Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu

2008-11-17 Thread venayaksa80
saya sepakat dengan Boni, Nu. Referensi kamu kan banyak. coba nulis di 
koran nasional dong kalau emang koran lokal tak berkelas. Radar banten 
terlalu sempit. dengan kemampuanmu harusnya bisa membincangkan banyak 
hal. cuma saya kira ente lebih banyak bicara tentang keilmuanmu supaya 
kadar akademikmu terpakai ketika di Belanda. menyoal sastra, saya kira 
tulisanmu cukup menarik, tapi itu baru persoalan referensi belum pada 
esensi. jangan pake teori pramuka, semua bisa tapi surface structure 
doang. 
Boni sebagai sejarawan, tampaknya orang tak akan menyangsikan. gola 
gong sebagai sastrawan, itu juga bisa dibuktikan. begitupun dengan wan 
anwar yang kritikus sastra misalnya. mungkin maksud Abdul malik dengan 
"usia mudamu" itu mengajakmu supaya menjaga relasi, karena dia tahu 
anak muda kayak kita senang berpolemik. toh kamu juga pernah "berguru" 
sekecil apapun limu yang dirimu dapat dari Abdul Malik.
waktu Prof Nina Lubis datang ke banten minggu lalu, aku sengaja sms 
kamu supaya kamu hajar dia. kamu kan di sebuah seminar pernah 
mengatakan bahwa tulisan nina kagak beres. tapi sayang malah mahdi 
yang curi adegan dan kamu hanya diam.
Mengenai persoalan dengan Radar banten, ayo kita selesaikan. kita 
datang ke radar dan kita diskusi sampai mampus di sana. aku kawanmu, 
abdul malik juga. Kita sama-sama berproses di Rumah Dunia. jangan 
seperti inilah...kita kan di serang. dekat sekali. kenapa tidak kita 
coba mulai hal yang bisa kita lakukan. kalau hanya menulis di sini, 
banyak orang yang tak terlampau mahfum dengan persoalan, lantas 
berteriak kesana kemari. mengenai Radar, aku juga punya banyak unek2. 
nah sebaiknya memang harus tetap dimulai dari silaturahmi. atau kalau 
mau hajar2an di ruang publik, jumat ini ada diskusi pers dan sastra di 
rumah dunia jam 15.30. dirimu bisa katakan tentang persoalan ini. 
semoga abdul malik bisa jadi pembicara.

jangan persepsikan aneh tulisanku ya, kawan. hanya urun saran saja. 
Tx.  


Firman Venayaksa

--- In WongBanten@yahoogroups.com, Boni Triyana <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Bung Ibnu yang muda,
> 
> Jawaban dari kekisruhan ini: SABAR. 
> 
> Ada sekian banyak koran di Indonesia, bukan cuma Radar Banten. Tokh 
Anda bisa menulis di Kompas, Koran Tempo, Suara Pembaruan atau koran 
manapun yang sekiranya pas untuk Anda dan tulisan Anda.
> 
> Jadi, bersabarlah dalam menghadapi suatu perkara.Masih muda emang 
darah mendidih terus, hantam sini, hantam sana... tapi bersabarlah. 
Tulisan Anda tidak kurang bagusnya kalau bisa dimuat di harian kaliber 
nasional.
> 
> Tabik,
> 
> Bonnie Triyana
> 
> --- On Sun, 16/11/08, Ibnu Aviciena <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> From: Ibnu Aviciena <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten
> To: WongBanten@yahoogroups.com
> Date: Sunday, 16 November, 2008, 9:50 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> belum satu minggu yang lalu saya bertemu dengan abdul 
malik yang kepdanya saya cc-kan e-mail kiritikan radar banten. saya 
tanya apakah e-mail saya sudah dia baca. di jawab, sudah. itu bagus 
kritikan kepada radar banten, katanya. namun demikian dia juga 
mengingatkan saya bahwa kritikan saya menyebarkan kebencian. saya, 
katanya masih terlalu muda. saya harus menerima konsekwensinya. dia 
tidak menyebutkan konsekwensi apa.
> 
> 
> saya sampaikan, saya sudah mempertimbangakan semuanya.
> 
> saat radar banten menghapus data di tulisan saya, saya melihat radar 
banten sedang kehilangan kendali. sedang bingung. radar banten 
sebetulnya konfliknya dengan fajar banten. dulu abdul malik menjadi 
pembicra. namun dalam berita fajar banten, nama abdul malik tidak 
disebutkan. dalam hal ini, kelakuan fajar banten sama bodohnya (dengan 
apa yang dilakukan radar banten ke saya). 
> 
> 
> di mana letak kebingungan radar banten? yaitu di dalam 
mengindentifikasi musuh. saya dan ilmu pengetahuan adalah pihak yang 
berada di luar lingkaran radar dan fajar. kasus ini mirip dengan 
kelakukan USA. mellaui Yahoo, USA menghilangkan nama Iran di formulir 
pembuatan e-mail yahoo. nama iran, fajar, dan abdul malik, bukan cuma 
urusan mereka yang bertikai. nama-nama itu milik banyak pihak di luar 
mereka. ilmu pengetahuan cakupannya lebih besar ketimbang sekedar 
fajar, radar, abdul malik, dan radar banten.
> 
> 
> ketika mereka menarik ilmu pengetahuan ke wilayah yang sangat sempit 
(kompetisi bisnis), mereka sudah berlaku angkuh, merasa berkuasa. 
dalam sejarah apapun, ketika kekuasaan terlibat, ceritanya hampir 
selalu buruk: sejarah agama dan ilmu pengetahuan di Itali lewat 
lembaga gereja bernama inkuisisi, sejarah awal islam, dll.
> 
> 
> dalam sejarah inkusisi di itali, ilmu pengetahuan disensor gereja. 
yang tidak sejalan dengan iman gereja, penulisnya diwajibkan bertobat. 
bila tidak, mereka harus dibunuh. banyak para ilmuwan yang mati pada 
periode ini, yang kemudian disebut sebagai periode kegelapan (dark 
age), yaitu berkisar antara tahun 500-1000M.
> 
> 
> dalam kasus radar banten. radar banten sud

Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu

2008-11-17 Thread halim hd
betul, betul juga, mestinya ibnu itu ngatrol dirilah ke media yang rada gede di 
jakarta, agar nama ibnu kian moncer en gak dikubangan media lokal! sebenarnya 
kualitas tulisan ibnu itu okelah, tinggal keberaniannya saja. yuuuk, kita 
dorong, kita pompa ibnu, tapi semoga gak mledos jeblug!
wani, nu?
hhd.

--- On Mon, 11/17/08, venayaksa80 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: venayaksa80 <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Monday, November 17, 2008, 12:44 AM











saya sepakat dengan Boni, Nu. Referensi kamu kan banyak. coba nulis 
di 

koran nasional dong kalau emang koran lokal tak berkelas. Radar banten 

terlalu sempit. dengan kemampuanmu harusnya bisa membincangkan banyak 

hal. cuma saya kira ente lebih banyak bicara tentang keilmuanmu supaya 

kadar akademikmu terpakai ketika di Belanda. menyoal sastra, saya kira 

tulisanmu cukup menarik, tapi itu baru persoalan referensi belum pada 

esensi. jangan pake teori pramuka, semua bisa tapi surface structure 

doang. 

Boni sebagai sejarawan, tampaknya orang tak akan menyangsikan. gola 

gong sebagai sastrawan, itu juga bisa dibuktikan. begitupun dengan wan 

anwar yang kritikus sastra misalnya. mungkin maksud Abdul malik dengan 

"usia mudamu" itu mengajakmu supaya menjaga relasi, karena dia tahu 

anak muda kayak kita senang berpolemik. toh kamu juga pernah "berguru" 

sekecil apapun limu yang dirimu dapat dari Abdul Malik.

waktu Prof Nina Lubis datang ke banten minggu lalu, aku sengaja sms 

kamu supaya kamu hajar dia. kamu kan di sebuah seminar pernah 

mengatakan bahwa tulisan nina kagak beres. tapi sayang malah mahdi 

yang curi adegan dan kamu hanya diam.

Mengenai persoalan dengan Radar banten, ayo kita selesaikan. kita 

datang ke radar dan kita diskusi sampai mampus di sana. aku kawanmu, 

abdul malik juga. Kita sama-sama berproses di Rumah Dunia. jangan 

seperti inilah...kita kan di serang. dekat sekali. kenapa tidak kita 

coba mulai hal yang bisa kita lakukan. kalau hanya menulis di sini, 

banyak orang yang tak terlampau mahfum dengan persoalan, lantas 

berteriak kesana kemari. mengenai Radar, aku juga punya banyak unek2. 

nah sebaiknya memang harus tetap dimulai dari silaturahmi. atau kalau 

mau hajar2an di ruang publik, jumat ini ada diskusi pers dan sastra di 

rumah dunia jam 15.30. dirimu bisa katakan tentang persoalan ini. 

semoga abdul malik bisa jadi pembicara.



jangan persepsikan aneh tulisanku ya, kawan. hanya urun saran saja. 

Tx.  



Firman Venayaksa



--- In [EMAIL PROTECTED] ups.com, Boni Triyana  

wrote:

>

> Bung Ibnu yang muda,

> 

> Jawaban dari kekisruhan ini: SABAR. 

> 

> Ada sekian banyak koran di Indonesia, bukan cuma Radar Banten. Tokh 

Anda bisa menulis di Kompas, Koran Tempo, Suara Pembaruan atau koran 

manapun yang sekiranya pas untuk Anda dan tulisan Anda.

> 

> Jadi, bersabarlah dalam menghadapi suatu perkara.Masih muda emang 

darah mendidih terus, hantam sini, hantam sana... tapi bersabarlah. 

Tulisan Anda tidak kurang bagusnya kalau bisa dimuat di harian kaliber 

nasional.

> 

> Tabik,

> 

> Bonnie Triyana

> 

> --- On Sun, 16/11/08, Ibnu Aviciena  wrote:

> From: Ibnu Aviciena 

> Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten

> To: [EMAIL PROTECTED] ups.com

> Date: Sunday, 16 November, 2008, 9:50 AM

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> belum satu minggu yang lalu saya bertemu dengan abdul 

malik yang kepdanya saya cc-kan e-mail kiritikan radar banten. saya 

tanya apakah e-mail saya sudah dia baca. di jawab, sudah. itu bagus 

kritikan kepada radar banten, katanya. namun demikian dia juga 

mengingatkan saya bahwa kritikan saya menyebarkan kebencian. saya, 

katanya masih terlalu muda. saya harus menerima konsekwensinya. dia 

tidak menyebutkan konsekwensi apa.

> 

> 

> saya sampaikan, saya sudah mempertimbangakan semuanya.

> 

> saat radar banten menghapus data di tulisan saya, saya melihat radar 

banten sedang kehilangan kendali. sedang bingung. radar banten 

sebetulnya konfliknya dengan fajar banten. dulu abdul malik menjadi 

pembicra. namun dalam berita fajar banten, nama abdul malik tidak 

disebutkan. dalam hal ini, kelakuan fajar banten sama bodohnya (dengan 

apa yang dilakukan radar banten ke saya). 

> 

> 

> di mana letak kebingungan radar banten? yaitu di dalam 

mengindentifikasi musuh. saya dan ilmu pengetahuan adalah pihak yang 

berada di luar lingkaran radar dan fajar. kasus ini mirip dengan 

kelakukan USA. mellaui Yahoo, USA menghilangkan nama Iran di formulir 

pembuatan e-mail yahoo. nama iran, fajar, dan abdul malik, bukan cuma 

urusan mereka yang bertikai. nama-nama itu milik banyak pihak di luar 

mereka. ilmu pengetahuan cakupannya lebih besar ketimbang sekedar 

Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu

2008-11-17 Thread Abdul Latief

Semoga masalahnya cepat selesai dengan solusi yang terbaik, 
Semoga yang benar yang akan menang,
Semoga kita semua bisa menarik hikmah dari hal ini,
Semoga semua pihak dapat introspeksi dan mengakui kalau salah,
Semoga dan semoga

Buat Ibnu, >> You are Not Enough to Be GOOD, You Must To Be BIG. orang besar 
itu kalau ngomong biasanya didengar atau Memaksa orang untuk MENDENGAR dan 
meng-IYA-kan. tapi kalau udah besar jangan lupa diri, perlakuan tidak fair dari 
orang padamu, jangan kau ulangi pada orang lain. Mulailah cari "lahan 
perjuangan" baru di tempat yang lebih cocok untukmu, mungkin aquarium yang ada 
sekarang kurang besar untuk menampungmu, jadi segeralah selami dan arungi 
luasnya samudera ilmu. 

Ibnu pasti tidak pernah berpikir akan sehebat ibnu yang sekarang ini, tapi toh 
itu nyata sekarang. jadi mungkin ini saatnya ibnu menjadi lebih besar, dan 
mungkin akan membuatmu lebih besar dari apa yang pernah kamu bayangkan.

Bercita-citalah setinggi langit, tapi kaki tetap berpijak di tanah. 

aku juga sekarang di Jakarta sambil menapaki terjalnya pijakan mimpiku.

Wassalam

Nb: kalau tulisanmu itu bisa dimuat di media nasional secara utuh tanpa sensor 
nama, maka dengan sendirinya menjadi KRITIK BALIK untuk radar. ( kata Sun ztu - 
Menang tanpa berperang atau menang tanpa berdarah-darah )

  - Original Message - 
  From: venayaksa80 
  To: WongBanten@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, November 17, 2008 3:44 PM
  Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu


  saya sepakat dengan Boni, Nu. Referensi kamu kan banyak. coba nulis di 
  koran nasional dong kalau emang koran lokal tak berkelas. Radar banten 
  terlalu sempit. dengan kemampuanmu harusnya bisa membincangkan banyak 
  hal. cuma saya kira ente lebih banyak bicara tentang keilmuanmu supaya 
  kadar akademikmu terpakai ketika di Belanda. menyoal sastra, saya kira 
  tulisanmu cukup menarik, tapi itu baru persoalan referensi belum pada 
  esensi. jangan pake teori pramuka, semua bisa tapi surface structure 
  doang. 
  Boni sebagai sejarawan, tampaknya orang tak akan menyangsikan. gola 
  gong sebagai sastrawan, itu juga bisa dibuktikan. begitupun dengan wan 
  anwar yang kritikus sastra misalnya. mungkin maksud Abdul malik dengan 
  "usia mudamu" itu mengajakmu supaya menjaga relasi, karena dia tahu 
  anak muda kayak kita senang berpolemik. toh kamu juga pernah "berguru" 
  sekecil apapun limu yang dirimu dapat dari Abdul Malik.
  waktu Prof Nina Lubis datang ke banten minggu lalu, aku sengaja sms 
  kamu supaya kamu hajar dia. kamu kan di sebuah seminar pernah 
  mengatakan bahwa tulisan nina kagak beres. tapi sayang malah mahdi 
  yang curi adegan dan kamu hanya diam.
  Mengenai persoalan dengan Radar banten, ayo kita selesaikan. kita 
  datang ke radar dan kita diskusi sampai mampus di sana. aku kawanmu, 
  abdul malik juga. Kita sama-sama berproses di Rumah Dunia. jangan 
  seperti inilah...kita kan di serang. dekat sekali. kenapa tidak kita 
  coba mulai hal yang bisa kita lakukan. kalau hanya menulis di sini, 
  banyak orang yang tak terlampau mahfum dengan persoalan, lantas 
  berteriak kesana kemari. mengenai Radar, aku juga punya banyak unek2. 
  nah sebaiknya memang harus tetap dimulai dari silaturahmi. atau kalau 
  mau hajar2an di ruang publik, jumat ini ada diskusi pers dan sastra di 
  rumah dunia jam 15.30. dirimu bisa katakan tentang persoalan ini. 
  semoga abdul malik bisa jadi pembicara.

  jangan persepsikan aneh tulisanku ya, kawan. hanya urun saran saja. 
  Tx. 

