numpang nambah...
Kalo dibarat kan prinsipnya keep your private life privately.. kalo  
private lifenya mengganggu kepentingan publik kan bisa juga menjadi  
masalah publik.

Contoh yang baru2 aja di london, kalo baca kompas kan ada pasangan  
yang dituntut oleh tetangga apartemen mereka kalau lagi bercinta bisa  
maraton semalaman dan sangat berisik.

Yang mereka tuntut bukan bercinta marathonnya tapi suara berisik yang  
mengganggu lingkungan dan tidak pantas didengar oleh anak2 yang  
tinggal dilingkungan tersebut.
Kabar terakhir si cowok nggak boleh mendekati apartemen pacarnya dan  
didenda uang cukup banyak.

D


On Aug 19, 2008, at 5:34 PM, h.s nurbayanti wrote:

> Mas wikan,
>
> Memang benar... maunya diarahkan ke arah situ.
> Pertanyaan selanjutnya dari deskripsi yg saya kemukakan adalah:
> bagaimana mereka melakukan itu?
> Lewat hukum dan kebijakan tentunya! hehehe...
>
> Dan ini menimbulkan pertanyaan lanjutannya lagi:
> bagaimana membuat hukum yang bisa mengtransformasikan masyarakat ke  
> arah
> itu?
> hehehe..
>
> Sekarang ini kan lagi "trend" ngebahas soal perda syariat.
> Praktek dan permasalahannya sih sering kita lihat dari berbagai  
> perda atau
> qanun di Aceh.
> Tapi menurut saya, ada beberapa aspek yang masih belum tergali.
> Kebanyakan yg digali sih soal perbedaan interpretasi ketentuan2 agama.
> Sayangnya, wacana ttg perspektif yg digunakan utk analisanya dan  
> tawaran
> alternatif solusinya yg belum terlihat.
> Rata2 masih berupa kritik thd perda2 itu saja... ngebahas  
> dampak2nya...
> kalau ttg ini sih banyak.
> Wacananya masih sebatas itu. Itu yg saya lihat sih.
>
> Mungkin ada teman2 yg bisa kasih perspektif lain ttg hal ini?
>
> 2008/8/19 Wikan Danar Sunindyo <[EMAIL PROTECTED]>
>
> > Mbak Henny,
> > di barat tuh bukan dibiarkan hidup berdampingan begitu saja lho
> > tapi diatur berdasar undang2 yang ketat, agar pihak yang tidak
> > berkepentingan tidak bisa mengakses konten yang berbahaya
> > misal majalah porno dibatasi hanya untuk umur 17 atau 21 tahun
> > tempatnya juga tidak terbuka tapi disimpan
> > buat beli harus punya ID atau credit card dan gak sembarangan
> >
> > kalau di kita, jangankan majalah porno
> > buat nonton film saja terlalu gampang diakses untuk anak2 kecil
> > lha film batman yang harusnya buat orang dewasa malah dipake  
> tontonan anak2
> > dikira batman film buat anak2
> > ini yang salah dan kebablasan
> > di barat kebebasan itu bukan berarti bebas semau-maunya
> > tapi melalui undang2 dan peraturan
> >
> > salam,
> > --
> > wikan
> >
> >
> > On 8/19/08, h.s nurbayanti <[EMAIL PROTECTED] <nurbayanti% 
> 40gmail.com>>
> > wrote:
> > > Alternatif yg ditawarkan sekarang adalah model komunitas spt  
> barat ini,
> > > yaitu dimana tiap2 komunitas dibiarkan "hidup berdampingan" dan
> > membiarkan
> > > orang memilih dng kesadarannya sendiri. Tapi apakah benar  
> asumsi ini akan
> > > terjadi? masyarakat lebih "dewasa" dalam memilih dan bukannya
> > mengstimulasi
> > > mereka? Di sisi lain, ada alternatif lain yg ditawarkan... nge- 
> banned
> > semua
> > > aktivitas itu... maunya kaya di negara Arab tapi ternyata tidak  
> bisa,
> > karena
> > > perlawanan terhadap alternatif ini juga berjalan. Lalu saya  
> ingat kata
> > > seseorang, kita harus melebarkan pilihan2 kita... cuma saya  
> masih bingung
> > > alternatif apa selain dua tadi ya? karena dua2nya "gak sreg"
> >
> >
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
> 



[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke