Mas Prastowo, salut dengan action nyata anda. Mudah-mudahan sukses ya Mas, karena itulah yg nyata-nyata dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia yg majemuk.
Salam majemuk, YNA -----Original Message----- From: prastowo prastowo <sesaw...@yahoo.com> Date: Mon, 5 Oct 2009 18:47:27 To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com> Subject: Bls: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi Mas Lubeck, Mulanya saya skeptis juga. Sama sekali tak pernah peduli pada 'liyan', apalagi politik. Yang penting saya kerja, dapat uang, hidup cukup, selesai. Kesadaran saya justru bangkit ketika seorang sahabat muda dari NU mengajak diskusi soal nasib kehidupan beragama. Mencemaskan. Saya tergerak untuk andil, lalu kami beberapa kali turun ke lapangan untuk sosialisasi soal pluralisme, multikulturalisme, toleransi, dll. Kami mencoba buat gerakan di bawah. Di pinggiran Jakarta, setidaknya ada komunitas yg dapat kami dampingi, untuk kembali rekat. Ada komunitas Muslim, Katolik, dan Protestan, dengan umat beraneka etnik. Mereka yg mengajari saya apa artinya hidup bersama. Di bangku kuliah saya tidak mendapat apa-apa. Lalu kami akhirnya menggulirkan juga Credit Union untuk hidup bersama, hasilnya sudah lumayan, ekonomi membaik. Kami juga mencoba merangkul kaum muda. Diajak bertanggung jawab, sekedar melatih menulis, komputer, membuat sumur biopori, atau diskusi narkoba sekali pun. Pemilu 2009 adalah contoh sukse kami melahirkan anggota DPRD dari bawah, bergerak didukung jaringan koperasi dan kaum muda. kami percaya ke depan akan lebih baik. Sebentar lagi kami, komunitas muda NU-Muhammadiyah-Katolik-Protestan- dan akan mengajak pula Hindu-Buddha, berusaha merintis Sekolah Pluralisme dan Toleransi. Tidak mudah memang, tapi harus dimulai. Ini yang menyadarkan saya dan kawan-kawan, di tengah ancaman, apa sih yg bisa kita harapkan? kami meyakini Pancasila, semoga Anda pun demikian. salam ________________________________ Dari: lubeckym <lubec...@indosat.net.id> Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Sen, 5 Oktober, 2009 03:00:20 Judul: Re: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi Wah bang Poltak masih lebih bagus tdk dapat mencerna konsep keluarga dlm Pancasila. Saya pribadi lebih parah lagi karena sudah tidak tahu lagi apakah PANCASILA itu masih SAKTI atau tidak.. :-) Tampaknya bung Pras yg dari postingan2x sebelumnya lebih paham [yakin?] ttg Pancasila dan filsafatnya bisa elaborate lebih lanjut ttg hal ini [entah pake model johan galtung, filsafat ilmu atau apapun itu] Mudah2an saya yg skeptis dng Pancasila [dan apapun yg berelasi dngnya spt ekonomi pancasila. politik pancasila atau budaya pancasila] bisa tercerahkan dng diskusi di milis ini. peace, lubeck ----- Original Message ----- From: Poltak Hotradero To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Sent: Monday, October 05, 2009 4:16 PM Subject: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi Seperti yang pernah saya sebutkan sebelumnya - satu bagian dari Pancasila yang paling sulit saya cerna adalah konsep "kekeluargaan" . Konsep ini bersifat abstrak dan menimbulkan sejumlah pertanyaan: - Apa definisi keluarga dalam "kekeluargaan" ? - Model keluarga yang mana? - Keluarga yang bagaimana? - Keluarga siapa? (Bila memang seluruh negeri adalah dianggap keluarga, lantas siapa yang jadi bapak? siapa pula yang jadi ibu? siapa yang jadi paman? Atas dasar apa mereka menempati posisi tersebut? Siapa yang menunjuk?) Konsep ini menurut saya sangat abstrak - karena berbeda dengan konsep masyarakat tanpa kelas (classless society) yang menjadi landasan masyarakat komunis - di mana semua orang statusnya adalah "kawan". Di dalam konsep kekeluargaan, ini tidak terjadi - karena memang terdapat kelas dalam masyarakat. Buat masyarakat pedesaan yang cenderung bersifat homogen dan sederhana - mungkin konsep kekeluargaan ini masih relevan. Tetapi sebagaimana kita tahu - bahwa masa depan Indonesia itu BUKAN menuju masyarakat pedesaan, melainkan menuju masyarakat urban. Indonesia bergerak menuju masyarakat yang semakin kompleks dan terspesialisasi. Lalu apa hubungannya dengan korupsi dan kegagalan penegakan hukum? Salah satu masalah terbesar atas kekeluargaan adalah berkurangnya obyektivitas. Dalam iklim kekekuargaan, hubungan tidak lagi terbangun berdasarkan kemampuan (meritocracy) melainkan berdasarkan hubungan filial (keluarga). Seseorang ditunjuk dan dipilih bukan karena mampu dan terbukti mampu - melainkan semata-mata karena "dikenal". Dan seperti kita lihat, bahwa bila hal ini terkait dengan penunjukan atas posisi pemerintahan -- akan segera inkompetensi berpadu dengan kronisme (cronysm). Dan kita tahu bahwa kroniisme paling dekat dan paling parah adalah... kroni keluarga. Masalah lain adalah terkait hukum. Penyelesaian secara "kekeluargaan" lebih sering berarti membiarkan hukum tidak bekerja. Mulanya mungkin ini bukan masalah besar -- tetapi bila terus menerus terjadi, maka orang tidak pernah merasa bahwa hukum adalah penyelesaian yang seharusnya diambil. Orang yang mengambil tindakan hukum menjadi cenderung dianggap barbar dan disisihkan -- padahal mungkin saja orang itu benar. Kekeluargaan juga cenderung mendorong hilangnya obyektivitas terhadap segala sesuatu yang asing. Semua orang asing dianggap pencuri (xenophobic) dan bangsa sendiri semuanya dianggap orang suci. Sehingga semakin jauhlah tercapai apa yang disebut meritocracy -- dan semakin enggan bangsa ini belajar dari bangsa lain yang sudah lebih dulu maju. Itu juga sebabnya mengapa kita lihat bahwa bangsa dengan "rasa kekeluargaan" terlalu dekat - akan cenderung korup dan hukumnya tumpul. Di Eropa yang telah maju misalnya, ini bisa terlihat pada orang Italia - yang sampai sekarang derajat kepastian hukumnya yang paling rendah di antara negara-negara Eropa Barat. Contoh lain adalah negara-negara Arab, Amerika Latin, dan Afrika. Dan tentu saja itu juga yang menjadi salah satu permasalahan di Indonesia. __________ Information from ESET Smart Security, version of virus signature database 4479 (20091004)__________ The message was checked by ESET Smart Security. http://www.eset. com [Non-text portions of this message have been removed] Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/ [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ========================= Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com ------------------------- Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 ------------------------- Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com ========================= Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links ------------------------------------ ========================= Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com ------------------------- Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 ------------------------- Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com ========================= Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/