  Firman Venayaksa

  --- In WongBanten@yahoogroups.com, Boni Triyana <[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote:
  >
  > Bung Ibnu yang muda,
  > 
  > Jawaban dari kekisruhan ini: SABAR. 
  > 
  > Ada sekian banyak koran di Indonesia, bukan cuma Radar Banten. Tokh 
  Anda bisa menulis di Kompas, Koran Tempo, Suara Pembaruan atau koran 
  manapun yang sekiranya pas untuk Anda dan tulisan Anda.
  > 
  > Jadi, bersabarlah dalam menghadapi suatu perkara.Masih muda emang 
  darah mendidih terus, hantam sini, hantam sana... tapi bersabarlah. 
  Tulisan Anda tidak kurang bagusnya kalau bisa dimuat di harian kaliber 
  nasional.
  > 
  > Tabik,
  > 
  > Bonnie Triyana
  > 
  > --- On Sun, 16/11/08, Ibnu Aviciena <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > From: Ibnu Aviciena <[EMAIL PROTECTED]>
  > Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten
  > To: WongBanten@yahoogroups.com
  > Date: Sunday, 16 November, 2008, 9:50 AM
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > belum satu minggu yang lalu saya bertemu dengan abdul 
  malik yang kepdanya saya cc-kan e-mail kiritikan radar banten. saya 
  tanya apakah e-mail saya sudah dia baca. di jawab, sudah. itu bagus 
  kritikan kepada radar banten, katanya. namun demikian dia juga 
  mengingatkan saya bahwa kritikan saya menyebarkan kebencian. saya,

Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu

2008-11-17 Thread halim hd
okelah kita dukung ibnu buat nyebarin tulisannya ke media mana saja yang lebih 
gede. tapi, soal radar banten itu, tetep aja mesti dikritisi, en jangan lari 
dari soalnya: manipulasi dari media yang kian bukan hanya rakus tapi juga ganas 
en mesra berkolaborasi dengan kekuasaan.
hhd.

--- On Mon, 11/17/08, Abdul Latief <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Abdul Latief <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Monday, November 17, 2008, 1:14 AM














Semoga masalahnya cepat selesai dengan solusi 
yang terbaik, 
Semoga yang benar yang akan 
menang,
Semoga kita semua bisa menarik hikmah dari hal 
ini,
Semoga semua pihak dapat introspeksi dan 
mengakui kalau salah,
Semoga dan semoga
 
Buat Ibnu, >> You are Not Enough to Be GOOD, You Must 
To Be BIG. orang besar itu kalau ngomong 
biasanya didengar atau Memaksa orang untuk MENDENGAR dan meng-IYA-kan. tapi 
kalau udah besar jangan lupa diri, perlakuan tidak fair dari orang 
padamu, jangan kau ulangi pada orang lain. Mulailah cari 
"lahan perjuangan" baru di tempat yang lebih cocok untukmu, mungkin aquarium 
yang ada sekarang kurang besar untuk menampungmu, jadi segeralah selami dan 
arungi luasnya samudera ilmu. 
 
Ibnu pasti tidak pernah berpikir akan sehebat ibnu 
yang sekarang ini, tapi toh itu nyata sekarang. jadi mungkin ini saatnya ibnu 
menjadi lebih besar, dan mungkin akan membuatmu lebih besar dari apa yang 
pernah 
kamu bayangkan.
 
Bercita-citalah setinggi langit, tapi kaki tetap berpijak di 
tanah. 
 
aku juga sekarang di 
Jakarta sambil menapaki terjalnya pijakan mimpiku.
 
Wassalam
 
Nb: kalau tulisanmu itu bisa dimuat di media 
nasional secara utuh tanpa sensor nama, maka dengan sendirinya menjadi 
KRITIK BALIK untuk radar. ( kata Sun ztu - Menang tanpa berperang atau menang 
tanpa berdarah-darah )
 

  - Original Message - 
  From: 
  venayaksa80 
  To: [EMAIL PROTECTED] ups.com 
  Sent: Monday, November 17, 2008 3:44 
  PM
  Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik 
  Untuk Radar Banten dan ibnu
  

  
  saya sepakat dengan Boni, Nu. Referensi kamu kan banyak. coba nulis di 
  
koran nasional dong kalau emang koran lokal tak berkelas. Radar banten 
  
terlalu sempit. dengan kemampuanmu harusnya bisa membincangkan banyak 
  
hal. cuma saya kira ente lebih banyak bicara tentang keilmuanmu supaya 
  
kadar akademikmu terpakai ketika di Belanda. menyoal sastra, saya kira 
  
tulisanmu cukup menarik, tapi itu baru persoalan referensi belum pada 
  
esensi. jangan pake teori pramuka, semua bisa tapi surface structure 
  
doang. 
Boni sebagai sejarawan, tampaknya orang tak akan menyangsikan. 
  gola 
gong sebagai sastrawan, itu juga bisa dibuktikan. begitupun dengan 
  wan 
anwar yang kritikus sastra misalnya. mungkin maksud Abdul malik dengan 
  
"usia mudamu" itu mengajakmu supaya menjaga relasi, karena dia tahu 
  
anak muda kayak kita senang berpolemik. toh kamu juga pernah "berguru" 
  
sekecil apapun limu yang dirimu dapat dari Abdul Malik.
waktu Prof Nina 
  Lubis datang ke banten minggu lalu, aku sengaja sms 
kamu supaya kamu hajar 
  dia. kamu kan di sebuah seminar pernah 
mengatakan bahwa tulisan nina kagak 
  beres. tapi sayang malah mahdi 
yang curi adegan dan kamu hanya 
  diam.
Mengenai persoalan dengan Radar banten, ayo kita selesaikan. kita 
  
datang ke radar dan kita diskusi sampai mampus di sana. aku kawanmu, 
  
abdul malik juga. Kita sama-sama berproses di Rumah Dunia. jangan 
  
seperti inilah...kita kan di serang. dekat sekali. kenapa tidak kita 
  
coba mulai hal yang bisa kita lakukan. kalau hanya menulis di sini, 
  
banyak orang yang tak terlampau mahfum dengan persoalan, lantas 
  
berteriak kesana kemari. mengenai Radar, aku juga punya banyak unek2. 
  
nah sebaiknya memang harus tetap dimulai dari silaturahmi. atau kalau 
  
mau hajar2an di ruang publik, jumat ini ada diskusi pers dan sastra di 
  
rumah dunia jam 15.30. dirimu bisa katakan tentang persoalan ini. 
  
semoga abdul malik bisa jadi pembicara.

jangan persepsikan aneh 
  tulisanku ya, kawan. hanya urun saran saja. 
Tx. 

Firman 
  Venayaksa

--- In [EMAIL PROTECTED] ups.com, 
  Boni Triyana  
wrote:
>
> Bung 
  Ibnu yang muda,
> 
> Jawaban dari kekisruhan ini: SABAR. 
> 
  
> Ada sekian banyak koran di Indonesia, bukan cuma Radar Banten. Tokh 
  
Anda bisa menulis di Kompas, Koran Tempo, Suara Pembaruan atau koran 
  
manapun yang sekiranya pas untuk Anda dan tulisan Anda.
> 
> 
  Jadi, bersabarlah dalam menghadapi suatu perkara.Masih muda emang 
darah 
  mendidih terus, hantam sini, hantam sana... tapi bersabarlah. 
Tulisan Anda 
  tidak kurang bagusnya kalau bisa dimuat di harian kaliber 
  
nasional.
> 
> Tabik,
> 
> Bonnie Triyana
> 
  
> --- On Sun, 16/11/08, Ibnu Aviciena  
  wrote:
> From: Ibnu Aviciena 
> 
  Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik 

Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu

2008-11-17 Thread aji setiakarya
Ya saya sepakat dengan 
FV dan Kang Boni.
Untuk Ibnu mungkin harus segera nulis
di koran nasional. karena koran lokal gak level.. he..he..
Untuk Ka Ibnu mungkin Kang malik kemarin nasehatin sebagai kawan 
di Rumah Dunia eta.

Untuk Kang Firman saya tidak mengerti maksudnya 
kita berpolemik. kalau menurut sayamah persoalan polemik  
kemudian kita gak bisa mengkritik. Meskipun  kita 
bareng-bareng dari rumah dunia.
tapi baiknya memang kita awali dengan dialog dan silaturrahmi bro...


tabik
aji




--- On Mon, 11/17/08, halim hd <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: halim hd <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Monday, November 17, 2008, 12:55 AM











betul, betul juga, mestinya ibnu itu ngatrol dirilah ke media yang 
rada gede di jakarta, agar nama ibnu kian moncer en gak dikubangan media lokal! 
sebenarnya kualitas tulisan ibnu itu okelah, tinggal keberaniannya saja. yuuuk, 
kita dorong, kita pompa ibnu, tapi semoga gak mledos jeblug!
wani, nu?
hhd.

--- On Mon, 11/17/08, venayaksa80  wrote:
From: venayaksa80 
Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Monday, November 17, 2008, 12:44 AM








saya sepakat dengan Boni, Nu. Referensi kamu kan banyak. coba nulis 
di 

koran nasional dong kalau emang koran lokal tak berkelas. Radar banten 

terlalu sempit. dengan kemampuanmu harusnya bisa membincangkan banyak 

hal. cuma saya kira ente lebih banyak bicara tentang keilmuanmu supaya 

kadar akademikmu terpakai ketika di Belanda. menyoal sastra, saya kira 

tulisanmu cukup menarik, tapi itu baru persoalan referensi belum pada 

esensi. jangan pake teori pramuka, semua bisa tapi surface structure 

doang. 

Boni sebagai sejarawan, tampaknya orang tak akan menyangsikan. gola 

gong sebagai sastrawan, itu juga bisa dibuktikan. begitupun dengan wan 

anwar yang kritikus sastra misalnya. mungkin maksud Abdul malik dengan 

"usia mudamu" itu mengajakmu supaya menjaga relasi, karena dia tahu 

anak muda kayak kita senang berpolemik. toh kamu juga pernah "berguru" 

sekecil apapun limu yang dirimu dapat dari Abdul Malik.

waktu Prof Nina Lubis datang ke banten minggu lalu, aku sengaja sms 

kamu supaya kamu hajar dia. kamu kan di sebuah seminar pernah 

mengatakan bahwa tulisan nina kagak beres. tapi sayang malah mahdi 

yang curi adegan dan kamu hanya diam.

Mengenai persoalan dengan Radar banten, ayo kita selesaikan. kita 

datang ke radar dan kita diskusi sampai mampus di sana. aku kawanmu, 

abdul malik juga. Kita sama-sama berproses di Rumah Dunia. jangan 

seperti inilah...kita kan di serang. dekat sekali. kenapa tidak kita 

coba mulai hal yang bisa kita lakukan. kalau hanya menulis di sini, 

banyak orang yang tak terlampau mahfum dengan persoalan, lantas 

berteriak kesana kemari. mengenai Radar, aku juga punya banyak unek2. 

nah sebaiknya memang harus tetap dimulai dari silaturahmi. atau kalau 

mau hajar2an di ruang publik, jumat ini ada diskusi pers dan sastra di 

rumah dunia jam 15.30. dirimu bisa katakan tentang persoalan ini. 

semoga abdul malik bisa jadi pembicara.



jangan persepsikan aneh tulisanku ya, kawan. hanya urun saran saja. 

Tx.  



Firman Venayaksa



--- In [EMAIL PROTECTED] ups.com, Boni Triyana  

wrote:

>

> Bung Ibnu yang muda,

> 

> Jawaban dari kekisruhan ini: SABAR. 

> 

> Ada sekian banyak koran di Indonesia, bukan cuma Radar Banten. Tokh 

Anda bisa menulis di Kompas, Koran Tempo, Suara Pembaruan atau koran 

manapun yang sekiranya pas untuk Anda dan tulisan Anda.

> 

> Jadi, bersabarlah dalam menghadapi suatu perkara.Masih muda emang 

darah mendidih terus, hantam sini, hantam sana... tapi bersabarlah. 

Tulisan Anda tidak kurang bagusnya kalau bisa dimuat di harian kaliber 

nasional.

> 

> Tabik,

> 

> Bonnie Triyana

> 

> --- On Sun, 16/11/08, Ibnu Aviciena  wrote:

> From: Ibnu Aviciena 

> Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten

> To: [EMAIL PROTECTED] ups.com

> Date: Sunday, 16 November, 2008, 9:50 AM

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> 

> belum satu minggu yang lalu saya bertemu dengan abdul 

malik yang kepdanya saya cc-kan e-mail kiritikan radar banten. saya 

tanya apakah e-mail saya sudah dia baca. di jawab, sudah. itu bagus 

kritikan kepada radar banten, katanya. namun demikian dia juga 

mengingatkan saya bahwa kritikan saya menyebarkan kebencian. saya, 

katanya masih terlalu muda. saya harus menerima konsekwensinya. dia 

tidak menyebutkan konsekwensi apa.

> 

> 

> saya sampaikan, saya sudah mempertimbangakan semuanya.

> 

> saat radar banten menghapus data di tulisan saya, saya melihat radar 

banten sedang kehilangan kendali. sedang bingung. radar banten 

sebetulnya konfliknya dengan fajar b

Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu

2008-11-17 Thread bayu sukma
Biar lebih luas bereksperimen Kita buat Harian Wong Banten saja wartawan nya 
kita semua. Oke Edisi Perdana saya bisa tanggulangi.
--- On Mon, 11/17/08, halim hd <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: halim hd <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Monday, November 17, 2008, 4:19 PM











okelah kita dukung ibnu buat nyebarin tulisannya ke media mana saja 
yang lebih gede. tapi, soal radar banten itu, tetep aja mesti dikritisi, en 
jangan lari dari soalnya: manipulasi dari media yang kian bukan hanya rakus 
tapi juga ganas en mesra berkolaborasi dengan kekuasaan.
hhd.

--- On Mon, 11/17/08, Abdul Latief  wrote:
From: Abdul Latief 
Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Monday, November 17, 2008, 1:14 AM











Semoga masalahnya cepat selesai dengan solusi 
yang terbaik, 
Semoga yang benar yang akan 
menang,
Semoga kita semua bisa menarik hikmah dari hal 
ini,
Semoga semua pihak dapat introspeksi dan 
mengakui kalau salah,
Semoga dan semoga
 
Buat Ibnu, >> You are Not Enough to Be GOOD, You Must 
To Be BIG. orang besar itu kalau ngomong 
biasanya didengar atau Memaksa orang untuk MENDENGAR dan meng-IYA-kan. tapi 
kalau udah besar jangan lupa diri, perlakuan tidak fair dari orang 
padamu, jangan kau ulangi pada orang lain. Mulailah cari 
"lahan perjuangan" baru di tempat yang lebih cocok untukmu, mungkin aquarium 
yang ada sekarang kurang besar untuk menampungmu, jadi segeralah selami dan 
arungi luasnya samudera ilmu. 
 
