Menurut saya kenapa kita harus takut untuk kritis terhadap agama.  Agama 
kan hanyalah wahana untuk bertemu dengan Tuhan YME.  Sebagai wahana, tidak 
mengherankan kalau ada ajaran2 didalam agama tsb. yang tidak bisa dicerna 
oleh akal manusia masa kini.  Selama tujuan kritis tsb. itu adalah untuk 
mencari jawaban semaksimal mungkin atas hal2 yang sulit dicerna itu, why 
not?  Yang penting kan tidak ada maksud jelek.
Nabi Muhammad dengan membantai ratusan orang Yahudi pada masa lalu dapat 
dikategorikan sebagai bukan seorang humanist, berdasarkan definisi masa 
kini, apalagi kalau dasar pembantian itu adalah agresi, bukan untuk 
membela diri.  Terlepas dari pembantaian tsb., menurut saya kita memang 
pantas menaruh respek kepada Muhammad dan mengikuti segala perilaku 
teladannya.  Namun, bukan berarti bahwa kita tidak boleh bersikap kritis 
terhadap beliau, apalagi tidak boleh berargumentasi terhadap hadits2 
beliau.  Sekalipun nabi, beliau kan juga seorang manusia, sama dengan kita 
semua.  Dan menurut saya, seorang manusia itu bisa berada sangat dekat 
dengan Tuhan, tanpa harus menjadi nabinya.

Please visit web-page: http://www.jcn.com/humanism.html kalau berminat 
untuk membaca uraian panjang lebar mengenai humanisme.

Salam hangat,
HermanSyah XIV.






EVY ARYANTI <[EMAIL PROTECTED]>
10/17/2003 15:06
Please respond to yonsatu

 
        To:     [EMAIL PROTECTED]
        cc: 
        Subject:        [yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel


Ass.Wr.Wb.
 
Ma'af, kalau saya memasukkan masalah keyakinan dalam tanggapan saya 
tentang Israel.  Itu semata-mata pendapat pribadi dan tidak untuk 
dipertentangkan/dijadikan platform dalam memecahkan masalah.
 
Jika berbicara masalah humanisme, sebenarnya Nabi Muhamad pun telah 
melanggar HAM (NB: Ini sekedar wacana, bagi yang muslim jangan 
tersinggung, saya juga muslim).  Dalam buku 'Riwayat Sang Nabi' karangan 
Karel Amstrong (yang mengarang buku 'Hystory of God' (best seller)), 
diceritakan bahwa pada saat di Madinah, Nabi Muhamad pernah melakukan 
pembantaian terhadap ratusan orang Yahudi yang ada di Madinah (di Pasar 
Jum'at).  Kejadian tsb sempat membuat citra Nabi Muhamad turun drastis 
walaupun ada pembenaran politis atas tindakan tsb (demi kepentingan syi'ar 
Islam).  Silahkan kisah tsb direnungkan.....
 
Wass.Wr.Wb.
Evy 
Edy Christiono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
200% setuju Bang Hermansyah........

salam,

sukris

> Saya sendiri berpendapat sebaiknya masalah keyakinan jangan dijadikan 
> acuan dalam adu pendapat, karena sifatnya yang 'intangible' itu. 
> Seyogyanya humanismelah yang dijadikan sebagai landasan. Keyakinan 
> seyogyanya kita gunakan untuk memoles diri kita sendiri secara terus 
> menerus, agar cahaya Illahi selalu terpancar dalam setiap tingkah laku,
> langkah dan perbuatan kita, bukan sebagai platform untuk memecahkan 
> masalah multi-dimensi.
> 
> Salam hangat,
> HermanSyah XIV.
> 
> 



--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Reply via email to