Aishayasmina =
   
  Jadi kalau ada yang merasa lebih mulia dari manusia lainnya karena dia merasa 
keturunan tertentu misalnya ada darah birunya, apa bedanya dengan iblis! 
   
   
   
  ==========
  ==========
  ==========
   
   
  Al Qur'an
   
  [96.1] bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan
   
  ---
   
  Jano - ko membantu mencerahkan :
   
  Karena mungkin Aisha "emongsi", jadi kita baca bersama saja pendapat 
organisasi atau insan yang lain ......
  Nanti kalau Aisha sudah tidak emongsi maka jano-ko akan menjelaskan 
pelan-pelan.
   
  -----
   
   
  http://www.ums.ac.id/?pilih=hal&id=14
   
   
  Peran Karaton dalam Pengembangan Islam
   
   
  Sejarah Indonesia mencatat bahwa Islam dapat berkembang dengan baik karena 
didukung faktor karakter ajaran Islam yang tidak memberatkan disertai teknik 
penyiaran dengan bijaksana dan dapat diterima oleh masyarakat. Sementara 
komposisi pemerintahan saat itu lebih didominasi oleh kerajaan pedalaman yang 
masih memiliki tradisi kuat Hindu dan Budha, sehingga penyebaran Islam 
dilakukan melalui guru pertapa yanng hidup di luar Karaton.

  Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat Islam saat itu kental dengan 
kebiasaan tradisional, dan sangat memuja raja. Selain itu masyarakat tetap 
menempatkan dirinya ke dalam posisi priyayi atau rakat jelata, sesuai 
tradisinya. Padahal Islam sendiri sangat demokratis dan egaliter.

   
  Penyebaran Islam di Jawa tidak dapat dilepaskan dari peran Walisongo. Mereka 
menjadi sokoguru kerajaan Demak Bintoro sebagai kerajaan Islam pertama. Melihat 
pola masyarakat saat itu, maka teknik penyebaran Islam dilakukan dengan 
membentuk organisasi da’wah dan pendidikan pada tahun 1476, yang bernama 
Bayangkare Islah. 

  Program kerja organisasi ini diawali dengan membagi tanah Jawa menjadi 
beberapa wilayah da’wah dan pendidikan, yang masing-masing dipimpin Wali dan 
Badal. Wali dan Badal harus pintar dalam agama, berbudipekerti dan akhlak 
mulia. Da’wah dimulai dengan menggunakan sarana budaya saat itu namun tetap 
berpegang pada syariat Islam. Masjid Agung pun didirikan sebagai pusat 
pendidikan dan da’wah. 

  Teknik penyebaran Islam para Wali ini selanjutnya diikuti oleh para penguasa 
kerajaan Islam. Karaton tetap menjadi panutan masyarakat, baik perilaku 
keagamaan atau perilaku lainnya. Masyarakat dengan senang hati mengikuti 
kebijakan Karaton. Hal ini jelas ditunjukkan ketika Sultan Agung melakukan 
Isalmisasi kebudayaan dengan menyesuaikan kalender Saka dengan kalender 
Hijriah, sehingga muncul Kalender Jawa. Demikianpun ketika terjadi islamisasi 
birokrasi, rakyat juga menurut. 

   
  Karaton Kasunanan Surakarta merupakan bagian dari kerajaan Islam di Jawa. 
Keberadaannya mendapat tempat khusus di masyarakat. Sementara itu, sejalan 
perkembangan jaman yang lebih demokratis dan egaliter, maka peran Karaton dalam 
menentukan corak kehidupan masyarakat berkurang. Hal ini menyebabkan adanya 
budaya-budaya Islam di Karaton yang kurang dikenal oleh masyarakat. 

  Masyarakat lebih mengenal budaya Karaton yang dianggap kurang sesuai dengan 
Islam. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dibutuhkan pembahasan khusus pada 
topik Islam dan Karaton ini. 

  

  bersambung...
   
  Wassalam.
   
  PS
   
  Membaca adalah pintu ilmu pengetahuan dan informasi.
   
   
  --------------- ooo0ooo ----------------
  

Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Pak Jano,
Lebih beruntung lagi kalau selain dilahirkan di keluarga yang tidak suka 
mencaci maki manusia juga tidak suka berfikir jelek terhadap manusia lainnya 
seperti men-cap orang sesuka hati dengan julukan-julukan tertentu.

Apa hubungannya dengan darah biru? memangnya ada jaminan bahwa yang berdarah 
biru itu manusia yang lebih mulia? Iblis yang merasa lebih mulia dari manusia 
karena dia merasa diciptakan dari api yang dianggap lebih mulia daripada tanah 
yang asal muasal penciptaan manusia. Jadi kalau ada yang merasa lebih mulia 
dari manusia lainnya karena dia merasa keturunan tertentu misalnya ada darah 
birunya, apa bedanya dengan iblis! Pak Jano, dalam Islam itu tidak ada aturan 
bahwa seseorang lebih mulia karena dia berdarah biru, tapi semua manusia itu 
sama, yang membedakan adalah derajat ketakwaannya, dan derajat ketakwaan ini 
tidak berkaitan dengan seseorang itu berdarah biru atau merah atau ungu atau 
ijo atau pink:) Hare gene masih ngobrolin darah biru, doooo... apa gunanya seh?

salam
Aisha
-------
>From : jano ko
......
Betapa bahagianya jano - ko, jano - ko dilahirkan dari suatu keluarga yang 
tidak suka mencaci manusia, karena mencaci manusia sama saja mencaci 
............ Jano - ko beruntung ada darah birunya, walau sedikit ajaaaa....

[Non-text portions of this message have been removed]



         

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke