Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

2010-05-12 Terurut Topik iip umar rifai
Kang Isbat,

please dong ah, nu rada intelek atuh, ulah sakeudeung-sakeudeung gelut,
sakedeung-sakeudeung gelut, doangna mah ente kudu miluan Ultimate
Fighting Championship (UFC), biar tersalurkan energina...atawa sakali2
miluan kerja bakti dikampung, bebersih solokan biar rada enteng kana awak.

Salam,

-iip-

2010/5/12 Isbatullah Alibasja isbatullahaliba...@yahoo.com



 kasinggung tah kang...he...
 mun kasinggung gelut be jeung aink





Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

2010-05-10 Terurut Topik bayu sukma
 kepala Burgerlijk Openbare Werken (Pekerjaan Umum) di
Sumatra.
Ratu Bagus Maryono bekerja sebagai kepala sebuah bank yang sekarang
menjadi BRI dan memiliki 17 anak. Mintorsasih menjelaskan bahwa pada
satu waktu sebagian dari 17 anak ini terus meninggal karena panas.
Sekarang, dari 17 anak itu, tersisa dua orang yang masih hidup, yaitu
Ratu Ayu Mintorosasih (lahir 1920) dan Ratu Bagus Kartono (1932). 

Sumpah yang Terlanggar 

Seperti
disebutkan di atas, dalam pembuangannya di Surabaya Sultan Safiudin
bersumpah bahwa tidak boleh ada keturunannya yang menikah dengan orang
kulit putih. Yang terjadi, anak pertamanya, Pangeran Surya Kumala
menikah dengan perempuan Prancis. Ini terjadi berawal dari hilangnya
burung merak Pangeran Surya Kumala. Dia meminta pembantunya untuk
mencari burung tersebut. Lalu burung itu ditemukan di halaman rumah
seorang konsul Prancis. Ketika burung merak itu diminta oleh
pembantunya, putri konsul Prancis mencacimaki. Dalam caciannya dia
mengatakan bahwa dia, putri Prancis ini, ingin menjadikan Pangeran
Surya Kumala sebagai keset toilet.
Merasa terhina oleh kata-kata itu Pangeran Surya Kumala kemudian
bertapa, hingga tiba suatu saat di mana keduanya bertemu dalam satu
undangan. Dalam pertemuan itu, kata Mintorosasih, Pangeran Surya Kumala
terus memandangi putri konsul Prancis yang pernah mencacimakinya. Ada
kemungkinan bahwa putri konsul Prancis ini tidak mengetahui bahwa pria
itu adalah Pangeran Surya Kumala. Singkat cerita, putri konsul ini
jatuh cinta dan mereka memutuskan untuk menikah.
Mintorosasih menganggap pernikahan ini melanggar sumpah buyut Sultan
Safiudin yang melarang keturunannya untuk menikah dengan orang kulit
putih. Karena itu semua gelar yang dimiliki Pangeran Surya Kumala
dicabut. Pada perkembangan selanjutnya, keturunan Sultan Safiudin yang
menikah dengan orang kulit putih tidak hanya Pangeran Surya Kumala,
melainkan juga cucu Sultan dari anak bungsunya, yaitu Maryono, yang
menikah dengan seoran Indo.

Siapa Mintorosasih? 

Ratu
Ayu Mintorosasi Mahayanti Hendrawardani adalah putri Iman Supeno putra
Surya Atmaja putra Sultan Safiudin. Lahir pada 22 Desember 1922 di
Kediri,  ia sekolah di MULO di kota yang sama. Ia berbahasa Inggris,
Belanda, Jerman, dan Prancis, selain Indonesia, Sunda, dan
Jawa—sekalipun katanya bahasa Jerman dan Prancis sudah banyak yang lupa
karena tidak digunakan. Pada 1941 ia menikah dengan Raden Mas Joko
Suyono asal Solo. Suaminya bekerja sebagai asisten wedana, asisten
polisi, kemudian sebagai asisten walikota Kediri. Selanjutnya RM Joko
Suyono meninggal ditembak Belanda sekitar 1947 di hadapannya.
Mintorosasih dan RM Joko Suyono memiliki empat anak, yaitu Ahmad
Raharjo (tinggal di Kasunyatan, Banten), Nugroho Indarso (tinggal di
Tebet), Wiratmo (tinggal di Bogor ), dan Haningdiyo Sularso (tinggal di
Surabaya ). Anak terakhir ini masih berumur 35 hari saat bapaknya
meninggal. Mintorosasi sempat tinggal di Magelang di rumah Prof. Suroyo
sebelum bekerja di Semarang sebagai penerjemah bahasa Belanda di sebuah
kantor tentara. Tahun 1950 pindah ke Jakarta dan mendapat pekerjaan
sebagai general manager ekspor di Usendo. Sempat tinggal di Manggarai
sebelum akhirnya tahun 1990 dia tinggal di Bintaro.
“Saat berceramah di acara dies natalis Untirta tiga empat tahun yang
lalu, saya sampaikan bahwa saya ingin mengembalikan kebesaran agama
Islam di Banten,” jelasnya. Dia juga mengatakan bahwa Banten sangat
spesial dalam konteks kerajaan Islam di Indonesia. Hanya kesultanan
Bantenlah, katanya, yang didirikan oleh seorang wali, yaitu Syarif
Hidayatullah. **

Penulis, relawan Rumah Dunia dan staf Bantenologi.

--- On Sun, 4/11/10, Isbatullah Alibasja isbatullahaliba...@yahoo.com wrote:

From: Isbatullah Alibasja isbatullahaliba...@yahoo.com
Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
To: mailinglist wong banten wongbanten@yahoogroups.com
Date: Sunday, April 11, 2010, 6:13 PM







 



  



  
  
      PART II 




  
  
  ada hal menarik menyangkut MAKLUMAT RAKYAT BANTENyg dibuat oleh 
sdr. sorry i'm forget the name
psiko-sosio massa yg terdzalimi, massa yang dirundung musibah hebat, massa yg 
kehilangan akal, massa yg berpasrah diri pd keadaan, selalu mendambangkan sosok 
ideal pemimpin yg gagah perkasa, adil, pencipta ketentraman, pengayom negri 
impian.
sehingga sosok satria piningit ini mjd harapan rakyat yg tertindas, mjd api 
nya harapan!,mjd pegangan yang rapuh ketika badai menghantam sang kehidupan! 
harapan dan angan itu terus MENGGELAYUT DALAM BENAK MASSA TERTINDAS... .. 
Jika kita membaca buku-buku klasik Ronggowarsito atau ramalan Jayabaya, Visi 
Sang Adipati Unus, Visi Sang Gajah Mada, Visi Sang Sultan Agung banten atau 
Buku langka 40 Sandiwara Dunia karya Bung Karno, kita akan
 melihat samudera kehidupan yang luas, tertata-terorganisi r sempurna, Maha 
Besar Allah! dan hidup faktanya hanyalah senda gurau semata spt yg termaktub 
dalam kitab suci
kehidupan adalah ribuan pintu yg

Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

2010-05-10 Terurut Topik mustain jiddan
punten kang bayu... ada orang belanda yang di beri gelar tubagus... padahal 
tidak ada hubungan darah dengan sultan.. hanya karena beliau berjasa kepada 
banten... cuma saya lupa namanya mungkin ada yang tahu ???  





From: bayu sukma bayu_ban...@yahoo.com
To: WongBanten@yahoogroups.com
Sent: Mon, May 10, 2010 11:23:48 AM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

  
 Pembuatan maklumat adalah untuk mengantisipasi para keturunan Banten bersatu 
agar tidak terpecah oleh karena itu kita berikan kesempatan Kepada Rt. Ayu 
Mintorosasi untuk mengawali menyusun kembali para ratu dan tubagus yang ada di 
banten dan luar banten agar jati diri banten kembali.Dengan ada kesultanan  
yang berkenan berkantor nantinya di ext pendopo gubernur tidak ada kaitannya 
bersaing dengan pemerintah justru ini mengangkat wibawa Banten di mata Dunia. 
Jangan persempit pemikiran. Banten tidak akan begini terus dan harus selalu 
berjaya kalau bukan kita yang mengawali siapa lagi..??

Salam Semangat ..!!

(Tulisan di bawah ini ada benarnya)

Siapakah Sultan Banten Terakhir?
Written by Ibnu Adam Aviciena  
Sunday, 11 October 2009 15:33  
Oleh Ibnu Adam Aviciena

Apabila membaca sejarah Banten, kita
akan menemukan bahwa sultan Banten terakhir adalah Rafiudin yang
memerintah dari 1813-1820. Pertanyaannya: benarkan Rafiudin adalah
sultan Banten terakhir? Sejauh ini buku-buku sejarah Banten menyatakan
demikian. Namun pada tulisan ini saya akan menawarkan satu versi
sejarah yang berbeda, bahwa sultan Banten terakhir bukan Rafiudin,
melainkan Sultan Muhammad Safiudin. Lalu siapakan Rafiudin yang
menggantikan posisi Sultan Muhammad Safiudin itu? Ratu Ayu Mintorosasi
Mahayanti Hendrawardani (86), buyut dari Sultan Muhammad Safiudin
menuturkan kepada saya dan Mufti Ali di rumahnya di Bintaro, Tangerang.

Akar Masalah 

Mintorosasi mengatakan
bahwa Sultan Safiudin memiliki ibu suri. Ibu suri ini memiliki saudara
perempuan. Perempuan inilah isteri dari Rafiudin yang selama ini
diklaim sebagai sultan Banten terakhir. Ia sendiri, Rafiudin, bukan
orang Banten, melainkan orang Jawa. Bahkan Rafiudin bukan nama aslinya.
Nama itu digunakan setelah dia ada di Banten. “Kebijakan” ini digunakan
agar orang Banten mengakui dia sebagai orang Banten.
 
Selanjutnya, Sultan Safiudin diturunkan dari jabatannya sebagai
sultan Banten oleh Belanda. Sultan Safiudin pada tahun 1832 kemudian
dibuang ke Surabaya. Keluarga Sultan Safiudin yang memiliki uang ikut
dengan Sultan ke Surabaya, sedangkan yang tidak punya uang menyingkir
ke Menes, Pandeglang. Dalam pembuangan itu, Mintorosasi mengatakan,
keluarga sultan tidak membawa apa-apa. Sepanjang 1832-1945 Sultan
Safiudin beserta keturunannya tidak diizinkan untuk datang ke Banten.
Setelah Sultan Safiudin diturunkan dari kesultanan, Belanda
menyerahkan kedudukan itu kepada Rafiudin. Rafiudin yang kemudian
dijadikan sultan ini tidak diakui oleh keluarga kesultanan. Dalam hal
ini Heriyanti Ongkodharma Untoro dalam bukunya Kapitalisme Pribumi Awal
Kesultanan Banten 1522-1684, mengatakan bahwa Rafiudin adalah sultan
tanpa kedaulatan penuh. Dan pada akhirnya Rafiudin pun dibuang oleh
Belanda ke Surabaya pada tahun yang sama dengan pembuangan Sultan
Safiudin. Mintorosasih yakin bahwa meskipun keduanya dibuang pada tahun
yang sama, Sultan Safiudin dibuang lebih awal. Keduanya meninggal di
Surabaya. Sultan Safiudin dimakamkan di Boto Putih, sedangkan Rafiudin
dikuburkan di Pemakaman Semut, dekat Stasiun Semut.

Silsilah Sultan Safiudin 

Dalam
pembuangannya Sultan Safiudin bersumpah agar tak ada satupun dari
keturunannya yang menikah dengan orang kulit putih. Namun hal lain,
sebagaimana akan ditunjukan di bawah, terjadi. Hal berikutnya, semua
kekayaan Sultan Safiudin, termasuk mahkota dan permainan congklak yang
terbuat dari mas dan zamrud, diambil Belanda. Sementara itu Sultan
Safiudin juga masih harus membayar pajak atas perkebunan kelapa
miliknya yang ada di Banten. 
Pada suatu hari seorang kontroler
pajak datang ke tempat pembuangan sultan di Surabaya , meminta agar
Sultan Safiudin membayar pajak atas perkebunan kelapanya yang ada di
Banten. Mendapati kenyataan ini Sultan marah. Dia sudah dibuang,
kekayaannya diambil, Belanda masih juga memaksa dia untuk membayar
pajak atas kebunnya yang ada di negerinya. Dalam marahnya, Sultan
menggembrak mebeul marmer hingga pecah. Sepulang dari pertemuan dengan
sultan, jelas Mintorosasih, kontroler tadi tidak lama kemudian gila.
Sultan Safiudin memiliki tiga anak sebagai berikut: Surya Kumala
(tak memiliki keturunan), Surya Kusuma (menjalani kehidupan asketis),
anonim (meninggal sejak bayi), dan Surya Atmaja. Surya Atmaja alias
Pangeran Timur memiliki anak kembar: Ratus Bagus Maryono dan Ratu Bagus
Iman Supeno. Iman Supeno menikah dengan seorang Indo bernama Corry.
Dari pernikahan itu ia memiliki satu anak laki-laki dan dua orang
putri. Anak pertamanya meninggal. Dalam pekerjaan Iman Supeno terakhir
menjabat sebagai kepala

Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

2010-05-10 Terurut Topik bayu sukma
Saya sedang coba mengumpulkan data para keturunan yang ada di Banten dan luar 
Banten termasuk luar negeri. Memang jumlah seluruh cukup banyak sekitar 12, 5 
Juta Orang bahkan uniknya ada keturunan tubagus yang bersalip kriseten. Rencana 
kita akan bekerjasama untuk mengadakan Musyawarah Besar keturunan kesultanan 
Banten untuk mengundang mereka semua.

--- On Mon, 5/10/10, mustain jiddan jidda...@yahoo.com wrote:

From: mustain jiddan jidda...@yahoo.com
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Monday, May 10, 2010, 3:43 PM







 



  



  
  
  punten kang bayu... ada orang belanda yang di beri gelar tubagus... 
padahal tidak ada hubungan darah dengan sultan.. hanya karena beliau berjasa 
kepada banten... cuma saya lupa namanya mungkin ada yang tahu ???  

From: bayu sukma bayu_banten@ yahoo.com
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Mon, May 10, 2010 11:23:48 AM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih









 




  
  
   Pembuatan maklumat adalah untuk mengantisipasi para keturunan Banten 
bersatu agar tidak terpecah oleh karena itu kita berikan kesempatan Kepada Rt. 
Ayu Mintorosasi untuk mengawali menyusun kembali para ratu dan tubagus yang ada 
di banten dan luar banten agar jati diri banten kembali.Dengan ada kesultanan  
yang berkenan berkantor nantinya di ext pendopo gubernur tidak ada kaitannya 
bersaing dengan pemerintah justru ini mengangkat wibawa Banten di mata Dunia. 
Jangan persempit pemikiran. Banten tidak akan begini terus dan harus selalu 
berjaya kalau bukan kita yang mengawali siapa lagi..??

Salam Semangat ..!!

(Tulisan di bawah ini ada benarnya)

Siapakah Sultan Banten Terakhir?















Written by Ibnu Adam Aviciena   
  





Sunday, 11 October 2009 15:33   





Oleh Ibnu Adam Aviciena
 
Apabila membaca sejarah Banten, kita
akan menemukan bahwa sultan Banten terakhir adalah Rafiudin yang
memerintah dari 1813-1820. Pertanyaannya: benarkan Rafiudin adalah
sultan Banten terakhir? Sejauh ini buku-buku sejarah Banten menyatakan
demikian. Namun pada tulisan ini saya akan menawarkan satu versi
sejarah yang berbeda, bahwa sultan Banten terakhir bukan Rafiudin,
melainkan Sultan Muhammad Safiudin. Lalu siapakan Rafiudin yang
menggantikan posisi Sultan Muhammad Safiudin itu? Ratu Ayu Mintorosasi
Mahayanti Hendrawardani (86), buyut dari Sultan Muhammad Safiudin
menuturkan kepada saya dan Mufti Ali di rumahnya di Bintaro, Tangerang.




