Sebelum impal Joni menjawab saya jawab sedikit,

Taneh Karo, Kab. Karo khususnya, sangat besar potensi energi listriknya, bisa 
panas bumi Sibayak dan Sinabung (Gurukinayan, Selandi dan sekitarnya) dan juga 
tenaga air (Lau Biang) dan kalau tidak salah sudah ada beritanya beberapa bulan 
yang lalu akan dibangun PLTU di Rih Tengah (Sampuren Belingking), mudah-mudahan 
ini bisa mengubah sistem giliran byar pet selama ini di Kab. Karo. 

Seperti mungkin telah kita ketahu, dari sekian banyak persoalan yang dihadapi 
bangsa ini, salah satu masalah tersebut adalah masalah krisis listrik. Jumlah 
daya yang ada lebih kecil dari kebutuhan masyarakat (tentu saja pencurian 
listrik juga). Biarpun terlambat, Pemerintah Indonesia memang sedang membangun 
10.000 MW listrik seluruh Indonesia dan kebetulan saya juga lagi ikut bangun 
(si ngemo ije)..

Saya kurang tahu siapa yang menggelola Sibayak Geothermal (apakah asing atau 
bukan) menurut hemat saya, siapaun sama saja, berapa uang ke kas negara itu 
lebih penting, BUMN Indonesia juga yang mengelola kalau kebocorannya 'la 
terturiken' sama saja kan.? Pemda Karo berapa dapat dari situ mungkin ada yang 
tahu..

Dirjen mineral ade lenga ka sambar, Dr. Sembiring, uga kin nge la banci si 
lobby?..ntah banci kari bangun sidebanna, bayaklah pagi pejabatta eh pemdanta 
nungku min :)..

Bujur


--- Pada Sab, 26/6/10, christian ginting <thinx...@yahoo.com> menulis:

Dari: christian ginting <thinx...@yahoo.com>
Judul: Re: [tanahkaro] Potensi Listrik Tenaga Panas Bumi terbesar di Sumatera
Kepada: tanahkaro@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 26 Juni, 2010, 9:14 AM







 



  


    
      
      
      Sumut khususnya Sibayak memiliki potensi panas bumi yang cukup besar 
untuk menghasilkan listrik. Sebenarya ini bukan hal baru. Sejak saya masih SMA, 
dan sering bolos sekoah sering bermain-main ke daerah yang disebutkan. Memang 
besar sekali energi panas bumi di Sibayak. Salah satunya yang bisa kita rasakan 
hasilnya adalah air panas Raja Berneh.

Namun, sayang energi tersebut tida dimanfaatkan oleh penduduk setempat. Bukan 
juga pemerintah yang mengolahnya untuk kepentingan masyarakat luas. Tapi, 
sepengetahuan saya energi itu diolah oleh perusahaan asing. Dan masyarakat juga 
tidak tahu kenapa mesti asing yang mengolah? Lalu, manfaatnya untuk apa? Dan 
sejak kapan itu diolah?

Termasuk saya sendiri, saya tidak tahu sejak kapan perusahaan asing yang 
mengolah sumber energi panas bumi itu di Sibayak. Dan selama saya berdomisili 
di Tanah Karo saya belum
 mendapatkan manfaat dari ekspoitasi energi itu. Energi yang katanya bisa 
menghasilkan listrik itu bertolak belakang dengan keadaan yang ada. Ali-alih 
untuk menghasilkan listrik, masyarakat secara umum di Sumut malah berlomba 
membeli mesin Genset sebagai cadangan apabila listrik dipadamkan secara 
bergilir.

Lantas, masihkah berguna energi panas bumi yang sangat potensial itu? Mari kita 
jawab dalam hati kita masing-masing. He...he



--- On Thu, 6/24/10, jonihendra tarigan <jonihendra_tarigan@ yahoo.com> wrote:

From: jonihendra tarigan <jonihendra_tarigan@ yahoo.com>
Subject: [tanahkaro] Potensi Listrik Tenaga Panas Bumi terbesar di Sumatera
To: tanahk...@yahoogrou ps.com
Date: Thursday, June 24, 2010, 9:54 PM







 



    
      
      
      
Mejuah-juah man banta Kerina,
 
Sentabi makai bahasa Indonesia aku sitik,,,
 
Seiring pertumbuhan penduduk, tehnologi,dan komunikasi kebutuhan listrik 
merupakan hal yang menjadi pertimbangan pemerintah dimanapun untuk kemajuan 
sebuah negara dan bangsa.
 
Berkatitan dengan pemanasan global maka seluruh dunia sedang menggalakkan 
energi alternatif yang tidak menyebabkan polusi. Untuk pembangkit listrik 
alternatif energi berupa tenaga angin, surya, biogass dan Panas bumi.
 
Panas bumi merupakan tenaga pembangkit listrik yang sangat ramah lingkungan, 
dan panas bumi identik dengan gunung merapi yang berada di jalur lempeng kulit 
bumi.
 
Indonesia adalah salah satu negar yang berada di garis lempeng kulit bumi. 
Selain potensi gempa, ada berkat yang sangat melimpah yakni energi panas bumi 
yang terbarukan ( idealnya) yan dapat digunakan sebagai pembangkit listrik.
 
Dari data kebanyakan,dan juga dimuat di jurnal2 internasiolnal, Indonesia 
memiliki 40 % tenaga panas bumi dari potensi yang dimiliki di seluruh dunia. 
Dan di Indonesia, Sumatera memiliki potensi yang paling besar kendati baru 
Sibayak yang baru dimanfaatkan.
 
Melihat potensi demikian, sangat bijak kalau pihak perguruan tinggi melihat 
peluang pemanfaatan panas bumi di Sumatera. Sehingga generasi pelajar perlu 
dibekali dengan pengetahuna teknik ke arah sana.
 
Pengetahuan teknik bagi pelajar, dan penyuluhan bagi masyarakat, dan semoga 
jangan sampai pihak pendidikan yang menciptakan kebohongan publik demi kantang 
segelintir orang.
 
USU,dan UNSRI perlu mengkaji pendidikan di bidang Geothermal.
 
Salam,
 
Joni Hendra Tarigan


      

    
     



 





      

    
     

    
    


 



  





Kirim email ke