ternyata antara supply dan demand masih belum berimbang untuk kasus waria, mungkin ini bisa jadi lapangan pekerjaan:)
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Donnie <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Mbak Wida (feeling saya anda perempuan sih.. :p) > > Apa beda gejala dengan fakta yang anda maksudkan? > kalau liat toh anda menyebutkan "faktanya ada meskipun > sedikit". > Sedikit atau banyak itu masalah persepsi mbak. > Fakta: ada air setinggi 10 cm dalam gelas setinggi 20 > cm. > Orang bisa bilang gelas itu setengah penuh atau > setengah kosong. > > Angka proporsi penderita HIV 0,6% itu tinggi atau > rendah mbak ? (estimasi skenario yang optimistik dari > WHO/UNAIDS) > > bagaimana kalau 0,6% itu dikalikan penduduk indonesia? > 600.000 orang. Menurut saya itu adalah angka yang > besar. > > Mau tahu data tentang berapa estimasi kelompok resiko > tinggi yang sangat mungkin tertular HIV (transmisi > seksual saja) (estimasi tahun 2002) di Indonesia? > > Pasangan pengguna narkoba suntik (yang belum tentu > pecandu) : 94.125 > Pekerja seks > : 193.234 > Pelanggan pekerja seks > : 6.859.402 > Pasangan pelanggan PSK > : 4.934.487 > (yang belum tentu juga melakukan "seks bebas") > Gay > : > 574.904 > Pekerja seks pria > : 2.100 > Pasangan PSK pria (yang belum tentu melakukan seks > bebas) : 992 > Waria > : > 7.831 > Pelanggan waria > : 173.050 > Pasangan tetap waria : 2.128 > Anak jalanan > : 70.872 > Penjara > : > 733.794 > Total: > sekitar 12.650.000 > > 12 Juta lebih orang mempunyai resiko tinggi untuk > tertular HIV. Anda bisa mengatakan itu gejala atau > apapun. tapi angka tersebut menurut saya cukup.. > bukan.. sangat besar... (bila ingin membaca reportnya > saya punya soft copynya). > 12 juta itu bisa seorang pelajar, mahasiswa, ibu rumah > tangga, polisi, tentara, politisi, pejabat, USTADZ > (jadi inget cerita seorang Waria yang dulu pacarnya > anak pesantren - hidup serumah -yang kemudian menjadi > ustadz). Diluar itu masih ditambah anak-anak yang > lahir dari pasangan tersebut. > > Dan itu adalah Fakta mbak. > > Apa kita bisa membuat ke 12 juta orang tersebut tidak > melakukan hubungan seks diluar berganti pasangan?. > Pikiran bodoh saya bilang impossible. > > Mari kita berandai-andai... Katakan kita bisa membuat > mereka tidak melakukan seks berganti-ganti pasangan > saja (kalau disuruh melakukan seks monogamus dalam > perkawinan tentu akan lebih sulit lagi), berapa lama > waktu yang dibutuhkan untuk itu. 1 tahun? 2 tahun? 10 > tahun? dan yang terpenting apakah ada pengalaman/bukti > bahwa intervensi tersebut berhasil? > > In the meanwhile.. virus HIV sudah menyebar pada > kelompok resiko rendah di populasi. > Cara yang bisa kita lakukan untuk damage control ya.. > bikin agar aktivitas seksual mereka tidak menebarkan > virus HIV, meminimalisir dampak buruk aktivitas tadi. > Harm reduction. Ujungnya ya mereka itu dikondomi. > > Regards, > Donnie > > > > ==================== > --- [EMAIL PROTECTED] wrote: > > > Mungkin itulah bedanya antara saya dan anda bung > > Eko. Anda mengatakan > > bahwa seks bebas itu adalah fakta. Saya menganggap > > seks bebas itu saat in > > baru berupa gejala yang mengarah ke sana. Faktanya > > masih sangat sedikit > > yang melakukannya dibandingkan yang tidak > > melakukannya. Itupun masih > > sembunyi-sembunyi karena malu. Oleh karenanya saya > > tidak ingin memberikan > > "percepatan" bagi budaya seks bebas untuk menjadi > > besar di masyarakat > > Indonesia. Sekalipun fasilitas seperti warnet, > > penjualan VCD porno, > > buku-buku semacam undercover, tayangan2 seks tengah > > malam, sudah > > memberikan percepatan tertentu bagi berkembangnya > > seks bebas di masyarakat > > Indonesia. Apalagi jika disediakan fasilitas ATM > > Kondom ini. Dengan adanya > > fasilitas ATM Kondom ini, jangan lagi kita berfikir > > mengurangi seks bebas > > setelah itu, kita justru akan menjadikannya banjir > > bandang. Tidak akan > > pernah sanggup untuk kita kurangi kembali. Sekali > > pintunya dibuka, kita > > tidak akan pernah sanggup untuk menutupnya kembali. > > > > Jika budaya seks bebas itu telah menjadi besar di > > masyarakat Indonesia, > > maka penanganan HIV / AIDS akan menjadi jauh lebih > > rumit dan lebih susah > > lagi. Jadi jangan dibuka pintunya. Say NO to ATM > > Kondom! > > > > > > > > > > > > Eko Bambang Subiyantoro <[EMAIL PROTECTED]> > > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > 01/11/2006 11:29 AM > > Please respond to > > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > > > > To > > "[EMAIL PROTECTED]" > > <wanita-muslimah@yahoogroups.com> > > cc > > > > Subject > > Re[2]: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? > > > > > > > > > > > > > > Mbak Wida, > > Tidak sederhana itu, mengkorelasikan hancurnya > > generasi muda dengan > > ATM Kondom. Mbak Wida, Seks Bebas terjadi bukan > > karena ATM Kondom. > > ATM Kondom justru hadir menjadi salah satu solusi > > (bukan satu-satunya) > > pencegahan penularan PMS termasuk HIV AIDS. ATM > > Kondom sebaiknya tidak > > dilihat sebagai > > legalisasi seks bebas, tetapi sebagai langkah > > meminimalisir kerentanan > > tertularnya PMS / HIV AIDS tadi. Mas Donnie secara > > panjang lebar sudah > > cukup menjelaskan tentang > > strategi penanganan HIV AIDS, melalui ATM Kondom. > > > > Mbak Wida, seks bebas bukan lagi wacana, tetapi > > fakta. Tidak hanya > > anak-anak remaja orang dewasapun juga banyak > > melakukan seks > > bebas. Intervensi moral, agama bahkan pendidikan > > seks yang > > bertanggungjawab saja gagal untuk mencegah seks > > bebas. Ini sekaligus > > menjawab pertanyaan mas donnie. Pendapat saya, > > sambil kita bersama-sama mengurangi seks bebas, yang > > bisa kita lakukan > > adalah mengurangi dampak buruknya, yang jelas nyata > > sperti PMS, > > kesehatan reproduksi dan sebagainya. Bagi saya ini > > perlu, karena > > mengurangi perilaku seks bebas tidak bisa secepat > > membalikkan tangan. > > Ada proses yang terus menerus berlangsung, namun > > dalam proses itu kita > > tidak bisa menghindarkan adanya penularan, nah > > itulah yang kita cegah. > > > > > > salam, > > > > Eko Bambang S > > > > > > > > > > > > > > Monday, January 9, 2006, 11:15:44 AM, you wrote: > > > > > ATM Kondom hanya akan membuat anak-anak SMA dan > > Mahasiswa yang > > berpacaran > > > melakukan seks bebas. Setelah mereka teracuni > > situs-situs porno di > > warnet, > > > atau penjualan VCD porno yang semakin bebas, maka > > mereka akan > > mencobanyan > > > sendiri. Mereka pikir it's fun! Worth to try! Masa > > bodoh dengan > > > berikutnya. Negara maju saja begitu bebas. Kenapa > > kita tidak? Kita > > sedang > > > menuju kemajuan! > > > > > Dan generasi muda kita akan semakin hancur cur cur > > currr!!! > > Percayalah!!! > > > > > Tidak perlu teori muluk2 untuk melihat kehancuran > > generasi muda > > Indonesia > > > akibat pornografi dan kemudahan fasilitas seks > > bebas macam ATM Kondom. > > Dan > > > kalau generasi mudanya saja sudah rusak, apa yang > > bisa kita lihat > > sebagai > > > masa depan kita, bangsa Indonesia? Buram! Gelap! > > > > > Narkoba. Seks bebas. Hura-hura. Dugem. Tawuran. > > Pengangguran. Preman. > > Apa > > > lagi? Oh generasi muda Indonesia .... > > > > > > > > > > > Donnie <[EMAIL PROTECTED]> > > > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > 01/09/2006 10:49 AM > > > Please respond to > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > > > > > To > > > wanita-muslimah@yahoogroups.com > > > cc > > > > > Subject > > > Re: [wanita-muslimah] ATM Kondom, Perlukah? > > > > > > > > > > > > > > > > > > > Alkisah... (cerita sebelum Helm jadi aksesoris > > > standard pengguna motor) > > > Para dokter bedah di Inggris (kalau tidak salah), > > > melihat bahwa efek samping paling buruk dan > > tersering > > > pada pengendara motor ada cedera kepala yang > > > seringkali berujung pada kematian. > > > Mereka berpikir bagaimana mencegahnya? paling > > efektif > > > tentu saja membuat kebijakan agar mencegah orang > > > supaya tidak mengendarai motor, end of story. > > > Tapi ternyata tidak sebegitu mudahnya. Kebutuhan > > > jaman menyebabkan kita tidak mampu menyebabkan > > orang > > > untuk berhenti menggunakan motor. > > > > > Cara kedua adalah mendidik pengendara motor untuk > > > lebih berhati-hati dalam mengendarai motornya, > > supaya > > > jangan ngebut, supaya tidak melanggar lampu merah > > > dengan berbagai peraturan lalu lintas dan > > sanksinya. > > > Toh masih ada juga orang yang mengalami akibat > > buruk > > > karena kecelakaan motor. Karena ada juga orang > > yang > > > melanggar lalu lintas, ugal-ugalan, ngebut dll. > > > > > Maka pada para dokter tersebut kemudian berpikir > > > ulang... kalau kecelakaan fatal kebanyakan > > ditimbulkan > > > === message truncated === > > > __________________________________________________ > Do You Yahoo!? > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around > http://mail.yahoo.com > ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/