Fundamentalisme hanya menjurus kepada kehancuran dan tidak bisa menawarkan
apa-2.
Paling dapat rasa kepuasaan pas di saat membunuh diri dan yang lain sebagai
refleksi dari emosi primordial (meminjam ekspresi Mbak Mia :-). Setelah itu
sudah terlambat. Rugi besar karena tetap tidak akan pernah be
Untuk mengobati fundamentalism, bahkan conservatism - di alam maya
ini kita hanya bisa fokus pada diskusi liku-liku permasalahan
psikologis dan sosiologis. Dan kesepakatan-kesepakatan dari diskusi
ini kita 'tularkan' kepada yang lain melalui cara 'pay it forward'.
Pay it forward adalah semacam
pakai ayat suci tapi dipakai
buat neluh / nyantet orang.
- Original Message -
From: "Dana Pamilih" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Friday, July 15, 2005 7:47 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani dan
politik
> Kalau enggak salah almarh
al sasaran mereka juga sholat , puasa ,
berzakat
> dll,
> tapi selama mereka tidak masuk golongannya maka akan dianggap musuh
> yang halal untuk diperlakukan apa saja.Dan itu semua adalah hasil
doktrin
> yang diajarkan Hasan Al Banna dan Qutb , Hitler di dunia Islam.
>
> - O
n
kekerasan termasuk pada sesama muslim.
- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Friday, July 15, 2005 5:39 PM
Subject: RE: [wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani dan
politik
> Wah, kalau koleksi buku mereka saya kalah total. :-))
>
>
y, July 14, 2005 8:09 PM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani
dan politik
Saya mengkoleksi 300 an buku-buku Fundametalis dari Maududi , Qutb , Al
Banna ,
Fathi Yakan , Abdullah Azzam , Umar Tilmisani , Said Hawwa , Muhammad Qut
Terima kasih, Mbak Mia :-)
Sebagai tambahan, modernism yang menciptakan oportunitas, tantangan, serta
permasalahan baru bukan hanya menyangkut umat beragama, tetapi seluruh
komunitas. Betul, ini menyangkut kita semua dan bukan A dan B atau C versus D.
Pengaruh tidak bisa dikuantifikasikan denga
Mohon maaf, kalau tanggapan ini muncul 2 kali, karena tadi sudah dikirim tapi
ngga muncul di milis WM.
*
Terima kasih, Mbak Mia :-)
Sebagai tambahan, modernism yang menciptakan oportunitas, tantangan, serta
permasalahan baru bukan hanya menyangkut umat beragama, tetapi seluruh
bject: Re: [wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani dan
politik
> Eit.. tunggu dulu He-Man. Bagian yang ini neh mungkin perlu ditinjau
ulang:
>
> > Apa yang dilakukan Hasan Al Banna , Qutb dll itu sama dengan apa
> > yang dilakukan oleh Mussolini , Hitler , Le
lamu bishsshawab.
*** Makassar, 22 Agustus 1993
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
- Original Message -
From: a ayeye
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, July 14, 2005 02:06
Subject: [wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani dan
politik
Mbak
Pak Aman. Emang tokoh-tokoh itu nggak bisa dibandingin sih. He-Man
bahasanya emang suka gegap gempita gitu, maklumin deh.
Qutb kan bukan tokoh pemegang kekuasaan dan keputusan seperti
Hitler. Itu jelas. Dia bahkan lebih sebagai pemikir, paling banter
aktivis.
Tapi ada yang sama antara Hitler d
Meneruskan yang sebelumnya.
Iya, saya ngerti bahwa 'memberantas fundamentalis seperti narkoba'
itu maksudnya memerangi mindsetnya. Penjelasan Pak Ayeye dengan
lebih detail lebih membukakan mata kita.
Iblis itu adalah pikiran kita sendiri, contohnya pemikiran dikotomi
semu, zhanna, termasuk fund
Jangan dibilang nggak ada hubungannya dengan kemiskinan dong, Man.
Faktor-fator sosiologi itu tumpang tindah dan interaktif. Tapi mari
kita pilah-pilah.
Di beberapa negara (kita batasi saja dengan Indonesia, Mesir,
Sudan), fundamentalism itu tumbuh di perkotaan urban, tapi bukan
elite kayak Me
Mbak Mia, alasan mengapa saya mengatakan bahwa fundamentalisme mesti diberantas
seperti narkoba adalah karena kemarin saya sedang mencari lebih dalam tentang
apa arti fundamentalisme. Sebelumnya saya pernah bilang bahwa dalam diskusi
seperti ini, saya sedang berusaha untuk lebih memahami phenome
mbuat kita menohok dua tokoh ini begitu rupa tanpa melihat ukuran
yang sebenarnya.
Demikian,
Aman
- Original Message -
From: "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Wednesday, July 13, 2005 2:56 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani dan
t; <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Wednesday, July 13, 2005 11:48 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Pendapat pribadi soal korupsi, madani dan
politik
> Duh, tega banget Pak Ayeye...saya fundamentalis mau diberantas kayak
> narkoba? Mendingan doi dijadiin piaraan cewek-cewek WM saja...:-)),
Duh, tega banget Pak Ayeye...saya fundamentalis mau diberantas kayak
narkoba? Mendingan doi dijadiin piaraan cewek-cewek WM saja...:-)),
itung-itung menambah daftar...ini fundies berjenggot...loh apa
bedanya dengan Linkin Park...hahaha..Maap Pak DWS yang berjenggot..
Menurut Karen Armstrong fun
Baik Mbak Mia, manusia yang saya gambarkan sebagai fundamentalis kemarin lebih
tepat dibilang orang zuhud atau hanif :-) Secara umum, fundamentalisme berarti
pemegangan secara teguh kepada prinsip tertentu tanpa mau berkompromi (soal
prinsip yang dianut).
Fundamentalisme seperti dijelaskan ole
Terminologi penting sejauh menjelaskan definisinya saja.
Orang yang Pak Ayeye jabarkan itu namanya zuhud atau hanif. Orang
yang relatif zuhud dan hanif terdapat dimana saja, di kelompok apa
saja. Saya juga punya temen at least 2 temen yang zuhud dari
kelompok Jamaah Tabligh. Saya nggak setuj
Rasa pesimis itu untuk jangka pendek dalam arti untuk memasang target
yang lebih realistis dan agar tetap bersifat optimis untuk jangka
waktu lebih panjang. Sekalian menyadari keberadaan faktor-2 eksternal
seperti bencana alam, kerusuhan politik, dst. yang bisa mempengaruhi
proses perkembangan, bai
Iya saya mengerti dengan rasa pesimis Pak Ayeye dengan implementasi
korupsi di kita. Political will, penegakan hukum, dsb dari
Pemerintah. Kalau dibikin persentase tuh, saya mengira bagian
Pemerintah dalam memerangi korupsi itu 60%% dan selebihnya kita
semua. Bandingkan dengan soal sampah dan
Maaf saya belum sempat menanggapi ini, karena tadi terburu-2.
Mbak Mia, dengan seorang fundamentalis yang menemukan harmoni dan
sekaligus berendah hati, saya maksud seorang yang hidup setia dengan
prinsip-2 yang dianut, tetapi berdamai dengan lingkungan luar meskipun
tidak mengikuti cara kehidupan
Mbak Mia, saya pikir KKN terutama bisa dilawan dengan tindakan-2 yang rasional
dan pragmatis dimana kesempatan untuk ber-KKN semakin dipersempit step-by-step
dalam proses yang panjang. Lingkungan mesti dijadikan agar menjadi semakin
lebih konduktif untuk tidak melakukan KKN. Saya rasa kita semua
KKN itu penyakit sosial yang persoalan penanganannya memerlukan
political will dan harus dalam konteks the bigger picture,
masyarakat madani dan politik. Sesekali kita harus mengingatkan
diri sendiri dengan konsep big picture ini, supaya nggak ketelikung
HTI yang sudah mulain lebih sophisticat
Terima kasih banyak atas tanggapan, Mbak Mia.
Kita sudah membahas berbagai alasan rasional soal motivasi untuk menjadi korup
atau tidak. Termasuk berbagai cara untuk mengurangi praktek korupsi seperti:
pemberdayaan masrakyat sipil, transparensi dan pembagian kekuasaan dalam sistim
pemerintah, i
Pak Ayeye jelas memahami keakar-akarnya gimana peta korupsi di
Indonesia itu. Sifat korup itu keliatan seperti bagian dari
kebudayaan yang nggak terpisahkan. Inilah yang Pak Oman dan saya
diskusikan sebelumnya, ada gap lebaaar antara persepsi kebudayaan
(komunal) dengan kehidupan modern kita
26 matches
Mail list logo