Abah tidak tahu bahwa bulu tangkis gamenya sudah sama antara lelaki dgn
perempuan. Btw, rolling point itu sih bagaimana detailnya ?
Perkara prioritas terhadap perempuan merupakan produk dari konstruk sosial,
artinya yang tekstual itu tetap valid hingga kini, artinya tekstual =
kontekstul.
Wassalam,
HMNA

----- Original Message ----- 
From: "Chae" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Thursday, February 01, 2007 19:46
Subject: [wanita-muslimah] Re: Menjaga pandangan was Janda


> Abah, kalau soal bulu tangkis dan juga prioritas terhadap perempuan
> merupakan produk dari konstruk sosial, b/way untuk bulu tangkis sudah
> sama kok...pake rolling point:))
>
> Untuk Mba Ning,
>
> Justru itu yang saya maksud kan bahwa perintah menjaga pandangan yang
> saya pahami sebagai kewajiban untuk bisa mengontrol diri sebagai suatu
> hal yang harus di utamakan daripada membatasi pihak lain.
>
> Contoh kasus Nabi Yusuf, walau di goda sama yang somelehoi,denok
> geboyyy kalau basicnya ok alias kontro dirinya hebat tidak akan
> tergoda walau secara naluri Nabi Yusuf juga "terangsang".
>
> Jadi yang seharusnya di sosialisasikan adalah kontrol diri bukan
> kontrol pihak lain untuk kepentingan diri sendiri. Maka dari itu ada
> hadis yang menyatakan padangan pertama "berkah" pandangan kedua
> maksiat...artinya ndak apa-apa kalau terpandang yang "edun-edun"
> merangsang tapi kemudian ada daya upaya dari dalam diri (kontrol diri)
> untuk bisa mengendalikan....
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Secara genetik, laki-laki xy sedangkan perempuan xx, sehingga Ar-Rijaalu
> > Qawwaamuwna 'alay (A)n-Nisaai. Dalam bulu tangkis (atau tangkis
> bulu?) saja
> > perempuan game pada score 11, laki-laki pada score 15. Kalau ada
> bahaya /
> > bencana alam, yang diurus diprioritaskan orang tua, anak-anak dan
> perempuan.
> > Wassalam,
> > HMNA
> >
> > ----- Original Message ----- 
> > From: "Tri Budi Lestyaningsih (Ning)" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> > Sent: Thursday, February 01, 2007 10:54
> > Subject: RE: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
> >
> >
> > >
> > > Mbak Chae anu geulis,
> > >
> > > Yang saya sebutkan di bawah tidak ada kaitannya dengan masalah
> > > mengontrol diri. Biarpun seorang lelaki memiliki kontrol diri yang
> > > sangat bagus, tetap saja memiliki kewajiban untuk melindungi
> > > pandangannya dari hal-hal yang tidak boleh baginya untuk melihat.
> Maksud
> > > saya, aturan untuk melindungi pandangan itu bukan hanya untuk lelaki
> > > yang "mudah tergoda", tetapi untuk lelaki keseluruhannya, bahkan untuk
> > > perempuan juga kan ?
> > >
> > > Jadi, mbak, saya setuju dengan apa yang mbak Chae katakan, bahwa
> manusia
> > > diharuskan mempunyai kontrol terhadap diri sendiri. Tapi tetap juga
> > > manusia itu harus menjaga pandangannya juga. Kasihan kan kalau yang
> > > ingin menjaga pandangan trus harus krukupan di rumah terus, karena
> > > lingkungan tidak "aman" baginya. Tapi kalau lingkungan "aman", insya
> > > Allah semua orang juga aman untuk keluar rumah dan memandang keindahan
> > > alam ini dengan "tanpa gangguan" atau takut melanggar perintah Allah
> > > untuk menjaga pandangannya.
> > >
> > > Wallahu'alam bishowab.
> > > Wassalaam,
> > > -Ning
> > >
> > >
> > > -----Original Message-----
> > > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Chae
> > > Sent: Thursday, February 01, 2007 10:36 AM
> > > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > > Subject: [wanita-muslimah] Menjaga pandangan was Janda
> > >
> > > Mba Ning,
> > >
> > > Kalau menurut semangat dari Qur'an sendiri, manusia itu di haruskan
> > > mempunyai kontrol terhadap diri sendiri terlebih dahulu. Dalam
> > > Qs.24:31-32 baik laki-laki dan perempuan dewasa yang sudah cukup
> berakal
> > > "diwajibkan" untuk mempunyai kontrol terhadap dirinya sendiri.
> > > Sepanjang kontrol diri sudah dimiliki maka godaan apapun diluar
> dirinya
> > > tidak akan berpengaruh buruk.
> > >
> > > Mengontrol pihak lain hanya untuk melindungi pihak2 yang lemah,yang
> > > memang tidak mempunyai daya dan kekuatan dalam melindungi dirinya
> > > sendiri. Disinilah semangat Qur'an yang saya pahami bahwa perlindungan
> > > diberikan kepada PIHAK YANG LEMAH....apakah laki-laki secara umum
> memang
> > > menjadi pihak yang lemah terhadap rasangan seksual perempuan??
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Tri Budi Lestyaningsih
> > > \(Ning\)" <ninghdw@> wrote:
> > > >
> > > >
> > > > Memang benar, bahwa beriman itu harus menggunakan akal. Akal
> digunakan
> > >
> > > > sebagai tools untuk memahami apa yang dimaui oleh Yang Memberi
> Hidup,
> > > > Yang Memiliki tubuh dan jiwa kita. Kalau Dia menginginkan kita untuk
> > > > melakukan ini dan itu, maka sudah seharusnya kita melakukan ini dan
> > > > itu tersebut. Ya kan ?
> > > >
> > > > Mengenai interpretasi teokrat, mungkin benar seperti yang prof
> > > sebutkan.
> > > > Saya bukan supporter teochracy lho... jangan salah.. Sekarang,
> > > > bagaimana interpretasi prof sendiri ? Apa benar bahwa kita boleh
> > > > memperlakukan tubuh dan jiwa kita semau-maunya kita ? Atas nama
> HAM ?
> > > > Bukankah dengan demikian melanggar HAM orang lain juga ? (orang yang
> > > > tidak suka melihat aurat orang lain... dan jangan diplesetkan ke
> > > > makanan padang lah... gak nyambung..). Kalau ikutin kata mas Wikan,
> > > > ada perempuan nxxxs di jalan pun ngga apa-apa ya ? Orang yang
> ngga mau
> > >
> > > > "terganggu" dengan hal tersebut malahan yang harus dipasung di
> > > > rumahnya... di mana letak keadilannya dong ?
> > > >
> > > > Wallahu'alam bishowab.
> > > > Wassalaam,
> > > > -Ning

__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

Reply via email to