hadits yang anda kutip memang benar dan shahih, dalam cakupan terbatas, yang saya angkat di sini adalah hukum logika. misalnya gini: pernyataan A benar, dan pernyataan B benar, hubungan A dan B masih dipertanyakan, apakah itu berarti A dan B pasti merujuk pada satu hal yang sama? analisis teks, sayangnya, gak seawam itu bung.
balik ke kasus pencarian allah ini: tiap budaya memiliki mitosnya masing-masing, yang salah satu produk tertulisnya adalah kitab suci. mitos datang dari dalam budaya itu sendiri, hasil hubungan antara manusia dan alamnya, dan juga datang dari hubungan antara budaya yang satu dengan yang lain. perlu dianalisa juga apakah budaya A bersentuhan dengan budaya B? apakah budaya A dipengaruhi B? apakah budaya A berasal dari budaya B? hanya karena saya dan anda berpikir bahwa semua tuhan itu sama saja dan ada bukti tekstual tentang itu, bukan berarti semua entitas ilahi yang disebut tuhan itu adalah aktor yang sama. ada terlalu banyak faktor yang berperan di sini, dan semua itu perlu dianalisis satu persatu. itulah proses yang sedikit lebih benar secara metodologis. saya ingat sebuah tulisan teman saya dulu, yang membahas soal kemiripan yang besar antara teosofi bangsa mesopotamia dengan bangsa nubia -yang kini disebut mesir kuno. dia menulis panjang lebar tentang itu, dan dosen pengujinya mematahkan dengan satu kalimat sederhana: ketika dua bangsa bersentuhan secara kultural lewat hubungan apapun, wajar aja mereka memiliki kesamaan di satu atau dua sisi. lurino /tukangmikir --- On Tue, 7/29/08, wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [zamanku] Re: Re: Allah Semua Agama Itu Ternyata Sama Saja! To: zamanku@yahoogroups.com Date: Tuesday, July 29, 2008, 9:19 PM Lurino: dapat dibuktikan tidak sama dengan terbukti kebenarannya. ketika anda berbicara soal pembuktian, seperti feifei yang kebal azab, anda bisa mengambil dari sekian juta narasi yang ada. tapi apakah itu kebenarannya? wallahualam. ------ Apakah anda tidak bisa mencheck hadis yang saya kutip itu berasal dari kalangan islam atau tidak? kalau ternyata benar..masalahnya cuma satu anda mau terima atau tidak. kalau tidak, maka apa bedanya anda dengan orang yang menghendaki kebenaran adalah hanya dari versinya sendiri yang ingin ia yakini? Lurino <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: bung wirajhana lupa pada sesuatu yang amat mendasar dan penting: sumber literatur anda adalah hasil tulisan manusia yang validitas absolutnya didasarkan pada kebenaran yang spiritual. karena itu anda nggak bisa mengklaim bahwa metode pembuktian anda benar secara metodologis. dapat dibuktikan tidak sama dengan terbukti kebenarannya. ketika anda berbicara soal pembuktian, seperti feifei yang kebal azab, anda bisa mengambil dari sekian juta narasi yang ada. tapi apakah itu kebenarannya? wallahualam. lurino /tukangmikir --- On Mon, 7/28/08, wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: [zamanku] Re: Re: Allah Semua Agama Itu Ternyata Sama Saja! To: [EMAIL PROTECTED] com, debat_islam- [EMAIL PROTECTED] s.com, religionspiritualit [EMAIL PROTECTED] com, "pra pemikir" <parapemikir@ yahoogroups. com>, indo-skeptics@ yahoogroups. com, "agama zamanku diskusi" <[EMAIL PROTECTED] .com>, debat_islam- [EMAIL PROTECTED] s.com Date: Monday, July 28, 2008, 1:53 PM Pembuktian spritual adalah barang abstrak...sulit dapat pertanggungjawabkan dan lebih bersifat personal...dan uniknya itupun masih terdapat beberapa pesamaan "cara" dan "hasil". Variasinya lebih karena perbedaan pengetahuan yang mengawali ritual yaitu berupa "persepsi", kepercayaan awal, , "metoda" dan juga "siapa" yang ia pikir ia tuju dan ia temui di acara "spritual" tersebut. Sebelum bicara spritual, Ia tentunya memerlukan waktu untuk "pandai" dan secara fakta tidak dapat dipungkiri bahwa kepercayaan yang melekat dari orang per orang merupakan hasil sebuah kisah doktrinasi panjang turun temurun dan sistematis dari orang tua (dan juga orang tua angkat, kakek nenek, paman dll), guru spritual, guru sekolah, membaca buku dan diskusi dengan teman. Semua pemeluk 5 agama yang merupakan hampir seluruh penduduk BUMI mengklaim kebenaran kitab2 mereka masing2 selama lebih dari ribuan tahun Jadi pembuktian literatur merupakan sesuatu hal yang Sahih dan dapat di BUKTIKAN! Contohnya adalah salah satu persamaan menarik lainnya adalah ketika berbicara tentang rupa/wujud "tuhan". Ternyata Tuhan Yahudi, Kristen dan Islam berbentuk yang lebih mendekati rupa menerupai Manusia dan hebatnya semua bersikukuh bahwa "Tidak ada yang menyerupai rupa tuhan" namun literatur-literatur sah mereka justru menggambarkan hal-hal yang sebaliknya dan malah makin mendekati rupa manusia juga. Untuk Kristen dan Yahudi bukti literatur tidak saya lampirkan, karena toh telak-telak ada di kitab mereka, berikut itu adalah rupa allah menyerupai manusia dari Tradisi Islam yang tidak lazim diketahui masyarakat luas: Aliran Wahabbi, AL-WAHHABI ABDUL AZIZ BIN BAZ sangat tegas menyatakan bahwa: ALLAH SERUPA DENGAN NABI ADAM Ucapan tersebut adalah berdasar, mengingat disebutkan pada Hadis sahih yang di akui Aliran Sunni menyatakan sbb: Volume 8, Book 74, Number 246: Narrated Abu Huraira: The Prophet said, "Allah created Adam in his complete shape and form (directly), sixty cubits (about 30 meters) in height. When He created him, He said (to him), "Go and greet that group of angels sitting there, and listen what they will say in reply to you, for that will be your greeting and the greeting of your offspring." Adam (went and) said, 'As-Salamu alaikum (Peace be upon you).' They replied, 'AsSalamu-'Alaika wa Rahmatullah (Peace and Allah's Mercy be on you) So they increased 'Wa Rahmatullah' The Prophet added 'So whoever will enter Paradise, will be of the shape and form of Adam. Since then the creation of Adam's (offspring) (i.e. stature of human beings is being diminished continuously) to the present time." --- Kalimat "his" (kata ganti kepunyaan menunjuk pada jenis "laki-laki") dinyatakan dalam huruf kecil tapi perhatikan kalimat "when He created him"...mmmhh. ..his itu bisa saja "his" atau bisa saja yang dimaksud adalah memang "His" sehingga dalam terjemahannya dapat di artikan : "Allah menciptakan Adam dalam Wujud dan Bentuk lengkapNya sendiri... Hadis sahih dibawah ini, dengan perawi yang sama (abu huraira)...saya gunakan untuk memastikan bahwa yang dimaksudkan adalah 'His' bukan 'his': Hadis Muslim: Book 032, Number 6325: This hadith has been transmitted on the authority of Abu Huraira and in the hadith transmitted on the authority of Ibn Hatim Allah's Apostle (may peace be upon him) is reported to have said: When any one of you fights with his brother, he should avoid his face for Allah created Adam in His own image. Karena banyak komplain tentang "ketepatan" abu huraira, yang juga ternyata tercatat sebagai penyumbang terbanyak hadis SAHIH..maka saya sajikan cuplikan 2 ayat dibawah ini untuk memastikan bahwa tuhan versi islam juga punya tangan dan jumlahnya 2 bukan 1, 3, 4 dst: qaala yaa ibliisu maa mana'aka an tasjuda limaa khalaqtu biyadayya astakbarta am kunta mina al'aaliina [38:75] Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?". Untuk memastikan bahwa memang benar Allah juga punya kaki, lihat terjemahan ayat 50:30 yawma naquulu lijahannama hali imtala/ti wataquulu hal min maziidin [50:30] (Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada jahannam : "Apakah kamu sudah penuh ?" Dia menjawab : " Masih ada tambahan ?" Volume 6, Book 60, Number 371: Narrated Anas: The Prophet said, "The people will be thrown into the (Hell) Fire and it will say: "Are there any more (to come)?' (50.30) till Allah puts His Foot over it and it will say, 'Qati! Qati! (Enough Enough!)'" Volume 6, Book 60, Number 372: Narrated Abu Huraira: (that the Prophet said) "It will be said to the Hell, 'Are you filled?' It will say, 'Are there any more (to come)?' On that Allah will put His Foot on it, and it will say 'Qati! Qati! (Enough! Enough!)." Volume 6, Book 60, Number 373: Narrated Abu Huraira: The Prophet said, "Paradise and the Fire (Hell) argued, and the Fire (Hell) said, "I have been given the privilege of receiving the arrogant and the tyrants.' Paradise said, 'What is the matter with me? Why do only the weak and the humble among the people enter me?' On that, Allah said to Paradise. 'You are My Mercy which I bestow on whoever I wish of my servants.' Then Allah said to the (Hell) Fire, 'You are my (means of) punishment by which I punish whoever I wish of my slaves. And each of you will have its fill.' As for the Fire (Hell), it will not be filled till Allah puts His Foot over it whereupon it will say, 'Qati! Qati!' At that time it will be filled, and its different parts will come closer to each other; and Allah will not wrong any of His created beings. As regards Paradise, Allah will create a new creation to fill it with." Dan masih banyak lagi... Dewa Brahma Hindu berbentuk catur muka...dan wujud itu ternyata juga dikenal di thailand yang mayoritas pemeluk Buddha dan mereka menghormati brahma tersebut sebagai dewa, Tulisan dibawah ini sumbangan pikiran dari "Hendra Wijaya" <[EMAIL PROTECTED]>: Saya tidak keberatan Allah=Brahma= Allah Bapa=apakek yang menjadi prinsip dasar adalah bukan itu silahkan rujuk: Tetapi ada perbedaan pengertian antara Hindu dan Islam terhadap pengertian Tuhan sebagai Brahma, karena orang Hindu menyatakan bahwa Brahma yaitu Tuhan yang berkepala empat dengan Mahkota. Jelas disini orang Islam tidak setuju. Shvetashvatara Upanishad Ch 4 V 9 dikatakan bahwa Tidak ada satupun makhluk yang menyerupai Tuhan. Orang Islam tidak keberatan jika Tuhan dipanggil Rob, Wishnu, Sustainer atau Cheriser. Yang menjadi masalah adalah Wishnu adalah Tuhan yang mempunyai empat tangan, Tiap tangan memegang Cakra, tangan yang kanan memegang Rumah Kerang (gada) menaiki seekor burung Garuda sambil bersandar pada Gulungan ular. Jelas orang Islam tidak bisa menerima itu. Karena dalam Kitab Yahurveda Ch. 32 V.3 disebutkan bahwa tidak ada rupa bagi Tuhan. Meski ada beberapa kesamaan dalam Konsep Ketuhanan antara Islam dan Hindu, tetapi ada beberapa perbedaan mendasar. Jika kita bertanya pada orang Hindu terpelajar, yang mempelajari Kitab Suci Hindu, mereka akan menjawab bahwa sebenarnya orang Hindu percaya pada satu Tuhan. Tapi kebanyakan Umat Hindu beriman kepada Filsafat “Fantaisme” (Pancaran). --- Jadi, kalau di runtut permasalahaan "tidak ada yang menyerupainya" kelihatan Tuhan versi Hindu lebih tidak menyerupai Manusia daripada tuhan versi Islam (dan juga kristen) Kalau mau dipersamakan, ternyata persepsi wujud tuhan ternyata memang di adakan dan memang seperti manusia dengan mempunyai kesamaan yang menakjubkan dengan gambaran dewa2 di seluruh aliran agama... Atas dasar itu maka untuk tetap bersikukuh bahwa keberadaan tuhan bukan (0) nol/nihil, maka Tuhan ternyata lebih menyerupai kelasnya para Dewa. Ngurah Agung <ngestoerahardjo@ yahoo.com> wrote: "Wirajhana" <[EMAIL PROTECTED] .> wrote: ============ = > Nah, di kitab Buddha disebutkan bahwa Brahma hanya merupakan Mahluk yang terlahir di alam Brahma. > > Dan menariknya Brahma ada di Alam surga tingkat ke 7! ============ == Hehehe ... Studi literatur yang menarik Wira. Sayangnya Allah tidak mungkin ditemukan lewat studi literal manapun. Alam Brahma, yang disebut sebagai Alam Ke-7 itu bukan Alam Sorga --yang menurut peristilahan terkait disebut Kama Sugatti Loka. Pernyataan bahwasanya 'Allah semua penganut theistik' bukanlah pernyataan dari hasil studi intelek seperti itu Wira, melainkan dari pembuktian sipritual [pratyaksa-pramana]. Dan yang jelas, tidak sama dengan 0 [nol], nihil. Nggak percaya? Silahkan dibuktikan Shanti, NA.