Semoga masalahnya cepat selesai dengan solusi yang terbaik, 
Semoga yang benar yang akan menang,
Semoga kita semua bisa menarik hikmah dari hal ini,
Semoga semua pihak dapat introspeksi dan mengakui kalau salah,
Semoga dan semoga....

Buat Ibnu, >> You are Not Enough to Be GOOD, You Must To Be BIG. orang besar 
itu kalau ngomong biasanya didengar atau Memaksa orang untuk MENDENGAR dan 
meng-IYA-kan. tapi kalau udah besar jangan lupa diri, perlakuan tidak fair dari 
orang padamu, jangan kau ulangi pada orang lain. Mulailah cari "lahan 
perjuangan" baru di tempat yang lebih cocok untukmu, mungkin aquarium yang ada 
sekarang kurang besar untuk menampungmu, jadi segeralah selami dan arungi 
luasnya samudera ilmu. 

Ibnu pasti tidak pernah berpikir akan sehebat ibnu yang sekarang ini, tapi toh 
itu nyata sekarang. jadi mungkin ini saatnya ibnu menjadi lebih besar, dan 
mungkin akan membuatmu lebih besar dari apa yang pernah kamu bayangkan.

Bercita-citalah setinggi langit, tapi kaki tetap berpijak di tanah. 

aku juga sekarang di Jakarta sambil menapaki terjalnya pijakan mimpiku.

Wassalam

Nb: kalau tulisanmu itu bisa dimuat di media nasional secara utuh tanpa sensor 
nama, maka dengan sendirinya menjadi KRITIK BALIK untuk radar. ( kata Sun ztu - 
Menang tanpa berperang atau menang tanpa berdarah-darah )

  ----- Original Message ----- 
  From: venayaksa80 
  To: WongBanten@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, November 17, 2008 3:44 PM
  Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten dan ibnu


  saya sepakat dengan Boni, Nu. Referensi kamu kan banyak. coba nulis di 
  koran nasional dong kalau emang koran lokal tak berkelas. Radar banten 
  terlalu sempit. dengan kemampuanmu harusnya bisa membincangkan banyak 
  hal. cuma saya kira ente lebih banyak bicara tentang keilmuanmu supaya 
  kadar akademikmu terpakai ketika di Belanda. menyoal sastra, saya kira 
  tulisanmu cukup menarik, tapi itu baru persoalan referensi belum pada 
  esensi. jangan pake teori pramuka, semua bisa tapi surface structure 
  doang. 
  Boni sebagai sejarawan, tampaknya orang tak akan menyangsikan. gola 
  gong sebagai sastrawan, itu juga bisa dibuktikan. begitupun dengan wan 
  anwar yang kritikus sastra misalnya. mungkin maksud Abdul malik dengan 
  "usia mudamu" itu mengajakmu supaya menjaga relasi, karena dia tahu 
  anak muda kayak kita senang berpolemik. toh kamu juga pernah "berguru" 
  sekecil apapun limu yang dirimu dapat dari Abdul Malik.
  waktu Prof Nina Lubis datang ke banten minggu lalu, aku sengaja sms 
  kamu supaya kamu hajar dia. kamu kan di sebuah seminar pernah 
  mengatakan bahwa tulisan nina kagak beres. tapi sayang malah mahdi 
  yang curi adegan dan kamu hanya diam.
  Mengenai persoalan dengan Radar banten, ayo kita selesaikan. kita 
  datang ke radar dan kita diskusi sampai mampus di sana. aku kawanmu, 
  abdul malik juga. Kita sama-sama berproses di Rumah Dunia. jangan 
  seperti inilah...kita kan di serang. dekat sekali. kenapa tidak kita 
  coba mulai hal yang bisa kita lakukan. kalau hanya menulis di sini, 
  banyak orang yang tak terlampau mahfum dengan persoalan, lantas 
  berteriak kesana kemari. mengenai Radar, aku juga punya banyak unek2. 
  nah sebaiknya memang harus tetap dimulai dari silaturahmi. atau kalau 
  mau hajar2an di ruang publik, jumat ini ada diskusi pers dan sastra di 
  rumah dunia jam 15.30. dirimu bisa katakan tentang persoalan ini. 
  semoga abdul malik bisa jadi pembicara.

  jangan persepsikan aneh tulisanku ya, kawan. hanya urun saran saja. 
  Tx. 

  Firman Venayaksa

  --- In WongBanten@yahoogroups.com, Boni Triyana <[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote:
  >
  > Bung Ibnu yang muda,
  > 
  > Jawaban dari kekisruhan ini: SABAR. 
  > 
  > Ada sekian banyak koran di Indonesia, bukan cuma Radar Banten. Tokh 
  Anda bisa menulis di Kompas, Koran Tempo, Suara Pembaruan atau koran 
  manapun yang sekiranya pas untuk Anda dan tulisan Anda.
  > 
  > Jadi, bersabarlah dalam menghadapi suatu perkara.Masih muda emang 
  darah mendidih terus, hantam sini, hantam sana... tapi bersabarlah. 
  Tulisan Anda tidak kurang bagusnya kalau bisa dimuat di harian kaliber 
  nasional.
  > 
  > Tabik,
  > 
  > Bonnie Triyana
  > 
  > --- On Sun, 16/11/08, Ibnu Aviciena <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > From: Ibnu Aviciena <[EMAIL PROTECTED]>
  > Subject: Re: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten
  > To: WongBanten@yahoogroups.com
  > Date: Sunday, 16 November, 2008, 9:50 AM
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > belum satu minggu yang lalu saya bertemu dengan abdul 
  malik yang kepdanya saya cc-kan e-mail kiritikan radar banten. saya 
  tanya apakah e-mail saya sudah dia baca. di jawab, sudah. itu bagus 
  kritikan kepada radar banten, katanya. namun demikian dia juga 
  mengingatkan saya bahwa kritikan saya menyebarkan kebencian. saya, 
  katanya masih terlalu muda. saya harus menerima konsekwensinya. dia 
  tidak menyebutkan konsekwensi apa.
  > 
  > 
  > saya sampaikan, saya sudah mempertimbangakan semuanya.
  > 
  > saat radar banten menghapus data di tulisan saya, saya melihat radar 
  banten sedang kehilangan kendali. sedang bingung. radar banten 
  sebetulnya konfliknya dengan fajar banten. dulu abdul malik menjadi 
  pembicra. namun dalam berita fajar banten, nama abdul malik tidak 
  disebutkan. dalam hal ini, kelakuan fajar banten sama bodohnya (dengan 
  apa yang dilakukan radar banten ke saya). 
  > 
  > 
  > di mana letak kebingungan radar banten? yaitu di dalam 
  mengindentifikasi musuh. saya dan ilmu pengetahuan adalah pihak yang 
  berada di luar lingkaran radar dan fajar. kasus ini mirip dengan 
  kelakukan USA. mellaui Yahoo, USA menghilangkan nama Iran di formulir 
  pembuatan e-mail yahoo. nama iran, fajar, dan abdul malik, bukan cuma 
  urusan mereka yang bertikai. nama-nama itu milik banyak pihak di luar 
  mereka. ilmu pengetahuan cakupannya lebih besar ketimbang sekedar 
  fajar, radar, abdul malik, dan radar banten.
  > 
  > 
  > ketika mereka menarik ilmu pengetahuan ke wilayah yang sangat sempit 
  (kompetisi bisnis), mereka sudah berlaku angkuh, merasa berkuasa. 
  dalam sejarah apapun, ketika kekuasaan terlibat, ceritanya hampir 
  selalu buruk: sejarah agama dan ilmu pengetahuan di Itali lewat 
  lembaga gereja bernama inkuisisi, sejarah awal islam, dll.
  > 
  > 
  > dalam sejarah inkusisi di itali, ilmu pengetahuan disensor gereja. 
  yang tidak sejalan dengan iman gereja, penulisnya diwajibkan bertobat. 
  bila tidak, mereka harus dibunuh. banyak para ilmuwan yang mati pada 
  periode ini, yang kemudian disebut sebagai periode kegelapan (dark 
  age), yaitu berkisar antara tahun 500-1000M.
  > 
  > 
  > dalam kasus radar banten. radar banten sudah menempatkan diri pada 
  wilayah kekuasaan. semua tulisan yang tidak sesuai dengan "iman"nya, 
  diharuskan bertobat. cara pertobatannya yaitu dengan membuang dosa-
  dosa ilmu pengetahuan, di antaranya berupa kata "fajar banten". oh, 
  kasihan kebetul. di zaman ilmu pengetahuan masih ada pihak yang 
  memilih hidup di zaman kegelapan.
  > 
  > 
  > abdul malik bilang saya terlalu muda (untuk mengkritik radar 
  banten). hidup saya masih panjang, katanya. saya justeru merasa hidup 
  saya sudah teramat tua, sudah 26 tahun. banyak hal yang terlambat 
  dalam hidup saya. De Houtman pemimpin pelayaran pertama dari belanda 
  abad 16, masih berumur 20 tahun. as-syuyuti menulis buku kritik 
  terhadap logika yunani umur 18 tahun! ini bukan buku fiksi yang bisa 
  dihasilkan dari mengkhayal. sahabat nabi memimpin perang pada umur 
  belasan tahun. tokoh2 indonesia awal jadi pemimpin pada umur yang 
  teramat muda.
  > 
  > 
  > jadi, bila saya memilih untuk tidak menyertakan data yang tidak 
  diminati oleh radar banten di tulisn saya dan tidak melakukan kritik 
  terhadap radar banten, hanya karena sebuah konsekwensi (mungkin 
  didaftarhitamkan) , hanya karena takut tidak mendapatkan uang 70 ribu 
  rupiah, lalu di mana letak kemanusiaan saya? karena itu, apa yang 
  dilakukan radar banten dengan menarik sesuatu yang besar (ilmu 
  pengetahuan) ke dalam kotak sempit (kompetisi bisnis), merupakan 
  tindakan kekuasaan yang tidak adakan pernah sukses. tak ada cerita 
  seekor gajah bisa diloloskan ke lubang jarum. 
  > 
  > 
  > salam
  > ibnu aa
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 2008/11/12 halim hd <[EMAIL PROTECTED] com>
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > gejala kian rusaknya bukan hanya secara teknis jurnalisme, tapi 
  lebih dari itu, jurnalisme sekarang kian buruk lantaran hanya mengejar 
  pasar. makanya, salah satu untuk menghentikan pasar adalah boikot. 
  sebab, maaf yang mereka sampaikan, jika mereka lakukan, juga sekedar 
  lip service. bahkan ada kecendeerungan media tidak menyampaikannya 
  karena merasa berkuasa.
  > 
  > hhd.
  > 
  > --- On Tue, 11/11/08, Erwina Yunarti <erwina_yunarti@ yahoo.co. id> 
  wrote:
  > 
  > From: Erwina Yunarti <erwina_yunarti@ yahoo.co. id>
  > Subject: Bls: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten
  > To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
  > 
  > Date: Tuesday, November 11, 2008, 4:46 PM
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > kang....minta merka tulis dikolom yang besar
  > atas permintaan maaf..... jangan di boikot dong
  > Salam kenal dari saya Ir Erwina Yunarti
  > 
  > 
  > 
  > Dari: halim hd <[EMAIL PROTECTED] com>
  > Kepada: [EMAIL PROTECTED] ups.com
  > 
  > Terkirim: Selasa, 11 November, 2008 02:20:13
  > Topik: Re: [WongBanten] Kritik Untuk Radar
  > Banten
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > repot juga kalou begitu. tapi saya harap, gerakan boikot itu lama 
  lama bis ajalan, seiring dengan kecerdasan warga.
  > 
  > 
  > --- On Mon, 11/10/08, Setiadji Achmad <setiadji.achmad@ yahoo.com> 
  wrote:
  > 
  > From: Setiadji Achmad <setiadji.achmad@ yahoo.com>
  > Subject: Re: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten
  > 
  > To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
  > Date: Monday, November 10, 2008, 11:00 AM
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > kalo yg ngeboikotnya yg merasa dirugikan,kayaknya gak 
  ngaruh,damai saja,dan koran menulis permohonan maaf atas kesengajaan 
  menghilangkan unsur penting dalam artikel yg disajikan... .
  > 
  > 
  > 
  > From: halim hd <[EMAIL PROTECTED] com>
  > To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
  > 
  > Sent: Tuesday, November 11, 2008 1:47:23 AM
  > Subject: Re: [WongBanten]
  > Kritik Untuk Radar Banten
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > bisa nggak itu dituntut secara hukum?
  > atou minimal, boikot, jangan langganan.
  > 
  > --- On Sun, 11/9/08, Ibnu Aviciena <ibnu.aviciena@ gmail.com> wrote:
  > 
  > From: Ibnu Aviciena <ibnu.aviciena@ gmail.com>
  > Subject: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten
  > To: "Radar Banten" <kang_haban2001@ yahoo.com>
  > 
  > Cc: "barayapost cilegon" <[EMAIL PROTECTED] com>, 
  [EMAIL PROTECTED] ups.com, "abdulmalik" <kangdoel2002@
  > yahoo.com>
  > Date: Sunday, November 9, 2008, 4:14 PM
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > Assalamu'alaikum,
  > 
  > E-mail ini adalah kritik saya terhadap Radar Banten yang saya cc-kan 
  ke Banten Raya Post, Abdul Malik Radar Banten, dan Milis Wongbanten.
  > 
  > Hari minggu kemarin, 11 November, tulisan saya yang berjudul 
  Menelusuri Kesusasteraan Banten dimuat Radar Banten. Sebagaimana 
  tampak dari judul tulisan itu, tulisan saya ini membicarakan tentang 
  kesusasteraan Banten, termasuk di dalamnya novel2 indo-cina yang 
  terbit di rangkasbitung dan di koran-koran banten dari masa kolonial 
  hingga sekarang. Ada satu hal yang saya sangat sesalkan atas tindakan 
  yang dilakukan (editor) Radar Banten yang telah menghapus nama "Fajar 
  Banten" di dalam tulisan saya. Dan itu, bagi saya adalah tindakan 
  bodoh dan membodohi publik.
  > 
  > 
  > 
  > Bahwa Fajar Banten adalah saingan bisnis Radar Banten, itu silahkan. 
  Itu urusan bisnis Radar Banten. Tetapi Radar Banten (juga media massa 
  lainnya) tidak boleh membawa masalah bisnis itu ke ruang ilmu 
  pengetahuan. Dalam konteks pemuatan tulisan saya, Radar Banten tidak 
  boleh membuang nama "Fajar Banten" sebagai kenyataan/fakta sejarah. 
  Nama itu tidak boleh dibuang hanya karena Fajar Banten saingan bisnis 
  atau merasa tidak suka keada pengelola Fajar Banten. Islam 
  mengajarkan, janganlah berlaku tidak adil karena kita benci kepada 
  orang lain. Sebagai contoh, sekalipun saya tidak suka kepada atut, 
  saya harus tetap menyebut nama atut saat saya menulis sejarah gubernur 
  banten.
  > 
  > 
  > 
  > Selama ini saya memaklumi tulisan berita di radar banten acak-
  acakan. Berita-berita yang muncul di sana mencerminkan bahwa pengelola 
  koran tersebut tidak paham tatabahasa indonesia atau tidak mau 
  menggunakan pengetahuannya tentang tatabahasa indonesia. Sekali lagi, 
  itu saya maklumi. Tetapi ketika editor koran sudah membuang data 
  sejarah, saya atas nama ilmu pengetahuan menyatakan protes.
  > 
  > 
  > Â 
  > 
  > -- 
  > Salam hangat,
  > Ibnu Adam Aviciena
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru 
  > 
  > Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan 
  @rocketmail. br>
  > Cepat sebelum diambil orang lain!
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > -- 
  > Salam hangat,
  > Ibnu Adam Aviciena
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > New Email names for you! 
  > Get the Email name you&#39;ve always wanted on the new @ymail and 
  @rocketmail. 
  > Hurry before someone else does!
  > http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
  >



   


The information transmitted is intended only for the person or the entity to 
which it is addressed and may contain confidential and/or privileged material. 
If you have received it by mistake please notify the sender by return e-mail 
and delete this message including any of its attachments from your system. Any 
use, review, reliance or dissemination of this message in whole or in part is 
strictly prohibited. Please note that e-mails are susceptible to change. The 
views expressed herein do not necessarily represent those of PT Astra 
International Tbk and should not be construed as the views, offers or 
acceptances of PT Astra International Tbk.

Kirim email ke