Ayo Dini jawab, memang saya juga suka agak binung
si Abah
On Fri, June 24, 2011 8:49 am, Surya Sudana wrote:
All,
Saya perhatikan dr beberapa diskusi dari Dini ini kok selalu gak
nyambungâ¦jangan-jangan anda salah subscribe ke iagi-netâ¦â¦.
From: dini.ben...@yahoo.com
Mas Bowo,
Overall Cino WL beli old tools dari bekas Major WL Co, tool yang udah dak
dipake lagi oleh Major WL Cumpany, kebanyakan dari Baker WL, tapi mereka sangat
invented untuk meniru electronic chip inside the tools yang sudah rusak supaya
making more money. Jangankan chip, pesawat adikuasa
Dini
Janagn dulu nyerah dong .
millis ini
dimaksudkan sebagai ajang diskusi geologi dengan segala aspeknya.
Apakah Dini seorang geologiat ataukah pencinta geologi ataukah pencinta
geologist hehehe.
Kalau memang pencinta geologi , maka alangkah
baiknya kalau belum begitu ngeh dengan materi yang
Mas Surya
Yang perlu diperhatikan dulu , apakah memang zona overpressurenya terlihat
jelas di data seismic dari lapangan Mas.
Kalau dari data seismic yang ada tidak terlihat, penggunaan vsp untuk
memprediksi overpressure juga tidak banyak membantu.
Dulu kita sudah pernah mencoba untuk salah satu
Cuma ngomentari aja nih, supaya gak stres stres amat menjelang wiken.
Met Wiken semuanya.
Mas Bowo,
Overall Cino WL beli old tools dari bekas Major WL Co, tool yang udah dak
dipake lagi oleh Major WL Cumpany, kebanyakan dari Baker WL, tapi mereka
sangat invented untuk meniru electronic chip
Kalo Citic seram memakai serco dr china utk standard loggingnya, bgmn utk
identifikasi fracturenya apakah serco tsb sdh memiliki advanced tool sendiri
spt borehole image atau array sonic?
Gde
Powered by Telkomsel BlackBerry®
-Original Message-
From: Made Sulitra
Thanks the input.
Sayangnya sumurnya tidak semahal 20 jt$, averaged up to 4jt$ (6000-7000 ft)
n flowing.
- Original Message -
From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, June 24, 2011 1:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sharing pengalaman mengenai
Apa yang disebutkan Pak Kartiko benar sekali.
tetapi mungkin bukan dilihat dari kenampakan seismic nya saja, coba hitung
pore
pressure nya dari Velocity dan mungkin AI (acoustic impedance) nya.
sudah banyak tuh softwarenya atau malah servicenya yang tersedia.
hayo yang mau promosi silahkan,
jadi pengen ikut komentar ;ptulisan mas shofi sama pak made menarik semua. saya setuju kalo kita mesti banyak belajar dari negeri panda, dalam hal ini RD nya ( Research Dev) maupun ( Replicate Duplicate) upsstt..kalo saya cenderung berpikir panjang nyari info sedetil2nya untuk make produk2 ini,
Bener Mas Franc...
itulah bedanya geologist dan geophysicts kalau liat seismic...
geologist senang menginterpretasi dari image dan gambarnya, geophysict
seneng ngitungnyamangkanya kita disebutnya GG (gigimu dan
gigiku..he..he)
2011/6/24 Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
Apa yang
Terima kasih mas Kartiko mas Franc. Kalo beda depth nya 100-200m kok
sepertinya kurang useful in term of drilling ops. Mungkin nilai tambahnya
datanya bisa kita gunakan utk kalibrasi seismic kita seperti yg mas Kartiko
katakan. Dari temen bule juga bilang berdasarkan pengalaman dia di luar
Good points mas!
Pake aja produksi lokal dengan cara kinerja Cino Serv Co breakthrough
Soal Technical English is similar , masih banyak Melayu punya English issue as
Cino's English
Competitive Well Cost, ada berapa Oil Co bisa drill 3.5jt$ @ 8000 feet MD (dry
+ test)?
Trial toleratable for a new
Mas Seno,
Sekarang saya jarang melihat bit bermerk Smith, Reed, Security, Hugh... yang
ada Chuankee, Cengdu PDC dan oke-2 saja. Mereka memang gigih membangun industri
termasuk peralatan migas.
Salah satu sesepuh geologi pernah bilang bahwa RRC ini ibaratnya raksasa yang
baru bangun tidur,
mas OK Taufik.
Komentar nya ditunggu!
2011/6/24 Sugeng Hartono sugeng.hart...@petrochina.co.id:
Mas Seno,
Sekarang saya jarang melihat bit bermerk Smith, Reed, Security, Hugh... yang
ada Chuankee, Cengdu PDC dan oke-2 saja. Mereka memang gigih membangun
industri termasuk peralatan migas.
saya sendiri kebetulan pernah ngurusi di bagian dapur umum buat ngurusi logging
co yg dimaksud. Ada bbrp hal yg perlu diperhatikan. Cek ricek dan hitungan yg
teliti harus dilakukan sbelum memutuskan pakai atau nggak pakai. Termasuk
perkiraan bbrp skenario yg mungkin dihadapi/terjadi.
Wah cerita yang menarik pak sugeng, saya setuju kalo negeri panda ini sedang gerak2 mau bangun (ini baru mau bangun loh, belom bangun beneran ;p) dengan kegigihan dan ke-ulet-an. Industri migas mereka juga baru belajar, tapi hampir semua lini dikuasai, dari bikin rig pengeboran,pompa sampe kirim
Look ahead VSP pernah saya lakukan tahun 2005 dulu, waktu itu kita mengalami
stuck pipe kira kira sekitar 200 m lagi ke zona secondary objective.
Sementara primary objective sudah didapat, timbul pertanyaan mestikah kita
lanjutkan drilling ( tentunya sesudah back-off dp) atau stop sampai
Makasih kang Bowo. Mungkin saatnya di rebonding, ke salon maksudnya.
Ciao.
Dini
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
-Original Message-
From: Bowo Pangarso bow...@gmail.com
Date: Fri, 24 Jun 2011 02:27:17
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To:
Mas,
Loyo bolehlah but experience will talk!!!
Enjoy your great weekend mas!
- Original Message -
From: nyoto - ke-el
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, June 24, 2011 9:27 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Lokal Wireline Nasional Co
Pak Made,
Hehehehe mungkin
Terima kasih pak Fariman, masukan yg sangat bagus. Artinya tetap pada case
tertentu berguna namun tetap dg pertimbangan sepadan apa gak dg cost nya. PAB
itu sama saja pak (mis SWC dg CST). Kalo yg combinable dg LWD memang belum
masuk di Indonesia (toolnya masih terbatas sekali).
Salam,
Ss
Seharusnya pengukuran yang dilakukan lebih dekat dengan target
menghasilkan prediksi yang lebih akurat. Kalau ketelitian prediksi O/P
100-200 meter, apakah ketelitian dengan surface seismik (prognosis)
lebih akurat?
Hal kedua yang sudah disebutkan juga secara tidak langsung adalah
masalah kontras
Boleh ikut nimbrung ya
Kebetulan saya di bagian processing data VSP, dan kebetulan juga beberapa kali
melayani Look Ahead VSP dari klien.
Kalau untuk prediksi depth di bawah TD maka hasilnya cukup bisa diandalkan,
dengan depth range sekitar 300 - 400m below TD atau sekitar 300ms di bawah
Nah pak Aldrin,
cerita nya dilanjutkan dong.
hasil VSP nya itu lalu bisa dipake apa saja.
terima kasih sebelumnya.
fbs
From: Aldrin Muchtar aldrin.much...@yahoo.co.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, June 24, 2011 1:19:33 PM
Subject: Bls: [iagi-net-l] Look
Om Franc
Waduhh,,,bingung juga jawabnya karna biasanya yang pakai malah klien
untuk pekerjaan mereka hehehe
Tapi ada satu klien kami yang cukup happy waktu project deep waternya, kalau
dari VSP section 1 mereka sudah melihat event yg mereka cari di bawah TDdan
didukung dengan data
Original geological/drlliing program berdasarkan seismik diprediksi layer tsb
sekitar 300 meteran dari posisi bit stuck; dari VSP diperkirakan 175 m dibawah
lokasi bit, actualnya adalah 190 m dibawah bit. Ngebor 15 meter dari depth yg
diperkirakan VSP ini yang membuat ketar ketir karena semua
Persis.
Jadi cukup baik untuk digunakan, jika kita mendapatkan masalah apakah benar
bahwa masih ada reservoir dibawah sebagaimana diprediksi oleh geological
prognosis, apalagi kalau kita mendapatkan masalah dengan operasi, yang
biasanya reluctant baik bagi managemen maupun operation (drilling)
Benar kata Mas Hasan, bukan teknologinya yg jelek, tapi kadang promosi
yg berlebihan yg membuat kita mengharapkan sesuatu yg berlebihan juga.
Spt yg saya sampaikan sebelumnya, sblm memutuskan merun vsp a head
perlu dilihat apakah object yg kita cari memang terlihat jelas di
seismic kita,
27 matches
Mail list logo