Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
Kang Isbat, please dong ah, nu rada intelek atuh, ulah sakeudeung-sakeudeung gelut, sakedeung-sakeudeung gelut, doangna mah ente kudu miluan Ultimate Fighting Championship (UFC), biar tersalurkan energina...atawa sakali2 miluan kerja bakti dikampung, bebersih solokan biar rada enteng kana awak. Salam, -iip- 2010/5/12 Isbatullah Alibasja isbatullahaliba...@yahoo.com kasinggung tah kang...he... mun kasinggung gelut be jeung aink
Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
kepala Burgerlijk Openbare Werken (Pekerjaan Umum) di Sumatra. Ratu Bagus Maryono bekerja sebagai kepala sebuah bank yang sekarang menjadi BRI dan memiliki 17 anak. Mintorsasih menjelaskan bahwa pada satu waktu sebagian dari 17 anak ini terus meninggal karena panas. Sekarang, dari 17 anak itu, tersisa dua orang yang masih hidup, yaitu Ratu Ayu Mintorosasih (lahir 1920) dan Ratu Bagus Kartono (1932). Sumpah yang Terlanggar Seperti disebutkan di atas, dalam pembuangannya di Surabaya Sultan Safiudin bersumpah bahwa tidak boleh ada keturunannya yang menikah dengan orang kulit putih. Yang terjadi, anak pertamanya, Pangeran Surya Kumala menikah dengan perempuan Prancis. Ini terjadi berawal dari hilangnya burung merak Pangeran Surya Kumala. Dia meminta pembantunya untuk mencari burung tersebut. Lalu burung itu ditemukan di halaman rumah seorang konsul Prancis. Ketika burung merak itu diminta oleh pembantunya, putri konsul Prancis mencacimaki. Dalam caciannya dia mengatakan bahwa dia, putri Prancis ini, ingin menjadikan Pangeran Surya Kumala sebagai keset toilet. Merasa terhina oleh kata-kata itu Pangeran Surya Kumala kemudian bertapa, hingga tiba suatu saat di mana keduanya bertemu dalam satu undangan. Dalam pertemuan itu, kata Mintorosasih, Pangeran Surya Kumala terus memandangi putri konsul Prancis yang pernah mencacimakinya. Ada kemungkinan bahwa putri konsul Prancis ini tidak mengetahui bahwa pria itu adalah Pangeran Surya Kumala. Singkat cerita, putri konsul ini jatuh cinta dan mereka memutuskan untuk menikah. Mintorosasih menganggap pernikahan ini melanggar sumpah buyut Sultan Safiudin yang melarang keturunannya untuk menikah dengan orang kulit putih. Karena itu semua gelar yang dimiliki Pangeran Surya Kumala dicabut. Pada perkembangan selanjutnya, keturunan Sultan Safiudin yang menikah dengan orang kulit putih tidak hanya Pangeran Surya Kumala, melainkan juga cucu Sultan dari anak bungsunya, yaitu Maryono, yang menikah dengan seoran Indo. Siapa Mintorosasih? Ratu Ayu Mintorosasi Mahayanti Hendrawardani adalah putri Iman Supeno putra Surya Atmaja putra Sultan Safiudin. Lahir pada 22 Desember 1922 di Kediri, ia sekolah di MULO di kota yang sama. Ia berbahasa Inggris, Belanda, Jerman, dan Prancis, selain Indonesia, Sunda, dan Jawa—sekalipun katanya bahasa Jerman dan Prancis sudah banyak yang lupa karena tidak digunakan. Pada 1941 ia menikah dengan Raden Mas Joko Suyono asal Solo. Suaminya bekerja sebagai asisten wedana, asisten polisi, kemudian sebagai asisten walikota Kediri. Selanjutnya RM Joko Suyono meninggal ditembak Belanda sekitar 1947 di hadapannya. Mintorosasih dan RM Joko Suyono memiliki empat anak, yaitu Ahmad Raharjo (tinggal di Kasunyatan, Banten), Nugroho Indarso (tinggal di Tebet), Wiratmo (tinggal di Bogor ), dan Haningdiyo Sularso (tinggal di Surabaya ). Anak terakhir ini masih berumur 35 hari saat bapaknya meninggal. Mintorosasi sempat tinggal di Magelang di rumah Prof. Suroyo sebelum bekerja di Semarang sebagai penerjemah bahasa Belanda di sebuah kantor tentara. Tahun 1950 pindah ke Jakarta dan mendapat pekerjaan sebagai general manager ekspor di Usendo. Sempat tinggal di Manggarai sebelum akhirnya tahun 1990 dia tinggal di Bintaro. “Saat berceramah di acara dies natalis Untirta tiga empat tahun yang lalu, saya sampaikan bahwa saya ingin mengembalikan kebesaran agama Islam di Banten,” jelasnya. Dia juga mengatakan bahwa Banten sangat spesial dalam konteks kerajaan Islam di Indonesia. Hanya kesultanan Bantenlah, katanya, yang didirikan oleh seorang wali, yaitu Syarif Hidayatullah. ** Penulis, relawan Rumah Dunia dan staf Bantenologi. --- On Sun, 4/11/10, Isbatullah Alibasja isbatullahaliba...@yahoo.com wrote: From: Isbatullah Alibasja isbatullahaliba...@yahoo.com Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih To: mailinglist wong banten wongbanten@yahoogroups.com Date: Sunday, April 11, 2010, 6:13 PM PART II ada hal menarik menyangkut MAKLUMAT RAKYAT BANTENyg dibuat oleh sdr. sorry i'm forget the name psiko-sosio massa yg terdzalimi, massa yang dirundung musibah hebat, massa yg kehilangan akal, massa yg berpasrah diri pd keadaan, selalu mendambangkan sosok ideal pemimpin yg gagah perkasa, adil, pencipta ketentraman, pengayom negri impian. sehingga sosok satria piningit ini mjd harapan rakyat yg tertindas, mjd api nya harapan!,mjd pegangan yang rapuh ketika badai menghantam sang kehidupan! harapan dan angan itu terus MENGGELAYUT DALAM BENAK MASSA TERTINDAS... .. Jika kita membaca buku-buku klasik Ronggowarsito atau ramalan Jayabaya, Visi Sang Adipati Unus, Visi Sang Gajah Mada, Visi Sang Sultan Agung banten atau Buku langka 40 Sandiwara Dunia karya Bung Karno, kita akan melihat samudera kehidupan yang luas, tertata-terorganisi r sempurna, Maha Besar Allah! dan hidup faktanya hanyalah senda gurau semata spt yg termaktub dalam kitab suci kehidupan adalah ribuan pintu yg
Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
punten kang bayu... ada orang belanda yang di beri gelar tubagus... padahal tidak ada hubungan darah dengan sultan.. hanya karena beliau berjasa kepada banten... cuma saya lupa namanya mungkin ada yang tahu ??? From: bayu sukma bayu_ban...