Mas Ary dan Mba Aisha,

Karena memang saya masih baru dan tentu belum terlalu kenal, ada baiknya
saya perkenalkan diri ... seadanya. Saya pria berkeluarga, dengan lima orang
putra. sulung akan smp, bungsu masih toddler. sejak hampir 4 th terakhir,
saya mengemban amanah dari teman baik saya untuk bersama menakhodai sebuah
layanan dakwah berbasis teknologi. sejak kuliah saya sudah melibatkan diri
dalam kegiatan mushalla, dan tentu juga di masjid di lingkungan tempat saya
tinggal. saya sendiri mulai kontemplasi tentang hidup ini sejak sekolah
menengah dan ketika kemudian bersentuhan dengan 'kalangan fundies' begitu
sementara ada yang menyebutnya saya banyak melek tentang aneka warna dan
wangi dari saudara seiman baik lokal maupun internasional. saya sendiri
sempat tinggal selama beberapa tahun semasa sekolah menengah karena almarhum
ayah dapat tugas dari mendiang benny moerdani menjadi atase pertahanan di
negeri almarhum zia ul-haq dulu menjadi presiden.

ketika kuliah hingga kemudian saya mencari nafkah dan berkeluarga, tidak
banyak yang berubah dari kehidupan saya. dan belakangan ini saya makin bisa
melihat ke dalam, kekurangan dan kelemahan diri saya, juga keluar, baik itu
diri orang yang lama saya kenal, para aktifis dakwah, juga sosok populer
'milik' ummat yang atas izin 4jji saya diperkenankan untuk kenal lebih jauh,
baik pribadi maupun keluarganya. dari pengalaman ini saya mendapat banyak
hikmah, di antaranya, manusia pasti berubah, sesuai firman 4jji, entah
menjadi better atau worse. dan memang apa yang mba aisha katakan benar
adanya, yaitu kita tidak bisa 'terlalu' melihat kehidupan pribadi seseorang
hingga harus seperti acara 'ketok pintu.' dan memang bukan itu yang saya
tangkap ketika saya mengusulkan untuk tidak hanya 'melihat'
ide/pendapat/opini seorang ulil yang konon juga sempat menjadi bagian
kalangan 'fundies' - karena interaksinya dengan sesama sejawat di lembaga
pendidikan ilmu bahasa arab dan islam milik pemerintah saudi (dulu beralamat
di matraman, sekarang di mampang) - tapi juga melihat peri kehidupannya
SEBAGAIMANA khalifah umar r.a. dulu pernah menasehati seorang sahabat dalam
perkara pertemanan.

khalifah umar r.a. mengatakan bahwa belumlah dikatakan seseorang itu teman
dan kenal baik sebelum tidur dan makan bersamanya - tentu tidak dalam koteks
threesome seperti statement mba aisah, totally out of the question. dan
memang itu benar adanya, karena tidak jarang kita kecewa melihat sikap
'teman' atau orang yang 'kita kenal' di kemudian hari ketika mereka ternyata
bukan teman atau bukan orang yang kita kenal. mungkin pepatah 'a friend in
need is a friend indeed' cocok juga untuk ini. jadi, mba aisha, yang saya
maksud itu memang mengacu pada perkataan khalifah umar r.a. dan pepatah di
atas. tentu dalam batas yang wajar, ya. toh banyak kesempatan selain di
rumah yang bersangkutan ketika kita dikatakan 'makan dan tidur bersama' itu.
dan saya pribadi - bukan hanya karena saya sempat kuliah dan mendalami
budaya inggris - memang belakangan ini tidak terlalu mudah menyebut
seseorang itu teman, apalagi 'sohib' atau teman dekat.

lalu mba aisha yang shalihah, ada 4jji juga berfirman (saya kutip bagian
yang utama, dengan redaksional lepas) "... amat besar murka 4jji atas mereka
yang mengatakan apa-apa yang tidak mereka lakukan..." yang menurut pemahaman
saya dikaitkan dengan statement saya tentang ulil. apakah mungkin seseorang
itu dikatakan 'benar' ketika apa yang ia katakan tidak sama dengan apa yang
ia lakukan? logis bukan? golongan yang seperti itu kan kita kenal dengan
label 'munafik' bukan? dan saya tidak mengatakan ulil dan teman2 penghusung
pemikiran yang mereka klaim 'islam liberal' itu munafik. saya tidak akan
katakan di sini terperinci data yang saya miliki, karena saya yakin ini
bukan forumnya, kecuali ingin japri/lopi darat, bisa saya paparkan. bukti
saya kuat dan sumber saya terpercaya.

tapi baiklah, jika saya 'musti' memaparkan bukti yang ada, saya persilahkan
untuk melihat majalah sabili - mohon jangan apriori dulu - yang membahas
tentang ulil dan jil beberapa bulan lalu. dalam salah satu bagian liputan,
ada wawancara dengan seorang paman ulil yang mengatakan bahwa ulil ketika
ditegur oleh keluarganya atas sikap dan pernyataan2nya yang cenderung
memperkeruh ukhuwah itu, ulil di antaranya mengatakan, cmiiw bagi memang
tahu, bahwa salah satu alasan dia adalah dana/uang. mungkin di sabilionline
masih ada arsipnya. dan info yang sama saya dapat dari sumber yang sering
bergaul dengan ulil.

saya juga mendapat informasi dari mereka - baik awam maupun yang punya
pemahaman islam (saya tidak akan mengelompokkan atau memakai label
berstigma) - bahwa perilaku teman2 islib di kalangan mereka, misalnya di
utan kayu, entah di radio 68h, atau lainnya, tidak mencerminkan seorang
muslim, kalau tidak dikatakan kufur atau maksiat.

nah, mas ary, kalo mas ingin tahu lebih lanjut, selain tentu bisa japri
dengan saya, coba lah luangkan waktu untuk bertandang atau bersilaturahmi
dengan mereka. pasti lah ada satu dua hal yang membuktikan sinyalemen yang
ada.

buat mas ary dan sekaligus mba aisha, salah satu patokan dalam menentukan
apakah seseorang itu credible, accountable dan reliable (tentu juga
responsible) adalah kredibilitas atau keutuhan dirinya, yang tentu terlihat
dari akurnya antara ucapan dan tindakan dia. setuju kan? nah, wajarlah kalo
saya mengusulkan tidak HANYA ide abstrak ulil tapi juga tindak konkrit ulil
- atau siapa saja - yang juga 'dibedah' terlebih untuk memastikan sejauh
mana yang bersangkutan itu 'utuh' atau tidak. bukankah hal yang sama juga
dilakukan bukhari dalam menentukan apakah seorang perawi hadis itu bisa
dipercaya atau tidak: mengenalnya lebih jauh dengan tinggal bersama, yang
tentu dalam rangkan melihat perilaku kesehariannya.

apa iya saya memberikan kesan sajauh ini bahwa untuk mengenal itu harus tahu
isi hati dan pikirannya secara objektif?

saya tidak mengajak untuk menjadi penilai orang kok mba. apa yang saya
'himbau' adalah apa yang memang ada contoh dan praktiknya di kalangan
pendahulu kita dalam konteks interaksi antar manusia. dan saya setuju dengan
aa gym atau siapa saja dalam hal ini. tapi sekali lagi, baik aa gym maupun
siapa saja juga manusia biasa yang 'bisa jadi' ... 'kadang kala' tidak
selalu sama kata dan karya nya.

lalu hubungannya apa ya dng komunitas WM? apa ada yang publik figur SEPERTI
ulil, yang kata-katanya dan tindak-tanduknya jadi konsumsi publik dan
membuat suasana antar sesama muslim jadi tidak nyaman? kalo ada mungkin akan
saya katakan hal yang sama. tentu lah mba saya paham, tidak mungkin ada yang
serta merta 'open book' tentang kehidupan pribadinya, bahkan yang privat
sekalipun. buat apa? toh seperti yang sejauh ini kita pahami, buat sesama
netters,ya apa yang disampaikan akan cukup mewakili jati diri yang
bersangkutan. jd saya tidak menuntut mba aisah, dan mas ary, buat gantian
menceritakan sekelumit tentang diri seperti saya di atas.

terakhir mungkin buat mas ary, apa iya mas bisa disamakan antara pembedaan
'islam- muslim' dan 'ide ulil-tindak ulil'? maaf tapi saya masih gak bisa
melihat hubungannya. muslim jelas beda dari islam, karena muslim adalah
mereka yang mengikuti perintah 4jji (:islam) dan bisa jd mereka tidak bisa
pas mengikutinya karena berbagai variabel fitrah/manusiawi, sendangkan
'islam' sebagai representasi 4jji dalam menunjuki makhluknya pasti pas untuk
diikuti. sedangkan ulil adalah satu entitas, dan mana mungkin dibedakan
antara perkataan/ide/opini ulil dan tindakan/amaliah (selain 'berkata-kata'
... yang juga adalah tindakan tapi berupa tindakan lisan)? atau ada yang
saya miss dari apa yang mas sampaikan.

sekian dulu. maaf terlalu panjang dan mungkin malah bikin bingung ...


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Fair play? Video games influencing politics. Click and talk back!
http://us.click.yahoo.com/u8TY5A/tzNLAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke