saya terima sebagai guyonan
zaman demokrasi hasil reformasi sekarang,
pers tak bisa lagi dibredel.
tak seperti zaman mbah harto dulu.
hehehe juga
At 12:36 PM 10/2/2006, you wrote:
Tempo = enak dibreidel dan perlu... (Kata om TW)
hehehehe
DG
On 9/26/06, Nugroho Dewanto
Tempo = enak dibreidel dan perlu... (Kata om TW)
hehehehe
DG
On 9/26/06, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Aris: kenapa dia tidak pernah hadir dalam pengadilan sebagai saksi?
Kenapa dia langsung diculik AS? Teleconference saja? oh.. ya...
dalam era teknologi canggih ini sangat
Sulit memang menerima 'kebenaran' karena kadang tak sesuai dengan yang kita
harapkan. Lebih gampang mencari 'pembenaran'. Saya pun terkadang sulit untuk
tidak terjebak dalam situasi mencari 'pembenaran' tersebut.
Media standar seperti Kompas, Tempo, Media Indonesia, dsb pasti pernah buat
mas dede,
Terima kasih atas kata 'mungkin'nya. Saya ingin sekali mempercayai bahwa
Amrozi, Ba'asyir, Azhari adalah benar-benar terlibat dalam kasus itu. Untuk
Amrozi tingkat kepercayaan saya 80 persen (dengan keraguan mengganjal). Bukan
untuk membela dia bukan.. sama sekali tidak.
Untuk
At 02:18 PM 9/26/2006, you wrote:
mas dede,
Terima kasih atas kata 'mungkin'nya. Saya ingin sekali mempercayai
bahwa Amrozi, Ba'asyir, Azhari adalah benar-benar terlibat dalam
kasus itu. Untuk Amrozi tingkat kepercayaan saya 80 persen (dengan
keraguan mengganjal). Bukan untuk membela dia
anda cuma perlu banyak membaca saja. masing-masing kasus (tibo, amrozi,
abubakar basyir, dll) sudah diputus pengadilan dengan menghadirkan sejumlah
saksi dan barang bukti.
kalau anda menerima putusan pengadilan atas tibo, sebaiknya anda juga
menerima putusan pengadilan atas amrozi dan abb.
Aris: kenapa dia tidak pernah hadir dalam pengadilan sebagai saksi?
Kenapa dia langsung diculik AS? Teleconference saja? oh.. ya...
dalam era teknologi canggih ini sangat memungkinkan direkayasa. Film
gitu lhoh. Foto pun juga bisa direkayasa.. Kebanyakan kutipan dari
polisi... berita
Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
mbak aris,
mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran.
anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini.
bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari
bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak
terkait
Doa ini kelihatannya akan sulit terwujud, selama agama dipakai untuk
berkriminal ria...
--- In ppiindia@yahoogroups.com, ndah maldiniwati [EMAIL PROTECTED]
wrote:
seperti do'a saya sebelumnya:
semoga tidak ada lagi tragedi ini,
tidak pada keluargaku, tidak pada temanku, tidak untuk
hehehe baru saja anda membanggakan menonton film tentang
konflik poso. sekarang anda meragukan film dan foto sebagai
barang bukti.
come on, make up your mind.
tanpa kesaksian umar faruq, sudah cukup bukti dan saksi lain untuk
menjerat abb.
Aris : Tertawalah mas. Film Poso beranekaragam
Mbak Aris, anda ingin diskusi yang enak dan seimbang...bagaimana si Nizami
yg sudah saya buktikan sbg maling?? Jelas sekali bahwa anda ini sangat
ideologis.
Majalah TEMPO, KOMPAS, Media Indonesia.. bagaimanapun tidak bisa
dibandingakn dgn SABILI yang sukanya memanas-manasi
Mas Bobby,
Saya berpikir, manusia memang seharusnya berpikir ideologis untuk memamah
setiap kehidupan. Berpikir Idiologis tak membuat seseorang terperangkap
terhadap yang sifatnya subjektif dan generalisir. Dia memandang sesuatu dengan
frame yang sudah jelas.
Saat, Poso terjadi,
mbak aris,
mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran.
anda lebih mencari pembenaran atas apa yang anda yakini.
bahwa amrozi bukan pelaku pemboman. bahwa azahari
bukan teroris. bahwa abubakar basyir sama sekali tak
terkait kegiatan teror.
biar setumpuk data dan fakta ditunjukkan, tetap
seperti do'a saya sebelumnya:
semoga tidak ada lagi tragedi ini,
tidak pada keluargaku, tidak pada temanku, tidak untuk bangsaku
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
mbak aris,
mungkin selama ini anda tidak mencari kebenaran.
anda lebih mencari
14 matches
Mail list logo