Yang diungkap mbak Mei banyak benarnya. Malah boleh dikatakan sebagian besar penyakit (barangkali 85%) yang menyerang manusia berkaitan dengan perilaku dan pola (gaya) hidup. Bukan hanya penyakiy infeksi atau menular tetapi juga penyakit non-infeksi dan non menular.Dari soal hidup serba kurang, dan jorok sampai ke hidup serba berlebihan dan serakah. Agama Islam mengajari agar kita hidup bersih dan jangan pula berlebihan, apalagi serakah. Sebagian besar orang Indonesia beragama Islam. Lha kok tidak ada dampak ajaran agama terhadap kehidupan masyarakat Indonesia? Di mana letak kesalahan? Apa upaya untuk mengoreksinya, dan apakah sudah dilakukan? Kalau dikatakan penyebabnya adalah kemiskinan dan kebodohan, bukankah agama Islam juga mengajarkan agar bersama memerangi kemiskinan (konsep zakat, dsb) dan memerangi kebodohan? KM -------Original Message------- From: L.Meilany Date: 13/12/2007 5:31:49 To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: AIDS di mata ustadz & isu lingkunga Nimbrung tentang dana :
Menurut saya sih DBD itu juga berhubungan dengan sikap hidup seseorang dan lingkungannya. Kebersihan diantaranya juga masalah daya tahan tubuh. Jentik2 nyamuk gak melulu hidup di air bersih. Lha buktinya yg banyak kena DBD kan masyarakat yg pola hidupnya juga tidak higenis. Yg mandi dikali. Masyarakat yg katanya miskin, yg rumahnya jadi satu dengan timbunan barang rongsokan, dengan kandang hewan. Ketidaktahuan yg parah , pola hidup yg sehat saya kira yg harus digalakan. Saya dengar crita dari Flora sewaktu ia tinggal di Kuba. Kuba itu dikenal sebagai negara yg tingkat kesadaran kesehatannya tinggi. Meskipun perilaku seks bebas adalah biasa, tapi masalah penyakit kelamin, AIDS jarang. Karena mereka dianjurkan untuk bertanggung jawab dengan memakai kondom, Di sekolah2, universitas, murid2 dibekali juga dengan kondom. Penyakit tropis, seperti demam berdarah juga sudah terbebaskan, bahkan Kuba yg sudah bisa bikin vaksin DBD. Persoalan lain juga, disana biaya rumahsakit, pendidikan gratis. Orang2 yg sakit kemudian di rawat di rumah sakit akan merasa malu karena berarti dia gak bisa jaga kesehatannya. Sedangkan di Indonesia, rasanya bangga kalo di rawat di rumah sakit apalagi gratisan pake askes. Wabah DBD setiap tahunnya dianggap sebagai sebuah tradisi tahunan. Padahal dari kita, dari penderita banyak umat Islam. Di Islam perilaku sehat, kebersihan kan hal utama? ------------------------- Pada suatu ketika ada petugas pengamat jentik keliling2 komplek, lantas ia setengah memarahi saya yg punya beberapa pot, jambangan tanaman air yg lagi subur2nya. Ia bilang musti dimusnahkan itu sumber jentik nyamuk. Semua tetangga saya juga jarang yg punya jambangan/pot tanaman air, karena takut nyamuk. Saya bilang, musti tahu tekniknya, taroklah sedikit tanah di pot maka nyamuk ogah bertelur di situ. Di koran kompas sendiri ada anjuran untuk mengawasi tanaman air, berhati2. Kok bukannya dikasih solusinya, gimana caranya gitu. Kalo gini kan kasian pedagang tanaman air, masak sih musti diberantas Salam, l.meilany . [Non-text portions of this message have been removed]