@yahoo.com To: WongBanten@yahoogroups.com Sent: Mon, May 10, 2010 11:23:48 AM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih Pembuatan maklumat adalah untuk mengantisipasi para keturunan Banten bersatu agar tidak terpecah oleh karena itu kita berikan kesempatan Kepada Rt. Ayu Mintorosasi untuk mengawali menyusun kembali para ratu dan tubagus yang ada di banten dan luar banten agar jati diri banten kembali.Dengan ada kesultanan yang berkenan berkantor nantinya di ext pendopo gubernur tidak ada kaitannya bersaing dengan pemerintah justru ini mengangkat wibawa Banten di mata Dunia. Jangan persempit pemikiran. Banten tidak akan begini terus dan harus selalu berjaya kalau bukan kita yang mengawali siapa lagi..?? Salam Semangat ..!! (Tulisan di bawah ini ada benarnya) Siapakah Sultan Banten Terakhir? Written by Ibnu Adam Aviciena Sunday, 11 October 2009 15:33 Oleh Ibnu Adam Aviciena Apabila membaca sejarah Banten, kita akan menemukan bahwa sultan Banten terakhir adalah Rafiudin yang memerintah dari 1813-1820. Pertanyaannya: benarkan Rafiudin adalah sultan Banten terakhir? Sejauh ini buku-buku sejarah Banten menyatakan demikian. Namun pada tulisan ini saya akan menawarkan satu versi sejarah yang berbeda, bahwa sultan Banten terakhir bukan Rafiudin, melainkan Sultan Muhammad Safiudin. Lalu siapakan Rafiudin yang menggantikan posisi Sultan Muhammad Safiudin itu? Ratu Ayu Mintorosasi Mahayanti Hendrawardani (86), buyut dari Sultan Muhammad Safiudin menuturkan kepada saya dan Mufti Ali di rumahnya di Bintaro, Tangerang. Akar Masalah Mintorosasi mengatakan bahwa Sultan Safiudin memiliki ibu suri. Ibu suri ini memiliki saudara perempuan. Perempuan inilah isteri dari Rafiudin yang selama ini diklaim sebagai sultan Banten terakhir. Ia sendiri, Rafiudin, bukan orang Banten, melainkan orang Jawa. Bahkan Rafiudin bukan nama aslinya. Nama itu digunakan setelah dia ada di Banten. “Kebijakan” ini digunakan agar orang Banten mengakui dia sebagai orang Banten. Selanjutnya, Sultan Safiudin diturunkan dari jabatannya sebagai sultan Banten oleh Belanda. Sultan Safiudin pada tahun 1832 kemudian dibuang ke Surabaya. Keluarga Sultan Safiudin yang memiliki uang ikut dengan Sultan ke Surabaya, sedangkan yang tidak punya uang menyingkir ke Menes, Pandeglang. Dalam pembuangan itu, Mintorosasi mengatakan, keluarga sultan tidak membawa apa-apa. Sepanjang 1832-1945 Sultan Safiudin beserta keturunannya tidak diizinkan untuk datang ke Banten. Setelah Sultan Safiudin diturunkan dari kesultanan, Belanda menyerahkan kedudukan itu kepada Rafiudin. Rafiudin yang kemudian dijadikan sultan ini tidak diakui oleh keluarga kesultanan. Dalam hal ini Heriyanti Ongkodharma Untoro dalam bukunya Kapitalisme Pribumi Awal Kesultanan Banten 1522-1684, mengatakan bahwa Rafiudin adalah sultan tanpa kedaulatan penuh. Dan pada akhirnya Rafiudin pun dibuang oleh Belanda ke Surabaya pada tahun yang sama dengan pembuangan Sultan Safiudin. Mintorosasih yakin bahwa meskipun keduanya dibuang pada tahun yang sama, Sultan Safiudin dibuang lebih awal. Keduanya meninggal di Surabaya. Sultan Safiudin dimakamkan di Boto Putih, sedangkan Rafiudin dikuburkan di Pemakaman Semut, dekat Stasiun Semut. Silsilah Sultan Safiudin Dalam pembuangannya Sultan Safiudin bersumpah agar tak ada satupun dari keturunannya yang menikah dengan orang kulit putih. Namun hal lain, sebagaimana akan ditunjukan di bawah, terjadi. Hal berikutnya, semua kekayaan Sultan Safiudin, termasuk mahkota dan permainan congklak yang terbuat dari mas dan zamrud, diambil Belanda. Sementara itu Sultan Safiudin juga masih harus membayar pajak atas perkebunan kelapa miliknya yang ada di Banten. Pada suatu hari seorang kontroler pajak datang ke tempat pembuangan sultan di Surabaya , meminta agar Sultan Safiudin membayar pajak atas perkebunan kelapanya yang ada di Banten. Mendapati kenyataan ini Sultan marah. Dia sudah dibuang, kekayaannya diambil, Belanda masih juga memaksa dia untuk membayar pajak atas kebunnya yang ada di negerinya. Dalam marahnya, Sultan menggembrak mebeul marmer hingga pecah. Sepulang dari pertemuan dengan sultan, jelas Mintorosasih, kontroler tadi tidak lama kemudian gila. Sultan Safiudin memiliki tiga anak sebagai berikut: Surya Kumala (tak memiliki keturunan), Surya Kusuma (menjalani kehidupan asketis), anonim (meninggal sejak bayi), dan Surya Atmaja. Surya Atmaja alias Pangeran Timur memiliki anak kembar: Ratus Bagus Maryono dan Ratu Bagus Iman Supeno. Iman Supeno menikah dengan seorang Indo bernama Corry. Dari pernikahan itu ia memiliki satu anak laki-laki dan dua orang putri. Anak pertamanya meninggal. Dalam pekerjaan Iman Supeno terakhir menjabat sebagai kepala
Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
Saya sedang coba mengumpulkan data para keturunan yang ada di Banten dan luar Banten termasuk luar negeri. Memang jumlah seluruh cukup banyak sekitar 12, 5 Juta Orang bahkan uniknya ada keturunan tubagus yang bersalip kriseten. Rencana kita akan bekerjasama untuk mengadakan Musyawarah Besar keturunan kesultanan Banten untuk mengundang mereka semua. --- On Mon, 5/10/10, mustain jiddan jidda...@yahoo.com wrote: From: mustain jiddan jidda...@yahoo.com Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih To: WongBanten@yahoogroups.com Date: Monday, May 10, 2010, 3:43 PM punten kang bayu... ada orang belanda yang di beri gelar tubagus... padahal tidak ada hubungan darah dengan sultan.. hanya karena beliau berjasa kepada banten... cuma saya lupa namanya mungkin ada yang tahu ??? From: bayu sukma bayu_banten@ yahoo.com To: wongban...@yahoogro ups.com Sent: Mon, May 10, 2010 11:23:48 AM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih Pembuatan maklumat adalah untuk mengantisipasi para keturunan Banten bersatu agar tidak terpecah oleh karena itu kita berikan kesempatan Kepada Rt. Ayu Mintorosasi untuk mengawali menyusun kembali para ratu dan tubagus yang ada di banten dan luar banten agar jati diri banten kembali.Dengan ada kesultanan yang berkenan berkantor nantinya di ext pendopo gubernur tidak ada kaitannya bersaing dengan pemerintah justru ini mengangkat wibawa Banten di mata Dunia. Jangan persempit pemikiran. Banten tidak akan begini terus dan harus selalu berjaya kalau bukan kita yang mengawali siapa lagi..?? Salam Semangat ..!! (Tulisan di bawah ini ada benarnya) Siapakah Sultan Banten Terakhir? Written by Ibnu Adam Aviciena Sunday, 11 October 2009 15:33 Oleh Ibnu Adam Aviciena Apabila membaca sejarah Banten, kita akan menemukan bahwa sultan Banten terakhir adalah Rafiudin yang memerintah dari 1813-1820. Pertanyaannya: benarkan Rafiudin adalah sultan Banten terakhir? Sejauh ini buku-buku sejarah Banten menyatakan demikian. Namun pada tulisan ini saya akan menawarkan satu versi sejarah yang berbeda, bahwa sultan Banten terakhir bukan Rafiudin, melainkan Sultan Muhammad Safiudin. Lalu siapakan Rafiudin yang menggantikan posisi Sultan Muhammad Safiudin itu? Ratu Ayu Mintorosasi Mahayanti Hendrawardani (86), buyut dari Sultan Muhammad Safiudin menuturkan kepada saya dan Mufti Ali di rumahnya di Bintaro, Tangerang. Akar Masalah Mintorosasi mengatakan bahwa Sultan Safiudin memiliki ibu suri. Ibu suri ini memiliki saudara perempuan. Perempuan inilah isteri dari Rafiudin yang selama ini diklaim sebagai sultan Banten terakhir. Ia sendiri, Rafiudin, bukan orang Banten, melainkan orang Jawa. Bahkan Rafiudin bukan nama aslinya. Nama itu digunakan setelah dia ada di Banten. “Kebijakan” ini digunakan agar orang Banten mengakui dia sebagai orang Banten. Selanjutnya, Sultan Safiudin diturunkan dari jabatannya sebagai sultan Banten oleh Belanda. Sultan Safiudin pada tahun 1832 kemudian dibuang ke Surabaya. Keluarga Sultan Safiudin yang memiliki uang ikut dengan Sultan ke Surabaya, sedangkan yang tidak punya uang menyingkir ke Menes, Pandeglang. Dalam pembuangan itu, Mintorosasi mengatakan, keluarga sultan tidak membawa apa-apa. Sepanjang 1832-1945 Sultan Safiudin beserta keturunannya tidak diizinkan untuk datang ke Banten. Setelah Sultan Safiudin diturunkan dari kesultanan, Belanda menyerahkan kedudukan itu kepada Rafiudin. Rafiudin yang kemudian dijadikan sultan ini tidak diakui oleh keluarga kesultanan. Dalam hal ini Heriyanti Ongkodharma Untoro dalam bukunya Kapitalisme Pribumi Awal Kesultanan Banten 1522-1684, mengatakan bahwa Rafiudin adalah sultan tanpa kedaulatan penuh. Dan pada akhirnya Rafiudin pun dibuang oleh Belanda ke Surabaya pada tahun yang sama dengan pembuangan Sultan Safiudin. Mintorosasih yakin bahwa meskipun keduanya dibuang pada tahun yang sama, Sultan Safiudin dibuang lebih awal. Keduanya meninggal di Surabaya. Sultan Safiudin dimakamkan di Boto Putih, sedangkan Rafiudin dikuburkan di Pemakaman Semut, dekat Stasiun Semut. Silsilah Sultan Safiudin Dalam pembuangannya Sultan Safiudin bersumpah agar tak ada satupun dari keturunannya yang menikah dengan orang kulit putih. Namun hal lain, sebagaimana akan ditunjukan di bawah, terjadi. Hal berikutnya, semua kekayaan Sultan Safiudin, termasuk mahkota dan permainan congklak yang terbuat dari mas dan zamrud, diambil Belanda. Sementara itu Sultan Safiudin juga masih harus membayar pajak atas perkebunan
Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
wah.. harus rajin ngumpulinnya kang bayu... menurut saya lebih dari 12,5 juta... sebab incu jeung cicitna geh khan tubagus deui.. apalagi ada yang nyisipin tubagus juga di kartu namanya padahal ibunya doang yang ratu.. xixixi... alasannya karena ibunya ratu.. jadi anaknya juga tubagus.. padahal bapaknya dari lampung asli hehe..nyindir dikit ah ...hehe.. yang jelas... keturunan langsung dengan sultan terakhir menurut data dan fakta ya keluarga ibu mintorosasi jadi kumpulnya cuma satu rumah cukup.. kalo tubagus dan ratu dikumpulin stadion serang teu muat hehe... Raden Mustain Jiddan.. From: bayu sukma bayu_ban...@yahoo.com To: WongBanten@yahoogroups.com Sent: Mon, May 10, 2010 12:01:18 PM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih Saya sedang coba mengumpulkan data para keturunan yang ada di Banten dan luar Banten termasuk luar negeri. Memang jumlah seluruh cukup banyak sekitar 12, 5 Juta Orang bahkan uniknya ada keturunan tubagus yang bersalip kriseten. Rencana kita akan bekerjasama untuk mengadakan Musyawarah Besar keturunan kesultanan Banten untuk mengundang mereka semua. --- On Mon, 5/10/10, mustain jiddan jidda...@yahoo. com wrote: From: mustain jiddan jidda...@yahoo. com Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih To: wongban...@yahoogro ups.com Date: Monday, May 10, 2010, 3:43 PM punten kang bayu... ada orang belanda yang di beri gelar tubagus... padahal tidak ada hubungan darah dengan sultan.. hanya karena beliau berjasa kepada banten... cuma saya lupa namanya mungkin ada yang tahu ??? From: bayu sukma bayu_banten@ yahoo.com To: wongban...@yahoogro ups.com Sent: Mon, May 10, 2010 11:23:48 AM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih Pembuatan maklumat adalah untuk mengantisipasi para keturunan Banten bersatu agar tidak terpecah oleh karena itu kita berikan kesempatan Kepada Rt. Ayu Mintorosasi untuk mengawali menyusun kembali para ratu dan tubagus yang ada di banten dan luar banten agar jati diri banten kembali.Dengan ada kesultanan yang berkenan berkantor nantinya di ext pendopo gubernur tidak ada kaitannya bersaing dengan pemerintah justru ini mengangkat wibawa Banten di mata Dunia. Jangan persempit pemikiran. Banten tidak akan begini terus dan harus selalu berjaya kalau bukan kita yang mengawali siapa lagi..?? Salam Semangat ..!! (Tulisan di bawah ini ada benarnya) Siapakah Sultan Banten Terakhir? Written by Ibnu Adam Aviciena Sunday, 11 October 2009 15:33 Oleh Ibnu Adam Aviciena Apabila membaca sejarah Banten, kita akan menemukan bahwa sultan Banten terakhir adalah Rafiudin yang memerintah dari 1813-1820. Pertanyaannya: benarkan Rafiudin adalah sultan Banten terakhir? Sejauh ini buku-buku sejarah Banten menyatakan demikian. Namun pada tulisan ini saya akan menawarkan satu versi sejarah yang berbeda, bahwa sultan Banten terakhir bukan Rafiudin, melainkan Sultan Muhammad Safiudin. Lalu siapakan Rafiudin yang menggantikan posisi Sultan Muhammad Safiudin itu? Ratu Ayu Mintorosasi Mahayanti Hendrawardani (86), buyut dari Sultan Muhammad Safiudin menuturkan kepada saya dan Mufti Ali di rumahnya di Bintaro, Tangerang. Akar Masalah Mintorosasi mengatakan bahwa Sultan Safiudin memiliki ibu suri. Ibu suri ini memiliki saudara perempuan. Perempuan inilah isteri dari Rafiudin yang selama ini diklaim sebagai sultan Banten terakhir. Ia sendiri, Rafiudin, bukan orang Banten, melainkan orang Jawa. Bahkan Rafiudin bukan nama aslinya. Nama itu digunakan setelah dia ada di Banten. “Kebijakan” ini digunakan agar orang Banten mengakui dia sebagai orang Banten. Selanjutnya, Sultan Safiudin diturunkan dari jabatannya sebagai sultan Banten oleh Belanda. Sultan Safiudin pada tahun 1832 kemudian dibuang ke Surabaya. Keluarga Sultan Safiudin yang memiliki uang ikut dengan Sultan ke Surabaya, sedangkan yang tidak punya uang menyingkir ke Menes, Pandeglang. Dalam pembuangan itu, Mintorosasi mengatakan, keluarga sultan tidak membawa apa-apa. Sepanjang 1832-1945 Sultan Safiudin beserta keturunannya tidak diizinkan untuk datang ke Banten. Setelah Sultan Safiudin diturunkan dari kesultanan, Belanda menyerahkan kedudukan itu kepada Rafiudin. Rafiudin yang kemudian dijadikan sultan ini tidak diakui oleh keluarga kesultanan. Dalam hal ini Heriyanti Ongkodharma Untoro dalam bukunya Kapitalisme Pribumi Awal Kesultanan Banten 1522-1684, mengatakan bahwa Rafiudin adalah sultan tanpa kedaulatan penuh. Dan pada akhirnya Rafiudin pun dibuang oleh Belanda ke Surabaya pada tahun yang sama dengan pembuangan Sultan Safiudin. Mintorosasih yakin bahwa meskipun keduanya dibuang pada tahun yang sama, Sultan Safiudin dibuang lebih awal. Keduanya meninggal di Surabaya. Sultan Safiudin dimakamkan di Boto Putih, sedangkan Rafiudin dikuburkan di Pemakaman Semut, dekat Stasiun Semut. Silsilah
Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
ada yang lebih parah lagi, gak ada turunan sama sekali dari Tubagus dan Ratu, ujug-ujug muncul gelar Tubagus dan Ratu hingga anak cucunya hehehehehe. Sugan bae teu kualat. A. Solihin --- On Mon, 5/10/10, mustain jiddan jidda...@yahoo.com wrote: From: mustain jiddan jidda...@yahoo.com Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih To: WongBanten@yahoogroups.com Date: Monday, May 10, 2010, 5:17 AM wah.. harus rajin ngumpulinnya kang bayu... menurut saya lebih dari 12,5 juta... sebab incu jeung cicitna geh khan tubagus deui.. apalagi ada yang nyisipin tubagus juga di kartu namanya padahal ibunya doang yang ratu.. xixixi... alasannya karena ibunya ratu.. jadi anaknya juga tubagus.. padahal bapaknya dari lampung asli hehe..nyindir dikit ah ...hehe.. yang jelas... keturunan langsung dengan sultan terakhir menurut data dan fakta ya keluarga ibu mintorosasi jadi kumpulnya cuma satu rumah cukup.. kalo tubagus dan ratu dikumpulin stadion serang teu muat hehe... Raden Mustain Jiddan.. From: bayu sukma bayu_banten@ yahoo.com To: wongban...@yahoogro ups.com Sent: Mon, May 10, 2010 12:01:18 PM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih Saya sedang coba mengumpulkan data para keturunan yang ada di Banten dan luar Banten termasuk luar negeri. Memang jumlah seluruh cukup banyak sekitar 12, 5 Juta Orang bahkan uniknya ada keturunan tubagus yang bersalip kriseten. Rencana kita akan bekerjasama untuk mengadakan Musyawarah Besar keturunan kesultanan Banten untuk mengundang mereka semua. --- On Mon, 5/10/10, mustain jiddan jidda...@yahoo. com wrote: From: mustain jiddan jidda...@yahoo. com Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih To: wongban...@yahoogro ups.com Date: Monday, May 10, 2010, 3:43 PM punten kang bayu... ada orang belanda yang di beri gelar tubagus... padahal tidak ada hubungan darah dengan sultan.. hanya karena beliau berjasa kepada banten... cuma saya lupa namanya mungkin ada yang tahu ??? From: bayu sukma bayu_banten@ yahoo.com To: wongban...@yahoogro ups.com Sent: Mon, May 10, 2010 11:23:48 AM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih Pembuatan maklumat adalah untuk mengantisipasi para keturunan Banten bersatu agar tidak terpecah oleh karena itu kita berikan kesempatan Kepada Rt. Ayu Mintorosasi untuk mengawali menyusun kembali para ratu dan tubagus yang ada di banten dan luar banten agar jati diri banten kembali.Dengan ada kesultanan yang berkenan berkantor nantinya di ext pendopo gubernur tidak ada kaitannya bersaing dengan pemerintah justru ini mengangkat wibawa Banten di mata Dunia. Jangan persempit pemikiran. Banten tidak akan begini terus dan harus selalu berjaya kalau bukan kita yang mengawali siapa lagi..?? Salam Semangat ..!! (Tulisan di bawah ini ada benarnya) Siapakah Sultan Banten Terakhir? Written by Ibnu Adam Aviciena Sunday, 11 October 2009 15:33 Oleh Ibnu Adam Aviciena Apabila membaca sejarah Banten, kita akan menemukan bahwa sultan Banten terakhir adalah Rafiudin yang memerintah dari 1813-1820. Pertanyaannya: benarkan Rafiudin adalah sultan Banten terakhir? Sejauh ini buku-buku sejarah Banten menyatakan demikian. Namun pada tulisan ini saya akan menawarkan satu versi sejarah yang berbeda, bahwa sultan Banten terakhir bukan Rafiudin, melainkan Sultan Muhammad Safiudin. Lalu siapakan Rafiudin yang menggantikan posisi Sultan Muhammad Safiudin itu? Ratu Ayu Mintorosasi Mahayanti Hendrawardani (86), buyut dari Sultan Muhammad Safiudin menuturkan kepada saya dan Mufti Ali di rumahnya di Bintaro, Tangerang. Akar Masalah Mintorosasi mengatakan bahwa Sultan Safiudin memiliki ibu suri. Ibu suri ini memiliki saudara perempuan. Perempuan inilah isteri dari Rafiudin yang selama ini diklaim sebagai sultan Banten terakhir. Ia sendiri, Rafiudin, bukan orang Banten, melainkan orang Jawa. Bahkan Rafiudin bukan nama aslinya. Nama itu digunakan setelah dia ada di Banten. “Kebijakan” ini digunakan agar orang Banten mengakui dia sebagai orang Banten. Selanjutnya, Sultan Safiudin diturunkan dari jabatannya sebagai sultan Banten oleh Belanda. Sultan Safiudin pada tahun 1832 kemudian dibuang ke Surabaya. Keluarga Sultan Safiudin yang memiliki uang ikut dengan Sultan ke Surabaya, sedangkan yang tidak punya uang menyingkir ke Menes, Pandeglang. Dalam pembuangan itu, Mintorosasi mengatakan, keluarga sultan tidak membawa apa-apa. Sepanjang 1832
Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
gpp.. kualat asal jadi gubernur aja kualatnya xixixi... From: akhmad solihin akhmad_soli...@yahoo.com To: WongBanten@yahoogroups.com Sent: Mon, May 10, 2010 12:21:00 PM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih ada yang lebih parah lagi, gak ada turunan sama sekali dari Tubagus dan Ratu, ujug-ujug muncul gelar Tubagus dan Ratu hingga anak cucunya hehehehehe. Sugan bae teu kualat. A. Solihin --- On Mon, 5/10/10, mustain jiddan jidda...@yahoo. com wrote: From: mustain jiddan jidda...@yahoo. com Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih To: wongban...@yahoogro ups.com Date: Monday, May 10, 2010, 5:17 AM wah.. harus rajin ngumpulinnya kang bayu... menurut saya lebih dari 12,5 juta... sebab incu jeung cicitna geh khan tubagus deui.. apalagi ada yang nyisipin tubagus juga di kartu namanya padahal ibunya doang yang ratu.. xixixi... alasannya karena ibunya ratu.. jadi anaknya juga tubagus.. padahal bapaknya dari lampung asli hehe..nyindir dikit ah ...hehe.. yang jelas... keturunan langsung dengan sultan terakhir menurut data dan fakta ya keluarga ibu mintorosasi jadi kumpulnya cuma satu rumah cukup.. kalo tubagus dan ratu dikumpulin stadion serang teu muat hehe... Raden Mustain Jiddan.. From: bayu sukma bayu_banten@ yahoo.com To: wongban...@yahoogro ups.com Sent: Mon, May 10, 2010 12:01:18 PM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih Saya sedang coba mengumpulkan data para keturunan yang ada di Banten dan luar Banten termasuk luar negeri. Memang jumlah seluruh cukup banyak sekitar 12, 5 Juta Orang bahkan uniknya ada keturunan tubagus yang bersalip kriseten. Rencana kita akan bekerjasama untuk mengadakan Musyawarah Besar keturunan kesultanan Banten untuk mengundang mereka semua. --- On Mon, 5/10/10, mustain jiddan jidda...