Mas ary,

Ada laki2 bocek (botak sok kece :P), seorang filsuf modern (well, he wishes!
:p), yg iseng nulis ttg a brief history of everything bicara soal
sunnatullah laki2 itu. Dia bilang, konon katanya testoteron (kalau tidak
salah, harus saya buka lagi tuh buku...) memang punya dampak luar biasa pada
laki2, yg juga bisa berdampak hal  yang sama pada perempuan. Dia cerita soal
perempuan yg disuntiki testoteron dan juga "kewalahan". Perempuan2 ini
bilang (terjemahan bebas): aduh biyuuuuuung... gak tahan.. otakku
isinya esek-esek terus :-) Kebenarannya gimana, wallahualam :-) Saya sih
ogah nyoba. Konon katanya juga, konsep cinta dan seks buat perempuan
berbeda.. entahlah. Orang bisa berargumen apa saja. Sejarah membuktikan,
ilmu pengetahuan digunakan utk justifikasi ideologis.

Tapi saya kira, kita tidak bisa menggeneralisasi begitu saja dan kita punya
pilihan. Kita tidak harus mengamini budaya/tradisi yang berlaku, apalagi
menjadikan segala sesuatu sbg pembenaran dan melimpahkannya kepada orang
lain. Intinya kan, tiap orang punya sunnatullahnya, devilnya, setannya,
whatever :-) tapi gimana kita mengontrolnya, bukan begitu? Jangankan
perempuan yg ruku/sujud, semisalnyapun berhadapan dng perempuan binal liar
menggoda, kontrol ada di laki2 juga. Laki2 juga punya salah, manakala
terjadi yg tidak2... it takes two to tango, right? :-) Perempuan juga punya
godaan dan tantangan yg sama.

Yg saya ndak habis pikir lagi, apalagi kalau menggunakan alasan sunnatullah
utk hal2 atau kegiatan yg sifatnya jauh dari esek-esek. Sholat jamaah gitu
lho. Please, deh!

Tapi mungkin, bukan cuma itu alasannya. Gagasan/ide tentang kepemimpinan
perempuan dalam acara/ritual agama yg tidak diterima. Dan ini bukan cuma di
Islam. Pada kaum Yahudi yg sering dihujat dan dilaknat pun ada. Coba aja
lihat bedanya kaum yahudi garis tradisional di Israel sana dng kaum
progresifnya di Amerika dalam hal perempuan dan ritual agama.

Dan "penyaluran yg salah" dari inferiotas laki2 thd perempuan, bukan cuma di
soal ini aja :-)
Dialog adalah cara yg terbaik utk mengatasi hal ini. Menyalah2i dan
memarah2i laki2 bukan cara yg tepat dan efektif. Mereka perlu dilihat sbg
korban konstruksi sosial juga.


Herni


2008/10/27 Ary Setijadi Prihatmanto <[EMAIL PROTECTED]>

>   mbak Herni,
>
> mungkin yang namanya "pikiran ngeres" itu sunatullah...
> jadi nggak bisa diapa-apain.... namanya juga laki-laki gitu loh...
>
> kalo perempuan jadi imam itu masih "bisa diperbaiki"
>
> jadi bukan perempuannya sumber dosa, tapi malah laki-laki yang sumber dosa
> cuman sekarang minta bantuan cewek supaya laki-laki nggak berdosa...
>
> sayangnya minta tolong kok caranya gitu, malah lebh galak dari yang
> dimintain tolong
> tapi mungkin yang namanya inferiority manifestasinya memang macam-macam....
> ;-))
>
>
> ----- Original Message -----
> From: herni nurbayanti
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Sent: Monday, October 27, 2008 9:36 AM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Imam salat perempuan: Problem lelaki?
>
>  Jeng sri :-),
>
> Secara implisit kan begitu...
> - laki2 bisa berpikiran macam2
> - misalnya,melihat tubuh perempuan yg terbentuk kala dia ruku dan sujud
> - perempuan gak bisa jadi imam.
> Jadi, perempuan gak bisa jadi imam, karena laki2 berpikiran macem2.
>
> Simplenya gini:
> Masalah: laki2 suka berpikiran macam2 kalau liat perempuan ruku dan sujud.
> Solusi: perempuan gak boleh jadi imam
>
> Lha, kenapa solusinya begitu? karena yg dibuang adalah yg dianggap sumber
> masalah (baca: perempuan) yg menyebabkan laki2 berpikir macem2. Pikiran spt
> ini kan sama aja dng menempatkan tubuh perempuan sbg sumber dosa?
>
> Kenapa tidak, otak laki2 yg dibenerin..
> kan laki2 yg gampang punya pikiran macem2...:-)
> kok jadi perempuan yg gak boleh jadi imam?
> :-)
>
> On Wed, Oct 22, 2008 at 11:35 AM, sriwening herpribadi <
> [EMAIL PROTECTED] <herpribadi%40yahoo.com>
> > wrote:
>
> > Mbah Herniiiii...
> >
> > Emangnya kalimat aku "...bentuk tubuh wanita saat ruku & sujud pasti akan
> > jadi masalah.... " bisa diartikan bahwa wanita itu sumber dosa ya? aku
> ngga
> > bilang begitu loh.
> >
> > Tubuh wanita ( begitu juga tubuh pria ) itukan baru akan menjadi masalah
> > kalau ianya hadir/muncul di tempat yang salah, diwaktu yg salah,
> > dimaksud/ditujuan yang salah, dicara yang salah, dihadapan orang yang
> salah,
> > dikebiasaan yang salah, dll....namun demikian jika menjadi masalah itupun
> > bukan berarti atau tidak selamanya lantas itu menjadi dosa...iya kan?
> >
> >
> >
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> ----------------------------------------------------------
>
> No virus found in this incoming message.
> Checked by AVG.
> Version: 7.5.549 / Virus Database: 270.8.3/1746 - Release Date: 25/10/2008
> 17:55
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> 
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke