Ooh, gitu. Prosesnya yang selingkuh, bukan nikahnya kan? Kembali ke pertanyaan saya, gimana, tad? Apa ustad cuma keliru saja memaksudkan proses menuju menikah lagi dengan proses pernikahannya?
Asumsi ustad ini by feeling atau empiris toh? artinya pengalaman pribadi ustad atau katanya saja? share ya ...! :-) --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Proses cari istri keduanya oom yg pakai proses selingkuh. > > Tuh, di thred sebelah mbak lina sampai bilang, supaya si gadis usia 22 tahun minta ijin dulu sama istri pertama. Menandakan kalaui di bawah sadar, proses cari istri nomer sekian sekian itu memang dilakukan secara gerilya dan penuh taktik muslihat. > > Btw, si oom tanya tanya mau nyocokin ama pengalaman pribadi kah ? > > >