Ibnu pasti tidak pernah berpikir akan sehebat ibnu 
yang sekarang ini, tapi toh itu nyata sekarang. jadi mungkin ini saatnya ibnu 
menjadi lebih besar, dan mungkin akan membuatmu lebih besar dari apa yang 
pernah 
kamu bayangkan.
 
Bercita-citalah setinggi langit, tapi kaki tetap berpijak di 
tanah. 
 
aku juga sekarang di 
Jakarta sambil menapaki terjalnya pijakan mimpiku.
 
Wassalam
 
Nb: kalau tulisanmu itu bisa dimuat di media 
nasional secara utuh tanpa sensor nama, maka dengan sendirinya menjadi 
KRITIK BALIK untuk radar. ( kata Sun ztu - Menang tanpa berperang atau menang 
tanpa berdarah-darah )
 

  - Original Message - 
  From: 
  venayaksa80 
  To: [EMAIL PROTECTED] ups.com 
  Sent: Monday, November 17, 2008 3:44 
  PM
  Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik 
  Untuk Radar Banten dan ibnu
  

  
  saya sepakat dengan Boni, Nu. Referensi kamu kan banyak. coba nulis di 
  
koran nasional dong kalau emang koran lokal tak berkelas. Radar banten 
  
terlalu sempit. dengan kemampuanmu harusnya bisa membincangkan banyak 
  
hal. cuma saya kira ente lebih banyak bicara tentang keilmuanmu supaya 
  
kadar akademikmu terpakai ketika di Belanda. menyoal sastra, saya kira 
  
tulisanmu cukup menarik, tapi itu baru persoalan referensi belum pada 
  
esensi. jangan pake teori pramuka, semua bisa tapi surface structure 
  
doang. 
Boni sebagai sejarawan, tampaknya orang tak akan menyangsikan. 
  gola 
gong sebagai sastrawan, itu juga bisa dibuktikan. begitupun dengan 
  wan 
anwar yang kritikus sastra misalnya. mungkin maksud Abdul malik dengan 
  
"usia mudamu" itu mengajakmu supaya menjaga relasi, karena dia tahu 
  
anak muda kayak kita senang berpolemik. toh kamu juga pernah "berguru" 
  
sekecil apapun limu yang dirimu dapat dari Abdul Malik.
waktu Prof Nina 
  Lubis datang ke banten minggu lalu, aku sengaja sms 
kamu supaya kamu hajar 
  dia. kamu kan di sebuah seminar pernah 
mengatakan bahwa tulisan nina kagak 
  beres. tapi sayang malah mahdi 
yang curi adegan dan kamu hanya 
  diam.
Mengenai persoalan dengan Radar banten, ayo kita selesaikan. kita 
  
datang ke radar dan kita diskusi sampai mampus di sana. aku kawanmu, 
  
abdul malik juga. Kita sama-sama berproses di Rumah Dunia. jangan 
  
seperti inilah...kita kan di serang. dekat sekali. kenapa tidak kita 
  
coba mulai hal yang bisa kita lakukan. kalau hanya menulis di sini, 
  
banyak orang yang tak terlampau mahfum dengan persoalan, lantas 
  
berteriak kesana kemari. mengenai Radar, aku juga punya banyak unek2. 
  
nah sebaiknya memang harus tetap dimulai dari silaturahmi. atau kalau 
  
mau hajar2an di ruang publik, jumat ini ada diskusi pers dan sastra di 
  
rumah dunia jam 15.30. dirimu bisa katakan tentang persoalan ini. 
  
semoga abdul malik bisa jadi pembicara.

jangan persepsikan aneh 
  tulisanku ya, kawan. hanya urun saran saja. 
Tx. 

Firman 
  Venayaksa

--- In [EMAIL PROTECTED] ups.com, 
  Boni Triyana  
wrote:
>
> Bung 
  Ibnu yang muda,
> 
> Jawaban dari kekisruhan ini: SABAR. 
> 
  
> Ada sekian banyak koran di Indonesia, bukan cuma Radar Banten. Tokh 
  
Anda bisa menulis di Kompas, Koran Tempo, Suara Pembaruan atau koran 
  
manapun yang sekiranya pas untuk Anda dan tulisan Anda.
> 
> 
  Jadi, bersabarlah dalam menghadapi suatu perkara.Mas

Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu

2008-11-17 Thread halim hd
wh, yahuuud neeeh, gimana GG, ibnu, en rekan-rekan, sambut neeh bola salju 
yang siapa tahu nggelinding jadi gede.

--- On Mon, 11/17/08, bayu sukma <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: bayu sukma <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu
To: WongBanten@yahoogroups.com
Date: Monday, November 17, 2008, 4:38 AM











Biar lebih luas bereksperimen Kita buat Harian Wong Banten saja 
wartawan nya kita semua. Oke Edisi Perdana saya bisa tanggulangi.
--- On Mon, 11/17/08, halim hd <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
From: halim hd <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Monday, November 17, 2008, 4:19 PM








okelah kita dukung ibnu buat nyebarin tulisannya ke media mana saja 
yang lebih gede. tapi, soal radar banten itu, tetep aja mesti dikritisi, en 
jangan lari dari soalnya: manipulasi dari media yang kian bukan hanya rakus 
tapi juga ganas en mesra berkolaborasi dengan kekuasaan.
hhd.

--- On Mon, 11/17/08, Abdul Latief  wrote:
From: Abdul Latief 
Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Monday, November 17, 2008, 1:14 AM











Semoga masalahnya cepat selesai dengan solusi 
yang terbaik, 
Semoga yang benar yang akan 
menang,
Semoga kita semua bisa menarik hikmah dari hal 
ini,
Semoga semua pihak dapat introspeksi dan 
mengakui kalau salah,
Semoga dan semoga
 
Buat Ibnu, >> You are Not Enough to Be GOOD, You Must 
To Be BIG. orang besar itu kalau ngomong 
biasanya didengar atau Memaksa orang untuk MENDENGAR dan meng-IYA-kan. tapi 
kalau udah besar jangan lupa diri, perlakuan tidak fair dari orang 
padamu, jangan kau ulangi pada orang lain. Mulailah cari 
"lahan perjuangan" baru di tempat yang lebih cocok untukmu, mungkin aquarium 
yang ada sekarang kurang besar untuk menampungmu, jadi segeralah selami dan 
arungi luasnya samudera ilmu. 
 
Ibnu pasti tidak pernah berpikir akan sehebat ibnu 
yang sekarang ini, tapi toh itu nyata sekarang. jadi mungkin ini saatnya ibnu 
menjadi lebih besar, dan mungkin akan membuatmu lebih besar dari apa yang 
pernah 
kamu bayangkan.
 
Bercita-citalah setinggi langit, tapi kaki tetap berpijak di 
tanah. 
 
aku juga sekarang di 
Jakarta sambil menapaki terjalnya pijakan mimpiku.
 
Wassalam
 
Nb: kalau tulisanmu itu bisa dimuat di media 
nasional secara utuh tanpa sensor nama, maka dengan sendirinya menjadi 
KRITIK BALIK untuk radar. ( kata Sun ztu - Menang tanpa berperang atau menang 
tanpa berdarah-darah )
 

  - Original Message - 
  From: 
  venayaksa80 
  To: [EMAIL PROTECTED] ups.com 
  Sent: Monday, November 17, 2008 3:44 
  PM
  Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik 
  Untuk Radar Banten dan ibnu
  

  
  saya sepakat dengan Boni, Nu. Referensi kamu kan banyak. coba nulis di 
  
koran nasional dong kalau emang koran lokal tak berkelas. Radar banten 
  
terlalu sempit. dengan kemampuanmu harusnya bisa membincangkan banyak 
  
hal. cuma saya kira ente lebih banyak bicara tentang keilmuanmu supaya 
  
kadar akademikmu terpakai ketika di Belanda. menyoal sastra, saya kira 
  
tulisanmu cukup menarik, tapi itu baru persoalan referensi belum pada 
  
esensi. jangan pake teori pramuka, semua bisa tapi surface structure 
  
doang. 
Boni sebagai sejarawan, tampaknya orang tak akan menyangsikan. 
  gola 
gong sebagai sastrawan, itu juga bisa dibuktikan. begitupun dengan 
  wan 
anwar yang kritikus sastra misalnya. mungkin maksud Abdul malik dengan 
  
"usia mudamu" itu mengajakmu supaya menjaga relasi, karena dia tahu 
  
anak muda kayak kita senang berpolemik. toh kamu juga pernah "berguru" 
  
sekecil apapun limu yang dirimu dapat dari Abdul Malik.
waktu Prof Nina 
  Lubis datang ke banten minggu lalu, aku sengaja sms 
kamu supaya kamu hajar 
  dia. kamu kan di sebuah seminar pernah 
mengatakan bahwa tulisan nina kagak 
  beres. tapi sayang malah mahdi 
yang curi adegan dan kamu hanya 
  diam.
Mengenai persoalan dengan Radar banten, ayo kita selesaikan. kita 
  
datang ke radar dan kita diskusi sampai mampus di sana. aku kawanmu, 
  
abdul malik juga. Kita sama-sama berproses di Rumah Dunia. jangan 
  
seperti inilah...kita kan di serang. dekat sekali. kenapa tidak kita 
  
coba mulai hal yang bisa kita lakukan. kalau hanya menulis di sini, 
  
banyak orang yang tak terlampau mahfum dengan persoalan, lantas 
  
berteriak kesana kemari. mengenai Radar, aku juga punya banyak unek2. 
  
nah sebaiknya memang harus tetap dimulai dari silaturahmi. atau kalau 
  
mau hajar2an di ruang publik, jumat ini ada diskusi pers dan sastra di 
  
rumah dunia jam 15.30. dirimu bisa katakan tentang persoalan ini. 
  
semoga abdul malik bisa jadi pembicara.

jangan persepsikan aneh 
  tulisanku ya, kawan. hanya urun saran saja. 
Tx. 

Firman 
  Venayaksa

--- In [EMAIL PROTECTED]