bung wirajhana lupa pada sesuatu yang amat mendasar dan penting:
sumber literatur anda adalah hasil tulisan manusia yang validitas absolutnya 
didasarkan pada kebenaran yang spiritual. karena itu anda nggak bisa mengklaim 
bahwa metode pembuktian anda benar secara metodologis.

dapat dibuktikan tidak sama dengan terbukti kebenarannya. ketika anda berbicara 
soal pembuktian, seperti feifei yang kebal azab, anda bisa mengambil dari 
sekian juta narasi yang ada. tapi apakah itu kebenarannya? wallahualam.

lurino
/tukangmikir

--- On Mon, 7/28/08, wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [zamanku] Re: Re: Allah Semua Agama Itu Ternyata Sama Saja!
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], "pra pemikir" 
<[EMAIL PROTECTED]>, [EMAIL PROTECTED], "agama zamanku diskusi" 
<zamanku@yahoogroups.com>, [EMAIL PROTECTED]
Date: Monday, July 28, 2008, 1:53 PM










    
            Pembuktian spritual adalah barang abstrak...sulit dapat 
pertanggungjawabkan dan lebih bersifat personal...dan uniknya itupun masih 
terdapat beberapa pesamaan "cara" dan "hasil". Variasinya lebih karena 
perbedaan pengetahuan yang mengawali ritual yaitu berupa "persepsi", 
kepercayaan awal, , "metoda" dan juga "siapa" yang ia pikir ia tuju dan ia 
temui di acara "spritual" tersebut.     Sebelum bicara spritual, Ia tentunya 
memerlukan waktu untuk "pandai" dan secara fakta tidak dapat dipungkiri bahwa 
kepercayaan yang melekat dari orang per orang merupakan hasil sebuah kisah 
doktrinasi panjang turun temurun dan sistematis dari orang tua (dan juga orang 
tua angkat, kakek nenek, paman dll), guru spritual, guru sekolah, membaca buku 
dan diskusi dengan teman.     Semua pemeluk 5 agama yang merupakan hampir 
seluruh penduduk BUMI mengklaim kebenaran kitab2 mereka masing2 selama lebih 
dari ribuan tahun     Jadi pembuktian literatur merupakan
 sesuatu hal yang Sahih dan dapat di BUKTIKAN!     Contohnya adalah salah satu 
persamaan menarik lainnya adalah ketika  berbicara tentang rupa/wujud "tuhan".  
Ternyata Tuhan Yahudi, Kristen dan Islam berbentuk yang lebih mendekati rupa 
menerupai Manusia dan hebatnya semua bersikukuh bahwa "Tidak ada yang 
menyerupai rupa tuhan" namun literatur-literatur sah mereka justru 
menggambarkan hal-hal yang sebaliknya dan malah makin mendekati rupa manusia 
juga.      Untuk Kristen dan Yahudi bukti literatur tidak saya lampirkan, 
karena toh telak-telak ada di kitab mereka, berikut itu adalah rupa allah 
menyerupai manusia dari Tradisi Islam yang tidak lazim diketahui masyarakat 
luas:     Aliran Wahabbi, AL-WAHHABI ABDUL AZIZ BIN BAZ sangat tegas menyatakan 
bahwa:  
ALLAH SERUPA DENGAN NABI ADAM

Ucapan tersebut adalah berdasar, mengingat disebutkan pada Hadis sahih yang di 
akui Aliran Sunni menyatakan sbb:
     Volume 8, Book 74, Number 246:
   Narrated Abu Huraira:   The Prophet said, "Allah created Adam in his 
complete shape and form (directly), sixty cubits (about 30 meters) in height. 
When He created him, He said (to him), "Go and greet that group of angels 
sitting there, and listen what they will say in reply to you, for that will be 
your greeting and the greeting of your offspring." Adam (went and) said, 
'As-Salamu alaikum (Peace be upon you).' They replied, 'AsSalamu-'Alaika wa 
Rahmatullah (Peace and Allah's Mercy be on you) So they increased 'Wa 
Rahmatullah' The Prophet added 'So whoever will enter Paradise, will be of the 
shape and form of Adam. Since then the creation of Adam's (offspring) (i.e. 
stature of human beings is being diminished continuously) to the present time." 
  ---     Kalimat "his" (kata ganti kepunyaan menunjuk pada jenis "laki-laki") 
dinyatakan dalam huruf kecil tapi perhatikan kalimat "when He created 
him"...mmmhh. ..his itu bisa saja "his" atau bisa saja yang dimaksud adalah 
memang "His" sehingga dalam terjemahannya dapat di artikan :     "Allah 
menciptakan Adam dalam Wujud dan Bentuk lengkapNya sendiri...     Hadis sahih 
dibawah ini, dengan perawi yang sama (abu huraira)...saya gunakan untuk 
memastikan bahwa yang dimaksudkan adalah 'His' bukan 'his':     Hadis Muslim:  
Book 032, Number 6325:  
   This hadith has been transmitted on the authority of Abu Huraira and in the 
hadith transmitted on the authority of Ibn Hatim Allah's Apostle (may peace be 
upon him) is reported to have said: When any one of you fights with his 
brother, he should avoid his face for Allah created Adam in His own image.     
Karena banyak komplain tentang "ketepatan" abu huraira, yang juga ternyata 
tercatat sebagai penyumbang terbanyak hadis SAHIH..maka saya sajikan cuplikan 2 
ayat dibawah ini untuk memastikan bahwa tuhan versi islam juga punya tangan dan 
jumlahnya 2 bukan 1, 3, 4 dst:     qaala yaa ibliisu maa mana'aka an tasjuda 
limaa khalaqtu biyadayya astakbarta am kunta mina al'aaliina  
 [38:75] Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada 
yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri 
ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?".   
Untuk memastikan bahwa memang benar Allah juga punya kaki, lihat terjemahan 
ayat 50:30
     yawma naquulu lijahannama hali imtala/ti wataquulu hal min maziidin   
[50:30] (Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada 
jahannam : "Apakah kamu sudah penuh ?" Dia menjawab : " Masih ada tambahan ?"   
Volume 6, Book 60, Number 371:     Narrated Anas:   The Prophet said, "The 
people will be thrown into the (Hell) Fire and it will say: "Are there any more 
(to come)?' (50.30) till Allah puts His Foot over it and it will say, 'Qati! 
Qati! (Enough Enough!)'"         Volume 6, Book 60, Number 372:     Narrated 
Abu Huraira:   (that the Prophet said) "It will be said to the Hell, 'Are you 
filled?' It will say, 'Are there any more (to come)?' On that Allah will put 
His Foot on it, and it will say 'Qati! Qati!
 (Enough! Enough!)."         Volume 6, Book 60, Number 373:     Narrated Abu 
Huraira:   The Prophet said, "Paradise and the Fire (Hell) argued, and the Fire 
(Hell) said, "I have been given the privilege of receiving the arrogant and the 
tyrants.' Paradise said, 'What is the matter with me? Why do only the weak and 
the humble among the people enter me?' On that, Allah said to Paradise. 'You 
are My Mercy which I bestow on whoever I wish of my servants.' Then Allah said 
to the (Hell) Fire, 'You are my (means of) punishment by which I punish whoever 
I wish of my slaves. And each of you will have its fill.' As for the Fire 
(Hell), it will not be
 filled till Allah puts His Foot over it whereupon it will say, 'Qati! Qati!' 
At that time it will be filled, and its different parts will come closer to 
each other; and Allah will not wrong any of His created beings. As regards 
Paradise, Allah will create a new creation to fill it with."      Dan masih 
banyak lagi...     Dewa Brahma Hindu berbentuk catur muka...dan wujud itu 
ternyata juga dikenal di thailand yang mayoritas pemeluk Buddha dan mereka 
menghormati brahma tersebut sebagai dewa,      Tulisan dibawah ini sumbangan 
pikiran dari "Hendra Wijaya" <[EMAIL PROTECTED]>:     Saya tidak keberatan
 Allah=Brahma= Allah Bapa=apakek  yang menjadi prinsip dasar adalah bukan itu   
  silahkan rujuk:       Tetapi ada perbedaan pengertian antara Hindu dan Islam 
terhadap pengertian Tuhan sebagai Brahma, karena orang Hindu menyatakan bahwa 
Brahma yaitu Tuhan yang berkepala empat dengan Mahkota. Jelas disini orang 
Islam tidak setuju.      Shvetashvatara Upanishad Ch 4 V 9 dikatakan bahwa 
Tidak ada satupun makhluk yang menyerupai Tuhan.    
 Orang Islam tidak keberatan jika Tuhan dipanggil Rob, Wishnu, Sustainer atau 
Cheriser. Yang menjadi masalah adalah Wishnu adalah Tuhan yang mempunyai empat 
tangan, Tiap tangan memegang Cakra, tangan yang kanan memegang Rumah Kerang 
(gada) menaiki seekor burung Garuda sambil bersandar pada Gulungan ular. Jelas 
orang Islam tidak bisa menerima itu. Karena dalam      Kitab Yahurveda Ch. 32 
V.3 disebutkan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan.     Meski ada beberapa kesamaan 
dalam Konsep Ketuhanan antara Islam dan Hindu, tetapi ada beberapa perbedaan 
mendasar. Jika kita bertanya pada orang Hindu terpelajar, yang mempelajari 
Kitab Suci
 Hindu, mereka akan menjawab bahwa sebenarnya orang Hindu percaya pada satu 
Tuhan. Tapi kebanyakan Umat Hindu beriman kepada Filsafat “Fantaisme” 
(Pancaran).  ---        Jadi, kalau di runtut permasalahaan "tidak ada yang 
menyerupainya" kelihatan Tuhan versi Hindu lebih tidak menyerupai Manusia 
daripada tuhan versi Islam (dan juga kristen)     Kalau mau dipersamakan, 
ternyata persepsi wujud tuhan ternyata memang di adakan dan memang seperti 
manusia dengan mempunyai kesamaan yang menakjubkan dengan gambaran dewa2 di 
seluruh aliran agama...     Atas dasar itu maka untuk tetap bersikukuh bahwa 
keberadaan tuhan bukan (0) nol/nihil, maka Tuhan
 ternyata lebih menyerupai kelasnya para Dewa.   

Ngurah Agung <ngestoerahardjo@ yahoo.com> wrote:        
 "Wirajhana" <[EMAIL PROTECTED] .> wrote:
============ =  > Nah, di kitab Buddha disebutkan bahwa Brahma hanya merupakan 
Mahluk yang terlahir di alam Brahma.
> 
> Dan menariknya Brahma ada di Alam surga tingkat ke 7!
============ ==  Hehehe ...  Studi literatur yang menarik Wira. Sayangnya Allah 
tidak mungkin ditemukan lewat
 studi literal manapun.  Alam Brahma, yang disebut sebagai Alam Ke-7 itu bukan 
Alam Sorga --yang menurut peristilahan terkait disebut Kama Sugatti Loka.  
Pernyataan bahwasanya 'Allah semua penganut theistik' bukanlah pernyataan dari 
hasil studi intelek seperti itu Wira, melainkan dari pembuktian sipritual 
[pratyaksa-pramana]. Dan yang jelas, tidak sama dengan 0 [nol], nihil.  Nggak 
percaya? Silahkan dibuktikan  Shanti,  NA.     
 

      
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

Kirim email ke