Akar Masalah 

Mintorosasi mengatakan
bahwa Sultan Safiudin memiliki ibu suri. Ibu suri ini memiliki saudara
perempuan. Perempuan inilah isteri dari Rafiudin yang selama ini
diklaim sebagai sultan Banten terakhir. Ia sendiri, Rafiudin, bukan
orang Banten, melainkan orang Jawa. Bahkan Rafiudin bukan nama aslinya.
Nama itu digunakan setelah dia ada di Banten. “Kebijakan” ini digunakan
agar orang Banten mengakui dia sebagai orang Banten.
 
Selanjutnya, Sultan Safiudin diturunkan dari jabatannya sebagai
sultan Banten oleh Belanda. Sultan Safiudin pada tahun 1832 kemudian
dibuang ke Surabaya. Keluarga Sultan Safiudin yang memiliki uang ikut
dengan Sultan ke Surabaya, sedangkan yang tidak punya uang menyingkir
ke Menes, Pandeglang. Dalam pembuangan itu, Mintorosasi mengatakan,
keluarga sultan tidak membawa apa-apa. Sepanjang 1832-1945 Sultan
Safiudin beserta keturunannya tidak diizinkan untuk datang ke Banten.
Setelah Sultan Safiudin diturunkan dari kesultanan, Belanda
menyerahkan kedudukan itu kepada Rafiudin. Rafiudin yang kemudian
dijadikan sultan ini tidak diakui oleh keluarga kesultanan. Dalam hal
ini Heriyanti Ongkodharma Untoro dalam bukunya Kapitalisme Pribumi Awal
Kesultanan Banten 1522-1684, mengatakan bahwa Rafiudin adalah sultan
tanpa kedaulatan penuh. Dan pada akhirnya Rafiudin pun dibuang oleh
Belanda ke Surabaya pada tahun yang sama dengan pembuangan Sultan
Safiudin. Mintorosasih yakin bahwa meskipun keduanya dibuang pada tahun
yang sama, Sultan Safiudin dibuang lebih awal. Keduanya meninggal di
Surabaya. Sultan Safiudin dimakamkan di Boto Putih, sedangkan Rafiudin
dikuburkan di Pemakaman Semut, dekat Stasiun Semut.
 
Silsilah Sultan Safiudin 

Dalam
pembuangannya Sultan Safiudin bersumpah agar tak ada satupun dari
keturunannya yang menikah dengan orang kulit putih. Namun hal lain,
sebagaimana akan ditunjukan di bawah, terjadi. Hal berikutnya, semua
kekayaan Sultan Safiudin, termasuk mahkota dan permainan congklak yang
terbuat dari mas dan zamrud, diambil Belanda. Sementara itu Sultan
Safiudin juga masih harus membayar pajak atas perkebunan

Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

2010-05-10 Terurut Topik mustain jiddan
wah.. harus rajin ngumpulinnya kang bayu... menurut saya lebih dari 12,5 
juta... sebab incu jeung cicitna geh khan tubagus deui.. apalagi ada yang 
nyisipin tubagus juga di kartu namanya padahal ibunya doang yang ratu.. 
xixixi... alasannya karena ibunya ratu.. jadi anaknya juga tubagus.. padahal 
bapaknya dari lampung asli hehe..nyindir dikit ah ...hehe.. yang jelas... 
keturunan langsung dengan sultan terakhir menurut data dan fakta ya keluarga 
ibu mintorosasi jadi kumpulnya cuma satu rumah cukup.. kalo tubagus dan ratu 
dikumpulin stadion serang teu muat hehe... 

Raden Mustain Jiddan.. 





From: bayu sukma bayu_ban...@yahoo.com
To: WongBanten@yahoogroups.com
Sent: Mon, May 10, 2010 12:01:18 PM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

  
Saya sedang coba mengumpulkan data para keturunan yang ada di Banten dan luar 
Banten termasuk luar negeri. Memang jumlah seluruh cukup banyak sekitar 12, 5 
Juta Orang bahkan uniknya ada keturunan tubagus yang bersalip kriseten. Rencana 
kita akan bekerjasama untuk mengadakan Musyawarah Besar keturunan kesultanan 
Banten untuk mengundang mereka semua.

--- On Mon, 5/10/10, mustain jiddan jidda...@yahoo. com wrote:


From: mustain jiddan jidda...@yahoo. com
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
To: wongban...@yahoogro ups.com
Date: Monday, May 10, 2010, 3:43 PM






  

 
  
 
punten kang bayu... ada orang belanda yang di beri gelar tubagus... padahal 
tidak ada hubungan darah dengan sultan.. hanya karena beliau berjasa kepada 
banten... cuma saya lupa namanya mungkin ada yang tahu ???  





From: bayu sukma bayu_banten@ yahoo.com
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Mon, May 10, 2010 11:23:48 AM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

  

 
  
 
 Pembuatan maklumat adalah untuk mengantisipasi para keturunan Banten bersatu 
 agar tidak terpecah oleh karena itu kita berikan kesempatan Kepada Rt. Ayu 
 Mintorosasi untuk mengawali menyusun kembali para ratu dan tubagus yang ada 
 di banten dan luar banten agar jati diri banten kembali.Dengan ada kesultanan 
  yang berkenan berkantor nantinya di ext pendopo gubernur tidak ada kaitannya 
 bersaing dengan pemerintah justru ini mengangkat wibawa Banten di mata Dunia. 
 Jangan persempit pemikiran. Banten tidak akan begini terus dan harus selalu 
 berjaya kalau bukan kita yang mengawali
 siapa lagi..??

Salam Semangat ..!!

(Tulisan di bawah ini ada benarnya)

Siapakah Sultan Banten Terakhir?
  Written by Ibnu Adam Aviciena
  
  Sunday, 11 October 2009 15:33  
Oleh Ibnu Adam Aviciena

Apabila membaca sejarah Banten, kita
akan menemukan bahwa sultan Banten terakhir adalah Rafiudin yang
memerintah dari 1813-1820. Pertanyaannya: benarkan Rafiudin adalah
sultan Banten terakhir? Sejauh ini buku-buku sejarah Banten menyatakan
demikian. Namun pada tulisan ini saya akan menawarkan satu versi
sejarah yang berbeda, bahwa sultan Banten terakhir bukan Rafiudin,
melainkan Sultan Muhammad Safiudin. Lalu siapakan Rafiudin yang
menggantikan posisi Sultan Muhammad Safiudin itu? Ratu Ayu Mintorosasi
Mahayanti Hendrawardani (86), buyut dari Sultan Muhammad Safiudin
menuturkan kepada saya dan Mufti Ali di rumahnya di Bintaro, Tangerang.

Akar Masalah 

Mintorosasi mengatakan
bahwa Sultan Safiudin memiliki ibu suri. Ibu suri ini memiliki saudara
perempuan. Perempuan inilah isteri dari Rafiudin yang selama ini
diklaim sebagai sultan Banten terakhir. Ia sendiri, Rafiudin, bukan
orang Banten, melainkan orang Jawa. Bahkan Rafiudin bukan nama aslinya.
Nama itu digunakan setelah dia ada di Banten. “Kebijakan” ini digunakan
agar orang Banten mengakui dia sebagai orang Banten.
 
Selanjutnya, Sultan Safiudin diturunkan dari jabatannya sebagai
sultan Banten oleh Belanda. Sultan Safiudin pada tahun 1832 kemudian
dibuang ke Surabaya. Keluarga Sultan Safiudin yang memiliki uang ikut
dengan Sultan ke Surabaya, sedangkan yang tidak punya uang menyingkir
ke Menes, Pandeglang. Dalam pembuangan itu, Mintorosasi mengatakan,
keluarga sultan tidak membawa apa-apa. Sepanjang 1832-1945 Sultan
Safiudin beserta keturunannya tidak diizinkan untuk datang ke Banten.
Setelah Sultan Safiudin diturunkan dari kesultanan, Belanda
menyerahkan kedudukan itu kepada Rafiudin. Rafiudin yang kemudian
dijadikan sultan ini tidak diakui oleh keluarga kesultanan. Dalam hal
ini Heriyanti Ongkodharma Untoro dalam bukunya Kapitalisme Pribumi Awal
Kesultanan Banten 1522-1684, mengatakan bahwa Rafiudin adalah sultan
tanpa kedaulatan penuh. Dan pada akhirnya Rafiudin pun dibuang oleh
Belanda ke Surabaya pada tahun yang sama dengan pembuangan Sultan
Safiudin. Mintorosasih yakin bahwa meskipun keduanya dibuang pada tahun
yang sama, Sultan Safiudin dibuang lebih awal. Keduanya meninggal di
Surabaya. Sultan Safiudin dimakamkan di Boto Putih, sedangkan Rafiudin
dikuburkan di Pemakaman Semut, dekat Stasiun Semut.

