On 4/11/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>yang saya belum mengerti apa hubungan antara social networking  dan
>arsitektur peer-to-peer  ? ini merefer ke socket client server
>peer-to-peer kah ? atau yang lain ?
>saya hanya curious bentuk nyatanya saja apa.

saya asumsi carlos backgroundnya computer science :),  jika iya, maka
seorang computer scientist yg dekat kerja sama dengan kita adalah jon
kleinberg di cornell (http://www.cs.cornell.edu/home/kleinber/) mungkin
dari website dia bisa ada gambaran apa yg kita maksud dengan memakai
bahasa comp. sci.

Pada dasarnya komunikasi di Komputer adalah formalisasi dari komunikasi yang ada di dunia nyata. Tidak mengherankan mekanisme komunikasi nyata (dg aspek sosialnya) menjadi inspirasi bagi penciptaan protokol baru dan mekanisme baru. Ini yang membuat ilmu sosial juga makin mendapat tempat di Computer Science. Kalau sudah bicara trust model, interactive model, dsb akan nyerempet juga. Contohnya Acitivity Theory, Distributed Cognition makin mendapat tempat di Software Engineering (terutama utk Requirement Engineering).

saya tidak tahu apa itu socket client server :D, mungkin bisa jelaskan?

Clien-server, peer-to-peer, publish-subscribe, adalah formalisasi semantic dari apa yang terjadi sehari-hari. Saya sering becanda, bahkan QoS protocol bentuk formalisasi dari "polisi cepek" kekekeke.

centralized data base. ada yg mencoba decentralized search spt
gnutella, tapi ternyata tidak efisien jika harus menampung network yg
besar.
nah, penelitian kita selama ini menunjukkan bahwa di social network
bisa dilakukan search yang decentralized
(http://www.kompas.com/kompas-cetak/0309/05/opini/527225 .htm) dengan
network yg besar. nah jika kita bisa mengerti apa yg membuat social
network searchable, kita bisa aplikasikan ke jaringan p2p dan bisa juga
membuat search engine yg lebih canggih daripada google sekarang.

Ada beberapa metoda search utk P2P aristektur (dari metoda broadcast, distributed hash dsb). Memang tidak ada 1 metoda yang mujarab utk semua situasi.   P2P memiliki mapping yang menarik dengan struktur sosial yang ada di Indoensia (saya penganut bahwa suatu mekanisme teknologi yg bisa berfungsi dengan mudah bila memiliki mapping yang cocok dg struktur sosial yang ada).

Salah satu contoh trust model di P2P vs trust model di hierarki. Pada struktur sosial tertentu model hierarku lebih mudah diterima (dan bisa diterapkan), tetapi pada struktur sosial tertentu, P2P lebih bisa diterima.  Social network dengna trust modelnya mungkin bisa menjadi suatu model Certificate Authority yg lebih acceptable  buat masyarakat tertentu.

IMW



Kirim email ke