merayakan imlek tidak kuno, begitu juga halnya merayakan natal, tahun baru,
idul fitri, nyepi dll.
memang perayaan2 tsb sudah berumur ratusan bahkan ribuan tahun, tapi tetap
tidak kuno, lebih cocok kalo disebut klasik.
semua perayan2 tsb telah diturunkan secara turun temurun, dan selalu berbeda
kuno kalo milih hari nikah lewat tukang honsui atau buku pakua dll.
nich, coba metode modern yang praktis, efisien dan efektif:
- Pilih hari sabtu, atau minimal hari minggu
biasanya resepsi diadakan pada malam hari atau sore menjelang malam,
sehingga para undangan (terutama para undangan yang
dari pada bahas politik dan agama mulu, yuk kita bahas budaya tionghua aja
sesuai dengan judul milis kita ini.
salah satu bentuk kebudayaan adalah pernikahan.
saya perhatikan bahwa biaya menikah bagi masyarakat cina di indonesia sangat
mahal dan mewah dibandingkan masyarakat lokal.
jaman sekarang
Wiss
_
From: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
[mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com]
On Behalf Of Jon Schilage
Sent: Wednesday, March 28, 2007 2:46 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
%40yahoogroups.com]
On Behalf Of Jon Schilage
Sent: Wednesday, March 28, 2007 2:46 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Biaya menikah masyarakat china di indonesia
dari pada bahas politik dan agama mulu, yuk kita bahas budaya tionghua aja
menikah HAPPY.
Sekedar berbagi cerita.
Salam,
PK Lim
Jon Schilage [EMAIL PROTECTED] schilage%40gmail.com wrote: mungkin
tidak disemua tempat di indo, tapi itulah kenyataan dilapangan,
terutama di daerah.
coba anda ke daerah riau kepulauan, suatu beban besar bagi anak cowok
disana
karena harus
judge
them..
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
Jon Schilage
[EMAIL PROTECTED] wrote:
memang benar pemikiran *Akhmad Bukhari Saleh* diskriminasi banyak
bentuknya,
berdasarkan agama, suku, pendidikan, dll.
tapi jika anda adalah keturunan cina asli
saya tidak menyalahkan gol mayo atau mino atas terjadinya diskriminasi di
indo karena perbedaan ras, sebenarnya kalo mau disalahkan, salahkan
pemerintah kolonial, orla dan orba.
rakyat diadudomba, rakyat dibikin menjadi beberapa golongan.
praktek ini terus berlanjut hingga sekarang.
secara sadar
gue bangga sebagai keturunan cina, tionghua atau apapun panggilannya.
bangsa cina telah ada sejak dahulu kala dengan kebudayaan yang sangat
mengagumkan..
bangsa cina adalah bangsa yang besar dan dikenal oleh semua suku bangsa di
dunia...
gue bersyukur lahir sebagai orang cina, cuma sayang lahirnya
gimana mau jadi PNS kalo secara politik dan sosial keturunan cina di
diskriminasi??
bukan masalah jiwa swasta atau jaminan kesejahteraan di PNS, tetapi masalah
utamanya adalah perbedaan perlakuan kepada kaum non-pri khususnya keturunan
cina.
saya adalah seorang pegawai BUMN yang dikendalikan
, lebih baik berkarya diluar BUMN atau pemerintahan, walau
agak berat namun harga diri tidak terinjak.
bagi yang bukan cina, please try hard to love us before you judge us..
On 3/26/07, Akhmad Bukhari Saleh [EMAIL PROTECTED] wrote:
- Original Message -
From: Jon Schilage
imlek itu perayaan bagi semua suku bangsa keturunan cina, bahkan korea,
bietnam dan thailand.
imlek itu sama dengan tanggal 1 januari nya tahun masehi yang dirayakan oleh
seluruh suku bangsa didunia, mulai dari eropa, asia, arab, afrika sampai ke
ujung dunia.
jadi, yang merakan imlek atau lunar
Teman2...
Sebutan Cina bagi orang keturunan Cina bagi saya tidak ada masalah, tetapi
kalo sebutan Cina dengan diiringi definisi yang negatif tentu tidak bisa
kita terima. Yang ada sekarang adalah, sebutan cina dengan penekanan bunyi
ci
On 3/14/07, ardian_c [EMAIL PROTECTED] wrote:
kata
13 matches
Mail list logo