adi wrote:
On Tue, Apr 18, 2006 at 09:46:39PM +0700, Samuel Franklyn wrote:
Sekarang memang kita kebablasan dalam demokrasi.
Saya punya pendapat yang sangat berbeda dengan anda.
Buat saya demokrasi sangat meningkatkan kualitas hidup
saya sebagai bangsa Indonesia.
btw, demokrasi yang kebablasan itu seperti apa sih? maksudnya
sudah ada demokrasi, terus jadi ngawur, atau gimana? apa pun
jawabannya, ya tetap saja ngawur, alias tidak pernah ada demokrasi.
Nggak tahu tuh saya juga nggak ngerti apa maksudnya
kebablasan dalam demokrasi. Yang ngomong kan Budi Rahardjo.
Coba deh check lagi posting saya dengan agak teliti.
demokrasi dan kebebasan berpendapat itu butuh jaminan keamanan.
kalau modelnya main sabet main grebeg dan semua cuek bebek, jangan
harap deh. jauuuhhhhh....
Betul.
kalau dulu tidak ada demokrasi, sekarang pun tidak. seperti ular,
yang dalam bahasa latin disebut: mlungsungi.
Sekarang paling tidak kalau ada yang banyak bicara
tidak akan langsung menghilang. Kalau di jaman si penjahat
Harto kan begitu ada yang banyak bicara bisa
tiba-tiba langsung menghilang entah kemana.
Jadinya kan orang stress dan bungkam terus.
Kalau sekarang kan walaupun banyak bicara dan
tidak ada perubahan tapi paling tidak kan
rasanya lega. Bwa ha ha.
Salam,
P.Y. Adi Prasaja