Terima kasih banyak atas nasihatnya Pak. Sangat mencerahkan. Mungkin Bapak memang benar. Mohon maaf kepada rekan-rekan karena saya keluar dari jalur topik.
Salam, Winarto Sugondo 2009/3/27 arianro pantun daud <arianro...@gmail.com> > Pak sebaiknya kalau diskusi fokus ke pokok diskusi dan tidak melebar > kecuali > mau membuat thread baru. > > Tidak ada yg salah dengan orang yang memiliki kendaraan banyak dan kredit. > Teman saya punya mobil sampai 30 padahal orang di rumah itu cuma 4 orang (2 > diantaranya anak kecil) dan hampir seluruhnya kredit. Tetapi pembelian > kendaraan tersebut adalah investing bukan consuming karena tujuannya utk > disewakan. > > Saya tidak mau berpanjang2 mengenai menteri dan pejabat di china. Sedikit > banyak saya tahu natura yang diterima menteri dan seorang menteri tidak > akan > berakhir seperti cerita anda kecuali begitu bodohnya dalam mengelola > assetnya. Pejabat di china-pun demikian. Jadi saya lebih memilih sepakat > utk > tidak sepakat. > > > Rgds, > Arianro > > On 3/27/09, winarto sugondo > <sugondo.wina...@gmail.com<sugondo.winarto%40gmail.com>> > wrote: > Coba Bapak riset ke wilayah bekasi, kebetulan saya tinggal di Bekasi. 1 > rumah bisa memiliki 2-3 mobil, dan 3-4 motor (diatas 150 cc) sedangkan > orang > yang tinggal disana hanya 4 laki-laki dan 2 perempuan. Usut punya usut, > ternyata semuanya kredit ^_^. > > Bahkan untuk rumah yang terlihat gubug, memiliki 2-3 motor dan selalu > ganti-ganti. Usut punya usut, mereka pakai motor tersebut untuk ngojeg, > kalau setoran ngojek ngga cukup untuk bayar angsuran, ya tinggal suruh > leasing tarik dan mereka ngambil leasing lain. WOW, apa ngga sayang sama > DP-nya, dan usut punya usut, mereka suka minjam uang dengan rentenir untuk > DP motornya dengan jaminan surat rumahnya. > > Saya juga bikers koq Pak Arian, tapi bukan musuhnya Pak Poltak, mudah-2an > saya belum pernah nyenggol mobil Pak Poltak. Terima kasih buat Pak Arianro > karena menyatakan bahwa membeli sepeda motor adalah kegiatan investing > mengingat pemerintah memang ngga punya gigi sama organda. Karena dengan > tambahan 1 orang berpola pikir seperti Pak Arianro, berarti sudah ada > tambahan 1 orang yang memandang dari sudut ekonomis, lumayan bisa bantu > menyikapi krisis global saat ini, mengingat banyaknya pernyataan ancaman > PHK > dari pengusaha-pengusaha. > > Menteri itu sepupu saya Pak. Dan sampai sekarang pun pola hidupnya sangat > hemat. Era 80-an di China, pejabat yang korupsi akan masuk sidang koe etik > yang dipimpin presiden, keputusan akhirnya diketahui semua orang adalah > mati > di tiang gantungan. Konyolnya kalau korupsinya sampai memakan uang yang > seharusnya buat rakyat, maka yang digantung adalah termasuk keluarganya. > Aneh yah tapi nyata Pak, oleh karena itu semasa mereka memakai faham > sosialis, mereka sangat takut kepada presiden mereka, terlihat seperti > tangan besi ya, namun hal itu mendidik rakyatnya (yang sekarang telah > menjadi generasi tua) menjadi lebih prihatin dan sangat ekonomis. > Buntutnya, > generasi muda mereka sekarang menjadi buas korupsi. Ada hitam, ada putih. > > Fair sich, tapi kehidupan dengan ketakutan????? saya rasa ngga deeehhhhh. > > Salam, > > Winarto Sugondo > > [Non-text portions of this message have been removed] > > > [Non-text portions of this message have been removed]