@yahoo. com wrote: From: mustain jiddan jidda...@yahoo. com Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih To: wongban...@yahoogro ups.com Date: Monday, May 10, 2010, 3:43 PM punten kang bayu... ada orang belanda yang di beri gelar tubagus... padahal tidak ada hubungan darah dengan sultan.. hanya karena beliau berjasa kepada banten... cuma saya lupa namanya mungkin ada yang tahu ??? From: bayu sukma bayu_banten@ yahoo.com To: wongban...@yahoogro ups.com Sent: Mon, May 10, 2010 11:23:48 AM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih Pembuatan maklumat adalah untuk mengantisipasi para keturunan Banten bersatu agar tidak terpecah oleh karena itu kita berikan kesempatan Kepada Rt. Ayu Mintorosasi untuk mengawali menyusun kembali para ratu dan tubagus yang ada di banten dan luar banten agar jati diri banten kembali.Dengan ada kesultanan yang berkenan berkantor nantinya di ext pendopo gubernur tidak ada kaitannya bersaing dengan pemerintah justru ini mengangkat wibawa Banten di mata Dunia. Jangan persempit pemikiran. Banten tidak akan begini terus dan harus selalu berjaya kalau bukan kita yang mengawali siapa lagi..?? Salam Semangat ..!! (Tulisan di bawah ini ada benarnya) Siapakah Sultan Banten Terakhir? Written by Ibnu Adam Aviciena Sunday, 11 October 2009 15:33 Oleh Ibnu Adam Aviciena Apabila membaca sejarah Banten, kita akan menemukan bahwa sultan Banten terakhir adalah Rafiudin yang memerintah dari 1813-1820. Pertanyaannya: benarkan Rafiudin adalah sultan Banten terakhir? Sejauh ini buku-buku sejarah Banten menyatakan demikian. Namun pada tulisan ini saya akan menawarkan satu versi sejarah yang berbeda, bahwa sultan Banten terakhir bukan Rafiudin, melainkan Sultan Muhammad Safiudin. Lalu siapakan Rafiudin yang menggantikan posisi Sultan Muhammad Safiudin itu? Ratu Ayu Mintorosasi Mahayanti Hendrawardani (86), buyut dari Sultan Muhammad Safiudin menuturkan kepada saya dan Mufti Ali di rumahnya di Bintaro, Tangerang. Akar Masalah Mintorosasi mengatakan bahwa Sultan Safiudin memiliki ibu suri. Ibu suri ini memiliki saudara perempuan. Perempuan inilah isteri dari Rafiudin yang selama ini diklaim sebagai sultan Banten terakhir. Ia sendiri, Rafiudin, bukan orang Banten, melainkan orang Jawa. Bahkan Rafiudin bukan nama aslinya. Nama itu digunakan setelah dia ada di Banten. “Kebijakan” ini digunakan agar orang Banten mengakui dia sebagai orang Banten. Selanjutnya, Sultan Safiudin diturunkan dari jabatannya sebagai sultan Banten oleh Belanda. Sultan Safiudin pada tahun 1832 kemudian dibuang ke Surabaya. Keluarga Sultan Safiudin yang memiliki uang ikut dengan Sultan ke Surabaya, sedangkan yang tidak punya uang menyingkir ke Menes, Pandeglang. Dalam pembuangan itu, Mintorosasi mengatakan, keluarga sultan tidak membawa apa-apa. Sepanjang 1832-1945 Sultan Safiudin beserta keturunannya tidak diizinkan untuk datang ke Banten. Setelah Sultan Safiudin diturunkan
Bls: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
Saya tidak mau dan tidak ingin mengkultuskan figur keturunan darah biru (menak) atau sejenisnya. Silahkan saja keturunan sultan Banten maju ke gelanggapng politik di ranah Banten. Dan syukur Alhamdulilah jika hal ini baik bagi rakyat dan daerah Banten, serta dapat mebawa angin perubahan. Saya tahu dan tidak tahu sosok tokoh yang menjadi legenda di Banten ini. Apakah kondisi sekarang sudah melenceng jauh, hingga muncul sikap putus asa, dan skeptis sehingga menghendaki angin perubahan. Ada yang memunculkan pengaruh tempo dulu dengan aroma kultus invididu ataupun golongan. Biasanya aroma kultus mengkultuskan hanya akan melahirkan generasi-generasi bebek. Saya percaya banyak figur-figur yang memenuhi syarat untuk memimpin Banten. Daek keked, aing percaya di Banten loba jelema pinter. Dari: mustain jiddan jidda...@yahoo.com Kepada: WongBanten@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 12 April, 2010 12:24:54 Judul: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih saya pribadi yakin..keturunan lurus Sultan Maulana Safiudin...( Semoga Allah SWT Merahmati Beliau ) melihat dan mencermati perkembangan Banten dan pemerintahannya. .. yang kini di kuasai keluarga Atut... Atut Menjadi Gubernur karena Pak Joko Terlengserkan atau dilengserkan Wallahu 'alam... melihat saudaranya berhasil menjadi no 1 setelah menjadi No 2 ..maka yang lainpun mengikuti jejaknya... menjadi no 2 untuk menjadi no 1 ... Keturunan Sultanlah yang bisa meredam laju dinasti ciomas yang menguasai excekutive hingga legislatif.. . namun keturunan sultan pun manusia biasa yang mungkin tergoda jika sudah menggenggam kekuasaan... termasuk saya dan anda... salam... From: Isbatullah Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com To: wongban...@yahoogro ups.com Sent: Mon, April 12, 2010 7:07:55 AM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih I ever meet with Mrs.Rahardo. From: WongBanten jaya_santika@ yahoo.com To: wongban...@yahoogro ups.com Sent: Sun, April 11, 2010 8:18:52 PM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih Yang tercatat sebagai Sultan Banten terakhir adalah SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN. Beliau sekeluarga banyak dituliskan di asingkan di Surabaya. Surabaya bukan tempat pengasingan oleh Belanda. Masih banyak tempat untuk pengasingan oleh Belanda. SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN diasingkan Belanda dengan tidak mencabut hak-haknya sebagai Sultan. Beliau di Surabaya berinteraksi dengan baik dengan pejabat-pejabat dari daerah Surabaya dan Madura. Salah satu keturunannya menikah dengan petinggi di Madura dan salah seorang lagi menikah dengan orang Perancis. Bahkan Mahkota / Momolo Banten sempat dibawa ke Surabaya lengkap dengan simbol-simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten. Keturunan beliaulah yang menyerahkan Mahkota / Momolo Banten kepada Musium Pusat. Hingga saat ini simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten masih dapat dilihat dikediaman IBU RATU AYU MINTOROSASI MAHAYANTI HENDRAWARDANI di Serpong Tangerang. Salah satu putranya bekerja di SPIJ dan salah satu putranya juga hidup jauh dari kemakmuran di Serang. Beliau sering disapa dengan Rahardjo. Hidup di rumah sederhana sesekali mendatangi kerabat, kenalan ataupun dinas/instansi yang diharapkan mampu meneruskan kehidupan dan pemikirannya serta cita-citanya. Secara darah keturunan maupun historis, keturunan SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN adalah pewaris yang paling kuat dalam silsilah Kesultanan Banten. Apapun kenyataan pada masa lampau adalah pembelajaran yang sangat mahal bagi kita semua. Tabik --- On Sun, 4/11/10, Isbatullah Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com wrote: From: Isbatullah Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih To: mailinglist wong banten wongban...@yahoogro ups.com Date: Sunday, April 11, 2010, 6:13 PM PART II ada hal menarik menyangkut MAKLUMAT RAKYAT BANTENyg dibuat oleh sdr. sorry i'm forget the name psiko-sosio massa yg terdzalimi, massa yang dirundung musibah hebat, massa yg kehilangan akal, massa yg berpasrah diri pd keadaan, selalu mendambangkan sosok ideal pemimpin yg gagah perkasa, adil, pencipta ketentraman, pengayom negri impian. sehingga sosok satria piningit ini mjd harapan rakyat yg tertindas, mjd api nya harapan!,mjd pegangan yang rapuh ketika badai menghantam sang kehidupan! harapan dan angan itu terus MENGGELAYUT DALAM BENAK MASSA TERTINDAS... .. Jika kita membaca buku-buku klasik Ronggowarsito atau ramalan Jayabaya, Visi Sang Adipati Unus, Visi Sang Gajah Mada, Visi Sang Sultan Agung banten atau Buku langka 40 Sandiwara Dunia karya Bung Karno, kita akan melihat samudera kehidupan yang luas, tertata-terorganisi r sempurna, Maha Besar Allah! dan hidup faktanya hanyalah senda gurau semata spt yg termaktub dalam kitab suci kehidupan adalah
Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
Yang tercatat sebagai Sultan Banten terakhir adalah SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN. Beliau sekeluarga banyak dituliskan di asingkan di Surabaya. Surabaya bukan tempat pengasingan oleh Belanda. Masih banyak tempat untuk pengasingan oleh Belanda. SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN diasingkan Belanda dengan tidak mencabut hak-haknya sebagai Sultan. Beliau di Surabaya berinteraksi dengan baik dengan pejabat-pejabat dari daerah Surabaya dan Madura. Salah satu keturunannya menikah dengan petinggi di Madura dan salah seorang lagi menikah dengan orang Perancis. Bahkan Mahkota / Momolo Banten sempat dibawa ke Surabaya lengkap dengan simbol-simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten. Keturunan beliaulah yang menyerahkan Mahkota / Momolo Banten kepada Musium Pusat. Hingga saat ini simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten masih dapat dilihat dikediaman IBU RATU AYU MINTOROSASI MAHAYANTI HENDRAWARDANI di Serpong Tangerang. Salah satu putranya bekerja di SPIJ dan salah satu putranya juga hidup jauh dari kemakmuran di Serang. Beliau sering disapa dengan Rahardjo. Hidup di rumah sederhana sesekali mendatangi kerabat, kenalan ataupun dinas/instansi yang diharapkan mampu meneruskan kehidupan dan pemikirannya serta cita-citanya. Secara darah keturunan maupun historis, keturunan SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN adalah pewaris yang paling kuat dalam silsilah Kesultanan Banten. Apapun kenyataan pada masa lampau adalah pembelajaran yang sangat mahal bagi kita semua. Tabik --- On Sun, 4/11/10, Isbatullah Alibasja isbatullahaliba...@yahoo.com wrote: From: Isbatullah Alibasja isbatullahaliba...@yahoo.com Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih To: mailinglist wong banten wongbanten@yahoogroups.com Date: Sunday, April 11, 2010, 6:13 PM PART II ada hal menarik menyangkut MAKLUMAT RAKYAT BANTENyg dibuat oleh sdr. sorry i'm forget the name psiko-sosio massa yg terdzalimi, massa yang dirundung musibah hebat, massa yg kehilangan akal, massa yg berpasrah diri pd keadaan, selalu mendambangkan sosok ideal pemimpin yg gagah perkasa, adil, pencipta ketentraman, pengayom negri impian. sehingga sosok satria piningit ini mjd harapan rakyat yg tertindas, mjd api nya harapan!,mjd pegangan yang rapuh ketika badai menghantam sang kehidupan! harapan dan angan itu terus MENGGELAYUT DALAM BENAK MASSA TERTINDAS... .. Jika kita membaca buku-buku klasik Ronggowarsito atau ramalan Jayabaya, Visi Sang Adipati Unus, Visi Sang Gajah Mada, Visi Sang Sultan Agung banten atau Buku langka 40 Sandiwara Dunia karya Bung Karno, kita akan melihat samudera kehidupan yang luas, tertata-terorganisi r sempurna, Maha Besar Allah! dan hidup faktanya hanyalah senda gurau semata spt yg termaktub dalam kitab suci kehidupan adalah ribuan pintu yg misterius... .. jangan pernah takut utk membukanya, jangan pernah bimbang utk membukanya.. .. dibalik pintu-pintu itu tersimpan hikmah dan cahaya bagi mereka yg membuka mata hati dan akl sehatnya bagi mereka yg meng-insyafi ke-hidup-an, dan mampu mati sebelum mati maka berbahagialah! !! mereka akan menemui cahaya sucinuuur ala nuur kembali kepada inti persoalan, banten dan sang maharaja nu adil nu baguer sy teringat dg sahabat sekaligus guru sy bapak Dr.Mufti Ali, dia pernah bercerita panjang lebar ttg rekonstruksi dan restorasi kebudayaan banten lama mesti ada sosok atau simbol pemersatu utk mensinergikan segala kekuatan dan potensi rakyat banten ucapnya dg tatapan yg menohok, satu-satunya simbol itu adalah menegakkan kembali kesultanan banten, but only a symbol of culture he said... fikiranku menerawang jauh ke tahun-tahun yg penuh darah, yakni periode kemerdekaan sekitar tahun 45anteringat aku pada sosok residen pertama banten KH.Tb.Ahmad Chatib (semoga Allah menempatkannya di posisi yg istimewa di sisi-Nya), beliau adalah kyai, beliau adl jawara, beliau adl sosok pemersatu, sosok pejuang, sosok yg sederhana, sosok yg zuhud (sampai beliau wafat tidak mewariskan apapun pd anak-anaknya ini pengakuan putranya KH.Tb.Fathul Adzim), sosok yg loyal terhadap NKRI (ketika beliau diajak utk mendirikan negara pasundan, beliau dg tegas menolak ajakan tersebut, sehingga ketika periode Republik Indonesia Serikat (RIS), banten adl salah satu daerah yg tetap setia thd NKRI spt halnya juga Jogjakarta). ... Kemudian Dr. Mufti A mencari jejak pewaris tahta yg sebenarnya dari Kesultanan Banten, menurut sejarah, Raja terakhir kesultanan Banten ( I forget the name... ) diasingkan oleh Belanda ke daerah Surabaya (?) karena sang raja menentang kekuasaan Belanda sekitar akhir abad ke-18 ( mungkin kang bonnie tryana sbg ahli sejarah lbh tahu detail ttg persoalan ini ), setelah sang raja diasingkan praktis Belanda menghapus sistem Kesultanan Banten secara total. Lalu muncullah reaksi atas tindakan Belanda tsb, ada
Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
I ever meet with Mrs.Rahardo. From: WongBanten jaya_sant...@yahoo.com To: WongBanten@yahoogroups.com Sent: Sun, April 11, 2010 8:18:52 PM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih Yang tercatat sebagai Sultan Banten terakhir adalah SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN. Beliau sekeluarga banyak dituliskan di asingkan di Surabaya. Surabaya bukan tempat pengasingan oleh Belanda. Masih banyak tempat untuk pengasingan oleh Belanda. SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN diasingkan Belanda dengan tidak mencabut hak-haknya sebagai Sultan. Beliau di Surabaya berinteraksi dengan baik dengan pejabat-pejabat dari daerah Surabaya dan Madura. Salah satu keturunannya menikah dengan petinggi di Madura dan salah seorang lagi menikah dengan orang Perancis. Bahkan Mahkota / Momolo Banten sempat dibawa ke Surabaya lengkap dengan simbol-simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten. Keturunan beliaulah yang menyerahkan Mahkota / Momolo Banten kepada Musium Pusat. Hingga saat ini simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten masih dapat dilihat dikediaman IBU RATU AYU MINTOROSASI MAHAYANTI HENDRAWARDANI di Serpong Tangerang. Salah satu putranya bekerja di SPIJ dan salah satu putranya juga hidup jauh dari kemakmuran di Serang. Beliau sering disapa dengan Rahardjo. Hidup di rumah sederhana sesekali mendatangi kerabat, kenalan ataupun dinas/instansi yang diharapkan mampu meneruskan kehidupan dan pemikirannya serta cita-citanya. Secara darah keturunan maupun historis, keturunan SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN adalah pewaris yang paling kuat dalam silsilah Kesultanan Banten. Apapun kenyataan pada masa lampau adalah pembelajaran yang sangat mahal bagi kita semua. Tabik --- On Sun, 4/11/10, Isbatullah Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com wrote: From: Isbatullah Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih To: mailinglist wong banten wongban...@yahoogro ups.com Date: Sunday, April 11, 2010, 6:13 PM PART II ada hal menarik menyangkut MAKLUMAT RAKYAT BANTENyg dibuat oleh sdr. sorry i'm forget the name psiko-sosio massa yg terdzalimi, massa yang dirundung musibah hebat, massa yg kehilangan akal, massa yg berpasrah diri pd keadaan, selalu mendambangkan sosok ideal pemimpin yg gagah perkasa, adil, pencipta ketentraman, pengayom negri impian. sehingga sosok satria piningit ini mjd harapan rakyat yg tertindas, mjd api nya harapan!,mjd pegangan yang rapuh ketika badai menghantam sang kehidupan! harapan dan angan itu terus MENGGELAYUT DALAM BENAK MASSA TERTINDAS... .. Jika kita membaca buku-buku klasik Ronggowarsito atau ramalan Jayabaya, Visi Sang Adipati Unus, Visi Sang Gajah Mada, Visi Sang Sultan Agung banten atau Buku langka 40 Sandiwara Dunia karya Bung Karno, kita akan melihat samudera kehidupan yang luas, tertata-terorganisi r sempurna, Maha Besar Allah! dan hidup faktanya hanyalah senda gurau semata spt yg termaktub dalam kitab suci kehidupan adalah ribuan pintu yg misterius... .. jangan pernah takut utk membukanya, jangan pernah bimbang utk membukanya.. .. dibalik pintu-pintu itu tersimpan hikmah dan cahaya bagi mereka yg membuka mata hati dan akl sehatnya bagi mereka yg meng-insyafi ke-hidup-an, dan mampu mati sebelum mati maka berbahagialah! !! mereka akan menemui cahaya sucinuuur ala nuur kembali kepada inti persoalan, banten dan sang maharaja nu adil nu baguer sy teringat dg sahabat sekaligus guru sy bapak Dr.Mufti Ali, dia pernah bercerita panjang lebar ttg rekonstruksi dan restorasi kebudayaan banten lama mesti ada sosok atau simbol pemersatu utk mensinergikan segala kekuatan dan potensi rakyat banten ucapnya dg tatapan yg menohok, satu-satunya simbol itu adalah menegakkan kembali kesultanan banten, but only a symbol of culture he said... fikiranku menerawang jauh ke tahun-tahun yg penuh darah, yakni periode kemerdekaan sekitar tahun 45anteringat aku pada sosok residen pertama banten KH.Tb.Ahmad Chatib (semoga Allah menempatkannya di posisi yg istimewa di sisi-Nya), beliau adalah kyai, beliau adl jawara, beliau adl sosok pemersatu, sosok pejuang, sosok yg sederhana, sosok yg zuhud (sampai beliau wafat tidak mewariskan apapun pd anak-anaknya ini pengakuan putranya KH.Tb.Fathul Adzim), sosok yg loyal terhadap NKRI (ketika beliau diajak utk mendirikan negara pasundan, beliau dg tegas menolak ajakan tersebut, sehingga ketika periode Republik Indonesia Serikat (RIS), banten adl salah satu daerah yg tetap setia thd NKRI spt halnya juga Jogjakarta). ... Kemudian Dr. Mufti A mencari jejak pewaris tahta yg sebenarnya dari Kesultanan Banten, menurut sejarah, Raja terakhir kesultanan Banten ( I forget the name... ) diasingkan oleh Belanda ke daerah Surabaya (?) karena sang raja menentang kekuasaan Belanda sekitar akhir abad ke-18 ( mungkin kang bonnie
Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
saya pribadi yakin..keturunan lurus Sultan Maulana Safiudin...(Semoga Allah SWT Merahmati Beliau ) melihat dan mencermati perkembangan Banten dan pemerintahannya... yang kini di kuasai keluarga Atut... Atut Menjadi Gubernur karena Pak Joko Terlengserkan atau dilengserkan Wallahu 'alam... melihat saudaranya berhasil menjadi no 1 setelah menjadi No 2 ..maka yang lainpun mengikuti jejaknya... menjadi no 2 untuk menjadi no 1 ... Keturunan Sultanlah yang bisa meredam laju dinasti ciomas yang menguasai excekutive hingga legislatif... namun keturunan sultan pun manusia biasa yang mungkin tergoda jika sudah menggenggam kekuasaan... termasuk saya dan anda... salam... From: Isbatullah Alibasja isbatullahaliba...@yahoo.com To: WongBanten@yahoogroups.com Sent: Mon, April 12, 2010 7:07:55 AM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih I ever meet with Mrs.Rahardo. From: WongBanten jaya_santika@ yahoo.com To: wongban...