Ella,

Ceritanya OK punya nih. Bener kalo ngomong ke anak jgn pada wkt nangis, gak
ada gunanya.
Meski anak saya blm bisa ngomong krn baru 6 bulan, tp saya akan  ingat
pengalaman Ella
dan diterapkan kalo Kenny udah bisa diajak komunikasi.


Salam
Juli


-----Original Message-----
From: Ella [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, April 02, 2004 1:08 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] OOT : Sharing komunikasi dengan anak

Dear All,
Cuma mo sharing kejadian semalem dengan Farhan (26 bln). Ternyata anak itu
bisa loh diajak komunikasi dengan bahasa orang dewasa dan mengerti. Saya
sendiri sempat terbengong-bengong pertama tapi setelah itu saya syukuri
ternyata memang seorang anak itu mempunyai sesuatu yang unik yang kadang
kita tidak pernah tahu kalau kita tidak pernah mencoba entah itu berbicara
atau bersikap.

Ceritanya tadi malam setelah saya pulang kerja setelah bermain sebentar
tiba -tiba Farhan
" Ma minta omen - maksudnya permen- dong "

Tadinya saya bilang tidak, tapi karena dia merengek terus, akhirnya saya
bilang
" Mama kasih permen tapi Farhan janji untuk gosok gigi setelah ini, janji
yah "
" Iya ma ..janji" jawab Farhan

Tapi janji tinggal janji setelah permennya habis dia malah ngajak tidur dan
mimi (ASI),saya marah dan bilang gak mau kasih mimi soalnya farhan gak mau
gosok gigi dulu. Akhirnya dia nangis karena gak mau gosok gigi dan sudah
mengantuk. Tapi saya biarin aja liat dia nangis, sampai papanya masuk kamar
dan bilang " sudahlah gak papa malam ini aja gak gosok gigi dari pada
nangis"

Yah udah saya mimi'in jadinya trus sambil mimi saya ngomong pelan sambil
usap-usap punggung dia .
"Farhan mama kecewa sama farhan, tadi farhan udah janji mo gosok gigi eh
ternyata farhan melanggar janji . Mama kalo janji mama tepati, tadi mama
janji kasih permen, mama kasih kok sekarang farhan tidak  menepati janji
farhan. Farhan sudah berdosa, nanti Allah marah. Dan sekarang farhan sudah
buat mama sedih. Anak pintar adalah anak yang tidak pernah melanggar
janjinya"

Tiba-tiba farhan langsung melepas isapannya dan bilang " yuk ma .. gosok
gigi"

Saya sempat bengong sebentar tapi langsung gendong kekamar mandi dan bilang
"Ini hadiah untuk anak pintar mama" Saya cium dan peluk dia . "I love you
Farhan."

Intinya, pada waktu berbicara seperti itu saya tidak berharap farhan
mengerti artinya atau apa, saya pikir dia asik mimi asi dan pasti sebentar
lagi tertidur. TAPI ternyata dia mengerti, apalagi saya pikir kata-kata yang
saya gunakan adalah kata-kata dewasa. Ini yang membuat saya berpikir bahwa
saya harus lebih banyak belajar lagi. DAN satu lagi jangan berbicara pada
saat dia menangis tidak akan ada hasilnya, tapi pada saat dia tenang pasti
dia akan mendengar.

Maaf jadi kepanjangan, mohon maaf untuk yang tidak berkenan. Hanya mencoba
berbagi kalo kita-kita ini harus lebih sering menjalin berkomunikasi dengan
anak. Akan ada hal-hal tidak terduga. Dan yang pasti itu sangat menyenang
bagi kita orang tua.

Thank you and regards,
Ella

email address: [EMAIL PROTECTED]


---------------------------------------------------------------------
>> Kirim bunga, buket balon atau cake, klik,http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke