kang chow fang

saya gak bilang keluarga gracie gak spirituil, sebagaimana penduduk 
lain di amerika latin mereka tentulah sangat kental dengan spirituil 
(katolik , cmiiw)

tapi yg saya maksud adalah dalam hal pengolahan teknik beladirinya, 
mereka melepaskan pengaruh unsur spirituil dalam teknik beladiri yg 
mereka pelajari (judo), dan mereka mengeksplore sedemikian rupa 
sehingga seperti sekarang

begitu juga waktu saya bilang martial art eropa (tinju, pedang dll) 
yg tdk dipengaruhi unsur spirituil, bukan berarti mereka (bangsa 
eropa) jauh dari unsur spirituil

tapi mereka bisa memisahkan mana yg harus di masuki unsur spiritual, 
mana yg tdk, sehingga mereka bisa fokus dalam mengeksplorasinya

gitu loh kang
 

--- In silatindonesia@yahoogroups.com, "R. Wijaya" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Keluarga Gracie gak siprituil???? Wah...wah... Mohon di cek lagi 
bro info yang diterima! yang jelas memang media barat tidak pernah 
atau jarang mengungkap sisi spiritual dari obyek yang diliput. Tapi 
sebagai masukan aja nih bro, ingat keluarga Gracie itu tinggal di 
Brazil, dan masyarakat disana kental sekali sis spiritualnya. Hanya 
saja aplikasinya mungkin berbeda dengan orang Timur.
> 
> CMIIW
> 
> 
> ----- Original Message ----
> From: devil_buddy <[EMAIL PROTECTED]>
> To: silatindonesia@yahoogroups.com
> Sent: Thursday, March 15, 2007 9:31:56 AM
> Subject: [silatindonesia] Re: new member (sarana silat )
> 
> wah...diskusinya menarik juga nihhh
> 
> saya cuma mau kasih contoh tambahan
> 
> semua pasti pada kenal dengan beladiri jepun, yaitu judo atau 
> leluhurnya jujutsu
> 
> dua jenis beladiri sangat kental dengan filosofi dan spiritual zen 
> budhisme ala jepang
> 
> tapi di abad ini ada fenomena mencengangkan dari brasil, yaitu 
> beladiri gubagan helio gracie, yang dinamakan brazilian jujutsu 
> (gracie jujutsu), 
> 
> perlu diketahui kalo keluarga gracie ini awalnya belajar ilmu 
> beladiri judo dari seorang jepang yg ada di brazil
> 
> lalu dengan sentuhan ala barat (yg tentunya boleh di bilang jauh 
dari 
> unsur filosofi atau spiritual), maka teknik2 judo dan jujutsu itu 
di 
> kembangkan sedemikian rupa
> 
> dan hasilnya adalah keluarga gracie dgn teknik mixnya itu bisa 
> menjuarai berbagai kejuaraan mix martial art, bahkan bisa menang 
> melawan pejudo atau pejujutsu dari jepannya
> 
> moral of the storynya adalah, contoh diatas itu (judo-->brazilian 
> jujutsu) pada saat beladiri itu dilepaskan dari unsur yg 
mengikatnya 
> (dalam hal ini spiritual/filosofi) dan kemudian fokus utk 
> mengembangkan teknik2 dan mental agar dapat diaplikasikan pada 
> kondisi sebenarnya, akan dapat di capai suatu pencapaian sesuai dgn 
> tujuan dari beladiri itu sendiri yaitu bisa membela diri, ketimbang 
> terus berkutat pada urusan spiritual/filosofis
> 
> ada komentar????
> 
> --- In silatindonesia@ yahoogroups. com, "R. Wijaya" 
> <chow_fang_2000@ ...> wrote:
> >
> > IMHO
> > 
> > Sangat sayang sekali kalai kita sebagai pesilat hanya mengkotakan 
> ilmu silat hanya sebatas olah tehnik dan olah tenaga. Ini seperti 
> kisah seekor kutu yang ditaruh dalam kotak korek api, setelah 
> beberapa saat maka loncatan kutu tersebut tidak lebih tinggi dari 
> batas korek api, berbeda dengan kutu yang berada dalam ruang yang 
> bebas.
> > 
> > Kutu yang loncatanya pendek adalah gambaran pesilat yang membuat 
> kotak atau batasan bagi keilmuannya sendiri. Baginya silat hanyalah 
> kumpulan jurus2 untuk berkelahi saja. Padahal dalam hal belajar 
silat 
> banyak sisi-sisi yang harusnya bisa kita pahami dan aplikasikan 
dalam 
> hidup. IPSI sendiri membuat kategori seperti ini;
> > 1. Bela diri.
> > 2. Olah raga.
> > 3. Seni.
> > 4. Mental Spritual.
> > 
> > Pesilat yang terfokus hanya pada poin 1 & 2 maka hanyalah itu 
yang 
> dia dapat dan sukar untuk dikembangkan lagi keilmuannya. Pada 
> akhirnya pesilat seperti ini menjadi apatis, berpikiran sempit, 
tidak 
> bisa menerima secara terbuka pada pesilat lain yang mempunyai 
> kemampuan di luar nalar. Dia pun tidak mampu memahami hukum2 alam 
> yang ada di tubuhnya dan aplikasinya dalam pertarungan maupun 
> kehidupan sehari-hari.
> > 
> > Pendapat saya pribadi, layaknya kita pesilat selalu berpikiran 
> terbuka dan mampu menerima perbedaan apapun dengan semangat 
positif, 
> jangan kita apriori dan cenderung tertutup.
> > 
> > Bicara mental spiritual pastinya sukar melepaskannya dari unsur 
> bela diri. Secara historis, bela diri timbul karena usaha 
> mempertahankan hidup dari kematian dan bicara hidup dan mati tak 
> lepas dari konteks mental spiritual..
> > 
> > CMIIW
> > 
> > regards
> > 
> > 
> > 
> > ----- Original Message ----
> > From: devil_buddy <devil_buddy@ ...>
> > To: silatindonesia@ yahoogroups. com
> > Sent: Wednesday, March 14, 2007 6:21:38 PM
> > Subject: [silatindonesia] Re: new member (sarana silat )
> > 
> > --- In silatindonesia@ yahoogroups. com, "R. Wijaya" 
> <chow_fang_2000@ ...> 
> > wrote:
> > >
> > > mental itu kan bagian dr spritual...
> > > 
> > > 
> > 
> > mental itu sama dengan nyali gak???
> > 
> > yg jelas sih banyak orang yg ga kenal urusan spiritual tapi 
> > mental/nyalinya gede bgt...heheheh
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> ____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
> ____________ __
> > No need to miss a message. Get email on-the-go 
> > with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.
> > http://mobile. yahoo.com/ mail 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
> 
> 
>  
> 
______________________________________________________________________
______________
> The fish are biting. 
> Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.
> http://searchmarketing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v2.php
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke