Biasa melongok Friendster?

Kini iklan asal Indonesianya lumayan banyak.

Fenomena ini perlu kita perhatikan secara serius.

 

Pertama, kenapa mesti pasang iklan di Friendster jika memang menembak pasar orang Indonesia juga? Jika ingin menarget pasar luar dengan memasang iklan di Yahoo! atau Google, itu sangat mudah dipahami. Namun jika ingin menarget pasar Indonesia kemudian memasang iklan di media luar yang juga dibaca orang Indonesia, itu ironis. Kecuali Detikcom, KCM, SWA, content lokal lain yang mengandalkan income dari iklan belum berhasil memikat hati pemasang iklan. Bahkan Plasacom yang trafiknya sangat tinggi dan memiliki registered user aktif hampir sejuta account pun tidak dikelola dengan baik sehingga tak ada iklan non Telkom yang mampir ke sana. Sebaliknya, Friendster, yang saat ini sudah memiliki sekitar setuja registered user asal Indonesia, dibanjiri iklan dari Indonesia.

Ironis bukan? Pasti ada sesuatu yang kurang: paling tidak, belum ada media Interenet lokal untuk anak muda yang sukses di Indonesia dan layak dipasangi iklan seperti Friendster.

 

Memang kita ndak perlu iri sama Friendster. Tapi, kenapa para entepreneur dotcom di sini, kecuali yang disebut di atas,  tidak mampu membuat portal yang layak iklan?

 

Kedua, dalam hal ini kita rugi bandwithd ke luar negeri.

 

Jadi, sudah potensi iklan digerogoti pemain asing, biaya bandwitd ke luar pun makin besar.

 

Bagaimana komentar teknologia?

 

http://www.virtual.co.id/blog/?p=93

 

Salam

 

Nukman

 

 


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke