Mbak Rini,
nie saya kirimkan dulu pernah dikirimin oleh mbak Klara
tapi saya tetap saja make baby walker tuch buat Tyo (8 bulanan)
karena Tyo sudah bisa duduk dan kalau bediri kakinya sudah kuat
soal dia nanti jalannya jinjit, khan di baby walker ada setting untuk
ketinggian joknya
dulu Molly juga pake tuch (Alhamdulillah sampai saat ini usia 3.9 bulan) ok
- ok saja tuch
yach itu saja.

--------------------------------------------------------------

AMANKAH BABYWALKER UNTUK ANAK?


Apakah si Kecil belajar berjalan dengan babywalker? Babywalker mungkin cukup
lazim digunakan di Indonesia, tetapi di Amerika, kini tengah diperdebatkan
tentang  keamanan penggunaan babywalker untuk anak yang belajar berjalan.
Bahkan para pakar kesehatan di sana telah mengeluarkan peringatan bahwa
babywalker berbahaya bagi balita. Meski demikian, babywalker masih tetap
dijual dan banyak orangtua yang mempergunakannya untuk anak mereka.

Suatu penelitian yang dilakukan oleh Rumah Sakit Anak Columbus dan
Universitas Ohio, menunjukkan bahwa satu di antara tiga orangtua tetap
menggunakan babywalker, meskipun anaknya pernah cedera akibat babywalker.
Namun hal ini bukan berarti bahwa mereka adalah orangtua yang buruk.

"Orangtua selama ini keliru menganggap bahwa selama di bawah pengawasan
mereka, anak mereka akan aman-aman saja menggunakan babywalker," jelas Dr.
Gary Smith, direktur unit gawat darurat pada Rumah Sakit Anak. "Akibatnya
mereka pikir jika mereka hati-hati maka anak mereka akan baik-baik saja.
Padahal justru hal ini  mengundang cedera pada anak mereka." 

Salah satu jalan keluar adalah mengharuskan babywalker dibuat mengikuti
standar tertentu seperti yang berlaku saat ini di Kanada. Di negara daun
maple tersebut, babywalker haruslah dibuat lebih lebar dari ukuran pintu.   

"Anak yang menggunakan babywalker dapat berjalan sejauh 1 meter tiap
detiknya. Mereka jelas masih terlalu kecil untuk dapat mengendalikan
kecepatan seperti ini," jelas Dr. Smith. Ditambahkannya, pada kecepatan
tersebut, seorang anak dapat cedera dalam waktu yang sama yang dibutuhkan
orang dewasa untuk membuka lemari es. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
69 persen dari kasus cedera pada anak akibat babywalker terjadi meski berada
di bawah pengawasan orangtua.  

Penelitian di atas difokuskan pada data kasus cedera di unit gawat darurat
di Rumah Sakit Anak Colombus selama 3 tahun, dari Maret 1993 hingga Februari
1996. Selama waktu tersebut, 271 anak yang dibawa ke Rumah Sakit Anak cedera
akibat penggunaan babywalker. Secara rata-rata, kasus cedera akibat
penggunaan babywalker terjadi sekali setiap 4 hari.

Cedera pada sembilanpuluh persen dari kasus tersebut diakibatkan anak
terjatuh dari tangga. Analisa dari data cedera mengungkapkan bahwa anak yang
jatuh lebih dari 10 anak tangga beresiko mengalami retak tulang tengkorak
tiga kali lebih besar daripada anak yang jatuh kurang dari 10 anak tangga. 

Sekitar 62 persen dari korban cedera adalah anak laki-laki, dengan usia
rata-rata sekitar 9 bulan. Dua puluh enam di antara anak-anak tersebut
mengalami retak tulang tengkorak, dan sisanya mengalami gegar otak, lecet
dan retak tulang lainnya. 

Dari hasil wawancara dengan para orangtua korban, diperoleh data sebagai
berikut :

- Enampuluh sembilan persen kasus terjadi saat si anak berada dalam ruangan
yang sama dengan seorang dewasa.

- Setelah cedera terjadi, 45 persen dari orangtua tetap menggunakan
babywalker, sementara 42 persen membuang atau menghancurkannya.

- Empatpuluh enam dari anak yang cedera kembali menggunakan babywalker,
meski babywalker tersebut telah mencederai mereka.

Menurut Smith, alasan orangtua tetap menggunakan babywalker adalah karena
anak mereka senang menggunakannya, dan mereka percaya bahwa babywalker
membantu anak belajar berjalan. Namun, sejauh ini, belum ada penelitian yang
membuktikan bahwa anak bertambah lancar berjalan karena bantuan babywalker.


Tahun 1992, sebuah petisi diajukan ke Komisi Keamanan Produk Konsumen
Amerika agar babywalker dilarang. Komisi tersebut menolak proposal tersebut
tahun berikutnya, dan minta agar diadakan penelitian lebih lanjut mengenai
segi keamanan alat tersebut. 

"Inilah waktunya bagi kita untuk memutuskan sesuatu daripada hanya memasang
label peringatan dan mendidik pada orangtua, dua strategi yang selama ini
tidak berhasil," kata Dr.Smith. "Kita harus memasang standar baru yang
mengharuskan babywalker dibuat lebih lebar dari ukuran pintu." Nah, kini
tinggal Anda sebagai orangtua yang harus memilih, amankah babywalker untuk
anak saya?


 ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
kLaRA
Content Div.
www.indoexchange.com
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



Regards,
Fifianza
IT Helpdesk 80
0765 994619

> ----------
> From:         [EMAIL PROTECTED][SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> Reply To:     [EMAIL PROTECTED]
> Sent:         Wednesday, October 11, 2000 9:13 AM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      [balita-anda] BABY WALKER
> 
> 
> 
> 
> DEAR NETTERS.
> 
> SAYA MAU BERTANYA TENTANG PEMAKAIAN BABY WALKER, UMUR BERAPA BAYI BOLEH
> MEMAKAINYA YACH, TERUS APAKAH PEMAKAIANNYA TIDAK BERBAHAYA BUAT
> PERKEMBANGAN
> PHISIKNYA.
> SOALNYA ADIK SAYA BILANG KALAU BAYI DI BERI BABY WALKER NANTI JALANYA AKAN
> "JINJIT" ( DIANGKAT).
> 
> ADAKAH REKAN NETTERS YANG PAHAM AKAN HAL  INI ??
> 
> THANK'S
> 
> MAMA BAGAS
> 
> 


### FREE DOMAIN [.COM|.NET|.ORG *] >> http://www.indoglobal.com << ##
>> Kirim bunga ke-20 kota di Indonesia? Klik, http://www.indokado.com
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]















Kirim email ke