Indonesia mau dijadikan negara bajak laut? 

Kalau Pak HMNA menginginkan demikian silahkan dirikan negara bajak
laut di luar yurisdiksi NKRI.  Apakah ini aspirasi dari peninggalan
negara bajak laut dari Makassar dulu? 

Laut bebas memang tidak bertuan, tetapi Bali dan Jakarta adalah bagian
dari wilayah NKRI yg berdaulat.  Salman Rushdie kalau mau ditangkap di
lautan bebas Atlantic atau Pacific sih silahkan aja.  Tapi kalau
merupakan WN Inggris dan berkediaman di Inggris suatu negara
berdaulat, tidak bisa seenaknya mengirim gerombolan utk melakukan
eksekusi hukuman mati.  Negara Inggris berdaulat dan hukum di tanah
Inggris tegak.

Dunia beradab itu ada aturan main yg jelas pak HMNA.  Le Corsaire Noir
itu jaman kapan? Kalau di abad ke 16-17 sih maklum sekarang mana bisa?

Juga boleh saya bertanya mana mungkin kemakmuran dan ketertiban
masyarakat ditegakkan dengan pembalasdendaman dan pelampiasan rasa
benci terhadap kelompok lain?  Bukannya menghabiskan waktu dan energi
utk hal2 yg produktif koq dilampiaskan utk kebencian dan kemarahan? 

Boleh saya tanya lagi, yg Bapak syiarkan di sini itu arogansi Islam
atau agama Islam?  Agama koq isinya arogansi dan kebencian?

Sudah waktunya ulama menunjukkan jalan menuju hal2 yg produktif bukan
halal dan haram saja.  Kemakmuran ditegakkan oleh produktivitas bukan
oleh definisi halal dan haram belaka. Definisi halal dan haram itu
memang syarat perlu tapi belum syarat cukup.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "H. M. Nur Abdurrahman"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> "Negara kecil" itu apa?
> Itulah dia Le Corsaire Noir, Raja di atas wilayah kapalnya. Baca
baik-baik
> sekali lagi:
> 
> Cerita Le Corsaire Noir ini analog dengan Al-Qaidahnya Osama bin Laden.
> Inggris yang menganggap dirinya "Penguasa Laut", ruler of the waves,
adalah
> analog dengan USA yang menganggap dirinya super power polisi dunia.
Inggris
> yang tidak pernah berhasil melacak Le Corsaire Noir, analog USA juga
tidak
> pernah berhasil melacak Osama bin Laden. Pembajakan di pelabuhan Inggris
> Portsmouth, suatu pelabuhan kapal-kapal perang Inggris, analog dengan
> penghancur-leburan dua gedung pencakar langit World Trade Center di
New York
> dan Gedung pertahanan Pentagon di Washington.
> 
> HMNA
> ************************************************************
> 
> 
> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
> 
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fajar]
> 492. Le Corsaire Noir
> 
>       Demi keotentikan, sebagai pertanggung-jawaban kepada Allah
SWT, dalam
> kolom ini setiap ayat Al Quran ditransliterasikan huruf demi huruf. Bila
> pembaca merasa "terusik" dengan transliterasi ini, tolong dilampaui,
> langsung ke cara membacanya saja.
>       Kita patut menyatakan turut berduka-cita atas jatuhnya korban,
baik di
> Amerika maupun di Palestina. Kita patut lebih berdukacita karena
pemerintah
> Amerika Serikat sama sekali tidak pernah merasa turut berduka-cita atas
> terbantainya 5000 warga Palestina oleh Israel dalam kurun waktu dua
tahun
> terakhir. Kita patut sangat berduka-cita lagi karena pemerintah Amerika
> Serikat justru mendukung teroris Israel dengan membelanya dalam
Konferensi
> HAM dan Anti Rasisme yang diadakan di Afrika Selatan baru-baru ini.
>       Penduduk dunia dewasa ini diarahkan dan digiring kedalam perangkap
> opini bahwa seolah-olah mereka yang melakukan teror melalui
> penghancur-leburan dua gedung pencakar langit World Trade Center di
New York
> dan Gedung pertahanan Pentagon di Washington serta peledakan mobil yang
> berisi bom di depan gedung kementrian luar ngeri, Kamis, tanggal 11
> September 2001 adalah "terorist" muslim dan bahwa Osama Bin Laden adalah
> otak dari tindakan teror tersebut!
>  Mampukah Osama Bin Laden memimpin langsung organisasi yang
sedemikian rapi
> dan hebat serta sangat rahasia tidak dapat dicium oleh CIA-nya
Amerika dan
> Mossad-nya Israel, menghasilkan kinerja dengan timing yang tepat serta
> perhitungan arah yang akurat, bahkan didalam kekuasaan pemerintah
federal
> Amerika, sehingga mampu menluluh lantakkan secara spektakuler dua gedung
> pencakar langit yang menjadi jantung "perdagangan dunia" dan "pertahanan
> polisi dunia" itu???
>       Demikian pula, mampukah orang-orang muslim dari Afghanistan
ataupun
> pejuang-pejuang muslim dari Palestina menjalankan operasi penghancuran
> simbol kapitalisme dunia dan simbol super-power dunia di kandangnya
super
> power itu sendiri dengan cara yang spektakuler?
>       Kalau demikian, siapakah gerangan otak dan pelaksana yang sangat
> tinggi kinerjanya itu?
>       Masih ingatkah pembaca bagaimana Timothy McVeigh, 33 tahun, yang
> memiliki sikap kebencian pada pemerintah federal, pukul 09.00, 19 April
> 1995, menghancur-leburkan gedung federal (gedung Alfred P. Murrah) di
> jantung kota Oklahoma yang menewaskan 168 jiwa, dan telah dihukum mati
> dengan disuntik lethal pada tanggal 11 Juni 2001, yaitu tepat 3
bulan yang
> lalu sejak luluh-lantaknya WTC dan luluhnya pentagon? Dan sebelumnya
McVeigh
> terhendus, siapa yang dituduh di jadikan kambing hitam? Siapa lagi kalau
> bukan ummat Islam sang terroris.
>  Maka kesimpulan sementara yang paling punya kemampuan untuk menjalankan
> operasi peluluh-lantakan itu adalah orang-orang warga Amerika sediri
yang
> merasa anti kepada segala bentuk kebijaksanaan yang dibuat oleh
pemerintah
> federal Amerika, dan tentu saja mereka itu semua adalah bukan muslim.
> 
> ***
>  Saya masih teringat sayup-sayup sebuah film yang berjudul Le
Corsaire Noir
> (diucapkan: le kokhsaikhe noakh, seperti "r"-nya orang Langkat, atau
"r"-nya
> Rizal Ramli). Film itu pernah saya tonton sekitar 50 tahun lalu. Si
Bajak
> Laut hitam ini, demikian dalam cerita, sangat menyusahkan
negeri-negeri di
> Eropa, terutama Inggris yang menganggap dirinya "Penguasa Laut",
ruler of
> the waves. Karena sudah terkenal (berucht) di kalangan negeri-negeri
Eropa,
> maka asal ada pembajakan baik di laut, maupun pada
pemukiman-pemukiman di
> pesisir, serta-merta jemari selalu ditujukan kepada Le Corsaire Noir,
> walaupun yang membajak itu bajak laut yang lain.
>  Seperti cerita-cerita dalam sinetron kita, cerita ini diisi bumbu-bumbu
> "perselingkuhan". Si Bajak Laut hitam ini berselingkuh dengan
"Lady", isteri
> seorang bangsawan pemilik sebauh "castle". Ada dialog yang saya
masih ingat,
> yang ada persamaannya dengan "terrorist" dewasa ini. "Mengapa kau jadi
> perompak," tanya si Lady dalam suatu perjumpaan asmara di tempat
rahasia.
> "Oh," sahut Le Corsaire Noir, "kapal ini adalah kerajaanku. Orang
mengatakan
> pangkat saya kapten, tetapi sebenarnya menurut saya sendiri, saya adalah
> raja dalam kerajaanku itu", sambil ia menunjuk ke kapalnya yang sedang
> berlindung di sebuah teluk. "Saya menentukan kerajaan mana yang menjadi
> sahabat dan kerajaan mana yang menjadi musuhku," ujar Le Corsaire
Noir lebih
> lanjut. "Dan," tambahnya pula, "kerajaan yang menjadi saya punya musuh
> bebuyutan (aarst vijand) adalah Kerajaan Inggris. Celakanya, dalam
cerita
> itu Kerajaan Inggris tidak pernah berhasil melacak Le Corsaire Noir.
Film
> itu ditutup dengan menyerahkannya kepada penonton. Terjadi pembajakan di
> pelabuhan Inggris Portsmouth, suatu pelabuhan kapal-kapal perang
Inggris,
> yang sangat dibanggakan oleh Kerajaan Inggris pada waktu itu.
Mengapa saya
> katakan diserahkan kepada penonton? Karena film itu ditutup dengan
> mengundang pertanyaan: "Apakah Le Corsaire Noir yang melabrak
Portsmouth,
> ataukah bajak laut yang lain?
> " Cerita Le Corsaire Noir ini analog dengan Al-Qaidahnya Osama bin
Laden.
> Inggris yang menganggap dirinya "Penguasa Laut", ruler of the waves,
adalah
> analog dengan USA yang menganggap dirinya super power polisi dunia.
Inggris
> yang tidak pernah berhasil melacak Le Corsaire Noir, analog USA juga
tidak
> pernah berhasil melacak Osama bin Laden. Pembajakan di pelabuhan Inggris
> Portsmouth, suatu pelabuhan kapal-kapal perang Inggris, analog dengan
> penghancur-leburan dua gedung pencakar langit World Trade Center di
New York
> dan Gedung pertahanan Pentagon di Washington.
> 
> ***
>  Biarkanlah Amerika dan sekutunya berprasangka, Le Corsaire Noir itu
Osama
> bin Laden. Namun ummat Islam janganlah pula ikut-ikutan berprasangka
buruk
> terhadap Osama bin Laden. Firman Allah:
> -- WLA TQF LA LYS LK BH 'ALM AN ALSM'A WALBSHR WAFWaAD KL AWLaK KAN 'ANH
> MSaWLA (S. ASRY, 36), dibaca:
> -- wa la- taqfu ma- laysa laka bihi- 'ilman inna alsm'a walbshr
walfua-da
> kullu ula-ika ka-na 'anhu mas.u-la- (s. isra-), artinya: janganlah
engkau
> memperturutkan apa yang tidak ada pengetahuan engkau tentang halnya,
> sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hasil pemikiran,
masing-masinga
> akan dipertanggung-jawabkan (di Hari Pengadilan kelak).  WaLla-hu a'lamu
> bishshawa-b.
> 
> *** Makassar, 16 September 2001
>       [H.Muh.Nur Abdurrahman]
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: "Dan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Monday, February 26, 2007 04:13
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Female minister killed for refusing
to wear
> veil
> 
> Nah ini dia contoh anarkinya lagi.
> 
> "Negara kecil" itu apa?  Apakah termasuk negara yg anggota PBB atau
> negara2an semau dewe?
> 
> __________________________________________________
> Apakah Anda Yahoo!?
> Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik
terhadap spam  
> http://id.mail.yahoo.com
>


Kirim email ke