Silsilah

Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

2010-05-10 Terurut Topik akhmad solihin
ada yang lebih parah lagi, gak ada turunan sama sekali dari Tubagus dan Ratu, 
ujug-ujug muncul gelar Tubagus dan Ratu hingga anak cucunya hehehehehe. Sugan 
bae teu kualat.

A. Solihin



--- On Mon, 5/10/10, mustain jiddan jidda...@yahoo.com wrote:

From: mustain jiddan jidda...@yahoo.com
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Monday, May 10, 2010, 5:17 AM







 



  



  
  
  wah.. harus rajin ngumpulinnya kang bayu... menurut saya lebih dari 12,5 
juta... sebab incu jeung cicitna geh khan tubagus deui.. apalagi ada yang 
nyisipin tubagus juga di kartu namanya padahal ibunya doang yang ratu.. 
xixixi... alasannya karena ibunya ratu.. jadi anaknya juga tubagus.. padahal 
bapaknya dari lampung asli hehe..nyindir dikit ah ...hehe.. yang jelas... 
keturunan langsung dengan sultan terakhir menurut data dan fakta ya keluarga 
ibu mintorosasi jadi kumpulnya cuma satu rumah cukup.. kalo tubagus dan ratu 
dikumpulin stadion serang teu muat hehe... 

Raden Mustain Jiddan.. 

From: bayu sukma bayu_banten@ yahoo.com
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Mon, May 10, 2010 12:01:18 PM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih








 




  
  
  Saya sedang coba mengumpulkan data para keturunan yang ada di Banten dan 
luar Banten termasuk luar negeri. Memang jumlah seluruh cukup banyak sekitar 
12, 5 Juta Orang bahkan uniknya ada keturunan tubagus yang bersalip kriseten. 
Rencana kita akan bekerjasama untuk mengadakan Musyawarah Besar keturunan 
kesultanan Banten untuk mengundang mereka semua.

--- On Mon, 5/10/10, mustain jiddan jidda...@yahoo. com wrote:

From: mustain jiddan jidda...@yahoo. com
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
To: wongban...@yahoogro ups.com
Date: Monday, May 10, 2010, 3:43 PM







 




  
  
  punten kang bayu... ada orang belanda yang di beri gelar tubagus... 
padahal tidak ada hubungan darah dengan sultan.. hanya karena beliau berjasa 
kepada banten... cuma saya lupa namanya mungkin ada yang tahu ???  

From: bayu sukma bayu_banten@ yahoo.com
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Mon, May 10, 2010 11:23:48 AM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih









 




  
  
   Pembuatan maklumat adalah untuk mengantisipasi para keturunan Banten 
bersatu agar tidak terpecah oleh karena itu kita berikan kesempatan Kepada Rt. 
Ayu Mintorosasi untuk mengawali menyusun kembali para ratu dan tubagus yang ada 
di banten dan luar banten agar jati diri banten kembali.Dengan ada kesultanan  
yang berkenan berkantor nantinya di ext pendopo gubernur tidak ada kaitannya 
bersaing dengan pemerintah justru ini mengangkat wibawa Banten di mata Dunia. 
Jangan persempit pemikiran. Banten tidak akan begini terus dan harus selalu 
berjaya kalau bukan kita yang mengawali
 siapa lagi..??

Salam Semangat ..!!

(Tulisan di bawah ini ada benarnya)

Siapakah Sultan Banten Terakhir?















Written by Ibnu Adam Aviciena   
  





Sunday, 11 October 2009 15:33   





Oleh Ibnu Adam Aviciena
 
Apabila membaca sejarah Banten, kita
akan menemukan bahwa sultan Banten terakhir adalah Rafiudin yang
memerintah dari 1813-1820. Pertanyaannya: benarkan Rafiudin adalah
sultan Banten terakhir? Sejauh ini buku-buku sejarah Banten menyatakan
demikian. Namun pada tulisan ini saya akan menawarkan satu versi
sejarah yang berbeda, bahwa sultan Banten terakhir bukan Rafiudin,
melainkan Sultan Muhammad Safiudin. Lalu siapakan Rafiudin yang
menggantikan posisi Sultan Muhammad Safiudin itu? Ratu Ayu Mintorosasi
Mahayanti Hendrawardani (86), buyut dari Sultan Muhammad Safiudin
menuturkan kepada saya dan Mufti Ali di rumahnya di Bintaro, Tangerang.




Akar Masalah 

Mintorosasi mengatakan
bahwa Sultan Safiudin memiliki ibu suri. Ibu suri ini memiliki saudara
perempuan. Perempuan inilah isteri dari Rafiudin yang selama ini
diklaim sebagai sultan Banten terakhir. Ia sendiri, Rafiudin, bukan
orang Banten, melainkan orang Jawa. Bahkan Rafiudin bukan nama aslinya.
Nama itu digunakan setelah dia ada di Banten. “Kebijakan” ini digunakan
agar orang Banten mengakui dia sebagai orang Banten.
 
Selanjutnya, Sultan Safiudin diturunkan dari jabatannya sebagai
sultan Banten oleh Belanda. Sultan Safiudin pada tahun 1832 kemudian
dibuang ke Surabaya. Keluarga Sultan Safiudin yang memiliki uang ikut
dengan Sultan ke Surabaya, sedangkan yang tidak punya uang menyingkir
ke Menes, Pandeglang. Dalam pembuangan itu, Mintorosasi mengatakan,
keluarga sultan tidak membawa apa-apa. Sepanjang 1832

Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

2010-05-10 Terurut Topik mustain jiddan
gpp.. kualat asal jadi gubernur aja kualatnya xixixi...






From: akhmad solihin akhmad_soli...@yahoo.com
To: WongBanten@yahoogroups.com
Sent: Mon, May 10, 2010 12:21:00 PM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

  
ada yang lebih parah lagi, gak ada turunan sama sekali dari Tubagus dan Ratu, 
ujug-ujug muncul gelar Tubagus dan Ratu hingga anak cucunya hehehehehe. Sugan 
bae teu kualat.

A. Solihin



--- On Mon, 5/10/10, mustain jiddan jidda...@yahoo. com wrote:


From: mustain jiddan jidda...@yahoo. com
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
To: wongban...@yahoogro ups.com
Date: Monday, May 10, 2010, 5:17 AM






  

 
  
 
wah.. harus rajin ngumpulinnya kang bayu... menurut saya lebih dari 12,5 
juta... sebab incu jeung cicitna geh khan tubagus deui.. apalagi ada yang 
nyisipin tubagus juga di kartu namanya padahal ibunya doang yang ratu.. 
xixixi... alasannya karena ibunya ratu.. jadi anaknya juga tubagus.. padahal 
bapaknya dari lampung asli hehe..nyindir dikit ah ...hehe.. yang jelas... 
keturunan langsung dengan sultan terakhir menurut data dan fakta ya keluarga 
ibu mintorosasi jadi kumpulnya cuma satu rumah cukup.. kalo tubagus dan ratu 
dikumpulin stadion serang teu muat hehe... 

Raden Mustain Jiddan.. 





From: bayu sukma bayu_banten@ yahoo.com
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Mon, May 10, 2010 12:01:18 PM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

  

 
  
 
Saya sedang coba mengumpulkan data para keturunan yang ada di Banten dan luar 
Banten termasuk luar negeri. Memang jumlah seluruh cukup banyak sekitar 12, 5 
Juta Orang bahkan uniknya ada keturunan tubagus yang bersalip kriseten. 
Rencana kita akan bekerjasama untuk mengadakan Musyawarah Besar keturunan 
kesultanan Banten untuk mengundang mereka semua.

--- On Mon, 5/10/10, mustain jiddan jidda...@yahoo. com wrote:


From: mustain jiddan jidda...@yahoo. com
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
To: wongban...@yahoogro ups.com
Date: Monday, May
 10, 2010, 3:43 PM






  

 
  
 
punten kang bayu... ada orang belanda yang di beri gelar tubagus... padahal 
tidak ada hubungan darah dengan sultan.. hanya karena beliau berjasa kepada 
banten... cuma saya lupa namanya mungkin ada yang tahu ???  





From: bayu sukma bayu_banten@ yahoo.com
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Mon, May 10, 2010 11:23:48 AM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

  

 
  
 
 Pembuatan maklumat adalah untuk mengantisipasi para keturunan Banten bersatu 
 agar tidak terpecah oleh karena itu kita berikan kesempatan Kepada Rt. Ayu 
 Mintorosasi untuk mengawali menyusun kembali para ratu dan tubagus yang ada 
 di banten dan luar banten agar jati diri banten kembali.Dengan ada 
 kesultanan  yang berkenan berkantor nantinya di ext pendopo gubernur tidak 
 ada kaitannya bersaing dengan pemerintah justru ini mengangkat wibawa Banten 
 di mata Dunia. Jangan persempit pemikiran. Banten tidak akan begini terus 
 dan harus selalu berjaya kalau bukan kita yang mengawali
 siapa lagi..??

Salam Semangat ..!!

(Tulisan di bawah ini ada benarnya)

Siapakah Sultan Banten Terakhir?
Written by Ibnu Adam Aviciena   
  
Sunday, 11 October 2009 15:33  
Oleh Ibnu Adam Aviciena

Apabila membaca sejarah Banten, kita
akan menemukan bahwa sultan Banten terakhir adalah Rafiudin yang
memerintah dari 1813-1820. Pertanyaannya: benarkan Rafiudin adalah
sultan Banten terakhir? Sejauh ini buku-buku sejarah Banten menyatakan
demikian. Namun pada tulisan ini saya akan menawarkan satu versi
sejarah yang berbeda, bahwa sultan Banten terakhir bukan Rafiudin,
melainkan Sultan Muhammad Safiudin. Lalu siapakan Rafiudin yang
menggantikan posisi Sultan Muhammad Safiudin itu? Ratu Ayu Mintorosasi
Mahayanti Hendrawardani (86), buyut dari Sultan Muhammad Safiudin
menuturkan kepada saya dan Mufti Ali di rumahnya di Bintaro, Tangerang.

Akar Masalah 

Mintorosasi mengatakan
bahwa Sultan Safiudin memiliki ibu suri. Ibu suri ini memiliki saudara
perempuan. Perempuan inilah isteri dari Rafiudin yang selama ini
diklaim sebagai sultan Banten terakhir. Ia sendiri, Rafiudin, bukan
orang Banten, melainkan orang Jawa. Bahkan Rafiudin bukan nama aslinya.
Nama itu digunakan setelah dia ada di Banten. “Kebijakan” ini digunakan
agar orang Banten mengakui dia sebagai orang Banten.
 
Selanjutnya, Sultan Safiudin diturunkan dari jabatannya sebagai
sultan Banten oleh Belanda. Sultan Safiudin pada tahun 1832 kemudian
dibuang ke Surabaya. Keluarga Sultan Safiudin yang memiliki uang ikut
dengan Sultan ke Surabaya, sedangkan yang tidak punya uang menyingkir
ke Menes, Pandeglang. Dalam pembuangan itu, Mintorosasi mengatakan,
keluarga sultan tidak membawa apa-apa. Sepanjang 1832-1945 Sultan
Safiudin beserta keturunannya tidak diizinkan untuk datang ke Banten.
Setelah Sultan Safiudin diturunkan

Bls: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

2010-04-12 Terurut Topik Sp Saprudin
Saya tidak mau dan tidak ingin mengkultuskan figur keturunan darah biru (menak) 
atau sejenisnya. Silahkan saja keturunan sultan Banten maju ke gelanggapng 
politik di ranah Banten. Dan syukur Alhamdulilah jika hal ini baik bagi rakyat 
dan daerah Banten, serta dapat  mebawa angin perubahan. 
Saya tahu dan tidak tahu sosok tokoh yang menjadi legenda di Banten ini. Apakah 
kondisi sekarang sudah melenceng jauh, hingga muncul sikap putus asa, dan 
skeptis sehingga menghendaki angin perubahan. Ada yang memunculkan pengaruh 
tempo dulu dengan aroma kultus invididu ataupun golongan. Biasanya aroma kultus 
mengkultuskan hanya akan melahirkan generasi-generasi bebek. 

Saya percaya banyak figur-figur yang memenuhi syarat untuk memimpin Banten. 

Daek keked, aing percaya di Banten loba jelema pinter. 





Dari: mustain jiddan jidda...@yahoo.com
Kepada: WongBanten@yahoogroups.com
Terkirim: Sen, 12 April, 2010 12:24:54
Judul: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

  
saya pribadi yakin..keturunan lurus Sultan Maulana Safiudin...( Semoga Allah 
SWT Merahmati Beliau ) melihat dan mencermati perkembangan Banten dan 
pemerintahannya. .. yang kini di kuasai keluarga Atut... 
Atut Menjadi Gubernur karena Pak Joko Terlengserkan atau dilengserkan Wallahu 
'alam... melihat saudaranya berhasil menjadi no 1 setelah menjadi No 2 ..maka 
yang lainpun mengikuti jejaknya... menjadi no 2 untuk menjadi no 1 ... 
Keturunan Sultanlah yang bisa meredam laju dinasti ciomas yang menguasai 
excekutive hingga legislatif.. . namun keturunan sultan pun manusia biasa yang 
mungkin tergoda jika sudah menggenggam kekuasaan... termasuk saya dan anda...  

salam...







From: Isbatullah Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Mon, April 12, 2010 7:07:55 AM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

  
I ever meet with Mrs.Rahardo. 






From: WongBanten jaya_santika@ yahoo.com
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Sun, April 11, 2010 8:18:52 PM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

  
Yang tercatat sebagai Sultan Banten terakhir adalah SULTAN  MAULANA MOH.  
SAFIUDDIN. Beliau sekeluarga banyak dituliskan di asingkan di Surabaya.

Surabaya bukan tempat pengasingan oleh Belanda. Masih banyak tempat untuk 
pengasingan oleh Belanda. SULTAN  MAULANA MOH.  SAFIUDDIN diasingkan Belanda 
dengan tidak mencabut hak-haknya sebagai Sultan. Beliau di Surabaya 
berinteraksi dengan baik dengan pejabat-pejabat dari daerah Surabaya dan 
Madura. Salah satu keturunannya menikah dengan petinggi di Madura dan salah 
seorang lagi menikah dengan orang Perancis. 

Bahkan Mahkota / Momolo Banten sempat dibawa ke Surabaya lengkap dengan 
simbol-simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten.

Keturunan beliaulah yang menyerahkan Mahkota / Momolo Banten kepada Musium 
Pusat. Hingga saat ini simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi 
Kesultanan Banten masih dapat dilihat dikediaman IBU RATU AYU MINTOROSASI 
MAHAYANTI HENDRAWARDANI di Serpong Tangerang.

Salah satu putranya bekerja di SPIJ dan salah satu putranya juga hidup jauh 
dari kemakmuran di Serang. Beliau sering disapa dengan Rahardjo. Hidup di rumah 
sederhana sesekali mendatangi kerabat, kenalan ataupun dinas/instansi yang 
diharapkan mampu meneruskan kehidupan dan pemikirannya serta cita-citanya.

Secara darah keturunan maupun historis, keturunan SULTAN  MAULANA MOH.  
SAFIUDDIN adalah pewaris yang paling kuat dalam silsilah Kesultanan Banten.

Apapun kenyataan pada masa lampau adalah pembelajaran yang sangat mahal bagi 
kita semua. 

Tabik



--- On Sun, 4/11/10, Isbatullah Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com wrote:


From: Isbatullah Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com
Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
To: mailinglist wong banten wongban...@yahoogro ups.com
Date: Sunday, April 11, 2010, 6:13 PM


  
    PART II 
  
ada hal menarik menyangkut MAKLUMAT RAKYAT BANTENyg dibuat oleh sdr. 
sorry i'm forget the name
psiko-sosio massa yg terdzalimi, massa yang dirundung musibah hebat, massa yg 
kehilangan akal, massa yg berpasrah diri pd keadaan, selalu mendambangkan 
sosok ideal pemimpin yg gagah perkasa, adil, pencipta ketentraman, pengayom 
negri impian.
sehingga sosok satria piningit ini mjd harapan rakyat yg tertindas, mjd api 
nya harapan!,mjd pegangan yang rapuh ketika badai menghantam sang kehidupan! 
harapan dan angan itu terus MENGGELAYUT DALAM BENAK MASSA TERTINDAS... .. 
Jika kita membaca buku-buku klasik Ronggowarsito atau ramalan Jayabaya, Visi 
Sang Adipati Unus, Visi Sang Gajah Mada, Visi Sang Sultan Agung banten atau 
Buku langka 40 Sandiwara Dunia karya Bung Karno, kita akan melihat samudera 
kehidupan yang luas, tertata-terorganisi r sempurna, Maha Besar Allah! dan 
hidup faktanya hanyalah senda gurau semata spt yg termaktub dalam kitab 
suci
kehidupan adalah

Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

2010-04-11 Terurut Topik WongBanten
Yang tercatat sebagai Sultan Banten terakhir adalah SULTAN  MAULANA MOH.  
SAFIUDDIN. Beliau sekeluarga banyak dituliskan di asingkan di Surabaya.

Surabaya bukan tempat pengasingan oleh Belanda. Masih banyak tempat untuk 
pengasingan oleh Belanda. SULTAN  MAULANA MOH.  SAFIUDDIN diasingkan Belanda 
dengan tidak mencabut hak-haknya sebagai Sultan. Beliau di Surabaya 
berinteraksi dengan baik dengan pejabat-pejabat dari daerah Surabaya dan 
Madura. Salah satu keturunannya menikah dengan 
petinggi di Madura dan salah seorang lagi menikah dengan orang Perancis. 

Bahkan Mahkota / Momolo Banten sempat dibawa ke Surabaya lengkap dengan 
simbol-simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten.

Keturunan beliaulah yang menyerahkan Mahkota / Momolo Banten kepada Musium 
Pusat. Hingga saat ini simbol kebesaran Kesultanan beserta 
pakaian resmi Kesultanan Banten masih dapat dilihat dikediaman IBU RATU AYU 
MINTOROSASI MAHAYANTI 
HENDRAWARDANI di Serpong Tangerang.

Salah satu putranya bekerja di SPIJ dan salah satu putranya juga hidup jauh 
dari kemakmuran di Serang. Beliau sering disapa dengan Rahardjo. Hidup di rumah 
sederhana sesekali mendatangi kerabat, kenalan ataupun dinas/instansi yang 
diharapkan mampu meneruskan kehidupan dan pemikirannya serta cita-citanya.

Secara darah keturunan maupun historis, keturunan SULTAN  MAULANA MOH.  
SAFIUDDIN adalah pewaris yang paling kuat dalam silsilah Kesultanan Banten.

Apapun kenyataan pada masa lampau adalah pembelajaran yang sangat mahal bagi 
kita semua. 

Tabik



--- On Sun, 4/11/10, Isbatullah Alibasja isbatullahaliba...@yahoo.com wrote:

From: Isbatullah Alibasja isbatullahaliba...@yahoo.com
Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
To: mailinglist wong banten wongbanten@yahoogroups.com
Date: Sunday, April 11, 2010, 6:13 PM







 



  



  
  
      PART II 




  
  
  ada hal menarik menyangkut MAKLUMAT RAKYAT BANTENyg dibuat oleh 
sdr. sorry i'm forget the name
psiko-sosio massa yg terdzalimi, massa yang dirundung musibah hebat, massa yg 
kehilangan akal, massa yg berpasrah diri pd keadaan, selalu mendambangkan sosok 
ideal pemimpin yg gagah perkasa, adil, pencipta ketentraman, pengayom negri 
impian.
sehingga sosok satria piningit ini mjd harapan rakyat yg tertindas, mjd api 
nya harapan!,mjd pegangan yang rapuh ketika badai menghantam sang kehidupan! 
harapan dan angan itu terus MENGGELAYUT DALAM BENAK MASSA TERTINDAS... .. 
Jika kita membaca buku-buku klasik Ronggowarsito atau ramalan Jayabaya, Visi 
Sang Adipati Unus, Visi Sang Gajah Mada, Visi Sang Sultan Agung banten atau 
Buku langka 40 Sandiwara Dunia karya Bung Karno, kita akan
 melihat samudera kehidupan yang luas, tertata-terorganisi r sempurna, Maha 
Besar Allah! dan hidup faktanya hanyalah senda gurau semata spt yg termaktub 
dalam kitab suci
kehidupan adalah ribuan pintu yg misterius... ..
jangan pernah takut utk membukanya, jangan pernah bimbang utk membukanya.. ..
dibalik pintu-pintu itu tersimpan hikmah dan cahaya bagi mereka yg membuka mata 
hati dan akl sehatnya
bagi mereka yg meng-insyafi ke-hidup-an, dan mampu mati sebelum mati maka 
berbahagialah! !! mereka akan menemui cahaya sucinuuur ala nuur

kembali kepada inti persoalan, banten dan sang maharaja nu adil nu baguer
sy teringat dg sahabat sekaligus guru sy bapak Dr.Mufti Ali, dia pernah 
bercerita panjang lebar ttg rekonstruksi dan restorasi kebudayaan banten 
lama
mesti ada sosok atau simbol pemersatu utk mensinergikan segala kekuatan dan 
potensi rakyat banten ucapnya dg tatapan yg menohok, satu-satunya simbol itu
 adalah menegakkan kembali kesultanan banten, but only a symbol of culture he 
said...  
fikiranku menerawang jauh ke tahun-tahun yg penuh darah, yakni periode 
kemerdekaan sekitar tahun 45anteringat aku pada sosok residen pertama 
banten KH.Tb.Ahmad Chatib (semoga Allah menempatkannya di posisi yg istimewa di 
sisi-Nya), beliau adalah kyai, beliau adl jawara, beliau adl sosok pemersatu, 
sosok pejuang, sosok yg sederhana, sosok yg zuhud (sampai beliau wafat tidak 
mewariskan apapun pd anak-anaknya ini pengakuan putranya KH.Tb.Fathul Adzim), 
sosok yg loyal terhadap NKRI (ketika beliau diajak utk mendirikan negara 
pasundan, beliau dg tegas menolak ajakan tersebut, sehingga ketika periode 
Republik Indonesia Serikat (RIS), banten adl salah satu daerah yg tetap setia 
thd NKRI spt halnya juga Jogjakarta). ...

Kemudian Dr. Mufti A mencari jejak pewaris tahta yg sebenarnya dari Kesultanan 
Banten, menurut sejarah, Raja terakhir kesultanan Banten ( I
 forget the name... ) diasingkan oleh Belanda ke daerah Surabaya (?) karena 
sang raja menentang kekuasaan Belanda sekitar akhir abad ke-18 
( mungkin kang bonnie tryana sbg ahli sejarah lbh tahu detail ttg persoalan ini 
), setelah sang raja diasingkan praktis Belanda menghapus sistem Kesultanan 
Banten secara total. Lalu muncullah reaksi atas tindakan Belanda tsb, ada

Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

2010-04-11 Terurut Topik Isbatullah Alibasja
I ever meet with Mrs.Rahardo.






From: WongBanten jaya_sant...@yahoo.com
To: WongBanten@yahoogroups.com
Sent: Sun, April 11, 2010 8:18:52 PM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

  
Yang tercatat sebagai Sultan Banten terakhir adalah SULTAN  MAULANA MOH.  
SAFIUDDIN. Beliau sekeluarga banyak dituliskan di asingkan di Surabaya.

Surabaya bukan tempat pengasingan oleh Belanda. Masih banyak tempat untuk 
pengasingan oleh Belanda. SULTAN  MAULANA MOH.  SAFIUDDIN diasingkan Belanda 
dengan tidak mencabut hak-haknya sebagai Sultan. Beliau di Surabaya 
berinteraksi dengan baik dengan pejabat-pejabat dari daerah Surabaya dan 
Madura. Salah satu keturunannya menikah dengan 
petinggi di Madura dan salah seorang lagi menikah dengan orang Perancis. 

Bahkan Mahkota / Momolo Banten sempat dibawa ke Surabaya lengkap dengan 
simbol-simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten.

Keturunan beliaulah yang menyerahkan Mahkota / Momolo Banten kepada Musium 
Pusat. Hingga saat ini simbol kebesaran Kesultanan beserta 
pakaian resmi Kesultanan Banten masih dapat dilihat dikediaman IBU RATU AYU 
MINTOROSASI MAHAYANTI 
HENDRAWARDANI di Serpong Tangerang.

Salah satu putranya bekerja di SPIJ dan salah satu putranya juga hidup jauh 
dari kemakmuran di Serang. Beliau sering disapa dengan Rahardjo. Hidup di rumah 
sederhana sesekali mendatangi kerabat, kenalan ataupun dinas/instansi yang 
diharapkan mampu meneruskan kehidupan dan pemikirannya serta cita-citanya.

Secara darah keturunan maupun historis, keturunan SULTAN  MAULANA MOH.  
SAFIUDDIN adalah pewaris yang paling kuat dalam silsilah Kesultanan Banten.

Apapun kenyataan pada masa lampau adalah pembelajaran yang sangat mahal bagi 
kita semua. 

Tabik



--- On Sun, 4/11/10, Isbatullah Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com wrote:


From: Isbatullah
 Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com
Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
To: mailinglist wong banten wongban...@yahoogro ups.com
Date: Sunday, April 11, 2010, 6:13 PM






  

 
  
 
PART II
  

 
  
 
ada hal menarik menyangkut MAKLUMAT RAKYAT BANTENyg dibuat oleh sdr. 
sorry i'm forget the name
psiko-sosio massa yg terdzalimi, massa yang dirundung musibah hebat, massa yg 
kehilangan akal, massa yg berpasrah diri pd keadaan, selalu mendambangkan 
sosok ideal pemimpin yg gagah perkasa, adil, pencipta ketentraman, pengayom 
negri impian.
sehingga sosok satria piningit ini mjd harapan rakyat yg tertindas, mjd api 
nya harapan!,mjd pegangan yang rapuh ketika badai menghantam sang kehidupan! 
harapan dan angan itu terus MENGGELAYUT DALAM BENAK MASSA TERTINDAS... .. 
Jika kita membaca buku-buku klasik Ronggowarsito atau ramalan Jayabaya, Visi 
Sang Adipati Unus, Visi Sang Gajah Mada, Visi Sang Sultan Agung banten atau 
Buku langka 40 Sandiwara Dunia karya Bung Karno, kita akan
 melihat samudera kehidupan yang luas, tertata-terorganisi r sempurna, Maha 
 Besar Allah! dan hidup faktanya hanyalah senda gurau semata spt yg 
 termaktub dalam kitab suci
kehidupan adalah ribuan pintu yg misterius... ..
jangan pernah takut utk membukanya, jangan pernah bimbang utk membukanya.. ..
dibalik pintu-pintu itu tersimpan hikmah dan cahaya bagi mereka yg membuka 
mata hati dan akl sehatnya
bagi mereka yg meng-insyafi ke-hidup-an, dan mampu mati sebelum mati maka 
berbahagialah! !! mereka akan menemui cahaya sucinuuur ala nuur

kembali kepada inti persoalan, banten dan sang maharaja nu adil nu baguer
sy teringat dg sahabat sekaligus guru sy bapak Dr.Mufti Ali, dia pernah 
bercerita panjang lebar ttg rekonstruksi dan restorasi kebudayaan banten 
lama
mesti ada sosok atau simbol pemersatu utk mensinergikan segala kekuatan dan 
potensi rakyat banten ucapnya dg tatapan yg menohok, satu-satunya simbol itu
 adalah menegakkan kembali kesultanan banten, but only a symbol of culture he 
 said...  
fikiranku menerawang jauh ke tahun-tahun yg penuh darah, yakni periode 
kemerdekaan sekitar tahun 45anteringat aku pada sosok residen pertama 
banten KH.Tb.Ahmad Chatib (semoga Allah menempatkannya di posisi yg istimewa 
di sisi-Nya), beliau adalah kyai, beliau adl jawara, beliau adl sosok 
pemersatu, sosok pejuang, sosok yg sederhana, sosok yg zuhud (sampai beliau 
wafat tidak mewariskan apapun pd anak-anaknya ini pengakuan putranya 
KH.Tb.Fathul Adzim), sosok yg loyal terhadap NKRI (ketika beliau diajak utk 
mendirikan negara pasundan, beliau dg tegas menolak ajakan tersebut, sehingga 
ketika periode Republik Indonesia Serikat (RIS), banten adl salah satu daerah 
yg tetap setia thd NKRI spt halnya juga Jogjakarta). ...

Kemudian Dr. Mufti A mencari jejak pewaris tahta yg sebenarnya dari Kesultanan 
Banten, menurut sejarah, Raja terakhir kesultanan Banten ( I
 forget the name... ) diasingkan oleh Belanda ke daerah Surabaya (?) karena 
 sang raja menentang kekuasaan Belanda sekitar akhir abad ke-18 
( mungkin kang bonnie

Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

2010-04-11 Terurut Topik mustain jiddan
saya pribadi yakin..keturunan lurus Sultan Maulana Safiudin...(Semoga Allah SWT 
Merahmati Beliau ) melihat dan mencermati perkembangan Banten dan 
pemerintahannya... yang kini di kuasai keluarga Atut... 
Atut Menjadi Gubernur karena Pak Joko Terlengserkan atau dilengserkan Wallahu 
'alam... melihat saudaranya berhasil menjadi no 1 setelah menjadi No 2 ..maka 
yang lainpun mengikuti jejaknya... menjadi no 2 untuk menjadi no 1 ... 
Keturunan Sultanlah yang bisa meredam laju dinasti ciomas yang menguasai 
excekutive hingga legislatif... namun keturunan sultan pun manusia biasa yang 
mungkin tergoda jika sudah menggenggam kekuasaan... termasuk saya dan anda...  

salam...







From: Isbatullah Alibasja isbatullahaliba...@yahoo.com
To: WongBanten@yahoogroups.com
Sent: Mon, April 12, 2010 7:07:55 AM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

  
I ever meet with Mrs.Rahardo. 






From: WongBanten jaya_santika@ yahoo.com
To: wongban...@yahoogro ups.com
Sent: Sun, April 11, 2010 8:18:52 PM
Subject: Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

  
Yang tercatat sebagai Sultan Banten terakhir adalah SULTAN  MAULANA MOH.  
SAFIUDDIN. Beliau sekeluarga banyak dituliskan di asingkan di Surabaya.

Surabaya bukan tempat pengasingan oleh Belanda. Masih banyak tempat untuk 
pengasingan oleh Belanda. SULTAN  MAULANA MOH.  SAFIUDDIN diasingkan Belanda 
dengan tidak mencabut hak-haknya sebagai Sultan. Beliau di Surabaya 
berinteraksi dengan baik dengan pejabat-pejabat dari daerah Surabaya dan 
Madura. Salah satu keturunannya menikah dengan 
petinggi di Madura dan salah seorang lagi menikah dengan orang Perancis. 

Bahkan Mahkota / Momolo Banten sempat dibawa ke Surabaya lengkap dengan 
simbol-simbol kebesaran Kesultanan beserta pakaian resmi Kesultanan Banten.

Keturunan beliaulah yang menyerahkan Mahkota / Momolo Banten kepada Musium 
Pusat. Hingga saat ini simbol kebesaran Kesultanan beserta 
pakaian resmi Kesultanan Banten masih dapat dilihat dikediaman IBU RATU AYU 
MINTOROSASI MAHAYANTI 
HENDRAWARDANI di Serpong Tangerang.

Salah satu putranya bekerja di SPIJ dan salah satu putranya juga hidup jauh 
dari kemakmuran di Serang. Beliau sering disapa dengan Rahardjo. Hidup di rumah 
sederhana sesekali mendatangi kerabat, kenalan ataupun dinas/instansi yang 
diharapkan mampu meneruskan kehidupan dan pemikirannya serta cita-citanya.

Secara darah keturunan maupun historis, keturunan SULTAN  MAULANA MOH.  
SAFIUDDIN adalah pewaris yang paling kuat dalam silsilah Kesultanan Banten.

Apapun kenyataan pada masa lampau adalah pembelajaran yang sangat mahal bagi 
kita semua. 

Tabik



--- On Sun, 4/11/10, Isbatullah Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com wrote:


From: Isbatullah
 Alibasja isbatullahalibasja@ yahoo.com
Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih
To: mailinglist wong banten wongban...@yahoogro ups.com
Date: Sunday, April 11, 2010, 6:13 PM






  

 
  
 
PART II
  

 
  
 
ada hal menarik menyangkut MAKLUMAT RAKYAT BANTENyg dibuat oleh sdr. 
sorry i'm forget the name
psiko-sosio massa yg terdzalimi, massa yang dirundung musibah hebat, massa yg 
kehilangan akal, massa yg berpasrah diri pd keadaan, selalu mendambangkan 
sosok ideal pemimpin yg gagah perkasa, adil, pencipta ketentraman, pengayom 
negri impian.
sehingga sosok satria piningit ini mjd harapan rakyat yg tertindas, mjd api 
nya harapan!,mjd pegangan yang rapuh ketika badai menghantam sang kehidupan! 
harapan dan angan itu terus MENGGELAYUT DALAM BENAK MASSA TERTINDAS... .. 
Jika kita membaca buku-buku klasik Ronggowarsito atau ramalan Jayabaya, Visi 
Sang Adipati Unus, Visi Sang Gajah Mada, Visi Sang Sultan Agung banten atau 
Buku langka 40 Sandiwara Dunia karya Bung Karno, kita akan
 melihat samudera kehidupan yang luas, tertata-terorganisi r sempurna, Maha 
 Besar Allah! dan hidup faktanya hanyalah senda gurau semata spt yg 
 termaktub dalam kitab suci
kehidupan adalah ribuan pintu yg misterius... ..
jangan pernah takut utk membukanya, jangan pernah bimbang utk membukanya.. ..
dibalik pintu-pintu itu tersimpan hikmah dan cahaya bagi mereka yg membuka 
mata hati dan akl sehatnya
bagi mereka yg meng-insyafi ke-hidup-an, dan mampu mati sebelum mati maka 
berbahagialah! !! mereka akan menemui cahaya sucinuuur ala nuur

kembali kepada inti persoalan, banten dan sang maharaja nu adil nu baguer
sy teringat dg sahabat sekaligus guru sy bapak Dr.Mufti Ali, dia pernah 
bercerita panjang lebar ttg rekonstruksi dan restorasi kebudayaan banten 
lama
mesti ada sosok atau simbol pemersatu utk mensinergikan segala kekuatan dan 
potensi rakyat banten ucapnya dg tatapan yg menohok, satu-satunya simbol itu
 adalah menegakkan kembali kesultanan banten, but only a symbol of culture he 
 said...  
fikiranku menerawang jauh ke tahun-tahun yg penuh darah, yakni periode 
kemerdekaan sekitar tahun 45anteringat aku pada sosok residen

[WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

2010-04-09 Terurut Topik gongmedia cakrawala
Apakah IBU RATU AYU MINTOROSASI ada hubungannya dengan nyi Ontosoroh?

Hidup Banten
Banten hidup dalam kemakmuran
Kemakmuran milik semua rakyat
rakyat adil sejahtera
sejahtera punyaku saja
: terus, arek naon dia?

hehehe
gg



  

Re: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

2010-04-09 Terurut Topik Isbatullah Alibasja
ada hal menarik menyangkut MAKLUMAT RAKYAT BANTENyg dibuat oleh 
sdr.sorry i'm forget the name
psiko-sosio massa yg terdzalimi, massa yang dirundung musibah hebat, massa yg 
kehilangan akal, massa yg berpasrah diri pd keadaan, selalu mendambangkan sosok 
ideal pemimpin yg gagah perkasa, adil, pencipta ketentraman, pengayom negri 
impian.
sehingga sosok satria piningit ini mjd harapan rakyat yg tertindas, mjd api 
nya harapan!,mjd pegangan yang rapuh ketika badai menghantam sang kehidupan! 
harapan dan angan itu terus MENGGELAYUT DALAM BENAK MASSA TERTINDAS. 
Jika kita membaca buku-buku klasik Ronggowarsito atau ramalan Jayabaya, Visi 
Sang Adipati Unus, Visi Sang Gajah Mada, Visi Sang Sultan Agung banten atau 
Buku langka 40 Sandiwara Dunia karya Bung Karno, kita akan melihat samudera 
kehidupan yang luas, tertata-terorganisir sempurna, Maha Besar Allah! dan hidup 
faktanya hanyalah senda gurau semata spt yg termaktub dalam kitab suci
kehidupan adalah ribuan pintu yg misterius.
jangan pernah takut utk membukanya, jangan pernah bimbang utk membukanya
dibalik pintu-pintu itu tersimpan hikmah dan cahaya bagi mereka yg membuka mata 
hati dan akl sehatnya
bagi mereka yg meng-insyafi ke-hidup-an, dan mampu mati sebelum mati maka 
berbahagialah!!! mereka akan menemui cahaya sucinuuur ala nuur

kembali kepada inti persoalan, banten dan sang maharaja nu adil nu baguer
sy teringat dg sahabat sekaligus guru sy bapak Dr.Mufti Ali, dia pernah 
bercerita panjang lebar ttg rekonstruksi dan restorasi kebudayaan banten 
lama
mesti ada sosok atau simbol pemersatu utk mensinergikan segala kekuatan dan 
potensi rakyat banten ucapnya dg tatapan yg menohok, satu-satunya simbol itu 
adalah menegakkan kembali kesultanan banten, but only a symbol of culture he 
said...  
fikiranku menerawang jauh ke tahun-tahun yg penuh darah, yakni periode 
kemerdekaan sekitar tahun 45anteringat aku pada sosok residen pertama 
banten KH.Tb.Ahmad Chatib (semoga Allah menempatkannya di posisi yg istimewa di 
sisis-Nya), beliau adalah kyai, beliau adl jawara, beliau adl sosok pemersatu, 
sosok pejuang, sosok yg sederhana, sosok yg zuhud (sampai beliau wafat tidak 
mewariskan apapun pd anak-anaknya ini pengakuan putranya KH.Tb.Fathul Adzim), 
sosok yg loyal terhadap NKRI (ketika beliau diajak utk mendirikan negara 
pasundan, beliau dg tegas menolak ajakan tersebut, sehingga ketika periode 
Republik Indonesia Serikat (RIS), banten adl salah satu daerah yg tetap setia 
thd NKRI spt halnya juga Jogjakarta) (bersambung)

wah aink cape nulis engke diteruskeun nyah dak
Ir.Isbatrevolta Alibasja






From: gongmedia cakrawala gm_cakraw...@yahoo.com
To: wong banten wongbanten@yahoogroups.com
Sent: Fri, April 9, 2010 4:04:04 PM
Subject: [WongBanten] maklumat rakyat Banten nih

  
Apakah IBU RATU AYU MINTOROSASI ada hubungannya dengan nyi Ontosoroh?

Hidup Banten
Banten hidup dalam kemakmuran
Kemakmuran milik semua rakyat
rakyat adil sejahtera
sejahtera punyaku saja
: terus, arek naon dia?

hehehe
gg