mas Isma'il,

Bagaimana ?? Anda belum menjawab pertanyaan saya lho ??, mana ayat yang 
muhkamat di quran yang menyebutkan larangan wanita menjadi pemimpin politik ??, 
kalau tidak tahu katakan saja tidak tahu, karena jujur itu sifat bagus lho :)

Beginilah kalau mas Isma'il belajar qur'an hanya dari terjemahan, begitu 
"qawwamuuna" dtranslate sebagai pemimpin maka jadi nggeladrah (bahasa jawa, 
bahasa indonesianya apa ya ??) padahal "pemimpin" dalam bahasa indonesia itu 
amat umum susah membedakan konsep "pemimpin" dalam bahasa indonesia karena 
tidak ada pembedaan antara pemimpin keluarga dan pemimpin politik.

Padahal dalam kaidah bahasa Arab sebagai bahasa yang dipakai al qur'an, term 
pemimpin itu amat beragam untuk pemimpin politik lazim dikenal Amir, Rais, 
Khalifah, Ulul amri, malik (sistem monarkhi). Kata "qawwamuuna" dari segi 
bahasa, asal usul katanya adalah "qaama" (fiil madhi), "yaquumu" (fiil 
Mudhari'), "qawman" (masdar), "qaa'iman" (ism fa'il) menjadi "qawwamuuna" maka 
pengertian leksikalnya ya tidak jauh dari kata bangun atau tegak, yakni 
pelindung atau pensupport sehingga dalam kontek rumah tangga maka sang pencari 
nafkah berupaya melindungi anggota rumah tangganya sehingga ekonominya jadi 
tegak dan makmur. Silakan mas Istiaji buka kamus atau belajar nahwu, atau punya 
pendapat lain ??

Kata "qawwamuuna" di al qur'an disebut satu kali di (qs 5:4) sedangkan bentuk 
"qawwamiina" disebut dua kali yaitu di qs 4:135 dan qs 5:8 juga dua ayat ini 
diterjemahkan sebagai penegak atau fungsi menegakkan dengan obyek "keadilan". 
Yang diseru untuk menegakkan keadilan adalah kaum muslimin, nah kalau untuk 
urusan ini tentu kita sepakat bahwa yang diseru untuk menegakkan keadilan tidak 
hanya kaum pria tetapi juga kaum wanita. Nah mengapa "qawwamuuna" di qs 5:4 
dikaitkan hanya pada kaum pria saja ?? kalau berbicara tentang fungsi sosial 
maka qur'an menggunakan term "rijal" vs "nisa" sedangkan kalau qur'an berbicara 
tentang jenis kelamin maka secara konsisten qur'an menggunakan term "dzakar" vs 
"untsa"

Wassalam
Abdul Mu'iz

--- Pada Sen, 12/4/10, istiaji sutopo <issut...@yahoo.com> menulis:

Dari: istiaji sutopo <issut...@yahoo.com>
Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Pemimpin Wanita Dalam Tinjauan Islam
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Tanggal: Senin, 12 April, 2010, 9:14 PM







 



  


    
      
      
      Laki-laki pemimpin wanita tegas dan jelas - tidak boleh diartikan 
pelingung wanita. Terjemahan2 Al Qur'an resmi ( termasuk kalimat : " laki2 
pemimpin wanita " ) selalu mendapat dukungan dari departemen agama RI dan 
dengan rujukan referansi lebih dari 50 lembaga Islam diseluruh dunia. Mau apa 
lagi ? Silakan shalat Istikharah pada Allah SWT. kalau ingin benar2 yakin .. 
itulah satu2nya jalan menghilangkan keraguan ...



--- On Mon, 12/4/10, abdul <latifabdul777@ yahoo.com> wrote:



From: abdul <latifabdul777@ yahoo.com>

Subject: [wanita-muslimah] Re: Pemimpin Wanita Dalam Tinjauan Islam

To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Date: Monday, 12 April, 2010, 5:35 PM



 



Bismilahirrahmanirr ahiim.



Laki laki adalah pelindung bagi wanita secara DNA atau Fitrah yg diberikan oleh 
ALLAH...makanya dlm keluarga laki2 adalah pelindung atau pemimpin.... .



Bukan berarti wanita2 tdk boleh menjadi pemimpin dlm masarakat.



Kedudukan wanita dan laki2 yang sama sama berimu adalah sama sama.



Begitu pula ALLAH menjelaskan wanita2 dan laki2 sama sama beramal saleh 
mendapat pahala dari ALLAH.



Artinya kedudukan wanita dan laki2 adalah sama dimata ALLAH.



Kusus dlm keluarga tidak mungkin ada 2 pelindung, karena wanita untuk menyusui 
anak2 sedangkan laki2 utk mencari nafkah dan pelidung..



Kesimpulan dgn mengamalkan ilmu dalam beragama, wanita sama derajatnya dlm 
masarakat.Laki2 dan wanita2 mempunyai kesempatan yg sama menjadi pemimpin.



Hanya budaya Arab saja, dimana wanita haram keluar rumah tanpa 
maharamnya.bagaiman a menjadi menuntut ilmu dan bagaimana bisa menjadi 
pemimpin. Demikianlah budaya Arab yang membuat wanita lemah--vunarable.



salam



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Achmad Chodjim" <chod...@... > wrote:



>



> "Jika ingin dimaknai secara lebih baik didalam Al Quran, laki-laki bukanlah 
> "Pemimpin" wanita, tapi lebih tepat dimaknai Laki-laki adalah "Pelindung" 
> wanita".



> ------------ --------- --------- --------- --------- --------- - 



> 



> Apa yang disampaikan Bang Mossad, saya setuju banget. Sejak bergabung dengan 
> WM dalam pembahasan Q. 4:34, saya jelaskan bahwa ayat "qawwamuuna" tidaklah 
> bermakna pemimpin. Kosa kata "qawwamuuna" tak pernah diartikan pemimpin. 
> Bahkan ketika salah satu hadis menyampaikan bahwa setiap orang itu sebagai 
> pemimpin, juga tidak dikatakan sebagai "qawwamuuna" (sing: qiwaam, qawwaam).



> 



> Dalam tafsir Yusuf Ali, yang disahkan oleh Kerajaan Arab Saudi, ayat tersebut 
> diterjemahkan "men are the protectors". Artinya, ayat tersebut menyatakan 
> bahwa laki-laki adalah pelindung bagi perempuan...  Ini bila "rijaal" 
> diartikan sebagai laki-laki (male). Padahal, laki-laki secara biologis dalam 
> bahasa Arabnya adalah "dzakar" (jamak: dzukur), dan BUKAN rajul (jamak: 
> rijaal).



> 



> Penjelasan pendek ini juga sekaligus meluruskan apa yang disampaikan oleh 
> Sdr. Yudi bahwa perempuan diharamkan dalam Alquran untuk memnjadi pemimpin. 
> Mohon hati-hati dalam membuat pernyataan "haram". Bukankah Rasulullah 
> dilarang mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah.



> 



> Wassalam,



> 



> chodjim



>  



> 



>   ----- Original Message ----- 



>   From: Bang Mossad 



>   To: wanita-muslimah@ yahoogroups. com 



>   Cc: ujungblangutama@ ... 



>   Sent: Thursday, April 08, 2010 12:13 PM



>   Subject: Bls: [wanita-muslimah] Pemimpin Wanita Dalam Tinjauan Islam



> 



> 



>     



>   saya bukanlah orang yang setuju atau tidak setuju jika wanita menjadi 
> pimpin, sesungguhnya setiap kita adalah pemimpin yang bertangguntg jawab 
> setidaknya terhadap diri kita sendiri, 



>   akan tetapi banyak fakta sejarah tidak dapat kita pungkiri, bahwa dalam 
> sejarah dunia Islampun baik di pelosok negara-negara lain maupun di 
> Indonesia, terbukti ada saja wanita yang menjadi pemimpin dalam skala kecil 
> maupun besar, 



>   jika ingin dimaknai secara lebih baik didalam Al Quran, laki-laki bukanlah 
> "Pemimpin" wanita, tapi lebih tepat dimaknai Laki-laki adalah "Pelindung" 
> wanita, 



>   kalau kita mau ambil contoh Istri Nuh dan Istri Luth sebagai wanita yang 
> gagal, perlu juga dibandingkan dengan Istri Fir'aun yang mampu menjadi 
> pemimpin dalam memperjuangkan kebenaran,



> 



>   menjadi seorang pemimpin memang sebaiknya tidak hanya di ikat oleh hak-hak 
> dan kewajiban saja, tapi sebaiknya penekanannya lebih kepada penilaian 
> kapabilitas dan Kapasitas atau Kemampuan orang tersebut.



> 



>   sejauh ini kita hanya melihat seorang perempuan yang hendak menjadi 
> pemimpin tapi kemampuan sebenarnya memang tidak ada atau tidak cukup, apalagi 
> masih banyak kita jumpai laki-laki yang kemampuannya jauh lebih baik 
> dibanding wanita tersebut...



> 



>   Salam



> 



>   ____________ _________ _________ __



> 



> 



> 



> [Non-text portions of this message have been removed]



>



Get your new Email address!

Grab the Email name you&#39;ve always wanted before someone else does!

http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/



[Non-text portions of this message have been removed]





    
     

    
    


 



  





__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke