Plurality => the state ot fact of being numerous
Pluralism => a theory that there is more than one basic principle   
[The Random House Dictionary of the English Language, p.1022]

Menurut Utan Kayu => pluralisme yaitu faham yang menganggap semua agama itu 
sama saja, tujuannya sama, semua mengajarkan kebaikan, semuanya masuk surga, 
sama dan sejajar, paralel, dan kita tidak boleh memandang agama lain dengan 
kacamata agama kita sendiri, tidak boleh ada truth claim dan salvation claim 
yang terjelmakan kepada monopoli kebenaran agama sendiri. Tidak boleh ada truth 
claim dan salvation claim, itulah titik temu dari faham pluralisme yang 
dicanangkan oleh John Harwood Hich dalam bukunya God and the Universe of Faiths 
(1973), dengan faham tokoh sufi Ibnu Arabi (560-638H/1165-1240M) yang 
mencanangkan Wihdatul Adyan. Kayaknya ini diperkembang dari more than one basic 
principle. Inilah yang diharamkan dalam fatwa MUI

Wassalam
HMNA


  ----- Original Message ----- 
  From: Dwi W. Soegardi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, August 01, 2005 18:27
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: MUI Salah Pahami Pluralisme


  Plurality: the state of being plural
  Pluralism: a state of society in which members of diverse ethnic, 
  racial, religious, or social groups maintain an autonomous participation 
  in and development of their traditional culture or special interest 
  within the confines of a common civilization

  (Merriam-Webster Online webster.com)

  lihat juga:
  http://en.wikipedia.org/wiki/Pluralism
  In the social sciences, pluralism is a framework of interaction in which 
  groups show sufficient respect and tolerance of each other, that they 
  fruitfully coexist and interact without conflict or assimilation.

  http://en.wikipedia.org/wiki/Religious_pluralism
  Religious pluralism is the belief that one can overcome religious 
  differences between different religions, and denominational conflicts 
  within the same religion.

  Saya rasa MUI tidak pernah browsing dictionary dan ensiklopedia :-(
  dan penjelasan mbak Anita sudah sangat memadai.

  salam,
  DWS

  Anita Tammy wrote:

  >--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman" 
  ><[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >  
  >
  >>Syafii Anwar wrote:
  >>MUI salah dalam memahami pluralisme. ......... Inti pluralisme adalah 
  >>    
  >>
  >bagaimana mengembangkan saling menghormati dalam perbedaan itu.
  >  
  >
  >>--------------------------
  >>HMNA:
  >>Ha? Yang salah memahami sebenarnya siapa? Saling menghormati dalam 
  >>    
  >>
  >perbedaan, itukan kesadaran tentang keberagaman (pluralitas).
  >  
  >
  >>Howgh
  >>
  >>    
  >>
  >
  >Pluralitas itu hanya menyadari perbedaan saja. Seorang yg hidup dalam 
  >pluralitas tidak akan mengusik orang-orang yang berbeda, namun tetap 
  >punya penilaian pribadi terhadap yg berbeda itu "lebih jelek" "tidak 
  >selamat" dsb. Pluralitas sudah ada di Indonesia sejak dahulu.
  >
  >Sedangkan pluralisme itu ada unsur empati dalam kesadaran itu. Empati 
  >ini penting untuk melihat dari sudut pandang orang yg berbeda itu. 
  >Karena tanpa empati pasti orang-orang masih punya pendapat "kamu lebih 
  >jelek daripada saya." Sulit memang untuk berpluralisme, untuk 
  >menghilangkan prasangka ini. Pluralisme adalah "semua agama adalah baik 
  >untuk pemeluknya masing-masing", bukan "semua agama adalah baik (untuk 
  >saya)." 
  >
  >Memahami pluralisme, berarti tidak pernah berpikir untuk mengubah agama 
  >orang lain. Berarti berpikir "Siapapun yg baik karena agamanya, maka 
  >agama itulah yg paling cocok untuknya. Siapapun yg pindah agama lalu 
  >jadi lebih baik sebagai seorang manusia, maka berarti ia pindah agama 
  >karena lebih cocok dengan agama barunya." Orang-orang yg memahami 
  >pluralisme tidak akan menghujat orang murtad, juga tidak akan melakukan 
  >misi-misi pengalihan agama orang lain (proselytizing).
  >
  >Sekali lagi saya bilang sulit. Ada seorang teman saya Kristen yg sangat 
  >bisa memahami pluralisme. Karena di keluarganya ada 3 agama, yaitu 
  >Kristen, Islam, Budha. Satu teman lagi juga ada yg Islam dan Katholik 
  >dalam keluarganya. Mereka ini melihat kehidupan keluarga besarnya 
  >sehari-hari baik-baik saja, melakukan ritual-ritual yg dianggap sebagai 
  >pemenuhan kehausan spiritualitas saja, sedangkan sisanya berinteraksi 
  >dengan baik menurut ajaran agamanya masing-masing, ternyata kok ya 
  >tetap nyambung sebagai sebuah keluarga besar. Orangtua mereka memang 
  >agak menyayangkan anaknya pindah agama untuk menikah dengan orang yg 
  >beda agama. Maklum, namanya juga orangtua, maunya yg diajarkan ke anak 
  >dipegang terus oleh anaknya (hal ini kan juga berlaku dalam prinsip-
  >prinsip lain). Tapi, nggak ada tuh acara kecewa-kecewa apalagi sampai 
  >tidak mengaku anak.
  >
  >
  >Coba kita BAYANGKAN.
  >TEMPATKAN DIRI KITA dalam diri mereka (put ourselves in their shoes).
  >Apakah yg bakal kita lakukan jika saya adalah dia? Jika kita adalah 
  >mereka?
  >Kalau saya.. kalau saya.. kalau saya.. begitu banyak "kalau saya".


[Non-text portions of this message have been removed]



Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke