Mbak Tan,
Saya sendiri risih bicara hal beginian. Bukan apa2, ini adalah milis keuangan, 
bukan milis teologi. Tetapi pastilah ada kaitannya. Dari perspektif saya 
sendiri, Paus Benedictus XVI menulis sebuah edaran ke seluruh dunia berjudul 
'Caritas in Veritate' atau 'Kasih dalam Kebenaran'. Di sana ia bicara politik, 
ekonomi, keluarga berencana, aborsi, pembangunan, keadilan, dll. Tapi sekali 
lagi, ini hanya info,saya enggan membahasnya di sini, sejauh yg terkait dg 
soal2 ekonomi atau yg terkait.

berbeda sih boleh ya, tapi kalau lama2 mengarah ke 'argumentum ad hominem' dan 
'solipsistik' akan repot, karena kebenaran sudah diandaikan dipegang, jadi 
tidak ada diskusi.

salam




________________________________
Dari: "wie.tand...@gmail.com" <wie.tand...@gmail.com>
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Sen, 5 Oktober, 2009 19:24:20
Judul: Re: Bls: [Keuangan] PANCASILA

Maaf sebelumnya..
Saya senang mengikuti thread ini..
Tp kenapa ujung2nya membicarakan seorang paus ya?

Bahkan membicarakan perbedaan uskup antara jakarta dan dili?...adakah kaitannya 
dengan ekonomi dan pembahasan..

Apakah memang sengaja di lencengkan dari topik awal?...urusan paus membuat 
retorika or something like that,,saya pikir semua kepala negara atau orang akan 
melakukan hal yang sama bila baru berkunjung ke sesuatu negara...

jadi apakah topik akan mengarahkan ke sana? Masud saya kebiasaan org atau 
seseorang...

Maaf saya bukan ekonom...saya hanya senang membaca isi dr imel2 dimilist ini..

Rdgs
Tan





Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: Poltak Hotradero <hotrad...@gmail.com>
Date: Tue, 06 Oct 2009 09:13:21 
To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
Subject: Re: Bls: [Keuangan] PANCASILA

At 08:51 AM 10/6/2009, you wrote:

>Setahu saya, Paus Yohanes Paulus II, pemimpin umat Katolik se-dunia, 
>yang sudah berkeliling hampir ke seluruh negara di dunia, pada tahun 
>1989 berkunjung ke Indonesia dan mengatakan dengan sangat 
>tegas,"Bersyukur sekali bangsa ini memiliki Pancasila, yang tidak 
>dimiliki bangsa lain, dan bukan pula menjadi agama, tapi 
>nilai-nilainya sungguh luhur."


Rasanya bukan sekali saja kok seorang Paus melakukan retorika 
politik.  Apalagi di hadapan tuan rumah.  Dan tentu tidak ada salahnya.

Tetapi bukankah atas nama "Persatuan Indonesia" dari Pancasila, saat 
di kemudian hari kekuatan TNI dan milisi yang dibinanya - membumi 
hanguskan Timor Leste pasca kekalahan jajak pendapat?

Paus sendiri bilang apa tentang itu?
Masihkah memuji tentang Pancasila?

(dan mengapa pula jabatan uskup harus dibedakan antara Dili dan 
Jakarta - bahkan ketika Timor Timur adalah propinsi ke 27 RI ?) 




[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=========================
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-------------------------
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-------------------------
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=========================
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links




      &quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail.yahoo.com&quot;

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke