baskara wrote:
On 4/19/06, David Sudjiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Pak Adi,

Demokrasi yang kebablasan itu, pake contoh aja ya.

- Mbikin komik pake tokoh agama tertentu, katanya kebebasan berbicara.
(yang ini bukan di indo)
- Mardi Grass, pawai gay, katanya bebas. (yang ini di Oz)
- Majalah Playboy, Katanya kebebasan pers.
- Kawin sejenis, katanya bebas milih.
- dsb.

Define democracy.
Sejak kapan definisi demokrasi = bebas? :-)
Saya lebih 'sreg' dengan istilah "kebebasan yang kebablasan".
Demokrasi <> liberalism.


Tepat sekali. Demokrasi itu kan pemerintahan
berdasarkan suara mayoritas. Nah supaya
pemerintahan berdasarkan suara mayoritas ini bisa
jalan maka langkah awalnya adalah tiap
orang harus diijinkan bersuara apapun suaranya.

Nanti suara ini dikelompokkan
lewat macam-macam mekanisme demokrasi macam
partai, perwakilan, voting, dll. Pada akhirnya
kebijakan pemerintahan ditetapkan berdasarkan
kelompok yang memiliki suara terbanyak.

Kalau tidak boleh bebas bersuara ya demokrasi
nggak bakal jalan.

Makanya kalau suatu kelompok mau berkuasa
di negara demokrasi kelompok tersebut
harus bikin anak yang banyaaaak. He he he.

Reply via email to