@yahoogro ups.com Sent: Sun, April 11, 2010 8:18:52 PM Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih Yang tercatat sebagai Sultan Banten terakhir adalah SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN. Beliau sekeluarga banyak dituliskan di asingkan di Surabaya. Surabaya bukan tempat pengasingan oleh Belanda. Masih banyak tempat untuk pengasingan oleh Belanda. SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN diasingkan Belanda dengan tidak mencabut hak-haknya sebagai Sultan. Beliau di Surabaya berinteraksi dengan baik dengan pejabat-pejabat dari daerah Surabaya dan Madura. Salah satu keturunannya menikah dengan petinggi di Madura dan salah seorang lagi menikah dengan orang Perancis. Bahkan Mahkota / Momolo Banten sempat dibawa ke Surabaya lengkap dengan simbol-simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten. Keturunan beliaulah yang menyerahkan Mahkota / Momolo Banten kepada Musium Pusat. Hingga saat ini simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten masih dapat dilihat dikediaman IBU RATU AYU MINTOROSASI MAHAYANTI HENDRAWARDANI di Serpong Tangerang. Salah satu putranya bekerja di SPIJ dan salah satu putranya juga hidup jauh dari kemakmuran di Serang. Beliau sering disapa dengan Rahardjo. Hidup di rumah sederhana sesekali mendatangi kerabat, kenalan ataupun dinas/instansi yang diharapkan mampu meneruskan kehidupan dan pemikirannya serta cita-citanya. Secara darah keturunan maupun historis, keturunan SULTAN MAULANA MOH. SAFIUDDIN adalah pewaris yang paling kuat dalam silsilah Kesultanan Banten. Apapun kenyataan pada masa lampau adalah pembelajaran yang sangat mahal bagi kita semua. Tabik --- On Sun, 4/11/10, Isbatullah Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com wrote: From: Isbatullah Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih To: mailinglist wong banten wongban...@yahoogro ups.com Date: Sunday, April 11, 2010, 6:13 PM PART II ada hal menarik menyangkut MAKLUMAT RAKYAT BANTENyg dibuat oleh sdr. sorry i'm forget the name psiko-sosio massa yg terdzalimi, massa yang dirundung musibah hebat, massa yg kehilangan akal, massa yg berpasrah diri pd keadaan, selalu mendambangkan sosok ideal pemimpin yg gagah perkasa, adil, pencipta ketentraman, pengayom negri impian. sehingga sosok satria piningit ini mjd harapan rakyat yg tertindas, mjd api nya harapan!,mjd pegangan yang rapuh ketika badai menghantam sang kehidupan! harapan dan angan itu terus MENGGELAYUT DALAM BENAK MASSA TERTINDAS... .. Jika kita membaca buku-buku klasik Ronggowarsito atau ramalan Jayabaya, Visi Sang Adipati Unus, Visi Sang Gajah Mada, Visi Sang Sultan Agung banten atau Buku langka 40 Sandiwara Dunia karya Bung Karno, kita akan melihat samudera kehidupan yang luas, tertata-terorganisi r sempurna, Maha Besar Allah! dan hidup faktanya hanyalah senda gurau semata spt yg termaktub dalam kitab suci kehidupan adalah ribuan pintu yg misterius... .. jangan pernah takut utk membukanya, jangan pernah bimbang utk membukanya.. .. dibalik pintu-pintu itu tersimpan hikmah dan cahaya bagi mereka yg membuka mata hati dan akl sehatnya bagi mereka yg meng-insyafi ke-hidup-an, dan mampu mati sebelum mati maka berbahagialah! !! mereka akan menemui cahaya sucinuuur ala nuur kembali kepada inti persoalan, banten dan sang maharaja nu adil nu baguer sy teringat dg sahabat sekaligus guru sy bapak Dr.Mufti Ali, dia pernah bercerita panjang lebar ttg rekonstruksi dan restorasi kebudayaan banten lama mesti ada sosok atau simbol pemersatu utk mensinergikan segala kekuatan dan potensi rakyat banten ucapnya dg tatapan yg menohok, satu-satunya simbol itu adalah menegakkan kembali kesultanan banten, but only a symbol of culture he said... fikiranku menerawang jauh ke tahun-tahun yg penuh darah, yakni periode kemerdekaan sekitar tahun 45anteringat aku pada sosok residen
[WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
Apakah IBU RATU AYU MINTOROSASI ada hubungannya dengan nyi Ontosoroh? Hidup Banten Banten hidup dalam kemakmuran Kemakmuran milik semua rakyat rakyat adil sejahtera sejahtera punyaku saja : terus, arek naon dia? hehehe gg
Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
ada hal menarik menyangkut MAKLUMAT RAKYAT BANTENyg dibuat oleh sdr.sorry i'm forget the name psiko-sosio massa yg terdzalimi, massa yang dirundung musibah hebat, massa yg kehilangan akal, massa yg berpasrah diri pd keadaan, selalu mendambangkan sosok ideal pemimpin yg gagah perkasa, adil, pencipta ketentraman, pengayom negri impian. sehingga sosok satria piningit ini mjd harapan rakyat yg tertindas, mjd api nya harapan!,mjd pegangan yang rapuh ketika badai menghantam sang kehidupan! harapan dan angan itu terus MENGGELAYUT DALAM BENAK MASSA TERTINDAS. Jika kita membaca buku-buku klasik Ronggowarsito atau ramalan Jayabaya, Visi Sang Adipati Unus, Visi Sang Gajah Mada, Visi Sang Sultan Agung banten atau Buku langka 40 Sandiwara Dunia karya Bung Karno, kita akan melihat samudera kehidupan yang luas, tertata-terorganisir sempurna, Maha Besar Allah! dan hidup faktanya hanyalah senda gurau semata spt yg termaktub dalam kitab suci kehidupan adalah ribuan pintu yg misterius. jangan pernah takut utk membukanya, jangan pernah bimbang utk membukanya dibalik pintu-pintu itu tersimpan hikmah dan cahaya bagi mereka yg membuka mata hati dan akl sehatnya bagi mereka yg meng-insyafi ke-hidup-an, dan mampu mati sebelum mati maka berbahagialah!!! mereka akan menemui cahaya sucinuuur ala nuur kembali kepada inti persoalan, banten dan sang maharaja nu adil nu baguer sy teringat dg sahabat sekaligus guru sy bapak Dr.Mufti Ali, dia pernah bercerita panjang lebar ttg rekonstruksi dan restorasi kebudayaan banten lama mesti ada sosok atau simbol pemersatu utk mensinergikan segala kekuatan dan potensi rakyat banten ucapnya dg tatapan yg menohok, satu-satunya simbol itu adalah menegakkan kembali kesultanan banten, but only a symbol of culture he said... fikiranku menerawang jauh ke tahun-tahun yg penuh darah, yakni periode kemerdekaan sekitar tahun 45anteringat aku pada sosok residen pertama banten KH.Tb.Ahmad Chatib (semoga Allah menempatkannya di posisi yg istimewa di sisis-Nya), beliau adalah kyai, beliau adl jawara, beliau adl sosok pemersatu, sosok pejuang, sosok yg sederhana, sosok yg zuhud (sampai beliau wafat tidak mewariskan apapun pd anak-anaknya ini pengakuan putranya KH.Tb.Fathul Adzim), sosok yg loyal terhadap NKRI (ketika beliau diajak utk mendirikan negara pasundan, beliau dg tegas menolak ajakan tersebut, sehingga ketika periode Republik Indonesia Serikat (RIS), banten adl salah satu daerah yg tetap setia thd NKRI spt halnya juga Jogjakarta) (bersambung) wah aink cape nulis engke diteruskeun nyah dak Ir.Isbatrevolta Alibasja From: gongmedia cakrawala gm_cakraw...@yahoo.com To: wong banten wongbanten@yahoogroups.com Sent: Fri, April 9, 2010 4:04:04 PM Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih Apakah IBU RATU AYU MINTOROSASI ada hubungannya dengan nyi Ontosoroh? Hidup Banten Banten hidup dalam kemakmuran Kemakmuran milik semua rakyat rakyat adil sejahtera sejahtera punyaku saja : terus, arek naon dia? hehehe gg