Ini artikel dari Koran tempo hari ini: Jum'at, 04 April 2008
Ekonomi dan Bisnis Andi Mallarangeng Mimpi Ayat-ayat Cinta Meledaknya film Ayat-ayat Cinta besutan sutradara muda Hanung Bramantyo membuat juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng penasaran. "Ingin sekali rasanya saya nonton film itu," kata Andi di kompleks Istana Presiden beberapa hari lalu. Bahkan rasa ingin tahu semakin menggebu setelah ia mendapat rekomendasi langsung dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kebetulan Kalla sudah menonton lebih dulu film bernuansa islami tersebut satu pekan sebelumnya. "Pak Kalla bilang film itu bagus... bagus.... Saya jadi semakin penasaran." Sayangnya, hingga kini impiannya itu tak kunjung terpenuhi. Belakangan Andi mengaku rupanya sang istri tercinta tak mengizinkannya menyaksikan film yang dibintangi Rianti Cartwright tersebut. "Kenapa?" tanya wartawan. Andi menjawab lirih, "Soalnya, ada poligaminya, gitu." Ohhh.... Ninin Damayanti Koran Hehehehe ... pak andiii.. Kok kaya sitcom aja sih?? Yang ada di trans tv.. suam-suami takut istri ... Tapi ngga papa deng pak . ntar kalo ikutan nonton, pak presiden kita mau ikut nonton lagi yang kedua kali. kan gawat tuh, nanti air matanya bisa abis, ngga bisa dipake buat ber-empati ke rakyatnya yang bukan main menderita ini. Oh iya gara gara baca itu, jadi keinget sama artikel di detik dot com nih .. (gw sependapat sama si arya bima, walausih. kalo si arya bima ini seorang "demokrat" sejati, apa dia juga ngomong yang sama, atau berani ngomong yang sama???) Rakyat Susah, Pejabat Asyik Nonton Film, Mana Empatinya? Niken Widya Yunita - detikcom Jakarta - Harga sembako tengah meroket. Rakyat pun makin susah. Setelah Wapres, Presiden dan para menteri ramai-ramai nonton film. PDIP menilai SBY tidak berempati dengan kesusahan rakyat. "Kegiatan personal sebaiknya jangan dilakukan bersama-sama karena dikesankan tidak ada empati, kepekaan, dan kesensitifan. Ini sangat menyakitkan rakyat," cetus anggota DPR dari PDIP Aria Bima kepada detikcom, Minggu (30/3/2008). Menurut Aria, nonton film bareng diidentikkan dengan kegembiraan dan kesenangan. Hal ini bertolak belakang dengan situasi masyarakat yang sulit karena sembako naik gila-gilaan. "Kalau SBY nonton sendiri dengan keluarganya itu tidak dipersoalkan. Tapi kalau nonton bareng dengan menterinya, ini bertolak belakang dengan kesulitan rakyat untuk membeli lauk-pauk," jelas Aria. Anggota Komisi IX DPR ini mempertanyakan substansinya acara nonton bareng pemerintahan SBY-JK dengan menteri baru-baru ini. "Apa yang akan dipakai sebagai bahan renungan di kabinet. Tidak ada yang perlu direnungkan dari film yang baru ditonton pemerintah itu," kata dia. Mengambil dari petuah Ki Hajar Dewantara, menurut Arya, pemimpin tidak hanya bisa memberi contoh tapi harus menjadi contoh. "Nonton bareng di tengah penderitaan rakyat itu tidak bisa dijadikan contoh dalam hidup," tandas Aria. mediacare http://www.mediacare.biz [Non-text portions of this message have been removed]