Ya nggak apa-apa mbak ela.. Jadi FTM nggak punya kegiatan sampingan juga nggak apa-apa.. supaya nggak downgrade menyenangkan orang lainnya, dari sebelum FTM dah diperhitungkan dulu neraca keuangannya. Jadi FTM itu pengeluaran juga bisa berkurang loh..transport, biaya maksi, biaya sogo jongkok, biaya beli blazer n sepatu kerja, biaya nraktir temen kantor..jadi nggak ada, mayan loh.. Yang dimaksud kegiatan sampingan, ini nggak melulu bisnis kan? tapi saranku sih..meskipun FTM tetep harus punya kegiatan sampingan (apa aja, nggak melulu bernilai ekonomis) kayak arisan, pengajian, senam, kursus masak, njait, ikut milist, dll biar tetep menjalin interaksi di luar rumah aja..takutnya culture shock he..he..he.. Cuma sharing aja loh..soalnya aku dulu dah pernah ngerasain FTM , FTM sambil freelance, kerja diluar rumah 10 jam sehari. Ya..semuanya ada seneng dan susahnya. tapi yang paling enak sih FTM sambil freelance, sayangnya kesempatanku buat itu nggak banyak
Pis, -niken- Pada tanggal 22/05/08, om pd <[EMAIL PROTECTED]> menulis: > > On 5/22/08, 2Fa wrote: > > > komennya gak usah ngejudge ya.. butuh share aja > > ma'af tan, kalo tulisan gw dirasa menghakimi. > gw cuman merasa, kok dari wanita pekerja menjadi ibu rt, seolah-2 > ada yg hilang, dan gimana gitu .. > > jujur, gw juga suka kalo istri kerja, kan pendapatan yg masuk ke tabungan > juga bisa nambah. istri gw dulu juga bekerja, skrg jadi ibu rt dan > belum usaha apa-2. > > cuman itu aja kok maksud nya, ndak ada tendensi menghakimi ato gimana. > jgn sensi-2 ah. > > :-p > > pria d > > -------------------------------------------------------------- > Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com > Info balita: http://www.balita-anda.com > Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] > menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED] > >