Alih Istik Wahyuni - detikinet Jakarta - Berawal dari sebuah email yang lantas diteruskan (forward) hingga nun jauh ke mana-mana, Erick Jazier Adriansjah kini harus mendekam di tahanan Mabes Polri. Erick dituding bisa mengganggu kestabilan dunia perbankan Indonesia. sekarang kebebasan menulis atau mengemukakan pendapat atau sekedar memforward email terusan mulai di kekang dan bisa berbuntut ditahan... apapun isi materinya.. jadi WASPADALAH... salam, mukoddas syuhada Get your preferred Email name! Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
[WongBanten] Batasan Pornogafi apa sih,,,
Batasan Pornografi Apa Sih ? 27-10-2008 / 15:06:58 Kiriman dari pembaca Percikaniman.org untuk dishare buat semua:) Berikut cuplikan pertanyaan tentang hingar bingar pengesahan RUU APP yang Cukup Alot itu. Ustadz yang semoga senantiasa dirahmati Allah swt, akhir-akhir ini isu pornografi kembali mendapat perhatian luas. Pembahasan RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP) yang konon mandeg 4 tahun sejak pemerintahan Presiden Megawati seolah mendapatkan momentumnya kembali. Kalangan pro-'kebebasan (kebablasan(?)) berekspresi' (atau sebut saja pro-pornografi) berusaha berkelit dengan bermain pada biasnya standar pornografi. Kata mereka bagaimana mungkin menetapkan standar yang adil dan baku ttg pornografi. Intinya sulit menentukan dan menetapkan sesuatu itu porno atau tidak. Bahkan ada yang bilang negara tak berwenang terhadap moralitas wareganya. Area provasi warga negara tidak bisa dan tidak boleh diintervensi oleh negara katanya. Sementara dari kacamata Islam tentunya akan mudah diketahui dan dibedakan klasifikasi pornografi ini. Heran juga, kok kayaknya yang berusra lantang dan tegas seputar masalah pornografi ini hanya elemen umat Islam. tapi kembali ke pertanyaannya, bagaimana kira-kira solusi konkrit Islam menentukan standar pornografi ini. Sehingga aspek syar'i bisa dilegalisasikan melalui UU APP nantinya, dan tentu saja (harapannya) menjadi efektif untuk pengikisan pornografi dan pornoaksi ke depannya. Jawaban adalah sebagai berikut : Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh, Pornografi adalah pengumbaran aurat wanita serta ekslpoitasi daya tarik seksualnya. Hukumnya haram 100% tanpa ada khilaf secuil pun. Bahkan dalam kacamata syariah, jangankan pornografi, sekedar membuka bagian tubuh yang 'wajar' terlihat seperti rambut, lengan, kaki bagian bawah atau leher, sudah haram hukumnya. Apalagi sampai memperlihatkan dada, paha serta aurat besar lainnya. Tidak pernah ada kesepakatan manusia di muka bumi tentang standart batasan pornografi. Kalau pun ada, sifatnya sangat subjektif dan kapan pun bisa diubah-ubah seenak selera masing-masing. Buat masyarakat timur umumnya, mungkin sekedar terlihat rambut, leher, lengan dan kaki dianggap wajar dan bukan pornografi. Buat masyarakat barat umumnya, terlihat belahan dada, paha dan wilayah lainnya pun belum lagi dianggap pornografi. Bahkan buat kalangan tertentu seperti seniman tak bermoral, telanjang bulat-bulat pun tidak dianggapnya pornografi, melainkan sebuah ekspresi seni. Kalau urusan aurat wanita diserahkan kepada rasa dan karsa manusia, jangan harap ada kesepakatan dan standarisasinya. Kalaulah pemerintah RI membuat sebuah departemen khusus yang menangani masalah pornografi, misalnya bernama Departemen Pornografi, lalu departemen itu membuat batasan pornografi, pastilah batasan itu akan terus berubah setiap kali ganti menteri. Kalaulah DPR/MPR kita membentuk sebuah komisi khusus misalnya komisi pornografi, sama saja. Pastilah batasan itu akan terus menerus menjadi perdebatan, bahkan setiap kali akan terus direvisi. Buat umat Islam, batasan itu bukan urusan manusia, melainkan urusan Allah SWT. Ada wilayah dalam kehidupan ini yang memang Allah SWT serahkan kepada manusia dalam menentukannya. Namun ada wilayah pokok yang menjadi hak Allah SWT sepenuhnya dan tidak bisa diganggu-gugat oleh siapa pun. Salah satunya adalah masalah batasan aurat wanita.Allah telah mengharamkan para wanita terlihat atau memperlihatkantubuhnya, kecuali hanya sebatas wajah dan tapak tangan. Dan itulah batasan pornografi versi Islam. `...Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya...` (an-Nur: 31 ) Kalau kita konsekuen dengan Al-Quran dan As-Sunnah, gambar wanita yang terlihat rambutnyatermasuk kategorigambar porno, karena rambut itu aurat dan aurat itu wajib ditutup. Sedangkan sengaja berpakaian yang tidak menutup aurat itu dosa besar. Demikian juga dengan gambar wanita yang terlihat tangan atau lengannya, atau betis bagian bawah, atau leher atau tapak kakinya,juga termasuk ke dalam kategori gambar porno, karena semua itu adalah aurat wanita. Namun kalau pun harus berkompromi dengan mereka yang menentang penetapan batas tentang pornografi itu, paling tidak kita harus menyatakan bahwa di luar masalah pornografi, ada sebuah perbuatan terlarang lainnya, yaitu membuka aurat. Sedangkan masalah suku terasing di pedalaman Papua, tentu saja urusannya beda. Keragaman budaya tidak lantas kita mengorbankan akhlak, moral dan etika yang bersifat umum. Orang Papua yang tiap hari pakai koteka, pasti dia akan berpakaian pantas dan sempurna kalau masuk Jakarta. Rasa malu pasti akan segera menghinggapinya. Koteka boleh saja digunakan, dengan syarat di dalam hutan sana, dimana semua orang pakai koteka. Tapi tidak ada cerita pakai koteka di tengah Jakarta, dimana semua orang pakai celana. Jadi urusan koteka jangan dibawa-bawa sampai Jakarta. Kadang sebagian kalangan anti moral itu suka cari-cari alasan saja.