Konsep Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia, telah dijabarkan dalam 
butir-butir sila Pancasila yang kebetulan saya sudaha lupa:)

Sebenarnya bila melihat perjalanan kita sebagai NKRI dengan dasar negara 
Pancasila, terlihat telah terjadi beberapa manipulasi terhadap Pancasila dalam 
kehidupan para pemimpin negara kita. 
Mungkin ini yang mengakibatkan terjadinya persepsi negatif terhadap Pancasila.
Saya kebetulan merupakan produk Orde baru yang lahir dijaman Orde Baru dan 
mengalami pendidikan di jaman Orde Baru dan kebetulan mengalami doktrinasi 
Pancasila, saya mencoba memahami kenapa sebagian rakyat antipati terhadap 
Pancasila, karena waktu itu Pancasila disalahgunakan oleh sebagian besar regim 
Orde Baru untuk menekan lawan politiknya, sehingga terlihat bahwa yang salah 
adalah Pancasila.

Sebagai dasar negara, Pancasila masih tetap yang terbaik, dari yang pernah ada 
dan mungkin yang pernah diusulkan  meskipun kita tidak mengetahui orisinalitas 
dari Pnacasila
Di beberapa negara pun, mempunyai konsep yang hampir sama, antara lain konsep  
persatuan, keadilan sosial dan kemanusiaan.

Kalau kemudian Pancasila dijadikan sebagai konsep ekonomi, ini yang saya masih 
belum jelas juga, seperti yang ditanya Bang Poltak.

Menurut saya, melihat Pancasila dan UUD 45 yang dijadikan konsep bangsa 
Indonesia, mungkin akan lebih mudah kalo kita melihat sebagai tujuan yang akan 
dicapai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dicantumkan dalam UUD 45, 
dan sistem ekonomi yang kita anut harus dapat mewujudkan cita2 atau tujuan yang 
tercantum dalam UUD 45 itu. Ini yang menjadi PR kita bangsa Indonesia.


salam

mh

--- On Tue, 10/6/09, Rachmad M <rachm...@yahoo.com> wrote:

> From: Rachmad M <rachm...@yahoo.com>
> Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA
> To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Tuesday, October 6, 2009, 8:32 AM
> Seandainya pemimpin kita tidak
> mengamalkan Pancasila maka :
> 
> 1. Tidak Berketuhanan Yang Maha Esa
> 2. Tidak berkemanusiaan, tidak Adil Dan tidak Beradab 
> 3. Tidak mempersatuan Indonesia
> 4. Tidak memikirkan rakyat, tidak memimpin dengan
> hikmat  dantidak Kebijaksanaan, tidak mau musyawarah
> dan tidak mau diwakilkan
> 5, Tidak berkeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 
> 
> Mau ?
> 
> Kalau kita bersedia dipimpin oleh orang yang satu sila
> saja  gak memenuhi Pancasila masak ia bersedia ? Kalau
> ada rakyat yang gak perduli ... ya silahkan saja tapi jangan
> jadi pimpinan..... begitu aja kok repot :-)
> 
> 
> Salam
> 
> RM
> 
> 
> 
> 
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com,
> sen diskartes <d1ka...@...> wrote:
> >
> > menarik juga diskusi tentang Pancasila...
> > yah wajar sih klo pialang tsb tidak memahami
> Pancasila, karena mereka tidak pernah ngerasain gimana
> rasanya perjuangan tempoe doeloe
> > bisanya yah melototin market nyari duit buat isi
> perut,,,
> > coba deh rekan2 liat,, beberapa sekolahan bahkan ada
> yang tidak melaksanakan upacara bendera hari senin seperti
> dulu
> > otomatis generasi mendatang akan lebih tidak menahu
> mengenai sila sila ini...
> > menurut saya, kan lebih baik tiap minggu ada moment
> khusus mengenai kebangsaan kita
> > ga usah upacara gitu, yang penting bisa inget..wkwkwk
> > buat suhu2 yang lebih tahu, mohon ditambahkan
> bagaimana sih sejarah Pancasila
> > 
> > 
> > regards
> > -sen-
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > ________________________________
> > From: "will_b...@..." <will_b...@...>
> > To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> > Sent: Mon, October 5, 2009 7:02:50 PM
> > Subject: [Keuangan] PANCASILA
> > 
> > Pancasila,
> > 
> > Saat ini, Pancasila menjadi tema diskusi yang
> menarik.
> > Mengapa? Karena banyak yang skeptis, gak tahu, dan
> malah gak mau tahu tentang Pancasila.
> > 
> > Saya sendiri dah gak hapal lagi butir2 di masing2
> sila. Tetapi masih mending saya hapal silanya. Seorang kawan
> yang adalah pialang handal dan alumni universitas terkemuka
> malah gak apal sila2 nya..... Kemarin saya di ketawain
> rekan2 profesional  ketika saya penuh semangat
> ngomongin Pemilu... Comment nya : gua gak gitu2 amat tuh,
> kalem aja lah Bro...
> > Yang mengejutkan saya, presiden nya siapa aja pada gak
> peduli, bakal jauh banget kalau diajak ngomongin Pancasila.
> > 
> > Kalau Pancasila aja gak paham, terus gimana
> nerapinnya....
> > 
> > Agak menggelitik ketika isu demokrasi Pancasila dan
> Ekonomi Pancasila di naikkan... Lalu seberapa penting hal
> itu buat kehidupan kita??
> > 
> > Menurut hemat saya, Pancasila adalah sebuah ide
> warisan pendiri bangsa. Yang membedakan jati diri kita
> dengan bangsa dan negara lain... Pancasila nyambung dan
> nempel dengan Indonesia dan UUD 45. Kebesaran Indonesia
> adalah kebesaran Pancasila dan UUD 45.
> > 
> > Keberadaan Indonesia memang dipaksakan (semua bekas
> jajahan Belanda adalah Indonesia) persatuan Indonesia
> mungkin dibuat2 (sumpah pemuda : saya gak yakin mereka
> utusan segala suku yang berkumpul, saya menduga, kebetulan
> mereka ada di jawa, lalu dikumpulkan untuk ikrar 
> bersatu. Karena jaman itu gak gampang ngumpulin orang dari
> seluruh Nusantara)
> > 
> > Tetapi, kita, dapat gratisan, dah dari sononya punya
> Indonesia. Bila kita tidak menjaga, merawat, mengembangkan,
> dan menguatkan ide, nilai dan tatanan luhur ini....
> Kehancuran pasti menjadi ujung takdir Indonesia.
> > 
> > Saya berani berpendapat demikian, karena segala
> diskusi kita ini berawal dari tidak dilaksanakannya UUD 45
> dan Pancasila dengan konsekuen. Bila kedua hal ini
> dilaksanakan, saya yakin, gemah ripah loh jinawi akan kita
> capai.
> > Belum dilaksanakan, eh malah sudah di amandemen
> pula...
> > 
> > Bila anda membaca UUD 45, Pancasila dan semangat yang
> terkandung di dalamnya, saya yakin anda akan paham maksud
> saya.
> > 
> > Demikian opini saya, dengan kerendahan hati saya
> posting kan.
> > Salam.
> > 
> > Wbo.
> > 
> > 
> > 
> > Sent from my BlackBerry®
> > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > 
> > -----Original Message-----
> > From: "lubeckym" <lubec...@...>
> > Date: Mon, 5 Oct 2009 17:00:20 
> > To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
> > Subject: Re: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan
> Kegagalan penegakan hukum?  Rasa 
> Kekeluargaan!  (was: Re: Budaya Korupsi
> > 
> > Wah bang Poltak masih lebih bagus tdk dapat mencerna
> konsep keluarga dlm Pancasila.
> > 
> > Saya pribadi lebih parah lagi karena  sudah tidak
> tahu lagi apakah PANCASILA itu masih SAKTI atau
> tidak..  :-)
> > 
> > Tampaknya bung Pras yg dari postingan2x sebelumnya
> lebih paham [yakin?] ttg Pancasila dan filsafatnya bisa
> elaborate lebih lanjut ttg hal ini [entah pake model johan
> galtung, filsafat ilmu atau apapun itu]
> > 
> > Mudah2an saya yg skeptis dng Pancasila [dan apapun yg
> berelasi dngnya spt ekonomi pancasila. politik pancasila
> atau budaya pancasila] bisa tercerahkan dng diskusi di milis
> ini.
> > 
> > 
> > peace,
> > lubeck
> > 
> >   ----- Original Message ----- 
> >   From: Poltak Hotradero 
> >   To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> 
> >   Sent: Monday, October 05, 2009 4:16
> PM
> >   Subject: [Keuangan] Akar Budaya
> Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa Kekeluargaan!
> (was: Re: Budaya Korupsi
> > 
> > 
> >     
> >   Seperti yang pernah saya sebutkan
> sebelumnya - satu bagian dari 
> >   Pancasila yang paling sulit saya
> cerna adalah konsep 
> >   "kekeluargaan". Konsep ini bersifat
> abstrak dan menimbulkan sejumlah 
> >   pertanyaan:
> > 
> >   - Apa definisi keluarga dalam
> "kekeluargaan"?
> >   - Model keluarga yang mana?
> >   - Keluarga yang bagaimana?
> >   - Keluarga siapa?
> > 
> >   (Bila memang seluruh negeri adalah
> dianggap keluarga, lantas siapa 
> >   yang jadi bapak? siapa pula yang jadi
> ibu? siapa yang jadi 
> >   paman? Atas dasar apa mereka
> menempati posisi tersebut? Siapa yang menunjuk?)
> > 
> >   Konsep ini menurut saya sangat
> abstrak - karena berbeda dengan konsep 
> >   masyarakat tanpa kelas (classless
> society) yang menjadi landasan 
> >   masyarakat komunis - di mana semua
> orang statusnya adalah 
> >   "kawan". Di dalam konsep
> kekeluargaan, ini tidak terjadi - karena 
> >   memang terdapat kelas dalam
> masyarakat.
> > 
> >   Buat masyarakat pedesaan yang
> cenderung bersifat homogen dan 
> >   sederhana - mungkin konsep
> kekeluargaan ini masih relevan.
> > 
> >   Tetapi sebagaimana kita tahu - bahwa
> masa depan Indonesia itu BUKAN 
> >   menuju masyarakat pedesaan, melainkan
> menuju masyarakat 
> >   urban. Indonesia bergerak menuju
> masyarakat yang semakin kompleks 
> >   dan terspesialisasi.
> > 
> >   Lalu apa hubungannya dengan korupsi
> dan kegagalan penegakan hukum?
> > 
> >   Salah satu masalah terbesar atas
> kekeluargaan adalah berkurangnya 
> >   obyektivitas.
> >   Dalam iklim kekekuargaan, hubungan
> tidak lagi terbangun berdasarkan 
> >   kemampuan (meritocracy) melainkan
> berdasarkan hubungan filial 
> >   (keluarga). Seseorang ditunjuk dan
> dipilih bukan karena mampu dan 
> >   terbukti mampu - melainkan
> semata-mata karena "dikenal". Dan seperti 
> >   kita lihat, bahwa bila hal ini
> terkait dengan penunjukan atas posisi 
> >   pemerintahan -- akan segera
> inkompetensi berpadu dengan kronisme 
> >   (cronysm). Dan kita tahu bahwa
> kroniisme paling dekat dan paling 
> >   parah adalah... kroni keluarga.
> > 
> >   Masalah lain adalah terkait hukum.
> > 
> >   Penyelesaian secara "kekeluargaan"
> lebih sering berarti membiarkan 
> >   hukum tidak bekerja. Mulanya mungkin
> ini bukan masalah besar -- 
> >   tetapi bila terus menerus terjadi,
> maka orang tidak pernah merasa 
> >   bahwa hukum adalah penyelesaian yang
> seharusnya diambil.
> > 
> >   Orang yang mengambil tindakan hukum
> menjadi cenderung dianggap barbar 
> >   dan disisihkan -- padahal mungkin
> saja orang itu benar. Kekeluargaan 
> >   juga cenderung mendorong hilangnya
> obyektivitas terhadap segala 
> >   sesuatu yang asing.
> > 
> >   Semua orang asing dianggap pencuri
> (xenophobic) dan bangsa sendiri 
> >   semuanya dianggap orang suci.
> Sehingga semakin jauhlah tercapai apa 
> >   yang disebut meritocracy -- dan
> semakin enggan bangsa ini belajar 
> >   dari bangsa lain yang sudah lebih
> dulu maju.
> > 
> >   Itu juga sebabnya mengapa kita lihat
> bahwa bangsa dengan "rasa 
> >   kekeluargaan" terlalu dekat - akan
> cenderung korup dan hukumnya 
> >   tumpul. Di Eropa yang telah maju
> misalnya, ini bisa terlihat pada 
> >   orang Italia - yang sampai sekarang
> derajat kepastian hukumnya yang 
> >   paling rendah di antara negara-negara
> Eropa Barat. Contoh lain 
> >   adalah negara-negara Arab, Amerika
> Latin, dan Afrika.
> > 
> >   Dan tentu saja itu juga yang menjadi
> salah satu permasalahan di Indonesia.
> > 
> > 
> > 
> >   
> > 
> > 
> >   __________ Information from ESET
> Smart Security, version of virus signature database 4479
> (20091004) __________
> > 
> >   The message was checked by ESET Smart
> Security.
> > 
> >   http://www.eset.com 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> > 
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> > 
> > 
> > 
> > ------------------------------------
> > 
> > =========================
> > Blog resmi AKI, dengan alamat
> www.ahlikeuangan-indonesia.com 
> > -------------------------
> > Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih
> personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> > -------------------------
> > Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> > http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> > =========================
> > Perhatian :
> > - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply
> posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> > - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati
> pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis
> akan dikenakan sanksi tegas
> > - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@...! Groups Links
> > 
> > 
> > 
> > 
> >       
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> =========================
> Blog resmi AKI, dengan alamat
> www.ahlikeuangan-indonesia.com 
> -------------------------
> Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal,
> silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> -------------------------
> Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =========================
> Perhatian :
> - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting,
> potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat
> yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan
> dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo!
> Groups Links
> 
> 
>     mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com
> 
> 
> 


      

Kirim email ke