Silahkan lihat juga Al Quran 5:51 versi terjemahan kedalam bahasa Inggris sebab 
ada satu kata yang dihilangkan dalam terjemahan bahasa Indonesia.

  ----- Original Message ----- 
  From: ali.hozi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, October 04, 2008 3:22 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Pemikiran Ulama Ternama "Alm.Buya Hamka" Tentang 
Bahaya Sistem Ekonomi Yahudi


  Oleh : Alihozi

  Http://alihozi77.blogspot.com

  "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
  kamu mengikuti agama mereka"(Al-Baqarah:120)

  Pada tulisan saya yang terdahulu yang berjudul " Bahaya Sistem Bunga
  dan Kegiatan Spekulatif bagi Ummat Manusia" saya mengatakan bahwa ada
  sebagian manusia di dunia ini yang terus menerus selalu mengejar
  materi (harta) sebanyak-banyaknya dengan memakai system bunga dan
  kegiatan-kegiatan spekulatif yang saat ini telah menimbulkan krisis
  financial market di Negara AS yang perlahan -lahan mendorong negara
  adidaya tsb ke jurang kehancuran ekonomi dan yang mereka lakukan tsb
  telah menyebabkan naiknya harga minyak dan komoditas yang melemahkan
  daya beli warga dunia (termasuk warga negara Indonesia) .

  Sebenarnya siapa golongan manusia yang saya maksud tsb yang selalu
  terus menerus mengejar materi (harta) sebanyak-banyaknya dengan
  memakai system bunga dan kegiatan-kegiatan spekulatif dengan
  mengorbankan orang lain di seluruh dunia ? Tidak lain dan tidak bukan
  adalah orang-orang Yahudi yang ada di Wall Street AS. Untuk menguatkan
  pendapat penulis ini, berikut penulis akan mengutip pendapat dari
  ulama ternama yaitu Alm.Buya Hamka yang penulis ambil dari sebuah
  karya fenomenal beliau yaitu Tafser Al-Azhar, yang diterbitkan oleh
  Pustaka Panji Mas Jakarta. Sebuah tafsir Al-Qur'an yang beliau tulis
  ketika beliau masih di dalam tahanan pemerintahan rejim orde lama.
  Tahanan penjara terhadap beliau dengan tuduhan melakukan subversi
  terhadap pemerintah tanpa pernah dibuktikan secara hukum.

  Beliau (Alm. Buya Hamka) berhasil menyelesaikan Tafser Al-Azhar selama
  di penjara sebanyak 30 juz. Setelah bebas dari penjara orde lama,
  beliau tetap gigih memperjuangkan ajaran-ajaran agama Islam di tanah
  air walaupun mendapat tekanan dari pemerintah orde baru sampai beliau
  berpulang ke rahmatullah.

  © Alihozi 30 September 2008

  Dalam tafser Al-Azhar halaman 374, ketika Beliau menafsirkan Surat
  Al-Baqarah ayat 120 yang artinya kurang lebih :

  "Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
  kamu mengikuti agama mereka"

  Beliau menuliskan bahwa "Yahudi tidak memerlukan orang-orang Islam itu
  pindah ke agama Yahudi tetapi Yahudi memasukkan pengaruh ajarannya
  yaitu kehidupan riba (system bunga) kepada Islam dan Nasrani . Negara
  AS yang besar saja terpaksa terpengaruh karena yang memegang keuangan
  di Wallstreet adalah bankir-bankir Yahudi.

  Segala kelancaran ekonomi AS ada di tangan Yahudi,. apalagi
  negeri-negeri Islam termasuk Indonesia terpaksa mendirikan bank-bank
  dengan system riba(system bunga), memperlicin hukum riba supaya
  bernafas untuk hidup, tidak mencari jalan lain sebab seluruh dunia
  telah dikongkong ajaran Yahudi tsb. Semuanya inilah yang diisyaratkan
  oleh ayat tsb, bahwa orang Yahudi dan Nasrani belum puas sebelum ummat
  Islam mengikuti ajaran-ajaran mereka. Ini bukan ancaman yang
  menimbulkan takut tetapi sebagai perangsang supaya kaum muslimin terus
  berjihad menegakkan ajaran agamanya."

  Dan dalam Tafsir Al-Azhar Surat Al-Baqarah ayat 278 (perintah
  Allah,SWT untuk meninggalkan riba), beliau juga mengatakan pentingnya
  ummat Islam untuk memperjuangkan ekonomi syariah yaitu ekonomi yang
  bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah dan meninggalkan system ekonomi
  Yahudi.

  Setelah mengetahui bahwa Ulama sekelas Alm.Buya Hamka saja
  memperingatkan kita akan bahaya system ekonomi Yahudi yang berbasis
  system bunga dan spekulatif sejak tahun 1960 lewat Tafsir Al-Azhar
  nya. Dan peringatan Alm.Buya Hamka tsb telah menjadi kenyataan, yaitu
  kita bangsa Indonesia telah mengalami pahitnya krisis ekonomi dan
  perbankan tahun 1997-1998 yang efeknya belum hilang sampai sekarang
  karena memakai system ekonomi Yahudi dan juga sekarang tahun 2008
  negara adidaya AS juga mengalami hal yang tidak jauh berbeda dengan
  mengalami krisis financial market karena memakai system ekonomi
  Yahudi, Apakah kita sekarang masih akan tetap memakai system ekonomi
  Yahudi dan tidak segera beralih ke system ekonomi syariah? Jawabannya
  kembali kepada diri kita masing-masing, tinggal memilih kalau kita
  sebagai ummat Islam ingin maju , kita harus segera meninggalkan system
  ekonomi Yahudi dan beralih ke system ekonomi syariah.

  Wallahu'alam

  Al-Faqir

  ©Alihozi 03 Oktober 2008
  Http://Alihozi77.blogspot.com



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke